SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENGATURAN KESUSILAAN DAN
PORNOGRAFI
Dr. Rinto Wardana, S.H.,M.,CLA
MAKNA
KESUSILAAN DAN
PORNOGRAFI
Pasal 27 Ayat (1) UU ITE
3
“Setiap Orang dengan sengaja dan
tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan”
Istilah”kesusilaan” dalam Pasal 27 Ayat(1) itu tidak dapat begitu saja dianggap merupakan padanan kata”pornografi”
yang merupakan terjemahan dari “pornography” dalam Bahasa Inggris. Hal itu sesuai dengan pengertian”kesusilaan”
yang dibedakan dengan pengertian”pornography” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dibuat oleh Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
KESUSILAAN DAN PORNOGRAPFI
4
“kesusilaan” berasal dari akar kata “Susila” yang
berarti”baik budi bahasanya; beradap; sopan” selain juga
diartikan sebagai “adat istiadat yang baik; sopan santun;
kesopanan; keadaban; kesusilaan”. Juga diartikan
sebagai “pengertian tentang adab”
“kesusilaan” menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia bermakna “perihal Susila; yang berkaitan
dengan adab dan sopan santun”. Selain itu diartikan
pula”norma yang baik; kelakuan yang baik; tata krama
Kesusilaan
,”pornography” menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah:Penggambaran tingkah laku secara erotis
dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu
berahi.
Arti yang lain adalah: Bahan bacaan yang dengan sengaja
dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu
berahi dalam seks.Dengan kata lain,”pornography” adalah
kata lain dari “cabul” atau”pencabulan
Pornografi
1
2
1
2
5
Pasal 172 UU I TAHUN 2023 Tentang KUHP
Menegaskan
Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun,
percakapan, gerak tubuh, atau bunyi pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi
dan/atau pertunjukan Di Muka Umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang
melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat
6
Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H.,FCBArb
Ahli Hukum Indonesia
“Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa arti”kesusilaan” sangat jauh berbeda dari
arti”pornography”. “Kesusilaan” berkaitan dengan adab atau sopan santun,
sedangkan ”pornography” berkaitan dengan “pencabulan” atau berkaitan dengan “perbuatan
cabul”. Ternyata, pembuat UU ITE telah menyamakan atau mencampuradukkan antara arti
“kesusilaan” dan “pornography”.
PENGERTIAN
PORNOGRAFI
Pasal 1 Angka 1 UU Nomor 44 Tahun 2008
8
menyebutkan bahwa Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan,
suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh,
atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi
dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi
seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.
Tentang Pornografi
9
Pornografi merupakan makna yang berasal dari Yunani yaitu
Phornographia yang bermakna tentang sebuah tulisan atau gambaran
tentang seseorang pelacur.
Bahasa Yunani
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
10
Adalah penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk
membangkitkan nafsu berahi; 2 bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-
mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam seks
Arti pornografi/por·no·gra·fi/
Pasal 4 UU No. 44 Tahun 2008
11
Perseggamaan, Termasuk
Persenggamaan yang
Menyimpang
Kekerasan Seksual
Masturbasi Atau Onani
Ketelanjangan atau tampilan
yang mengesankan
ketelanjangan
Alat Kelamin
Tentang Pornografi menyebutkan beberapa limitasi dari Pornografi, yaitu:
Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan,
memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat:
