Dokumen tersebut memberikan informasi tentang akumulator, termasuk definisi, komponen utama, jenis, prinsip kerja, dan dampak lingkungan. Akumulator adalah perangkat penyimpan energi elektrik dalam bentuk energi kimia, terdiri atas pelat timbal dan timbal dioksida sebagai elektrode yang dipisahkan oleh bahan isolator dalam larutan asam sulfat. Prinsip kerjanya melibatkan reaksi kimia berlawanan antara elektrode dan elektrol
1. Akumulator
TUGAS FISIKA
Disusun Oleh :
Aisyah Rahayu Setyaningrum ( 02 )
Dwi Juni Ardianto ( 11 )
Eka Puji Lestari Nur Handayani ( 12 )
Fatikha Aisya Setyodanti ( 14 )
Furqon Ahmad Fauzi ( 16 )
Lia Nisaaul Chusniah ( 21 )
2. Akumulator adalah sebuah alat
yang dapat menyimpan energi
(umumnya energi listrik) dalam
bentuk energi kimia.
3.
4. Akumulator atau aki tersusun atas
pelat timbal sebagai elektrode negatif dan pelat
timbal dioksida sebagai elektrode positif, dan
larutan elektrolit asam sulfat.
Di antara kedua elektrode , dibatasi
dengan bahan isolator. Hal itu dimaksudkan,
agar aki tidak bersentuhan (kalau, terjadi
sentuhan menyebabkan korsleting).
5. Jenis – Jenis Akumulator
• Akumulator Biasa
Akumulator disebut unsure (sel)
sekunder karena sesudah energy habis masih
bisa diisi dan digunakan kembali. Ketika diisi
terjadi reaksi kimia yang pertama sesudah
akimulator penuh dapat memberi arus pada
rangkaian luar, maka terjadi reaksi kimia
kedua. Jadi pesawat ini bekerja mengumpulkan
dan mengeluarkan arus listrik.
6. • ·Akumulator Timbel
Jenis aki yang umum digunakan adalah aki
timbel, aki terdiri dari 2 buah kumpulan plat timbel
yang dicelupkan kedalam larutan asam sukfat
(H2SO4). Untuk mendapatkan jumlah arus yang lebih
besar tetapi dalam kemasan yang kecil maka lapisan
timbel tersebut dipasang sedemikian rupa dalam jarak
yang berdekatan. Untuk menjaga agar platplat tersebut
tidak saling bersentuhan maka diantara timbel tersebut
dipasang penyekat dari bahan isolator. Untuk
mendapatkan tegangan (GGL) yang besar, plat timbel
tersebut dihubungkan seri.
7. • · Akumulator Alkali
Sel ini disebut alkali karena menggunakan
larutan lindikali sebagai larutan elektrolitnya.
8. Prinsip Kerja
Akumulator
Prinsip kerja aki, pada saat aki dipakai ,
kedua elektrodenya perlahan-lahan akan menjadi
timbal sulfat. Hal itu disebabkan, kedual elektrode
beraksi dengan larutan asam sulfat. Pada reaksi
tersebut, elektrode timbal melepaskan banyak
elektron.
Akibatnya, terjadi aliran arus listrik dari
pelat timbal dioksidanya. Setelah beberapa lama
dipakai, akhirnya kedua elektrode tertutup oleh
timbal sulfat . Akibatnya diantara keduanya tidak
ada lagi beda potensial. Keadaan tersebut disebut ,
akinya soak / mati.
9. Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk
penyimpan arus yang mengandung asam sulfat
(H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat
negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah
coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative
mengandung timah (Pb).
Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung.
Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara
pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar
disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini
berinteraksi, muncullah arus listrik.
10. Cara Kerja
Akumulator
• Pada saat pemakaian
Pelat(+) PB02 Timbal Peroksida + Elektrolit 2H2SO4
Asam Sulfat dan Air - Pelat(-) Pb Timbal berpori
1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN
LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan
rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran
listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan
kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat
pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan
bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung
sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan
negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi
memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut
dalam keadaan lemah arus (soak).
11. • Pada saat pengisian
Pelat(+) PbSO4Timbal Sulfat + Elektrolit 2H2O air +
Pelat(-) PbSO4Timbal Sulfat
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN
LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi
proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada
saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat
positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif,
sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan
untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi
bermuatan penuh.
Jadi secara sederhana cara kerja dari aki adalah
berubahnya reaksi kimia antara aktif material (Pb, PbO, PbSO4)
dan media elektrolit (larutan asam sulfat atau H2SO4) yang
menimbulkan beda potensial antara kutub positif dan negative
sehingga menghasilkan arus listrik sampai batas waktu tertentu.
12. Fungsi Akumulator
Sebagai media penyimpan dan pensuplai
arus listrik pada waktu kendaraan distarter.
Sebagai pemasok arus listrik untuk
kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan
berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam
elektronik, dan sebagainya saat mesin mati.
13. Dampak Bagi lingkungan
Polusi air akibat merembesnya cairan asam sulfat
(H2SO4). Cairan ini juga sulit diuraikan oleh
dekomposer.
Membuat hewan-hewan yang ada di dalam tanah
mati karena akumulator juga dapat menyebabkan
polusi tanah.
Selain itu, aki yang sudah rusak atau tidak bisa
diisi ulang lagi akan menjadi limbah masyarakat
(sampah) yang sulit ataupun tidak bisa didaur
ulang lagi.