Seorang IT yang professional memiliki prinsip dalam menciptakan suatu karya dan bagaimana cara menjaganya terutama karya tersebut adalah asset perusahaan

1. Kode Etik Programmer IT
Saya bekerja di perusahaan manufaktur kayu dan hutan sebagai seorang pembuat program di bidang
teknologi informasi diperusahaan saya adapun etika profesi dalam bidang IT adalah
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2.Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3.Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan
atau tidak akurat.
4.Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli
atau meminta ijin.
5.Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin.
6.Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7.Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara
8.bersamaan kecuali mendapat ijin.
9.Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil
10.keunutungan dalam menaikkan status.
11.Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
12.Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
13.Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
14.Tidak boleh mempermalukan profesinya.
15.Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
16.Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan
mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
17.Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer. [2]
Seorang IT yang professional memiliki prinsip dalam menciptakan suatu karya dan bagaimana cara
menjaganya terutama karya tersebut adalah asset perusahaan sehingga untuk menjadi professional
harus memiliki ciri-cirinya sebagai berikut [2]
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan
bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke
dalam pekerjaannya.
2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. Mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.
Konflik yang sering terjadi dalam bidang IT
Perbedaan kepentingan antara stakeholders proyek. Misal perbedaan kepentingan antara manajer
proyek dengan manajer operasional. Manajer proyek menginginkan tambahan resources dari bagian
operation. Sementara Operasional Manajer merasa bahwa resources-nya menjadi berkurang dan
menghambat pekerjaan operasional-nya. [1]

2. Gaya Kepemimpinan Manajer Proyek. Bisa jadi gaya kepemimpinan dari Manajer Proyek yang terlalu
kaku dan tidak mendengarkan pendapat dari tim proyek atau stakeholder proyek yang lain dapat
memicu ada-nya konflik. [1]
Ada-nya perubahan Scope. Misal, setelah melakukan pekerjaan coding program interface ke core
banking system, tiba-tiba saja mendapatkan informasi dari manajer proyek ada-nya perubahan scope
proyek bahwa interfacing tidak langsung ke core system, tetapi proses interfacing dilakukan secara
batch di proses akhir hari. [1]
Ada-nya perubahan jadwal. Tiba-tiba saja Manajer Proyek ingin melakukan “Crashing”, yaitu
mempercepat pekerjaan proyek dengan menambah jam lembur. Hari Sabtu dan Minggu diwajibkan
untuk masuk kantor. [1]
Moratorium atau Penundaan Jalannya Proyek. Pada beberapa kasus pihak PMO dapat mengusulkan
moratorium atau penundaan jalannya proyek-proyek. Moratorium atau penundaan proyek dilakukan
terkait dengan program efisiensi Rencana Anggaran Besar perusahaan. Hal ini akan menimbulkan konflik
antara PMO dengan pemilik proyek. [1]
Penolakan Change Request. Misal, permintaan change request terkait dengan penambahan resources
proyek kepada pihak HR ditolak. Hal ini akan menimbulkan konflik antara tim proyek dengan pihak HRD.
[1]
Konflik antara tim proyek. Adanya konflik antara tim proyek karena ketidakjelasan job description akan
menghambat jalannya proyek. [1]
Konflik dengan pihak Vendor. Belum ada-nya kesepakatan kontrak antara pihak proyek dengan vendor
[1]
Ketidakjelasan Aturan Tata Kelola Proyek. Dalam beberapa kasus karena tidak adanya kejelasan aturan
tata kelola proyek yang dibuat oleh pihak PMO dapat menimbulkan konflik dengan para manajer
proyek.[1]
Cara Menghindari Konflik Interest yang terjadi diatas. [1]
1. Withdraw/Avoid. Teknik menyelesaikan konflik dengan cara pendekatan menunda atau menghindari
dari situasi potensi konflik yang akan terjadi.
2. Smooth/Accomodate. Teknik menyelesaikan konflik dengan penekanan kepada area tingkat
kesepakatan yang lebih banyak antara kedua belah pihak dibandingkan dengan perbedaannya.
3. Compromise/Reconcile. Teknik menyelesaikan konflik dengan mencari solusi yang memberikan
tingkat kepuasan kepada semua pihak untuk sementara atau sebagian dapat menyelesaikan konflik
4. Force/Direct. Teknik menyelesaikan konflik berdasarkan dominasi satu pihak tanpa
mengindahkanpihak yang lain.
5. Collaborate/Problem Solve. Teknik menyelesaikan konflik dengan menggabungkan beberapa
pandangan dan dari beberapa perspektif yang berbeda

3. Norma Etika & Conflict Interest
1. Norma-norma Etika artinya aturan-aturan atau ketentuan yang dibuat dan disepakati bersama
didalam etika mengambil tindakan, tentunya hal ini juga menjadi pedoman, tolak ukur sehingga suatu
tindakan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Hal ini tentu sangat berkaitan dengan pekerjaan saya dikantor sebagai pemimpin dalam proyek
pembuatan program, setiap keputusan yang saya ambil akan menjadi tanggung jawab dalam jalannya
proyek tersebut terutama hasil yang diperoleh.
Keputusan dan tindakan yang berikan ke rekan didalam tim juga harus dikomunikasikan dengan baik
sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
2. Duncan Williamson mengutip definisi conflict of interest oleh McDonald sebagai ‘suatu situasi dalam
mana seseorang, seperti petugas publik, seorang pegawai, atau seorang professional, memiliki
kepentingan privat atau pribadi dengan mempengaruhi tujuan dan pelaksanaan dari tugas-tugas
kantornya atau organisasinya”. [3]
Konflk kepentingan yang sering terjadi diperusahaan saya adalah perubahan scope proyek yang terlalu
berbelit-beli dan sulit diimplementasikan hal ini biasanya diatasi dengan cara akomodasi dan diberikan
arahan yang sesuai Teknik yang mudah dan sesuai dengan permintaan proyek.
Daftar Pustaka
[1] Mulyawan, Willy, 2017, http://manajemen-proyek-ti.com/bagaimana-mengatasi-konflik-yang-
timbul-pada-saat-proyek-sedang-berjalan/
[2] Anonim, 2017 http://bangbiw.com/mengenal-etika-profesi-dalam-teknologi-informasi-it/
[3] Anonim, 2016 http://blogpsikologi.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-dan-contoh-konflik.html