SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1 
Bab 1 
Pendahuluan 
1.1 Latar Belakang 
Sekarang ini perusahaan yang bergerak di media sudah tidak dapat dihitung dengan 
jari. Perusahaan-perusahaan media mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan utensi audiens. 
Tapi persaingan antara perusahaan media semakin sengit karena media sekarang membuat 
audiens lebih aktif. Media yang bermula berbentuk konvensional mulai berkembang menuju 
media digital, yang mana audiens menguasai sepenuhnya media tersebut. 
Perusahaan media mengambil cara bagaimana agar konten yang dibuat bisa menarik 
utensi audiens dan menjaga audiens untuk tetap loyal. Salah satunya adalah dengan cara 
menyeimbangkan rantai nilai media. Mulai dari Content Generation Process, Content 
Delivery Process, Advertising Sales Process, sampai End Costumer Process. Dengan 
menyeimbangkan rantai nilai media, diharapkan perusahaan mampu untuk memenuhi 
kepuasan audiens. 
Rantai nilai media digital dengan media konvensional tidaklah sama. Karena proses 
pembuatan konten dengan media yang berbasis digital sangat berbeda dengan proses 
pembuatan konten dengan media konvensional. Begitupula dengan Getgio.com, perusahaan 
produksi video. Perusahaan yang baru dikatakan masih seumur jagung ini memberanikan diri 
untuk menggelar perusahaannya di tengah-tengan persaingan media digital. Hal itulah yang 
membuat penulis ingin mendalami lebih jauh bagaimana proses bisnisnya perusahaan 
produksi video tersebut. 
1.2 Rumusan Masalah 
Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang timbul dapat 
dirumuskan sebagai berikut: 
a. Bagaimana proses Getgio.com dalam mengembangkan kontennya? Apa dampaknya bagi strategi 
produksi konten? 
b. Bagaimana proses Getgio.com dalam menyusun strategi marketingnya? Apa dampaknya bagi 
strategi distribusi konten? 
c. Bagaimana proses Getgio.com dalam melakukan penjualan iklan? Apa dampaknya bagi strategi 
iklan dan penjualan? 
d. Bagaimana Getgio.com menjaga hubungan dengan end costumer? Apa dampaknya bagi strategi 
interaksi dengan kostumer akhir?
1.3 Tujuan Masalah 
Dengan melihat rumusan masalah, penulis berharap dapat memenuhi tujuan masalah 
a. Mengetahui proses Getgio.com dalam mengembangkan kontennya dan dampaknya bagi 
2 
strategi produksi konten 
b. Mengetahui proses Getgio.com dalam menyusun strategi marketingnya dan dampaknya bagi 
strategi distribusi konten 
c. Mengetahui proses Getgio.com dalam melakukan penjualan iklan dan dampaknya bagi strategi 
iklan dan penjualan 
d. Mengetahui Getgio.com menjaga hubungan dengan end costumer dan dampaknya bagi strategi 
interaksi dengan kostumer akhir? 
1.4 Metode Pengumpulan Data 
Dalam makalah ini, data-data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data Primer 
yang digunakan berupa metode wawancara sedangkan Data Sekunder yang digunakan adalah 
metode studi literatur. 
1.5 Metode Analisis Data 
Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran penelitian untuk mengolah data yang berhasil 
dikumpulkan dan merupakan tindak lanjut dari usaha untuk menguji kebenaran. Analisa data yang 
digunakan dalam laporan ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu penggambaran sifat suatu 
keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini adalah mengolah dan 
menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur dan terstruktur, dan 
mempunyai makna (Sarwono dan Lubis, 2007: 110). Deskriptif kualitatif menekankan pada makna 
dan pemahaman dari dalam, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), 
lebih banyak meneliti halhal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, 
lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan 
kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang 
ditemukan.
3 
Bab 2 
Landasan Teori Rantai Nilai Media 
Content Generation Process 
Create 
Rights 
Buy/Sell 
Rights 
Package Price 
Marketing 
To 
• Memastikan generasi konten dan terjemahan mereka pada haknya 
• Hak: yang tidak hanya sepotong kertas legal mendefinisikan siapa yang memiliki konten, 
tetapi juga output yang dihasilkan dari proses kreatif (buku, naskah, lagu, artikel, tape 
film / digital, file, dll) 
• Hak yang dihasilkan sebagian perusahaan media itu sendiri (koran, majalah, produksi TV 
di rumah) dan sebagian lagi oleh independen kreatif (musisi, penulis, naskah / penulis 
lagu, Production house independen) 
• Berbagai penawaran ketika hak yang dijual: mendapatkan jumlah tetap, berbagi 
pendapatan, penawaran, pengeluaran 
• Memilih dan mengemas bagian-bagian individu dari konten 
• Memberikan harga pada produk untuk konsumen akhir 
• Perbedaan harga antara produk tidak memiliki alasan strategis 
• Pemasaran produk: konsumen akhir atau saluran distribusi (toko, musik stasiun radio, 
dll) 
Content Delivery Process 
Purchase 
Ready 
good/Serivices 
Produce Store Distribute 
• Proses mengubah hak menjadi produk dan memastikan distribusi produk
• Menangani didaerah yang terpisah dari organisasi 
• Fokus pada mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas, namun tetap dalam batas-batas 
4 
kualitas 
• Cetak dan bisnis music, besar industri dan proses dioptimalkan diarahkan untuk 
memaksimalkan pemanfaatan sementara masih memungkinkan untuk fleksibilitas 
• TV dan produksi film: karakter berbasis proyek produksi individu, perlu tata letak khusus 
/ peralatan, sulit untuk memaksimalkan pemanfaatan. 
Advertising Sales Process 
Ads Inventory List Price Sell 
Revenue 
Manage 
Copy 
Production 
Incorporation 
in Content 
• Majalah , koran , TV dan radio gratis : menjual adv . Ruang efektif sangat prioritas , adv. 
Pendapatan sering bagian besar dari pendapatan keseluruhan 
• Pendekatan Penjualan : mendorong 
• Produksi adv . Dilakukan dengan pihak ketiga dengan sedikit keterlibatan perusahaan 
media 
• Alokasi adv . Untuk slot waktu / halaman cetak terkait dengan target audiens pengiklan 
End Costumer Process 
Acquire Enlist Serve Retain 
• Transisi lambat dari " administrasi " untuk CRM 
• Memperoleh, mengembangkan , dan mempertahankan konsumen akhir adalah kegiatan 
inti untuk bisnis berbasis langganan ( pay TV , operator kabel , klub buku , koran , majalah , 
ISP )
• Kualitas manajemen churn ( mencegah konsumen dari membatalkan langganan mereka ) 
5 
masih bervariasi : 
- perusahaan cetak: menstabilkan Volume 
- Bagilah pasar menjadi hanya beberapa segmen ( garis rasa demografi / media ) 
- Melacak nomor penampil sebenarnya ( peringkat ) untuk benar tagihan pengiklan 
- penelitian Pemasaran 
Bab 3 
Pembahasan 
a. Proses bisnis content generation process media digital 
Keberhasilan proses digitalisasi pada teks, gambar, audio, dan video secara kontinyu diiringi pula 
dengan keberhasilan para peneliti dalam memperbaiki kualitas dari masing-masing entiti 
tersebut. Sebagai konsekuensinya, sebuah bisnis dan industri baru berkembang yaitu pelayanan 
terhadap hal-hal yang berkaitan kepada penciptaan produk-produk (entiti) digital dan 
pendistribusiannya dari satu tempat ke tempat yang lain, yang dalam dunia teknologi informasi 
dikenal sebagai Digital Interactive Services (DIS). 
Di dalam bisnis DIS, paling tidak ada enam jenis proses pelayanan yang membentuk sebuah 
rangkaian Online Value Added Chain. Keenam jenis pelayanan ini dapat dibagi menjadi dua 
kategori: 
• Content Services 
• Infrastructure Services 
Content Services 
Inti dari pelayanan kategori ini adalah bagaimana menjual data, informasi, maupun knowledge 
yang telah dipaketkan sedemikian rupa sehingga memiliki value tertentu bagi pembelinya. Ada
tiga tahapan proses yang masing-masing merupakan hasil dari olahan entiti-entiti digital yang 
dapat menghasilkan output untuk diperjualbelikan, yaitu masing-masing: Content Creation, 
Content Packaging, dan Market Making. 
Content Creation 
Merupakan proses dimana entiti-entiti digital diciptakan baik melalui transformasi dari benda 
fisik menjadi bit-bit digital (digitalisasi) maupun melalui restrukturisasi bit-bit digital ke dalam 
format yang baru. Hasil dari proses ini adalah sejumlah entiti-entiti digital yang telah dikemas ke 
dalam file standard yang dapat diakses oleh beragam teknologi berbasis komputer dan 
mikroprosesor. Termasuk di dalam proses ini adalah: 
• Pemindahan informasi dari dokumen ke dalam bentuk file word processor (teks) standar 
baik melalui proses manual (mengetik) maupun melalui proses otomatis (menggunakan 
OCR); 
• Transformasi gambar dari foto dua dimensi melalui alat pemindai (scanner) ke dalam file 
6 
berjenis .jpg, .pcx, .bmp, dan lain-lain; 
• Pengambilan citra melalui kamera digital dan disimpan ke dalam file; 
• Perekaman film atau citra tiga dimensi bergerak ke dalam sebuah media penyimpan 
(video) dengan menggunakan format-format file digital; 
• dan lain sebagainya. 
Hasil dari proses ini adalah koleksi file dari berbagai sumber (multi media) dan 
direpresentasikan ke dalam beragam jenis format file digital yang dikenal (dipergunakan 
sebagai standard), baik berupa teks, image, audio, maupun video. Koleksi dari berbagai jenis 
content ini dapat diperjualbelikan kepada bermacam-macam pelanggan (perusahaan) yang 
membutuhkannya, misalnya: menjual teks kepada toko buku, menjual gambar kepada pihak 
majalah, menjual audio kepada produser rekaman, menjual video kepada industri film, dan lain 
sebagainya. Yang biasa terlibat dalam pengambilan dan penciptaan entiti-entiti digital di 
antaranya: seniman, fotografer, pengarang, sutradara, pencipta lagu, dan lain sebagainya. 
Content Packaging 
Content Packaging merupakan proses pengemasan entiti-entiti digital yang dihasilkan oleh 
proses Content Creation tersebut ke dalam bentuk-bentuk tertentu sehingga dapat memiliki 
harga jual yang tinggi. Contoh dari bisnis yang bekerja berdasarkan proses pengemasan ini 
adalah sebagai berikut: 
• Perusahaan musik mengumpulkan lagu-lagu (kompilasi) untuk kemudian dijual ke dalam 
bentuk CD secara massal yang dapat didownload melalui internet;
• Stasiun pemancar radio mengumpulkan rekaman hasil wawancara berbagai nara sumber 
untuk disebarluaskan ke seluruh negeri tanpa harus menghadirkan secara fisik yang 
bersangkutan di studio; 
• Sebuah channel televisi mengumpulkan berbagai film video untuk ditayangkan pada 
7 
jadwal-jadwal tertentu; 
• Perusahaan publikasi mengumpulkan karya tulis beberapa orang untuk dibuat buku 
berisi koleksi dari tulisan-tulisan tersebut; 
• dan lain sebagainya. 
Dilihat dari sudut value, tentu saja output hasil olahan proses Content Packaging ini lebih tinggi 
dibandingkan dengan entiti mentah hasil olahan proses Content Creation karena jenis output 
terkait dapat dengan mudah secara langsung dikonsumsi oleh pelanggan (seperti misalnya 
pembaca majalah, pemirsa televisi, pendengar radio, dan lain-lain). 
b. Proses bisnis content delivery media digital 
Market Making 
Aktivitas penjualan produk digital pada proses Content Creating maupun Content Packaging di 
atas lebih bersifat satu arah (push system), dalam arti kata perusahaan menawarkan produknya 
secara massal kepada pelanggan (mass product). Dalam mekanisme ini, yang dilakukan 
