SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENGERTIAN DAN CONTOH DONGENG
NAMA : VIKTORIA DELVIANA NO
KELAS : 1 F
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDDIDIKAN ( STKIP )
ST. PAULUS RUTENG
2014/2015
Pengertian Dongeng, Jenis-Jenis Dongeng dan Ciri-Ciri Dongeng
Pengertian dongeng, Jenis-Jenis Dongeng dan Ciri-Ciri Dongeng - Dongeng merupakan
warisan nenek moyang secara turun temurun yang mesti kita lestarikan. Meskipun
kebenarannya masih dipertanyakan, namun dongeng termasuk karya sastra yang mampu
membangun karakteristik anak sejak kecil untuk belajar berimajinasi. Selanjutnya penulis
akan membahas mengenai pengertian dongeng menurut para ahli yaitu sebagai berikut.
1. Pengertian Dongeng
Menurut Liberatus Tengsoe(1988:166) mengemukakan : Dongeng adalah cerita
khayal semata yang sulit dipercaya kebenarannya. Dalam dongeng disajikan hal-hal yang
ajaib, aneh, dan tidak masuk akal. Dahulu dongeng diciptakan untuk anak kecil, isinya penuh
dengan nasihat. Dan karena dongeng muncul pertama kali pada zaman sastra Purba di
Indonesia maka pada mulanya tergolong sastra orai atau sastra lisan, disampaikan dari
mulut ke mulut.
Menurut Danandjaja (2007: 83), “Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan
lisan. Selanjutnya dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar
terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan
kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran”.
Menurut Bascom dalam Danandjaja (2007:50) “Dongeng adalah prosa rakyat yang
tidak dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu
maupun tempat.”
Dongeng termasuk kedalam foklor, karena foklor juga ilmu yang menjelaskan tentang
kebudayaan yang berada di masyarakat seperti ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Didukung
oleh Danandjaja (2007: 2) “Foklor adalah sebagian dari kebudayaan suatu kolektif yang
tersebar dan diwariskanturun-temurun diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional,
dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan
gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.”
Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dongeng adalah
cerita pendek berupa prosa yang tidak benar-benar terjadi dan diceritakan hanya untuk
hiburan, walaupun di dalamnya berisikan pelajaran moral atau bahkan sindiran.
2. Jenis-jenis Dongeng
Dongeng terdiri dari beberapa jenis. Menurut Tjahjono (1988: 166)
Mite adalah dongeng yang menceritakan kehidupan makhluk halus, setan, hantu, ataupun
dewa-dewi. Contohnya dongeng Nyi Rara Kidul dan Nyi Blorong.
Legenda adalah dongeng yang diciptakan masyarakat sehubugan dengan keadaan alam dan
nama suatu daerah. Contohnya dongeng Malin Kundang dan Banyuwangi.
Sage adalah dongeng yang di dalamnya mengandung unsur sejarah, namun tetap sukar
dipercaya kebenaranya karena unsur sejarahya terdesak oleh unsur fantasi. Contohnya
dongeng Ciung Wanara dan Jaka Tarub.
Fabel adalah dongeng yang mengangkat kehidupan binatang sebagai bahan ceritanya.
Contohnya Hikayat sang Kancil dan Hikayat Pelanduk Jenaka.
Parabel adalah dongeng perumpamaan yang di dalamnya mengandung kiasan-kiasan yang
bersifat mendidik. Contohnya Sepasang Selot Kulit.
Dongeng orang pendir adalah jenis cerita jenaka yang di dalamnya dikisahkan kekonyolan-
kekonyolan yang menimbulkan gelak tawa dari tingkah laku seseorang karena
kebodohannya, bahkan sering kali karena kecerdikannya. Contohnya Si Kabayan dan Aki
Bolang.
Dongeng terdiri dari beberapa jenis. Menurut Thomson yang dikutip Danandjaja
(2007: 86), “Jenis-jenis dongeng ke dalam empat golongan besar yakni. (1) dongeng binatang
(animal tales), (2) dongeng biasa (ordinary folktales), (3) lelucon dan anekdot (jokes and
anecdotes), (4) dongeng berumus (formula tales)”.
Danandjaja (2007: 86), “ Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang
peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata (reptilia),
ikan, dan serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal
budi seperti manusia”.
Danandjaja (2007: 98), “Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia
dan biasanya adalah kisah suka duka seorang”. Di Indonesia dongeng biasa yang paling
populer adalah yang bertipe Cinderella. Dongeng biasa yang bertipe Cinderella di Indonesia
ada banyak. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur misalnya adalah dongeng Ande-ande Lumut
dan Si Melati dan Si Kecubung, di Jakarta Bawang Putih dan Bawang merah, dan di Bali I
Kesuna Ian I Bawang.
Selanjutnya, Danandjaja (2007: 117), “Lelucon dan anekdot adalah dongeng-dongeng
yang dapat menimbulkan rasa menggelikan hati, sehingga menimbulkan ketawa bagi yang
mendengarkannya maupun yang meneritakannya. Walaupun demikian bagi kolektif atau
tokoh tertentu, yang menjadi sasaran dongeng itu, dapat menimbulkan rasa sakit hati”.
Menurut Danandjaja (2007: 118), “ Perbedaan lelucon dan anekdot adalah: jika
anekdot menyangkut kisah fiktif lucu pribadi seseorang tokoh atau beberapa tokoh, yang
benar-benar ada, maka lelucon menyangkut kisah fiktif lucu anggota suatu kolektif, seperti
suku bangsa, golongan, bangsa, dan ras”.
Anekdot dinyatakan Danandjaja (2007:118), “Dapat dianggap sebagai bagian dari
riwayat hidup fiktif pribadi tertentu, sedangkan lelucon dapat dianggap sebagai sifat atau
tabiat fiktif anggota suatu kolektif tertentu”.
Dongeng-dongeng berumus dinyatakan Danandjaja (2007: 139), “Dongeng yang
strukturnya terdiri dari pengulangan. Dongeng-dongeng berumus mempunyai beberapa
subbentuk, yakni: a. dongeng bertimbun banyak (cumulative tales), b. Dongeng untuk
mempermaikan orang (catch tales), dan c. Dongeng yang yang tidak mempunyai akhir
(endless tales)”.
3. Ciri-ciri Dongeng
Dongeng termasuk cerita rakyat dan merupakan bagian tradisi lisan yang disampaikan
dari mulut ke mulut. Sastra lisan tersebut mempunyai beberapa tanda atau ciri-ciri yang
menandakan dongeng atau sastra lisan sebagai berikut.
Menurut Pudentia (1998:187) mengemukakan “Ada dua ciri pokok yang dapat
digunakan, yaitu (1) dikatakan dan didengar, dan (2) situasi tatap muka.” Maksud dari
pendapat tersebut, penulis jelaskan bahwa yang termasuk ciri-ciri sastra lisan yaitu ada yang
menjadi pembicara untuk mengatakan atau menyampaikan dan ada pula yang menjadi
pendengar dalam keadaan tatap muka tanpa ada panghalang waktu.
Pendapat di atas, diuraikan lebih lengkap lagi menurut Danandjaja (2007: 3) yang
mengemukakan bahwa ciri-ciri dongeng sebagai berikut :
penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan melalui tutur kata
dari mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat
pembantu pengingat), dari satu generasi ke generasi berikutnya;
disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama;
ada dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh cara penyebaran dari mulut ke
mulut ( lisan);
bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi;
biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola seperti kata klise, ungkapan-ungkapan
tradisional, kalimat-kalimat atau kata-kata pembukaan dan penutup baku;
mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersama suatu kolektif, sebagai alat
pendidik, pelipur lara, protes sosial dan proyeksi keinginan yang terpendam;
bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum;
menjadi milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkan penciptanya yang pertama
sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa
memilikinya;
bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan. Hal ini dapat
dimengerti bahwa dongeng juga merupakan proyeksi emosi manusia yang paling jujur
manifestasinya
Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan bahwa ciri-ciri dari dongeng yaitu
penyebarannya melaui lisan dari mulut ke mulut dan penciptanya tidak diketahui lagi
sehingga menjadi milik bersama, serta mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.
B.Contoh Dongeng:
AJI SAKA
Dahulu kala ada kerajaan bernama Medang kamulan yang diperintah oleh raja bernama Prabu
Dewata Cengkar yang buas dan menyukai daging manusia. Setiap hari sang raja memakan
seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil rakyat yang resah dan
ketakutan mengungsi secara diam-diam kedaerah lain.
Di dusun Medang Kawid ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin,dan baik
hati. suatu hari, Aji saka berhasil menolong seorang Bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua
orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya diangkat Ayah oleh Aji Saka itu ternyata
pengungsi dari Medang Kamulan. Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu dewata cengkar,
Aji Saka berniat menolong rakyat medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala
Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan.
Perjalanan menuju Medang kamulan tidaklah mulus. Aji Saka sempat bertempur selama tujuh
hari tujuh malam dengan setan penunggu hutan, karena Aji saka menolak dijadikan budak
oleh setan penunggu selama sepuluh tahun sebelum diperbolehkan melewati hutan itu.
Tapi berkat kesaktiannya, Aji Saka berhasil mengelak semburan api dari si setan. Sesaat
setelah Aji saka berdoa, seberkas sinar kuning menyorot dari langit menghantam setan
penghuni hutan sekaligus melenyapkannnya.
Aji Saka tiba di Medang kamulan yang sepi. Di istana, Prabu dewata cengkar sedang murka
karena Pati Jugul Muda tidak membawa korban untuk sang Prabu.
Dengan berani, Aji saka menghadap prabu cengkar dan menyerahkan diri untuk disantap oleh
sang prabu dengan imbalan tanah seluas serban yang digunakannya.
Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai dengan permintaan Aji Saka, serban terus
memanjang sehingga luasnya melebihi luas kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Prabu marah
setelah mengetahui niat Aji Saka sesungguhnya adalah untuk mengakhiri kalalimannya.
Ketika Prabu Dewata Cengkar sedang marah, serban Aji Saka melilit kuat di tubuh sang
Prabu. Tubuh Prabu Dewata Cengkar dilempar Aji Saka dan jatuh ke laut Selatan kemudian
hilang ditelan ombak.
Aji saka kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Ia memboyong ayahnya ke
istana. Berkat pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji Saka mengantarkan Kerajaan
Medang Kamulan ke zaman keemasan, zaman di mana rakyat hidup tenang, damai, makmur
dan sejahtera.
Contoh 2 :
KERA JADI RAJA
Sang raja hutan “Singa” ditembak pemburu, penghuni hutan rimba jadi gelisah. Mereka tidak
punya raja lagi. Tak berapa seluruh penghuni hutan rimba berkumpul untuk memilih Raja
yang baru. Pertama yang dicalonkan adalah Macan Tutul, tetapi Macan Tutul menolak.
“Jangan, melihat manusia saja aku sudah lari tunggang langgang,” ujarnya. “Kalau gitu
