Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akhlak, yaitu kebiasaan perilaku yang selaras dengan ajaran agama. Akhlak merupakan hasil gabungan sikap nurani, pikiran, dan kebiasaan yang membentuk tindakan sehari-hari. Budi pekerti adalah karakter seseorang yang terbentuk dari latihan untuk selalu berbuat baik.
1. BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka
kebiasaannya itu disebut akhlak1 .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang
mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata
taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya.
Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah
laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan
kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati
dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam.
Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang
itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah
memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu
selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar).
Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,
pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan
tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di
dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana
yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna,
mana yang cantik dan mana yang buruk. bahwasanya ilmu akhlak adalah ilmu tentang
kebaikan dan cara mengikutinya, tentang kejahatan dan cara untuk menghindarinya
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
1. TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK
a. Surah Al-Maidah, ayat 8
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Mufrodat:
2
3. FIRMAN Allah SWT bermaksud:
Antara misi utama Islam diutuskan kepada seluruh alam untuk menyebarkan
pesan keadilan dan keseksamaan dalam kehidupan manusia sejagat. pesanj ini yang
mengiringi perutusan nabi dan rasul kepada kaum masing-masing.
Justru, Islam menganjurkan umatnya melaksanakan keadilan dalam setiap aspek
kehidupan mereka. Tambahan pula, perintah itu datang seiringan dengan sifat Allah
sendiri yang Maha Adil dan mengharamkan Zat-Nya daripada melakukan kezaliman.
Diriwayatkan dalam hadis yang bermaksud: “Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya
Aku telah mengharamkan sifat kezaliman dalam ZatKu dan Aku juga mengharamkan
sifat itu di kalangan kamu. Oleh itu, jangan kamu zalim menzalimi antara sesama kamu.”
(Hadis riwayat Muslim)
Adil membawa arti meletakkan sesuatu pada tempatnya, bukan seperti difahami
kebanyakan umat Islam kini bahawa adil itu sama rata atau persamaan hak. Dalam al-
Quran, ada banyak ayat suci membicarakan mengenai keadilan supaya dapat dijulang
untuk mendasari setiap ruang hidup manusia sejagat.
Perlu diingat, keadilan yang ditawar-tawarkan Islam tidak terhadap kepada
golongan pemimpin saja tetapi semua lapisan masyarakat Islam terdiri daripada suami
isteri, penjual dan pembeli, sesama Muslim dan antara pemimpin dengan rakyatnya.
Oleh itu, setiap warga Muslim yang melafazkan dua kalimah syahadah
sewajarnya menjulang tinggi perintah Ilahi ini supaya konsep keadilan dapat
direalisasikan dan ditegakkan dalam masyarakat sejagat.
Pada masa sama, Allah memberi amaran kepada umat Islam supaya jangan
terperangkap dengan penyakit hati seperti dengki dan kebencian yang akan
mengakibatkan keruntuhan serta kehancuran bangsa itu sendiri.
3
4. b. Surah Ali-Imran, ayat 159
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya.”
Mufrodat:
FIRMAN Allah SWT bermaksud:
4
5. Ayat ini diturunkan kepada Rasulullah SAW dengan tujuan membentuk peribadi
sahabat serta pengikutnya yang terdiri daripada pelbagai karakter dan sikap. Dengan
panduan ayat ini diharapkan semua matlumat perjuangan dapat dicapai, membuahkan
hasil membanggakan dalam waktu singkat.
Setelah ayat ini dihayati dan diterapkan oleh Rasulullah, terbukti hanya dalam
tempoh 23 tahun Baginda berhasil membentuk sebuah masyarakat Arab jahiliah sebagai
masyarakat yang makmur penuh berbagai dimensi kecemerlangan dalam segenap aspek
kehidupan.
