SlideShare a Scribd company logo
1 of 109
Download to read offline
i
ANALISIS BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII
SEMESTER I DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK
Oleh:
SYAHRUL RAMADHAN
NIM 170103032
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2022
ii
ANALISIS BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII
SEMESTER I DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PENDEKATAN
SAINTIFIK
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana
Pendidikan Matematika
Oleh:
SYAHRUL RAMADHAN
NIM 170103032
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2022
iii
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”. (Q.S Al-Baqarah [ ]: 286)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtuaku
terutama kepada ibunda tercinta dNurwahidah dan
bapak tersayang Juanda yang sudah memberikan spirit
kepada saya sehingga bias menyelesaikan skripsi ini.
Kepada saudara kakakku Arif Hardiaansyah, saudara
adikku Muhammad Taufik dan Muhammad Rizki,
teman-teman ku semua yang sudah mensupport dan
memberikan dukungan. Kepada Dosen-dosen di Tadris
Matematika yang sudah mendidik dan memberikan
ilmu pengetahuannya kepada saya terkhusus untuk
dosen Pembimbing I bapak Lalu Sucipto, M.Pd dan
bapak Kamirsyah Wahyu, M.Pd selaku dosen
Pembimbin II yang juga sudah memberikan arahan dan
didikan selama ini sehingga bisa menyelesikan skripsi
ini. Alhamdulillah dengan banyaknya proses yang
dilalui, tantangan dan rintangan dibalik itu semua ada
hal yang tidak boleh dilupakan yakni selalu bersyukur
kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT. membalas
kebaikan kita semua.
Amiin Ya Robbal A’lamin……..
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan semesta alam
yang telah melimpahkan taufik serta hidayahnya dan tidak lupa shalawat serta
salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan semua pengikutnya yang setia membimbing umatnya menuju zaman
terang benderang hingga sampai saat ini.
Penulis menyadari bahwa proses menyelesaikan proposal skripsi ini tidak akan
sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut.
1. Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah
memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan
dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai;
2. Dr. Jumarin, M.H.I selaku Dekan Fakultas Terbiyah dan Keguruan;
3. Dr. Al Kusaeri, M.Pd. sebagai Ketua Prodi;
4. Lalu Sucipto, M.Pd. sebagai Pembimbing I dan Kamirsyah Wahyu, M.Pd.
sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi
mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam
suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;
Semoga amal kebaikan tersebut mendapat pahala yang berlipat-ganda dari
Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta. Amin.
Mataram, 07 September 2022
Syahrul Ramadhan
xi
ANALISIS BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII
SEMESTER I DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PENDEKATAN
SAINTIFIK
Oleh:
SYAHRUL RAMADHAN
NIM: 170103032
ABSTRAK
Buku teks merupakan alat bantu yang dapat membantu guru dan siswa
dalam belajar dengan tujuan untuk mengetahui apakah penyajian konten Buku
Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I pada Materi Himpunan,
Bentuk Aljabar dan Operasinya sudah sesuai dengan Implementasi Pendekatan
Saintifik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah panduan atau
pedoman coding atau juga disebut sebagai codebook untuk memudahkan langkah-
langkah penelitian kesesuaian buku. Dalam penelitian ini sumber data adalah data
primer yaitu Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I yang
berjudul “Matematika Studi dan Pengajaran untuk Kelas VII SMP/MTs”.
Sedangkan pengumpulan data yang digunakan yaitu menelaah atau mengkaji isi
dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buku Teks Matematika Kelas VII
Semester I Pada Materi Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya telah disajikan
berdasarkan implementasi pendekatan saintifik dengan presentase sebesar 67, 875
% (sesuai) dan 50 % (cukup sesuai). Langkah-langkah pembelajaran dengan
adanya implementasi pendekatan saintifik melalui 5M; Mengamati, Menanya,
Menggali Informasi, Menalar, Mengkomunikasikan dan model pembelajaran;
Discovery Learning, Problem Based Learning, dan Project Based Learning sudah
tercermin pada materi.
Kata Kunci : Analisis, Buku Teks Matematika, Implementasi Pendekatan
Saintifik
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………. i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv
NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................... v
PERSYARATAN KEASLIAN SKRIPS...................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... vii
HALAMAN MOTTO.................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... ix
KATA PEGANTAR ...................................................................................... x
ABSTRAK...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Fokus Masalah................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 5
E.Kajian Pustaka.................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Buku Teks ............................................................................................ 9
1. Pengertian Buku Teks...................................................................... 9
2. Fungsi Buku Teks............................................................................ 11
3. Kriteria Buku Teks .......................................................................... 12
4. Kedudukan Buku Teks Dalam Pembelajaran.................................. 12
B. Konten Buku Teks Siswa Matematika Dalam Kurikulum 2013......... 12
C. Implementasi Pendekatan Saintifik..................................................... 13
1. Hakikat Pendekatan Saintifik.......................................................... 13
2. Kriteria Pendekatan Saintifik.......................................................... 15
3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik........................ 15
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik................... 15
5. Model-Model Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik............. 17
D. Konten Buku Teks Kurikulum 2013 dan Pendekatan Saintifik.......... 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 25
xiii
C. Sumber Data........................................................................................ 25
D. Prosedur Pengumpulan Data............................................................... 25
E. Analisis Data........................................................................................ 26
F. Pengecekan Keabasahan Data.............................................................. 28
BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data ........................................................................................ 30
1. Judul Buku ....................................................................................... 30
2. Penulis dan Penelaah........................................................................ 30
3. Penerbitan Buku............................................................................... 31
4. Penyajian Buku ................................................................................ 31
5. Isi Buku............................................................................................ 31
B. Analisis Data ........................................................................................ 32
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 34
B. Pembahasan......................................................................................... 41
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 51
B. Saran.................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 52
LAMPIRAN.................................................................................................... 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendunia berguna bagi
kehidupan manusia yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan
mempunyai peran signifikan penting dalam memajukan daya pikir manusia. Di
bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini mengalami
perkembangan pesat dilandasi oleh berkembangnya matematika. Untuk
menguasai dan menciptakan teknologi di masa yang akan datang maka
diperlukan penguasaan dan pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini.1
Matematika dalam perkembangannya tidak pernah bergantung kepada
ilmu yang lain. Tetapi matematika selalu memberikan pelayanan kepada
beragam cabang ilmu pengetahuan untuk mengembangkan dirinya, baik itu
dalam bentuk teori maupun dalam aplikasinya. Dalam suatu negara tidak ada
yang menolak kehadirannya begitu juga dengan agama tidak ada yang
melarang untuk mempelajarinya. Sebab eksistensinya sangat dibutuhkan
didunia, karena tidak ada kegiatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh
manusia terlepas dari matematika.2
Dengan mengetahui betapa pentingnya kehadiran matematika dalam
kehidupan manusia, maka tidak heran jika matematika juga dijelaskan dalam
Al-Qur’an, Allah SWT. Berfirman:
َ‫ل‬ َ‫و‬ً‫ا‬‫د‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫ذ‬ َُِّ‫َخ‬‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ِ
‫ض‬ َُ ْ‫ز‬ ْ
ُْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ َُُ‫ه‬‫ل‬ ‫ري‬َّ‫ال‬
َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ََُ‫َلق‬‫خ‬ َ‫و‬ ِ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫فى‬ ٌ‫ْك‬ ٌُ ِ
‫َز‬‫ش‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ َُُ‫ك‬ ْ‫م‬
‫ا‬ً‫ز‬ ٌُِ‫د‬ ْ
َُ‫تق‬ ُ‫ه‬ َُ َّ‫دز‬ ََُ‫فق‬ ٍ‫ْء‬ َ
‫ش‬
Artinya: “Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak,
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala
1
Abdur Rahman As’ari dkk, “Buku Guru Matematika”, (Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia), (2017), h.11.
2
Kamarullah. “Pendidikan Matematika Di Sekolah Kita”. Al Khawarizmi: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, Vol. 1 No. 1, Juni 2017, h.22.
2
sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” [Surah Al-Furqan:
Ayat 2].3
Dari ayat diatas dapat dimaknai bahwa, Allah yang memiliki kerajaan
langit dan bumi dengan kekuasaan-Nya yang begitu sempurna dan
kemampuan-Nya yang tidak terbatas untuk mengurus keduanya. Dia tidak
mempunyai anak karena Dia tidak membutuhkannya dan tidak ada sekutu bagi-
Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia yang Maha Kuasa tidak memerlukan bantuan
dari siapapun, dan Dia yang menciptakan segala sesuatu yang ada di Bumi ini
dengan penuh hikmah. Termasuk matematika dalam Al-Qur’an yang sudah
ditetapkan Allah SWT. Menurut beberapa ahli matematika merupakan ratu
sekaligus pelayan semua ilmu pengetahuan. Sehingga dari pernyataan tersebut
jelas menyebutkan bahwa ilmu matematika mempunyai kedudukan sentral
dalam kancah dunia ilmu pengetahuan.4
Sedangkan satu abad pasca kelahiran
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa matematika adalah bahasa yang
digunakan Tuhan dalam menulis alam semesta.5
Namun, matematika hingga akhir ini selalu menjadi masalah besar bagi
siswa di negeri ini. Faktanya ketika peneliti waktu melaksanakan PPL di SMP
IT Al-Yaumi Mataram pada tahun 2020 para peserta didik kurang sekali ikut
terlibat aktif dalam proses pembelajaran disebabkan karena mereka lebih
mengutamakan menghafal dibandingkan mengamati, menalar,
mengaplikasikan dalam menyelesaikan soal. Data ini juga dibuktikan dengan
PISA (Programme For International Student) di Indonesia pada tahun 2018
menduduki peringkat 73 dari 79 peserta. Selanjutnya pada tahun 2015 hasil
dari TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study)
mengindikasikan bahwa prestasi matematika siswa Indonesia berada di
peringkat 44 dari 49 negara peserta. Di Indonesia hanya mampu meraih skor
rata-rata 397 poin dari skor Internasional yang rata-rata 500 poin. Skor tersebut
tertinggal jauh dari negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan
3
QS. 25: 2, Al-Qur’an dan Terjemahannya.
4
Sampayya, A. S. A. (2007). Keseimbangan matematika dalam al-Qur’an.
Jakarta: Penerbit Republika, hal. 25.
5
Budi Cahyono, “Analisis Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013
Kelas VIII Semester I Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari TIMSS,” Jurnal Review
Pembelajaran Matematika, No.1,(2016):1.
3
Thailand yang masing-masing memiliki skor 611, 440, dan 427.6
Tahun-tahun
sebelumnya hasil partisipasi Indonesia adalah 487 di TIMMS, tidak jauh
berbeda. Pada tahun 2011 siswa menduduki posisi 38 dari 42 negara dengan
skor rata-rata yang diperoleh adalah 386, sementara skor rata-rata internasional
adalah 500.7
Hasil dari TIMSS yang rendah ini menunjukkan bahwa peserta didik
Indonesia masih sangat kurang dalam soal penalaran dan aplikasi dalam
menyelesaikannya, sehingga fakta ini mengindikasikan bahwa peserta didik di
Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal inilah
yang kemudian membuat pemerintah berusaha meningkatkan kualitas
pendidikan yaitu dengan melakukan transformasi dari KTSP 2006 ke
Kurikulum 2013.8
Keadaan ini mengindikasikan perihal pendidikan matematika masih jauh
dan belum sesuai harapan di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika maka diperlukan perbaikan dan perubahan dalam hal
ini adalah dengan menggunakan buku teks. Buku teks merupakan sesuatu yang
sangat penting karena merupakan bagian dari sarana pembelajaran dan berarti
dalam memajukan dan mencerdasakan peserta didik.9
Eksistensinya sangat
signifikan dalam proses pembelajaran karena buku teks merupakan salah satu
alat dasar.10
Buku Teks adalah sebuah alat yang dapat membantu guru dan siswa
dalam belajar. Pemerintah yang dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional
mengeluarkan Peraturan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran
dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam
penerapan Kurikulum 2013 hendaknya buku teks pelajaran memenuhi Standar
6
Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2011 International Result In Mathematics”,
(Chesnut Hills: Boston College, 2012), h. 46.
7
Tim TIMSS Indonesia, “Survei Internasional TIMSS”,
litbang.kemendikbud.go.id/index.php/survey-internasional-timss, diakses 04 Maret 2015.
8
E. Mulyasa, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013”, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014), h. 60.
9
Efendi, “Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah”.
(Yogyakarta: Insania, 2009), hlm. 10.
10
Huseyin Delill., “An Analysis of Geometry Problems in 6-8 Grades Turkish
Mathematics Textbooks”, Skripsi, (Turki: Middle East Technical University, 2006), hlm. 2.
4
Pendidikan yang sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu meliputi standar; isi,
proses, dan kompetensi lulusan.11
Agar proses pembelajaran peserta didik menunjukkan bagaimana buku
teks pelajaran tersebut berperan pada Kurikulum 2013 maka digunakan
pendekatan saintifik.12
Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang dimana
bisa membuat siswa aktif dan mengembangkan kreativitasnya, sebab
pendekatan ini memiliki lima komponen penting yakni mengamati, menanya,
menalar, menggali informasi, menalar, dan mengomunikasikan serta
mendukung tiga model yakni dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis temuan, masalah dan projek.13
Pendekatan saintifik sebetulnya bukan hal baru lagi, namun memang
pada dasarnya adalah sesuatu yang harus "diprioritaskan" untuk dilakukan.
Pada implementasi kurikulum 2013, jika guru tidak melaksanakan kegiatan
tersebut berarti guru tidak melaksanakan kurikulum 2013.14
Berdasarkan realita di atas, maka sesuai dengan Kurikulum 2013 bahwa
penyusunan buku siswa diharapkan sesuai dengan pendekatan saintifik,
sehingga perlu ditinjau penyajiannya apakah sudah memfasilitasi siswa untuk
melakukan kegiatan yang ada dengan menerapkan pendekatan saintifik. Maka
judul yang tepat untuk penelitian ini adalah “Analisis Buku Teks Matematika
Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I Ditinjau Dari Implementasi
Pendekatan Saintifik”. Buku yang di analisis dalam penelitian ini adalah
buku Terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka fokus
permasalahan pada penelitian ini adalah “Apakah Konten Buku Teks
Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I Pada Materi Himpunan,
11
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 1 ayat 23.
12
Masnur Muslich, “Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan
Pemakaian Buku Teks”, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2010), h. 8.
13
Mahmudi Ali, “Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika”, Vol. 5,
(Jurnal Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 2015), h. 562.
14
Rudi Susilana, “Pendekatan Sintifik Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan Kajian Teori Psikologi Belajar”. (Edutech, 2014, h. 183).
5
Bentuk Aljabar dan Operasinya sudah disajikan berdasarkan Implementasi
Pendekatan Saintifik?”
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penyajian konten Buku Teks Matematika
Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I pada Materi Himpunan, Bentuk Aljabar
dan Operasinya sudah tercemin dengan Implementasi Pendekatan Saintifik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memperluas wawasan dan memperkaya keilmuwan perihal khazanah
dalam menganalisa Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII
Semester I berdasarkan pendekatan implementasi saintifik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Memberikan pandangan untuk siswa agar bisa memilah buku teks
yang baik untuk diimplementasikan dalam setiap proses pembelajaran
dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan matematika di
Indonesia.
b. Bagi Siswa
Memberikan pandangan dan pengetahuan perihal cara memilah
buku belajar sebagai pendamping agar bisa efektif dalam melakukan
pelajaran Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I.
c. Bagi Penulis Buku
Memberikan saran dan masukan perihal kesesuaian konten Buku
Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I agar kedepannya
lebih baik dan berkualitas untuk publikasi.
E. Kajian Pustaka
1. Penelitian oleh Nurul Adilah dengan judul “Analisis Soal-Soal Dalam Buku
Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester 1 Terbitan
Kemendikbud Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari Trends in International
6
Mathematics and Science Study (TIMMS)”.15
Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa tingkat analisis hanya mencapai domain dengan
persentase 16,98 % terhadap soal pada buku siswa matematika kurikulum
2013 Kelas VIII Semester 1 yang diterbitkan oleh Kemendikbud
berdasarkan dimensi kognitif siswa. Kerangka penilaian TIMSS 2015, dari
212 soal diperoleh 36 soal, 114 soal dengan persentase 53,77% telah
memenuhi taraf kognitif pada ranah applying dan 62 soal dengan persentase
29,25 % sudah mencapai taraf kognitif pada ranah reasoning. Adapaun
persamaan penelitian yang diteliti oleh Nurul Adilah dengan peneliti adalah
keduanya sama mengkaji buku teks matematika. Sedangkan perbedaaan
antara Nurul Adilah dengan peneliti terletak pada topik yang diteliti, dalam
penelitian Lutviana menganalisa buku teks matematika kelas VIII,
sedangkan peneliti menganalisa buku teks matematika kelas VII. Di bagian
kriteria analisa juga berbeda, Nurul Adilah berdasarkan dimensi kognitif
dari TIMSS, sedangkan peneliti dengan implementasi saintifik.
2. Penelitian oleh Maulina Syamsu Widyaharti dengan judul “Analisis Buku
Siswa Matematika Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan
Kurikulum 2013”.16
Kesesuaian dari hasil yang diteliti menyimpulkan
bahwa materi Buku Teks Matematika X berada pada kategori baik dengan
persentase 84,85% ditinja dari rumusan kurikulum 2013, kesesuaian
kompetensi masuk dalam kategori sangat baik dengan presentase 89,32%.
Penelitian yang diteliti oleh Maulina Syamsu Widyaharti dengan peneliti
yakni keduanya sama menganalisa buku teks matematika. Satu sisi
perbedaan penelitian terletak pada topik yang diteliti, dalam penelitian
Maulina Syamsu Widyaharti menganalisis Buku Teks Matematika Kelas X,
sedangkan peneliti menganalisis Buku Teks Matematika Kelas VII.
Selanjutnya berbeda juga pada metode penelitian yang dilakukan oleh
Maulina Syamsu Widyaharti berdasarkan rumusan kurikulum 2013,
15
Adilah, N. 2015. “Analisis Soal-Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum
2013 Kelas VIII Semester I Terbitan Kemendikbud Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari
Trends In International Mathematics And Science Study (TIMSS)”. Skripsi. Jakarta: Jurusan
Pendidikan Matematika UIN Walisongo.
16
Maulina Syamsu Widyaharti, D. T. (2015). “Analisis Buku Siswa Matematika
Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013”. Kadikma, 6(2):
173-184.
7
sedangkan peneliti menggunakan berdasarkan implementasi pendekatan
saintifik.
3. Penelitian oleh Firyadani dengan judul “Analisis Buku Siswa Matematika
Kurikulum 2013 Kelas IX SMP Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan
Saintifik dan Penilaian Autentik”.17
Hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa Buku Teks Matematika Kelas IX SMP/Mts Kurikulum 2013 sesusai
dengan pendekatan saintifik yakni 5M (Mengamati, Menanya,
Mengeksplorasi atau Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi dan
Mengkomunikasikan). Sedangkan untuk penerapan metode pembelajaran
Discovery Learning, Problem Based Learning dan Project Based Learning
juga sudah disajikan dengan baik. Selain itu, Buku Teks Matematika Kelas
IX SMP/Mts Kurikulum 2013 juga telah mencerminkan pendekatan saintifik
dengan ranah penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adapun
persamaan penelitian yang dilakukan Firyadani dengan peneliti yaitu sama-
sama menganalisis buku teks siswa matematika dan melihat kesesuaiannya
berdasarkan implementasi pendekatan saintifik. Sedangkan perbedaan
penelitian terletak pada topik yang diteliti, dalam penelitian Firyadani
menganalisis Buku Teks Matematika Kelas IX, sedangkan peneliti
menganalisis Buku Teks Matematika Kelas VII.
4. Penelitian oleh Hisbiatul Mukaromah dengan judul “Analisis Buku Teks
Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2017
Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik”.18
Berdasarkan hasil
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa buku teks matematika kelas VII
semester 1 sudah sesuai dengan implementasi pendekatan saintifik dengan
presentase 88% artinya sangat baik. Dalam hal ini langkah-langkah
pembelajaran direfleksikan melalui 5M (mengamati, menanya, menggali
informasi, menalar dan mengkomunikasikan) dan model pembelajaran
discovery learning, problem based learning, dan project based learning
17
Firyadani, F. A. (2020). “Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013
Kelas IX SMP Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Saintifik Dan Penilaian Autentik”.
Publikasi Ilmiah: Jurusan Pendidikan Matematika UMS.
18
Hisbiatul Mukaromah, “Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas
VII Semester 1 Edisi Revisi 2017 Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik”,
(Publikasi Ilmiah: Jurusan Tadris Matematika, IAIN Salatiga, 2020).
8
yang telah disajikan pada setiap bab yang ada. Adapun persamaan penelitian
antar Hisbiatul Mukaromah dengan peneliti adalah sama-sama menganalisis
buku teks matematika, dan kriteria analisisnya sama-sama didasarkan
implementasi pendekatan saintifik. Sedangkan perbedaannya terletak pada
publikasi buku yang diteliti, dalam penelitian Hisbiatul Mukaromah
menganalisis buku teks matematika kelas VII pemerintah, sedangkan
peneliti menganalisis buku teks matematika kelas VII yang diterbitkan oleh
terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
5. Penelitian oleh Sanianajiba Nugroho Putri dengan judul “Analisis
Kesesuaian Materi Isi Buku Teks Mata Pelajaran Matematika SMP/MTS
Kelas VII Semester 2 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kurikulum 2013”.19
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa tingkat kesesuaian Buku Teks Matematika SMP/MTS Kelas VII
Semester 2 Edisi Revisi 2017 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Kurikulum 2013 mendapat skor 86,5% dalam kategori sangat baik,
tingkat kesesuaian Kompetensi Dasar 1 dari Kompetensi Inti 1 adalah 60%
kategori Cukup Baik, tingkat kesesuaian Kompetensi Dasar 2 dari