Badak saja, kau kan amat kuat, “kata binatang lain. “Tidak-tidak, penglihatanku kurang baik,
aku telah menabrak pohon berkali-kali.” “Oh…mungkin Gajah saja yang jadi Raja, badan
kau kan besar.”ujar binatang-binatang lain. “aku tidak bisa berkelahi dan gerakanku amat
lambat,”sahut Gajah.
Binatang-binatang menjadi bingung, mereka belum menemukan raja pengganti. Ketika
hendak bubar tiba-tiba, Kera berteriak, “Manusia saja yang menjadi raja, ia kan yang sudah
membunuh Singa”. “Tidak mungkin,”jawab Tupai. “coba kalian semua perhatikan
aku….,aku mirip dengan manusia bukan?, maka akulah yang cocok menjadi raja.” ujar Kera.
Setelah melalui perundingan, penghuni hutan sepakat Kera menjadi raja yang baru. Setelah
diangkat menjadi Raja, tingkah laku Kera sama sekali tidak seperti Raja. Kerjanya hanya
bermalas-malasan sambil menyantap makanan yang lezat-lezat.
Penghuni Hutan menjadi kesal, terutama Srigala. Srigala berpikir, “bagaimana si Kera bisa
menyamakan dirinya dengan manusia ya ?, badannya saja yang sama, tetapi otaknya tidak”.
Srigala mendapat ide. Suatu hari, ia menghadap kera. “Tuanku, saya menemukan makanan
yang amat lezat, saya yakin tuanku pasti suka. Saya akan antarkan tuan ke tempat itu,” ujar
Srigala. Tanpa berpikir panjang, Kera, si Raja yang baru pergi bersama Srigala. Di tengah
hutan, teronggok buah-buahan kesukaan kera. Kera yang tamak langsung menyergap buah-
buahan itu. Ternyata, si Kera langsung terjeblos ke dalam tanah. Makanan yang disergapnya
ternyata jebakan yang dibuat manusia. “Tolong…tolong,” teriak Kera, sambil berjuang keras
agar bisa keluar dari perangkap.
“Ha..ha..ha…ha….! tak pernah kubayangkan, seorang raja bisa berlaku bodoh, terjebak
dalam perangkap yang dipasang manusia, raja seperti Kera, mana bisa melindungi
rakyatnya,” ujar Srigala dan binatang lainnya. Tak berapa lama setelah binatang-binatang
meninggalkan Kera, seorang pemburu datang ke tempat itu. Melihat ada Kera didalamnya, ia
langsung membawa tangkapannya ke rumah.
SAGE
A. Pengertian Sage
Sage merupakan cerita kepahlawanan.
B. Contoh Sage
Contoh I :
CIUNG WANARA
P
rabu Barma Wijaya Kusuma memerintah kerajaan Galuh yang sangat luas. Permaisurinya 2
orang. Yang pertama bernama Pohaci Naganingrum dan yang kedua bernama Dewi
Pangrenyep. Keduanya sedang mengandung. Pada bulan ke-9 Dewi Pangrenyep melahirkan
seorang putra. Raja sangat bersuka cita dan sang putra diberi nama Hariang Banga. Hariang
Banga telah berusia 3 bulan, namun permaisuri Pohaci Naganingrum belum juga melahirkan.
Khawatir kalau-kalau Pohaci melahirkan seorang putra yang nanti dapat merebut kasih
sayang raja terhadap Hariang Banga, Dewi Pangrenyep bermaksud hendak mencelakakan
putra Pohaci.
Setelah bulan ke-13 Pohaci pun melahirkan. Atas upaya Dewi Pangrenyep tak seorang
dayang-dayang pun diperkenankan menolong Pohaci, melainkan Pangrenyep sendiri. Dengan
kelihaian Pangrenyep, putra Pohaci diganti dengan seekor anjing. Dikatakannya bahwa
Pohaci telah melahirkan seekor anjing. Bayi Pohaci dimasukkannya dalam kandaga emas
disertai telur ayam dan dihanyutkannya ke sungai Citandui.
Karena aib yang ditimbulkan Pohaci Naganingrum yang telah melahirkan seekor anjing, raja
sangat murka dan menyuruh Si Lengser (pegawai istana) untuk membunuh Pohaci. Si
Lengser tidak sampai hati melaksanakan perintah raja terhadap Pohaci, permaisuri
junjungannya. Pohaci diantarkannya ke desa tempat kelahirannya, namun dilaporkannya telah
dibunuh.
Hiduplah seorang Aki bersama istrinya, Nini Balangantrang, tinggal di desa Geger Sunten
tanpa bertetangga. Sudah lama mereka menikah, tetapi belum dikarunia anak. Suatu malam
Nini bermimpi kejatuhan bulan purnama. Mimpi itu diceritakannya kepada suami dan sang
suami mengetahui takbir mimpi itu, bahwa mereka akan mendapat rezeki. Malam itu juga
Aki pergi ke sungai membawa jala untuk menangkap ikan. Betapa terkejut dan gembira ia
mendapatkan kandaga emas yang berisi bayi beserta telur ayam, Mereka asuh bayi itu dengan
sabar dan penuh kasih sayang. Telur ayam itu pun mereka tetaskan, mereka memeliharanya
hingga menjadi seekor ayam jantan yang ajaib dan perkasa. Anak angkat ini mereka beri
nama Ciung Wanara. Setelah besar bertanyalah Ciung Wanara kepada ayah dan ibu
angkatnya. Terus terang Aki dan Nini menceritakan tentang asal-usul Ciung Wanara. Setelah
mendengar cerita ayah dan ibu angkatnya, tahulah Ciung Wanara akan dirinya.
Suatu hari Ciung Wanara pamit untuk menyabung ayamnya dengan ayam raja, karena
didengarnya raja gemar menyabung ayam. Taruhannya ialah, bila ayam Ciung Wanara kalah
ia rela mengorbankan nyawanya. Tetapi bila ayam raja kalah, raja harus bersedia
mengangkatnya menjadi putra mahkota. Raja menerima dengan gembira tawaran tersebu.
Sebelum ayam berlaga, ayam Ciung Wanara berkokok dengan anehnya, melukiskan peristiwa
bertahun-tahun yang lampau tentang permaisuri yang dihukum mati dan kandaga emas yang
berisi bayi yang dihanyutkan. Raja tidak menyadari hal itu, tetapi sebaliknya Si Lengser
sangat terkesan akan hal itu. Bahkan ia menyadari sekarang Ciung Wanara yang ada di
hadapannya adalah putra raja sendiri.
Setelah persabungan, ayam baginda kalah dan ayam Ciung Wanara menang. Raja menepati
janji dan Ciung Wanara diangkat menjadi putra mahkota. Dalam pesta pengangkatan putra
mahkota, raja membagi 2 kerajaan untuk Ciung Wanara dan Hariang Banga. Selesai pesta
pengangkatan putra mahkota Si Lengser bercerita kepada raja tentang hal yang sesungguhnya
mengenai permaisuri Pohaci Naganingrum dan Ciung Wanara. Mendengar cerita itu, raja
memerintahkan pengawal agar Dewi Pehgrenyep ditangkap. Akibatnya timbul perkelahian
antara Hariang Banga dengan Ciung Wanara. Tubuh Hariang Banga dilemparkan ke seberang
sungai Cipamali yang sedang banjir besar. Sejak itulah kerajaan Galuh dibagi menjadi 2
bagian dengan batas sungai Cipamali. Di bagian barat diperintah oleh Hariang Banga. Orang-
orangnya menyenangi kecapi dan menyenangi pantun. Sedangkan bagian timur diperintah
oleh Ciung Wanara. Orang-orangnya menyenangi wayang kulit dan tembang. Kegemaran
penduduk akan kesenian tersebut masih jelas dirasakan sampai sekarang.
Contoh 2 :
JOKO DOLO
Joko Dolo adalah cerita yang bermula dari cinta segitiga antara Joko Taruna Anak Adipati
kediri dengan Pangeran Situbanda Anak Adipati Cakradiningrat Madura. Kedua Pangeran ini,
jatuh hati pada Dewi Purbawati, Anak adipati Surabaya yaitu Kanjeng Adipati Jayengrana.
Awal kisah, Pangeran Situbanda dan ayahnya Adipati Cakraningrat berlayar ke surabaya
untuk menemui Adipati Jayanegara guna melamar Dewi Purbawati. Kepergian mereka di
kawal oleh dua pengawal setia, Gajah seta dan Gajah Manggala.
Setelah sampai di Kadipaten Surabaya, Mereka pun melamar Dewi Purbawati. Sang adipati
Jayengrana tidak bisa memutuskan sendiri. Maka sang anak pun dipanggil, Dewi Purbawati
sulit untuk menolak padahal ia tidak menyukai perangai Pangeran Situbanda, sebab sang
ayah bersahabat baik dengan Adipati Cakraningrat. Singkat cerita, Dewi Purbawati akhirnya
menolak dengan cara halus. Ia mengatakan, bahwa dirinya bersedia menjadi istri Pangeran
Situbanda asal sang pangeran mampu membuka hutan surabaya. Setelah pangeran Situbanda
menyanggupi, Pangeran itupun pergi untuk membuka hutan Surabaya.
Selang beberapa hari kemudian, Pangeran Jaka Taruna putra Adipati Kediri datang ke
Kadipaten Surabaya. ia bermaksud melamar Dewi Purbawati juga. Adipati Surabaya itupun
memanggil anaknya Dewi Purbawati untuk memberitahu hal ini. Jawaban Dewi Purbawati
pun sama, "siapa yang bisa membuka hutan surabaya, akan menjadi suaminnya". Akhirnya,
Jaka Taruna pun bergegas menuju hutan yang dimaksud, dan mengerjakan apa yang menjadi
permintaan putri idamannya itu. begitu juga dengan Pangeran Situbanda yang sudah lebih
dulu bekerja membuka hutan surabaya.
Di tengah keasyikan beristirahat, pangeran Situbanda mendengar orang menebang kayu.
walaupun suaranya jauh dari tempatnya. ia pun bergegas mencari arah suara itu, Akhirnya ia
bertemu dengan Jaka Taruna. Pangeran Situbanda pun bertanya, pada Jaka Taruna tentang
ikhwal apa yang menyebabkan Jaka Taruna menebangi pohon di hutan surabaya. Maka
Taruna mengaku, telah ikut sayembara untuk memperebutkan Dewi Purbawati. Pangeran
Situbanda marah, karena merasa tersaingi. Akhirnya keduanya bertarung mati-matian. Dalam
pertarungan ini, Jaka Taruna Kalah, ia terlempar jauh ke tersangkut di pohon yang tinggi.
Sementara itu, pangeran Situbanda terus melakukan pekerjaannya.
Beberapa hari kemudian, muncullah Joko Jumput, seperti namanya "Jumput" (Artinya,
mengambil sedikit). Pemuda ini biasa mengambil kayu-kayu atau ranting dari hutan untuk
memasak. Jaka Jumput mendengar teriakan Jaka Taruna yang meminta tolong. Jaka Jumput
pun menolong dan menurunkan Jaka Taruna dari atas pohon. Kemudian, Jaka Jumput
menanyakan hal ikhwal mengapa Jaka Taruna bisa tersangkut diatas pohon. Jaka Taruna pun
menceritakan semuanya. tentang sayembara dan pertarungannya dengan pangeran Situbanda.
Jaka Taruna pun menawari Jaka Jumput untuk mengalahkan Pangeran Situbanda dengan
iming-iming hadiah.
"Hadiah apa yang akan kau berikan, jika Pangeran Situbanda bisa kukalahkan?", tanya Jaka
Jumput.
"Apapun yang kau minta akan kuberikan" Kata Jaka Taruna.
Kesepakatan pun terjadi, akhirnya mereka berdua mencari pangeran Situbanda yang sedang
bekerja menebang pohon. Akhirnya mereka pun bertemu. Jaka Jumput lalu menantang
Pangeran Situbanda, Pangeran Situbanda pun meladeni tantangan Jaka Jumput. Pertarungan
hebat pun terjadi, Karena kalah sakti, Pangeran Situbanda menjadi bulan-bulanan Jaka
Jumput. Melihat Pangeran Situbanda sudah dapat dipastikan kalah, Jaka Taruna segera pergi
ke kadipanten Surabaya. Melihat Jaka Taruna pergi, Jaka Jumput menghentikan pertarungan.
kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Pangeran Situbanda melarikan diri. (Pelairan ini
nantinya akan menghasillkan legenda Situbanda yang menjadi sebab munculnya daerah
bernama Situbondo). Dan tak ingin di tipu, Joko Jumput pun menyusul Jaka Taruna untuk
mengejar hadiahnya. Jaka Taruna sampai di kadipaten Surabaya, ia mengabarkan pada
Adipati Jayengrana bahwa dirinya telah mengalahkan Pangeran Situbanda. Tapi sebelum
sabda Adipati di ungkapkan, muncullah Jaka Jumput yang membantah keterangan Jaka
Taruna.
KETERAMPILAN MEMBACA
 Membaca Dalam Hati
Pada saat kita membaca dalam hati, kita hanya mempergunakan ingatan
visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan
membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk memperoleh informasi. Harus
disadari bahwa ketrampilan membaca dalam hati merupakan kunci bagi semua
ilmu pengetahuan. Pada saat membaca dalam hati sang anak mencapai
kecepatan dalam pemahaman frase-frase, memperkaya kosa katanya, dan