Pornografi Anak
Konsep Kesusilaan
dan Pornografi
UU UU NO. 12 Tahun 2022 Tentang
Tindak Pidana Kekerasan Seksual
BAB II TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
13
Pasal 4
(1) Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terdiri Atas:
a. pelecehan seksual nonfisik;
b. pelecehan seksual fisik;
c. pemaksaan
d. pemaksaan kontrasepsi;
e. pemaksaan sterilisasi;
f. pemaksaan perkawinan;
g. penyiksaan seksual;
h. eksploitasi seksual;
i. perbudakan seksual; dan
j. kekerasan seksual berbasis elektronik.
UU UU NO. 12 Tahun 2022 Tentang
Tindak Pidana Kekerasan Seksual
(2) Selain Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Tindak Pidana Kekerasan Seksual
juga meliputi:
a. perkosaan;
b. perbuatan cabul;
c. persetubuhan terhadap Anak, perbuatan cabul terhadap
Anak, dan/ atau eksploitasi seksual terhadap Anak;
d. perbuatan melanggar kesusilaan yang bertentangan dengan
kehendak Korban;
e. pornografi yang melibatkan Anak atau pornografi yang
secara eksplisit memuat kekerasan dan eksploitasi seksual;
f. pemaksaan pelacuran;
g. tindak pidana perdagangan orang yang ditujukan untuk
eksploitasi seksual;
h. kekerasan seksual dalam lingkup rumah tangga;
i. tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya
merupakan Tindak Pidana Kekerasan Seksual; dan
j. tindak pidana lain yang dinyatakan secara tegas sebagai
Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagaimana diatur
dalam ketentuan peraturanperundang-undangan.
UU Nomor 1 Tahun 2023
15
Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juga menggabungkan pengaturan antara Kesusilaan
dan Pornografi dalam satu Bab walaupun diatur dalam Pasal terpisah
Pasal 406 Bagian Kesatu mengatur tentang Kesusilaan Di Muka Umum
Sedangkan Pasal Pasal 407 Bagian Kedua mengatur tentang Pornografi
UU NO. 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI
16
Pasal 4
(1) Setiap orang dilarang memproduksi, membuat,
memperbanyak, menggandakan,
menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor,
mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan,
menyewakan, atau menyediakan pornografi yang
secara eksplisit memuat:
LARANGAN DAN PEMBATASAN
Diatur dalam BAB II
persenggamaan, termasuk persenggamaan
yang menyimpang
kekerasan seksual
masturbasi atau onani
ketelanjangan atau tampilan yang
mengesankan ketelanjangan
alat kelamin; atau
pornografi anak
BAB VII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 29
Setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak,
menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor,
mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan,
atau menyediakan pornografi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6
(enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau
pidana denda paling sedikit Rp250.000.000,00 (dua
ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah)
PASAL INI DI DIAMBIL ALIH KEDALAM UU NO.1 TAHUN 2023
TENTANG KUHP
18
Setiap Orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan,
menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan,
memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan Pornografi, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 6 (enam) Bulan dan pidana penjara paling lama l0
(sepuluh) tahun atau pidana denda paling sedikit kategori IV dan pidana denda
paling banyak kategori VI
Bagian Kedua
Pornografi
Pasal 407
Ancaman hukuman penjara terhadap tindak pidana
pornografi dalam UU No. 1 Tahun 2023 lebih ringan
2(dua) tahun dari ancaman hukuman penjara pada UU
No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi
Matur Nuwun
Ada pertanyaan?

