SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Kedudukan Hukum Pemerintah
 Apakah perbedaan Pemerintah dan Pemerintahan
 Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan
oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan
masyarakat dan kepentingan negara. Dengan kata lain
Pemerintahan adalah bestuurvoering atau
pelaksanaan tugas Pemerintah
 Sedangkan Pemerintah adalah organ atau alat atau
aparat yang menjalankan pemerintahan
 Pembagian hukum ke dalam hukum publik dan
hukum privat yang dilakukan oleh ahli hukum
Romawi, Ulpianus, ketika ia menulis “Publicum ius
est, quod ad statum rei romanea spectat, privatum quo
ad singulorum utitilatem” (hukum publik adalah
hukum yang berkenaan dangan kesejahteraan Negara
Romawi, sedangkan hukum privat adalah hukum yang
mengatur hubungan kekeluargaan),
 pengaruhnya cukup besar dalam sejarah pemikiran
hukum, sampai sekarang. Salah satu pengaruh yang
masih tersisa hingga kini antara lain bahwa kita tidak
dapat menghindarkan diri dari pembagian tersebut,
termasuk dalam mengkaji keberadaan pemerintah
dalam melakukan pergaulan hukum.
 Kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa
pemerintah di samping melaksanakan kegiatan dalam
bidang hukum publik, juga sering terlibat dalam
lapangan keperdataan. Dalam pergaulan hukum,
pemerintah sering tampil dengan twee pet’en, dengan
dua kepala, sebagai wakil dari jabatan (ambt) yang
tunduk pada hukum publik dan wakil dari badan
hukum (rechtspersoon) yang tunduk pada hukum
privat
 Prespektif hukum publik, negara adalah organisasi
jabatan yang menurut Logemann “dalam bentuk
kenyataan sosialnya, Negara adalah organisasi yang
berkenaan dengan berbagai fungsi. Yang dimaksud
dengan fungsi adalah lingkungan kerja yang terperinci
dalam hubungannya secara keseluruhan. Fungsi-fungsi
ini dinamakan jabatan. Negara adalah organisasi
jabatan”.
 Jabatan adalah lingkungan pekerjaan sendiri yang
dibentuk untuk waktu lama dan kepadanya diberikan
tugas dan wewenang
 Menurut Bagir Manan : jabatan adalah lingkungan
pekerjaan tetap yang berisi fungsi-fungsi tertentu yang
secara keseluruhan mencerminkan tujuan dan tata kerja
suatu organisasi.
 Negara berisi berbagai jabatan atau lingkungan kerja tetap
dengan berbagai fungsi untuk mencapai tujuan negara.
Dengan kata lain, jabatan adalah suatu lingkungan
pekerjaan tetap (kring van vaste werkzaamheden) yang
diadakan dan di gunakan guna kepentingan Negara.
Jabatan itu bersifat tetap, sementara pemegang jabatan
(ambstdrager) dapat berganti-ganti
 Dalam ajaran hukum perdata dikenal istilah subjek hukum
 Menurut chidir ali ada 3 kriteria untuk menentukan status
badan hukum public
1. Dilihat dari pendiriannya, konstruksi hukum publik
(didirikan penguasa dengan UU atau peraturan-peraturan
lainnya
2. Lingkungan kerjanya (melakukan perbuatan publik)
3. Diberi kewenangan publik (membuat
peraturan/keputusan)
SUBJEK HUKUM
Natuurlijk person rechtspersoon
B.H Privat B.H Publik
Kedudukan Pemerintah Dalam
Hukum Publik
 Dalam perspektif hukum publik negara adalah
organisasi jabatan dan dari jabatan-jabatan
kenegaraan ini ada jabatan pemerintahan
 Perbedaan badan hukum dan organ-organnya
menurut van wijk yaitu badan hukum adalah
pendukung hak-hak kebendaan (harta kekayaan) yang
dimana badan hukum ini melakukan perbuatan
melalui organ-organnya yang mewakilinya
 Indroharto menyebutkan bahwa lembaga-lembaga
hukum publik itu memiliki kedudukan yang mandiri
dalam statusnya sebagai badan hukum(perdata).
 Lembaga-lembaga hukum publik tersebut merupakan
badan hukum perdata dan melalui organ-organnya
(Badan atau Jabatan TUN) menurut
peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
dapat melakukan perbuatan/tindakan hukum perdata
 Meskipun organ atau jabatan pemerintahan dapat
melakukan perbuatan hukum perdata, mewakili
badan hukum induknya, hal yang terpenting dalam
konteks hukum administrasi adalah mengetahui organ
atau jabatan pemerintahan dalam melakukan
perbuatan hukum yang bersifat publik
 Menurut P. Nicolai dan kawan-kawan, ada beberapa
ciri yang terdapat pada jabatan atau organ
pemerintahan yaitu :
1. Organ pemerintah menjalankan wewenang atas nama
dan tanggung jawab sendiri, yang dalam pengertian
modern, diletakkan sebagai pertanggung jawaban
politik dan kepegawaian atau tanggung jawab
pemerintah sendiri di hadapan hakim. Organ
pemerintah adalah pemikul kewajiban tanggung
jawab.
2. Pelaksanaan wewenang dalam rangka menjaga dan
mempertahankan norma hukum administrasi, organ
pemerintahan dapat bertindak sebagai pihak tergugat
dalam proses peradilan, yaitu dalam hal ada keberatan,
banding, atau perlawanan.
3. Disamping sebagai pihak tergugat, organ pemerintahan
juga dapat tampil menjadi pihak yang tidak puas, artinya
sebagai pengugat.
4. Pada prinsipnya organ pemerintahan tidak memiliki
harta kekayaan sendiri. Organ pemerintahan
merupakan bagian (alat) dari badan hukum menurut
privat dengan harta kekayaannya. Jabatan Bupati atau
Walikota adalah organ-organ dari badan hukum
“Kabupaten”. Berdasarkan aturan hukum badan umum
inilah yang dapat memiliki harta kekayaan, bukan organ
pemerintahannya.
 Oleh karena itu, jika ada putusan hakim yang berupa
denda atau uang paksa (dwangsom) yang dibebankan
kepada organ pemerintah atau hukuman ganti
kerugian dari kerusakan, kewajiban membayar dan
ganti kerugian itu dibebankan kepada badan hukum
(sebagai pemegang harta kekayaan)
 Meskipun jabatan pemerintahan ini dilekati dengan
hak dan kewajiban atau diberi wewenang untuk
melakukan tindakan hukum, namun jabatan tidak
dapat bertindak sendiri. Jabatan dapat melakukan
perbuataan hukum, yang dilakukan melalui
perwakilan (vertegenwoordinging) yaitu pejabat
(ambtsdrager), yang bertindak atas jabatan itu.
 Menurut E. Utrecht oleh karena diwakili pejabat,
maka jabatan itu berjalan. Yang menjalankan hak dan
kewajiban yang didukung oleh jabatan ialah pejabat.
Jabatan bertindak dengan perantaraan pejabatnya
 (jabatan walikota dapat berjalan dengan
konkret/menjadi bermanfaat bagi kota oleh karena
diwakili oleh walikota)
 P. Nicolai dan kawan-kawan menyebutkan bahwa : “
kewenangan yang diberikan kepada organ
pemerintahan harus dijalankan oleh manusia. Tenaga
dan pikiran mereka yang ditunjuk untuk menjalankan
fungsi organ tersebut yaitu para pejabat”.
 Berdasarkan ketentuan hukum, pejabat hanya
menjalankan tugas dan wewenang, karena pejabat