memperoleh keuntungan dalam hal keakraban dengan sastra yang baik. Setelah
membaca dalam hati, sang guru dapat menyuruh serta mendorong para pelajar
apa yang telah mereka baca, dan hal ini memudahkan pengujian pertumbuhan
daya pemahaman dan apresiasi mereka.
Sebagian terbesar dari kegiatan membaca dalam masyarakat selama kita
hidu adalah kegiatan membaca dalam hati. Dibanding dengan membaca
nyaring, maka membaca dalam hati ini jauh ledih ekonomis, dapat dilakukan di
segala tempat. Misalnya kita sering melihat orang membaca dengan asyiknya
dalam bus, kereta api, di kafetaria, di tempat tidur dan seterusnya tanpa
mengganggu rang lain. Ruang baca yang terdapat dalam perpustakaan umum
sebenarnya berarti ruang baca dalam hati, setiap orang dapat membca tanpa
mengganggu orang lain.
Dalam kehidupan yang sebunarnya di tengah-tengah masyarakat, setiap
anggota masyarakat akan membaca bahan bahan yang sesuai dengan selera atau
pilihannya masing-masing, tanpa paksaan dari pihak lain. Membaca secara
perorangan menurut selera masing-masing ini disebut personalized reading.
Kenyataan ini menuntut peningkatan pengajaran cara membaca serupa ini di
sekolah-sekolah. Pengajaran membaca perorangan atau personalized reading
instruction merupakan suatu falsafah pengajaran, merupakan suatu pendekatan
terhadap organisasi kelas. Berdasarkan atas konsep bahwa setiap anak, setiap
orang harus tahu mencari sendiri, memilih sendiri, melangkahsendiri, maju
sendiri, maka program membaca perorangan ini merupakan satu bagian dari
program keseluruhan yang mungkin mencakup program dasar, pengajaran
perorangan dan pendekatan pengalaman bahasa.
Dalam garis besarnya, membaca dalam hati dapat dibagi atas:
1. Membaca ekstentif
2. Membaca intensif.
1.Membaca Ekstesif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi
sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pengertian atau
pemahaman yang bersifat relatif rendah sudah memadai,karena memang
begitulah tuntutannya dan juga karena bahan bacaan itu sendiri memang sudah
banyak serta berlebih-lebihan, seperti halnya dengan laporan-laporan surat
kabar. Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstentif adalah untuk
memahami isi yang penting-penting dengan cepat dan dengan demikian
membaca secara efisien dapat terlaksana.
Membaca ekstentif ini meliputi pula:
a. Membaca survei (survey reading)
b. Membaca sekilas (skimming)
c. Membaca dangkal (superficial reading)
a. Membaca survei
Sebelum kita mulai membaca maka kita terlebih dahulu meneliti bahan
bacaan yang akan dipelajari,yang akan ditelaah,dengan jalan:
 Memriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat
dalam buku-buku,
 Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat
dalam buku-buku yang bersangkutan,
 Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline, buku yang
bersangkutan, kecepatan serta ketepatan dalam mensurvei bahan
bacaan ini sangat penting, karena hal ini turut menentukan berhasil
atau tidaknya seseorang dalam studinya.
b. Membaca sekilas
Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat mata kita
bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tulisan untuk mencari
serta mendapatkan informasi atau keterangan.
Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas ini, yaitu:
 Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan
singkat,
 Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan,
 Untuk menentukan atau menempatkan bahan yang diperlukandalam
perpustakaan.
c . Membaca dangkal
Membaca dangkal pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu
bahan bacaan. Biasanya membaca seperti ini dilakukan bila ada waktu
senggang, misalnya cerita pendek, novel ringan, dan lain-lain.
Membaca Intensif
Yang dimaksud membaca intensif adalah membaca dengan seksama,
telaah teliti, da penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas
terhadsp suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap
hari. Yang termasuk kedalam kelompok membaca intensif adalah membaca
telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa (linguistic study
reading)
Ketrampilan yang dituntut pada membaca dalam Hati
Seprti halnya membaca bersuara, membaca dalam hati juga merupakan
suatu kegiatan yang menuntut aneka ragam ketrampilan. Berikut ini sejumlah
ketrampilan yang dituntut pada setiap kelas sekolah dasar khusus pada
membaca dalam hati, agar tujuan dapat dicapai.
Kelas I
 Membaca tanpa bersuara, tanpa garakan-gerakan bibir, tanpa berbisik.
 Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala
Kelas II
 Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala.
 Membaca lebih cepat dengan cara membaca dalam hati daripada
membaca bersuara
Kelas III
 Membaca dalam hati tanpa menunjuk-nunjuk dengan jari, tanpa gerakan
bibir.
 Memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam
 Lebih cepat membaca dalam hati dari pada membaca bersuara.
Kelas IV
 Mengerti serta memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.
 Kecepatan mata dalam membaca 3 kata per detik.
Kelas V
 Membaca dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara.
 Membaca dengan pemahaman yang baik.
 Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala dan tidak menunjuk-
nunjuk dengan jari tangan.
 Menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati , lebih senang membaca
dalam hati.
Kelas VI
 Membaca tanpa gerak-gerakan bibir atau tanpa komat-kamit.
 Dapat mrenyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang
terdapat dalam bahan bacaan.
 Dapat membaca 180 patah kata dalam satu menit pada bacaan fiksi pada
tingkat dasar.
 Membaca Nyaring/ Oral Reading
1. Membacanya nyaring atau disebut juga membaca bersuara, dan membaca
lisan. Pada membaca nyaring, selain penglihatan dan ingatan, juga turut
aktif auditory memory (ingatan pendengaran) dan motor memory (ingatan
yang bersangkut paut dengan otot-ototkita). (Moulton, dalam Tarigan)
2. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan
alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain
atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan
perasaan seorang pengarang.
Yang harus diperhatikan seorang pembaca nyaring
 Mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.
 Mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang
tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran
pembicaraan yang hidup.
 Pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang
jauh.
 Dapat mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas
maknanya bagi para pendengar.
Membaca nyaring merupakan keterampilan yang serba rumit, kompleks dan
banyak seluk-beluknya.
Pertama pengertian terhadap aksara di atas halaman kertas dan sebagainya,
Kedua kemudian memproduksikan suara yang tepat dan bermakna.
Orang yang melakukan membaca nyaring
Sedikit orang yang terlibat atau dituntut untuk membaca nyaring sebagai
kegiatan rutin setiap hari, seperti:
a. Penyiar radio
b. Pembaca berita
c. Pendeta
d. Pastor
e. Ulama
f. Aktor, dll.
Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring
Daftar keterampilan berikut sangat menolong para guru dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam membaca nyaring.
Kelas 1
 Mempergunakan ucapan yang tepat;
 Menggunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata);
 Mempergunakan intonasi yang wajar agar makna mudah terpahami;
 Memiliki erawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik;
 Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti: (titik, koma, tanda tanya,
dan tanda seru);
Kelas 2
 Membaca dengan terang dan jelas;
 Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi;
 Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata.
Kelas 3
 Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi;
 Mengerti serta memahami bahan bacaan
Kelas 4
 Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar;
 Kecepatan mata dan suara: 3 patah kata dalam satu detik.
Kelas 5
 Membaca dengan penuh pemahan dan perasaab;
 Aneka kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan;
 Dapat membaca tanpa terus-menerus melihat pada bahan bacaan.
 Kelas 6
 Membaca nyaring dengan penuh perasaan dan ekspresi;
 Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan
mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat.
Peningkatan keterampilan membaca nyaring
Agar dapat membaca nyaring dengan baik,
 Seorang pembaca haruslah menguasi keterampilan-keterampilan persepsi
(penglihatan dan daya tanggap), sehingga dia mengenal atau memahami
kata-kata dengan cepat dan tepat.
 Seorang pembaca harus memiiki kemampuan mengelompokkan kata-kata
ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan baik dan
lancar.
http://rickypuspito.blogspot.com/2012/12/ragam-membaca.html
Cara-cara yang dapat dilakukan seorang pembaca nyaring
 menyoroti ide-ide bru dengan mempergunakan penekanan yang jelas.
 menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya.
 menerangkan kesatuan-kesatuan kata-kata yang tepat dan baik.
 Menguhungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya
agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai.
 Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan ekspresi yang baik dan
tepat.
PENILAIAN KECEPATAN MEMBACA
Sebelum menghitung, ada baiknya kita perhatikan kode yang akan digunakan
berikut ini.
a. K : Jumlah kata yang dibaca
b. Wm : Waktu tempuh baca dalam satuan menit
c. Wd : Waktu tempuh baca dalam satuan detik
d. B : Sekor bobot perolehan tes yang dapat dijawab dengan benar
e. SI : Sekor ideal atau sekor maksimal
f. kpm : Kata per menit
Kecepatan membaca seseorang dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
Membaca cepat bukan hanya untuk menyelesaikan bacaan sebanyak-banyaknya
dengan waktu yang secepat-cepatnya, melainkan juga dituntut untuk memahami
isi bacaan. Untuk itu muncullah apa yang disebut Kecepatan Efektif Membaca
(KEM). KEM yaitu perpaduan kemampuan motorik visual (kecepatan) dengan
kemampuan kognitif seseorang dalam membaca.
Menghitung Persentase Pemahaman Isi
Untuk mengetahui pemahaman isi seseorang atas apa yang dibacanya dapat
menggunakan rumus:
Kecepatan membaca di atas masih harus disertai pemahaman isi minimal 70%
Studi di Amerika didapat kecepatan membaca:
Tingkat SD : 200 kpm
Tingkat SMP : 200 – 250 kpm
Tingkat SMA : 250 – 350 kpm
Tingkat PT : 350 – 400 kpm
Jika harus disertai pemahaman isi bacaan minimal 70%, maka KEM-nya sbb:
Tingkat SD : 200 x 70% = 140 kpm
Tingkat SMP : 200 – 250 x 70% = 140 – 175 kpm
Tingkat SMA : 250 – 350 x 70% = 175 – 245 kpm
Tingkat PT : 350 – 400 x 70% = 245 – 280 kpm
Sumber : 1. Kompeten Berbahasa Indonesia,kelas X. Penerbit Erlangga
2.http://ketmembaca.blogspot.com/2013/11/a.html
runa.

