SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
No. Dokumen :
Revisi : 01
Tanggal Berlaku :
Jenis Dokumen : Master Salinan No.
Status Dokumen : Terkendali Tidak Terkendali
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Almamater Kampus USU Medan-20155
Telp. (061) 8214396. Fax. (061) 8213250
Medan-2020
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 1 dari 18
Lembar Pengesahan Prosedur Operasi Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium Oleokimia
Proses Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Penanggung Jawab
Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM
NIP. 19650115 199003 1 002
Kepala Laboratirum
Dr. Ir. Renita Manurung, MT
NIP. 19681214 199702 2 002
Laboran
Fitri Rowiyah Rambe
91031418052001
Asisten Laboratorium
Handy Inarto
NIM. 160405080
Pemeriksaan
Prof. Dr. Ir. Hamidah Harahap, M.Sc
NIP. 196710291995012001
Persetujuan
Ketua Departemen
Ir. Maya Sarah, S.T, M.T, Ph.D, IPM
NIP. 197005012000122001
Penetapan
Dekan Fakultas Teknik
Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.D
NIP. 196101041988112001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 2 dari 18
Pengendalian
Penanggung Jawab
Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM
NIP. 19650115 199003 1 002
Kepala Laboratirum
Dr. Ir. Renita Manurung, MT
NIP. 19681214 199702 2 002
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 3 dari 18
A. PENGERTIAN
Laboratorium Oleokimia merupakan fasilitas akademik Teknik Kimia yang digunakan oleh mahasiswa dan/atau dosen untuk kegiatan
praktikum dan penelitian. Laboratorium ini merupakan bagian dari laboratorium keahlian.
B. TUJUAN
1. Mengoptimalkan pengelolaan laboratorium beserta semua sumberdaya yang ada di dalamnya agar menjadi produktif, berkualitas dan
terpercaya. Memberikan pelayanan prima sebagai pusat penelusuran ilmu pengetahuan, pengembangan dan aplikasi penelitian di bidang
Oleokimia.
2. Sebagai pedoman penggunaan laboratorium untuk pelaksanaan praktikum dan penelitian mahasiswa dan dosen
C. RUANG LINGKUP
Kegiatan yang ada dalam lingkup laboratorium meliputi pelaksanaan kegiatan praktikum dan penelitian, baik yang dilakukan oleh
Mahasiswa maupun Dosen ataupun pihak luar yang menggunakan laboratorium.
D. DEFINISI ISTILAH
1. Kepala laboratorium adalah tenaga edukatif yang ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium dan bertanggung
jawab terhadap semua kegiatan di laboratorium.
2. Asisten praktikum adalah Mahasiswa yang diberi tugas oleh Dosen yang bersangkutan atas persetujuan kepala Laboratorium untuk membantu
kelancaran pelaksanaan praktikum.
3. Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk mata kuliah yang bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan
dengan Kartu Rencana Studi (KRS) dan telah mendaftarkan diri untuk untuk kegiatan praktikum pada semester yang sedang berjalan.
4. Pengguna jasa adalah mahasiswa, dosen, dan pihak luar yang menggunakan Laboratorium.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 4 dari 18
STRUKTUR LABORATORIUM OLEOKIMIA
Kepala Laboratorium
Laboran/Pegawai
Asisten
Laboratorium
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 5 dari 18
E. ALAT
Peralatan yang digunakan di Laboratorium Oleokimia, yaitu:
No. Alat Resiko Pencegahan Penanggulangan
1. Glassware
(Peralatan Gelas)
 Pecah
 Terluka akibat
pecahan glassware
 Terluka dari kaca
terbang karena
ledakan
 Terluka karena
memaksa penutup
karet pada
glassware
 Keracunan setelah
terluka oleh
glassware yang
terkontaminasi
 Berhati-hati ketika menggunakan
glassware
 Setiap menggunakan glassware,
pastikan untuk memeriksa apakah ada
pecahan dan keretakan pada glassware
tersebut.
 Hindari mengangkat glassware diatas
level mata kita, dan pindahkan secara
hati-hati, hindari meletakkannya
didalam kantung jas laboratorium.
 Hindari meletakkan glassware diatas
lantai
 Selalu gunakan alat pelindung diri
(pelindung wajah, safety glasses, dan
sarung tangan)
 Hindari menangani glassware yang
rusak / pecah dengan tangan kosong
 Hindari membuang limbah glassware
di wadah yang mengandung bahan
kimia berbahaya.
 Beritahukan kepada petugas di
laboratorium tentang glassware yang
rusak seingga dapat dibuang dengan
benar.
 Jika dalam glassware yang pecah
