3. Dana Pusat
Ikut aturan
tata kelola keuangan pusat
Dana
Transfer Daerah
Ikut aturan
tata kelola keuangan pusat
Ikut aturan
tata kelola keuangan daerah
UU 23/2014
4. 4 Kewenangan Pengelolaan BOS
Kementerian Keuangan
Mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari pusat
ke provinsi dan pelaporannya.
Kementerian Dalam Negeri
Mengatur mekanisme pengelolaan dana BOS di daerah
dan penyaluran dari kas daerah ke sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban
keuangan dana BOS.
5. 5 Hakikat BOS
Bantuan pembiayaan
operasional pendidikan non personil
di sekolah jenjang dikdasmen
Merupakan komitmen pemerintah pusat terhadap
amanat undang-undang
tentang tanggungjawab pendanaan pendidikan
6. 6 Aturan ttg Pendanaan Pendidikan
UU No. 20 Thn 2003, pasal 46 ayat 1
PP No. 48 Thn 2008, pasal 2 ayat 1
Pendanaan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama
antara
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
7. Biaya Pendidikan
Biaya Satdik Penyelenggaraan Biaya Pribadi
Investasi Beasiswa
Bantuan
Operasi
Pemerintah
Dan Pemda
+
Masyarakat
Dan Lainnya
Pernonil
Negeri Swasta
Penyelenggara
+
Pemerintah/Pemda
Masy/Orang Tua
Dan Lainnya
Non Pernonil
Negeri Swasta
Pemerintah
Dan Pemda
+
Masyarakat
Dan Lainnya
Penyelenggara
Pemda (sampai SNP)
Masy/Orang Tua
+
Pemerintah/Pemda
Masy/Orang Tua
Dan Lainnya
8. 8 Disain BOS Tahun 2019
BOS Reguler
Dana BOS yang diberikan kepada seluruh sekolah
yang didasarkan pada jumlah siswa.
BOS Afirmasi
Dana BOS yang diberikan kepada seluruh sekolah
yang berada di desa tertinggal dan sangat tertinggal.
BOS Kinerja
Dana BOS yang diberikan kepada sekolah dengan
kinerja mutu pendidikan terbaik.
9. 9 Aturan Penggunaan Dana BOS
BOS Reguler
Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019, tanggal 22
Januari.
BOS Afirmasi dan BOS Kinerja
Diatur dalam satu peraturan menteri yang sama;
Sedang dalam proses penyusunan, dengan target
penyelesaian di minggu ke-4 April.
10. 10 Ketentuan Penggunaan Dana
Didasarkan skala prioritas kebutuhan sekolah;
Diprioritaskan untuk kegiatan operasional sekolah;
Pemda wajib mengawasi penggunaan dana BOS di
sekolah agar sesuai dengan kebutuhan prioritas
operasional dan peningkatan mutu, sehingga
pemanfaatan dana bisa efisien dan berdampak
Satuan biaya mengikuti standar setempat.
12. Tim BOS Kabupaten
Pengarah : Bupati & Wakil Bupati
Penanggungjawab : Kepala Dinas
Tim Pelaksana
Ketua : Sekretaris
Anggota
Kepala Bidang SD
Kepala Bidang SMP
Kasi Peserta Didik SD
Kasi Peserta Didik SMP
Kasubag Program
12
13. TUGAS TIM BOS KABUPATEN
Melatih, membimbing dan mendorong sekolah jenjang pendidikan dasar untuk memasukkan data
pokok pendidikan dalam sistem pendataan yang telah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
Melakukan monitoring perkembangan pemasukan/updating data yang dilakukan oleh sekolah jenjang
pendidikan dasar secara online;
Memverifikasi kelengkapan data (jumlah siswa dan nomor rekening) di sekolah jenjang pendidikan
dasar yang diragukan tingkat akurasinya. Selanjutnya meminta sekolah untuk melakukan perbaikan
data melalui sistem Dapodikdasmen;
Memverifikasi sekolah kecil yang memenuhi syarat/criteria yang telah ditetapkan untuk diusulkan ke Tim
BOS Provinsi agar memperoleh allokasi dana BOS minimal;
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak sebagai penanggung jawab Tim Manajemen
BOS Kabupaten Lebak menandatangani Naskah Perjanjian Hibah (NPH) mewakili sekolah jenjang
pendidikan dasar;
Memberikan sosialisasi/pelatihan kepada sekolah, Komite Sekolah dan masyarakat tentang program
BOS termasuk melalui pemberdayaan pengawas sekolah;
13
14. TUGAS TIM BOS KABUPATEN
Mengupayakan penambahan dana dari APBD Kabupaten Lebak untuk operasional sekolah jenjang
pendidikan dasar dan untuk operasional Tim BOS Kabupaten Lebak;
Melakukan pembinaan terhadap sekolah jenjang pendidikan dasar dalam pengelolaan dan pelaporan
dana BOS;
Memantau pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS yang disampaikan oleh sekolah
jenjang pendidikan dasar secara offline maupun secara online;
Menegur dan memerintahkan sekolah yang belum membuat laporan;
Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan realisasi penggunaan dana BOS dari sekolah jenjang
pendidikan dasar untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sesuai ketentuan yang
berlaku;
Melakukan monitoring pelaksanaan program BOS di sekolah termasuk dengan memberdayakan
pengawas sekolah sebagai Tim Monitoring Kabupaten;
Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;
14
15. Tim BOS Sekolah
Penanggung jawab : Kepala Sekolah
Anggota
Bendahara;
1 (satu) orang dari unsur guru;
1 (satu) orang dari unsur Komite Sekolah; dan
1 (satu) orang dari unsur orang tua/wali peserta didik
di luar Komite Sekolah.
