* Total volume overburden periode Agustus 2016 berdasarkan data truck count adalah 545,772.20 BCM, sedangkan berdasarkan survey progress adalah 578,147 BCM
* Deviasi antara kedua metode perhitungan volume overburden adalah sebesar 5,06% atau selisih 32,374.80 BCM
* Saran untuk mengurangi deviasi adalah memastikan muatan overburden sesuai standar dan memeriksa ulang perhitungan sebelum dilaporkan
4. Latar Belakang
Dalam dunia pertambangan perhitungan volume overburden
sangat diperlukan. Perhitungan ini dipakai untuk mengetahui
seberapa besar prestasi perusahaan untuk melakukan proses
penambangan sesuai dengan target yang dicapai. Selain itu juga
diperlukan untuk mengetahui seberapa besar prestasi dalam
mengerjakan pemindahan tanah penutup ( overburden ) yang
tentunya sesuai dengan desain akhir ( final design ).
Perbandingan volume overburden ini digunakan sebagai acuan
dalam evaluasi terhadap kinerja dari berbagai pihak terkait,
karena hasil antara volume overburden yang telah dikupas (truck
count) dengan volume menggunakan sistem komputerisasi (data
Progress) selalu berbeda. Oleh karena itu dengan penelitian ini,
diharapkan dapat membantu evaluasi dalam pengupasan
overburden di PT. RPP Cointractors Indonesia.
5. Tujuan
*Mendapatkan nilai produksi overburden berdasarkan data truck count
*Mendapatkan nilai produksi overburden berdasarkan data survey
progress
*Mendapatkan hasil deviasi antara data truck count dan survey progress
Batasan Masalah
*Perhitungan overburden menggunakan metode triangular gropuping
*Perhitungan overburden menggunakan software surpac
*Perhitungan overburden ini mengikuti periode progress yaitu periode
agustus 2016
Lokasi penelitian berada di pit Bara 2 di PT. RPP Contractors Indonesia
jobsite PT. BSSR desa Batuah, kecamatan Loajanan, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur. Waktu penelitian dimulai pada
tanggal 15 agustus 2016 sampai 30 september 2016.
6. Menurut Subowo (2011) Penambangan dengan sistem tambang
terbuka (open pit mining) dilakukan dengan cara pengupasan
tanah penutup bahan tambang. Tanah penutup dikeluarkan dari
areal tambang dan bahan tambang digali dan diangkut keluar.
Setelah seluruh bahan tambang dikeluarkan, maka terjadi sisa
lubang-lubang galian berupa kolong-kolong
Menurut Balfas (2014) batubara adalah batuan sedimen organic
dengan unsur-unsur terdiri atas karbon, hydrogen dan oksigen,
terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan melalui proses
pembatubaraan (coalification) dan memiliki sifat mudah
terbakar
7. Menurut Suwandi (2001) dikenal ada
tiga bentuk volume material yang
mempengaruhi perhitungan
pemindahannya, yaitu:
1.bank cubic meter (BCM)
2.loose cubic meter (LCM)
3.compact cubic meter (CCM)
8. Menurut Prodjosumanto (2000) material dialam
diketemukan dalam keadaan padat dan
terkonsolidasi dengan baik sehingga hanya sedikit
bagian-bagian yang kosong atau ruangan-ruangan
yang terisi udara (voids) diantara butir-butirnya,
lebih-lebih kalau butir-butir itu halus sekali. Akan
tetapi bila material tersebut digali dari tempat
aslinya, maka akan terjadi pengembangan atau
pemuaian volume (swell).
9. *Menurut Basuki (1993) Survey tambang
(galian) terbuka mempunyai bentuk
khusus (spesifik) yang timbul dari
teknologi pertambangan, permukaan
penambangan yang luas, kemajuan yang
cepat dari trap-trap, mekanisasi dari
penyingkapan material dan operasi
penambangan.
10. Kerangka Titik Kontrol dan Pengembang dari Titik-
Titik Survei Dari Tambang Terbuka
*Metode Garis Kontur
*Metode Bujur Sangkar (Grid)
*Metode Triangulasi Sekunder
*Metode Poligon
Survei Detail Tambang Terbuka
*Metode Tachymetry
*Metode Tegak Lurus
*Metode Kontur
11. Perhitungan Luas
*Perhitungan luas dengan metode grid
*Perhitungan luas dengan simpson’s rule
*Perhitungan Luas Dengan Planimeter
Perhitungan Volume
*Metode poligon (area of influence)
*Metode segitiga (triangular grouping)
*Metode Penampang (cross-section)
12. Studi Perbandingan overburden antara truck count
dan survey progress
Tahap Pendahuluan :
Studi Literatur : Buku, Jurnal, Arsip Perusahaan
Data Sekunder
Data
produksi
Data Primer:
Data koordinaat
Situasi mingguan
Data Sekunder:
Data original
Data progress
periode terakhir
Pembuatan Peta
Situasi dengan
software surpac
Perhitungan overburden
dengan Metode
Triangular grouping
Perbandingan dengan data
produksi (truck count)
Deviasi hasil perhitungan overburden antara truck count
dengan survey progress
13. PT. RPP Contractors Indonesia
Week
OB Production
(BCM)
Acc
Coal Production
(MT)
Acc SR
Week 1 112,340.60 112,340.60
43328.92 43328.92 2.59
Week 2 115,617.00 227,957.60
32247.34 75576.26 3.02
Week 3 127,852.00 355,809.60
25113.8 100690.06 3.53
Week 4 189,962.60 545,772.20
47651.18 148341.24 3.68
Total 545772.2
148341.24 3.68
Data truck count mingguan PT. RCI pada periode bulan agustus 2016
14. PT. RPP Contractors Indonesia Volume Overburden per minggu (BCM) periode
agustus 2016
Week total OB tergali (BCM) Week 1 Week 2 Week 3 Week 4
July 7,797,383
174,728
August Week 1 7,972,111
82,326
August Week 2 8,054,437
114,866
August Week 3 8,169,303
206,227
August Week 4 8,375,530
Accumulation 174,728 257,054 371,920 578,147
Hasil Perhitungan Overburden Berdasarkan Data Progress Periode
Agustus 2016
16. Kesimpulan
1. total volume overburden periode agustus berdasarkan truck count
sebesar 545.772,20 BCM
2. Jadi total volume Overburden periode agustus 2016 berdasarkan
survey progress sebesar 578.147 BCM
3. Deviasi antara nilai Overburden berdasarkan truck count dengan
Overburden berdasarkan survey progress adalah 5,06% dengan
jumlah selisih 32.374,80 BCM
Saran
*Muatan overburden dalam bak (vessel) alat angkut harus sesuai
dengan standar muatan yang telah ditentukan agar nilai overburden
sesuai kapasitas
*Cheker harus memeriksa ulang perhitungan overburden yang
dikupas sebelum di report