terdapat larutan atau bahan maka
bersihkan larutan tersebut dengan
absorbent pad
 Bersihkan pecahan kaca dengan tang,
penjepit, sapu, serokan atau perangkat
mekanis lainnya dan buang pecahan
tersebut di tempat sampah khusus
untuk limbah alat gelas
 Semua limbah glassware harus
dikemas dalam wadah yang aman
yang dikhususkan untuk limbah
glassware
 Sebaiknya wadah limbah glassware
terbuat dari cardboard. Dan jika
sudah terisi ¾, segel bagian atas
wadah tersebut dengan solatip agar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 6 dari 18
 Gunakan kantong limbah infeksius
untuk melapasi wadah limbah
glassware
 Mengaganti glassware dengan wadah
plastik jika memungkinkan
petugas yang berwenang mengerti
bahwa wadah tersebut sudah siap
untuk pembuangan.
 Pisahkan pembuangan limbah
glassware dengan limbah lain dari
labortorium dikarenakan limbah
glassware laboratorium tidak dapat
dipakai kembali.
 Jika terjadi pendarahan pada luka
akibat pecahan => Bersihkan luka dari
sisa pecahan kaca, cuci luka dengan
air hangat dan sabun jika tersedia.
Beri perawatan medis yang sesuai.
 Segera laporkan kejadian tersebut
pada petugas yang berwenang.
2 Neraca digital Tersetrum  Berhati-hati saat menyambungkan ke
sumber listrik
 Pastikan tangan dalam keadaan kering
 Mengisolasi kabel yang terbuka
 Hubungi dokter untuk mengecek
pernapasan dan denyut jantung
3 Hot Plate Tertimpa alat  Berhati-hati saat menggunakan alat
 Berhati-hati saat membersihkan alat
 Segera diberikan pengobatan
 Jika terjadi memar yang parah, segera
dibawa ke rumah sakit
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 7 dari 18
Tersetrum Berhati-hati saat menyambung ke
sumber listrik
 Dalam kasus yang parah, hubungi
dokter untuk pengecekan pernafasan
dan denyut jantung
Tersentuh saat
keadaan panas
Berhati-hati agar tidak memegang
permukaan hotplate saat beroperasi
 Dialiri dengan air mengalir
 Jika terjadi luka bakar, segera hubungi
dokter
F. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan di Laboratorium Oleokimia adalah sebagai berikut:
No. Bahan Sifat Resiko Pencegahan Penanggulangan
1 Sodium Hydroxide
(NaOH)
 Berbentuk
Kristal padat,
berwarna
putih, tidak
berbau,
 Larut secara
eksotermis
dengan air,
larut dalam
etanol, larut
dalam
metanol, dan
 Menyebabkan kulit
terbakar yang parah
 Menyebabkan kerusakan
mata
 Menyebabkan kering /
sakit tenggorkan, batuk,
iritasi saluran
pernafasan, mual,
muntah darah, susah
menelan.
 Berbahaya bagi
kehidupan air
 Menggunakan Alat
Pelindung Diri =>
Safety glasses,
pakaian pelindung /
jas laboratorium,
sarung tangan, masker
debu/aerosol.
 Tidak mengirup debu
atau uapnya
 Hindari membuang
langsung ke
lingkungan.
 Jika tertelan =>
Berkumurlah dan tidak
memaksakan muntah.
Segera setelah tertelan
=> Berikan air minum
yang banyak, tidak
memberikan karbon
aktif, tidak memberikan
penawar kimia. Segera
konsultasikan dengan
dokter atau petugas
layanan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 8 dari 18
juga larut
gliserol.
 Dapat bersifat
korosif
terhadap
logam
 Hindari kontak bahan
dengan air.
 Lakukan penggunaan
bahan di tempat
terbuka / di bawah
pembuangan.
 Segera lepaskan
pakaian yang
terkontaminasi dan
bersihkan pakaian
tersebut.
 Gunakan peralatan
anti korosi (non
logam).
 Bersihkan / keringkan
peralatan / instalasi
sebelum digunakan.
Jika tertelan dalam
jumlah banyak =>
Segera ke rumah sakit.
Dan bawa wadah /
muntahan pada dokter /
layanan medis.
 Jika terkena kulit
(rambut) => Bersihkan
produk kering dari kulit.
Tanggalkan segera
semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilas
kulit dengan air mengalir
/ pancuran selama 15
menit. Hindari
menggunakan zat
penetralisir (bahan
kimia). Hindari
melepaskan pakaian jika
melekat pada kulit.
Tutup luka dengan
perban steril.
Jika terjadi luka bakar >
10 % => Bawa korban
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 9 dari 18
ke Rumah Sakit dan
Konsultasikan dengan
dokter atau layanan
medis.
 Jika terhirup =>
Pindahkan korban ke
udara segar dan tetap
nyaman untuk bernafas.
Jika terjadi masalah
pernafasan =>
Konsultasi dengan
dokter atau layanan
medis.
 Jika terkena mata =>
Bilas secara hati-hati
dengan air mengalir
selama 15 menit.
Lepaskan lensa kontak
