SlideShare a Scribd company logo
1 of 74
Download to read offline
LAPORAN STRUKTUR
S t r u c t u r a l R e p o r t
A s r a m a S a w a n g
B a n d a A c e h, I n d o n e s i a.
1 4 / 0 5 / 2 0 1 7
2
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpatkan rahmat dan hidayahnya sehingga laporan analisa struktur
Gedung Asrama Sawang dapat terselesaikan. Shalawat serta salam penulis
limpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
para kerabat.
Sehubungan dengan pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Gedung
Asrama Sawang, dengan ini di sampaikan laporan perhitungan analisa struktur
yang merupakan acuan sebagai dasar penyusunan dokumen administrasi dan
teknis dalam proses pembangunan gedung.
Laporan perhitungan ini terdiri dari gambar rencana, perencanaan
material, perhitungan dimensi kolom, balok, dan pelat lantai beserta dimensi
penulangannya dengan menggunakan analisa gempa statik (Equivalent lateral
force) dan dinamik (Modal Response Spectrum) dengan menggunakan Software
ETABS 2016.
Demikian laporan perhitungan analisa struktur ini dibuat, semoga
bermanfaat bagi pembangunan gedung Asrama Sawang. Amin
Banda Aceh, 14 Mei 2017
Haikal Fajri, S.T., M.Sc.
3
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Kriteria Desain
Perhitungan struktur Asrama Mahasiswa Sawang Tahun 2017 ini menggunakan
referensi sebagai berikut:
1. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
(SNI 03-2847-2012) .
2. Perencanaan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
(SNI -1726-2012).
3. Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain
(SNI -1727-2013).
4. Baja tulangan beton (SNI -2052-2014).
5. Peraturan Pembebanan Untuk Gedung.
SNI 1726-2012 merupakan standar tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
struktur bangunan gedung dan non-gedung dengan memberikan persyaratan
minimum terhadap ketahanan gempa. SNI ini merupakan revisi dari SNI 1726-2002,
dengan lahirnya SNI ini maka secara langsung standar ini membatalkan dan
menggantikan SNI 1726-2002.
1.2 Prosedur Analisis Beban Gempa SNI 1726:2012 pada Bangunan Gedung
Penjelasan prosedur beban gempa dijelaskan pada Gambar dan uraian dibawah
ini,
Gambar 1.1. Prosedur analisis beban gempa SNI 1726-2012
4
4
1 . Katagori Resiko Bangunan (KRB)
Kategori resiko bangunan (KRB) gedung Asrama Sawang berdasarkan
SNI-1726-2012 termasuk kedalam: Tipe 2.
2. Faktor Keutamaan Gempa (Ie)
Faktor Keutamaan Gempa dipengaruhi oleh Kategori Resiko
Bangunan, sehingga diperoleh nilai faktor keutamaan Gempa (Ie) = 1
Tabel 1.1 Faktor keutamaan gempa
Kategori Resiko Faktor Keutamaan Gempa (Ie)
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
3. Parameter Percepatan Tanah (SS, S1)
Dalam Peta Hazard Gempa Indonesia 2010 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum meliputi peta percepatan puncak
(PGA) dan respon spektra percepatan di batuan dasar (SB) untuk
perioda pendek 0.2 detik (Ss) dan untuk perioda 1.0 detik (S1) dengan
redaman 5% mewakili tiga level hazard gempa yaitu 500, 1000 dan
2500 tahun atau memiliki kemungkinan terlampaui 10% dalam 50
tahun, 10% dalam 100 tahun, dan 2% dalam 50 tahun.
5
5
Gambar 1.2. Peta respon spektra percepatan 0.2 detik (SS) di batuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun
Gambar 1.3. Peta respon spektra percepatan 1.0 detik (S1) di batuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun
6
6
Tabel 1.2. Hasil perhitungan data sondir (CPT)
Depth qc qf FR
(m) (kg/cm2) (kg/cm2) %
0 0 0 0
0,2 25 20 5,35
0,4 25 20 5,35
0,6 40 35 5,85
0,8 40 35 5,85
1 30 25 5,57
1,2 30 25 5,57
1,4 35 30 5,73
1,6 35 30 5,73
1,8 40 35 5,85
2 40 35 5,85
2,2 60 50 5,57
2,4 60 50 5,57
2,6 120 105 5,85
2,8 120 105 5,85
3 135 120 5,94
3,2 135 120 5,94
3,4 150 135 6,02
3,6 150 135 6,02
3,8 170 155 6,1
4 170 155 6,1
Tabel 1.3. Konsistensi tanah lempung berdasarkan hasil sondir
(Terzaghi dan Peck, 1984)
7
7
Gambar 1.4 Grafik hubungan qc dan Fr menurut Robertson dan
Campanella (Bowles, 1997)
Berdasarkan spektrum respons design Peta hazard gempa indonesia
yang dikeluarkan oleh puskim PU, nilai parameter percepatan tanah
untuk tanah sedang adalah:
Ss = 1,349
S1 =0,446
4. Klasifikasi Situs (SA – SF)
Dalam penentuan amplifikasi besaran percepatan gempa puncak dari
batuan dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs
tersebut harus diklasifikasikan terlebih dahulu. Berdasarkan hasil
klasifikasi, tanah ini berkatagori SD (Tanah Sedang).
5. Faktor Koefisien Situs (Fa, Fv)
Untuk penentuan respons spektral percepatan gempa MCER di
permukaan tanah, diperlukan suatu faktor amplifikasi seismik pada
perioda 0,2 detik dan perioda 1 detik. Faktor amplifikasi meliputi
faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda
pendek (Fa) dan faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili
getaran perioda 1 detik (Fv).
8
8
Tabel 1.4. Koefisien situs, Fa
Kelas
Situs
Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER) terpetakan pada
perioda pendek, T=0,2 detik, Ss
SS ≤ 0,25 SS = 0,5 SS = 0,75 SS = 1,0 SS ≥ 1,25
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,2 1,2 1,1 1,0 1,0
SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0
SE 2,5 1,7 1,2 0,9 0,9
SF SSb
Tabel 1.5. Koefisien situs, Fv
Kelas
Situs
Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER) terpetakan pada
perioda pendek, T=0,2 detik, Ss
S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3
SD 2,4 2 1,8 1,6 1,5
SE 3,5 3,2 2,8 2,4 2,4
SF SSb
Sehingga diperoleh nilai:
Fa = 1
Fv = 1,562 (hasil interpolasi)
dan
SMS = Fa Ss = 1 x 1,349 = 1,349
SM1 = Fv S1 = 1,562 x 0,446 = 0,697
6. Parameter Percepatan Desain (SDS, SD1)
Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek, SDS dan
pada perioda 1 detik, SD1, harus ditentukan melalui perumusan
berikut ini:
𝑆𝐷𝑆 =
2
3
𝑆𝑀𝑆 = 0,899 𝑆𝐷1 =
2
3
𝑆𝑀1 = 0,465
9
9
7. Kategori Desain Seismik (KDS: A - F)
Struktur harus ditetapkan memiliki suatu kategori desain seismik yang
mengikuti pasal ini. KDS ditentukan dengan cara sebagai berikut:
A. Kategori desain seismik SDS
Tabel 1.7. Kategori desain seismik berdasarkan parameter
respons percepatan pada perioda pendek, SDS
Nilai SDS
Kategori Resiko
I II III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS ≤ 0,33 B C
0,33 ≤ SDS ≤ 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D
B. Kategori desain seismik SD1
Tabel 1.8. Kategori desain seismik berdasarkan parameter
respons percepatan pada perioda 1 detik, SD1
Nilai SD1
Kategori Resiko
I II III IV
SDS < 0,167 A A
0,067 ≤ SD1 ≤ 0,133 B C
0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
Katergori desain seismik (KDS) menentukan hal-hal berikut pada
perencanaan struktur:
1. Sistem struktur penahan gempa yang akan digunakan
2. Batasan tinggi dan ketidakberaturan struktur
3. Komponen struktur yang harus didesain terhadap gaya gempa
4. Jenis analisis gaya lateral yang boleh digunakan
10
10
C. KDS dan Sistem Struktur
Tabel 1.9. Perbandingan KDS dengan sistem struktur
Kode
Tingkat Resiko Kegempaan
Rendah Menengah Tinggi
SNI 1726-2012 KDS A, B KDS C KDS D, E, F
SPRM B/M/K SPRM M/K SPRM K
SDS B/K SDS B/K SDS K
Keterangan:
SPRM : Sistem Rangka Pemikul Momen
SDS : Sistem Dinding Struktur
B; M; K : Biasa; Menengah; Khusus
8. Sistem dan Parameter Struktur Penahan Beban Gempa (R, Cd, Ωo)
Sistem penahan gaya gempa lateral dan vertikal yang digunakan
adalah Sistem rangka pemikul momen Khusus (SRPMK), sehingga
berdasarkan Tabel SNI Gempa diperoleh:
Koefisien modifikasi respons (R) = 8
faktor kuat lebih sistem (Ω0) = 3
koefisien amplifikasi defleksi (Cd) = 5,5
1.3 Perencanaan Material dan Dimensi Elemen
A. Material
Perencanaan struktur gedung ini menggunakan bahan beton bertulang
dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Beton
Mutu beton yang digunakan, K-25 = 20,75 MPa
2. Baja tulangan
Baja tulangan beton polos (BjTP 24) untuk Ø ≤ 12 mm, fy = 235 MPa
Baja tulangan beton sirip (BjTS 40) untuk Ø ≥ 12 mm, fy = 390 MPa
11
11
Tabel 1.10. Sifat Mekanis Baja Tulangan
B. Dimensi elemen
Elemen- elemen struktur yang digunakan dalam perencanaan ini adalah:
Kode kolom = K1 30x30, K2 15/15, KA 15/15
Kode balok = B1 40/25, B2 30/20
Kode ringbalk = RB1 20/35, RB2 20/30, RB3 15/20,
1.4 Perencanaan Jenis dan Variasi Beban
Jenis beban yang bekerja pada gedung adalah:
a. Beban mati sendiri elemen (Self Weight)
Beban ini meliputi berat balok, kolom, shear wall, dan plat lantai. Secara
otomatis ETABS sudah menghitung beban ini dengan memberikan faktor
penggali berat sendiri sebesar 1.
b. Beban mati elemen tambahan (Super Dead Load)
Beban ini meliputi dinding, keramik, plesteran, plumbing, mechanical &
electrical, dll. Beban ini harus di input secara manual ke dalam ETABS
disebabkan faktor penggali untuk beban ini sama dengan 0.
12
12
Tabel 1.11. Jenis beban mati pada gedung
No. Jenis Beban Mati Berat Satuan
1 Baja 78,5 kN/m3
2 Beton 22 kN/m3
3 Pasangan batu kali 22 kN/m3
4 Mortar, spesi 22 kN/m3
5 Beton bertulang 24 kN/m3
6 Pasir 16 kN/m3
7 Lapisan aspal 14 kN/m2
8 Air 10 kN/m3
9 Dinding pasangan bata ½ batu 2,5 kN/m2
10 Finishing lantai (tegel atau keramik) 22 kN/m3
11 Marmer, granit per cm tebal 0,24 kN/m2
12 Instalasi plumbing (ME) 0,25 kN/m2
Beban mati pada balok
Beban dinding pasangan bata ½ batu = 4 x 2,50 = 10 kN/m
Beban balok latai = 0,13 x 0,13 x 24 = 0,406 kN/m
Total Beban Mati pada Balok = 10,406 kN/m
Beban mati pada balok koridor
Beban dinding pasangan bata ½ batu = 1,2 x2,50 = 3 kN/m
Beban balok latai = 0,13 x 0,13 x 24 = 0,406 kN/m
Total Beban Mati pada Balok = 3,406 kN/m
Beban mati pada plat lantai
Beban pasir setebal 1 cm = 0,01 x 16 = 0,16 kN/m2
Beban spesi setebal 3 cm = 0,03 x 22 = 0,66 kN/m2
Beban keramik setebal 1 cm = 0,01 x 22 = 0,22 kN/m2
Beban plafon dan penggantung = 0,2 kN/m2
Beban Instalasi ME = 0,25 kN/m2
Total beban mati pada plat lantai = 1,49 kN/m2
Beban mati pada kuda-kuda
Panjang 1/2 kaki kuda-kuda = 2,89 m
Beban rangka baja ringan 0,03 kN/m2+seng 0,01 kN/m2 = 0,04 kN/m2
13
13
Total beban mati pada plat lantai = 1,156 kN/m
Beban mati atap dak
Berat water proofing tebal 2 cm = 0.02x14 = 0,280 kN/m2
Berat plafon dan penggantung = 0,200 kN/m2
Berat Instalasi ME = 0,250 kN/m2
Total beban mati pada plat lantai = 0,730 kN/m2
c. Beban hidup (Live Load): berupa beban luasan yang ditinjau berdasarkan
fungsi bangunan.
Tabel 1.12. Beban hidup terdistribusi merata minimum, Lo
dan beban hidup terpusat minimum
14
14
Beban hidup kamar = 1,92 kN/m2
Beban hidup atap = 0,96 kN/m2
Beban hidup kamar mandi = 4,79 kN/m2
d. Beban Gempa (Earthquake Load): ditinjau terhadap beban gempa static
equivalent lateral forces (ELF) dan beban dinamik method response
spectrum (MRS).
SNI 1726-2012 Pasal 7.5 menyebutkan untuk Kategori Desain Seismik (KDS)
C, D, E dan F, struktur harus dianalisis menggunakan prosedur analisis gaya
lateral ekivalen, dengan pembebanan yang diterapkan secara terpisah
dalam semua dua arah ortogonal yakni 100 persen gaya untuk satu arah
ditambah 30 persen gaya untuk arah tegak lurus.
Gambar 1.5. Beban Ortogonal
1.5 Menetapkan Penampang Retak
Pengaruh keretakan beton terhadap kekakuannya harus diperhitungkan agar
memenuhi prinsip kolom kuat balok lemah. Berdasarkan SNI Beton 2847-2013
Pasal 10.10.4.1, efektifitas penampang ratak adalah sebagai berikut:
Tabel 1.13. Efektifitas penampang retak
Modulus Elastisitas Ec
Momen Inersia, I
Komponen Struktur Tekan:
i. Kolom 0,70 Ig
ii. Dinding Tak Retak 0,70 Ig
iii. Dinding Retak 0,35 Ig
Komponen Struktur Lentur:
iv. Balok 0,35 Ig
v. Pelat Datar (Flat Plates) dan Slab Datar (Flat Slab) 0,25 Ig
Luas 1,0 Ag
15
15
BAB 2
METODE GAYA LATERAL EQUIVALEN
(Equivalent Lateral Forces, ELF )
2.1 Pemodelan Struktur
Pembuatan model dilakukan dengan menggunakan software Etabs 2016.
Gambar 2.1. Model Asrama Sawang menggunakan ETABS 2016
2.2 Beban Gempa ELF
Beban gempa ELF di input ke dalam ETABS dengan cara:
16
16
Gambar 2.2. Jenis beban gempa ELF (Eqx dan Eqy)
2.3 Analisis dan Kontrol
A. Nilai Base Shear
Gambar 2.3. Bese shear
17
17
B. Periode Getar Alami Gedung
Gambar 2.4. Periode getar alami gedung
18
18
BAB 3
METODE SPEKTRUM RESPONS RAGAM
(Modal Response Spectrum, MRS)
3.1 Penentukan Response Spectrum
Response spectral yang digunakan untuk menganalisa beban dinamik
pada Asrama Sawang ini diperoleh dari website design peta hazard
gempa indonesia oleh puskim PU untuk wilayah banda aceh.
Gambar 3.1. Respons spektrum banda aceh
19
19
3.2 Penentuan Variasi Beban
Gambar 3.2a. Variasi beban gempa dinamik arah X
Gambar 3.2b. Variasi beban gempa dinamik arah Y
20
20
3.3 Pengaturan Preferensi Desain Beton
Berdasarkan SNI Gempa 2012, preferensi yang digunakan untuk
Sistem rangka pemikul momen Khusus (SRPMK), adalah:
faktor kuat lebih sistem (Ω0) = 3
faktor redundansi (ρ) = 1,3
percepatan spektral desain perioda pendek SDS = 0,625
Gambar 3.3. Prefensi desain beton
3.4 Pengaturan Kombinasi Beban
Kombinasi 1 = 1.4 DL + 1.4 DM
Kombinasi 2 = 1.2 DL + 1.2 DM + 1,6 LL
Kombinasi 3 = 1.2 DL + 1.2 DM + 1.0 LL + (± 1,0 Ex ± 0,3 Ey)
Kombinasi 4 = 1.2 DL + 1.2 DM + 1.0 LL + (± 0,3 Ex ± 1,0 Ey)
