SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
INDONESIA NEGARA MARITIM,
MENGAPA MASIH MENGIMPOR GARAM?
DISUSUN OLEH :
Winda Amalia Rizky Nuraini ( 26179074 )
Felisia ( 22179072 )
Mega Ristia Putri Utami ( 25179066 )
Jovanca Erix ( 39179073 )
Ferdi Pranata Nathaniel ( 31179064 )
Mata kuliah : Organisasi Tata Niaga
Drs. Leonardus Saiman. M,Sc.
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KWIK KIAN GIE
JL. Yos Sudarso Kav. 87
Jakarta Utara
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 5
1.1 Alasan Pemilihan Judul................................................................................................................. 5
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
1.3 Masalah Yang Diangkat ................................................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................................... 7
2.1 Teori Impor .................................................................................................................................... 7
2.2 Teori Yang Relevan Tentang Tata Niaga Impor Garam ............................................................ 8
2.3 Manfaat Komoditi Garam........................................................................................................... 12
2.4 Dokumen Impor........................................................................................................................... 12
BAB III DATA, INFORMASI, DAN FAKTA IMPOR GARAM ....................................................... 15
3.1 Data Impor Komoditi Garam di Dunia...................................................................................... 15
3.2 Data Impor Komoditi Garam Urutan 10 Besar......................................................................... 16
3.3 Data Impor Komoditi Garam di Indonesia................................................................................ 17
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 20
4.1 Mengapa Indonesia masih mengimpor garam ?........................................................................ 20
4.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi Indonesia melakukan impor garam. ............................ 21
4.3 Pengaruh atau manfaat impor garam bagi perekonomian Indonesia? ................................... 23
4.4 Peran pemerintah mengenai kebijakan impor garam............................................................... 24
BAB V PENUTUP .................................................................................................................................. 26
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................... 26
5.2 Saran - Saran................................................................................................................................ 26
Daftar Pustaka ........................................................................................................................................ 27
3
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, oleh karena
Rahmat-Nya kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah organisasi tata niahga ini
dengan tepat waktu dan semaksimal mungkin, karena tanpa berkat-Nya kami tidak dapat
menyelesaikan makalah secara maksimal. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah organisasi tata niaga. Dalam makalah ini membahas tentang impor garam.
Secara garis besar makalah ini membahas tentang Indonesia negara Maritim, tetapi
masih mengimpor garam dari luar negeri. Selain itu dalam makalah ini kami menyertakan
kasus-kasus yang berkaitan dengan alasan dan factor-faktor yang berkaitan dengan Indonesia
yang masih mengimpor garam dan bagaimana sikap masyarakat Indonesia terhadap kasus
negara Indonesia yang masih tetap mengimpor garam dari luar negeri.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan penting
dalam terselesaikannya makalah ini. Pihak-pihak tersebut adalah :
1. Drs. Leonardus Saiman, M. Sc., dosen mata kuliah organisasi tata niaga yang telah
membimbing dan memberikan tugas dalam bentuk makalah kepada kami,
2. Anggota kelompok, yang telah memberi informasi dalam pembuatan makalah ini,
3. Teman-teman kelas regular-sore, yang telah membantu dan memberikan dukungan
kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu,
dan
4. Kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
4
Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kami meminta maaf yang sebesar-
besarnya atas kesalahan kami karena masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan
wawasan. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritikan yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang
lain dan pada waktu mendatang. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan
khususnya pembaca pada umumnya.
Jakarta, 17 Mei 2018
Tim Penyusun
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Garam adalah jenis komoditi yang masih harus di impor dari luar negeri oleh Indonesia.
Secara lingkungan Indonesia sendiri termasuk negara maritim, tapi berdasarkan Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia mengimpor sebanyak 167.000 ton garam
industri sepanjang bulan Februari 2018 yang senilai USD 5,62 juta. Impor garam terbesar
berasal dari Australia yakni 91,18 ribu ton senilai USD3,68 juta, kemudian garam impor
dari India sebesar 75,71 ribu ton senilai USD1,79 juta. Indonesia juga mengimpor garam
dari Selandia Baru sebanyak 34 ribu ton senilai USD150 ribu dan dari Thailand sebesar
50 ribu ton senilai USD 80 ribu.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami memilih “Indonesia negara maritim, mengapa
masih mengimpor garam?” sebagai judul paper kami, hal tersebut bertujuan agar
pembaca mengetahui alasan dan faktor-faktor yang membuat Indonesia masih harus
mengimpor garam dari luar negeri.
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksud dari penelitian ini adalah agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai
pelengkap dan menambah pengetahuan tentang perekonomian Indonesia, khususnya
mengenai perdagangan impor garam.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui alasan Indonesia yang masih melakukan impor garam.
b. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi impor barang.
c. Untuk mengetahui pengaruh impor garam bagi perekonomian garam
d. Untuk mengetahui manfaat komoditi garam.
e. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam mengatur kebijakan impor garam.
6
1.3 Masalah Yang Diangkat
1. Mengapa Indonesia masih mengimpor garam ?
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Indonesia melakukan impor garam.
3. Pengaruh atau manfaat impor garam bagi perekonomian Indonesia?
4. Peran pemerintah mengenai kebijakan impor garam.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Teori Impor
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006 tentang
perubahan atas undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan, Pasal 1,
poin 13, Impor adalah memasukan barang kedaerah pabean.
Sedangkan berikut beberapa pendapat Impor dari para ahli :
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Transaksi impor
adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah
pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perudang-undangan yang
berlaku (Tandjung, 2011: 379).
Menurut Susilo (2008: 101) impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang
dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Pengertian ini
memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti melibatkan dua negara. Dalam hal ini bisa
diwakili oleh kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda dan
pastinya juga peraturan serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai
negara penerima.Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri sesuai dengan
ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta asing (Purnamawati,
2013: 13).
Dasar hukum peraturan mengenai Tatalaksana Impor diatur dalam Keputusan Direktur
Jendral Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003. Tentang petunjuk pelaksanaan
Tatalaksana Kepabeanan di bidang impor dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di bidang impor. Komoditi yang
dimasukkan ke dalam peredaran bebas di dalam wilayah pabean (dalam negeri), yang
dibawa dari luar wilayah
8
pabean (luar negeri) dikenakan bea masuk kecuali dibebaskan atau diberikan
pembebasan. Dengan kata lain seseorang atau badan usaha yang ditetapkan sebagai
importir wajib membayar bea masuk dan pajak sebagaimana yang telah ditetapkan
pemerintah (Purba,1983: 51).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa impor yaitu kegiatan perdagangan internasional
dengan cara memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia yang dilakukan oleh
perorangan atau perusahaan yang bergerak dibidang ekspor impor dengan mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dikenakan bea masuk.
Manfaat penting dari Impor adalah memperoleh bahan baku, menjaga stabilitas harga,
memperoleh teknologi yang modern, dan memperoleh produk atau jasa yang tidak ada
atau langka di Indonesia.
Suatu negara dapat mengimpor barang atau jasa dari negara lain apabila barang atau
jasa tersebut tidak dapat diproduksi negara tersebut atau negara tersebut kekurangan
barang atau jasa yang dibutuhkan.
2.2 Teori Yang Relevan Tentang Tata Niaga Impor Garam
Tahapan - tahapan untuk Impor Garam:
a. Importir dalam negeri dan supplier dari luar negeri mengadakan korespondensi
dan tawar-menawar harga yang akan di impor.
b. Jika sudah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, maka dibuat
perjanjian jual-beli (sales contract).
c. Importir membuka LC ke Bank Devisa dalam negeri.
d. Bank Devisa dalam Negeri memberitahukan kepada Bank Korespondensi Luar
Negeri tentang pembukaan LC nya.
e. Bank Koresponden Luar Negeri menghubungi Eksportir Luar Negeri.
9
f. Eksportir Luar Negeri pesan tempat (ruangan) ke agen-agen pelayaran, dengan
maksud agar dapat dimuat-dikirim.
g. Eksportir menyerahkan Invoice, Packing List lembar asli kepada Bank Luar
Negeri dan menarik weselnya sedangkan duplikat dokumen-dokumen di atas
dikirim langsung kepada importir.
h. Bank Luar Negeri mengirim dokumen kepada Bank Devisa dalam Negeri.
i. Bank Devisa dalam negeri menyerahkan dokumen-dokumen asli kepada
importir.
j. Importir menyerahkan dokumen-dokumen surat kuasa ke EMKL
k. EMKL menukar konosemen asli dengan DO kepada agen perkapalan dan
membuat PPUD berdasarkan dokumen, serta membayar bea masuk PPN
importir dll.
l. Barang keluar ke peredaran bebas/diserahkan kepada importir.
Barang impor yang telah diajukan PIB dilakukan pemeriksaan pabean secara selektif,
dalam rangka pemeriksaan pabean secara selektif inilah ditetapkan jalur pengeluaran
barang, yaitu :
 Jalur merah
adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan
dilakukan pemeriksaan fisik, dan dilakukan penelitian dokumen sebelum
diterbitkannya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
 Jalur hijau
adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak
dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen setelah
diterbitkannya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
10
 Jalur kuning
adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak
dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum
diterbitkannya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
 Jalur prioritas
adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor yang tidak
dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen, setelah ada penetapan dari
Pemerintah terhadap importir jalur prioritas tersebut.
Arus barang impor yang masuk ke Indonesia dan melalui Kantor Bea dan Cukai, kemudian
akan didistribusikan sesuai klasifikasi dan identifikasi barang impor. Setiap penjaluran
penanganan barang impor yang masuk memiliki kriteria masing-masing, berikut
penjelasannya (Sasono, 2012: 108):
 Kriteria jalur kuning:
a. Importir yang beresiko tinggi yang mengimpor komoditi beresiko rendah,
artinya importir tersebut belum terlalu dikenal kejujurannya oleh aparat Bea
dan Cukai. Lazimnya, mereka adalah importir pemula atau importir yang