jika mudah dilakukan.
Lanjutkan membilas.
Tidak mengaplikasikan
bahan penetral. Bawa
korban ke dokter mata.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 10 dari 18
 Segera menghubungi
dokter
 Cuci pakaian yang
terkontaminasi sebelum
digunakan kembali.
2 Kalium Hidroksida
(KOH)
 Sangat reaktif
dengan asam
dan logam
 Bersifat
beracun
 Sangat
berbahaya
terhadap
kontak mata,
kontak kulit,
pencernaan
 Tidak mudah
terbakar
Terjadi kontak dengan kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD
berupa sarung tangan
dan jas laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang
terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety
shower
Oleskan krim anti bakteri
pada kulit yang
terkontaminasi
Bila kondisi tidak
membaik, segera
konsultasikan kedokter
Terjadi kontak dengan mata  Penggunaan APD
berupa kacamata
pelindung / safety
googles
Bilas dengan seksama
dengan air untuk beberapa
menit menggunakan eye
washer.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 11 dari 18
 Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Lepaskan lensa kontak
jika memakainya.
Bila kondisi tidak
membaik, segera
konsultasikan ke dokter
Tertelan  Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
 Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan
rangsang untuk muntah
Jangan berikan apapun
lewat mulut kepada orang
yang tidak sadar
Segera beri korban minum
air putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi,
dan ikat pinggang
Bila kondisi tidak
membaik, segera
konsultasikan ke dokter
3
Asam Nitrat
(HNO3)
 Cairan
 Mudah
terbakar
 Fatal jika tertelan atau
terhirup dan masuk ke
jalur pernafasan
 Dapat menyebabkan
iritasi kulit
 Hindari dari
jangkauan anak-anak
 Jauhkan dari panas,
permukaan panas,
percikan api, api
 Jika tertelan => Segera
hubungi pusat racun /
dokter
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 12 dari 18
 Dapat menyebabkan
kantuk dan pusing
 Beracun bagi kehidupan
air dengan efek yang
panjang
 Uap dapat meledak jika
tercampur dengan udara
 Kontak dengan produk
yang panas akan
menyebabkan luka bakar
terbuka dan sumber
pengapian lainnya.
Tidak merokok.
 Gunakan Alat
Pelindung Diri =>
sarung tangan
pelindung, baju
pelindung / jas
laboratorium,
pelindung mata dan
pelindung wajah /
masker
 Berikan ventilasi yang
memadai, jaga selalu
dalam kondisi kering,
dingin.
 Buang isi / wadah ke
instalasi pembungan
limbah yang disetujui
 Jika terhirup =>
pindahkan korban ke
udara terbuka dan tetap
jaga pernafasan yang
nyaman.
 Jika terjadi kontak kulit
=> Lepaskan pakaian
yang terkontaminasi.
Cuci dengan lembut
menggunakan banyakai
dan sabun
 Jika terjadi luka bakar
=> Celupkanpada air
dingin atau balut dengan
perban basah. Dapatkan
nasihat atau perhatian
medis.
 Jika terkena mata =>
Langsung bilas secara
hati-hati dan langsung ke
air mengalir
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 13 dari 18
 Jika tertelan => Bilas
mulut langsung ke air.
Jangan dimuntahkan.
Segera ke dokter /
layanan medis
4
Natrium Sulfit
(Na2SO3)
 Berbentuk
serbuk putih
 Tidak berbau
 Tidak mudah
terbakar
Terjadi kontak dengan kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD
berupa sarung tangan
dan jas laboratorium
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety
shower
Terjadi kontak dengan mata  Penggunaan APD
berupa kacamata
pelindung / safety
googles
 Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Lepaskan lensa kontak
jika memakainya.
Bila kondisi tidak
membaik, segera
konsultasikan ke dokter
Tertelan  Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
 Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan
rangsang untuk muntah
Jangan berikan apapun
lewat mulut kepada orang
yang tidak sadar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 14 dari 18
Segera beri korban minum
air putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi,
dan ikat pinggang
Bila kondisi tidak
membaik, segera
konsultasikan ke dokter
Terhirup  Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
 Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Segera menghirup udara
segar
Bila kondisi tidak
membaik, segera
konsultasikan ke dokter
Bila tidak bernapas,
berikan nafas buatan
5 Asam asetat  Cairan tak
berwarna
