MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH.pptx
1.
2. 1. Maju mundurnya sebuah sekolah ditentukan
sekali oleh bagaimana kiprah Kepala Sekolah
dalam mengelola sekolah tersebut, Karena
Kepala Sekolah berkedudukan sebagai TOP
MANAGER atau Pimpinan (Leader) dalam
Lembaga Tersebut.
2. Dalam deskripsi wawasan wiyata mandala
bahwa Kepala Sekolah mempunyai wewenang
dan tanggung jawab penuh atas
penyelenggaraan pendidikan dilingkungan
sekolahnya
3. B. Berdasar pasal 8 Kep Mendikbud No. 0490/U/92, ayat 1,
seorang Kepala Sekolah bertanggung jawab atas :
1. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang meliputi ;
a. Penyusunan program kerja sekolah.
b. Pengaturan kegiatan proses belajar mengajar dan hasil berlajar serta
bimbingan penyuluhan.
c. Menyusun RAPBS.
2. Pembinaan kepada siswa;
3. Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan
lainya.;
4. Menyelenggarakan administrasi sekolah yang meliputi administrasi
ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum;
5. Perencanaan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan saran dan
prasarana;
6. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan dan atau masyarakat.
4. C. Indikator Keberhasilan
1. Sebagai Pemimpin, harus mempunyai :
a. Kepribadian yang matang dan menarik dalam kehidupan sehari-hari disekolah;
b. Mempunyai kemampuan untuk memotivasi bawahan atau rekan sekerja dalam rangka
memperlancar pelaksanaan tugas;
c. Mempunyai kemampuan dalam mengambil keputusan secara tepat pada saat-saat yang
dibutuhkan;
d. Dapat berkomunikasi dengan semua pihak;
e. Mampu mendelegasikan wewenang secara tepat pada para pembantunya
2. Sebagai Manajer, harus memahami Visi, Misi dan Tujuan :
a. Mampu menyusun rencana kerja atau program yang akan diwujudkan dalam jangka panjang
dan jangka menengah serta jangka pendek;
b. dapat memilih pembantunya secara tepat;
c. menggerakan para pembantunya;
d. Pengawasn, Pengontrolan, dan Evaluasi;
3. Sebagai Wirausaha :
a. Sebagai bisnisman atau entre preunership;
b. Mempunyai keberanian untuk membuat manuver-manuver dalam bidang pendidikans;
c. Hendaknya dalam mengelola sekolah mengarah pada bentuk sekolah yang mandiri;
4. Sebagai Pencipta Iklim Kerja
5. Sebagai Pendidik
6. Sebagai Supervisor
5. D. KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Proses Kegiatan Belajar Mengajar yaitu :
Proses berintraksinya antara peserta didik
dengan guru baik dalam ruang kelas, ruang
praktek, bengkel, maupun lainya tempat
berlangsungnya proses pentransferan ilmu
pengetahunan dan tekonlologi dari guru kepada
peserta didik. Kegiatan belajar mengajar yaitu
bertemunya antara guru dan peserta didik, pada
sekolah menengah kejuruan kegiatan belajar
mengajarnya lebih menekankan pada praktek
agar penguasaan ketrampilan dapat terwujud.
6. E. faktor-faktor yang harus dipersiapakan
dalam PBM yaitu :
1. Guru harus menyusun program dan menentukan strategi
pembelajaran
2. Guru yang betul-betul memahami tuntutan yang ada pada
kurikulum baik materi pembelajaran maupun
ketrampilannya
3. Peserta didik/Siswa dikondisikan dalam suasana
menyenangkan
4. Sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran
harus betul-betul dipersiapkan agar peserta didik dapat
praktek ketrampilan dengan peralatan atau mesin-mesin
yang tersedia sesuai dengan kondisi yang ada pada dunia
usaha/industri,
5. Proses Belajar Mengajar harus disusun dalam suasana
yang kondusif dan menggairahkan baik bagi gurunya
maupun peserta didiknya
6. Setiap akhir penyelesaian dari kompetensi/sub
kompetensi harus diukur dengan Baik.