pelanggan adalah membeli produk-produk digital hasil kemasan dari perusahaan yang 
bersangkutan dengan harga tertentu. Dalam mekanisme ini, pilihan pelanggan hanya terbatas 
pada jenis-jenis produk yang telah dikemas tersebut. Pelanggan tidak dapat memilih sendiri 
kompilasi entiti-entiti digital sesuai dengan kemasan khusus yang diinginkannya. Oleh karena 
itulah muncul proses jenis ketiga yang berupa sebuah pelayanan yang memungkinkan pelanggan 
untuk mengemas sendiri entitientiti digital yang ada (pull system) sesuai dengan selera dan 
keinginan uniknya masing-masing (tailormade/customization). 
Beberapa perusahaan telah sukses mengimplementasikan konsep Market Creation ini dengan 
cara menawarkan beberapa jasa, seperti misalnya: 
• Perusahaan musik yang menawarkan pelanggan untuk mengkompilasi sendiri lagu-lagu 
kesukaannya dari daftar yang tersedia dan merekamnya langsung ke dalam CD secara 
on-line (melalui internet); 
• Perusahaan kabel televisi menawarkan kemudahan bagi para pelanggan TV di rumah 
untuk menyusun sendiri jadwal program tayang film-film tertentu (pay per view) sesuai 
dengan jadwal yang diinginkan (melalui web-TV);
• Perusahaan publikasi menawarkan kepada para peneliti untuk memilih koleksi-koleksi 
8 
artikel ilmu 
• pengetahuan yang diinginkannya untuk selanjutnya disunting menjadi bentuk buku 
(untuk selanjutnya didownload dan dicetak melalui printer); 
• Perusahaan multimedia menawarkan kepada pelanggan untuk mengkompilasi koleksi 
foto-foto yang dimilikinya ke dalam sebuah CD dengan format foto digital; 
• dan lain sebagainya. 
Dalam proses ini, terjadi lagi peningkatan value kepada pelanggan yang disebabkan oleh 
leluasanya pelanggan untuk menciptakan sendiri sebuah kemasan produk dengan content yang 
diinginkannya. Perusahaan memiliki peran sebagai medium atau fasilitator untuk membantu 
pelanggan dalam menciptakan produk yang diinginkannya tersebut. 
Infrastructure Services 
Jika pada kategori content modal terbesar adalah kemampuan perusahaan dalam mengolah 
content (isi), maka pada kategori infrastruktur, pelayanan lebih ditekankan kepada penyediaan 
medium transmisi dan fasilitas teknologi lainnya untuk memperlancar rangkaian aktivitas 
penciptaan, penyeberan, dan penjualan content tersebut. 
Ada tiga jenis jasa yang dapat dijual di sini, yaitu: Transport, Delivery Support, dan Interface 
System. 
• Transport 
Seperti diketahui bersama, pada dasarnya content direpresentasikan ke dalam sinyal-sinyal 
digital yang harus dialirkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Untuk hal 
tersebut jelas dibutuhkan media transmisi data yang cepat dan berkualitas tinggi, baik 
melalui darat, laut, maupun udara. Perusahaan-perusahaan infrastruktur telekomunikasi 
biasanya menjadi tulang punggung dalam bisnis ini. Media transmisi semacam fiber 
optic, wireless, microwave, VSAT, dan lain-lain merupakan pilihan bagi konsumen yang 
membutuhkan sarana transportasi bit-bit digital untuk menyalurkan produk-produk 
multi medianya (teks, gambar, audio, dan video). Yang biasanya menjadi pertimbangan 
dalam memilih medium transmisi yang sesuai adalah berdasarkan kecepatan, kualitas, 
bandwidth, dan harga. 
• Delivery Support 
Setelah media transmisi dimiliki, hal lain yang dibutuhkan adalah sistem pendukung 
untuk mengaplikasikan proses-proses transaksi jual beli seperti sistem pembayaran 
elektronik, sistem otorisasi kartu kredit, sistem administrasi kontrak jual beli, dan lain
sebagainya. Sehubungan dengan hal ini, banyak perusahaan yang menawarkan jasanya 
untuk menjadi mitra bisnis bagi perusahaan-perusahaan lain untuk membantu mereka 
dalam menyediakan aplikasi-aplikasi pendukung yang dibutuhkan untuk melaksanakan 
transaksi jual beli. Contohnya adalah perusahaan yang menawarkan aplikasi keranjang 
belanja (shopping cart), apliaksi pembayaran dengan uang elektronik (e-cash), aplikasi 
pengurusan dokumen jual beli dalam proses pengadaan (e-procurement), dan lain 
sebagainya. 
9 
• Interface System 
Setelah infrastruktur teknologi informasi dan aplikasinya tersedia, hal terakhir yang 
dapat diperjualbelikan karena dibutuhkan adalah adanya sistem antarmuka (interface 
system) yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggannya. Seperti diketahui, 
untuk mengakses dan membeli produk-produk digital, seorang pelanggan dapat 
melakukannya melalui berbagai macam cara dan teknologi. Melalui berbagai kanal akses 
(access channels) yang tersedia saat ini – seperti komputer PC, handphone, ATM, kios, 
web-TV, dan lain-lain – pelanggan dengan perusahaan dapat saling bertemu di dunia 
maya untuk melakukan transaksi jual beli. Tentu saja berbagai teknologi ini hanya dapat 
bekerja jika ada pihak-pihak yang mengelolanya. 
Dengan mempelajari Online Value Added Chain pada konsep bisnis DIS ini maka jelas terlihat 
bahwa kualitas kemitraan menjadi faktor penentu utama sukses tidaknya aktivitas e-business 
yang dilakukan oleh berbagai perusahaan. Seperti apapun sistem dan model bisnis yang dipilih, 
kehadiran keenam proses utama (core processes) dalam sebuah sistem jual beli produk-produk 
digital mutlak diperlukan. Secara sistem semuanya dapat berjalan dengan baik jika masing-masing 
komponen proses yang ada bekerja dengan baik pula. 
c. Proses bisnis advertising sales media digital 
Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan 
menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan 
relevan. 
Tipe pemasaran digital mencakup banyak teknik dan praktik yang terkandung dalam 
kategori pemasaran internet. Dengan adanya ketergantungan pemasaran tanpa internet 
membuat bidang pemasaran digital menggabungkan elemen utama lainnya seperti ponsel, SMS 
(pesan teks dikirim melalui ponsel), menampilkan iklan spanduk, dan digital luar.
Pemasaran digital turut menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi, 
dan teknologi yang akan menjadi media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan multimedia. 
Hasil dari era baru berupa interaksi antara produsen, perantara pasar, dan konsumen. 
Pemasaran melalui digital sedang diperluas untuk mendukung pelayanan perusahaan dan 
keterlibatan dari konsumen. 
10 
Tipe pemasaran digital : 
A. Pemasaran internet 
- email 
Pemasaran melalui e-mail/surel disebut e-mail komersial. Penggunaan e-mail dalam bisnis 
dapat membantu pengiriman informasi (promosi) mengenai produk atau jasa pada receiver 
(penerima pesan). CAN-SPAM Act adalah sebuah hukum yang menetapkan aturan-aturan 
untuk e-mail komersial. 
B. Pemasaran tanpa internet 
- SMS 
Salah satu pesan teks melalui ponsel. Pemasaran ini dimulai sejak tahun 2000-an di 
beberapa negara seperti Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Pada tahun 2005 alat komunikasi 
seluler (ponsel) menjadi bentuk pemasaran yang sah di seluruh dunia. 
- Iklan banner 
Iklan yang muncul pada halaman web untuk mempromosikan blog atau situs kliennya. 
Solusi pemasaran digital 
Solusi pemasaran digital meliputi penggunaan berbagai saluran pengiriman yang meliputi teknik 
tarik dan dorong. Hal ini digunakan untuk memperluas dukungan pelayanan perusahaan dan 
keterlibatan konsumen. Perusahaan perlu menjadi adaptif dan responsif dalam memenangkan 
konsumen. Pertahanan dalam paradigma baru ini, perusahaan harus membuat komitmen yang 
kuat untuk pemasaran digital melalui investasi baru dalam teknologi dan inovasi. Berakhir pada 
solusi pemasaran yang ideal berupa mencapai, retensi, dan pendapatan. 
Aturan dalam pemasaran digital : 
- Menargetkan satu segmen dan menciptakan komunitas virtual. 
- Memperluas peran merek dalam portofolio secara global. 
- Gunakan harga yang kreatif.
11 
- Mengutamakan desain bagi konsumen. 
- Gunakan eksperimentasi yang bersifat adaptif. 
- Menemukan kembali riset pemasaran dan pemodelan sebagai penciptaan pengetahuan. 
Langkah-langkah pemasaran digital 
Dalam aktivitas pemasaran digital terdapat istilah AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan Action), 
khususnya dalam proses memperkenalkan produk atau jasa ke pasar (konsumen). 
1. Awareness (Kesadaran) 
Dalam ranah digital, pemasar membangun kesadaran konsumen dengan memasang iklan 
terlebih dahulu di media online, seperti Detik.com. 
2. Interest (Ketertarikan) 
Ketertarikan muncul setelah membangun kesadaran pada konsumen. Sistem offline, 
konsumen langsung mencari informasi di pasar. Sistem online, konsumen mencari tahu 
tentang produk melalui mesin pencari (Google, Yahoo! dll) dan jejaring sosial 
(Facebook, Twitter dll). 
3. Desire (Keinginan) 
Timbul keyakinan pada konsumen sehingga berkeinginan untuk mencoba produk atau jasa. 
Sistem online ditandai dengan mencari keterangan lengkap tentang produk atau jasa 
melalui situs web. 
4. Action (Tindakan) 
Tahap terakhir sebagai penentuan dari pihak konsumen terhadap produk atau jasa. 
d. Proses bisnis end customer interaction media digital 
Pemanfaatan layanan sosial media seperti Twitter dan Facebook, mampu menyediakan platform 
untuk berhubungan perusahaan dengan konsumen dan konsumen dengan konsumen yang 
memebicarakan tentang produk. Konsumen dari berbagai kalangan dapat memberikan 
komentar terkait penggunaan produk nanti bisa dikomentari balik oleh perusahaan atau 
konsumen lain yang bisa menimbulkan efek viral marketing. 
Customer Relationship Management (CRM) merupakan suatu jenis strategi manajemen yang 
secara khusus membahas mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan 
pelangganya dan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan pelanggannya. Pada 
penerapannya CRM dapat diindikasikan dengan adanya identifikasi, differensiasi, interaksi dan 
kustomisasi yang dilakukan perusahaan pada nasabahnya untuk menciptakan loyalitas nasabah.
Salah satu media yang dapat digunakan perusahaan untuk menerapkan CRM adalah melalui 
media internet. 
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh CRM melalui identifikasi, differensiasi, interaksi 
dan kustomisasi terhadap loyalitas nasabah dengan studi kasus pada perusahaan microstodex 
melalui website www.micostodex.com. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 
metode statistik deskriptif untuk menggambarkan masing-masing variabel penelitian yang 
diteliti dan statistik inferensia dengan menggunakan metode regresi linear berganda untuk 
melihat pengaruh identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi terhadap loyalitas nasabah 
pada perusahaan microstodex. Penelitian ini menggunakan 50 orang responden yang 
merupakan nasabah aktif yang menggunakan media internet sebagai penghubung antara 
perusahaan dan nasabah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Customer 
Relationship Management dan teori Loyalitas Konsumen. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi CRM melalui memberikan efek yang positif 
terhadap loyalitas yang diberikan nasabah pada perusahaan microstodex. Hal ini ditunjukkan 
dengan adanya kustomisasi dapat memberikan kontribusi yang paling dominan pada loyalitas 
nasabah kemudian diikuti interaksi, diferensiasi dan identifikasi. Sehingga loyalitas nasabah pada 