Kombinasi 5 = 0,9 DL + 0,9 DM + (± 1,0 Ex ± 0,3 Ey)
Kombinasi 6 = 0,9 DL + 0,9 DM + (± 0,3 Ex ± 1,0 Ey)
21
21
3.5 Prosedur Analisis
Analisis struktur yang disyaratkan oleh pasal SNI 1726-2012 Pasal 7
harus terdiri dari salah satu tipe yang diijinkan dalam Tabel 3.1,
berdasarkan pada kategori desain seismik struktur, sistem struktur,
properti dinamis, dan keteraturan, atau dengan persetujuan pemberi
ijin yang mempunyai kuasa hukum, sebuah prosedur alternatif yang
diterima secara umum diijinkan untuk digunakan. Prosedur analisis yang
dipilih harus dilengkapi sesuai dengan persyaratan dari pasal yang
terkait yang dirujuk dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Prosedur analisis yang boleh digunakan
Setelah model dianalisis, perlu dilakukan pengecekan struktur antara
lain:
A. Jumlah Ragam
SNI gempa 1726-2012 menyebutkan bahwa analisis harus dilakukan untuk
menentukan ragam getar alami struktur. Analisis harus menyertakan jumlah
ragam yang cukup untuk mendapatkan partisipasi massa ragam terkombinasi
sebesar paling sedikit 90 persen dari massa aktual dalam masing-masing arah
horisontal ortogonal dari respons yang ditinjau oleh model.
22
22
Gambar 3.4. Jumlah partisipasi massa pada 12 mode
Pada Tabel di atas terlihat bahwa jumlah partisipasi massa pada
Mode ke 12 telah mencapai 90%.
B. Skala Gaya (Base Shear)
Disebutkan dalam SNI 1726-2012 Pasal 7.9.4, geser dasar (V) harus
dihitung dalam masing-masing dua arah horisontal ortogonal
menggunakan perioda fundamental struktur yang dihitung T dalam
masing-masing arah.
Vt > 0,85 V
Apabila kombinasi respons untuk geser dasar ragam (Vt) lebih kecil
85 % dari geser dasar yang dihitung (V) menggunakan prosedur
gaya lateral ekivalen, maka gaya harus dikalikan dengan
0,85 𝑉
𝑉𝑡
.
Keterangan:
V = geser dasar prosedur gaya lateral ekivalen (statik)
Vt = geser dasar dari kombinasi ragam yang disyaratkan (dinamik)
23
23
Gambar 3.5. Base shear pada MRS
Jumlah base shear untuk masing-masing gempa dijumlahkan
sebagai berikut:
Tabel 3.2. Hasil penjumlahan base shear untuk masing-masing gempa
Tipe Beban Gempa Fx (kN) Fy (kN)
85% Fx
(kN)
85% Fy
(kN)
Check
V
(Statik)
Eqx 520,075 156,023 442,064 132,619
Eqy 156,023 520,075 132,619 442,064
Vt
(Dinamik)
SpectrumX 457,123 147,469 OK
SpectrumY 137,283 491,111 OK
Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persyaratan gaya
geser gempa dinamik telah terpenuhi (Vdinamik > 0,85 Vstatik)
C. Skala Simpangan Atar Lantai
SNIGempa 1726-2012 Pasal7 menyebutkan jika responsterkombinasi
untuk geser dasar ragam (Vt) kurang dari 85 persen dari Cs.W, dimana
24
24
Cs diperoleh dari Persamaan dibawah ini, simpangan antar lantai
harus dikalikan dengan 0,8 CS.W/Vt.
Vt > 0,85 Cs.W
Cs =
0,5 𝑆1
𝑅
𝐼𝑒
⁄
Keterangan:
Cs = Koefisien respons seismik
W = Berat seismik efektif struktur
Berat seismik efektif struktur adalah:
Gambar 3.7. Berat struktur
Dari hasil diatas dapat kita lihat nilai:
W = 2541,008 kN
Cs =
0,5 x 0,446
8
1
= 0,028, maka 0,85.Cs.W = 60,476
Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa penjumlahan base shear
dinamikVt =137,283 kNlebih besar dari0,85.Cs.W = 60,476 (Vt > 0,85
CsW) sehingga tidak perlu dilakukan perbesaran simpangan antar
lantai.
25
25
D. Parameter Respons Ragam
Nilai untuk masing-masing parameter desain terkait gaya yang
ditinjau, termasuk simpangan antar lantai tingkat, gaya dukung, dan
gaya elemen struktur individu untuk masing-masing ragam respons
harus dihitung menggunakan properti masing-masing ragam dan
spektrum respons seperti yang didefinisikan dalam SNI 1726-2012
Pasal 6.4 atau 6.10.2 harus dibagi dengan kuantitas (R/Ie)
Nilai untuk perpindahan dan kuantitas simpangan antar lantai harus
dikalikan dengan kuantitas (Cd/Ie).
E. Perhitungan Simpangan Antar Lantai (Drift) dengan P-Delta
Nilai untuk masing-masing parameter yang ditinjau, yang dihitung
untuk berbagai ragam, harus dikombinasikan menggunakan
metoda akar kuadrat jumlah kuadrat (SRSS) atau metoda kombinasi
kuadrat lengkap (CQC).
Gambar 3.8. Penentuan simpangan antar lantai
Simpangan antar lantai tingkat desain (Δ) seperti ditentukan dalam
Pasal 7.8.6, 7.9.2, atau 12.1, tidak boleh melebihi simpangan antar
lantai tingkat ijin (Δa) seperti didapatkan dari Tabel 3.3 untuk
semua tingkat.
26
26
Tabel 3.3. Simpangan antar lantai ijin, (Δa)𝑎,𝑏
Untuk sistem penahan gaya gempa yang terdiri dari hanya rangka momen pada
struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F, simpangan
antar lantai tingkat desain (Δ) tidak boleh melebihi (Δa/𝜌) untuk semua
tingkat. Struktur bangunan yang dirancang dengan kategori desain seismik
(KDS) D, E atau F harus mengambil faktor redundansi (𝜌) sama dengan 1,3
kecuali jika ditentukan dengan beberapa syarat sesuai Pasal 7.3.4.2 SNI 1726-
2012.
Tabel 3.4. Perhitungan simpangan antar lantai (story drift) dengan P-delta
Story
Load
Case/Combo Direction
Max
Drift
Avg
Drift Ratio
∆ai/ρ Cek
mm mm mm
Story3 Dead Y 0,168 0,007 23,43 80 OK
Story3 Live X 0,044 0,017 2,633 80 OK
Story3 Live Y 0,052 0,019 2,709 80 OK
Story3 SuperDead Y 0,12 0,024 5,08 80 OK
Story3
Spectrum X
Max X 17,366 8,685 1,999 80 OK
Story3
Spectrum X
Max Y 6,553 3,278 1,999 80 OK
Story3
Spectrum Y
Max X 6,084 3,043 1,999 80 OK
Story3
Spectrum Y
Max Y 17,868 8,937 1,999 80 OK
Story3 UDCon1 Y 0,403 0,043 9,372 80 OK
Story3 UDCon2 Y 0,428 0,069 6,253 80 OK
27
27
Story3 UDCon3 Max X 17,474 8,607 2,03 80 OK
Story3 UDCon3 Max Y 6,91 3,312 2,086 80 OK
Story3 UDCon3 Min X 17,278 8,508 2,031 80 OK
Story3 UDCon3 Min Y 6,196 2,997 2,067 80 OK
Story3 UDCon4 Max X 6,192 2,939 2,107 80 OK
Story3 UDCon4 Max Y 18,225 8,993 2,027 80 OK
Story3 UDCon4 Min X 5,996 2,84 2,112 80 OK
Story3 UDCon4 Min Y 17,511 8,658 2,022 80 OK
Story3 UDCon5 Max X 17,405 8,639 2,015 80 OK
Story3 UDCon5 Max Y 6,749 3,294 2,049 80 OK
Story3 UDCon5 Min X 17,338 8,605 2,015 80 OK
Story3 UDCon5 Min Y 6,357 3,124 2,035 80 OK
Story3 UDCon6 Max X 6,123 2,973 2,059 80 OK
Story3 UDCon6 Max Y 18,065 8,975 2,013 80 OK
Story3 UDCon6 Min X 6,056 2,939 2,06 80 OK
Story3 UDCon6 Min Y 17,672 8,785 2,012 80 OK
Story2 Dead Y 0,175 0,105 1,668 80 OK
Story2 Live X 0,088 0,011 8,405 80 OK
Story2 Live Y 0,035 0,022 1,636 80 OK
Story2 SuperDead Y 0,097 0,05 1,922 80 OK
Story2
Spectrum X
Max X 8,402 7,817 1,075 80 OK
Story2
Spectrum X
Max Y 2,515 2,243 1,121 80 OK
Story2
Spectrum Y
Max X 3,089 2,653 1,164 80 OK
Story2
Spectrum Y
Max Y 6,779 6,558 1,034 80 OK
Story2 UDCon1 Y 0,379 0,219 1,735 80 OK
Story2 UDCon2 Y 0,382 0,222 1,718 80 OK
Story2 UDCon3 Max X 9,374 8,165 1,148 80 OK
Story2 UDCon3 Max Y 2,198 2,044 1,076 80 OK
Story2 UDCon3 Min X 9,397 8,203 1,146 80 OK
Story2 UDCon3 Min Y 2,867 2,453 1,168 80 OK
Story2 UDCon4 Max X 4,067 2,966 1,371 80 OK
Story2 UDCon4 Max Y 6,462 6,32 1,022 80 OK
Story2 UDCon4 Min X 4,056 2,986 1,358 80 OK
Story2 UDCon4 Min Y 7,119 6,762 1,053 80 OK
28
28
Story2 UDCon5 Max X 8,956 8,037 1,114 80 OK
Story2 UDCon5 Max Y 2,336 2,132 1,096 80 OK
Story2 UDCon5 Min X 8,96 8,046 1,114 80 OK
Story2 UDCon5 Min Y 2,713 2,36 1,149 80 OK
Story2 UDCon6 Max X 3,649 2,838 1,286 80 OK
Story2 UDCon6 Max Y 6,6 6,449 1,023 80 OK
Story2 UDCon6 Min X 3,619 2,829 1,279 80 OK
Story2 UDCon6 Min Y 6,965 6,669 1,044 80 OK
Keterangan:
H = Tinggi Lantai
δe (Max) = Perpindahan elastis maksimum akibat gaya
gempa desain kekuatan
δ = Perpindahan yang diperbesar
∆f = Selisih perpindahan
∆ = Simpangan antar lantai akibat gaya gempa desain
∆a = Simpangan antar lantai ijin
i = Lantai ke-i
Berdasarkan pasal 7.3.2.2 SNI 1726-2012 disebutkan bahwa:
a. Ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b, atau 2 dalam Tabel
11 tidak berlaku jika tidak ada rasio simpangan antar lantai akibat
gaya gempa lateral desain yang nilainya lebih besar dari 130 persen
rasio simpangan antar lantai tingkat diatasnya. Pengaruh torsi tidak
perlu ditinjau pada perhitungan simpangan antar lantai. Hubungan
rasio simpangan antar lantai tingkat untuk dua tingkat teratas
struktur bangunan tidak perlu dievaluasi;
b. Ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b, dan 2 dalam Tabel
11 tidak perlu ditinjau pada bangunan satu tingkat dalam semua
kategori desain seismik atau bangunan dua tingkat yang dirancang
untuk kategori desain seismik B, C, atau D.
Hasil perhitungan Ratio Simpangan antar lantai dari Tabel diatas telah
memenuhi persyaratan, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan
terhadap ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b atau 2.
29
29
BAB 4
Desain Penulangan Struktur
Setelah struktur di analisis terhadap keamanan dan ketidakberaturan, maka
selanjutnya dilakukan desain penulangan (detailing) struktur.
Gambar 4.1 Model Struktur Gedung Asrama Sawang
4.1 Menentukan desain penulangan dengan SNI 2817-2013
Standar penentuan desain penulangan (detailing) struktur bangunan
mengacu pada SNI 2817-2013 Persyaratan beton struktural untuk
bangunan gedung.
4.1.1 Penulangan Balok dan Sloof
A. Detail Tulangan Balok B1 25/40
30
30
Selimut Beton
Sengkang / Beugel
Tulangan Bawah
Tulangan Tengah
Tulangan Atas
TYPE BALOK BALOK LANTAI. B1
Tumpuan Lapangan
3 D14
2 Ø12
4 D14
40
4 D14
2 Ø12
3 D14
40
25
40
25
40
Ø10 - 10 Ø10 - 15
Gambar 4.2 Detail penampang balok B1
B. Detail Tulangan Balok B2 20/30
BALOK LANTAI. B2
Tumpuan Lapangan
40 40
20
30
20
30
3 D14
2 Ø12 2 Ø12
3 D14
2 D14
Ø10 - 10
2 D14
Ø10 - 15
Gambar 4.3 Detail penampang balok B2
31
31
C. Detail Tulangan Ring Balok RB1 20/35
Selimut Beton
Sengkang / Beugel
Tulangan Bawah
Tulangan Tengah
Tulangan Atas
TYPE BALOK RING BALOK. RB1
Tumpuan Lapangan
3 D14
2 Ø12
40
2 Ø12
3 D14
40
20
35
20
35
2 D14
Ø10 - 10
2 D14
Ø10 - 15
Gambar 4.4 Detail penampang ring balok RB1
D. Detail Tulangan Ring Balok RB2 20/30
RING BALOK. RB2
Tumpuan Lapangan
3 D14
2 Ø12
40
2 Ø12
3 D14
40
20
30
20
30
2 D14
Ø10 - 10
2 D14
Ø10 - 15
Gambar 4.5 Detail penampang ring balok RB2
32
32
E. Detail Tulangan Ring Balok RB3 15/20
RING BALOK. RB3
Tumpuan Lapangan
2 D14
2 D14
40
2 D14
2 D14
40
15
20
15
20
--- ---
Ø10 - 10 Ø10 - 15
Gambar 4.6 Detail penampang ring balok RB3
F. Detail Tulangan Ring Sloof SL1 30/40
Selimut Beton
Sengkang / Beugel
Tulangan Bawah
Tulangan Tengah
Tulangan Atas
TYPE BALOK SLOOF. SL1
Tumpuan Lapangan
3 D14
2 Ø12
4 D14
40
4 D14
2 Ø12
3 D14
40
30
40
30
40
Ø10 - 10 Ø10 - 15
Gambar 4.7 Detail penampang Sloof SL1
33
33
G. Detail Tulangan Ring Sloof SL2 30/40
SLOOF. SL2
Tumpuan Lapangan
40 40
25
35
25
35
3 D14
2 Ø12
3 D14
3 D14
2 Ø12
3 D14
Ø10 - 15
Ø10 - 10
Gambar 4.8 Detail penampang Sloof SL2
H. Kontrol persyaratan material pada SRPMK
Persyaratan material desain SRPMK antara lain:
Mutu beton f’c ≥ 20 Mpa (K-250) PBI 1971
Mutu tulangan utama fy ≤ 420 MPa  ASTM A706M
Mutu tulangan sengkang fy ≤ 420 Mpa
Mutu tulangan pengekang fyt ≤ 420 Mpa
Diameter tulangan utama (longitudinal) balok dan kolom ≥ D13
Diameter tulangan sengkang:
a. D10 untuk: Balok
Kolom ≤ 500 mm
Tulangan utama ≤ D32
b. D13 untuk: Kolom > 500 mm
Tulangan utama ≥ D32
I. Kontrol persyaratan balok pada SRPMK
34
34
Berdasarkan SNI Beton 2847-2013 Pasal 21.5 komponen struktur
lentur SRPMK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Batasan geometri
• Panjang bentang bersih struktur ≥ 4d
Gambar 4.9 Panjang bentang bersih
Tinggi efektif, (d) = 400 – (40 + 10 + ½ x 14) = 343 mm, 4d = 1372 mm.
Bentang bersih balok = bentang balok - dimensi kolom = 4000 – 300 =
3700 mm. Jadi 3700 mm > 1372 mm → OK.
• Lebar balok, bw ≥ 0,3 h atau 250 mm
Gambar 4.10a. Syarat lebar balok
bw = 250 mm, 0,3 h = 0,3 x 400 mm = 120 mm. Jadi 250 mm > 120 mm
dan 250 mm → OK.
• Lebar komponen, bw, tidak boleh melebihi:
- Lebar struktur penumpu C2,
bw = 250 mm < C2 = 300 mm → OK
35
35
Gambar 4.10b. Syarat lebar balok
b. Gaya tekan aksial terfaktor pada balok Pu < Ag x fc’/10
Cek : Ag x fc’/10 = 250 x 400 x 20,75 Mpa/10 = 207,5 kN. Dari
perhitungan ETABS gaya aksial max yang terjadi adalah 24,574 kN.
Sehingga Pu (24,574 kN) < 207,5 kN → OK.
c. Persyaratan tulangan utama (longitudinal)
• Pada sebarang penampang komponen struktur lentur, untuk
tulangan atas maupun bawah, jumlah tulangan tidak boleh kurang
dari,
- 𝐴𝑠min =
0,25√fc′
𝑓𝑦
x bw x d=
0,25√20,75
390
x 250 x 343 = 237,574 mm2
- 𝐴𝑠min =
1,4
𝑓𝑦
x bw x d =
1,4
390
x 250 x 343 = 307,821 mm2
Berdasarkan output luas tulangan di daerah lapangan bagian atas 386
mm2 dan bagian bawah 269 mm2, sehingga luas tulangan total = 655
mm2 > 307,821 mm2 → OK.
36
36
Gambar 4.11. Persyaratan tulangan utama
• Rasio tulangan, ρ, tidak boleh melebihi 0,025.
Cek ratio tulangan:
ρ =
As
𝑏𝑤 𝑥 𝑑
=
655
250 𝑥 343
= 0,008
ρb = 𝛽
0,85 x fc
′
𝑓𝑦
(
600
600+𝑓𝑦
) = 0,85
0,85 𝑥 20,75
390
(
600
600+390
) = 0,0325
ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325 = 0,021
Maka, ρ < ρmax dan ρ < 0,025 → OK.
Gambar 4.12. Persyaratan sambungan lewatan
37
37
Gambar 4.13. Persyaratan tulangan sengkang
4.1.2 Penulangan Kolom
A. Detail Tulangan Utama Kolom K1 30/30
Gambar 4.14. Input penampang kolom pada Etabs 30 x 30
38
38
Gambar 4.15 Penulangan Kolom 30 x 30
Hasil desain struktur kolom adalah:
Selimut Beton
Sengkang / Beugel
Tulangan Bawah
Tulangan Tengah
Tulangan Atas
TYPE BALOK KOLOM. K1
3 D14
2 D14
3 D14
Ø10 - 15
40
30
30
Gambar 4.16 Detail penampang Kolom 30 x 30
39
39
B. Detail Tulangan Utama Kolom K2 15/15
KOLOM. K2
2 D14
2 D14
Ø10 - 15
30
---
15
15
Gambar 4.17 Detail penampang Kolom K2 15 x 15
C. Detail Tulangan Utama Kolom KA 15/15
KOLOM. KA
15
15
2 Ø12
30
---
2 Ø12
Ø10 - 15
Gambar 4.18 Detail penampang Kolom KA 15 x 15
40
40
D. Kontrol persyaratan kolom pada SRPMK
Kolom harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Material
• Diameter tulangan utama (longitudinal) balok dan kolom ≥ D13,
• Diameter tulangan sengkang:
a. D10 untuk: Balok
Kolom ≤ 500 mm
Tulangan utama ≤ D32
b. D13 untuk: Kolom > 500 mm
Tulangan utama ≥ D32
b. Batasan geometri
• Dimensi penampang terpendek ≥ 300 mm.
Cek: Dimensi penampang kolom terpendek = 300 ≥ 300 mm → OK.
• Ratio dimensi terpendek 0,4 ≥ C1/C2 ≥ 2,5
Cek: b/h = 300/300 = 1 mm → OK
Gambar 4.19. Batasan geometri kolom
c. Syarat kuat lentur kolom minimum
• Jumlah nominal kuat lentur kolom pada joint ≥ 1,2 jumlah
kekuatan nominal balok ∑ 𝑀𝑛𝑐 ≥
6
5
∑ 𝑀𝑛𝑏
41
41
Gambar 4.20 Persyaratan kekuatan lentur kolom minimum
Dimana :
∑Mnc = Jumlah Mn dua kolom yang bertemu di join,
∑Mnb = Jumlah Mn dua balok yang bertemu di join,
d. Persyaratan penulangan utama, aksial, dan geser
• Rasio penulangan 0,01 ≤ ρ ≤ 0,06
• Jumlah tulangan utama: ≥ 4 buah untuk kolom persegi → OK
≥ 6 buah untuk kolom bulat (spiral)
• Sambungan lewatan hanya boleh pada tengah bentang
Gambar 4.21 Persyaratan penulangan utama, aksial, dan geser
42
42
• Luas tulangan sengkang dan pengekang minimum:
Gambar 4.22 Persyaratan luas tulangan sengkang minimum
e. Persyaratan tulangan longitudinal
Luas tulangan memanjang, Ast ≥ 0,01 Ag,
Cek: 8 ¼ π 142 ≥ 0,01 x 300 x 300
1231 ≥ 900 → OK.
f. Persyaratan tulangan geser (sengkang)
Spasi sengkang tidak boleh melebihi dari yang terkecil dari:
E. 1/4 dimensi komponen struktur minimum = 1/4 x 300 = 75
F. 6 kali diameter batang tulangan longitudinal yang terkecil = 6 x
D14 = 84 mm
G. So, = 100 + (350 – 300)/3 = 116,7 mm
Nilai So tidak boleh melebihi 150 mm
dan tidak perlu diambil kurang dari 100 mm.
H. As required (dari ETABS) = 150 mm
Maka digunakan spasi tulangan sengkang = 150 mm.
g. Gaya aksial terfaktor pada kolom harus melebihi Ag x fc’/10
Cek: Ag x fc’/10 = 300 x 300 x 20,75 Mpa/10 = 186,75 kN.
Dari perhitungan ETABS gaya aksial, Pu = 270,833 kN. Jadi 270,833 >
186,75 kN → OK.
43
43
4.1.3 Penulangan Pelat Lantai
Gambar 4.23 Nilai Momen pada pelat lantai
Diperoleh Mu = 6,063 kN-m
Digunakan tulangan polos P10-150
Luas tulangan terpakai, As = 1/4 x π x d2 x b/S = 1/4 x 3,14 x 102 x
1000/150 = 523,33 mm2
Tinggi blok regangan, a =
𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦
0,85 𝑥 𝑓𝑐′𝑥 𝑏
=
523,33 𝑥 235
0,85 𝑥 20,75 𝑥 1000
= 7,75 mm
Momen nominal, Mn = As x fy x (d -
𝑎
2
)
= 523,33 x 235 x (85 -
7,75
2
)
= 9976959,369 N-mm
= 9,977 kN-m
Syarat: φMn ≥ Mu maka 0,8 x 9,977 = 7,982 ≥ 6,063 → OK
44
44
4.1.4 Perencanaan Pondasi Sumuran
Gambar 4.24 Perencanaan pelat tapak
45
45
Gambar 4.25 Pembesian pelat tapak arah X
46
46
Gambar 4.26 Pembesian pelat tapak arah Y
47
47
Gambar 4.27 Detail tulangan pelat pondasi
48
48
Gambar 4.28 Perhitungan stabilitas pondasi sumuran
49
49
Gambar 4.29 Perhitungan stabilitas pondasi sumuran (lanjutan)
50
50
Lampiran
Output Desain
51
51
Tabel A - Joint Reaction pada tiap Pondasi
Story
Joint
Label
Unique
Name
Load
Case/Combo
FZ (Max)
kN
MX (Max)
kN-M
MY (Max)
kN-M
Base 1 113 Dead 149,9058 30,9209 39,3966
Base 2 114 Dead 215,0787 34,1189 39,9866
Base 3 115 Dead 201,6214 33,5523 38,3271
Base 4 116 Dead 204,5349 33,5506 36,3259
Base 5 117 Dead 175,8696 35,4333 33,8671
Base 6 118 Dead 135,4884 34,1749 29,8298
Base 7 119 Dead 122,9533 31,317 29,4527
Base 8 120 Dead 201,4242 30,9833 36,9552
Base 9 121 Dead 256,3848 33,7489 34,8612
Base 10 122 Dead 236,7808 33,1511 32,9272
Base 11 123 Dead 240,6452 33,1897 31,0556
Base 12 124 Dead 225,707 35,0069 31,0563
Base 13 125 Dead 211,9373 33,9305 32,4646
Base 14 126 Dead 203,8564 32,5349 31,4442
Base 15 127 Dead 52,924 2,0751 2,7481
Base 16 128 Dead 83,4573 2,2713 2,5547
Base 17 129 Dead 77,7847 2,1956 2,4279
Base 18 130 Dead 78,0873 2,2082 2,2848
Base 19 131 Dead 73,8029 2,1696 2,2648
Base 26 138 Dead 124,7215 32,1647 32,3074
Base 27 139 Dead 262,6779 33,3094 31,0626
Base 28 140 Dead 226,5654 33,8363 30,1279
Base 33 145 Dead 125,1685 32,5512 31,2821
Base 34 146 Dead 259,7891 33,7163 30,6035
Base 35 147 Dead 223,4167 34,2754 29,9985
Base 36 148 Dead 52,8949 2,1259 2,7039
Base 37 149 Dead 83,5779 2,3286 2,4977
Base 38 150 Dead 77,874 2,2492 2,3633
Base 39 151 Dead 77,9844 2,2624 2,2303
Base 40 152 Dead 69,311 2,2513 2,2665
Base 43 155 Dead 202,4679 32,1759 39,8828
Base 44 156 Dead 256,5927 35,083 39,4313
Base 45 157 Dead 236,7784 34,4115 37,7345
Base 46 158 Dead 240,7927 34,4527 35,9676
Base 47 159 Dead 225,286 36,3861 34,8644
Base 48 160 Dead 270,833 35,3654 33,5668
Base 49 161 Dead 241,7147 36,4536 32,0976
Base 50 162 Dead 150,2516 32,9031 33,1782
Base 51 163 Dead 214,9526 36,3735 32,3896
Base 52 164 Dead 201,5031 35,7183 30,7124
Base 53 165 Dead 203,7983 35,6921 28,953
Base 54 166 Dead 181,084 37,4289 28,2524
Base 55 167 Dead 198,5209 36,6543 28,09
Base 56 168 Dead 155,2773 36,3726 27,4278
Max 270,833 37,4289 39,9866
52
52
Table B - Base Reactions
Load
Case/Com
bo
FX
kN
FY
kN
FZ
kN
MX
kN-m
MY
kN-m
MZ
kN-m
X
m
Y
m
Z
m
Dead 0 0 2526,4656 23499,6753 -25537,3608 0,0001 0 0 0
Live 0 0 627,64 6059,44 -6919,7944 -0,0005 0 0 0
SuperDead 0 0 2382,76 22470,3127 -24219,5768 -0,0013 0 0 0
Spectrum X
Max
457,1297 147,469 0,1408 833,2292 2596,1082 4675,8298 0 0 0
Spectrum Y
Max
137,2826 491,1107 0,3035 2774,7443 779,817 5719,768 0 0 0
UDCon1 0 0 6872,9158 64357,9832 -69659,7126 -0,0016 0 0 0
UDCon2 0 0 6895,2947 64859,0897 -70779,9961 -0,0022 0 0 0
UDCon3
Max
457,1297 147,469 7009,7741 66653,6536 -69007,705 4675,8278 0 0 0
UDCon3
Min
-457,1297 -147,469 7009,4925 64987,1952 -74199,9214 -4675,8318 0 0 0
UDCon4
Max
137,2826 491,1107 7009,9368 68595,1687 -70823,9962 5719,766 0 0 0
UDCon4
Min
-137,2826 -491,1107 7009,3297 63045,6801 -72383,6302 -5719,77 0 0 0
UDCon5
Max
457,1297 147,469 3927,5213 37609,2196 -37209,4418 4675,8289 0 0 0
UDCon5
Min
-457,1297 -147,469 3927,2397 35942,7612 -42401,6583 -4675,8307 0 0 0
UDCon6
Max
137,2826 491,1107 3927,684 39550,7347 -39025,733 5719,7671 0 0 0
UDCon6
Min
-137,2826 -491,1107 3927,0769 34001,2461 -40585,3671 -5719,769 0 0 0
Table C. - Centers of Mass and Rigidity
Story
Diaphrag
m
Mass X
kg
Mass Y
kg
XCM
m
YCM
m
Cumulati
ve X
kg
Cumulati
ve Y
kg
XCCM
m
YCCM
m
XCR
m
YCR
m
Story1 D1 0 0 10,2407 9,4541 0 0 0 0
Story2 D2 0 0 10,0011 9,2361 0 0 0 0
Table D - Diaphragm Center of Mass Displacements
Story
Diaphrag
m
Load
Case/Com
bo
UX
mm
UY
mm
RZ
rad
Point
X
m
Y
m
Z
m
Story2 D2 Dead -0,044 -0,002 -8E-06 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2 Live -0,046 -0,006 -1E-06 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2 SuperDead -0,036 0,011 -4E-06 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
Spectrum X
Max
15,976 4,609 0,000429 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
Spectrum Y
Max
4,86 15,241 0,000296 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2 UDCon1 -0,113 0,013 -1,7E-05 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2 UDCon2 -0,17 0,001 -1,7E-05 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
UDCon3
Max
15,825 4,615 0,000412 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
UDCon3
Min
-16,127 -4,604 -0,000446 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
UDCon4
Max
4,709 15,246 0,000279 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
UDCon4
Min
-5,011 -15,235 -0,000313 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
UDCon5
Max
15,911 4,617 0,000419 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
UDCon5
Min
-16,041 -4,602 -0,000438 39 10,0011 9,2361 8
53
53
Story
Diaphrag
m
Load
Case/Com
bo
UX
mm
UY
mm
RZ
rad
Point
X
m
Y
m
Z
m
Story2 D2
UDCon6
Max
4,795 15,248 0,000287 39 10,0011 9,2361 8
Story2 D2
UDCon6
Min
-4,925 -15,234 -0,000306 39 10,0011 9,2361 8
Story1 D1 Dead -0,002 -0,009 1E-06 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1 Live -0,023 -0,006 8,004E-08 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1 SuperDead -0,012 -0,008 1E-06 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
Spectrum X
Max
9,342 2,84 0,000277 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
Spectrum Y
Max
2,88 9,379 0,000211 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1 UDCon1 -0,02 -0,023 2E-06 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1 UDCon2 -0,054 -0,029 1E-06 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
UDCon3
Max
9,3 2,812 0,000278 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
UDCon3
Min
-9,383 -2,867 -0,000275 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
UDCon4
Max
2,838 9,352 0,000212 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
UDCon4
Min
-2,921 -9,406 -0,000209 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
UDCon5
Max
9,33 2,826 0,000278 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
UDCon5
Min
-9,353 -2,853 -0,000276 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
UDCon6
Max
2,868 9,366 0,000211 81 10,2407 9,4541 4
Story1 D1
UDCon6
Min
-2,891 -9,393 -0,00021 81 10,2407 9,4541 4
Table E - Story Max/Avg Displacements
Story
Load
Case/Com
bo
Direction
Maximum
mm
Average
mm
Ratio
Story2 Dead X 0,392 0,011 37,058
Story2 Dead Y 0,137 0,075 1,836
Story1 Dead X 0,043 0,008 5,689
Story1 Dead Y 0,012 0,003 3,431
Story2 Live X 0,115 0,027 4,217
Story2 Live Y 0,045 0,026 1,691
Story1 Live X 0,025 0,016 1,555
Story1 Live Y 0,014 0,01 1,446
Story2 SuperDead Y 0,107 0,051 2,105
Story1 SuperDead X 0,019 0,004 5,068
Story1 SuperDead Y 0,025 0,014 1,767
Story2
Spectrum X
Max
X 18,965 17,333 1,094
Story2
Spectrum X
Max
Y 6,65 5,604 1,187
Story1
Spectrum X
Max
X 11,159 10,176 1,097
Story1
Spectrum X
Max
Y 4,153 3,554 1,168
Story2
Spectrum Y
Max
X 7,054 5,97 1,182
Story2
Spectrum Y
Max
Y 16,893 16,031 1,054
Story1
Spectrum Y
Max
X 4,183 3,525 1,187
Story1
Spectrum Y
Max
Y 10,581 10,017 1,056
54
54
Story
Load
Case/Com
bo
Direction
Maximum
mm
Average
mm
Ratio
Story2 UDCon1 Y 0,341 0,176 1,937
Story1 UDCon1 X 0,045 0,01 4,612
Story1 UDCon1 Y 0,034 0,017 1,948
Story2 UDCon2 X 0,965 0,051 18,751
Story2 UDCon2 Y 0,364 0,193 1,883
Story1 UDCon2 X 0,075 0,047 1,615
Story1 UDCon2 Y 0,051 0,03 1,67
Story2
UDCon3
Max
X 19,855 17,717 1,121
Story2
UDCon3
Max
Y 6,39 5,46 1,17
Story1
UDCon3
Max
X 11,127 10,128 1,099
Story1
UDCon3
Max
Y 4,146 3,536 1,172
Story2
UDCon3
Min
X 19,914 17,847 1,116
Story2
UDCon3
Min
Y 6,944 5,76 1,206
Story1
UDCon3
Min
X 11,207 10,231 1,095
Story1
UDCon3
Min
Y 4,163 3,575 1,165
Story2
UDCon4
Max
X 7,944 6,234 1,274
Story2
UDCon4
Max
Y 16,633 15,888 1,047
Story1
UDCon4
Max
X 4,135 3,473 1,191
Story1
UDCon4
Max
Y 10,574 9,998 1,058
Story2
UDCon4
Min
X 7,945 6,301 1,261
Story2
UDCon4
Min
Y 17,171 16,18 1,061
Story1
UDCon4
Min
X 4,231 3,563 1,188
Story1
UDCon4
Min
Y 10,588 10,036 1,055
Story2
UDCon5
Max
X 19,475 17,567 1,109
Story2
UDCon5
Max
Y 6,507 5,527 1,177
Story1
UDCon5
Max
X 11,143 10,156 1,097
Story1
UDCon5
Max
Y 4,152 3,547 1,171
Story2
UDCon5
Min
X 19,473 17,599 1,107
Story2
UDCon5
Min
Y 6,812 5,688 1,198
Story1
UDCon5
Min
X 11,184 10,2 1,096
Story1
UDCon5
Min
Y 4,155 3,563 1,166
Story2
UDCon6
Max
X 7,565 6,135 1,233
Story2
UDCon6
Max
Y 16,75 15,955 1,05
Story1
UDCon6
Max
X 4,158 3,501 1,188
Story1
UDCon6
Max
Y 10,58 10,009 1,057
55
55
Story
Load
Case/Com
bo
Direction
Maximum
mm
Average
mm
Ratio
Story2
UDCon6
Min
X 7,505 6,123 1,226
Story2
UDCon6
Min
Y 17,039 16,107 1,058
Story1
UDCon6
Min
X 4,207 3,538 1,189
Story1
UDCon6
Min
Y 10,582 10,025 1,056
Table F - Story Drifts
Story
Load
Case/Com
bo
Direction Drift Label
X
m
Y
m
Z
m
Story3 Dead Y 0,000439 111 6 16 8,3
Story3 Live X 0,000151 109 0 16 8,3
Story3 Live Y 0,000138 109 0 16 8,3
Story3 SuperDead Y 0,000324 109 0 16 8,3
Story3
Spectrum X
Max
X 0,05238 109 0 16 8,3
Story3
Spectrum X
Max
Y 0,022164 116 20 16 8,3
Story3
Spectrum Y
Max
X 0,01858 109 0 16 8,3
Story3
Spectrum Y
Max
Y 0,056314 116 20 16 8,3
Story3 UDCon1 Y 0,001015 109 0 16 8,3
Story3 UDCon2 Y 0,001092 109 0 16 8,3
Story3
UDCon3
Max
X 0,05274 109 0 16 8,3
Story3
UDCon3
Max
Y 0,023022 116 20 16 8,3
Story3
UDCon3
Min
X 0,052081 116 20 16 8,3
Story3
UDCon3
Min
Y 0,021306 116 20 16 8,3
Story3
UDCon4
Max
X 0,01894 109 0 16 8,3
Story3
UDCon4
Max
Y 0,057172 116 20 16 8,3
Story3
UDCon4
Min
X 0,01828 116 20 16 8,3
Story3
UDCon4
Min
Y 0,055456 116 20 16 8,3
Story3
UDCon5
Max
X 0,052508 109 0 16 8,3
Story3
UDCon5
Max
Y 0,022635 116 20 16 8,3
Story3
UDCon5
Min
X 0,052286 116 20 16 8,3
Story3
UDCon5
Min
Y 0,021693 116 20 16 8,3
Story3
UDCon6
Max
X 0,018709 109 0 16 8,3
Story3
UDCon6
Max
Y 0,056785 116 20 16 8,3
Story3
UDCon6
Min
X 0,018485 116 20 16 8,3
Story3
