SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Etika Kewarganegaraan
Edisi Budaya Suku Asmat
Nama : Bambang Prabowo
Nim : 02/2020307004
Tanggal : 19 juli 2022
Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua Selatan. Suku Asmat dikenal
dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua
yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di
bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain
dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir
pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang
berada di antara Sungai Sinesty dan Sungai Nin serta Suku Simai.
1.Suku Asmat
2. Etimologi
Suku Asmat adalah nama dari sebuah suku yang ada di Papua Selatan,
Indonesia. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayu tradisional yang sangat
khas. Beberapa ornamen/motif yang sering kali digunakan dan menjadi tema
utama dalam proses pemahatan patung yang dilakukan oleh penduduk suku
asmat adalah mengambil tema nenek moyang dari suku mereka, yang biasa
disebut mbis. Namun tak berhenti sampai disitu, sering kali juga ditemui
ornamen / motif lain yang menyerupai perahu atau wuramon, yang mereka
percayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang mereka
di alam kematian. Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih
merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual
untuk mengenang arwah para leluhurnya.
3. Kondisi Alam Suku Asmat
Wilayah yang ditempati Suku Asmat adalah dataran coklat lembek yang tertutup
oleh jaring laba-laba sungai. Wilayah yang ditinggali Suku Asmat ini telah menjadi
Kabupaten sendiri dengan nama Kabupaten Asmat dengan 7 Kecamatan atau
Distrik. Hampir setiap hari hujan turun dengan curah 3000-4000 mm/tahun.
Setiap hari juga pasang surut laut masuk kewilayah ini, sehingga tidak
mengherankan kalau permukaan tanah sangat lembek dan berlumpur. Jalan hanya
dibuat dari papan kayu yang ditumpuk di atas tanah yang lembek. Praktis tidak
semua kendaraan bermotor bisa lewat jalan ini. Orang yang berjalan harus
berhati-hati agar tidak terpeleset, terutama saat hujan.
4.Pertentangan Budaya Suku Asmat
Ada banyak pertentangan di antara desa berbeda Asmat. Yang
paling mengerikan adalah cara yang dipakai Suku Asmat untuk
membunuh musuhnya. Ketika musuh dibunuh, mayatnya
dibawa ke kampung, kemudian dipotong dan dibagikan kepada
seluruh penduduk untuk dimakan bersama. Mereka
menyanyikan lagu kematian dan memenggalkan kepalanya.
Otaknya dibungkus daun sago yang dipanggang dan dimakan.
Namun hal ini sudah jarang terjadi bahkan hilang resmi dari
ingatan.
5.Persebaran Budaya Suku Asmat
Suku Asmat tersebar dan mendiami wilayah disekitar pantai Laut Arafuru dan Pegunungan Jayawijaya, dengan
medan yang lumayan berat mengingat daerah yang ditempati adalah hutan belantara, dalam kehidupan suku
Asmat, batu yang biasa kita lihat dijalanan ternyata sangat berharga bagi mereka. Bahkan, batu-batu itu bisa
dijadikan sebagai maskawin. Semua itu disebabkan karena tempat tinggal Suku Asmat yang membetuk rawa-
rawa sehingga sangat sulit menemukan batu-batu jalanan yang sangat berguna bagi mereka untuk membuat
kapak, palu, dan sebagainya.
6.Kampung Suku Asmat
Sekarang biasanya, kira-kira 100 sampai 1000 orang hidup di satu kampung. Setiap kampung
punya satu rumah Bujang dan banyak rumah keluarga. Rumah Bujang dipakai untuk upacara
adat dan upacara keagamaan. Rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga, yang
mempunyai kamar mandi dan dapur sendiri. Hari ini, ada kira-kira 70.000 orang Asmat hidup di
Indonesia. Mayoritas anak-anak Asmat sedang bersekolah.
7.Ciri Fisik Suku Asmat
Penduduk Asmat pada umumnya memiliki ciri fisik yang khas, berkulit hitam dan berambut keriting.
Tubuhnya cukup tinggi. Rata-rata tinggi badan orang Asmat wanita sekitar 162 cm dan tinggi badan
laki-laki mencapai 172 cm.
8.Adat istiadat suku asmat
Suku Asmat adalah suku yang menganut Animisme, sampai dengan masuknya para Misionaris pembawa
ajaran baru, maka mereka mulai mengenal agama lain selain agam nenek-moyang. Dan kini, masyarakat
suku ini telah menganut berbagai macam agama, seperti Protestan, Khatolik bahkan Islam. Seperti
masyarakat pada umumnya, dalam menjalankan proses kehidupannya, masyarakat Suku Asmat pun, melalui
berbagai proses, yaitu:
Kehamilan, selama proses ini berlangsung, bakal generasi penerus dijaga dengan baik agar dapat lahir
dengan selamat dengan bantuan ibu kandung atau ibu mertua.