perusahaan microstodex dipersepsikan tinggi oleh adanya kustomisasi yang dilakukan 
perusahaan kepada nasabahnya. 
12 
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: 
(1) secara bersama-sama identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi berpengaruh 
terhadap loyalitas nasabah 
(2) secara parsial identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi berpengaruh terhadap 
loyalitas nasabah 
(3) diketahui bahwa kustomisasi berkontribusi paling dominan terhadap loyalitas nasabah. 
Persoalan penyebab kegagalan 
Persoalan penyebab kegagalan berbagai merek yang telah mengivestasikan jutaan dollar untuk 
membangun saluran sosial mereka melalui social media sebetulnya lebih karena saat mereka 
telah membangun fan base yang memadai, merekapun lupa, atau kelelahan dan terjebak pada 
"terburu-buru ingin untung." Seringkali mereka lupa bahwa substansi dari membangun sebuah 
saluran fan base adalah interaksi yang bertaut secara erat dengan baiknya layanan pelanggan.
13 
Social Enggagement Adalah Langkah Pertama 
Keterlibatan sosial adalah langkah pertama untuk membangun fan base dan situasi komunikasi 
antara merek dan pelanggang secara sehat dan berkelanjutan. Banyak data menyebutkan 
bahwa banyak perusahaan telah memulai merintis berbagai inovasi dalam proses ini. Mereka 
mulai membangun strategi social business yang terarah, promosi berkala, pelibatan konsumen 
yang semakin luas dan proaktif. Namun, social business yang cerdas tidak berhenti disini, 
sebaliknya secara proaktif membangun upaya-upaya komplementer di seputar customer care 
and service. 
Meski menanggapi pertanyaan pelanggan tampak seperti sebuah strategi yang jelas untuk 
sukses, pada kenyataannya hal itu tidak selalu terjadi. Sebab yang terjadi justru 80 % dari 
pelanggan yang bertanya melalui saluran sosial merasa belum terjawab. Ini terjadi karena 
jajaran customer care seringkali mengabaikan berbagai pertanyaan ataupun komplain yang 
muncul lewat saluran sosial. 
Customer Care Adalah Langkah Berikutnya 
Mengapa banyak perusahaan mengabaikan pemanfaatan social media untuk customer care? 
Pertama, seringkali front-liners yang merupakan ujung tombak dari layanan pelanggan 
perusahaan seringkali tidak dilengkapi dengan skill yang memadai untuk berinteraksi dan 
menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan. Kedua, banyak perusahaan masih 
mengabaikan social signals yang tercermin dalam berbagai percakapan yang terjadi tentang 
merek mereka baik di facebook ataupun twitter dan saluran sosial lainnya, apalagi 
menganalisanya sebagai bagian dari upaya memperbaiki layanan pelanggan. 
Ini tercermin dalam kenyataan bahwa mereka yang berhasil adalah perusahaan yang secara 
bersamaan (dan sadar) melatih pelanggan mereka untuk menggunakan saluran sosial sebagai 
media interaksi, baik terkait pemasaran ataupun pelayanan . Selain itu, staf yang terlatih 
mereka mendedikasikan segenap kemampuan yang mereka miliki untuk secara proaktif dan 
reaktif memiliki percakapan, baik diminta ataupun tidak. Mereka sadar bahwa, pengalaman 
positif dengan customer care akan mendorong positive brand engagement, conversations and 
loyalty. 
Sebaliknya pengalaman negatif dapat mendevaluasi terobosan pemasaran dengan investasi 
jutaan dollar yang telah ditempuh oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Dan bukan itu saja 
secara signifikan hal ini akan mempengaruhi citra merek. Perusahaan yang sukses menyadari 
bahwa kepedulian sosial dan keterlibatan sebuah merek akan memungkinkan tumbuhnya siklus
yang berkelanjutan untuk membangun dan meningkatkan sentimen positif terhadap merek 
secara online. 
Perusahaan atau merek yang ingin memanfaatkan social media untuk mengembangkan usaha 
mereka perlu menegaskan bahwa pesan pemasaran mereka dibangun di atas landasan untuk 
membangun hubungan komplementer yang hangat dengan pelanggan dan menempatkan 
pelanggan secara sejajar dalam percakapan. Untuk menghadapi isu negatif di social media 
pengting kiranya mempertimbangkan beberapa strategi berikut untuk memulai strategi 
"cutomer-first" dalam layanan pelanggan : 
14 
1. Memantau dan mengumpulkan sosial mentinons untuk memastikan isu-isu yang 
berhubungan dengan layanan. 
2. Penempatan Staf secara tepat dengan dilengkapi alat dan teknologi di yang memadai 
untuk memberikan respon secara optimal. 
3. Selalu proaktif dalam mengantisipasi pertanyaan dan keluhan pelanggan dan 
menggunakan cara-cara yang positif untuk mempengaruhi mereka. 
4. Tempatkan diri Anda pada posisi pelanggan dan mempertimbangkan perspektif mereka 
setiap saat. 
5. Bahkan jika pernyataan netral, upayakan untuk mengubah peluang tersebut menjadi 
pengalaman interaksi yang positif 
Riset pemasaran 
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan analisa data yang berhubungan dengan 
permasalahan tertentu dalam pemasaran produk atau layanan. 
Market and Economic Analysis 
Analisa pasar melibatkan analisa faktor-faktor bagian dalam pasar untuk menentukan potensi 
pasar dari produk atau jasa yang diberikan. Peneliti pasar mengumpulkan daya dan menganalisa 
faktor-faktor yang berdampak pada kemungkinan penjualan di segmen pasar yang ada. Analisa 
ekonomi juga dipergunakan oleh peneliti segmen pasar untuk menentukan: 
• Seberapa aktif perusahaan terhadap segmen pasar yang ada. 
• Seberapa banyak uang yang harus diinvestasikan dalam pemasaran untuk segmen pasar 
tersebut 
• Seberapa banyak yang dapat dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar yang 
ada
Analisa ekonomi sering kali melibatkan juga perkiraan kondisi ekonomi, melalui analisa dan 
usaha untuk memperkirakan perkembangan tren pasar dan demand. 
15 
Bab 4 
Dampak Proses Bisnis Rantai Nilai Media 
A. Dampak terhadap strategi produksi konten 
1. Pra Project negoisasi harga, konten seperti apa, syuting kapan. 
2. Pra produksi, persiapan dimana ide dan konsep dimatangkan. (vclip apakah ceritanya yang 
ditonjolkan/lagunya ke client) 
3. Produksi syuting membuat buku panduan untuk saat syuting (mengikuti semua alur 
dipanduan) setelah syuting beres bartu masuk pasca berikutnya 
4. Pasc produksi ada tahap offline&online. offline itu melakukan editing yaitu hanya susunan 
kasar seperti draft image (sesuai dgn konsep) adobe premier (effect&audio bllm masuk) 
hanya pondasi, baru diberikan ke client previewnya. Dan kegiatan online yaitu Pengemasan 
yang lbh menarik yang ditambahkan colour dan effect dll. 
5. Rendering & mastering penyatuan file master, susunan yg telah disusun dicompres ke satu 
file. mastering memburning ke dvd di convert memakai betakem. setalah itu diupload ke 
youtube (harus izin dulu). 
B. Dampak terhadap strategi distribusi konten 
1. Door to door, memberikan profile ke perusahaan-perusahaan /hotel (GH Universal, Aston) 
2. Membuat demo, membuat karya tentang kickfest diupload ke youtube. dan pihak simpati 
menghubungi pihak getgio ingin membeli video untuk iklannya simpati (telkomsel). 
3. Online/ by email (tidak terlalu berpengaruh) 
4. Memberikan watermark di video demo. 
C. Dampak terhadap strategi iklan dan penjualan 
Getgio tidak membuat iklan, hanya memproduksi. belum ada iklan yang memasang di video 
getgio. 
D. Dampak terhadap strategi interaksi dengan konsumen akhir 
 Client ada yang balik lagi ada yang tidak muncul lagi setelah selesai produksi. 
 menjaga komunikasi, tidak ada member khusus.
16 
 tidak membuat shortmovie hanya demo saja yang ada segi merketingnya. 
 tidak ada yang menjual video ke getgio, hanya menawarkan konsep dan jatuhnya jadi 
bekerjasama. 
Bab 5 
Kesimpulan 
Getgio bergerak dibidang produksi video yang dalam produksi dan distribusinya menggunakan 
media digital dan media sosial. Produksi House (PH) ini tidak melalukan riset pemasaran dalam 
menciptakan kontennya, karena ide untuk membuat konten didapat dari client dan mengandalkan 
kreatifitas dalam pembuatan video. Namun dalam implementasi pemetaan bisnis proses 
memberikan efek yang bagus terhadap keberlangsungan produksi house Getgio.com.
17 
Daftar Pustaka 
- http://www.paulussetyo.com/2009/03/digital-marketing diakses pada tanggal 19 November 
2014 pukul 08:32 
- http://marketing.wharton.upenn.edu/documents/research/0004_The_Challenge_of_Digital 
_Marketing.pdf diakses pada tanggal 19 November pukul 08:33 
- http://www.wikipedia.com/riset_pemasaran Jeffrey L. Seglin, The McGraw-Hill 36-Hour 
Marketing Course, McGraw Hill. Diakses pada tanggal 23:17 
- http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/DIGITAL-INTERACTIVE-SERVICES. 
pdf diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 10:34 
- Erni Martini, Rebalancing The Media Value Chain-ppt ch. 2 
Lampiran 
a. Foto 
Bersama Tony Januardi, Pendiri Getgio.com 
b. Lampiran wawancara 
Setelah project selesai di post di sosmed seperti twitter fb untuk sebagai asset, banyak film di 
youtube atau membuka webnya. 
cara memanage: tahapannya 
-tahap ngelloby negoisasi harga, konten seperti apa, syuting kapan. 
-persiapan dimana ide dan konsep dimatangkan. (vclip apakah ceritanya yang ditonjolkan/lagunya ke 
client)
-membuat buku panduan untuk saat syuting (mengikuti semua alur dipanduan) setelah syuting beres 
bartu masuk pasca berikutnya 
-ada tahap offline&online. offline itu melakukan editing yaitu hanya susunan kasar seperti draft 
image (sesuai dgn konsep) adobe premier (effect&audio bllm masuk) hanya pondasi, baru diberikan 
ke client previewnya. Pengemasan yang lbh menarik yang ditambahkan colour dan effect dll 
-penyatuan file master, susunan yg telah disusun dicompres ke satu file. mastering memburning ke 
dvd di convert memakai betakem. setalah itu diupload ke youtube (harus izin dulu). 
pengembangan ide: 
konsepnya adalah melihat client apakah mereka punya konsep atau tdk. bila punya kita mix sama ide 
kita. tp ada jg yg tdk memilki konsep sama sekali. 
meminimalisir resiko: 
tahap-tahap pra produksi suka approve ke client meminta tanda tangan untuk jd kekuatan. saat 
syuting juga seperti itu, apakah cukup atau tidak. 
pernah pengalaman client menolak saat produk sudah selesei, dari pihak produksi mengalah. Bila 
terulang, melakukan diskusi. Tidak menjatuhkan denda, karena hanya untuk yang sudah lebih dari 
jatuh tempo. Tapi selama ini tidak ada yg seperti itu. 
18 
stategi marketing: 
 door to door memberikan profile ke perusahaan/hotel (GH Universal, Aston) 
 membuat demo, iseng membuat karya ttg kickfest diuload ke youtube. dan pihak simpati 
menghubungi pihak getgio ingin membeli video untuk iklannya simpati(telkomsel). 
 online/ by email (tidak terlalu berpengaruh) 
 memberikan watermark di video demo. 
getgio tidak membuat iklan, hanya memproduksi. belum ada iklan yang memasang di video getgio. 
getgio hanya memasang iklan dari medsos 
kriteria costumer: 
ada yang balik lagi ada yang tidak muncul lagi setelah selesai produksi. menjaga komunikasi, tdk ada 
member khusus. tidak membuat shortmovie hanya demo saja yang ada segi merketingnya. tidak ada 
yang menjual video ke getgio, paling hanya menawarkan konsep dan jatuhnya jadi bekerjasama. 
getgio berdiri dari akhir tahun 2011, lebih banyak kerjaan di Jakarta, sedangkan dibandung jarang.