More Related Content

What's hot

Teks Ulasan Buku Non Akademik
Teks Ulasan Buku Non AkademikTeks Ulasan Buku Non Akademik
Teks Ulasan Buku Non Akademikzahra fitriana
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasiHerzaAlwanny
 
Foklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian ArkeologisFoklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian Arkeologistheodorus brian
 
Bab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasiBab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasisigit mitak
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpDarwis Maulana
 
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanDhea Yulia Ningsih
 

What's hot (9)

Mitos
MitosMitos
Mitos
 
Bahasa Indonesia - Teks Fantasi
Bahasa Indonesia - Teks FantasiBahasa Indonesia - Teks Fantasi
Bahasa Indonesia - Teks Fantasi
 
Teks Ulasan Buku Non Akademik
Teks Ulasan Buku Non AkademikTeks Ulasan Buku Non Akademik
Teks Ulasan Buku Non Akademik
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi
 
Foklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian ArkeologisFoklore sebagai Kajian Arkeologis
Foklore sebagai Kajian Arkeologis
 
Bab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasiBab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasi
 
Jawapan topik 4
Jawapan topik 4Jawapan topik 4
Jawapan topik 4
 
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smpBahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
Bahan ajar prosa-fiksi_plpg_smp
 
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
 

Viewers also liked

Legenda, sage, fabel, mite
Legenda, sage, fabel, miteLegenda, sage, fabel, mite
Legenda, sage, fabel, miteFelix net
 
Naskah drama (global warming)
Naskah drama (global warming)Naskah drama (global warming)
Naskah drama (global warming)Nurul Wulandari
 
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelKumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelFirdika Arini
 
Cerita anak bergambar
Cerita anak bergambarCerita anak bergambar
Cerita anak bergambarYanz Smangat
 
Isic presentation 2011 tv
Isic presentation 2011 tvIsic presentation 2011 tv
Isic presentation 2011 tvdracumin91
 
Historia de internet
Historia de internetHistoria de internet
Historia de internethe_is_legend
 
2 15-12 gatsby open
2 15-12 gatsby open2 15-12 gatsby open
2 15-12 gatsby opentraceygerm
 
Mykonos лучший способ защитить ваш web сайт и web-приложение от атак
Mykonos лучший способ защитить ваш web сайт и web-приложение от атакMykonos лучший способ защитить ваш web сайт и web-приложение от атак
Mykonos лучший способ защитить ваш web сайт и web-приложение от атакSergii Liventsev
 
Programming Complex Algorithm in Swift
Programming Complex Algorithm in SwiftProgramming Complex Algorithm in Swift
Programming Complex Algorithm in SwiftKaz Yoshikawa
 

Viewers also liked (20)

Legenda, sage, fabel, mite
Legenda, sage, fabel, miteLegenda, sage, fabel, mite
Legenda, sage, fabel, mite
 
Legenda malin kundang
Legenda malin kundangLegenda malin kundang
Legenda malin kundang
 
Naskah drama (global warming)
Naskah drama (global warming)Naskah drama (global warming)
Naskah drama (global warming)
 
Cerita dongeng (sage)
Cerita dongeng (sage)Cerita dongeng (sage)
Cerita dongeng (sage)
 
Naskah drama
Naskah dramaNaskah drama
Naskah drama
 
Drama 7 orang sunda
Drama 7 orang sundaDrama 7 orang sunda
Drama 7 orang sunda
 
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan FabelKumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
Kumpulan Dongeng, Saga, Mitos, Legenda, dan Fabel
 
Cerita anak bergambar
Cerita anak bergambarCerita anak bergambar
Cerita anak bergambar
 
проект 1
проект 1проект 1
проект 1
 
Ingles
InglesIngles
Ingles
 
Isic presentation 2011 tv
Isic presentation 2011 tvIsic presentation 2011 tv
Isic presentation 2011 tv
 
Park Naturalist
Park NaturalistPark Naturalist
Park Naturalist
 
Getting started
Getting startedGetting started
Getting started
 
Historia de internet
Historia de internetHistoria de internet
Historia de internet
 
мбоу сош№1 правка
мбоу сош№1 правкамбоу сош№1 правка
мбоу сош№1 правка
 
2 15-12 gatsby open
2 15-12 gatsby open2 15-12 gatsby open
2 15-12 gatsby open
 
Mykonos лучший способ защитить ваш web сайт и web-приложение от атак
Mykonos лучший способ защитить ваш web сайт и web-приложение от атакMykonos лучший способ защитить ваш web сайт и web-приложение от атак
Mykonos лучший способ защитить ваш web сайт и web-приложение от атак
 
Microbiology .
Microbiology . Microbiology .
Microbiology .
 
