Makalah ini membahas hadis-hadis tentang akhlak terpuji seperti kejujuran, menepati janji, dan berkata baik atau diam. Beberapa hadis menjelaskan pentingnya kejujuran sebagai jalan ke surga, sedangkan kebohongan menuju neraka. Menepati janji juga penting sebagai tanda seorang mukmin, dan berkata baik atau diam diperintahkan bagi yang beriman. Makalah ini bertujuan menambah pengetahuan tent
2. BAB I
PENDAHULUAN
Bismillahirrohmanirrohim, segala puji bagi Allah, penguasa tunggal alam semesta, segala
nikmat, hidayah dan taufiq-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa abadi terlimpahkan
ke haribaan baginda Rasulullah Muhammad saw, pelita diatas pelita yang menerangi
kegelapan.
Makalah ini membahas hadist-hadist mengenai Akhlaqul Karimah, atua dapat dikatakan
budi pekerti yang baik. Kalau kita mencari hadist hadist yang menerangkan mengenai
perilaku terpuji kita kan menemukan banyak sekali hadist yang menerangkan tentang hal
tersebut. Sebenarnya tidak perlu repot-dalam nenelusuri hadist satu demi satu, kita cukup
mencontoh apa yang ada pada Rasulullah saw., karena pada diri Rasulullah telah melekat
yang namnaya Akhlaqul Karimah, oleh karena itu kita dapat mencontoh setiap tindakan
beliau tanpa harus repot mencari-cari hadist yang kusus menerangkan mengenai satu perilaku
terpuji. Akan tetapi mengetahui hadist nya itu lebih utama.
Oleh karena itu kami membuat makalah ini dengan harapan dapat menambah
pengetahuan kita semua mengenai hadist-hadist perilaku terpuji. Selain untuk menambah
pengetahuan kita mengenai perilaku terpuji itu sendiri, makalah ini juga dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas mata kuliah Hadist. Dengan harapan nantinya makalah ini dapat membantu
kita semua dalam memahami materi hadist tentang perilaku terpuji yang merupakan bagian
dari pembelajaran mata kuliah Hadist itu sendiri, dan nantinya dapat kita terpakan dalam
kehidupan sehari-hari, amien Kami selaku penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan di
sana-sini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan kami dan juga dikarenakan
keterbatasan bahan acuan atau referensi.
Page | 1
3. BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Akhlaq Terpuji
Kata Akhlaq berasal dari bahasa Arab khulqun yang berarti : Haalun linnafsi raasikhatun
tashduru ‘anhaal af-‘aalu min ghairi haajatin ila fikrin wa rawayyatin, (Suatu keadaan jiwa
yang dapat melakukan tingkah laku tanpa membutuhkan banyak akal dan pikiran). Akhlak
adalah sifat manusia dalam bergaul dengan sesamanya, ada yang terpuji dan ada yang tercela.
Adapun yang terpuji, secara umum adalah menjadikan diri anda dan orang lain dalam diri
anda lalu anda mengambil baktinya tetapi tidak mengabdi kepadanya. Detailnya adalah :
lapang dada, lembut, sopan, sabar, saling mencintai, dan sebagainya. Sedangkan tercela
adalah kebalikannya(Al Qurthubi,2003:16).
Ibnu Al Mubarak rahimakumullah meriwayatkan ketika mendefinisikan tentang akhlaq
yang terpuji ia berkata, “Yaitu bermanis muka, melakukan kebaikan, dan menahahn diri dari
perbuatan buruk”. Akhlaq menempati kedudukan yang luhur dalam islam, sebagaimana sabda
Rasulullah saw. :
Artinya : “ Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya”
Dari penjelasan hadis di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai keimanan
paling sempurna adalah apabila orang tersebut memiliki akhlak yang baik, karena dari akhlak
yang baik akan menimbulkan hati yang bersih untuk beribadah dan menambah keimanan
seseorang kepada Tuhannya. Akhlak terpuji (baik) mempunyai arti yang sangat luas dan
banyak sekali contohnya, karena akhlak baik tidak hanya satu di dunia ini maka dari itu kami
akan menjelaskan sebagian contoh hadis tentang akhlak terpuji tersebut.