More Related Content

Similar to Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

Introduction to Market Research in Bahasa Indonesia
Introduction to Market Research in Bahasa IndonesiaIntroduction to Market Research in Bahasa Indonesia
Introduction to Market Research in Bahasa Indonesiasatyawibowo2
 
Pertemuan_13-Storyboard.ppt
Pertemuan_13-Storyboard.pptPertemuan_13-Storyboard.ppt
Pertemuan_13-Storyboard.pptnafilarifki1
 
klahfla alkfhalkfhal hfalkhfalk hafklahlka
klahfla alkfhalkfhal hfalkhfalk hafklahlkaklahfla alkfhalkfhal hfalkhfalk hafklahlka
klahfla alkfhalkfhal hfalkhfalk hafklahlkayoter
 
Penerapan Digital Marketing di Indonesia _Materi Training
Penerapan Digital Marketing di Indonesia _Materi TrainingPenerapan Digital Marketing di Indonesia _Materi Training
Penerapan Digital Marketing di Indonesia _Materi TrainingKanaidi ken
 
PPT K. 7. Servina dan Bagas KONSEP DASAR INDUSTRI DAN NEGOSIASI.pptx
PPT K. 7. Servina dan Bagas KONSEP DASAR INDUSTRI DAN NEGOSIASI.pptxPPT K. 7. Servina dan Bagas KONSEP DASAR INDUSTRI DAN NEGOSIASI.pptx
PPT K. 7. Servina dan Bagas KONSEP DASAR INDUSTRI DAN NEGOSIASI.pptxraiskhatib
 
Mengimplementasikan Strategi RnD dan SIM.pdf
Mengimplementasikan Strategi RnD dan SIM.pdfMengimplementasikan Strategi RnD dan SIM.pdf
Mengimplementasikan Strategi RnD dan SIM.pdfAthia Nur Kamilah
 
Kelompok 1 produksi massal.pptx
Kelompok 1 produksi massal.pptxKelompok 1 produksi massal.pptx
Kelompok 1 produksi massal.pptxAidilViqri
 
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010 (1).ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010 (1).pptpembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010 (1).ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010 (1).pptMollieRainbow1
 
materi sismansar, mengelola komunikasi massa
materi sismansar, mengelola komunikasi massamateri sismansar, mengelola komunikasi massa
materi sismansar, mengelola komunikasi massahening123
 