pernah melakukan illegal activities dan masuk dalam daftar hitam.
b. Importir yang beresiko menengah yang mengimpor komoditi beresiko
menengah.
 Kriteria jalur hijau
a. Importir yang berisiko menengah yang mengimpor komoditi beresiko
rendah.
11
b. Importir yang beresiko rendah yang mengimpor komoditi beresiko rendah
atau menengah.
 Kriteria jalur prioritas
a. Importir yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai importir jalur prioritas.
b. Barang impor yang terkena pemeriksaan acak.
 Kriteria jalur merah
a. Importir baru adalah orang atau perusahaan yang memasukkan barang-
barang dari luar negeri atau mengimpor barang untuk pertama kalinya.
b. Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi adalah importir yang
tingkat pelanggarannya tinggi atau importir yang telah banyak melakukan
pelanggaran ketentuan pabean.
c. Barang impor sementara adalah barang yang di impor untuk sementara
waktu yang selanjutnya akan diekspor kembali.
d. Barang re-impor adalah barang ekspor yang karena sebab tertentu diimpor
kembali.
a) Terkena pemeriksaan acak.
b) Barang impor tertentu yang ditetapkan pemerintah.
c) Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi
dan/atau berasal dari negara yang berisiko tinggi.
12
2.3 Manfaat Komoditi Garam
Berdasarkan sumber yang didapat, berikut terdapat beberapa manfaat garam bagi
kesehatan dan kecantikan :
1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh,
2. Menetralkan asam lambung,
3. Mengobati gangguan pada mata,
4. Sebagai obat kumur,
5. Mengurangi pengelupasan kulit,
6. Melembutkan rambut,
7. Mengatasi ketombe,
8. Melebatkan rambut,
9. Untuk terapi penyembuhan berbagai jenis gangguan pada kulit,
10. Garam Ampuh Berperan Sebagai Detoks Wajah
11. Dalam pertanian digunakan untuk pupuk,
12. Garam Mampu Mengontrol Kandungan Minyak Dalam Wajah,
13. Meningkatkan kemampuan otak untuk berpikir,
14. Melenturkan otot dan meringankan nyeri pada otot,
15. Menyembuhkan luka terbuka maupun luka memar.
2.4 Dokumen Impor
 Angka Pengenal Importir (API)
 API – U : Importir yang melakukan impor barang untuk keperluan kegiatan usaha
dengan memperdagangkan atau memindahtangankan barang kepada pihak lain.
 API – P : Importir yang melakukan impor barang untuk dipergunakan sendiri dan
atau/ untuk mendukung proses produksi dan tidak diperbolehkan untuk
memperdagankan atau memindahtangankan kepada pihak lain.
 Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK)
 Tanda pengenal sebagai importir khusus yang harus dimiliki perusahaan
(Importir) yang melakukan perdagangan impor barang tertentu.
 Garam : No. 20/M-DAG/PER/9/2005 tanggal 30 September 2005 dan perubahaan
No. 44/M-DAG/PER/10/2007
13
 Standarisasi Nasional Indonesia (SNI)
 Pada dasarnya barang yang diatur tata niaga impornya mengacu pada Standart
Nasional Indonesia. Sampai tanggal 20 April 2011, SNI yang telah ada di
Indonesia sebanyak 7009 dan baru 83 SNI yang diberlakukan secara wajib.
 Verifikasi atau Penelusuran Teknik Impor (VTPI)
 Laporan Surveyor (LS) atau certificate of Inspection (COI)
 Setiap pelaksanaan impor barang tertentu wajib dilakukan verfikasi dipelabuhan
muat barang sebelum dikapalkan oleh surveyor yang ditetapkan oleh menteri
perdaganan.
 DO (Delivery Order)
 dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran kepada importir yang
berisi bahwa barang impor sudah sampai di pelabuhan.
 Dokumen BC 2.3
 pemberitahuan pengangkutan barang impor dari suatu tempat ke tempat lain
dalam pengawasan pabean.
 B/L (Biling of Lading)
B/L adalah suatu tanda terima penyerahan barang yag dikeluarkan oleh perusahaan
pelayanan sebagai tanda bukti pemilikan atas barang yang telah dimuat di atas kapal
laut oleh eksportir untuk diserahkan kepada importir
 Invoice
Invoive dalah dokumen yang isinya mengenai nilai atau harga barang komoditi.
 Packing List
Packing List adalah dokumen yang isinya memuat daftar informasi mengenai rincian
fisik barang komoditi yang akan diimpor.
Dokumen Khusus untuk impor Garam
Surat permohonan yang ditujukan kepada Direktur Industri Kimia Hulu, Direktorat
Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka. (Ditandatangani penanggungjawab
perusahaan)
Rencana Impor
Laporan Produksi (realisasi dan rencana) serta pemakaian bahan baku
Surat Pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000,-
14
Diagram alir dan uraian proses, serta neraca massa dalam proses produksi tersebut
Salinan Izin Usaha Industri (IUI)/Tanda Daftar Industri (TDI)/Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)
Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Salinan Angka Pengenal Importir Produsen (API-P)/Angka Pengenal Importir
Terbatas (API-T)
Salinan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Hasil peninjauan lapangan, bila diperlukan
Keterangan lain yang dianggap perlu
Surat kuasa asli (Materai Rp.6000)
15
BAB III
DATA, INFORMASI, DAN FAKTA IMPOR GARAM
3.1 Data Impor Komoditi Garam di Dunia
Garam merupakan komoditas penting bagi kehidupan manusia. Selain sebagai
penambah cita rasa pada makanan, garam juga bermanfaat bagi tubuh manusia yaitu
menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh kita. Namun kelebihan konsumsi
garam juga akan mengakibatkan berbagai macam penyakit. Garam juga digunakan
dalam industri-industri tertentu seperti industri farmasi, industri perminyakan, industri
aneka pangan dan juga industri pengolahan air (water treatment).
Berdasarkan data yang dikutip dari USGS (United States Geological Survey), total
produksi Garam di seluruh dunia adalah sebanyak 255 juta ton metrik pada tahun
2016, sedangkan Negara Penghasil Garam Terbesar di Dunia adalah China
(Tiongkok) dengan jumlah produksi sebanyak 58 juta ton metrik. Negara penghasil
garam terbesar kedua adalah Amerika Serikat yaitu sebanyak 42 juta ton metrik.
Negara yang menduduki urutan ketiga sebagai penghasil garam terbesar adalah India
yaitu sebanyak 19 juta ton metrik.
Berikut ini adalah daftar 10 Negara Penghasil Garam Terbesar di Dunia
berdasarkan data yang dikutip dari USGS untuk tahun 2016:
Negara Jumlah
Produksi
(Ton)
Panjang Garis
Pantai (Km)
Lokasi
China (Tiongkok) 58 Jt 14.500 Benua Asia
Amerika Serikat 42 Jt 19.924 Benua Amerika Utara
India 19 Jt 7.000 Benua Asia
Jerman 12,5 Jt 2.389 Benua Eropa
Australia 12 Jt 25.760 Benua Australia
Chili 11 Jt 6.435 Benua Amerika Selatan
Meksiko 10,5 Jt 9.330 Benua Amerika Utara
Kanada 10 Jt 202.800 Benua Amerika Utara
Brasil 7,5 Jt 7.491 Benua Amerika Selatan
Ukraina 6,1 Jt 2.782 Benua Eropa
Sumber : https://ilmupengetahuanumum.com/10-negara-penghasil-garam-terbesar-di-dunia/
16
3.2 Data Impor Komoditi Garam Urutan 10 Besar
Melambungnya harga garam di pasaran oleh karena pemenuhan akan garam domestik
yang lebih sedikit dari pada permintaan pasar menjadi masalah yang cukup serius,
untuk tetap menstabilkan harga kebutuhan tersebut pemerintah Indonesia mensiasati
dengan impor garam dari negara luar. Berikut adalah data Negara pengimpor
komoditi garam di Indonesia pada tahun 2016.
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/08/04/dari-mana-impor-
garam-indonesia
Dari Tabel Tersebut dapat dilihat bahwa Asutralia menjadi Eksprtir garam ke
Indonesia yang tertinggi yaitu 1,8 Jt ton dibandingkan dengan Negara lainnya, disusul
oleh India pada peringkat ke dua dengan nilai Impor sejumlah 380,5 ribu ton, dan
yang ketiga adalah Tiongkok yang merupakan penghasil garam terbesar di dunia
dengan kuota impor 4,6 ribu ton. Serta yang lain-lainya.
17
10 negara terbesar yang memproduksi garam di dunia :
Sumber : http://validnews.co/Aceh-Impor-Garam-Senilai-US--1-5-juta-rSg
3.3 Data Impor Komoditi Garam di Indonesia
Impor komoditi pokok seperti garam ke Indonesia sudah menjadi hal yang lumrah, mahalnya
biaya produksi serta tidak didukung oleh cuaca serta peralatan yang memadai menjadi
kendala utama bagi produsen domestic. Murahnya harga jual garam luar menjadi penghambat
yang cukup serius. Maka berikut adalah data data impor garam di Indonesia dari tahun 2012
sampai tahun 2017.
18
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/07/28/berapa-impor-garam-
indonesia
Dari data tersebut dapat dilihat pada tahun 2017 impor garam Indonesia memiliki rentan yang
cukup tinggi dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dikutip dari dkatadata.co.id bahwa
hal tersebut disinyalir karena tingginya curah hujan sehingga berdampak kepada produsen
garam dalam negri kesulitan untuk memproduksinya dan memenuhi permintaan pasar yang
ada.
19
Berdasarkan kebutuhan garam industri, pemerintah menetapkan kuota impor garam tahun ini
sebesar 3,7 ton. Dari jumlah tersebut Kementerian perdagangan telah menerbitkan izin impor
garam untuk 2,37 juta ton. Sedangkan sisanya 1,33 juta ton akan dilakukan secara bertahap
hingga akhir tahun.
Setelah munculnya polemik impor garam, kewenangan untuk memberi rekomendasi impor
garam industri kembali ke Kementerian Perindustrian karena dianggap paling mengerti
kebutuhan garam industri. Seperti diketahui, rekomendasi impor garam sebelumnya berada di
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor garam Indonesia periode (Januari-
Februari 2018) mencapai 299 ribu ton dengan nilai US$ 9,5 juta. Volume impor tersebut naik
62% dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya 184 ribu ton. Sementara impor garam
pada 2017 naik 19% menjadi 2,53 juta ton dari tahun sebelumnya 2,14 juta ton. Sementara
nilainya justru turun 2,81% menjadi US$ 83,6 juta dari tahun sebelumnya US$ 86 juta.
20
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Mengapa Indonesia masih mengimpor garam ?
Garam merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia, garam
merupakan komoditas yang strategis karena dibutuhkan oleh semua kalangan. Indonesia
memiliki wilayah lautan lebih luas dibandingkan daratan tetapi belum mampu membuat
Indonesia dapat memenuhi kebutuhan garamnya sendiri. Karena itu, Indonesia harus
impor untuk memenuhi kebutuhan garam.
Produksi garam yang kurang, kualitas garam produksi petani lokal belum sesuai
dengan standar yang ditetapkan industri, sehingga garam tersebut hanya bisa digunakan
untuk rumah tangga saja. Untuk garam konsumsi, Indonesia sudah swasembada sejak
2012 lalu, sedangkan garam untuk industri kimia dan industri pangan, masih diimpor dari
Australia dan India.
Rendahnya produksi garam domestik sementara kebutuhan indutri terus meningkat
membuat pemerintah kembali membuka keran impor. Namun, kebijakan tersebut selalu
menuai kontroversi akibat perbedaan data. Seperti diketahui, sejak 2016, produksi garam
mengalami penurunan tajam akibat perubahan cuaca ekstrim yang berdampak terhadap
tingginya curah hujan. Untuk memenuhi kebutuhan garam domestik, pemerintah harus
mendatangkan garam dari luar negeri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
impor garam sepanjang 2017 mencapai 2,55 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,3
juta ton atau 89,97% didatangkan dari dari Australia.
Sumber :
https://databoks.katadata.co.id.
Produksi garam rakyat pada 2016 anjlok 96 % dari tahun sebelumnya karena
tingginya curah hujan. Terjadinya perubahan iklim yang cukup ekstrem membuat intensitas
21
curah hujan tinggi di seluruh wilayah Indonesia sehingga produksi garam rakyat tahun lalu
turun tajam. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat bahwa produksi garam
rakyat pada 2016 hanya 188 ribu ton dari tahun sebelumnya 2,9 juta ton. Penurunan ini
merupakan pertama kalinya sejak 2014.
Anjloknya produksi garam nasional tersebut karena poduksi garam di sentra-sentra
garam menyusut tajam. Produksi garam rakyat di Cirebon pada 2016 anjlok lebih dari 99 %
menjadi 591 ton dari tahun sebelumnya 435 ribu ton, produksi garam di Sampang juga
menyusut tajam lebih dari 98 persen menjadi tujuh ribu ton dari tahun sebelumnya 399 ribu
ton. Kemudian Pati, produksi garamnya pada 2016 turun 98 % menjadi 6 ribu ton dari tahun
sebelumnya 382 ton, Indramayu juga anjlok 98 % menjadi 6 ribu ton dari sebelumnya 317
juta ton, dan Sumenep juga turun 96 % menjadi 10 ribu ton dari sebelumnya 236 ribu ton.