UDCon6
Min
Y 0,055843 116 20 16 8,3
Story2 Dead Y 3,5E-05 52 20 6 8
Story2 Live X 2,2E-05 36 14 0 8
Story2 Live Y 8E-06 4 0 9 8
56
56
Story
Load
Case/Com
bo
Direction Drift Label
X
m
Y
m
Z
m
Story2 SuperDead Y 2,1E-05 4 0 9 8
Story2
Spectrum X
Max
X 0,001983 36 14 0 8
Story2
Spectrum X
Max
Y 0,000631 55 20 14 8
Story2
Spectrum Y
Max
X 0,00073 15 6 0 8
Story2
Spectrum Y
Max
Y 0,001597 55 20 14 8
Story2 UDCon1 Y 7,8E-05 3 0 6 8
Story2 UDCon2 X 0,000237 36 14 0 8
Story2 UDCon2 Y 7,9E-05 3 0 6 8
Story2
UDCon3
Max
X 0,002213 15 6 0 8
Story2
UDCon3
Max
Y 0,000568 56 20 17 8
Story2
UDCon3
Min
X 0,002223 36 14 0 8
Story2
UDCon3
Min
Y 0,000704 3 0 6 8
Story2
UDCon4
Max
X 0,000964 15 6 0 8
Story2
UDCon4
Max
Y 0,001533 56 20 17 8
Story2
UDCon4
Min
X 0,000966 36 14 0 8
Story2
UDCon4
Min
Y 0,001666 52 20 6 8
Story2
UDCon5
Max
X 0,002112 15 6 0 8
Story2
UDCon5
Max
Y 0,000595 56 20 17 8
Story2
UDCon5
Min
X 0,002117 36 14 0 8
Story2
UDCon5
Min
Y 0,00067 52 20 6 8
Story2
UDCon6
Max
X 0,000864 15 6 0 8
Story2
UDCon6
Max
Y 0,001561 56 20 17 8
Story2
UDCon6
Min
X 0,00086 36 14 0 8
Story2
UDCon6
Min
Y 0,001634 52 20 6 8
Story1 Dead X 1,1E-05 1 0 0 4
Story1 Dead Y 3E-06 17 6 6 4
Story1 Live X 6E-06 7 0 17 4
Story1 Live Y 4E-06 1 0 0 4
Story1 SuperDead X 5E-06 7 0 17 4
Story1 SuperDead Y 6E-06 1 0 0 4
Story1
Spectrum X
Max
X 0,00279 15 6 0 4
Story1
Spectrum X
Max
Y 0,001038 52 20 6 4
Story1
Spectrum Y
Max
X 0,001046 15 6 0 4
Story1
Spectrum Y
Max
Y 0,002645 55 20 14 4
Story1 UDCon1 X 1,1E-05 2 0 3 4
Story1 UDCon1 Y 8E-06 8 4 0 4
Story1 UDCon2 X 1,9E-05 7 0 17 4
Story1 UDCon2 Y 1,3E-05 1 0 0 4
57
57
Story
Load
Case/Com
bo
Direction Drift Label
X
m
Y
m
Z
m
Story1
UDCon3
Max
X 0,002782 36 14 0 4
Story1
UDCon3
Max
Y 0,001036 53 20 9 4
Story1
UDCon3
Min
X 0,002802 15 6 0 4
Story1
UDCon3
Min
Y 0,001041 50 20 0 4
Story1
UDCon4
Max
X 0,001034 15 6 0 4
Story1
UDCon4
Max
Y 0,002643 55 20 14 4
Story1
UDCon4
Min
X 0,001058 1 0 0 4
Story1
UDCon4
Min
Y 0,002647 55 20 14 4
Story1
UDCon5
Max
X 0,002786 36 14 0 4
Story1
UDCon5
Max
Y 0,001038 53 20 9 4
Story1
UDCon5
Min
X 0,002796 15 6 0 4
Story1
UDCon5
Min
Y 0,001039 50 20 0 4
Story1
UDCon6
Max
X 0,001039 15 6 0 4
Story1
UDCon6
Max
Y 0,002645 55 20 14 4
Story1
UDCon6
Min
X 0,001052 1 0 0 4
Story1
UDCon6
Min
Y 0,002645 55 20 14 4
Table G - Story Max/Avg Drifts
Story
Load
Case/Com
bo
Direction
Max Drift
mm
Avg Drift
mm
Ratio
Story3 Dead Y 0,132 0,005 24,845
Story3 Live X 0,045 0,019 2,403
Story3 Live Y 0,042 0,015 2,838
Story3 SuperDead Y 0,097 0,016 6,088
Story3
Spectrum X
Max
X 15,714 7,859 2
Story3
Spectrum X
Max
Y 6,649 3,326 1,999
Story3
Spectrum Y
Max
X 5,574 2,788 1,999
Story3
Spectrum Y
Max
Y 16,894 8,45 1,999
Story3 UDCon1 Y 0,305 0,015 20,133
Story3 UDCon2 Y 0,327 0,036 9,003
Story3
UDCon3
Max
X 15,822 7,807 2,027
Story3
UDCon3
Max
Y 6,907 3,328 2,075
Story3
UDCon3
Min
X 15,624 7,703 2,028
Story3
UDCon3
Min
Y 6,392 3,106 2,058
Story3
UDCon4
Max
X 5,682 2,716 2,092
Story3
UDCon4
Max
Y 17,152 8,467 2,026
58
58
Story
Load
Case/Com
bo
Direction
Max Drift
mm
Avg Drift
mm
Ratio
Story3
UDCon4
Min
X 5,484 2,617 2,096
Story3
UDCon4
Min
Y 16,637 8,23 2,021
Story3
UDCon5
Max
X 15,753 7,823 2,014
Story3
UDCon5
Max
Y 6,79 3,324 2,043
Story3
UDCon5
Min
X 15,686 7,788 2,014
Story3
UDCon5
Min
Y 6,508 3,207 2,029
Story3
UDCon6
Max
X 5,613 2,736 2,052
Story3
UDCon6
Max
Y 17,036 8,463 2,013
Story3
UDCon6
Min
X 5,546 2,702 2,052
Story3
UDCon6
Min
Y 16,753 8,331 2,011
Story2 Dead Y 0,14 0,075 1,863
Story2 Live X 0,09 0,011 8,045
Story2 Live Y 0,031 0,017 1,819
Story2 SuperDead Y 0,083 0,036 2,316
Story2
Spectrum X
Max
X 7,933 7,263 1,092
Story2
Spectrum X
Max
Y 2,523 2,199 1,147
Story2
Spectrum Y
Max
X 2,919 2,485 1,175
Story2
Spectrum Y
Max
Y 6,387 6,196 1,031
Story2 UDCon1 Y 0,312 0,156 1,996
Story2 UDCon2 X 0,946 0,018 53,808
Story2 UDCon2 Y 0,317 0,161 1,964
Story2
UDCon3
Max
X 8,851 7,634 1,159
Story2
UDCon3
Max
Y 2,27 2,061 1,102
Story2
UDCon3
Min
X 8,892 7,68 1,158
Story2
UDCon3
Min
Y 2,817 2,35 1,199
Story2
UDCon4
Max
X 3,856 2,786 1,384
Story2
UDCon4
Max
Y 6,134 6,004 1,022
Story2
UDCon4
Min
X 3,863 2,815 1,373
Story2
UDCon4
Min
Y 6,662 6,339 1,051
Story2
UDCon5
Max
X 8,449 7,511 1,125
Story2
UDCon5
Max
Y 2,381 2,123 1,122
Story2
UDCon5
Min
X 8,468 7,526 1,125
Story2
UDCon5
Min
Y 2,682 2,281 1,176
Story2
UDCon6
Max
X 3,454 2,663 1,297
Story2
UDCon6
Max
Y 6,244 6,12 1,02
59
59
Story
Load
Case/Com
bo
Direction
Max Drift
mm
Avg Drift
mm
Ratio
Story2
UDCon6
Min
X 3,439 2,661 1,293
Story2
UDCon6
Min
Y 6,537 6,273 1,042
Story1 Dead X 0,043 0,008 5,689
Story1 Dead Y 0,012 0,003 3,431
Story1 Live X 0,025 0,016 1,555
Story1 Live Y 0,014 0,01 1,446
Story1 SuperDead X 0,019 0,004 5,068
Story1 SuperDead Y 0,025 0,014 1,767
Story1
Spectrum X
Max
X 11,159 10,176 1,097
Story1
Spectrum X
Max
Y 4,153 3,554 1,168
Story1
Spectrum Y
Max
X 4,183 3,525 1,187
Story1
Spectrum Y
Max
Y 10,581 10,017 1,056
Story1 UDCon1 X 0,045 0,01 4,612
Story1 UDCon1 Y 0,034 0,017 1,948
Story1 UDCon2 X 0,075 0,047 1,615
Story1 UDCon2 Y 0,051 0,03 1,67
Story1
UDCon3
Max
X 11,127 10,128 1,099
Story1
UDCon3
Max
Y 4,146 3,536 1,172
Story1
UDCon3
Min
X 11,207 10,231 1,095
Story1
UDCon3
Min
Y 4,163 3,575 1,165
Story1
UDCon4
Max
X 4,135 3,473 1,191
Story1
UDCon4
Max
Y 10,574 9,998 1,058
Story1
UDCon4
Min
X 4,231 3,563 1,188
Story1
UDCon4
Min
Y 10,588 10,036 1,055
Story1
UDCon5
Max
X 11,143 10,156 1,097
Story1
UDCon5
Max
Y 4,152 3,547 1,171
Story1
UDCon5
Min
X 11,184 10,2 1,096
Story1
UDCon5
Min
Y 4,155 3,563 1,166
Story1
UDCon6
Max
X 4,158 3,501 1,188
Story1
UDCon6
Max
Y 10,58 10,009 1,057
Story1
UDCon6
Min
X 4,207 3,538 1,189
Story1
UDCon6
Min
Y 10,582 10,025 1,056
Table H - Story Forces
Story
Load
Case/Com
bo
Location
P
kN
VX
kN
VY
kN
T
kN-m
MX
kN-m
MY
kN-m
Story3 Dead Top 62,6308 0 0 -3,483E-05 570,1754 -626,3075
Story3 Dead Bottom 68,6747 0 0 -3,483E-05 627,9094 -686,7469
60
60
Story
Load
Case/Com
bo
Location
P
kN
VX
kN
VY
kN
T
kN-m
MX
kN-m
MY
kN-m
Story3 Live Top 0 0 0 -0,0003 4,04E-05 0,0004
Story3 Live Bottom 0 0 0 -0,0003 0,0001 0,0003
Story3 SuperDead Top 118,04 0 0 -0,0007 995,4423 -1180,3998
Story3 SuperDead Bottom 118,04 0 0 -0,0007 995,442 -1180,4
Story3
Spectrum X
Max
Top 0,021 25,1186 7,7352 219,543 0,7379 5,2828
Story3
Spectrum X
Max
Bottom 0,021 25,1186 7,7352 219,543 1,887 5,1501
Story3
Spectrum Y
Max
Top 0,0692 7,5416 25,7596 270,532 2,4552 1,717
Story3
Spectrum Y
Max
Bottom 0,0692 7,5416 25,7596 270,532 6,2818 1,6943
Story3 UDCon1 Top 252,9391 0 0 -0,0011 2191,8649 -2529,3903
Story3 UDCon1 Bottom 261,4006 0 0 -0,0011 2272,6919 -2614,0057
Story3 UDCon2 Top 216,8049 0 0 -0,0014 1878,7414 -2168,0482
Story3 UDCon2 Bottom 224,0577 0 0 -0,0014 1948,0217 -2240,5759
Story3
UDCon3
Max
Top 234,8931 25,1186 7,7352 219,5417 2036,0411 -2343,4364
Story3
UDCon3
Max
Bottom 242,7502 25,1186 7,7352 219,5417 2112,2438 -2422,1406
Story3
UDCon3
Min
Top 234,851 -25,1186 -7,7352 -219,5443 2034,5652 -2354,0019
Story3
UDCon3
Min
Bottom 242,7081 -25,1186 -7,7352 -219,5443 2108,4698 -2432,4408
Story3
UDCon4
Max
Top 234,9412 7,5416 25,7596 270,5307 2037,7583 -2347,0021
Story3
UDCon4
Max
Bottom 242,7984 7,5416 25,7596 270,5307 2116,6386 -2425,5964
Story3
UDCon4
Min
Top 234,8028 -7,5416 -25,7596 -270,5333 2032,848 -2350,4361
Story3
UDCon4
Min
Bottom 242,6599 -7,5416 -25,7596 -270,5333 2104,075 -2428,985
Story3
UDCon5
Max
Top 144,5577 25,1186 7,7352 219,5424 1253,2321 -1440,0831
Story3
UDCon5
Max
Bottom 149,3928 25,1186 7,7352 219,5424 1300,5681 -1488,5674
Story3
UDCon5
Min
Top 144,5156 -25,1186 -7,7352 -219,5436 1251,7563 -1450,6486
Story3
UDCon5
Min
Bottom 149,3507 -25,1186 -7,7352 -219,5436 1296,7941 -1498,8676
Story3
UDCon6
Max
Top 144,6058 7,5416 25,7596 270,5314 1254,9494 -1443,6489
Story3
UDCon6
Max
Bottom 149,441 7,5416 25,7596 270,5314 1304,9628 -1492,0232
Story3
UDCon6
Min
Top 144,4674 -7,5416 -25,7596 -270,5326 1250,0391 -1447,0828
Story3
UDCon6
Min
Bottom 149,3026 -7,5416 -25,7596 -270,5326 1292,3993 -1495,4118
Story2 Dead Top 843,776 0 0 0,0001 7795,4008 -8439,0555
Story2 Dead Bottom 1140,6713 0 0 0,0001 10569,1482 -11408,0024
Story2 Live Top 124,8 0 0 -0,0007 1141,4404 -1248,0004
Story2 Live Bottom 124,8 0 0 -0,0007 1141,4182 -1247,9783
Story2 SuperDead Top 353,94 0 0 -0,0016 3151,915 -3539,4002
Story2 SuperDead Bottom 353,94 0 0 -0,0016 3151,8701 -3539,3935
Story2
Spectrum X
Max
Top 0,0872 188,1051 58,1604 1869,832 1,9873 12,9991
Story2
Spectrum X
Max
Bottom 0,0872 188,1051 58,1604 1869,832 235,9124 756,7947
Story2
Spectrum Y
Max
Top 0,2876 56,4852 193,6841 2210,1105 6,5977 4,8027
Story2
Spectrum Y
Max
Bottom 0,2876 56,4852 193,6841 2210,1105 785,6153 227,3524
61
61
Story
Load
Case/Com
bo
Location
P
kN
VX
kN
VY
kN
T
kN-m
MX
kN-m
MY
kN-m
Story2 UDCon1 Top 1676,8023 0 0 -0,0021 15326,2421 -16769,838
Story2 UDCon1 Bottom 2092,4558 0 0 -0,0021 19209,4256 -20926,3544
Story2 UDCon2 Top 1636,9391 0 0 -0,0029 14963,0836 -16370,9476
Story2 UDCon2 Bottom 1993,2135 0 0 -0,0029 18291,4911 -19933,6404
Story2
UDCon3
Max
Top 1681,918 188,1051 58,1604 1869,8293 15374,9382 -16806,9938
Story2
UDCon3
Max
Bottom 2067,8819 188,1051 58,1604 1869,8293 19214,6545 -19922,7984
Story2
UDCon3
Min
Top 1681,7435 -188,1051 -58,1604 -1869,8346 15370,9637 -16832,992
Story2
UDCon3
Min
Bottom 2067,7074 -188,1051 -58,1604 -1869,8346 18742,8296 -21436,3877
Story2
UDCon4
Max
Top 1682,1184 56,4852 193,6841 2210,1079 15379,5486 -16815,1902
Story2
UDCon4
Max
Bottom 2068,0823 56,4852 193,6841 2210,1079 19764,3573 -20452,2406
Story2
UDCon4
Min
Top 1681,5431 -56,4852 -193,6841 -2210,1131 15366,3533 -16824,7956
Story2
UDCon4
Min
Bottom 2067,507 -56,4852 -193,6841 -2210,1131 18193,1267 -20906,9454
Story2
UDCon5
Max
Top 958,26 188,1051 58,1604 1869,8308 8759,8399 -9569,7655
Story2
UDCon5
Max
Bottom 1195,7763 188,1051 58,1604 1869,8308 11212,7271 -11201,1221
Story2
UDCon5
Min
Top 958,0855 -188,1051 -58,1604 -1869,8332 8755,8654 -9595,7637
Story2
UDCon5
Min
Bottom 1195,6018 -188,1051 -58,1604 -1869,8332 10740,9022 -12714,7114
Story2
UDCon6
Max
Top 958,4604 56,4852 193,6841 2210,1093 8764,4503 -9577,9619
Story2
UDCon6
Max
Bottom 1195,9767 56,4852 193,6841 2210,1093 11762,4299 -11730,5644
Story2
UDCon6
Min
Top 957,8851 -56,4852 -193,6841 -2210,1117 8751,255 -9587,5673
Story2
UDCon6
Min
Bottom 1195,4014 -56,4852 -193,6841 -2210,1117 10191,1993 -12185,2692
Story1 Dead Top 2216,8462 0 0 0,0001 20573,1539 -22441,1984
Story1 Dead Bottom 2526,4656 0 0 0,0001 23499,6753 -25537,3608
Story1 Live Top 627,64 0 0 -0,0005 6059,4781 -6919,898
Story1 Live Bottom 627,64 0 0 -0,0005 6059,44 -6919,7944
Story1 SuperDead Top 2382,76 0 0 -0,0013 22470,3675 -24219,6253
Story1 SuperDead Bottom 2382,76 0 0 -0,0013 22470,3127 -24219,5768
Story1
Spectrum X
Max
Top 0,1408 457,1297 147,469 4675,8298 235,9488 749,1276
Story1
Spectrum X
Max
Bottom 0,1408 457,1297 147,469 4675,8298 833,2292 2596,1082
Story1
Spectrum Y
Max
Top 0,3035 137,2826 491,1107 5719,768 785,6795 225,0592
Story1
Spectrum Y
Max
Bottom 0,3035 137,2826 491,1107 5719,768 2774,7443 779,817
Story1 UDCon1 Top 6439,4486 0 0 -0,0016 60260,93 -65325,1532
Story1 UDCon1 Bottom 6872,9158 0 0 -0,0016 64357,9832 -69659,7126
Story1 UDCon2 Top 6523,7514 0 0 -0,0022 61347,3906 -67064,8253
Story1 UDCon2 Bottom 6895,2947 0 0 -0,0022 64859,0897 -70779,9961
Story1
UDCon3
Max
Top 6607,2688 457,1297 147,469 4675,8278 62252,0048 -66829,8413
Story1
UDCon3
Max
Bottom 7009,7741 457,1297 147,469 4675,8278 66653,6536 -69007,705
Story1
UDCon3
Min
Top 6606,9872 -457,1297 -147,469 -4675,8318 61780,1071 -68328,0965
Story1
UDCon3
Min
Bottom 7009,4925 -457,1297 -147,469 -4675,8318 64987,1952 -74199,9214
62
62
Story
Load
Case/Com
bo
Location
P
kN
VX
kN
VY
kN
T
kN-m
MX
kN-m
MY
kN-m
Story1
UDCon4
Max
Top 6607,4316 137,2826 491,1107 5719,766 62801,7354 -67353,9096
Story1
UDCon4
Max
Bottom 7009,9368 137,2826 491,1107 5719,766 68595,1687 -70823,9962
Story1
UDCon4
Min
Top 6606,8245 -137,2826 -491,1107 -5719,77 61230,3764 -67804,0281
Story1
UDCon4
Min
Bottom 7009,3297 -137,2826 -491,1107 -5719,77 63045,6801 -72383,6302
Story1
UDCon5
Max
Top 3679,8257 457,1297 147,469 4675,8289 34670,766 -36579,5314
Story1
UDCon5
Max
Bottom 3927,5213 457,1297 147,469 4675,8289 37609,2196 -37209,4418
Story1
UDCon5
Min
Top 3679,5441 -457,1297 -147,469 -4675,8307 34198,8683 -38077,7866
Story1
UDCon5
Min
Bottom 3927,2397 -457,1297 -147,469 -4675,8307 35942,7612 -42401,6583
Story1
UDCon6
Max
Top 3679,9885 137,2826 491,1107 5719,7671 35220,4966 -37103,5997
Story1
UDCon6
Max
Bottom 3927,684 137,2826 491,1107 5719,7671 39550,7347 -39025,733
Story1
UDCon6
Min
Top 3679,3814 -137,2826 -491,1107 -5719,769 33649,1376 -37553,7182
Story1
UDCon6
Min
Bottom 3927,0769 -137,2826 -491,1107 -5719,769 34001,2461 -40585,3671
63
63
Lampiran
Gambar Rencana
Gambar 1. 3D view
Gambar 2. Story 1 (Z = 4 m)
Gambar 2. Story 2 (Z = 8 m)
Gambar 3. Story 3 (Z = 8,3 m)
Gambar 4. Elevation A
Gambar 5. Elevation B
Gambar 6. Elevation C
Gambar 7. Elevation D
Gambar 8. Elevation E
Gambar 9. Elevation F
Gambar 10. Elevation G