Kompetensi Inti 2 adalah 100% kategori Sangat Baik, tingkat kesesuaian
Kompetensi Dasar 3 dari Kompetensi Inti 3 adalah 93% Sangat Baik, dan
tingkat kesesuaian Kompetensi Dasar 4 dari Kompetensi Inti 4 sebesar 93%
juga Sangat Baik. Kesamaan penelitian antara Sanianajiba Nugroho Putri
dengan peneliti yaitu sama-sama menganalisis buku teks matematika siswa.
Sedangkan perbedaannya terletak pada topik yang dipelajari, dalam
penelitian Sanianajiba Nugroho Putri menganalisis buku teks matematika
Kelas VII Semester 2 sedangkan peneliti menganalisis buku teks
matematika Kelas VII Semester 1. Selain itu juga terdapat perbedaan lain
yaitu kesesuaian buku teks berbasis kompetensi inti dan kompetensi dasar
kurikulum 2013 dalam penelitian Sanianajiba Nugroho Putri, sedangkan
peneliti didasarkan pada implementasi pendekatan saintifik.
19
Sanianajiba Nugroho Putri, “Analisis Kesesuaian Isi Buku Teks Mata Pelajaran
Matematika SMP/MTS Kelas VII Semester 2 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kurikulum 2013”, (Publikasi Ilmiah: Jurusan Tadris Matematika, IAIN Salatiga, 2020).
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Buku Teks
1. Pengertian Buku Teks
Menurut Puwono dalam bukunya tentang UNESCO (United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) mengatakan
bahwa buku adalah salah satu wahana primer bagi informasi dan
mendorong pembangunan nasional.20
Dalam setiap materi pembelajaran
terdapat kumpulan kertas yang disebut buku. Buku dalam KBBI
merupakan suatu lembar kertas yang kosong atau berisi tulisan.21
Walaupun dalam setiap buku berbeda dalam rumusan definisi, namun ada
hal-hal yang sama seperti mengandung informasi, tercetak, di jilid dan
diterbitkan.22
Buku teks merupakan bidang studi yang disusun oleh para pakar
dalam membuat maksud-maksud dan tujuan instruksional yang
dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah
dipahami oleh para pemakainya baik di sekolah-sekolah maupun
perguruan tinggi sehingga dapat menunjang program pengajaran.23
Peraturan pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional No. 11
Tahun 2005 menjelaskan bahwa buku teks adalah acuan wajib yang harus
digunakan di sekolah sebab untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.24
Buku teks
pelajaran dari segi namanya adalah jenis buku yang dilaksankan dalam
20
Puwono, “Pemaknaan Buku Bagi Masyarakat Pembelajar”, (Jakarta: CV. Agung
Seto, 2008), 5.
21
Andi Prastowo, “Pengembangan Bahan Ajar Tematik”, (Jakarta: Kencan Prenada
Media Group. 2014), 242.
22
B.P. Sitepu, “Penulisan Buku Teks Pelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdkarya,
2012), h. 12.
23
Henry Gnutur Tarigan dan Djago Tarigan, “Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia”,
(Bandung: Angkasa, 2009), h. 13-14.
24
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 11 Tahun
2005.
10
kegiatan belajar mengajar yang disusun untuk mencapai hasil belajar,
karena berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.25
Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan
tinggi disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di
satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan,
ketakwaan, akhlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis,
peningkatan kemampuan kinestis dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.26
Dalam buku Henry Guntur Tarigan & Djago Tarigan ada beberapa
ahli yang menjelaskan tentang pengertian buku teks , diantaranya sebagai
berikut:
1. Menurut Hall Quest, “buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang
disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional”.
2. Menurut Lange, “buku teks adalah buku standar/buku setiap cabang
khusus studi, dan dapat terdiri atas dua tipe, yaitu buku pokok/utama dan
suplemen/tambahan”.
3. Menurut Bacon, “buku teks adalah buku yang dirancang untuk
penggunaan dikelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para
pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan
saranasarana pengajaran yang sesuai dan serasi”.
4. Menurut Buckingham, “buku teks adalah sarana belajar yang biasa
digunakan disekolah-sekolah dan diperguruan tinggi untuk menunjang
suatu program pengajaran.”27
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa buku
teks merupakan buku ajar dan disusun secara rapi dan tersruktur dalam
pelajaran matematika berdasarkan Kurikulum 2013 sebagai buku
25
R, Ibrahim dan Nana Syaodih, “Perencanaan Pengajaran”, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 115.
26
B.P Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), 17.
27
Henry Guntur Tarigan, Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia,
(Bandung: Angkasa, 2009), 12-14.
11
pegangan siswa untuk kelas VII semester 1 dengan tujuan membantu
siswa dalam proses pembelajaran.
2. Fungsi Buku Teks
Buku ajar memiliki beberapa fungsi yaitu: sebagai bahan referensi
siswa, evaluasi, dan alat bantu bagi siswa untuk menggunakan kurikulum
serta metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan oleh
pendidik.28
Bagi siswa antara lain:
a. Mempersiapkan diri secara individu atau kelompok sebelum kegiatan
belajar di kelas.
b. Berinteraksi dalam proses pembelajaran di kelas.
c. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
d. Mempersiapkan diri untuk ujian atau formatif dan sumatif.
Bagi guru antara lain:
a. Membuat desain pembelajaran.
b. Mempersiapkan sumber-sumber belajar lain.
c. Mengembangkan bahan belajar yang kontekstual.
d. Memberikan tugas.
e. Menyusun bahan evaluasi.29
3. Kriteria Buku Teks
Dalam Tarigan terdapat kriteria buku teks yang berkualitas
menurut Greene dan Petty sebagai berikut:
a. Harus menarik minat siswa yang menggunakannya.
b. Mampu memotivasi siswa yang menggunakannya.
c. Memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang memanfaatkannya.
d. Mempunyai sudut pandangan atau “point of view” yang jelas dan
tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut persepsi para pemakainya
yang setia.
28
Prastowo, “Pengembangan Bahan”, 245.
29
Sitepu, “Penulisan Buku”, 21.
12
e. Buku teks isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaranpelajaran
lainnya, lebih baik lagi kalau menunjangnya dengan rencana sehingga
semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
f. Buku teks haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitasaktivitas
pribadi para siswa yang mempergunakannya.
g. Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsepkonsep
yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan
para siswa yang memakainya.
h. Buku teks haruslah mempunyai sudut pandangan atau “point of view”
yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandangan
para pemakainya yang setia.
i. Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada
nilai-nilai anak dan orang dewasa.
j. Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi
para siswa pemakainya.30
Sedangkan kriteria buku ajar yang baik itu menurut Andi Prastowo
adalah menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami, kemudian
menyajikan materi dengan gambar-gambar yang menarik dan lengkap
dengan deskripsi serta materi yang disesuaikan dengan kurikulum yang
berlaku.31
Dapat disimpulkan kriteria buku yang baik yaitu mudah dipahami
sehingga pemakainya tidak kesulitan dalam menggunakannya, terdapat
keterangan yang membantu pemakainya dalam memahami informasi
yang disajikan, terdapat gambar yang menarik minat pemakainya, serta
harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar pengetahuan atau
informasi yang didapat oleh pemakainya tidak melenceng dari kurikulum
yang berlaku serta sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
30
Tarigan dan Djago Tarigan, “Telaah Buku Teks”, 20-21.
31
Prastowo, “Pengembangan Bahan Ajar”, 248.
13
4. Kualitas Buku Teks
Greene dan Petty merumuskan butir-butir yang diajukan dimana
buku teks tersebut dikatakan buku teks berkualitas, antara lain:
a. Buku teks itu haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswa
mempergunakannya.
b. Buku teks itu haruslah mampu memberi motivasi kepada para siswa
yang memakainya.
c. Buku teks itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik para siswa
yang memanfaatkannya.
d. Buku teks itu seyogianyalah mempertimbangkan aspek-aspek
linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang
memakainya.
e. Buku teks itu isinya haruslah berhubungan erat dengan
pelajaranpelajaran lainnya; lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya
dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan
yang utuh dan terpadu.
f. Buku teks itu haruslah dapat menstimulasi, merangsang
aktivitasaktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.
g. Buku teks itu haruslah dengan sadar dan tegas menghindari
konsepkonsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak
membingungkan para siswa yang memakainya.
h. Buku teks itu haruslah mempunyai sudut pandangan atau “point of
view” yang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi
sudut pandangan para pemakainya yang setia.
i. Buku teks itu haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan
pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
j. Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan
pribadi para siswa pemakainya.32
5. Kedudukan Buku Teks Dalam Pembelajaran
Kedudukan buku teks sangat signifikan dalam setiap proses
pembelajaran, sebab merupakan alat utama dalam memuat kurikulum
32
Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Telaah Buku, hlm 20-21.
14
ketika menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.33
Kedudukannya dianggap signifikan dalam proses pembelajaran, sebab
termasuk sumber dan media belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
Dalam buku Ahmad Rohnai tentang AECT (Association Of Education
Communication Technology) melalui karyanya The Definition Of
Educational Technology, ia mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6
jenis, yaitu: Pesan (Message), Orang (Poeple), Bahan (Materials), Alat
(Device), Teknik (Technique), dan Lingkungan (Setting).34
B. Konten Buku Siswa Matematika Dalam Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan respons atas berbagai kondisi bangsa yang
terjadi akhir-akhir ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyebutkan bahwa kurikulum 2013 adalah jawaban atas ancaman
disintegrasi bangsa yang mewujud dalam berbagai pertikaian, kerusuhan,
demonstrasi anarkis, gerakan separatis serta berbagai tragedi lainnya yang
menghiasi perjalanan negeri ini. Upaya dalam mengejar ketertinggalan
bangsa bidang pendidikan dipandang perlu untuk memperbaharui kurikulum.
Lahirlah kurikulum 2013, yang tidak terlepas dari kenyataan bahwa mutu
pendidikan di Indonesia masih relatif rendah dibanding beberapa negara lain
yang menjadi patok mutu (benchmark). Hasil penelitian yang dilakukan
secara internasional menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan ke lima
dari bawah, di atas Qatar, Kuwait, Maroko dan Afrika Utara, bidang
kemampuan baca siswa tingkat Sekolah Dasar.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa di lingkungan ASEAN saja Indonesia
tertinggal. PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) yang
mengkaji tentang PISA (Programme for International Student Assessment)
melakukan penelitian secara berkala untuk siswa sekolah menengah pertama
(SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dalam reading literacy,
mathematics literacy, dan scientific literacy, dalam ketiga hal tersebut
Indonesia berada dalam kelompok bawah, demikian juga penelitian yang
33
Sitepu, “Penulisan Buku”, 20.
34
Ahmad Rohani, “Pengelola Pengajaran: Sebuah Pengantar Menuju Guru
Professional”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),188-189.
15
dilakukan TIMMS (Trends in International Matematics and Science Study)
menunjukan hal yang sama bahwa siswa Indonesia menduduki posisi bawah,
bahkan secara relatif menunjukan penurunan.
Bila ditilik berdasarkan pendekatan humanis melalui kurikulum 2013,
jiwa generasi baru diharapkan makin nasionalis, inklusif, menghargai
perbedaan, beretika dalam menyampaikan pendapat, serta mengamalkan
berbagai karakter mulia lainnya. Kurikulum 2013 juga merupakan upaya
sadar dan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kompetensi analitis pelajar
Indonesia dalam menyiasati tuntutan abad XXI yang membutuhkan individu
dengan kemampuan berpikir kompleks. Untuk itu, sistem pembelajaran yang
berlangsung sekarang perlu dirubah sehingga memacu pelajar berpikir
analitis, kompetitif, produktif, kreatif, inovatif dan afektif yang dijawab
melalui kurikulum 2013 lewat pembelajaran tematik integratif. Untuk
mencapai harapan para peserta didik, pendidik, serta semua komponen yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan.
Kurikulum 2013 merupakan salah satu reformasi kurikulum. Indonesia
sudah mengalami pengembangan dalam kurikulum. Perubahan yang
dimaksud baik dari pemahaman masyarakat Indonesia tentang kurikulum
hingga aplikasinya dalam dunia pendidikan merupakan upaya dalam
peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dipengaruhi oleh mutu
proses belajar mengajar. Mutu proses belajar mengajar ditentukan oleh
berbagai komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu input peserta
didik, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dana,
manajemen, dan lingkungan.
Sebagai salah satu komponen pendidikan, kurikulum sangat strategis
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dimaksudkan bahwa di dalam
kurikulum terdapat panduan interaksi antara guru dan 68 peserta didik.
Dengan demikian, kurikulum berfungsi sebagai nafas atau inti dari proses
pendidikan di sekolah untuk memberdayakan potensi peserta didik dengan
mengedepankan pendekatan humanis.35
35
McNeil & John D, Contemporary Curriculum (New York: John Willey & Son,
2006), h.1
16
Adapun karakteristik kurikulum 2013 dipaparkan berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
2. Madrasah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di madrasah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).36
Adapun tujuan dari kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.37
Buku teks kurikulum 2013 merupakan buku teks pelajaran yang
dipersiapkan pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku
36
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia, Modul Inti Panduan Pengembangan Kurikulum
Madrasah 2013 (Jakarta: Australian Aid Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia, 2014), h.
10.
37
Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor: 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah (Medan: Kementerian Agama
Provinsi Sumatera Utara, 2014), h. 5.
17
tersebut digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Kualitas
isi dari buku teks yang digunakan siswa perlu diperhatikan sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran.38
Kualitas isi buku teks siswa juga dapat dilihat dari cara penulisan soal-
soal pemecahan masalah yang disajikan. Agar memiliki kualitas soal yang
baik maka harus mengacu pada kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan
indikator, kesesuaian soal dan materi yang diujikan, kesesuaian materi dengan
jenjang, jenis sekolah dan tingkat kelas, kesesuaian isi materi yang ditanyakan
isi materi dengan tujuan tes.39
Materi dan kompetensi yang di susun dalam Buku Teks Matematika
Kelas VII Semester 1 Kurikulum disesuaikan dengan standar internasional.
Untuk materi sejak kelas VII semester 1 telah diajarkan tentang himpunan,
bentuk aljabar dan operasinya.
Berikut rincian materi dan sub materi pada mata pelajaran Matematika
Kelas VII SMP/MTs Semester I Kurikulum 2013:
Tabel 2.1 Rincian Materi dan Sub Materi Buku Siswa
No. Materi Sub Materi
1. Himpunan Himpunan dan Notasinya
Anggota Himpunan
Himpunan Kosong dan Himpunan Bagian
Himpunan Semesta
Diagram Venn
Operasi Pada Himpunan
Penerapan Himpunan
Sifat-Sifat Operasi Himpunan
2. Bentuk Aljabar
dan Operasinya
Bentuk Aljabar
Pecahan dalam Bentuk Aljabar
Operasi Perkalian Bentuk Aljabar
38
Masduki, dkk., “Level Kognitif Soal-Soal pada Buku Pelajaran Matematika SMP”
(Yogyakarta : FKIP UMS), 56.
39
Muhammad Aji Nugroho.,“Study Analisis Butir Soal Latihan Buku Ajar Bahasa
Arab Madrasah Tsanawiyah” (Kudus: STAIN Kudus), Vol 8 No 2 .
18
Pemfaktoran
C. Implementasi Pendekatan Saintifik
1. Hakikat Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik didasari oleh teori belajar Piaget yang
menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan dan
perkembangan skema. Secara intelektual skema merupakan suatu struktur
kognitif dan mental yang dengannya seseorang beradaptasi dan
mengkoordinasi lingkungan sekitarnya.40
Sedangkan menurut teori
Vygotsky dalam Hosnan menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila
peserta didik belum bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari
namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan kemampuan
(zone of proximal development) yakni kemampuan pemecahan masalah
dibawah bimbingan orang dewasa atau teman yang lebih mampu.41
Dalam setiap melakukan proses pembelajaran, guru harus
menggunakan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Sebab
pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam
kurikulum 2013. Dengan menggunakan pendekatan ini pula maka dalam
proses pembelajaran akan lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan
pendekatan tradisional.42
Oleh karena itu, pendekatan ilmiah merupakan
konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan
metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Dalam
penerapan pendekatan ini, pembelajaran tidak hanya fokus pada
bagaimana mengembangkan kompetensi peserta didik dalam melakukan
observasi atau eksperimen, namun juga lebih kepada bagaimana
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat
40
Paul Suparno, “Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget”, (Yogyakarta:
Kanasius, 2001), hal. 21.
41
M. Hosman, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal. 35.
42
Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013”, (yogyakarta:
Gava Media, 2014), h.55.
19
mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.43
Oleh
sebab itu kondisi pembelajaran yang diharapkan agar bisa tercipta maka
mendorong peserta didik dalam mencari tahu bukan hanya diberi tahu.44
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan pendekatan saintifik adalah dalam proses pembelajaran
yang dilakukan secara saintifik dengan mengimplementasikan lima
komponen yakni mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengkomunikasikan.
2. Kriteria Pendekatan Saintifik
a. Materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran.
b. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berfikir secara kritis,
analitis dan tepat.
c. Mendorong peserta didik mampu memahami, menerapkan dan
mengembangkan pola pikir yang rasional dan objektif.
d. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas.45
3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan sesuatu
masalah secara saintifik.
c. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
d. Untuk mengembangkan karakter siswa.46
43
Kemendikbud, “Pendekatan, Jenis Dan Metode Penelitian Pendidikan”, (Jakarta:
T.P. 2013), h.208.
44
Kemendikbud, “Pendekatan dan Strategi Pembelajaran”, (Jakarta: t.p., 2013),
h.1.
45
Abdul Majid dan Chaerul Rochman, “Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi
Kurikulum 2013”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 70.
46
M. Hosna, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 36.
20
4. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Dalam pembelajaran pendekatan saintifik yang dimaksud disini
adalah mengamati (observing), menanya (questioning), menggali
informasi /mencoba (experimenting), menalar/ mengasosiasi
(associating), dan mengkomunikasikan (communicating). 47
a. Mengamati (Observing)
Pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek yang
dipelajari dengan cara apakah ada teks dalam buku tersebut yang
mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan, membaca,
menyimak, dan melihat sehingga objek yang dianalisis bisa membuat
siswa mendapatkan fakta berbentuk data sesuai tingkat
perkembangannya.48
Pengamatan yang dilakukan melatih mereka
untuk memperhatikan objek penting dalam pembelajaran dengan
alat-alat pencatatan seperti kamera, gambar, skala rentang, catatan
berkala, dan lain sebagainya agar pembelajaran semakin efektif.49
b. Menanya (Questioning)
Setelah mengamati selanjutnya adalah menanya yakni
mengajukan suatu pertanyaan terhadap informasi yang masih belum
dipahami dari pengamatan yang dilakukan sebelumnya untuk
mendapatkan informasi tambahan. Dalam hal ini untuk membentuk
pikiran kritis siswa maka kreativitas dan rasa ingin tahu dan
kemampuan dalam merumuskan pertanyaan harus terus
dikembangkan.50
Menurut Sudirman dalam Hosnan mengatakan
bahwa metode tanya jawab merupakan penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, siswa kepada guru atau dari siswa ke siswa.51
47
M. Hosna, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 39.
48
M. Hosna, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 39.
49
Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik” …, hal. 63.
50
Permendikbud RI Nomor 8IA tentang Pedoman Umum Pembelajaran, (Jakarta:
Permendikbud RI, 2013), hal. 5.
51
M. Hosnan, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 50.
21
c. Menggali Informasi/Mencoba (Experimenting)
Selanjutnya tindak lanjut dari menanya yaitu menggali
informasi. Dalam aktivitas untuk mengumpulkan dan menggali
informasi, siswa dapat membaca buku lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti atau melakukan eksperimen.
Selain aktivitas di atas siswa juga dapat mengumpulkan informasi
melalui membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
objek/kajian/aktivitas wawancara dengan narasumber.52
d. Menalar
Dari aktivitas mengumpulkan sejumlah informasi tersebut,
menjadi dasar bagi kegiatan selanjutnya yaitu memproses informasi
untuk menemukan keterkaitan antara suatu informasi dengan
informasi yang lainnya.53
Dalam aktivitas menalar ini, pada teori
belajar asosiasi dalam konteks pembelajaran dengan pendekatan
ilmiah banyak mengacu kepada kemampuan mengelompokkan
beragam ide dan peristiwa-peristiwa lalu menjadikannya sebagai
penggalan memori di otak.54
Ada dua cara menalar; penalaran induktif yakni cara menalar
dengan menarik kesimpulan dari fenomena yang bersifat umum.
Intinya proses penarikan simpulan dari kasus yang bersifat nyata
secara spesifik menjadi simpulan umum. Sedangkan penalaran
deduktif yakni fenomena yang bersifat umum menjadi spesifik.55
e. Mengkomunikasikan
Selanjutnya yang terakhir adalah mengomunikasikan dengan
menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan
analisis sebelumnya yang secara lisan, tertulis atau dengan media.56
Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan atau
52
M. Hosnan, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 507.
53
Wachyu Sundayana, “Pembelajaran Berbasis Tema”, (Jakarta: Erlangga, 2014),
hal. 29.
54
M. Hosnan, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 67.
55
Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013”, (Yogyakarta,
Gava Media, 2014), hal. 75-76.
56
Kemendikbud, Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013
(Jakarta: t.p., 2013), hal. 80.
22
mempresentasikan hasil temuan apa yang sudah dipelajari di kelas
lalu ditampilkan di depan khalayak ramai dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa, sehingga rasa
keberanian dan percaya diri dapat lebih diasah, dan siswa yang lain
pun bisa memberikan komentarnya, saran atau perbaikan yang sudah
dipresentasikan oleh temannya.57
5. Model Pembealajaran dengan Pendekatan Saintifik
a. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)
Discovery Learning adalah model pembelajaran yang
cenderung berorientasi pada konsep, makna dan hubungan melalui
proses intuitif yang pada akhirnya sampai pada suatu kesimpulan.58
Model ini lebih mengacu pada ditemukannya suatu konsep, atau
prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Sebab materi atau bahan
ajar tidak tersampaikan dalam bentuk akhir, namun siswa di dorong
untuk mencari tahu masalah apa sebenarnya ingin mereka ketahui
dan dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri lalu
mengorganisasikan apa yang mereka ketahui dan pahami dalam
bentuk final. Intinya adalah ketika menerapkan model ini maka tidak
semua materi pelajaran harus dipresentasikan siswa dalam bentuk
