Power Point Skripsi 2020 dengan judul "ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENILAIAN KINERJA PADA KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG
"
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENILAIAN KINERJA PADA KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG
1. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD
SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENILAIAN KINERJA
PADA KOPERASI KARTIKA SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
Retno Auliaika (11160745)
2. Negara Indonesia merupakan negara yang masuk
dalam urutan ke empat sebagai negara terbesar di asia
dengan jumlah penduduk 267,7 juta jiwa dengan tingkat
perekonomian nasional masih di bawah rata-rata. Berbagai
hal telah diupayakan pemerintah Indonesia dengan salah
satunya pengembangan aktivitas ekonomi yaitu membentuk
koperasi.
Menurut UU pasal 33 yang memuat tentang dasar
demokrasi ekonomi, Koperasi masuk dalam kategori tersebut
yang dimana koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan
prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan dan kegotong-royongan yang beranggotakan
orang-orang dengan tujuan untuk secara bersama-sama
bekerja memajukan kepentingan-kepentingan ekonomi
bersama.
LATAR BELAKANG
3. Jenis
Tahun
2016 2017 2018 2019
Anggota 389 397 437 468
Patisipasi Anggota 260 216 296 390
Jenis
Pendapatan
Tahun
2016 2017 2018 2019
Usipa 1,251,229,001 1,411,273,210 1,675,261,781 2,001,787,200
Pertokoan 1,057,292,252 978,215,200 1,397,226,300 1,720,562,850
Jumlah 2,308,521,253 2,389,488,410 3,072,488,081 3,722,350,050
Berdasarkan dari hasil data yang diperoleh, Koperasi
Kartika Sultan Ageng Tirtayasa menunjukan adanya
perkembangan denga perolehan pendapatan yang terus
naik.
Namun jika dilihat antara usaha simpan pinjam dengan
pertokoan tentu usaha simpan pinjam lebih tinggi dibanding
dengan pertokoan. Selain itu pendapatan atas pertokoan
terdapat penurunan yang cukup tinggi antara tahun 2016
menuju tahun 2017 dan mulai mengalami kenaikan pada
tahun 2018 hingga 2019 ini. Pihak pengelola harus
memperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi
jalannya usaha koperasi agar tidak berdampak lebih buruk
Kurangnya pengelolaan serta peran koperasi untuk
memperhatikan anggota sehingga mengakibatkan
rendahnya minat anggota untuk berperan aktif di koperasi.
Faktor lain juga dapat mempengaruhi minat anggota salah
satunya tidak terpenuhi kebutuhan anggota. Hal ini dapat
mengancam kelangsungan kemajuan koperasi karena
jumlah anggota koperasi saja tidak dapat menentukan
tingkat keberhasilan dari suatu koperasi.
Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi
dan visi organisasi untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang. Balanced Scorecard
memungkinkan organisasi untuk melihat bisnis
dalam sisi keuangan dan non keuangan demi
perbaikan kinerja dimasa mendatang.
4. IDENTIFIKASI MASALAH
No. 1 No. 3 2020
No. 2 No. 4
Adanya penurunan
pendapatan usaha
pada Koperasi
Kartika Sultan
Ageng Tirtayasa
Rendahnya
kesadaran anggota
sehingga dinilai
kurang aktif
berpartisipasi di
koperasi
rendahnya
permintaan pasar
mempengaruhi
hubungan
kemitraan bisnis
Kurangnya kualitas
sumber daya
manusia pada
Koperasi Kartika
Sultan Ageng
Tirtayasa
5. TEORI
Malayu S Hasibuan
Menilai rasio hasil kerja nyata
dengan standar kualitas maupun
kuantitas yang dihasilkan setiap
karyawan
PENILAIAN KINERJA
Simamora Bilson
Suatu proses dengannya suatu organisasi
mengevaluasi pelaksana kerja individu. kegiatan
ini dapat memperbaiki keputusan - keputusan
personalia dan memberikan umpan balik kepada
para karyawan tentang pelaksanaan kerja
mereka serta memungkinkan perusahaan untuk
mengetahui seberapa baik karyawan bekerja jika
dibandingkan dengan standar-standar organisasi
Mulyadi
Terdiri dari kata balance (seimbang) dan scorecard
(kartu skor). Kata balance diartikan sebagai kinerja
yang diukur secara berimbang dari sisi keuangan dan
non-keuangan, mencakup jangka pendek dan jangka
panjang, serta melibatkan bagian internal dan eksternal
perusahaan. Sedangkan kata scorecard adalah kartu
yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
BALANCED SCORECARD
Robert S Kaplan dan David P Norton
Suatu metode penilaian yang mencakup empat
perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan,
yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, Balanced
Scorecard menekankan bahwa pengukuran
keuangan dan non keuangan harus merupakan
bagian dari informasi bagi seluruh pegawai dari
semua tingkatan bagi organisasi
7. PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD
Content
Content Here
Text
Your Content Here
Content Here
Perspektif Keuangan
Content
Text
Content Here
Rasio Likuiditas Rasio Lancar
(Current Ratio)
Rasio Aktivitas Rasio Perputaran
Piutang
Rasio Solvabilitas Rasio Hutang Terhadap Modal
(Debt to Equity Ratio)
Rasio Profitabilitas Rasio Pengembalian Aset
(Return On Asset Ratio)
Perspektif Pelanggan
Perspektif Proses Bisnis
Internal
Perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan
Peningkatan Jaringan Network growth
Unit Kerja Ratio
Tingkat Produktivitas Pekerja
Tingkat Persentase Pelatihan Pekerja
9. Perspektif Keuangan
Rasio
Likuiditas
Rasio
Solvabilitas
Rasio
Profitabilitas
Rasio
Aktivitas
Rasio Lancar
Atau
Current Ratio
=
Aktiva lancar
Hutang lancar
𝑥 100%
=
Rp. 4.296.516.351
Rp. 977.297.823
𝑥 100%
= 439, 6%
Rasio Hutang Terhadap Modal
Atau
Debt To Equity Ratio
=
Total hutang
Total modal
𝑥 100%
=
Rp. 986.052.823
Rp. 3.287.606.073
𝑥 100%
= 29,9%
Pengembalian Aset
Atau
Return On Asset
=
Laba bersih
Total Aset
𝑥 100%
=
𝑅𝑝. 206.241.863
𝑅𝑝. 4.479.900.759
𝑥 100%
= 4,6%
Perputaran Piutang
=
Penjualan bersih
Piutang dagang
𝑥 100%
=
𝑅𝑝. 206.241.863
𝑅𝑝. 28.500.000
𝑥 100%
= 7,24%
10. PERYATAAN
HASIL PENILAIAN
Sangat
Puas
Puas
Cukup
Puas
Tidak
Puas
Sang
at
Tidak
Puas
1 Identitas Diri
2 Identitas Diri
3 26 45 11 0 0
4 41 40 1 0 0
5 7 57 17 1 0
6 44 36 2 0 0
7 41 38 3 0 0
8 26 55 1 0 0
9 18 60 4 0 0
10 16 61 5 0 0
NO DIMENSI TOTAL
BOBOT
RATA-RATA
(%)
1 Sangat Puas 219 5.48
2 Puas 392 9.8
3 Cukup Puas 44 1.1
4 Tidak Puas 1 0.03
5 Sangat Tidak Puas 0 0
TOTAL RATA-RATA 16.41
INDEKS PENILAIAN 20
Perspektif Pelanggan
11. Tingkat Produktivitas Pekerja
=
Pendapatan bersih ∶ Jumlah pekerja
Pendapatan bersih
𝑥 100
=
Rp. 206.241.863 ∶10
Rp.206.241.863
𝑥 100
=10 %
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Tingkat Persentase Pelatihan Kerja
=
Pekerja yang diberikan pelatihan
Total pekerja
𝑥 100
=
11
10
𝑥 100
=27,27 %
Network Growth Ratio =
Jumlah Unit aktif
Total mitra
Network Growth Ratio =
39
215
Network Growth Ratio = 18,1 %
Perspektif Proses Bisnis Internal
12. NO INDIKATOR KINERJA UTAMA
Tahun (%)
BOBOT (%) SKOR (%)
KRITERIA
PENILAIAN2018 2019
A. Perspektif Keuangan
1 Rasio Likuiditas 534.4 439.6 10 487 Sangat Baik
2 Rasio Solvabilitas 23.66 29.99 10 26.83 Sangat Baik
3 Rasio Profitabilitas 5.55 4.6 10 5.08 Cukup Baik
4 Rasio Aktivitas 20.74 7.24 10 13.99 Sangat Baik
B. Perspektif Pelanggan
1 Survey Kepuasan Pelanggan 20 16.41 Sangat Baik
C. Perspektif Proses Bisnis Internal
1 Perkembangan mitra 20 18.1 Sangat Baik
D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
1 Produktivitas Pekerja 10 10 Sangat Baik
2 Persentase Pelatihan Pekerja 10 27.27 Sangat Baik
13. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang telah dilakukan pada
koperasi Kartika Sultan Ageng Tirtayasa menggunakan balanced scorecard
untuk menilai kinerja dengan 4 metode penilaian yaitu perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembel
ajaran dan pertumbuhan didapatkan perhitungan dengan perolehan rata-rata
nilai sebesar 75,58% yang artinya Koperasi Kartika Sultan Ageng Tirtayasa
masuk kategori dalam keadaan “Sehat”