3.1 bisnis online.ppt
3.1 bisnis online.ppt3.1 bisnis online.ppt
3.1 bisnis online.pptkrisnapm
 
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalMengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalKelompokMansar
 
Aplikasi e commerce 2 - e-business model
Aplikasi e commerce 2 - e-business modelAplikasi e commerce 2 - e-business model
Aplikasi e commerce 2 - e-business modelThe Bali Computer
 
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.pptpembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.pptMUHAMMADARAFAH14
 
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...RIQQAHNABILLA
 
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.pptpembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.pptViarMuhammadAgengMal1
 
Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design
Proses Perancangan - Buku Computer Graphic DesignProses Perancangan - Buku Computer Graphic Design
Proses Perancangan - Buku Computer Graphic DesignHendi Hendratman
 
Merancang program pemasaran untuk membangun ekuitas merek
Merancang program pemasaran untuk membangun ekuitas merekMerancang program pemasaran untuk membangun ekuitas merek
Merancang program pemasaran untuk membangun ekuitas merekHastho Oke Sekali Jaya
 

Similar to Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo (20)

Introduction to Market Research in Bahasa Indonesia
Introduction to Market Research in Bahasa IndonesiaIntroduction to Market Research in Bahasa Indonesia
Introduction to Market Research in Bahasa Indonesia
 
Pertemuan_13-Storyboard.ppt
Pertemuan_13-Storyboard.pptPertemuan_13-Storyboard.ppt
Pertemuan_13-Storyboard.ppt
 
klahfla alkfhalkfhal hfalkhfalk hafklahlka
klahfla alkfhalkfhal hfalkhfalk hafklahlkaklahfla alkfhalkfhal hfalkhfalk hafklahlka
klahfla alkfhalkfhal hfalkhfalk hafklahlka
 
Penerapan Digital Marketing di Indonesia _Materi Training
Penerapan Digital Marketing di Indonesia _Materi TrainingPenerapan Digital Marketing di Indonesia _Materi Training
Penerapan Digital Marketing di Indonesia _Materi Training
 
PPT K. 7. Servina dan Bagas KONSEP DASAR INDUSTRI DAN NEGOSIASI.pptx
PPT K. 7. Servina dan Bagas KONSEP DASAR INDUSTRI DAN NEGOSIASI.pptxPPT K. 7. Servina dan Bagas KONSEP DASAR INDUSTRI DAN NEGOSIASI.pptx
PPT K. 7. Servina dan Bagas KONSEP DASAR INDUSTRI DAN NEGOSIASI.pptx
 
Mengimplementasikan Strategi RnD dan SIM.pdf
Mengimplementasikan Strategi RnD dan SIM.pdfMengimplementasikan Strategi RnD dan SIM.pdf
Mengimplementasikan Strategi RnD dan SIM.pdf
 
Kelompok 1 produksi massal.pptx
Kelompok 1 produksi massal.pptxKelompok 1 produksi massal.pptx
Kelompok 1 produksi massal.pptx
 
Makalah pemasaran digital
Makalah pemasaran digitalMakalah pemasaran digital
Makalah pemasaran digital
 
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010 (1).ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010 (1).pptpembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010 (1).ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010 (1).ppt
 
3.proses produksi konten multimedia
3.proses produksi konten multimedia3.proses produksi konten multimedia
3.proses produksi konten multimedia
 
Compilation mgb
Compilation mgbCompilation mgb
Compilation mgb
 
materi sismansar, mengelola komunikasi massa
materi sismansar, mengelola komunikasi massamateri sismansar, mengelola komunikasi massa
materi sismansar, mengelola komunikasi massa
 
3.1 bisnis online.ppt
3.1 bisnis online.ppt3.1 bisnis online.ppt
3.1 bisnis online.ppt
 
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran MassalMengelola Komunikasi Pemasaran Massal
Mengelola Komunikasi Pemasaran Massal
 
Aplikasi e commerce 2 - e-business model
Aplikasi e commerce 2 - e-business modelAplikasi e commerce 2 - e-business model
Aplikasi e commerce 2 - e-business model
 
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.pptpembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
 
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
Tugas sim, riqqah nabilla, yananto mihadi putra, se, m.si, penggunaan sistem ...
 
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.pptpembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
pembicara-di-seminar-marketing-it-telkom1-16-4-2010.ppt
 
Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design
Proses Perancangan - Buku Computer Graphic DesignProses Perancangan - Buku Computer Graphic Design
Proses Perancangan - Buku Computer Graphic Design
 
Merancang program pemasaran untuk membangun ekuitas merek
Merancang program pemasaran untuk membangun ekuitas merekMerancang program pemasaran untuk membangun ekuitas merek
Merancang program pemasaran untuk membangun ekuitas merek
 