Kelahiran, tak lama setelah si jabang bayi lahir dilaksanakan upacara selamatan secara sederhana dengan
acara pemotongan tali pusar yang menggunakan Sembilu, alat yang terbuat dari bambu yang dilanjarkan.
Selanjutnya, diberi ASI sampai berusia 2 tahun atau 3 tahun.
Pernikahan, proses ini berlaku bagi seorang baik pria maupun wanita yang telah berusia 17 tahun dan
dilakukan oleh pihak orang tua lelaki setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan dan melalui uji
keberanian untuk membeli wanita dengan mas kawinnya piring antik yang berdasarkan pada nilai uang
kesepakatan kapal perahu Johnson, bila ternyata ada kekurangan dalam penafsiran harga perahu Johnson,
maka pihak pria wajib melunasinya dan selama masa pelunasan pihak pria dilarang melakukan tindakan
aniaya walaupun sudah diperbolehkan tinggal dalam satu atap.
Kematian, bila kepala suku atau kepala adat yang meninggal, maka jasadnya disimpan dalam bentuk mumi
dan dipajang di depan joglo suku ini, tetapi bila masyarakat umum, jasadnya dikuburkan. Proses ini
dijalankan dengan iringan nyanyian berbahasa Asmat dan pemotongan ruas jari tangan dari anggota
keluarga yang ditinggalkan.
9.Rumah Adat Suku Asmat
Rumah Tradisional Suku Asmat adalah Jeu dengan panjang sampai 25 meter. Sampai
sekarang masih dijumpai Rumah Tradisional ini jika kita berkunjung ke Asmat
Pedalaman. Bahkan masih ada juga di antara mereka yang membangun rumah
tinggal di atas pohon.
10.Agama Suku Asmat
Masyarakat Suku Asmat beragama Katolik, Protestan, dan Animisme yakni
suatu ajaran dan praktik keseimbangan alam dan penyembahan kepada roh
orang mati atau patung. Bagi Suku Asmat ulat sagu merupakan bagian
penting dari ritual mereka. Setiap ritual ini diadakan, dapat dipastikan, kalau
banyak sekali ulat yang dipergunakan. (Kal Muller,Mengenal
Papua,2008,hal.31)
11.Kepercayaan Dasar Suku Asmat
Adat istiadat suku Asmat mengakui dirinya sebagai anak dewa yang berasal dari dunia mistik atau gaib yang lokasinya
berada di mana mentari tenggelam setiap sore hari. Mereka yakin bila nenek moyangnya pada zaman dulu melakukan
pendaratan di bumi di daerah pegunungan. Selain itu orang suku Asmat juga percaya bila di wilayahnya terdapat tiga
macam roh yang masing-masing mempunyai sifat baik, jahat dan yang jahat namun mati. Berdasarkan mitologi
masyarakat Asmat berdiam di Teluk Flamingo, dewa itu bernama Fumuripitis. Orang Asmat yakin bahwa di lingkungan
tempat tinggal manusia juga diam berbagai macam roh yang mereka bagi dalam 3 golongan.
1.Yi – ow atau roh nenek moyang yang bersifat baik terutama bagi keturunannya.
2.Osbopan atau roh jahat dianggap penghuni beberapa jenis tertentu.
3.Dambin – Ow atau roh jahat yang mati konyol.
Kehidupan orang Asmat banyak diisi oleh upacara-upacara. Upacara besar menyangkut seluruh komuniti desa yang
selalu berkaitan dengan penghormatan roh nenek moyang seperti berikut ini:
1.Mbismbu (pembuat tiang)
2.Yentpokmbu (pembuatan dan pengukuhan rumah yew)
3.Tsyimbu (pembuatan dan pengukuhan perahu lesung)
4.Yamasy pokumbu (upacara perisai)
5.Mbipokumbu (Upacara Topeng)
Suku ini percaya bahwa sebelum memasuki surga, arwah orang yang sudah meninggal akan mengganggu manusia.
Gangguan bisa berupa penyakit, bencana, bahkan peperangan. Maka, demi menyelamatkan manusia serta menebus
arwah, mereka yang masih hidup membuat patung dan menggelar pesta seperti pesta patung bis (Bioskokombi), pesta
topeng, pesta perahu, dan pesta ulat-ulat sagu.
12.Tarian Suku Asmat
Suku Asmat memiliki tarian yang sangat terkenal. Tarian tersebut
dikenal dengan nama ‘Tarian Tobe’. Tarian yang satu ini juga disebut
dengan tarian perang. Dulunya, Tarian Tobe akan ditarikan jika ada
perintah dari kepala adat untuk melakukan perang.
Namun, seiring dengan perkembangan waktu, tarian satu ini ditarikan
untuk menyambut para tamu yang datang. Orang-orang yang
menarikan tarian tersebut akan bernyanyi dengan semangat sembari
diiringi alat musik tradisional yaitu tifa.
Para penari juga akan menggunakan manik-manik dada, rok yang
terbuat dari akar bahar serta beberapa helai daun yang akan
diselipkan pada tubuh mereka. Penggunaan berbagai macam
tumbuhan tersebut menandakan bahwa Suku Asmat merupakan suku
yang sangat dekat dengan alam
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Asmat
13.Referensi
https://moondoggiesmusic.com/suku-asmat/#gsc.tab=0
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=gambar+suku+asmat
Sekian Dan Terima Kasih

