1. Pers Rilis Komunitas Kretek
Obrolan Angkringan – Bedah Buku “Membunuh Indonesia”
Komunitas Kretek, yang selama ini mempunyai kepedulian pada persoalan keindonesiaan. Pada tanggal
15 Maret 2012 ini menyelenggarakan satu diskusi terbuka terkait dengan sebuah buku yang berjudul
“Membunuh Indonesia”. Satu buku yang ditulis oleh tiga orang anggota Komunitas Kretek.
Buku tersebut menggambarkan tentang sejarah dan proses tanaman Tembakau yang dibawa oleh
Portugis pada abad ke-16 dari benua Amerika. Yang kemudian dengan daya kreatifitasnya melalui
perpaduan Tembakau dan Cengkih, masyarakat Indonesia mengolahnya menjadi satu produk budaya
yang bernama Rokok Kretek. Produk tersebut kemudian berkembang menjadi salah satu kekuatan
industri nasional, karena bahan baku yang digunakan dalam produk tersebut, berasal dari bumi
Indonesia. Begitu pula sumber daya yang memproduksi juga adalah masyarakat Indonesia sendiri. Mulai
dari petani tembakau, cengkih, buruh-buruh pabrik, pedagang kecil sampai dengan konsumenya adalah
anak-anak bangsa. Lebih dari 20 juta orang baik secara langsung ataupun tidak langsung secara ekonomi
bergantung pada industri ini. Sumbangan besar juga diberikan melalui cukai ke Negara yang tak kurang
sebesar 70 Triliun tiap tahunya masuk dalam kas Negara.
Bertempat di Rumah Budaya Tembi, di Jalan Gandaria I/47B. Acara tersebut digelar dengan
menghadirkan Abhisam Demosa, salah satu penulis buku yang juga merupakan coordinator nasional
Komunitas Kretek. Selain itu, hadir pula Abdul Munir Mukhlan, mantan anggota Komnas HAM yang juga
mantan wakil sekretaris PP Muhammadiyah. Dan juga Mohammad Sobary, budayawan nasional yang
juga pernah memimpin kantor berita ANTARA.
Dengan konsep diskusi lesehan, tak kurang dari 150 undangan dihadirkan dalam acara tersebut.
Disambut dengan alunan music keroncong dan berbagai penganan khas “Angkringan”, acara nampak
terlihat rilex. Dimulai pada pukul 19.00 WIB, acara diskusi yang dimoderatori oleh Sugeng “Jabrik”
Triyono dari Komunitas Angkringan Tembi tersebut diawalai dengan presentasi dari penulis dan
dilanjutkan oleh narasumber-narasumber.
Buku “Membunuh Indonesia” yang saat ini sedang masuk dalam proses cetakan kedua tersebut,
sebelumnya juga dilakukan di Jogja dan cukup mendapat apresiasi dari masyarakat Jogja. Dalam buku
dan diskusi ini, penulis ingin menyampaikan bahwa Kretek adalah bagian dari budaya bangsa, yang telah
banyak memberi sumbangsih pada negeri ini. Namun beberapa tahun belakangan ini marak sekali
berbagai kampanye anti rokok yang menggunakan dalil kesehatan. Namun menjadi sangat ironis, karena
maraknya kampanye dan regulasi yang dibuat pemerintah malah justru menghasilkan impor produk
tembakau yang semakin meningkat ditiap tahunya, dan akuisisi terhadap perusahaan-persusahaan
rokok nasional juga marak dilakukan oleh korporasi-korporasi asing. Yang artinya, dibalik isu kesehatan
tersebut, tersembunyi sebuah konspirasi dari korporasi-korporasi asing untuk dapat menguasai pasar
rokok kretek nasional dan berbagai potensi yang dihasilkan dari tanaman tembakau.