Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kompetensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai individu dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan berkontribusi positif. Kurikulum ini mengadopsi pendekatan berbasis kompetensi dan standar pendidikan nasional, serta menitikberatkan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik secara menyeluruh dan berkelanj
4. PENGERTIAN KURIKULUM
2013
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada
dua dimensi kurikulum :
1. Rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
2. Cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
5. RASIONAL PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013
1. Tantangan Internal
2. Tantangan Eksternal
3. Penyempurnaan Pola Pikir
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
5. Penguatan Materi
6. TANTANGAN INTERNAL
1. Tantangan Internal : kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan
2. Jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64
tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-
anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65
tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif pada
tahun 2020-2035 mencapai 70%. Tantangan besar
yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumberdaya manusia usia produktif itu dapat menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.
7. TANTANGAN EKSTERNAL
1. Arus Globalisasi
2. Masalah Lingkungan Hidup,
3. Kemajuan Teknologi dan Informasi,
4. Kebangkitan Industri Kreatif dan
Budaya,
5. Perkembangan Pendidikan di Tingkat
Internasional.
8. PENYEMPURNAAN POLA
PIKIR
1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru
menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik;
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta
didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif
guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/ media lainnya);
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran
secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi
serta diperoleh melalui internet);
4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-
mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin
diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains);
5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok
(berbasis tim);
9. PENYEMPURNAAN POLA
PIKIR
6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi
pembelajaran berbasis alat multimedia;
7. Pola pembelajaran berbasis massal
menjadi kebutuhan pelanggan(users)
dengan memperkuat pengembangan
potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan
tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan
jamak (multidisciplines); dan
9. Pola pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran kritis.
10. PENGUATAN TATA KELOLA
KURIKULUM
1. Tata kerja guru yang bersifat individual
diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
2. Penguatan manajeman sekolah
melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai
pimpinan kependidikan (educational
leader); dan
3. Penguatan sarana dan prasarana
untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran.
11. PENGUATAN MATERI
1. Pendalaman materi yang relevan
bagi peserta didik.
2. Perluasan materi yang relevan bagi
peserta didik.
12. KARAKTERISTIK KURIKULUM
2013
1. Mengembangkan keseimbangan antara
pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
13. KARAKTERISTIK KURIKULUM
2013
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan
pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antarmatapelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal)
14. TUJUAN KURIKULUM 2013
Mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang
1. Beriman,
2. Produktif,
3. Kreatif,
4. Inovatif, dan
5. Afektif serta
6. Mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.
16. LANDASAN FILOSOFIS
Pendidikan berakar pada budaya
bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang.
Prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Pendidikan ditujukan untuk
mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui
pendidikan disiplin ilmu
17. LANDASAN TEORITIS
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan
teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum).
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas- luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.
Kurikulum 2013 menganut:
1. Pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat; dan
2. Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
18. LANDASAN YURIDIS
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional,
beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
20. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi inti : gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan
mata pelajaran
2. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap
spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap
sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti
pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti
keterampilan.
21. MATA PELAJARAN DAN BEBAN
BELAJAR
Berdasarkan kompetensi inti disusun
matapelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan.
Beban belajar merupakan
keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran.
22. LANJUTAN
1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam
pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam
pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam
pembelajaran.
4. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
5. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
6. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
7. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
8. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
9. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36
minggu dan paling banyak 40 minggu.
24. LANJUTAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
1.1 menghayati al-Qur’an sebagai
implementasi dari pemahaman rukun
iman
1.2 beriman kepada hari akhir ….
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percata
duri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
2.1 menghargai sikap optimis, ikhtiar, dan
tawakkal sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S Az-Zumar (3(): 53; Q.S
An-Najm (53): 39-42; Q.S Ali Imran (3):
159 dan hadits terkait
2.2 menghargai perilaku toleran dan
menghargai perbedaan dalam pergaulan
di sekolah dan masyarakat sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S Al-
Hujurat (49): 13 dan hadits terkait ….
25. LANJUTAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, kopseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang iptek, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3.1 Memahami Q.S. Az-Zumar (39): 53;
Q.S. An-Najm (53): 39-42 dan Q.S. Ali
Imran (3): 159 serta hadits terkait tentang
optimis, ikhtiar, dan tawakal serta hadits
terkait ….
4. mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi dan
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
4.1.1 Membaca Q.S. Az-Zumar (39): 53;
Q.S. An-Najm (53): 39-42 dan Q.S. Ali
Imran (3): 159 sesuai dengan kaedah
tajwid dan makhrajul huruf
4.1.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Az-Zumar
(39): 53; Q.S. An-Najm (53): 39-42 dan
Q.S. Ali Imran (3): 159 ….
26. Perbandingan Kurikulum dari Masa ke
Masa
o Kurikulum .... –
1994
Kurikulum 2004 –
2006
Kurikulum 2013
Basis materi Basis produk Basis praksis
Fokus pada ranah
pengetahuan
Mapel berkontribusi
pada kompetensi
tertentu
Mapel berkontribusi
pada semua ranah
kompetensi
Produk dan proses
ditentukan dari
materi
Produk ditentukan dari
materi, proses
ditentukan terpisah
Materi dan proses
diturunkan dari
produk
Penekanan pada
rencana
Penekanan pada hasil Penekanan
keselarasan
rencana, kegiatan,
hasil
Keseragaman
materi
Keseragaman hasil Keseragaman
materi, proses dan
hasil
Pemantauan Penilaian hasil yang Penilaian proses dan
26
27. No
Entitas
Pendidikan
Indikator Keberhasilan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih senang belajar
2 Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Lebih bergairah dalam melakukan proses
pembelajaran
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per
minggu
3 Manajemen
Satuan
Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran
termasuk bimbingan dan penyuluhan
Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di
sekolah
4 Negara dan
Bangsa
Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih
baik
Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih
menarik bagi investor
5 Masyarakat Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten
Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum
2013
27
28. Pemantauan dan Evaluasi
Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013
2010-2011 2012-2013 2013-2015 2015-dst
Pengemban
gan
-Kurikulum
Persiapan
-Buku
-Guru
-KS & PS
Implementasi
Bertahap:
-Guru, KS, PS
-Siswa
-Sekolah
Implementa
si Luas:
-Guru, KS, PS
-Siswa
-Sekolah
ReflektifReflektif Reflektif KorektifKorektif
Saat Ini
Sumatif
28
30. Tingkat Kesiapan Implementasi
N
o
Komponen Tingkat Kesiapan
1 Sarana Prasarana Tidak ada kebutuhan sarpras khusus
[dapat menggunakan yang sudah ada]
2 Siswa Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai
pada awal jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang
kelas: I-III, IV-VI)
Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa
3 Buku Sebagian besar disiapkan pemerintah.
[Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya
telah disiapkan sehingga dapat disediakan oleh
penerbit]
4 Gur
u
Materi Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum
yang lalu sehingga tidak akan menyulitkan guru
Pembelajara
n
Disiapkan melalui pelatihan
Penilaian Disiapkan melalui pelatihan
5 Kepala/Pengawas
Sekolah
Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan
instructional leadershipnya 30
31. IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULU
M
Buku
(+SarPras
Lain)
Sistem Implementasi Kurikulum
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
31
36. Model Implementasi Kurikulum 2013
N
o
Program Anggaran Jumlah
SekolahPengadaan
Buku
Pelatihan
Guru
1 Pusat Pemerintah Pemerintah 6.410
2 Pemda Pemda Pemda Kutai Timur,
Tarakan, ....
3 Pusat-
Pemda
Pemda Pusat Kota
Pekanbaru,
Kep. Meranti,...