final, tapi ada beberapa bagian yang harus dicari diidentifikasi
dahulu.59
Adapun tahapan atau prosedur yang harus dilakukan dalam
mengaplikasikan model Discovery Learning:
1. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Pada tahapan pertama ini siswa dihadapkan pada sesuatu
yang memunculkan kebingungan dan muncul juga keinginan
untuk menyelidiki secara personal. Sehingga guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca, dan aktivitas belajar lainnya yang
57
Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013” …, hal. 80.
58
Budiningsih, C Asri. “Belajar dan Pembelajaran”. (Jakarta: Rineka Cipta.2005)
hlm 43.
59
Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. (Jakarta:
Rineka Cipta.2003) hlm 24.
23
mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Disinilah peran
pendidik harus kuasai teknik dalam memberikan stimulus kepada
peserta didik sehingga output mengaktifkan peserta didik
bereksplorasi dapat tercapai.
2. Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan tahapan pertama, selanjutnya adalah
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin suatu masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, lalu kemudian salah satunya dipilih dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara dalam pertanyaan diajukan).
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
Selanjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada
siswa, siswa tersebut melakukan eksperimen atau eksplorasi untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis tersebut dengan
cara melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
4. Data Processing (Pengolahan Data)
Dari semua informmasi yang diperoleh selanjutnya adalah
mengolah data lalu ditafsirkan.
5. Verification (Pentahkan/Pembuktian)
Tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dan
dihubungkan dengan hasil data processing.
6. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Terakhir adalah menarik kesimpulan yang merupakan
proses dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama dengan memperhatikan hasil
verifikasi.60
60
Syah, Muhibbin. “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru”. (Bandung:
Remaja Rosda Karya.2004) hlm 244.
24
b. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Menurut Trianto model pembelajaran berbasis masalah
merupakan model pembelajaran yang membutuhkan penyelidikan
dan penyelesaian nyata didasarkan pada permasalahan.61
Sedangkan
menurut Rusman PBL merupakan inovasi dalam pembelajaran yang
disebabkan karena kemampuan berpikir siswa melalui proses kerja
kelompok atau tim yang sistematis sehingga siswa dapat
memberdayakan, menguji, mengasah, dan mengembangkan
kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.62
Proses PBL ini
merupakan bagian dari pembelajaran mengelola diri sebagai sebuah
kecakapan hidup. Selain dapat memberikan kecakapan hidup bagi
siswa, ia juga dapat mengatasi masalah yang ada di lingkungan.63
Langkah-Langkah Problem Based Learning:
1. Mengorientasikan Siswa pada Masalah
Dalam hal ini guru membahas tujuan pembelajaran,
mendeskripsikan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam
kegiatan mengatasi masalah.
2. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
Disamping mengembangkan pemecahan masalah guru
membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas-tugas belajar.
3. Membantu Investigasi Mandiri/Kelompok
Setelah itu guru mendorong siswa mendapatkan informasi
yang tepat, melaksanakan eksperimen dan mencari penjelasan dan
solusi.
4. Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil
Selanjutnya adalah guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan hasil-hasil yang tepat berupa
61
Trianto, “Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya
Dalam KTSP” (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 90.
62
Rusman, “Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru”
(Jakarta: Rajawali Pers cet 5, 2014), h. 229.
63
M. Taufiq Amir, “Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning”,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009) hal. 85.
25
laporan, rekaman, dan model-model untuk membantu mereka
menyajikan kepada orang atau kelompok.
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses mengatasi masalah
Terakhir adalah guru membantu siswa untuk melakukan
refleksi terhadap investigasinya dan proses-proses yang mereka
gunakan.64
c. Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning)
Model project based learning adalah suatu model pembelajaran
yang melibatkan suatu proyek dalam pembelajaran yang bertujuan
agar siswa bisa lebih tertarik lagi dalam belajar.65
Model
pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
melibatkan proyek. Dimulai dari bagaimana membuat perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.66
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis
Projek:
1. Dimulai Pertanyaan Esensial
Pertama mengambil topik sesuai realitas dan dimulai
dengan investigasi untuk memancing pengetahuan, tanggapan,
kritik dan ide siswa terkait tema proyek yang akan diangkat.
2. Perencanaan Aturan Pengerjaan Projek
Dengan perencanaan inilah dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan esensial yang digunakan dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek serta mengetahui alat dan
bahan yang dapat diakses untuk membantu dalam penyelesaian
projek.
3. Membuat Jadwal
Guru dan siswa berkolaboratif dalam menyusun jadwal
aktivitas untuk menyelesaikan projek agar bisa mengetahui berapa
lama waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan projek.
64
Rusman, “Model-Model Pembelajaran”, (Jakarta: Raja Grafindo, 2011), h. 243.
65
Risa Agustin, “Kamus Ilmiyah Populer”, (Surabaya : Serba Jaya, 2010), 440
66
Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran saintifik kurikulum 2013”, (Yogyakarta:
Penerbit Gava Media, 2014) h. 42.
26
4. Memonitoring Perkembangan Projek Siswa
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas siswa selama menyelesaikan projek dengan cara
memfasilitasi hasil kerja siswa.
5. Penilaian Hasil Kerja Siswa
Penilaian ini dilakukan untuk membantu guru dalam
menakar ketercapaian standard dan berperan dalam mengevaluasi
kemajuan siswa, memberikan umpan balik terkait pemahaman
yang sudah dicapai dan membantu siswa dalam menyusun strategi
pembelajarn.
6. Evaluasi Pengalaman Siswa
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil yang sudah dijalankan. Pada
tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalaman selama menyelesaikan projek.67
D. Konten Buku Teks Kurikulum 2013 dan Pendekatan Saintifik
Konten buku terdiri dari dua jawaban penilaian yaitu “terpenuhi dan
“tidak terpenuhi”. Pilihan ini didasarkan pada pedoman penilaian dengan
skala Guttman, yaitu skala yang membutuhkan jenis jawaban afirmatif seperti
jawaban benar atau salah, ya atau tidak, pernah atau tidak pernah, tinggi atau
rendah, baik atau buruk, dan sebagainya. Sementara jawaban positif seperti
misalnya setuju, benar, ya, pernah dan semacamnya diberi skor 1, sedangkan
jawaban negatif seperti tidak setuju, salah, atau tidak, tidak pernah dan
lainnya diberi skor 0.68
Tabel 2.2 Deskripsi Penskoran
Skor Status Keterangan
1 Terpenuhi Indikator buku terpenuhi
0 Tidak Terpenuhi Indikator buku tidak terpenuhi
67
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum 2013
(kurikulum tematik Integratif)”, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 52-53.
68
Djaali, P. M., “Pengukuran dalam Bidang Pendidikan”, (Jakarta: PT. Grasindo,
2008), hlm. 28.
27
Selanjutnya ada indikator yang harus dipenuhi dalam penelitian ini
adalah menilai kesuaian konten tersebut dengan pendekatan saintifik.
Indikator ini diperoleh dari penjelasan penerapan pendekatan saintifik pada
Bab 2 kajian teori halaman 23.
Tabel 2.3 Deskripsi Indikator
No Aspek Indikator Keterangan
1. Langkah
Pembelajaran
Mengamati Mengamati dengan cara apakah ada
teks dalam buku tersebut yang
mengarahkan siswa untuk melakukan
pengamatan dengan melihat objek dan
bentuk permisalan dalam kehidupan
yang ada.
Menanya Bertanya terhadap hal yang di amati
sebelumnya ataukah ada pertanyaan
yang muncul dalam buku teks tersebut
Menggali
Informasi
Memahami dengan cara apakah ada
aktivitas atau contoh soal yang
mengarah pada informasi yang ingin
dicapai.
Menalar Mengolah informasi dengan hasil
berupa jawaban atau soal lain yang
harus di kerjakan.
Mengkomuni
kasikan
Menyampaikan hasil pengamatan dan
kesimpulan berdasarkan analisis
sebelumnya atau diskusi kelompok.
2. Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
Model pembelajaran yang lebih
mengacu pada konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui.
28
Problem
Based
Learning
Model pembelajaran yang
menekankan siswa untuk
memecahkan suatu masalah atau
contoh perbandingan yag sesuai
dengan materi.
Project Based
Learning
Model pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam kegiatan projek yaitu
dengan membuat kelompok diskusi.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif yakni penelitian yang menitikberatkan
pada kegiatan ontologis, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat
atau gambar yang memiliki makna dan mampu memunculkan suatu gambaran
yang lebih nyata daripada sekedar angka atau frekuensi.69
Dalam penelitian
ini dilakukan suatu analisis yang digunakan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan sebuah persentase terhadap keseuaian buku yakni buku teks
matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013 berdasarkan implementasi
pendekatan saintifik.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Soro, Kecamatan Kempo, Kabupaten
Dompu. Adapun penelitian dilakukan dengan menganalisis Konten Buku
Teks Matematika Siswa Kelas VII Semester 1. Waktu penelitian dilaksanakan
pada tanggal 25 April 2022.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu buku siswa
matematika kelas VII semester 1 yang berjudul “Matematika Studi dan
Pegajaran Untuk Kelas VII SMP/MTs”, diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo pada tahun 2019 dan disusun oleh Umi Salamah.
Editor Suwarni, perancang kulit Daru Sukamto, perancang tatak letak isi Iwan
Surya, dan penata letak isi Nurhidayati.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menelaah isi dokumen. Prosedur pengumpulan data dalam menjawab
permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:
69
Farida Nugrahani, “Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa”, (Surakarta: tp., 2014), hal. 96.
30
1. Mengambil buku teks matematika yang ingin di analisa yakni Buku Teks
Matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013 dengan hak cipta
dilidungi undang-undang.
2. Memperoleh informasi atau referensi-referensi perihal pendekatan saintifik
baik di buku-buku yang ada, jurnal, dan internet guna meringankan
langkah-langkah dalam meneliti.
3. Menyusun instrumen berupa panduan atau pedoman coding atau juga
disebut sebagai codebook terkait pelaksanaan langka-langkah saintifik dan
penerapan model pembelajaran saintifik.
4. Mengumpulkan data dengan minimal dua orang dengan cara mengecek
kesesuaian konten buku yang terdapat dalam Buku Teks Matematika Kelas
VII Semester 1 Kurikulum 2013 berdasarkan implementasi pendekatan
saintifik.
5. Menganalisa data yang diperoleh.
6. Memperoleh semua hasil data untuk menarik kesimpulan.
E. Analisis Data
Analisis Data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni model analisis
data interaktif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman bahwa
analisis data memiliki tiga komponen yakni reduksi data, penyajian data dan
menarik kesimpulan/verifikasi.70
Analisis data dalam penelitian ini yaitu
dengan menjabarkan setiap materi Buku Teks Matematika Kelas VII
Semester I Kurikulum 2013 dengan penerapan pendekatan saintifik. Adapun
langkah-langkah dalam analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Peneliti menggunakan proses seleksi, berfokus pada penyederhanaan,
abstraksi, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di
lapangan. Adapun tahapan-tahapan dalam reduksi data yakni:
a. Menyediakan buku siswa Matematika Kelas VII Semester I
Kurikulum 2013.
70
Milles dan Huberman, “Analisis Data Kualitatif”, Jakarta: Universitas Indonesia
Press, 1992, hlm. 16.
31
b. Menentukan dan mempersiapkan setiap materi yang akan di analisis
dalam Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013.
c. Mengklasifikasikan setiap materi dalam Buku Teks Matematika Kelas
VII Semester I Kurikulum 2013 ditinjau dari implementasi saintifik.
2. Sajian Data
Sajian data merupakan kumpulan informasi dengan memberikan
kemungkinan-kemungkinan dalam menarik sebuah kesimpulan dan
mengambil tindakan. Adapun cara-cara untuk menyajikan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mensajikan hasil reduksi data pada tiap materi berdasarkan
pendekatan saintifik.
b. Memberikan lembar observasi dan buku yang akan diteliti pada teman
sejawat dengan beberapa kriteria yaitu : (1) telah menempuh
pendidikan S1 Matematika; (2) sedang mengajar di SMP/MTS atau
SMA/SMK; dan (3) sudah pernah menganalisis buku teks .71
c. Perhitungan persentase kesesuaian adalah dengan mengkalkulasikan
persentase kesesuaian buku dengan kemunculan tiap indikator
saintifik antara peneliti 1 dan peneliti 2. Perhitungan ini dilakukan
menggunakan rumus:
Kategori persentase kesesuain tahap pendekatan saintifik pada
buku teks matematika diterapkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Kategori Kesesuain Buku
Persentase (p) Kategori
p ≥ 80 Sangat Sesuai
60 ≤ p < 80 Sesuai
50 ≤ p < 60 Cukup Sesuai
p < 50 Tidak Sesuai
71
Youla Siscasari , FARABI Analisis Isi Buku Teks Matematika Terbitan Erlangga
Kelas VIII Semester I Berdasarkan Pendekatan Saintifik, (Universitas
Bengkulu:Bengkulu,vol.4 Nomor 1Juni 2021). hal.26.
32
d. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada
setiap subbab dalam bab himpunan dan bentuk aljabar dan operasinya
pada buku matematika kelas VII semester 1 Kurikulum 2013
berdasarkan Pendekatan Saintifik oleh peneliti dan teman sejawat.
e. Menganalisis data dengan memperhatikan tahapan pendekatan
saintifik dan mendeskripsikan hal-hal yang perlu di perbaiki penyajian
materi pada buku teks sesuai pendekatan saintifik.
f. Membuat kesimpulan dari menganalisis data yang di dapat untuk
mengetahui perbaikan di setiap subbab dalam bab himpunan dan
bentuk aljabar dan operasinya berdasakan pendekatan saintifik.
3. Verifikasi Data
Untuk mengetahui kesesuaian implikasi pendekatan saintifik yang
ditawarkan dalam buku siswa matematika kurikulum 2013 kelas VII
Semester 1 maka ditarik kesimpulan dari hasil penyajian data.
F. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data dengan menggunakan uji kesepakatan
(uji kappa). Di uji keabsahan datanya menggunakan uji kesepakatan (uji
kappa) dengan rumus sebagai berikut:
K =
( ) ( )
( )
Keterangan:
K : Indeks kappa
( ) : persentase jumlah pengukuran yang konsisten antar penilai/
pengamat/ teman sejawat.
( ) : persentase jumlah perubahan pengukuran antar penilai.
Tabel 3.2 Interpretasi Kappa
Indeks Kappa Kategori
k < 0.40 Buruk
0.40 < k ≤ 0.60 Cukup
0.60 < k ≤ 0.75 Baik
k > 0,75 Sangat Baik
33
Keterangan:
1. Jika indeks kappa k < 0.40 maka kategori kesesuaian hasil analisis
antara peneliti dan teman sejawat adalah buruk, sehinnga perlu di
analisis kembali.
2. Jika indeks kappa 0.40 < k ≤ 0.60 maka kategori kesesuaian hasil
analisis antara peneliti dan teman sejawat adalah cukup sehingga
analisis diterima.
3. Jika indeks kappa 0.60 < k ≤ 0.75 maka kategori kesesuaian hasil
analisis antara peneliti dan teman sejawat adalah baik sehingga
analisis diterima.
4. Jika indeks kappa k > 0,75 maka kategori kesesuaian hasil analisis
antara peneliti dan teman sejawat adalah sangat baik sehingga analisis
diterima.72
72
Ibid hal, 27.
34
BAB IV
PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data
1. Judul Buku
Buku teks ini berjudul “Matematika – Studi dan Pengajaran”. Buku teks
ini adalah Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I dan II. Walaupun
dalam judul buku ini tidak ada keterangan buku siswa tetapi dalam buku
ini dipersiapkan penulis dalam rangka implementasi 2013.
2. Penulis dan Penelaah Buku
Penulis dalam buku teks matematika ini adalah Umi Salamah dan
penelaah yang memeriksa buku tersebut adalah Suwarni.
3. Penerbitan Buku
Pada Katalog Dalam Terbitan (KDT) bahwa buku ini diterbitkan oleh
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri dengan ISBN: 978-602-320-165-5
(no. jil. lengkap), 978-602-320-166-2 (jil. 1), Solo pada tahun 2019. Buku
ini merupakan buku terbaru cetakan ke-1 yang terdiri dari 418 halaman
dan disusun dengan huruf Times News Roman dengan ukuran 12 pt.
4. Penyajian Buku
Terdapat beberapa unsur dalam penyajian buku ini diantaranya adalah
halaman judul, disklaimer, kata pengantar, daftar isi, mateti pokok dan
daftar kegiatan, daftar pustaka, glosarium, indeks dan profil (penulis,
editor dan illustrator).
35
5. Isi Buku
Buku teks matematika kelas VII semester 1 dan 2 terdiri dari
sebelas bab antara lain:
a. Bab I membahas tentang bilangan bulat dan terdiri dari 9 sub bab
yaitu bilangan bulat, penjumlahan bilangan bulat, sifat-sifat
penjumlahan pada bilangan bulat, invers jumlah atau lawan suatu
bilangan, pengurangan bilamgan bulat, perkalian bilangan bulat,
pembagian bilangan bulat, operasi hitung campuran dan bilangan
bulat berpangkat.
b. Bab II membahas tentang pecahan dan terdiri dari empat sub bab
yaitu bilangan pecahan, perbandingan, bentuk, decimal, dan persen,
operasi hitung pada pecahan dan urutan operasi hitung.
c. Bab III membahas tentang himpunan dan terdiri dari delapan sub bab
yaitu himpunan dan notasinya, anggota himpunan, himpunan kosong
dan himpunan bagian, himpunan semesta, diagram venn, operasi
pada himpunan, penerapan himpunan, dan sifat-sifat operasi
himpunan.
d. Bab IV membahas tentang bentuk aljabar dan operasinya dan terdiri
dari empat sub bab yaitu bentuk aljabar, pecahan dalam bentuk
aljabar, operasi perkalian bentuk aljabar dan pemfaktoran.
e. Bab V membahas tentang persamaan dan pertidaksamaan linear satu
varibael dan terdiri dari tiga sub bab yaitu kalimat terbuka,
persamaan linear satu variabel dan pertidaksamaan linear satu
variabel.
f. Bab VI membahas tentang perbadingan dan terdiri dari lima sub bab
yaitu perbandingan dan skala, perbandingan seharga (senilai),
perbandingan berbalik harga (berbalik nilai), membedakan
perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel
data, grafik, dan persamaan, penerapan perbandingan.
g. Bab VII membahas tentang aritmetika sosial dan terdiri dari empat
bab yaitu nilai keseluruhan dan nilai per unit, harga pembelian, harga
penjualan, untung, dan rugi, rabat (diskon), bruto, tara, dan neto,
bunga tunggal dan pajak.
36
h. Bab VIII membahas tentang garis dan sudut dan terdiri dari empat
sub bab yaitu sudut, garis, hubungan antara garis dan sudut, ruas
garis.
i. Bab IX membahas tentang segi empat dan terdiri dari dua sub bab
yaitu mengenal bangun segi empat, keliling dan luas bangun segi
empat.
j. Bab X membahas tentang segitiga dan terdiri dari tujuh sub bab yaitu
mengenal segitiga dan unsur-unsurnya, jenis-jenis segitiga, jumlah
sudut pada segitiga, garis-garis pada segitiga, melukis segitga sama
kaki dan segitiga sama sisi, sudut dalam dan sudut luar segitiga,
keliling dan luas segitiga.
k. Bab XI membahas tentang penyajian dan terdiri dari dua sub bab
yaitu pengumpulan data dan penyajian data.
B. Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini adalah kesesuaian buku yang terdiri dari
dua jawaban penilaian yaitu “terpenuhi dan “tidak terpenuhi”. Pilihan ini
didasarkan pada pedoman penilaian dengan skala Guttman, yaitu skala yang
membutuhkan jenis jawaban afirmatif seperti jawaban benar atau salah, ya
atau tidak, pernah atau tidak pernah, positi atau negatif, tinggi atau rendah,
baik atau buruk, dan sebagainya. Sementara jawaban positif seperti misalnya
setuju, benar, ya, pernah dan semacamnya diberi skor 1, sedangkan jawaban
negatif seperti tidak setuju, salah, atau tidak, tidak pernah dan lainnya diberi
skor 0.73
Tabel 4.1 Deskripsi Penskoran
Skor Status Keterangan
1 Terpenuhi Indikator buku terpenuhi
0 Tidak Terpenuhi Indikator buku tidak terpenuhi
73
Djaali, P. M., “Pengukuran dalam Bidang Pendidikan”, (Jakarta: PT. Grasindo,
2008), hlm. 28.
37
Selanjutnya ada indikator yang harus dipenuhi dalam penelitian ini
adalah menilai kesuaian konten tersebut dengan pendekatan saintifik.
Indikator ini diperoleh dari penjelasan penerapan pendekatan saintifik pada
Bab 2 kajian teori halaman 23.
Tabel 4.2 Deskripsi Indikator
No Aspek Indikator Keterangan
1. Langkah
Pembelajaran
Mengamati Mengamati dengan cara apakah ada
teks dalam buku tersebut yang
mengarahkan siswa untuk melakukan
pengamatan dengan melihat objek
yang ada.
Menanya Bertanya terhadap hal yang diamati
sebelumnya ataukah ada pertanyaan
yang muncul dalam buku teks tersebut.
Menggali
Informasi
Memahami dengan cara apakah ada
aktivitas atau contoh soal yang
mengarah pada informasi yang ingin
dicapai.
Menalar Mengolah informasi dengan hasil
berupa jawaban atau soal lain yang
harus di kerjakan.
Mengkomuni
kasikan
Menyampaikan hasil pengamatan dan
kesimpulan berdasarkan analisis
sebelumnya.
2. Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
Model pembelajaran yang lebih
mengacu pada konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui.
38
Problem
Based
Learning
Model pembelajaran yang
menekankan siswa untuk
memecahkan suatu masalah yang
didasarkan pada realita atau contoh
perbandingan yang sesuai dengan
materi.
Project Based
Learning
Model pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam kegiatan projek yaitu
dengan membuat kelompok diskusi.
Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji kappa yaitu pada setiap pokok bahasan dalam materi
himpunan, bentuk aljabar dan operasinya untuk mengetahui apakah hasil
analisis sebelumnya diterima atau tidak.
Tabel 4.3 Indikator Langkah dan Model Himpunan dengan Hasil Penilaian
Sub Materi
Analisis Langkah
Pembelajaran
Analisis Model
Pembelajaran
Jumlah
M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL
1 1 1 1 1 0 1 1 1
2 1 1 1 1 0 1 1 1
3 1 1 1 1 0 1 1 1
4 1 0 1 1 0 1 0 1
5 0 0 1 1 0 1 0 1
6 1 1 1 1 0 1 1 1
7 0 0 1 1 0 0 0 1
8 0 0 0 1 0 1 0 1
39
Jumlah Skor Diperoleh 5 4 7 8 0 7 4 8 43
Tabel 4.4 Indikator Langkah dan Model
Bentuk Aljabar dan Operasinya dengan Hasil Penilaian
Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Kappa
Materi Nilai Kappa Keeratan Keabsahan Data
1 1 Sangat Baik
2 1 Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil analisis antara peneliti
dan teman sejawat memiliki keeratan keabsahan yang sangat baik dengan
nilai kappa sebesar 1. Hal ini diperoleh dari perhitungan skor yang ada pada
lembar observarsi peneliti dengan teman sejawat dengan menggunakan word.
Bukti hasil perhitungan terlampir
Sub Materi Analisis Langkah
Pembelajaran
Analisis Model
Pembelajaran
Jumlah
M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL
1 0 0 1 1 0 1 0 1
2 0 0 1 1 0 1 0 1
3 0 0 1 1 0 1 0 1
4 0 0 1 1 0 1 0 1
Jumlah 0 0 4 4 0 4 0 4 16
40
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan pengkajian isi
dokumen pada Buku Teks Matematika Siswa Kelas VII Semester 1 Ditinjau
dari Implementasi Pendekatan Saintifik. Peneliti mendapatkan hasil dari
analisis yang sudah dilakukan sebagai berikut:
Peneliti 1
A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Himpunan
1. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
2. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
3. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
4. M1 M2 M3 M4 M5
1 0 1 1 0
5. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
6. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
7. M1 M2 M3 M4 M4
0 0 1 1 0
8. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 0 1 0
B. Model Pembelajaran untuk Materi Himpunan
1. DL PBL PjBL
1 1 1
2. DL PBL PjBL
1 1 1
3. DL PBL PjBL
41
1 1 1
4. DL PBL PjBL
1 0 1
5. DL PBL PjBL
1 0 1
6. DL PBL PjBL
1 1 1
7. DL PBL PjBL
0 0 1
8. DL PBL PjBL
1 0 1
Peneliti 2
A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Himpunan
1. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
2. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
3. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
4. M1 M2 M3 M4 M5
1 0 1 1 0
5. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
6. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
7. M1 M2 M3 M4 M4
0 0 1 1 0
8. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 0 1 0