More Related Content

Similar to EKM Edisi Budaya Suku Asmat_2 TRSE B_Bambang Prabowo.pptx

Masyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalOctaviana Adn
 
Kearifan_Lokal_Papua_pptx.pptx
Kearifan_Lokal_Papua_pptx.pptxKearifan_Lokal_Papua_pptx.pptx
Kearifan_Lokal_Papua_pptx.pptxFelicePantouw
 
Suku mentawai "Kesederhanaan yang nyaris hilang"
Suku mentawai "Kesederhanaan yang nyaris hilang"Suku mentawai "Kesederhanaan yang nyaris hilang"
Suku mentawai "Kesederhanaan yang nyaris hilang"Niki Anane
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaJoko Sriyatno
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaJoko Sriyatno
 
Tugas sejarah
Tugas sejarahTugas sejarah
Tugas sejarahEl Wijaya
 
presentasipapua-150524030412-lva1-app6891.pdf
presentasipapua-150524030412-lva1-app6891.pdfpresentasipapua-150524030412-lva1-app6891.pdf
presentasipapua-150524030412-lva1-app6891.pdfninakustianah
 
7 tradisi aneh di indonesia yang anda belum
7 tradisi aneh di indonesia yang anda belum7 tradisi aneh di indonesia yang anda belum
7 tradisi aneh di indonesia yang anda belumulfazahra
 
7 tradisi di indonesia
7 tradisi di indonesia7 tradisi di indonesia
7 tradisi di indonesiaulfazahra
 
Tugas sejarah
Tugas sejarahTugas sejarah
Tugas sejarahEl Wijaya
 
Kepelbagaian budaya-malaysia
Kepelbagaian budaya-malaysiaKepelbagaian budaya-malaysia
Kepelbagaian budaya-malaysiaMages Panjaman
 
53313116 sejarah-tingkatan-1-bab-11
53313116 sejarah-tingkatan-1-bab-1153313116 sejarah-tingkatan-1-bab-11
53313116 sejarah-tingkatan-1-bab-11Ashvini Velayudham
 
