Dokumen tersebut memberikan ringkasan program intervensi terpadu berdasarkan hasil pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Balongsari. Berdasarkan analisis situasi dan capaian indikator kesehatan, program akan difokuskan pada meningkatkan partisipasi keluarga dalam program KB, meningkatkan pemantauan pertumbuhan balita, dan meningkatkan kepatuhan pasien penyakit kronis dalam mengikuti pengobatan. [/ringkasan]
2. 1. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
Nama Puskesmas : Puskesmas Balongsari
Alamat : Jl. Balongsari Tama No. 1 Surabaya
Nomor Telp/fax : 0317417104
Tahun Berdiri : 2005
Tipe Puskesmas : Rawat Inap Persalinan / PONED
Visi Puskesmas : Pelopor Budaya Hidup Sehat Menuju Masyarakat Mandiri
Misi Puskesmas :
1. Membudayakan Hidup Sehat di Masyarakat
2. Menjadi Pusat Informasi Kesehatan bagi Masyarakat
3. Memberikan Pelayanan yang Bermutu dan Mengutamakan Keselamatan pasien
4. Menggalang Kerja sama yang baik dengan Lintas Sektor Terkait
ANALISIS SITUASI
3. DASAR PELAKSANAAN
1. PMK No 39 Tahun 2016 Tentang Penyelenggara Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan
Keluarga
2. PMK NO. 43 TAHUN 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal
3. PMK No. 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas
4. Jml Penduduk & KK
KELURAHAN JUMLAH
KELUARGA
YANG SUDAH
DIKUNJUNGI
%
1. BALONGSARI 3003 3065 102%
2. KARANGPOH 4438 4466 100,6%
3. TANDES 2099 2260 107,7%
PUSKESMAS 9541 9730 102,6%
13. NO INDIKATOR
TARGET
NASIONAL
CAPAIAN KS
JAWA TIMUR
CAPAIAN KS
KOTA
SURABAYA
CAPAIAN KS
PUSKESMAS
1
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana
(KB)
65% 48,30% 45,80% 68,8
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100% 88,50% 85,80% 96,1
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100% 94,70% 96,40% 100,0
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 100% 82,00% 88,80% 88,0
5 Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 100% 92,40% 94,20% 94,0
6
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar
100% 32,90% 34,60% 37,7
7
Penderita hipertensi melakukan pengobatan
secara teratur
100% 22,60% 46,90% 36,2
8
Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
100% 17,00% 8,90% 14,8
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 70% 49,50% 62,10% 58,4
10
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
100% 42,30% 57,00% 43,9
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100% 97,80% 98,90% 99,5
12
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat
100% 91,60% 98,50% 99,6
Capaian 12 Indikator , IKS Provinsi, IKS Kota Surabaya, Dan IKS Puskesmas
14. Capaian 12 Indikator, IKS Puskesmas & IKS Kecamatan
No Indikator
Kelurahan
BALONGSARI
Kelurahan
KARANGPOH
Kelurahan
TANDES
% Cakupan
Puskesmas
% Cakupan
Kecamatan
1 Keluarga mengikuti program KB *) 59% 80% 67% 68,77 % 69%
2
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
kesehatan
95% 96% 97% 96,08% 95%
3
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap
*)
100% 100% 100% 100% 100%
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 87% 86% 91% 87,9 % 89%
5 Pertumbuhan Balita dipantau 92% 96% 95% 94,01 % 95%
6
Penderita TB Paru yang berobat sesuai
standar
31% 46% 37% 37,71 % 29%
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 31% 40% 37% 36,18 % 37%
8
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan
tidak ditelantarkan
32% 13% 0% 14,78 % 10%
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 54% 61% 60% 58,36 % 66%
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 41% 46% 45% 43,87 % 63%
11
Keluarga memiliki akses/menggunakan
sarana air bersih
99% 100% 100% 99,53 % 100%
12
Keluarga memiliki akses/menggunakan
jamban keluarga
99% 100% 100% 99,6 % 99%
IKS 0,239 0,311 0,273 0,3 0,393
15. B. Capaian 12 Indikator, terhadap program
NO INDIKATOR
CAPAIAN PROGRAM
CAPAIAN KS
PUSKESMAS
KEL.
BALONGSARI
KEL.
TANDES
KEL.