 Memiliki bau
menyengat
 Korosif pada
logam
 Mudah
menguap di
udara
 Sangat berbahaya jika
kontak dengan kulit,
menimbulkan iritasi ,
pembengkakan dan kulit
melepuh
 Kontak dengan mata
dapat merusak kornea dan
kebutaan
 Jika terhirup uapnya dapat
menimbulkan iritasi pada
 Masker
 Sarung tangan
 Jas lab
 Kaca mata pengaman
 Respirator
Selalu kenakan alat
pelindung diri
Selalu konsentrasi dan
berhati-hati dalam
penggunaan bahan
Jangan sekali-kali
mencoba menghirup
bahan
Jauhkan dari sumber api
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 15 dari 18
 Mudah
terbakar
saluran pernafasan dan
pencernaan, pada tingkat
yang lebih berbahaya
dapat menyebabkan
kematian
 Mudah terbakar
Mengganti pakaian yang
terkontaminasi
Cuci tangan setiap selesai
menggunakan bahan
6 Asam sulfat  Berupa cairan
yang kental
dan tidak
berwarna
 Tidak berbau,
namun berbau
menyengat
jika
dipanaskan
 Sangat korosif
terhadap
logam
 Sangat berbahaya jika
kontak dengan kulit,
menimbulkan iritasi ,
pembengkakan dan kulit
melepuh
 Kontak dengan mata
dapat merusak kornea dan
kebutaan
 Jika terhirup uapnya dapat
menimbulkan iritasi pada
saluran pernafasan dan
pencernaan, pada tingkat
yang lebih berbahaya
dapat menyebabkan
kematian
 Selalu kenakan alat
pelindung diri
 Selalu konsentrasi dan
berhati-hati dalam
penggunaan bahan
 Jangan sekali-kali
mencoba menghirup
bahan
 Mengganti pakaian
yang terkontaminasi
 Cuci tangan setiap
selesai menggunakan
bahan
Jika terkena mata: Bilas
dengan air mengalir
selama 15 menit. Jika
memakai lensa kontak,
lepaskan terlebih dahulu.
Segera cari bantuan
medis.
Jika terkena kulit:
Lepaskan pakaian atau
sepatu yang
terkontaminasi dan bilas
bagian kulit yang
mengalami kontak dengan
air mengalir selama 15
menit. Lindungi bagian
kulit yang terkena dengan
zat emolien. Cuci terlebih
dahulu pakaian dan sepatu
yang terkena bahan
sebelum digunakan
kembali. Untuk kasus
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 16 dari 18
serius, cuci bagian kulit
yang mengalami kontak
dengan sabun desinfektan
dan kemudian dilindungi
dengan krim anti-bakteri.
Segera cari bantuan
medis.
Jika terhirup: Cari udara
segar. Dalam kasus tidak
bernafas, berikan
pernafasan buatan. Jika
sulit bernafas, berikan
oksigen. Segera cari
bantuan medis.
Jika tertelan: Jangan
dimuntahkan kecuali
diarahkan untuk
melakukannya oleh
petugas medis. Jangan
memberi bantuan medis
melalui mulut jika korban
tidak sadar. Lepaskan
pakaian yang ketat
seperti ikat pinggang,
dasi, dan lain-lain. Jika
ada gejala, segera cari
bantuan medis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 17 dari 18
7 Gliserin (C3H8O3) Menyebabkan
iritasi pada mata
dan kulit
Tertelan  Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
 Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan
rangsang untuk muntah
Jangan berikan apapun
lewat mulut kepada orang
yang tidak sadar
Segera beri korban minum
air putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi,
dan ikat pinggang
Bila kondisi tidak
membaik, segera
konsultasikan ke dokter
Terhirup  Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
 Menuang bahan di
dalam lemari asam
Jika terhirup, bawa ke
ruang terbuka agar
mendapatkan udara segar
Jika tidak bernafas,
berikan nafas buatan
Jika susah bernafas,
berikan oksigen
Kendurkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi
dan ikat pinggang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 18 dari 18
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke
dokter
Terjadi kontak dengan kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD
berupa sarung tangan
dan jas laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang
terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety
shower
Oleskan krim anti bakteri
pada kulit yang
terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke
dokter
Terjadi kontak dengan mata  Penggunaan APD
berupa kacamata
pelindung / safety
googles
 Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama
dengan air untuk beberapa
menit menggunakan eye
washer.
Lepaskan lensa kontak
jika memakainya.
Bila kondisi tidak
membaik, segera
konsultasikan ke dokter
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM OLEOKIMIA
Revisi: 01
Halaman : 19 dari 18