tidak “memiliki” wewenang. Yang memiliki wewenang
adalah jabatan
 Logemann mengatakan, “berdasarkan hukum tata
Negara, jabatanlah yang dibebani dengan kewajiban,
yang berwenang untuk melakukan perbuatan hukum,
hak dan kewajiban berjalan terus, tidak peduli dengan
pergantian pejabat”
 Pihak yang menjalankan hak dan kewajiban yang
didukung oleh jabatan ialah pejabat. Jabatan adalah
lingkungan pekerjaan tetap, sementara pejabat
dapat berganti-ganti. Antara jabatan dengan pejabat
memiliki hubungan yang erat,
 namun di antara keduanya sebenarnya memiliki
kedudukan hukum yang berbeda atau terpisah dan
diatur dengan hukum yang berbeda. Jabatan diatur
oleh hukum tata negara dan hukum administrasi,
sedangkan pejabat diatur dan tunduk pada hukum
kepegawaian
 Dalam Hukum Administrasi Negara, tindakan hukum
jabatan pemerintahan dijalankan oleh pejabat
pemerintah. Dengan demikian kedudukan hukum
pemerintah berdasarkan hukum publik adalah sebagai
wakil (vertegenwoordiger) dari jabatan pemerintahan
Macam-Macam Jabatan
Pemerintahan
 Sesuai dengan konsep negara yang menganut konsep
welfare state, yang mana ruang lingkup kegiatan dari
administrasi negara atau pemerintahan itu sangat luas dan
beragam.
 Karena itu jabatan-jabatan pemerintahan selaku
penyelenggara kegiatan pemerintahan juga banyak dan
beragam, pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan tidak
semata-mata dijalankan oleh jabatan pemerintahan, tetapi
juga oleh badan-badan swasta. Hal itu dinyatakan oleh
Philipus M.Hadjon yaitu : “Wewenang Hukum Publik
hanya dapat dimiliki oleh Penguasa”
 Berdasarkan kenyataan ini, Indroharto menyebutkan
bahwa ukuran untuk dapat disebut badan atau pejabat
TUN merupakan fungsi yang dilaksanakan, bukan
nama sehari-hari, bukan pula kedudukan
strukturalnya dalam salah satu lingkungan kekuasaan
dalam negara. Selanjutnya mengelompokkan organ
pemerintahan atau tata usaha negara itu diantaranya:
 Instansi-instansi resmi pemerintah yang berada di bawah
presiden sebagai kepala eksekutif.
 Instansi-instansi dalam lingkungan negara diluar
lingkungan kekuasaan eksekutif yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan melaksanakan urusan
pemerintahan.
 Badan-badan hukum perdata yang didirikan oleh
pemerintah dengan maksud untuk melaksanakan tugas-
tugas pemerintahan.
 Instansi-instansi yang merupakan kerja sama antara pihak
pemerintah dengan pihak swasta yang melaksanakan
tugas-tugas pemerintahan.
 Lembaga-lembaga hukum swasta yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan sistem perizinan
melaksanakan tugas pemerintahan.
 Jabatan pemerintah dan pejabat mendapatkan tugas
dan wewenang berdasarkan hukum publik, sehingga
dalam menjalankan berbagai aktivitasnya tunduk
pada ketentuan hukum publik khususnya Hukum
Administrasi Negara
 Pejabat ini tidak bisa langsung dikategorikan sebagai
pejabat administrasi negara (sesuai kriteria dari SF.
Marbun)
 Dalam literatur hukum administrasi, badan hukum
keperdataan dapat dikategorikan sebagai administrasi
negara dengan syarat-syarat sebagai berikut :
 Badan-badan itu dibentuk oleh organisasi publik.
 Badan-badan tersebut menjalankan fungsi
pemerintahan
 Peraturan perundang-undangan secara tegas
memberikan kewenangan untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan dan dalam kondisi
tertentu berwenang menerapkan sanksi administratif.
H.D. Van Wijk menyebutnya sebagai pihak swasta
sebagai pemerintah (particuleren als overheid)
Kedudukan Pemerintah dalam
Hukum Privat
 Badan hukum adalah (kumpulan orang yaitu semua
yang didalam kehidupan masyarakat (dengan
beberapa perkecualian) sesuai dengan ketentuan
undang-undang dapat bertindak sebagaimana
manusia, yang memiliki hak-hak dan kewenangan-
kewenangan, seperti kumpulan orang (dalam suatu
badan hukum), perseroan terbatas, perusahaan
perkapalan, perhimpunan (sukarela) dan sebagainya
 Dalam kepustakaan hukum dikenal ada beberapa
unsur dari badan hukum yaitu :
 Perkumpulan orang (organisasi yang teratur)
 Dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan-
hubungan hukum.
 Adanya harta kekayaan yang terpisah
 Mempunyai kepentingan sendiri
 Mempunyai pengurus
 Mempunyai tujuan tertentu
 Mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban
 Dapat digugat atau menggugat di depan pengadilan
 Bila berdasarkan hukum publik negara, provinsi dan
kabupaten adalah organisasi jabatan atau kumpulan dari
organ-organ kenegaraan dan pemerintahan,maka
berdasarkan hukum perdata negara, provinsi dan
kabupaten adalah kumpulan dari badan-badan hukum
yang tindakan hukumnya dijalankan oleh pemerintah
 Menurut pendapat ten berge “pemerintah sebagaimana
manusia dan badan hukum privat terlibat dalam lalu
lintas pergaulan hukum, pemerintah bisa menjual dan
membeli, menyewa atau menyewakan dll”
 Ketika pemerintah bertindak dalam lapangan
keperdataan dan tunduk pada peraturan hukum
perdata, pemerintah bertindak sebagai wakil dari
badan hukum, bukan wakil dari jabatan
 Sehingga kedudukan pemerintah dalam pergaulan
hukum keperdataan tidak berbeda dengan seorang
atau badan hukum privat, yang tidak mempunyai
kedudukan istimewa dan dapat menjadi pihak dalam
sengketa keperdataan dengan seorang atau badan
hukum dalam peradilan umum
 Maka tindakan hukum pemerintah dibidang
keperdataan adalah sebagai wakil dari badan hukum
(rechtspersoon), yang tunduk dan diatur dengan
hukum perdata, dan kedudukan pemerintah dalam
hukum privat adalah sebagai wakil dari badan hukum
keperdataan
 Keberadaan pemerintah yang secara teroritis memiliki
dua fungsi, yaitu sebagai wakil dari jabatan dan badan
hukum, yang masing-masing diatur dan tunduk pada
hukum yang berbeda, hukum publik dan hukum
privat
Kewenangan Pemerintah
1. Asas legalitas dan Wewenang Pemerintahan
2. Sumber dan Cara Memperoleh Wewenang
Pemerintahan
Asas legalitas (legaliteitsbeginsel)
 Asas legalitas merupakan salah satu prinsip utama
yang dijadikan sebagai dasar dalam setiap
penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan di
setiap negara hukum terutama bagi negara-negara
hukum dalam sistem kontinental
 Sistem kontinental di sini mempunyai pengertian
peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang
dan tersusun secara sistematis harus tercantum di
dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hal ini
semata-mata untuk menciptakan kepastian hukum
 Pada mulanya asas legalitas dikenal dalam penarikan