B. Model Pembelajaran untuk Materi Himpunan
1. DL PBL PjBL
1 1 1
2. DL PBL PjBL
42
1 1 1
3. DL PBL PjBL
1 1 1
4. DL PBL PjBL
1 0 1
5. DL PBL PjBL
1 0 1
6. DL PBL PjBL
1 1 1
7. DL PBL PjBL
0 0 1
8. DL PBL PjBL
1 0 1
Peneliti 3
A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Himpunan
1. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
2. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
3. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
4. M1 M2 M3 M4 M5
1 0 1 1 0
5. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
6. M1 M2 M3 M4 M5
1 1 1 1 0
7. M1 M2 M3 M4 M4
0 0 1 1 0
8. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 0 1 0
43
B. Model Pembelajaran untuk Materi Himpunan
1. DL PBL PjBL
1 1 1
2. DL PBL PjBL
1 1 1
3. DL PBL PjBL
1 1 1
4. DL PBL PjBL
1 0 1
5. DL PBL PjBL
1 0 1
6. DL PBL PjBL
1 1 1
7. DL PBL PjBL
0 0 1
8. DL PBL PjBL
1 0 1
Keterangan :
M1 : Mengamati DL : Discovery Learning
M2 : Menanya PBL : Problem Based Learning
M3 : Menggali Informasi PjBL : Project Based Learning
M4 : Menalar
M5 : Mengkomunikasikan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti 1 dan 2 terhadap
buku teks diatas dengan implementasi pendekatan saintifik dalam materi
Himpunan pada buku Teks Matematika Siswa Kelas VII Semester 1 yang
menjadi subjek penelitian, maka dapat di peroleh sebagai berikut:
Materi Himpunan
Pada setiap sub materi kegiatan mengamati sudah dilakukan, diajak
untuk mengamati mengenai topik materi himpunan tapi pada sub materi di
44
angram venn, penerapan himpunan dan sifat-sifat operasi himpunan tidak
diajak untuk memahami atau melakukan aktivitas yang mengarah pada
mengamati. Kegiatan. Pada setiap sub materi kegiatan menanya sudah
dilakukan, siswa diajak untuk mempertanyakan terhadap hal-hal yang
diamati, tapi pada sub materi himpunan semesta, diagram venn, penerapan
himpunan dan sifat-sifat operasi himpunan tidak diajak untuk memahami dan
melakukan aktivitas yang mengarah pada menanya. Kegiatan menggali
informasi sudah dilakukan pada setiap sub bab, tapi pada sub bab sifat-sifat
operasi himpunan tidak di ajak untuk memahami dan melakukan aktivitas
yang mengarah pada menggali informasi. Kegiatan menalar sudah dilakukan
pada setiap sub bab, siswa diajak menalar dengan mengerjakan soal atau
mengisi jawaban. Kegiatan mengkomunikasikan sudah dilakukan ada setiap
sub bab, siswa tidak diajak mengkomunikasikan dengan diskusi kelompok.
Kegiatan model discovery learning sudah dilakukan pada setiap sub bab,
sudag disajikan pada setiap sub bab tapi pada sub bab penerapan himpunan
siswa belum disajikan. Model problem based learning sudah dilakukan pada
setiap sub bab, pada sub bab himpunan semesta, diagram venn, penerapan
himpunan dan sifat-sifat operasi himpunan belum disajikan. Model project
based learning sudah disajikan pada bab himpunan, terdapat tugas proyek di
akhir bab.
Berdasarkan hasil analisis materi Himpunan maka dapat disusun
penskoran sebagai berikut:
Tabel 5.1 Kesesuaian Buku Materi Himpunan dengan
Pendekatan Implementasi Saintifik
Sub
Materi
Analisis Langkah
Pembelajaran
Analisis Model
Pembelajaran
Jumlah Presentase
(%)
M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL
1 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87,5
2 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87,5
3 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87,5
45
4 1 0 1 1 0 1 0 1 6 62,5
5 0 0 1 1 0 1 0 1 5 50
6 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87,5
7 0 0 1 1 0 0 0 1 3 37, 5
8 0 0 0 1 0 1 0 1 3 37, 5
Jumlah 5 4 7 8 0 7 4 8 43 67, 875
Bukti penghitungan terlampir
Peneliti 1
A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan
Operasinya
1. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
2. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
3. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
4. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
B. Model Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya
1. DL PBL PjBL
1 0 1
2. DL PBL PjBL
1 0 1
3. DL PBL PjBL
1 0 1
4. DL PBL PjBL
1 0 1
Peneliti 2
A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan
Operasinya
46
1. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
2. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
3. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
4. M1 M2 M3 M4 M5
1 0 1 1 0
B. Model Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya
1. DL PBL PjBL
1 0 1
2. DL PBL PjBL
1 0 1
3. DL PBL PjBL
1 0 1
4. DL PBL PjBL
1 0 1
Peneliti 3
A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan
Operasinya
1. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
2. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
3. M1 M2 M3 M4 M5
0 0 1 1 0
4. M1 M2 M3 M4 M5
1 0 1 1 0
B. Model Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya
1. DL PBL PjBL
1 0 1
2. DL PBL PjBL
1 0 1
47
3. DL PBL PjBL
1 0 1
4. DL PBL PjBL
1 0 1
Keterangan :
M1 : Mengamati DL : Discovery Learning
M2 : Menanya PBL : Problem Based Learning
M3 : Menggali Informasi PjBL : Project Based Learning
M4 : Menalar
M5 : Mengkomunikasikan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti 1 dan 2 terhadap
buku teks diatas dengan implementasi pendekatan saintifik dalam materi
Bentuk Aljabar dan Operasinya pada buku Teks Matematika Siswa Kelas VII
Semester 1 yang menjadi subjek penelitian, maka dapat di peroleh sebagai
berikut:
Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya
Kegiatan mengamati sudah dilakukan pada setiap sub bab, pada sub bab
ini tidak diajak untuk mengamati terkait topik kegiatan materi bentuk aljabar
dan operasinya. Kegiatan menanya sudah dilakukan pada setiap sub bab, pada
sub bab ini tidak diajak untuk mempertanyakan terhadap hal-hal yang
diamati. Kegiatan menggali informasi sudah dilakukan pada setiap sub bab,
pada sub bab ini diajak untuk memahami dan melakukan aktivitas yang
mengarah pada menggali informasi. Kegiatan menalar sudah dilakukan pada
setiap sub bab, siswa diajak menalar dengan mengerjakan soal yang ada.
Kegiatan mengkomunikasikan sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa
tidak diajak mengkomunikasikan dengan diskusi kelompok. Kegiatan model
discovery learning sudah dilakukan pada setiap sub bab, sudag disajikan pada
setiap sub bab. Model problem based learning sudah dilakukan pada setiap
sub bab, pada sub bab ini tidak disajikan. Model project based learning sudah
disajikan pada bab ini, terdapat tugas proyek di akhir bab.
48
Berdasarkan hasil analisis materi Bentuk Aljabar dan Operasinya maka
dapat disusun penskoran sebagai berikut:
Tabel 5.2 Kesesuaian Buku Bentuk Aljabar dan Operasinya dengan
Pendekatan Implementasi Saintifik
Sub
Materi
Analisis Langkah
Pembelajaran
Analisis Model
Pembelajaran Jumlah
Presentase
(%)
M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL
1 0 0 1 1 0 1 0 1 4 50
2 0 0 1 1 0 1 0 1 4 50
3 0 0 1 1 0 1 0 1 4 50
4 0 0 1 1 0 1 0 1 4 50
Jumlah 0 0 4 4 0 4 0 4 16 50
Bukti penghitungan terlampir
Berdasarkan hasil analisis data di atas pada setiap sub materi dalam
masing-masing materi Buku Teks Matematika Kelas VII Semester 1 maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.6 Hasil Analisis Semua Materi
Materi
Jumlah Skor Presentase
Kesesuaian Materi
(%)
Skor yang Diperoleh Skor Makmsimal
Himpunan 43 64 67, 875
Bentuk Aljabar dan
Operasinya
16 32 50
Bukti penghitungan terlampir
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa hasil presentase kesesuaian
materi Himpunan sebanyak 67, 875 % dan materi Bentuk Aljabar dan
Operasinya sebanyak 50 % artinya buku tersebut sesuai dan cukup sesuai.
Implemetasi pendekatan saintifik dengan 5M telah tercermin pada buku
49
tersebut dengan cukup sesuai. Kegaiatn mengamati, menanya, menggali
informasi, menalar, dan mengkomunikasikan telah disajikan dalam setiap
materi, walaupun pada setiap sub materi tersebut belum tercermin. Setelah
itu, penerapan model pembelajaran discovery learning dan problem based
learning telah disajikan dalam setiap bab, walaupun pada setiap sub materi
tersebut belum tercermin. Sedangkan untuk model pembelajaran project
based learning telah disajikan dan tercermin pada akhir setiap materi.
II. Pembahasan
Pada bagian ini, hasil penelitian membahas tentang sesuai dan tidak
sesuai buku teks matematika kelas VII Semester I kurikulum 2013
berdasarkan Pendekatan Implementasi Saintifik. Adapun materi yang dibahas
dalam penelitian ini adalah materi Himpunan, Bentuk Aljabar dan
Operasinya.
Hasil penelitian pada materi Himpunan menunjukkan bahwa presentase
kesesuaian sebanyak 67, 875 % dengan kategori sesuai dan materi Bentuk
Aljabar dan Operasinya sebanyak 50 % dengan kategori cukup sesuai. Buku
siswa yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri ini sudah
menyajikan langkah-langkah dan model pembelajaran dalam materi
Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya. Implemetasi pendekatan saintifik
dengan 5M telah tercermin pada dua materi tersebut; sesuai dan cukup sesuai.
Kegiatan mengamati, menanya, menggali informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan telah disajikan dalam setiap materi, walaupun pada
setiap sub materi tersebut hanya beberapa yang belum tercermin. Setelah itu,
penerapan model pembelajaran discovery learning dan problem based
learning telah disajikan dalam setiap materi, walaupun pada setiap sub materi
tersebut hanya beberapa yang belum tercermin. Sedangkan untuk model
pembelajaran project based learning telah disajikan dan tercermin pada akhir
setiap materi.
Hal ini berbeda dengan temuan peneliti sebelumnya, seperti yang
dilakukan oleh Hisbiatul Mukaromah yang menunjukkan bahwa hasil pada
50
bab himpunan presentesae kesesuaian sebanyak 87,5% dengan kategori
sangat baik dan bab Bentuk Aljabar dan Operasinya menunjukkan presentase
kesesuaian sebanyak 82,5% dengan kategori sangat baik.74
Berdasarkan hasil
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menganalisis buku
teks matematika kelas VII pemerintah edisi revisi 2017, sedangkan peneliti
menganalisis buku teks matematika kelas VII yang diterbitkan oleh terbitan
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Perbedaan kedua buku tersebut
dipengaruhi oleh penerbit yang berbeda dalam setiap materi sehingga menjadi
perbedaan besar presentase kesesuaian dalam setiap materi yang di analisis.
Pada penelitian sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Kintan Ayu
Septiany, dkk menunjukkan bahwa hasil pada materi Himpunan dengan
presentase kesesuaian sebanyak 83, 21% artinya sangat sesuai dan materi
Bentuk Aljabar dan Operasinya menunjukkan presesntase kesesusian buku
sebanyak 88, 60% kategori sangat sesuai.75
Berdasarkan hasil penelitian,
maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menganalisis buku teks
matematika kelas VII pemerintah edisi revisi 2016, sedangkan peneliti
menganalisis buku teks matematika kelas VII yang diterbitkan oleh terbitan
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Perbedaan kedua buku tersebut
dipengaruhi oleh penerbit yang berbeda dalam setiap materi sehingga menjadi
perbedaan besar presentase kesesuaian dalam setiap materi yang di analisis.
74
Hisbiatul Mukaromah, “Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas
VII Semester 1 Edisi Revisi 2017 Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik”,
(Publikasi Ilmiah: Jurusan Tadris Matematika, IAIN Salatiga, 2020).
75
Kintan Ayu Septiany, dkk. Analisis Buku Teks Matematika Semester 1
Kurikulum 2013 Berdasarkan Pendekatan Saintifik. Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika. Volume 4 Nomor 1. Juni 2021.
51
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan
tentang Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester
I yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, maka dapat
disimpulkan bahwa Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I Pada Materi
Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya sudah disajikan sesuai dengan
implementasi pendekatan saintifik dengan tingkatan kesesuaian presentase
sebesar 67, 875 % dan 50 % atau kategori sesuai dan cukup sesuai. Langkah-
langkah pembelajaran dengan adanya implementasi pendekatan saintifik telah
tercermin melalui 5M (Mengamati, Menanya, Menggali Informasi, Menalar,
dan Mengkomunikasikan) dan model pembelajaran (discovery learning,
problem based learning dan project based learning).
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, Adapun saran
yang diberikan peneliti mengenail hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru, Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I bisa digunakan
sebagai sumber pebelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendeketan
saintifik, sebab dilihat dari kesesuaiannya cukup baik.
b. Bagi penerbit, Buku Teks Matematika ini masih ada beberapa
kekurangan implementasi pendekatan saintifik sehingga kedepan
perbaikan ada perbaikan,
c. Bagi peneliti, hasil analisis ini menjadi masukan untuk menambah
wawasan dalam pegembangan penelitian berikutnya.
52
DAFTAR PUSTAKA
.
Abdul Majid dan Chaerul Rochman, “Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi
Kurikulum 2013”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 70
Abdur Rahman As’ari dkk, “Buku Guru Matematika”, (Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia), (2017), h.11.
Adilah, N. (2015). “Analisis Soal-Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum
2013 Kelas VIII Semester I Terbitan Kemendikbud Berdasarkan Dimensi
Kognitif Dari Trends In International Mathematics And Science Study
(TIMSS)”. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Matematika UIN
Walisongo.
Ahmad Rohani, “Pengelola Pengajaran: Sebuah Pengantar Menuju Guru
Professional”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),188-189.
Andi Prastowo, “Pengembangan Bahan Ajar Tematik”, (Jakarta: Kencan Prenada
Media Group. 2014), 242.
B.P. Sitepu, “Penulisan Buku Teks Pelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdkarya,
2012), h. 12.
Budi Cahyono, “Analisis Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013
Kelas VIII Semester I Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari TIMSS,” Jurnal
Review Pembelajaran Matematika, No.1,(2016):1.
Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013”, (yogyakarta:
Gava Media, 2014), h.55.
Djaali, P. M., “Pengukuran dalam Bidang Pendidikan”, (Jakarta: PT. Grasindo,
2008), hlm. 28.
E. Mulyasa, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013”, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014), h. 60.
Efendi, “Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah”.
(Yogyakarta: Insania, 2009), hlm. 10.
Farida Nugrahani, “Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa”, (Surakarta: tp., 2014), hal. 96.
53
Firyadani, F. A. (2020). “Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas
IX SMP Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Saintifik Dan Penilaian
Autentik”. Publikasi Ilmiah: Jurusan Pendidikan Matematika UMS.
Henry Gnutur Tarigan dan Djago Tarigan, “Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia”,
(Bandung: Angkasa, 2009), h. 13-14.
Hisbiatul Mukaromah, “Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas
VII Semester 1 Edisi Revisi 2017 Ditinjau dari Implementasi Pendekatan
Saintifik”, (Publikasi Ilmiah: Jurusan Tadris Matematika, IAIN Salatiga,
2020).
Huseyin Delill., “An Analysis of Geometry Problems in 6-8 Grades Turkish
Mathematics Textbooks”, Skripsi, (Turki: Middle East Technical
University, 2006), hlm. 2.
Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2011 International Result In Mathematics”,
(Chesnut Hills: Boston College, 2012), h. 46.
Kamarullah. “Pendidikan Matematika Di Sekolah Kita”. Al Khawarizmi: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, Vol. 1 No. 1, Juni 2017, h.22.
Kemendikbud, “Pendekatan, Jenis Dan Metode Penelitian Pendidikan”, (Jakarta:
T.P. 2013), h.208.
54
LAMPIRAN
Peneliti 1
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Buku
Teks Matematika Kelas VII Semester 1
Sub
bab
Analisis Langkah-
Langkah Pembelajaran
Analisis Model
Pembelajaran Alasan
M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL
1 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati pasar
Swalayan atau supermarket
dengan beragam jenis
kebutuhan sehari-hari dan
bagaimana penjaga atau
pelayan mengatur barang
dagangan (halaman 95).
M2 : Menanya barang-
barang dikelompokkan
berdasarkan jenisnya,
proses dan cara menyusun
barang di supermarket
(halaman 95).
M3 : Menggali Informasi
dengan cara memahami
mengenai penataan barang
di supermarket (halaman
95).
M4 : Menalar dengan
mengerjakan 6 soal tentang
kumpulan himpunan
(halaman 97).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
tentang pengertian
himpunan, lambang suatu
himpunan dan menyatakan
himpunan (halaman 94, 95,
dan 96).
PBL : Terdapat masalah
yang disajikan tentang cara
pengelompokan barang dan
dasar pengelompokan
antara kelompok makanan
55
dengan perlengkapan
rumah tangga, dll (halaman
95).
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
2 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati barang
elektronik milik Mira,
Ranu dan Zahra (halaman
98).
M2 : Menanya mengenai
himpunan apa saja yang
bisa dibentuk (halaman 98).
M3 : Menggali Informasi
dengan memperhatikan
contoh soal dan
penyelesaiannya (halaman
99).
M4 : Menalar dengam cara
mengerjakan 5 soal
(halaman 99).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
tentang himpunan
berhinnga dan tidak
berhingga (halaman 99).
PBL : Terdapat pemecahan
masalah mengenai
himpunan yang bisa
dibentuk dari kegiatan
mengamati (halaman 98).
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
56
3 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati suatu
ilustrasi keadaan (halaman
101).
M2 : Menanya mengenai
tas kosong yang diamati
(halaman 101).
M3 : Menggali Informasi
dengan contoh soal dan
penyelesaian (halaman
101).
M4 : Menalar dengan
mengerjakan evaluasi
mandiri (halaman 103).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
tentang himpunan kosong,
bagian, dan bukan bagian
(halaman 101 dan 102).
PBL : Terdapat masalah
yaitu tentang penyebutan
ruang kosong yang merujuk
pada himpunan kosong
(halaman 101).
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
4 1 0 1 1 0 1 0 1 M1 : Mengamati dengan
memperhatikan alat-alat
transportasi berupa bus,
mobil, truk, dan pesawat
terbang (halaman 104).
M2 : -
M3 : Menggali Informasi
mengenai contoh soal dan
penyelesaian (halaman
104).
M4 : Menalar dengan
mengerjakan contoh soal
57
atau evaluasi mandiri
(halaman 104).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
tentang himpunan semesta
(halaman 104).
PBL : -
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
5 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : -
M2 : -
M3 : Menggali Informasi
mengenai soal tentang
menyatakan himpunan
dalam diagram venn dan
penyelesaiannya (halaman
105).
M4 : Menalar dengan
mengerjakan 5 soal
(halaman 105).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
tentang hubungan antar
himpunan dan notasi
penulisan 2 himpunan yang
ekuivalen (halaman 106
dan 107).
PBL : -
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
6 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati hasil
kuesioner dari sekelompok
58
siswa (halaman 108).
M2 : Menanya tentang
olahraga kegemaran siswa
(halaman 108).
M3 : Menggali informasi
soal dan penyelesaian
mengenai berbagai operasi
pada himpunan (halaman
109).
M4 : Menalar dengan
mengerjakan contoh soal
mengenai operasi pada
himpunan (halaman 109).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
notasi penulisan operasi
himpunan (halaman 108).
PBL : Terdapat masalah
yaitu kegemaran olahraga
siswa seperti basket dan
sepak bola (halaman 108).
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
7 0 0 1 1 0 0 0 1 M1 : -
M2 : -
M3 : Menggali informasi
contoh soal soal tentang
himpunan dalam bentuk
cerita dana
penyelesaiannya (halaman
115).
M4 : Menalar dengan
evaluasi mandiri (halaman
115).
M5 : -
DL :-
PBL : -
59
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
8 0 0 0 1 0 1 0 1 M1 : -
M2 : -
M3 : -
M4 : Menalar soal latihan
siswa tentang sifat-sifat
himpunan (116).
M5 : -
DL : Terdapat konsep sifat-
sifat himpunan; sifat
komunikatif, sifat asosiatif
dan sifat distributif
(halaman 117).
PBL : -
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya
Sub
bab
Analisis
Langkah-
Langkah
Pembelajaran
Analisis Model
Pembelajaran
Alasan
M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL
1 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : -
M2 : -
M3 : Menggali Informasi
dengan contoh soal tentang
operasi hitung aljabar dan
penyelasainnya (halaman
135-137).
60
M4 : Menalar adanya
evaluasi mandiri sebagai
latihan soal untuk siswa
(halaman 134-137).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
pengertian bentuk aljabar,
suku-suku sejenis, dan
operasi bentuk aljabar
(halaman 132).
PBL : -
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa diminta untuk
membuat kelompok
laporan hasil pengamatan
tentang penggunaan hasil
operasi aljabar dalam
permainan tebak-tebakan
(halaman 157).
2 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : -
M2 : -
M3 : Menggali informasi
dengan soal dan
penyelesainnya (halaman
139-141).
M4 : Menalar dengan
mengerjakan soal latihan
mandiri (halaman 141).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
operasi aljabar (halaman
141).
PBL : -
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa diminta untuk
membuat kelompok
laporan hasil pengmatan
tentang penggunaan hasil
operasi aljabar dalam
permainan tebak-tebakan
61
(halaman 157).
3 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : -
M2 : -
M3 : Menggali informasi
soal dan penyelesaian
(halaman 146-150).
M4 : Menalar dengan
mengerjakan soal evaluasi
mandiri (halaman 146)
M5 : -
DL : Terdapat konsep
operasi bentuk aljabar
(halaman 147-150).
PBL : -
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa diminta untuk
membuat kelompok
laporan hasil pengmatan
tentang penggunaan hasil
operasi aljabar dalam
permainan tebak-tebakan
(halaman 157).
4 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : -
M2 : -
M3 : Menggali informasi
dengan soal dan
penyelesaian (152-156).
M4 : Menalar tugas
mandiri (halaman 156).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
operasi aljabar (halaman
153-156).
PBL : -
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa diminta untuk
membuat kelompok
laporan hasil pengmatan
tentang penggunaan hasil
operasi aljabar dalam
62
permainan tebak-tebakan
(halaman 157).
Peneliti 2
Sub
bab
Analisis Langkah-
Langkah Pembelajaran
Analisis Model
Pembelajaran
Alasan
M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL
1 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati
bagaimana penjaga atau
pelayan mengatur barang
dagangan (halaman 95).
M2 : Menanya proses dan
cara penyusunan barang di
supermarket (halaman 95).
M3 : Menggali Informasi
dengan cara penataan
barang di supermarket
(halaman 95).
M4 : Menalar dengan
mengerjakan soal soal lain
yang harus dikerjakan oleh
siswa (halaman 97).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
tentang pengertian
himpunan (halaman 95).
PBL : Terdapat masalah
dengan adanya pertanyaan
tentang pengelompokkan
barang (halaman 95).
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
2 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Terdapat perintah
untuk mengamati barang
elektronik milik Mira,
Ranu dan Zahra (halaman
98).
63
M2 : Terdapat pertanyaan
mengenai himpunan yang
bisa dibentuk (halaman 98).
M3 : Menggali Informasi
dengan contoh soal dan
penyelesaian (halaman 99).
M4 : Menalar dengam
mengerjakan latihan soal
(halaman 99).
M5 : -
DL : Terdapat konsep
tentang himpunan
berhingga dan tidak
berhingga (halaman 99).
PBL : Terdapat pemecahan
masalah mengenai
himpunan yang bisa
dibentuk dari kegiatan
mengamati barang
elektronik milik Mira,
Ranu dan Zahra (halaman
98).
PjBL : Terdapat kegiatan
project pada akhir bab yaitu
siswa membuat kelompok
untuk mengaplikasikan
himpunan dalam aspek
kehidupan (halaman 118-
119).
3 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati perintah
untuk memperhatikan suatu
ilustrasi keadaan (halaman
101).
M2 : Menanya mengenai
tas kosong yang diamati
(halaman 101).
M3 : Menggali Informasi
dengan memperhatikan
contoh soal dan
penyelesaiannya (halaman
101).
M4 : Menalar dengan
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf
Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf

More Related Content

Similar to Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf

Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
lhiairilia
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
Jasmin Jasin
 
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdfLAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
SandilahJatnika
 
asasfdaqwhueuqwuqwuruqwyrqwuuryqwyqwyrywqryuqwyrywqyry
asasfdaqwhueuqwuqwuruqwyrqwuuryqwyqwyrywqryuqwyrywqyryasasfdaqwhueuqwuqwuruqwyrqwuuryqwyqwyrywqryuqwyrywqyry
asasfdaqwhueuqwuqwuruqwyrqwuuryqwyqwyrywqryuqwyrywqyry
IrlanMalik
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Abdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarahModel Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Abdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Abdul Jamil
 
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Ntan Hitori De
 

Similar to Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf (20)

Skripsi
Skripsi Skripsi
Skripsi
 
1.bagian awal
1.bagian awal1.bagian awal
1.bagian awal
 
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
 
4101409015
41014090154101409015
4101409015
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
 
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdfLAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
 
asasfdaqwhueuqwuqwuruqwyrqwuuryqwyqwyrywqryuqwyrywqyry
asasfdaqwhueuqwuqwuruqwyrqwuuryqwyqwyrywqryuqwyrywqyryasasfdaqwhueuqwuqwuruqwyrqwuuryqwyqwyrywqryuqwyrywqyry
asasfdaqwhueuqwuqwuruqwyrqwuuryqwyqwyrywqryuqwyrywqyry
 
Skripsi MPG, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis
Skripsi MPG, Pemecahan Masalah, dan Disposisi MatematisSkripsi MPG, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis
Skripsi MPG, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis
 
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
 
Model kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaModel kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnya
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarahModel Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docxLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
 
Bab i, iv, daftar pustaka
Bab i, iv, daftar pustakaBab i, iv, daftar pustaka
Bab i, iv, daftar pustaka
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
 
Program Kerja Wali Kelas XII MM1. SMK N 1 MERANGINdocx
Program Kerja Wali Kelas XII MM1. SMK N 1 MERANGINdocxProgram Kerja Wali Kelas XII MM1. SMK N 1 MERANGINdocx
Program Kerja Wali Kelas XII MM1. SMK N 1 MERANGINdocx
 
071414046 full Peranan Buku Ajar Bagi Guru
071414046 full Peranan Buku Ajar Bagi Guru071414046 full Peranan Buku Ajar Bagi Guru
071414046 full Peranan Buku Ajar Bagi Guru
 
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

Skripsi Syahrul Ramadhan.pdf

  • 1. i ANALISIS BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII SEMESTER I DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK Oleh: SYAHRUL RAMADHAN NIM 170103032 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2022
  • 2. ii ANALISIS BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII SEMESTER I DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Matematika Oleh: SYAHRUL RAMADHAN NIM 170103032 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2022
  • 3. iii
  • 4. iv
  • 5. v
  • 6. vi
  • 7. vii
  • 8. viii MOTTO “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (Q.S Al-Baqarah [ ]: 286)
  • 9. ix PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtuaku terutama kepada ibunda tercinta dNurwahidah dan bapak tersayang Juanda yang sudah memberikan spirit kepada saya sehingga bias menyelesaikan skripsi ini. Kepada saudara kakakku Arif Hardiaansyah, saudara adikku Muhammad Taufik dan Muhammad Rizki, teman-teman ku semua yang sudah mensupport dan memberikan dukungan. Kepada Dosen-dosen di Tadris Matematika yang sudah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuannya kepada saya terkhusus untuk dosen Pembimbing I bapak Lalu Sucipto, M.Pd dan bapak Kamirsyah Wahyu, M.Pd selaku dosen Pembimbin II yang juga sudah memberikan arahan dan didikan selama ini sehingga bisa menyelesikan skripsi ini. Alhamdulillah dengan banyaknya proses yang dilalui, tantangan dan rintangan dibalik itu semua ada hal yang tidak boleh dilupakan yakni selalu bersyukur kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT. membalas kebaikan kita semua. Amiin Ya Robbal A’lamin……..
  • 10. x KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan taufik serta hidayahnya dan tidak lupa shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya yang setia membimbing umatnya menuju zaman terang benderang hingga sampai saat ini. Penulis menyadari bahwa proses menyelesaikan proposal skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut. 1. Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai; 2. Dr. Jumarin, M.H.I selaku Dekan Fakultas Terbiyah dan Keguruan; 3. Dr. Al Kusaeri, M.Pd. sebagai Ketua Prodi; 4. Lalu Sucipto, M.Pd. sebagai Pembimbing I dan Kamirsyah Wahyu, M.Pd. sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai; Semoga amal kebaikan tersebut mendapat pahala yang berlipat-ganda dari Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta. Amin. Mataram, 07 September 2022 Syahrul Ramadhan
  • 11. xi ANALISIS BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII SEMESTER I DITINJAU DARI IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK Oleh: SYAHRUL RAMADHAN NIM: 170103032 ABSTRAK Buku teks merupakan alat bantu yang dapat membantu guru dan siswa dalam belajar dengan tujuan untuk mengetahui apakah penyajian konten Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I pada Materi Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya sudah sesuai dengan Implementasi Pendekatan Saintifik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah panduan atau pedoman coding atau juga disebut sebagai codebook untuk memudahkan langkah- langkah penelitian kesesuaian buku. Dalam penelitian ini sumber data adalah data primer yaitu Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I yang berjudul “Matematika Studi dan Pengajaran untuk Kelas VII SMP/MTs”. Sedangkan pengumpulan data yang digunakan yaitu menelaah atau mengkaji isi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I Pada Materi Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya telah disajikan berdasarkan implementasi pendekatan saintifik dengan presentase sebesar 67, 875 % (sesuai) dan 50 % (cukup sesuai). Langkah-langkah pembelajaran dengan adanya implementasi pendekatan saintifik melalui 5M; Mengamati, Menanya, Menggali Informasi, Menalar, Mengkomunikasikan dan model pembelajaran; Discovery Learning, Problem Based Learning, dan Project Based Learning sudah tercermin pada materi. Kata Kunci : Analisis, Buku Teks Matematika, Implementasi Pendekatan Saintifik
  • 12. xii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL……………………………………………………. i HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................... v PERSYARATAN KEASLIAN SKRIPS...................................................... vi HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... vii HALAMAN MOTTO.................................................................................... viii PERSEMBAHAN .......................................................................................... ix KATA PEGANTAR ...................................................................................... x ABSTRAK...................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Fokus Masalah................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian............................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 5 E.Kajian Pustaka.................................................................................. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Buku Teks ............................................................................................ 9 1. Pengertian Buku Teks...................................................................... 9 2. Fungsi Buku Teks............................................................................ 11 3. Kriteria Buku Teks .......................................................................... 12 4. Kedudukan Buku Teks Dalam Pembelajaran.................................. 12 B. Konten Buku Teks Siswa Matematika Dalam Kurikulum 2013......... 12 C. Implementasi Pendekatan Saintifik..................................................... 13 1. Hakikat Pendekatan Saintifik.......................................................... 13 2. Kriteria Pendekatan Saintifik.......................................................... 15 3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik........................ 15 4. Langkah-Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik................... 15 5. Model-Model Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik............. 17 D. Konten Buku Teks Kurikulum 2013 dan Pendekatan Saintifik.......... 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.................................................................................... 24 B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 25
  • 13. xiii C. Sumber Data........................................................................................ 25 D. Prosedur Pengumpulan Data............................................................... 25 E. Analisis Data........................................................................................ 26 F. Pengecekan Keabasahan Data.............................................................. 28 BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Paparan Data ........................................................................................ 30 1. Judul Buku ....................................................................................... 30 2. Penulis dan Penelaah........................................................................ 30 3. Penerbitan Buku............................................................................... 31 4. Penyajian Buku ................................................................................ 31 5. Isi Buku............................................................................................ 31 B. Analisis Data ........................................................................................ 32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ................................................................................... 34 B. Pembahasan......................................................................................... 41 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................... 51 B. Saran.................................................................................................... 51 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 52 LAMPIRAN.................................................................................................... 54
  • 14. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendunia berguna bagi kehidupan manusia yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan mempunyai peran signifikan penting dalam memajukan daya pikir manusia. Di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini mengalami perkembangan pesat dilandasi oleh berkembangnya matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa yang akan datang maka diperlukan penguasaan dan pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini.1 Matematika dalam perkembangannya tidak pernah bergantung kepada ilmu yang lain. Tetapi matematika selalu memberikan pelayanan kepada beragam cabang ilmu pengetahuan untuk mengembangkan dirinya, baik itu dalam bentuk teori maupun dalam aplikasinya. Dalam suatu negara tidak ada yang menolak kehadirannya begitu juga dengan agama tidak ada yang melarang untuk mempelajarinya. Sebab eksistensinya sangat dibutuhkan didunia, karena tidak ada kegiatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh manusia terlepas dari matematika.2 Dengan mengetahui betapa pentingnya kehadiran matematika dalam kehidupan manusia, maka tidak heran jika matematika juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT. Berfirman: َ‫ل‬ َ‫و‬ً‫ا‬‫د‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫ذ‬ َُِّ‫َخ‬‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ِ ‫ض‬ َُ ْ‫ز‬ ْ ُْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ َُُ‫ه‬‫ل‬ ‫ري‬َّ‫ال‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ََُ‫َلق‬‫خ‬ َ‫و‬ ِ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫فى‬ ٌ‫ْك‬ ٌُ ِ ‫َز‬‫ش‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ َُُ‫ك‬ ْ‫م‬ ‫ا‬ً‫ز‬ ٌُِ‫د‬ ْ َُ‫تق‬ ُ‫ه‬ َُ َّ‫دز‬ ََُ‫فق‬ ٍ‫ْء‬ َ ‫ش‬ Artinya: “Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala 1 Abdur Rahman As’ari dkk, “Buku Guru Matematika”, (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia), (2017), h.11. 2 Kamarullah. “Pendidikan Matematika Di Sekolah Kita”. Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, Vol. 1 No. 1, Juni 2017, h.22.
  • 15. 2 sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” [Surah Al-Furqan: Ayat 2].3 Dari ayat diatas dapat dimaknai bahwa, Allah yang memiliki kerajaan langit dan bumi dengan kekuasaan-Nya yang begitu sempurna dan kemampuan-Nya yang tidak terbatas untuk mengurus keduanya. Dia tidak mempunyai anak karena Dia tidak membutuhkannya dan tidak ada sekutu bagi- Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia yang Maha Kuasa tidak memerlukan bantuan dari siapapun, dan Dia yang menciptakan segala sesuatu yang ada di Bumi ini dengan penuh hikmah. Termasuk matematika dalam Al-Qur’an yang sudah ditetapkan Allah SWT. Menurut beberapa ahli matematika merupakan ratu sekaligus pelayan semua ilmu pengetahuan. Sehingga dari pernyataan tersebut jelas menyebutkan bahwa ilmu matematika mempunyai kedudukan sentral dalam kancah dunia ilmu pengetahuan.4 Sedangkan satu abad pasca kelahiran Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam menulis alam semesta.5 Namun, matematika hingga akhir ini selalu menjadi masalah besar bagi siswa di negeri ini. Faktanya ketika peneliti waktu melaksanakan PPL di SMP IT Al-Yaumi Mataram pada tahun 2020 para peserta didik kurang sekali ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran disebabkan karena mereka lebih mengutamakan menghafal dibandingkan mengamati, menalar, mengaplikasikan dalam menyelesaikan soal. Data ini juga dibuktikan dengan PISA (Programme For International Student) di Indonesia pada tahun 2018 menduduki peringkat 73 dari 79 peserta. Selanjutnya pada tahun 2015 hasil dari TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) mengindikasikan bahwa prestasi matematika siswa Indonesia berada di peringkat 44 dari 49 negara peserta. Di Indonesia hanya mampu meraih skor rata-rata 397 poin dari skor Internasional yang rata-rata 500 poin. Skor tersebut tertinggal jauh dari negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan 3 QS. 25: 2, Al-Qur’an dan Terjemahannya. 4 Sampayya, A. S. A. (2007). Keseimbangan matematika dalam al-Qur’an. Jakarta: Penerbit Republika, hal. 25. 5 Budi Cahyono, “Analisis Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester I Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari TIMSS,” Jurnal Review Pembelajaran Matematika, No.1,(2016):1.
  • 16. 3 Thailand yang masing-masing memiliki skor 611, 440, dan 427.6 Tahun-tahun sebelumnya hasil partisipasi Indonesia adalah 487 di TIMMS, tidak jauh berbeda. Pada tahun 2011 siswa menduduki posisi 38 dari 42 negara dengan skor rata-rata yang diperoleh adalah 386, sementara skor rata-rata internasional adalah 500.7 Hasil dari TIMSS yang rendah ini menunjukkan bahwa peserta didik Indonesia masih sangat kurang dalam soal penalaran dan aplikasi dalam menyelesaikannya, sehingga fakta ini mengindikasikan bahwa peserta didik di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal inilah yang kemudian membuat pemerintah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan melakukan transformasi dari KTSP 2006 ke Kurikulum 2013.8 Keadaan ini mengindikasikan perihal pendidikan matematika masih jauh dan belum sesuai harapan di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika maka diperlukan perbaikan dan perubahan dalam hal ini adalah dengan menggunakan buku teks. Buku teks merupakan sesuatu yang sangat penting karena merupakan bagian dari sarana pembelajaran dan berarti dalam memajukan dan mencerdasakan peserta didik.9 Eksistensinya sangat signifikan dalam proses pembelajaran karena buku teks merupakan salah satu alat dasar.10 Buku Teks adalah sebuah alat yang dapat membantu guru dan siswa dalam belajar. Pemerintah yang dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam penerapan Kurikulum 2013 hendaknya buku teks pelajaran memenuhi Standar 6 Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2011 International Result In Mathematics”, (Chesnut Hills: Boston College, 2012), h. 46. 7 Tim TIMSS Indonesia, “Survei Internasional TIMSS”, litbang.kemendikbud.go.id/index.php/survey-internasional-timss, diakses 04 Maret 2015. 8 E. Mulyasa, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 60. 9 Efendi, “Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah”. (Yogyakarta: Insania, 2009), hlm. 10. 10 Huseyin Delill., “An Analysis of Geometry Problems in 6-8 Grades Turkish Mathematics Textbooks”, Skripsi, (Turki: Middle East Technical University, 2006), hlm. 2.
  • 17. 4 Pendidikan yang sesuai dengan ketentuan yang ada yaitu meliputi standar; isi, proses, dan kompetensi lulusan.11 Agar proses pembelajaran peserta didik menunjukkan bagaimana buku teks pelajaran tersebut berperan pada Kurikulum 2013 maka digunakan pendekatan saintifik.12 Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang dimana bisa membuat siswa aktif dan mengembangkan kreativitasnya, sebab pendekatan ini memiliki lima komponen penting yakni mengamati, menanya, menalar, menggali informasi, menalar, dan mengomunikasikan serta mendukung tiga model yakni dengan menggunakan model pembelajaran berbasis temuan, masalah dan projek.13 Pendekatan saintifik sebetulnya bukan hal baru lagi, namun memang pada dasarnya adalah sesuatu yang harus "diprioritaskan" untuk dilakukan. Pada implementasi kurikulum 2013, jika guru tidak melaksanakan kegiatan tersebut berarti guru tidak melaksanakan kurikulum 2013.14 Berdasarkan realita di atas, maka sesuai dengan Kurikulum 2013 bahwa penyusunan buku siswa diharapkan sesuai dengan pendekatan saintifik, sehingga perlu ditinjau penyajiannya apakah sudah memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan yang ada dengan menerapkan pendekatan saintifik. Maka judul yang tepat untuk penelitian ini adalah “Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Saintifik”. Buku yang di analisis dalam penelitian ini adalah buku Terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. B. Fokus Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka fokus permasalahan pada penelitian ini adalah “Apakah Konten Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I Pada Materi Himpunan, 11 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat 23. 12 Masnur Muslich, “Textbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks”, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2010), h. 8. 13 Mahmudi Ali, “Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Matematika”, Vol. 5, (Jurnal Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 2015), h. 562. 14 Rudi Susilana, “Pendekatan Sintifik Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Berdasarkan Kajian Teori Psikologi Belajar”. (Edutech, 2014, h. 183).
  • 18. 5 Bentuk Aljabar dan Operasinya sudah disajikan berdasarkan Implementasi Pendekatan Saintifik?” C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah penyajian konten Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I pada Materi Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya sudah tercemin dengan Implementasi Pendekatan Saintifik. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memperluas wawasan dan memperkaya keilmuwan perihal khazanah dalam menganalisa Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I berdasarkan pendekatan implementasi saintifik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Memberikan pandangan untuk siswa agar bisa memilah buku teks yang baik untuk diimplementasikan dalam setiap proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia. b. Bagi Siswa Memberikan pandangan dan pengetahuan perihal cara memilah buku belajar sebagai pendamping agar bisa efektif dalam melakukan pelajaran Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I. c. Bagi Penulis Buku Memberikan saran dan masukan perihal kesesuaian konten Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I agar kedepannya lebih baik dan berkualitas untuk publikasi. E. Kajian Pustaka 1. Penelitian oleh Nurul Adilah dengan judul “Analisis Soal-Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester 1 Terbitan Kemendikbud Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari Trends in International
  • 19. 6 Mathematics and Science Study (TIMMS)”.15 Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat analisis hanya mencapai domain dengan persentase 16,98 % terhadap soal pada buku siswa matematika kurikulum 2013 Kelas VIII Semester 1 yang diterbitkan oleh Kemendikbud berdasarkan dimensi kognitif siswa. Kerangka penilaian TIMSS 2015, dari 212 soal diperoleh 36 soal, 114 soal dengan persentase 53,77% telah memenuhi taraf kognitif pada ranah applying dan 62 soal dengan persentase 29,25 % sudah mencapai taraf kognitif pada ranah reasoning. Adapaun persamaan penelitian yang diteliti oleh Nurul Adilah dengan peneliti adalah keduanya sama mengkaji buku teks matematika. Sedangkan perbedaaan antara Nurul Adilah dengan peneliti terletak pada topik yang diteliti, dalam penelitian Lutviana menganalisa buku teks matematika kelas VIII, sedangkan peneliti menganalisa buku teks matematika kelas VII. Di bagian kriteria analisa juga berbeda, Nurul Adilah berdasarkan dimensi kognitif dari TIMSS, sedangkan peneliti dengan implementasi saintifik. 2. Penelitian oleh Maulina Syamsu Widyaharti dengan judul “Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013”.16 Kesesuaian dari hasil yang diteliti menyimpulkan bahwa materi Buku Teks Matematika X berada pada kategori baik dengan persentase 84,85% ditinja dari rumusan kurikulum 2013, kesesuaian kompetensi masuk dalam kategori sangat baik dengan presentase 89,32%. Penelitian yang diteliti oleh Maulina Syamsu Widyaharti dengan peneliti yakni keduanya sama menganalisa buku teks matematika. Satu sisi perbedaan penelitian terletak pada topik yang diteliti, dalam penelitian Maulina Syamsu Widyaharti menganalisis Buku Teks Matematika Kelas X, sedangkan peneliti menganalisis Buku Teks Matematika Kelas VII. Selanjutnya berbeda juga pada metode penelitian yang dilakukan oleh Maulina Syamsu Widyaharti berdasarkan rumusan kurikulum 2013, 15 Adilah, N. 2015. “Analisis Soal-Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester I Terbitan Kemendikbud Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari Trends In International Mathematics And Science Study (TIMSS)”. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Matematika UIN Walisongo. 16 Maulina Syamsu Widyaharti, D. T. (2015). “Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Untuk Kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013”. Kadikma, 6(2): 173-184.
  • 20. 7 sedangkan peneliti menggunakan berdasarkan implementasi pendekatan saintifik. 3. Penelitian oleh Firyadani dengan judul “Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas IX SMP Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Saintifik dan Penilaian Autentik”.17 Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Buku Teks Matematika Kelas IX SMP/Mts Kurikulum 2013 sesusai dengan pendekatan saintifik yakni 5M (Mengamati, Menanya, Mengeksplorasi atau Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi dan Mengkomunikasikan). Sedangkan untuk penerapan metode pembelajaran Discovery Learning, Problem Based Learning dan Project Based Learning juga sudah disajikan dengan baik. Selain itu, Buku Teks Matematika Kelas IX SMP/Mts Kurikulum 2013 juga telah mencerminkan pendekatan saintifik dengan ranah penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adapun persamaan penelitian yang dilakukan Firyadani dengan peneliti yaitu sama- sama menganalisis buku teks siswa matematika dan melihat kesesuaiannya berdasarkan implementasi pendekatan saintifik. Sedangkan perbedaan penelitian terletak pada topik yang diteliti, dalam penelitian Firyadani menganalisis Buku Teks Matematika Kelas IX, sedangkan peneliti menganalisis Buku Teks Matematika Kelas VII. 4. Penelitian oleh Hisbiatul Mukaromah dengan judul “Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2017 Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik”.18 Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa buku teks matematika kelas VII semester 1 sudah sesuai dengan implementasi pendekatan saintifik dengan presentase 88% artinya sangat baik. Dalam hal ini langkah-langkah pembelajaran direfleksikan melalui 5M (mengamati, menanya, menggali informasi, menalar dan mengkomunikasikan) dan model pembelajaran discovery learning, problem based learning, dan project based learning 17 Firyadani, F. A. (2020). “Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas IX SMP Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Saintifik Dan Penilaian Autentik”. Publikasi Ilmiah: Jurusan Pendidikan Matematika UMS. 18 Hisbiatul Mukaromah, “Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2017 Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik”, (Publikasi Ilmiah: Jurusan Tadris Matematika, IAIN Salatiga, 2020).
  • 21. 8 yang telah disajikan pada setiap bab yang ada. Adapun persamaan penelitian antar Hisbiatul Mukaromah dengan peneliti adalah sama-sama menganalisis buku teks matematika, dan kriteria analisisnya sama-sama didasarkan implementasi pendekatan saintifik. Sedangkan perbedaannya terletak pada publikasi buku yang diteliti, dalam penelitian Hisbiatul Mukaromah menganalisis buku teks matematika kelas VII pemerintah, sedangkan peneliti menganalisis buku teks matematika kelas VII yang diterbitkan oleh terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 5. Penelitian oleh Sanianajiba Nugroho Putri dengan judul “Analisis Kesesuaian Materi Isi Buku Teks Mata Pelajaran Matematika SMP/MTS Kelas VII Semester 2 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013”.19 Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesesuaian Buku Teks Matematika SMP/MTS Kelas VII Semester 2 Edisi Revisi 2017 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 mendapat skor 86,5% dalam kategori sangat baik, tingkat kesesuaian Kompetensi Dasar 1 dari Kompetensi Inti 1 adalah 60% kategori Cukup Baik, tingkat kesesuaian Kompetensi Dasar 2 dari Kompetensi Inti 2 adalah 100% kategori Sangat Baik, tingkat kesesuaian Kompetensi Dasar 3 dari Kompetensi Inti 3 adalah 93% Sangat Baik, dan tingkat kesesuaian Kompetensi Dasar 4 dari Kompetensi Inti 4 sebesar 93% juga Sangat Baik. Kesamaan penelitian antara Sanianajiba Nugroho Putri dengan peneliti yaitu sama-sama menganalisis buku teks matematika siswa. Sedangkan perbedaannya terletak pada topik yang dipelajari, dalam penelitian Sanianajiba Nugroho Putri menganalisis buku teks matematika Kelas VII Semester 2 sedangkan peneliti menganalisis buku teks matematika Kelas VII Semester 1. Selain itu juga terdapat perbedaan lain yaitu kesesuaian buku teks berbasis kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013 dalam penelitian Sanianajiba Nugroho Putri, sedangkan peneliti didasarkan pada implementasi pendekatan saintifik. 19 Sanianajiba Nugroho Putri, “Analisis Kesesuaian Isi Buku Teks Mata Pelajaran Matematika SMP/MTS Kelas VII Semester 2 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013”, (Publikasi Ilmiah: Jurusan Tadris Matematika, IAIN Salatiga, 2020).
  • 22. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Buku Teks 1. Pengertian Buku Teks Menurut Puwono dalam bukunya tentang UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) mengatakan bahwa buku adalah salah satu wahana primer bagi informasi dan mendorong pembangunan nasional.20 Dalam setiap materi pembelajaran terdapat kumpulan kertas yang disebut buku. Buku dalam KBBI merupakan suatu lembar kertas yang kosong atau berisi tulisan.21 Walaupun dalam setiap buku berbeda dalam rumusan definisi, namun ada hal-hal yang sama seperti mengandung informasi, tercetak, di jilid dan diterbitkan.22 Buku teks merupakan bidang studi yang disusun oleh para pakar dalam membuat maksud-maksud dan tujuan instruksional yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi sehingga dapat menunjang program pengajaran.23 Peraturan pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 menjelaskan bahwa buku teks adalah acuan wajib yang harus digunakan di sekolah sebab untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.24 Buku teks pelajaran dari segi namanya adalah jenis buku yang dilaksankan dalam 20 Puwono, “Pemaknaan Buku Bagi Masyarakat Pembelajar”, (Jakarta: CV. Agung Seto, 2008), 5. 21 Andi Prastowo, “Pengembangan Bahan Ajar Tematik”, (Jakarta: Kencan Prenada Media Group. 2014), 242. 22 B.P. Sitepu, “Penulisan Buku Teks Pelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdkarya, 2012), h. 12. 23 Henry Gnutur Tarigan dan Djago Tarigan, “Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia”, (Bandung: Angkasa, 2009), h. 13-14. 24 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 11 Tahun 2005.
  • 23. 10 kegiatan belajar mengajar yang disusun untuk mencapai hasil belajar, karena berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.25 Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.26 Dalam buku Henry Guntur Tarigan & Djago Tarigan ada beberapa ahli yang menjelaskan tentang pengertian buku teks , diantaranya sebagai berikut: 1. Menurut Hall Quest, “buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional”. 2. Menurut Lange, “buku teks adalah buku standar/buku setiap cabang khusus studi, dan dapat terdiri atas dua tipe, yaitu buku pokok/utama dan suplemen/tambahan”. 3. Menurut Bacon, “buku teks adalah buku yang dirancang untuk penggunaan dikelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan saranasarana pengajaran yang sesuai dan serasi”. 4. Menurut Buckingham, “buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan disekolah-sekolah dan diperguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.”27 Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa buku teks merupakan buku ajar dan disusun secara rapi dan tersruktur dalam pelajaran matematika berdasarkan Kurikulum 2013 sebagai buku 25 R, Ibrahim dan Nana Syaodih, “Perencanaan Pengajaran”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 115. 26 B.P Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 17. 27 Henry Guntur Tarigan, Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa, 2009), 12-14.
  • 24. 11 pegangan siswa untuk kelas VII semester 1 dengan tujuan membantu siswa dalam proses pembelajaran. 2. Fungsi Buku Teks Buku ajar memiliki beberapa fungsi yaitu: sebagai bahan referensi siswa, evaluasi, dan alat bantu bagi siswa untuk menggunakan kurikulum serta metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan oleh pendidik.28 Bagi siswa antara lain: a. Mempersiapkan diri secara individu atau kelompok sebelum kegiatan belajar di kelas. b. Berinteraksi dalam proses pembelajaran di kelas. c. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. d. Mempersiapkan diri untuk ujian atau formatif dan sumatif. Bagi guru antara lain: a. Membuat desain pembelajaran. b. Mempersiapkan sumber-sumber belajar lain. c. Mengembangkan bahan belajar yang kontekstual. d. Memberikan tugas. e. Menyusun bahan evaluasi.29 3. Kriteria Buku Teks Dalam Tarigan terdapat kriteria buku teks yang berkualitas menurut Greene dan Petty sebagai berikut: a. Harus menarik minat siswa yang menggunakannya. b. Mampu memotivasi siswa yang menggunakannya. c. Memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang memanfaatkannya. d. Mempunyai sudut pandangan atau “point of view” yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut persepsi para pemakainya yang setia. 28 Prastowo, “Pengembangan Bahan”, 245. 29 Sitepu, “Penulisan Buku”, 21.
  • 25. 12 e. Buku teks isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaranpelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau menunjangnya dengan rencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu. f. Buku teks haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitasaktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya. g. Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsepkonsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya. h. Buku teks haruslah mempunyai sudut pandangan atau “point of view” yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia. i. Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa. j. Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya.30 Sedangkan kriteria buku ajar yang baik itu menurut Andi Prastowo adalah menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami, kemudian menyajikan materi dengan gambar-gambar yang menarik dan lengkap dengan deskripsi serta materi yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.31 Dapat disimpulkan kriteria buku yang baik yaitu mudah dipahami sehingga pemakainya tidak kesulitan dalam menggunakannya, terdapat keterangan yang membantu pemakainya dalam memahami informasi yang disajikan, terdapat gambar yang menarik minat pemakainya, serta harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar pengetahuan atau informasi yang didapat oleh pemakainya tidak melenceng dari kurikulum yang berlaku serta sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. 30 Tarigan dan Djago Tarigan, “Telaah Buku Teks”, 20-21. 31 Prastowo, “Pengembangan Bahan Ajar”, 248.
  • 26. 13 4. Kualitas Buku Teks Greene dan Petty merumuskan butir-butir yang diajukan dimana buku teks tersebut dikatakan buku teks berkualitas, antara lain: a. Buku teks itu haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswa mempergunakannya. b. Buku teks itu haruslah mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya. c. Buku teks itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang memanfaatkannya. d. Buku teks itu seyogianyalah mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya. e. Buku teks itu isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaranpelajaran lainnya; lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu. f. Buku teks itu haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitasaktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya. g. Buku teks itu haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsepkonsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membingungkan para siswa yang memakainya. h. Buku teks itu haruslah mempunyai sudut pandangan atau “point of view” yang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia. i. Buku teks itu haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa. j. Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya.32 5. Kedudukan Buku Teks Dalam Pembelajaran Kedudukan buku teks sangat signifikan dalam setiap proses pembelajaran, sebab merupakan alat utama dalam memuat kurikulum 32 Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Telaah Buku, hlm 20-21.
  • 27. 14 ketika menyampaikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.33 Kedudukannya dianggap signifikan dalam proses pembelajaran, sebab termasuk sumber dan media belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam buku Ahmad Rohnai tentang AECT (Association Of Education Communication Technology) melalui karyanya The Definition Of Educational Technology, ia mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 jenis, yaitu: Pesan (Message), Orang (Poeple), Bahan (Materials), Alat (Device), Teknik (Technique), dan Lingkungan (Setting).34 B. Konten Buku Siswa Matematika Dalam Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan respons atas berbagai kondisi bangsa yang terjadi akhir-akhir ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan bahwa kurikulum 2013 adalah jawaban atas ancaman disintegrasi bangsa yang mewujud dalam berbagai pertikaian, kerusuhan, demonstrasi anarkis, gerakan separatis serta berbagai tragedi lainnya yang menghiasi perjalanan negeri ini. Upaya dalam mengejar ketertinggalan bangsa bidang pendidikan dipandang perlu untuk memperbaharui kurikulum. Lahirlah kurikulum 2013, yang tidak terlepas dari kenyataan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih relatif rendah dibanding beberapa negara lain yang menjadi patok mutu (benchmark). Hasil penelitian yang dilakukan secara internasional menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan ke lima dari bawah, di atas Qatar, Kuwait, Maroko dan Afrika Utara, bidang kemampuan baca siswa tingkat Sekolah Dasar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa di lingkungan ASEAN saja Indonesia tertinggal. PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) yang mengkaji tentang PISA (Programme for International Student Assessment) melakukan penelitian secara berkala untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) dalam reading literacy, mathematics literacy, dan scientific literacy, dalam ketiga hal tersebut Indonesia berada dalam kelompok bawah, demikian juga penelitian yang 33 Sitepu, “Penulisan Buku”, 20. 34 Ahmad Rohani, “Pengelola Pengajaran: Sebuah Pengantar Menuju Guru Professional”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),188-189.
  • 28. 15 dilakukan TIMMS (Trends in International Matematics and Science Study) menunjukan hal yang sama bahwa siswa Indonesia menduduki posisi bawah, bahkan secara relatif menunjukan penurunan. Bila ditilik berdasarkan pendekatan humanis melalui kurikulum 2013, jiwa generasi baru diharapkan makin nasionalis, inklusif, menghargai perbedaan, beretika dalam menyampaikan pendapat, serta mengamalkan berbagai karakter mulia lainnya. Kurikulum 2013 juga merupakan upaya sadar dan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kompetensi analitis pelajar Indonesia dalam menyiasati tuntutan abad XXI yang membutuhkan individu dengan kemampuan berpikir kompleks. Untuk itu, sistem pembelajaran yang berlangsung sekarang perlu dirubah sehingga memacu pelajar berpikir analitis, kompetitif, produktif, kreatif, inovatif dan afektif yang dijawab melalui kurikulum 2013 lewat pembelajaran tematik integratif. Untuk mencapai harapan para peserta didik, pendidik, serta semua komponen yang bertanggung jawab terhadap pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan salah satu reformasi kurikulum. Indonesia sudah mengalami pengembangan dalam kurikulum. Perubahan yang dimaksud baik dari pemahaman masyarakat Indonesia tentang kurikulum hingga aplikasinya dalam dunia pendidikan merupakan upaya dalam peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dipengaruhi oleh mutu proses belajar mengajar. Mutu proses belajar mengajar ditentukan oleh berbagai komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu input peserta didik, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dana, manajemen, dan lingkungan. Sebagai salah satu komponen pendidikan, kurikulum sangat strategis digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dimaksudkan bahwa di dalam kurikulum terdapat panduan interaksi antara guru dan 68 peserta didik. Dengan demikian, kurikulum berfungsi sebagai nafas atau inti dari proses pendidikan di sekolah untuk memberdayakan potensi peserta didik dengan mengedepankan pendekatan humanis.35 35 McNeil & John D, Contemporary Curriculum (New York: John Willey & Son, 2006), h.1
  • 29. 16 Adapun karakteristik kurikulum 2013 dipaparkan berikut: 1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. 2. Madrasah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. 3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di madrasah dan masyarakat. 4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. 6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. 7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).36 Adapun tujuan dari kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.37 Buku teks kurikulum 2013 merupakan buku teks pelajaran yang dipersiapkan pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku 36 Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Modul Inti Panduan Pengembangan Kurikulum Madrasah 2013 (Jakarta: Australian Aid Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia, 2014), h. 10. 37 Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah (Medan: Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, 2014), h. 5.
  • 30. 17 tersebut digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Kualitas isi dari buku teks yang digunakan siswa perlu diperhatikan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran.38 Kualitas isi buku teks siswa juga dapat dilihat dari cara penulisan soal- soal pemecahan masalah yang disajikan. Agar memiliki kualitas soal yang baik maka harus mengacu pada kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator, kesesuaian soal dan materi yang diujikan, kesesuaian materi dengan jenjang, jenis sekolah dan tingkat kelas, kesesuaian isi materi yang ditanyakan isi materi dengan tujuan tes.39 Materi dan kompetensi yang di susun dalam Buku Teks Matematika Kelas VII Semester 1 Kurikulum disesuaikan dengan standar internasional. Untuk materi sejak kelas VII semester 1 telah diajarkan tentang himpunan, bentuk aljabar dan operasinya. Berikut rincian materi dan sub materi pada mata pelajaran Matematika Kelas VII SMP/MTs Semester I Kurikulum 2013: Tabel 2.1 Rincian Materi dan Sub Materi Buku Siswa No. Materi Sub Materi 1. Himpunan Himpunan dan Notasinya Anggota Himpunan Himpunan Kosong dan Himpunan Bagian Himpunan Semesta Diagram Venn Operasi Pada Himpunan Penerapan Himpunan Sifat-Sifat Operasi Himpunan 2. Bentuk Aljabar dan Operasinya Bentuk Aljabar Pecahan dalam Bentuk Aljabar Operasi Perkalian Bentuk Aljabar 38 Masduki, dkk., “Level Kognitif Soal-Soal pada Buku Pelajaran Matematika SMP” (Yogyakarta : FKIP UMS), 56. 39 Muhammad Aji Nugroho.,“Study Analisis Butir Soal Latihan Buku Ajar Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah” (Kudus: STAIN Kudus), Vol 8 No 2 .
  • 31. 18 Pemfaktoran C. Implementasi Pendekatan Saintifik 1. Hakikat Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik didasari oleh teori belajar Piaget yang menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema. Secara intelektual skema merupakan suatu struktur kognitif dan mental yang dengannya seseorang beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya.40 Sedangkan menurut teori Vygotsky dalam Hosnan menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik belum bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan kemampuan (zone of proximal development) yakni kemampuan pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa atau teman yang lebih mampu.41 Dalam setiap melakukan proses pembelajaran, guru harus menggunakan pembelajaran berbasis pendekatan saintifik. Sebab pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013. Dengan menggunakan pendekatan ini pula maka dalam proses pembelajaran akan lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pendekatan tradisional.42 Oleh karena itu, pendekatan ilmiah merupakan konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Dalam penerapan pendekatan ini, pembelajaran tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi peserta didik dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun juga lebih kepada bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat 40 Paul Suparno, “Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget”, (Yogyakarta: Kanasius, 2001), hal. 21. 41 M. Hosman, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal. 35. 42 Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013”, (yogyakarta: Gava Media, 2014), h.55.
  • 32. 19 mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya.43 Oleh sebab itu kondisi pembelajaran yang diharapkan agar bisa tercipta maka mendorong peserta didik dalam mencari tahu bukan hanya diberi tahu.44 Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendekatan saintifik adalah dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara saintifik dengan mengimplementasikan lima komponen yakni mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan. 2. Kriteria Pendekatan Saintifik a. Materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran. b. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berfikir secara kritis, analitis dan tepat. c. Mendorong peserta didik mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola pikir yang rasional dan objektif. d. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas.45 3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan sesuatu masalah secara saintifik. c. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. d. Untuk mengembangkan karakter siswa.46 43 Kemendikbud, “Pendekatan, Jenis Dan Metode Penelitian Pendidikan”, (Jakarta: T.P. 2013), h.208. 44 Kemendikbud, “Pendekatan dan Strategi Pembelajaran”, (Jakarta: t.p., 2013), h.1. 45 Abdul Majid dan Chaerul Rochman, “Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 70. 46 M. Hosna, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 36.
  • 33. 20 4. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Dalam pembelajaran pendekatan saintifik yang dimaksud disini adalah mengamati (observing), menanya (questioning), menggali informasi /mencoba (experimenting), menalar/ mengasosiasi (associating), dan mengkomunikasikan (communicating). 47 a. Mengamati (Observing) Pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek yang dipelajari dengan cara apakah ada teks dalam buku tersebut yang mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan, membaca, menyimak, dan melihat sehingga objek yang dianalisis bisa membuat siswa mendapatkan fakta berbentuk data sesuai tingkat perkembangannya.48 Pengamatan yang dilakukan melatih mereka untuk memperhatikan objek penting dalam pembelajaran dengan alat-alat pencatatan seperti kamera, gambar, skala rentang, catatan berkala, dan lain sebagainya agar pembelajaran semakin efektif.49 b. Menanya (Questioning) Setelah mengamati selanjutnya adalah menanya yakni mengajukan suatu pertanyaan terhadap informasi yang masih belum dipahami dari pengamatan yang dilakukan sebelumnya untuk mendapatkan informasi tambahan. Dalam hal ini untuk membentuk pikiran kritis siswa maka kreativitas dan rasa ingin tahu dan kemampuan dalam merumuskan pertanyaan harus terus dikembangkan.50 Menurut Sudirman dalam Hosnan mengatakan bahwa metode tanya jawab merupakan penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, siswa kepada guru atau dari siswa ke siswa.51 47 M. Hosna, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 39. 48 M. Hosna, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 39. 49 Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik” …, hal. 63. 50 Permendikbud RI Nomor 8IA tentang Pedoman Umum Pembelajaran, (Jakarta: Permendikbud RI, 2013), hal. 5. 51 M. Hosnan, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 50.
  • 34. 21 c. Menggali Informasi/Mencoba (Experimenting) Selanjutnya tindak lanjut dari menanya yaitu menggali informasi. Dalam aktivitas untuk mengumpulkan dan menggali informasi, siswa dapat membaca buku lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti atau melakukan eksperimen. Selain aktivitas di atas siswa juga dapat mengumpulkan informasi melalui membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kajian/aktivitas wawancara dengan narasumber.52 d. Menalar Dari aktivitas mengumpulkan sejumlah informasi tersebut, menjadi dasar bagi kegiatan selanjutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan antara suatu informasi dengan informasi yang lainnya.53 Dalam aktivitas menalar ini, pada teori belajar asosiasi dalam konteks pembelajaran dengan pendekatan ilmiah banyak mengacu kepada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan peristiwa-peristiwa lalu menjadikannya sebagai penggalan memori di otak.54 Ada dua cara menalar; penalaran induktif yakni cara menalar dengan menarik kesimpulan dari fenomena yang bersifat umum. Intinya proses penarikan simpulan dari kasus yang bersifat nyata secara spesifik menjadi simpulan umum. Sedangkan penalaran deduktif yakni fenomena yang bersifat umum menjadi spesifik.55 e. Mengkomunikasikan Selanjutnya yang terakhir adalah mengomunikasikan dengan menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan analisis sebelumnya yang secara lisan, tertulis atau dengan media.56 Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan atau 52 M. Hosnan, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 507. 53 Wachyu Sundayana, “Pembelajaran Berbasis Tema”, (Jakarta: Erlangga, 2014), hal. 29. 54 M. Hosnan, “Pendekatan Saintifik dan Kontekstual” …, hal. 67. 55 Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013”, (Yogyakarta, Gava Media, 2014), hal. 75-76. 56 Kemendikbud, Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013 (Jakarta: t.p., 2013), hal. 80.
  • 35. 22 mempresentasikan hasil temuan apa yang sudah dipelajari di kelas lalu ditampilkan di depan khalayak ramai dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa, sehingga rasa keberanian dan percaya diri dapat lebih diasah, dan siswa yang lain pun bisa memberikan komentarnya, saran atau perbaikan yang sudah dipresentasikan oleh temannya.57 5. Model Pembealajaran dengan Pendekatan Saintifik a. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) Discovery Learning adalah model pembelajaran yang cenderung berorientasi pada konsep, makna dan hubungan melalui proses intuitif yang pada akhirnya sampai pada suatu kesimpulan.58 Model ini lebih mengacu pada ditemukannya suatu konsep, atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Sebab materi atau bahan ajar tidak tersampaikan dalam bentuk akhir, namun siswa di dorong untuk mencari tahu masalah apa sebenarnya ingin mereka ketahui dan dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri lalu mengorganisasikan apa yang mereka ketahui dan pahami dalam bentuk final. Intinya adalah ketika menerapkan model ini maka tidak semua materi pelajaran harus dipresentasikan siswa dalam bentuk final, tapi ada beberapa bagian yang harus dicari diidentifikasi dahulu.59 Adapun tahapan atau prosedur yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan model Discovery Learning: 1. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) Pada tahapan pertama ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang memunculkan kebingungan dan muncul juga keinginan untuk menyelidiki secara personal. Sehingga guru dapat memulai kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca, dan aktivitas belajar lainnya yang 57 Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013” …, hal. 80. 58 Budiningsih, C Asri. “Belajar dan Pembelajaran”. (Jakarta: Rineka Cipta.2005) hlm 43. 59 Slameto. 2003. “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. (Jakarta: Rineka Cipta.2003) hlm 24.
  • 36. 23 mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Disinilah peran pendidik harus kuasai teknik dalam memberikan stimulus kepada peserta didik sehingga output mengaktifkan peserta didik bereksplorasi dapat tercapai. 2. Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah) Setelah dilakukan tahapan pertama, selanjutnya adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin suatu masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, lalu kemudian salah satunya dipilih dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara dalam pertanyaan diajukan). 3. Data Collection (Pengumpulan Data) Selanjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa, siswa tersebut melakukan eksperimen atau eksplorasi untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis tersebut dengan cara melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. 4. Data Processing (Pengolahan Data) Dari semua informmasi yang diperoleh selanjutnya adalah mengolah data lalu ditafsirkan. 5. Verification (Pentahkan/Pembuktian) Tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dan dihubungkan dengan hasil data processing. 6. Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi) Terakhir adalah menarik kesimpulan yang merupakan proses dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama dengan memperhatikan hasil verifikasi.60 60 Syah, Muhibbin. “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru”. (Bandung: Remaja Rosda Karya.2004) hlm 244.
  • 37. 24 b. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Menurut Trianto model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang membutuhkan penyelidikan dan penyelesaian nyata didasarkan pada permasalahan.61 Sedangkan menurut Rusman PBL merupakan inovasi dalam pembelajaran yang disebabkan karena kemampuan berpikir siswa melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis sehingga siswa dapat memberdayakan, menguji, mengasah, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.62 Proses PBL ini merupakan bagian dari pembelajaran mengelola diri sebagai sebuah kecakapan hidup. Selain dapat memberikan kecakapan hidup bagi siswa, ia juga dapat mengatasi masalah yang ada di lingkungan.63 Langkah-Langkah Problem Based Learning: 1. Mengorientasikan Siswa pada Masalah Dalam hal ini guru membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. 2. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar Disamping mengembangkan pemecahan masalah guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar. 3. Membantu Investigasi Mandiri/Kelompok Setelah itu guru mendorong siswa mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen dan mencari penjelasan dan solusi. 4. Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Selanjutnya adalah guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil-hasil yang tepat berupa 61 Trianto, “Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya Dalam KTSP” (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 90. 62 Rusman, “Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru” (Jakarta: Rajawali Pers cet 5, 2014), h. 229. 63 M. Taufiq Amir, “Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009) hal. 85.
  • 38. 25 laporan, rekaman, dan model-model untuk membantu mereka menyajikan kepada orang atau kelompok. 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Terakhir adalah guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan.64 c. Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning) Model project based learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam pembelajaran yang bertujuan agar siswa bisa lebih tertarik lagi dalam belajar.65 Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang melibatkan proyek. Dimulai dari bagaimana membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.66 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Projek: 1. Dimulai Pertanyaan Esensial Pertama mengambil topik sesuai realitas dan dimulai dengan investigasi untuk memancing pengetahuan, tanggapan, kritik dan ide siswa terkait tema proyek yang akan diangkat. 2. Perencanaan Aturan Pengerjaan Projek Dengan perencanaan inilah dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial yang digunakan dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu dalam penyelesaian projek. 3. Membuat Jadwal Guru dan siswa berkolaboratif dalam menyusun jadwal aktivitas untuk menyelesaikan projek agar bisa mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan projek. 64 Rusman, “Model-Model Pembelajaran”, (Jakarta: Raja Grafindo, 2011), h. 243. 65 Risa Agustin, “Kamus Ilmiyah Populer”, (Surabaya : Serba Jaya, 2010), 440 66 Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran saintifik kurikulum 2013”, (Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2014) h. 42.
  • 39. 26 4. Memonitoring Perkembangan Projek Siswa Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan projek dengan cara memfasilitasi hasil kerja siswa. 5. Penilaian Hasil Kerja Siswa Penilaian ini dilakukan untuk membantu guru dalam menakar ketercapaian standard dan berperan dalam mengevaluasi kemajuan siswa, memberikan umpan balik terkait pemahaman yang sudah dicapai dan membantu siswa dalam menyusun strategi pembelajarn. 6. Evaluasi Pengalaman Siswa Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil yang sudah dijalankan. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalaman selama menyelesaikan projek.67 D. Konten Buku Teks Kurikulum 2013 dan Pendekatan Saintifik Konten buku terdiri dari dua jawaban penilaian yaitu “terpenuhi dan “tidak terpenuhi”. Pilihan ini didasarkan pada pedoman penilaian dengan skala Guttman, yaitu skala yang membutuhkan jenis jawaban afirmatif seperti jawaban benar atau salah, ya atau tidak, pernah atau tidak pernah, tinggi atau rendah, baik atau buruk, dan sebagainya. Sementara jawaban positif seperti misalnya setuju, benar, ya, pernah dan semacamnya diberi skor 1, sedangkan jawaban negatif seperti tidak setuju, salah, atau tidak, tidak pernah dan lainnya diberi skor 0.68 Tabel 2.2 Deskripsi Penskoran Skor Status Keterangan 1 Terpenuhi Indikator buku terpenuhi 0 Tidak Terpenuhi Indikator buku tidak terpenuhi 67 Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum 2013 (kurikulum tematik Integratif)”, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 52-53. 68 Djaali, P. M., “Pengukuran dalam Bidang Pendidikan”, (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), hlm. 28.
  • 40. 27 Selanjutnya ada indikator yang harus dipenuhi dalam penelitian ini adalah menilai kesuaian konten tersebut dengan pendekatan saintifik. Indikator ini diperoleh dari penjelasan penerapan pendekatan saintifik pada Bab 2 kajian teori halaman 23. Tabel 2.3 Deskripsi Indikator No Aspek Indikator Keterangan 1. Langkah Pembelajaran Mengamati Mengamati dengan cara apakah ada teks dalam buku tersebut yang mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan dengan melihat objek dan bentuk permisalan dalam kehidupan yang ada. Menanya Bertanya terhadap hal yang di amati sebelumnya ataukah ada pertanyaan yang muncul dalam buku teks tersebut Menggali Informasi Memahami dengan cara apakah ada aktivitas atau contoh soal yang mengarah pada informasi yang ingin dicapai. Menalar Mengolah informasi dengan hasil berupa jawaban atau soal lain yang harus di kerjakan. Mengkomuni kasikan Menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan analisis sebelumnya atau diskusi kelompok. 2. Model Pembelajaran Discovery Learning Model pembelajaran yang lebih mengacu pada konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.
  • 41. 28 Problem Based Learning Model pembelajaran yang menekankan siswa untuk memecahkan suatu masalah atau contoh perbandingan yag sesuai dengan materi. Project Based Learning Model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan projek yaitu dengan membuat kelompok diskusi.
  • 42. 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yakni penelitian yang menitikberatkan pada kegiatan ontologis, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki makna dan mampu memunculkan suatu gambaran yang lebih nyata daripada sekedar angka atau frekuensi.69 Dalam penelitian ini dilakukan suatu analisis yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan sebuah persentase terhadap keseuaian buku yakni buku teks matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013 berdasarkan implementasi pendekatan saintifik. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Soro, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. Adapun penelitian dilakukan dengan menganalisis Konten Buku Teks Matematika Siswa Kelas VII Semester 1. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 April 2022. C. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu buku siswa matematika kelas VII semester 1 yang berjudul “Matematika Studi dan Pegajaran Untuk Kelas VII SMP/MTs”, diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo pada tahun 2019 dan disusun oleh Umi Salamah. Editor Suwarni, perancang kulit Daru Sukamto, perancang tatak letak isi Iwan Surya, dan penata letak isi Nurhidayati. D. Prosedur Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah isi dokumen. Prosedur pengumpulan data dalam menjawab permasalahan penelitian adalah sebagai berikut: 69 Farida Nugrahani, “Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa”, (Surakarta: tp., 2014), hal. 96.
  • 43. 30 1. Mengambil buku teks matematika yang ingin di analisa yakni Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013 dengan hak cipta dilidungi undang-undang. 2. Memperoleh informasi atau referensi-referensi perihal pendekatan saintifik baik di buku-buku yang ada, jurnal, dan internet guna meringankan langkah-langkah dalam meneliti. 3. Menyusun instrumen berupa panduan atau pedoman coding atau juga disebut sebagai codebook terkait pelaksanaan langka-langkah saintifik dan penerapan model pembelajaran saintifik. 4. Mengumpulkan data dengan minimal dua orang dengan cara mengecek kesesuaian konten buku yang terdapat dalam Buku Teks Matematika Kelas VII Semester 1 Kurikulum 2013 berdasarkan implementasi pendekatan saintifik. 5. Menganalisa data yang diperoleh. 6. Memperoleh semua hasil data untuk menarik kesimpulan. E. Analisis Data Analisis Data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni model analisis data interaktif seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman bahwa analisis data memiliki tiga komponen yakni reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan/verifikasi.70 Analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menjabarkan setiap materi Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013 dengan penerapan pendekatan saintifik. Adapun langkah-langkah dalam analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Reduksi Data Peneliti menggunakan proses seleksi, berfokus pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Adapun tahapan-tahapan dalam reduksi data yakni: a. Menyediakan buku siswa Matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013. 70 Milles dan Huberman, “Analisis Data Kualitatif”, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992, hlm. 16.
  • 44. 31 b. Menentukan dan mempersiapkan setiap materi yang akan di analisis dalam Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013. c. Mengklasifikasikan setiap materi dalam Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I Kurikulum 2013 ditinjau dari implementasi saintifik. 2. Sajian Data Sajian data merupakan kumpulan informasi dengan memberikan kemungkinan-kemungkinan dalam menarik sebuah kesimpulan dan mengambil tindakan. Adapun cara-cara untuk menyajikan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mensajikan hasil reduksi data pada tiap materi berdasarkan pendekatan saintifik. b. Memberikan lembar observasi dan buku yang akan diteliti pada teman sejawat dengan beberapa kriteria yaitu : (1) telah menempuh pendidikan S1 Matematika; (2) sedang mengajar di SMP/MTS atau SMA/SMK; dan (3) sudah pernah menganalisis buku teks .71 c. Perhitungan persentase kesesuaian adalah dengan mengkalkulasikan persentase kesesuaian buku dengan kemunculan tiap indikator saintifik antara peneliti 1 dan peneliti 2. Perhitungan ini dilakukan menggunakan rumus: Kategori persentase kesesuain tahap pendekatan saintifik pada buku teks matematika diterapkan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.1 Kategori Kesesuain Buku Persentase (p) Kategori p ≥ 80 Sangat Sesuai 60 ≤ p < 80 Sesuai 50 ≤ p < 60 Cukup Sesuai p < 50 Tidak Sesuai 71 Youla Siscasari , FARABI Analisis Isi Buku Teks Matematika Terbitan Erlangga Kelas VIII Semester I Berdasarkan Pendekatan Saintifik, (Universitas Bengkulu:Bengkulu,vol.4 Nomor 1Juni 2021). hal.26.
  • 45. 32 d. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada setiap subbab dalam bab himpunan dan bentuk aljabar dan operasinya pada buku matematika kelas VII semester 1 Kurikulum 2013 berdasarkan Pendekatan Saintifik oleh peneliti dan teman sejawat. e. Menganalisis data dengan memperhatikan tahapan pendekatan saintifik dan mendeskripsikan hal-hal yang perlu di perbaiki penyajian materi pada buku teks sesuai pendekatan saintifik. f. Membuat kesimpulan dari menganalisis data yang di dapat untuk mengetahui perbaikan di setiap subbab dalam bab himpunan dan bentuk aljabar dan operasinya berdasakan pendekatan saintifik. 3. Verifikasi Data Untuk mengetahui kesesuaian implikasi pendekatan saintifik yang ditawarkan dalam buku siswa matematika kurikulum 2013 kelas VII Semester 1 maka ditarik kesimpulan dari hasil penyajian data. F. Pengecekan Keabsahan Data Untuk menguji keabsahan data dengan menggunakan uji kesepakatan (uji kappa). Di uji keabsahan datanya menggunakan uji kesepakatan (uji kappa) dengan rumus sebagai berikut: K = ( ) ( ) ( ) Keterangan: K : Indeks kappa ( ) : persentase jumlah pengukuran yang konsisten antar penilai/ pengamat/ teman sejawat. ( ) : persentase jumlah perubahan pengukuran antar penilai. Tabel 3.2 Interpretasi Kappa Indeks Kappa Kategori k < 0.40 Buruk 0.40 < k ≤ 0.60 Cukup 0.60 < k ≤ 0.75 Baik k > 0,75 Sangat Baik
  • 46. 33 Keterangan: 1. Jika indeks kappa k < 0.40 maka kategori kesesuaian hasil analisis antara peneliti dan teman sejawat adalah buruk, sehinnga perlu di analisis kembali. 2. Jika indeks kappa 0.40 < k ≤ 0.60 maka kategori kesesuaian hasil analisis antara peneliti dan teman sejawat adalah cukup sehingga analisis diterima. 3. Jika indeks kappa 0.60 < k ≤ 0.75 maka kategori kesesuaian hasil analisis antara peneliti dan teman sejawat adalah baik sehingga analisis diterima. 4. Jika indeks kappa k > 0,75 maka kategori kesesuaian hasil analisis antara peneliti dan teman sejawat adalah sangat baik sehingga analisis diterima.72 72 Ibid hal, 27.
  • 47. 34 BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Paparan Data 1. Judul Buku Buku teks ini berjudul “Matematika – Studi dan Pengajaran”. Buku teks ini adalah Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I dan II. Walaupun dalam judul buku ini tidak ada keterangan buku siswa tetapi dalam buku ini dipersiapkan penulis dalam rangka implementasi 2013. 2. Penulis dan Penelaah Buku Penulis dalam buku teks matematika ini adalah Umi Salamah dan penelaah yang memeriksa buku tersebut adalah Suwarni. 3. Penerbitan Buku Pada Katalog Dalam Terbitan (KDT) bahwa buku ini diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri dengan ISBN: 978-602-320-165-5 (no. jil. lengkap), 978-602-320-166-2 (jil. 1), Solo pada tahun 2019. Buku ini merupakan buku terbaru cetakan ke-1 yang terdiri dari 418 halaman dan disusun dengan huruf Times News Roman dengan ukuran 12 pt. 4. Penyajian Buku Terdapat beberapa unsur dalam penyajian buku ini diantaranya adalah halaman judul, disklaimer, kata pengantar, daftar isi, mateti pokok dan daftar kegiatan, daftar pustaka, glosarium, indeks dan profil (penulis, editor dan illustrator).