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Muhamad Tsani Farhan
 

Similar to EKM Edisi Budaya Suku Asmat_2 TRSE B_Bambang Prabowo.pptx (20)

suku asmat
suku asmat suku asmat
suku asmat
 
Masyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional
Masyarakat Tradisional
 
Kearifan_Lokal_Papua_pptx.pptx
Kearifan_Lokal_Papua_pptx.pptxKearifan_Lokal_Papua_pptx.pptx
Kearifan_Lokal_Papua_pptx.pptx
 
Suku mentawai "Kesederhanaan yang nyaris hilang"
Suku mentawai "Kesederhanaan yang nyaris hilang"Suku mentawai "Kesederhanaan yang nyaris hilang"
Suku mentawai "Kesederhanaan yang nyaris hilang"
 
Suku kubu
Suku kubuSuku kubu
Suku kubu
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesia
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesia
 
Asal usul nenek moyang
Asal usul nenek moyangAsal usul nenek moyang
Asal usul nenek moyang
 
kebudayaan papua
kebudayaan papuakebudayaan papua
kebudayaan papua
 
Bab 11 : Sabah
Bab 11 : SabahBab 11 : Sabah
Bab 11 : Sabah
 
Tugas sejarah
Tugas sejarahTugas sejarah
Tugas sejarah
 
presentasipapua-150524030412-lva1-app6891.pdf
presentasipapua-150524030412-lva1-app6891.pdfpresentasipapua-150524030412-lva1-app6891.pdf
presentasipapua-150524030412-lva1-app6891.pdf
 
Hubungan etnik
Hubungan etnikHubungan etnik
Hubungan etnik
 
7 tradisi aneh di indonesia yang anda belum
7 tradisi aneh di indonesia yang anda belum7 tradisi aneh di indonesia yang anda belum
7 tradisi aneh di indonesia yang anda belum
 
7 tradisi di indonesia
7 tradisi di indonesia7 tradisi di indonesia
7 tradisi di indonesia
 
Tugas sejarah
Tugas sejarahTugas sejarah
Tugas sejarah
 
Kepelbagaian budaya-malaysia
Kepelbagaian budaya-malaysiaKepelbagaian budaya-malaysia
Kepelbagaian budaya-malaysia
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
53313116 sejarah-tingkatan-1-bab-11
53313116 sejarah-tingkatan-1-bab-1153313116 sejarah-tingkatan-1-bab-11
53313116 sejarah-tingkatan-1-bab-11
 
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Zaman Pra aksara (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
 

Recently uploaded

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (14)

menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

EKM Edisi Budaya Suku Asmat_2 TRSE B_Bambang Prabowo.pptx

  • 1. Etika Kewarganegaraan Edisi Budaya Suku Asmat Nama : Bambang Prabowo Nim : 02/2020307004 Tanggal : 19 juli 2022
  • 2. Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua Selatan. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara Sungai Sinesty dan Sungai Nin serta Suku Simai. 1.Suku Asmat 2. Etimologi Suku Asmat adalah nama dari sebuah suku yang ada di Papua Selatan, Indonesia. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayu tradisional yang sangat khas. Beberapa ornamen/motif yang sering kali digunakan dan menjadi tema utama dalam proses pemahatan patung yang dilakukan oleh penduduk suku asmat adalah mengambil tema nenek moyang dari suku mereka, yang biasa disebut mbis. Namun tak berhenti sampai disitu, sering kali juga ditemui ornamen / motif lain yang menyerupai perahu atau wuramon, yang mereka percayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang mereka di alam kematian. Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya.
  • 3. 3. Kondisi Alam Suku Asmat Wilayah yang ditempati Suku Asmat adalah dataran coklat lembek yang tertutup oleh jaring laba-laba sungai. Wilayah yang ditinggali Suku Asmat ini telah menjadi Kabupaten sendiri dengan nama Kabupaten Asmat dengan 7 Kecamatan atau Distrik. Hampir setiap hari hujan turun dengan curah 3000-4000 mm/tahun. Setiap hari juga pasang surut laut masuk kewilayah ini, sehingga tidak mengherankan kalau permukaan tanah sangat lembek dan berlumpur. Jalan hanya dibuat dari papan kayu yang ditumpuk di atas tanah yang lembek. Praktis tidak semua kendaraan bermotor bisa lewat jalan ini. Orang yang berjalan harus berhati-hati agar tidak terpeleset, terutama saat hujan. 4.Pertentangan Budaya Suku Asmat Ada banyak pertentangan di antara desa berbeda Asmat. Yang paling mengerikan adalah cara yang dipakai Suku Asmat untuk membunuh musuhnya. Ketika musuh dibunuh, mayatnya dibawa ke kampung, kemudian dipotong dan dibagikan kepada seluruh penduduk untuk dimakan bersama. Mereka menyanyikan lagu kematian dan memenggalkan kepalanya. Otaknya dibungkus daun sago yang dipanggang dan dimakan. Namun hal ini sudah jarang terjadi bahkan hilang resmi dari ingatan.
  • 4. 5.Persebaran Budaya Suku Asmat Suku Asmat tersebar dan mendiami wilayah disekitar pantai Laut Arafuru dan Pegunungan Jayawijaya, dengan medan yang lumayan berat mengingat daerah yang ditempati adalah hutan belantara, dalam kehidupan suku Asmat, batu yang biasa kita lihat dijalanan ternyata sangat berharga bagi mereka. Bahkan, batu-batu itu bisa dijadikan sebagai maskawin. Semua itu disebabkan karena tempat tinggal Suku Asmat yang membetuk rawa- rawa sehingga sangat sulit menemukan batu-batu jalanan yang sangat berguna bagi mereka untuk membuat kapak, palu, dan sebagainya. 6.Kampung Suku Asmat Sekarang biasanya, kira-kira 100 sampai 1000 orang hidup di satu kampung. Setiap kampung punya satu rumah Bujang dan banyak rumah keluarga. Rumah Bujang dipakai untuk upacara adat dan upacara keagamaan. Rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga, yang mempunyai kamar mandi dan dapur sendiri. Hari ini, ada kira-kira 70.000 orang Asmat hidup di Indonesia. Mayoritas anak-anak Asmat sedang bersekolah. 7.Ciri Fisik Suku Asmat Penduduk Asmat pada umumnya memiliki ciri fisik yang khas, berkulit hitam dan berambut keriting. Tubuhnya cukup tinggi. Rata-rata tinggi badan orang Asmat wanita sekitar 162 cm dan tinggi badan laki-laki mencapai 172 cm.
  • 5. 8.Adat istiadat suku asmat Suku Asmat adalah suku yang menganut Animisme, sampai dengan masuknya para Misionaris pembawa ajaran baru, maka mereka mulai mengenal agama lain selain agam nenek-moyang. Dan kini, masyarakat suku ini telah menganut berbagai macam agama, seperti Protestan, Khatolik bahkan Islam. Seperti masyarakat pada umumnya, dalam menjalankan proses kehidupannya, masyarakat Suku Asmat pun, melalui berbagai proses, yaitu: Kehamilan, selama proses ini berlangsung, bakal generasi penerus dijaga dengan baik agar dapat lahir dengan selamat dengan bantuan ibu kandung atau ibu mertua. Kelahiran, tak lama setelah si jabang bayi lahir