pajak oleh negara inggris terkenal dengan ungkapan
“No Taxation Without Representation”
 Di Amerika Serikat ada ungkapan “Taxition without
Representation is Robbery”
 Berdasarkan istilah diatas maka penarikan pajak hanya
boleh dilakukan setelah adanya Undang-Undang yang
mengatur pemungutan dan penentuan pajak.
 Istilah asas legalitas juga dikenal dalam hukum pidana
yaitu “nullum delictum sine praevia lege poenali”
 Dalam hukum islam bertumpu pada ayat “ma kaana
mu’adzibiina hatta nab’atsa rasuula” yang artinya kami
tidak menjatuhkan siksa sebelum kami mengutus
seorang rosul
 Selanjutnya dari ayat diatas melahirkan kaidah hukum
islam “la hukma li af’al al’uqola-i qobla wurud al-
nash” yang artinya tidak ada hukum bagi orang
berakal sebelum ada ketentuan nash
 Dalam hukum administrasi negara juga dikenal
dengan asas legalitas yaitu “dat het bestuur aan de wet
is onderworpen” artinya pemerintah tunduk kepada
undang-undang
 Atau “het legaliteisbeginsel houdt in dat alle
(algemene) de burgers bindende bepalingen op de wet
moeten berusten” artinya asas legalitas menentukan
bahwa semua ketentuan yang mengikat warga negara
harus didasarkan pada undang-undang
 Asas legalitas berkaitan erat dengan gagasan
demokrasi dan gagasan negara hukum, dimana
gagasan demokrasi menuntut setiap bentuk undang-
undang dan berbagai keputusan mendapat
persetujuan dari rakyat melalui wakilnya dan sebanyak
mungkin memperhatikan kepentingan rakyat
 Dimana menurut Rousseau “undang-undang
merupakan personofikasi dari akal sehat manusia atau
aspirasi masyarakat”
 Dan juga asas legalitas merupakan prinsip negara
hukum yang sering dirumuskan dengan ungkapan
“het beginsel van wetmatigheid van bestuur” yakni
prinsip keabsahan pemerintah
 H.D Stout dengan mengutip pendapat Verhey bahwa
prinsip keabsahan pemerintah ini mengandung tiga
aspek yaitu aspek negatif, aspek formal-positif dan
aspek materiil-positif
 Aspek negatif
 Menentukan bahwa tindakan pemerintah tidak boleh
bertentangan dengan UU
 Aspek formal-positif
 Menentukan bahwa pemerintah hanya memiliki
kewenangan tertentu sepanjang diberikan atau
berdasarkan UU
 Aspek materiil-positif
 Menentukan bahwa UU memuat aturan umum yang
mengikat tindakan pemerintah, artinya bahwa
kewenangan itu harus memiliki dasar perundang-
undangan dan juga kewenangan itu isinya ditentukan
normanya oleh UU
 Asas legalitas berkaitan erat dengan gagasan
demokrasi dan gagasan negara hukum
 Gagasan demokrasi menuntut agar setiap bentuk UU
dan berbagai keputusan mendapatkan persetujuan
dari wakil rakyat, seperti pendapat Rousseau “UU
merupakan personifikasi dari akal sehat manusia dan
aspirasi masyarakat”
 Gagasan negara hukum menuntut agar
penyelenggaraan urusan kenegaraan dan pemerintah
harus didasarkan pada UU dan memberi jaminan
terhadap hak-hak dasar rakyat
Penerapan asas
legalitas menurut
Indroharto akan
menunjang berlakunya
kesamaan perlakuan kepastian hukum
 Menurut H.D Stout asas legalitas dimaksudkan untuk
memberikan jaminan kedudukan hukum warga
negara terhadap pemerintah
 Sehingga pemerintah hanya dapat melakukan
perbuatan hukum jika memiliki legalitas atau
didasarkan pada undang-undang yang merupakan
perwujudan aspirasi warga negara
 Dalam negara hukum demokrasi, tindakan
pemerintah harus mendapatkan legitimasi dari rakyat
yang secara formal tertuang dalam undang-undang
 Akan tetapi dalam praktek penyelenggaraan
pemerintahan yang didasarkan pada asas legalitas,
yang berarti didasarkan Undang-undang senantiasa
tidak memadai apalagi di tengah masyarakat yang
memiliki tingkat dinamika yang tinggi
 Salah satu kelemahan hukum tertulis adalah hukum
sebagai bagian dari kehidupan masyarakat
mencangkup semua aspek kehidupan yang sangat luas
dan kompleks, sehingga tidak mungkin seluruhnya
dijelmakan dalam peraturan perundang-undangan
 Oleh karena itu Prajudi Atmasudirdjo menyebutkan
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam
penyelenggaraan pemerintahan yaitu ;
• Kegiatannya harus mengenai
sasaran yang telah ditetapkan
Efektifitas
• Kegiatan administrasi negara
jangan sampai menimbulkan
heboh karena tidak dapat diterima
oleh masyarakat
legimitas
• Perbuatan pejabat administrasi negara
tidak boleh melanggar hukum
Yuridikitas
• Perbuatan atau keputusan administrasi
harus (tertulis) dalam arti luas, namun
apabila dijalankan dengan dalih “keadaan
darurat” maka harus dibuktikan
kemudian
Legalitas
• Moral dan ethik umum dalam masyarakat
wajib dijunjung tinggi
Moralitas
• Kehematan biaya dan
produktivitas wajib
diusahakan setinggi-tingginyaEfisiensi
• Pemanfaatan teknologi wajib
dipakai untuk
mengembangkan atau
mempertahankan mutu
prestasi
Teknik dan
Teknologi
Wewenang Pemerintahan
 Asas legalitas merupakan salah satu prinsip utama
yang dijadikan sebagai dasar dalam setiap
penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan di
setiap negara hukum
 Dimana setiap penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerintahan harus memiliki legitimasi, yaitu
kewenangan yang diberikan oleh undang-undang
 Dengan demikian substansi asas legalitas adalah
wewenang yakni kemampuan untuk melakukan
tindakan hukum tertentu
 Wewenang menurut H.D. Stout “keseluruhan hak dan
kewajiban yang secara eksplisit diberikan oleh
pembuat UU kepada subyek hukum publik”
 Menurut F.P.C.L Tonnaer “kewenangan pemerintah
dalam kaitan ini dianggap sebagai kemampuan untuk
melaksanakan hukum positif, dan dengan itu dapat
diciptakan hubungan hukum antara pemerintah
dengan warga negara”
 Dan dalam negara hukum yang menempatkan asas
legalitas sebagai sendi utama penyelenggaraan
pemerintah, wewenang pemerintah itu berasal dari
peraturan perundang-undangan
Sumber dan Cara Memperoleh
Kewenangan Pemerintahan
 Berdasarkan prinsip asas Legalitas maka
wewenang pemerintahan berasal dari peraturan
perundang-undangan
Kewenangan
diperoleh
melalui
Atribusi Delegasi Mandat
 Indroharto mengatakan atribusi terjadi
pemberian wewenang pemerintahan yang
baru oleh suatu ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan
 Pada delegasi terjadi pelimpahan suatu
wewenang yang telah ada oleh badan atau
jabatan tata usaha negara yang telah
memperoleh wewenang pemerintah secara
atribusi kepada badan atau jabatan tata
usaha negara lainnnya
 Definisi atribusi, delegasi dan mandat menurut H.D van
Wijk dan Willem Konijnenbelt
 Atribusi  adalah pemberian wewenang pemerintah
oleh pembuat UU kepada organ pemerintah