Programming Complex Algorithm in Swift
Programming Complex Algorithm in SwiftProgramming Complex Algorithm in Swift
Programming Complex Algorithm in Swift
 
prueba1
prueba1prueba1
prueba1
 

Similar to Membaca dalam hati

Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamalebda wisesa
 
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamalebda wisesa
 
Teks cerita fantasi
Teks cerita fantasiTeks cerita fantasi
Teks cerita fantasipudjotri
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanWiyanto Hardjono
 
ANTROPOLOGI: TRADISI LISAN di INDONESIA
ANTROPOLOGI: TRADISI LISAN di INDONESIAANTROPOLOGI: TRADISI LISAN di INDONESIA
ANTROPOLOGI: TRADISI LISAN di INDONESIAGhina Siti Ramadhanty
 
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesiarangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesiaalbarardian
 
Sastra tradisional ppt
Sastra tradisional pptSastra tradisional ppt
Sastra tradisional pptrizka_pratiwi
 
Cerita Rakyat (Hikayat).pptx
Cerita Rakyat (Hikayat).pptxCerita Rakyat (Hikayat).pptx
Cerita Rakyat (Hikayat).pptxsalsatsabita
 
Rangkuman Bahasa Indonesia Dannis 7F 9.pptx
Rangkuman Bahasa Indonesia Dannis 7F 9.pptxRangkuman Bahasa Indonesia Dannis 7F 9.pptx
Rangkuman Bahasa Indonesia Dannis 7F 9.pptxMeizyLoen
 
Sastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasikSastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasikmbanarti
 
Sastra Melayu Klasik
Sastra  Melayu KlasikSastra  Melayu Klasik
Sastra Melayu Klasikmbanarti
 
Sastra Tradisional
Sastra TradisionalSastra Tradisional
Sastra Tradisionalnabiladidaya
 
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab3
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab3SEJARAH BAHASA MELAYU Bab3
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab3Mira Sandrana
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANJoseviraLintang
 
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptxRANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptxMJibrilAttabrani
 

Similar to Membaca dalam hati (20)

FABEL (DONGENG)
FABEL (DONGENG)FABEL (DONGENG)
FABEL (DONGENG)
 
Mengidentifikasi dongeng
Mengidentifikasi dongengMengidentifikasi dongeng
Mengidentifikasi dongeng
 
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lama
 
Jenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lamaJenis karya sastra melayu lama
Jenis karya sastra melayu lama
 
Teks cerita fantasi
Teks cerita fantasiTeks cerita fantasi
Teks cerita fantasi
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
 
ANTROPOLOGI: TRADISI LISAN di INDONESIA
ANTROPOLOGI: TRADISI LISAN di INDONESIAANTROPOLOGI: TRADISI LISAN di INDONESIA
ANTROPOLOGI: TRADISI LISAN di INDONESIA
 
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesiarangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
rangkuman materi sejarah sma 1 - tradisi masyarakat indonesia
 
Sastra tradisional ppt
Sastra tradisional pptSastra tradisional ppt
Sastra tradisional ppt
 
Ciri ciri kesusasteraan rakyat(5)
Ciri ciri kesusasteraan rakyat(5)Ciri ciri kesusasteraan rakyat(5)
Ciri ciri kesusasteraan rakyat(5)
 
Cerita Rakyat (Hikayat).pptx
Cerita Rakyat (Hikayat).pptxCerita Rakyat (Hikayat).pptx
Cerita Rakyat (Hikayat).pptx
 
Rangkuman Bahasa Indonesia Dannis 7F 9.pptx
Rangkuman Bahasa Indonesia Dannis 7F 9.pptxRangkuman Bahasa Indonesia Dannis 7F 9.pptx
Rangkuman Bahasa Indonesia Dannis 7F 9.pptx
 
Sastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasikSastra melayu-klasik
Sastra melayu-klasik
 
Sastra Melayu Klasik
Sastra  Melayu KlasikSastra  Melayu Klasik
Sastra Melayu Klasik
 
Kostum
KostumKostum
Kostum
 
Sastra Tradisional
Sastra TradisionalSastra Tradisional
Sastra Tradisional
 
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab3
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab3SEJARAH BAHASA MELAYU Bab3
SEJARAH BAHASA MELAYU Bab3
 
Teks anekdot
Teks anekdotTeks anekdot
Teks anekdot
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
 
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptxRANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
RANGKUMAN BAB FABEL DAN LEGENDA rev desain #1.pptx
 