More Related Content

Similar to Laporan Struktur Asrama Sawang.pdf

Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptxAhli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptxvickrygaluh59
 
Modul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data GeoteknikModul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data Geoteknikyuliadiyuliadi2
 
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoPresentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoRestu Faizah
 
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadiDeniyudi Jayaraya
 
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptPerencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptKakekMerah18
 
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...Rani Hendrikus
 
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptxPRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptxsodieqkuyt89
 
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Fatayah Rannanda
 
Standar perencanaan gedung tahan gempa
Standar perencanaan gedung tahan gempaStandar perencanaan gedung tahan gempa
Standar perencanaan gedung tahan gempaarjho
 
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdfPERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdfSavageHunter3
 
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiModifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiYuko Riswandha
 
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptx
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptxppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptx
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptxAngelinaDewi1
 
14 konstruksi beton bertulang gedung lantai 4 ums
14 konstruksi beton bertulang gedung lantai 4 ums14 konstruksi beton bertulang gedung lantai 4 ums
14 konstruksi beton bertulang gedung lantai 4 umssugito afandi
 

Similar to Laporan Struktur Asrama Sawang.pdf (20)

Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptxAhli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung 7 .pptx
 
Modul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data GeoteknikModul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data Geoteknik
 
Modul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdfModul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdf
 
PAPARAN RSUD.ppt
PAPARAN RSUD.pptPAPARAN RSUD.ppt
PAPARAN RSUD.ppt
 
PPT STRUKTUR .pptx
PPT STRUKTUR .pptxPPT STRUKTUR .pptx
PPT STRUKTUR .pptx
 
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodoPresentasi konteks7 189-s-restu&widodo
Presentasi konteks7 189-s-restu&widodo
 
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
 
Rekayasa gempa
Rekayasa gempaRekayasa gempa
Rekayasa gempa
 
Tutorial sap v11
Tutorial sap v11Tutorial sap v11
Tutorial sap v11
 
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.pptPerencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
Perencanaan Struktur Atas Gedung Perkantoran.ppt
 
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
 
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptxPRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
 
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
Prosedur Desain Perkerasan (Kelompok 6)
 
Standar perencanaan gedung tahan gempa
Standar perencanaan gedung tahan gempaStandar perencanaan gedung tahan gempa
Standar perencanaan gedung tahan gempa
 
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdfPERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
PERHITUNGAN STONRISE 2 LANTAI.pdf
 
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasiModifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
Modifikasi perencanaan abutmnet dan pondasi
 
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptx
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptxppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptx
ppt perencanaan struktur bangunan gedung.pptx
 
3. paper masagus
3. paper masagus3. paper masagus
3. paper masagus
 
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempakonsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
 
14 konstruksi beton bertulang gedung lantai 4 ums
14 konstruksi beton bertulang gedung lantai 4 ums14 konstruksi beton bertulang gedung lantai 4 ums
14 konstruksi beton bertulang gedung lantai 4 ums
 

Recently uploaded

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 

Recently uploaded (19)