KARANGPO
H
Target 2018
(%)
Capaian
Program sd
bulan
Oktober (%)
Sumber
Data
1
Keluarga mengikuti program Keluarga
Berencana (KB)
70,0 100,0 PKP 68,8 59,2 67,2 79,9
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100,0 94,3 SPM 96,1 95,33 96,6 96,3
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 95,0 72,9 PKP 100,0 100 100 100,0
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 100,0 197,0 SPM 88,0 86,99 90,7 86,2
5 Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 80,0 100,0 PKP 94,0 91,9 94,3 95,9
6
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar
100,0 64,3 SPM 37,7 31,4 35,9 45,8
7
Penderita hipertensi melakukan pengobatan
secara teratur
100,0 22,3 SPM 36,2 31,37 37 40,2
8
Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
100,0 88,7 SPM 14,8 31,58 0 12,8
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 100,0 76,0 PHBS RT 58,4 53,93 60,4 60,8
10
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
100,0 43 BPJS 43,9 41,14 44,9 45,6
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 85,0 100,0 PKP 99,5 99,45 99,6 99,6
12
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat
85,0 100,0 PKP 99,6 99,26 99,7 99,8
IKS 0,3 0,24 0,273 0,3
16. Kelurahan Balongsari dengan capaian IKS
terendah 0,24 sebagai wilayah yang akan di
intervensi program PIS-PK.
17. NO
PROGRAM
PRIORITAS
KS
INDIKATOR
TARGET KS
NASIONAL
PENCAPAIAN
MASALAH di Wilayah Kelurahan Balongsari
Puskesmas
Kelurahan
Balongsari
1 KIA & GIZI
Keluarga mengikuti program
Keluarga Berencana (KB)
65% 68,8 59,20% Sebesar 8,92% keluarga belum mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
Ibu melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan
100% 96,1 95,33% Sebesar 4,7% ibu belum melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap
100% 100,0 100,00% Tidak Ada Masalah
Bayi mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif
100% 88,0 86,99% Sebesar 13,0% bayi belum mendapat air susu ibu (ASI) secara eksklusif
Balita mendapatkan pematauan
pertumbuhan
100% 94,0 91,90% Sebesar 8,1% balita belum mendapatkan pematauan pertumbuhan
2 PM & PTM
Penderita tuberkulosis paru
mendapatkan pengobatan sesuai
standar
100% 37,7 31,40%
Sebesar 68,60% penderita tuberkulosis paru belum mendapatkan pengobatan sesuai standar
(Sudah dilakukan verifikasi secara langsung dan seluruh penderita Tuberkulosis di wilayah
Kelurahan Balongsari sudah mendapatkan pengobatan sesuai standar)
Penderita hipertensi melakukan
pengobatan secara teratur
100% 36,2 31,37% Sebesar 68,63% penderita hipertensi belum melakukan pengobatan secara teratur
3
PERILAKU
SEHAT &
KESLING
Penderita gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan dan
tidak ditelantarkan
100% 14,8 31,58%
Sebesar 68,42% penderita gangguan jiwa belum mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan (Sudah dilakukan verifikasi secara langsung dan seluruh penderita gangguan jiwa
di wilayah kerja Puskesmas Balongsari sudah tertangani dan tidak ditelantarkan)
Anggota keluarga tidak ada yang
merokok
70% 58,4 53,93% Sebesar 22,95% anggota keluarga masih ada yang merokok
Keluarga sudah menjadi anggota
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
100% 43,9 41,14% Sebesar 58,86% keluarga belum menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Keluarga mempunyai akses sarana
100% 99,5 99,45% Sebesar 0,55% keluarga belum mempunyai akses sarana air bersih
Identifikasi Masalah
18. Tabel Capaian 12 Indikator Per RW Kelurahan Balongsari
INDIKATOR
TARGET
KS
NASIONA
L
CAPAIAN
KELURAHA
N
CAPAIAN 12 indikator PER RW
1 2 3 4 5 6 7
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 65% 59.20% 55.38% 56.16% 54.42% 53.49% 59.81% 61.15% 66.61%
Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100% 95.33% 100.00% 95.65% 79.31% 100.00% 100.00%100.00%100.00%
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%100.00%100.00%
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 100% 86.99% 83.33% 90.00% 84.62% 100.00% 55.56% 90.91% 90.00%
Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 100% 91.90% 81.48% 95.31% 94.34% 98.18% 85.37% 95.83% 96.77%
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan
sesuai standar
100% 31.40% 62.50% 28.57% 26.67% 16.67% 50.00% 16.67% 10.53%
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
teratur
100% 31.37% 36.44% 41.43% 25.68% 32.79% 27.27% 36.84% 20.48%
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan
tidak ditelantarkan
100% 31.58% 60.00% 50.00% 0 0 0 50.00% 0
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 70% 53.93% 46.34% 55.64% 62.62% 55.80% 61.13% 66.36% 47.49%
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
100% 41.14% 41.24% 42.12% 45.51% 39.48% 49.33% 44.60% 34.83%
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100% 99.45% 99.25% 100.00% 99.34% 99.26% 99.00% 99.06% 99.72%
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban
sehat
100% 99.26% 98.87% 99.48% 99.67% 97.79% 99.33% 99.53% 99.72%
19. a) 68,60% penderitatuberkulosisparu belummendapatkanpengobatansesuai standar
b) 68,63 % penderita hipertensibelummelakukan pengobatansecara teratur
c) 68,42% penderitagangguanjiwabelummendapatkan pengobatan dan tidakditelantarkan
d) 58,86% keluarga belummenjadianggotaJKN
RUMUSAN MASALAH
20. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH
U S G HASIL RANKI
NG
URGENCY SERIOUSNESS GROWTHNESS U x S x G
1
Sebesar 68,6% penderita tuberkulosis
paru belum mendapatkan pengobatan
sesuai standar
5 5 5 125 1
2
Sebesar 68,6% penderita hipertensi
belum melakukan pengobatan secara
teratur
4 5 5 100 2
3
Sebesar 68,4% penderita gangguan jiwa
belum mendapatkan pengobatan dan
tidak ditelantarkan
4 5 4 80 3
4
Sebesar 58,86% keluarga belum
menjadi anggota JKN
2 3 3 18 4
21. PRIORITAS MASALAH TERPILIH
a) 68,60% penderita tuberkulosis paru belum mendapatkan
pengobatan sesuai standar
b) 68,63 % penderita HT yang belum berobat sesuai standar
22. 68,6% penderita tuberkulosis paru belum mendapatkan pengobatan sesuai standar
68,6%
penderita
tuberkulosis
paru belum
mendapatka
n
pengobatan
sesuai
standar
MAN
MONEY
MATERIAL
METHODE
ENVIRONMENT
Kualitas sampel dahak
tidak memenuhi syarat
Tidak tahu jika menderita
TB
Menganggap hanya batuk biasa
Kesalahan entry oleh
petugas
Takut dengan Stigma
negatif masyarakat
terhadap TB
Kurangnya
pengetahuan tentang
TB
Sosioekonomi rendah
Minim info tentang TB
Kurangnya koordinasi DPM/Klinik
Pratama dalam pelaporan kasus TB
Sulitnya akses transportasi menuju
puskesmas
Banyak apotek menjual obat bebas
23. Sebesar
68,63%
penderita
HT belum
berobat
secara
teratur
MAN
MONEY
MATERIAL
METHODE
ENVIRONMENT
Pengobatan seumur hidup
Pasien sudah lelah berobat
Kurangny akesadaran penderita
untuk berobat secara teratur
Kurangnya pengetahuan
Penderita HT bekerja
Merasa tidak ada keluhan
Minim info tentang HT
Menganggap HT sebagai penyakit
biasa
Minim info tentang HT
Biaya pengobatan tidak sedikit
Tidak memiliki JKN
Pengobatan
berlangsung lama
Adanya apotek yang menyediakan
layanan pemeriksaan tekanan darah
tanpa pemeriksaan oleh nakes
Banyaknya obat-obatan HT yang
dijual bebas
Perlu pengobatan
secara kontinyu dan
teratur
Lingkungan belum mendukung
untuk minum obat teratur
Kurangnya pengetahuan
masyarakat sekitar
Kurangnya partisipasi
keluarga
Banyaknya penderita HT