Sumber : https://databoks.katadata.co.id
4.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi Indonesia melakukan impor
garam.
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan di dunia yang memiliki garis pantai
terpanjang kedua di dunia dengan panjang 99.093 kilometer. Maka tak heran ketika di Medio
tahun 2017 pemerintah memutuskan untuk mengimpor garam sebesar 75.000 ton dari
Australia, masyarakat merasa heran dan terhentak.
22
Bagaimana bisa, sebuah negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di
dunia harus mengimpor garam dari negeri tetangga yang notabene hanya sebuah benua kecil
dengan garis pantai lebih pendek dari Indonesia (panjang garis pantai Australia hanya 25.760
km)? Bagaimana bisa Indonesia sebagai negara maritim – yang luas wilayah lautnya masuk
ke dalam 10 besar di dunia mengalami defisit garam dengan jumlah yang cukup signifikan?
Ternyata ada beberapa latar belakang yang membuat Pemerintah memutuskan untuk
mengimpor garam dari Australia. Berikut adalah beberapa penyebabnya :
1. Adanya Ketimpangan Nilai Produksi dan Konsumsi Garam Nasional
Pemerintah memutuskan untuk mengimpor garam karena terjadi ketimpangan
jumlah produksi dan konsumsi garam secara nasional. Itu artinya, kebutuhan garam
masyarakat Indonesia jauh-jauh lebih besar daripada jumlah garam yang dapat
dihasilkan oleh petani garam.
Dikutip dari bbc.com, menurut Sekjen Asosiasi Industri Pengguna Garam
Indonesia, Cucu Sutara mengungkapkan bahwa produksi garam nasional pada tahun
2016 hanya mencapai 144.000 ton dari kebutuhan konsumsi yang sebanyak 4,1 juta
ton. Adapun dari total nilai tersebut, sebesar 780.000 ton digunakan untuk konsumsi
publik, sedangkan sisanya untuk keperluan Industri.
2. Faktor Cuaca
Faktor cuaca juga memiliki peran yang besar mengapa produksi garam di
Indonesia banyak mengalami gagal panen. Cucu Sutara mengungkapkan bahwa hujan
terus menerus karena pengaruh La Nina membuat produksi garam terhambat dan
nilainya produksi berkurang secara signifikan. Pada cuaca yang baik, satu hektare
tambak garam dapat menghasilkan sekitar 70 ton garam. Namun jika cuaca buruk,
jumlah produksi pun merosot tajam.
3. Faktor Teknologi
Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang mumpuni untuk menjadi salah satu
produsen garam terbesar, namun pada kenyataannya, mengandalkan kekayaan sumber daya
alam saja tidaklah cukup. Selama ini petani garam di Indonesia masih menerapkan teknologi
yang sederhana dalam memproduksi garam.
Indonesia menerapkan teknologi evaporasi dalam memproduksi garam yang sangat
bergantung pada cuaca dan sinar matahari. Indonesia juga masih menggunakan kincir angin
serta pengeruk kayu, yang membuat kapasitas produksi sulit untuk ditingkatkan.
Sedangkan Australia memproduksi garam dengan cara menciptakan suatu tambang
garam, sehingga garam dapat diambil secara praktis dengan cara dikeruk.
23
4. Keterbatasan Lahan
Garis pantai Indonesia memang sangat panjang, namun apakah semuanya dapat
dijadikan lokasi penambangan garam? Jawabannya adalah tidak. Menurut Sekjen
Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara, anggapan orang awam
bahwa tingkat produksi garam selalu berbanding lurus dengan panjang garis pantai
adalah mitos.
Pada kenyataannya dari garis pantai Indonesia yang memiliki panjang 99.093
kilometer, yang memenuhi syarat sebagai lokasi tambak garam hanyalah sebesar
26.024 hektare saja. Mengapa demikian? Hal ini karena dalam memproduksi garam,
penentuan tambak turut dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yaitu air laut, serta
tanah lokasi tempat garam diproduksi.
5. Ketidakberpihakan Pemerintah
Dari sekian banyak permasalahan yang membelit petani garam di Indonesia,
faktor yang paling penting tentu saja belum adanya keberpihakan Pemerintah kepada
petani garam. Hal ini dikemukakan oleh Bhima Yudistira selaku pengamat dari
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Meskipun Pemerintah sendiri sebenarnya sudah memiliki suatu program yang
bernama Pugar (Program Untuk Garam Rakyat) namun hingga saat ini belum
menampakkan hasil yang signifikan.
Merujuk data dari KIARA (Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan) dalam lima
tahun terakhir saja, jumlah petani tambak garam terus menurun drastis. Pada tahun
2012, tercatat terdapat 30.668 jiwa petani garam, namun di 2016 jumlahnya merosot
hingga 21.050 jiwa saja. Dalam hal ini, ada sekitar 8.400 petani garam yang kemudian
menganggap garam tak indah lagi sebagai ladang penghasilan sehingga mereka lalu
beralih profesi.
Sumber : http://simulasikredit.com , http://kemenperin.go.id
4.3 Pengaruh atau manfaat impor garam bagi perekonomian Indonesia?
Dampak positif adanya impor garam :
 Terpenuhinya kebutuhan garam konsumsi masyarakat.
 Terpenuhinya kebutuhan garam industri kimia atau farmasi.
 Terpenuhinya kebutuhan garam industri pangan.
 Meningkatkan hubungan bilateral dengan negara importir.
Dampak negatif adanya impor garam :
24
 Masalah pembiayaan, kurs rupiah sangat mempengaruhi daya beli Negara.
 Harga jual garam lokal akan jatuh dan merugikan petani.
 Perekonomian industri garam lesu dan tidak sedikit akan kolaps.
 Menipisnya stok garam lokal dipasar.
 Meningkatnya jumlah kemiskinan dan pengangguran.
Indonesia memiliki wilayah yang berpotensi menghasilkan garam yaitu Cirebon,
Madura, Pati, Indramayu, Rembang, Bima, Demak, Pamekasan, Surabaya, Jepara, Brebes,
Pangkajene, Jeneponto, Tuban, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo dan Gresik. Jika potensi
daerah-daerah tersebut dikembangkan dan dimaksimalkan, seharusnya Indonesia tidak perlu
mengimpor garam kembali agar dapat memenuhi kebutuhan di tahun berikutnya. Saat ini,
harga garam kualitas dua (KP II) hanya Rp 410 per kilogram sedangkan garam kualitas satu
(KP I) Rp 480 per kilogram. Harga itu jauh dari patokan yang ditetapkan Kementrian
Perdagangan, yaitu paling rendah Rp 750 per kilogram untuk KP I dan Rp 550 per kilogram
untuk KP II. Sebagai perbandingan, harga jual garam impor asal Australia kurang lebih Rp
1.700 per kilogram.
Dengan memakan waktu pengerjaan kurang lebih seminggu dengan harga jual garam
yang tidak sesuai, diharapkan Pemerintah memberi perhatian lebih terhadap nasib para petani
garam. Penghasilan yang terbatas membuat para petani memproduksi garam dengan
sederhana yang jauh dari penggunaan teknologi. Perubahan cuaca juga sangat berpengaruh,
seperti pada 2016 yang lalu fenomena La Nina menyebabkan lahan garam tidak bisa diolah,
sehingga petani garam tidak bisa berproduksi. Pemerintah dapat berupaya dengan
bekerjasama dengan investor untuk mengembangkan potensi yang ada. Dengan adanya
suntikan dana dari investor diharapkan para petani mampu memproduksi garam dengan
tekonologi pengolahan (refinery).
Bantuan berupa penyuluhan bagaimana cara mengolah garam agar didapatkan hasil
dengan kualitas baik dari para ahli dibidang ini juga dapat membantu para petani garam.
Penyuluhan yang tepat dan menyeluruh dapat membangun motivasi para petani. Terkait
dengan dibutuhkannya lahan yang luas dan tidak terputus-putus, Pemerintah dapat membuat
kebijakan atau peraturan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Karena jumlah
garis pantai yang sangat luas maka kebijakan yang dibuat harus tegas dan terintegrasi dengan
baik.
4.4 Peran pemerintah mengenai kebijakan impor garam.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui tingginya impor garam Indonesia hingga
saat ini tidak terlepas ketidakmampuan industri lokal memenuhi kebutuhan garam dalam
negeri.
Hal ini karena dipicu banyaknya masalah yang dihadapi oleh industri garam lokal yaitu
keterbatasan lahan, buruknya kualitas garam, produktivitas yang rendah dan teknologi yang
tradisional. "Ini karena rendahnya produktivitas lahan rata-rata 60 ton per hektar per musim,
padahal Australia mampu mencapai 350 ton per hektar per musim," katanya.
25
Beberapa faktor penghambat itu antara lain terbatasnya kepemilikan lahan dalam
produksi garam rakyat yang saat ini hanya berkisar 1-5 hektar padahal idealnya minimal
1.000 hektar. Selain itu, masih buruknya kualitas garam Indonesia yang disebabkan oleh
waktu pungut yang singkat dan proses kristalisasi dan lain-lain. Untuk mengatasi hal tersebut
pemerintah telah menyusun suatu program pengembangan industri garam. Beberapa langkah
itu antara lain :
 Melakukan intensifikasi dengan tujuan meningkatkan kualitas garam dan
produktivitas di sentra-sentra produksi garam, langkah-langkahnya antara lain:
• Perbaikan penyempurnaan saluran air garam dari air laut ke penampungan air
laut (reservoir ) dan saluran dari reservoir ke lahan penggaraman dan
kristalisasi.
• Perbaikan tanggul-tanggul antar kolam Pengerasan lahan kristalisasi untuk
mempercepat kristalisasi
 Melakukan langkah ekstensifikasi yang bertujuan untuk melakukan perluasan lahan
pegaraman yang akan diperluas ke wilayah Indonesia Timur terutama di lahan-lahan
non produktif. Beberapa program yang telah disiapkan antara lain:
• Pemetaan ulang lahan-lahan garam yang produktif dan non produktif di
Indonesia. Memfokuskan pengembangan di daerah-daerah potensial sentar
industri garam seperti Bima, Rembang, Sumbawa, Teluk Kupang, Jeneponto,
Ngada NTT dan Takalar Sulawesi.
 Melakukan promosi investasi terkait pengembangan lahan garam untuk wilayah-
wilayah yang memiliki skala ekonomi seperti wilayah Rembang, Jeneponto dan Bima
yang memiliki lokasi minimum 1.000 hektar. Untuk wilayah Bima, Sumbawa, Teluk
Kupang, dan Ngada NTT memiliki potensi skala lahan 3.000-5.000 hektar.
Berbagai upaya peningkatan kuantitas dan kualitas ditempuh guna memenuhi target
swasembada garam industri. Pemerintah mendorong produksi garam nasional, terutama
garam rakyat menjadi kualitas industri. Salah satunya, dengan memberi bantuan alat
geomembrane kepada 35.000 petani garam di 40 kabupaten/kota. Dengan upaya – upaya
yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi garam nasional menjadikan
target produksi garam rakyat pada 2017 3,8 juta ton menjadi sebesar 4,5 juta ton pada
tahun 2019.
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan teori dan analisis di atas, kami dapat menyimpulakan bahwa :
1. Garam merupakan komoditi yang sangat dibutuhkan di Indonesia, tapi masih
sedikit orang Indonesia yang mampu membuat garam, sehingga Indonesia masih
harus mengimpor garam dari luar negeri.
2. Dalam impor garam terdapat faktor-faktor yang penunjang, penghambat dan yang
mempengaruhi untuk Indonesia masih impor garam dari negara lain.
3. Impor garam terbesar adalah dari negara Australia, sedangkan negara terbesar
yang memproduksi garam adalah China.
4. Indonesia mampu membuat garan sendiri, hanya saja masih kurang untuk
digunakan dalam negeri.
5.2 Saran - Saran
1. Tingkatkan system teknologi agar lebih mudah membuat garam, dan bisa
menghasilkan garam yang berkualitas dengan kuantitas yang mencukupi
kebutuhan pula.
2. Membina petani garam agar termotivasi untuk membuat garam dan lebih banyak
orang yang tertarik untuk membuat garam.
3. Pemerintah harus membuat target kebijakan sistematis untuk meningkatkan
produksi garam 2-3 tahun kedepan.
4. Pemerintah juga harus memiliki program untuk petani garam agar para petani
garam memilik target dalam memproduksi garam nya.
27
Daftar Pustaka
 Landasan teori garam
abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3113035
 Landasan teori garam
erepo.unud.ac.id/8677/3/c7760c2201d387bd52cef69e31c14f97
 Tabel masalah 1
https://databoks.katadata.co.id
 Tabel masalah 2
http://simulasikredit.com , http://kemenperin.go.id
 Data produksi garam dikutip USGS (United States Geological Survey) sedangkan
panjang garis pantai dikutip dari CIA world factbook. Data tahun 2016.
 Data impor garam di dunia
https://ilmupengetahuanumum.com/10-negara-penghasil-garam-terbesar-di-dunia/
 Data impor garam 10 besar
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/08/04/dari-mana-impor-garam-indonesia
http://validnews.co/Aceh-Impor-Garam-Senilai-US--1-5-juta-rSg
 Data impor garam di Indonesia
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/07/28/berapa-impor-garam-indonesia