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 

Laporan Struktur Asrama Sawang.pdf

  • 1. LAPORAN STRUKTUR S t r u c t u r a l R e p o r t A s r a m a S a w a n g B a n d a A c e h, I n d o n e s i a. 1 4 / 0 5 / 2 0 1 7
  • 2. 2 2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpatkan rahmat dan hidayahnya sehingga laporan analisa struktur Gedung Asrama Sawang dapat terselesaikan. Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para kerabat. Sehubungan dengan pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Gedung Asrama Sawang, dengan ini di sampaikan laporan perhitungan analisa struktur yang merupakan acuan sebagai dasar penyusunan dokumen administrasi dan teknis dalam proses pembangunan gedung. Laporan perhitungan ini terdiri dari gambar rencana, perencanaan material, perhitungan dimensi kolom, balok, dan pelat lantai beserta dimensi penulangannya dengan menggunakan analisa gempa statik (Equivalent lateral force) dan dinamik (Modal Response Spectrum) dengan menggunakan Software ETABS 2016. Demikian laporan perhitungan analisa struktur ini dibuat, semoga bermanfaat bagi pembangunan gedung Asrama Sawang. Amin Banda Aceh, 14 Mei 2017 Haikal Fajri, S.T., M.Sc.
  • 3. 3 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Kriteria Desain Perhitungan struktur Asrama Mahasiswa Sawang Tahun 2017 ini menggunakan referensi sebagai berikut: 1. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2012) . 2. Perencanaan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI -1726-2012). 3. Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain (SNI -1727-2013). 4. Baja tulangan beton (SNI -2052-2014). 5. Peraturan Pembebanan Untuk Gedung. SNI 1726-2012 merupakan standar tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung dengan memberikan persyaratan minimum terhadap ketahanan gempa. SNI ini merupakan revisi dari SNI 1726-2002, dengan lahirnya SNI ini maka secara langsung standar ini membatalkan dan menggantikan SNI 1726-2002. 1.2 Prosedur Analisis Beban Gempa SNI 1726:2012 pada Bangunan Gedung Penjelasan prosedur beban gempa dijelaskan pada Gambar dan uraian dibawah ini, Gambar 1.1. Prosedur analisis beban gempa SNI 1726-2012
  • 4. 4 4 1 . Katagori Resiko Bangunan (KRB) Kategori resiko bangunan (KRB) gedung Asrama Sawang berdasarkan SNI-1726-2012 termasuk kedalam: Tipe 2. 2. Faktor Keutamaan Gempa (Ie) Faktor Keutamaan Gempa dipengaruhi oleh Kategori Resiko Bangunan, sehingga diperoleh nilai faktor keutamaan Gempa (Ie) = 1 Tabel 1.1 Faktor keutamaan gempa Kategori Resiko Faktor Keutamaan Gempa (Ie) I atau II 1,0 III 1,25 IV 1,50 3. Parameter Percepatan Tanah (SS, S1) Dalam Peta Hazard Gempa Indonesia 2010 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum meliputi peta percepatan puncak (PGA) dan respon spektra percepatan di batuan dasar (SB) untuk perioda pendek 0.2 detik (Ss) dan untuk perioda 1.0 detik (S1) dengan redaman 5% mewakili tiga level hazard gempa yaitu 500, 1000 dan 2500 tahun atau memiliki kemungkinan terlampaui 10% dalam 50 tahun, 10% dalam 100 tahun, dan 2% dalam 50 tahun.
  • 5. 5 5 Gambar 1.2. Peta respon spektra percepatan 0.2 detik (SS) di batuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun Gambar 1.3. Peta respon spektra percepatan 1.0 detik (S1) di batuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun
  • 6. 6 6 Tabel 1.2. Hasil perhitungan data sondir (CPT) Depth qc qf FR (m) (kg/cm2) (kg/cm2) % 0 0 0 0 0,2 25 20 5,35 0,4 25 20 5,35 0,6 40 35 5,85 0,8 40 35 5,85 1 30 25 5,57 1,2 30 25 5,57 1,4 35 30 5,73 1,6 35 30 5,73 1,8 40 35 5,85 2 40 35 5,85 2,2 60 50 5,57 2,4 60 50 5,57 2,6 120 105 5,85 2,8 120 105 5,85 3 135 120 5,94 3,2 135 120 5,94 3,4 150 135 6,02 3,6 150 135 6,02 3,8 170 155 6,1 4 170 155 6,1 Tabel 1.3. Konsistensi tanah lempung berdasarkan hasil sondir (Terzaghi dan Peck, 1984)
  • 7. 7 7 Gambar 1.4 Grafik hubungan qc dan Fr menurut Robertson dan Campanella (Bowles, 1997) Berdasarkan spektrum respons design Peta hazard gempa indonesia yang dikeluarkan oleh puskim PU, nilai parameter percepatan tanah untuk tanah sedang adalah: Ss = 1,349 S1 =0,446 4. Klasifikasi Situs (SA – SF) Dalam penentuan amplifikasi besaran percepatan gempa puncak dari batuan dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus diklasifikasikan terlebih dahulu. Berdasarkan hasil klasifikasi, tanah ini berkatagori SD (Tanah Sedang). 5. Faktor Koefisien Situs (Fa, Fv) Untuk penentuan respons spektral percepatan gempa MCER di permukaan tanah, diperlukan suatu faktor amplifikasi seismik pada perioda 0,2 detik dan perioda 1 detik. Faktor amplifikasi meliputi faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda pendek (Fa) dan faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran perioda 1 detik (Fv).
  • 8. 8 8 Tabel 1.4. Koefisien situs, Fa Kelas Situs Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER) terpetakan pada perioda pendek, T=0,2 detik, Ss SS ≤ 0,25 SS = 0,5 SS = 0,75 SS = 1,0 SS ≥ 1,25 SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 SC 1,2 1,2 1,1 1,0 1,0 SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0 SE 2,5 1,7 1,2 0,9 0,9 SF SSb Tabel 1.5. Koefisien situs, Fv Kelas Situs Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER) terpetakan pada perioda pendek, T=0,2 detik, Ss S1 ≤ 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5 SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 SC 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3 SD 2,4 2 1,8 1,6 1,5 SE 3,5 3,2 2,8 2,4 2,4 SF SSb Sehingga diperoleh nilai: Fa = 1 Fv = 1,562 (hasil interpolasi) dan SMS = Fa Ss = 1 x 1,349 = 1,349 SM1 = Fv S1 = 1,562 x 0,446 = 0,697 6. Parameter Percepatan Desain (SDS, SD1) Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek, SDS dan pada perioda 1 detik, SD1, harus ditentukan melalui perumusan berikut ini: 𝑆𝐷𝑆 = 2 3 𝑆𝑀𝑆 = 0,899 𝑆𝐷1 = 2 3 𝑆𝑀1 = 0,465
  • 9. 9 9 7. Kategori Desain Seismik (KDS: A - F) Struktur harus ditetapkan memiliki suatu kategori desain seismik yang mengikuti pasal ini. KDS ditentukan dengan cara sebagai berikut: A. Kategori desain seismik SDS Tabel 1.7. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada perioda pendek, SDS Nilai SDS Kategori Resiko I II III IV SDS < 0,167 A A 0,167 ≤ SDS ≤ 0,33 B C 0,33 ≤ SDS ≤ 0,50 C D 0,50 ≤ SDS D D B. Kategori desain seismik SD1 Tabel 1.8. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada perioda 1 detik, SD1 Nilai SD1 Kategori Resiko I II III IV SDS < 0,167 A A 0,067 ≤ SD1 ≤ 0,133 B C 0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D 0,20 ≤ SD1 D D Katergori desain seismik (KDS) menentukan hal-hal berikut pada perencanaan struktur: 1. Sistem struktur penahan gempa yang akan digunakan 2. Batasan tinggi dan ketidakberaturan struktur 3. Komponen struktur yang harus didesain terhadap gaya gempa 4. Jenis analisis gaya lateral yang boleh digunakan
  • 10. 10 10 C. KDS dan Sistem Struktur Tabel 1.9. Perbandingan KDS dengan sistem struktur Kode Tingkat Resiko Kegempaan Rendah Menengah Tinggi SNI 1726-2012 KDS A, B KDS C KDS D, E, F SPRM B/M/K SPRM M/K SPRM K SDS B/K SDS B/K SDS K Keterangan: SPRM : Sistem Rangka Pemikul Momen SDS : Sistem Dinding Struktur B; M; K : Biasa; Menengah; Khusus 8. Sistem dan Parameter Struktur Penahan Beban Gempa (R, Cd, Ωo) Sistem penahan gaya gempa lateral dan vertikal yang digunakan adalah Sistem rangka pemikul momen Khusus (SRPMK), sehingga berdasarkan Tabel SNI Gempa diperoleh: Koefisien modifikasi respons (R) = 8 faktor kuat lebih sistem (Ω0) = 3 koefisien amplifikasi defleksi (Cd) = 5,5 1.3 Perencanaan Material dan Dimensi Elemen A. Material Perencanaan struktur gedung ini menggunakan bahan beton bertulang dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Beton Mutu beton yang digunakan, K-25 = 20,75 MPa 2. Baja tulangan Baja tulangan beton polos (BjTP 24) untuk Ø ≤ 12 mm, fy = 235 MPa Baja tulangan beton sirip (BjTS 40) untuk Ø ≥ 12 mm, fy = 390 MPa
  • 11. 11 11 Tabel 1.10. Sifat Mekanis Baja Tulangan B. Dimensi elemen Elemen- elemen struktur yang digunakan dalam perencanaan ini adalah: Kode kolom = K1 30x30, K2 15/15, KA 15/15 Kode balok = B1 40/25, B2 30/20 Kode ringbalk = RB1 20/35, RB2 20/30, RB3 15/20, 1.4 Perencanaan Jenis dan Variasi Beban Jenis beban yang bekerja pada gedung adalah: a. Beban mati sendiri elemen (Self Weight) Beban ini meliputi berat balok, kolom, shear wall, dan plat lantai. Secara otomatis ETABS sudah menghitung beban ini dengan memberikan faktor penggali berat sendiri sebesar 1. b. Beban mati elemen tambahan (Super Dead Load) Beban ini meliputi dinding, keramik, plesteran, plumbing, mechanical & electrical, dll. Beban ini harus di input secara manual ke dalam ETABS disebabkan faktor penggali untuk beban ini sama dengan 0.
  • 12. 12 12 Tabel 1.11. Jenis beban mati pada gedung No. Jenis Beban Mati Berat Satuan 1 Baja 78,5 kN/m3 2 Beton 22 kN/m3 3 Pasangan batu kali 22 kN/m3 4 Mortar, spesi 22 kN/m3 5 Beton bertulang 24 kN/m3 6 Pasir 16 kN/m3 7 Lapisan aspal 14 kN/m2 8 Air 10 kN/m3 9 Dinding pasangan bata ½ batu 2,5 kN/m2 10 Finishing lantai (tegel atau keramik) 22 kN/m3 11 Marmer, granit per cm tebal 0,24 kN/m2 12 Instalasi plumbing (ME) 0,25 kN/m2 Beban mati pada balok Beban dinding pasangan bata ½ batu = 4 x 2,50 = 10 kN/m Beban balok latai = 0,13 x 0,13 x 24 = 0,406 kN/m Total Beban Mati pada Balok = 10,406 kN/m Beban mati pada balok koridor Beban dinding pasangan bata ½ batu = 1,2 x2,50 = 3 kN/m Beban balok latai = 0,13 x 0,13 x 24 = 0,406 kN/m Total Beban Mati pada Balok = 3,406 kN/m Beban mati pada plat lantai Beban pasir setebal 1 cm = 0,01 x 16 = 0,16 kN/m2 Beban spesi setebal 3 cm = 0,03 x 22 = 0,66 kN/m2 Beban keramik setebal 1 cm = 0,01 x 22 = 0,22 kN/m2 Beban plafon dan penggantung = 0,2 kN/m2 Beban Instalasi ME = 0,25 kN/m2 Total beban mati pada plat lantai = 1,49 kN/m2 Beban mati pada kuda-kuda Panjang 1/2 kaki kuda-kuda = 2,89 m Beban rangka baja ringan 0,03 kN/m2+seng 0,01 kN/m2 = 0,04 kN/m2
  • 13. 13 13 Total beban mati pada plat lantai = 1,156 kN/m Beban mati atap dak Berat water proofing tebal 2 cm = 0.02x14 = 0,280 kN/m2 Berat plafon dan penggantung = 0,200 kN/m2 Berat Instalasi ME = 0,250 kN/m2 Total beban mati pada plat lantai = 0,730 kN/m2 c. Beban hidup (Live Load): berupa beban luasan yang ditinjau berdasarkan fungsi bangunan. Tabel 1.12. Beban hidup terdistribusi merata minimum, Lo dan beban hidup terpusat minimum
  • 14. 14 14 Beban hidup kamar = 1,92 kN/m2 Beban hidup atap = 0,96 kN/m2 Beban hidup kamar mandi = 4,79 kN/m2 d. Beban Gempa (Earthquake Load): ditinjau terhadap beban gempa static equivalent lateral forces (ELF) dan beban dinamik method response spectrum (MRS). SNI 1726-2012 Pasal 7.5 menyebutkan untuk Kategori Desain Seismik (KDS) C, D, E dan F, struktur harus dianalisis menggunakan prosedur analisis gaya lateral ekivalen, dengan pembebanan yang diterapkan secara terpisah dalam semua dua arah ortogonal yakni 100 persen gaya untuk satu arah ditambah 30 persen gaya untuk arah tegak lurus. Gambar 1.5. Beban Ortogonal 1.5 Menetapkan Penampang Retak Pengaruh keretakan beton terhadap kekakuannya harus diperhitungkan agar memenuhi prinsip kolom kuat balok lemah. Berdasarkan SNI Beton 2847-2013 Pasal 10.10.4.1, efektifitas penampang ratak adalah sebagai berikut: Tabel 1.13. Efektifitas penampang retak Modulus Elastisitas Ec Momen Inersia, I Komponen Struktur Tekan: i. Kolom 0,70 Ig ii. Dinding Tak Retak 0,70 Ig iii. Dinding Retak 0,35 Ig Komponen Struktur Lentur: iv. Balok 0,35 Ig v. Pelat Datar (Flat Plates) dan Slab Datar (Flat Slab) 0,25 Ig Luas 1,0 Ag
  • 15. 15 15 BAB 2 METODE GAYA LATERAL EQUIVALEN (Equivalent Lateral Forces, ELF ) 2.1 Pemodelan Struktur Pembuatan model dilakukan dengan menggunakan software Etabs 2016. Gambar 2.1. Model Asrama Sawang menggunakan ETABS 2016 2.2 Beban Gempa ELF Beban gempa ELF di input ke dalam ETABS dengan cara:
  • 16. 16 16 Gambar 2.2. Jenis beban gempa ELF (Eqx dan Eqy) 2.3 Analisis dan Kontrol A. Nilai Base Shear Gambar 2.3. Bese shear
  • 17. 17 17 B. Periode Getar Alami Gedung Gambar 2.4. Periode getar alami gedung
  • 18. 18 18 BAB 3 METODE SPEKTRUM RESPONS RAGAM (Modal Response Spectrum, MRS) 3.1 Penentukan Response Spectrum Response spectral yang digunakan untuk menganalisa beban dinamik pada Asrama Sawang ini diperoleh dari website design peta hazard gempa indonesia oleh puskim PU untuk wilayah banda aceh. Gambar 3.1. Respons spektrum banda aceh
  • 19. 19 19 3.2 Penentuan Variasi Beban Gambar 3.2a. Variasi beban gempa dinamik arah X Gambar 3.2b. Variasi beban gempa dinamik arah Y
  • 20. 20 20 3.3 Pengaturan Preferensi Desain Beton Berdasarkan SNI Gempa 2012, preferensi yang digunakan untuk Sistem rangka pemikul momen Khusus (SRPMK), adalah: faktor kuat lebih sistem (Ω0) = 3 faktor redundansi (ρ) = 1,3 percepatan spektral desain perioda pendek SDS = 0,625 Gambar 3.3. Prefensi desain beton 3.4 Pengaturan Kombinasi Beban Kombinasi 1 = 1.4 DL + 1.4 DM Kombinasi 2 = 1.2 DL + 1.2 DM + 1,6 LL Kombinasi 3 = 1.2 DL + 1.2 DM + 1.0 LL + (± 1,0 Ex ± 0,3 Ey) Kombinasi 4 = 1.2 DL + 1.2 DM + 1.0 LL + (± 0,3 Ex ± 1,0 Ey) Kombinasi 5 = 0,9 DL + 0,9 DM + (± 1,0 Ex ± 0,3 Ey) Kombinasi 6 = 0,9 DL + 0,9 DM + (± 0,3 Ex ± 1,0 Ey)
  • 21. 21 21 3.5 Prosedur Analisis Analisis struktur yang disyaratkan oleh pasal SNI 1726-2012 Pasal 7 harus terdiri dari salah satu tipe yang diijinkan dalam Tabel 3.1, berdasarkan pada kategori desain seismik struktur, sistem struktur, properti dinamis, dan keteraturan, atau dengan persetujuan pemberi ijin yang mempunyai kuasa hukum, sebuah prosedur alternatif yang diterima secara umum diijinkan untuk digunakan. Prosedur analisis yang dipilih harus dilengkapi sesuai dengan persyaratan dari pasal yang terkait yang dirujuk dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1. Prosedur analisis yang boleh digunakan Setelah model dianalisis, perlu dilakukan pengecekan struktur antara lain: A. Jumlah Ragam SNI gempa 1726-2012 menyebutkan bahwa analisis harus dilakukan untuk menentukan ragam getar alami struktur. Analisis harus menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk mendapatkan partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit 90 persen dari massa aktual dalam masing-masing arah horisontal ortogonal dari respons yang ditinjau oleh model.
  • 22. 22 22 Gambar 3.4. Jumlah partisipasi massa pada 12 mode Pada Tabel di atas terlihat bahwa jumlah partisipasi massa pada Mode ke 12 telah mencapai 90%. B. Skala Gaya (Base Shear) Disebutkan dalam SNI 1726-2012 Pasal 7.9.4, geser dasar (V) harus dihitung dalam masing-masing dua arah horisontal ortogonal menggunakan perioda fundamental struktur yang dihitung T dalam masing-masing arah. Vt > 0,85 V Apabila kombinasi respons untuk geser dasar ragam (Vt) lebih kecil 85 % dari geser dasar yang dihitung (V) menggunakan prosedur gaya lateral ekivalen, maka gaya harus dikalikan dengan 0,85 𝑉 𝑉𝑡 . Keterangan: V = geser dasar prosedur gaya lateral ekivalen (statik) Vt = geser dasar dari kombinasi ragam yang disyaratkan (dinamik)
  • 23. 23 23 Gambar 3.5. Base shear pada MRS Jumlah base shear untuk masing-masing gempa dijumlahkan sebagai berikut: Tabel 3.2. Hasil penjumlahan base shear untuk masing-masing gempa Tipe Beban Gempa Fx (kN) Fy (kN) 85% Fx (kN) 85% Fy (kN) Check V (Statik) Eqx 520,075 156,023 442,064 132,619 Eqy 156,023 520,075 132,619 442,064 Vt (Dinamik) SpectrumX 457,123 147,469 OK SpectrumY 137,283 491,111 OK Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persyaratan gaya geser gempa dinamik telah terpenuhi (Vdinamik > 0,85 Vstatik) C. Skala Simpangan Atar Lantai SNIGempa 1726-2012 Pasal7 menyebutkan jika responsterkombinasi untuk geser dasar ragam (Vt) kurang dari 85 persen dari Cs.W, dimana