More Related Content

Similar to PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdf

Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanManfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Rohman Efendi
 
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxLaporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
SitiAsmaul2
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
dinmaul
 
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
Arianto Amri
 

Similar to PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdf (20)

Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanManfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1Modul dan panduan praktikum KIMAN 1
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1
 
Pendekatan-Praktis-K3-Laboratorium.ppt
Pendekatan-Praktis-K3-Laboratorium.pptPendekatan-Praktis-K3-Laboratorium.ppt
Pendekatan-Praktis-K3-Laboratorium.ppt
 
PPT-PraktikumKimDas.pptx
PPT-PraktikumKimDas.pptxPPT-PraktikumKimDas.pptx
PPT-PraktikumKimDas.pptx
 
Diktat praktikum-kimia-analisis
Diktat praktikum-kimia-analisisDiktat praktikum-kimia-analisis
Diktat praktikum-kimia-analisis
 
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxLaporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
 
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptxkesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
 
K3 LAB-XII TLM.pptx
K3 LAB-XII TLM.pptxK3 LAB-XII TLM.pptx
K3 LAB-XII TLM.pptx
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Hazard
HazardHazard
Hazard
 
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
 
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdf
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdfPraktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdf
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdf
 
Manajemen lab
Manajemen labManajemen lab
Manajemen lab
 
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdf
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdfPraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdf
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdf
 
KELOMPOK 1_MANAJEMEN LABORATORIUM.pptx
KELOMPOK 1_MANAJEMEN LABORATORIUM.pptxKELOMPOK 1_MANAJEMEN LABORATORIUM.pptx
KELOMPOK 1_MANAJEMEN LABORATORIUM.pptx
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Identifikasi-dan-Pengendalian-Potensi-Bahaya-di-Laboratorium-Repaired (1).pptx
Identifikasi-dan-Pengendalian-Potensi-Bahaya-di-Laboratorium-Repaired (1).pptxIdentifikasi-dan-Pengendalian-Potensi-Bahaya-di-Laboratorium-Repaired (1).pptx
Identifikasi-dan-Pengendalian-Potensi-Bahaya-di-Laboratorium-Repaired (1).pptx
 
singe use device (SUD).pptx
singe use device (SUD).pptxsinge use device (SUD).pptx
singe use device (SUD).pptx
 