Selaras seruan al-Quran kepada umat Islam supaya menghiaskan diri dengan sifat
lemah lembut, maka dalam masa sama umatnya juga diperintahkan supaya
menghindarkan diri daripada segala bentuk caci maki, prasangka buruk, tidak menerima
pandangan orang lain, apalagi perbuatan yang mengakibatkan fitnah memfitnah antara
sesama umat.
Diujung ayat ini tuhan memberikan sanjungan tinggi, kepada rasulnya diberi dua
gelar RAUF dan RAHIM yang berarti sangat pengasih, penyantun dan penghiba serta
sangat penyayang. Kedua nama RAUF dan RAHIM itu adalah sifat-sifat tuhan, asma
tuhan, termasuk didalam Asma’ul Husna yang 99 banyaknya. Rahmat allah yang telah
digulingkan kepadanya telah beliau laksanakan dengan baik, sehingga talah menjadikan
sikap hidup dan perangainya. Sehingga tuhan sendiri memberinya gelar dengan asma
tuhan, disnilah bertemu apa yang kerap kali dianjurkan oleh ahli-ahli tasawuf yaitu
supaya manusia berusaha membuat dirinya meniru sifat-sifat allah yang patut ditiru.
Maka didalam ayat yang tengah kita tafsirkan ini bertemulah kata-kata tuhan
memuji nabinya dengan halus dan penuh hormat, bahwasanya sikap lemah lembut beliau
terhadap umat setebal itu, tidak lain karena rahmat allah yang menjelma didalam dirinya.
Rahmat allah telah menjadikan sifat Rahim.
Menurut Kamus Dewan, lemah lembut didefinisikan sebagai elok perangai, halus
budi pekerti, baik hati, berwajah ceria dan berlapang dada. Sifat luhur inilah yang
5
6. menghiasi peribadi Rasulullah sehingga berjaya menyampaikan kalimah Allah di muka
bumi ini.
c. Surah Al-Qalam, ayat 4
Artinya:
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung”
Mufrodat:
Budi pekerti adalah sikap hidup, atau karakter atau perangai. Dibawa oleh
latihan atau kesanggupan mengendalikan diri. Mula-mulanya latihan dari sika
sadar akan yang baik adalah baik dan yang buruk adalah buruk. Lalu dibiasakan
berbuat itu , kemudian menjadilah dia adat kebiasaan. Tidak mau lagi
mengerjakan yang buruk, selalu mengerjakan yang baik dan lebih baik.
6
7. Dikatakan orang bahwasanya budi pekerti itu adalah gabungan dua sikap.
Yaitu sikap tubuh dan batin, pekerti dalam hidup. Sehingga apa yang di perbuat
tidak ada yang menyinggung undang-undang budi yang halus.
Disini budi jadi isi jiwa atau makna yang terkandung dalam hati lalu
diucapkan dengan bahasa yang terpilih dari sinilah sebabnya maka ilmu sutera
yang halus, baik puisi (nazam), atau prosa (natsar) disebut orang ilmu adab,
menjadi sebagian dari budi juga.
Keteguhan sikap Nabi Muhahammad saw yang tenang dan tentram serta
kesabaran beliau yang amat besar ketika orang menuduhnya orang gila, beliau
tidak marah dan tidak kehilangan akal, itupun termasuk budi yang sangat agung.
Keberhasilan Nabi Muhammad saw dalam melakukan dakwah ialah karena
kesanggupannya.
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka
kebiasaannya itu disebut akhlak1 .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang
mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata
taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya.
7
8. Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,
pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan
tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Budi pekerti adalah sikap hidup, atau karakter atau perangai. Dibawa oleh latihan
atau kesanggupan mengendalikan diri. Mula-mulanya latihan dari sika sadar akan yang
baik adalah baik dan yang buruk adalah buruk. Lalu dibiasakan berbuat itu , kemudian
menjadilah dia adat kebiasaan. Tidak mau lagi mengerjakan yang buruk, selalu
mengerjakan yang baikdan lebih baik.
8