Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
materi rapat kerja wilayah kemenag prov. jawa tengah 2019
1. MATERI RAKER
JAJARAN KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA TENGAH
“Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat”
Semarang, 13 s.d. 15 Februari
Tahun 2019
2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN AKSELERASI PROGRAM TAHUN 2019
1
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
I. TUGAS DAN FUNGSI KANWIL KEMENTERIAN AGAMA
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan KMA No. 13 Tahun 2012 tentang Organiasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama, bahwa Kantor Wilayah Kementrian Agama
Provinsi mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama
dalam wilayah provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Agama dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Wilayah Kementerian
Agama mempunyai fungsi :
1. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis dibidang
pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di
provinsi;
2. Pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang bidang haji dan umroh.
3. Pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah,
pendidikan agama dan keagamaan;
4. Pembinaan kerukunan umat beragama;
5. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan
informasi;
6. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi
program; gian Tata Usaha
7. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan
lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementerian di
kabupaten/kota.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provisni Jawa
Tengah sebagaimana PMA No.13 tahun 2012 pasal 396 terdiri sebagai berikut:
1. Bagian Tata Usaha
2. Bidang Pendidikan Madrasah
3. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
4. Bidang Pendidikan Agma Islam
5. Bidang penyelenggara Haji dan Umroh
6. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah
7. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf
8. Pembimbing Masyarakat Kristen
9. Pembimbing Masyarakat Katholik
10. Pembimbing Masyarakat Budha, dan
11. Kelompok Jabatan Fungsional
3. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN AKSELERASI PROGRAM TAHUN 2019
2
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
II. SATKER DI LINGKUNGAN KANWIL KEMENAG PROV.JAWA TENGAH
Satuan kerja vertikal di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa
Tengah yang terdiri dari ; 35 Kankemenag Kab/Kota, 114 Madrasah Ibtidaiyah
Negeri, 127 Madrasah Tsanawiyah Negeri, 65 Madrasah Aliyah Negeri, dan 580 KUA
Kecamatan.
III. DATA KEPEGAWAIAN
ASN pada Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
berjumlah sebanyak 25.996 orang, yaitu :
- Berdasarkan Golongan :
o Gol I : 150 orang
o Gol II : 2.022 orang
o Gol III : 17.698 orang
o Gol IV : 6.126 orang
- Jabatan struktural :
o Eselon II : 1 orang
o Eselon III : 42 orang
o Eselon IV.a : 219 orang
o Eselon IV.b : 206 orang
o Eselon V : 180 orang
- Jabatan Fungsional :
o Struktural : 648 orang
o Fungsional umum : 3.999 orang
o Analis kepegawaian : 18 orang
o Arsiparis : 2 orang
o Auditor : 1 orang
o Dokter : 1 orang
o Perawat : 3 orang
o Guru : 19.279 orang
o Pengawas : 605 orang
o Penghulu : 774 orang
o Penyuluh : 556 orang
o Perencana : 61 orang
o Pranata humas : 15 orang
o Pranata Komputer : 24 orang
o Analis Kebijakan : 1 orang
o Pengelola Barjas : 9 orang
4. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN AKSELERASI PROGRAM TAHUN 2019
3
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
- Berdasarkan jenis kelamin :
o Pria : 13.059 orang
o Wanita : 12.937 orang
- Berdasarkan Usia :
o < 24 : - orang
o 24 - 29 : - orang
o 30 - 39 : 3.612 orang
o 40 - 49 : 12.612 orang
o 50 - 57 : 8.752 orang
o 57 > : 1.020 orang
- Data pensiun sd. tahun 2019 : 1.020 orang
Pelaksanaan pendaftaran CPNS pada tahun 2018 pada Jajaran Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut:
- Jumlah Pelamar / Pendaftar Online : 20.381 Orang
- Tidak mengirim berkas Lamaran : 1.539 Orang
- Jumlah pelamar lulus administrasi : 17.373 Orang
- Jumlah pelamar yang tidak lulus /TMS : 1.469 Orang
Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di laksanakan pada tanggal 3
s.d 8 Nopember 2018 bertempat di GOR Patriot Kodam IV Diponegoro Watu Gong
Kota Semarang dengan data sebagai berikut :
- Jumlah Peserta Lulus Administrasi : 17.386 Orang
(17.373 orang + 13 Orang Honorer Kemenag)
- Jumlah peserta tidak hadir : 630 Orang
- Jumlah peserta ujian SKD : 16.756 Orang
- Jumlah peserta memenuhi PG : 528 Orang
- Jumlah Formasi / Quota : 836
Sedangkan pelaksanaan seleksi kompetensi bidang (SKB) dilaksanakan di
MAN 1 Kota Semarang pada tanggal 17 s.d 19 Desember 2018 dengan jumlah
peserta Ujian 1.767 orang dan jumlah peserta yang lulur 836 Orang.
IV. PENGELOLAAN PROGRAM DAN ANGGARAN
A. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2018
- Serapan Anggaran tahun 2018
Realisasi serapan anggaran sampai dengan tanggal 31 Desember 2018
untuk keseluruhan satker di Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi
Jawa Tengah serapan anggaran mencapai 97.23%, dari pagu terakhir
5. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN AKSELERASI PROGRAM TAHUN 2019
4
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
sebesar Rp. 6,102,379,208,000,- serapan anggaran sebesar Rp.
5,933,593,567,491,- .
Adapun rincian sebagai berikut :
No Program Pagu Realisasi %
1. Setjen 128,992,104,000 125,376,768,183 97.20
2. Bimas Islam 543,948,122,000 539,658,359,713 99.21
3. Pendidikan Islam 5,244,947,966,000 5,092,929,744,485 97.10
4. Bimas Kristen 55,820,667,000 52,756,485,907 94.51
5. Bimas Katholik 47,194,295,000 45,504,830,535 96.42
6. Bimas Hindu 13,772,200,000 11,752,003,399 85.33
7. Bimas Budha 21,773,970,000 20,383,528,038 93.61
8. PHU 45,929,884,000 45,231,847,231 98.48
J u m l a h 6,102,379,208,000 5,933,593,567,491 97.23
- Serapan Berdasarkan Jenis Belanja
PROGRAM 01 (SEKJEN)
No URAIAN Pagu Realisasi %
1 BELANJA PEGAWAI 85,437,823,000 82,833,896,106 96.95
2 BELANJA BARANG 40,698,581,000 39,795,816,001 97.78
3 BELANJA MODAL 2,855,700,000 2,747,056,076 96.20
4 BELANJA BANSOS 0 0 0
JUMLAH 128,992,104,000 125,376,768,183 97.20
PROGRAM 03 (Bimas Islam)
No URAIAN Pagu Realisasi %
1 BELANJA PEGAWAI 400,707,676,000 399,348,983,206 99.66
2 BELANJA BARANG 103,801,887,000 101,446,300,591 97.73
3 BELANJA MODAL 39,438,559,000 38,863,075,916 98.54
4 BELANJA BANSOS 0 0 0
JUMLAH 543,948,122,000 539,658,359,713 99.21
PROGRAM 04 (Pendidikan Islam)
No URAIAN Pagu Realisasi %
1 BELANJA PEGAWAI 3,782,621,195,000 3,651,073,986,527 96.52
2 BELANJA BARANG 1,386,455,043,000 1,367,675,429,604 98.65
3 BELANJA MODAL 75,871,728,000 74,180,328,354 97.77
4 BELANJA BANSOS 0 0 0
JUMLAH 5,244,947,966,000 5,092,929,744,485 97.10
6. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN AKSELERASI PROGRAM TAHUN 2019
5
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
PROGRAM 05 (Bimas Kristen)
No URAIAN Pagu Realisasi %
1 BELANJA PEGAWAI 52,749,906,000 49,942,019,978 94.68
2 BELANJA BARANG 2,946,911,000 2,702,140,929 91.69
3 BELANJA MODAL 0 0 0
4 BELANJA BANSOS 123,850,000 112,325,000 90.69
JUMLAH 55,820,667,000 52,756,485,907 94.51
PROGRAM 06 (Bimas Katholik)
No URAIAN Pagu Realisasi %
1 BELANJA PEGAWAI 41,838,295,000 40,279,550,858 96.27
2 BELANJA BARANG 4,906,000,000 4,782,263,327 97.48
3 BELANJA MODAL 450,000,000 443,016,350 98.45
4 BELANJA BANSOS 0 0 0
JUMLAH 47,194,295,000 45,504,830,535 96.42
PROGRAM 07 (Bimas Hindu)
No URAIAN Pagu Realisasi %
1 BELANJA PEGAWAI 11,140,000,000 9,193,958,825 82.53
2 BELANJA BARANG 2,607,200,000 2,533,545,374 97.17
3 BELANJA MODAL 25,000,000 24,499,200 98.00
4 BELANJA BANSOS 0 0 0
JUMLAH 13,772,200,000 11,752,003,399 85.33
PROGRAM 08 (Bimas Budha)
No URAIAN Pagu Realisasi %
1 BELANJA PEGAWAI 15,705,303,000 14,533,164,819 92.54
2 BELANJA BARANG 6,050,667,000 5,832,853,219 96.40
3 BELANJA MODAL 18,000,000 17,510,000 97.28
4 BELANJA BANSOS 0 0 0
JUMLAH 21,773,970,000 20,383,528,038 93.61
PROGRAM 09 (PHU)
No URAIAN Pagu Realisasi %
1 BELANJA PEGAWAI 23,425,808,000 23,296,744,075 99.45
2 BELANJA BARANG 22,428,084,000 21,859,434,756 97.46
3 BELANJA MODAL 75,992,000 75,668,400 99.57
4 BELANJA BANSOS 0 0 0
JUMLAH 45,929,884,000 45,231,847,231 98.48
7. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN AKSELERASI PROGRAM TAHUN 2019
6
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
- Realisasi Per Satker
No Program Pagu Realisasi %
1 KANWIL 117,362,353,000 102,354,236,108 87.21
2 KANKEMENAG 4,846,544,009,000 4,719,508,816,179 97.38
3 MAN 465,789,991,000 454,351,291,465 97.54
4 MTsN 672,682,855,000 657,379,223,739 97.72
Jumlah 6,102,379,208,000 5,933,593,567,491 97.23
B. PROGRAM DAN KEGIATAN 2019
DIPA Jajaran Satker Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
sebanyak dengan total anggaran RP. 5.923.363.281.000,-. Bila dibandingkan
dengan tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 2,92 %, yakni selisih Rp.
178.240.989.000,-
Profil Anggaran DIPA Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019 sebagai berikut :
PROFIL ANGGARAN 2019
Profil Anggaran pada DIPA di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Prov.
Jateng
1. Berdasar Program :
No Program Pagu DIPA 2019 %
1 Sekretariat Jenderal 120,737,250,000 2.04
2 Bimas Islam 508,575,362,000 8.59
3 Pendidikan Islam 5,069,032,960,000 85.6
4 Bimas Kristen 62,117,086,000 1.05
5 Bimas Katolik 43,485,309,000 0.73
6 Bimas Hindu 13,420,797,000 0.23
7 Bimas Buddha 18,703,401,000 0.32
8 PHU 62,651,669,000 1.06
Jumlah 5,923,363,281,000 100
8. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN AKSELERASI PROGRAM TAHUN 2019
7
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
2. Berdasar Jenis Belanja (dalam ribuan rupiah) :
DIPA 51 52 53 57 Jumlah
Sekjen 79,915,758 37,468,992 3,352,500 120,737,250
Bimas Islam 379,972,554 115,642,808 12,960,000 508,575,362
Pendis 3,602,238,488 1,381,523,650 85,270,822 5,069,032,960
Bimas Kristen 57,433,736 4,403,500 112,000 167,850 62,117,086
Bimas Katolik 36,870,549 6,139,760 475,000 43,485,309
Bimas Hindu 9,771,500 3,609,297 40,000 13,420,797
Bimas Buddha 9,206,758 9,496,643 - 18,703,401
PHU 22,111,629 32,398,342 8,141,698 62,651,669
Jumlah 4,197,520,972 1,590,682,992 110,352,020 167,850 5,898,723,834
3. Berdasarkan Sebaran Satker :
No Program Pagu DIPA 2019 %
1 Kanwil Kemenag Prov. Jateng 28,843,666,000 0.57
2 Kankemenag Kab/Kota 3,889,710,717,000 76.73
3 MAN 478,789,815,000 9.45
4 MTsN 671,688,762,000 13.25
Jumlah 5,069,032,960,000 100
4. Berdasarkan Sumber Dana :
No Sumber Dana Pagu DIPA 2019 %
1 Rupiah Murni 421.479.637.000 82.9
2 PNBP 78.695.725.000 15.5
3 Surat Berharga Syariah Negara 8.400.000.000 1.65
Total 508.575.362.000 100
9. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN AKSELERASI PROGRAM TAHUN 2019
8
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
C. PELAKSANAAN PROGRAM STRATEGIS & DIREKTIF KEMENTERIAN
AGAMA
1. Melakukan dialog kerukunan umat beragama di 18 lokasi kabupaten kota
2. Kampanye hidup rukun
3. Melanjutkan implementasi reformasi birokrasi dengan zona integritas dan
wilayah bersih dan bebas korupsi
4. Integrasi data melalui sinkronisasi system aplikasi teknologi informasi
5. Meningkatkan kualitas laporan keuangan dalam rangka berkontribusi untuk
mempertahankan opini WTP
6. Mengembangkan layanan yang berkualitas melalui PTSP
7. Pembinaan sumber daya manusia (SDM) melalui rekruitmen yang transparan
dan akuntabel pembinaan yang berkelanjutan
Semarang, Februari 2019
10. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENERANGAN AGAMA ISLAM
DAN ZAKAT WAKAF
1
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
1. Narasi Tusi Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam
Tugas dan Fungsi Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam
berdasarkan PMA Nomor 13 Tahun 2012 adalah melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang penerangan dan
penyuluhan agama Islam.
a. Kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2018
o Pembinaan Penyuluh Agama Islam Non PNS
o Penyesuaian / inspassing Jabatan Fungsional Penyuluh Agama Islam
o Silatnas Penyuluh Agama dengan Presiden Republik Indonesia
o Bintek Aplikasi e-PAI
o Seleksi Penyuluh Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah
o mengirimkan peserta untuk mengikuti Pemilihan Penyuluh Agama Islam
Teladan Tingkat Nasional
b. Kendala dan Upaya mengatasinya
- Kurangnya anggaran yang memadai
- Beberapa Penyuluh Agama Islam Non PNS tidak melaksanakan tugas dan
menyampaikan laporannya dan fungsinya dengan baik
- Honor Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kab/Kota banyak yang tidak terserap
- Keberadaan Penyuluh dalam melaksanakan tugas belum maksimal karena
kurangnya
Political will dari pejabat Pembina kepegawaian terkait.
c. Catatan Prestasi Tahun 2018
- Harapan I Penyuluh Fungsional Teladan Tingkat Nasional
- Terselenggaranya Silatnas 6000 Penyuluh Agama dengan Presiden RI
2. Narasi Tusi Seksi Pemberdayaan Zakat
Seksi Pemberdayaan Zakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan
zakat.
a. Kegiatan yang telah dilaksanakan Tahun 2018 yaitu :
- Sosialisasi Pembentukan UPZ Pada Masjid, dilaksanakan di Kota Surakarta,
Kota Magelang dan Kota Pekalongan.