Membaca dalam hati

  • 1. PENGERTIAN DAN CONTOH DONGENG NAMA : VIKTORIA DELVIANA NO KELAS : 1 F PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDDIDIKAN ( STKIP ) ST. PAULUS RUTENG 2014/2015
  • 2. Pengertian Dongeng, Jenis-Jenis Dongeng dan Ciri-Ciri Dongeng Pengertian dongeng, Jenis-Jenis Dongeng dan Ciri-Ciri Dongeng - Dongeng merupakan warisan nenek moyang secara turun temurun yang mesti kita lestarikan. Meskipun kebenarannya masih dipertanyakan, namun dongeng termasuk karya sastra yang mampu membangun karakteristik anak sejak kecil untuk belajar berimajinasi. Selanjutnya penulis akan membahas mengenai pengertian dongeng menurut para ahli yaitu sebagai berikut. 1. Pengertian Dongeng Menurut Liberatus Tengsoe(1988:166) mengemukakan : Dongeng adalah cerita khayal semata yang sulit dipercaya kebenarannya. Dalam dongeng disajikan hal-hal yang ajaib, aneh, dan tidak masuk akal. Dahulu dongeng diciptakan untuk anak kecil, isinya penuh dengan nasihat. Dan karena dongeng muncul pertama kali pada zaman sastra Purba di Indonesia maka pada mulanya tergolong sastra orai atau sastra lisan, disampaikan dari mulut ke mulut. Menurut Danandjaja (2007: 83), “Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusastraan lisan. Selanjutnya dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran”. Menurut Bascom dalam Danandjaja (2007:50) “Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat.” Dongeng termasuk kedalam foklor, karena foklor juga ilmu yang menjelaskan tentang kebudayaan yang berada di masyarakat seperti ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Didukung oleh Danandjaja (2007: 2) “Foklor adalah sebagian dari kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskanturun-temurun diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional, dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.” Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dongeng adalah cerita pendek berupa prosa yang tidak benar-benar terjadi dan diceritakan hanya untuk hiburan, walaupun di dalamnya berisikan pelajaran moral atau bahkan sindiran. 2. Jenis-jenis Dongeng Dongeng terdiri dari beberapa jenis. Menurut Tjahjono (1988: 166) Mite adalah dongeng yang menceritakan kehidupan makhluk halus, setan, hantu, ataupun dewa-dewi. Contohnya dongeng Nyi Rara Kidul dan Nyi Blorong. Legenda adalah dongeng yang diciptakan masyarakat sehubugan dengan keadaan alam dan nama suatu daerah. Contohnya dongeng Malin Kundang dan Banyuwangi.
  • 3. Sage adalah dongeng yang di dalamnya mengandung unsur sejarah, namun tetap sukar dipercaya kebenaranya karena unsur sejarahya terdesak oleh unsur fantasi. Contohnya dongeng Ciung Wanara dan Jaka Tarub. Fabel adalah dongeng yang mengangkat kehidupan binatang sebagai bahan ceritanya. Contohnya Hikayat sang Kancil dan Hikayat Pelanduk Jenaka. Parabel adalah dongeng perumpamaan yang di dalamnya mengandung kiasan-kiasan yang bersifat mendidik. Contohnya Sepasang Selot Kulit. Dongeng orang pendir adalah jenis cerita jenaka yang di dalamnya dikisahkan kekonyolan- kekonyolan yang menimbulkan gelak tawa dari tingkah laku seseorang karena kebodohannya, bahkan sering kali karena kecerdikannya. Contohnya Si Kabayan dan Aki Bolang. Dongeng terdiri dari beberapa jenis. Menurut Thomson yang dikutip Danandjaja (2007: 86), “Jenis-jenis dongeng ke dalam empat golongan besar yakni. (1) dongeng binatang (animal tales), (2) dongeng biasa (ordinary folktales), (3) lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes), (4) dongeng berumus (formula tales)”. Danandjaja (2007: 86), “ Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata (reptilia), ikan, dan serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia”. Danandjaja (2007: 98), “Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seorang”. Di Indonesia dongeng biasa yang paling populer adalah yang bertipe Cinderella. Dongeng biasa yang bertipe Cinderella di Indonesia ada banyak. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur misalnya adalah dongeng Ande-ande Lumut dan Si Melati dan Si Kecubung, di Jakarta Bawang Putih dan Bawang merah, dan di Bali I Kesuna Ian I Bawang. Selanjutnya, Danandjaja (2007: 117), “Lelucon dan anekdot adalah dongeng-dongeng yang dapat menimbulkan rasa menggelikan hati, sehingga menimbulkan ketawa bagi yang mendengarkannya maupun yang meneritakannya. Walaupun demikian bagi kolektif atau tokoh tertentu, yang menjadi sasaran dongeng itu, dapat menimbulkan rasa sakit hati”. Menurut Danandjaja (2007: 118), “ Perbedaan lelucon dan anekdot adalah: jika anekdot menyangkut kisah fiktif lucu pribadi seseorang tokoh atau beberapa tokoh, yang benar-benar ada, maka lelucon menyangkut kisah fiktif lucu anggota suatu kolektif, seperti suku bangsa, golongan, bangsa, dan ras”. Anekdot dinyatakan Danandjaja (2007:118), “Dapat dianggap sebagai bagian dari riwayat hidup fiktif pribadi tertentu, sedangkan lelucon dapat dianggap sebagai sifat atau tabiat fiktif anggota suatu kolektif tertentu”. Dongeng-dongeng berumus dinyatakan Danandjaja (2007: 139), “Dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Dongeng-dongeng berumus mempunyai beberapa subbentuk, yakni: a. dongeng bertimbun banyak (cumulative tales), b. Dongeng untuk
  • 4. mempermaikan orang (catch tales), dan c. Dongeng yang yang tidak mempunyai akhir (endless tales)”. 3. Ciri-ciri Dongeng Dongeng termasuk cerita rakyat dan merupakan bagian tradisi lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Sastra lisan tersebut mempunyai beberapa tanda atau ciri-ciri yang menandakan dongeng atau sastra lisan sebagai berikut. Menurut Pudentia (1998:187) mengemukakan “Ada dua ciri pokok yang dapat digunakan, yaitu (1) dikatakan dan didengar, dan (2) situasi tatap muka.” Maksud dari pendapat tersebut, penulis jelaskan bahwa yang termasuk ciri-ciri sastra lisan yaitu ada yang menjadi pembicara untuk mengatakan atau menyampaikan dan ada pula yang menjadi pendengar dalam keadaan tatap muka tanpa ada panghalang waktu. Pendapat di atas, diuraikan lebih lengkap lagi menurut Danandjaja (2007: 3) yang mengemukakan bahwa ciri-ciri dongeng sebagai berikut : penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat pembantu pengingat), dari satu generasi ke generasi berikutnya; disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama; ada dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh cara penyebaran dari mulut ke mulut ( lisan); bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi; biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola seperti kata klise, ungkapan-ungkapan tradisional, kalimat-kalimat atau kata-kata pembukaan dan penutup baku; mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan bersama suatu kolektif, sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial dan proyeksi keinginan yang terpendam; bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum; menjadi milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkan penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya; bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan. Hal ini dapat dimengerti bahwa dongeng juga merupakan proyeksi emosi manusia yang paling jujur manifestasinya
  • 5. Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan bahwa ciri-ciri dari dongeng yaitu penyebarannya melaui lisan dari mulut ke mulut dan penciptanya tidak diketahui lagi sehingga menjadi milik bersama, serta mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. B.Contoh Dongeng: AJI SAKA Dahulu kala ada kerajaan bernama Medang kamulan yang diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan menyukai daging manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil rakyat yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam kedaerah lain. Di dusun Medang Kawid ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin,dan baik hati. suatu hari, Aji saka berhasil menolong seorang Bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya diangkat Ayah oleh Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan. Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu dewata cengkar, Aji Saka berniat menolong rakyat medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan. Perjalanan menuju Medang kamulan tidaklah mulus. Aji Saka sempat bertempur selama tujuh hari tujuh malam dengan setan penunggu hutan, karena Aji saka menolak dijadikan budak oleh setan penunggu selama sepuluh tahun sebelum diperbolehkan melewati hutan itu. Tapi berkat kesaktiannya, Aji Saka berhasil mengelak semburan api dari si setan. Sesaat setelah Aji saka berdoa, seberkas sinar kuning menyorot dari langit menghantam setan penghuni hutan sekaligus melenyapkannnya. Aji Saka tiba di Medang kamulan yang sepi. Di istana, Prabu dewata cengkar sedang murka karena Pati Jugul Muda tidak membawa korban untuk sang Prabu. Dengan berani, Aji saka menghadap prabu cengkar dan menyerahkan diri untuk disantap oleh sang prabu dengan imbalan tanah seluas serban yang digunakannya. Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai dengan permintaan Aji Saka, serban terus memanjang sehingga luasnya melebihi luas kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Prabu marah setelah mengetahui niat Aji Saka sesungguhnya adalah untuk mengakhiri kalalimannya. Ketika Prabu Dewata Cengkar sedang marah, serban Aji Saka melilit kuat di tubuh sang Prabu. Tubuh Prabu Dewata Cengkar dilempar Aji Saka dan jatuh ke laut Selatan kemudian hilang ditelan ombak. Aji saka kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Ia memboyong ayahnya ke