Recently uploaded

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 

Pemetaan Bisnis Proses Getgiovideo

  • 1. 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perusahaan yang bergerak di media sudah tidak dapat dihitung dengan jari. Perusahaan-perusahaan media mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan utensi audiens. Tapi persaingan antara perusahaan media semakin sengit karena media sekarang membuat audiens lebih aktif. Media yang bermula berbentuk konvensional mulai berkembang menuju media digital, yang mana audiens menguasai sepenuhnya media tersebut. Perusahaan media mengambil cara bagaimana agar konten yang dibuat bisa menarik utensi audiens dan menjaga audiens untuk tetap loyal. Salah satunya adalah dengan cara menyeimbangkan rantai nilai media. Mulai dari Content Generation Process, Content Delivery Process, Advertising Sales Process, sampai End Costumer Process. Dengan menyeimbangkan rantai nilai media, diharapkan perusahaan mampu untuk memenuhi kepuasan audiens. Rantai nilai media digital dengan media konvensional tidaklah sama. Karena proses pembuatan konten dengan media yang berbasis digital sangat berbeda dengan proses pembuatan konten dengan media konvensional. Begitupula dengan Getgio.com, perusahaan produksi video. Perusahaan yang baru dikatakan masih seumur jagung ini memberanikan diri untuk menggelar perusahaannya di tengah-tengan persaingan media digital. Hal itulah yang membuat penulis ingin mendalami lebih jauh bagaimana proses bisnisnya perusahaan produksi video tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana proses Getgio.com dalam mengembangkan kontennya? Apa dampaknya bagi strategi produksi konten? b. Bagaimana proses Getgio.com dalam menyusun strategi marketingnya? Apa dampaknya bagi strategi distribusi konten? c. Bagaimana proses Getgio.com dalam melakukan penjualan iklan? Apa dampaknya bagi strategi iklan dan penjualan? d. Bagaimana Getgio.com menjaga hubungan dengan end costumer? Apa dampaknya bagi strategi interaksi dengan kostumer akhir?
  • 2. 1.3 Tujuan Masalah Dengan melihat rumusan masalah, penulis berharap dapat memenuhi tujuan masalah a. Mengetahui proses Getgio.com dalam mengembangkan kontennya dan dampaknya bagi 2 strategi produksi konten b. Mengetahui proses Getgio.com dalam menyusun strategi marketingnya dan dampaknya bagi strategi distribusi konten c. Mengetahui proses Getgio.com dalam melakukan penjualan iklan dan dampaknya bagi strategi iklan dan penjualan d. Mengetahui Getgio.com menjaga hubungan dengan end costumer dan dampaknya bagi strategi interaksi dengan kostumer akhir? 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam makalah ini, data-data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data Primer yang digunakan berupa metode wawancara sedangkan Data Sekunder yang digunakan adalah metode studi literatur. 1.5 Metode Analisis Data Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran penelitian untuk mengolah data yang berhasil dikumpulkan dan merupakan tindak lanjut dari usaha untuk menguji kebenaran. Analisa data yang digunakan dalam laporan ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini adalah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur dan terstruktur, dan mempunyai makna (Sarwono dan Lubis, 2007: 110). Deskriptif kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman dari dalam, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti halhal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan.
  • 3. 3 Bab 2 Landasan Teori Rantai Nilai Media Content Generation Process Create Rights Buy/Sell Rights Package Price Marketing To • Memastikan generasi konten dan terjemahan mereka pada haknya • Hak: yang tidak hanya sepotong kertas legal mendefinisikan siapa yang memiliki konten, tetapi juga output yang dihasilkan dari proses kreatif (buku, naskah, lagu, artikel, tape film / digital, file, dll) • Hak yang dihasilkan sebagian perusahaan media itu sendiri (koran, majalah, produksi TV di rumah) dan sebagian lagi oleh independen kreatif (musisi, penulis, naskah / penulis lagu, Production house independen) • Berbagai penawaran ketika hak yang dijual: mendapatkan jumlah tetap, berbagi pendapatan, penawaran, pengeluaran • Memilih dan mengemas bagian-bagian individu dari konten • Memberikan harga pada produk untuk konsumen akhir • Perbedaan harga antara produk tidak memiliki alasan strategis • Pemasaran produk: konsumen akhir atau saluran distribusi (toko, musik stasiun radio, dll) Content Delivery Process Purchase Ready good/Serivices Produce Store Distribute • Proses mengubah hak menjadi produk dan memastikan distribusi produk
  • 4. • Menangani didaerah yang terpisah dari organisasi • Fokus pada mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas, namun tetap dalam batas-batas 4 kualitas • Cetak dan bisnis music, besar industri dan proses dioptimalkan diarahkan untuk memaksimalkan pemanfaatan sementara masih memungkinkan untuk fleksibilitas • TV dan produksi film: karakter berbasis proyek produksi individu, perlu tata letak khusus / peralatan, sulit untuk memaksimalkan pemanfaatan. Advertising Sales Process Ads Inventory List Price Sell Revenue Manage Copy Production Incorporation in Content • Majalah , koran , TV dan radio gratis : menjual adv . Ruang efektif sangat prioritas , adv. Pendapatan sering bagian besar dari pendapatan keseluruhan • Pendekatan Penjualan : mendorong • Produksi adv . Dilakukan dengan pihak ketiga dengan sedikit keterlibatan perusahaan media • Alokasi adv . Untuk slot waktu / halaman cetak terkait dengan target audiens pengiklan End Costumer Process Acquire Enlist Serve Retain • Transisi lambat dari " administrasi " untuk CRM • Memperoleh, mengembangkan , dan mempertahankan konsumen akhir adalah kegiatan inti untuk bisnis berbasis langganan ( pay TV , operator kabel , klub buku , koran , majalah , ISP )
  • 5. • Kualitas manajemen churn ( mencegah konsumen dari membatalkan langganan mereka ) 5 masih bervariasi : - perusahaan cetak: menstabilkan Volume - Bagilah pasar menjadi hanya beberapa segmen ( garis rasa demografi / media ) - Melacak nomor penampil sebenarnya ( peringkat ) untuk benar tagihan pengiklan - penelitian Pemasaran Bab 3 Pembahasan a. Proses bisnis content generation process media digital Keberhasilan proses digitalisasi pada teks, gambar, audio, dan video secara kontinyu diiringi pula dengan keberhasilan para peneliti dalam memperbaiki kualitas dari masing-masing entiti tersebut. Sebagai konsekuensinya, sebuah bisnis dan industri baru berkembang yaitu pelayanan terhadap hal-hal yang berkaitan kepada penciptaan produk-produk (entiti) digital dan pendistribusiannya dari satu tempat ke tempat yang lain, yang dalam dunia teknologi informasi dikenal sebagai Digital Interactive Services (DIS). Di dalam bisnis DIS, paling tidak ada enam jenis proses pelayanan yang membentuk sebuah rangkaian Online Value Added Chain. Keenam jenis pelayanan ini dapat dibagi menjadi dua kategori: • Content Services • Infrastructure Services Content Services Inti dari pelayanan kategori ini adalah bagaimana menjual data, informasi, maupun knowledge yang telah dipaketkan sedemikian rupa sehingga memiliki value tertentu bagi pembelinya. Ada
  • 6. tiga tahapan proses yang masing-masing merupakan hasil dari olahan entiti-entiti digital yang dapat menghasilkan output untuk diperjualbelikan, yaitu masing-masing: Content Creation, Content Packaging, dan Market Making. Content Creation Merupakan proses dimana entiti-entiti digital diciptakan baik melalui transformasi dari benda fisik menjadi bit-bit digital (digitalisasi) maupun melalui restrukturisasi bit-bit digital ke dalam format yang baru. Hasil dari proses ini adalah sejumlah entiti-entiti digital yang telah dikemas ke dalam file standard yang dapat diakses oleh beragam teknologi berbasis komputer dan mikroprosesor. Termasuk di dalam proses ini adalah: • Pemindahan informasi dari dokumen ke dalam bentuk file word processor (teks) standar baik melalui proses manual (mengetik) maupun melalui proses otomatis (menggunakan OCR); • Transformasi gambar dari foto dua dimensi melalui alat pemindai (scanner) ke dalam file 6 berjenis .jpg, .pcx, .bmp, dan lain-lain; • Pengambilan citra melalui kamera digital dan disimpan ke dalam file; • Perekaman film atau citra tiga dimensi bergerak ke dalam sebuah media penyimpan (video) dengan menggunakan format-format file digital; • dan lain sebagainya. Hasil dari proses ini adalah koleksi file dari berbagai sumber (multi media) dan direpresentasikan ke dalam beragam jenis format file digital yang dikenal (dipergunakan sebagai standard), baik berupa teks, image, audio, maupun video. Koleksi dari berbagai jenis content ini dapat diperjualbelikan kepada bermacam-macam pelanggan (perusahaan) yang membutuhkannya, misalnya: menjual teks kepada toko buku, menjual gambar kepada pihak majalah, menjual audio kepada produser rekaman, menjual video kepada industri film, dan lain sebagainya. Yang biasa terlibat dalam pengambilan dan penciptaan entiti-entiti digital di antaranya: seniman, fotografer, pengarang, sutradara, pencipta lagu, dan lain sebagainya. Content Packaging Content Packaging merupakan proses pengemasan entiti-entiti digital yang dihasilkan oleh proses Content Creation tersebut ke dalam bentuk-bentuk tertentu sehingga dapat memiliki harga jual yang tinggi. Contoh dari bisnis yang bekerja berdasarkan proses pengemasan ini adalah sebagai berikut: • Perusahaan musik mengumpulkan lagu-lagu (kompilasi) untuk kemudian dijual ke dalam bentuk CD secara massal yang dapat didownload melalui internet;
  • 7. • Stasiun pemancar radio mengumpulkan rekaman hasil wawancara berbagai nara sumber untuk disebarluaskan ke seluruh negeri tanpa harus menghadirkan secara fisik yang bersangkutan di studio; • Sebuah channel televisi mengumpulkan berbagai film video untuk ditayangkan pada 7 jadwal-jadwal tertentu; • Perusahaan publikasi mengumpulkan karya tulis beberapa orang untuk dibuat buku berisi koleksi dari tulisan-tulisan tersebut; • dan lain sebagainya. Dilihat dari sudut value, tentu saja output hasil olahan proses Content Packaging ini lebih tinggi dibandingkan dengan entiti mentah hasil olahan proses Content Creation karena jenis output terkait dapat dengan mudah secara langsung dikonsumsi oleh pelanggan (seperti misalnya pembaca majalah, pemirsa televisi, pendengar radio, dan lain-lain). b. Proses bisnis content delivery media digital Market Making Aktivitas penjualan produk digital pada proses Content Creating maupun Content Packaging di atas lebih bersifat satu arah (push system), dalam arti kata perusahaan menawarkan produknya secara massal kepada pelanggan (mass product). Dalam mekanisme ini, yang dilakukan pelanggan adalah membeli produk-produk digital hasil kemasan dari perusahaan yang bersangkutan dengan harga tertentu. Dalam mekanisme ini, pilihan pelanggan hanya terbatas pada jenis-jenis produk yang telah dikemas tersebut. Pelanggan tidak dapat memilih sendiri kompilasi entiti-entiti digital sesuai dengan kemasan khusus yang diinginkannya. Oleh karena itulah muncul proses jenis ketiga yang berupa sebuah pelayanan yang memungkinkan pelanggan untuk mengemas sendiri entitientiti digital yang ada (pull system) sesuai dengan selera dan keinginan uniknya masing-masing (tailormade/customization). Beberapa perusahaan telah sukses mengimplementasikan konsep Market Creation ini dengan cara menawarkan beberapa jasa, seperti misalnya: • Perusahaan musik yang menawarkan pelanggan untuk mengkompilasi sendiri lagu-lagu kesukaannya dari daftar yang tersedia dan merekamnya langsung ke dalam CD secara on-line (melalui internet); • Perusahaan kabel televisi menawarkan kemudahan bagi para pelanggan TV di rumah untuk menyusun sendiri jadwal program tayang film-film tertentu (pay per view) sesuai dengan jadwal yang diinginkan (melalui web-TV);
