Makalah ini membahas tentang pengertian, hakikat, dan kedudukan Wawasan Nusantara serta pengertian Geopolitik dan bagaimana Wawasan Nusantara dijadikan sebagai Geopolitik Indonesia beserta teori-teori Geopolitik."
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
KEL 7_PKN.pdf
1. MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
GEOPOLITIK (WAWASAN NUSANTARA)
Dosen Pengampu : Abdul Mujib, M.A
Disusun oleh :
M. Iqbal Gusti Putra 22104178
Aida Julia Anggraini 22104187
Siti Aisyah 22104188
Laila Alfina Najma 22104198
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
TAHUN AJARAN 2022/2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, nikmat serta
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami masih selalu dalam lindungan-Nya serta diberi
kesempatan untuk menimba ilmu di Institut Agama Islam Negri Kediri ini.
Sholawat sertasalam tetap terlimpah curahkan kepada bagindaNabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman terang benerang yakni
dalam perantara agama islam.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan makalah yang berjudul
“GEOPOLITIK” ini.
Dengan segala kerendahan hati kami, kritik dan saran yang membangun daripara
pembaca sangat kami harapkan. Karena makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Penulis
Kediri, 14 Mei 2023
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................6
A. Pengertian Wawasan Nusantara...................................................................6
B. Hakikat Wawasan Nusantara........................................................................7
C. Kedudukan Wawasan Nusantara..................................................................7
D. Pengertian Geopolitik.....................................................................................7
E. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia....................................9
F. Teori – Teori Geopolitik...............................................................................10
BAB III.............................................................................................................................12
PENUTUP........................................................................................................................12
KESIMPULAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara konsepsional, wawasan nusantara (wawasan) merupakan wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjutnya
disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasionalnya
bangsa Indonesia dibangun atas pandangan Geopolitik bangsa. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan
konsepsi Wawasan Nusantara. Jadi Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori
Geopolitik bangsa Indonesia.
Konsep Geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan
kehidupan bangsa. Sebagai Negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman di
dalamnya, Indonesia memiliki Wawasan Nusantara sebagai dasar pengembangan
wawasan nasional. Tak hanya faktor geografi, Wawasan Nusantara juga mengutamakan
kepentingan masyarakat dalam aspek lain seperti sosial budaya, politik, pertahanan dan
keamanan, dan ekonomi.
Kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bermartabat dengan mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional. Pemahaman dan pelaksanaan Wawasan Nusantara yang lebih
baik dalam ranah kehidupan pribadi maupun kolektif serta dalam wilayah publik sangat
menentukan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dibutuhkan kesadaran warga negara
dan penyelanggara negara yang memadai didalam melaksanakan kewajiban dan tanggung
jawab. Di tengah tekanan berbagai masalah yang menghimpit bangsa.
Hal ini merupakan bagian integral yang menjamin eksitensi bangsa dan negara dalam
mewujudkan cita-cita nasional sekaligus manifestasi cita-cita leluhur kita, dengan tetap
menghargai kebhinekaan itu sebagai anugerah Tuhan dan aset bangsa. Untuk mengetahui
lebih jauh mengenai keterkaitan antara Wawasan Nusantara dan Geopolitik, penulis
mencoba membahasnya melalui sebuah makalah yang berjudul “GEOPOLITIK
(WAWASAN NUSANTARA)”.
5. 5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian, hakikat, dan kedudukan Wawasan Nusantara?
2. Apa pengertian Geopolitik?
3. Bagaimana Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia?
4. Apa saja Teori-Teori Geopolitik?
C. RUMUSAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara serta hakikat dan
kedudukannya
2. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik
3. Untuk mengetahui Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
4. Untuk mengetahui Teori-Teori Geopolitik
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara.
Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan
penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap
indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata
nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan
letak antara dua unsur.
Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu
benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama
Indonesia.
Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut:
a. Menurut prof. Wan Usman
“Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
c. Menurut kelompok kerja
Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun
1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan nusantara berarti
cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
7. 7
B. HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA
Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi,
hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata
lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam
GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan
kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, social budaya, dan
pertahanan keamanan.
C. KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan
visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai
dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah
yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi
ketatanegaran Republik Indonesia. Dalam paradigma nasional, kedudukan wawasan
nusantara adalah sebagai berikut.
1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idil.
2. UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai landasan
konstitusional.
3. Sebagai visi nasional yang berkedudukan sebagai landasan visional.
4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
5. GBHN (garis-garis besar haluan negara) sebagai politik dan strategi nasional atau
sebagai kebijakan dasar nasional yang berkedudukan sebagai landasan operasioal.
D. PENGERTIAN GEOPOLITIK
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi
yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan teia yang berarti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Pasaribu, 2015). Sebagai acuan
bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal
suatu bangsa.
8. 8
Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip,
keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki.
Istilah geopolitik semula oleh pencetusnya, Frederich Ratzel (1944-1904), diartikan
sebagai ilmu bumi politik (Political Geography), Istilahn geopolitik dikembangkan dan
diperluas lebih lanjut oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946)
menjadi Geographical Politic. Perbedaan kedua artian tersebut terletak pada fokus
perhatiannya. Ilmu Bumi Politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi
dari aspek politik, sedangkan geopolitik (Geographical Politic) mempelajari fenomena
politik dari aspek geografi (Dwi Sulisworo, 2012).