  • 6. istana. Berkat pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji Saka mengantarkan Kerajaan Medang Kamulan ke zaman keemasan, zaman di mana rakyat hidup tenang, damai, makmur dan sejahtera. Contoh 2 : KERA JADI RAJA Sang raja hutan “Singa” ditembak pemburu, penghuni hutan rimba jadi gelisah. Mereka tidak punya raja lagi. Tak berapa seluruh penghuni hutan rimba berkumpul untuk memilih Raja yang baru. Pertama yang dicalonkan adalah Macan Tutul, tetapi Macan Tutul menolak. “Jangan, melihat manusia saja aku sudah lari tunggang langgang,” ujarnya. “Kalau gitu Badak saja, kau kan amat kuat, “kata binatang lain. “Tidak-tidak, penglihatanku kurang baik, aku telah menabrak pohon berkali-kali.” “Oh…mungkin Gajah saja yang jadi Raja, badan kau kan besar.”ujar binatang-binatang lain. “aku tidak bisa berkelahi dan gerakanku amat lambat,”sahut Gajah. Binatang-binatang menjadi bingung, mereka belum menemukan raja pengganti. Ketika hendak bubar tiba-tiba, Kera berteriak, “Manusia saja yang menjadi raja, ia kan yang sudah membunuh Singa”. “Tidak mungkin,”jawab Tupai. “coba kalian semua perhatikan aku….,aku mirip dengan manusia bukan?, maka akulah yang cocok menjadi raja.” ujar Kera. Setelah melalui perundingan, penghuni hutan sepakat Kera menjadi raja yang baru. Setelah diangkat menjadi Raja, tingkah laku Kera sama sekali tidak seperti Raja. Kerjanya hanya bermalas-malasan sambil menyantap makanan yang lezat-lezat. Penghuni Hutan menjadi kesal, terutama Srigala. Srigala berpikir, “bagaimana si Kera bisa menyamakan dirinya dengan manusia ya ?, badannya saja yang sama, tetapi otaknya tidak”. Srigala mendapat ide. Suatu hari, ia menghadap kera. “Tuanku, saya menemukan makanan yang amat lezat, saya yakin tuanku pasti suka. Saya akan antarkan tuan ke tempat itu,” ujar Srigala. Tanpa berpikir panjang, Kera, si Raja yang baru pergi bersama Srigala. Di tengah hutan, teronggok buah-buahan kesukaan kera. Kera yang tamak langsung menyergap buah- buahan itu. Ternyata, si Kera langsung terjeblos ke dalam tanah. Makanan yang disergapnya ternyata jebakan yang dibuat manusia. “Tolong…tolong,” teriak Kera, sambil berjuang keras agar bisa keluar dari perangkap. “Ha..ha..ha…ha….! tak pernah kubayangkan, seorang raja bisa berlaku bodoh, terjebak dalam perangkap yang dipasang manusia, raja seperti Kera, mana bisa melindungi
  • 7. rakyatnya,” ujar Srigala dan binatang lainnya. Tak berapa lama setelah binatang-binatang meninggalkan Kera, seorang pemburu datang ke tempat itu. Melihat ada Kera didalamnya, ia langsung membawa tangkapannya ke rumah. SAGE A. Pengertian Sage Sage merupakan cerita kepahlawanan. B. Contoh Sage Contoh I : CIUNG WANARA P rabu Barma Wijaya Kusuma memerintah kerajaan Galuh yang sangat luas. Permaisurinya 2 orang. Yang pertama bernama Pohaci Naganingrum dan yang kedua bernama Dewi Pangrenyep. Keduanya sedang mengandung. Pada bulan ke-9 Dewi Pangrenyep melahirkan seorang putra. Raja sangat bersuka cita dan sang putra diberi nama Hariang Banga. Hariang Banga telah berusia 3 bulan, namun permaisuri Pohaci Naganingrum belum juga melahirkan. Khawatir kalau-kalau Pohaci melahirkan seorang putra yang nanti dapat merebut kasih sayang raja terhadap Hariang Banga, Dewi Pangrenyep bermaksud hendak mencelakakan putra Pohaci. Setelah bulan ke-13 Pohaci pun melahirkan. Atas upaya Dewi Pangrenyep tak seorang dayang-dayang pun diperkenankan menolong Pohaci, melainkan Pangrenyep sendiri. Dengan kelihaian Pangrenyep, putra Pohaci diganti dengan seekor anjing. Dikatakannya bahwa Pohaci telah melahirkan seekor anjing. Bayi Pohaci dimasukkannya dalam kandaga emas disertai telur ayam dan dihanyutkannya ke sungai Citandui. Karena aib yang ditimbulkan Pohaci Naganingrum yang telah melahirkan seekor anjing, raja sangat murka dan menyuruh Si Lengser (pegawai istana) untuk membunuh Pohaci. Si Lengser tidak sampai hati melaksanakan perintah raja terhadap Pohaci, permaisuri junjungannya. Pohaci diantarkannya ke desa tempat kelahirannya, namun dilaporkannya telah dibunuh. Hiduplah seorang Aki bersama istrinya, Nini Balangantrang, tinggal di desa Geger Sunten tanpa bertetangga. Sudah lama mereka menikah, tetapi belum dikarunia anak. Suatu malam Nini bermimpi kejatuhan bulan purnama. Mimpi itu diceritakannya kepada suami dan sang
  • 8. suami mengetahui takbir mimpi itu, bahwa mereka akan mendapat rezeki. Malam itu juga Aki pergi ke sungai membawa jala untuk menangkap ikan. Betapa terkejut dan gembira ia mendapatkan kandaga emas yang berisi bayi beserta telur ayam, Mereka asuh bayi itu dengan sabar dan penuh kasih sayang. Telur ayam itu pun mereka tetaskan, mereka memeliharanya hingga menjadi seekor ayam jantan yang ajaib dan perkasa. Anak angkat ini mereka beri nama Ciung Wanara. Setelah besar bertanyalah Ciung Wanara kepada ayah dan ibu angkatnya. Terus terang Aki dan Nini menceritakan tentang asal-usul Ciung Wanara. Setelah mendengar cerita ayah dan ibu angkatnya, tahulah Ciung Wanara akan dirinya. Suatu hari Ciung Wanara pamit untuk menyabung ayamnya dengan ayam raja, karena didengarnya raja gemar menyabung ayam. Taruhannya ialah, bila ayam Ciung Wanara kalah ia rela mengorbankan nyawanya. Tetapi bila ayam raja kalah, raja harus bersedia mengangkatnya menjadi putra mahkota. Raja menerima dengan gembira tawaran tersebu. Sebelum ayam berlaga, ayam Ciung Wanara berkokok dengan anehnya, melukiskan peristiwa bertahun-tahun yang lampau tentang permaisuri yang dihukum mati dan kandaga emas yang berisi bayi yang dihanyutkan. Raja tidak menyadari hal itu, tetapi sebaliknya Si Lengser sangat terkesan akan hal itu. Bahkan ia menyadari sekarang Ciung Wanara yang ada di hadapannya adalah putra raja sendiri. Setelah persabungan, ayam baginda kalah dan ayam Ciung Wanara menang. Raja menepati janji dan Ciung Wanara diangkat menjadi putra mahkota. Dalam pesta pengangkatan putra mahkota, raja membagi 2 kerajaan untuk Ciung Wanara dan Hariang Banga. Selesai pesta pengangkatan putra mahkota Si Lengser bercerita kepada raja tentang hal yang sesungguhnya mengenai permaisuri Pohaci Naganingrum dan Ciung Wanara. Mendengar cerita itu, raja memerintahkan pengawal agar Dewi Pehgrenyep ditangkap. Akibatnya timbul perkelahian antara Hariang Banga dengan Ciung Wanara. Tubuh Hariang Banga dilemparkan ke seberang sungai Cipamali yang sedang banjir besar. Sejak itulah kerajaan Galuh dibagi menjadi 2 bagian dengan batas sungai Cipamali. Di bagian barat diperintah oleh Hariang Banga. Orang- orangnya menyenangi kecapi dan menyenangi pantun. Sedangkan bagian timur diperintah oleh Ciung Wanara. Orang-orangnya menyenangi wayang kulit dan tembang. Kegemaran penduduk akan kesenian tersebut masih jelas dirasakan sampai sekarang.
  • 9. Contoh 2 : JOKO DOLO Joko Dolo adalah cerita yang bermula dari cinta segitiga antara Joko Taruna Anak Adipati kediri dengan Pangeran Situbanda Anak Adipati Cakradiningrat Madura. Kedua Pangeran ini, jatuh hati pada Dewi Purbawati, Anak adipati Surabaya yaitu Kanjeng Adipati Jayengrana. Awal kisah, Pangeran Situbanda dan ayahnya Adipati Cakraningrat berlayar ke surabaya untuk menemui Adipati Jayanegara guna melamar Dewi Purbawati. Kepergian mereka di kawal oleh dua pengawal setia, Gajah seta dan Gajah Manggala. Setelah sampai di Kadipaten Surabaya, Mereka pun melamar Dewi Purbawati. Sang adipati Jayengrana tidak bisa memutuskan sendiri. Maka sang anak pun dipanggil, Dewi Purbawati sulit untuk menolak padahal ia tidak menyukai perangai Pangeran Situbanda, sebab sang ayah bersahabat baik dengan Adipati Cakraningrat. Singkat cerita, Dewi Purbawati akhirnya menolak dengan cara halus. Ia mengatakan, bahwa dirinya bersedia menjadi istri Pangeran Situbanda asal sang pangeran mampu membuka hutan surabaya. Setelah pangeran Situbanda menyanggupi, Pangeran itupun pergi untuk membuka hutan Surabaya. Selang beberapa hari kemudian, Pangeran Jaka Taruna putra Adipati Kediri datang ke Kadipaten Surabaya. ia bermaksud melamar Dewi Purbawati juga. Adipati Surabaya itupun memanggil anaknya Dewi Purbawati untuk memberitahu hal ini. Jawaban Dewi Purbawati pun sama, "siapa yang bisa membuka hutan surabaya, akan menjadi suaminnya". Akhirnya, Jaka Taruna pun bergegas menuju hutan yang dimaksud, dan mengerjakan apa yang menjadi permintaan putri idamannya itu. begitu juga dengan Pangeran Situbanda yang sudah lebih dulu bekerja membuka hutan surabaya. Di tengah keasyikan beristirahat, pangeran Situbanda mendengar orang menebang kayu. walaupun suaranya jauh dari tempatnya. ia pun bergegas mencari arah suara itu, Akhirnya ia bertemu dengan Jaka Taruna. Pangeran Situbanda pun bertanya, pada Jaka Taruna tentang ikhwal apa yang menyebabkan Jaka Taruna menebangi pohon di hutan surabaya. Maka Taruna mengaku, telah ikut sayembara untuk memperebutkan Dewi Purbawati. Pangeran Situbanda marah, karena merasa tersaingi. Akhirnya keduanya bertarung mati-matian. Dalam pertarungan ini, Jaka Taruna Kalah, ia terlempar jauh ke tersangkut di pohon yang tinggi. Sementara itu, pangeran Situbanda terus melakukan pekerjaannya. Beberapa hari kemudian, muncullah Joko Jumput, seperti namanya "Jumput" (Artinya, mengambil sedikit). Pemuda ini biasa mengambil kayu-kayu atau ranting dari hutan untuk memasak. Jaka Jumput mendengar teriakan Jaka Taruna yang meminta tolong. Jaka Jumput pun menolong dan menurunkan Jaka Taruna dari atas pohon. Kemudian, Jaka Jumput
  • 10. menanyakan hal ikhwal mengapa Jaka Taruna bisa tersangkut diatas pohon. Jaka Taruna pun menceritakan semuanya. tentang sayembara dan pertarungannya dengan pangeran Situbanda. Jaka Taruna pun menawari Jaka Jumput untuk mengalahkan Pangeran Situbanda dengan iming-iming hadiah. "Hadiah apa yang akan kau berikan, jika Pangeran Situbanda bisa kukalahkan?", tanya Jaka Jumput. "Apapun yang kau minta akan kuberikan" Kata Jaka Taruna. Kesepakatan pun terjadi, akhirnya mereka berdua mencari pangeran Situbanda yang sedang bekerja menebang pohon. Akhirnya mereka pun bertemu. Jaka Jumput lalu menantang Pangeran Situbanda, Pangeran Situbanda pun meladeni tantangan Jaka Jumput. Pertarungan hebat pun terjadi, Karena kalah sakti, Pangeran Situbanda menjadi bulan-bulanan Jaka Jumput. Melihat Pangeran Situbanda sudah dapat dipastikan kalah, Jaka Taruna segera pergi ke kadipanten Surabaya. Melihat Jaka Taruna pergi, Jaka Jumput menghentikan pertarungan. kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Pangeran Situbanda melarikan diri. (Pelairan ini nantinya akan menghasillkan legenda Situbanda yang menjadi sebab munculnya daerah bernama Situbondo). Dan tak ingin di tipu, Joko Jumput pun menyusul Jaka Taruna untuk mengejar hadiahnya. Jaka Taruna sampai di kadipaten Surabaya, ia mengabarkan pada Adipati Jayengrana bahwa dirinya telah mengalahkan Pangeran Situbanda. Tapi sebelum sabda Adipati di ungkapkan, muncullah Jaka Jumput yang membantah keterangan Jaka Taruna.