membeli obat bebas
Kurangnya pengetahuan
mengenai HT
Sebesar 68,63% penderita hipertensi belum melakukan
pengobatan secara teratur
24. RUMUSAN AKAR PENYEBAB MASALAH
A. Akar dari Masalah 68,6% penderita Tuberkulosis paru belum
mendapatkan pengobatan sesuai standar
1) Kurang pengetahuan tentang TB
2) Kesalahan entry oleh petugas
3) Sosioekonomi rendah
4) Banyak apotek menjual obat secara bebas
5) Sampel dahak tidak berkualitas
6) Kurangnya koordinasi DPM/Klinik Pratama dalam pelaporan kasus TB
25. RUMUSAN AKAR PENYEBAB MASALAH
B. Akar dari Masalah penderita hipertensi belum melakukan pengobatan
secara teratur
1) Kurangnya pengetahuan mengenai HT
2) Pengobatan yang lama
3) Penderita tidak menjadi peserta JKN
4) HT Perlu pengobatan secara kontinyu
5) Kurangnya partisipasi keluarga
6) Kurangnya pengetahuan masyarakat sekitar terkait HT
26. TABEL AKAR PENYEBAB MASALAH TUBERKULOSE
NO Prioritas Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1
68,6% penderita
tuberkulosis paru belum
mendapatkan pengobatan
sesuai standar
Kurangnya pengetahuan tentang TB
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mll
peer educator oleh kader TB terlatih
Mengaktifkan kegiatan Cak Ning 1-15
Kesalahan entry oleh petugas Verifikasi data oleh petugas
Sosioekonomi rendah
Banyak apotek menjual obat secara bebas
Melakukan pembinaan dengan apotek
terdekat
Sampel dahak tidak berkualitas
Mengajarkan cara mengeluarkan dahak
dengan benar
Mengaktifkan Satgas TB Kecamatan
Mengaktifkan Kader TB Aisiyah
Pemanfaatan teknologi TCM
Kurangnya koordinasi DPM/Klinik Pratama
dalam pelaporan kasus TB
Membuat MOU dengan DPM/Klinik
Pratama
27. NO Prioritas Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
2
Sebesar 68,6% penderita
hipertensi belum melakukan
pengobatan secara teratur
Kurangnya pengetahuan mengenai HT Pemberian informasi terkait HT
Pengobatan berlangsung lama
Pemberian motivasi untuk menjalani
pengobatan
Penderita tidak menjadi peserta JKN
Persuasi kepada masyarakat untuk menjadi
peserta JKN
HT Perlu pengobatan secara kontinyu
Pemberian motivasi dan dukungan untuk
menjalani pengobatan
Kurangnya partisipasi keluarga
Menciptakan lingkungan yang mendukung
penderita HT dengan memotivasi keluarga
untuk memberi dukungan, pemberian informasi
terkait program HT
Kurangnya pengetahuan masyarakat
sekitar terkait HT
Pemberian informasi kepada masyarakat sekitar
terkait HT
TABEL AKAR PENYEBAB MASALAH HIPERTENSI
28. PERAN LINTAS PROGRAM DALAM INTERVENSI TERPADU
68,6% penderita
tuberkulosis paru
belum
mendapatkan
pengobatan sesuai
standar
GIZI : Konseling personal pemenuhan
gizi pasien TB, Pemberian PMT
PSIKOLOGI : Memberikan layanan
psikologi kepada pasien TB dan
keluarga
KESLING : Konseling hygiene
sanitasi pasien TB dan keluarga
BATTRA : Pemberian Asuhan
Mandiri (ASMAN) kepada Keluarga
PERKESMAS : Home Care
FARMASI : Penyediaan obat-obatan
TB
PROMKES : Penyuluhan ttg
Pencegahan TB dan penyebaran
media informasi terkait TB
29. PERAN LINTAS PROGRAM DALAM INTERVENSI TERPADU
Sebesar 68,63%
penderita HT belum
berobat secara
teratur
GIZI : Konseling personal, penyuluhan
atau demo masak terkait pembatasan
garam serta bahan tambahan pangan
pada penderita HT
PTM : Mengaktifkan KLUB SEHATI
untuk atasi permasalahan HT
KESLING DAN KESJAOR :
Pelaksanaan kegiatan olah raga
bersama
BATTRA : Pemberian Asuhan
Mandiri (ASMAN) kepada Keluarga
PERKESMAS : Home Care
FARMASI : Penyediaan obat-obatan
HT
PROMKES : Penyuluhan ttg
Pencegahan Hipertensi, Pembagian
Media Promkes terkait Hipertensi,
Pemberdayaan Masyarakat dengan
menggerakkan kader dan keluarga
untuk mendukung penderita HT untuk
berobat teratur.