 Delegasi  pelimpahan wewenang pemerintahan
dari satu organ pemerintahan kepada organ
pemerintahan lainnya
 Mandat  terjadi ketika organ pemerintahan
mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh organ
lain atas namanya
 Berbeda pendapat dari J.G Steenbeek yang
menyebutkan bahwa hanya ada dua cara
organ pemerintah memperoleh wewenang,
atribusi dan delegasi
 Syarat syarat pelimpahan wewenang pemerintahan
melalui delegasi adalah:
 Delegasi harus definitif dan pemberi delegasi tidak
dapat lagi menggunakan sendiri wewenang yang telah
dilimpahkan
 Delegasi harus berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan
 Delegasi tidak kepada bawahan
 Kewajiban memberikan keterangan
 Peraturan kebijakan
 Dalam kajian HAN, mengetahui sumber dan cara
memperoleh wewenang organ pemerintah sangat
penting karena terkait dengan pertanggungjawaban
hukum dalam penggunaan wewenang tersebut
 Salah satu prinsip dalam negara hukum adalah “tidak
ada kewenangan tanpa pertanggung jawaban”
 Kewenangan atribusi bersifat asli dan berasal dari
peraturan perundang-undangan
 Kewenangan delegasi tidak ada penciptaan wewenang
 Kewenangan mandat hanya bertindak untuk dan atas
nama pemberi mandat
 Perbedaan kewenangan delegasi dan mandat
Pelimpahan
wewenang
Wewenang tidak
dapat dilakukan
oleh organ asli
kecuali ada
pencabutan
Delegasi
Perintah untuk
melaksanakan
Setiap saat dapat
menggunakan
sendiri
Mandat
Terjadi
peralihan
tanggung
jawab
Harus
berdasarkan
UU
Harus tertulis
Delegasi
Tidak terjadi
peralihan
tanggung
jawab
Tidak Harus
berdasarkan
UU
Dapat tertulis
dan tidak
tertulis
Mandat
Perbedaan Delegasi dan Mandat Menurut
Philipus M. Hadjon
Mandat Delegasi
Prosedur Pelimpahan Dalam hubungan rutin
atasan-bawahan, hal
biasa kecuali dilarang
secara tegas
Dari suatu organ
pemerintahan kepada
organ lain : dengan
peraturan perundang-
undangan
Tanggung jawab dan
tanggung gugat
Tetap kepada pemberi
mandat
Tanggung jawab dan
tanggung gugat beralih
kepada penerima delegasi
Kemungkinan si pemberi
menggunakan wewenang
itu lagi
Setiap saat dapat
menggunakan sendiri
wewenang yang
dilimpahkan itu
Tidak dapat
menggunakan wewenang
itu lagi kecuali adanya
pencabutan dengan
berpegang pada asas
“contrarius actus”
 Dalam kepustakaan terdapat pembagian mengenai
sifat wewenang pemerintah yaitu terikat, fakultatif
dan bebas (indorharto)
 Terikat, apabila peraturan dasarnya menentukan
kapan dan dalam keadaan yang bagaimana wewenang
tersebut dapat digunakan atau peraturan dasarnya
sedikit banyak menentukan tentang isi dari keputusan
yang harus diambil
 Fakultatif, terjadi dalam hal badan atau pejabat tata
usaha negara yang bersangkutan tidak wajib
menerapkan wewenangnya atau sedikit banyak masih
ada pilihan, sekalipun pilihan itu hanya dapat
dilakukan dalam hal-hal atau keadaan-keadaan
tertentu sebagaimana ditentukan dalam peraturan
dasarnya.
 bebas, yakni terjadi ketika peraturan dasarnya
memberi kebebasan kepada badan atau pejabat tata
usaha Negara untuk menentukan sendiri mengenai isi
dari keputusan yang akan dikeluarkan atau peraturan
dasarnya memberikan lingkup kebebasan kepada
pejabat tata Negara yang bersangkutan.
Tindakan Pemerintahan
 Pemerintah atau administrasi negara adalah sebagai
subjek hukum, sebagai drager van de rechten en
plichten atau pendukung hak-hak dan kewajiban-
kewajiban
 Sebagai subyek hukum maka sering melakukan
tindakan baik tindakan nyata (feitelijkhandelingen)
dan tindakan hukum (rechtshandelingen)
Tindakan Nyata (Feitelijkhandelingen)
• Tindakan-tindakan yang tidak ada relevansinya
dengan hukum
Tindakan Hukum (Rechtshandelingen)
• Tindakan-tindakan yang berdasarkan sifatnya
dapat menimbulkan akibat hukum tertentu atau
tindakan yang dimaksudkan untuk
menciptakan hak dan kewajiban (R.J.H.M
Huisman)
 Istilah rechtshandelingen berasal dari hukum perdata
yang kemudian digunakan dalam Hukum
Administrasi Negara
 Menurut H.J Romeijn tindakan hukum administrasi 
suatu pernyataan kehendak yang muncul dari organ
administrasi dalam keadaan khusus, dimaksudkan
untuk menimbulkan akibat hukum dalam bidang
hukum administrasi negara
 Terdapat perbedaan terkait dengan sifat mengikatnya
dalam tindakan hukum perdata dan hukum
administrasi negara
Unsur-Unsur Tindakan Hukum
Pemerintahan (Muchsan)
Perbuatan dilakukan oleh aparat
pemerintahan
Dilaksanakan dalam rangka
menjalankan fungsi pemerintahan
Perbuatan tersebut menimbulkan akibat
hukum dalam bidang HAN
Perbuatan tersebut dilakukan dalam rangka
pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat
Perbuatan hukum administrasi harus didasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Dalam hal onbevoegd ada tiga kemungkinan
Tidak berwenang dari segi wilayah
Tidak berwenang dari segi waktu
Tidak berwenang dari segi materi
 Onbevoegd menurut P. de Haan dan kawan-
kawan
Onbevoegdheid absolut
Onbevoegdheid relatif
Macam-macam Tindakan Hukum
Pemerintahan
 Pemerintah atau administrasi negara adalah subjek
hukum yang mewakili dua institusi yaitu jabatan
pemerintahan dan badan hukum
 Berkaitan dengan tindakan hukum publik menurut
A.F.A. korsten dan F.P.C.L. Tonnaer mengatakan
Hukum
Publik
Bersifat
Sepihak
Bersifat Banyak
Pihak
Karakteristik Tindakan Hukum
Pemerintahan
 Perbuatan hukum yang terjadi dalam lingkup hukum
publik selalu bersifat sepihak
 (Indroharto)Tindakan hukum tata usaha negara
dikatakan bersifat sepihak karena dilakukan tidaknya
suatu tindakan hukum tata usaha negara yang
memiliki kekuatan hukum pada akhirnya tetap
tergantung kepada kehendak sepihak dari badan atau
jabatan tata usaha negara yang memiliki kewenangan
pemerintahan untuk berbuat demikian
Negara
hukum
Asas legalitas
Melahirkan
kewenangan
Kewenangan
hanya
diberikan
kepada organ
pemerintahan
tertentu
Bersifat
sepihak
 Dalam HAN hubungan hukum pemerintah (sebagai
wakil dari jabatan pemerintahan) dengan seseorang
atau badan hukum perdata tidak berada dalam
kedudukan yang sejajar
 Berbeda dengan hubungan hukum berdasarkan
hukum perdata yang bertumpu pada asas otonomi dan
kebebasan berkontrak
 Tindakan hukum pemerintahan yang dilakukan
dengan melibatkan pihak swasta disebut tindakan
hukum campuran
Tindakan
Pemerintahan
Tindakan hukum publik
sepihak
Tindakan nyata
Tindakan hukum publik
Keputusan yang bersifat
konkret dan individual
Keputusan yang ditujukan
untuk umum
Tindakan hukum
Tindakan hukum
publik beberapa pihak
Tindakan hukum privat

