SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Representasi Frame, Script dan Aturan
Produksi
Kecerdasan Buatan
Dosen : Muhamad Arief Yulianto S.Kom., M.Kom.
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
Disusun Oleh Kelompok 6:
Rifki Sefriyandi 191011450177
Rizal Adi Nugroho 191011450169
Yasminia Ningrum 191011450402
Yulita 2111010146
FRAME
1. FRAME
Dengan menggunakan representasi network, kita
melihat pengetahuan diatur menggunakan penghubung.
Selain dengan network kita dapat mengatur
pengetahuan kedalam unit-unit yang lebih kompleks
yang menggambaarkan situasi atau objek yang rumit
dalam domain. Unit unit ini disebut bingkai atau Frame
Frame dapat dipandang sebagai struktur data statik yang
digunakan untuk merepresentasikan situasi situasi yang
telah dipahami. Tetapi ada kelebihan dan kekurangan
tersendiri dalam menggunakan frame sebagai
representasi
Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian
(atribut) dan karakteristik objek.
Nilai slot dapat berupa :
1. Identifikasi frame
2. Relasi dengan frame lain
3. Batas nilai
4. Nilai
5. Default nilai (dapat dirubah)
6. Prosedur untuk mendapatkan nilai
7. Prosedur yang dibangkitkan data : prosedur yang
harus dilakukan jika nilai diubah, misal : periksa
konsistensi
8. Kosong : untuk ditelusuri pada subclassnya
Jenis Frame :
Atribut kelas :
1. Atribut tentang kelas itu sendiri
2. Atribut yang harus di turunkan pada setiap elemen
dalam himpunan.
Beberapa informasi pada plot:
a. Frame yang mempunyai identitas
b. Frame yang mempunyai hubungan dengan frame
tetangga
c. Deskripsi yang diperlukan frame
d. Informasi deskripsi tersebut
e. Default frame yang terdapat informasi
f. Kebaruan informasi
Lain halnya dengan subplot yang terdapat banyak nilai
yaitu:
a. Values
b. Defaults
c. Ranges
d. IfAdded
e. IfNeeded
f. Others
SCRIPT
2. SCRIPT
Script adalah skema representasi pengetahuan yang sama dengan
frame, yaitu merepresentasikan pengetahuan berdasarkan
karakteristik yang sudah dikenal sebagai pengalaman-
pengalaman.
Perbedaannya, frame menggambarkan objek, sedangkan script
menggambarkan urutan peristiwa.
Dalam menggambarkan urutan peristiwa, script menggunakan
slot yang berisi informasi tentang orang, objek, dan tindakan-
tindakan yang terjadi dalam suatuperistiwa.
Bagian script meliputi :
a. Track
b. Keadaan Input
c. Prop
d. Role
e. Scene(langkah)
f. Hasil
ATURAN PRODUKSI
3. ATURAN PRODUKSI
Sistem Produksi (Aturan Produksi/Production Rules)
Representasi pengetahuan dengan sistem produksi berupa
aplikasi aturan (rule) yang berupa :
1) Antecedent, yaitu bagian yang mengekspresikan situasi atau
premis (pernyataan berawalan IF)
2) Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan
tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau
premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN)
Konsekuensi atau konklusi yang dinyatakan pada bagian THEN
baru dinyatakan benar, jika bagian IF pada sistem tersebut juga
benar atau sesuai dengan aturan tertentu
Apabila pengetahuan direpresentasikan dengan aturan,
maka ada 2 metode penalaran yang dapat digunakan :
❖ Forward Reasoning (penalaran maju)
Pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasiatau fakta
yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokkan
dengan tujuan yang diharapkan
❖ Backward Reasoning (penalaran mundur)
Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru
dicocokkan dengan keadaan awal atau faktafakta yang
ada.
Sekian dan Terimakasih

More Related Content

What's hot

makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhsiakadurban
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanIyounk Mandalahi
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )riacantik96
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Dedi Kun
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Makalah biolistrik
Makalah biolistrikMakalah biolistrik
Makalah biolistrikA'al Hardian
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Jurnal motivasi perawat indonesia untuk bekerja ke jepang
Jurnal motivasi perawat indonesia untuk bekerja ke jepangJurnal motivasi perawat indonesia untuk bekerja ke jepang
Jurnal motivasi perawat indonesia untuk bekerja ke jepangnrukmana rukmana
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi UrinPemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urinpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Menstruasi (Materi Biologi)
Menstruasi (Materi Biologi)Menstruasi (Materi Biologi)
Menstruasi (Materi Biologi)
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Makalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatanMakalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatan
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatan
 