B.Macam Macam Perilaku Terpuji
Sebenarnya banyak sekali yang termasuk kedalam akhlaq terpuji, sebagianya telah
disebutkan pada keterangan Ibnu Al Mubarak diatas kami akan mencoba menjelaskan
sebagian lainya.
Page | 2
4. B.1.Jujur
( )
Abdullah bin Mas‟ud berkata: “Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur karena
sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada
jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah
sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu
menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang
senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai seorang
pendusta” (HR Muslim)1
As-shiddiqartinya sesuai antara perkataan dengan hati dan sesuai antara perbuatan
dengan perkataan. Para ulama berkata,” hadis di atas bermakna, bahwa jujur mengantarkan
kepada amal shalih yang bersih dari setiap cela. Sedangkan al-birr, adalah sebutan untuk
semua jenis kebaikan dan ada yang mengatakan bahwa itu adalah surga, sedangkan kedustaan
bisa menimbulkan kejahatan.
Dalam hadits ini mengandung isyarat bahwa siapa yang berusaha untuk jujur dalam
perkataan maka akan menjadi karakternya dan barangsiapa sengaja berdusta dan berusaha
untuk dusta maka dusta menjadi karakterya. Dengan latihan dan upaya untuk memiliki, sifat
akan berlanjut menjadi sifat-sifat baik dan buruk tergantung individual masing-masing.
Hadits diatas menunjukkan agungnya perkara kejujuran dimana ujung-ujungnya akan
membawa orang yang jujur ke syurga serta menunjukan akan besarnya keburukan dusta
dimana ujung-ujungnya membawa orang yang dusta ke neraka.
1
Shahih Muslim (Hadits No : 6586)
Page | 3
5. Pelajarn Yang Bisa Diambil dari Hadits :
1. Kejujuran termasuk akhlak terpuji yang dianjurkan oleh Islam.
2. Diantara petunjuk Islam hendaknya perkataan orang sesuai dengan isi hatinya.
3. Jujur merupakan sebaik-baik sarana keselamatan di dunia dan akhirat.
4. Seorang mukmin yang bersifat jujur dicintai di sisi Allah Ta‟ala dan di sisi manusia.
5. Membimbing rekan lain bahwa jujur itu jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
6. Menjawab secara jujur ketika ditanya pengajar tentang penyebab kurangnya melaksanakan
kewajiban.
7. Dusta merupakan sifat buruk yang dilarang Islam.
8. Wajib menasihati orang yang mempunyai sifat dusta.
9. Dusta merupakan jalan yang menyampaikan ke neraka.
B.2.Menepati Janji
Janji adalah hutang jika kita telah berjanji pada seseorang maka kita harus bisa berusaha untuk
menepatinya, karena jika kita mengingkarinya maka kita termasuk golongan orang munafiq.
Mengingkari janji hukumnya haram antara sesama muslim, sekalipun terhadap orang kafir, lebih-
lebih terhadap muslim. Jadi memenuhi janji termasuk keutamaan sementara mengingkarinya
berdosa besar. Mengingkari janji ada dua macam : pertama, berjanji tapi didalam hatinya ada niat
untuk tidak menepatinya, ini adalah perilaku paling buruk. Kedua, berjanji disertai niat untuk
menepatinya. Namun setelah itu berubah sehingga tidak menepatinya tanpa udzur2. Dalam hadis
rasulullah SAW bersabda :
Dari abu hurairah RA, bahwa rasulullah SAW bersabda,” tanda orang munafiq ada tiga : apabila
berbicara ia dusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila diberi amanat (dipercaya) ia
berkhianat.”(HR. Muttafaq „alaih)
2
Jami’ Al Ulum Wal Hikam (Halaman 375)
Page | 4
6. B.3.Diam atau Berkata Baik
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu‟alaihi wasallam
bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau
diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati
tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia
memuliakan tamunya (HR.Bukhori dan Muslim)
Mengenai makna hadis sebagian ulama mengatakan, “apabila seseorang ingin berbicara, jika
diperkirakan bahwa yang akan dibicarakannya itu bisa mendatangkan pahala baginya, maka
hendaklah ia mengucapkannya. Tetapi jika tidak maka hendaklah menahan perkataannya,
baik itu haram, makruh maupun mubah karena perkataan yang mubah diperintahkan untuk
ditinggalkan (disukai untuk ditahan). Contoh didalam suatu pertengkaran atau perdebatan
kadang kita mengira bahwa seseorang yang diam adalah orang yang kalah tapi kadang–
kadang orang yang diam itu berusaha untuk menahan perkataannya, mungkin karena dia
tidak bisa merangkai kata-kata dengan baik akhirnya ia memilih untuk diam daripada
menyakiti perasaan orang lain.
Pelajaran Yang Bisa Diambil dari Hadits:
1. Iman terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari.
2. Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang
dikalangan individu masyarakat muslim.
3. Termasuk kesempurnaan iman adalah perkataan yang baik dan diam dari selainnya .
4. Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat menyebabkan kehancuran, sedangkan menjaga
pembicaraan merupakan jalan keselamatan.
Page | 5
7. 5. Islam sangat menjaga agar seorang muslim berbicara apa yang bermanfaat dan mencegah
perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi.
6. Tidak memperbanyak pembicaraan yang diperbolehkan, karena hal tersebut dapat menyeret
kepada perbuatan yang diharamkan atau yang makruh.
7. Termasuk kesempurnaan iman adalah menghormati tetangganya dan memperhatikanya serta
tidak menyakitinya.
8. Wajib berbicara saat dibutuhkan, khususnya jika bertujuan menerangkan yang haq dan
beramar ma‟ruf nahi munkar.
9. Memuliakan tamu termasuk diantara kemuliaan akhlak dan pertanda komitmennya terhadap
syariat Islam.
10. Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan baik.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Akhlaq terpuji itu sangat banyak sekali macamnya, dan jika kita mengkaji lebih dalam lagi
melalui hadist-hadist kita akan menumukan lebih banyak lagi tidak sekedar jujur, menepati janji
atau berkata baik.Sifat sifat apapun itu yang yang menjadi pokok adalah selama sifat itu baik dan
merupakan teladan dari Rasulullah saw., mengapa kita tidak menerapkanya dalam kehidupan
sehari hari, dengan kita menerapakan sifat sifat terpuji tersebut maka ukhuwah isalamiah akan
terasa indah bahkan tidak ahanya Ukhuwah Islamiah dengan kita juga lebih memperluas sikap
terpuji kita maka Ukhuwah Wathoniah akan terjalin dengan indah, amien
Akhirnya, setelah ikhtiar kami usahakan dan semesta doa kami panjatkan, maka inilah
karunia yang di karuniakan, yang harus kami syukuri. Apabila ada kebenaran hanya dari Allah
semat, dan jika terdapat kesalahan, murni dari kedangkalan pengetahuan kami dan keterbatasan
referensi .
Page | 6
8. DAFTAR PUSTAKA
Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Shahih Muslim.Berupa E
Book Dan E Learning.
Ibnu Rajab al-Hambali. JamiAl-ulumWal-hikam.Berupa E Book , 1999
Ahmad Mu‟adz Haqqi. Syarah 40 Hadits Tentang Akhlak.Jakarta: Pustaka Azzam, 2003
Situs E Learning Hadist.Ensiklopedi Kitab 9 Imam
Hadist,http://125.164.221.44/hadisonline/hadis9/kitab_open.php (Diakses 16 November 2012)
Page | 7