- Workshop Literasi Zakat dan Wakaf Bagi Penyuluh, diikuti oleh para penyuluh
Agama Islam Fungsional dan Penyuluh Agama Islam Non PNS.
- Monitoring Audit Syariah Lembaga Zakat di Jawa Tengah meliputi BAZNAS
Kab/Kota dan LAZ Se Jawa Tengah (35 Kab/Kota).
- Bantuan Operasional BAZNAS Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 75.000.000,-
11. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENERANGAN AGAMA ISLAM
DAN ZAKAT WAKAF
2
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
b. Kendala dan Upaya mengatasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut adalah :
- Karena terbatasnya Anggaran DIPA Tahun 2018 untuk kegiatan Sosialisasi
Pembentukan UPZ Pada Masjid, maka kita hanya bisa melaksanakan pada 3
karesidenan.
- Kendala untuk kegiatan Monitoring Audit Syariah Lembaga Pengelola Zakat
antara lain :
a. Belum adanya tenaga Auditor yang professional dan bersertifikat sesuai
dengan keahliannya, baik Auditor Syariah maupun Akreditasi. Upaya
mengatasi :
- Perlu adanya kerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam hal Audit
Syariah maupun Akreditasi.
- Menyiapkan tenaga Auditor yang professional melalui diklat, pelatihan dan
lain-lain.
c. Saran Perbaikan/Rekomendasi
- Perlu penambahan anggaran DIPA untuk tahun-tahun mendatang guna
mengoptimalkan kegiatan-kegiatan Pemberdayaan Zakat baik di tingkat Pusat,
Provinsi maupun Kab/Kota.
- Perlu adanya perbaikan/revisi UU Nomor 23 Tahun 2011 maupun PP Nomor 14
Tahun 2014 terutama dalam hal perizinan pembentukan LAZ baik di tingkat
Nasional, Provinsi maupun Kab/Kota.
- Perlu penambahan aturan tentang perizinan LAZ/UPZ di tingkat Kecamatan
maupun Pedesaan.
3. Narasi Tusi Seksi Kemitraan Umat dan HBI
Tugas dan fungsi Seksi Kemitraan Umat Islam, Publikasi Dakwah dan Hari
Besar Islam berdasarkan PMA No. 13 Tahun 2012 adalah melakukan penyiapan
bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingn teknis dan pembinaan di bidang Kemitraan
Umat Islam, Pubikasi Dakwah dan Hari Besar Islam
a. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2018
- Siaran Keagamaan Islam di Televisi sebanyak 6 episode
- Siaran greating Ramadhan 1439 oleh Kakanwil
- Pembuatan video youtube untuk Kakanwil
- Belanja perjalanan inventarisasi potensi wilayah dakwah di Jateng
- Rakor pengurus Ormas Islam di Jawa Tengah
- Bantuan Operasional Ormas Islam 6 lembaga
- Bantuan Majelis Taklim 41 lembaga
12. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENERANGAN AGAMA ISLAM
DAN ZAKAT WAKAF
3
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
b. Kendala yang dihadapi
- Tidak adanya anggaran untuk biaya operasional petugas inventarisasi potensi
dakwah dari Kemenag Kabupaten/Kota
- Belum adanya contoh Instrumen yang baku dari Kemenag pusat
- Rendahnya partisipasi informan dalam memberikan informasi
4. Narasi Tusi Seksi MTQH dan Seni Budaya Islam
Seksi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Quran dan Al Hadits
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan
teknis, dan pembinaan di bidang pengembangan seni budaya Islam, musabaqah al-
Quran dan al-Hadits.
a. Kegiatan yang sudah dilaksanakan
- Seleksi Calon Kafilah Jateng pada MTQ Nasional di Medan
- Pembinaan Dewan Hakim MTQ
- Pembinaan Calon Kafilah pada MTQ Nasional
- Lomba Vokalis Solo Gambus
- Pengiriman Kafilah pada MTQ Nasional di Medan Sumut dengan
menggunakan dana Hibah dari Povinsi Jawa Tengah
- Penyelenggaraan MTQ Pelajar, STQ, dan MHQ Tingkat Provinsi Jawa Tengah
b. Kendala yang dihadapi
- Anggaran untuk pembinaan para kafilah MTQ masih minim
- Waktu pelatihan sangat singkat
- Belum siapnya kafilah Jawa Tengah dalam penerapan system baru e-maqra’
pada MTQ Nasional di Medan
c. Upaya yang dipersiapkan
- Mengadakan pelatihan penggunaan e-MTQ dan e-Maqra’ sejak awal ke Kab/Kota
di Jateng
- Melakukan pembinaan secara rutin
5. Narasi Tusi Seksi Pemberdayaan Wakaf
Seksi Pemberdayaan Wakaf mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan
wakaf dan pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf.
1. Kegiatan yang sudah dilaksanakan
13. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENERANGAN AGAMA ISLAM
DAN ZAKAT WAKAF
4
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
- Bersama Seksi Pemberdayaan Zakat menyelenggarakan Workshop Literasi
Zakat dan Wakaf Bagi Penyuluh, diikuti oleh para penyuluh Agama Islam
Fungsional dan Penyuluh Agama Islam Non PNS.
- Bantuan Pensertifikatan Tanah Wakaf
- Bantuan Operasional Perwakilan BWI Prov. Jateng
- Penyelesaian proses penerbitan ijin tukar guling harta benda wakaf yang terkena
jalan tol sejumlah 85 lokasi, dan PLTU 1 lokasi dan sudah terselesaikan 79 lokasi
di 10 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
2. Kendala yang di hadapi
- Kurangnya Anggaran untuk program pemberdayaan wakaf tahun 2018
- Rendahnya pengetahuan Nadzir tentang wakaf sehingga proses tukar guling
harta benda wakaf tidak berjalan sebagaimana harapan.
14. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG URUSAN AGAMA ISLAM
DAN BINSYAR
1
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 417 Peraturan Menteri Agama Nomor 13
Tahun 2012, Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan di bidang urusan agama Islam dan
pembinaan syariah serta pengelolaan sistem informasi urusan agama Islam dan
pembinaan syariah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama. Sedangkan berdasarkan ketentuan dalam Pasal 418,
Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah menyelenggarakan fungsi (a).
Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang urusan agama
Islam dan pembinaan syari’ah; (b). Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan urusan di
bidang kepenghuluan, pemberdayaan kantor urusan agama dan keluarga sakinah,
pemberdayaan masjid, produk halal, hisab ru’yat dan pembinaan syariah serta sistem
informasi urusan agama Islam dan pembinaan syariah; (c). Evaluasi dan penyusunan
laporan di bidang urusan agama Islam dan pembinaan syari’ah. Tugas dan fungsi
Bidang urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah tersebut selanjutnya dalam Pasal
420 dilaksanakan oleh : (a). Seksi Kepenghuluan; (b). Seksi Pemberdayaan Kantor
urusan Agama; (c). Seksi Kemasjidan; (d). Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariah dan
Sistem Informasi Urusan Agama Islam.
Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah pada Kantor wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah memiliki peran yang sangat strategis dalam
ikut mendukung terwujudnya kehidupan beragama yang harmonis khususnya bagi
masyarakat di Jawa Tengah. Pelayanan terhadap hak-hak masyarakat terkait dengan
urusan agama Islam yang dilakukan dengan baik sesuai prosedur yang berlaku,
bimbingan dan pembinaan kepada umat Islam yang dilakukan dengan tepat akan
menciptakan kondisi yang harmonis dalam kehidupan beragama di masyarakat.
Sangat disadari bahwa untuk mencapai keberhasilan dan tingkat kepuasan
maksimal di masyarakat terkait dengan tugas dan fungsi pelayanan, bimbingan dan
pembinaan di bidang urusan agama Islam tersebut tidaklah mudah. Kondisi wilayah,
SDM dan ketersediaan anggaran menjadi sebagian hambatan, kendala dan tantangan
yang harus dihadapi, tetapi disisi lain meningkatnya kesadaran dan dukungan dari
masyarakat menjadi unsur penunjang yang perlu diperhitungkan. Apabila kelemahan
dan kekurangan ini dikelola dengan baik dan dipadukan dengan unsur pendukung yang
15. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG URUSAN AGAMA ISLAM
DAN BINSYAR
2
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
sudah ada, maka keberhasilan terhadap tujuan dapat tercapai dan tingkat kepuasan
layanan, bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat akan semakin meningkat.
II. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan Kegiatan.
1. Seksi Kepenghuluan
Tugas Seksi Kepenghuluan berdasarkan PMA Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama adalah
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis dan
pembinaan di bidang kepenghuluan. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada
Tahun 2018 :
- Penilaian Angka Kredit Penghulu;
- Assesment/ Uji Kompetensi Calon Kepala KUA;
- Pembinaan Kepenghuluan;
- Pembinaan ASN Bimas Islam;
- Workshop Peningkatan Administrasi PNBP NR;
- Musabaqah Bahsul Kitab bagi Kepala KUA dan Penghulu Tingkat Jateng;
- Lomba Karya Tulis Ilmiah bagi Kepala KUA dan Penghulu Tingkat Jateng;
- Supervisi dan Monitoring PNBP NR;
- Rapat Koordinasi PNBP NR.
2. Seksi Pemberdayaan KUA
Tugas Seksi Pemberdayaan KUA berdasarkan PMA Nomor 13 Tahun 2012
adalah melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis
dan pembinaan di bidang pemberdayaan KUA. Kegiatan yang telah
dilaksanakan pada Tahun 2018 :
- Pemilihan KUA Teladan Tingkat Jateng;
- Workshop Peningkatan Kualitas Layanan KUA;
- TOT Pembimbing Perkawinan Pra Nikah Remaja Usia Nikah;
- Bimbingan Teknis Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan;
- Workshop Bimbingan Perkawinan Pra Nikah Remaja Usia Nikah;
- Bimbingan Teknis SIMKAH;
- Monev Pembangunan Balai Nikah dan Manasik Haji SBSN.
16. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG URUSAN AGAMA ISLAM
DAN BINSYAR
3
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
3. Seksi Kemasjidan
Tugas Seksi Kemasjidan berdasarkan PMA Nomor 13 Tahun 2012 adalah
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis dan
pembinaan di bidang kemasjidan. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada
Tahun 2018 :
- Verifikasi dan Validasi Data SIMAS;
- Pembinaan Manajemen Masjid Berbasis SIMAS;
- Pembinaan Standarisasi Imam Masjid;
- Monev Bantuan Masjid/ Musholla.
4. Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariah Dan Sistem Informasi
Tugas Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi
berdasarkan PMA Nomor 13 Tahun 2012 adalah melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis dan pembinaan di bidang produk
halal, pembinaan syariah dan sistem informasi urusan agama Islam. Kegiatan
yang telah dilaksanakan pada Tahun 2018 :
- Talkshow Syari'ah melalui Media Elektronik;
- Penyelenggaraan Rukyatul Hilal;
- Kalibrasi Pengukuran Arah Kiblat.
Adapun ketersediaan anggaran terkait dengan tugas dan fungsi adalah
sebagai berikut :
1. Tahun 2016, Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah memperoleh anggaran
DIPA dengan pagu sebesar Rp 3.195.006.000 (minus belanja pegawai)
dengan realisasi anggaran sebesar Rp 2.761.659.880 atau sebesar 86 %
untuk membiayai 23 item kegiatan dari jumlah 25 item kegiatan yang
direncanakan.
2. Tahun 2017, Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah memperoleh anggaran
DIPA dengan pagu sebesar Rp 3.015.630.000 (minus belanja pegawai)
dengan realisasi anggaran sebesar Rp 2.803.812.528 atau sebesar 92,98%
17. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG URUSAN AGAMA ISLAM
DAN BINSYAR
4
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
untuk membiayai 25 item kegiatan dari jumlah 25 item kegiatan yang
direncanakan ditambah dengan operasional perkantoran.
3. Tahun 2018, Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah memperoleh anggaran
DIPA dengan pagu sebesar Rp 3.395.222.000 (minus belanja pegawai)
dengan realisasi anggaran sebesar Rp 3.190.860.575 atau sebesar 93,98%
untuk membiayai 25 item kegiatan dari jumlah 24 item kegiatan yang
direncanakan ditambah dengan operasional perkantoran. Ada 1 (satu)
kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu Advokasi Penanganan Advokasi
Penanganan Konflik.
4. Tahun 2019, Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah memperoleh anggaran
DIPA dengan pagu sebesar Rp 6.202.099.000 (minus belanja pegawai) dan
termasuk operasional perkantoran.
B. Evaluasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi.
1. Meskipun terjadi kenaikan pagu anggaran pada tahun 2018 dibandingkan
tahun 2017 pada kegiatan yang dibiayai dengan anggaran DIPA
(APBN/PNBP), akan tetapi jumlah antara yang bersumber dari Rupiah
Murni/APBN tidak seimbang dengan yang bersumber dari PNBP.
Di sisi lain masih banyak kegiatan yang perlu dioptimalkan tetapi tidak ada
pendanaan dari anggaran DIPA, sehingga kegiatan tersebut tidak dapat
dilaksanakan, terutama kegiatan yang ada di Seksi Kemasjidan dan Sekis
Produk Halal, Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi.
2. Untuk kegiatan Produk Halal sendiri pada tingkat Provinsi dan Kabupaten
mulai Tahun 2018 tidak ada anggaran pelaksanaan kegiatan karena pada
tingkat pusat kewenangannya sudah berada di Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri di Seksi
Produk Halal karena terkait koordinasi dan sosialisasi Produk Halal sampai
saat ini masih melalui seksi produk halal ini.
18. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG URUSAN AGAMA ISLAM
DAN BINSYAR
5
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
3. Pembangunan/rehabilitasi gedung Balai Nikah dan Manasik Haji
menggunakan dana SBSN merupakan satu terobosan positif dalam upaya
mempercepat terwujudnya kualitas layanan kepada masyarakat, dan
diharapkan pada tahun yang akan datang jumlah KUA yang
dibangun/rehabilitasi dengan dana SBSN jumlahnya semakin meningkat.
4. Biaya Operasional Pelayanan (BOP) yang diberikan pada KUA setiap bulan
cukup membantu kegiatan operasional KUA dan diharapkan pada tahun yang
akan datang jumlah tersebut dapat ditingkatkan.
5. Dari laporan dan pengecekan kondisi di lapangan pada kegiatan monitoirng
disimpulkan bahwa jumlah JFU dan JFT Penghulu pada sebagian KUA masih
relatif kurang, sehingga pelayanan kepada masyarakat belum dapat dilakukan
secara optimal.
6. JFT Penghulu belum seluruhnya mengikuti assesment Calon Kepala KUA
sehingga pengisian kekosongan jabatan Kepala KUA pada sebagian Kab/Kota
belum dapat dilaksanakan. Karena meskipun telah dilaksanakan assesment
calon Penghulu, tetapi secara kuantitas masih perlu ditingkatkan.
7. Sebagian aplikasi layanan berbasis IT belum dapat dilaksanakan dengan
maksimal, karena belum lengkapnya sarana dan prasarana serta kualitas
SDM belum merata, sehingga pengguna layanan keagamaan belum dapat
mengakses data sesuai yang diharapkan.
8. Penyediaan kitab suci (Al Qur’an dan Juz Amma) terhadap masyarakat relatif
masih kurang, karena dropping kitab suci dari pusat jumlahnya terbatas.
9. Tidak adanya alokasi bantuan pengembangan tempat ibadah (Masjid dan
Mushola) di Provinsi sehingga pengembangan tempat ibadah secara kualitas
maupun kuantitas belum bisa ditingkatkan.
III. POTENSI PENDUKUNG DAN HAMBATAN.
A. Potensi Pendukung :
Potensi pendukung yang memungkinkan untuk dikembangkan dan
ditingkatkan dalam upaya mencapai tujuan yang maksimal diantaranya adalah :
19. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG URUSAN AGAMA ISLAM
DAN BINSYAR
6
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
1. Tersedianya struktur organisasi sampai pada tingkat kecamatan (KUA)
memungkinkan penyediaan layanan administrasi keagamaan dan layanan
lainnya kepada masyarakat dapat dilakukan lebih maksimal.
2. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat, tokoh agama, organisasi dan
lembaga keagamaan Islam dalam memberikan layanan kepada umat Islam di
wilayahnya masing-masing sangat membantu menutupi keterbatasan
kemampuan dan kapasitas layanan keagamaan yang ada di KUA dalam
memberikan layanan keagamaan kepada umat Islam.
B. Hambatan :
Selain adanya potensi Pendukung, terdapat permasalahan yang berpotensi
menghambat tercapainya tujuan pelayanan, bimbingan dan pembinaan umat Islam,
diantaranya :
1. Jumlah tenaga penyedia layanan keagamaan dilihat dari rasio kecukupan
belum mencukupi dan distribusi masih belum merata.
2. Masih adanya keluhan masyarakat menyangkut kualitas pelayanan
administrasi keagamaan oleh oknum, misalnya besaran biaya nikah, prosedur
pengurusan administrasi dan pungutan liar.
3. Kompetensi dan profesionalisme aparat penyedia layanan keagamaan
sebagian belum cukup memadai.
4. Belum seluruh bidang layanan keagamaan menerapkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan Standart Operational Procedure (SOP).
5. Masih kurangnya sarana prasarana yang memadai untyk mendukung
pelaksanaan kegiatan.
6. Khusus pelaksanaan anggaran yang bersumber dari PNBP masih terkendala
dengan jadwal turunnya MP PNBP yang lebih banyak turun di akhir tahun
anggaran.
7. Masih adanya disharmoni regulasi.
20. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG URUSAN AGAMA ISLAM
DAN BINSYAR
7
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
IV. ISU STRATEGIS YANG PERLU DILAKUKAN
1. Mendorong adanya peningkatan jumlah anggaran untuk memaksimalkan
pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan, bimbingan dan pembinaan urusan
agama Islam.
2. Mendorong peningkatan kualitas layanan masyarakat dan kuantitas KUA penerima
bantuan pembangunan/ rehabilitasi KUA dengan dana SBSN.
3. Mendorong adanya penambahan dan pemerataan sebaran JFU dan JFT Penghulu
pada KUA sehingga rasio meningkat minimal 1 KUA memiliki 4 orang JFU dan 1
orang penghulu.
4. Mendorong terlaksananya peningkatan kualitas dan kuantitas petugas layanan
nikah dengan melakukan assesment Calon Kepala KUA dan assesment calon
Penghulu di Jawa Tengah.
5. Mendorong adanya peningkatan jumlah dropping pengadaan kitab suci dan
peningkatan pelayanan rumah ibadah di Jateng.
6. Mendorong adanya perubahan mekanisme pancairan anggaran bersumber PNBP
agar bisa dicairkan lebih awal di tahun anggaran/ tidak menumpuk di akhir tahun
anggaran.
V. PENUTUP
Dari uraian diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara umum, tugas pelayanan, bimbingan dan pembinaan urusan agama Islam
pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai kondisi wilayah, SDM dan anggaran yang
tersedia.
2. Untuk peningkatan layanan, bimbingan dan pembinaan urusan agama Islam
diperlukan dukungan SDM, regulasi, sarana prasarana dan anggaran yang
memadai.
Demikian bahan rapat kerja ini disusun untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
21. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
1
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Secara historis, keberadaan lembaga pendidikan di Indonesia tidak bisa
dilepaskan dengan perkembangan agama di Indonesia. Indonesia, meskipun bukan
negara agama, tetapi Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan urusan agama yang
perkembangannya memberikan warna terhadap perkembangan pendidikan. Sejak
zaman Hindu Budha dengan pendidikan karsyan, Islam dengan pendidikan pesantren
dan madrasah, hingga zaman penjajahan yang mengenalkan pola pendidikan sekolah.
Pasca kemerdekaan, pola pendidikan sekolah adalah pola pendidikan yang
dipakai sebagai bentuk pendidikan formal di Indonesia yang dianggap sebagai pola
pendidikan yang bersifat umum, yang bisa diterima secara umum, meskipun bentuk
pendidikan-pendidikan agama juga tetap ada eksistensinya.
Adapun bentuk pendidikan agama Islam di Indonesia, seiring dengan
perkembangan Islam di Indonesia adalah pesantren dan madrasah. Istilah pesantren,
merupakan istilah yang unik yang tidak ditemukan di negara yang lain. Pesantren
merupakan istilah unik yang mencerminkan perkembangan agama Islam di Indonesia
yang disebarkan dengan pendekatan budaya, bukan dengan pendekatan teks. Istilah
pesantren menurut beberapa literatur diambil dari kata pe-santri-an yang lebih
merupakan serapan yang dipakai oleh ulama nusantara dari istilah yang sebelumnya
lebih dekat di masyarakat Indonesia pra-Islam. Menurut C. C. Berg, istilah santri diambil
dari istilah agama Hindu “sastri” yang berarti buku suci. Pendidikan pesantren, secara
umum lebih mengkhususkan diri pada pendidikan yang mendalami agama Islam secara
lebih mendalam dibandingkan pendidikan madrasah.
Istilah madrasah, merupakan istilah yang umum ditemukan di negara-negara
yang berpenduduk muslim karena istilah madrasah merupakan istilah yang memang
diambil dari Bahasa Arab yang berarti tempat belajar, sehingga istilah madrasah
merupakan istilah yang umum bagi pendidikan agama Islam.
Dalam perkembangannya, bentuk dan eksistensi madrasah di Indonesia
merupakan sesuatu yang dinamis. Pasca kemerdekaan, madrasah menjadi binaan
Departeman Agama, bukan menjadi binaan Departemen Pendidikan dan Pendidikan
karena karakteristiknya yang berbeda dengan sekolah umum. Madrasah dibagi menjadi
2, yaitu madrasah formal dan madrasah diniyah. Madrasah formal yang secara umum
disebut madrasah saja merupakan bentuk sekolah formal dengan muatan pendidikan
agama Islam.
22. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
2
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Secara legal, keberadaan madrasah sejajar dengan sekolah dimulai dengan
terbitnya SKB (Surat Keputusan Bersama) tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri nomor 6 Tahun 1975, nomor
037/U/1975, dan nomor 36 Tahun 1975 tentang Peningkatan Mutu Pendidikan Pada
Madrasah dengan ditetapkan beberapa hal antara lain:
1. Standar pelajaran umum pada madrasah sama dengan sekolah umum.
2. Ijazah madrasah mempunyai nilai yang sama dengan ijazah sekolah umum.
3. Lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih atas.
4. Siswa madrasah diperbolehkan pindah ke sekolah umum yang setingkat.
5. Lulusan madrasah aliyah dapat melanjutkan ke perguruan tinggi umum dan agama.
6. Kurikulum madrasah aliyah terdiri dari dua jenis program pilihan, yakni program
pilihan A terdiri dari: ilmu-ilmu agama (A1), ilmu-ilmu fisika (A2), ilmu-ilmu biologi
(A3), ilmu-ilmu sosial (A4), serta ilmu-ilmu budaya (A5), dan program pilihan B
(belum dikembangkan)
Pada perkembangan selanjutnya madrasah merupakan bagian dari sistem
pendidikan nasional dengan diterbitkannya Undang-undang nomor 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menempatkan madrasah sejajar dengan
sekolah dan dengan konten kurikulum yang sama dengan madrasah. Eksistensi
madrasah ini semakin kuat dengan terbitnya Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional nomor 20 tahun 2003.
Eksistensi madrasah sebagaimana paparan singkat tersebut, tidak lepas dari
peran Kementerian Agama dalam membina dan memajukan madrasah. Secara
struktural, struktur organisasi yang menangani madrasah juga dinamis. Struktur Bidang
Pendidikan Madrasah di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
adalah implementasi dari Peraturan Menteri Agama nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, sebagai kepanjangan tangan dari
pemerintah untuk mengelola madrasah yang sebagian besar adalah lembaga
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Eksistensi madrasah yang secara hukum sama dengan sekolah dan karakteristik
madrasah yang berbeda dengan sekolah merupakan potensi dan sekaligus tantangan
Bidang Pendidikan Madrasah selaku kepanjangan tangan pemerintah di tingkat provinsi
untuk memberdayakan dan meningkatkan mutunya dalam usaha untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Dasar 1945
2. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
23. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
3
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
3. Peraturan Pemerintah nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Keagamaan
4. Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2015 tentang Kementerian Agama
5. Peraturan Menteri Agama nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama
C. PROFIL BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Susunan organisasi Bidang Pendidikan Madrasah yang disebutkan dalam
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama pasal 403 terdiri dari:
1. Seksi Kurikulum dan Evaluasi;
2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
3. Seksi Sarana dan Prasarana;
4. Seksi Kesiswaan;
5. Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah; dan
6. Kelompok jabatan fungsional
Dalam pasal 404 dijelaskan lebih lanjut tentang tugas masing-masing seksi.
Pertama, Seksi Kurikulum dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang kurikulum dan
evaluasi pada Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Kedua, Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidik dan
tenaga kependidikan pada RA, MI, MTs, MA, dan MAK. Ketiga, Seksi Sarana dan
Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang sarana dan prasarana pada RA, MI, MTs,
MA, dan MAK. Keempat, Seksi Kesiswaan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang
pengembangan potensi siswa pada RA, MI, MTs, MA, dan MAK. Kelima, Seksi
Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang
pengembangan kelembagaan, kerja sama serta pengelolaan sistem informasi
pendidikan RA, MI, MTs, MA, dan MAK.
24. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
4
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Gambar 1. Struktur Organisasi Bidang Pendidikan Madrasah
D. TUGAS DAN FUNGSI BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Dalam PMA Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama pasal 401 dan 402 dijelaskan bahwa sebagai salah satu
bagian dari struktur dalam instansi kantor wilayah Kementerian Agama, Bidang
Pendidikan Madrasah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan,
pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan madrasah
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi.
Dalam melaksanakan tugasnya bidang pendidikan madrasah menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut:
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan
madrasah;
b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kurikulum dan
evaluasi, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan
potensi siswa, kelembagaan, kerja sama, dan pengelolaan sistem informasi
pendidikan madrasah; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan madrasah.
25. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
5
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
E. VISI BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Visi Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah adalah:
“Terwujudnya penyelenggaraan madrasah, dan RA/BA/TA yang menghasilkan
peserta didik berakhlakul karimah, berkarakter, cerdas, rukun, kompetitif dan
mandiri,”
F. MISI BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Misi Bidang Pendidikan Madrasah adalah:
1. Mengembangkan madrasah yang mampu menghasilkan lulusan yang Islami, unggul
dalam ilmu pengetahuan, berkarakter bersikap mandiri, dan berwawasan
kebangsaan
2. Mengembangkan pengelolaan madrasah dan RA memenuhi SPM dan SNP yang
akuntabel
3. Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan madrasah dan RA yang unggul
berkarakter dan cerdas
4. Mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang kreatif inovatif, dan
menyenangkan bermuatan kearifan lokal, budaya dan karakter bangsa,
nasionalisme, pendidikan kewirausahaan/ ekonomi kreatif di madrasah, dan RA
sesuai standar nasional
5. Memfasilitasi pembangunan dan pengembangan sarana prasarana madrasah dan RA
sesuai standar nasional dan memiliki keunggulan
6. Mengembangkan evaluasi pendidikan madrasah dan RA, yang valid, akuntabel,
transparan, dan berkesinambungan.
G. TUJUAN BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
Tujuan Bidang Pendidikan Madrasah:
1. Terciptanya madrasah yang mampu menghasilkan lulusan yang Islami, unggul dalam
ilmu pengetahuan, bersikap mandiri, berkarakter dan berwawasan kebangsaan;
dengan proses penyelenggaraan yang bertumpu pada prinsip good governance.
2. Terwujudnya pengelolaan madrasah dan RA yang memenuhi SPM dan SNP yang
akuntabel.
3. Terpenuhinya pendidik dan tenaga kependidikan madrasah dan RA/BA yang
profesional, unggul, dan berkarakter cerdas.
26. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
6
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
4. Terwujudnya kurikulum dan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan
bermuatan kearifan lokal, budaya dan karakter bangsa, nasionalisme, pendidikan
kewirausahaan/ ekonomi kreatif di madrasah dan RA/BA sesuai standar nasional.
5. Terpenuhinya sarana dan prasarana madrasah, dan RA/BA sesuai standar nasional
dan memiliki keunggulan.
6. Terwujudnya evaluasi pendidikan madrasah, dan RA/BA yang valid, akuntabel,
transparan, dan berkesinambungan.
27. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
7
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
BAB II
REALITA DAN TANTANGAN MADRASAH DI JAWA TENGAH
A. REALITA MADRASAH DI JAWA TENGAH
Menurut Peraturan Menteri Agama nomor 90 tahun 2013 yang telah diubah
dengan PMA 60 tahun 2015, Pendidikan Madrasah mencakup Raudlotul Athfal (RA),
Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Jumlah Madrasah secara keseluruhan di Tahun 2018
berjumlah 11.177 madrasah dengan komposisi 2,74% (306) madrasah berstatus negeri,
dan 97,26% (10.871) merupakan madrasah swasta
Grafik Perbandingan jumlah madrasah negeri dan swasta
Jumlah madrasah terbanyak adalah jenjang RA dan yang paling sedikit adalah
jenjang MA, sebagaimana berikut:
28. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
8
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Grafik Jumlah madrasah menurut jenjang
Jumlah madrasah tersebut mengalami peningkatan dibanding jumlah madrasah di
tahun pelajaran sebelumnya, dengan rata-rata kenaikan 1,12 %, dan kenaikan jumlah di
tahun pelajaran terahir sebesar 0,98%.
29. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
9
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Grafik Jumlah madrasah per tahun per jenjang
Jumlah siswa yang belajar di madrasah pada tahun 2018 adalah sebanyak
1.514.578 siswa dengan sebaran:
Siswa Negeri Swasta Jumlah
RA 237.683 237.683
MI 48.235 616.474 664.709
MTs 95.134 339.850 434.984
MA 58.347 118.855 177.202
Jumlah 201.716 1.312.862 1.514.578
30. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
10
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Grafik jumlah siswa per jenjang
Grafik komparasi jumlah siswa madrasah negeri dan swasta
31. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
11
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Grafik sebaran siswa madrasah per kabupaten/kota
Adapun hasil Ujian Nasional Madrasah di tahun pelajaran 2017/2018 sebagai
salah satu indikator mutu madrasah adalah sebagai berikut:
MTs:
Nilai Ujian
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Inggris
Matematika IPA Total
Kategori C D D D D
Rata-Rata 66,28 45,81 39,74 45,86 49,42
Terendah 14,00 6,0 5,00 7,5 6,0
Tertinggi 100,00 100,00 100,00
100,00
389,50
Standar Deviasi 13,57 12,63 14,51 12,23 43,78
MA Program IPA:
Nilai Ujian
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Inggris
Mate-
matika
Fisika Kimia Biologi Total
Kategori C D D D D C D
Rata-Rata 70,54 49,82 34,51 41,55 46,53 49,82 50,70
Terendah 12,0 6,0 7,5 12,5 17,5 12,5 38,0
32. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
12
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Tertinggi 100,00 98,00 100,00 97,50 100,00 100,00 370,50
Standar Deviasi 11,27 14,37 13,35 12,11 13,63 14,34 59,85
MA Program IPS:
Nilai Ujian
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Inggris
Mate-
matika
Eko-
nomi
Sosio-
logi
Geo-
grafi
Jumlah
Nilai
Kategori C D D D C D D
Rata-Rata 63,34 40,63 32,17 48,08 55,91 54,23 47,60
Terendah 16,00 8,00 7,50 15,00 10,00 18,00 61,5
Tertinggi 98,00 92,00 95,00
100,00
92,00 98,00 353,50
Standar
Deviasi
12,71 12,50 10,59 12,71 12,50 13,89 62,48
MA Program Bahasa:
Nilai Ujian
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Inggris
Mate-
matika
Sastra
Indonesia
Antro-
pologi
Bahasa
Asing
Jumlah
Nilai
Kategori C D D B C B C
Rata-Rata 63,32 49,82 38,77 74,72 63,83 72,34 55,61
Terendah 26,00 14,00 10,00 22,50 30,00 24,00 104,50
Tertinggi 94,00 92,00 100,00 97,50 92,00 100,00 356,00
Standar
Deviasi
11,15 15,41 15,99 9,99 11,40 13,99 79,33
MA Program Keagamaan:
Nilai Ujian
Bahasa
Indo.
Bahasa
Inggris
Mate-
matika
Tafsir Hadis Fiqih
Jumlah
Nilai
Kategori C D D B B C C
Rata-Rata 66,88 46,07 36,98 74,77 79,48 56,17 55,83
33. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
13
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Terendah 20,00 12,00 10,00 20,00 24,00 16,00 90,00
Tertinggi 100,00 92,00 97,50 100,00 100,00 92,00 360,00
Standar Deviasi 11,51 13,93 13,15 15,35 13,28 13,22 70,50
Data hasil Ujian Nasional MTs dan MA tersebut apabila ditabulasi sesuai kategori
nilai akan diperoleh hasil sebagai berikut:
Grafik 8: Pemetaan Nilai UN 2017/2018
Kriteria penggolongan nilai UN tersebut berdasarkan Pengkategorian dari
Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut:
Kategori
Nilai
Kualitatif Rentang Nilai
A Sangat Baik 85-100
B Baik 70-85
C Cukup 55-70
D Kurang <55
Berdasarkan nilai tersebut, rata-rata nilai ujian siswa madrasah masih kurang,
dimana rata-rata nilai ujian adalah D (kurang), kecuali di Madrasah Aliyah Program
Bahasa dan Keagamaan yang rata-rata C (cukup). Adapun kalau dikelompokkan per
mapel sesuai kelompok kategorinya adalah:
34. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
14
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Kategori
Nilai
Mapel
A
B Sastra Indonesia (MA-Bahasa), Bahasa Asing (MA
Bahasa), Tafsir (MA-Keagamaan) dan Hadits (MA-
Keagamaan)
C Bahasa Indonesia (MTs), Biologi (MA-IPA), Bahasa
Indonesia (MA-IPA), Bahasa Indonesia (MA-IPS),
Sosiologi (MA-IPS), Antropologi (MA-Bahasa),
Bahasa Indonesia (MA-Bahasa), Bahasa Indonesia
(MA-Keagamaan) dan Fiqih (MA-Keagamaan)
D Bahasa Indonesia (MTs), Matematika (MTs), IPA
(MTs), Bahasa Inggris (MA-IPA), Matematika (MA-
IPA), Fisika (MA-IPA), Kimia (MA-IPA), Bahasa
Inggris (MA-IPS), Matematika (MA-IPS), Ekonomi
(MA-IPS), Geografi (MA-IPS), Bahasa Inggris (MA-
Bahasa), Matematika (MA-Bahasa), Bahasa Inggris
(MA-Keagamaan), dan Matematika (MA-
Keagamaan)
Dilihat dari data di atas, nilai yang rata-rata D ada pada mata pelajaran Fisika,
Kimia, Ekonomi, Bahasa Inggris dan Matematika, dengan nilai rata-rata terendah
pada mata pelajaran Matematika di MA program IPS yaitu 32,17. Permasalahan tersebut
perlu diteliti dan dicari solusi agar nilai ujian di tahun berikutnya lebih baik.
Sedangkan nilai rata-rata Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN)
MTs dan MA Jawa Tengah adalah:
35. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
15
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Sumber: Direktorat KSKK Ditjen Pendidikan Islam
Adapun jumlah guru yang ada di madrasah per 1 Agustus 2018 adalah sebanyak
94.479 dengan rincian:
Jumlah guru berdasarkan gender dan kualifikasi akademik
36. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
16
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Data Guru menurut sertifikasi, penempatan dan tmt awal mengajar
Data Guru PNS menurut gender dan Kualifikasi akademik
37. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
17
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Data Guru Bukan PNS menurut gender dan kualifikasi pendidikan
Data Guru Bukan PNS menurut gender dan kualifikasi pendidikan
Sedangkan kondisi ruang belajar siswa berdasarkan EMIS tahun 2017 adalah:
Jenjang Status Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
MA Negeri
38. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
18
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
1.598 95 15
Swasta
3.206 639 117
MTs
Negeri
2.460 184 62
Swasta
8.437 2.276 540
MI
Negeri
1.284 195 30
Swasta
16.761 5.805
2.035
RA
Negeri
Swasta
8.527 2.766 328
Keseluruhan
Madrasah
Negeri
5.342 474 107
Swasta
36.931 11.486
3.020
Jumlah
42.273 11.960
3.127
Grafik 30 : Kondisi RKB Madrasah Jawa Tengah TP 2016/2017
B. TANTANGAN MADRASAH DI JAWA TENGAH
39. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
19
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Berdasarkan pada data-data madrasah di atas, ada beberapa tantangan yang
dapat dijadikan pemicu untuk meningkatkan madrasah, antara lain:
1. Lembaga pendidikan yang ada Jawa tengah, 97% adalah lembaga yang
diselenggarakan oleh masyarakat (swasta), bukan madrasah negeri. Yang berarti
bahwa Kementerian Agama tidak menjadi mengelola pendidikan madrasah secara
penuh, Kementerian Agama hanya menjadi kontrol melalui penerbitan regulasi,
merumuskan kebijakan, pelayanan, bimbingan, pembinaan dan evaluator atas
penyelenggaraan madrasah, kecuali untuk madrasah negeri.
2. Peningkatan mutu penyelenggaraan madrasah yang diukur melalui akreditasi
madrasah, yang belum sepenuhnya memenuhi standar nasional pendidikan.
3. Angka partisipasi madrasah dalam menyumbangkan pendidikan di Jawa Tengah
untuk jenjang RA, MI dan MTs ada pada kisaran 20% – 30% dan MA pada kisaran
10% - 15% dari jumlah penduduk usia sekolah di Jawa Tengah. Angka partisipasi
tersebut masih kurang khususnya pada jenjang MA tanpa menggerus partisipasi
sekolah.
4. Rata-rata Nilai ujian nasional siswa MTs dan MA berada pada rentang nilai kualifikasi
D (Kurang/rentang nilai <55). Hal ini menjadi tantangan untuk meningkatkan mutu
lulusan madrasah dengan salah satu indikator nilai akhir ujian nasional.
5. Adanya potensi pemahaman agama yang radikal di madrasah.
6. Terkait Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
- Belum semua guru khususnya di jenjang RA dan MI memenuhi kualifikasi
akademik. Setidaknya masih ada 10,28% madrasah yang memenuhi kualifikasi
akademik S1.
- Guru madrasah yang sudah bersertifikat pendidik baru 50,99%. Kementerian
Agama masih punya tanggung jawab untuk 49,01% untuk melakukan proses
sertifikasi guru.
- Belum semua guru mendapat penghasilan yang layak, khususnya di Madrasah
Swasta.
- Distribusi guru PNS belum tertata secara ideal. Masih adanya guru bukan PNS di
madrasah negeri sementara di madrasah swasta masih terdapat guru PNS.
7. Perhatian sarana prasarana yang masih terfokus pada ruang kegiatan belajar.
Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung belajar seperti Laboratorium dan
perpustakaan belum menjadi prioritas pengembangan pengelola madrasah.
40. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
20
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM 2018
DAN IMPLEMENTASI PROGRAM TAHUN 2019
A. Evaluasi Pelaksanaan Program 2018 (DIPA 2018)
1. Peningkatan Akses, Mutu dan Relevansi Madrasah (2129)
Berdasarkan DIPA Pendidikan Islam pada output peningkatan akses, mutu dan
relevansi madrash (2129), Pelaksanaan DIPA untuk Pendidikan Madrasah (baik di
Satker Madrasah Negeri, Kemenag Kab/Kota, maupun Kanwil) adalah:
Rupiah %
001 Madrasah dan RA yang terakreditasi 800.000.000 0,06% 789.818.750 98,73%
002 Siswa Madrasah dan RA yang berdaya saing 227.500.000 0,02% 213.339.900 93,78%
003 Layanan manajemen Madrasah dan RA 412.500.000 0,03% 379.156.900 91,92%
006 Sarana dan prasarana penunjang pembelajaran RA yang ditingkatkan 440.000.000 0,03% 440.000.000 100,00%
009 Ruang kelas MI yang dibangun 2.824.900.000 0,21% 2.818.672.000 99,78%
010 Ruang kelas MTs yang dibangun 4.574.990.000 0,34% 4.568.296.200 99,85%
011 Ruang kelas MA yang dibangun 4.911.976.000 0,36% 4.907.255.800 99,90%
014 Dokumen Standar Nasional Pendidikan 16.422.856.000 1,22% 15.519.462.148 94,50%
015 Ruang kelas MI yang direhabilitasi 2.235.100.000 0,17% 2.217.883.000 99,23%
016 Ruang kelas MTs yang direhabilitasi 3.432.639.000 0,25% 3.423.005.000 99,72%
017 Ruang kelas MA yang direhabilitasi 2.159.500.000 0,16% 2.156.503.000 99,86%
025 Peralatan laboratorium komputer/ICT pada MTs yang diadakan 300.000.000 0,02% 297.599.681 99,20%
026 Sarana dan prasarana penunjang pendidikan Madrasah yang ditingkatkan 15.448.408.000 1,14% 15.131.666.300 97,95%
027 Peralatan Laboratorium Komputer/ICT pada MA yang diadakan 2.100.000.000 0,16% 1.986.819.395 94,61%
035 Perpustakaan MTs yang dibangun 447.060.000 0,03% 446.495.000 99,87%
036 Perpustakaan MA yang dibangun 449.250.000 0,03% 449.239.500 100,00%
046 Siswa MI penerimaBOS 524.720.251.000 38,88% 520.488.355.518 99,19%
047 Siswa MTs penerimaBOS 437.179.950.000 32,39% 433.374.221.009 99,13%
051 Siswa MA Penerima BOS 248.639.552.000 18,42% 244.652.045.283 98,40%
056 Madrasah yangmelaksanakanprogram keagamaan 1.417.000.000 0,10% 1.274.645.250 89,95%
057 Madrasah yang melaksanakan program keterampilan 1.400.000.000 0,10% 1.399.329.200 99,95%
058 Madrasah yang ditingkatkan mutu UKS dan sanitasinya 180.000.000 0,01% 180.000.000 100,00%
067 BOP RA 72.179.100.000 5,35% 71.423.700.000 98,95%
069 Madrasah yangdirevitalisasi 1.089.000.000 0,08% 1.088.925.000 99,99%
074 MAN Insan Cendekia yang mendapatkan bantuan pengembangan 5.003.300.000 0,37% 4.727.085.329 94,48%
951 Layanan internal 739.173.000 0,05% 711.039.600 96,19%
1.349.734.005.000 1.335.064.558.763 98,91%
Kode
Output
Uraian DIPA Proporsi
Realisasi Anggaran
Jumlah
Proporsi anggaran untuk peningkatan akses, mutu dan relevansi madrasah dapat
digambarkan sebagai berikut:
41. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
21
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Kalau diprosentase, proporsi anggaran untuk peningkatan akses, mutu dan relevansi
madrasah digambarkan sebagai berikut:
42. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
22
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Berdasarkan proporsi anggaran tersebut, maka apabila dikelompokkan bisa
diklasifikan menjadi 5 kelompok pengunaan anggaran:
No Kelompok Penggunaan Anggaran Jumlah Anggaran Persentase
1 Operasional madrasah (BOS dan
BOP)
1.282.718.853.000 95,03%
2 Sarana Prasarana (pembangunan,
rehab, peralatan dll)
40.412.823.000 2,99%
3 Pelaksanaan program (seperti SNP,
Ujian, Pelaksaanaan Program
Keagamaan dan Keterampilan, dll)
25.043.156.000 1,86%
4 Program Peningkatan Mutu
(Kompetisi, Peningkatan UKS, dll)
407.500.000 0,03%
5 Layanan 1.151.673.000 0,09%
Berdasarkan pada penggunaan anggaran tersebut, anggaran pendidikan madrasah di
Jawa Tengah terkonsenterasi pada operasional madrasah sebesar 95%
43. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
23
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Alokasi anggaran dalam Output 2129 telah telah terealisasi dengan prosentase
serapan 98,91%.
2. Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Guru dan Tenaga Kependidikan
Madrasah (2133)
Berdasarkan DIPA Pendidikan Islam pada output peningkatan kompetensi dan
profesionalitas guru dan tenaga kependidikan madrasah (2133), Pelaksanaan DIPA
untuk Pendidikan Madrasah (baik di Satker Madrasah Negeri, Kemenag Kab/Kota,
maupun Kanwil) adalah:
Rupiah Proporsi Rupiah
%
Serapan
001 PTK Madrasah yang dinilai kinerjanya 30.000.000 0,00% 17.896.800 59,7%
004 Insentif bagi GBPNS 86.120.835.000 5,26% 84.465.250.000 98,1%
005 GBPNS penerima TPG 811.663.416.000 49,53% 771.900.134.995 95,1%
006 Tunjangan Khusus Guru 810.000.000 0,05% 680.400.000 84,0%
007 Pengembangan Karir PTK pada Madrasah 375.000.000 0,02% 350.219.200 93,4%
009 Penghargaan bagi PTK pada Madrasah 100.000.000 0,01% 94.290.500 94,3%
010 KKM/KKG/MGMP Madrasah yang diberdayakan 300.000.000 0,02% 300.000.000 100,0%
951 Layanan Internal 837.850.000 0,05% 809.733.000 96,6%
994 PNS Penerima TPG 738.564.998.000 45,07% 703.880.516.461 95,3%
1.638.802.099.000 1.562.498.440.956 95,3%
Kode
Output
Output
Alokasi Anggaran 2018 Realisasi
Jumlah
Dari data tersebut, dapat digambarkan:
44. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
24
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Dari proporsi anggaran pada program peningkatan kompetensi dan profesionalisme
guru dan tenaga kependidikan madrasah adalah:
a. Pemberian tunjangan bagi
guru (TPG, TKG dan Insentif) : 1.636.349.249.000
(99,85%)
b. Program Non Tunjangan
(Peningkatan mutu, dll) : 2.452.850.000 (0,15%)
Dana alokasi anggaran peningkatan kompetensi dan profesionalitas GTK madrasah
tersebut telah terserap 95,3%
3. Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Madrasah di tahun 2018
Di samping terlaksananya program sesuai DIPA tersebut, hasil pelaksanaan tugas
dan fungsi di Pendidikan Madrasah antara lain:
a. Penerbitan SK Ijin Pendirian Madrasah atas ajuan masyarakat yang terverifikasi
layak sejumlah 101 SK Ijop Madrasah
b. Penerbitan SK Pengganti Ijin Pendirian Madrasah atas Ijin Operasional yang
hilang sejumlah 341 SK.
c. Terbitnya SK Penegerian MTs sejumlah 6 MTsN
d. Berdasarkan hasil akreditasi di tahun 2018 atas 1.618 MI, MTs dan MA, 87,94%
MI, MTs, MA sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (Akreditasi A dan B)
45. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
25
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
e. Terselenggaranya Ujian di madrasah berbasis komputer (utamanya di Madrasah
Aliyah yang hampir semuanya menyelenggarakan ujian berbasis komputer).
f. Terbayarnya tunjangan profesi baik yang terhutang maupun on going., tunjangan
khusus, dan insentif bagi guru di madrasah.
g. Terseleksinya calon peserta sertifikasi guru madrasah tahun 2018 sejumlah 1.117
guru untuk mengikuti PPG di LPTK
h. Tersalurkannya BOS (98,91%) dan BOP (98,95%), sehingga operasional
madrasah bisa terbantu dengan adanya BOS dan BOP.
i. Terbantunya sarana prasarana madrasah sejumlah 99 madrasah.
j. Terbangunnya sarana prasarana madrasah melalui SBSN di 4 madrasah
k. Diraihnya beberapa prestasi lembaga, siswa dan PTK di tingkat nasional maupun
internasional, antara:
- Juara II dalam Lomba Perpustakaan Nasional SMA/MA Tingkat Nasional
(MAN 2 Wonosobo)
- Juara Umum II dalam Anugerah GTK tingkat Nasional dengan 2 emas dan 3
perunggu.
- Juara I Lomba Fotografi GTK Madrasah tingkat Nasional (Dimas Maulana,
Guru MTsN 1 Kudus).
- Juara Harapan II dalam Anugerah Konstitusi oleh Mahkamah Konstitusi yang
diikuti oleh guru dari Kemenag dan Kemdikbud (Kaldah, Guru MIN 4
Banjarnegara)
- Juara Umum II dalam KSM tahun 2018 dengan 5 emas, 7 perak dan 4
perunggu.
46. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
26
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
- Juara III International SEAMEO School Network Game Competition 2018 –
The Real World of Immersive Augmented Reality se Asia Tenggara (Siswa
MAN 2 Kudus)
- Juara I MYRES The Young Researcher Bidang Sains dan Matematika dan
Pengembangan Teknologi (Siswa MAN 2 Kudus)
- Special Awards LKIR &NYIA LIPI Tahun 2018 (Siswa MAN 2 Kudus)
- Juara II Thailand Mathematical International Olympiad (Siswa MTs NU Banat
Kudus)
- Juara III SEAMEO Game Developer 2018 (Siswa MAN 2 Kudus)
- Juara III Thailand Mathematical International Olympiad (Siswa MTs NU Banat
Kudus)
- Juara I Lomba Robotik Kemenag Kategori The Best and Simpel Construction
(Siswa MAN 1 Kudus)
- Juara 1 Cerdas Cermat Aswaja PORSEMANAS 2018 (Siswa MA NU Banat
Kudus)
- Juara I Rancang Bangun Mesin (Siswa MTsN 2 Sukoharjo)
- Juara I Best Presentation (Siswa MTsN 5 Sragen)
- Juara I Rancang Bangun Otomatis Bencana (Siswa MTsN 5 Sragen)
- Juara I The Best Algorithm, Rescue Robot Robot Competition UGM (Siswa
MTsN 7 Sragen)
- Juara I Tenis Meja Pa PORSEMANAS 2018 (Siswa MA Nurussalam Kudus)
- Juara I Tenis Meja Pi PORSEMANAS 2018 (Siswa MA Ibtidaul Falah Kudus)
- Juara I Catur Tk. MA/SMA PORSEMANAS 2018 (Siswa MA YPI Klambu
Grobogan)
- Juara I Pencaksilat Seni Wiraloka PORSEMANAS 2018 (Siswa MTs NU
Hasyim Asy’ari 3 Kudus)
- Juara I Pidato Bahasa Inggris PORSEMANAS 2018 (Siswa MTs NU Banat
Kudus)
- Juara I Olimpiade Ahmad Dahlan Nasional Bandar Lampung (Siswa MTs
Muhammadiyah Kecepit Banjarnegara)
- Juara I Olimpiade Fisika Diponegoro UNDIP Semarang 2018 (MAN Demak)
- Juara I Olimpiade Biologi Tk Nasional Unsoed 2018 (Siswa MAN 2
Banjarnegara)
- Juara I LKTI UIN Sunan Ampel (Siswa MA Riyadlotut Tholabah Rembang)
- Juara 1 Lomba Menulis Cerpen MAPK Fair MAN 1 Surakarta (Siswa MAN 1
Pati)
- Juara 1 Atletik 1000 M Putri (Siswa MA Miftahul Huda Bulungan Jepara)
47. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
27
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
- Juara 1 USM Pencak Silat Championship 2018 (Siswa MA NU Nahdlatul Fata
Jepara)
- Juara I Pencak Silat Open Tournamen Tugu Muda 1 Championship 2018 dan
Juara 1 Taekwondo Under 49 Putra Junio Kapolri Cup (Siswa MA Zumrotul
Wildan Jepara)
- Juara II OSN Nasional Bidang Astronomi (Siswa MAN IC Pekalongan)
- Juara III OSN Nasional Bidang Biologi (Siswa MAN 2 Kudus)
4. Isu dan Permasalahan dalam Pendidikan Madrasah di tahun 2018
a. Kurang optimalnya aplikasi pendataan madrasah melalui EMIS
b. Banyaknya aplikasi pengelolaan pendataan di madrasah yang bersifat parsial
c. Semakin berkurangnya peran masyarakat khususnya dalam pendanaan
pendidikan madrasah. Operasional madrasah sebagian besar ditopang dari BOS
termasuk gaji guru dan tenaga kependidikan
d. Belum semua madrasah siap menyelenggarakan ujian berbasis komputer.
e. Masih ada satker yang mencairkan TPG sesuai Juknis seperti pencairan TPG
dengan SK manual, bukan berbasis sistem.
f. Insentif yang teralokasi di akhir tahun anggaran dan ada kabupaten/kota yang
tidak teralokasikan anggarannya
g. Peralihan pola pelaksanaan sertifikasi guru dari PLPG ke PPG yang waktu
pelaksanaannya lebih lama, cost-nya lebih tinggi dan tidak teralokasikannya
bantuan bagi guru peserta PPG.
h. Juknis BOS, BOP, TPG, Insentif, TKG yang diterbitkan oleh Pusat terlambat.
i. Jumlah siswa berprestasi belum sebanding dengan banyaknya jumlah siswa di
Jawa Tengah
j. Siswa berprestasi di tingkat Internasional belum mendapat penghargaan
k. Distribusi guru PNS yang belum tertata. Di satu sisi banyak guru PNS di
madrasah swasta, tetapi di sisi lain kekurangan guru PNS di madrasah negeri
dengan pemenuhan diambilkan dari guru bukan PNS
l. Kurangnya minat guru dalam pengembangan keprofesiannya, sehingga banyak
guru yang mentok di golongan IV/a serta minimnya minat guru untuk ikut
berkompetisi.
m. Kurang optimalnya penerimaan PIP oleh siswa ketika penyalurannya langsung
dilaksanakan oleh pusat.
n. Masih kurangnya anggaran untuk peningkatan sarana, khususnya untuk
pengembangan laboratorium dan perpustakaan.