Makalah biolistrik
Makalah biolistrikMakalah biolistrik
Makalah biolistrik
 
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
Buku struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
 
Jurnal motivasi perawat indonesia untuk bekerja ke jepang
Jurnal motivasi perawat indonesia untuk bekerja ke jepangJurnal motivasi perawat indonesia untuk bekerja ke jepang
Jurnal motivasi perawat indonesia untuk bekerja ke jepang
 
ROM
ROMROM
ROM
 
Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
 
Neuroglia baru
Neuroglia baruNeuroglia baru
Neuroglia baru
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi UrinPemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
Matriks sitoplasma
Matriks sitoplasmaMatriks sitoplasma
Matriks sitoplasma
 

Similar to Kelompok 6_Representasi Frame, Script dan Aturan Produksi (2).pptx

Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuanHamdan Paliwang
 
Laporan praktikum modul vii
Laporan praktikum modul viiLaporan praktikum modul vii
Laporan praktikum modul viiDevi Apriansyah
 
JENI-Intro1-Bab09-Bekerja Dengan Java Class Library.pdf
JENI-Intro1-Bab09-Bekerja Dengan Java Class Library.pdfJENI-Intro1-Bab09-Bekerja Dengan Java Class Library.pdf
JENI-Intro1-Bab09-Bekerja Dengan Java Class Library.pdfJurnal IT
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1zisgoo
 
representasi pengetahuan
representasi pengetahuanrepresentasi pengetahuan
representasi pengetahuanRizkyGanteng2
 
OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"Venta Adrian, S.Kom
 
Part 8 - Object Oriented Programming
Part 8 - Object Oriented ProgrammingPart 8 - Object Oriented Programming
Part 8 - Object Oriented ProgrammingRolly Yesputra
 
Jeni Web Programming Bab 8 Advanced Mvc
Jeni Web Programming Bab 8 Advanced MvcJeni Web Programming Bab 8 Advanced Mvc
Jeni Web Programming Bab 8 Advanced MvcIndividual Consultants
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuanahmad haidaroh
 
Modul praktikum java pemrograman berorientasi objek
Modul praktikum java pemrograman berorientasi objekModul praktikum java pemrograman berorientasi objek
Modul praktikum java pemrograman berorientasi objekimam arifin
 

Similar to Kelompok 6_Representasi Frame, Script dan Aturan Produksi (2).pptx (20)

Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuan
 
Laporan praktikum modul vii
Laporan praktikum modul viiLaporan praktikum modul vii
Laporan praktikum modul vii
 
JENI-Intro1-Bab09-Bekerja Dengan Java Class Library.pdf
JENI-Intro1-Bab09-Bekerja Dengan Java Class Library.pdfJENI-Intro1-Bab09-Bekerja Dengan Java Class Library.pdf
JENI-Intro1-Bab09-Bekerja Dengan Java Class Library.pdf
 
12655598.ppt
12655598.ppt12655598.ppt
12655598.ppt
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
representasi pengetahuan
representasi pengetahuanrepresentasi pengetahuan
representasi pengetahuan
 
OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"
 
7 osi layer
7 osi layer7 osi layer
7 osi layer
 
Part 8 - Object Oriented Programming
Part 8 - Object Oriented ProgrammingPart 8 - Object Oriented Programming
Part 8 - Object Oriented Programming
 
Jeni Web Programming Bab 8 Advanced Mvc
Jeni Web Programming Bab 8 Advanced MvcJeni Web Programming Bab 8 Advanced Mvc
Jeni Web Programming Bab 8 Advanced Mvc
 
Pertemuan 6 Rekayasa Perangkat Lunak
Pertemuan 6 Rekayasa Perangkat LunakPertemuan 6 Rekayasa Perangkat Lunak
Pertemuan 6 Rekayasa Perangkat Lunak
 
Projek asti(b) revisi
Projek asti(b) revisiProjek asti(b) revisi
Projek asti(b) revisi
 
Jeni Web Programming Bab 9 Jsf
Jeni Web Programming Bab 9 JsfJeni Web Programming Bab 9 Jsf
Jeni Web Programming Bab 9 Jsf
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
 