More Related Content

Similar to ORGANISASI TATA NIAGA - IMPORT GARAM

Makalah selesai kumpul Matkul TIK
Makalah selesai kumpul Matkul TIKMakalah selesai kumpul Matkul TIK
Makalah selesai kumpul Matkul TIKArdi nata nugroho
 
Tugas makalah tik
Tugas makalah tikTugas makalah tik
Tugas makalah tiknuuu23
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalIkaYulianti4
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Kartika Dwi Rachmawati
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - LPS, OJK, & KARTU PLASTIKWindaAmalia9
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Deska13
 

Similar to ORGANISASI TATA NIAGA - IMPORT GARAM (7)

Makalah selesai kumpul Matkul TIK
Makalah selesai kumpul Matkul TIKMakalah selesai kumpul Matkul TIK
Makalah selesai kumpul Matkul TIK
 
Tugas makalah tik
Tugas makalah tikTugas makalah tik
Tugas makalah tik
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
 
Makalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukmMakalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukm
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
 

More from WindaAmalia9

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKWindaAmalia9
 
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANWindaAmalia9
 
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN - TRASNPORTASI UBER
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN - TRASNPORTASI UBERPENGANTAR KEWIRAUSAHAAN - TRASNPORTASI UBER
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN - TRASNPORTASI UBERWindaAmalia9
 
