Filsafat Positivisme Auguste Comte

1. FILSAFAT
AGUSTE COMTE

2. Positivisme adalah..
• Filsafat (barat) yang hanya mengakui atau membatasi
pengetahuan yang benar pada fakta-fakta positif, dan
fakta-fakta tersebut harus didekati dengan menggunakan
metode ilmu pengetahuan, yaitu eksperimen, observasi,
dan komparasi.
• Fakta positif artinya fakta yang nyata, pasti, jelas dan
yang langsung dapat diamati dan dibenarkan oleh setiap
orang yang mempunyai kesempatan sama untuk
mengamati dan menilainya. Lawannya fakta positif
misalnya, kejadian yang bersifat khayal, meragukan, ilusi,
dan kabur.
• Setiap bentuk pengetahuan yang tidak didasarkan pada
fakta positif dan metode ilmu pengetahuan, dapat disebut
fantasi atau spekulasi liar.

3. • Comte mengembangkan filsafatnya (positivisme) dari
pemikiran Descrates dan ilmu alam yang dikembangkan
oleh Gallilei, Isaac Newton, dan Francis Bacon.
• Ilmu pengetahuan positif (positivisme) memiliki asusi-
asumsi tertentu:
1. Ilmu pengetahuan harus bersifat obyektif (bebas nilai dan netral)
2. Ilmu pengetahuan hanya berurusan dengan hal-hal yang
berulang kali terjadi (sebab bila berurusan dg hal yang sekali
terjadi maka Ilmu pengetahuan tidak akan membantu
meramalkan hal-hal yang akan terjadi)
3. Ilmu pengetahuan menyoroti fenomena atau kejadian alam
memiliki ketergantungan dan berhubungan dengan fenomena
atau kejadian alam lain (bersifat mekanis)

4. Pengaruh Positivisme terhadap
kebudayaan barat
• Mendorong lahirnya model-model ilmu pengetahuan
positif, yang lepas dari muatan spekulatif
• Konsep tentang modernisasi makin berkembang yang
menitikberatkan pada modernisasi dalam bid ekonomi,
fisik dan teknologi (model masyarakat industri)
• Menguatnya golongan teknokrat dan industriawan dalam
pemerintahan

5. Implikasi Positivisme (permasalahan)
• Jika ilmu pengetahuan merupakan satu-satunya motor
penggerak kemajuan dan industrialisasi merupakan wujud
nyata dari kemajuan, maka bangunan secara fisik
material pada akhirnya menjadi tolak ukur dari
keberhasilan atau kemajuan pembangunan. Sedangkan
pembangunan spiritual diandaikan dengan sendirinya
akan mengikuti pembangunan fisik material.
• Jika tolak ukur keberhasilan pembangunan adalah
kemajuan di bidang fisik materi, maka orientasi hidup
manusia ditujukan untuk mendapatkan sebanyak-
banyaknya kekayaan materi.

6. Refleksi Pribadi
• Jika orientasi hidup manusia ditujukan untuk
mendapatkan sebanyak-banyaknya kekayaan
materi, maka apa implikasinya pada:
• Hubungan sosial di antara manusia...
• Tujuan hidup manusia...