2. A. Tujuan
₰ Untuk membuktikan bahwa belatung yang ada di
daging berasal dari induk lalat yang bertelur di
daging tersebut
3. B. Dasar Teori
Teori Biogenesis - Munculnya teori biogenesis
merupakan bantahan atas teori abiogenesis. Para pendukung
teori ini di antaranya Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan
Louis Pasteur. Teori biogenesis menyatakan bahwa kehidupan
berasal dari kehidupan sebelumnya. Untuk mendukung
pernyataan ini, dilakukan percobaan oleh para pendukung
teori biogenesis. Salah satunya adalah Francesco Redi.
Francesco Redi membuat percobaan menggunakan daging
segar yang diberi perlakuan berbeda. Daging diletakkan
disebuah wadah, ada yang ditutup dengan kain kasa, plastik
transparan dan yang lainnya dibiarkan terbuka. Dari hasil
percobaan tersebut Redi menemukan bahwa belatung
berasal dari telur lalat, karena belatung hanya ditemukan
pada daging yang dibiarkan terbuka dan pada daging yang
ditutup dengan kain kasa
4. C. Alat dan bahan
1. Gelas bekas air mineral
2. Daging ikan segar
3. Pisau
4. Plastik bening
5. Kain kasa
6. Gelang karet
5. D. Cara Kerja
1. Beri label pada masing-masing gelas (A,B,C dan D)
2. Potong daging dengan ukuran 3x3x3 cm sebanyak 4 potong
3. Cuci hingga bersih potongan daging tersebut
4. Rebus 3 potong daging
5. Pada gelas A, dimasukan daging mentah dan dibiarkan
tetap terbuka
6. Pada gelas B, dimasukan daging yang telah direbus, biarkan
terbuka
7. Gelas C ditutup dengan kain kasa, ikat dengan gelang karet
supaya tidak lepas
8. Gelas D ditutup menggunakan plastik bening, ikat dengan
gelang karet agar tidak lepas
6. E. Hasil Pengamatan
A B
-Dihinggapi 4 ekor lalat
hitam
- Dihinggapi 1 ekor lalat
hitam
Pengamatan Hari Pertama
25. F. Pembahasan
GELAS A
Terdapat banyak lalat dan belatung, hal itu disebabkan
adanya kontak langsung dengan udara. karena banyak sekali
mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan, pada hari
kedua daging mulai membusuk. Bau menyengat dari daging
yang busuk menyebabkan lalat hinggap di daging dan bertelur.
Telur menetas menjadi belatung, tapi di hari kelima belatung
mulai berkurang dan pada hari ketujuh tidak ada belatung sama
sekali, kemungkinan belatung mati.
26. GELAS B
Terdapat lalat dan belatung karena gelas dibiarkan terbuka
seperti pada gelas A yang menyebabkan adanya kontak langsung
antara daging dengan udara, akan tetapi jumlahnya lebih sedikit
dari daging yang terdapat pada gelas A, karena daging B telah
disterilkan (direbus) sebelum percobaan. Selain itu disebabkan
karena bau daging di gelas B tidak begitu menyengat seperti di
gelas A, hal itu menyebabkan lalat yang hinggap lebih sedikit
sehingga belatung di gelas ini lebih sedikit. Pada hari kelima
jumlah belatung mulai berkurang dan pada hari ketujuh tidak ada
sama sekali, kemungkinan belatung mati.
27. GELAS C
Terdapat lalat yang hinggap di atas kain kasa, tetapi tidak
ada belatung karena lalat yang hinggap hanya sedikit. Bau dari
daging tidak begitu menyengat karena daging sudah steril dan
gelas ditutupi kain kasa yang terlalu tebal, sehingga hanya sedikit
lalat yang tertarik untuk higgap dan bertelur di gelas C ini. Selain
kasa yang terlalu tebal, faktor suhu panas dari lingkungan
kemungkinan yang menyebabkan tidak adanya belatung, karena
gelas C mendapat paparan sinar matahari lebih banyak dari gelas
lainnya.
28. GELAS D
Pada gelas D tidak terdapat belatung, selain karena daging
sudah steril, daging pada gelas ini tidak kontak langsung dengan
udara karena gelas ini ditutup rapat menggunakan plastik
sehingga tidak menimbulkan bau yang dapat menarik lalat untuk
hinggap dan bertelur di gelas D hal ini yang menyebabkan tidak
adanya belatung.
29. G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
∞Belatung berasal dari telur lalat yang hinggap di
daging. Tidak tercipta secara spontan dari daging
seperti teori abiogenesis.