More Related Content

Recently uploaded

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 

Recently uploaded (10)

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 

Featured

Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 

Featured (20)

Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 

PRESENTASI Dr. Rinto Wardana.pptx

  • 1. PENGATURAN KESUSILAAN DAN PORNOGRAFI Dr. Rinto Wardana, S.H.,M.,CLA
  • 3. Pasal 27 Ayat (1) UU ITE 3 “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan” Istilah”kesusilaan” dalam Pasal 27 Ayat(1) itu tidak dapat begitu saja dianggap merupakan padanan kata”pornografi” yang merupakan terjemahan dari “pornography” dalam Bahasa Inggris. Hal itu sesuai dengan pengertian”kesusilaan” yang dibedakan dengan pengertian”pornography” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dibuat oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
  • 4. KESUSILAAN DAN PORNOGRAPFI 4 “kesusilaan” berasal dari akar kata “Susila” yang berarti”baik budi bahasanya; beradap; sopan” selain juga diartikan sebagai “adat istiadat yang baik; sopan santun; kesopanan; keadaban; kesusilaan”. Juga diartikan sebagai “pengertian tentang adab” “kesusilaan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna “perihal Susila; yang berkaitan dengan adab dan sopan santun”. Selain itu diartikan pula”norma yang baik; kelakuan yang baik; tata krama Kesusilaan ,”pornography” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:Penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu berahi. Arti yang lain adalah: Bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam seks.Dengan kata lain,”pornography” adalah kata lain dari “cabul” atau”pencabulan Pornografi 1 2 1 2
  • 5. 5 Pasal 172 UU I TAHUN 2023 Tentang KUHP Menegaskan Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bunyi pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan Di Muka Umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat
  • 6. 6 Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H.,FCBArb Ahli Hukum Indonesia “Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa arti”kesusilaan” sangat jauh berbeda dari arti”pornography”. “Kesusilaan” berkaitan dengan adab atau sopan santun, sedangkan ”pornography” berkaitan dengan “pencabulan” atau berkaitan dengan “perbuatan cabul”. Ternyata, pembuat UU ITE telah menyamakan atau mencampuradukkan antara arti “kesusilaan” dan “pornography”.
  • 8. Pasal 1 Angka 1 UU Nomor 44 Tahun 2008 8 menyebutkan bahwa Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat. Tentang Pornografi
  • 9. 9 Pornografi merupakan makna yang berasal dari Yunani yaitu Phornographia yang bermakna tentang sebuah tulisan atau gambaran tentang seseorang pelacur. Bahasa Yunani
  • 10. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 10 Adalah penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu berahi; 2 bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata- mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam seks Arti pornografi/por·no·gra·fi/
  • 11. Pasal 4 UU No. 44 Tahun 2008 11 Perseggamaan, Termasuk Persenggamaan yang Menyimpang Kekerasan Seksual Masturbasi Atau Onani Ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan Alat Kelamin Tentang Pornografi menyebutkan beberapa limitasi dari Pornografi, yaitu: Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat: Pornografi Anak
  • 13. UU UU NO. 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual BAB II TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL 13 Pasal 4 (1) Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terdiri Atas: a. pelecehan seksual nonfisik; b. pelecehan seksual fisik; c. pemaksaan d. pemaksaan kontrasepsi; e. pemaksaan sterilisasi; f. pemaksaan perkawinan; g. penyiksaan seksual; h. eksploitasi seksual; i. perbudakan seksual; dan j. kekerasan seksual berbasis elektronik.
  • 14. UU UU NO. 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (2) Selain Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tindak Pidana Kekerasan Seksual juga meliputi: a. perkosaan; b. perbuatan cabul; c. persetubuhan terhadap Anak, perbuatan cabul terhadap Anak, dan/ atau eksploitasi seksual terhadap Anak; d. perbuatan melanggar kesusilaan yang bertentangan dengan kehendak Korban; e. pornografi yang melibatkan Anak atau pornografi yang secara eksplisit memuat kekerasan dan eksploitasi seksual; f. pemaksaan pelacuran; g. tindak pidana perdagangan orang yang ditujukan untuk eksploitasi seksual; h. kekerasan seksual dalam lingkup rumah tangga; i. tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya merupakan Tindak Pidana Kekerasan Seksual; dan j. tindak pidana lain yang dinyatakan secara tegas sebagai Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturanperundang-undangan.
  • 15. UU Nomor 1 Tahun 2023 15 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juga menggabungkan pengaturan antara Kesusilaan dan Pornografi dalam satu Bab walaupun diatur dalam Pasal terpisah Pasal 406 Bagian Kesatu mengatur tentang Kesusilaan Di Muka Umum Sedangkan Pasal Pasal 407 Bagian Kedua mengatur tentang Pornografi
  • 16. UU NO. 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI 16 Pasal 4 (1) Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat: LARANGAN DAN PEMBATASAN Diatur dalam BAB II persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang kekerasan seksual masturbasi atau onani ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan alat kelamin; atau pornografi anak
  • 17. BAB VII KETENTUAN PIDANA Pasal 29 Setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah)
  • 18. PASAL INI DI DIAMBIL ALIH KEDALAM UU NO.1 TAHUN 2023 TENTANG KUHP 18 Setiap Orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan Pornografi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) Bulan dan pidana penjara paling lama l0 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling sedikit kategori IV dan pidana denda paling banyak kategori VI Bagian Kedua Pornografi Pasal 407
  • 19. Ancaman hukuman penjara terhadap tindak pidana pornografi dalam UU No. 1 Tahun 2023 lebih ringan 2(dua) tahun dari ancaman hukuman penjara pada UU No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi