Tiga program utama diusulkan untuk mengelola kawasan Taman Nasional Tesso Nilo secara lestari:
1) Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat sekitar untuk meningkatkan ekonomi mereka melalui ekowisata dan rehabilitasi hutan bersama.
2) Mengusulkan lahan baru untuk pemukiman masyarakat dan menegakkan hukum terhadap pelaku perambahan hutan.
3) Melestarikan ekosistem Tesso Nilo dengan merehabilitasi la
2. Eksisting TN. Tesso Nilo
Mitra
Masyarakat Desa Lubuk
Kembang Bunga, Air Hitam,
& Bagan Limau
WWF , PME, AMPTN
Yayasan TN. Tesso Nilo, &
Mallacca Strait
Pemda Kab. Pelalawan,
TNI, POLRI
Green Radio
Permasalahan
Perambahan
Kebakaran Hutan
Konflik Tenurial
Konflik Satwa Liar &
Manusia
Potensi
TNTN Sudah Ditetapkan
Keanekaragaman Hewan :
Gajah Liar ± 150 ekor
Keanekeragaman Tumbuhan
: ± 215 Jenis Pohon
SDA Air : Hulu/terdapat 10
sungai/anak sungai
3. Kondisi Awal
• Perambahan
Kawasan Hutan
untuk
Perkebunan
Kelapa Sawit
Masyarakat.
• Pada Awal
Tahun 2017 Luas
Tutupan Hutan
18.305 Ha atau
22,37 % Dari
Total Luas
Kawasan 81.793
Ha.
4. Tantangan - Peluang
• fddfgdfgfd • fddfgdfgfdHambatan
1. Sulitnya Merubah Pola Pikir
Masyarakat
2. Ketergantungan Masyarakat Terhadap
Sawit
3. Cukong/Pemodal/Pemilik Lahan Luas
Merupakan Tokoh Penting/Berpengaruh
di Masyarakat
Peluang
1. Kurangnya Kekompakan
Masyarakat/Perambah
2. Mulai Ada Kesadaran Akan
Keberadaan & Pentingnya TN. Tesso Nilo
3. Sebagian Masyarakat Sudah Ada Yang
Mau Diajak Bicara dan Kerjasama
5. Intervensi Program/Kegiatan
• Kegiatan DIPA Balai TNTN 2017-2-18
• Kegiatan / Program Mitra seperti WWF & Yayasan TN. Tesso
Nilo
• Swadaya Masyarakat Tiga Desa (Desa Lubuk Kembang Bunga,
Air Hitam, dan Bagan Limau)
6. Role Model 1 : Strategi Penyelamatan
Hutan TN. Tesso Nilo Yang Masih Utuh Dengan
Melibatkan Masyarakat Desa Sekitar
Resort Air Hitam, SPW I LKB
Resort Lancang Kuning, SPW I LKB
Resort Nilo, SPW II Baserah
•A. Membangun
Kesepakatan dengan
masyarakat
•B. Pengelolaan Ekowisata
berbasis masyarakat
•C. Rehabilitasi bersama
mitra dan masyarakat
Kemitraan
•A. Budidaya Lebah Madu
•B. Penanaman Mandiri
•C. Pemberdayaan
Perempuan
•D. Pendampingan
Masyarakat
•E. Hubungan Masyarakat,
Publikasi, & Sosialisasi
Peningkatan
Ekonomi
Masyarakat
•A. Perlindungan dan
Pengamanan
•B. Penanggulangan
Kebakaran Hutan
•C. Mitigasi Konflik
manusia dan satwa
Pencegahan
Perambahan
Baru
Tujuan :
1. Menimbulkan rasa memiliki
masyarakat dengan cara
memberikan ruang dan peran
aktif yang lebih besar kepada
masyarakat sekitar kawasan
dalam perlindungan,
pemanfaatan, dan pengawetan
kawasan TN. Tesso Nilo melalui
peningkatan ekonomi masyarakat
seperti pengembangan usaha
dan peningkatan ekowisata
berbasis masyarakat di kawasan
TN. Tesso Nilo.
2. Mengurangi tekanan
perambahan baru yang
mengancam tutupan hutan TN.
Tesso Nilo dengan kehadiran
petugas BTNTN, mitra (TNI,
POLRI, LSM), dan masyarakat
desa sekitar kawasan di dalam
kawasan hutan TN. Tesso Nilo.
Strategi / Langkah-Langkah :
7. Kondisi Yang Diinginkan
1. Adanya Kesepakatan Kolaborasi Dalam
Ekowisata, Zona Rehabilitasi, dan Zona
Tradisional.
2. Adanya Alternatif Usaha Ekonomi Yang
Berkembang di Tengah-tengah
Masyarakat.
3. Laju Perambahan Dapat Diturunkan
8. Kondisi Saat Ini
1. Kemitraan
A. Kerjasama Penguatan Fungsi Kawasan 6 PKS (3 PKS Sedang Proses)
B. Pemulihan Ekosistem Seluas 203 Ha & 592 Ha sedang dalam Proses dengan PT. Energi Mega
Persada Malacca Strait.
C. Terbentuknya 10 Kelompok Masyarakat Yaitu : Perkumpulan Masyarakat Ekowisata (PME),
Kelompok Perempuan Batang Nilo (PERBANI), Asosiasi Petani Madu Tesso Nilo (AMPTN),
Kelompok Merangkai Budaya, Kelompok Pinang Balirik, Kelompok Pemuda Konservasi (KPK),
Kelompok Nilo Bertuah, Kelompok Tani Maju Bersama, Kelompok Lubuk Dulang.
D. Masyarakat Mitra Polhut Sebanyak 30 Orang
9. Kondisi Saat Ini
2. Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Usaha Ekonomi Produktif :
1. Pembibitan Pinang (TW III)
2. Pemandu dan Pengelola Wisata
3. Rumah Jamur
4. Herbal/Jamur Tradisional
5. Souvenir dan Kerajinan Tangan
6. Pembibitan Tanaman Hutan
7. Homestay, 8 Unit
8. Ternak Sapi
9. Ternak Kambing
10. Sewa Sepeda
11. Sewa Pompong
12. Madu Hutan
13. Tari Tradisional
14. Budidaya Ikan Kerambah
15. Kredit Union – Koperasi Simpan
Pinjam
10. Kondisi Saat Ini
3. Pencegahan Perambahan Baru
1. Tahun 2018 Luas Tutupan Hutan 18.104 Ha atau 22,13
% dari Total Luas Kawasan 81.793 Ha.
2. Perambahan Tahun 2017-2018 Seluas 201 Ha atau
turun 93,24 % dari tahun 2015-2016 seluas 2.976 Ha.
11. Pembelajaran
• Mengajak dan merangkul masyarakat dengan cara
memberikan ruang dan peran aktif yang lebih besar kepada
masyarakat sekitar kawasan dalam perlindungan,
pemanfaatan, dan pengawetan kawasan TN. Tesso Nilo
• Dukungan dan kerjasama mitra harus terus dijaga dan
ditingkatkan
12. Role Model 2 / Revitalisasi Ekosistem Tesso Nilo :
Solusi Pengelolaan Kawasan TN. Tesso Nilo Yang Dirambah
Resort Air Hitam, SPW I LKB
Resort Bagan Limau, SPW I LKB
Resort Nilo, SPW II Baserah
Tanah Objek
Reforma
Agraria (TORA)
• A. Penyadartahuan kepada masyarakat didalam
kawasan TN. Tesso Nilo
•B. Koordinasi/ konsultasi dengan Ditjen Planologi/BPKH
untuk memohon alokasi lahan di luar TN. Tesso Nilo
untuk pemukiman
• C. Mendorong percepatan konsep penyelesaian
perambahan dalam TN. Tesso Nilo melalui Tim RETN
Penegakkan
Hukum
• A. Tipologi Perambahan
• B. Perlindungan dan Pengamanan
• C. Penanggulangan Kebakaran Hutan
• D. Mitigasi Konflik manusia dan satwa
• E. Penegakkan Hukum oleh Ditjen Gakkum
Perhutanan
Sosial /
Kemitraan
• A. Pengelolaan Ekowisata berbasis masyarakat
• B. Rehabilitasi berbasis masyarakat
• C. Peningkatan Ekonomi masyarakat,
• D. Hubungan Masyarakat, Publikasi, & Sosialisasi
13. Kondisi Yang Diinginkan
1. Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
Memohon alokasi lahan diluar kawasan hutan TN. Tesso Nilo sebagai
tempat pemukiman masyarakat dari dalam TN. Tesso Nilo.
2. Penegakkan Hukum
a. Identifikasi luas perambahan
b. Identifikasi pelaku perambahan
c. Penegakkan hukum bagi pelaku perambahan (Cukong & Pemodal)
3. Perhutanan Sosial / Kemitraan
a. Masyarakat yang tinggal dan/atau berkebun dalam kawasan hutan TN.
Tesso Nilo setelah direlokasi diberikan akses memanfaatkan tanaman
sawit dalam waktu tertentu dan diberikan tanggung jawab untuk
melakukan rehabilitasi dengan tanaman hutan dan tanaman lokal
lainnya (sesuaikan dengan aturan yang berlaku)
b. Pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat
c. Rehabilitasi kawasan hutan yang dirambah
d. Kolaborasi pengelolaan dan pemanfaatan zona rehabilitasi bersama
mitra dan masyarakat sekitar
14. Kondisi Saat Ini
1. Tanah Objek Reforma Agraria
Dokumen usulan lokasi / areal TORA di Ekosistem Tesso Nilo
1. Data kepemelikan lahan masyarakat di Resort Air Hitam & Bagan
Limau (Klaim Masyarakat Desa Bagan Limau dan Pondok Kempas
di dalam TN. Tesso Nilo).
2. Matriks target operasi – cukong/aktor/pemodal/pemilik lahan
luas >25 Ha.
3. Penanganan kasus TIPIHUT :
Perambahan 2 kasus, dalam proses Penyidikan
Illegal logging, 3 kasus, 2 Kasus P21 dan 1 kasus dalam proses
Penyidikan
Kebakaran hutan 4 kasus, 2 Kasus P21 dan 2 kasusdalam
proses Penyidikan
Penangkapan alat berat 5 kasus, dalam proses Penyidikan
2. Penegakkan Hukum
15. Kondisi Saat Ini
3. Perhutanan Sosial / Kemitraan
1. Telah berhasil merangkul beberapa kelompok
masyarakat (Desa Bagan Limau, Dusun Pondok
Kempas, dan sebagian Toro untuk diajak bicara
mengenai penyelesaian perambahan).
2. Rehabilitasi kawasan seluas 200 Ha,
3. Pemulihan Ekosistem seluas 3 Ha / 1000 Batang
tanaman kehidupan di Zona Rehabilitasi
kerjasama dengan PT. PLN dan UNRI,
4. Pemulihan Ekosistem seluas 50 Ha di Desa Lubuk
Kembang Bunga (Toro),
5. Rehabilitasi hutan oleh oleh MMP (masyarakat)
(Desa Bagan Limau seluas 25 Ha dibantu oleh
Yayasan TN. Tesso Nilo,
6. Rehabilitasi DAS seluas 592 Ha (sudah
mendapatkan persetujuan dari Dirjen KSDAE,
tahap mencari pihak Ke-3 serta melibatkan
masyarakat Resort Air Hitam dan Bagan Limau)
16. Pembelajaran
1. Merubah pola pikir masyarakat sangat sulit dan penuh
tantangan, pola pikir yang ingin dibangun adalah
menimbulkan kesadaran akan pentingnya keberadaan
kawasan hutan TN. Tesso Nilo dan manfaatnya bagi
masyarakat.
2. Komunikasi, koordinasi, dan merangkul berbagai pihak
secara intensif sangat diperlukan guna mendorong
percepatan program kerja tim RETN dengan melakukan
penyiapan data-data
3. Penegakkan hukum harus dilakukan bersama TNI, POLRI,
dan Masyarakat yang diwujudkan dalam kehadiran
personil di lapangan secara terus menerus guna
menguasai kembali dan mengembalikan fungsi kawasan
hutan TN. Tesso Nilo sehingga mendapatkan kembali
kedaulatan pengelolaan kawasan konservasi secara utuh
dan lestari.