Modul praktikum java pemrograman berorientasi objek
Modul praktikum java pemrograman berorientasi objekModul praktikum java pemrograman berorientasi objek
Modul praktikum java pemrograman berorientasi objek
 
Laporan tugas akhir daspro kelompok
Laporan tugas akhir daspro kelompok Laporan tugas akhir daspro kelompok
Laporan tugas akhir daspro kelompok
 
3. OOP Java
3. OOP Java3. OOP Java
3. OOP Java
 
Materi delphi
Materi delphiMateri delphi
Materi delphi
 
Laporan tugas struktur data
Laporan tugas struktur dataLaporan tugas struktur data
Laporan tugas struktur data
 

Kelompok 6_Representasi Frame, Script dan Aturan Produksi (2).pptx

  • 1. Representasi Frame, Script dan Aturan Produksi Kecerdasan Buatan Dosen : Muhamad Arief Yulianto S.Kom., M.Kom. TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG
  • 2. Disusun Oleh Kelompok 6: Rifki Sefriyandi 191011450177 Rizal Adi Nugroho 191011450169 Yasminia Ningrum 191011450402 Yulita 2111010146
  • 4. 1. FRAME Dengan menggunakan representasi network, kita melihat pengetahuan diatur menggunakan penghubung. Selain dengan network kita dapat mengatur pengetahuan kedalam unit-unit yang lebih kompleks yang menggambaarkan situasi atau objek yang rumit dalam domain. Unit unit ini disebut bingkai atau Frame
  • 5. Frame dapat dipandang sebagai struktur data statik yang digunakan untuk merepresentasikan situasi situasi yang telah dipahami. Tetapi ada kelebihan dan kekurangan tersendiri dalam menggunakan frame sebagai representasi Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) dan karakteristik objek.
  • 6. Nilai slot dapat berupa : 1. Identifikasi frame 2. Relasi dengan frame lain 3. Batas nilai 4. Nilai 5. Default nilai (dapat dirubah) 6. Prosedur untuk mendapatkan nilai 7. Prosedur yang dibangkitkan data : prosedur yang harus dilakukan jika nilai diubah, misal : periksa konsistensi 8. Kosong : untuk ditelusuri pada subclassnya
  • 7. Jenis Frame : Atribut kelas : 1. Atribut tentang kelas itu sendiri 2. Atribut yang harus di turunkan pada setiap elemen dalam himpunan.
  • 8. Beberapa informasi pada plot: a. Frame yang mempunyai identitas b. Frame yang mempunyai hubungan dengan frame tetangga c. Deskripsi yang diperlukan frame d. Informasi deskripsi tersebut e. Default frame yang terdapat informasi f. Kebaruan informasi
  • 9. Lain halnya dengan subplot yang terdapat banyak nilai yaitu: a. Values b. Defaults c. Ranges d. IfAdded e. IfNeeded f. Others
  • 11. 2. SCRIPT Script adalah skema representasi pengetahuan yang sama dengan frame, yaitu merepresentasikan pengetahuan berdasarkan karakteristik yang sudah dikenal sebagai pengalaman- pengalaman. Perbedaannya, frame menggambarkan objek, sedangkan script menggambarkan urutan peristiwa. Dalam menggambarkan urutan peristiwa, script menggunakan slot yang berisi informasi tentang orang, objek, dan tindakan- tindakan yang terjadi dalam suatuperistiwa.
  • 12. Bagian script meliputi : a. Track b. Keadaan Input c. Prop d. Role e. Scene(langkah) f. Hasil
  • 14. 3. ATURAN PRODUKSI Sistem Produksi (Aturan Produksi/Production Rules) Representasi pengetahuan dengan sistem produksi berupa aplikasi aturan (rule) yang berupa : 1) Antecedent, yaitu bagian yang mengekspresikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) 2) Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN) Konsekuensi atau konklusi yang dinyatakan pada bagian THEN baru dinyatakan benar, jika bagian IF pada sistem tersebut juga benar atau sesuai dengan aturan tertentu
  • 15. Apabila pengetahuan direpresentasikan dengan aturan, maka ada 2 metode penalaran yang dapat digunakan : ❖ Forward Reasoning (penalaran maju) Pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasiatau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokkan dengan tujuan yang diharapkan ❖ Backward Reasoning (penalaran mundur) Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokkan dengan keadaan awal atau faktafakta yang ada.