B. Program Pendidikan Madrasah di tahun 2019.
1. DIPA untuk Pendidikan Madrasah di Tahun 2019
48. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
28
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
a. Peningkatan Akses, Mutu dan Relevansi Madrasah (2129)
Pagu anggaran DIPA Pendidikan Madrasah di tahun 2019 untuk peningkatan
akses, mutu dan relevansi madrasah (2129) di Satker Madrasah Negeri, Kemenag
Kabupaten/Kota, dan Kanwil Kemenag Provinsi jika dibandingkan dengan
anggaran tahun 2018 adalah
Kode
Output
Output DIPA 2018 DIPA 2019 Selisih
001 Madrasah dan RA yang terakreditasi 800.000.000 1.265.680.000 465.680.000
002 Siswa Madrasah dan RA yang berdaya saing 227.500.000 446.480.000 218.980.000
003 Layanan manajemen Madrasah dan RA 412.500.000 522.900.000 110.400.000
006 Sarana dan prasarana penunjang pembelajaran RA yang
ditingkatkan
440.000.000 -440.000.000
009 Ruang kelas MI yang dibangun 2.824.900.000 1.600.000.000 -1.224.900.000
010 Ruang kelas MTs yang dibangun 4.574.990.000 1.800.000.000 -2.774.990.000
011 Ruang kelas MA yang dibangun 4.911.976.000 400.000.000 -4.511.976.000
014 Dokumen Standar Nasional Pendidikan 16.422.856.000 5.125.869.000 -11.296.987.000
015 Ruang kelas MI yang direhabilitasi 2.235.100.000 700.000.000 -1.535.100.000
016 Ruang kelas MTs yang direhabilitasi 3.432.639.000 880.000.000 -2.552.639.000
017 Ruang kelas MA yang direhabilitasi 2.159.500.000 550.000.000 -1.609.500.000
025 Peralatan laboratorium komputer/ICT pada MTs yang
diadakan
300.000.000 1.200.000.000 900.000.000
026 Sarana dan prasarana penunjang pendidikan Madrasah
yang ditingkatkan
15.448.408.000 27.705.655.000 12.257.247.000
027 Peralatan Laboratorium Komputer/ICT pada MA yang
diadakan
2.100.000.000 900.000.000 -1.200.000.000
035 Perpustakaan MTs yang dibangun 447.060.000 1.125.000.000 677.940.000
036 Perpustakaan MA yang dibangun 449.250.000 1.350.000.000 900.750.000
046 Siswa MI penerima BOS 524.720.251.000 521.396.000.000 -3.324.251.000
047 Siswa MTs penerima BOS 437.179.950.000 445.570.000.000 8.390.050.000
051 Siswa MA Penerima BOS 248.639.552.000 254.237.200.000 5.597.648.000
056 Madrasah yang melaksanakan program keagamaan 1.417.000.000 550.000.000 -867.000.000
057 Madrasah yang melaksanakan program keterampilan 1.400.000.000 1.600.000.000 200.000.000
058 Madrasah yang ditingkatkan mutu UKS dan sanitasinya 180.000.000 -180.000.000
063 Asrama pada Madrasah yang dibangun 4.200.000.000 4.200.000.000
067 BOP RA 72.179.100.000 72.179.100.000 0
069 Madrasah yang direvitalisasi 1.089.000.000 3.200.000.000 2.111.000.000
074 MAN Insan Cendekia yang mendapatkan bantuan
pengembangan
5.003.300.000 204.354.000 -4.798.946.000
951 Layanan internal 739.173.000 509.585.000 -229.588.000
1.349.734.005.000 1.349.217.823.000 -516.182.000
b. Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Guru dan Tenaga Kependidikan
Madrasah (2133)
Pagu anggaran DIPA Pendidikan Madrasah di tahun 2019 untuk Peningkatan
Kompetensi dan Profesionalitas Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah (2133)
di Satker Madrasah Negeri, Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kanwil Kemenag
Provinsi jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2018 adalah
49. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
29
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Kode
Output
Output DIPA 2018 DIPA 2019 Selisih
001 PTK Madrasah yang dinilai kinerjanya 30.000.000 -30.000.000
004 Insentif bagi GBPNS 86.120.835.000 91.110.000.000 4.989.165.000
005 GBPNS penerima TPG 811.663.416.000 757.548.000.000 -54.115.416.000
006 Tunjangan Khusus Guru 810.000.000 810.000.000 0
007 Pengembangan Karir PTK pada Madrasah 375.000.000 -375.000.000
009 Penghargaan bagi PTK pada Madrasah 100.000.000 -100.000.000
010 KKM/KKG/MGMP Madrasah yang diberdayakan 300.000.000 -300.000.000
951 Layanan Internal 837.850.000 223.500.000 -614.350.000
994 PNS Penerima TPG 738.564.998.000 753.868.706.000 15.303.708.000
1.638.802.099.000 1.603.560.206.000 -35.241.893.000Jumlah
2. Program Strategis 2019
a. Kelembagaan dan SIM
1) Penataan lembaga madrasah
a. Penataan dan peningkatan mutu administrasi Yayasan/Lembaga yang
menaungi madrasah
2) Pemberdayaan lembaga-lembaga madrasah
a. Pemberdayaan Komite Madrasah
b. Pemberdayaan KKG, MGMP
3) Peningkatan mutu akreditasi madrasah
4) Peningkatan pengelolaan data dan Sistem Informasi Manajemen Madrasah
5) Peningkatan manajemen dan administrasi madrasah
b. Kesiswaan
1) Pelaksanaan pemberian BOS, PIP, dan BOP RA
2) Pembinaan Karakter Siswa
3) Peningkatan prestasi siswa
c. Kurikulum dan Evaluasi
1) Implementasi Kurikulum 2013 untuk RA, MI, MTs dan MA
2) Pengembangan kurikulum Agama Islam yang moderat
3) Peningkatan mutu hasil ujian siswa
4) Peningkatan mutu karakter peserta didik melalui kurikulum
5) Evaluasi pembelajaran
d. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Pemenuhan Tunjangan Profesi, Insentif GBPNS dan Tunjangan Khusus bagi
Guru
2) Penataan Guru dan Tenaga Kependidikan
3) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4) Pemenuhan pengawas sesuai rasio jumlah lembaga madrasah di Jawa
Tengah
50. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
30
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
5) Pemenuhan jumlah pegawai tata usaha di madrasah negeri
e. Sarana dan Prasarana Madrasah
1) Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan di madrasah, salah satunya
melalui SBSN
2) Penataan aset Kementerian Agama di Madrasah Negeri
51. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
31
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
BAB IV
PENUTUP
Demikian, kondisi madrasah di Jawa Tengah yang merupakan potensi dan juga
tantangan bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitasnya dalam kerangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang berakhlakul karimah.
52. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN DINIYAH
DAN PONDOK PESANTREN
1
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
A. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2018
Program unggulan Bidang PD Pontren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
yang telah dilaksanakan diantaranya adalah :
1. Penerimaan Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) On-line
2. Penyelengaraan Ujian Wajar Dikdas dan Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C dan
Imtihan Wathany
3. Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN)
4. Penyaluran Pembangunan Asrama, Pembangunan Ruang Belajar, Rehabilitasi Asrama,
Bantuan Mebelair dan Pembangunan MCK pada Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam.
5. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Taman Pendidikan Al Quran
6. Sarasehan Pengutan Lembaga Keagamaan Islam
7. Pendampingan Akriditasi PP Kesetaraan
8. Pendataan Pengajar Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam penerima Bantuan Insentif
Keagamaan Islam Th 2019 Hibah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
1. Penjelasan Realisasi Anggaran
Angaran untuk Bidang PD Pontren se Jawa Tengah pada tahun 2018 sebesar :
TOTAL PAGU 2018
ANGGARAN BIDANG PD
PONTREN KANWIL
ANGGARAN PONTREN
KAB./KOTA SE JATENG
Rp 47.265.100.000 Rp 15.472.036.000 Rp 31.753.000.000
2. Realisasi Anggaran Untuk Bidang PD Pontren Kanwil Kementerian Agama Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2018
Pagu anggaran : Rp. 15.472.036.000
Realisasi anggaran : Rp. 15.276.693.756
Saldo : Rp. 195.342.244
Prosentase penyerapan : 98,74%
Beberapa penyebab terjadinya sisa anggaran
a. Adanya efesiensi anggaran dalam pelaksanaan Kegiatan
b. Adanya perencanaan yang kurang cermat sehingga dilakukan beberapa kali revisi
aggaran.
53. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN DINIYAH
DAN PONDOK PESANTREN
2
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
3. Hambatan Dalam Pelaksanaan Program Anggaran
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program anggaran Tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
a. Pelaksanaan PPSN 2018, yang merupakan program nasional tetapi anggran
sangat minim, sehingga harus merevisi kegiatan yang lain
b. Kualitas SDM untuk akselerasi belum terpenuhi
c. Kerjasama tim belum berjalan secara maksimal
d. Kegiatan Terkonsentrasi di akhir tahun
4. Matrik Realisasi Anggaran
Sebagaimana terlampir
B. PEMANTAPAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2019
1. Angaran Angaran untuk PD Pontren se Jawa Tengah pada tahun 2019 sebesar:
TOTAL PAGU 2019
ANGGARAN BIDANG PD
PONTREN KANWIL
ANGGARAN PONTREN
KAB./KOTA SE JATENG
Rp 69.907.790.000 Rp 9.498.180.000 Rp 60.409.610.000
Total Pagu anggaran 2018 : Rp. 47.265.100.000
Total Pagu anggaran 2019 : Rp. 69.907.790.000
Selisih penurunan : Rp. 22.642.690.000
Prosentase Kenaikan : 47.91% dari anggaran tahun 2018
a. Terjadi kenaikan anggaran pada tahun 2018 dikarenakan anggran PIP yang pada
tahun 2018 berada dipusat sekarang di daerahkan kembali.
b. Kenaikan Angaran di alokasikan untuk Kab./Kota
2. Penjelasan Anggaran Bidang PD Pontren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2018 dibandingkan dengan Tahun 2018
Pagu anggaran 2018 : Rp. 15.472.036.000
Pagu anggaran 2019 : Rp. 9.498.180.000
Selisih penurunan : Rp. 6.073.856.000
Prosentase penurunan : 39.00 % dari anggaran tahun 2018
54. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN DINIYAH
DAN PONDOK PESANTREN
3
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
a. Beberapa kegiatan pendukung tugas dan fungsi berserta layanan berkurang
b. Penurunan pada Bantuan sarana prasarana Lembaga Pendidikan Keagamaan
Islam.
3. Langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan yang efektif
1. Peningkatan koordinasi dengan pihak Internal dan eksternal
2. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM ASN
3. Peningkatan Kerjasama TIM
4. Matrik Jadwal Kegiatan Tahun 2019 (terlampir)
C. ISU-ISU STRATEGIS
1. Moderasi beragama di era revolusi industry era melenial 4.0
2. Peningkatan Kualitas santri
3. Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Ustadz melalui pemberian Hibah Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Bantuan Insentif Pengajar Lembaga Pendidikan Keagamaan
Islam
4. Munculnya radikalisme dalam beragama (munculnya image pesantren sebagai
sarang radikalisme dan teroris)
5. Maraknya isu-isu keagamaan Islam di media sosial yang melibatkan lembaga
pendidikan keagaman Islam
6. Meningkatkan koordinasi dengan lembaga mitra Badko TPQ, FKDT, FKPP dan RMI
7. Meningkatkan layanan dan Koordinasi dengan Lembaga Pondok Pesantren, Madrsah
Diniyah Takmiliyah dan Lembaga Pendidikan Al-Quran
D. PROGRAM UNGGULAN PD PONTREN TAHUN 2019
1. Penyelengaaraan POSPEDA Jawa Tengah dan Pengiriman Peserta POSPENAS
Tingkat Nasional
2. Penyelengaaraan PORSADIN Jawa Tengah dan Pengiriman Peserta PORSADIN
Tingkat Nasional
3. Penyelenggaraan UNPK Pendidikan Kesetaraan dan Imtihan Wathony untuk PDF
4. Penyaluran BOS dan PIP untuk PPS Penyelenggara wajardikdas, PDF, Muadalah
dan Penyelenggara Paket A/B dan C
5. Pencegahan radikalisme di Pondok Pesantren melalui Halaqoh Ulama
6. Seleksi Beasiswa santri berprestasi (PBSB) dan penghafal Al-Quran
7. Meningkatkan Kualitas Lembaga pendidikan Keagamaan Islam melalui bantuan:
a. Bantuan Pembanguan Asrama Santri untuk Pondok Pesantren
b. Bantuan Rehabilitasi Asrama Santri untuk Pondok Pesantren
55. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN DINIYAH
DAN PONDOK PESANTREN
4
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
c. Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah
Takmiliyah dan Pendidikan Al Quran
8. Kegiatan Sinkronisasi dan Pengumpulan Data Bidang Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019.
9. Penyaluran Hibah Bantuan Insentif Pengajar Pendidkan Keagamaan Islam Tahun
2019
10. Pendataan dan Validasi Data Insentif Pengajar Pendidkan Keagamaan Islam Tahun
2020
11. Penyelengaraan peringatan Hari Santri Nasional Tingkat Jawa Tengah
E. INVENTARISASI PERMASALAHAN AKTUAL
1. Dengan jumlah lembaga Pendidikan Kegamaan Bidang PD Pontren Tahun 2017 di
Jawa Tengah yang masuk dalam data Emis Semester Ganjil:
NO LEMBAGA
JUMLAH
LEMBAGA
SANTRI PTK KET.