  • 8. • Perusahaan publikasi menawarkan kepada para peneliti untuk memilih koleksi-koleksi 8 artikel ilmu • pengetahuan yang diinginkannya untuk selanjutnya disunting menjadi bentuk buku (untuk selanjutnya didownload dan dicetak melalui printer); • Perusahaan multimedia menawarkan kepada pelanggan untuk mengkompilasi koleksi foto-foto yang dimilikinya ke dalam sebuah CD dengan format foto digital; • dan lain sebagainya. Dalam proses ini, terjadi lagi peningkatan value kepada pelanggan yang disebabkan oleh leluasanya pelanggan untuk menciptakan sendiri sebuah kemasan produk dengan content yang diinginkannya. Perusahaan memiliki peran sebagai medium atau fasilitator untuk membantu pelanggan dalam menciptakan produk yang diinginkannya tersebut. Infrastructure Services Jika pada kategori content modal terbesar adalah kemampuan perusahaan dalam mengolah content (isi), maka pada kategori infrastruktur, pelayanan lebih ditekankan kepada penyediaan medium transmisi dan fasilitas teknologi lainnya untuk memperlancar rangkaian aktivitas penciptaan, penyeberan, dan penjualan content tersebut. Ada tiga jenis jasa yang dapat dijual di sini, yaitu: Transport, Delivery Support, dan Interface System. • Transport Seperti diketahui bersama, pada dasarnya content direpresentasikan ke dalam sinyal-sinyal digital yang harus dialirkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Untuk hal tersebut jelas dibutuhkan media transmisi data yang cepat dan berkualitas tinggi, baik melalui darat, laut, maupun udara. Perusahaan-perusahaan infrastruktur telekomunikasi biasanya menjadi tulang punggung dalam bisnis ini. Media transmisi semacam fiber optic, wireless, microwave, VSAT, dan lain-lain merupakan pilihan bagi konsumen yang membutuhkan sarana transportasi bit-bit digital untuk menyalurkan produk-produk multi medianya (teks, gambar, audio, dan video). Yang biasanya menjadi pertimbangan dalam memilih medium transmisi yang sesuai adalah berdasarkan kecepatan, kualitas, bandwidth, dan harga. • Delivery Support Setelah media transmisi dimiliki, hal lain yang dibutuhkan adalah sistem pendukung untuk mengaplikasikan proses-proses transaksi jual beli seperti sistem pembayaran elektronik, sistem otorisasi kartu kredit, sistem administrasi kontrak jual beli, dan lain
  • 9. sebagainya. Sehubungan dengan hal ini, banyak perusahaan yang menawarkan jasanya untuk menjadi mitra bisnis bagi perusahaan-perusahaan lain untuk membantu mereka dalam menyediakan aplikasi-aplikasi pendukung yang dibutuhkan untuk melaksanakan transaksi jual beli. Contohnya adalah perusahaan yang menawarkan aplikasi keranjang belanja (shopping cart), apliaksi pembayaran dengan uang elektronik (e-cash), aplikasi pengurusan dokumen jual beli dalam proses pengadaan (e-procurement), dan lain sebagainya. 9 • Interface System Setelah infrastruktur teknologi informasi dan aplikasinya tersedia, hal terakhir yang dapat diperjualbelikan karena dibutuhkan adalah adanya sistem antarmuka (interface system) yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggannya. Seperti diketahui, untuk mengakses dan membeli produk-produk digital, seorang pelanggan dapat melakukannya melalui berbagai macam cara dan teknologi. Melalui berbagai kanal akses (access channels) yang tersedia saat ini – seperti komputer PC, handphone, ATM, kios, web-TV, dan lain-lain – pelanggan dengan perusahaan dapat saling bertemu di dunia maya untuk melakukan transaksi jual beli. Tentu saja berbagai teknologi ini hanya dapat bekerja jika ada pihak-pihak yang mengelolanya. Dengan mempelajari Online Value Added Chain pada konsep bisnis DIS ini maka jelas terlihat bahwa kualitas kemitraan menjadi faktor penentu utama sukses tidaknya aktivitas e-business yang dilakukan oleh berbagai perusahaan. Seperti apapun sistem dan model bisnis yang dipilih, kehadiran keenam proses utama (core processes) dalam sebuah sistem jual beli produk-produk digital mutlak diperlukan. Secara sistem semuanya dapat berjalan dengan baik jika masing-masing komponen proses yang ada bekerja dengan baik pula. c. Proses bisnis advertising sales media digital Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Tipe pemasaran digital mencakup banyak teknik dan praktik yang terkandung dalam kategori pemasaran internet. Dengan adanya ketergantungan pemasaran tanpa internet membuat bidang pemasaran digital menggabungkan elemen utama lainnya seperti ponsel, SMS (pesan teks dikirim melalui ponsel), menampilkan iklan spanduk, dan digital luar.
  • 10. Pemasaran digital turut menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi, dan teknologi yang akan menjadi media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan multimedia. Hasil dari era baru berupa interaksi antara produsen, perantara pasar, dan konsumen. Pemasaran melalui digital sedang diperluas untuk mendukung pelayanan perusahaan dan keterlibatan dari konsumen. 10 Tipe pemasaran digital : A. Pemasaran internet - email Pemasaran melalui e-mail/surel disebut e-mail komersial. Penggunaan e-mail dalam bisnis dapat membantu pengiriman informasi (promosi) mengenai produk atau jasa pada receiver (penerima pesan). CAN-SPAM Act adalah sebuah hukum yang menetapkan aturan-aturan untuk e-mail komersial. B. Pemasaran tanpa internet - SMS Salah satu pesan teks melalui ponsel. Pemasaran ini dimulai sejak tahun 2000-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Pada tahun 2005 alat komunikasi seluler (ponsel) menjadi bentuk pemasaran yang sah di seluruh dunia. - Iklan banner Iklan yang muncul pada halaman web untuk mempromosikan blog atau situs kliennya. Solusi pemasaran digital Solusi pemasaran digital meliputi penggunaan berbagai saluran pengiriman yang meliputi teknik tarik dan dorong. Hal ini digunakan untuk memperluas dukungan pelayanan perusahaan dan keterlibatan konsumen. Perusahaan perlu menjadi adaptif dan responsif dalam memenangkan konsumen. Pertahanan dalam paradigma baru ini, perusahaan harus membuat komitmen yang kuat untuk pemasaran digital melalui investasi baru dalam teknologi dan inovasi. Berakhir pada solusi pemasaran yang ideal berupa mencapai, retensi, dan pendapatan. Aturan dalam pemasaran digital : - Menargetkan satu segmen dan menciptakan komunitas virtual. - Memperluas peran merek dalam portofolio secara global. - Gunakan harga yang kreatif.
  • 11. 11 - Mengutamakan desain bagi konsumen. - Gunakan eksperimentasi yang bersifat adaptif. - Menemukan kembali riset pemasaran dan pemodelan sebagai penciptaan pengetahuan. Langkah-langkah pemasaran digital Dalam aktivitas pemasaran digital terdapat istilah AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan Action), khususnya dalam proses memperkenalkan produk atau jasa ke pasar (konsumen). 1. Awareness (Kesadaran) Dalam ranah digital, pemasar membangun kesadaran konsumen dengan memasang iklan terlebih dahulu di media online, seperti Detik.com. 2. Interest (Ketertarikan) Ketertarikan muncul setelah membangun kesadaran pada konsumen. Sistem offline, konsumen langsung mencari informasi di pasar. Sistem online, konsumen mencari tahu tentang produk melalui mesin pencari (Google, Yahoo! dll) dan jejaring sosial (Facebook, Twitter dll). 3. Desire (Keinginan) Timbul keyakinan pada konsumen sehingga berkeinginan untuk mencoba produk atau jasa. Sistem online ditandai dengan mencari keterangan lengkap tentang produk atau jasa melalui situs web. 4. Action (Tindakan) Tahap terakhir sebagai penentuan dari pihak konsumen terhadap produk atau jasa. d. Proses bisnis end customer interaction media digital Pemanfaatan layanan sosial media seperti Twitter dan Facebook, mampu menyediakan platform untuk berhubungan perusahaan dengan konsumen dan konsumen dengan konsumen yang memebicarakan tentang produk. Konsumen dari berbagai kalangan dapat memberikan komentar terkait penggunaan produk nanti bisa dikomentari balik oleh perusahaan atau konsumen lain yang bisa menimbulkan efek viral marketing. Customer Relationship Management (CRM) merupakan suatu jenis strategi manajemen yang secara khusus membahas mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelangganya dan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan pelanggannya. Pada penerapannya CRM dapat diindikasikan dengan adanya identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi yang dilakukan perusahaan pada nasabahnya untuk menciptakan loyalitas nasabah.
  • 12. Salah satu media yang dapat digunakan perusahaan untuk menerapkan CRM adalah melalui media internet. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh CRM melalui identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi terhadap loyalitas nasabah dengan studi kasus pada perusahaan microstodex melalui website www.micostodex.com. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif untuk menggambarkan masing-masing variabel penelitian yang diteliti dan statistik inferensia dengan menggunakan metode regresi linear berganda untuk melihat pengaruh identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi terhadap loyalitas nasabah pada perusahaan microstodex. Penelitian ini menggunakan 50 orang responden yang merupakan nasabah aktif yang menggunakan media internet sebagai penghubung antara perusahaan dan nasabah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Customer Relationship Management dan teori Loyalitas Konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi CRM melalui memberikan efek yang positif terhadap loyalitas yang diberikan nasabah pada perusahaan microstodex. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kustomisasi dapat memberikan kontribusi yang paling dominan pada loyalitas nasabah kemudian diikuti interaksi, diferensiasi dan identifikasi. Sehingga loyalitas nasabah pada perusahaan microstodex dipersepsikan tinggi oleh adanya kustomisasi yang dilakukan perusahaan kepada nasabahnya. 12 Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) secara bersama-sama identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi berpengaruh terhadap loyalitas nasabah (2) secara parsial identifikasi, differensiasi, interaksi dan kustomisasi berpengaruh terhadap loyalitas nasabah (3) diketahui bahwa kustomisasi berkontribusi paling dominan terhadap loyalitas nasabah. Persoalan penyebab kegagalan Persoalan penyebab kegagalan berbagai merek yang telah mengivestasikan jutaan dollar untuk membangun saluran sosial mereka melalui social media sebetulnya lebih karena saat mereka telah membangun fan base yang memadai, merekapun lupa, atau kelelahan dan terjebak pada "terburu-buru ingin untung." Seringkali mereka lupa bahwa substansi dari membangun sebuah saluran fan base adalah interaksi yang bertaut secara erat dengan baiknya layanan pelanggan.