ORGANISASI TATA NIAGA - EKSPORT KOPI
ORGANISASI TATA NIAGA - EKSPORT KOPIORGANISASI TATA NIAGA - EKSPORT KOPI
ORGANISASI TATA NIAGA - EKSPORT KOPIWindaAmalia9
 
SISTEM INFORMASI BISNIS BERBASIS SAP - ERP
SISTEM INFORMASI BISNIS BERBASIS SAP - ERPSISTEM INFORMASI BISNIS BERBASIS SAP - ERP
SISTEM INFORMASI BISNIS BERBASIS SAP - ERPWindaAmalia9
 
GENERAL ENGLISH - ING FORM / TO+INFINITIVE
GENERAL ENGLISH - ING FORM / TO+INFINITIVEGENERAL ENGLISH - ING FORM / TO+INFINITIVE
GENERAL ENGLISH - ING FORM / TO+INFINITIVEWindaAmalia9
 
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.KomTUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.KomWindaAmalia9
 
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.KomTUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.KomWindaAmalia9
 

More from WindaAmalia9 (8)

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIKBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA - PPT LPS, OJK, & KARTU PLASTIK
 
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
 
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN - TRASNPORTASI UBER
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN - TRASNPORTASI UBERPENGANTAR KEWIRAUSAHAAN - TRASNPORTASI UBER
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN - TRASNPORTASI UBER
 
ORGANISASI TATA NIAGA - EKSPORT KOPI
ORGANISASI TATA NIAGA - EKSPORT KOPIORGANISASI TATA NIAGA - EKSPORT KOPI
ORGANISASI TATA NIAGA - EKSPORT KOPI
 
SISTEM INFORMASI BISNIS BERBASIS SAP - ERP
SISTEM INFORMASI BISNIS BERBASIS SAP - ERPSISTEM INFORMASI BISNIS BERBASIS SAP - ERP
SISTEM INFORMASI BISNIS BERBASIS SAP - ERP
 
GENERAL ENGLISH - ING FORM / TO+INFINITIVE
GENERAL ENGLISH - ING FORM / TO+INFINITIVEGENERAL ENGLISH - ING FORM / TO+INFINITIVE
GENERAL ENGLISH - ING FORM / TO+INFINITIVE
 
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.KomTUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
 
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.KomTUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
TUGAS1 - BANK BCA - KEL 1 #IBIKKG - HUMDIANA,S.Kom., M.M., M.Kom
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