01. Pondok Pesantren 4.099 514.885 51.300
02. MADIN Takmiliyah 9.681 812.175 78.580
03. TPQ 28.885 1.744.006 146.488
Jumlah 42.665 3.071.126 276.368
Sedangkan bantuan sosial tahun 2019 untuk peningkat kualitas lembaga hanya untuk
32 Lembaga pendidikan keagamaan Islam.
2. Jumlah Lembaga Pondok Pesantren Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan
berjumlah 219 Pondok terdiri dari :
Pendidikan Diniyah Formal (PDF) : 8 lembaga
Pendidikan Diniyah Muadalah (PDM) : 6 lembaga
Penyelengara Ma’had Aly : 5 lembaga
3. Peluncuran aplikasi EMIS yang tidak tepat waktu serta aplikasi EMIS yang tidak
Compatible sehingga mengakibatkan data Santri peserta UN mengalami
keterlambatan serta permasalahan NISN untuk Santri Wajardikdas, Muadalah, PDF
dan Paket belum keluar
56. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN DINIYAH
DAN PONDOK PESANTREN
5
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
4. Lembaga pendidikan Keagamaan Islam yang dikelola Masyarakat memiliki keunikan
tersendiri maka proses pendataan tidak dapat disamakan seperti lembaga pendidikan
formal.
F. REKOMENDASI
1. Melaksanaan review dan telaah RKAKL Tahun 2018, dan tindak lanjut revisi.
2. Adanya penambahan aggaran DIPA tahun 2018 untuk kegiatan seleksi PBTQ dan
PBSB.
3. Adanya program Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ASN Bidang PD Pontren.
4. Peningkatan Kerjasama lintas sektoral
5. Meningkatkan Kualitas SDM dalam Proses pendataan EMIS khususnya untuk
pelaksanaan UN Pendidikan Kesetaraan
6. Adanya aplikasi pendataan Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam tingkat wilayah
yang dapat memenuhi kebutuhan.
7. Pemberian Hibah Bantuan Insentif Pengajar Keagamaan yang dapat dilakukan secara
berkelanjutan.
Akriditasi Pendidkan Kesetaraan, PDF dan Muadalah perlu ditingkatkan
57. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
A. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2018
- DIPA tahun 2018 pada Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Provinsi
Jawa Tengah sebesar Rp. 7,843,979,000,-;
- Realisasi Anggaran DIPA tahun 2017 Bidang PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa
Tengah sebesar Rp. 4,063,923,025,-;
- Prosentase serapan Bidang PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah 51.81%.
B. MATRIK
REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2018
NO NAMA KEGIATAN PAGU REALISASI (Rp)
PROSEN
TASE (%)
1
Sarasehan dan Penguatan Wawasan
Islam Rahmatan Lil'alamin dan
Multikultural Siswa SMA/SMK
Rp 200,000,000 Rp 195,958,400 97.98%
2
Workshop Penyusunan Soal USBN
PAI
Rp 288,750,000 Rp 279,127,000 96.67%
3
Pengiriman Peserta Perkemahan
ROHIS Tingkat Nasional Tahun 2018
di Kepulauan Bangka Belitung
Rp 337,250,000 Rp 190,353,400 56.44%
4
Bimbingan Teknis Pemberdayaan
dan Penilaian Kurikulum 2013 PAI
bagi Pengawas dan GPAI SD
Rp 210,000,000 Rp 203,710,100 97.00%
5
Bimbingan Teknis Pemberdayaan
Pembinaan ROHIS SMA/SMK
Rp 225,000,000 Rp 210,805,750 93.69%
6
Workshop Pembelajaran dan
Penilaian Kurikulum PAI (K13) bagi
Pengawas
Rp 90,980,000 Rp 87,470,450 96.14%
7
Workshop Pembelajaran dan
Penilaian Kurikulum PAI (K13) bagi
GPAI SD
Rp 176,340,000 Rp 174,956,000 99.22%
8
Workshop Pembelajaran dan
Penilaian Kurikulum PAI (K13) bagi
GPAI SMP
Rp 176,340,000 Rp 174,538,050 98.98%
9
Workshop Pembelajaran dan
Penilaian Kurikulum PAI (K13) bagi
GPAI SMA dan SMK
Rp 176,340,000 Rp 173,730,500 98.52%
10
Workshop Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
bagi Guru PAI
Rp 130,000,000 Rp 129,289,750 99.45%
11
Rapat Koordinasi Manajemen
Pelayanan GPAI
Rp 103,240,000 Rp 101,576,500 98.39%
58. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
12
Capacity Building bagi Tenaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Zona 1
Rp 239,600,000 Rp 227,265,400 94.85%
13
Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan
Agama Islam Tahun 2018
Rp 94,550,000 Rp 91,531,900 96.81%
14
Penyusunan Jurnal Pendidikan
Agama Islam Tahun 2018
Rp 85,520,000 Rp 80,920,000 94.62%
15
Rapat Koordinasi dan Pembinaan
dalam rangka Pengiriman Kontingen
Kemah Rohis Tingkat Nasional
Rp 53,490,000 Rp 47,960,000 89.66%
16
Pendampingan Implementasi
Kurikulum PAI (K-13)
Rp 225,250,000 Rp 225,020,000 99.90%
17
Ngobrol Pendidikan Islam Bidang
PAIS Tahun 2018 Fullboard
Rp 54,770,000 Rp 52,294,000 95.48%
18
Ngobrol Pendidikan Islam Bidang
PAIS Tahun 2018 Fullday
Rp 43,780,000 Rp 38,060,000 86.93%
19
Pengiriman Peserta Perkemahan
ROHIS Tingkat Nasional Tahun 2018
di Kepulauan Bangka Belitung
Rp 23,900,000 Rp 15,870,000 66.40%
20
Rapat Koordinasi Manajemen
Sertifikasi GPAI
Rp 198,452,000 Rp 183,484,700 92.46%
21
Pendampingan Pelaksanaan Pre
Test PPG 2018
Rp 41,148,000 Rp 35,800,000 87.00%
22 Tunjangan Profesi Guru PAI PNS Rp 3,517,424,000 Rp 31,511,400 0.90%
23
Pengadaan Kendaraan Dinas Roda 4
Bidang PAIS Tahun 2018
Rp 320,000,000 Rp 319,569,500 99.87%
24
Konsultasi dan Pendampingan
Perencanaan PAI
Rp 25,000,000 Rp 23,746,700 94.99%
25 Pengadaan Alat Pengolah Data Rp 44,705,000 Rp 41,033,000 91.79%
26
Capacity Building bagi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendataan
PAIS
Rp 179,650,000 Rp 175,583,800 97.74%
27
Penyusunan Buku dan Buku
Selayang Pandang Bidang PAIS
2018
Rp 8,500,000 Rp - 0.00%
28
Penyelenggaraan PTSP Bidang PAIS
Tahun 2018
Rp 49,000,000 Rp 48,650,000 99.29%
29
Operasional Perkantoran Bidang
PAIS
Rp 525,000,000 Rp 504,106,725 96.02%
JUMLAH Rp 7,843,979,000 Rp 4,063,923,025 51.81%
59. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
3
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
C. HAMBATAN – HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN:
- Ketersediaan anggaran untuk kegiatan RKP (Rencana Kegiatan Pusat) seperti event
– event nasioanl yang sangat minim sehingga kurang maksimalnya untuk persiapan
maupun saat pelaksaan event nasional ;
- Ketidakjelasan skala prioritas (Pusat mengerjakan apa, Provinsi apa, dan Kab./Kota
apa sehingga terlihat kegiatan sama tapi dilaksanakan oleh pusat dan daerah) contoh
workshop Pusat (eselon I) belum fokus pada regulasi, sehingga di tingkat Provinsi
dan Kab./Kota sulit dalam menjabarkan regulasi maupun pelaksanaan anggaran;
- Adanya tambahan anggaran di akhir tahun yang tidak dapat digunakan sesuai
peruntukannya sehingga prosentase akhir tahun relative kecil.
1. ISU – ISU STRATEGIS
- Guru PAI PNS terutama Guru PAI SD di Provinsi Jawa Tengah yang diangkat melalui
Inpres tahun 1982/1983 akan pensiun dalam jumlah cukup besar :
a. Tahun 2017 jumlah pensiun sebanyak 1.122 GPAI dengan rincian
- Guru SD : 996 GPAI
- Guru SMP : 81 GPAI
- Guru SMA : 26 GPAI
- Guru SMA : 19 GPAI
b. Tahun 2018 jumlah pensiun sebanyak 1.137 GPAI dengan rincian
- Guru SD : 991 GPAI
- Guru SMP : 98 GPAI
- Guru SMA : 29 GPAI
- Guru SMA : 19 GPAI
c. Tahun 2019 jumlah pensiun sebanyak 1.239 GPAI dengan rincian
- Guru SD : 1.112 GPAI
- Guru SMP : 87 GPAI
- Guru SMA : 24 GPAI
- Guru SMA : 12 GPAI
2. PERMASALAHAN AKTUAL
- Sebanyak 216 Guru PAI sudah mempunyai sertifikat pendidik, mengajar Sekolah
Negeri tidak bisa dibayarkan TPGnya, karena mereka tidak punya SK Guru Tetap
oleh Bupati atau Walikota;
- Masih ada 5.225 GPAI yang memenuhi syarat ikut PPG karena minimnya anggaran
PPG pada Direktorat PAI sehingga diperkirakan proses PPG akan berakhir 10 sampai
15 tahun dimana sudah banyak GPAI yang pensiun;
- Adanya perbedaan antara GPAI dengan Guru Madrasah tentang pembayaran Tukin,
Guru PAI tidak bisa dibayarkan selisih Tukinnya karena berbenturan dengan
Peraturan Menteri Agama nomor 49 tahun 2014;
60. BAHAN RAPAT KERJA
BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
4
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
3. REKOMENDASI
- Kemenag RI untuk bisa koordiansi dengan Kemendikbud RI tentang adanya pensiun
besa – besaran pada Guru PAI sehingga tidak terjadi kekosongan pada Sekolah
untuk Guru PAI;
- Mohon Direktorat PAIS untuk membuat pedoman kegiatan yang tertuang dalam
program skala prioritas;
- Mohon Dirjen Pendis untuk mereformasi kegiatan agar tidak terjebak pada kegiatan
rutinitas, tentu lebih fokus pada oriantasi hasil;
- Sekjen dan Dirjen Pendis untuk merubah sistem penganggaran menjadi buttom-up;
- Mohon Direktorat PAI untuk bisa mengalokasikan jumlah yang lebih banyak untuk
pelaksanaan PPG;
Mohon PMA 49 tahun 2014 untuk ditinjaui lagi.
61. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
1
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
1. Pendahuluan
Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan
Tugas Pokok dan Fungsi melayani umat beragama Kristen di Jawa Tengah tahun 2019
selalu berpedoman pada Visi dan Misi yang telah di tetapkan oleh Ditjen Bimas Kristen
Kemeneterian RI yang kemudian dijabarkan dalam Program-program dengan mengacu
pada Renstra Ditjen Bimas Kristen tahun 2015-2019, sehingga kesesuaian Pelaksanaan
Progran tidak lepas dari Rencana Stratejik yang telah ditetapkan, agar tujuan dapat
tercapai.
Adapun Program-program Kegiatan di tahun 2019 untuk menjawab Visi dan Misi yang
telah ditetapkan oleh Ditjen Bimas Kristen diuraikan dengan Visi dan Misi Bimas Kristen
pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Layanan Bimas Kristen kepada
masyarakat yaitu memberikan bimbingan kepada Umat Kristen dibidang :
1. Pemberian Bimbingan dan Layanan Urusan Agama Kristen
2. Pemberian Bimbingan dan Layanan Urusan Pendidikan Agama Kristen
a. Visi dan Misi Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI
Visi :
"Terwujudnya Masyarakat Kristen yang Beriman, Rukun, Cerdas dan Sejahtera
Dalam Rangka Menuju Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong"
Misi :
1. Meningkatkan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama Kristen;
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama;
3. Memantapkan Kualitas Kerukunan Internal dan Ekstern Umat Kristen;
4. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Keagamaan Berciri Khas Kristen,
Pendidikan Agama Kristen pada Satuan Pendidikan Umum;
5. Mewujudkan Tata Kelola di Lingkungan Bimas Kristen yang Bersih, Akuntabel
dan Terpercaya.
b. Tugas :
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 10 tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agama Bab VII pasal 437, maka Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Kristen mempunyai tugas:
“Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
bimbingan masyarakat Kristen.”
62. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
2
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
c. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Agama
RI Bab VII Pasal 437, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen
menyelenggarakan fungsi :
Perumusan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Kristen;
Pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Kristen;
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan
masyarakat Kristen;
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan masyarakat
Kristen;
Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.
d. Visi dan Misi Bimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah
Visi :
“Terwujudnya Masyarakat Kristen yang berwawasan Oikumenis, Beretika, Cerdas,
Sejahtera dan Menghargai Kemajemukan.”
Misi :
Meningkatkan Kualitas Bimbingan Masyarakat Kristen;
Meningkatkan Kualitas Kerukunan Internal dan Eksternal;
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Kristen dan Pendidikan Keagamaan
Kristen
Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Bersih.
Dengan Visi dan Misi Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
yang di tetapkan tersebut menjadi acuan dalam perumusan program-program kerja Bimas
Kristen di setiap tahun anggaran.
1. KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN TAHUN 2018
Dalam melaksanakan kegiatan –kegiatan yang mengacu pada Program Kerja Bimas
Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 dan Renstra Ditjen Bimas
Kristen tahun 2015-209 di dukung dengan kekuatan anggaran berjumlah : Rp.