15
16. Unit Cost
SD : Rp 800.000,-/siswa/tahun
SMP : Rp 1.000.000,-/siswa/tahun
SMA : Rp 1.400.000,-/siswa/tahun
SMK : Rp 1.600.000,-/siswa/tahun
Diksus : Rp 2.000.000,-/siswa/tahun
16
17. Cut Off Data Siswa
Cut off data siswa yang digunakan sebagai dasar
penetapan alokasi BOS di sekolah:
31 Januari;
31 Oktober.
Paling cepat satu bulan sebelum cut off, provinsi
akan mengunduh data dari dapodik untuk verifikasi
validitas data sebagai persiapan cut off.
17
18. Penetapan Alokasi
Triwulan I
Alokasi/penyaluran awal berdasarkan Dapodik 31 Okt
Alokasi final berdasarkan Dapodik 31 Jan
Triwulan II
Alokasi/penyaluran final berdasarkan Dapodik 31 Jan
Triwulan III dan IV
Alokasi/penyaluran awal berdasarkan Dapodik 31 Jan
Alokasi final berdasarkan Dapodik 31 Okt
18
19. Ketentuan Kelengkapan Data Siswa
Data siswa pada Dapodik
yang menjadi dasar penetapan alokasi BOS di sekolah
hanya siswa yang sudah dilengkapi/memiliki
Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
19
20. Kebijakan Bagi Sekolah Kecil
Pemda dan masyarakat penyelenggara pendidikan,
sesuai dengan kewenangannya
harus memastikan penggabungan sekolah
yang selama 3 tahun berturut siswanya kurang dari 60
(kecuali sekolah penerima alokasi minimal)
dengan sekolah sederajat terdekat.
Sebelum digabungkan, maka sekolah tersebut tidak
dapat menerima dana BOS.
20
21. Penggunaan Dana
Pengembangan Perpustakaan
Pembelian buku teks bagi siswa dan guru;
Pengembangan perpustakaan lainnya;
Tambahan ketentuan:
Pembelian buku teks (utama dan pendamping) dan
buku nonteks maksimal 20% dari dana BOS yang
diterima;
Pembelian buku teks pendamping dan buku nonteks
dilakukan apabila kebutuhan buku teks utama telah
terpenuhi.
21
22. Penggunaan Dana... (lanjutan)
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Semua jenis pengeluaran dalam rangka penerimaan
peserta didik baru.
Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Semua jenis pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
proses pembelajaran dan ekstrakurikuler.
Tambahan ketentuan:
Pembelian atau langganan buku digital, dan/atau
aplikasi pembelajaran digital.
22
23. Penggunaan Dana... (lanjutan)
Evaluasi Pembelajaran
Semua jenis pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
evaluasi pembelajaran (ulangan dan ujian), termasuk
USBN dan UN (UNKP dan UNBK).
Perubahan ketentuan:
Standar biaya penyelenggaraan UNKP dan UNBK
dihapus untuk mengikuti standar setempat.
23
24. Penggunaan Dana... (lanjutan)
Pengelolaan Sekolah
Semua jenis pengeluaran dalam rangka pengelolaan
sekolah, baik operasional pembelajaran maupun
operasional kantor.
Tambahan ketentuan:
Pengelolaan sekolah melalui aplikasi dari Kemdikbud,
seperti aplikasi RKAS dan aplikasi e-rapor.
24
25. Penggunaan Dana... (lanjutan)
Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah
Pengeluaran dalam rangka peningkatan kapasitas
guru dan tenaga kependidikan, baik rutin maupun
mengikuti/menyelenggarakan kegiatan dalam rangka
hal tersebut.