Frederich Ratzel (1844–1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang
hidup. Negera identik dengan ruangan yang ditempati oleh sekelompok masyarakat
(bangsa) pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan
ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Semakin luas
ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu, jika
negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah sebagai ruang
hidup).
Rudolf Kjellen (1964–1922) melanjutkan ajaran Ratzel, tentang teori organisme.
Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme, maka ia menyatakan
dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan hanya mirip. Negara adalah
satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi
politik, demo politik, sosial politik, dan krato politik. Negara sebagai organisme yang
hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan
melakukan ekspansi. Paham ekspansionisme dikembangkan. Batas negara bersifat
sementara karena bisa diperluas. Strategi yang dilakukan adalah membangun kekuatan
darat yang dilanjutkan kekuatan laut. Karl Haushofer (1896–1946) melanjutkan
pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang lebensraum dan paham
ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga
tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya
memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup (lebensraum) bagi warga negara. Untuk
9. 9
mencapai maksud tersebut, negara harus mengusahakan autarki, yaitu cita-cita untuk
memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada negara lain. Hal ini dimungkinkan
apabila wilayah negara cukup luas sehingga mampu memenuhi kebutuhan itu. Untuk itu
politik ekspansi dijalankan. Berdasarkan asumsi demikian, Karl Haushofer membagi dunia
menjadi beberapa wilayah (region) yang hanya dikuasai oleh bangsa-bangsa yang
dikatakan unggul, seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang.
Istilah geopolitik untuk bangsa Indonesia dipopulerkan pertama kali oleh Ir. Soekarno.
Pada pidatonya di hadapan sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Berdasarkan pidato
tersebut, berdasarkan geopolitik, wilayah Indonesia adalah satu kesatuan wilayah dari
Sabang sampai Merauke, yang terletak antara dua samudera dan dua benua. Kesatuan
antara bangsa Indonesia dengan wilayah tanah air itulah yang membentuk semangat dan
wawasan kebangsaan, yaitu sebagai bangsa yang bersatu. Rasa kebangsaan Indonesia
dibentuk oleh adanya kesatuan nasib, jiwa untuk bersatu dan kehendak untuk bersatu serta
adanya kesatuan wilayah yang sebelumnya, bernama Nusantara.
Berbeda dengan teori yang dismpaikan oleh ilmuwan duania, Indonesia memiliki
prinsip geolpolitik tersendiri. Prinsip geopolitik Indonesia menandakan bahwa dalam hal
wilayah, bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk mempeluas wilayah sebagai ruang
hidup (lebensraum). Secara historis, kesepakatan para pendiri negara Republik Indonesia
adalah wilayah Indonesia merdeka hanyalah wilayah bekas jajahan Belanda atau Hindia
Belanda.
Ir. Soekarno dalam pidatonya menyebutkan bahwa syarat bangsa menurut Renan Ernest
adalah “Le desir d’etre ensemble dan Character-gemeinschaft” yaitu suatu gerombolan
manusia yang mau bersatu, yang merasa dirinya bersatu. Dengan kata lain sayarat bangsa
adalah kehendak untuk Bersatu. Upaya membangun kesadaran untuk bersatunya bangsa
dalam satu wilayah adalah dengan konsepsi Wawasan Nusantara.
E. WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan
atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan
nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang
10. 10
berbunyi” Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya,
tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan
nusantara.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang terdiri
dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang
satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia
dibangunatas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan
kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan
Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari
kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
cara pandang, cara melihat.
Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau
rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi
bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuaidengan
konsep wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu
dan utuh pula.
F. TEORI-TEORI GEOPOLITIK
1. Fdihrederich Rtlatzel (1844 -1904)
Pada abad ke-19, Freedich Ratzel merumuskan untuk pertama kalinya Ilmu Bumi
Politik sebagai hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal.
a. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang
memerlukan ruang lingkup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup, menyusut, dan mati.
b. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti
kekuatan (teori ruang, konsep ruang).
11. 11
c. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum
alam, kecuali bangsa yang unggul akan bertahan hidup terus dan langgeng.
d. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya akan sumber daya
alam.
2. Rudolf Kjellen ( 1864-1922)
Melanjutkan ajaran Ratzel, penegasan negara adalah suatu organisme,
bukan hanya mirip, maka negara harus mempertahankan dan mengembangkan dirinya
dengan melakukan ekspansi.
12. 12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan utuh dalam
satu kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka diperlukan suatu
paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan nusantara dan diwujudkan sebagai
satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan.Kesatuan wawasan
nusantara ini dilakukan dengan cara desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Rahma Delina, Hasan Safari. “Studi Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara
Indonesia) dalam Landasan Idiil Pancasila dan UUD 1945”
Annisa Hannah, Najicha Fatma. “Wawasan Nusantara dalam Memecahkan Konflik
Kebudayaan Nasional” (2021).
Astawa Putu. “Wawasan Nusaantara Sebagai Geopolitik di Indonesia” (2017)