ORGANISASI TATA NIAGA - IMPORT GARAM

  • 1. INDONESIA NEGARA MARITIM, MENGAPA MASIH MENGIMPOR GARAM? DISUSUN OLEH : Winda Amalia Rizky Nuraini ( 26179074 ) Felisia ( 22179072 ) Mega Ristia Putri Utami ( 25179066 ) Jovanca Erix ( 39179073 ) Ferdi Pranata Nathaniel ( 31179064 ) Mata kuliah : Organisasi Tata Niaga Drs. Leonardus Saiman. M,Sc. INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KWIK KIAN GIE JL. Yos Sudarso Kav. 87 Jakarta Utara
  • 2. 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 2 KATA PENGANTAR............................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 5 1.1 Alasan Pemilihan Judul................................................................................................................. 5 1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5 1.3 Masalah Yang Diangkat ................................................................................................................ 6 BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................................... 7 2.1 Teori Impor .................................................................................................................................... 7 2.2 Teori Yang Relevan Tentang Tata Niaga Impor Garam ............................................................ 8 2.3 Manfaat Komoditi Garam........................................................................................................... 12 2.4 Dokumen Impor........................................................................................................................... 12 BAB III DATA, INFORMASI, DAN FAKTA IMPOR GARAM ....................................................... 15 3.1 Data Impor Komoditi Garam di Dunia...................................................................................... 15 3.2 Data Impor Komoditi Garam Urutan 10 Besar......................................................................... 16 3.3 Data Impor Komoditi Garam di Indonesia................................................................................ 17 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 20 4.1 Mengapa Indonesia masih mengimpor garam ?........................................................................ 20 4.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi Indonesia melakukan impor garam. ............................ 21 4.3 Pengaruh atau manfaat impor garam bagi perekonomian Indonesia? ................................... 23 4.4 Peran pemerintah mengenai kebijakan impor garam............................................................... 24 BAB V PENUTUP .................................................................................................................................. 26 5.1 Kesimpulan................................................................................................................................... 26 5.2 Saran - Saran................................................................................................................................ 26 Daftar Pustaka ........................................................................................................................................ 27
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, oleh karena Rahmat-Nya kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah organisasi tata niahga ini dengan tepat waktu dan semaksimal mungkin, karena tanpa berkat-Nya kami tidak dapat menyelesaikan makalah secara maksimal. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah organisasi tata niaga. Dalam makalah ini membahas tentang impor garam. Secara garis besar makalah ini membahas tentang Indonesia negara Maritim, tetapi masih mengimpor garam dari luar negeri. Selain itu dalam makalah ini kami menyertakan kasus-kasus yang berkaitan dengan alasan dan factor-faktor yang berkaitan dengan Indonesia yang masih mengimpor garam dan bagaimana sikap masyarakat Indonesia terhadap kasus negara Indonesia yang masih tetap mengimpor garam dari luar negeri. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan penting dalam terselesaikannya makalah ini. Pihak-pihak tersebut adalah : 1. Drs. Leonardus Saiman, M. Sc., dosen mata kuliah organisasi tata niaga yang telah membimbing dan memberikan tugas dalam bentuk makalah kepada kami, 2. Anggota kelompok, yang telah memberi informasi dalam pembuatan makalah ini, 3. Teman-teman kelas regular-sore, yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, dan 4. Kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
  • 4. 4 Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kami meminta maaf yang sebesar- besarnya atas kesalahan kami karena masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan wawasan. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritikan yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan khususnya pembaca pada umumnya. Jakarta, 17 Mei 2018 Tim Penyusun
  • 5. 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Garam adalah jenis komoditi yang masih harus di impor dari luar negeri oleh Indonesia. Secara lingkungan Indonesia sendiri termasuk negara maritim, tapi berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia mengimpor sebanyak 167.000 ton garam industri sepanjang bulan Februari 2018 yang senilai USD 5,62 juta. Impor garam terbesar berasal dari Australia yakni 91,18 ribu ton senilai USD3,68 juta, kemudian garam impor dari India sebesar 75,71 ribu ton senilai USD1,79 juta. Indonesia juga mengimpor garam dari Selandia Baru sebanyak 34 ribu ton senilai USD150 ribu dan dari Thailand sebesar 50 ribu ton senilai USD 80 ribu. Berdasarkan latar belakang tersebut kami memilih “Indonesia negara maritim, mengapa masih mengimpor garam?” sebagai judul paper kami, hal tersebut bertujuan agar pembaca mengetahui alasan dan faktor-faktor yang membuat Indonesia masih harus mengimpor garam dari luar negeri. 1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Maksud dari penelitian ini adalah agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai pelengkap dan menambah pengetahuan tentang perekonomian Indonesia, khususnya mengenai perdagangan impor garam. Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui alasan Indonesia yang masih melakukan impor garam. b. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi impor barang. c. Untuk mengetahui pengaruh impor garam bagi perekonomian garam d. Untuk mengetahui manfaat komoditi garam. e. Untuk mengetahui peran pemerintah dalam mengatur kebijakan impor garam.
  • 6. 6 1.3 Masalah Yang Diangkat 1. Mengapa Indonesia masih mengimpor garam ? 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Indonesia melakukan impor garam. 3. Pengaruh atau manfaat impor garam bagi perekonomian Indonesia? 4. Peran pemerintah mengenai kebijakan impor garam.
  • 7. 7 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Teori Impor Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan atas undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan, Pasal 1, poin 13, Impor adalah memasukan barang kedaerah pabean. Sedangkan berikut beberapa pendapat Impor dari para ahli : Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku (Tandjung, 2011: 379). Menurut Susilo (2008: 101) impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti melibatkan dua negara. Dalam hal ini bisa diwakili oleh kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda dan pastinya juga peraturan serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai negara penerima.Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta asing (Purnamawati, 2013: 13). Dasar hukum peraturan mengenai Tatalaksana Impor diatur dalam Keputusan Direktur Jendral Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003. Tentang petunjuk pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di bidang impor dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di bidang impor. Komoditi yang dimasukkan ke dalam peredaran bebas di dalam wilayah pabean (dalam negeri), yang dibawa dari luar wilayah
  • 8. 8 pabean (luar negeri) dikenakan bea masuk kecuali dibebaskan atau diberikan pembebasan. Dengan kata lain seseorang atau badan usaha yang ditetapkan sebagai importir wajib membayar bea masuk dan pajak sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah (Purba,1983: 51). Sehingga dapat disimpulkan bahwa impor yaitu kegiatan perdagangan internasional dengan cara memasukkan barang ke wilayah pabean Indonesia yang dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang bergerak dibidang ekspor impor dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dikenakan bea masuk. Manfaat penting dari Impor adalah memperoleh bahan baku, menjaga stabilitas harga, memperoleh teknologi yang modern, dan memperoleh produk atau jasa yang tidak ada atau langka di Indonesia. Suatu negara dapat mengimpor barang atau jasa dari negara lain apabila barang atau jasa tersebut tidak dapat diproduksi negara tersebut atau negara tersebut kekurangan barang atau jasa yang dibutuhkan. 2.2 Teori Yang Relevan Tentang Tata Niaga Impor Garam Tahapan - tahapan untuk Impor Garam: a. Importir dalam negeri dan supplier dari luar negeri mengadakan korespondensi dan tawar-menawar harga yang akan di impor. b. Jika sudah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, maka dibuat perjanjian jual-beli (sales contract). c. Importir membuka LC ke Bank Devisa dalam negeri. d. Bank Devisa dalam Negeri memberitahukan kepada Bank Korespondensi Luar Negeri tentang pembukaan LC nya. e. Bank Koresponden Luar Negeri menghubungi Eksportir Luar Negeri.
  • 9. 9 f. Eksportir Luar Negeri pesan tempat (ruangan) ke agen-agen pelayaran, dengan maksud agar dapat dimuat-dikirim. g. Eksportir menyerahkan Invoice, Packing List lembar asli kepada Bank Luar Negeri dan menarik weselnya sedangkan duplikat dokumen-dokumen di atas dikirim langsung kepada importir. h. Bank Luar Negeri mengirim dokumen kepada Bank Devisa dalam Negeri. i. Bank Devisa dalam negeri menyerahkan dokumen-dokumen asli kepada importir. j. Importir menyerahkan dokumen-dokumen surat kuasa ke EMKL k. EMKL menukar konosemen asli dengan DO kepada agen perkapalan dan membuat PPUD berdasarkan dokumen, serta membayar bea masuk PPN importir dll. l. Barang keluar ke peredaran bebas/diserahkan kepada importir. Barang impor yang telah diajukan PIB dilakukan pemeriksaan pabean secara selektif, dalam rangka pemeriksaan pabean secara selektif inilah ditetapkan jalur pengeluaran barang, yaitu :  Jalur merah adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik, dan dilakukan penelitian dokumen sebelum diterbitkannya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).  Jalur hijau adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen setelah diterbitkannya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
  • 10. 10  Jalur kuning adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum diterbitkannya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).  Jalur prioritas adalah proses pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor yang tidak dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen, setelah ada penetapan dari Pemerintah terhadap importir jalur prioritas tersebut. Arus barang impor yang masuk ke Indonesia dan melalui Kantor Bea dan Cukai, kemudian akan didistribusikan sesuai klasifikasi dan identifikasi barang impor. Setiap penjaluran penanganan barang impor yang masuk memiliki kriteria masing-masing, berikut penjelasannya (Sasono, 2012: 108):  Kriteria jalur kuning: a. Importir yang beresiko tinggi yang mengimpor komoditi beresiko rendah, artinya importir tersebut belum terlalu dikenal kejujurannya oleh aparat Bea dan Cukai. Lazimnya, mereka adalah importir pemula atau importir yang pernah melakukan illegal activities dan masuk dalam daftar hitam. b. Importir yang beresiko menengah yang mengimpor komoditi beresiko menengah.  Kriteria jalur hijau a. Importir yang berisiko menengah yang mengimpor komoditi beresiko rendah.