55.866.815.000,-
Adapun Kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
63. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
3
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
1. Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama
- Pelaksanaan Event Pesparawi Nasional ( bulan Juli – Agustus 2018 di Pontianak
Kalimantan Barat)
2. Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Kristen
- Pemberian KIP untuk siswa – siswi SMTK 100 orang
- Pemberian KIP siswa –siswi SDTK 53 orang
- Pemberin Dana Bantuan BOS untuk siswa SMTK 169 orang
3. Guru Non PNS Penerima Tunjangan Profesi
- Sejumlah 114 orang guru PAK Non PNS penerima Tunjangan Profesi
4. Guru Penerima Tunjangan Fungsional/Insentif
- Guru PAK Non PNS Penerima insentif sejumah 164 orang
- Guru non PNS tingkat SMTKsejumlah 132 orang
- Guru non PNS tingkat SDTK sejumlah 12 orang
- Guru non PNS tingkat Ssekolah Umum sejumlah 20 orang
5. Guru dan Bidang Studi yang menhgikuti Peningkatan Kompetensi
- Guru PAK yang mengikuti Program Peningkatan Kompetensi sejumlah 304 orang
6. Lembaga KKG/MGMP yang memperoleh Peningkatan Kompetensi
- 3 Unit Lembaga KKG/MGMP yang menerima bantuan Peningkatan Kompetensi
7. Sekolah Yang mendapatkan bantuan Penyediaan Sarana Prasarana
- 1 Unit Pemberian Bantuan Sarana dan Prasarana SMTK
8. Naskah Norma, Standart Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
- 1 Kegiatan Rapat Kerja Bimas Kristen dan jajarannnya tahun 2018
- 1. Penyususnan Alokasi Anggaran Tahun 2018
9. Penyelenggaraaan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Kristen
- Belanja Pegawai (Gaji Pokok, Tunjangan Kinerja, dll)
- Tunjangan Profesi Guru PNS
- Belanja Operasional Perkantoran
Kegiatan-kegiatan tahun 2018 di atas semua merupakan penjabaran Renstra 2015-2019
pada Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI.
64. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
4
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Capaian Kinerja yang diwujudkakan dalam capaian serapan anggaran di Bimas Kristen
tahun 2018 mencapai 88% sehingga kurang maksimal.
3. Kendala dan upaya mengatasinya
NO KEGIATAN KENDALA UPAYA
MENGATASINYA
1 Pembayaran TPG guru 1. Guru tidak terpenuhi terpenuhi
JTM
2. Ada guru yang terbayarkan
hanya 1 semester
3. Karena belum memenuhi
standar Akademik S1
sehingga tidak bisa masuk
dalam aplikasi SIMPATIKA
sebagai dasar Pembayaran
TPG
1. Perlu
merangkap
sekolah agar
terpenuhi JTM
2. Dimohon untuk
melanjutkan
studi S1 agar
bisa masuk
dalam aplikasi
SIMPATIKA
2 1. Perjalanan Dinas
2. Pembinaan Guru
3. Penyususnan
Naskah Soal USBN
4. Rakor Jajaran
Bimas Kristen
5. Kegiatan
Penyususnan
Program Kerja TA
2019-02-08
6. Bantuan Barang
diserahkan
masyarakat
7. Rapat Koordinasi
8. Transport Peserta
Pembinaan
Penyuluh
9. Kegiatan Evaluasi
1. Terjadi kelebihan dalam
pengalokasian anggaran
kegiatan sehingga ada sisa-
sisa anggaran
2. Ada Peserta yang di undang
tidak hadir
1. Dilakukan revisi
anggaran antar
satker;
2. Pengembalian
kelebihan
anggaran ke Kas
Negara
65. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
5
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
Pelaksanaan
Program TA 2019
10. Tunjangan Kinerja
11. Honor Operasional
Satker
12. Jasa POS
13. Honor Sopir dan
Pramubhakti
14. Perawatan Mesin
15. Pembayaran TPG
PNS
1. 1. 1.
2. Saran Perbaikan / Rekomendasi
Kendala kurang optimalnya Pelaksanaan Tugas:
a. Kurangnya data yang akurat untuk penyusunan anggaran di setiap tahun sehingga perlu
pemutahiran data yang akurat.
b. Pentingnya rincian kebutuhan yang tepat dalam perencanaan kegiatan dan
penganggaran.
c. Dalam melaksanakan kegiatan perlu ada kepastian jumlah peserta dan kehadiran
peserta dalam kegiatan.
d. Perlu penambahan SDM baik pegawai ASN PNS, PPPK atau Pramubhakti untuk
memperkuat kinerja Bimas Kristen yang saat ini sangat kurang baik di tingkat Provinsi
maupun di tingkat Daerah,
e. Perlu penambahan Satker/Tipologi Bimas Kristen di tiap Kabupaten/ Kota di Jawa
Tengah sehingga terwujud sinergitas dan Korrdinasi dalam melaksanakan TUSI Bimas
Kristen.
1. Pelaksanaan Program Direktif
Dalam Pelaksanaan Tugas Direktif Bimas Kristen Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Tengah
akan melaksanakan kegiatan-kegiatan :
a. e-goverment,
Mendukung program Kementerian Agama dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan
yang baik, pemerintah efisiensi membangun transparansi. Sehingga ASN tidak bisa
melakukan kecurangan dengan mengoptimalkan sistem informasi berbasis elektronik.
66. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
6
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
b. Sapa atau sarapan bersama penyuluh agama.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah bersama dengan Pembimas Kristen dan para
Penyuluh Agama Kristen dan jajaran di wilayah, dengan kegiatan Sapa Penyuluh Agama
Non PNS Agama Kristen.
c. Netralitas ASN tahun politik.
Selalu mengingatkan dalam pertemuan / Pembinaan Pegawai di Jajaran Bimas Kristen
untuk sadar diri, agar pandai menempatkan diri di tahun politik.
d. Salam atau silaturahim lembaga keagamaan.
Pembimas Kristen dalam mewujudkan kerukunan intern dan antar umat beragama
dengan cara melakukan Silaturahmi ke lembaga keagamaan melalui kegiatan dialog
intern umat beragama Kristen dan kunjungan ke lembaga keagamaan Kristen dengan
tujuan menyerap aspirasi lembaga keagamaan terhadap isu yang berkembang di
masyarakat.
e. Nyantri atau ngajak siswa dan mahasiswa.
Pembimas Kristen bersama dengan para siswa di Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK),
Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) dan Sekolah Tinggi Teologi (STT) Kristen
yaitu Sekolah yang berbasis Keagamaan Kristen utuk belajar bersama menimba ilmu,
mengasah keterampilan dan kepekaan sosial. Hal ini perlu dilakukan karena model belajar
santri tak hanya meningkatkan wawasan keterampilan sikap, tetapi juga bagaimana
mewujudkan kerukunan di tengah masyarakat.
2. Catatan Prestasi Tahun 2018
Bimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah bersama dengan Lembaga
Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan lomba Seni dan Budaya bercirikan Keagamaan Kristen telah mengikuti
Event PESPARAWI NASIONAL XII yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli s/d 6 Agustus
2018 bertempat di PONTIANAK – KALIMANTAN BARAT dengan meraih Prestasi Juara II
tingkat Nasional dengan perolehan 8 Emas dan 2 Perak dengan Piala Campion untuk
Kategori Solo Remaja Putra (SRP) dan Juara Pertama Paduan Suara Wanita (PSW). dari
12 kategari Lomba yang diikuti oleh Kontingen PESPARAWI Nasional XII Jawa Tengah
tahun 2018.
Demikian penjabaran materi yang dapat kami susun, semoga mndapatkan perhatian.
67. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK
1
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
I. PENDAHULUAN.
Tugas pokok Kementerian Agama adalah menyelenggarakan sebagian tugas
umum pemerintahan dan pembangunan di bidang agama. Bimbingan Masyarakat
Katolik pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari Kementerian Agama mempunyai tugas pokok
dan fungsi di bidang bimbingan kepada masyarakat Katolik.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 13 Tahun 2012 Pasal 39,
Pembimbing Masyarakat Katolik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan
masyarakat Katolik berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama RI dan Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Bimbingan Masyarakat Katolik yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat Katolik bercita-cita ingin mewujudkan masyarakat Katolik yang seratus
persen Katolik dan seratus persen Pancasilais dalam negara yang ber-Bhineka
Tunggal Ika dengan mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif
dan dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan bangsanya.
II. DATA KUANTITATIF DAN KUALITATIF.
Rencana Startegis (Renstra) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Katolik merupakan bagian tidak terpisahkan dari Renstra Kementerian Agama tahun
2015-2019 sebagaimana tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015- 2019, yang merupakan RPJMN ke tiga
dari Rencana Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025.
Untuk mencapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2009 -2016 tersebut di atas, maka Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu lima tahun
mengacu pada upaya pencapaian tujuan Kementerian Agama, mencakup 6 (enam)
dari 7 (tujuh) hal, yaitu: (1) Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran
agama Katolik ; (2) Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama Katolik; (3)
Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan
Katolik ; (4) Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama Katolik ; (5) Peningkatan
dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
Katolik; dan (6) Peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama Katolik.
68. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK
2
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
III. ISU STRATEGIS YANG PERLU DILAKUKAN.
A. KONDISI SAAT INI.
1. Tunjangan Profesi Guru Agama Katolik belum ada payung hukum tentang
rombongan belajar di tingkat Dirjen, yang mendukung pembayaran TPG di
daerah.
2. Implementasi Standar Nasional Pendidikan Mata Pelajaran Agama Katolik di
sekolah-sekolah swasta Katolik belum dilaksanakan karena masih menggunakan
model pembelajaran religiositas.
3. Pembinaan Lembaga Pendidikan Non Formal belum dapat dilaksanakan di
semua daerah karena terbatasnya jumlah struktur Bimas Katolik di Jateng;
4. Secara internal isu Kerukunan dan Toleransi Umat Beragama bagi umat Katolik
sudah berjalan dengan baik, karena program formatio iman/pendampingan iman
berjenjang (PIUD-PIUR-PIUL) dalam rangka mewujudkan peradaban kasih di
setiap perjumpaan dengan Pastor Paroki dan umat di daerah;
5. Peningkatan Pelayanan Keagamaan telah dilaksanakan melalui usulan
peningkatan anggaran dan sosialisasi Tusi, Visi dan Misi Bimas Katolik Jawa
Tengah di seluruh Lembaga Gereja Katolik di Jateng;
6. Penguatan Lembaga Keagamaan dan Tempat Ibadah sebagai badan hukum
telah dilakukan melalui koordinasi dan konsultasi Bimas Katolik Pusat dan daerah.
7. Pelaksanaan Anggaran di Bimas Katolik selama ini tidak mengalami hambatan
yang signifikan karena berkat kerjasama yang harmonis antara Aparatur Bimas
Katolik di daerah dan Pemuka Agama Katolik sebagai mitra kerja di seluruh
jateng.
B. KONDISI YANG DIINGINKAN.
1. Tunjangan Profesi Guru Agama Katolik hendaknya ada payung hukum tentang
rombongan belajar agar daerah tidak ragu-ragu dalam pembayaran TPG.
2. SNP Mata Pelajaran Agama Katolik diimplementasikan dalam proses belajar
mengajar di sekolah-sekolah swasta Katolik;
3. Pembinaan Lembaga Pendidikan Non Formal dapat dijangkau oleh semua
Aparatur Bimas Katolik sampai menyeluruh di Kab/Kota Se Jateng;
4. Kerukunan dan Toleransi Umat Beragama di lingkup umat Katolik yang sudah
berjalan dengan baik tetap dipertahankan.
C. REKOMENDASI.
1. Dalam rangka kelancaran pembayaran TPG, maka diusulkan di tingkat Dirjen
69. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK
3
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
dasar hukum tentang Rombongan Belajar;
2. SNP Mata Pelajaran Agama Katolik segera diimplementasikan melalui koordinasi
dan konsultasi dengan mitra kerja yaitu Komisi Pendidikan dan Komisi Kateketik
di tingkat Keuskupan;
3. Diusulkan penambahan struktur Bimas Katolik agar Pembinaan Lembaga
Pendidikan Non Formal dapat mencapai pelayanan prima;
4. Kerukunan dan Toleransi Umat Beragama bagi umat Katolik terus dikembangkan
dan diperjuangkan dalam kehidupan bersama dengan umat beragama lainnya.
5. Penguatan Lembaga Keagamaan dan Tempat Ibadah sebagai badan hukum
telah dilakukan melalui koordinasi dan konsultasi Bimas Katolik Pusat dan daerah
dengan telah diterbitkannya SK. Dirjen Bimas Katolik Nomor 51 Tahun 2016
tentang Pemberian Nomor Registrasi Rumah Ibadat Katolik di Provinsi Jawa
Tengah.
IV. PENUTUP.
Setelah mengadakan evaluasi dari pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran 2018
ini, maka dapat kami simpulkan dan usulkan sebagai berikut:
1. Dalam rangka mencapai pelayanan prima diperlukan adanya kesamaan visi dan
misi serta persepsi seluruh aparatur Bimas Katolik di Jajaran Kantor Kementerian
Agama se Jawa Tengah.
2. Mengajukan penambahan aparatur dan tipologi Bimas Katolik, baik struktural
maupun fungsional di berbagai sektor bidang pelayanan agar menjangkau
seluruh daerah-daerah di Jawa Tengah .
3. Penerangan dan penyuluhan belum dapat menjangkau secara merata, karena
terbatasnya tenaga, sarana dan dana penerangan / penyuluhan agama Katolik.
4. Di bidang pendidikan, disamping perlunya penambahan Tenaga Pendidik juga
sangat diperlukan penambahan tenaga Pengawas Pendidikan Agama di setiap
jenjang pendidikan.
5. Di bidang urusan agama Katolik, ada beberapa yang dirasa mendesak untuk
diperhatikan dan ditindaklanjuti :
a. Pemberian kemudahan dalam proses izin pendirian tempat ibadat/Gereja.
b. Sebagian besar umat sangat membutuhan Kitab Suci Katolik (Alkitab +
Deuterokanonika) yang dilengkapi dengan pengantar/catatan kaki.
c. Pembinaan aparatur Bimas Katolik sangat diperlukan dalam mewujudkan
peningkatan penerapan kepemerintahan yang baik dan profesional untuk
mencapai cita-cita pelayanan prima.
70. BAHAN RAPAT KERJA
BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK
4
Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat
d. Penyusunan dan pelaksanaan program kerja selama ini hanya bersifat
menyesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia.
Demikian laporan Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Tengah, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Tuhan
memberkati.