4 Semi
Mandiri
Sekolah/Yaya
san
Pusat 2359
5 Mandiri Sekolah/Yaya
san
Sekolah/Yaya
san
Yayasan
Cendana
(Riau),... 36
37. No Jenjang
Jumlah
Sekolah
Jumlah Guru Jumlah Siswa
1 SD 2.598 15.629 341.630
2 SMP 1.521 27.403 342.712
3 SMA 1.270 5.979 335.940
4 SMK 1.021 7.102 514.783
Jumlah 6.410 56.113 1.535.065
Cakupan Sasaran Sekolah, Siswa, dan
Guru
37
Kriteria:
1. Kesiapan Sekolah (diprioritaskan eks RSBI dan Akreditasi A)
2. Kesiapan Distribusi (keterjangkauan distribusi buku)
3. Berbasis Provinsi
38. Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi
No Provinsi SD SMP SMA SMK JUMLAH
1 Aceh 41 51 30 10 132
2 Bali 74 53 29 47 203
3 Bangka Belitung 36 23 13 9 81
4 Banten 82 44 46 53 225
5 Bengkulu 33 37 16 6 92
6 D.I. Yogyakarta 64 30 29 23 146
7 DKI Jakarta 72 33 90 55 250
8 Gorontalo 35 25 8 6 74
9 Jambi 36 34 22 5 97
10 Jawa Barat 257 150 228 252 887
38
39. Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi
No Provinsi SD SMP SMA SMK JUMLAH
17 Kep. Riau 24 15 6 10 55
18 Lampung 82 60 41 19 202
19 Maluku 18 12 5 1 36
20 Maluku Utara 9 8 4 2 23
21 Nusa Tenggara Barat 43 27 19 12 101
22 Nusa Tenggara Timur 26 16 7 2 51
23 Papua 36 19 11 6 72
24 Papua Barat 16 9 4 4 33
25 Riau 37 36 28 13 114
26 Sulawesi Barat 24 16 4 2 46
27 Sulawesi Selatan 132 64 30 29 255 39
41. Sebaran Sekolah Sasaran: Provinsi Aceh
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 41SMP SMA/KSD
42. Sebaran Sekolah Sasaran
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 42
h Besar
SMP SMA/KSD
44. Contoh Profil SDN 1 Peukan Bada,
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false
NPSN : 10107324
Tingkat Sekolah : SD
Status : Negeri
Tahun Berdiri : 1981
5°32'55.66"N
95°14'5.87"E
44
45. Contoh Profil SMPN 1 Darul Imarah,
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 45
NPSN : 10100210
Tingkat Sekolah : SMP
Status : Negeri
Tahun Berdiri : 1981
5°30'55.11"N
95°19'38.75"E
46. N
o
Jenjang
Satuan
Kelas Tahun
2013 2014 2015
1 SD I 2% 100% 100%
II 100% 100%
III 100%
IV 2% 100% 100%
V 100% 100%
VI 100%
2 SMP VII 4% 100% 100%
VIII 100% 100%
IX 100%
3 SMA/SM
K
X 10% 100% 100%
XI 100% 100%
XII 100%
Skala Implementasi
46
48. Model Buku Kurikulum 2013
Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang
sekolah, terutama untuk SD/MI
Tiap pembahasan menggunakan pendekatan
kontekstual (idealnya transdisipliner)
Mengajak siswa untuk mencari tahu
berdasarkan konteks pembahasannya
Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan
IPA-IPS SMP/MTs
Tiap pembahasan mencakup tiga ranah
kompetensi: pengetahuan, keterampilan,
sikap
Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek
untuk dikerjakan dan disajikan siswa
52. 6
Regio
n
Instruktur
Nasional
Guru
Inti
Guru
Inti
Guru
IntiPelatihan Guru Inti
Catatan: 1. Pelatihan dilaksanakan untuk tiap kelompok guru mapel/guru kel
2. Mapel SD (PJOK, Seni Budaya Prakarya, Agama) bergabung ke kelompo
3. Guru Agama SMP bergabung ke Kelompok PPKn
4. Kepala Sekolah mengikuti pelatihan guru dengan jam tambahan
LPM
P
Guru
Inti
Guru
Sasara
n
Guru
Sasara
n
Guru
Sasara
nPelatihan Guru
Jakart
a
Nara
Sumber
Instrukt.