  • 11. KETERAMPILAN MEMBACA  Membaca Dalam Hati Pada saat kita membaca dalam hati, kita hanya mempergunakan ingatan visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk memperoleh informasi. Harus disadari bahwa ketrampilan membaca dalam hati merupakan kunci bagi semua ilmu pengetahuan. Pada saat membaca dalam hati sang anak mencapai kecepatan dalam pemahaman frase-frase, memperkaya kosa katanya, dan memperoleh keuntungan dalam hal keakraban dengan sastra yang baik. Setelah membaca dalam hati, sang guru dapat menyuruh serta mendorong para pelajar apa yang telah mereka baca, dan hal ini memudahkan pengujian pertumbuhan daya pemahaman dan apresiasi mereka. Sebagian terbesar dari kegiatan membaca dalam masyarakat selama kita hidu adalah kegiatan membaca dalam hati. Dibanding dengan membaca nyaring, maka membaca dalam hati ini jauh ledih ekonomis, dapat dilakukan di segala tempat. Misalnya kita sering melihat orang membaca dengan asyiknya dalam bus, kereta api, di kafetaria, di tempat tidur dan seterusnya tanpa mengganggu rang lain. Ruang baca yang terdapat dalam perpustakaan umum sebenarnya berarti ruang baca dalam hati, setiap orang dapat membca tanpa mengganggu orang lain. Dalam kehidupan yang sebunarnya di tengah-tengah masyarakat, setiap anggota masyarakat akan membaca bahan bahan yang sesuai dengan selera atau pilihannya masing-masing, tanpa paksaan dari pihak lain. Membaca secara perorangan menurut selera masing-masing ini disebut personalized reading. Kenyataan ini menuntut peningkatan pengajaran cara membaca serupa ini di sekolah-sekolah. Pengajaran membaca perorangan atau personalized reading instruction merupakan suatu falsafah pengajaran, merupakan suatu pendekatan terhadap organisasi kelas. Berdasarkan atas konsep bahwa setiap anak, setiap orang harus tahu mencari sendiri, memilih sendiri, melangkahsendiri, maju
  • 12. sendiri, maka program membaca perorangan ini merupakan satu bagian dari program keseluruhan yang mungkin mencakup program dasar, pengajaran perorangan dan pendekatan pengalaman bahasa. Dalam garis besarnya, membaca dalam hati dapat dibagi atas: 1. Membaca ekstentif 2. Membaca intensif. 1.Membaca Ekstesif Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pengertian atau pemahaman yang bersifat relatif rendah sudah memadai,karena memang begitulah tuntutannya dan juga karena bahan bacaan itu sendiri memang sudah banyak serta berlebih-lebihan, seperti halnya dengan laporan-laporan surat kabar. Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstentif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana. Membaca ekstentif ini meliputi pula: a. Membaca survei (survey reading) b. Membaca sekilas (skimming) c. Membaca dangkal (superficial reading) a. Membaca survei Sebelum kita mulai membaca maka kita terlebih dahulu meneliti bahan bacaan yang akan dipelajari,yang akan ditelaah,dengan jalan:  Memriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku,  Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan,
  • 13.  Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline, buku yang bersangkutan, kecepatan serta ketepatan dalam mensurvei bahan bacaan ini sangat penting, karena hal ini turut menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam studinya. b. Membaca sekilas Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tulisan untuk mencari serta mendapatkan informasi atau keterangan. Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas ini, yaitu:  Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat,  Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan,  Untuk menentukan atau menempatkan bahan yang diperlukandalam perpustakaan. c . Membaca dangkal Membaca dangkal pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Biasanya membaca seperti ini dilakukan bila ada waktu senggang, misalnya cerita pendek, novel ringan, dan lain-lain. Membaca Intensif Yang dimaksud membaca intensif adalah membaca dengan seksama, telaah teliti, da penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadsp suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Yang termasuk kedalam kelompok membaca intensif adalah membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading) Ketrampilan yang dituntut pada membaca dalam Hati Seprti halnya membaca bersuara, membaca dalam hati juga merupakan suatu kegiatan yang menuntut aneka ragam ketrampilan. Berikut ini sejumlah
  • 14. ketrampilan yang dituntut pada setiap kelas sekolah dasar khusus pada membaca dalam hati, agar tujuan dapat dicapai. Kelas I  Membaca tanpa bersuara, tanpa garakan-gerakan bibir, tanpa berbisik.  Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala Kelas II  Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala.  Membaca lebih cepat dengan cara membaca dalam hati daripada membaca bersuara Kelas III  Membaca dalam hati tanpa menunjuk-nunjuk dengan jari, tanpa gerakan bibir.  Memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam  Lebih cepat membaca dalam hati dari pada membaca bersuara. Kelas IV  Mengerti serta memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.  Kecepatan mata dalam membaca 3 kata per detik. Kelas V  Membaca dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara.  Membaca dengan pemahaman yang baik.  Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atau kepala dan tidak menunjuk- nunjuk dengan jari tangan.  Menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati , lebih senang membaca dalam hati. Kelas VI  Membaca tanpa gerak-gerakan bibir atau tanpa komat-kamit.  Dapat mrenyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan.
  • 15.  Dapat membaca 180 patah kata dalam satu menit pada bacaan fiksi pada tingkat dasar.  Membaca Nyaring/ Oral Reading 1. Membacanya nyaring atau disebut juga membaca bersuara, dan membaca lisan. Pada membaca nyaring, selain penglihatan dan ingatan, juga turut aktif auditory memory (ingatan pendengaran) dan motor memory (ingatan yang bersangkut paut dengan otot-ototkita). (Moulton, dalam Tarigan) 2. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Yang harus diperhatikan seorang pembaca nyaring  Mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.  Mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan yang hidup.  Pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh.  Dapat mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar. Membaca nyaring merupakan keterampilan yang serba rumit, kompleks dan banyak seluk-beluknya. Pertama pengertian terhadap aksara di atas halaman kertas dan sebagainya, Kedua kemudian memproduksikan suara yang tepat dan bermakna. Orang yang melakukan membaca nyaring
  • 16. Sedikit orang yang terlibat atau dituntut untuk membaca nyaring sebagai kegiatan rutin setiap hari, seperti: a. Penyiar radio b. Pembaca berita c. Pendeta d. Pastor e. Ulama f. Aktor, dll. Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring Daftar keterampilan berikut sangat menolong para guru dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam membaca nyaring. Kelas 1  Mempergunakan ucapan yang tepat;  Menggunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata);  Mempergunakan intonasi yang wajar agar makna mudah terpahami;  Memiliki erawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik;  Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti: (titik, koma, tanda tanya, dan tanda seru); Kelas 2  Membaca dengan terang dan jelas;  Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi;  Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata.
  • 17. Kelas 3  Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresi;  Mengerti serta memahami bahan bacaan Kelas 4  Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar;  Kecepatan mata dan suara: 3 patah kata dalam satu detik. Kelas 5  Membaca dengan penuh pemahan dan perasaab;  Aneka kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan;  Dapat membaca tanpa terus-menerus melihat pada bahan bacaan.  Kelas 6  Membaca nyaring dengan penuh perasaan dan ekspresi;  Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat. Peningkatan keterampilan membaca nyaring Agar dapat membaca nyaring dengan baik,  Seorang pembaca haruslah menguasi keterampilan-keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tanggap), sehingga dia mengenal atau memahami kata-kata dengan cepat dan tepat.  Seorang pembaca harus memiiki kemampuan mengelompokkan kata-kata ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan baik dan lancar. http://rickypuspito.blogspot.com/2012/12/ragam-membaca.html
  • 18. Cara-cara yang dapat dilakukan seorang pembaca nyaring  menyoroti ide-ide bru dengan mempergunakan penekanan yang jelas.  menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya.  menerangkan kesatuan-kesatuan kata-kata yang tepat dan baik.  Menguhungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai.  Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan ekspresi yang baik dan tepat.
  • 19. PENILAIAN KECEPATAN MEMBACA Sebelum menghitung, ada baiknya kita perhatikan kode yang akan digunakan berikut ini. a. K : Jumlah kata yang dibaca b. Wm : Waktu tempuh baca dalam satuan menit c. Wd : Waktu tempuh baca dalam satuan detik d. B : Sekor bobot perolehan tes yang dapat dijawab dengan benar e. SI : Sekor ideal atau sekor maksimal f. kpm : Kata per menit Kecepatan membaca seseorang dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Membaca cepat bukan hanya untuk menyelesaikan bacaan sebanyak-banyaknya dengan waktu yang secepat-cepatnya, melainkan juga dituntut untuk memahami isi bacaan. Untuk itu muncullah apa yang disebut Kecepatan Efektif Membaca (KEM). KEM yaitu perpaduan kemampuan motorik visual (kecepatan) dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Menghitung Persentase Pemahaman Isi Untuk mengetahui pemahaman isi seseorang atas apa yang dibacanya dapat menggunakan rumus:
  • 20. Kecepatan membaca di atas masih harus disertai pemahaman isi minimal 70% Studi di Amerika didapat kecepatan membaca: Tingkat SD : 200 kpm Tingkat SMP : 200 – 250 kpm Tingkat SMA : 250 – 350 kpm Tingkat PT : 350 – 400 kpm Jika harus disertai pemahaman isi bacaan minimal 70%, maka KEM-nya sbb: Tingkat SD : 200 x 70% = 140 kpm Tingkat SMP : 200 – 250 x 70% = 140 – 175 kpm Tingkat SMA : 250 – 350 x 70% = 175 – 245 kpm Tingkat PT : 350 – 400 x 70% = 245 – 280 kpm Sumber : 1. Kompeten Berbahasa Indonesia,kelas X. Penerbit Erlangga 2.http://ketmembaca.blogspot.com/2013/11/a.html runa.