Langganan Daya dan Jasa
Pengeluaran dalam rangka pembayaran langganan/
pasang baru listrik, internet dan jasa lainnya.
25
26. Penggunaan Dana... (lanjutan)
Sarana dan Prasarana Sekolah
Semua jenis pengeluaran dalam rangka perbaikan
fasilitas sekolah, asalkan tidak lebih dari renovasi
ringan.
Tambahan ketentuan:
Pembangunan jamban atau WC beserta sanitasinya, bagi
sekolah yg belum memiliki;
Pemeliharaan/perbaikan komputer, printer, laptop,
proyektor, AC, peralatan praktikum.
26
27. Penggunaan Dana... (lanjutan)
Pembayaran honor
Pengeluaran dalam rangka pembayaran honor guru
honorer (hanya untuk memenuhi SPM) dan tenaga
kependidikan lainnya di jenjang dikdas.
Tambahan ketentuan:
Pembayaran honor juga bagi laboran dan petugas UKS.
Perubahan ketentuan:
Batas maksimal bagi sekolah swasta 15%.
27
28. Penggunaan Dana... (lanjutan)
Alat Multi Media Pembelajaran
Pembelian komputer/laptop dan LCD untuk
pembelajaran, serta printer untuk kebutuhan kantor.
Perubahan ketentuan:
Menghilangkan batas harga maksimal
Tambahan ketentuan:
Pembelian harus mempertimbangkan efisiensi
penggunaan anggaran.
28
29. Penggunaan Dana... (lanjutan)
Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Kejuruan,
Sertifikasi Kejuruan dan Uji Kompetensi Kemampuan
Bahasa Inggris Berstandar Internasional (TOEIC) -
(SMK)
Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK
dan/atau Praktik Kerja Industri (Prakerin)/Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dan Pemagangan - (SMK &
Diksus)
29
30. Larangan
Disimpan dengan maksud dibungakan;
Dipinjamkan kepada pihak lain;
Membeli aplikasi pelaporan atau sejenis;
Sewa aplikasi pendataan atau aplikasi PPDB;
Membiayai kegiatan yang bukan prioritas Sekolah, antara
lain studi banding, karya wisata, dan sejenisnya;
Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan MKKS,
KKKS, MGMP, KKG, UPTD kec/kab/kota/provinsi, atau
pihak lainnya;
30
31. Larangan... (lanjutan)
Membiayai akomodasi kegiatan yang diselenggarakan oleh
Sekolah antara lain sewa hotel, sewa ruang sidang, dan
lainnya;
Membeli pakaian, seragam, atau sepatu bagi guru/peserta
didik untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris Sekolah);
Rehabilitasi sedang dan berat;
Membangun gedung atau ruangan baru;
Membeli lembar kerja siswa (LKS);
Membeli bahan atau peralatan yang tidak mendukung proses
pembelajaran;
31
32. Larangan... (lanjutan)
Membeli saham;
Membiayai iuran dalam rangka upacara peringatan hari besar
nasional;
Membiayai penyelenggaraan upacara atau acara keagamaan;
Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan,
sosialisasi, terkait program/perpajakan BOS yang
diselenggarakan lembaga di luar disdik prov/kab/kota,
dan/atau Kementerian;
Membiayai kegiatan yang telah dibiayai secara penuh dari
sumber dana lainnya.
32
34. Urgensi
Sebagai bentuk konkret afirmasi (perhatian lebih)
dari pemerintah dalam bidang pendidikan kepada
Daerah 3T, desa tertinggal dan sangat tertinggal.;
Daerah terpencil akses ke sekolah sulit sehingga
bahan-bahan lebih mahal;
Daerah tertinggal kebanyakan adalah daerah yang:
PAD kurang;
Kapasitas SDM minim;
Kapasitas manajerial belum berkembang.
35. Sasaran
Diberikan kepada seluruh sekolah yang berada di
desa tertinggal dan desa sangat tertinggal, dengan
jumlah sekolah secara nasional sekitar 34% atau
73.684 sekolah (dikdasmen).
Klasifikasi desa berdasarkan penetapan Indeks Desa
Membangun (IDM) dari Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(Kemendes PDTT).
36. Unit Cost & Penyaluran
SD : Rp 35.000.000,-/sekolah/tahun
SMP : Rp 45.000.000,-/sekolah/tahun
SMA : Rp 60.000.000,-/sekolah/tahun
SMK : Rp 60.000.000,-/sekolah/tahun
Diksus : Rp 60.000.000,-/sekolah/tahun
Disalurkan satu kali (sekaligus) dalam satu tahun di
triwulan kedua tahun anggaran.
