SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
1 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
HAND OUT
Topik : Hubungan Gizi Dengan Kesehatan Reproduksi
Sub Topik : 1. Gizi dan fertilitas
2. Hubungan status gizi dengan menarche
3. Hubungan gizi dengan menstruasi
4. Prinsip gizi pada usia menopause
5. Gizi ibu hamil dengan gangguannya
Mata Kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
Waktu : 150 menit
Dosen : Restiana Widiawati, Amd.Keb
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tentang hubungan gizi dan fertilitas
2. Menjelaskan tentang hubungan status gizi dengan menarche
3. Menjelaskan tentang hubungan gizi dengan menstruasi
4. Menjelaskan tentang prinsip gizi pada usia menopause
5. Menjelaskan tentang gizi pada ibu hamil
Referensi
1. Sibagariang, Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: CV. Trans
Info Media
2. Banudi, La. 2012. Gizi Kesehatan Reproduksi : buku saku bidan. Jakarta: EGC
3. Fairus, Martini. 2010. Gizi & Kesehatan Reproduksi: buku saku. Jakarta: EGC
2 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
A. GIZI DAN FERTILITAS
Fertilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan. Pada pria masa fertilitas
tertinggi terjadi antara 24 sampai 35 tahun karena pada saat tersebut merupakan
tingkat kesehatan fisik dan mental tertinggi. Pada wanita fertilitas tertinggi pada
usia 20-30 tahun ketika kesehatan fisik dan mental dalam keadaan tertinggi.
Fertilitas seseorang sering dikaitkan dengan kemampuannya untuk hamil dan
melahirkan anak dengan kondisi sehat. Semakin banyak jumlah anak yang
dilahirkan dikatakan bahwa orang tersebut mempunyai tingkat fertilitas yang
baik.
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung setelah
paling tidak 1 tahun dalam hubungan yang normal dan tidak menggunakan
kontrasepsi apapun. Masalah infertilitas total atau sebagian pada pria adalah 40%
sampai 50%, factor pada wanita antara 40% sampai 50%, dan factor yang tidak
diketahui sekitar 10% sampai 20% dari kasus yang ditemui. Salah satu factor
umum sebagai penyebab infertile baik pada pria maupun wanita adalah defisiensi
nutrisi berat. Oleh karena itu perlu diperhatikan jenis-jenis zat gizi yang dapat
mendukung fertilitas.
1. Zat Gizi Pendukung Fertilitas
Gizi dapat meningkatkan kesuburan seseorang sebenarnya sudah menjadi
pengetahuan umum. Akan tetapi tidak semua orang mampu menerapkannya.
Diperlukan pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat
meningkatkan kesuburan dan makanan yang harus dihindarkan agar
kesuburan tetap terjaga. Beberapa zat gizi pendukung fertilitas, antara lain
(Banudi, 2012):
a. Karbohidrat
3 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
Sebagai zat pembangkit energy karbohidrat diperlukan untuk mendukung
fertilitas. Zat ini juga menjaga kebugaran agar fertilitas dapat berjalan
dengan cara namun karbohidrat yang tidak terpakai dapat tertimbun
menjadi lemak oleh sebab itu asupan karbohidrat juga perlu diperhatikan
agar tidak terjadi obesitas. Obesitas juga dapat menurunkan libido pada
pria dan wanita.
Contoh: Nasi, gandum, roti dll
b. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energy menghasilkan 9 Kkal untuk
setiap gramnya. Pengaruhnya dalam fertilitas sebagai peningkat libido
pada pria dan wanita. Sesekali kita dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan dengan kandungan lemak yang ada didalamnya. Kandungan
lemak akan menjaga jaringan pada organ wanita tetap terlumasi dan
menjadikan tetap lembut. Kolestrol dalam daging juga akan membantu
produksi hormone testosterone pada wanita. Seperti kita ketahui, hormone
ini dan hormone lain seperti LH dan FSH membantu dalam meningkatkan
proses pembentukan ovum atau sel telur pada wanita.
Contoh : advokad dan coklat
c. Protein
Berfungsi untuk memelihara sel dan jaringan. Salah satu yang bermanfaat
sebagai zat penyuburan pada pria adalah kelompok asam amino misalnya
asam amino esensial, arginine dan triptofan. Arginin dapat mencegah
kemandulan, memperkuat tahan hidup sperma dan membantu membuka
aliran adalah pada alat kelamin sehingga meningkatkan libido. Selain itu
triptofan dapat memacu produksi serotonin dan bersifat menenangkan
saraf sehingga meningkatkan libido.
Contoh : untuk asam amino terdapat pada kuning telur, susu, daging segar,
ikan, tempe, tahu. Untuk arginine terdapat pada coklat gandum, kacang-
kacangan, seafood.
d. Vitamin
4 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
Zat organic kompleksi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sangat kecil
dan pada umumnya dibentuk oleh tubuh sehingga harus didatangkan dari
makanan. Ada beberapa kelompok dapat berfungsi sebagai penyubur baik
pada pria maupun wanita, yaitu:
1) Vitamin A
Pada pria, vit A berperan dalam pembentukan sperma sedangkan pada
wanita berperan dalam pembentukan sel telur sehingga sel telur dan
sperma siap bersatu
2) Vitamin B Kompleks
Vitamin B kompleks berperan mengaktifkan hormone kelamin pria
serta mempengaruhi pembentukan sperma, vitamin B kompleks juga
mengandung asam folat yang memiliki khasiat untuk mempersiapkan
pembuahan sel telur pada wanita dan juga mendorong nafsu seksual
pada pria dan wanita.
3) Vitamin C
Vitamin C dapat membantu menjaga kesehatan sel, meningkatkan
penyerapan asupan zat gizi dan memperbaiki system kekebalan tubuh.
Bgai pria, antioksidan ini memperbaiki mutu sperma dengan cara
mencegah radikal bebas yang merusak lapisan pembungkus sperma.
e. Zink (Zn): fungsi lain Zn, yaitu berperan dalam pengembangan fungsi
reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
Makanan yang dianjurkan untuk meningkatkan kesuburan:
a. Pilih makanan yang belum disuling seperti nasi, roti, sereal, atau biji-
bijian.
b. Pilih makanan yang segar seperti sayuran baru setiap hari.
c. Perbanyak konsumsi kacang-kacangan seperti kacang polong, kedelai.
d. Telur merupakan sumber protein yang baik karena mengandung nutrisi
untuk pertumbuhan anak.
e. Konsumsi ikan segar minimal seminggu sekali.
5 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
f. Konsumsi vitamin B seperti B6, B12, asam folat karena berpengaruh
terhadap kesuburan.
g. Konsumsi zat besi karena perempuan anemia cenderung berkurang
kesuburannya.
h. Masak makanan dengan cara dikukus.
i. Makanan rendah lemak, cukup protein, perbanyak buah dan sayuran.
Pengaturan pola makan ini harus sudah dimulai sejak usia 19-26 tahun,
dan dilengkapi dengan olahraga teratur, serta menghindari stress. Beberapa
hal yang harus diperhatikan:
a. Hindari makanan olahan dan mengandung bahan-bahan tiruan seperti keju
olahan, daging olahan, sosis, makanan beku, makanan kaleng.
b. Gunakan sedikit mungkin sayur kalengan, kacang asin dan minyak
terhidrogenasi.
c. Hindari minum kafein, karena menyebabkan berkurangya kesuburan.
Hasil penelitian minum 4 gelas kopi sehari dapat menyebabkan kadar
prolactin dalam darah menurun yang dapat mengurangi fertilitas. Tetapi
kadar prolactin yang meningkat seperti pada peminum alcohol juga dapat
mengganggu siklus haid.
2. Peran Gizi dalam Meningkatkan Fertilitas dan Pencegah Kemandulan
a. Peran Gizi dalam Meningkatkan Fertilitas
Gizi sangat penting peranannya dalam meningkatkan kesehatan
reproduksi. Fungsi seks sangat dipengaruhi oleh glandula endokrin yang
menghasilkan hormone reproduksi. Untuk menghasilkan hormone tersebut
diperlukan gizi. Menurut dr. Ali Khomsan, fungsi seks dan reproduksi
akan berjalan baik bila kita dapat memenuhi kecukupan gizi. Apabila
asupan gizi tersebut kurang, akan muncul gangguan seperti tidak
berkembangnya organ seks, menopause dini dan impotensi (disfungsi
ereksi). Organ seks yang tidak berkembang secara sempurna tentu akan
berdampak terhadap fertilisasi seseorang. Beberapa perkembangan organ
6 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
seks dibawah ini menjelaskan pentingnya peranan nutrisi dalam
memengaruhi perkembangan organ tersebut.
1) Glandula adrenal menghasilkan hormone seks. Untuk aktivasinya
memerlukanvitamin A, B, asam pantotenat, niasin, vitamin C, E dan
asam lemak tak jenuh. Gangguan glandula adrenal menyebabkan
penurunan libido.
2) Testis menghasilkan testosterone dan sperma. Testosteron berperan
penting dalam merangsang nafsu seks. Testosteron bersama vitamin A,
C, E dan asam folat menghasilkan sperma. Sperma diketahui
mengandung kalsium, Mg, Zink, sulfur, vitamin B12 dan vitamin C.
Kekurangan vitamin E menyebabkan degenerasi organ reproduksi.
Konsumsi zink yang tidak mencukupi menyebabkan sperma kurang
lincah dan infertile (tidak subur).
3) Organ seks perempuan (ovarium) menghasilkan estrogen dan
progesterone. Pembentukan hormone ini memerlukan vitamin B, asam
folat, niasin, vitamin E dan zink. Gangguan produksi estrogen
menyebabkan keterlambatan pendewasaan kelamin dan tidak
berkembangnya organ reproduksi, termasuk payudara.
4) Hormon-hormon seks memerlukan kolesterol. Karena itu, konsumsi
kolesterol tetap perlu, tetapi tidak boleh berlebihan. Selama kita cukup
mengonsumsi vitamin B kompleks, vitamin C, E, magnesium dan
zink, kolesterol dapat dimetabolisme oleh tubuh dengan baik.
Infertilitas dapat terjadi pada pria maupun perempuan dan hal ini
sering disebabkan oleh defisiensi zink.
5) Impotensi berkaitan erat dengan rendahnya konsumsi magnesium, zink
dan vitamin B6, di samping factor lainnya seperti diabetes mellitus,
narkoba, alcohol dan tekanan emosional.
6) Hati yang nyaman dan tidak stress dapat mengantar pada kehidupan
seksual yang baik. Mengonsumsi cokelat adalah salah satu kiat untuk
memperbaiki mood yang sedang buruk. Hal ini dikaitkan dengan
7 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
kandungan fenitilamin atau suatu substansi mirip amfetamin.
Komponen ini dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak,
yang kemudia menghasilkan dopamine. Dampak dopamine dapat
memunculkan perasaan senang dan perbaikan suasana hati.
Fenitilamin juga dianggap mempunyai khasiat afrodisiak yang
memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta.
b. Peran Gizi dalam Pencegahan Kemandulan
Infertilitas yang berdampak pada kemandulan dapat dicegah dengan
pengaturan pola makan. Pengaturan pola makan ini harus sudah dimulai
ketika bayi masih dalam kandungan, sehingga dapat melahirkan bayi
dengan berat badan lahir normal. Karena berdasarkan hasil penelitian bayi
lahir dengan berat badan rendah berpengaruh terhadap kesuburannya
ketika ia dewasa.
Kekurangan nutrisi pada seseorang akan berdampak pada penurunan
fungsi reproduksi. Hal ini dapat diketahui apabila seseorang mengalami
anoreksia nervosa, akan terlihat perubahan hormonal tertentu, yang
ditandai dengan penurunan berat badan yang mencolok, hal ini terjadi
karena kadar gonadotropin dalam serum dan urine menurun, disertai
penurunan pola sekresinya. Kejadian tersebut berhubungan dengan
gangguan fungsi hipotalamus.
Pada wanita anoreksia, kadar hormone steroid mengalami perubahan,
yaitu meningkatnya kadar testosterone serum dan penurunan ekskresi 17-
keto-steroid dalam urine, di antaranya androsteron dan epiandrosteron,
dampaknya terjadi perubahan siklus ovulasi. Jika anoreksia tidak terlalu
berat, dapat diberikan hormone GRH (gonadotropin relating hormone)
karena hormone tersebut dapat mengembalikan siklus menstruasi kearah
normal.
Status gizi berlebih atau kegemukan pada seorang wanita sebagai
penyebab infertilitas telah dikemukakan 2500 tahun yang lampau oleh
Hipocrates. Pada zaman sekarang telah diketahui obesitas dan kelebihan
8 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
berat badan dapat mengakibatkan gangguan siklus haid, siklus haid tanpa
disertai keluarnya sel telur (anovulasi), infertilitas dan sindrom ovarium
polikistik (sel telur tidak terbentuk).
Penelitian epidemiologis pada tahun 1994 oleh Goldstein,
mendapatkan wanita obesitas dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih
dari 27 kemungkinan akan mengalami infertilitas karena anovulasi.
Obesitas mengakibatkan peningkatan hormone insulin karena
meningkatnya tahanan terhadap kerja hormone insulin. Peran insulin
sangat kompleks. Insulin merangsang pengeluaran hormone androgen.
Insulin bersama androgen memengaruhi pola penumpukan lemak tubuh.
Selain itu, jaringan lemak juga menghasilkan hormone leptin. Kadar
leptin yang tinggi pada wanita dihubungkan dengan menarche dini,
sedangkan menurunnya kadar leptin dihubungkan dengan membaiknya
fungsi indung telur pada wanita obesitas dengan sindrom ovarium
polikistik.
Obesitas juga menyebabkan perubahan sekresi hormone hipotalamus
berupa peningkatansekresi lh (luteinizing hormone). Sekresi LH yang
berlebihan menyebabkan gangguan pematangan folikel, sehingga terjadi
ovulasi infertile atau anovulasi.
Status gizi kurang karena supan kurang misalnya karena anoreksia
menyebabkan perubahan kadar hormone steroid, ketika terjadi
peningkatan kadar testosterone serum yang kemudian dapat menyebabkan
perubahan siklus ovulasi. Selain itu konsumsi nutrisi yang tidak seimbang
berperan terhadap kejadian amenore. Sedangkan kekurangan zat gizi
seperti kekurangan zat besi pada penderita anemia dapat menyebabkan
berkurangnya kesuburan.
9 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
B. HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENARCHE
Menarche adalah haid yang pertama kali terjadi yang merupakan ciri khas
kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Jadi menarche pada
wanita mengindikasikan bahwa alat reproduksinya sudah mulai berfungsi.
Menarche pada umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun. Diduga kejadian
menarche berhubungan dengan status gizi remaja. Semakin baik status gizi
seorang remaja, kejadian menarche akan semakin cepat, dan semakin buruk status
gizi remaja kejadian menarche semakin lambat.
Hubungan status gizi dengan menarche terkait dengan jumlah lemak dalam
tubuh. Jaringan lemak menghasilkan hormone leptin. Leptin diduga berperan pada
beberapa fungsi reproduksi wanita.Kadar leptin yang tinggi pada wanita
dihubungkan dengan menarche yang dini, sedangkan menurunnya kadarleptin
dihubungkan dengan membaiknya fungsi indung telur pada wanita penderita
obesitas dengan syndrome ovarium polikistik.
Jadi jelas bahwa status gizi pada remaja harus diperhatikan agar menarche
terjadi tidak terlalu dini yaitu pada usia 8 tahun atau setelah 18 tahun. Status gizi
baik pada remaja dapat diperoleh dengan konsumsi gizi seimbang sesuai dengan
kebutuhan pada masa remaja. Status gizi remaja dapat diketahui dengan
mengukur lingkar lengan atas (LILA) atau dengan mengukur Indeks Massa
Tubuh (IMT) remaja. Status gizi baik bila diperoleh LILA 23,5 cm atau nilai IMT
18,5-25.
Penilaian status gizi remaja harus dilakukan secara berkala minimal satu tahun
sekali agar diketahui bagaimana status gizi remaja dan tindakan dapat segera