More Related Content

What's hot (20)

8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
aliran kriminologi
aliran kriminologialiran kriminologi
aliran kriminologi
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 

Similar to (3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah

Makalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukumMakalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukumInternet Explorer
 
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.UtrechPet-pet
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahIsaka Yoga
 
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfMAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfAgusDermawan12
 
Hukum negara dan pemerintahan
Hukum negara dan pemerintahan Hukum negara dan pemerintahan
Hukum negara dan pemerintahan amdsarah
 
Hukumnegaradanpemerintahan 141112100048-conversion-gate01
Hukumnegaradanpemerintahan 141112100048-conversion-gate01Hukumnegaradanpemerintahan 141112100048-conversion-gate01
Hukumnegaradanpemerintahan 141112100048-conversion-gate01Reiza Putra
 
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...Sihite Hasnul
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13Hanna Simatupang
 
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.pptHukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.pptRizkiWahyuWidodo
 
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikPeran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikRudi Wijaya
 

Similar to (3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah (20)

Makalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukumMakalah kedudukan dan fungsi hukum
Makalah kedudukan dan fungsi hukum
 
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
 
Pemerintah Bukanlah Negara 2
Pemerintah Bukanlah Negara 2Pemerintah Bukanlah Negara 2
Pemerintah Bukanlah Negara 2
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
 
Bahan kuliah han
Bahan kuliah hanBahan kuliah han
Bahan kuliah han
 
Pejabat negara
Pejabat negara Pejabat negara
Pejabat negara
 
HAN.pptx
HAN.pptxHAN.pptx
HAN.pptx
 
Materi HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptxMateri HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdfMAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
MAKALAH KELOMPOK 6_PENEGAKKAN HUKUM DALAM HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (1).pdf
 
Hukum negara dan pemerintahan
Hukum negara dan pemerintahan Hukum negara dan pemerintahan
Hukum negara dan pemerintahan
 
Hukumnegaradanpemerintahan 141112100048-conversion-gate01
Hukumnegaradanpemerintahan 141112100048-conversion-gate01Hukumnegaradanpemerintahan 141112100048-conversion-gate01
Hukumnegaradanpemerintahan 141112100048-conversion-gate01
 
Hukum negara dan pemerintahan
Hukum negara dan pemerintahanHukum negara dan pemerintahan
Hukum negara dan pemerintahan
 
Bahan kuliah han
Bahan kuliah hanBahan kuliah han
Bahan kuliah han
 
Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3
 
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
 
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.pptHukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
 
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikPeran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
 