37. Penggunaan Dana
Diprioritaskan untuk seluruh komponen
pembiayaan BOS kecuali pembayaran honor,
karena berfungsi sebagai kompensasi kebutuhan
belanja yang lebih besar terkait kondisi daerah;
Pembiayaan belanja menggunakan dana BOS
Afirmasi tidak dapat dilakukan untuk kegiatan/
belanja yang sudah dibiayai secara penuh dari
sumber dana lain.
39. Latar Belakang Perencanaan
Merupakan insentif bagi sekolah yang kinerja mutu
pendidikannya sudah baik dan stimulus bagi
sekolah lainnya;
Sebagai sarana pendorong mutu layanan pendidikan
di satuan pendidikan;
Indikator penilaian kualitas pendidikan merupakan
indikator yang terdampak langsung akibat
penggunaan dana BOS.
40. Usaha sekolah dalam
meningkatkan mutu
Komitmen daerah
Pada peningkatan pendidikan
Indeks Kinerja
Daerah
Indeks Kinerja
Sekolah
Koefisien pengali
harga satuan BOS kinerja di daerah
Menentukan
sekolah sasaran
nilai bos kinerja yang
diterima sekolah
41. Variabel Penilaian Kinerja
Kinerja Pemerintah Daerah
Angka partisipasi;
Capaian mutu pendidikan (SNP);
Komitmen pendanaan pendidikan.
Kinerja sekolah
Akreditasi;
Nilai UN;
Rapor PMP.
42. Unit Cost Dasar & Penyaluran
SD : Rp 50.000.000,-/sekolah/tahun
SMP : Rp 100.000.000,-/sekolah/tahun
SMA : Rp 125.000.000,-/sekolah/tahun
SMK : Rp 150.000.000,-/sekolah/tahun
Unit cost tiap provinsi bervariasi tergantung indeks
kinerja tiap provinsi.
Disalurkan satu kali (sekaligus) dalam satu tahun di
triwulan kedua tahun anggaran.
43. Penggunaan Dana
Diprioritaskan pada kegiatan yang berdampak langsung
pada peningkatan kinerja mutu pendidikan, yaitu:
Pembelajaran dan ekstrakurikuler.
Evaluasi pembelajaran.
Pengembangan profesi GTK dan pengembangan
manajemen sekolah (akan ada batas minimal).
Pembelian alat multi media pembelajaran (akan ada batas
maksimal).
Penyelenggaraan BKK, PKL, magang, pemantauan
kebekerjaan, dan LSP P-1.
44. Penggunaan Dana ... (lanjutan)
Ketentuan penggunaan dana:
Pembiayaan belanja menggunakan dana BOS Kinerja
tidak dapat dilakukan untuk kegiatan/belanja yang
sudah dibiayai secara penuh dari sumber dana lain.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54. PAGU BOS TAHUN 2019
NO JENJANG SISA KAS TA 2018 BOS REGULER BOS AFIRMASI BOS KINERJA JUMLAH
1 SD 1.119.214.538 105.504.282.900 13.104.000.000 1.322.000.000 121.049.497.438
2 SMP 420.146.029 42.140.000.000 13.598.000.000 1.560.000.000 57.718.146.029
JUMLAH 1.539.360.567 147.644.282.900 26.702.000.000 2.882.000.000 178.767.643.467
55. NO JENJANG BOS REGULER BOS AFIRMASI BOS KINERJA
1 SD 773 SEKOLAH 216 SEKOLAH 14 SEKOLAH
2 SMP 170 SEKOLAH 88 SEKOLAH 4 SEKOLAH
JUMLAH SEKOLAH YANG MENERIMA DANA
BOS TAHUN 2019
56. PENGGUNAAN DANA BOS TA 2019
NO Jenis BOS Belanja Jasa Belanja Modal Jumlah
1 BOS Reguler 114,739,168,849 33,749,390,265 148,488,559,114
2 BOS Afirmasi - 447,884,668 447,884,668
3 BOS Kinerja - 452,122,268 452,122,268
Jumlah 114,739,168,849 34,649,397,201 149,388,566,050
57. REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA BOS TA
2019
NO Jenis BOS Sisa Kas 2018 Penerimaan Belanja Sisa
1 BOS Reguler 1,539,360,567 147,644,282,900 148,488,559,114 695,084,353
2 BOS Afirmasi - 26,702,000,000 447,884,668 26,254,115,332
3 BOS Kinerja - 2,882,000,000 452,122,268 2,429,877,732
Jumlah 1,539,360,567 177,228,282,900 149,388,566,050 29,379,077,417