7. Sarana dan prasarana pada sekolah kejuruan sangat
menentukan sekali terhadap keberhasilan dalam
memproses out put/tamatanya, karena peralatan praktek
yang jumlahnya memadai dengan spesifikasi sesuai dengan
pekembangan ada pada dunia industri, seperti untuk
kelompon binis dan manajemen peralatan yang minimal
ada yaitu satu ruang mesin ketik manual, satu ruang
mensin tik elelctronic, satu ruang mesin-mesin bisnis
seperti cash register, labeling, timbangan harga, calculator,
card machine, aiphone, dan bilang memungkikan
dilengkapi dengan labolatorium bahasa, ruang komputer
dengan jaringan internet.
8. Tujuan Unit Produksi :
1. Memberikan kesempatan kepada siswa dan guru
mengerjakan pekerjaan praktek yang berorientasi pada
pasar.
2. Mendorong Siswa dan guru dalam hal pengembangan
wawasan ekonomi dan kewiraswastaan.
3. Memperoleh tambahan dana bagi penyelenggaraan
pendidikan.
4. Meningkatkan kreativitas siswa dan guru.
9. Dasar dalam penyelenggaraan praktek kerja
industri diatur dengan Keputusan Mendikbud
No. 323/U/1997, tetang Penyelengaraan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada Sekolah
Menengah Kejuruan.
Pengertian PSG yaitu Penyelengaraan Pendidikan
yang dilaksanakan disekolah dan di DU/DI.
10. Program PSG ini meliputi keseluruhan program
Sekolah mulai dari tingkat satu sampai terakhir
dengan tujuan :
1. Menghasilkan tanaga kerja yang memiliki
keahlian profesional.
2. Memperoleh keterkaitan dan kesepadanan
(Link and Match) antara sekolah dan dunia
kerja
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan
dan penelitian tenaga kerja yang berkualitas
profesional.
4. Memberikan pengakuan dan penghargaan
terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
11. langkah-langkah untuk mempersiapkan kegiatan
PSG :
1. Harus memiliki Kepala sekolah yang
berkemampuan menejerial yang handal dengan
indikator :
a. Mampu membina hubungan baik dengan
dunia usaha/dunia industri.
b. Mampu menggerakan sumber daya manusia
yang ada disekolah
c. Mampu memasyarakatkan konsepsi dan misi
Sistem Ganda pada SMG baik disekolah,
dunia usaha/dunia industri
12. 2. Menyusun program kerja yang jelas tentang
rencana pelaksanaan PSG sebagai bahan
kajian serta pertimbangan pihak Dunia
Usaha/Industri yang akan diajak
bekerjasama.
3. Memantapkan ikatan kerjasama antar SMK
yang bersangkutan dengan Dunia Usaha/
Industri pasangannya
13. 4. Menyusun program pengajaran bersama Dunia Usaha/Industri
pasangannya berdasarkan kurikulum yang berlaku, dengan hasil
berupa kesepakatan tentang kesepadanan, yang antara lain berupa :
a. Jenis dan tingkat keahlian yang akan dilatihkan sesuai dengan
standar profesi.
b. Adanya standar Pendidikan dan pelatihan yang antara lain yaitu :
1) Lamanya waktu yang di perlukan pendidikan dan latihan.
2) Pembagian tempat pelaksanaan pelatihan pada Dunia Usaha /
Industri.
3) Model penyelenggaraan yang akan diterapkan.
4) Sistem pembibingan yang akan di lakukan.
5) Sistem pengujian ketrampilan / Uji kompetensi.
6) Sertifikasi.
7) Jumlah peserta/daya tampung.
8) Layanan / fasilitas yang di peroleh peserta, dll
c. Menyiapkan tenaga yang akan terlibatdalam pelaksanaan kepada
masyarakat umum dan instansi terkait.
d. Memiliki program kerja yang jelas tentang pelaksanaa n PSG.
e. Telah melakukan rintisan kerja sama dengan dunia usaha/industri
untuk menyepakati pelaksanaan PSG.
14. 5. Memiliki pokja PSG.
6. Memiliki data kesiapan guru yang dapat mendukung
pelaksanaan PSG.