Nas
Instrukt.
Nas.
Instrukt.
Nas
Pelatihan Instruktur
Nasional
Model Pelatihan Guru
52
Kuantitas dan kualitas pemahaman guru sasaran tidak kurang dari kriteria min
53. Hirarki Peran Dalam Implementasi Kurikulum
53
PENGAWAS
INTI
KEPALA
SEKOLAH
INTI
GURU INTI
PENGAWA
S
KEPALA
SEKOLAH
GURU
KELAS/
GURU
MAPEL
PENGAWAS
SENIOR
54. NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN
GURU SASARAN
● Pejabat
Kemdikbud
● Ahli Pendidikan
● Praktisi
Pendidikan
● Unsur lain
WI
PPPPTK -
LPMP
(Penulis Bahan
Pelatihan)
DOSEN
● Penulis Bahan
Ajar
● Non Penulis
Bahan Ajar
NS GURU
IN
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai
Instruktur
Nasional)WI
PPPPTK -
LPMP
(Penulis dan Non
Bahan Pelatihan)
DOSEN
● Penulis
Bahan Ajar
IN GURU
IN
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai
Instruktur
Nasional)
GURU INTI
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Guru
Inti)
GI
GURU
SASARAN
GS
JAKAR
TA
JAKAR
TA
6
REGIO
N
LPMP -
PPPPT
K
MASTER TRAINING
(Mengawasi, Memantau,
Mensupervisi Klinis dan
Melaporkan Proses Pelatihan
GURU YANG
MENGIMPLEMENTASIKAN
KURIKULUM 2013
GURU
IN
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai
Instruktur
Nasional)GURU INTI
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Guru
Inti)
54
55. Indikator Keberhasilan Pelatihan
No. Kompone
n
Indikator
1. Peserta
pelatihan
• Memahami isi pesan kurikulum 2013 secara komprehensif
• Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan
kontekstual
• Memahami pendekatan scientific
• Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi
• Mampu membangun budaya pembelajaran yang aktif, menantang,
dan menyenangkan
• Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran,
disiplin, kebersihan, dan tanggung jawab
• Terlaksananya proses penilai an yang berbasis pada sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
• ∆ (X2 – X1)> 0, signifikan; X2 : Postest; X1 : Pretest
2. Instruktur • Memiliki Integritas, kesiapan, dan kesungguhan Instruktur
• Memiliki kemampuan yang berkualitas tentang konsep keilmuan
dan menyampaikannya kepada peserta,
• Memiliki kualitas interaksi termasuk kemampuan membangkitkan
suasana pelatihan yang kreatif.
3. Proses • Rancangan program dapat terlaksana dengan baik
• Kesesuaian pendekatan, metode, dan teknik dengan standar
kompetensi
• Kesesuaian aktivitas dengan produk-produk kegiatan
4. Penilaian • Ketaatan pelaksanaan penilaian dengan prinsip, asas dan prosedur.55
56. Esensi Pelatihan Nara Sumber
Memahami pandangan dan pesan-pesan Nara
Sumber Nasional Kurikulum 2013 sebagai bagian dari
kurikulum tidak tertulis (hidden curriculum) untuk
melengkapi yang tertulis (written curriculum) sehingga
dapat memperkaya kurikulum yang diajarkan
(taught/delivered curriculum)
Memahami kebutuhan dan arah perubahan pola pikir
PTK supaya Kurikulum 2013 dapat diimplemenkan
dengan baik
Memahami filosofi, rasional, dan konsep Kurikulum
2013 dan perbedaannya dengan kurikulum
sebelumnya
Memahami standar-standar yang dipergunakan
sebagai acuan dalam perumusan Kurikulum 2013 dan
perbedaannya dengan standar-standar yang
dipergunakan pada kurikulum sebelumnya
Memahami proses pembelajaran dan proses penilaian
menurut Kurikulum 2013 dan menuangkannya dalam
60. Manajeme
n &
Budaya
Sekolah
Menyiapka
n BK
Menyiapka
n
Manajeme
n Fasilitas
Menyiapka
n kegiatan
ekstra-
kurikuler
Perubahan Manajemen dan Budaya
SMP
1. Pengamatan di luar
kelas
2. Pemanfaatan TIK
3. Pemanfaatan
perpustakaan
4. Pengerjaan projek
1.Kelas IX dalam penentuan
minat
2.Pindahan dari/ke sekolah
yang belum menerapkan
Kurikulum 2013
3.Kesulitan dalam perubahan
pola dan model
pembelajaran
4.Transisi dari KTSP ke
Kurikulum 2013 (bagi yang
sekarang belum impl.)1. Pramuka dalam
bentuk
pengembangan
komunitas dan
kepedulian sosial
2. Olahraga, dll
60
61. SMA/SMK
Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam:
◦ Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman
peminatan (bila ada) bagi siswa
◦ Mengantispasi perubahan minat
◦ Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan
Kurikulum 2013
Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk:
◦ Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013
mulai Kelas XI padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006
◦ Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum
2013 padahal selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh
guru BK
Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk
keterlibatan aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian
sosial
Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas
minat, pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek,
belajar mandiri, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat
siswa Kelas XII SMK melakukan praktek industri
61
63. Sistem Penilaian Kurikulum 2013
N
o
Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan
harian.
3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema
pelajaran
4 Ulangan harian (dapat
berbentuk penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses
pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir
Semester
Guru (di bawah
koord. satuan
pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi
dari Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi
yang tidak bersamaan
dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat
Kompetensi
Pemerintah
(dengan metode
survei)
Tiap akhir tingkat
kompetensi (yang bukan
akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai Akhir jenjang sekolahMerah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
64. Sistem Penilaian Kurikulum 2013
Sekolah
Siswa
1. Ujian Tingkat
Kompetensi (yang bukan
UN)
Waktu: Tiap tingkat
kompetensi
2. Ujian Sekolah
Waktu: Akhir jenjang
sekolahGuru
Penilaian Diri
Waktu: Sebelum ulangan
harian
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
Waktu: Tiap akhir tingkat
kompetensi
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus
menerus
2. Penilaian Projek
Waktu: Akhir
Bab/Tema
3. Ulangan Harian
Waktu: Sesuai
rencana
4. UTS/AUS
Waktu:
Semesteran
64
Pemerintah
66. Manajemen Monitoring Implementasi
Kurikulum
Sekolah+Guru
Guru Inti
UIK Provinsi
di LPMP
DinasPendidikan
Prov.&Kab/KotaKemdikbud
UIK Pusat
melapor
membina
Pendamping
an
melapo
r
memantau
melapo
r
memantau
UIK : Unit Implementasi KurikulumLPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan 66
69. No
Entitas
Pendidikan
Indikator Keberhasilan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih senang belajar
2 Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Lebih bergairah dalam melakukan proses
pembelajaran
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per
minggu
3 Manajemen
Satuan
Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran
termasuk bimbingan dan penyuluhan
Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di
sekolah
4 Negara dan
Bangsa
Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih
baik
Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih
menarik bagi investor
5 Masyarakat Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten
Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum
2013
69
70. Ruang Lingkup Evaluasi
Evaluasi
Produk
Hasil
Peningkatan
Kompetensi (3)
Perubahan
Pola Pikir +
Peningkatan
Kompetensi
(4+1)
Perbaikan
Budaya dan
Manajemen
SiswaGuru
Sekola
h
Kelengkapan,
Kebenaran,
Keterbacaan
Kelengkapan,
Kese-suian,
Kebenaran,
Keterbacaan,
Estetika
Pelatihan &
Supervisi (model,
waktu, materi,
Instruktur)
Dokume
nBukuGuru
Sumatif
Jangka Panjang
Soft Evidence
Formatif
Jangka Pendek
Hard Evidence
Administrasi
dan
Manajemen
Sekola
h
Produktif,
Kreatif, Inovatif,
Afektif
Publik
70