Recently uploaded

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 

PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdf

  • 1. PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA No. Dokumen : Revisi : 01 Tanggal Berlaku : Jenis Dokumen : Master Salinan No. Status Dokumen : Terkendali Tidak Terkendali DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jln. Almamater Kampus USU Medan-20155 Telp. (061) 8214396. Fax. (061) 8213250 Medan-2020
  • 2. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 1 dari 18 Lembar Pengesahan Prosedur Operasi Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium Oleokimia Proses Jabatan Tanda Tangan Perumusan Penanggung Jawab Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM NIP. 19650115 199003 1 002 Kepala Laboratirum Dr. Ir. Renita Manurung, MT NIP. 19681214 199702 2 002 Laboran Fitri Rowiyah Rambe 91031418052001 Asisten Laboratorium Handy Inarto NIM. 160405080 Pemeriksaan Prof. Dr. Ir. Hamidah Harahap, M.Sc NIP. 196710291995012001 Persetujuan Ketua Departemen Ir. Maya Sarah, S.T, M.T, Ph.D, IPM NIP. 197005012000122001 Penetapan Dekan Fakultas Teknik Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.D NIP. 196101041988112001
  • 3. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 2 dari 18 Pengendalian Penanggung Jawab Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM NIP. 19650115 199003 1 002 Kepala Laboratirum Dr. Ir. Renita Manurung, MT NIP. 19681214 199702 2 002
  • 4. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 3 dari 18 A. PENGERTIAN Laboratorium Oleokimia merupakan fasilitas akademik Teknik Kimia yang digunakan oleh mahasiswa dan/atau dosen untuk kegiatan praktikum dan penelitian. Laboratorium ini merupakan bagian dari laboratorium keahlian. B. TUJUAN 1. Mengoptimalkan pengelolaan laboratorium beserta semua sumberdaya yang ada di dalamnya agar menjadi produktif, berkualitas dan terpercaya. Memberikan pelayanan prima sebagai pusat penelusuran ilmu pengetahuan, pengembangan dan aplikasi penelitian di bidang Oleokimia. 2. Sebagai pedoman penggunaan laboratorium untuk pelaksanaan praktikum dan penelitian mahasiswa dan dosen C. RUANG LINGKUP Kegiatan yang ada dalam lingkup laboratorium meliputi pelaksanaan kegiatan praktikum dan penelitian, baik yang dilakukan oleh Mahasiswa maupun Dosen ataupun pihak luar yang menggunakan laboratorium. D. DEFINISI ISTILAH 1. Kepala laboratorium adalah tenaga edukatif yang ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di laboratorium. 2. Asisten praktikum adalah Mahasiswa yang diberi tugas oleh Dosen yang bersangkutan atas persetujuan kepala Laboratorium untuk membantu kelancaran pelaksanaan praktikum. 3. Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk mata kuliah yang bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan dengan Kartu Rencana Studi (KRS) dan telah mendaftarkan diri untuk untuk kegiatan praktikum pada semester yang sedang berjalan. 4. Pengguna jasa adalah mahasiswa, dosen, dan pihak luar yang menggunakan Laboratorium.
  • 5. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 4 dari 18 STRUKTUR LABORATORIUM OLEOKIMIA Kepala Laboratorium Laboran/Pegawai Asisten Laboratorium
  • 6. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 5 dari 18 E. ALAT Peralatan yang digunakan di Laboratorium Oleokimia, yaitu: No. Alat Resiko Pencegahan Penanggulangan 1. Glassware (Peralatan Gelas)  Pecah  Terluka akibat pecahan glassware  Terluka dari kaca terbang karena ledakan  Terluka karena memaksa penutup karet pada glassware  Keracunan setelah terluka oleh glassware yang terkontaminasi  Berhati-hati ketika menggunakan glassware  Setiap menggunakan glassware, pastikan untuk memeriksa apakah ada pecahan dan keretakan pada glassware tersebut.  Hindari mengangkat glassware diatas level mata kita, dan pindahkan secara hati-hati, hindari meletakkannya didalam kantung jas laboratorium.  Hindari meletakkan glassware diatas lantai  Selalu gunakan alat pelindung diri (pelindung wajah, safety glasses, dan sarung tangan)  Hindari menangani glassware yang rusak / pecah dengan tangan kosong  Hindari membuang limbah glassware di wadah yang mengandung bahan kimia berbahaya.  Beritahukan kepada petugas di laboratorium tentang glassware yang rusak seingga dapat dibuang dengan benar.  Jika dalam glassware yang pecah terdapat larutan atau bahan maka bersihkan larutan tersebut dengan absorbent pad  Bersihkan pecahan kaca dengan tang, penjepit, sapu, serokan atau perangkat mekanis lainnya dan buang pecahan tersebut di tempat sampah khusus untuk limbah alat gelas  Semua limbah glassware harus dikemas dalam wadah yang aman yang dikhususkan untuk limbah glassware  Sebaiknya wadah limbah glassware terbuat dari cardboard. Dan jika sudah terisi ¾, segel bagian atas wadah tersebut dengan solatip agar
  • 7. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 6 dari 18  Gunakan kantong limbah infeksius untuk melapasi wadah limbah glassware  Mengaganti glassware dengan wadah plastik jika memungkinkan petugas yang berwenang mengerti bahwa wadah tersebut sudah siap untuk pembuangan.  Pisahkan pembuangan limbah glassware dengan limbah lain dari labortorium dikarenakan limbah glassware laboratorium tidak dapat dipakai kembali.  Jika terjadi pendarahan pada luka akibat pecahan => Bersihkan luka dari sisa pecahan kaca, cuci luka dengan air hangat dan sabun jika tersedia. Beri perawatan medis yang sesuai.  Segera laporkan kejadian tersebut pada petugas yang berwenang. 2 Neraca digital Tersetrum  Berhati-hati saat menyambungkan ke sumber listrik  Pastikan tangan dalam keadaan kering  Mengisolasi kabel yang terbuka  Hubungi dokter untuk mengecek pernapasan dan denyut jantung 3 Hot Plate Tertimpa alat  Berhati-hati saat menggunakan alat  Berhati-hati saat membersihkan alat  Segera diberikan pengobatan  Jika terjadi memar yang parah, segera dibawa ke rumah sakit