  • 24. 24 24 Cs diperoleh dari Persamaan dibawah ini, simpangan antar lantai harus dikalikan dengan 0,8 CS.W/Vt. Vt > 0,85 Cs.W Cs = 0,5 𝑆1 𝑅 𝐼𝑒 ⁄ Keterangan: Cs = Koefisien respons seismik W = Berat seismik efektif struktur Berat seismik efektif struktur adalah: Gambar 3.7. Berat struktur Dari hasil diatas dapat kita lihat nilai: W = 2541,008 kN Cs = 0,5 x 0,446 8 1 = 0,028, maka 0,85.Cs.W = 60,476 Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa penjumlahan base shear dinamikVt =137,283 kNlebih besar dari0,85.Cs.W = 60,476 (Vt > 0,85 CsW) sehingga tidak perlu dilakukan perbesaran simpangan antar lantai.
  • 25. 25 25 D. Parameter Respons Ragam Nilai untuk masing-masing parameter desain terkait gaya yang ditinjau, termasuk simpangan antar lantai tingkat, gaya dukung, dan gaya elemen struktur individu untuk masing-masing ragam respons harus dihitung menggunakan properti masing-masing ragam dan spektrum respons seperti yang didefinisikan dalam SNI 1726-2012 Pasal 6.4 atau 6.10.2 harus dibagi dengan kuantitas (R/Ie) Nilai untuk perpindahan dan kuantitas simpangan antar lantai harus dikalikan dengan kuantitas (Cd/Ie). E. Perhitungan Simpangan Antar Lantai (Drift) dengan P-Delta Nilai untuk masing-masing parameter yang ditinjau, yang dihitung untuk berbagai ragam, harus dikombinasikan menggunakan metoda akar kuadrat jumlah kuadrat (SRSS) atau metoda kombinasi kuadrat lengkap (CQC). Gambar 3.8. Penentuan simpangan antar lantai Simpangan antar lantai tingkat desain (Δ) seperti ditentukan dalam Pasal 7.8.6, 7.9.2, atau 12.1, tidak boleh melebihi simpangan antar lantai tingkat ijin (Δa) seperti didapatkan dari Tabel 3.3 untuk semua tingkat.
  • 26. 26 26 Tabel 3.3. Simpangan antar lantai ijin, (Δa)𝑎,𝑏 Untuk sistem penahan gaya gempa yang terdiri dari hanya rangka momen pada struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F, simpangan antar lantai tingkat desain (Δ) tidak boleh melebihi (Δa/𝜌) untuk semua tingkat. Struktur bangunan yang dirancang dengan kategori desain seismik (KDS) D, E atau F harus mengambil faktor redundansi (𝜌) sama dengan 1,3 kecuali jika ditentukan dengan beberapa syarat sesuai Pasal 7.3.4.2 SNI 1726- 2012. Tabel 3.4. Perhitungan simpangan antar lantai (story drift) dengan P-delta Story Load Case/Combo Direction Max Drift Avg Drift Ratio ∆ai/ρ Cek mm mm mm Story3 Dead Y 0,168 0,007 23,43 80 OK Story3 Live X 0,044 0,017 2,633 80 OK Story3 Live Y 0,052 0,019 2,709 80 OK Story3 SuperDead Y 0,12 0,024 5,08 80 OK Story3 Spectrum X Max X 17,366 8,685 1,999 80 OK Story3 Spectrum X Max Y 6,553 3,278 1,999 80 OK Story3 Spectrum Y Max X 6,084 3,043 1,999 80 OK Story3 Spectrum Y Max Y 17,868 8,937 1,999 80 OK Story3 UDCon1 Y 0,403 0,043 9,372 80 OK Story3 UDCon2 Y 0,428 0,069 6,253 80 OK
  • 27. 27 27 Story3 UDCon3 Max X 17,474 8,607 2,03 80 OK Story3 UDCon3 Max Y 6,91 3,312 2,086 80 OK Story3 UDCon3 Min X 17,278 8,508 2,031 80 OK Story3 UDCon3 Min Y 6,196 2,997 2,067 80 OK Story3 UDCon4 Max X 6,192 2,939 2,107 80 OK Story3 UDCon4 Max Y 18,225 8,993 2,027 80 OK Story3 UDCon4 Min X 5,996 2,84 2,112 80 OK Story3 UDCon4 Min Y 17,511 8,658 2,022 80 OK Story3 UDCon5 Max X 17,405 8,639 2,015 80 OK Story3 UDCon5 Max Y 6,749 3,294 2,049 80 OK Story3 UDCon5 Min X 17,338 8,605 2,015 80 OK Story3 UDCon5 Min Y 6,357 3,124 2,035 80 OK Story3 UDCon6 Max X 6,123 2,973 2,059 80 OK Story3 UDCon6 Max Y 18,065 8,975 2,013 80 OK Story3 UDCon6 Min X 6,056 2,939 2,06 80 OK Story3 UDCon6 Min Y 17,672 8,785 2,012 80 OK Story2 Dead Y 0,175 0,105 1,668 80 OK Story2 Live X 0,088 0,011 8,405 80 OK Story2 Live Y 0,035 0,022 1,636 80 OK Story2 SuperDead Y 0,097 0,05 1,922 80 OK Story2 Spectrum X Max X 8,402 7,817 1,075 80 OK Story2 Spectrum X Max Y 2,515 2,243 1,121 80 OK Story2 Spectrum Y Max X 3,089 2,653 1,164 80 OK Story2 Spectrum Y Max Y 6,779 6,558 1,034 80 OK Story2 UDCon1 Y 0,379 0,219 1,735 80 OK Story2 UDCon2 Y 0,382 0,222 1,718 80 OK Story2 UDCon3 Max X 9,374 8,165 1,148 80 OK Story2 UDCon3 Max Y 2,198 2,044 1,076 80 OK Story2 UDCon3 Min X 9,397 8,203 1,146 80 OK Story2 UDCon3 Min Y 2,867 2,453 1,168 80 OK Story2 UDCon4 Max X 4,067 2,966 1,371 80 OK Story2 UDCon4 Max Y 6,462 6,32 1,022 80 OK Story2 UDCon4 Min X 4,056 2,986 1,358 80 OK Story2 UDCon4 Min Y 7,119 6,762 1,053 80 OK
  • 28. 28 28 Story2 UDCon5 Max X 8,956 8,037 1,114 80 OK Story2 UDCon5 Max Y 2,336 2,132 1,096 80 OK Story2 UDCon5 Min X 8,96 8,046 1,114 80 OK Story2 UDCon5 Min Y 2,713 2,36 1,149 80 OK Story2 UDCon6 Max X 3,649 2,838 1,286 80 OK Story2 UDCon6 Max Y 6,6 6,449 1,023 80 OK Story2 UDCon6 Min X 3,619 2,829 1,279 80 OK Story2 UDCon6 Min Y 6,965 6,669 1,044 80 OK Keterangan: H = Tinggi Lantai δe (Max) = Perpindahan elastis maksimum akibat gaya gempa desain kekuatan δ = Perpindahan yang diperbesar ∆f = Selisih perpindahan ∆ = Simpangan antar lantai akibat gaya gempa desain ∆a = Simpangan antar lantai ijin i = Lantai ke-i Berdasarkan pasal 7.3.2.2 SNI 1726-2012 disebutkan bahwa: a. Ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b, atau 2 dalam Tabel 11 tidak berlaku jika tidak ada rasio simpangan antar lantai akibat gaya gempa lateral desain yang nilainya lebih besar dari 130 persen rasio simpangan antar lantai tingkat diatasnya. Pengaruh torsi tidak perlu ditinjau pada perhitungan simpangan antar lantai. Hubungan rasio simpangan antar lantai tingkat untuk dua tingkat teratas struktur bangunan tidak perlu dievaluasi; b. Ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b, dan 2 dalam Tabel 11 tidak perlu ditinjau pada bangunan satu tingkat dalam semua kategori desain seismik atau bangunan dua tingkat yang dirancang untuk kategori desain seismik B, C, atau D. Hasil perhitungan Ratio Simpangan antar lantai dari Tabel diatas telah memenuhi persyaratan, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan terhadap ketidakberaturan struktur vertikal Tipe 1a, 1b atau 2.
  • 29. 29 29 BAB 4 Desain Penulangan Struktur Setelah struktur di analisis terhadap keamanan dan ketidakberaturan, maka selanjutnya dilakukan desain penulangan (detailing) struktur. Gambar 4.1 Model Struktur Gedung Asrama Sawang 4.1 Menentukan desain penulangan dengan SNI 2817-2013 Standar penentuan desain penulangan (detailing) struktur bangunan mengacu pada SNI 2817-2013 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. 4.1.1 Penulangan Balok dan Sloof A. Detail Tulangan Balok B1 25/40
  • 30. 30 30 Selimut Beton Sengkang / Beugel Tulangan Bawah Tulangan Tengah Tulangan Atas TYPE BALOK BALOK LANTAI. B1 Tumpuan Lapangan 3 D14 2 Ø12 4 D14 40 4 D14 2 Ø12 3 D14 40 25 40 25 40 Ø10 - 10 Ø10 - 15 Gambar 4.2 Detail penampang balok B1 B. Detail Tulangan Balok B2 20/30 BALOK LANTAI. B2 Tumpuan Lapangan 40 40 20 30 20 30 3 D14 2 Ø12 2 Ø12 3 D14 2 D14 Ø10 - 10 2 D14 Ø10 - 15 Gambar 4.3 Detail penampang balok B2
  • 31. 31 31 C. Detail Tulangan Ring Balok RB1 20/35 Selimut Beton Sengkang / Beugel Tulangan Bawah Tulangan Tengah Tulangan Atas TYPE BALOK RING BALOK. RB1 Tumpuan Lapangan 3 D14 2 Ø12 40 2 Ø12 3 D14 40 20 35 20 35 2 D14 Ø10 - 10 2 D14 Ø10 - 15 Gambar 4.4 Detail penampang ring balok RB1 D. Detail Tulangan Ring Balok RB2 20/30 RING BALOK. RB2 Tumpuan Lapangan 3 D14 2 Ø12 40 2 Ø12 3 D14 40 20 30 20 30 2 D14 Ø10 - 10 2 D14 Ø10 - 15 Gambar 4.5 Detail penampang ring balok RB2
  • 32. 32 32 E. Detail Tulangan Ring Balok RB3 15/20 RING BALOK. RB3 Tumpuan Lapangan 2 D14 2 D14 40 2 D14 2 D14 40 15 20 15 20 --- --- Ø10 - 10 Ø10 - 15 Gambar 4.6 Detail penampang ring balok RB3 F. Detail Tulangan Ring Sloof SL1 30/40 Selimut Beton Sengkang / Beugel Tulangan Bawah Tulangan Tengah Tulangan Atas TYPE BALOK SLOOF. SL1 Tumpuan Lapangan 3 D14 2 Ø12 4 D14 40 4 D14 2 Ø12 3 D14 40 30 40 30 40 Ø10 - 10 Ø10 - 15 Gambar 4.7 Detail penampang Sloof SL1
  • 33. 33 33 G. Detail Tulangan Ring Sloof SL2 30/40 SLOOF. SL2 Tumpuan Lapangan 40 40 25 35 25 35 3 D14 2 Ø12 3 D14 3 D14 2 Ø12 3 D14 Ø10 - 15 Ø10 - 10 Gambar 4.8 Detail penampang Sloof SL2 H. Kontrol persyaratan material pada SRPMK Persyaratan material desain SRPMK antara lain: Mutu beton f’c ≥ 20 Mpa (K-250) PBI 1971 Mutu tulangan utama fy ≤ 420 MPa  ASTM A706M Mutu tulangan sengkang fy ≤ 420 Mpa Mutu tulangan pengekang fyt ≤ 420 Mpa Diameter tulangan utama (longitudinal) balok dan kolom ≥ D13 Diameter tulangan sengkang: a. D10 untuk: Balok Kolom ≤ 500 mm Tulangan utama ≤ D32 b. D13 untuk: Kolom > 500 mm Tulangan utama ≥ D32 I. Kontrol persyaratan balok pada SRPMK
  • 34. 34 34 Berdasarkan SNI Beton 2847-2013 Pasal 21.5 komponen struktur lentur SRPMK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Batasan geometri • Panjang bentang bersih struktur ≥ 4d Gambar 4.9 Panjang bentang bersih Tinggi efektif, (d) = 400 – (40 + 10 + ½ x 14) = 343 mm, 4d = 1372 mm. Bentang bersih balok = bentang balok - dimensi kolom = 4000 – 300 = 3700 mm. Jadi 3700 mm > 1372 mm → OK. • Lebar balok, bw ≥ 0,3 h atau 250 mm Gambar 4.10a. Syarat lebar balok bw = 250 mm, 0,3 h = 0,3 x 400 mm = 120 mm. Jadi 250 mm > 120 mm dan 250 mm → OK. • Lebar komponen, bw, tidak boleh melebihi: - Lebar struktur penumpu C2, bw = 250 mm < C2 = 300 mm → OK
  • 35. 35 35 Gambar 4.10b. Syarat lebar balok b. Gaya tekan aksial terfaktor pada balok Pu < Ag x fc’/10 Cek : Ag x fc’/10 = 250 x 400 x 20,75 Mpa/10 = 207,5 kN. Dari perhitungan ETABS gaya aksial max yang terjadi adalah 24,574 kN. Sehingga Pu (24,574 kN) < 207,5 kN → OK. c. Persyaratan tulangan utama (longitudinal) • Pada sebarang penampang komponen struktur lentur, untuk tulangan atas maupun bawah, jumlah tulangan tidak boleh kurang dari, - 𝐴𝑠min = 0,25√fc′ 𝑓𝑦 x bw x d= 0,25√20,75 390 x 250 x 343 = 237,574 mm2 - 𝐴𝑠min = 1,4 𝑓𝑦 x bw x d = 1,4 390 x 250 x 343 = 307,821 mm2 Berdasarkan output luas tulangan di daerah lapangan bagian atas 386 mm2 dan bagian bawah 269 mm2, sehingga luas tulangan total = 655 mm2 > 307,821 mm2 → OK.
  • 36. 36 36 Gambar 4.11. Persyaratan tulangan utama • Rasio tulangan, ρ, tidak boleh melebihi 0,025. Cek ratio tulangan: ρ = As 𝑏𝑤 𝑥 𝑑 = 655 250 𝑥 343 = 0,008 ρb = 𝛽 0,85 x fc ′ 𝑓𝑦 ( 600 600+𝑓𝑦 ) = 0,85 0,85 𝑥 20,75 390 ( 600 600+390 ) = 0,0325 ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0325 = 0,021 Maka, ρ < ρmax dan ρ < 0,025 → OK. Gambar 4.12. Persyaratan sambungan lewatan
  • 37. 37 37 Gambar 4.13. Persyaratan tulangan sengkang 4.1.2 Penulangan Kolom A. Detail Tulangan Utama Kolom K1 30/30 Gambar 4.14. Input penampang kolom pada Etabs 30 x 30
  • 38. 38 38 Gambar 4.15 Penulangan Kolom 30 x 30 Hasil desain struktur kolom adalah: Selimut Beton Sengkang / Beugel Tulangan Bawah Tulangan Tengah Tulangan Atas TYPE BALOK KOLOM. K1 3 D14 2 D14 3 D14 Ø10 - 15 40 30 30 Gambar 4.16 Detail penampang Kolom 30 x 30
  • 39. 39 39 B. Detail Tulangan Utama Kolom K2 15/15 KOLOM. K2 2 D14 2 D14 Ø10 - 15 30 --- 15 15 Gambar 4.17 Detail penampang Kolom K2 15 x 15 C. Detail Tulangan Utama Kolom KA 15/15 KOLOM. KA 15 15 2 Ø12 30 --- 2 Ø12 Ø10 - 15 Gambar 4.18 Detail penampang Kolom KA 15 x 15
  • 40. 40 40 D. Kontrol persyaratan kolom pada SRPMK Kolom harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Material • Diameter tulangan utama (longitudinal) balok dan kolom ≥ D13, • Diameter tulangan sengkang: a. D10 untuk: Balok Kolom ≤ 500 mm Tulangan utama ≤ D32 b. D13 untuk: Kolom > 500 mm Tulangan utama ≥ D32 b. Batasan geometri • Dimensi penampang terpendek ≥ 300 mm. Cek: Dimensi penampang kolom terpendek = 300 ≥ 300 mm → OK. • Ratio dimensi terpendek 0,4 ≥ C1/C2 ≥ 2,5 Cek: b/h = 300/300 = 1 mm → OK Gambar 4.19. Batasan geometri kolom c. Syarat kuat lentur kolom minimum • Jumlah nominal kuat lentur kolom pada joint ≥ 1,2 jumlah kekuatan nominal balok ∑ 𝑀𝑛𝑐 ≥ 6 5 ∑ 𝑀𝑛𝑏
  • 41. 41 41 Gambar 4.20 Persyaratan kekuatan lentur kolom minimum Dimana : ∑Mnc = Jumlah Mn dua kolom yang bertemu di join, ∑Mnb = Jumlah Mn dua balok yang bertemu di join, d. Persyaratan penulangan utama, aksial, dan geser • Rasio penulangan 0,01 ≤ ρ ≤ 0,06 • Jumlah tulangan utama: ≥ 4 buah untuk kolom persegi → OK ≥ 6 buah untuk kolom bulat (spiral) • Sambungan lewatan hanya boleh pada tengah bentang Gambar 4.21 Persyaratan penulangan utama, aksial, dan geser
  • 42. 42 42 • Luas tulangan sengkang dan pengekang minimum: Gambar 4.22 Persyaratan luas tulangan sengkang minimum e. Persyaratan tulangan longitudinal Luas tulangan memanjang, Ast ≥ 0,01 Ag, Cek: 8 ¼ π 142 ≥ 0,01 x 300 x 300 1231 ≥ 900 → OK. f. Persyaratan tulangan geser (sengkang) Spasi sengkang tidak boleh melebihi dari yang terkecil dari: E. 1/4 dimensi komponen struktur minimum = 1/4 x 300 = 75 F. 6 kali diameter batang tulangan longitudinal yang terkecil = 6 x D14 = 84 mm G. So, = 100 + (350 – 300)/3 = 116,7 mm Nilai So tidak boleh melebihi 150 mm dan tidak perlu diambil kurang dari 100 mm. H. As required (dari ETABS) = 150 mm Maka digunakan spasi tulangan sengkang = 150 mm. g. Gaya aksial terfaktor pada kolom harus melebihi Ag x fc’/10 Cek: Ag x fc’/10 = 300 x 300 x 20,75 Mpa/10 = 186,75 kN. Dari perhitungan ETABS gaya aksial, Pu = 270,833 kN. Jadi 270,833 > 186,75 kN → OK.
  • 43. 43 43 4.1.3 Penulangan Pelat Lantai Gambar 4.23 Nilai Momen pada pelat lantai Diperoleh Mu = 6,063 kN-m Digunakan tulangan polos P10-150 Luas tulangan terpakai, As = 1/4 x π x d2 x b/S = 1/4 x 3,14 x 102 x 1000/150 = 523,33 mm2 Tinggi blok regangan, a = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 0,85 𝑥 𝑓𝑐′𝑥 𝑏 = 523,33 𝑥 235 0,85 𝑥 20,75 𝑥 1000 = 7,75 mm Momen nominal, Mn = As x fy x (d - 𝑎 2 ) = 523,33 x 235 x (85 - 7,75 2 ) = 9976959,369 N-mm = 9,977 kN-m Syarat: φMn ≥ Mu maka 0,8 x 9,977 = 7,982 ≥ 6,063 → OK
  • 44. 44 44 4.1.4 Perencanaan Pondasi Sumuran Gambar 4.24 Perencanaan pelat tapak
  • 45. 45 45 Gambar 4.25 Pembesian pelat tapak arah X
  • 46. 46 46 Gambar 4.26 Pembesian pelat tapak arah Y
  • 47. 47 47 Gambar 4.27 Detail tulangan pelat pondasi
  • 48. 48 48 Gambar 4.28 Perhitungan stabilitas pondasi sumuran
  • 49. 49 49 Gambar 4.29 Perhitungan stabilitas pondasi sumuran (lanjutan)
  • 51. 51 51 Tabel A - Joint Reaction pada tiap Pondasi Story Joint Label Unique Name Load Case/Combo FZ (Max) kN MX (Max) kN-M MY (Max) kN-M Base 1 113 Dead 149,9058 30,9209 39,3966 Base 2 114 Dead 215,0787 34,1189 39,9866 Base 3 115 Dead 201,6214 33,5523 38,3271 Base 4 116 Dead 204,5349 33,5506 36,3259 Base 5 117 Dead 175,8696 35,4333 33,8671 Base 6 118 Dead 135,4884 34,1749 29,8298 Base 7 119 Dead 122,9533 31,317 29,4527 Base 8 120 Dead 201,4242 30,9833 36,9552 Base 9 121 Dead 256,3848 33,7489 34,8612 Base 10 122 Dead 236,7808 33,1511 32,9272 Base 11 123 Dead 240,6452 33,1897 31,0556 Base 12 124 Dead 225,707 35,0069 31,0563 Base 13 125 Dead 211,9373 33,9305 32,4646 Base 14 126 Dead 203,8564 32,5349 31,4442 Base 15 127 Dead 52,924 2,0751 2,7481 Base 16 128 Dead 83,4573 2,2713 2,5547 Base 17 129 Dead 77,7847 2,1956 2,4279 Base 18 130 Dead 78,0873 2,2082 2,2848 Base 19 131 Dead 73,8029 2,1696 2,2648 Base 26 138 Dead 124,7215 32,1647 32,3074 Base 27 139 Dead 262,6779 33,3094 31,0626 Base 28 140 Dead 226,5654 33,8363 30,1279 Base 33 145 Dead 125,1685 32,5512 31,2821 Base 34 146 Dead 259,7891 33,7163 30,6035 Base 35 147 Dead 223,4167 34,2754 29,9985 Base 36 148 Dead 52,8949 2,1259 2,7039 Base 37 149 Dead 83,5779 2,3286 2,4977 Base 38 150 Dead 77,874 2,2492 2,3633 Base 39 151 Dead 77,9844 2,2624 2,2303 Base 40 152 Dead 69,311 2,2513 2,2665 Base 43 155 Dead 202,4679 32,1759 39,8828 Base 44 156 Dead 256,5927 35,083 39,4313 Base 45 157 Dead 236,7784 34,4115 37,7345 Base 46 158 Dead 240,7927 34,4527 35,9676 Base 47 159 Dead 225,286 36,3861 34,8644 Base 48 160 Dead 270,833 35,3654 33,5668 Base 49 161 Dead 241,7147 36,4536 32,0976 Base 50 162 Dead 150,2516 32,9031 33,1782 Base 51 163 Dead 214,9526 36,3735 32,3896 Base 52 164 Dead 201,5031 35,7183 30,7124 Base 53 165 Dead 203,7983 35,6921 28,953 Base 54 166 Dead 181,084 37,4289 28,2524 Base 55 167 Dead 198,5209 36,6543 28,09 Base 56 168 Dead 155,2773 36,3726 27,4278 Max 270,833 37,4289 39,9866
