3. Berdiri di Puncak karang tinggi
Menatap Huma yang sudah runtuh
Suasana tambah sukar kiranya kini
Hidup manusia telah pasrah pada haluan waktu
Suling nelayan dari muara sana
Makin asing membangkitkan kenangan lama
Jaring, Pukat, dan Gudang tinggal berbeda
Pasar dan kesibukan telah berpindah ke muara utara
Kini dan Hari silam Nasibmulah itu, Desaku..
Hidup tak henti sengketa, Selalu perang Saudara
4.
5. Pesan Dan Amanat Dalam Puisi
Nada Dan Rima
Nada:
Menyinggung orang desa tetapi membela nelayan
Rima:
Tidak Beraturan
6.
7. Puisi Tersebut menceritakan perubahan kehidupan desa sebagai
desa nelayan yang dahulu kehidupannya aman, tentram, dan
kehidupan pasar ikan yang ramai. Karna kesulitan hidup dan
kemajuan zaman , suasana kehidupan desa nelayan tersebut
berubah total.
Persaingan hidup semakin keras. Bahkan, sering terjadi perselisihan
karena mempertahankan hidup..
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menafsirkan makna kata:
Bait pertama: *Huma yang sudah runtuh= Padang yang telah gersang
(Tidak ada tumbuhan lagi)
*Haluan Waktu= Menunggu waktu
Bait kedua:
*Makin Asing= Biasa Terdengar
Bait Ketiga: *Hari Silam= Waktu yang lalu
*Perang Saudara= Saling berselisih
8. “Di Bukit”
(Aku) Berdiri dipuncak karang tinggi
(Aku) Menatap huma yang sedang runtuh (Gersang)
(Saat itu) Suasana (kehidupan) (ber)tambah sukar kiranya kini
(ke)hidup(an) manusia telah (di)pasrah(kan)pada haluan (perjalanan)
waktu
(Tiba-tiba terdengar) Suling nelayan dari muara sana
(Suara itu se)makin asing (sehingga) membangkitkan kenangan lama
Jaring, pukan dan gudang (sekarang) tinggal berbeda
(Suasana) pasar (ikan) dan kesibukan (pedagang) telah berpindah
kemuara utara
Kini dan hari silam nasibmulah
(Keadaannya telah berubah)itu, (itulah keadaan) desaku (saat ini)
(Ke)hidup(an desa) tak henti (dari per) sengketa (an),
Selalu (terjadi) perang saudara..