  • 8. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 7 dari 18 Tersetrum Berhati-hati saat menyambung ke sumber listrik  Dalam kasus yang parah, hubungi dokter untuk pengecekan pernafasan dan denyut jantung Tersentuh saat keadaan panas Berhati-hati agar tidak memegang permukaan hotplate saat beroperasi  Dialiri dengan air mengalir  Jika terjadi luka bakar, segera hubungi dokter F. Bahan Adapun bahan-bahan yang digunakan di Laboratorium Oleokimia adalah sebagai berikut: No. Bahan Sifat Resiko Pencegahan Penanggulangan 1 Sodium Hydroxide (NaOH)  Berbentuk Kristal padat, berwarna putih, tidak berbau,  Larut secara eksotermis dengan air, larut dalam etanol, larut dalam metanol, dan  Menyebabkan kulit terbakar yang parah  Menyebabkan kerusakan mata  Menyebabkan kering / sakit tenggorkan, batuk, iritasi saluran pernafasan, mual, muntah darah, susah menelan.  Berbahaya bagi kehidupan air  Menggunakan Alat Pelindung Diri => Safety glasses, pakaian pelindung / jas laboratorium, sarung tangan, masker debu/aerosol.  Tidak mengirup debu atau uapnya  Hindari membuang langsung ke lingkungan.  Jika tertelan => Berkumurlah dan tidak memaksakan muntah. Segera setelah tertelan => Berikan air minum yang banyak, tidak memberikan karbon aktif, tidak memberikan penawar kimia. Segera konsultasikan dengan dokter atau petugas layanan.
  • 9. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 8 dari 18 juga larut gliserol.  Dapat bersifat korosif terhadap logam  Hindari kontak bahan dengan air.  Lakukan penggunaan bahan di tempat terbuka / di bawah pembuangan.  Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan bersihkan pakaian tersebut.  Gunakan peralatan anti korosi (non logam).  Bersihkan / keringkan peralatan / instalasi sebelum digunakan. Jika tertelan dalam jumlah banyak => Segera ke rumah sakit. Dan bawa wadah / muntahan pada dokter / layanan medis.  Jika terkena kulit (rambut) => Bersihkan produk kering dari kulit. Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air mengalir / pancuran selama 15 menit. Hindari menggunakan zat penetralisir (bahan kimia). Hindari melepaskan pakaian jika melekat pada kulit. Tutup luka dengan perban steril. Jika terjadi luka bakar > 10 % => Bawa korban
  • 10. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 9 dari 18 ke Rumah Sakit dan Konsultasikan dengan dokter atau layanan medis.  Jika terhirup => Pindahkan korban ke udara segar dan tetap nyaman untuk bernafas. Jika terjadi masalah pernafasan => Konsultasi dengan dokter atau layanan medis.  Jika terkena mata => Bilas secara hati-hati dengan air mengalir selama 15 menit. Lepaskan lensa kontak jika mudah dilakukan. Lanjutkan membilas. Tidak mengaplikasikan bahan penetral. Bawa korban ke dokter mata.
  • 11. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 10 dari 18  Segera menghubungi dokter  Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. 2 Kalium Hidroksida (KOH)  Sangat reaktif dengan asam dan logam  Bersifat beracun  Sangat berbahaya terhadap kontak mata, kontak kulit, pencernaan  Tidak mudah terbakar Terjadi kontak dengan kulit Berhati-hati saat penuangan bahan Penggunaan APD berupa sarung tangan dan jas laboratorium Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air menggunakan safety shower Oleskan krim anti bakteri pada kulit yang terkontaminasi Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan kedokter Terjadi kontak dengan mata  Penggunaan APD berupa kacamata pelindung / safety googles Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit menggunakan eye washer.
  • 12. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 11 dari 18  Mencuci tangan setelah menggunakan bahan kimia Lepaskan lensa kontak jika memakainya. Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter Tertelan  Penggunaan APD berupa masker dan respirator  Mencuci tangan setelah menggunakan bahan kimia Bilas mulut, jangan rangsang untuk muntah Jangan berikan apapun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar Segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak) Kendurkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, dan ikat pinggang Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter 3 Asam Nitrat (HNO3)  Cairan  Mudah terbakar  Fatal jika tertelan atau terhirup dan masuk ke jalur pernafasan  Dapat menyebabkan iritasi kulit  Hindari dari jangkauan anak-anak  Jauhkan dari panas, permukaan panas, percikan api, api  Jika tertelan => Segera hubungi pusat racun / dokter
  • 13. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 12 dari 18  Dapat menyebabkan kantuk dan pusing  Beracun bagi kehidupan air dengan efek yang panjang  Uap dapat meledak jika tercampur dengan udara  Kontak dengan produk yang panas akan menyebabkan luka bakar terbuka dan sumber pengapian lainnya. Tidak merokok.  Gunakan Alat Pelindung Diri => sarung tangan pelindung, baju pelindung / jas laboratorium, pelindung mata dan pelindung wajah / masker  Berikan ventilasi yang memadai, jaga selalu dalam kondisi kering, dingin.  Buang isi / wadah ke instalasi pembungan limbah yang disetujui  Jika terhirup => pindahkan korban ke udara terbuka dan tetap jaga pernafasan yang nyaman.  Jika terjadi kontak kulit => Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Cuci dengan lembut menggunakan banyakai dan sabun  Jika terjadi luka bakar => Celupkanpada air dingin atau balut dengan perban basah. Dapatkan nasihat atau perhatian medis.  Jika terkena mata => Langsung bilas secara hati-hati dan langsung ke air mengalir