(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah

  • 1.
  • 2. Kedudukan Hukum Pemerintah  Apakah perbedaan Pemerintah dan Pemerintahan  Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara. Dengan kata lain Pemerintahan adalah bestuurvoering atau pelaksanaan tugas Pemerintah  Sedangkan Pemerintah adalah organ atau alat atau aparat yang menjalankan pemerintahan
  • 3.
  • 4.
  • 5.  Pembagian hukum ke dalam hukum publik dan hukum privat yang dilakukan oleh ahli hukum Romawi, Ulpianus, ketika ia menulis “Publicum ius est, quod ad statum rei romanea spectat, privatum quo ad singulorum utitilatem” (hukum publik adalah hukum yang berkenaan dangan kesejahteraan Negara Romawi, sedangkan hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan kekeluargaan),  pengaruhnya cukup besar dalam sejarah pemikiran hukum, sampai sekarang. Salah satu pengaruh yang masih tersisa hingga kini antara lain bahwa kita tidak dapat menghindarkan diri dari pembagian tersebut, termasuk dalam mengkaji keberadaan pemerintah dalam melakukan pergaulan hukum.
  • 6.  Kenyataan sehari-hari menunjukkan bahwa pemerintah di samping melaksanakan kegiatan dalam bidang hukum publik, juga sering terlibat dalam lapangan keperdataan. Dalam pergaulan hukum, pemerintah sering tampil dengan twee pet’en, dengan dua kepala, sebagai wakil dari jabatan (ambt) yang tunduk pada hukum publik dan wakil dari badan hukum (rechtspersoon) yang tunduk pada hukum privat
  • 7.  Prespektif hukum publik, negara adalah organisasi jabatan yang menurut Logemann “dalam bentuk kenyataan sosialnya, Negara adalah organisasi yang berkenaan dengan berbagai fungsi. Yang dimaksud dengan fungsi adalah lingkungan kerja yang terperinci dalam hubungannya secara keseluruhan. Fungsi-fungsi ini dinamakan jabatan. Negara adalah organisasi jabatan”.  Jabatan adalah lingkungan pekerjaan sendiri yang dibentuk untuk waktu lama dan kepadanya diberikan tugas dan wewenang
  • 8.  Menurut Bagir Manan : jabatan adalah lingkungan pekerjaan tetap yang berisi fungsi-fungsi tertentu yang secara keseluruhan mencerminkan tujuan dan tata kerja suatu organisasi.  Negara berisi berbagai jabatan atau lingkungan kerja tetap dengan berbagai fungsi untuk mencapai tujuan negara. Dengan kata lain, jabatan adalah suatu lingkungan pekerjaan tetap (kring van vaste werkzaamheden) yang diadakan dan di gunakan guna kepentingan Negara. Jabatan itu bersifat tetap, sementara pemegang jabatan (ambstdrager) dapat berganti-ganti
  • 9.  Dalam ajaran hukum perdata dikenal istilah subjek hukum  Menurut chidir ali ada 3 kriteria untuk menentukan status badan hukum public 1. Dilihat dari pendiriannya, konstruksi hukum publik (didirikan penguasa dengan UU atau peraturan-peraturan lainnya 2. Lingkungan kerjanya (melakukan perbuatan publik) 3. Diberi kewenangan publik (membuat peraturan/keputusan) SUBJEK HUKUM Natuurlijk person rechtspersoon B.H Privat B.H Publik
  • 10. Kedudukan Pemerintah Dalam Hukum Publik  Dalam perspektif hukum publik negara adalah organisasi jabatan dan dari jabatan-jabatan kenegaraan ini ada jabatan pemerintahan  Perbedaan badan hukum dan organ-organnya menurut van wijk yaitu badan hukum adalah pendukung hak-hak kebendaan (harta kekayaan) yang dimana badan hukum ini melakukan perbuatan melalui organ-organnya yang mewakilinya  Indroharto menyebutkan bahwa lembaga-lembaga hukum publik itu memiliki kedudukan yang mandiri dalam statusnya sebagai badan hukum(perdata).
  • 11.  Lembaga-lembaga hukum publik tersebut merupakan badan hukum perdata dan melalui organ-organnya (Badan atau Jabatan TUN) menurut peraturan perundang-undangan yang bersangkutan dapat melakukan perbuatan/tindakan hukum perdata  Meskipun organ atau jabatan pemerintahan dapat melakukan perbuatan hukum perdata, mewakili badan hukum induknya, hal yang terpenting dalam konteks hukum administrasi adalah mengetahui organ atau jabatan pemerintahan dalam melakukan perbuatan hukum yang bersifat publik
  • 12.  Menurut P. Nicolai dan kawan-kawan, ada beberapa ciri yang terdapat pada jabatan atau organ pemerintahan yaitu : 1. Organ pemerintah menjalankan wewenang atas nama dan tanggung jawab sendiri, yang dalam pengertian modern, diletakkan sebagai pertanggung jawaban politik dan kepegawaian atau tanggung jawab pemerintah sendiri di hadapan hakim. Organ pemerintah adalah pemikul kewajiban tanggung jawab.
  • 13. 2. Pelaksanaan wewenang dalam rangka menjaga dan mempertahankan norma hukum administrasi, organ pemerintahan dapat bertindak sebagai pihak tergugat dalam proses peradilan, yaitu dalam hal ada keberatan, banding, atau perlawanan. 3. Disamping sebagai pihak tergugat, organ pemerintahan juga dapat tampil menjadi pihak yang tidak puas, artinya sebagai pengugat. 4. Pada prinsipnya organ pemerintahan tidak memiliki harta kekayaan sendiri. Organ pemerintahan merupakan bagian (alat) dari badan hukum menurut privat dengan harta kekayaannya. Jabatan Bupati atau Walikota adalah organ-organ dari badan hukum “Kabupaten”. Berdasarkan aturan hukum badan umum inilah yang dapat memiliki harta kekayaan, bukan organ pemerintahannya.
  • 14.  Oleh karena itu, jika ada putusan hakim yang berupa denda atau uang paksa (dwangsom) yang dibebankan kepada organ pemerintah atau hukuman ganti kerugian dari kerusakan, kewajiban membayar dan ganti kerugian itu dibebankan kepada badan hukum (sebagai pemegang harta kekayaan)
  • 15.  Meskipun jabatan pemerintahan ini dilekati dengan hak dan kewajiban atau diberi wewenang untuk melakukan tindakan hukum, namun jabatan tidak dapat bertindak sendiri. Jabatan dapat melakukan perbuataan hukum, yang dilakukan melalui perwakilan (vertegenwoordinging) yaitu pejabat (ambtsdrager), yang bertindak atas jabatan itu.
  • 16.  Menurut E. Utrecht oleh karena diwakili pejabat, maka jabatan itu berjalan. Yang menjalankan hak dan kewajiban yang didukung oleh jabatan ialah pejabat. Jabatan bertindak dengan perantaraan pejabatnya  (jabatan walikota dapat berjalan dengan konkret/menjadi bermanfaat bagi kota oleh karena diwakili oleh walikota)
  • 17.  P. Nicolai dan kawan-kawan menyebutkan bahwa : “ kewenangan yang diberikan kepada organ pemerintahan harus dijalankan oleh manusia. Tenaga dan pikiran mereka yang ditunjuk untuk menjalankan fungsi organ tersebut yaitu para pejabat”.  Berdasarkan ketentuan hukum, pejabat hanya menjalankan tugas dan wewenang, karena pejabat tidak “memiliki” wewenang. Yang memiliki wewenang adalah jabatan
  • 18.  Logemann mengatakan, “berdasarkan hukum tata Negara, jabatanlah yang dibebani dengan kewajiban, yang berwenang untuk melakukan perbuatan hukum, hak dan kewajiban berjalan terus, tidak peduli dengan pergantian pejabat”
  • 19.  Pihak yang menjalankan hak dan kewajiban yang didukung oleh jabatan ialah pejabat. Jabatan adalah lingkungan pekerjaan tetap, sementara pejabat dapat berganti-ganti. Antara jabatan dengan pejabat memiliki hubungan yang erat,  namun di antara keduanya sebenarnya memiliki kedudukan hukum yang berbeda atau terpisah dan diatur dengan hukum yang berbeda. Jabatan diatur oleh hukum tata negara dan hukum administrasi, sedangkan pejabat diatur dan tunduk pada hukum kepegawaian
  • 20.  Dalam Hukum Administrasi Negara, tindakan hukum jabatan pemerintahan dijalankan oleh pejabat pemerintah. Dengan demikian kedudukan hukum pemerintah berdasarkan hukum publik adalah sebagai wakil (vertegenwoordiger) dari jabatan pemerintahan
  • 21. Macam-Macam Jabatan Pemerintahan  Sesuai dengan konsep negara yang menganut konsep welfare state, yang mana ruang lingkup kegiatan dari administrasi negara atau pemerintahan itu sangat luas dan beragam.  Karena itu jabatan-jabatan pemerintahan selaku penyelenggara kegiatan pemerintahan juga banyak dan beragam, pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan tidak semata-mata dijalankan oleh jabatan pemerintahan, tetapi juga oleh badan-badan swasta. Hal itu dinyatakan oleh Philipus M.Hadjon yaitu : “Wewenang Hukum Publik hanya dapat dimiliki oleh Penguasa”
  • 22.  Berdasarkan kenyataan ini, Indroharto menyebutkan bahwa ukuran untuk dapat disebut badan atau pejabat TUN merupakan fungsi yang dilaksanakan, bukan nama sehari-hari, bukan pula kedudukan strukturalnya dalam salah satu lingkungan kekuasaan dalam negara. Selanjutnya mengelompokkan organ pemerintahan atau tata usaha negara itu diantaranya:
  • 23.  Instansi-instansi resmi pemerintah yang berada di bawah presiden sebagai kepala eksekutif.  Instansi-instansi dalam lingkungan negara diluar lingkungan kekuasaan eksekutif yang berdasarkan peraturan perundang-undangan melaksanakan urusan pemerintahan.  Badan-badan hukum perdata yang didirikan oleh pemerintah dengan maksud untuk melaksanakan tugas- tugas pemerintahan.  Instansi-instansi yang merupakan kerja sama antara pihak pemerintah dengan pihak swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.  Lembaga-lembaga hukum swasta yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan sistem perizinan melaksanakan tugas pemerintahan.
  • 24.  Jabatan pemerintah dan pejabat mendapatkan tugas dan wewenang berdasarkan hukum publik, sehingga dalam menjalankan berbagai aktivitasnya tunduk pada ketentuan hukum publik khususnya Hukum Administrasi Negara  Pejabat ini tidak bisa langsung dikategorikan sebagai pejabat administrasi negara (sesuai kriteria dari SF. Marbun)
  • 25.  Dalam literatur hukum administrasi, badan hukum keperdataan dapat dikategorikan sebagai administrasi negara dengan syarat-syarat sebagai berikut :  Badan-badan itu dibentuk oleh organisasi publik.  Badan-badan tersebut menjalankan fungsi pemerintahan  Peraturan perundang-undangan secara tegas memberikan kewenangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan dalam kondisi tertentu berwenang menerapkan sanksi administratif. H.D. Van Wijk menyebutnya sebagai pihak swasta sebagai pemerintah (particuleren als overheid)
  • 26. Kedudukan Pemerintah dalam Hukum Privat  Badan hukum adalah (kumpulan orang yaitu semua yang didalam kehidupan masyarakat (dengan beberapa perkecualian) sesuai dengan ketentuan undang-undang dapat bertindak sebagaimana manusia, yang memiliki hak-hak dan kewenangan- kewenangan, seperti kumpulan orang (dalam suatu badan hukum), perseroan terbatas, perusahaan perkapalan, perhimpunan (sukarela) dan sebagainya
  • 27.  Dalam kepustakaan hukum dikenal ada beberapa unsur dari badan hukum yaitu :  Perkumpulan orang (organisasi yang teratur)  Dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan- hubungan hukum.  Adanya harta kekayaan yang terpisah  Mempunyai kepentingan sendiri  Mempunyai pengurus  Mempunyai tujuan tertentu  Mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban  Dapat digugat atau menggugat di depan pengadilan
  • 28.  Bila berdasarkan hukum publik negara, provinsi dan kabupaten adalah organisasi jabatan atau kumpulan dari organ-organ kenegaraan dan pemerintahan,maka berdasarkan hukum perdata negara, provinsi dan kabupaten adalah kumpulan dari badan-badan hukum yang tindakan hukumnya dijalankan oleh pemerintah  Menurut pendapat ten berge “pemerintah sebagaimana manusia dan badan hukum privat terlibat dalam lalu lintas pergaulan hukum, pemerintah bisa menjual dan membeli, menyewa atau menyewakan dll”
  • 29.  Ketika pemerintah bertindak dalam lapangan keperdataan dan tunduk pada peraturan hukum perdata, pemerintah bertindak sebagai wakil dari badan hukum, bukan wakil dari jabatan  Sehingga kedudukan pemerintah dalam pergaulan hukum keperdataan tidak berbeda dengan seorang atau badan hukum privat, yang tidak mempunyai kedudukan istimewa dan dapat menjadi pihak dalam sengketa keperdataan dengan seorang atau badan hukum dalam peradilan umum
  • 30.  Maka tindakan hukum pemerintah dibidang keperdataan adalah sebagai wakil dari badan hukum (rechtspersoon), yang tunduk dan diatur dengan hukum perdata, dan kedudukan pemerintah dalam hukum privat adalah sebagai wakil dari badan hukum keperdataan  Keberadaan pemerintah yang secara teroritis memiliki dua fungsi, yaitu sebagai wakil dari jabatan dan badan hukum, yang masing-masing diatur dan tunduk pada hukum yang berbeda, hukum publik dan hukum privat
  • 31. Kewenangan Pemerintah 1. Asas legalitas dan Wewenang Pemerintahan 2. Sumber dan Cara Memperoleh Wewenang Pemerintahan
  • 32. Asas legalitas (legaliteitsbeginsel)  Asas legalitas merupakan salah satu prinsip utama yang dijadikan sebagai dasar dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan di setiap negara hukum terutama bagi negara-negara hukum dalam sistem kontinental  Sistem kontinental di sini mempunyai pengertian peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematis harus tercantum di dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu. Hal ini semata-mata untuk menciptakan kepastian hukum
  • 33.  Pada mulanya asas legalitas dikenal dalam penarikan pajak oleh negara inggris terkenal dengan ungkapan “No Taxation Without Representation”  Di Amerika Serikat ada ungkapan “Taxition without Representation is Robbery”  Berdasarkan istilah diatas maka penarikan pajak hanya boleh dilakukan setelah adanya Undang-Undang yang mengatur pemungutan dan penentuan pajak.
  • 34.  Istilah asas legalitas juga dikenal dalam hukum pidana yaitu “nullum delictum sine praevia lege poenali”  Dalam hukum islam bertumpu pada ayat “ma kaana mu’adzibiina hatta nab’atsa rasuula” yang artinya kami tidak menjatuhkan siksa sebelum kami mengutus seorang rosul  Selanjutnya dari ayat diatas melahirkan kaidah hukum islam “la hukma li af’al al’uqola-i qobla wurud al- nash” yang artinya tidak ada hukum bagi orang berakal sebelum ada ketentuan nash
  • 35.  Dalam hukum administrasi negara juga dikenal dengan asas legalitas yaitu “dat het bestuur aan de wet is onderworpen” artinya pemerintah tunduk kepada undang-undang  Atau “het legaliteisbeginsel houdt in dat alle (algemene) de burgers bindende bepalingen op de wet moeten berusten” artinya asas legalitas menentukan bahwa semua ketentuan yang mengikat warga negara harus didasarkan pada undang-undang
  • 36.  Asas legalitas berkaitan erat dengan gagasan demokrasi dan gagasan negara hukum, dimana gagasan demokrasi menuntut setiap bentuk undang- undang dan berbagai keputusan mendapat persetujuan dari rakyat melalui wakilnya dan sebanyak mungkin memperhatikan kepentingan rakyat  Dimana menurut Rousseau “undang-undang merupakan personofikasi dari akal sehat manusia atau aspirasi masyarakat”
  • 37.  Dan juga asas legalitas merupakan prinsip negara hukum yang sering dirumuskan dengan ungkapan “het beginsel van wetmatigheid van bestuur” yakni prinsip keabsahan pemerintah  H.D Stout dengan mengutip pendapat Verhey bahwa prinsip keabsahan pemerintah ini mengandung tiga aspek yaitu aspek negatif, aspek formal-positif dan aspek materiil-positif
  • 38.  Aspek negatif  Menentukan bahwa tindakan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan UU  Aspek formal-positif  Menentukan bahwa pemerintah hanya memiliki kewenangan tertentu sepanjang diberikan atau berdasarkan UU  Aspek materiil-positif  Menentukan bahwa UU memuat aturan umum yang mengikat tindakan pemerintah, artinya bahwa kewenangan itu harus memiliki dasar perundang- undangan dan juga kewenangan itu isinya ditentukan normanya oleh UU
  • 39.  Asas legalitas berkaitan erat dengan gagasan demokrasi dan gagasan negara hukum  Gagasan demokrasi menuntut agar setiap bentuk UU dan berbagai keputusan mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat, seperti pendapat Rousseau “UU merupakan personifikasi dari akal sehat manusia dan aspirasi masyarakat”  Gagasan negara hukum menuntut agar penyelenggaraan urusan kenegaraan dan pemerintah harus didasarkan pada UU dan memberi jaminan terhadap hak-hak dasar rakyat
  • 40. Penerapan asas legalitas menurut Indroharto akan menunjang berlakunya kesamaan perlakuan kepastian hukum
  • 41.  Menurut H.D Stout asas legalitas dimaksudkan untuk memberikan jaminan kedudukan hukum warga negara terhadap pemerintah  Sehingga pemerintah hanya dapat melakukan perbuatan hukum jika memiliki legalitas atau didasarkan pada undang-undang yang merupakan perwujudan aspirasi warga negara  Dalam negara hukum demokrasi, tindakan pemerintah harus mendapatkan legitimasi dari rakyat yang secara formal tertuang dalam undang-undang
  • 42.  Akan tetapi dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan yang didasarkan pada asas legalitas, yang berarti didasarkan Undang-undang senantiasa tidak memadai apalagi di tengah masyarakat yang memiliki tingkat dinamika yang tinggi  Salah satu kelemahan hukum tertulis adalah hukum sebagai bagian dari kehidupan masyarakat mencangkup semua aspek kehidupan yang sangat luas dan kompleks, sehingga tidak mungkin seluruhnya dijelmakan dalam peraturan perundang-undangan
  • 43.  Oleh karena itu Prajudi Atmasudirdjo menyebutkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pemerintahan yaitu ; • Kegiatannya harus mengenai sasaran yang telah ditetapkan Efektifitas • Kegiatan administrasi negara jangan sampai menimbulkan heboh karena tidak dapat diterima oleh masyarakat legimitas