7. Memiliki data yang akurat tentang potensi Dunia
Usaha / Industri yang dapat di optimalkan untuk
mendukung pelaksanaan PSG, yang meliputi hal-hal
sbb:
a. Bidang usaha / industri.
b. Daya tampung untuk menerima peserta.
c. Sumber daya yang dapat di manfaatkan.
d. Bentuk kerja sama yang dilakukan.
8. Fasilitas praktek Dasar Kejuruan untuk
mempersiapkan ketrampilan bagi peserta PSG.
9. Memiliki unit produksi yang dapat mendukung
praktek keahlian kejuruan.
15. Langkah – Langkah Pelaksanaan PSG
1. Melaksanakan PSG sesuai dengan
program yang telah di tentukan
2. Monitor jalanan kegiatan peserta PSG
dan evaluasi pelaksanaannya.
3. Setelah selesai melaporkan kegiatan PSG
tersebut .
16. Pelaksanakan Penyelenggarakan PSG , yaitu:
1. Persiapan administrasi :
a. Pengirima surat permintaan
/permohonan.
b. Mempersiapkan perangkat berkas PSG :
1) Surat Tugas
2) Tata Tertib PSG
3) Agenda Kegiatan PSG
4) Daftar Hadir Peserta PSG
5) Daftar Nilai PSG
c. Membuat surat ucapan terima kasih
17. 2. Menyelenggarakan pembekalan peserta PSG :
a. Tata tertib PSG
b. Motivasi ethos kerja
c. Etika perkantoran
d. Maksud dan tujuan PSG
3. Pemberangkatan PSG;
4. Monitoring PSG pada Dunia Usaha/Industri.
5. Mengadakan uji kompetensi pada peserta PSG
6. Membuat sertifikat kompetensi Lulus PSG
18. I. KESISWAAN
Kegiatan kesiswaan meliputi kegiatan sbb:
1. Penerimaan Siswa Baru
2. Kegiatan Kesiswaan
a. Menyusun program pembinaan kesiswaan yang
jelas dengan target yang rasional.
b. Menginventarisir kegiatan kesiswaan antara
lain kegiatan kepramukaan, musik, seni tari, dll.
19. J. ADMINISTRASI SEKOLAH
Adminstrasi sekolah ditata sebaik mungkin
karena karena kegiatan administrasi sebagai
kegiatan proses pendokumentasian dari
segala kegiatan sekolah, Adapun kegiatan
administrasi sekolah meliputi :
1. Adminstrasi persuratan
2. Adminstrasi kesiswaan
3. Adminstrasi keuangan
4. Adminstrasi perlengkapan
5. Adminstrasi penggajian
6. Adminstrasi pengajaran
20. Bursa Kerja Khusus (BKK) berfungsi sebagai wadah
untuk memasarakan lulusan. Adapun kegiatan BKK
antara lain yaitu :
1. Menginventarisir
2. Memberikan bekal pada tamatannya
3. Menawarkan tamantannya pada dunia industri
4. Menyelenggarakan seleksi pada tamatannya
5. Memonitor pada tamatannya yang sudah
bekerja pada dunia industri.
21. Bahwa mengelola sebuah Sekolah Menengah
Kejuruan adalah sebuah seni, karena banyak hal
yang harus dilakukan untuk membuat
terobosan-terobosan agar Sekolah Menengah
Kejuruan akan mendapatkan kesan yang positif
di hati masyarakat sehingga tidak akan ada
pandangan lagi bahwa Sekolah Menengah
Kejuruan sebagai sekolah kelas dua.
22. M. KESIMPULAN
Dalam pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan ada faktor-faktor
yang harus ditangani secara serius dan penuh kesungguhan, yaitu
antara lain :
1. Visi dan Misinya
2. Kurikulumnya
3. Manajemen kepala sekolahnya
4. Penyelengaraan Kegiatan Belajar Mengajarnya
5. Fasilitas pendukung yaitu saran dan prasarananya
6. Pelaksanaan praktek kerja industrinya (on job training)
7. Pemberdayaan Unit Produksinya
8. Pemasaran lulusanya agar terserap pada dunia kerja, memalui
Bursa Kerja Khususnya.