dilakukan untuk mengembalikan remaja ke dalam status gizi baik, sehingga
perkembangan system reproduksi remaja berkembang sebagaimana mestinya.
10 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
C. HUBUNGAN GIZI DENGAN MENSTRUASI
Menstruasi adalah haid, merupakan perdarahan yang berasal dari uterus
sebagai tanda bahwa alat kandungannya menunaikan fungsinya, terjadi setiap
bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil
(Depkes, 1993).
Menstruasi terjadi sebagai akibat terlepasnya endometrium yang iskemia
akibat pengaruh hormonal. Pelepasan endometrium disertai perdarahan yang
disebut menstruasi yang berlangsung antara 2-8 hari.
Setelah masa menstruasi berakhir, endometrium kemudian tumbuh kembali
atau disebut juga endometrium mengadakan poliferasi, agar siap menerima ovum
yang telah dibuahi sebagai persiapan kehamilan. Apabila tidak terjadi pembuahan,
endometrium kemudian lisut dan terjadi menstruasi kembali dan seterusnya.
1. Gizi Menstruasi
Pada prinsipnya gizi pada saat menstruasi harus memperhatikan pola
makan seimbang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa zat gizi yang perlu
diperhatikan kecukupannya adalah sebagai berikut:
a. Zat Besi
Wanita mempunyai kebutuhan zat besi yang lebih banyak karena proses
fisiologis yang terjadi di sepanjang kehidupan wanita seperti menstruasi,
hamil dan menyusui. Hindari makanan yang mengandung EDTA
(etilenadiamina tetraasetik), misalnya bumbu salad, kerang kalengan, dan
beberapa buah dan sayuran yang diproses. EDTA dapat mengurangi zat
besi non-heme sebesar 50%.
b. Protein
Protein harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup saat menstruasi,
karena protein berperan dalam produksi hemoglobin atau pemeliharaan
sel-sel darah merah.
c. Vitamin C
11 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi heme (berasal dari daging)
dan zat besi non-heme (didapat dari jenis padi-padian, sayur dan kacang).
d. Asam folat, vitamin B12
Asam folat dan vitamin B12 diperlukan untuk perkembangan sel yang
normal. Kekurangan kedua vitamin ini mengakibatkan terganggunya
pembentukan sel darah. Sumber asam folat terdapat pada sayur bayam,
lobak, sayur berwarna hijau gelap dan sari buah jeruk. Sumber vitamin
B12 terdapat pada hati sapi, hati ayam, kuning telur, ikan kembung.
2. Prinsip Diet Pada Penderita Pre Menstrual Sindrom
Pre Menstrual Sindrom (PMS) adalah sekumpulan gejala berupa gangguan
fisik dan mental dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang
beberapa hari setelah menstruasi.
PMS terjadi akibat kombinasi dari berbagai factor yang kompleks salah
satunya adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi.
Penurunan kadar hormone estrogen setelah ovulasi memengaruhi
neurotransmitter di otak terutama serotonin. Serotonin memegang peranan
dalam regulasi emosi.
Pola hidup yang tidak sehat terutama factor nutrisi juga turut berperan
dalam menyebabkan PMS. Pola nutrisi yang tidak seimbang berupa diet tinggi
lemak, tinggi garam dan gula, rendah vitamin B (terutama vitamin B6,
vitamin E dan vitamin C) dan mineral (magnesium, zat besi, zink, mangan,
makanan sedikit serat dapat menimbulkan PMS. Konsumsi kafein (terdapat
dalam kopi, teh) serta alcohol yang berlebihan dapat memperberat gejala yang
ada. Kurang berolahraga dan kurang aktivitas fisik menyebabkan semakin
beratnya PMS.
Gejala-gejalanya:
a. Kelemahan umum (lelah, letih, pegal linu)
b. Akne
c. Nyeri kepala, punggung dan perut bagian bawah
d. Nyeri pada payudara
12 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
e. Konstipasi
f. Mood menjadi labil
Komposisi nutrisi yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
a. Kurangi asupan garam tubuh
Segala macam makanan asin sebaiknya dikurangi. Karena makanan asin
bersifat meretensi air sehingga dapat terjadi pembengkakan pada perut. Itu
sebabnya jika terlalu banyak mengonsumsi makanan asin menjelang
menstruasi perut sering kembung dan sakit.
b. Batasi konsumsi minuman beralkohol
Pada saat menjelang menstruasi, system dan cara kerja saraf sangat peka
sekali terhadap rangsangan. Alkohol mengandung zat etanol yaitu suatu
zat yang dapat merangsang system saraf pusat. Dengan demikian jika
minum alcohol tidak dibatasi maka cara kerja hormone dan system saraf
dalam tubuh akan terganggu. Akibatnya gangguan PMS yang
berhubungan dengan perasaan makin tidak terkontrol
c. Minum susu
Kebutuhan kalsium harian orang dewasa sekitar 1000 mg/hari. Jika jumlah
ini tercukupi, maka kalsium dalam tubuh dapat membantu mengurangi
gejala PMS seperti kram dan kejang perut. Hal ini karena kalsium yang
terdapat pada susu dan produk olahannya terbukti dapat membantu tubuh
melepaskan hormone endorphin (hormone yang dapat membantu
memberikan rasa nyaman) selama masa masa haid. Satu gelas susu
mengandung 300 mg kalsium, demikian pula dengan segelas yoghurt.
Untuk membatasi asupan lemak, maka dipilih susu skim atau yoghurt
rendah lemak.
d. Perbanyak makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, kacang-kacangan, gandum
dapat menghilangkan gejala PMS. Hal ini karena hubungan antara
karbohidrat dan serotonin (zat kimia otak), yang berfungsi mengendalikan
mood, nafsu makan dan tidur. Pada saat PMS makanan yang mengandung
13 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
karbohidrat kompleks terbukti dapat mempertahankan kadar serotonin
sehingga perubahan mood, kecanduan makan dapat dihindari.
e. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B6
Sumber vitamin ini ada pada ikan tuna, hati sapi/ayam dan lain-lain.
Tercukupinya kandungan vitamin B6 dalam tubuh terbukti dapat
mengontrol produksi serotonin (hormone saraf yang mencegah depresan),
sehingga otak merasa lebih rileks menjelang PMS. Tetapi batas maksimal
konsumsi vitamin B6 pada orang dewasa adalah 50 mg/hari. Dalam
jumlah yang lebih, vitamin B6 justru akan berfungsi sebagai racun dalam
tubuh.
14 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
D. PRINSIP GIZI PADA USIA MENOPAUSE
Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju
perubahan secara perlahan-lahan ke masa non-produktif yang disebabkan oleh
berkurangnya hormon estrogen dan progesteron. Menopause juga diartikan
sebagai masa berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia
45-5- tahunm atau berhentinya masa haid sama sekali.
Pada usia reproduktif indung telur (ovarium wanita) mengandung 200.000-
400.000 sel kecil (folikel) yang berisi bahan-bahan yang diperlukan untuk
membentuk sel telut. Indung telur juga menghasilkan dua jenis hormon utama,
yaitu estrogen dan progesteron. Dengan bertambahnya usia kemampuan indung
telur menghasilkan folikel dan hormon menurun.
Estrogen berperan melindungi wanita dari penyakit jantung dan stroke.
Penghentian produksi hormon estrogen berdampak pada meningkatnya kolesterol
LDH (kolesterol jahat), sementara kadar kolesterol HDL (kolesterol baik)
menurun. Kondisi ini menyebabkan risiko penyakit jantung dan stroke pada
menopause meningkat.
Estrogen juga berperan dalam mempertahankan mineral tulang. Berkurangnya
kadar estrogen pada menopause menyebabkan timbulnya risiko osteoporosis pada
usia menopause.
Degenerasi organ karena faktor usia pada menopause menyebabkan terjadi
penurunan fungsi organ tersebut, misalnya penurunan fungsi otak menyebabkan
lansia menjadi demensia (mudah lupa), penurunan fungsi saluran pencernaan
menyebabkan lansia mengalami konstipasi dan sebagainya.
Banyaknya risiko kesehatan yang dialami wanita usia menopause, maka sudah
sepantasnya perhatian besar diberikan pada masalah kesehatan wanita menopause,
misalnya pemberian layanan kesehatan wanita usia lanjut, mengatur gaya hidup
yang lebih sehat dengan memperhatikan gizi seimbang, menghindari stress,
mengawasi tekanan darah dan olahraga teratur.
15 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
1. Faktor Yang Mempengaruhi Kapan Seorang Wanita Mengalami
Menopause
a. Usia saat menstruasi pertama kali (menarche): semakin muda seseorang
mengalami haid pertama kalinya, semakin tua atau lama ia memasuki
masa menopause
b. Faktor psikis: status tidak menikah dan bekerja diduga memengaruhi
perkembangan psikis seorang wanita. Menurut penelitian, mereka akan
mengalami masa menopause lebih muda, dibandingkan mereka yang
menikah dan tidak bekerja/bekerja atau tidak bekerja atau tidak menikah
dan tidak bekerja
c. Jumlah anak: makin sering seorang wanita melahirkan, semakin tua atau
lama mereka memasuki masa menopause
d. Usia melahirkan: semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia
mulai memasuki usia menopause
e. Pemakaian alat kontrasepsi: pemakian kontrasepsi jenis hormonal
memiliki manfaat, yaitu lebih lama atau tua saat memasuki masa
menopause
f. Merokok: wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause
g. Social ekonomi: menopause dipengaruhi oleh factor status social
ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami.
2. Prinsip Diet Pada Menopause
Mengingat wanita usia menopause termasuk kelompok rentan, terutama
kerentanan terhadap kondisi gizi akibat penurunan kondisi fisik, maka jenis
makanan yang diberikan pada wanita usia menopause harus diperhatikan.
Prinsip diet pada menopause adalah sebagai berikut:
a. Makanan yang dikonsumsi cukup memenuhi kebutuhan gizi per hari
dengan asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral air.
16 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
b. Karbohidrat, pilih karbohidrat kompleks (biji-bijian), hindari makanan
yang mengandung gula karena cepat tercerna sehingga kebutuhan insulin
meningkat.
c. Lemak, utamakan makanan yang mengandung lemak tak jenuh seperti
ikan tuna, salmon, untuk mengurangi resiko penyakit jantung koroner
(PJK)
d. Protein, utamakan protein dari sumber nabati, seperti kacang-kacangan.
e. Konsumsi makanan yang mengandung phytohormone estrogen, kacang
kedele, pepaya.
f. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin D, ikan tuna, salmon,
minyak ikan, telur, susu. Vitamin D penting untuk membantu penyerapan
kalsium. Dianjurkan untuk vitamin D adalah 400 IU/hari. Vitamin D yang
melampaui 1000 IU per hari dapat menyebabkan mual, sakit kepala,
kerusakan ginjal dan jantung tidak dapat dipulihkan, dan pengapuran
jaringan lunak, yakni pengendapan kalsium dalam jaringan seperti ginjal.
g. Makanan cukup vitamin C seperti sayur, buah jeruk, pepaya dan tomat.
Vitamin C diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, membantu
absorpsi kalsium dengan menjaga kalsium berada dalam bentuk larutan,
menurunkan kadar trigliserida serum yang berperan terhadap penyakit
jantung.
h. Vitamin B kompleks, penting sebagai prekursor neurotransmitter sehingga
membantu meningkatkan daya ingat.
i. Makanan cukup mineral terutama kalsium, wanita pra-menopause
membutuhkan kalsium kira-kira 1000 mg setiap hari dan pasca menopause
membutuhkan 1200-1700 mg kalsium per hari. Kalsium penting untuk
menguatkan tulang. Kebutuhan zat besi berkurang karena tidak lagi haid.
Kebutuhan zat besi menopause adalah 10 mg per hari dan dapat dipasok
dengan diet yang baik.
j. Makanan harus mudah dicerna (rendah lemak) karena fungsi pencernaan
menurun tetapi cukup protein dan karbohidrat.
17 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
k. Kadar serat yang tidak dicerna jangan terlalu banyak, tetapi harus cukup
tersedia untuk melancarkan peristaltik dengan demikian melancarkan
defekasi.
l. Bahan makanan pilih yang segar, dengan proses pengolahan tidak terlalu
lama.
m. Jumlah asupan makanan dikurangi, karena metabolisme tubuh menurun
dan aktivitas fisik juga menurun.
n. Jadwal makan yang tepat, sarapan, makan siang, makan malam dan
selingan dua kali.
o. Makanlah sebelum perut lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
3. Makanan yang harus dihindari pada menopause:
a. Hindari jenis makanan yang diawetkan, pemanis buatan, pewarna.
b. Hindari makanan berkalori tinggi (tinggi gula, tinggi lemak).
c. Kurangi makanan berlemak (jeroan, keju, daging, usus, otak).
d. Hindari mengonsumsi makanan setengah matang, karena parasit tidak
mati.
e. Hindari alkohol.
f. Kurangi kafein, cokelat, minuman ringan karena menghambat zat gizi
lain.
18 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
E. GIZI IBU HAMIL
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolism energy, karena itu
kebutuhan energy dan zat gizi meningkat selama kehamilan. Peningkatan energy
dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolism ibu. Untuk
memudahkan pemahaman kebutuhan gizi ibu hamil di bagi dalam trimester
kehamilan
1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
a. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I
Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester I meningkat secara minimal,
karena pertumbuhan janin pada tiga bulan pertama ini masih lambat. Akan
tetapi seluruh zat gizi yang dikonsumsi ibu harus memenuhi kebutuhan
janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi di kemudian hari. Pada
trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut
1) Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi
pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah
ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim
serta hormone yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester
pertama, wanita hamil perlu tambahan berat badan sebanyak 1-2 kg.
2) Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel
darah, kulit, rambut, kuku dan jaringan otot. Protein juga diperlukan
plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga pengaturan
hormone sang ibu dan janin. Kebutuhan wanita hamil akan protein
meningkat sampai 68% dari sebelum hamil.
19 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
3) Vitamin dan Mineral
a) Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan
janin. Vitamin A dalam bentuk retinol berkontribusi terhadap
kualitas penglihatan anak.
b) Vitamin B1 dan B2 serta niasin diperlukan dalam proses
metabolism tubuh.
c) Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama
hamil untuk mencegah anemia.
d) Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan
vitamin D yang membantu penyerapan kalsium.
e) Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin.
f) Magnesium juga perlu diperhatikan kecukupannya. Kekurangan
magnesium biasanya dialami 5-30% bumil ditandai adanya
keluhan kram (nocturnal systremma). Suplementasi secara oral dan
mikronutrien terbukti akan mengurangi keluhan kram pada ibu
yang sedang mengandung.
g) Vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah
serta melindungi lemak dari kerusakan.
h) Asam folat dibutuhkan di masa awal kehamilan. Kekurangan asam
folat biasanya akan dikaitkan dengan tingginya resiko bayi lahir
premature.
i) Selama hamil volume darah ibu akan meningkat 30%. Ini berarti
kebutuhan Fe atau zat besi juga meningkat. Jumlah Fe bayi baru
lahir 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah
anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500mg. Selama
kehamilan ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1000mg
untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri.
20 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
b. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II
Kebutuhan zat gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu diperhatikan
karena terkait erat dengan perkembangan intelegensia janin. Pada usia
kehamilan 15-20 mg, otak janin mengalami pertumbuhan pesat sekali.
Bahkan memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat
gizi.
Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari
dibandingkan sebelum hamil. Protein penting untuk pertumbuhan janin
dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah merah.
Vitamin dan mineral tetap dibutuhkan pada trimester kedua. Zat besi
biasanya mulai dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua.
c. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III
Pada trimester ketiga tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah
banyak dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan untuk
membentuk protein dari asam amino, darah merah, saraf otak dan otot-otot
tubuh. Bila protein tercukupi, maka kebutuhan vitamin B6 akan tercukupi
pula. Selain itu konsumsi juga bahan makanan yang mengandung omega 3
yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. Omega 3
juga berperan pada perkembangan otak dan retina janin.
Zink dibutuhkan bagi system imunologi (kekebalan tubuh). Konsumsi
zink juga dapat menghindari lahirnya janin premature dan berperan dalam
perkembangan otak janin, terutama trimester terakhir. Diduga kekurangan
zink menyebabkan bibir sumbing.
Kalsium dibutuhkan pada trimester pertama hingga trimester ketiga,
karena merupakan zat gizi penting selama kehamilan. Kebutuhan zat besi
meningkat terutama pada awal trimester kedua kehamilan. Faktanya
hamper 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Sebab itu
suplemen zat besi diupayakan untuk diberikan selama kehamilan guna
memenuhi kebutuhan zat besi. Bila setiap ibu hamil memperhatikan serta
21 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
berusaha memenuhi zat gizi yang berguna bagi pertumbuhan janin dalam
kandungannya, bayi yang akan dilahirkan sehat.
2. Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi pada dasarnya merupakan akibat jangka panjang dari kebiasaan
konsumsi makanan kita setiap hari. Berapa besar kita memperhatikan
kecukupan jumlah makanan serta mutu gizinya dengan jelas akan tercermin
dalam status gizi.
Status gizi ibu hamil menggambarkan kecukupan jumlah makanan serta
mutu gizi yang dikonsumsi ibu selama hamil. Ibu hamil yang berada pada
status gizi baik, sudah pasti ibu hamil tersebut memperhatikan jumlah dan
mutu gizinya selama hamil.
Untuk menegathui status gizi ibu hamil harus dilakukan pengukuran. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil
antara lain:
a. Mengukur Lingkar Lengan Atas
Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan
energy kronis (KEK) wanita subur (WUS) usia 15-45 tahun yang terdiri
dari kelompok remaja, ibu hami, ibu menyusui dan pasangan usia subur.
(PUS). Batas ambang LILA WUS dengan resiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah
pita LILA, artinya ibu hamil tersebut mempunyai resiko KEK. Ibu hamil
yang mengalami KEK diperkirakan dapat melahirkan bayi dengan berat
lahir rendah (BBLR).
Pengukuran dilakukan dengan pita LILA, dibagian tengah antara bahu dan
siku lengan kiri. Lengan harus dalam posisi bebas baju, otot lengan dalam
keadaan tidak tegang atau kencang. Bila ditemukan ukuran LILA <23,5
cm, jika ibu belum hamil dianjurkan untuk menunda kehamilan, tetapi bila
22 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
ditemukan pada ibu hamil, anjurkan makan cukup dengan Pedoman
Umum Gizi Seimbang dan segera rujuk sedini mungkin.
b. Memantau Pertambahan Berat Badan Selama Hamil
Penilaian status gizi ibu hamil dapat pula dilakukan dengan pemantauan
berat badan selama hamil. Pemantauan ini bertujuan untuk memantau
pertumbuhan janin. Penilaian status gizi melalui pemantauan berat badan
ibu hamil didasarkan pada besarnya pertambahan berat badan ibu ketika
hamil.
Penambahan BB yang direkomendasikan saat ibu mengandung dapat pula
berpatokan pada body mass index (BMI) yang dimiliki ibu sebelum hamil.
Semakin rendah BMI yang dimiliki ibu sebelum masa konsepsi, semakin
tinggi kuantitas pertambahan berat badan yang diharapkan. Wanita dengan
BMI <20 dianjurkan untuk menambah berat badan selama kehamilan
sebanyak 12,5-18 kg. Wanita yang BMI sebelum hamilnya normal (22,0-
26,0) idealnya bertambah berat badan (BB) saat hamil sekitar 11,5-16 kg.
Sebaliknya wanita yang masuk kategori obestitas hanya dianjurkan untuk
mengalami penambahan BB tidak lebih dari 6 kg hingga akhir masa akhir
kehamilannya.
c. Pengukuran Kadar Hemoglobin
Pengukuran kadar hemoglobin (Hb) bertujuan untuk mengetahui kondisi
ibu apakah menderita anemia gizi atau tidak. Kecenderungan mengalami
anemia cukup tinggi karena adanya kenaikan volume darah selama
kehamilan. Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan
zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Ibu hamil
disebut anemia apabila kadar hemoglobin ibu turun sampai dibawah
11b/dl. Kekurangan zat besi ini akan menghambat pertumbuhan janin baik
sel tubuh maupun sel otak. Oleh karena itu pengukuran kadar Hb pada ibu
hamil sangat penting dilakukan untuk memantau status gizi ibu hamil.
3. Pengaruh Status Gizi Ibu Hamil Yang Kurang
23 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
Status gizi ibu sebelum hamil dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada
masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi
yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Bila ibu mengalami
kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu
maupun janin.
a. Terhadap Ibu. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko
dan komplikasi pada ibu antara lain, anemia, perdarahan, BB ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
b. Terhadap Persalinan. Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan
dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya, perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi
proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra-partum, dan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
4. Prinsip Diet Pada Hyperemesis
Hiperemesis adalah mual muntah yang menyebabkan kekurangan cairan,
elektrolit atau gizi pada hamil trimester pertama. Sekitar 80% mual muntah
dikeluhkan oleh ibu hamil pada kehamilan dini.
Mual/rasa ingin muntah adalah perasaan yang diakui secara sadar tentang
terjadinya eksitasi yang tidak disadari pada pusat muntah di dalam medulla
oblongata atau di daerah yang dekat dengan pusat muntah (Guyton, 1996).
Muntah adalah serangkaian gerakan yang kompleks untuk mengeluarkan isi
usus dari dalam saluran usus, ketika salah satu bagiannya mengalami
iritasi/distensi. Muntah disebabkan karena adanya stimulasi pada pusat
muntah. Stimulasi dapat melalui CTZ kemudian diteruskan ke pusat muntah
atau stimulus langsung merangsang pusat muntah. Pusat muntah menerima
impuls dari beberapa bagian atau dipengaruhi oleh:
24 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
a. Zona pemicu kemoreseptor (chemoreseptor trigger zone; CTZ) yang
terletak di medulla oblongata, fungsi zona ini adalah:
1) Mendeteksi zat-zat kimia yang beredar dalam darah seperti, estrogen,
alcohol, nikotin, zat besi, obat anaastesi, hormone tiroid.
2) Gangguan keseimbangan elektrolit (kadar Na yang rendah)
3) Produk kerusakan jaringan yang dilepaskan ke dalam sirkulasi darah
pada saat terjadi cedera.
b. Nukleus Vestibularis yang mendeteksi gerakan yang meliputi ambulasi
dan gerakan mendadak, misalnya setelah persalinan dan pembedahan.
c. Pusat otak yang lebih tinggi mendeteksi cita rasa, bau, penglihatan, emosi,
nyeri, rasa takut, ansietas.
d. Sistem saraf otonom yang mendeteksi
4) Iritasi pada usus, tenggorokan, peritoneum seperti stasis
lambung/distensi lambung. Migren, nyeri, persalinan, penyakit hati,
beberapa makanan: alcohol, NSAID, obstruksi GIT, konstipasi.
5) Gangguan fisiologis: perubahan tekanan darah, pH, gas darah, kadar
glukosa darah, nyeri, syok, ketoasidosis, uremia, kerusakan organ,
infeksi, ISK.
e. Peningkatan tekanan intracranial (pre-eklampsia, eclampsia)
Ketika pusat muntah dirangsang, neuron motor memberi respons dengan
menyebabkan kontraksi dari diafragma, otot abdomen anterior dan lambung.
Glotis menutup, dinding abdomen bergerak ke atas dan terjadilah proses
muntah.
Penyebab mual muntah pada hyperemesis diduga terjadi karena
peningkatan kadar hormone gonadotropin ketika kelenjar endokrin mengalami
perubahan, perubahan metabolisme karbohidrat dan perubahan emosi.
Perubahan hormone, emosi selanjutnya merangsang pusat muntah.
Mual muntah pada hyperemesis dapat menimbulkan konsekuensi berupa,
gangguan pencernaan penyerapan zat makanan, dehidrasi, gangguan
25 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
keseimbangan elektrolit, gangguan keseimbangan pH, risiko aspirasi
muntahan, hipotensi, penurunan aliran darah plasenta, syok, defisiensi vitamin
dan konsekuensi jangka panjang berupa malnutrisi. Oleh karena itu tindakan
nonfarmakologis seperti mengatur diet, pemberian cairan perlu dilakukan
untuk mengurangi mual muntah.
Diet pada hyperemesis harus diperhatikan agar tidak merangsang mual
muntah. Diet bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen, mengontrol
asidosis dan secara berangsur memberi makanan cukup kalori dan zat-zat gizi
yang berkurang. Syarat diet hyperemesis adalah tinggi karbohidrat 75-80%
dari kebutuhan energy total dan rendah lemak ≤10% dari kebutuhan energy
total.
a. Cukup cairan
b. Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan
dengan keadaan penderita.
c. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang dan diberikan dalam porsi
kecil tetapi sering.
d. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan
selingan malam.
e. Disesuaikan dengan keadaan penderita, secara berangsur diberikan
makanan yang memenuhi syarat diet.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan:
a. Makan makanan sumber karbohidrat yang sederhana seperti biscuit,
sereal, roti bakar, sebelum bangun dari tempat tidur (pada pagi hari),
mungkin cukup efektif untuk mengatasi muntah.
b. Hindari lemak atau makanan yang mengandung banyak rempah-rempah.
c. Makan dalam porsi kecil tetapi sering, jangan melewati jam makan tanpa
memakan makanan karena hipoglikemia dapat memperburuk emesis.
d. Konsumsi buah dan cairan tidak dilakukan bersamaan dengan makan
makanan untuk mencegah distensi lambung.
26 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
e. Makan makanan ringan tinggi protein ketika akan tidur.
f. Pemberian peppermint seperti dalam permen pedas sesudah makan akan
menimbulkan relaksasi esofagus bagian bawah dan mengurangi distensi
lambung yang dapat meredakan gejala mual serta muntah. Akan tetapi
peppermint dapat memperburuk konstipasi dan menginduksi refluks
esofagus jika digunakan sebelum berbaring.
a. Diet Hiperemesis I
Diet hyperemesis I diberikan pada ibu hamil dengan hyperemesis berat.
Pada diet ini zat gizi dikurangi oleh karena itu hanya diberikan dalam
beberapa hari. Nilai gizi perhari 1059 kalori perhari dengan protein 15
gram, lemak 2 gram, karbohidrat 259 gram,kalsium 0,1 g, vitamin A 1,788
SI dan vitamin C 283 mg. Cairan diberikan setelah 1-2 jam setelah makan.
Makanan diberikan dalam bentuk kering, hangat, porsi kecil tetapi sering.
b. Diet Hiperemesis II
Diet hyperemesis II diberikan pada hyperemesis sedang, dengan keluhan
mual dan muntah sudah berkurang. Pada kondisi ini secara berangsur
mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Nilai gizi sehari 1672
kalori dengan protein 57 gram, lemak 33 gram, karbohidrat 293 gram,
kalsium 0,3 gram, vitamin A 7,266 SI, vitamin C 199 mg. Minuman tidak
diberikan bersama makanan.
c. Diet Hiperemesis III
Diet hyperemesis III diberikan pada ibu hamil dengan hyperemesis ringan.
Nilai gizi 2269 kalori dengan protein 73 gram, lemak 59 gram,
karbohidrat 368 gram, kalsium 0,4 gram, vitamin A 7491 SI, vitamin C
199 mg. Pada kondisi ini minuman sudah boleh diberikan bersama
makanan. Jenis makanan dapat berupa roti kering, biscuit, buah segar atau
sari buah, teh, kopi encer, makanan berlemak, tetapi bumbu merangsang
dikurangi.
5. Prinsip Diet Pada Pre-Eklampsia dan Eklampsia
27 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda hipertensi, edema dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Umumnya timbul pada triwulan III
kehamilan. Hipertensi datang lebih dulu daripada tanda lain. Untuk
menegakkan diagnosis pre-eklampsia ketinggian tekanan sistolik harus 30
mmHg atau lebih atau mencapai 140 mmHg. Ketinggian tekanan diastolic
meningkat 15 mmHg atau lebih atau menjadi 90 mmHg. Penentuan hipertensi
dilakukan 2 kali pengukuran dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat.
Edema adalah penimbunan cairan berlebihan dalam jaringan tubuh,
diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan.
Kenaikan berat badan 1 kg/minggu beberapakali harus diwaspadai terhadap
timbulnya pre-eklampsia. Preeklampsia digolongkan menjadi 2, yaitu
preeclampsia ringan (TD ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu,
protein urine +1), dan preeclampsia berat (TD >160/110 mmHg pada usia
kehamilan >20 minggu, protein urine ≥2+). Eklampsia biasanya ditandai
dengan kejang da nada tanda dan gejala preeclampsia.
Pemberian diet pada pre-eklampsia bertujuan mencapai dan
mempertahankan status gizi optimal, mencapai dan mempertahankan tekanan
darah normal, mengganti protein yang hilang karena proteinuria, mencegah
atau mengurangi retensi garam dan air, menjaga agar penambahan berat badan
tidak melebihi normal dan memberikan zat gizi secukupnya sesuai dengan
kemampuan penderita. Prinsip diet pada pre-eklampsia adalah sebagai berikut:
a. Cukup kalori dan semua zat-zat gizi. Dalam keadaan pre-eklampsia berat
makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan keadaan penderita,
b. Rendah garam menurut beratnya retensi garam/air. Penambahan berat
badan diusahakan dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1 kg/minggu.
c. Tinggi protein (1,5-2 g/kg berat badan)
d. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
e. Cairan diberikan lebih kurang 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria,
cairan harus dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui
urin, muntah, keringat, pernapasan.
28 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
1) Diet Pre-Eklampsia I
Diberikan pada penderita dengan pre-eklampsia berat. Makanan hanya
terdiri dari susu dan buah-buahan. Jumlah cairan diberikan paling sedikit
1500 ml sehari peroral, dan kekurangannya diberikan secara parenteral.
Makanan ini kurang kalori dan semua zat-zat kecuali kalsium, vitamin A
dan C, oleh karena itu hanya diberikan selama 1-2 hari saja. Nilai gizi
sehari diet ini adalah 1032 kalori, 20 g protein, 19 g lemak, 211 g
karbohidrat, 0.6 g kalsium, 2475 SI vitamin A, 246 mg vitamin C, dan 228
mg natrium (Banudi, 2012).
2) Diet Pre-Ekalmpsia II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet pre-eklampsia I atau
diberikan pada pre-eklampsia yang tidak begitu berat. Makanan berbentuk
lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. makanan ini rendah
kalori, kalsium dan cukup zat gizi lain. Nilai gizi sehari diet ini adalah
1600 kalori, 56 g protein, 44 g lemak, 261 g karbohidrat, 0.5 g kalsium,
9227 SI vitamin A, 212 mg vitamin C, dan 248 mg natrium (Banudi,
2012).
3) Diet Pre-Eklampsia III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet pre-eklampsia II atau
kepada penderita dengan pre-eklampsia. Makanan mengandung protein
tinggi dan garam rendah dan diberikan dalam berbentuk lunak atau biasa.
Makanan ini cukup semua zat-zat gizi. Jumlah kalori harus disesuaikan
dengan kenaikan berat badan yang tidak boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.
Nilai gizi sehari diet ini adalah 2128 kalori, 80 g protein, 63 g lemak, 305
g karbohidrat, 0.8 g kalsium, 10016 SI vitain A, 213 mg vitamin C, dan
403 mg natrium (Banudi, 2012).
6. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Konstipasi
Konstipasi dapat diartikan sebagai kelambatan perlintasan sisa makanan
karena penumpukan feses yang keras dan kering dengan disertai defekasi
yang neyri, distensi abdomen serta massa yang dapat diraba (skibala).
29 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
Konstipasi dapat menimbulkan gelaja lain seperti sakit kepala, nyeri abdomen
dan selera makan terganggu.
Kelambatan motalitas usus dapat menimbulkan masalah pada berbagai
stadium kehamilan dan kelahiran anak. Selama periode antenatal, banyak ibu
hamil mengalami konstipasi atau sembelit dan jika tidak diatasi keadaan ini
dapat mempengaruhi proses persalinan yang normal karena menghalangi jalan
lahir. Konstipasi pada kehamilan disebabkan oleh berbagai hal seperti
peningkatan kadar hormone progesterone, penurunan hormone motilin oleh
dinding usus, peningkatan enteroglukagon yang diproduksi oleh dinding usus,
yang menimbulkan relaksasi otot polos usus sehingga motilitas usus menurun,
tablet zat besi yang dikonsumsi selama kehamilan, berkurangnya atau
berubahanya asupan makanan dan cairan, berkurangnya olahraga dan aktivitas
fisik dan penekalan di daerah perut akibat pembesaran rahim terutama pada
trimester tiga kehamilan. Ibuhamil dengan konstipasi harus megatur pola diet
dan aktivitasnya agar konstipasi tidak berlanjut.
Tujuan diet pada konstipasi yaitu merangsang peristaltic usus agar
defekasi dapat normal kembali. Oleh karena itu diet pada ibu hamil harus
mengandung sejumlah serat agar dapat merangsang peristaltic usus. Selain itu
ibu hamil cukup mengonsumsi cairan dan olahraga ringan secara teratur.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada diet ibu hamil dengan konstipasi
adalah sebagai berikut:
 Makanan yang dimakan harus berserat tinggi seperti sayuran dan buah-
buhan, 20-60 gram/hari serat dalam makanan
 Makanan cukup kalori dan protein sesuai kebutuhan ibu hamil.
 Tinggi vitamin terutama vitamin B komplek dan mineral untuk
memelihara kekuatan otot saluran cerna
 Nilai gizi 2296 kalori dengan 83 gram protein, lemak 60 gram dan
karbohidrat 363 gram (disesuaikan dengan kebutuhan ibu Hamill)
 Minum yang cukup 6-8 gelas per hari atau 2-2,5 liter/hari
 Minum sebelum makan dapat merangsang peristaltic usus.
30 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
7. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan kelainan metabolism yang kronis dan terjadi
karena defisiensi insulin atau resistensi insulin, ditandai dengan tingginya
kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urin (glikosuria).
Diabetes disebabkan oleh ketidakadekuatannya pembentukan dan
penggunaan insulin, suatu hormone esensial, yang secara normal dihasilkan
oleh sel-sel beta Langerhans di pancreas. Salah satu fungsi insulin adalah
memudahkan glukosa berpindah ke dalam sel-sel jaringan. Tanpa insulin yang
adekuat, glukosa tidak dapat memasuki sel-sel untuk digunakan sebagai
sumber energy, akibatnya tubuh menggunakan lemak dan protein untuk
sumber energy, dampaknya terjadi keseimbangan nitrogen negative dan
ketosis.
Tingginya kadar glukosa darah menarik air dari sel-sel ke dalam darah,
menyebabkan dehidrasi seluler. Glukosa dikeluarkan ke dalam urin yang
meningkatkan tekanan osmotic dan mencegah reabsorpsi air oleh tubulus
ginjal, menyebabkan dehidrasi ekstraseluler. Sebagai akibat terjadi empat
tanda dan gejala cardinal diabetes mellitus, seperti, polyuria, polidipsi,
penurunan berat badan dan polifagia.
Diabetes kehamilan (diabetes gestasional) terjadi bila simpanan insulin ibu
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekstra pada kehamilan. Meskipun
tanpa gejala, diabetes gestasional harus ditemukan agar dapat dilakukan
pengendalian kadar glukosa. Bila tidak, akan menimbulkan dampak baik pada
ibu maupun pada janin.
Dampak diabetes gestasional pada janin seperti, makrosomia neonatal
yang meningkatkan resiko distosia bahu dan cedera pleksus brakialis,
malformasi neonatal (defek pada jantung dan tuba neuralis), kelambatan
produksi surfaktan dan meningkatkan resiko terjadinya sindrom gawat napas,
hipoglikemia neonatal dan polisitemia sehingga terdapat kadar bilirubin yang
berlebihan pada neonates. Sedangkan dampak pada ibu seperti, potensial
preeclampsia, potensial vaginitis, kerusakan mikrovaskuler akan
31 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
memperlihatkan insufisiensi plasenta serta pertumbuhan janin yang buruk dan
bukan makrosomia.
Pengaruh diabetes gestasional cukup serius terhadap janin dan ibu hamil
membuat sebagian pakar kesehatan berpendapat bahwa semua ibu hamil harus
menjalani skrining untuk menemukan diabetes gestasional melalui
pemeriksaan kadar glukosa plasma atau tes toleransi glukosa.
Ibu hamil dengan diabetes membutuhkan pengawasan medis dan
kebidanan yang berkelanjutan selama kehamilan. Oleh karena itu kunjungan
prenatal dijadwalkan setiap 1 sampai 2 minggu selama 32 minggu, kemudian
setiap minggu sampai melahirkan. Peraturan diet pada ibu hamil perlu
diperhatikan, agar kadar glukosa senantiasa dapat dikendalikan sehingga ibu
dapat menyelesaikan kehamilannya dengan aman.
Diet yang dianjurkan pada ibu hamil dengan diabetes mellitus adalah 30
sampai 35 kalori per kg berat badan, 150 sampai 200 g karbohidrat, 125 g
protein, 60 sampai 80 g lemak, dan kemungkinan natrium dibatasi. Ibu hamil
tidak bertambah berat badannya lebih dari 1,3 sampai 1,6 kg per bulan.
Disarankan untuk memastikan asupan kalsium dan vitamin D yang adekuat
mengingat konsentrasi kedua nutrient ini lebih rendah pada ibu hamil dengan
diabetes dan bayinya.
Menurut Tjokroprawiro A. (1998), pemberian diet pada penderita diabetes
mellitus harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Diet DM harus mengarahkan berat badan penderita ke berat badan normal,
mempertahankan glukosa darah normal, dapat memberikan modifikasi
diet sesuai keadaan penderita (makanan menarik)
b. Diet diberikan dengan cara tiga kali makan utama dan tiga kali makan
antara (snacks) dengan interval 3 jam.
c. Buah-buahan yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis misalnya
papaya, pisang, apel, tomat, semangka dan kedondong.
d. Dalam melaksanakan diet sehari-hari hendaknya mengikuti pedoman 3J
yaitu, jumlah, jadwal, jenis, artinya:
32 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
1) J1 : Jumlah kalori yang diberikan harus habis
2) J2 : Jadwal diet harus diikuti sesuai dengan intervalnya
3) J3 : Jenis makanan yang manis harus dihindari
8. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Anemia
Anemia atau kekurangan darah adalah suatu keadaan kronis, ketika kadar
hemoglobin atau jumlah eritrosit berkurang. Seseorang dianggap menderita
anemia bila kadar Hb < 13 g/dl pada pria atau < 12 g/dl pada wanita.
Sedangkan pada ibu hamil anemia bila kadar Hb turun dibawah 11 g/dl.
Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi,
sehingga dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Selain karena kekurangan
zat besi dalam darah, anemia dapat pula terjadi karena kombinasi kekurangan
besi, asam folat, vitamin B12. Oleh karena itu konsumsi vitamin B12 dan
asam folat tercukupi selama kehamilan. Gejala anemia berupa wajah dan kuku
pucat, rasa letih, lesu, jari kaki tangan dingin, palpitasi. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kadar Hb per eritrosit di bawah normal
(hipokrom) dengan eritrosit yang kecil (mikrositer).
Kejadian anemia pada ibu hamil harus dicegah, atau jika sudah terjadi
anemia harus segera diobati mengingat dampak anemia sangat berbahay baik
bagi ibu maupun bagi janin yang dikandungnya. Anemia pada ibu hamil akan
mempertinggi resiko BBLR pada bayi, kelahiran premature, hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Resiko morbiditas dan
mortalitas meningkat. Oleh karena itu diet pada ibu hamil harus pula
memperhatikan kecukupan zat besi.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada prinsip diet ibu hamil dengan
anemia:
a. Ibu hamil harus mengonsumsi sejumlah tablet zat besi sesuai dengan
anjuran selama kehamilan yang dimulai pada trimester II dan III.
33 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
b. Diet sehari-hari harus mengandung zat besi seperti daging, ayam, ikan,
telur, kacang-kacangan, sayuran hijau dan buah.
c. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, karena vitamin C
meningkatkan penyerapan zat besi.
d. Menghindari minum teh atau kopi pada waktu makan.
e. Menghindari makanan yang mengandung EDTA (mentega, kerang
kalengan, bumbu salad) karena dapat mengurangi tersedianya zat besi
non-heme sebesar 50%.
f. Memasak dengan menggunakan panci besi.
g. Hindari factor diet lainnya yang membatasi tersedianya zat besi seperti
fitat, zat yang terdapat dalam gandum.
h. Konsumsi pula bahan makanan yang banyak mengandung asam folat dan
vitamin B12, karena anemia dapat terjadi karena kombinasi kekurangan
zat besi asam folat dan vitamin B12.
9. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Obesitas
Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi dimana berat badan melebihi
normal. Seseorang dikatakan obesitas apabila relative body weight (RBW)
lebih dari 120% atau indeks massa tubuh (IMT) lebih besar dari 27.
Ibu hamil dengan obesitas atau kegemukan harus mendapat perhatian baik
selama masa kehamilan, persalinan maupun setelah persalinan. Hal ini
dikarenakan obesitas berdampak negative terhadap ibu dan janin yang
dikandungnya,baik saat hamil, persalinan maupun setelah persalinan.
a. Terhadap Ibu
Ibu beresiko mengalami hipertensi kronis, karena obesitas
menyebabkan beban jantung menjadi sangat berat. Ibu beresiko
mengalami diabetes gestasional. Hal ini karena pada obesitas, produksi
hormone insulin meningkat akibat meningkatnya tahanan terhadap kerja
hormone insulin. Insulin kesulitasn meningkat akibat meningkatnya
tahanan terhadap kerja hormone insulin. Insulin kesulitan memasukan
glukosa ke sel sehingga diperlukan insulin yang lebih banyak lagi. Akan
34 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
tetapi meskipun demikian kadar glukosa darah tetap tinggo. Selain itu
hormone kehamilan beta human chorion gonadotropin (HCG) akan
mengubah sebagian besar lemak tubuh menjadi glukosa. Jadi dapat
dibayangkan jumlah gula yang menumpuk akibat banyaknya lemak.
b. Ancaman Terhadap Janin
Kecenderungan diabetes gestasional pada ibu hamil akibat
kegemukan, dapat mengakibatkan ibu melahirkan bayi besar (makrosomi)
dengan berat badan lahir 4000-5000 gram atau bayi lahir dengan berat
badan lahir rendah yaitu di bawah 2000-2500 gram. Ini dikarenakan
pembuluh darah yang menyempit akibat timbunan lemak, membuat
pasokan nutrisi ke janin berkurang sehingga bayi tidak dapat berkembang
optimal. Resiko lain bayi mengalami hipoksia karena plasenta sebagai
penyuplai oksigen menyempit karena tumpukan lemak, akibatnya suplai
oksigen ke sel otak janin berkurang. Keadaan ini berdampak terhadap
berkurangnya kecerdasan anak.
c. Komplikasi Setelah Persalinan
Proses sesar pada ibu dengan obesitas dapat meningkatkan resiko
terjadinya perrdarahan. Hal ini karena proses pembekuan darah pada ibu
hamil kurang berfungsi optimal. Bekuan darah yang berguna untuk
mengurangi bahkan menghentikan darah terganggu akibat kondisi
pembuluh darah tidak ideal, baik karena penumpukan lemak atau
timbunan kolesterol.
Pembatasan jumlah kalori pada ibu hamil dengan obesitas masih menjadi
kontroversi, karena satu sisi janin membutuhkan nutrisi lebih. Dikhawatirkan
pengurangan kalori dapat menyebabkan janin terganggu. Sementara di sisi
lain asupan kalori yang tidak dibatasi akan membahayakan ibu. Oleh karena
itu prinsip diet pada ibu hamil dengan obesitas harus memperhatikan hal-hal
berikut:
1) Tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang.
35 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i
2) Hindari makanan pemicu gula darah tinggi seperti makanan yang manis,
makanan berlemak, gorengan, dan makanan tinggi kolesterol.
3) Perbanyak makanan berserat dan buah-buahan segar karena dapat
mempertahankan rasa kenyang lebih lama dan dapat mengurangi kadar
kolesterol
4) Bagi yang menderita tekanan darah tinggi, batasi konsumsi makanan yang
mengandung garam.
5) Lakukan olahraga ringan secara teratur, yang dianjurkan adalah jalan kaki
di pagi hari, karena dapat membuat kondisi ibu sehat, selain itu turut
membakar kolesterol dan lemak tubuh. Olahraga berat seperti jogging
tidak dianjurkan, karena penghancuran lemak terlalu drastic dapat
mengakibatkan keton lemak meracuni tubuh.
6) Penambahan berat badan hingga masa akhir kehamilan disarankan hanya
terjadi penambahan sebanyak 6 kg.
7) Berkonsultasi teratur dengan dokter kandungan. Dengan mengikuti
serangkaian pemeriksaan dan aktivitas yang disarankan dokter, kehamilan
dan persalinan dapat berlangsung lancer.
8) Untuk wanita yang belum hamil disarankan mengatur berat badannya
supaya tidak berlebihan, bila perlu mencapai berat badan ideal. Memang
kenaikan berat badan pada trimester pertama relative sedikit, akan tetapi
pada trimester kedua dan ketiga kenaikan berat badan cukup pesat.

More Related Content

What's hot

Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Gilang Rizki
 
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Fakhriyah Elita
 
MATERI KESPRO CALON PENGANTIN.pptx
MATERI KESPRO CALON PENGANTIN.pptxMATERI KESPRO CALON PENGANTIN.pptx
MATERI KESPRO CALON PENGANTIN.pptxFatimahImha3
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
 
Pengolahan pangan minimalis
Pengolahan pangan minimalisPengolahan pangan minimalis
Pengolahan pangan minimalisAgnescia Sera
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Mitos dan fakta seputar kehamilan
Mitos dan fakta seputar kehamilanMitos dan fakta seputar kehamilan
Mitos dan fakta seputar kehamilanAyon Yonaza
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbanganita sriwaty
 
Kuliah biokimia gizi
Kuliah biokimia giziKuliah biokimia gizi
Kuliah biokimia giziSantoso Jaeri
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 
Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Kesehatan Reproduksi Calon PengantinKesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Kesehatan Reproduksi Calon PengantinItnay Umi Salsa
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariFakhriyah Elita
 
Penggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrikPenggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrikFadhol Romdhoni
 

What's hot (20)

Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
 
IMT
IMTIMT
IMT
 
MATERI KESPRO CALON PENGANTIN.pptx
MATERI KESPRO CALON PENGANTIN.pptxMATERI KESPRO CALON PENGANTIN.pptx
MATERI KESPRO CALON PENGANTIN.pptx
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
Pengolahan pangan minimalis
Pengolahan pangan minimalisPengolahan pangan minimalis
Pengolahan pangan minimalis
 
Imt
ImtImt
Imt
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Mitos dan fakta seputar kehamilan
Mitos dan fakta seputar kehamilanMitos dan fakta seputar kehamilan
Mitos dan fakta seputar kehamilan
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Menu seimbang
Menu seimbang Menu seimbang
Menu seimbang
 
Penyuluhan asi
Penyuluhan asiPenyuluhan asi
Penyuluhan asi
 
Kuliah biokimia gizi
Kuliah biokimia giziKuliah biokimia gizi
Kuliah biokimia gizi
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Kesehatan Reproduksi Calon PengantinKesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
 
Senyawa bioaktif
Senyawa bioaktifSenyawa bioaktif
Senyawa bioaktif
 
Penggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrikPenggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrik
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 

Similar to Gizi dan Fertilitas

Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxPentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxekadarmayantiputrisi
 
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tujuh penyebab wanita sulit hamil
Tujuh penyebab wanita sulit hamilTujuh penyebab wanita sulit hamil
Tujuh penyebab wanita sulit hamilpangaweruh
 
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause AKBID BETANG ASI RAYA PAL...
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause AKBID BETANG ASI RAYA PAL...Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause AKBID BETANG ASI RAYA PAL...
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause AKBID BETANG ASI RAYA PAL...nor rahmah
 
Gizi & fertilitas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & fertilitas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Gizi & fertilitas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & fertilitas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
 
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxIV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxkakmima
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-okOperator Warnet Vast Raha
 
Leaflet gizi seimbang pada post partum
Leaflet gizi seimbang pada post partumLeaflet gizi seimbang pada post partum
Leaflet gizi seimbang pada post partumSeptian Muna Barakati
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-okOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Gizi dan Fertilitas (20)

Gizi dan Fertilitas
Gizi dan FertilitasGizi dan Fertilitas
Gizi dan Fertilitas
 
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxPentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
 
Gizi fertilisasi
Gizi fertilisasiGizi fertilisasi
Gizi fertilisasi
 
Tugas tina gizi remaja n dewasa
Tugas tina gizi remaja n dewasaTugas tina gizi remaja n dewasa
Tugas tina gizi remaja n dewasa
 
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas tina gizi remaja n dewasa AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Gizi fertilisasi
Gizi fertilisasi Gizi fertilisasi
Gizi fertilisasi
 
Faq Susu Kedelai
Faq Susu KedelaiFaq Susu Kedelai
Faq Susu Kedelai
 
Tujuh penyebab wanita sulit hamil
Tujuh penyebab wanita sulit hamilTujuh penyebab wanita sulit hamil
Tujuh penyebab wanita sulit hamil
 
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause AKBID BETANG ASI RAYA PAL...
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause AKBID BETANG ASI RAYA PAL...Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause AKBID BETANG ASI RAYA PAL...
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause AKBID BETANG ASI RAYA PAL...
 
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopauseGizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause
Gizi fertilitas, menarche, menstruasi dan menopause
 
Nutraseutical
NutraseuticalNutraseutical
Nutraseutical
 
Gizi & fertilitas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & fertilitas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Gizi & fertilitas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Gizi & fertilitas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
 
Gizi & fertilitas
Gizi & fertilitasGizi & fertilitas
Gizi & fertilitas
 
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptxIV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN.pptx
 
133943372 leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
133943372 leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok133943372 leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
133943372 leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
 
133943372 leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
133943372 leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok133943372 leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
133943372 leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
 
Leaflet gizi seimbang pada post partum
Leaflet gizi seimbang pada post partumLeaflet gizi seimbang pada post partum
Leaflet gizi seimbang pada post partum
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 

Gizi dan Fertilitas

  • 1. 1 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i HAND OUT Topik : Hubungan Gizi Dengan Kesehatan Reproduksi Sub Topik : 1. Gizi dan fertilitas 2. Hubungan status gizi dengan menarche 3. Hubungan gizi dengan menstruasi 4. Prinsip gizi pada usia menopause 5. Gizi ibu hamil dengan gangguannya Mata Kuliah : Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi Waktu : 150 menit Dosen : Restiana Widiawati, Amd.Keb Tujuan Pembelajaran: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tentang hubungan gizi dan fertilitas 2. Menjelaskan tentang hubungan status gizi dengan menarche 3. Menjelaskan tentang hubungan gizi dengan menstruasi 4. Menjelaskan tentang prinsip gizi pada usia menopause 5. Menjelaskan tentang gizi pada ibu hamil Referensi 1. Sibagariang, Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: CV. Trans Info Media 2. Banudi, La. 2012. Gizi Kesehatan Reproduksi : buku saku bidan. Jakarta: EGC 3. Fairus, Martini. 2010. Gizi & Kesehatan Reproduksi: buku saku. Jakarta: EGC
  • 2. 2 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI A. GIZI DAN FERTILITAS Fertilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan. Pada pria masa fertilitas tertinggi terjadi antara 24 sampai 35 tahun karena pada saat tersebut merupakan tingkat kesehatan fisik dan mental tertinggi. Pada wanita fertilitas tertinggi pada usia 20-30 tahun ketika kesehatan fisik dan mental dalam keadaan tertinggi. Fertilitas seseorang sering dikaitkan dengan kemampuannya untuk hamil dan melahirkan anak dengan kondisi sehat. Semakin banyak jumlah anak yang dilahirkan dikatakan bahwa orang tersebut mempunyai tingkat fertilitas yang baik. Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengandung setelah paling tidak 1 tahun dalam hubungan yang normal dan tidak menggunakan kontrasepsi apapun. Masalah infertilitas total atau sebagian pada pria adalah 40% sampai 50%, factor pada wanita antara 40% sampai 50%, dan factor yang tidak diketahui sekitar 10% sampai 20% dari kasus yang ditemui. Salah satu factor umum sebagai penyebab infertile baik pada pria maupun wanita adalah defisiensi nutrisi berat. Oleh karena itu perlu diperhatikan jenis-jenis zat gizi yang dapat mendukung fertilitas. 1. Zat Gizi Pendukung Fertilitas Gizi dapat meningkatkan kesuburan seseorang sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum. Akan tetapi tidak semua orang mampu menerapkannya. Diperlukan pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat meningkatkan kesuburan dan makanan yang harus dihindarkan agar kesuburan tetap terjaga. Beberapa zat gizi pendukung fertilitas, antara lain (Banudi, 2012): a. Karbohidrat
  • 3. 3 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i Sebagai zat pembangkit energy karbohidrat diperlukan untuk mendukung fertilitas. Zat ini juga menjaga kebugaran agar fertilitas dapat berjalan dengan cara namun karbohidrat yang tidak terpakai dapat tertimbun menjadi lemak oleh sebab itu asupan karbohidrat juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi obesitas. Obesitas juga dapat menurunkan libido pada pria dan wanita. Contoh: Nasi, gandum, roti dll b. Lemak Lemak berfungsi sebagai sumber energy menghasilkan 9 Kkal untuk setiap gramnya. Pengaruhnya dalam fertilitas sebagai peningkat libido pada pria dan wanita. Sesekali kita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang ada didalamnya. Kandungan lemak akan menjaga jaringan pada organ wanita tetap terlumasi dan menjadikan tetap lembut. Kolestrol dalam daging juga akan membantu produksi hormone testosterone pada wanita. Seperti kita ketahui, hormone ini dan hormone lain seperti LH dan FSH membantu dalam meningkatkan proses pembentukan ovum atau sel telur pada wanita. Contoh : advokad dan coklat c. Protein Berfungsi untuk memelihara sel dan jaringan. Salah satu yang bermanfaat sebagai zat penyuburan pada pria adalah kelompok asam amino misalnya asam amino esensial, arginine dan triptofan. Arginin dapat mencegah kemandulan, memperkuat tahan hidup sperma dan membantu membuka aliran adalah pada alat kelamin sehingga meningkatkan libido. Selain itu triptofan dapat memacu produksi serotonin dan bersifat menenangkan saraf sehingga meningkatkan libido. Contoh : untuk asam amino terdapat pada kuning telur, susu, daging segar, ikan, tempe, tahu. Untuk arginine terdapat pada coklat gandum, kacang- kacangan, seafood. d. Vitamin
  • 4. 4 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i Zat organic kompleksi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya dibentuk oleh tubuh sehingga harus didatangkan dari makanan. Ada beberapa kelompok dapat berfungsi sebagai penyubur baik pada pria maupun wanita, yaitu: 1) Vitamin A Pada pria, vit A berperan dalam pembentukan sperma sedangkan pada wanita berperan dalam pembentukan sel telur sehingga sel telur dan sperma siap bersatu 2) Vitamin B Kompleks Vitamin B kompleks berperan mengaktifkan hormone kelamin pria serta mempengaruhi pembentukan sperma, vitamin B kompleks juga mengandung asam folat yang memiliki khasiat untuk mempersiapkan pembuahan sel telur pada wanita dan juga mendorong nafsu seksual pada pria dan wanita. 3) Vitamin C Vitamin C dapat membantu menjaga kesehatan sel, meningkatkan penyerapan asupan zat gizi dan memperbaiki system kekebalan tubuh. Bgai pria, antioksidan ini memperbaiki mutu sperma dengan cara mencegah radikal bebas yang merusak lapisan pembungkus sperma. e. Zink (Zn): fungsi lain Zn, yaitu berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. Makanan yang dianjurkan untuk meningkatkan kesuburan: a. Pilih makanan yang belum disuling seperti nasi, roti, sereal, atau biji- bijian. b. Pilih makanan yang segar seperti sayuran baru setiap hari. c. Perbanyak konsumsi kacang-kacangan seperti kacang polong, kedelai. d. Telur merupakan sumber protein yang baik karena mengandung nutrisi untuk pertumbuhan anak. e. Konsumsi ikan segar minimal seminggu sekali.
  • 5. 5 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i f. Konsumsi vitamin B seperti B6, B12, asam folat karena berpengaruh terhadap kesuburan. g. Konsumsi zat besi karena perempuan anemia cenderung berkurang kesuburannya. h. Masak makanan dengan cara dikukus. i. Makanan rendah lemak, cukup protein, perbanyak buah dan sayuran. Pengaturan pola makan ini harus sudah dimulai sejak usia 19-26 tahun, dan dilengkapi dengan olahraga teratur, serta menghindari stress. Beberapa hal yang harus diperhatikan: a. Hindari makanan olahan dan mengandung bahan-bahan tiruan seperti keju olahan, daging olahan, sosis, makanan beku, makanan kaleng. b. Gunakan sedikit mungkin sayur kalengan, kacang asin dan minyak terhidrogenasi. c. Hindari minum kafein, karena menyebabkan berkurangya kesuburan. Hasil penelitian minum 4 gelas kopi sehari dapat menyebabkan kadar prolactin dalam darah menurun yang dapat mengurangi fertilitas. Tetapi kadar prolactin yang meningkat seperti pada peminum alcohol juga dapat mengganggu siklus haid. 2. Peran Gizi dalam Meningkatkan Fertilitas dan Pencegah Kemandulan a. Peran Gizi dalam Meningkatkan Fertilitas Gizi sangat penting peranannya dalam meningkatkan kesehatan reproduksi. Fungsi seks sangat dipengaruhi oleh glandula endokrin yang menghasilkan hormone reproduksi. Untuk menghasilkan hormone tersebut diperlukan gizi. Menurut dr. Ali Khomsan, fungsi seks dan reproduksi akan berjalan baik bila kita dapat memenuhi kecukupan gizi. Apabila asupan gizi tersebut kurang, akan muncul gangguan seperti tidak berkembangnya organ seks, menopause dini dan impotensi (disfungsi ereksi). Organ seks yang tidak berkembang secara sempurna tentu akan berdampak terhadap fertilisasi seseorang. Beberapa perkembangan organ
  • 6. 6 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i seks dibawah ini menjelaskan pentingnya peranan nutrisi dalam memengaruhi perkembangan organ tersebut. 1) Glandula adrenal menghasilkan hormone seks. Untuk aktivasinya memerlukanvitamin A, B, asam pantotenat, niasin, vitamin C, E dan asam lemak tak jenuh. Gangguan glandula adrenal menyebabkan penurunan libido. 2) Testis menghasilkan testosterone dan sperma. Testosteron berperan penting dalam merangsang nafsu seks. Testosteron bersama vitamin A, C, E dan asam folat menghasilkan sperma. Sperma diketahui mengandung kalsium, Mg, Zink, sulfur, vitamin B12 dan vitamin C. Kekurangan vitamin E menyebabkan degenerasi organ reproduksi. Konsumsi zink yang tidak mencukupi menyebabkan sperma kurang lincah dan infertile (tidak subur). 3) Organ seks perempuan (ovarium) menghasilkan estrogen dan progesterone. Pembentukan hormone ini memerlukan vitamin B, asam folat, niasin, vitamin E dan zink. Gangguan produksi estrogen menyebabkan keterlambatan pendewasaan kelamin dan tidak berkembangnya organ reproduksi, termasuk payudara. 4) Hormon-hormon seks memerlukan kolesterol. Karena itu, konsumsi kolesterol tetap perlu, tetapi tidak boleh berlebihan. Selama kita cukup mengonsumsi vitamin B kompleks, vitamin C, E, magnesium dan zink, kolesterol dapat dimetabolisme oleh tubuh dengan baik. Infertilitas dapat terjadi pada pria maupun perempuan dan hal ini sering disebabkan oleh defisiensi zink. 5) Impotensi berkaitan erat dengan rendahnya konsumsi magnesium, zink dan vitamin B6, di samping factor lainnya seperti diabetes mellitus, narkoba, alcohol dan tekanan emosional. 6) Hati yang nyaman dan tidak stress dapat mengantar pada kehidupan seksual yang baik. Mengonsumsi cokelat adalah salah satu kiat untuk memperbaiki mood yang sedang buruk. Hal ini dikaitkan dengan
  • 7. 7 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i kandungan fenitilamin atau suatu substansi mirip amfetamin. Komponen ini dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak, yang kemudia menghasilkan dopamine. Dampak dopamine dapat memunculkan perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Fenitilamin juga dianggap mempunyai khasiat afrodisiak yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta. b. Peran Gizi dalam Pencegahan Kemandulan Infertilitas yang berdampak pada kemandulan dapat dicegah dengan pengaturan pola makan. Pengaturan pola makan ini harus sudah dimulai ketika bayi masih dalam kandungan, sehingga dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal. Karena berdasarkan hasil penelitian bayi lahir dengan berat badan rendah berpengaruh terhadap kesuburannya ketika ia dewasa. Kekurangan nutrisi pada seseorang akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi. Hal ini dapat diketahui apabila seseorang mengalami anoreksia nervosa, akan terlihat perubahan hormonal tertentu, yang ditandai dengan penurunan berat badan yang mencolok, hal ini terjadi karena kadar gonadotropin dalam serum dan urine menurun, disertai penurunan pola sekresinya. Kejadian tersebut berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalamus. Pada wanita anoreksia, kadar hormone steroid mengalami perubahan, yaitu meningkatnya kadar testosterone serum dan penurunan ekskresi 17- keto-steroid dalam urine, di antaranya androsteron dan epiandrosteron, dampaknya terjadi perubahan siklus ovulasi. Jika anoreksia tidak terlalu berat, dapat diberikan hormone GRH (gonadotropin relating hormone) karena hormone tersebut dapat mengembalikan siklus menstruasi kearah normal. Status gizi berlebih atau kegemukan pada seorang wanita sebagai penyebab infertilitas telah dikemukakan 2500 tahun yang lampau oleh Hipocrates. Pada zaman sekarang telah diketahui obesitas dan kelebihan
  • 8. 8 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i berat badan dapat mengakibatkan gangguan siklus haid, siklus haid tanpa disertai keluarnya sel telur (anovulasi), infertilitas dan sindrom ovarium polikistik (sel telur tidak terbentuk). Penelitian epidemiologis pada tahun 1994 oleh Goldstein, mendapatkan wanita obesitas dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 27 kemungkinan akan mengalami infertilitas karena anovulasi. Obesitas mengakibatkan peningkatan hormone insulin karena meningkatnya tahanan terhadap kerja hormone insulin. Peran insulin sangat kompleks. Insulin merangsang pengeluaran hormone androgen. Insulin bersama androgen memengaruhi pola penumpukan lemak tubuh. Selain itu, jaringan lemak juga menghasilkan hormone leptin. Kadar leptin yang tinggi pada wanita dihubungkan dengan menarche dini, sedangkan menurunnya kadar leptin dihubungkan dengan membaiknya fungsi indung telur pada wanita obesitas dengan sindrom ovarium polikistik. Obesitas juga menyebabkan perubahan sekresi hormone hipotalamus berupa peningkatansekresi lh (luteinizing hormone). Sekresi LH yang berlebihan menyebabkan gangguan pematangan folikel, sehingga terjadi ovulasi infertile atau anovulasi. Status gizi kurang karena supan kurang misalnya karena anoreksia menyebabkan perubahan kadar hormone steroid, ketika terjadi peningkatan kadar testosterone serum yang kemudian dapat menyebabkan perubahan siklus ovulasi. Selain itu konsumsi nutrisi yang tidak seimbang berperan terhadap kejadian amenore. Sedangkan kekurangan zat gizi seperti kekurangan zat besi pada penderita anemia dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan.
  • 9. 9 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i B. HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENARCHE Menarche adalah haid yang pertama kali terjadi yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Jadi menarche pada wanita mengindikasikan bahwa alat reproduksinya sudah mulai berfungsi. Menarche pada umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun. Diduga kejadian menarche berhubungan dengan status gizi remaja. Semakin baik status gizi seorang remaja, kejadian menarche akan semakin cepat, dan semakin buruk status gizi remaja kejadian menarche semakin lambat. Hubungan status gizi dengan menarche terkait dengan jumlah lemak dalam tubuh. Jaringan lemak menghasilkan hormone leptin. Leptin diduga berperan pada beberapa fungsi reproduksi wanita.Kadar leptin yang tinggi pada wanita dihubungkan dengan menarche yang dini, sedangkan menurunnya kadarleptin dihubungkan dengan membaiknya fungsi indung telur pada wanita penderita obesitas dengan syndrome ovarium polikistik. Jadi jelas bahwa status gizi pada remaja harus diperhatikan agar menarche terjadi tidak terlalu dini yaitu pada usia 8 tahun atau setelah 18 tahun. Status gizi baik pada remaja dapat diperoleh dengan konsumsi gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan pada masa remaja. Status gizi remaja dapat diketahui dengan mengukur lingkar lengan atas (LILA) atau dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) remaja. Status gizi baik bila diperoleh LILA 23,5 cm atau nilai IMT 18,5-25. Penilaian status gizi remaja harus dilakukan secara berkala minimal satu tahun sekali agar diketahui bagaimana status gizi remaja dan tindakan dapat segera dilakukan untuk mengembalikan remaja ke dalam status gizi baik, sehingga perkembangan system reproduksi remaja berkembang sebagaimana mestinya.
  • 10. 10 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i C. HUBUNGAN GIZI DENGAN MENSTRUASI Menstruasi adalah haid, merupakan perdarahan yang berasal dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungannya menunaikan fungsinya, terjadi setiap bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil (Depkes, 1993). Menstruasi terjadi sebagai akibat terlepasnya endometrium yang iskemia akibat pengaruh hormonal. Pelepasan endometrium disertai perdarahan yang disebut menstruasi yang berlangsung antara 2-8 hari. Setelah masa menstruasi berakhir, endometrium kemudian tumbuh kembali atau disebut juga endometrium mengadakan poliferasi, agar siap menerima ovum yang telah dibuahi sebagai persiapan kehamilan. Apabila tidak terjadi pembuahan, endometrium kemudian lisut dan terjadi menstruasi kembali dan seterusnya. 1. Gizi Menstruasi Pada prinsipnya gizi pada saat menstruasi harus memperhatikan pola makan seimbang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa zat gizi yang perlu diperhatikan kecukupannya adalah sebagai berikut: a. Zat Besi Wanita mempunyai kebutuhan zat besi yang lebih banyak karena proses fisiologis yang terjadi di sepanjang kehidupan wanita seperti menstruasi, hamil dan menyusui. Hindari makanan yang mengandung EDTA (etilenadiamina tetraasetik), misalnya bumbu salad, kerang kalengan, dan beberapa buah dan sayuran yang diproses. EDTA dapat mengurangi zat besi non-heme sebesar 50%. b. Protein Protein harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup saat menstruasi, karena protein berperan dalam produksi hemoglobin atau pemeliharaan sel-sel darah merah. c. Vitamin C
  • 11. 11 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi heme (berasal dari daging) dan zat besi non-heme (didapat dari jenis padi-padian, sayur dan kacang). d. Asam folat, vitamin B12 Asam folat dan vitamin B12 diperlukan untuk perkembangan sel yang normal. Kekurangan kedua vitamin ini mengakibatkan terganggunya pembentukan sel darah. Sumber asam folat terdapat pada sayur bayam, lobak, sayur berwarna hijau gelap dan sari buah jeruk. Sumber vitamin B12 terdapat pada hati sapi, hati ayam, kuning telur, ikan kembung. 2. Prinsip Diet Pada Penderita Pre Menstrual Sindrom Pre Menstrual Sindrom (PMS) adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi. PMS terjadi akibat kombinasi dari berbagai factor yang kompleks salah satunya adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi. Penurunan kadar hormone estrogen setelah ovulasi memengaruhi neurotransmitter di otak terutama serotonin. Serotonin memegang peranan dalam regulasi emosi. Pola hidup yang tidak sehat terutama factor nutrisi juga turut berperan dalam menyebabkan PMS. Pola nutrisi yang tidak seimbang berupa diet tinggi lemak, tinggi garam dan gula, rendah vitamin B (terutama vitamin B6, vitamin E dan vitamin C) dan mineral (magnesium, zat besi, zink, mangan, makanan sedikit serat dapat menimbulkan PMS. Konsumsi kafein (terdapat dalam kopi, teh) serta alcohol yang berlebihan dapat memperberat gejala yang ada. Kurang berolahraga dan kurang aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS. Gejala-gejalanya: a. Kelemahan umum (lelah, letih, pegal linu) b. Akne c. Nyeri kepala, punggung dan perut bagian bawah d. Nyeri pada payudara
  • 12. 12 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i e. Konstipasi f. Mood menjadi labil Komposisi nutrisi yang dianjurkan adalah sebagai berikut: a. Kurangi asupan garam tubuh Segala macam makanan asin sebaiknya dikurangi. Karena makanan asin bersifat meretensi air sehingga dapat terjadi pembengkakan pada perut. Itu sebabnya jika terlalu banyak mengonsumsi makanan asin menjelang menstruasi perut sering kembung dan sakit. b. Batasi konsumsi minuman beralkohol Pada saat menjelang menstruasi, system dan cara kerja saraf sangat peka sekali terhadap rangsangan. Alkohol mengandung zat etanol yaitu suatu zat yang dapat merangsang system saraf pusat. Dengan demikian jika minum alcohol tidak dibatasi maka cara kerja hormone dan system saraf dalam tubuh akan terganggu. Akibatnya gangguan PMS yang berhubungan dengan perasaan makin tidak terkontrol c. Minum susu Kebutuhan kalsium harian orang dewasa sekitar 1000 mg/hari. Jika jumlah ini tercukupi, maka kalsium dalam tubuh dapat membantu mengurangi gejala PMS seperti kram dan kejang perut. Hal ini karena kalsium yang terdapat pada susu dan produk olahannya terbukti dapat membantu tubuh melepaskan hormone endorphin (hormone yang dapat membantu memberikan rasa nyaman) selama masa masa haid. Satu gelas susu mengandung 300 mg kalsium, demikian pula dengan segelas yoghurt. Untuk membatasi asupan lemak, maka dipilih susu skim atau yoghurt rendah lemak. d. Perbanyak makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks Karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, kacang-kacangan, gandum dapat menghilangkan gejala PMS. Hal ini karena hubungan antara karbohidrat dan serotonin (zat kimia otak), yang berfungsi mengendalikan mood, nafsu makan dan tidur. Pada saat PMS makanan yang mengandung
  • 13. 13 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i karbohidrat kompleks terbukti dapat mempertahankan kadar serotonin sehingga perubahan mood, kecanduan makan dapat dihindari. e. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B6 Sumber vitamin ini ada pada ikan tuna, hati sapi/ayam dan lain-lain. Tercukupinya kandungan vitamin B6 dalam tubuh terbukti dapat mengontrol produksi serotonin (hormone saraf yang mencegah depresan), sehingga otak merasa lebih rileks menjelang PMS. Tetapi batas maksimal konsumsi vitamin B6 pada orang dewasa adalah 50 mg/hari. Dalam jumlah yang lebih, vitamin B6 justru akan berfungsi sebagai racun dalam tubuh.
  • 14. 14 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i D. PRINSIP GIZI PADA USIA MENOPAUSE Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan ke masa non-produktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogen dan progesteron. Menopause juga diartikan sebagai masa berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45-5- tahunm atau berhentinya masa haid sama sekali. Pada usia reproduktif indung telur (ovarium wanita) mengandung 200.000- 400.000 sel kecil (folikel) yang berisi bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk sel telut. Indung telur juga menghasilkan dua jenis hormon utama, yaitu estrogen dan progesteron. Dengan bertambahnya usia kemampuan indung telur menghasilkan folikel dan hormon menurun. Estrogen berperan melindungi wanita dari penyakit jantung dan stroke. Penghentian produksi hormon estrogen berdampak pada meningkatnya kolesterol LDH (kolesterol jahat), sementara kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) menurun. Kondisi ini menyebabkan risiko penyakit jantung dan stroke pada menopause meningkat. Estrogen juga berperan dalam mempertahankan mineral tulang. Berkurangnya kadar estrogen pada menopause menyebabkan timbulnya risiko osteoporosis pada usia menopause. Degenerasi organ karena faktor usia pada menopause menyebabkan terjadi penurunan fungsi organ tersebut, misalnya penurunan fungsi otak menyebabkan lansia menjadi demensia (mudah lupa), penurunan fungsi saluran pencernaan menyebabkan lansia mengalami konstipasi dan sebagainya. Banyaknya risiko kesehatan yang dialami wanita usia menopause, maka sudah sepantasnya perhatian besar diberikan pada masalah kesehatan wanita menopause, misalnya pemberian layanan kesehatan wanita usia lanjut, mengatur gaya hidup yang lebih sehat dengan memperhatikan gizi seimbang, menghindari stress, mengawasi tekanan darah dan olahraga teratur.
  • 15. 15 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i 1. Faktor Yang Mempengaruhi Kapan Seorang Wanita Mengalami Menopause a. Usia saat menstruasi pertama kali (menarche): semakin muda seseorang mengalami haid pertama kalinya, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause b. Faktor psikis: status tidak menikah dan bekerja diduga memengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. Menurut penelitian, mereka akan mengalami masa menopause lebih muda, dibandingkan mereka yang menikah dan tidak bekerja/bekerja atau tidak bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja c. Jumlah anak: makin sering seorang wanita melahirkan, semakin tua atau lama mereka memasuki masa menopause d. Usia melahirkan: semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopause e. Pemakaian alat kontrasepsi: pemakian kontrasepsi jenis hormonal memiliki manfaat, yaitu lebih lama atau tua saat memasuki masa menopause f. Merokok: wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause g. Social ekonomi: menopause dipengaruhi oleh factor status social ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami. 2. Prinsip Diet Pada Menopause Mengingat wanita usia menopause termasuk kelompok rentan, terutama kerentanan terhadap kondisi gizi akibat penurunan kondisi fisik, maka jenis makanan yang diberikan pada wanita usia menopause harus diperhatikan. Prinsip diet pada menopause adalah sebagai berikut: a. Makanan yang dikonsumsi cukup memenuhi kebutuhan gizi per hari dengan asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral air.
  • 16. 16 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i b. Karbohidrat, pilih karbohidrat kompleks (biji-bijian), hindari makanan yang mengandung gula karena cepat tercerna sehingga kebutuhan insulin meningkat. c. Lemak, utamakan makanan yang mengandung lemak tak jenuh seperti ikan tuna, salmon, untuk mengurangi resiko penyakit jantung koroner (PJK) d. Protein, utamakan protein dari sumber nabati, seperti kacang-kacangan. e. Konsumsi makanan yang mengandung phytohormone estrogen, kacang kedele, pepaya. f. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin D, ikan tuna, salmon, minyak ikan, telur, susu. Vitamin D penting untuk membantu penyerapan kalsium. Dianjurkan untuk vitamin D adalah 400 IU/hari. Vitamin D yang melampaui 1000 IU per hari dapat menyebabkan mual, sakit kepala, kerusakan ginjal dan jantung tidak dapat dipulihkan, dan pengapuran jaringan lunak, yakni pengendapan kalsium dalam jaringan seperti ginjal. g. Makanan cukup vitamin C seperti sayur, buah jeruk, pepaya dan tomat. Vitamin C diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, membantu absorpsi kalsium dengan menjaga kalsium berada dalam bentuk larutan, menurunkan kadar trigliserida serum yang berperan terhadap penyakit jantung. h. Vitamin B kompleks, penting sebagai prekursor neurotransmitter sehingga membantu meningkatkan daya ingat. i. Makanan cukup mineral terutama kalsium, wanita pra-menopause membutuhkan kalsium kira-kira 1000 mg setiap hari dan pasca menopause membutuhkan 1200-1700 mg kalsium per hari. Kalsium penting untuk menguatkan tulang. Kebutuhan zat besi berkurang karena tidak lagi haid. Kebutuhan zat besi menopause adalah 10 mg per hari dan dapat dipasok dengan diet yang baik. j. Makanan harus mudah dicerna (rendah lemak) karena fungsi pencernaan menurun tetapi cukup protein dan karbohidrat.
  • 17. 17 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i k. Kadar serat yang tidak dicerna jangan terlalu banyak, tetapi harus cukup tersedia untuk melancarkan peristaltik dengan demikian melancarkan defekasi. l. Bahan makanan pilih yang segar, dengan proses pengolahan tidak terlalu lama. m. Jumlah asupan makanan dikurangi, karena metabolisme tubuh menurun dan aktivitas fisik juga menurun. n. Jadwal makan yang tepat, sarapan, makan siang, makan malam dan selingan dua kali. o. Makanlah sebelum perut lapar dan berhentilah sebelum kenyang. 3. Makanan yang harus dihindari pada menopause: a. Hindari jenis makanan yang diawetkan, pemanis buatan, pewarna. b. Hindari makanan berkalori tinggi (tinggi gula, tinggi lemak). c. Kurangi makanan berlemak (jeroan, keju, daging, usus, otak). d. Hindari mengonsumsi makanan setengah matang, karena parasit tidak mati. e. Hindari alkohol. f. Kurangi kafein, cokelat, minuman ringan karena menghambat zat gizi lain.
  • 18. 18 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i E. GIZI IBU HAMIL Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolism energy, karena itu kebutuhan energy dan zat gizi meningkat selama kehamilan. Peningkatan energy dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolism ibu. Untuk memudahkan pemahaman kebutuhan gizi ibu hamil di bagi dalam trimester kehamilan 1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil a. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I Kebutuhan gizi ibu hamil pada trimester I meningkat secara minimal, karena pertumbuhan janin pada tiga bulan pertama ini masih lambat. Akan tetapi seluruh zat gizi yang dikonsumsi ibu harus memenuhi kebutuhan janin, karena gizi menentukan nasib jabang bayi di kemudian hari. Pada trimester pertama kebutuhan zat gizi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut 1) Kalori Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormone yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan berat badan sebanyak 1-2 kg. 2) Protein Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku dan jaringan otot. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormone sang ibu dan janin. Kebutuhan wanita hamil akan protein meningkat sampai 68% dari sebelum hamil.
  • 19. 19 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i 3) Vitamin dan Mineral a) Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin. Vitamin A dalam bentuk retinol berkontribusi terhadap kualitas penglihatan anak. b) Vitamin B1 dan B2 serta niasin diperlukan dalam proses metabolism tubuh. c) Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia. d) Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. e) Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. f) Magnesium juga perlu diperhatikan kecukupannya. Kekurangan magnesium biasanya dialami 5-30% bumil ditandai adanya keluhan kram (nocturnal systremma). Suplementasi secara oral dan mikronutrien terbukti akan mengurangi keluhan kram pada ibu yang sedang mengandung. g) Vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. h) Asam folat dibutuhkan di masa awal kehamilan. Kekurangan asam folat biasanya akan dikaitkan dengan tingginya resiko bayi lahir premature. i) Selama hamil volume darah ibu akan meningkat 30%. Ini berarti kebutuhan Fe atau zat besi juga meningkat. Jumlah Fe bayi baru lahir 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500mg. Selama kehamilan ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1000mg untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri.
  • 20. 20 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i b. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II Kebutuhan zat gizi pada trimester kedua dan ketiga perlu diperhatikan karena terkait erat dengan perkembangan intelegensia janin. Pada usia kehamilan 15-20 mg, otak janin mengalami pertumbuhan pesat sekali. Bahkan memasuki trimester kedua dan ketiga ibu hamil membutuhkan zat gizi. Tambahan kalori pada trimester kedua 285 kalori setiap hari dibandingkan sebelum hamil. Protein penting untuk pertumbuhan janin dan plasenta, juga untuk memenuhi kebutuhan suplai darah merah. Vitamin dan mineral tetap dibutuhkan pada trimester kedua. Zat besi biasanya mulai dikonsumsi pada kehamilan trimester kedua. c. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III Pada trimester ketiga tubuh membutuhkan vitamin B6 dalam jumlah banyak dibandingkan sebelum hamil. Vitamin ini dibutuhkan untuk membentuk protein dari asam amino, darah merah, saraf otak dan otot-otot tubuh. Bila protein tercukupi, maka kebutuhan vitamin B6 akan tercukupi pula. Selain itu konsumsi juga bahan makanan yang mengandung omega 3 yang banyak terkandung dalam daging ikan tuna dan salmon. Omega 3 juga berperan pada perkembangan otak dan retina janin. Zink dibutuhkan bagi system imunologi (kekebalan tubuh). Konsumsi zink juga dapat menghindari lahirnya janin premature dan berperan dalam perkembangan otak janin, terutama trimester terakhir. Diduga kekurangan zink menyebabkan bibir sumbing. Kalsium dibutuhkan pada trimester pertama hingga trimester ketiga, karena merupakan zat gizi penting selama kehamilan. Kebutuhan zat besi meningkat terutama pada awal trimester kedua kehamilan. Faktanya hamper 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Sebab itu suplemen zat besi diupayakan untuk diberikan selama kehamilan guna memenuhi kebutuhan zat besi. Bila setiap ibu hamil memperhatikan serta
  • 21. 21 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i berusaha memenuhi zat gizi yang berguna bagi pertumbuhan janin dalam kandungannya, bayi yang akan dilahirkan sehat. 2. Status Gizi Ibu Hamil Status gizi pada dasarnya merupakan akibat jangka panjang dari kebiasaan konsumsi makanan kita setiap hari. Berapa besar kita memperhatikan kecukupan jumlah makanan serta mutu gizinya dengan jelas akan tercermin dalam status gizi. Status gizi ibu hamil menggambarkan kecukupan jumlah makanan serta mutu gizi yang dikonsumsi ibu selama hamil. Ibu hamil yang berada pada status gizi baik, sudah pasti ibu hamil tersebut memperhatikan jumlah dan mutu gizinya selama hamil. Untuk menegathui status gizi ibu hamil harus dilakukan pengukuran. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain: a. Mengukur Lingkar Lengan Atas Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energy kronis (KEK) wanita subur (WUS) usia 15-45 tahun yang terdiri dari kelompok remaja, ibu hami, ibu menyusui dan pasangan usia subur. (PUS). Batas ambang LILA WUS dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya ibu hamil tersebut mempunyai resiko KEK. Ibu hamil yang mengalami KEK diperkirakan dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Pengukuran dilakukan dengan pita LILA, dibagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri. Lengan harus dalam posisi bebas baju, otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang. Bila ditemukan ukuran LILA <23,5 cm, jika ibu belum hamil dianjurkan untuk menunda kehamilan, tetapi bila
  • 22. 22 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i ditemukan pada ibu hamil, anjurkan makan cukup dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang dan segera rujuk sedini mungkin. b. Memantau Pertambahan Berat Badan Selama Hamil Penilaian status gizi ibu hamil dapat pula dilakukan dengan pemantauan berat badan selama hamil. Pemantauan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan janin. Penilaian status gizi melalui pemantauan berat badan ibu hamil didasarkan pada besarnya pertambahan berat badan ibu ketika hamil. Penambahan BB yang direkomendasikan saat ibu mengandung dapat pula berpatokan pada body mass index (BMI) yang dimiliki ibu sebelum hamil. Semakin rendah BMI yang dimiliki ibu sebelum masa konsepsi, semakin tinggi kuantitas pertambahan berat badan yang diharapkan. Wanita dengan BMI <20 dianjurkan untuk menambah berat badan selama kehamilan sebanyak 12,5-18 kg. Wanita yang BMI sebelum hamilnya normal (22,0- 26,0) idealnya bertambah berat badan (BB) saat hamil sekitar 11,5-16 kg. Sebaliknya wanita yang masuk kategori obestitas hanya dianjurkan untuk mengalami penambahan BB tidak lebih dari 6 kg hingga akhir masa akhir kehamilannya. c. Pengukuran Kadar Hemoglobin Pengukuran kadar hemoglobin (Hb) bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi atau tidak. Kecenderungan mengalami anemia cukup tinggi karena adanya kenaikan volume darah selama kehamilan. Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Ibu hamil disebut anemia apabila kadar hemoglobin ibu turun sampai dibawah 11b/dl. Kekurangan zat besi ini akan menghambat pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Oleh karena itu pengukuran kadar Hb pada ibu hamil sangat penting dilakukan untuk memantau status gizi ibu hamil. 3. Pengaruh Status Gizi Ibu Hamil Yang Kurang
  • 23. 23 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i Status gizi ibu sebelum hamil dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin. a. Terhadap Ibu. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain, anemia, perdarahan, BB ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. b. Terhadap Persalinan. Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya, perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. c. Terhadap Janin. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra-partum, dan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). 4. Prinsip Diet Pada Hyperemesis Hiperemesis adalah mual muntah yang menyebabkan kekurangan cairan, elektrolit atau gizi pada hamil trimester pertama. Sekitar 80% mual muntah dikeluhkan oleh ibu hamil pada kehamilan dini. Mual/rasa ingin muntah adalah perasaan yang diakui secara sadar tentang terjadinya eksitasi yang tidak disadari pada pusat muntah di dalam medulla oblongata atau di daerah yang dekat dengan pusat muntah (Guyton, 1996). Muntah adalah serangkaian gerakan yang kompleks untuk mengeluarkan isi usus dari dalam saluran usus, ketika salah satu bagiannya mengalami iritasi/distensi. Muntah disebabkan karena adanya stimulasi pada pusat muntah. Stimulasi dapat melalui CTZ kemudian diteruskan ke pusat muntah atau stimulus langsung merangsang pusat muntah. Pusat muntah menerima impuls dari beberapa bagian atau dipengaruhi oleh:
  • 24. 24 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i a. Zona pemicu kemoreseptor (chemoreseptor trigger zone; CTZ) yang terletak di medulla oblongata, fungsi zona ini adalah: 1) Mendeteksi zat-zat kimia yang beredar dalam darah seperti, estrogen, alcohol, nikotin, zat besi, obat anaastesi, hormone tiroid. 2) Gangguan keseimbangan elektrolit (kadar Na yang rendah) 3) Produk kerusakan jaringan yang dilepaskan ke dalam sirkulasi darah pada saat terjadi cedera. b. Nukleus Vestibularis yang mendeteksi gerakan yang meliputi ambulasi dan gerakan mendadak, misalnya setelah persalinan dan pembedahan. c. Pusat otak yang lebih tinggi mendeteksi cita rasa, bau, penglihatan, emosi, nyeri, rasa takut, ansietas. d. Sistem saraf otonom yang mendeteksi 4) Iritasi pada usus, tenggorokan, peritoneum seperti stasis lambung/distensi lambung. Migren, nyeri, persalinan, penyakit hati, beberapa makanan: alcohol, NSAID, obstruksi GIT, konstipasi. 5) Gangguan fisiologis: perubahan tekanan darah, pH, gas darah, kadar glukosa darah, nyeri, syok, ketoasidosis, uremia, kerusakan organ, infeksi, ISK. e. Peningkatan tekanan intracranial (pre-eklampsia, eclampsia) Ketika pusat muntah dirangsang, neuron motor memberi respons dengan menyebabkan kontraksi dari diafragma, otot abdomen anterior dan lambung. Glotis menutup, dinding abdomen bergerak ke atas dan terjadilah proses muntah. Penyebab mual muntah pada hyperemesis diduga terjadi karena peningkatan kadar hormone gonadotropin ketika kelenjar endokrin mengalami perubahan, perubahan metabolisme karbohidrat dan perubahan emosi. Perubahan hormone, emosi selanjutnya merangsang pusat muntah. Mual muntah pada hyperemesis dapat menimbulkan konsekuensi berupa, gangguan pencernaan penyerapan zat makanan, dehidrasi, gangguan
  • 25. 25 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i keseimbangan elektrolit, gangguan keseimbangan pH, risiko aspirasi muntahan, hipotensi, penurunan aliran darah plasenta, syok, defisiensi vitamin dan konsekuensi jangka panjang berupa malnutrisi. Oleh karena itu tindakan nonfarmakologis seperti mengatur diet, pemberian cairan perlu dilakukan untuk mengurangi mual muntah. Diet pada hyperemesis harus diperhatikan agar tidak merangsang mual muntah. Diet bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen, mengontrol asidosis dan secara berangsur memberi makanan cukup kalori dan zat-zat gizi yang berkurang. Syarat diet hyperemesis adalah tinggi karbohidrat 75-80% dari kebutuhan energy total dan rendah lemak ≤10% dari kebutuhan energy total. a. Cukup cairan b. Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan penderita. c. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. d. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan malam. e. Disesuaikan dengan keadaan penderita, secara berangsur diberikan makanan yang memenuhi syarat diet. Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan: a. Makan makanan sumber karbohidrat yang sederhana seperti biscuit, sereal, roti bakar, sebelum bangun dari tempat tidur (pada pagi hari), mungkin cukup efektif untuk mengatasi muntah. b. Hindari lemak atau makanan yang mengandung banyak rempah-rempah. c. Makan dalam porsi kecil tetapi sering, jangan melewati jam makan tanpa memakan makanan karena hipoglikemia dapat memperburuk emesis. d. Konsumsi buah dan cairan tidak dilakukan bersamaan dengan makan makanan untuk mencegah distensi lambung.
  • 26. 26 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i e. Makan makanan ringan tinggi protein ketika akan tidur. f. Pemberian peppermint seperti dalam permen pedas sesudah makan akan menimbulkan relaksasi esofagus bagian bawah dan mengurangi distensi lambung yang dapat meredakan gejala mual serta muntah. Akan tetapi peppermint dapat memperburuk konstipasi dan menginduksi refluks esofagus jika digunakan sebelum berbaring. a. Diet Hiperemesis I Diet hyperemesis I diberikan pada ibu hamil dengan hyperemesis berat. Pada diet ini zat gizi dikurangi oleh karena itu hanya diberikan dalam beberapa hari. Nilai gizi perhari 1059 kalori perhari dengan protein 15 gram, lemak 2 gram, karbohidrat 259 gram,kalsium 0,1 g, vitamin A 1,788 SI dan vitamin C 283 mg. Cairan diberikan setelah 1-2 jam setelah makan. Makanan diberikan dalam bentuk kering, hangat, porsi kecil tetapi sering. b. Diet Hiperemesis II Diet hyperemesis II diberikan pada hyperemesis sedang, dengan keluhan mual dan muntah sudah berkurang. Pada kondisi ini secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Nilai gizi sehari 1672 kalori dengan protein 57 gram, lemak 33 gram, karbohidrat 293 gram, kalsium 0,3 gram, vitamin A 7,266 SI, vitamin C 199 mg. Minuman tidak diberikan bersama makanan. c. Diet Hiperemesis III Diet hyperemesis III diberikan pada ibu hamil dengan hyperemesis ringan. Nilai gizi 2269 kalori dengan protein 73 gram, lemak 59 gram, karbohidrat 368 gram, kalsium 0,4 gram, vitamin A 7491 SI, vitamin C 199 mg. Pada kondisi ini minuman sudah boleh diberikan bersama makanan. Jenis makanan dapat berupa roti kering, biscuit, buah segar atau sari buah, teh, kopi encer, makanan berlemak, tetapi bumbu merangsang dikurangi. 5. Prinsip Diet Pada Pre-Eklampsia dan Eklampsia
  • 27. 27 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Umumnya timbul pada triwulan III kehamilan. Hipertensi datang lebih dulu daripada tanda lain. Untuk menegakkan diagnosis pre-eklampsia ketinggian tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih atau mencapai 140 mmHg. Ketinggian tekanan diastolic meningkat 15 mmHg atau lebih atau menjadi 90 mmHg. Penentuan hipertensi dilakukan 2 kali pengukuran dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat. Edema adalah penimbunan cairan berlebihan dalam jaringan tubuh, diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan. Kenaikan berat badan 1 kg/minggu beberapakali harus diwaspadai terhadap timbulnya pre-eklampsia. Preeklampsia digolongkan menjadi 2, yaitu preeclampsia ringan (TD ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu, protein urine +1), dan preeclampsia berat (TD >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu, protein urine ≥2+). Eklampsia biasanya ditandai dengan kejang da nada tanda dan gejala preeclampsia. Pemberian diet pada pre-eklampsia bertujuan mencapai dan mempertahankan status gizi optimal, mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal, mengganti protein yang hilang karena proteinuria, mencegah atau mengurangi retensi garam dan air, menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal dan memberikan zat gizi secukupnya sesuai dengan kemampuan penderita. Prinsip diet pada pre-eklampsia adalah sebagai berikut: a. Cukup kalori dan semua zat-zat gizi. Dalam keadaan pre-eklampsia berat makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan keadaan penderita, b. Rendah garam menurut beratnya retensi garam/air. Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1 kg/minggu. c. Tinggi protein (1,5-2 g/kg berat badan) d. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita e. Cairan diberikan lebih kurang 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan harus dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah, keringat, pernapasan.
  • 28. 28 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i 1) Diet Pre-Eklampsia I Diberikan pada penderita dengan pre-eklampsia berat. Makanan hanya terdiri dari susu dan buah-buahan. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari peroral, dan kekurangannya diberikan secara parenteral. Makanan ini kurang kalori dan semua zat-zat kecuali kalsium, vitamin A dan C, oleh karena itu hanya diberikan selama 1-2 hari saja. Nilai gizi sehari diet ini adalah 1032 kalori, 20 g protein, 19 g lemak, 211 g karbohidrat, 0.6 g kalsium, 2475 SI vitamin A, 246 mg vitamin C, dan 228 mg natrium (Banudi, 2012). 2) Diet Pre-Ekalmpsia II Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet pre-eklampsia I atau diberikan pada pre-eklampsia yang tidak begitu berat. Makanan berbentuk lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. makanan ini rendah kalori, kalsium dan cukup zat gizi lain. Nilai gizi sehari diet ini adalah 1600 kalori, 56 g protein, 44 g lemak, 261 g karbohidrat, 0.5 g kalsium, 9227 SI vitamin A, 212 mg vitamin C, dan 248 mg natrium (Banudi, 2012). 3) Diet Pre-Eklampsia III Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet pre-eklampsia II atau kepada penderita dengan pre-eklampsia. Makanan mengandung protein tinggi dan garam rendah dan diberikan dalam berbentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat-zat gizi. Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang tidak boleh lebih dari 1 kg tiap bulan. Nilai gizi sehari diet ini adalah 2128 kalori, 80 g protein, 63 g lemak, 305 g karbohidrat, 0.8 g kalsium, 10016 SI vitain A, 213 mg vitamin C, dan 403 mg natrium (Banudi, 2012). 6. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Konstipasi Konstipasi dapat diartikan sebagai kelambatan perlintasan sisa makanan karena penumpukan feses yang keras dan kering dengan disertai defekasi yang neyri, distensi abdomen serta massa yang dapat diraba (skibala).
  • 29. 29 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i Konstipasi dapat menimbulkan gelaja lain seperti sakit kepala, nyeri abdomen dan selera makan terganggu. Kelambatan motalitas usus dapat menimbulkan masalah pada berbagai stadium kehamilan dan kelahiran anak. Selama periode antenatal, banyak ibu hamil mengalami konstipasi atau sembelit dan jika tidak diatasi keadaan ini dapat mempengaruhi proses persalinan yang normal karena menghalangi jalan lahir. Konstipasi pada kehamilan disebabkan oleh berbagai hal seperti peningkatan kadar hormone progesterone, penurunan hormone motilin oleh dinding usus, peningkatan enteroglukagon yang diproduksi oleh dinding usus, yang menimbulkan relaksasi otot polos usus sehingga motilitas usus menurun, tablet zat besi yang dikonsumsi selama kehamilan, berkurangnya atau berubahanya asupan makanan dan cairan, berkurangnya olahraga dan aktivitas fisik dan penekalan di daerah perut akibat pembesaran rahim terutama pada trimester tiga kehamilan. Ibuhamil dengan konstipasi harus megatur pola diet dan aktivitasnya agar konstipasi tidak berlanjut. Tujuan diet pada konstipasi yaitu merangsang peristaltic usus agar defekasi dapat normal kembali. Oleh karena itu diet pada ibu hamil harus mengandung sejumlah serat agar dapat merangsang peristaltic usus. Selain itu ibu hamil cukup mengonsumsi cairan dan olahraga ringan secara teratur. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada diet ibu hamil dengan konstipasi adalah sebagai berikut:  Makanan yang dimakan harus berserat tinggi seperti sayuran dan buah- buhan, 20-60 gram/hari serat dalam makanan  Makanan cukup kalori dan protein sesuai kebutuhan ibu hamil.  Tinggi vitamin terutama vitamin B komplek dan mineral untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna  Nilai gizi 2296 kalori dengan 83 gram protein, lemak 60 gram dan karbohidrat 363 gram (disesuaikan dengan kebutuhan ibu Hamill)  Minum yang cukup 6-8 gelas per hari atau 2-2,5 liter/hari  Minum sebelum makan dapat merangsang peristaltic usus.
  • 30. 30 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i 7. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Diabetes Mellitus Diabetes mellitus merupakan kelainan metabolism yang kronis dan terjadi karena defisiensi insulin atau resistensi insulin, ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam urin (glikosuria). Diabetes disebabkan oleh ketidakadekuatannya pembentukan dan penggunaan insulin, suatu hormone esensial, yang secara normal dihasilkan oleh sel-sel beta Langerhans di pancreas. Salah satu fungsi insulin adalah memudahkan glukosa berpindah ke dalam sel-sel jaringan. Tanpa insulin yang adekuat, glukosa tidak dapat memasuki sel-sel untuk digunakan sebagai sumber energy, akibatnya tubuh menggunakan lemak dan protein untuk sumber energy, dampaknya terjadi keseimbangan nitrogen negative dan ketosis. Tingginya kadar glukosa darah menarik air dari sel-sel ke dalam darah, menyebabkan dehidrasi seluler. Glukosa dikeluarkan ke dalam urin yang meningkatkan tekanan osmotic dan mencegah reabsorpsi air oleh tubulus ginjal, menyebabkan dehidrasi ekstraseluler. Sebagai akibat terjadi empat tanda dan gejala cardinal diabetes mellitus, seperti, polyuria, polidipsi, penurunan berat badan dan polifagia. Diabetes kehamilan (diabetes gestasional) terjadi bila simpanan insulin ibu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekstra pada kehamilan. Meskipun tanpa gejala, diabetes gestasional harus ditemukan agar dapat dilakukan pengendalian kadar glukosa. Bila tidak, akan menimbulkan dampak baik pada ibu maupun pada janin. Dampak diabetes gestasional pada janin seperti, makrosomia neonatal yang meningkatkan resiko distosia bahu dan cedera pleksus brakialis, malformasi neonatal (defek pada jantung dan tuba neuralis), kelambatan produksi surfaktan dan meningkatkan resiko terjadinya sindrom gawat napas, hipoglikemia neonatal dan polisitemia sehingga terdapat kadar bilirubin yang berlebihan pada neonates. Sedangkan dampak pada ibu seperti, potensial preeclampsia, potensial vaginitis, kerusakan mikrovaskuler akan
  • 31. 31 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i memperlihatkan insufisiensi plasenta serta pertumbuhan janin yang buruk dan bukan makrosomia. Pengaruh diabetes gestasional cukup serius terhadap janin dan ibu hamil membuat sebagian pakar kesehatan berpendapat bahwa semua ibu hamil harus menjalani skrining untuk menemukan diabetes gestasional melalui pemeriksaan kadar glukosa plasma atau tes toleransi glukosa. Ibu hamil dengan diabetes membutuhkan pengawasan medis dan kebidanan yang berkelanjutan selama kehamilan. Oleh karena itu kunjungan prenatal dijadwalkan setiap 1 sampai 2 minggu selama 32 minggu, kemudian setiap minggu sampai melahirkan. Peraturan diet pada ibu hamil perlu diperhatikan, agar kadar glukosa senantiasa dapat dikendalikan sehingga ibu dapat menyelesaikan kehamilannya dengan aman. Diet yang dianjurkan pada ibu hamil dengan diabetes mellitus adalah 30 sampai 35 kalori per kg berat badan, 150 sampai 200 g karbohidrat, 125 g protein, 60 sampai 80 g lemak, dan kemungkinan natrium dibatasi. Ibu hamil tidak bertambah berat badannya lebih dari 1,3 sampai 1,6 kg per bulan. Disarankan untuk memastikan asupan kalsium dan vitamin D yang adekuat mengingat konsentrasi kedua nutrient ini lebih rendah pada ibu hamil dengan diabetes dan bayinya. Menurut Tjokroprawiro A. (1998), pemberian diet pada penderita diabetes mellitus harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Diet DM harus mengarahkan berat badan penderita ke berat badan normal, mempertahankan glukosa darah normal, dapat memberikan modifikasi diet sesuai keadaan penderita (makanan menarik) b. Diet diberikan dengan cara tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara (snacks) dengan interval 3 jam. c. Buah-buahan yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis misalnya papaya, pisang, apel, tomat, semangka dan kedondong. d. Dalam melaksanakan diet sehari-hari hendaknya mengikuti pedoman 3J yaitu, jumlah, jadwal, jenis, artinya:
  • 32. 32 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i 1) J1 : Jumlah kalori yang diberikan harus habis 2) J2 : Jadwal diet harus diikuti sesuai dengan intervalnya 3) J3 : Jenis makanan yang manis harus dihindari 8. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Anemia atau kekurangan darah adalah suatu keadaan kronis, ketika kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit berkurang. Seseorang dianggap menderita anemia bila kadar Hb < 13 g/dl pada pria atau < 12 g/dl pada wanita. Sedangkan pada ibu hamil anemia bila kadar Hb turun dibawah 11 g/dl. Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Selain karena kekurangan zat besi dalam darah, anemia dapat pula terjadi karena kombinasi kekurangan besi, asam folat, vitamin B12. Oleh karena itu konsumsi vitamin B12 dan asam folat tercukupi selama kehamilan. Gejala anemia berupa wajah dan kuku pucat, rasa letih, lesu, jari kaki tangan dingin, palpitasi. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb per eritrosit di bawah normal (hipokrom) dengan eritrosit yang kecil (mikrositer). Kejadian anemia pada ibu hamil harus dicegah, atau jika sudah terjadi anemia harus segera diobati mengingat dampak anemia sangat berbahay baik bagi ibu maupun bagi janin yang dikandungnya. Anemia pada ibu hamil akan mempertinggi resiko BBLR pada bayi, kelahiran premature, hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Resiko morbiditas dan mortalitas meningkat. Oleh karena itu diet pada ibu hamil harus pula memperhatikan kecukupan zat besi. Hal-hal yang harus diperhatikan pada prinsip diet ibu hamil dengan anemia: a. Ibu hamil harus mengonsumsi sejumlah tablet zat besi sesuai dengan anjuran selama kehamilan yang dimulai pada trimester II dan III.
  • 33. 33 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i b. Diet sehari-hari harus mengandung zat besi seperti daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau dan buah. c. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, karena vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi. d. Menghindari minum teh atau kopi pada waktu makan. e. Menghindari makanan yang mengandung EDTA (mentega, kerang kalengan, bumbu salad) karena dapat mengurangi tersedianya zat besi non-heme sebesar 50%. f. Memasak dengan menggunakan panci besi. g. Hindari factor diet lainnya yang membatasi tersedianya zat besi seperti fitat, zat yang terdapat dalam gandum. h. Konsumsi pula bahan makanan yang banyak mengandung asam folat dan vitamin B12, karena anemia dapat terjadi karena kombinasi kekurangan zat besi asam folat dan vitamin B12. 9. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil Dengan Obesitas Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi dimana berat badan melebihi normal. Seseorang dikatakan obesitas apabila relative body weight (RBW) lebih dari 120% atau indeks massa tubuh (IMT) lebih besar dari 27. Ibu hamil dengan obesitas atau kegemukan harus mendapat perhatian baik selama masa kehamilan, persalinan maupun setelah persalinan. Hal ini dikarenakan obesitas berdampak negative terhadap ibu dan janin yang dikandungnya,baik saat hamil, persalinan maupun setelah persalinan. a. Terhadap Ibu Ibu beresiko mengalami hipertensi kronis, karena obesitas menyebabkan beban jantung menjadi sangat berat. Ibu beresiko mengalami diabetes gestasional. Hal ini karena pada obesitas, produksi hormone insulin meningkat akibat meningkatnya tahanan terhadap kerja hormone insulin. Insulin kesulitasn meningkat akibat meningkatnya tahanan terhadap kerja hormone insulin. Insulin kesulitan memasukan glukosa ke sel sehingga diperlukan insulin yang lebih banyak lagi. Akan
  • 34. 34 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i tetapi meskipun demikian kadar glukosa darah tetap tinggo. Selain itu hormone kehamilan beta human chorion gonadotropin (HCG) akan mengubah sebagian besar lemak tubuh menjadi glukosa. Jadi dapat dibayangkan jumlah gula yang menumpuk akibat banyaknya lemak. b. Ancaman Terhadap Janin Kecenderungan diabetes gestasional pada ibu hamil akibat kegemukan, dapat mengakibatkan ibu melahirkan bayi besar (makrosomi) dengan berat badan lahir 4000-5000 gram atau bayi lahir dengan berat badan lahir rendah yaitu di bawah 2000-2500 gram. Ini dikarenakan pembuluh darah yang menyempit akibat timbunan lemak, membuat pasokan nutrisi ke janin berkurang sehingga bayi tidak dapat berkembang optimal. Resiko lain bayi mengalami hipoksia karena plasenta sebagai penyuplai oksigen menyempit karena tumpukan lemak, akibatnya suplai oksigen ke sel otak janin berkurang. Keadaan ini berdampak terhadap berkurangnya kecerdasan anak. c. Komplikasi Setelah Persalinan Proses sesar pada ibu dengan obesitas dapat meningkatkan resiko terjadinya perrdarahan. Hal ini karena proses pembekuan darah pada ibu hamil kurang berfungsi optimal. Bekuan darah yang berguna untuk mengurangi bahkan menghentikan darah terganggu akibat kondisi pembuluh darah tidak ideal, baik karena penumpukan lemak atau timbunan kolesterol. Pembatasan jumlah kalori pada ibu hamil dengan obesitas masih menjadi kontroversi, karena satu sisi janin membutuhkan nutrisi lebih. Dikhawatirkan pengurangan kalori dapat menyebabkan janin terganggu. Sementara di sisi lain asupan kalori yang tidak dibatasi akan membahayakan ibu. Oleh karena itu prinsip diet pada ibu hamil dengan obesitas harus memperhatikan hal-hal berikut: 1) Tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang.
  • 35. 35 | H u b u n g a n G i z i D e n g a n K e s e h a t a n R e p r o d u k s i 2) Hindari makanan pemicu gula darah tinggi seperti makanan yang manis, makanan berlemak, gorengan, dan makanan tinggi kolesterol. 3) Perbanyak makanan berserat dan buah-buahan segar karena dapat mempertahankan rasa kenyang lebih lama dan dapat mengurangi kadar kolesterol 4) Bagi yang menderita tekanan darah tinggi, batasi konsumsi makanan yang mengandung garam. 5) Lakukan olahraga ringan secara teratur, yang dianjurkan adalah jalan kaki di pagi hari, karena dapat membuat kondisi ibu sehat, selain itu turut membakar kolesterol dan lemak tubuh. Olahraga berat seperti jogging tidak dianjurkan, karena penghancuran lemak terlalu drastic dapat mengakibatkan keton lemak meracuni tubuh. 6) Penambahan berat badan hingga masa akhir kehamilan disarankan hanya terjadi penambahan sebanyak 6 kg. 7) Berkonsultasi teratur dengan dokter kandungan. Dengan mengikuti serangkaian pemeriksaan dan aktivitas yang disarankan dokter, kehamilan dan persalinan dapat berlangsung lancer. 8) Untuk wanita yang belum hamil disarankan mengatur berat badannya supaya tidak berlebihan, bila perlu mencapai berat badan ideal. Memang kenaikan berat badan pada trimester pertama relative sedikit, akan tetapi pada trimester kedua dan ketiga kenaikan berat badan cukup pesat.