  • 11. 11 b. Importir yang beresiko rendah yang mengimpor komoditi beresiko rendah atau menengah.  Kriteria jalur prioritas a. Importir yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai importir jalur prioritas. b. Barang impor yang terkena pemeriksaan acak.  Kriteria jalur merah a. Importir baru adalah orang atau perusahaan yang memasukkan barang- barang dari luar negeri atau mengimpor barang untuk pertama kalinya. b. Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi adalah importir yang tingkat pelanggarannya tinggi atau importir yang telah banyak melakukan pelanggaran ketentuan pabean. c. Barang impor sementara adalah barang yang di impor untuk sementara waktu yang selanjutnya akan diekspor kembali. d. Barang re-impor adalah barang ekspor yang karena sebab tertentu diimpor kembali. a) Terkena pemeriksaan acak. b) Barang impor tertentu yang ditetapkan pemerintah. c) Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi dan/atau berasal dari negara yang berisiko tinggi.
  • 12. 12 2.3 Manfaat Komoditi Garam Berdasarkan sumber yang didapat, berikut terdapat beberapa manfaat garam bagi kesehatan dan kecantikan : 1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh, 2. Menetralkan asam lambung, 3. Mengobati gangguan pada mata, 4. Sebagai obat kumur, 5. Mengurangi pengelupasan kulit, 6. Melembutkan rambut, 7. Mengatasi ketombe, 8. Melebatkan rambut, 9. Untuk terapi penyembuhan berbagai jenis gangguan pada kulit, 10. Garam Ampuh Berperan Sebagai Detoks Wajah 11. Dalam pertanian digunakan untuk pupuk, 12. Garam Mampu Mengontrol Kandungan Minyak Dalam Wajah, 13. Meningkatkan kemampuan otak untuk berpikir, 14. Melenturkan otot dan meringankan nyeri pada otot, 15. Menyembuhkan luka terbuka maupun luka memar. 2.4 Dokumen Impor  Angka Pengenal Importir (API)  API – U : Importir yang melakukan impor barang untuk keperluan kegiatan usaha dengan memperdagangkan atau memindahtangankan barang kepada pihak lain.  API – P : Importir yang melakukan impor barang untuk dipergunakan sendiri dan atau/ untuk mendukung proses produksi dan tidak diperbolehkan untuk memperdagankan atau memindahtangankan kepada pihak lain.  Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK)  Tanda pengenal sebagai importir khusus yang harus dimiliki perusahaan (Importir) yang melakukan perdagangan impor barang tertentu.  Garam : No. 20/M-DAG/PER/9/2005 tanggal 30 September 2005 dan perubahaan No. 44/M-DAG/PER/10/2007
  • 13. 13  Standarisasi Nasional Indonesia (SNI)  Pada dasarnya barang yang diatur tata niaga impornya mengacu pada Standart Nasional Indonesia. Sampai tanggal 20 April 2011, SNI yang telah ada di Indonesia sebanyak 7009 dan baru 83 SNI yang diberlakukan secara wajib.  Verifikasi atau Penelusuran Teknik Impor (VTPI)  Laporan Surveyor (LS) atau certificate of Inspection (COI)  Setiap pelaksanaan impor barang tertentu wajib dilakukan verfikasi dipelabuhan muat barang sebelum dikapalkan oleh surveyor yang ditetapkan oleh menteri perdaganan.  DO (Delivery Order)  dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran kepada importir yang berisi bahwa barang impor sudah sampai di pelabuhan.  Dokumen BC 2.3  pemberitahuan pengangkutan barang impor dari suatu tempat ke tempat lain dalam pengawasan pabean.  B/L (Biling of Lading) B/L adalah suatu tanda terima penyerahan barang yag dikeluarkan oleh perusahaan pelayanan sebagai tanda bukti pemilikan atas barang yang telah dimuat di atas kapal laut oleh eksportir untuk diserahkan kepada importir  Invoice Invoive dalah dokumen yang isinya mengenai nilai atau harga barang komoditi.  Packing List Packing List adalah dokumen yang isinya memuat daftar informasi mengenai rincian fisik barang komoditi yang akan diimpor. Dokumen Khusus untuk impor Garam Surat permohonan yang ditujukan kepada Direktur Industri Kimia Hulu, Direktorat Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka. (Ditandatangani penanggungjawab perusahaan) Rencana Impor Laporan Produksi (realisasi dan rencana) serta pemakaian bahan baku Surat Pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000,-
  • 14. 14 Diagram alir dan uraian proses, serta neraca massa dalam proses produksi tersebut Salinan Izin Usaha Industri (IUI)/Tanda Daftar Industri (TDI)/Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Salinan Angka Pengenal Importir Produsen (API-P)/Angka Pengenal Importir Terbatas (API-T) Salinan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Hasil peninjauan lapangan, bila diperlukan Keterangan lain yang dianggap perlu Surat kuasa asli (Materai Rp.6000)
  • 15. 15 BAB III DATA, INFORMASI, DAN FAKTA IMPOR GARAM 3.1 Data Impor Komoditi Garam di Dunia Garam merupakan komoditas penting bagi kehidupan manusia. Selain sebagai penambah cita rasa pada makanan, garam juga bermanfaat bagi tubuh manusia yaitu menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh kita. Namun kelebihan konsumsi garam juga akan mengakibatkan berbagai macam penyakit. Garam juga digunakan dalam industri-industri tertentu seperti industri farmasi, industri perminyakan, industri aneka pangan dan juga industri pengolahan air (water treatment). Berdasarkan data yang dikutip dari USGS (United States Geological Survey), total produksi Garam di seluruh dunia adalah sebanyak 255 juta ton metrik pada tahun 2016, sedangkan Negara Penghasil Garam Terbesar di Dunia adalah China (Tiongkok) dengan jumlah produksi sebanyak 58 juta ton metrik. Negara penghasil garam terbesar kedua adalah Amerika Serikat yaitu sebanyak 42 juta ton metrik. Negara yang menduduki urutan ketiga sebagai penghasil garam terbesar adalah India yaitu sebanyak 19 juta ton metrik. Berikut ini adalah daftar 10 Negara Penghasil Garam Terbesar di Dunia berdasarkan data yang dikutip dari USGS untuk tahun 2016: Negara Jumlah Produksi (Ton) Panjang Garis Pantai (Km) Lokasi China (Tiongkok) 58 Jt 14.500 Benua Asia Amerika Serikat 42 Jt 19.924 Benua Amerika Utara India 19 Jt 7.000 Benua Asia Jerman 12,5 Jt 2.389 Benua Eropa Australia 12 Jt 25.760 Benua Australia Chili 11 Jt 6.435 Benua Amerika Selatan Meksiko 10,5 Jt 9.330 Benua Amerika Utara Kanada 10 Jt 202.800 Benua Amerika Utara Brasil 7,5 Jt 7.491 Benua Amerika Selatan Ukraina 6,1 Jt 2.782 Benua Eropa Sumber : https://ilmupengetahuanumum.com/10-negara-penghasil-garam-terbesar-di-dunia/
  • 16. 16 3.2 Data Impor Komoditi Garam Urutan 10 Besar Melambungnya harga garam di pasaran oleh karena pemenuhan akan garam domestik yang lebih sedikit dari pada permintaan pasar menjadi masalah yang cukup serius, untuk tetap menstabilkan harga kebutuhan tersebut pemerintah Indonesia mensiasati dengan impor garam dari negara luar. Berikut adalah data Negara pengimpor komoditi garam di Indonesia pada tahun 2016. Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/08/04/dari-mana-impor- garam-indonesia Dari Tabel Tersebut dapat dilihat bahwa Asutralia menjadi Eksprtir garam ke Indonesia yang tertinggi yaitu 1,8 Jt ton dibandingkan dengan Negara lainnya, disusul oleh India pada peringkat ke dua dengan nilai Impor sejumlah 380,5 ribu ton, dan yang ketiga adalah Tiongkok yang merupakan penghasil garam terbesar di dunia dengan kuota impor 4,6 ribu ton. Serta yang lain-lainya.
  • 17. 17 10 negara terbesar yang memproduksi garam di dunia : Sumber : http://validnews.co/Aceh-Impor-Garam-Senilai-US--1-5-juta-rSg 3.3 Data Impor Komoditi Garam di Indonesia Impor komoditi pokok seperti garam ke Indonesia sudah menjadi hal yang lumrah, mahalnya biaya produksi serta tidak didukung oleh cuaca serta peralatan yang memadai menjadi kendala utama bagi produsen domestic. Murahnya harga jual garam luar menjadi penghambat yang cukup serius. Maka berikut adalah data data impor garam di Indonesia dari tahun 2012 sampai tahun 2017.
  • 18. 18 Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/07/28/berapa-impor-garam- indonesia Dari data tersebut dapat dilihat pada tahun 2017 impor garam Indonesia memiliki rentan yang cukup tinggi dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dikutip dari dkatadata.co.id bahwa hal tersebut disinyalir karena tingginya curah hujan sehingga berdampak kepada produsen garam dalam negri kesulitan untuk memproduksinya dan memenuhi permintaan pasar yang ada.
  • 19. 19 Berdasarkan kebutuhan garam industri, pemerintah menetapkan kuota impor garam tahun ini sebesar 3,7 ton. Dari jumlah tersebut Kementerian perdagangan telah menerbitkan izin impor garam untuk 2,37 juta ton. Sedangkan sisanya 1,33 juta ton akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun. Setelah munculnya polemik impor garam, kewenangan untuk memberi rekomendasi impor garam industri kembali ke Kementerian Perindustrian karena dianggap paling mengerti kebutuhan garam industri. Seperti diketahui, rekomendasi impor garam sebelumnya berada di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor garam Indonesia periode (Januari- Februari 2018) mencapai 299 ribu ton dengan nilai US$ 9,5 juta. Volume impor tersebut naik 62% dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya 184 ribu ton. Sementara impor garam pada 2017 naik 19% menjadi 2,53 juta ton dari tahun sebelumnya 2,14 juta ton. Sementara nilainya justru turun 2,81% menjadi US$ 83,6 juta dari tahun sebelumnya US$ 86 juta.
  • 20. 20 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Mengapa Indonesia masih mengimpor garam ? Garam merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia, garam merupakan komoditas yang strategis karena dibutuhkan oleh semua kalangan. Indonesia memiliki wilayah lautan lebih luas dibandingkan daratan tetapi belum mampu membuat Indonesia dapat memenuhi kebutuhan garamnya sendiri. Karena itu, Indonesia harus impor untuk memenuhi kebutuhan garam. Produksi garam yang kurang, kualitas garam produksi petani lokal belum sesuai dengan standar yang ditetapkan industri, sehingga garam tersebut hanya bisa digunakan untuk rumah tangga saja. Untuk garam konsumsi, Indonesia sudah swasembada sejak 2012 lalu, sedangkan garam untuk industri kimia dan industri pangan, masih diimpor dari Australia dan India. Rendahnya produksi garam domestik sementara kebutuhan indutri terus meningkat membuat pemerintah kembali membuka keran impor. Namun, kebijakan tersebut selalu menuai kontroversi akibat perbedaan data. Seperti diketahui, sejak 2016, produksi garam mengalami penurunan tajam akibat perubahan cuaca ekstrim yang berdampak terhadap tingginya curah hujan. Untuk memenuhi kebutuhan garam domestik, pemerintah harus mendatangkan garam dari luar negeri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor garam sepanjang 2017 mencapai 2,55 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,3 juta ton atau 89,97% didatangkan dari dari Australia. Sumber : https://databoks.katadata.co.id. Produksi garam rakyat pada 2016 anjlok 96 % dari tahun sebelumnya karena tingginya curah hujan. Terjadinya perubahan iklim yang cukup ekstrem membuat intensitas
  • 21. 21 curah hujan tinggi di seluruh wilayah Indonesia sehingga produksi garam rakyat tahun lalu turun tajam. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat bahwa produksi garam rakyat pada 2016 hanya 188 ribu ton dari tahun sebelumnya 2,9 juta ton. Penurunan ini merupakan pertama kalinya sejak 2014. Anjloknya produksi garam nasional tersebut karena poduksi garam di sentra-sentra garam menyusut tajam. Produksi garam rakyat di Cirebon pada 2016 anjlok lebih dari 99 % menjadi 591 ton dari tahun sebelumnya 435 ribu ton, produksi garam di Sampang juga menyusut tajam lebih dari 98 persen menjadi tujuh ribu ton dari tahun sebelumnya 399 ribu ton. Kemudian Pati, produksi garamnya pada 2016 turun 98 % menjadi 6 ribu ton dari tahun sebelumnya 382 ton, Indramayu juga anjlok 98 % menjadi 6 ribu ton dari sebelumnya 317 juta ton, dan Sumenep juga turun 96 % menjadi 10 ribu ton dari sebelumnya 236 ribu ton. Sumber : https://databoks.katadata.co.id 4.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi Indonesia melakukan impor garam. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan di dunia yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia dengan panjang 99.093 kilometer. Maka tak heran ketika di Medio tahun 2017 pemerintah memutuskan untuk mengimpor garam sebesar 75.000 ton dari Australia, masyarakat merasa heran dan terhentak.