31. RENCANA USULAN KEGIATAN TB (INTERVENSI)
NO
UPAYA
KESEHATAN
KEGIATAN TUJUAN SASARAN
TARGET
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
1 2 3 4 5 6 12
3 P2
Peer educator TB oleh kader
TB terlatih
Meningkatkan pengetahuan
penderita TB dan keluarga
Kader posyandu balita,
lansia, bindu, TB
14 orang 100 % kader memahami
Verifikasi data oleh petugas
Untuk mendapatkan data yang riil
adanya pasien TB
Keluarga yang
mendapatkan nilai "Y"
pada indikator KS TB
6 orang
100 % sdhn verif, hasilnya
6 orang px TB & berobat
teratur
Mengaktifkan kegiatan Cak
Ning 1-15
Untuk memutus mata rantai
penularan
6 orang 90 orang
100 % px pengobatan
lengkap/sembuh
Melakukan pembinaan
dengan apotek terdekat
Untuk membatasi penggunaan obat
yang tidak sesuai standar pada
pasien TB
Apotek di wilayah
Puskesmas
7 Apotek
100 % apotek dilakukan
pembinaan
Mengajarkan cara
mengeluarkan dahak
dengan benar
Untuk mendapatkan sampel dahak
yang berkualitas
Suspect TB 23 orang
Dahak yang ditampung
memenuhi persyaratan
Mengaktifkan Kader TB
Aisiyah
Untuk menjaring suspek TB
sebanyak-banyaknyan dan
pendampingan pasien TB
Kader TB Aisiyah 7 kader
Semua kader berperan
aktif
Mengaktifkan Satgas TB
Kecamatan
Untuk menjaring suspek TB
sebanyak-banyaknyan dan
pendampingan pasien TB
Satgas TB 16 orang
Semua anggota berperan
aktif
Pemanfaatan teknologi TCM
Untuk pemeriksaan suspek TB,
rongten pos, resisten obat TB
pasien suspekTB, TB MDR 100 /bulan Hasil lebih cepat & akurat
Membuat MOU dengan
DPM/Klinik Pratama
Mencegah pengobatan TB yang tidak
sesuai standar
DPM / Klinik Pratama
13 DPM /
Klinik Pratama
100 % melakukan
pencatatan & pelaporan ke
puskesmas
32. PETA SEBARAN PASIEN TB DI RW 007
KASUS TB YANG
BEROBAT TERATUR
KASUS TB salah entry
dalam Aplikasi
setelah verifikasi
v
33. RENCANA USULAN KEGIATAN HT
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Indikator Keberhasilan
1 Pemaparan hasil KS Meningkatkan peranan
LS dalam kegiatan Klub
Hipertensi
Pihak
Kecamatan,
Kelurahan,
Ketua RW 7
15 peserta Semua LS berperan aktif dalam
kegiatan klub Hipertensi
2 Melatih kader kesehatan
tentang penanganan
masalah hipertensi
sesuai kapasitas kader
Kader tahu cara
mengukur TD dan cara
mengedukasi yang
benar
Kader
kesehatan
12 kader -Kader mampu mengukur TD
yang benar
- dan mampu memberikan
penyuluhan tentang HT kepada
masyarakat
34. No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Indikator Keberhasilan
3 Pendataan untuk
skrining penderita
hipertensi
Mendapatkan data yang
akurat
Usia ≥ 15 tahun Semua usia ≥
15 tahun
Didapatkan data mengenai
masyarakat yang terkena
hipertensi
4 Kunjungan Rumah
pasien HT yang tidak
mau ikut dalam klub
Prolanis Hipertensi
(PPHT)
Agar peserta HT mau
mengikuti senam &
edukasi keg Klub
prolanis HT
Masyarakat usia ≥
15 tahun dan
penderita
hipertensi yang
sudah terdata
sebelumnya
58 peserta Semua px yang sudah
terdata bersedia mengikuti
klub prolanis hipertensi
35. No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Indikator Keberhasilan
5 Kegiatan Klub
Prolanis HT dengan
7 pilar salah satu
pilar adalah
berobat teratur ke
FKTP
Penderita HT yang tidak
mau berobat secara
teratur menjadi bersedia
berobat dan minum obat
secara teratur
Penderita HT
yang tidak
rutin berobat
58 orang Semua penderita HT bersedia
berobat & minum obat secara
teratur
37. MONITORING & EVALUASI
A. MONITORING DILAKUKAN SEBULAN SEKALI MELALUI :
◦ LOKMIN BULANAN RUTIN
◦ PERTEMUAN LS
◦ PERTEMUAN LP
B. EVALUASI DILAKUKAN TIAP 3 BULAN SEKALI