  • 13. 13 Social Enggagement Adalah Langkah Pertama Keterlibatan sosial adalah langkah pertama untuk membangun fan base dan situasi komunikasi antara merek dan pelanggang secara sehat dan berkelanjutan. Banyak data menyebutkan bahwa banyak perusahaan telah memulai merintis berbagai inovasi dalam proses ini. Mereka mulai membangun strategi social business yang terarah, promosi berkala, pelibatan konsumen yang semakin luas dan proaktif. Namun, social business yang cerdas tidak berhenti disini, sebaliknya secara proaktif membangun upaya-upaya komplementer di seputar customer care and service. Meski menanggapi pertanyaan pelanggan tampak seperti sebuah strategi yang jelas untuk sukses, pada kenyataannya hal itu tidak selalu terjadi. Sebab yang terjadi justru 80 % dari pelanggan yang bertanya melalui saluran sosial merasa belum terjawab. Ini terjadi karena jajaran customer care seringkali mengabaikan berbagai pertanyaan ataupun komplain yang muncul lewat saluran sosial. Customer Care Adalah Langkah Berikutnya Mengapa banyak perusahaan mengabaikan pemanfaatan social media untuk customer care? Pertama, seringkali front-liners yang merupakan ujung tombak dari layanan pelanggan perusahaan seringkali tidak dilengkapi dengan skill yang memadai untuk berinteraksi dan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan. Kedua, banyak perusahaan masih mengabaikan social signals yang tercermin dalam berbagai percakapan yang terjadi tentang merek mereka baik di facebook ataupun twitter dan saluran sosial lainnya, apalagi menganalisanya sebagai bagian dari upaya memperbaiki layanan pelanggan. Ini tercermin dalam kenyataan bahwa mereka yang berhasil adalah perusahaan yang secara bersamaan (dan sadar) melatih pelanggan mereka untuk menggunakan saluran sosial sebagai media interaksi, baik terkait pemasaran ataupun pelayanan . Selain itu, staf yang terlatih mereka mendedikasikan segenap kemampuan yang mereka miliki untuk secara proaktif dan reaktif memiliki percakapan, baik diminta ataupun tidak. Mereka sadar bahwa, pengalaman positif dengan customer care akan mendorong positive brand engagement, conversations and loyalty. Sebaliknya pengalaman negatif dapat mendevaluasi terobosan pemasaran dengan investasi jutaan dollar yang telah ditempuh oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Dan bukan itu saja secara signifikan hal ini akan mempengaruhi citra merek. Perusahaan yang sukses menyadari bahwa kepedulian sosial dan keterlibatan sebuah merek akan memungkinkan tumbuhnya siklus
  • 14. yang berkelanjutan untuk membangun dan meningkatkan sentimen positif terhadap merek secara online. Perusahaan atau merek yang ingin memanfaatkan social media untuk mengembangkan usaha mereka perlu menegaskan bahwa pesan pemasaran mereka dibangun di atas landasan untuk membangun hubungan komplementer yang hangat dengan pelanggan dan menempatkan pelanggan secara sejajar dalam percakapan. Untuk menghadapi isu negatif di social media pengting kiranya mempertimbangkan beberapa strategi berikut untuk memulai strategi "cutomer-first" dalam layanan pelanggan : 14 1. Memantau dan mengumpulkan sosial mentinons untuk memastikan isu-isu yang berhubungan dengan layanan. 2. Penempatan Staf secara tepat dengan dilengkapi alat dan teknologi di yang memadai untuk memberikan respon secara optimal. 3. Selalu proaktif dalam mengantisipasi pertanyaan dan keluhan pelanggan dan menggunakan cara-cara yang positif untuk mempengaruhi mereka. 4. Tempatkan diri Anda pada posisi pelanggan dan mempertimbangkan perspektif mereka setiap saat. 5. Bahkan jika pernyataan netral, upayakan untuk mengubah peluang tersebut menjadi pengalaman interaksi yang positif Riset pemasaran Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan analisa data yang berhubungan dengan permasalahan tertentu dalam pemasaran produk atau layanan. Market and Economic Analysis Analisa pasar melibatkan analisa faktor-faktor bagian dalam pasar untuk menentukan potensi pasar dari produk atau jasa yang diberikan. Peneliti pasar mengumpulkan daya dan menganalisa faktor-faktor yang berdampak pada kemungkinan penjualan di segmen pasar yang ada. Analisa ekonomi juga dipergunakan oleh peneliti segmen pasar untuk menentukan: • Seberapa aktif perusahaan terhadap segmen pasar yang ada. • Seberapa banyak uang yang harus diinvestasikan dalam pemasaran untuk segmen pasar tersebut • Seberapa banyak yang dapat dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar yang ada
  • 15. Analisa ekonomi sering kali melibatkan juga perkiraan kondisi ekonomi, melalui analisa dan usaha untuk memperkirakan perkembangan tren pasar dan demand. 15 Bab 4 Dampak Proses Bisnis Rantai Nilai Media A. Dampak terhadap strategi produksi konten 1. Pra Project negoisasi harga, konten seperti apa, syuting kapan. 2. Pra produksi, persiapan dimana ide dan konsep dimatangkan. (vclip apakah ceritanya yang ditonjolkan/lagunya ke client) 3. Produksi syuting membuat buku panduan untuk saat syuting (mengikuti semua alur dipanduan) setelah syuting beres bartu masuk pasca berikutnya 4. Pasc produksi ada tahap offline&online. offline itu melakukan editing yaitu hanya susunan kasar seperti draft image (sesuai dgn konsep) adobe premier (effect&audio bllm masuk) hanya pondasi, baru diberikan ke client previewnya. Dan kegiatan online yaitu Pengemasan yang lbh menarik yang ditambahkan colour dan effect dll. 5. Rendering & mastering penyatuan file master, susunan yg telah disusun dicompres ke satu file. mastering memburning ke dvd di convert memakai betakem. setalah itu diupload ke youtube (harus izin dulu). B. Dampak terhadap strategi distribusi konten 1. Door to door, memberikan profile ke perusahaan-perusahaan /hotel (GH Universal, Aston) 2. Membuat demo, membuat karya tentang kickfest diupload ke youtube. dan pihak simpati menghubungi pihak getgio ingin membeli video untuk iklannya simpati (telkomsel). 3. Online/ by email (tidak terlalu berpengaruh) 4. Memberikan watermark di video demo. C. Dampak terhadap strategi iklan dan penjualan Getgio tidak membuat iklan, hanya memproduksi. belum ada iklan yang memasang di video getgio. D. Dampak terhadap strategi interaksi dengan konsumen akhir  Client ada yang balik lagi ada yang tidak muncul lagi setelah selesai produksi.  menjaga komunikasi, tidak ada member khusus.
  • 16. 16  tidak membuat shortmovie hanya demo saja yang ada segi merketingnya.  tidak ada yang menjual video ke getgio, hanya menawarkan konsep dan jatuhnya jadi bekerjasama. Bab 5 Kesimpulan Getgio bergerak dibidang produksi video yang dalam produksi dan distribusinya menggunakan media digital dan media sosial. Produksi House (PH) ini tidak melalukan riset pemasaran dalam menciptakan kontennya, karena ide untuk membuat konten didapat dari client dan mengandalkan kreatifitas dalam pembuatan video. Namun dalam implementasi pemetaan bisnis proses memberikan efek yang bagus terhadap keberlangsungan produksi house Getgio.com.
  • 17. 17 Daftar Pustaka - http://www.paulussetyo.com/2009/03/digital-marketing diakses pada tanggal 19 November 2014 pukul 08:32 - http://marketing.wharton.upenn.edu/documents/research/0004_The_Challenge_of_Digital _Marketing.pdf diakses pada tanggal 19 November pukul 08:33 - http://www.wikipedia.com/riset_pemasaran Jeffrey L. Seglin, The McGraw-Hill 36-Hour Marketing Course, McGraw Hill. Diakses pada tanggal 23:17 - http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/DIGITAL-INTERACTIVE-SERVICES. pdf diakses pada tanggal 25 November 2014 pukul 10:34 - Erni Martini, Rebalancing The Media Value Chain-ppt ch. 2 Lampiran a. Foto Bersama Tony Januardi, Pendiri Getgio.com b. Lampiran wawancara Setelah project selesai di post di sosmed seperti twitter fb untuk sebagai asset, banyak film di youtube atau membuka webnya. cara memanage: tahapannya -tahap ngelloby negoisasi harga, konten seperti apa, syuting kapan. -persiapan dimana ide dan konsep dimatangkan. (vclip apakah ceritanya yang ditonjolkan/lagunya ke client)
  • 18. -membuat buku panduan untuk saat syuting (mengikuti semua alur dipanduan) setelah syuting beres bartu masuk pasca berikutnya -ada tahap offline&online. offline itu melakukan editing yaitu hanya susunan kasar seperti draft image (sesuai dgn konsep) adobe premier (effect&audio bllm masuk) hanya pondasi, baru diberikan ke client previewnya. Pengemasan yang lbh menarik yang ditambahkan colour dan effect dll -penyatuan file master, susunan yg telah disusun dicompres ke satu file. mastering memburning ke dvd di convert memakai betakem. setalah itu diupload ke youtube (harus izin dulu). pengembangan ide: konsepnya adalah melihat client apakah mereka punya konsep atau tdk. bila punya kita mix sama ide kita. tp ada jg yg tdk memilki konsep sama sekali. meminimalisir resiko: tahap-tahap pra produksi suka approve ke client meminta tanda tangan untuk jd kekuatan. saat syuting juga seperti itu, apakah cukup atau tidak. pernah pengalaman client menolak saat produk sudah selesei, dari pihak produksi mengalah. Bila terulang, melakukan diskusi. Tidak menjatuhkan denda, karena hanya untuk yang sudah lebih dari jatuh tempo. Tapi selama ini tidak ada yg seperti itu. 18 stategi marketing:  door to door memberikan profile ke perusahaan/hotel (GH Universal, Aston)  membuat demo, iseng membuat karya ttg kickfest diuload ke youtube. dan pihak simpati menghubungi pihak getgio ingin membeli video untuk iklannya simpati(telkomsel).  online/ by email (tidak terlalu berpengaruh)  memberikan watermark di video demo. getgio tidak membuat iklan, hanya memproduksi. belum ada iklan yang memasang di video getgio. getgio hanya memasang iklan dari medsos kriteria costumer: ada yang balik lagi ada yang tidak muncul lagi setelah selesai produksi. menjaga komunikasi, tdk ada member khusus. tidak membuat shortmovie hanya demo saja yang ada segi merketingnya. tidak ada yang menjual video ke getgio, paling hanya menawarkan konsep dan jatuhnya jadi bekerjasama. getgio berdiri dari akhir tahun 2011, lebih banyak kerjaan di Jakarta, sedangkan dibandung jarang.