  • 14. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 13 dari 18  Jika tertelan => Bilas mulut langsung ke air. Jangan dimuntahkan. Segera ke dokter / layanan medis 4 Natrium Sulfit (Na2SO3)  Berbentuk serbuk putih  Tidak berbau  Tidak mudah terbakar Terjadi kontak dengan kulit Berhati-hati saat penuangan bahan Penggunaan APD berupa sarung tangan dan jas laboratorium Bilaslah kulit dengan air menggunakan safety shower Terjadi kontak dengan mata  Penggunaan APD berupa kacamata pelindung / safety googles  Mencuci tangan setelah menggunakan bahan kimia Lepaskan lensa kontak jika memakainya. Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter Tertelan  Penggunaan APD berupa masker dan respirator  Mencuci tangan setelah menggunakan bahan kimia Bilas mulut, jangan rangsang untuk muntah Jangan berikan apapun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar
  • 15. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 14 dari 18 Segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak) Kendurkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, dan ikat pinggang Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter Terhirup  Penggunaan APD berupa masker dan respirator  Mencuci tangan setelah menggunakan bahan kimia Segera menghirup udara segar Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter Bila tidak bernapas, berikan nafas buatan 5 Asam asetat  Cairan tak berwarna  Memiliki bau menyengat  Korosif pada logam  Mudah menguap di udara  Sangat berbahaya jika kontak dengan kulit, menimbulkan iritasi , pembengkakan dan kulit melepuh  Kontak dengan mata dapat merusak kornea dan kebutaan  Jika terhirup uapnya dapat menimbulkan iritasi pada  Masker  Sarung tangan  Jas lab  Kaca mata pengaman  Respirator Selalu kenakan alat pelindung diri Selalu konsentrasi dan berhati-hati dalam penggunaan bahan Jangan sekali-kali mencoba menghirup bahan Jauhkan dari sumber api
  • 16. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 15 dari 18  Mudah terbakar saluran pernafasan dan pencernaan, pada tingkat yang lebih berbahaya dapat menyebabkan kematian  Mudah terbakar Mengganti pakaian yang terkontaminasi Cuci tangan setiap selesai menggunakan bahan 6 Asam sulfat  Berupa cairan yang kental dan tidak berwarna  Tidak berbau, namun berbau menyengat jika dipanaskan  Sangat korosif terhadap logam  Sangat berbahaya jika kontak dengan kulit, menimbulkan iritasi , pembengkakan dan kulit melepuh  Kontak dengan mata dapat merusak kornea dan kebutaan  Jika terhirup uapnya dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan dan pencernaan, pada tingkat yang lebih berbahaya dapat menyebabkan kematian  Selalu kenakan alat pelindung diri  Selalu konsentrasi dan berhati-hati dalam penggunaan bahan  Jangan sekali-kali mencoba menghirup bahan  Mengganti pakaian yang terkontaminasi  Cuci tangan setiap selesai menggunakan bahan Jika terkena mata: Bilas dengan air mengalir selama 15 menit. Jika memakai lensa kontak, lepaskan terlebih dahulu. Segera cari bantuan medis. Jika terkena kulit: Lepaskan pakaian atau sepatu yang terkontaminasi dan bilas bagian kulit yang mengalami kontak dengan air mengalir selama 15 menit. Lindungi bagian kulit yang terkena dengan zat emolien. Cuci terlebih dahulu pakaian dan sepatu yang terkena bahan sebelum digunakan kembali. Untuk kasus
  • 17. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 16 dari 18 serius, cuci bagian kulit yang mengalami kontak dengan sabun desinfektan dan kemudian dilindungi dengan krim anti-bakteri. Segera cari bantuan medis. Jika terhirup: Cari udara segar. Dalam kasus tidak bernafas, berikan pernafasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Segera cari bantuan medis. Jika tertelan: Jangan dimuntahkan kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh petugas medis. Jangan memberi bantuan medis melalui mulut jika korban tidak sadar. Lepaskan pakaian yang ketat seperti ikat pinggang, dasi, dan lain-lain. Jika ada gejala, segera cari bantuan medis
  • 18. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 17 dari 18 7 Gliserin (C3H8O3) Menyebabkan iritasi pada mata dan kulit Tertelan  Penggunaan APD berupa masker dan respirator  Mencuci tangan setelah menggunakan bahan kimia Bilas mulut, jangan rangsang untuk muntah Jangan berikan apapun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar Segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak) Kendurkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, dan ikat pinggang Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter Terhirup  Penggunaan APD berupa masker dan respirator  Menuang bahan di dalam lemari asam Jika terhirup, bawa ke ruang terbuka agar mendapatkan udara segar Jika tidak bernafas, berikan nafas buatan Jika susah bernafas, berikan oksigen Kendurkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi dan ikat pinggang
  • 19. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 18 dari 18 Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter Terjadi kontak dengan kulit Berhati-hati saat penuangan bahan Penggunaan APD berupa sarung tangan dan jas laboratorium Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air menggunakan safety shower Oleskan krim anti bakteri pada kulit yang terkontaminasi Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter Terjadi kontak dengan mata  Penggunaan APD berupa kacamata pelindung / safety googles  Mencuci tangan setelah menggunakan bahan kimia Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit menggunakan eye washer. Lepaskan lensa kontak jika memakainya. Bila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter
  • 20. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA No. Dokumen: Tanggal Berlaku: PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM OLEOKIMIA Revisi: 01 Halaman : 19 dari 18