  • 44. • Perbuatan pejabat administrasi negara tidak boleh melanggar hukum Yuridikitas • Perbuatan atau keputusan administrasi harus (tertulis) dalam arti luas, namun apabila dijalankan dengan dalih “keadaan darurat” maka harus dibuktikan kemudian Legalitas • Moral dan ethik umum dalam masyarakat wajib dijunjung tinggi Moralitas
  • 45. • Kehematan biaya dan produktivitas wajib diusahakan setinggi-tingginyaEfisiensi • Pemanfaatan teknologi wajib dipakai untuk mengembangkan atau mempertahankan mutu prestasi Teknik dan Teknologi
  • 46. Wewenang Pemerintahan  Asas legalitas merupakan salah satu prinsip utama yang dijadikan sebagai dasar dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan di setiap negara hukum  Dimana setiap penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan harus memiliki legitimasi, yaitu kewenangan yang diberikan oleh undang-undang  Dengan demikian substansi asas legalitas adalah wewenang yakni kemampuan untuk melakukan tindakan hukum tertentu
  • 47.  Wewenang menurut H.D. Stout “keseluruhan hak dan kewajiban yang secara eksplisit diberikan oleh pembuat UU kepada subyek hukum publik”  Menurut F.P.C.L Tonnaer “kewenangan pemerintah dalam kaitan ini dianggap sebagai kemampuan untuk melaksanakan hukum positif, dan dengan itu dapat diciptakan hubungan hukum antara pemerintah dengan warga negara”  Dan dalam negara hukum yang menempatkan asas legalitas sebagai sendi utama penyelenggaraan pemerintah, wewenang pemerintah itu berasal dari peraturan perundang-undangan
  • 48. Sumber dan Cara Memperoleh Kewenangan Pemerintahan  Berdasarkan prinsip asas Legalitas maka wewenang pemerintahan berasal dari peraturan perundang-undangan Kewenangan diperoleh melalui Atribusi Delegasi Mandat
  • 49.  Indroharto mengatakan atribusi terjadi pemberian wewenang pemerintahan yang baru oleh suatu ketentuan dalam peraturan perundang-undangan  Pada delegasi terjadi pelimpahan suatu wewenang yang telah ada oleh badan atau jabatan tata usaha negara yang telah memperoleh wewenang pemerintah secara atribusi kepada badan atau jabatan tata usaha negara lainnnya
  • 50.  Definisi atribusi, delegasi dan mandat menurut H.D van Wijk dan Willem Konijnenbelt  Atribusi  adalah pemberian wewenang pemerintah oleh pembuat UU kepada organ pemerintah  Delegasi  pelimpahan wewenang pemerintahan dari satu organ pemerintahan kepada organ pemerintahan lainnya  Mandat  terjadi ketika organ pemerintahan mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh organ lain atas namanya
  • 51.  Berbeda pendapat dari J.G Steenbeek yang menyebutkan bahwa hanya ada dua cara organ pemerintah memperoleh wewenang, atribusi dan delegasi
  • 52.  Syarat syarat pelimpahan wewenang pemerintahan melalui delegasi adalah:  Delegasi harus definitif dan pemberi delegasi tidak dapat lagi menggunakan sendiri wewenang yang telah dilimpahkan  Delegasi harus berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan  Delegasi tidak kepada bawahan  Kewajiban memberikan keterangan  Peraturan kebijakan
  • 53.  Dalam kajian HAN, mengetahui sumber dan cara memperoleh wewenang organ pemerintah sangat penting karena terkait dengan pertanggungjawaban hukum dalam penggunaan wewenang tersebut  Salah satu prinsip dalam negara hukum adalah “tidak ada kewenangan tanpa pertanggung jawaban”  Kewenangan atribusi bersifat asli dan berasal dari peraturan perundang-undangan  Kewenangan delegasi tidak ada penciptaan wewenang  Kewenangan mandat hanya bertindak untuk dan atas nama pemberi mandat
  • 54.  Perbedaan kewenangan delegasi dan mandat Pelimpahan wewenang Wewenang tidak dapat dilakukan oleh organ asli kecuali ada pencabutan Delegasi Perintah untuk melaksanakan Setiap saat dapat menggunakan sendiri Mandat
  • 56. Perbedaan Delegasi dan Mandat Menurut Philipus M. Hadjon Mandat Delegasi Prosedur Pelimpahan Dalam hubungan rutin atasan-bawahan, hal biasa kecuali dilarang secara tegas Dari suatu organ pemerintahan kepada organ lain : dengan peraturan perundang- undangan Tanggung jawab dan tanggung gugat Tetap kepada pemberi mandat Tanggung jawab dan tanggung gugat beralih kepada penerima delegasi Kemungkinan si pemberi menggunakan wewenang itu lagi Setiap saat dapat menggunakan sendiri wewenang yang dilimpahkan itu Tidak dapat menggunakan wewenang itu lagi kecuali adanya pencabutan dengan berpegang pada asas “contrarius actus”
  • 57.  Dalam kepustakaan terdapat pembagian mengenai sifat wewenang pemerintah yaitu terikat, fakultatif dan bebas (indorharto)  Terikat, apabila peraturan dasarnya menentukan kapan dan dalam keadaan yang bagaimana wewenang tersebut dapat digunakan atau peraturan dasarnya sedikit banyak menentukan tentang isi dari keputusan yang harus diambil
  • 58.  Fakultatif, terjadi dalam hal badan atau pejabat tata usaha negara yang bersangkutan tidak wajib menerapkan wewenangnya atau sedikit banyak masih ada pilihan, sekalipun pilihan itu hanya dapat dilakukan dalam hal-hal atau keadaan-keadaan tertentu sebagaimana ditentukan dalam peraturan dasarnya.
  • 59.  bebas, yakni terjadi ketika peraturan dasarnya memberi kebebasan kepada badan atau pejabat tata usaha Negara untuk menentukan sendiri mengenai isi dari keputusan yang akan dikeluarkan atau peraturan dasarnya memberikan lingkup kebebasan kepada pejabat tata Negara yang bersangkutan.
  • 60. Tindakan Pemerintahan  Pemerintah atau administrasi negara adalah sebagai subjek hukum, sebagai drager van de rechten en plichten atau pendukung hak-hak dan kewajiban- kewajiban  Sebagai subyek hukum maka sering melakukan tindakan baik tindakan nyata (feitelijkhandelingen) dan tindakan hukum (rechtshandelingen)
  • 61. Tindakan Nyata (Feitelijkhandelingen) • Tindakan-tindakan yang tidak ada relevansinya dengan hukum Tindakan Hukum (Rechtshandelingen) • Tindakan-tindakan yang berdasarkan sifatnya dapat menimbulkan akibat hukum tertentu atau tindakan yang dimaksudkan untuk menciptakan hak dan kewajiban (R.J.H.M Huisman)
  • 62.  Istilah rechtshandelingen berasal dari hukum perdata yang kemudian digunakan dalam Hukum Administrasi Negara  Menurut H.J Romeijn tindakan hukum administrasi  suatu pernyataan kehendak yang muncul dari organ administrasi dalam keadaan khusus, dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum dalam bidang hukum administrasi negara  Terdapat perbedaan terkait dengan sifat mengikatnya dalam tindakan hukum perdata dan hukum administrasi negara
  • 63. Unsur-Unsur Tindakan Hukum Pemerintahan (Muchsan) Perbuatan dilakukan oleh aparat pemerintahan Dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan Perbuatan tersebut menimbulkan akibat hukum dalam bidang HAN Perbuatan tersebut dilakukan dalam rangka pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat Perbuatan hukum administrasi harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • 64.  Dalam hal onbevoegd ada tiga kemungkinan Tidak berwenang dari segi wilayah Tidak berwenang dari segi waktu Tidak berwenang dari segi materi  Onbevoegd menurut P. de Haan dan kawan- kawan Onbevoegdheid absolut Onbevoegdheid relatif
  • 65. Macam-macam Tindakan Hukum Pemerintahan  Pemerintah atau administrasi negara adalah subjek hukum yang mewakili dua institusi yaitu jabatan pemerintahan dan badan hukum  Berkaitan dengan tindakan hukum publik menurut A.F.A. korsten dan F.P.C.L. Tonnaer mengatakan Hukum Publik Bersifat Sepihak Bersifat Banyak Pihak
  • 66. Karakteristik Tindakan Hukum Pemerintahan  Perbuatan hukum yang terjadi dalam lingkup hukum publik selalu bersifat sepihak  (Indroharto)Tindakan hukum tata usaha negara dikatakan bersifat sepihak karena dilakukan tidaknya suatu tindakan hukum tata usaha negara yang memiliki kekuatan hukum pada akhirnya tetap tergantung kepada kehendak sepihak dari badan atau jabatan tata usaha negara yang memiliki kewenangan pemerintahan untuk berbuat demikian
  • 68.  Dalam HAN hubungan hukum pemerintah (sebagai wakil dari jabatan pemerintahan) dengan seseorang atau badan hukum perdata tidak berada dalam kedudukan yang sejajar  Berbeda dengan hubungan hukum berdasarkan hukum perdata yang bertumpu pada asas otonomi dan kebebasan berkontrak  Tindakan hukum pemerintahan yang dilakukan dengan melibatkan pihak swasta disebut tindakan hukum campuran
  • 69. Tindakan Pemerintahan Tindakan hukum publik sepihak Tindakan nyata Tindakan hukum publik Keputusan yang bersifat konkret dan individual Keputusan yang ditujukan untuk umum Tindakan hukum Tindakan hukum publik beberapa pihak Tindakan hukum privat

Editor's Notes

  1. ----- Meeting Notes (12/13/14 13:12) ----- akibat hukum: perubahan hak,kewajiban atau kewenangan perubahan kedudukan hukum bagi seseorang penetapan suatu status tertentu
  2. Absolut terkait dengan substansi wewenang atau suatu urusan Relatif terkait dengan tempat dan waktu