  • 22. 22 Bagaimana bisa, sebuah negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia harus mengimpor garam dari negeri tetangga yang notabene hanya sebuah benua kecil dengan garis pantai lebih pendek dari Indonesia (panjang garis pantai Australia hanya 25.760 km)? Bagaimana bisa Indonesia sebagai negara maritim – yang luas wilayah lautnya masuk ke dalam 10 besar di dunia mengalami defisit garam dengan jumlah yang cukup signifikan? Ternyata ada beberapa latar belakang yang membuat Pemerintah memutuskan untuk mengimpor garam dari Australia. Berikut adalah beberapa penyebabnya : 1. Adanya Ketimpangan Nilai Produksi dan Konsumsi Garam Nasional Pemerintah memutuskan untuk mengimpor garam karena terjadi ketimpangan jumlah produksi dan konsumsi garam secara nasional. Itu artinya, kebutuhan garam masyarakat Indonesia jauh-jauh lebih besar daripada jumlah garam yang dapat dihasilkan oleh petani garam. Dikutip dari bbc.com, menurut Sekjen Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara mengungkapkan bahwa produksi garam nasional pada tahun 2016 hanya mencapai 144.000 ton dari kebutuhan konsumsi yang sebanyak 4,1 juta ton. Adapun dari total nilai tersebut, sebesar 780.000 ton digunakan untuk konsumsi publik, sedangkan sisanya untuk keperluan Industri. 2. Faktor Cuaca Faktor cuaca juga memiliki peran yang besar mengapa produksi garam di Indonesia banyak mengalami gagal panen. Cucu Sutara mengungkapkan bahwa hujan terus menerus karena pengaruh La Nina membuat produksi garam terhambat dan nilainya produksi berkurang secara signifikan. Pada cuaca yang baik, satu hektare tambak garam dapat menghasilkan sekitar 70 ton garam. Namun jika cuaca buruk, jumlah produksi pun merosot tajam. 3. Faktor Teknologi Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang mumpuni untuk menjadi salah satu produsen garam terbesar, namun pada kenyataannya, mengandalkan kekayaan sumber daya alam saja tidaklah cukup. Selama ini petani garam di Indonesia masih menerapkan teknologi yang sederhana dalam memproduksi garam. Indonesia menerapkan teknologi evaporasi dalam memproduksi garam yang sangat bergantung pada cuaca dan sinar matahari. Indonesia juga masih menggunakan kincir angin serta pengeruk kayu, yang membuat kapasitas produksi sulit untuk ditingkatkan. Sedangkan Australia memproduksi garam dengan cara menciptakan suatu tambang garam, sehingga garam dapat diambil secara praktis dengan cara dikeruk.
  • 23. 23 4. Keterbatasan Lahan Garis pantai Indonesia memang sangat panjang, namun apakah semuanya dapat dijadikan lokasi penambangan garam? Jawabannya adalah tidak. Menurut Sekjen Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia, Cucu Sutara, anggapan orang awam bahwa tingkat produksi garam selalu berbanding lurus dengan panjang garis pantai adalah mitos. Pada kenyataannya dari garis pantai Indonesia yang memiliki panjang 99.093 kilometer, yang memenuhi syarat sebagai lokasi tambak garam hanyalah sebesar 26.024 hektare saja. Mengapa demikian? Hal ini karena dalam memproduksi garam, penentuan tambak turut dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yaitu air laut, serta tanah lokasi tempat garam diproduksi. 5. Ketidakberpihakan Pemerintah Dari sekian banyak permasalahan yang membelit petani garam di Indonesia, faktor yang paling penting tentu saja belum adanya keberpihakan Pemerintah kepada petani garam. Hal ini dikemukakan oleh Bhima Yudistira selaku pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Meskipun Pemerintah sendiri sebenarnya sudah memiliki suatu program yang bernama Pugar (Program Untuk Garam Rakyat) namun hingga saat ini belum menampakkan hasil yang signifikan. Merujuk data dari KIARA (Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan) dalam lima tahun terakhir saja, jumlah petani tambak garam terus menurun drastis. Pada tahun 2012, tercatat terdapat 30.668 jiwa petani garam, namun di 2016 jumlahnya merosot hingga 21.050 jiwa saja. Dalam hal ini, ada sekitar 8.400 petani garam yang kemudian menganggap garam tak indah lagi sebagai ladang penghasilan sehingga mereka lalu beralih profesi. Sumber : http://simulasikredit.com , http://kemenperin.go.id 4.3 Pengaruh atau manfaat impor garam bagi perekonomian Indonesia? Dampak positif adanya impor garam :  Terpenuhinya kebutuhan garam konsumsi masyarakat.  Terpenuhinya kebutuhan garam industri kimia atau farmasi.  Terpenuhinya kebutuhan garam industri pangan.  Meningkatkan hubungan bilateral dengan negara importir. Dampak negatif adanya impor garam :
  • 24. 24  Masalah pembiayaan, kurs rupiah sangat mempengaruhi daya beli Negara.  Harga jual garam lokal akan jatuh dan merugikan petani.  Perekonomian industri garam lesu dan tidak sedikit akan kolaps.  Menipisnya stok garam lokal dipasar.  Meningkatnya jumlah kemiskinan dan pengangguran. Indonesia memiliki wilayah yang berpotensi menghasilkan garam yaitu Cirebon, Madura, Pati, Indramayu, Rembang, Bima, Demak, Pamekasan, Surabaya, Jepara, Brebes, Pangkajene, Jeneponto, Tuban, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo dan Gresik. Jika potensi daerah-daerah tersebut dikembangkan dan dimaksimalkan, seharusnya Indonesia tidak perlu mengimpor garam kembali agar dapat memenuhi kebutuhan di tahun berikutnya. Saat ini, harga garam kualitas dua (KP II) hanya Rp 410 per kilogram sedangkan garam kualitas satu (KP I) Rp 480 per kilogram. Harga itu jauh dari patokan yang ditetapkan Kementrian Perdagangan, yaitu paling rendah Rp 750 per kilogram untuk KP I dan Rp 550 per kilogram untuk KP II. Sebagai perbandingan, harga jual garam impor asal Australia kurang lebih Rp 1.700 per kilogram. Dengan memakan waktu pengerjaan kurang lebih seminggu dengan harga jual garam yang tidak sesuai, diharapkan Pemerintah memberi perhatian lebih terhadap nasib para petani garam. Penghasilan yang terbatas membuat para petani memproduksi garam dengan sederhana yang jauh dari penggunaan teknologi. Perubahan cuaca juga sangat berpengaruh, seperti pada 2016 yang lalu fenomena La Nina menyebabkan lahan garam tidak bisa diolah, sehingga petani garam tidak bisa berproduksi. Pemerintah dapat berupaya dengan bekerjasama dengan investor untuk mengembangkan potensi yang ada. Dengan adanya suntikan dana dari investor diharapkan para petani mampu memproduksi garam dengan tekonologi pengolahan (refinery). Bantuan berupa penyuluhan bagaimana cara mengolah garam agar didapatkan hasil dengan kualitas baik dari para ahli dibidang ini juga dapat membantu para petani garam. Penyuluhan yang tepat dan menyeluruh dapat membangun motivasi para petani. Terkait dengan dibutuhkannya lahan yang luas dan tidak terputus-putus, Pemerintah dapat membuat kebijakan atau peraturan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Karena jumlah garis pantai yang sangat luas maka kebijakan yang dibuat harus tegas dan terintegrasi dengan baik. 4.4 Peran pemerintah mengenai kebijakan impor garam. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui tingginya impor garam Indonesia hingga saat ini tidak terlepas ketidakmampuan industri lokal memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. Hal ini karena dipicu banyaknya masalah yang dihadapi oleh industri garam lokal yaitu keterbatasan lahan, buruknya kualitas garam, produktivitas yang rendah dan teknologi yang tradisional. "Ini karena rendahnya produktivitas lahan rata-rata 60 ton per hektar per musim, padahal Australia mampu mencapai 350 ton per hektar per musim," katanya.
  • 25. 25 Beberapa faktor penghambat itu antara lain terbatasnya kepemilikan lahan dalam produksi garam rakyat yang saat ini hanya berkisar 1-5 hektar padahal idealnya minimal 1.000 hektar. Selain itu, masih buruknya kualitas garam Indonesia yang disebabkan oleh waktu pungut yang singkat dan proses kristalisasi dan lain-lain. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah telah menyusun suatu program pengembangan industri garam. Beberapa langkah itu antara lain :  Melakukan intensifikasi dengan tujuan meningkatkan kualitas garam dan produktivitas di sentra-sentra produksi garam, langkah-langkahnya antara lain: • Perbaikan penyempurnaan saluran air garam dari air laut ke penampungan air laut (reservoir ) dan saluran dari reservoir ke lahan penggaraman dan kristalisasi. • Perbaikan tanggul-tanggul antar kolam Pengerasan lahan kristalisasi untuk mempercepat kristalisasi  Melakukan langkah ekstensifikasi yang bertujuan untuk melakukan perluasan lahan pegaraman yang akan diperluas ke wilayah Indonesia Timur terutama di lahan-lahan non produktif. Beberapa program yang telah disiapkan antara lain: • Pemetaan ulang lahan-lahan garam yang produktif dan non produktif di Indonesia. Memfokuskan pengembangan di daerah-daerah potensial sentar industri garam seperti Bima, Rembang, Sumbawa, Teluk Kupang, Jeneponto, Ngada NTT dan Takalar Sulawesi.  Melakukan promosi investasi terkait pengembangan lahan garam untuk wilayah- wilayah yang memiliki skala ekonomi seperti wilayah Rembang, Jeneponto dan Bima yang memiliki lokasi minimum 1.000 hektar. Untuk wilayah Bima, Sumbawa, Teluk Kupang, dan Ngada NTT memiliki potensi skala lahan 3.000-5.000 hektar. Berbagai upaya peningkatan kuantitas dan kualitas ditempuh guna memenuhi target swasembada garam industri. Pemerintah mendorong produksi garam nasional, terutama garam rakyat menjadi kualitas industri. Salah satunya, dengan memberi bantuan alat geomembrane kepada 35.000 petani garam di 40 kabupaten/kota. Dengan upaya – upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi garam nasional menjadikan target produksi garam rakyat pada 2017 3,8 juta ton menjadi sebesar 4,5 juta ton pada tahun 2019.
  • 26. 26 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan teori dan analisis di atas, kami dapat menyimpulakan bahwa : 1. Garam merupakan komoditi yang sangat dibutuhkan di Indonesia, tapi masih sedikit orang Indonesia yang mampu membuat garam, sehingga Indonesia masih harus mengimpor garam dari luar negeri. 2. Dalam impor garam terdapat faktor-faktor yang penunjang, penghambat dan yang mempengaruhi untuk Indonesia masih impor garam dari negara lain. 3. Impor garam terbesar adalah dari negara Australia, sedangkan negara terbesar yang memproduksi garam adalah China. 4. Indonesia mampu membuat garan sendiri, hanya saja masih kurang untuk digunakan dalam negeri. 5.2 Saran - Saran 1. Tingkatkan system teknologi agar lebih mudah membuat garam, dan bisa menghasilkan garam yang berkualitas dengan kuantitas yang mencukupi kebutuhan pula. 2. Membina petani garam agar termotivasi untuk membuat garam dan lebih banyak orang yang tertarik untuk membuat garam. 3. Pemerintah harus membuat target kebijakan sistematis untuk meningkatkan produksi garam 2-3 tahun kedepan. 4. Pemerintah juga harus memiliki program untuk petani garam agar para petani garam memilik target dalam memproduksi garam nya.
  • 27. 27 Daftar Pustaka  Landasan teori garam abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/F3113035  Landasan teori garam erepo.unud.ac.id/8677/3/c7760c2201d387bd52cef69e31c14f97  Tabel masalah 1 https://databoks.katadata.co.id  Tabel masalah 2 http://simulasikredit.com , http://kemenperin.go.id  Data produksi garam dikutip USGS (United States Geological Survey) sedangkan panjang garis pantai dikutip dari CIA world factbook. Data tahun 2016.  Data impor garam di dunia https://ilmupengetahuanumum.com/10-negara-penghasil-garam-terbesar-di-dunia/  Data impor garam 10 besar https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/08/04/dari-mana-impor-garam-indonesia http://validnews.co/Aceh-Impor-Garam-Senilai-US--1-5-juta-rSg  Data impor garam di Indonesia https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/07/28/berapa-impor-garam-indonesia