  • 48. 35 5. Isi Buku Buku teks matematika kelas VII semester 1 dan 2 terdiri dari sebelas bab antara lain: a. Bab I membahas tentang bilangan bulat dan terdiri dari 9 sub bab yaitu bilangan bulat, penjumlahan bilangan bulat, sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat, invers jumlah atau lawan suatu bilangan, pengurangan bilamgan bulat, perkalian bilangan bulat, pembagian bilangan bulat, operasi hitung campuran dan bilangan bulat berpangkat. b. Bab II membahas tentang pecahan dan terdiri dari empat sub bab yaitu bilangan pecahan, perbandingan, bentuk, decimal, dan persen, operasi hitung pada pecahan dan urutan operasi hitung. c. Bab III membahas tentang himpunan dan terdiri dari delapan sub bab yaitu himpunan dan notasinya, anggota himpunan, himpunan kosong dan himpunan bagian, himpunan semesta, diagram venn, operasi pada himpunan, penerapan himpunan, dan sifat-sifat operasi himpunan. d. Bab IV membahas tentang bentuk aljabar dan operasinya dan terdiri dari empat sub bab yaitu bentuk aljabar, pecahan dalam bentuk aljabar, operasi perkalian bentuk aljabar dan pemfaktoran. e. Bab V membahas tentang persamaan dan pertidaksamaan linear satu varibael dan terdiri dari tiga sub bab yaitu kalimat terbuka, persamaan linear satu variabel dan pertidaksamaan linear satu variabel. f. Bab VI membahas tentang perbadingan dan terdiri dari lima sub bab yaitu perbandingan dan skala, perbandingan seharga (senilai), perbandingan berbalik harga (berbalik nilai), membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan, penerapan perbandingan. g. Bab VII membahas tentang aritmetika sosial dan terdiri dari empat bab yaitu nilai keseluruhan dan nilai per unit, harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi, rabat (diskon), bruto, tara, dan neto, bunga tunggal dan pajak.
  • 49. 36 h. Bab VIII membahas tentang garis dan sudut dan terdiri dari empat sub bab yaitu sudut, garis, hubungan antara garis dan sudut, ruas garis. i. Bab IX membahas tentang segi empat dan terdiri dari dua sub bab yaitu mengenal bangun segi empat, keliling dan luas bangun segi empat. j. Bab X membahas tentang segitiga dan terdiri dari tujuh sub bab yaitu mengenal segitiga dan unsur-unsurnya, jenis-jenis segitiga, jumlah sudut pada segitiga, garis-garis pada segitiga, melukis segitga sama kaki dan segitiga sama sisi, sudut dalam dan sudut luar segitiga, keliling dan luas segitiga. k. Bab XI membahas tentang penyajian dan terdiri dari dua sub bab yaitu pengumpulan data dan penyajian data. B. Analisis Data Analisis dalam penelitian ini adalah kesesuaian buku yang terdiri dari dua jawaban penilaian yaitu “terpenuhi dan “tidak terpenuhi”. Pilihan ini didasarkan pada pedoman penilaian dengan skala Guttman, yaitu skala yang membutuhkan jenis jawaban afirmatif seperti jawaban benar atau salah, ya atau tidak, pernah atau tidak pernah, positi atau negatif, tinggi atau rendah, baik atau buruk, dan sebagainya. Sementara jawaban positif seperti misalnya setuju, benar, ya, pernah dan semacamnya diberi skor 1, sedangkan jawaban negatif seperti tidak setuju, salah, atau tidak, tidak pernah dan lainnya diberi skor 0.73 Tabel 4.1 Deskripsi Penskoran Skor Status Keterangan 1 Terpenuhi Indikator buku terpenuhi 0 Tidak Terpenuhi Indikator buku tidak terpenuhi 73 Djaali, P. M., “Pengukuran dalam Bidang Pendidikan”, (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), hlm. 28.
  • 50. 37 Selanjutnya ada indikator yang harus dipenuhi dalam penelitian ini adalah menilai kesuaian konten tersebut dengan pendekatan saintifik. Indikator ini diperoleh dari penjelasan penerapan pendekatan saintifik pada Bab 2 kajian teori halaman 23. Tabel 4.2 Deskripsi Indikator No Aspek Indikator Keterangan 1. Langkah Pembelajaran Mengamati Mengamati dengan cara apakah ada teks dalam buku tersebut yang mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan dengan melihat objek yang ada. Menanya Bertanya terhadap hal yang diamati sebelumnya ataukah ada pertanyaan yang muncul dalam buku teks tersebut. Menggali Informasi Memahami dengan cara apakah ada aktivitas atau contoh soal yang mengarah pada informasi yang ingin dicapai. Menalar Mengolah informasi dengan hasil berupa jawaban atau soal lain yang harus di kerjakan. Mengkomuni kasikan Menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan analisis sebelumnya. 2. Model Pembelajaran Discovery Learning Model pembelajaran yang lebih mengacu pada konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.
  • 51. 38 Problem Based Learning Model pembelajaran yang menekankan siswa untuk memecahkan suatu masalah yang didasarkan pada realita atau contoh perbandingan yang sesuai dengan materi. Project Based Learning Model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan projek yaitu dengan membuat kelompok diskusi. Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji kappa yaitu pada setiap pokok bahasan dalam materi himpunan, bentuk aljabar dan operasinya untuk mengetahui apakah hasil analisis sebelumnya diterima atau tidak. Tabel 4.3 Indikator Langkah dan Model Himpunan dengan Hasil Penilaian Sub Materi Analisis Langkah Pembelajaran Analisis Model Pembelajaran Jumlah M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 3 1 1 1 1 0 1 1 1 4 1 0 1 1 0 1 0 1 5 0 0 1 1 0 1 0 1 6 1 1 1 1 0 1 1 1 7 0 0 1 1 0 0 0 1 8 0 0 0 1 0 1 0 1
  • 52. 39 Jumlah Skor Diperoleh 5 4 7 8 0 7 4 8 43 Tabel 4.4 Indikator Langkah dan Model Bentuk Aljabar dan Operasinya dengan Hasil Penilaian Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Kappa Materi Nilai Kappa Keeratan Keabsahan Data 1 1 Sangat Baik 2 1 Sangat Baik Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil analisis antara peneliti dan teman sejawat memiliki keeratan keabsahan yang sangat baik dengan nilai kappa sebesar 1. Hal ini diperoleh dari perhitungan skor yang ada pada lembar observarsi peneliti dengan teman sejawat dengan menggunakan word. Bukti hasil perhitungan terlampir Sub Materi Analisis Langkah Pembelajaran Analisis Model Pembelajaran Jumlah M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 0 0 1 1 0 1 0 1 2 0 0 1 1 0 1 0 1 3 0 0 1 1 0 1 0 1 4 0 0 1 1 0 1 0 1 Jumlah 0 0 4 4 0 4 0 4 16
  • 53. 40 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN I. Hasil Penelitian Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan pengkajian isi dokumen pada Buku Teks Matematika Siswa Kelas VII Semester 1 Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik. Peneliti mendapatkan hasil dari analisis yang sudah dilakukan sebagai berikut: Peneliti 1 A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Himpunan 1. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 2. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 3. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 4. M1 M2 M3 M4 M5 1 0 1 1 0 5. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 6. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 7. M1 M2 M3 M4 M4 0 0 1 1 0 8. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 0 1 0 B. Model Pembelajaran untuk Materi Himpunan 1. DL PBL PjBL 1 1 1 2. DL PBL PjBL 1 1 1 3. DL PBL PjBL
  • 54. 41 1 1 1 4. DL PBL PjBL 1 0 1 5. DL PBL PjBL 1 0 1 6. DL PBL PjBL 1 1 1 7. DL PBL PjBL 0 0 1 8. DL PBL PjBL 1 0 1 Peneliti 2 A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Himpunan 1. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 2. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 3. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 4. M1 M2 M3 M4 M5 1 0 1 1 0 5. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 6. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 7. M1 M2 M3 M4 M4 0 0 1 1 0 8. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 0 1 0 B. Model Pembelajaran untuk Materi Himpunan 1. DL PBL PjBL 1 1 1 2. DL PBL PjBL
  • 55. 42 1 1 1 3. DL PBL PjBL 1 1 1 4. DL PBL PjBL 1 0 1 5. DL PBL PjBL 1 0 1 6. DL PBL PjBL 1 1 1 7. DL PBL PjBL 0 0 1 8. DL PBL PjBL 1 0 1 Peneliti 3 A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Himpunan 1. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 2. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 3. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 4. M1 M2 M3 M4 M5 1 0 1 1 0 5. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 6. M1 M2 M3 M4 M5 1 1 1 1 0 7. M1 M2 M3 M4 M4 0 0 1 1 0 8. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 0 1 0
  • 56. 43 B. Model Pembelajaran untuk Materi Himpunan 1. DL PBL PjBL 1 1 1 2. DL PBL PjBL 1 1 1 3. DL PBL PjBL 1 1 1 4. DL PBL PjBL 1 0 1 5. DL PBL PjBL 1 0 1 6. DL PBL PjBL 1 1 1 7. DL PBL PjBL 0 0 1 8. DL PBL PjBL 1 0 1 Keterangan : M1 : Mengamati DL : Discovery Learning M2 : Menanya PBL : Problem Based Learning M3 : Menggali Informasi PjBL : Project Based Learning M4 : Menalar M5 : Mengkomunikasikan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti 1 dan 2 terhadap buku teks diatas dengan implementasi pendekatan saintifik dalam materi Himpunan pada buku Teks Matematika Siswa Kelas VII Semester 1 yang menjadi subjek penelitian, maka dapat di peroleh sebagai berikut: Materi Himpunan Pada setiap sub materi kegiatan mengamati sudah dilakukan, diajak untuk mengamati mengenai topik materi himpunan tapi pada sub materi di
  • 57. 44 angram venn, penerapan himpunan dan sifat-sifat operasi himpunan tidak diajak untuk memahami atau melakukan aktivitas yang mengarah pada mengamati. Kegiatan. Pada setiap sub materi kegiatan menanya sudah dilakukan, siswa diajak untuk mempertanyakan terhadap hal-hal yang diamati, tapi pada sub materi himpunan semesta, diagram venn, penerapan himpunan dan sifat-sifat operasi himpunan tidak diajak untuk memahami dan melakukan aktivitas yang mengarah pada menanya. Kegiatan menggali informasi sudah dilakukan pada setiap sub bab, tapi pada sub bab sifat-sifat operasi himpunan tidak di ajak untuk memahami dan melakukan aktivitas yang mengarah pada menggali informasi. Kegiatan menalar sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa diajak menalar dengan mengerjakan soal atau mengisi jawaban. Kegiatan mengkomunikasikan sudah dilakukan ada setiap sub bab, siswa tidak diajak mengkomunikasikan dengan diskusi kelompok. Kegiatan model discovery learning sudah dilakukan pada setiap sub bab, sudag disajikan pada setiap sub bab tapi pada sub bab penerapan himpunan siswa belum disajikan. Model problem based learning sudah dilakukan pada setiap sub bab, pada sub bab himpunan semesta, diagram venn, penerapan himpunan dan sifat-sifat operasi himpunan belum disajikan. Model project based learning sudah disajikan pada bab himpunan, terdapat tugas proyek di akhir bab. Berdasarkan hasil analisis materi Himpunan maka dapat disusun penskoran sebagai berikut: Tabel 5.1 Kesesuaian Buku Materi Himpunan dengan Pendekatan Implementasi Saintifik Sub Materi Analisis Langkah Pembelajaran Analisis Model Pembelajaran Jumlah Presentase (%) M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87,5 2 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87,5 3 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87,5
  • 58. 45 4 1 0 1 1 0 1 0 1 6 62,5 5 0 0 1 1 0 1 0 1 5 50 6 1 1 1 1 0 1 1 1 7 87,5 7 0 0 1 1 0 0 0 1 3 37, 5 8 0 0 0 1 0 1 0 1 3 37, 5 Jumlah 5 4 7 8 0 7 4 8 43 67, 875 Bukti penghitungan terlampir Peneliti 1 A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya 1. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 2. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 3. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 4. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 B. Model Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya 1. DL PBL PjBL 1 0 1 2. DL PBL PjBL 1 0 1 3. DL PBL PjBL 1 0 1 4. DL PBL PjBL 1 0 1 Peneliti 2 A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya
  • 59. 46 1. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 2. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 3. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 4. M1 M2 M3 M4 M5 1 0 1 1 0 B. Model Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya 1. DL PBL PjBL 1 0 1 2. DL PBL PjBL 1 0 1 3. DL PBL PjBL 1 0 1 4. DL PBL PjBL 1 0 1 Peneliti 3 A. Langkah Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya 1. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 2. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 3. M1 M2 M3 M4 M5 0 0 1 1 0 4. M1 M2 M3 M4 M5 1 0 1 1 0 B. Model Pembelajaran untuk Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya 1. DL PBL PjBL 1 0 1 2. DL PBL PjBL 1 0 1
  • 60. 47 3. DL PBL PjBL 1 0 1 4. DL PBL PjBL 1 0 1 Keterangan : M1 : Mengamati DL : Discovery Learning M2 : Menanya PBL : Problem Based Learning M3 : Menggali Informasi PjBL : Project Based Learning M4 : Menalar M5 : Mengkomunikasikan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti 1 dan 2 terhadap buku teks diatas dengan implementasi pendekatan saintifik dalam materi Bentuk Aljabar dan Operasinya pada buku Teks Matematika Siswa Kelas VII Semester 1 yang menjadi subjek penelitian, maka dapat di peroleh sebagai berikut: Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya Kegiatan mengamati sudah dilakukan pada setiap sub bab, pada sub bab ini tidak diajak untuk mengamati terkait topik kegiatan materi bentuk aljabar dan operasinya. Kegiatan menanya sudah dilakukan pada setiap sub bab, pada sub bab ini tidak diajak untuk mempertanyakan terhadap hal-hal yang diamati. Kegiatan menggali informasi sudah dilakukan pada setiap sub bab, pada sub bab ini diajak untuk memahami dan melakukan aktivitas yang mengarah pada menggali informasi. Kegiatan menalar sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa diajak menalar dengan mengerjakan soal yang ada. Kegiatan mengkomunikasikan sudah dilakukan pada setiap sub bab, siswa tidak diajak mengkomunikasikan dengan diskusi kelompok. Kegiatan model discovery learning sudah dilakukan pada setiap sub bab, sudag disajikan pada setiap sub bab. Model problem based learning sudah dilakukan pada setiap sub bab, pada sub bab ini tidak disajikan. Model project based learning sudah disajikan pada bab ini, terdapat tugas proyek di akhir bab.
  • 61. 48 Berdasarkan hasil analisis materi Bentuk Aljabar dan Operasinya maka dapat disusun penskoran sebagai berikut: Tabel 5.2 Kesesuaian Buku Bentuk Aljabar dan Operasinya dengan Pendekatan Implementasi Saintifik Sub Materi Analisis Langkah Pembelajaran Analisis Model Pembelajaran Jumlah Presentase (%) M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 0 0 1 1 0 1 0 1 4 50 2 0 0 1 1 0 1 0 1 4 50 3 0 0 1 1 0 1 0 1 4 50 4 0 0 1 1 0 1 0 1 4 50 Jumlah 0 0 4 4 0 4 0 4 16 50 Bukti penghitungan terlampir Berdasarkan hasil analisis data di atas pada setiap sub materi dalam masing-masing materi Buku Teks Matematika Kelas VII Semester 1 maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.6 Hasil Analisis Semua Materi Materi Jumlah Skor Presentase Kesesuaian Materi (%) Skor yang Diperoleh Skor Makmsimal Himpunan 43 64 67, 875 Bentuk Aljabar dan Operasinya 16 32 50 Bukti penghitungan terlampir Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa hasil presentase kesesuaian materi Himpunan sebanyak 67, 875 % dan materi Bentuk Aljabar dan Operasinya sebanyak 50 % artinya buku tersebut sesuai dan cukup sesuai. Implemetasi pendekatan saintifik dengan 5M telah tercermin pada buku
  • 62. 49 tersebut dengan cukup sesuai. Kegaiatn mengamati, menanya, menggali informasi, menalar, dan mengkomunikasikan telah disajikan dalam setiap materi, walaupun pada setiap sub materi tersebut belum tercermin. Setelah itu, penerapan model pembelajaran discovery learning dan problem based learning telah disajikan dalam setiap bab, walaupun pada setiap sub materi tersebut belum tercermin. Sedangkan untuk model pembelajaran project based learning telah disajikan dan tercermin pada akhir setiap materi. II. Pembahasan Pada bagian ini, hasil penelitian membahas tentang sesuai dan tidak sesuai buku teks matematika kelas VII Semester I kurikulum 2013 berdasarkan Pendekatan Implementasi Saintifik. Adapun materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah materi Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya. Hasil penelitian pada materi Himpunan menunjukkan bahwa presentase kesesuaian sebanyak 67, 875 % dengan kategori sesuai dan materi Bentuk Aljabar dan Operasinya sebanyak 50 % dengan kategori cukup sesuai. Buku siswa yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri ini sudah menyajikan langkah-langkah dan model pembelajaran dalam materi Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya. Implemetasi pendekatan saintifik dengan 5M telah tercermin pada dua materi tersebut; sesuai dan cukup sesuai. Kegiatan mengamati, menanya, menggali informasi, menalar, dan mengkomunikasikan telah disajikan dalam setiap materi, walaupun pada setiap sub materi tersebut hanya beberapa yang belum tercermin. Setelah itu, penerapan model pembelajaran discovery learning dan problem based learning telah disajikan dalam setiap materi, walaupun pada setiap sub materi tersebut hanya beberapa yang belum tercermin. Sedangkan untuk model pembelajaran project based learning telah disajikan dan tercermin pada akhir setiap materi. Hal ini berbeda dengan temuan peneliti sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Hisbiatul Mukaromah yang menunjukkan bahwa hasil pada
  • 63. 50 bab himpunan presentesae kesesuaian sebanyak 87,5% dengan kategori sangat baik dan bab Bentuk Aljabar dan Operasinya menunjukkan presentase kesesuaian sebanyak 82,5% dengan kategori sangat baik.74 Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menganalisis buku teks matematika kelas VII pemerintah edisi revisi 2017, sedangkan peneliti menganalisis buku teks matematika kelas VII yang diterbitkan oleh terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Perbedaan kedua buku tersebut dipengaruhi oleh penerbit yang berbeda dalam setiap materi sehingga menjadi perbedaan besar presentase kesesuaian dalam setiap materi yang di analisis. Pada penelitian sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Kintan Ayu Septiany, dkk menunjukkan bahwa hasil pada materi Himpunan dengan presentase kesesuaian sebanyak 83, 21% artinya sangat sesuai dan materi Bentuk Aljabar dan Operasinya menunjukkan presesntase kesesusian buku sebanyak 88, 60% kategori sangat sesuai.75 Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menganalisis buku teks matematika kelas VII pemerintah edisi revisi 2016, sedangkan peneliti menganalisis buku teks matematika kelas VII yang diterbitkan oleh terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Perbedaan kedua buku tersebut dipengaruhi oleh penerbit yang berbeda dalam setiap materi sehingga menjadi perbedaan besar presentase kesesuaian dalam setiap materi yang di analisis. 74 Hisbiatul Mukaromah, “Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2017 Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik”, (Publikasi Ilmiah: Jurusan Tadris Matematika, IAIN Salatiga, 2020). 75 Kintan Ayu Septiany, dkk. Analisis Buku Teks Matematika Semester 1 Kurikulum 2013 Berdasarkan Pendekatan Saintifik. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. Volume 4 Nomor 1. Juni 2021.
  • 64. 51 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan tentang Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester I yang diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, maka dapat disimpulkan bahwa Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I Pada Materi Himpunan, Bentuk Aljabar dan Operasinya sudah disajikan sesuai dengan implementasi pendekatan saintifik dengan tingkatan kesesuaian presentase sebesar 67, 875 % dan 50 % atau kategori sesuai dan cukup sesuai. Langkah- langkah pembelajaran dengan adanya implementasi pendekatan saintifik telah tercermin melalui 5M (Mengamati, Menanya, Menggali Informasi, Menalar, dan Mengkomunikasikan) dan model pembelajaran (discovery learning, problem based learning dan project based learning). B. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, Adapun saran yang diberikan peneliti mengenail hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: a. Bagi guru, Buku Teks Matematika Kelas VII Semester I bisa digunakan sebagai sumber pebelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendeketan saintifik, sebab dilihat dari kesesuaiannya cukup baik. b. Bagi penerbit, Buku Teks Matematika ini masih ada beberapa kekurangan implementasi pendekatan saintifik sehingga kedepan perbaikan ada perbaikan, c. Bagi peneliti, hasil analisis ini menjadi masukan untuk menambah wawasan dalam pegembangan penelitian berikutnya.
  • 65. 52 DAFTAR PUSTAKA . Abdul Majid dan Chaerul Rochman, “Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 70 Abdur Rahman As’ari dkk, “Buku Guru Matematika”, (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia), (2017), h.11. Adilah, N. (2015). “Analisis Soal-Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester I Terbitan Kemendikbud Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari Trends In International Mathematics And Science Study (TIMSS)”. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pendidikan Matematika UIN Walisongo. Ahmad Rohani, “Pengelola Pengajaran: Sebuah Pengantar Menuju Guru Professional”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),188-189. Andi Prastowo, “Pengembangan Bahan Ajar Tematik”, (Jakarta: Kencan Prenada Media Group. 2014), 242. B.P. Sitepu, “Penulisan Buku Teks Pelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdkarya, 2012), h. 12. Budi Cahyono, “Analisis Soal Dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester I Berdasarkan Dimensi Kognitif Dari TIMSS,” Jurnal Review Pembelajaran Matematika, No.1,(2016):1. Daryanto, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013”, (yogyakarta: Gava Media, 2014), h.55. Djaali, P. M., “Pengukuran dalam Bidang Pendidikan”, (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), hlm. 28. E. Mulyasa, “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 60. Efendi, “Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah”. (Yogyakarta: Insania, 2009), hlm. 10. Farida Nugrahani, “Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa”, (Surakarta: tp., 2014), hal. 96.
  • 66. 53 Firyadani, F. A. (2020). “Analisis Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas IX SMP Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Saintifik Dan Penilaian Autentik”. Publikasi Ilmiah: Jurusan Pendidikan Matematika UMS. Henry Gnutur Tarigan dan Djago Tarigan, “Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia”, (Bandung: Angkasa, 2009), h. 13-14. Hisbiatul Mukaromah, “Analisis Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2017 Ditinjau dari Implementasi Pendekatan Saintifik”, (Publikasi Ilmiah: Jurusan Tadris Matematika, IAIN Salatiga, 2020). Huseyin Delill., “An Analysis of Geometry Problems in 6-8 Grades Turkish Mathematics Textbooks”, Skripsi, (Turki: Middle East Technical University, 2006), hlm. 2. Ina V.S. Mullis, dkk, “TIMSS 2011 International Result In Mathematics”, (Chesnut Hills: Boston College, 2012), h. 46. Kamarullah. “Pendidikan Matematika Di Sekolah Kita”. Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, Vol. 1 No. 1, Juni 2017, h.22. Kemendikbud, “Pendekatan, Jenis Dan Metode Penelitian Pendidikan”, (Jakarta: T.P. 2013), h.208.
  • 67. 54 LAMPIRAN Peneliti 1 Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Buku Teks Matematika Kelas VII Semester 1 Sub bab Analisis Langkah- Langkah Pembelajaran Analisis Model Pembelajaran Alasan M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati pasar Swalayan atau supermarket dengan beragam jenis kebutuhan sehari-hari dan bagaimana penjaga atau pelayan mengatur barang dagangan (halaman 95). M2 : Menanya barang- barang dikelompokkan berdasarkan jenisnya, proses dan cara menyusun barang di supermarket (halaman 95). M3 : Menggali Informasi dengan cara memahami mengenai penataan barang di supermarket (halaman 95). M4 : Menalar dengan mengerjakan 6 soal tentang kumpulan himpunan (halaman 97). M5 : - DL : Terdapat konsep tentang pengertian himpunan, lambang suatu himpunan dan menyatakan himpunan (halaman 94, 95, dan 96). PBL : Terdapat masalah yang disajikan tentang cara pengelompokan barang dan dasar pengelompokan antara kelompok makanan
  • 68. 55 dengan perlengkapan rumah tangga, dll (halaman 95). PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). 2 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati barang elektronik milik Mira, Ranu dan Zahra (halaman 98). M2 : Menanya mengenai himpunan apa saja yang bisa dibentuk (halaman 98). M3 : Menggali Informasi dengan memperhatikan contoh soal dan penyelesaiannya (halaman 99). M4 : Menalar dengam cara mengerjakan 5 soal (halaman 99). M5 : - DL : Terdapat konsep tentang himpunan berhinnga dan tidak berhingga (halaman 99). PBL : Terdapat pemecahan masalah mengenai himpunan yang bisa dibentuk dari kegiatan mengamati (halaman 98). PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119).
  • 69. 56 3 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati suatu ilustrasi keadaan (halaman 101). M2 : Menanya mengenai tas kosong yang diamati (halaman 101). M3 : Menggali Informasi dengan contoh soal dan penyelesaian (halaman 101). M4 : Menalar dengan mengerjakan evaluasi mandiri (halaman 103). M5 : - DL : Terdapat konsep tentang himpunan kosong, bagian, dan bukan bagian (halaman 101 dan 102). PBL : Terdapat masalah yaitu tentang penyebutan ruang kosong yang merujuk pada himpunan kosong (halaman 101). PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). 4 1 0 1 1 0 1 0 1 M1 : Mengamati dengan memperhatikan alat-alat transportasi berupa bus, mobil, truk, dan pesawat terbang (halaman 104). M2 : - M3 : Menggali Informasi mengenai contoh soal dan penyelesaian (halaman 104). M4 : Menalar dengan mengerjakan contoh soal
  • 70. 57 atau evaluasi mandiri (halaman 104). M5 : - DL : Terdapat konsep tentang himpunan semesta (halaman 104). PBL : - PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). 5 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : - M2 : - M3 : Menggali Informasi mengenai soal tentang menyatakan himpunan dalam diagram venn dan penyelesaiannya (halaman 105). M4 : Menalar dengan mengerjakan 5 soal (halaman 105). M5 : - DL : Terdapat konsep tentang hubungan antar himpunan dan notasi penulisan 2 himpunan yang ekuivalen (halaman 106 dan 107). PBL : - PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). 6 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati hasil kuesioner dari sekelompok
  • 71. 58 siswa (halaman 108). M2 : Menanya tentang olahraga kegemaran siswa (halaman 108). M3 : Menggali informasi soal dan penyelesaian mengenai berbagai operasi pada himpunan (halaman 109). M4 : Menalar dengan mengerjakan contoh soal mengenai operasi pada himpunan (halaman 109). M5 : - DL : Terdapat konsep notasi penulisan operasi himpunan (halaman 108). PBL : Terdapat masalah yaitu kegemaran olahraga siswa seperti basket dan sepak bola (halaman 108). PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). 7 0 0 1 1 0 0 0 1 M1 : - M2 : - M3 : Menggali informasi contoh soal soal tentang himpunan dalam bentuk cerita dana penyelesaiannya (halaman 115). M4 : Menalar dengan evaluasi mandiri (halaman 115). M5 : - DL :- PBL : -
  • 72. 59 PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). 8 0 0 0 1 0 1 0 1 M1 : - M2 : - M3 : - M4 : Menalar soal latihan siswa tentang sifat-sifat himpunan (116). M5 : - DL : Terdapat konsep sifat- sifat himpunan; sifat komunikatif, sifat asosiatif dan sifat distributif (halaman 117). PBL : - PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). Materi Bentuk Aljabar dan Operasinya Sub bab Analisis Langkah- Langkah Pembelajaran Analisis Model Pembelajaran Alasan M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : - M2 : - M3 : Menggali Informasi dengan contoh soal tentang operasi hitung aljabar dan penyelasainnya (halaman 135-137).
  • 73. 60 M4 : Menalar adanya evaluasi mandiri sebagai latihan soal untuk siswa (halaman 134-137). M5 : - DL : Terdapat konsep pengertian bentuk aljabar, suku-suku sejenis, dan operasi bentuk aljabar (halaman 132). PBL : - PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa diminta untuk membuat kelompok laporan hasil pengamatan tentang penggunaan hasil operasi aljabar dalam permainan tebak-tebakan (halaman 157). 2 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : - M2 : - M3 : Menggali informasi dengan soal dan penyelesainnya (halaman 139-141). M4 : Menalar dengan mengerjakan soal latihan mandiri (halaman 141). M5 : - DL : Terdapat konsep operasi aljabar (halaman 141). PBL : - PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa diminta untuk membuat kelompok laporan hasil pengmatan tentang penggunaan hasil operasi aljabar dalam permainan tebak-tebakan
  • 74. 61 (halaman 157). 3 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : - M2 : - M3 : Menggali informasi soal dan penyelesaian (halaman 146-150). M4 : Menalar dengan mengerjakan soal evaluasi mandiri (halaman 146) M5 : - DL : Terdapat konsep operasi bentuk aljabar (halaman 147-150). PBL : - PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa diminta untuk membuat kelompok laporan hasil pengmatan tentang penggunaan hasil operasi aljabar dalam permainan tebak-tebakan (halaman 157). 4 0 0 1 1 0 1 0 1 M1 : - M2 : - M3 : Menggali informasi dengan soal dan penyelesaian (152-156). M4 : Menalar tugas mandiri (halaman 156). M5 : - DL : Terdapat konsep operasi aljabar (halaman 153-156). PBL : - PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa diminta untuk membuat kelompok laporan hasil pengmatan tentang penggunaan hasil operasi aljabar dalam
  • 75. 62 permainan tebak-tebakan (halaman 157). Peneliti 2 Sub bab Analisis Langkah- Langkah Pembelajaran Analisis Model Pembelajaran Alasan M1 M2 M3 M4 M5 DL PBL PjBL 1 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati bagaimana penjaga atau pelayan mengatur barang dagangan (halaman 95). M2 : Menanya proses dan cara penyusunan barang di supermarket (halaman 95). M3 : Menggali Informasi dengan cara penataan barang di supermarket (halaman 95). M4 : Menalar dengan mengerjakan soal soal lain yang harus dikerjakan oleh siswa (halaman 97). M5 : - DL : Terdapat konsep tentang pengertian himpunan (halaman 95). PBL : Terdapat masalah dengan adanya pertanyaan tentang pengelompokkan barang (halaman 95). PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). 2 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Terdapat perintah untuk mengamati barang elektronik milik Mira, Ranu dan Zahra (halaman 98).
  • 76. 63 M2 : Terdapat pertanyaan mengenai himpunan yang bisa dibentuk (halaman 98). M3 : Menggali Informasi dengan contoh soal dan penyelesaian (halaman 99). M4 : Menalar dengam mengerjakan latihan soal (halaman 99). M5 : - DL : Terdapat konsep tentang himpunan berhingga dan tidak berhingga (halaman 99). PBL : Terdapat pemecahan masalah mengenai himpunan yang bisa dibentuk dari kegiatan mengamati barang elektronik milik Mira, Ranu dan Zahra (halaman 98). PjBL : Terdapat kegiatan project pada akhir bab yaitu siswa membuat kelompok untuk mengaplikasikan himpunan dalam aspek kehidupan (halaman 118- 119). 3 1 1 1 1 0 1 1 1 M1 : Mengamati perintah untuk memperhatikan suatu ilustrasi keadaan (halaman 101). M2 : Menanya mengenai tas kosong yang diamati (halaman 101). M3 : Menggali Informasi dengan memperhatikan contoh soal dan penyelesaiannya (halaman 101). M4 : Menalar dengan