dilaksanakan upacara selamatan secara sederhana dengan acara pemotongan tali pusar yang menggunakan Sembilu, alat yang terbuat dari bambu yang dilanjarkan. Selanjutnya, diberi ASI sampai berusia 2 tahun atau 3 tahun. Pernikahan, proses ini berlaku bagi seorang baik pria maupun wanita yang telah berusia 17 tahun dan dilakukan oleh pihak orang tua lelaki setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan dan melalui uji keberanian untuk membeli wanita dengan mas kawinnya piring antik yang berdasarkan pada nilai uang kesepakatan kapal perahu Johnson, bila ternyata ada kekurangan dalam penafsiran harga perahu Johnson, maka pihak pria wajib melunasinya dan selama masa pelunasan pihak pria dilarang melakukan tindakan aniaya walaupun sudah diperbolehkan tinggal dalam satu atap. Kematian, bila kepala suku atau kepala adat yang meninggal, maka jasadnya disimpan dalam bentuk mumi dan dipajang di depan joglo suku ini, tetapi bila masyarakat umum, jasadnya dikuburkan. Proses ini dijalankan dengan iringan nyanyian berbahasa Asmat dan pemotongan ruas jari tangan dari anggota keluarga yang ditinggalkan.
  • 6. 9.Rumah Adat Suku Asmat Rumah Tradisional Suku Asmat adalah Jeu dengan panjang sampai 25 meter. Sampai sekarang masih dijumpai Rumah Tradisional ini jika kita berkunjung ke Asmat Pedalaman. Bahkan masih ada juga di antara mereka yang membangun rumah tinggal di atas pohon. 10.Agama Suku Asmat Masyarakat Suku Asmat beragama Katolik, Protestan, dan Animisme yakni suatu ajaran dan praktik keseimbangan alam dan penyembahan kepada roh orang mati atau patung. Bagi Suku Asmat ulat sagu merupakan bagian penting dari ritual mereka. Setiap ritual ini diadakan, dapat dipastikan, kalau banyak sekali ulat yang dipergunakan. (Kal Muller,Mengenal Papua,2008,hal.31)
  • 7. 11.Kepercayaan Dasar Suku Asmat Adat istiadat suku Asmat mengakui dirinya sebagai anak dewa yang berasal dari dunia mistik atau gaib yang lokasinya berada di mana mentari tenggelam setiap sore hari. Mereka yakin bila nenek moyangnya pada zaman dulu melakukan pendaratan di bumi di daerah pegunungan. Selain itu orang suku Asmat juga percaya bila di wilayahnya terdapat tiga macam roh yang masing-masing mempunyai sifat baik, jahat dan yang jahat namun mati. Berdasarkan mitologi masyarakat Asmat berdiam di Teluk Flamingo, dewa itu bernama Fumuripitis. Orang Asmat yakin bahwa di lingkungan tempat tinggal manusia juga diam berbagai macam roh yang mereka bagi dalam 3 golongan. 1.Yi – ow atau roh nenek moyang yang bersifat baik terutama bagi keturunannya. 2.Osbopan atau roh jahat dianggap penghuni beberapa jenis tertentu. 3.Dambin – Ow atau roh jahat yang mati konyol. Kehidupan orang Asmat banyak diisi oleh upacara-upacara. Upacara besar menyangkut seluruh komuniti desa yang selalu berkaitan dengan penghormatan roh nenek moyang seperti berikut ini: 1.Mbismbu (pembuat tiang) 2.Yentpokmbu (pembuatan dan pengukuhan rumah yew) 3.Tsyimbu (pembuatan dan pengukuhan perahu lesung) 4.Yamasy pokumbu (upacara perisai) 5.Mbipokumbu (Upacara Topeng) Suku ini percaya bahwa sebelum memasuki surga, arwah orang yang sudah meninggal akan mengganggu manusia. Gangguan bisa berupa penyakit, bencana, bahkan peperangan. Maka, demi menyelamatkan manusia serta menebus arwah, mereka yang masih hidup membuat patung dan menggelar pesta seperti pesta patung bis (Bioskokombi), pesta topeng, pesta perahu, dan pesta ulat-ulat sagu.
  • 8. 12.Tarian Suku Asmat Suku Asmat memiliki tarian yang sangat terkenal. Tarian tersebut dikenal dengan nama ‘Tarian Tobe’. Tarian yang satu ini juga disebut dengan tarian perang. Dulunya, Tarian Tobe akan ditarikan jika ada perintah dari kepala adat untuk melakukan perang. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, tarian satu ini ditarikan untuk menyambut para tamu yang datang. Orang-orang yang menarikan tarian tersebut akan bernyanyi dengan semangat sembari diiringi alat musik tradisional yaitu tifa. Para penari juga akan menggunakan manik-manik dada, rok yang terbuat dari akar bahar serta beberapa helai daun yang akan diselipkan pada tubuh mereka. Penggunaan berbagai macam tumbuhan tersebut menandakan bahwa Suku Asmat merupakan suku yang sangat dekat dengan alam