  • 52. 52 52 Table B - Base Reactions Load Case/Com bo FX kN FY kN FZ kN MX kN-m MY kN-m MZ kN-m X m Y m Z m Dead 0 0 2526,4656 23499,6753 -25537,3608 0,0001 0 0 0 Live 0 0 627,64 6059,44 -6919,7944 -0,0005 0 0 0 SuperDead 0 0 2382,76 22470,3127 -24219,5768 -0,0013 0 0 0 Spectrum X Max 457,1297 147,469 0,1408 833,2292 2596,1082 4675,8298 0 0 0 Spectrum Y Max 137,2826 491,1107 0,3035 2774,7443 779,817 5719,768 0 0 0 UDCon1 0 0 6872,9158 64357,9832 -69659,7126 -0,0016 0 0 0 UDCon2 0 0 6895,2947 64859,0897 -70779,9961 -0,0022 0 0 0 UDCon3 Max 457,1297 147,469 7009,7741 66653,6536 -69007,705 4675,8278 0 0 0 UDCon3 Min -457,1297 -147,469 7009,4925 64987,1952 -74199,9214 -4675,8318 0 0 0 UDCon4 Max 137,2826 491,1107 7009,9368 68595,1687 -70823,9962 5719,766 0 0 0 UDCon4 Min -137,2826 -491,1107 7009,3297 63045,6801 -72383,6302 -5719,77 0 0 0 UDCon5 Max 457,1297 147,469 3927,5213 37609,2196 -37209,4418 4675,8289 0 0 0 UDCon5 Min -457,1297 -147,469 3927,2397 35942,7612 -42401,6583 -4675,8307 0 0 0 UDCon6 Max 137,2826 491,1107 3927,684 39550,7347 -39025,733 5719,7671 0 0 0 UDCon6 Min -137,2826 -491,1107 3927,0769 34001,2461 -40585,3671 -5719,769 0 0 0 Table C. - Centers of Mass and Rigidity Story Diaphrag m Mass X kg Mass Y kg XCM m YCM m Cumulati ve X kg Cumulati ve Y kg XCCM m YCCM m XCR m YCR m Story1 D1 0 0 10,2407 9,4541 0 0 0 0 Story2 D2 0 0 10,0011 9,2361 0 0 0 0 Table D - Diaphragm Center of Mass Displacements Story Diaphrag m Load Case/Com bo UX mm UY mm RZ rad Point X m Y m Z m Story2 D2 Dead -0,044 -0,002 -8E-06 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 Live -0,046 -0,006 -1E-06 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 SuperDead -0,036 0,011 -4E-06 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 Spectrum X Max 15,976 4,609 0,000429 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 Spectrum Y Max 4,86 15,241 0,000296 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon1 -0,113 0,013 -1,7E-05 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon2 -0,17 0,001 -1,7E-05 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon3 Max 15,825 4,615 0,000412 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon3 Min -16,127 -4,604 -0,000446 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon4 Max 4,709 15,246 0,000279 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon4 Min -5,011 -15,235 -0,000313 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon5 Max 15,911 4,617 0,000419 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon5 Min -16,041 -4,602 -0,000438 39 10,0011 9,2361 8
  • 53. 53 53 Story Diaphrag m Load Case/Com bo UX mm UY mm RZ rad Point X m Y m Z m Story2 D2 UDCon6 Max 4,795 15,248 0,000287 39 10,0011 9,2361 8 Story2 D2 UDCon6 Min -4,925 -15,234 -0,000306 39 10,0011 9,2361 8 Story1 D1 Dead -0,002 -0,009 1E-06 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 Live -0,023 -0,006 8,004E-08 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 SuperDead -0,012 -0,008 1E-06 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 Spectrum X Max 9,342 2,84 0,000277 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 Spectrum Y Max 2,88 9,379 0,000211 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon1 -0,02 -0,023 2E-06 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon2 -0,054 -0,029 1E-06 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon3 Max 9,3 2,812 0,000278 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon3 Min -9,383 -2,867 -0,000275 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon4 Max 2,838 9,352 0,000212 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon4 Min -2,921 -9,406 -0,000209 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon5 Max 9,33 2,826 0,000278 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon5 Min -9,353 -2,853 -0,000276 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon6 Max 2,868 9,366 0,000211 81 10,2407 9,4541 4 Story1 D1 UDCon6 Min -2,891 -9,393 -0,00021 81 10,2407 9,4541 4 Table E - Story Max/Avg Displacements Story Load Case/Com bo Direction Maximum mm Average mm Ratio Story2 Dead X 0,392 0,011 37,058 Story2 Dead Y 0,137 0,075 1,836 Story1 Dead X 0,043 0,008 5,689 Story1 Dead Y 0,012 0,003 3,431 Story2 Live X 0,115 0,027 4,217 Story2 Live Y 0,045 0,026 1,691 Story1 Live X 0,025 0,016 1,555 Story1 Live Y 0,014 0,01 1,446 Story2 SuperDead Y 0,107 0,051 2,105 Story1 SuperDead X 0,019 0,004 5,068 Story1 SuperDead Y 0,025 0,014 1,767 Story2 Spectrum X Max X 18,965 17,333 1,094 Story2 Spectrum X Max Y 6,65 5,604 1,187 Story1 Spectrum X Max X 11,159 10,176 1,097 Story1 Spectrum X Max Y 4,153 3,554 1,168 Story2 Spectrum Y Max X 7,054 5,97 1,182 Story2 Spectrum Y Max Y 16,893 16,031 1,054 Story1 Spectrum Y Max X 4,183 3,525 1,187 Story1 Spectrum Y Max Y 10,581 10,017 1,056
  • 54. 54 54 Story Load Case/Com bo Direction Maximum mm Average mm Ratio Story2 UDCon1 Y 0,341 0,176 1,937 Story1 UDCon1 X 0,045 0,01 4,612 Story1 UDCon1 Y 0,034 0,017 1,948 Story2 UDCon2 X 0,965 0,051 18,751 Story2 UDCon2 Y 0,364 0,193 1,883 Story1 UDCon2 X 0,075 0,047 1,615 Story1 UDCon2 Y 0,051 0,03 1,67 Story2 UDCon3 Max X 19,855 17,717 1,121 Story2 UDCon3 Max Y 6,39 5,46 1,17 Story1 UDCon3 Max X 11,127 10,128 1,099 Story1 UDCon3 Max Y 4,146 3,536 1,172 Story2 UDCon3 Min X 19,914 17,847 1,116 Story2 UDCon3 Min Y 6,944 5,76 1,206 Story1 UDCon3 Min X 11,207 10,231 1,095 Story1 UDCon3 Min Y 4,163 3,575 1,165 Story2 UDCon4 Max X 7,944 6,234 1,274 Story2 UDCon4 Max Y 16,633 15,888 1,047 Story1 UDCon4 Max X 4,135 3,473 1,191 Story1 UDCon4 Max Y 10,574 9,998 1,058 Story2 UDCon4 Min X 7,945 6,301 1,261 Story2 UDCon4 Min Y 17,171 16,18 1,061 Story1 UDCon4 Min X 4,231 3,563 1,188 Story1 UDCon4 Min Y 10,588 10,036 1,055 Story2 UDCon5 Max X 19,475 17,567 1,109 Story2 UDCon5 Max Y 6,507 5,527 1,177 Story1 UDCon5 Max X 11,143 10,156 1,097 Story1 UDCon5 Max Y 4,152 3,547 1,171 Story2 UDCon5 Min X 19,473 17,599 1,107 Story2 UDCon5 Min Y 6,812 5,688 1,198 Story1 UDCon5 Min X 11,184 10,2 1,096 Story1 UDCon5 Min Y 4,155 3,563 1,166 Story2 UDCon6 Max X 7,565 6,135 1,233 Story2 UDCon6 Max Y 16,75 15,955 1,05 Story1 UDCon6 Max X 4,158 3,501 1,188 Story1 UDCon6 Max Y 10,58 10,009 1,057
  • 55. 55 55 Story Load Case/Com bo Direction Maximum mm Average mm Ratio Story2 UDCon6 Min X 7,505 6,123 1,226 Story2 UDCon6 Min Y 17,039 16,107 1,058 Story1 UDCon6 Min X 4,207 3,538 1,189 Story1 UDCon6 Min Y 10,582 10,025 1,056 Table F - Story Drifts Story Load Case/Com bo Direction Drift Label X m Y m Z m Story3 Dead Y 0,000439 111 6 16 8,3 Story3 Live X 0,000151 109 0 16 8,3 Story3 Live Y 0,000138 109 0 16 8,3 Story3 SuperDead Y 0,000324 109 0 16 8,3 Story3 Spectrum X Max X 0,05238 109 0 16 8,3 Story3 Spectrum X Max Y 0,022164 116 20 16 8,3 Story3 Spectrum Y Max X 0,01858 109 0 16 8,3 Story3 Spectrum Y Max Y 0,056314 116 20 16 8,3 Story3 UDCon1 Y 0,001015 109 0 16 8,3 Story3 UDCon2 Y 0,001092 109 0 16 8,3 Story3 UDCon3 Max X 0,05274 109 0 16 8,3 Story3 UDCon3 Max Y 0,023022 116 20 16 8,3 Story3 UDCon3 Min X 0,052081 116 20 16 8,3 Story3 UDCon3 Min Y 0,021306 116 20 16 8,3 Story3 UDCon4 Max X 0,01894 109 0 16 8,3 Story3 UDCon4 Max Y 0,057172 116 20 16 8,3 Story3 UDCon4 Min X 0,01828 116 20 16 8,3 Story3 UDCon4 Min Y 0,055456 116 20 16 8,3 Story3 UDCon5 Max X 0,052508 109 0 16 8,3 Story3 UDCon5 Max Y 0,022635 116 20 16 8,3 Story3 UDCon5 Min X 0,052286 116 20 16 8,3 Story3 UDCon5 Min Y 0,021693 116 20 16 8,3 Story3 UDCon6 Max X 0,018709 109 0 16 8,3 Story3 UDCon6 Max Y 0,056785 116 20 16 8,3 Story3 UDCon6 Min X 0,018485 116 20 16 8,3 Story3 UDCon6 Min Y 0,055843 116 20 16 8,3 Story2 Dead Y 3,5E-05 52 20 6 8 Story2 Live X 2,2E-05 36 14 0 8 Story2 Live Y 8E-06 4 0 9 8
  • 56. 56 56 Story Load Case/Com bo Direction Drift Label X m Y m Z m Story2 SuperDead Y 2,1E-05 4 0 9 8 Story2 Spectrum X Max X 0,001983 36 14 0 8 Story2 Spectrum X Max Y 0,000631 55 20 14 8 Story2 Spectrum Y Max X 0,00073 15 6 0 8 Story2 Spectrum Y Max Y 0,001597 55 20 14 8 Story2 UDCon1 Y 7,8E-05 3 0 6 8 Story2 UDCon2 X 0,000237 36 14 0 8 Story2 UDCon2 Y 7,9E-05 3 0 6 8 Story2 UDCon3 Max X 0,002213 15 6 0 8 Story2 UDCon3 Max Y 0,000568 56 20 17 8 Story2 UDCon3 Min X 0,002223 36 14 0 8 Story2 UDCon3 Min Y 0,000704 3 0 6 8 Story2 UDCon4 Max X 0,000964 15 6 0 8 Story2 UDCon4 Max Y 0,001533 56 20 17 8 Story2 UDCon4 Min X 0,000966 36 14 0 8 Story2 UDCon4 Min Y 0,001666 52 20 6 8 Story2 UDCon5 Max X 0,002112 15 6 0 8 Story2 UDCon5 Max Y 0,000595 56 20 17 8 Story2 UDCon5 Min X 0,002117 36 14 0 8 Story2 UDCon5 Min Y 0,00067 52 20 6 8 Story2 UDCon6 Max X 0,000864 15 6 0 8 Story2 UDCon6 Max Y 0,001561 56 20 17 8 Story2 UDCon6 Min X 0,00086 36 14 0 8 Story2 UDCon6 Min Y 0,001634 52 20 6 8 Story1 Dead X 1,1E-05 1 0 0 4 Story1 Dead Y 3E-06 17 6 6 4 Story1 Live X 6E-06 7 0 17 4 Story1 Live Y 4E-06 1 0 0 4 Story1 SuperDead X 5E-06 7 0 17 4 Story1 SuperDead Y 6E-06 1 0 0 4 Story1 Spectrum X Max X 0,00279 15 6 0 4 Story1 Spectrum X Max Y 0,001038 52 20 6 4 Story1 Spectrum Y Max X 0,001046 15 6 0 4 Story1 Spectrum Y Max Y 0,002645 55 20 14 4 Story1 UDCon1 X 1,1E-05 2 0 3 4 Story1 UDCon1 Y 8E-06 8 4 0 4 Story1 UDCon2 X 1,9E-05 7 0 17 4 Story1 UDCon2 Y 1,3E-05 1 0 0 4
  • 57. 57 57 Story Load Case/Com bo Direction Drift Label X m Y m Z m Story1 UDCon3 Max X 0,002782 36 14 0 4 Story1 UDCon3 Max Y 0,001036 53 20 9 4 Story1 UDCon3 Min X 0,002802 15 6 0 4 Story1 UDCon3 Min Y 0,001041 50 20 0 4 Story1 UDCon4 Max X 0,001034 15 6 0 4 Story1 UDCon4 Max Y 0,002643 55 20 14 4 Story1 UDCon4 Min X 0,001058 1 0 0 4 Story1 UDCon4 Min Y 0,002647 55 20 14 4 Story1 UDCon5 Max X 0,002786 36 14 0 4 Story1 UDCon5 Max Y 0,001038 53 20 9 4 Story1 UDCon5 Min X 0,002796 15 6 0 4 Story1 UDCon5 Min Y 0,001039 50 20 0 4 Story1 UDCon6 Max X 0,001039 15 6 0 4 Story1 UDCon6 Max Y 0,002645 55 20 14 4 Story1 UDCon6 Min X 0,001052 1 0 0 4 Story1 UDCon6 Min Y 0,002645 55 20 14 4 Table G - Story Max/Avg Drifts Story Load Case/Com bo Direction Max Drift mm Avg Drift mm Ratio Story3 Dead Y 0,132 0,005 24,845 Story3 Live X 0,045 0,019 2,403 Story3 Live Y 0,042 0,015 2,838 Story3 SuperDead Y 0,097 0,016 6,088 Story3 Spectrum X Max X 15,714 7,859 2 Story3 Spectrum X Max Y 6,649 3,326 1,999 Story3 Spectrum Y Max X 5,574 2,788 1,999 Story3 Spectrum Y Max Y 16,894 8,45 1,999 Story3 UDCon1 Y 0,305 0,015 20,133 Story3 UDCon2 Y 0,327 0,036 9,003 Story3 UDCon3 Max X 15,822 7,807 2,027 Story3 UDCon3 Max Y 6,907 3,328 2,075 Story3 UDCon3 Min X 15,624 7,703 2,028 Story3 UDCon3 Min Y 6,392 3,106 2,058 Story3 UDCon4 Max X 5,682 2,716 2,092 Story3 UDCon4 Max Y 17,152 8,467 2,026
  • 58. 58 58 Story Load Case/Com bo Direction Max Drift mm Avg Drift mm Ratio Story3 UDCon4 Min X 5,484 2,617 2,096 Story3 UDCon4 Min Y 16,637 8,23 2,021 Story3 UDCon5 Max X 15,753 7,823 2,014 Story3 UDCon5 Max Y 6,79 3,324 2,043 Story3 UDCon5 Min X 15,686 7,788 2,014 Story3 UDCon5 Min Y 6,508 3,207 2,029 Story3 UDCon6 Max X 5,613 2,736 2,052 Story3 UDCon6 Max Y 17,036 8,463 2,013 Story3 UDCon6 Min X 5,546 2,702 2,052 Story3 UDCon6 Min Y 16,753 8,331 2,011 Story2 Dead Y 0,14 0,075 1,863 Story2 Live X 0,09 0,011 8,045 Story2 Live Y 0,031 0,017 1,819 Story2 SuperDead Y 0,083 0,036 2,316 Story2 Spectrum X Max X 7,933 7,263 1,092 Story2 Spectrum X Max Y 2,523 2,199 1,147 Story2 Spectrum Y Max X 2,919 2,485 1,175 Story2 Spectrum Y Max Y 6,387 6,196 1,031 Story2 UDCon1 Y 0,312 0,156 1,996 Story2 UDCon2 X 0,946 0,018 53,808 Story2 UDCon2 Y 0,317 0,161 1,964 Story2 UDCon3 Max X 8,851 7,634 1,159 Story2 UDCon3 Max Y 2,27 2,061 1,102 Story2 UDCon3 Min X 8,892 7,68 1,158 Story2 UDCon3 Min Y 2,817 2,35 1,199 Story2 UDCon4 Max X 3,856 2,786 1,384 Story2 UDCon4 Max Y 6,134 6,004 1,022 Story2 UDCon4 Min X 3,863 2,815 1,373 Story2 UDCon4 Min Y 6,662 6,339 1,051 Story2 UDCon5 Max X 8,449 7,511 1,125 Story2 UDCon5 Max Y 2,381 2,123 1,122 Story2 UDCon5 Min X 8,468 7,526 1,125 Story2 UDCon5 Min Y 2,682 2,281 1,176 Story2 UDCon6 Max X 3,454 2,663 1,297 Story2 UDCon6 Max Y 6,244 6,12 1,02
  • 59. 59 59 Story Load Case/Com bo Direction Max Drift mm Avg Drift mm Ratio Story2 UDCon6 Min X 3,439 2,661 1,293 Story2 UDCon6 Min Y 6,537 6,273 1,042 Story1 Dead X 0,043 0,008 5,689 Story1 Dead Y 0,012 0,003 3,431 Story1 Live X 0,025 0,016 1,555 Story1 Live Y 0,014 0,01 1,446 Story1 SuperDead X 0,019 0,004 5,068 Story1 SuperDead Y 0,025 0,014 1,767 Story1 Spectrum X Max X 11,159 10,176 1,097 Story1 Spectrum X Max Y 4,153 3,554 1,168 Story1 Spectrum Y Max X 4,183 3,525 1,187 Story1 Spectrum Y Max Y 10,581 10,017 1,056 Story1 UDCon1 X 0,045 0,01 4,612 Story1 UDCon1 Y 0,034 0,017 1,948 Story1 UDCon2 X 0,075 0,047 1,615 Story1 UDCon2 Y 0,051 0,03 1,67 Story1 UDCon3 Max X 11,127 10,128 1,099 Story1 UDCon3 Max Y 4,146 3,536 1,172 Story1 UDCon3 Min X 11,207 10,231 1,095 Story1 UDCon3 Min Y 4,163 3,575 1,165 Story1 UDCon4 Max X 4,135 3,473 1,191 Story1 UDCon4 Max Y 10,574 9,998 1,058 Story1 UDCon4 Min X 4,231 3,563 1,188 Story1 UDCon4 Min Y 10,588 10,036 1,055 Story1 UDCon5 Max X 11,143 10,156 1,097 Story1 UDCon5 Max Y 4,152 3,547 1,171 Story1 UDCon5 Min X 11,184 10,2 1,096 Story1 UDCon5 Min Y 4,155 3,563 1,166 Story1 UDCon6 Max X 4,158 3,501 1,188 Story1 UDCon6 Max Y 10,58 10,009 1,057 Story1 UDCon6 Min X 4,207 3,538 1,189 Story1 UDCon6 Min Y 10,582 10,025 1,056 Table H - Story Forces Story Load Case/Com bo Location P kN VX kN VY kN T kN-m MX kN-m MY kN-m Story3 Dead Top 62,6308 0 0 -3,483E-05 570,1754 -626,3075 Story3 Dead Bottom 68,6747 0 0 -3,483E-05 627,9094 -686,7469
  • 60. 60 60 Story Load Case/Com bo Location P kN VX kN VY kN T kN-m MX kN-m MY kN-m Story3 Live Top 0 0 0 -0,0003 4,04E-05 0,0004 Story3 Live Bottom 0 0 0 -0,0003 0,0001 0,0003 Story3 SuperDead Top 118,04 0 0 -0,0007 995,4423 -1180,3998 Story3 SuperDead Bottom 118,04 0 0 -0,0007 995,442 -1180,4 Story3 Spectrum X Max Top 0,021 25,1186 7,7352 219,543 0,7379 5,2828 Story3 Spectrum X Max Bottom 0,021 25,1186 7,7352 219,543 1,887 5,1501 Story3 Spectrum Y Max Top 0,0692 7,5416 25,7596 270,532 2,4552 1,717 Story3 Spectrum Y Max Bottom 0,0692 7,5416 25,7596 270,532 6,2818 1,6943 Story3 UDCon1 Top 252,9391 0 0 -0,0011 2191,8649 -2529,3903 Story3 UDCon1 Bottom 261,4006 0 0 -0,0011 2272,6919 -2614,0057 Story3 UDCon2 Top 216,8049 0 0 -0,0014 1878,7414 -2168,0482 Story3 UDCon2 Bottom 224,0577 0 0 -0,0014 1948,0217 -2240,5759 Story3 UDCon3 Max Top 234,8931 25,1186 7,7352 219,5417 2036,0411 -2343,4364 Story3 UDCon3 Max Bottom 242,7502 25,1186 7,7352 219,5417 2112,2438 -2422,1406 Story3 UDCon3 Min Top 234,851 -25,1186 -7,7352 -219,5443 2034,5652 -2354,0019 Story3 UDCon3 Min Bottom 242,7081 -25,1186 -7,7352 -219,5443 2108,4698 -2432,4408 Story3 UDCon4 Max Top 234,9412 7,5416 25,7596 270,5307 2037,7583 -2347,0021 Story3 UDCon4 Max Bottom 242,7984 7,5416 25,7596 270,5307 2116,6386 -2425,5964 Story3 UDCon4 Min Top 234,8028 -7,5416 -25,7596 -270,5333 2032,848 -2350,4361 Story3 UDCon4 Min Bottom 242,6599 -7,5416 -25,7596 -270,5333 2104,075 -2428,985 Story3 UDCon5 Max Top 144,5577 25,1186 7,7352 219,5424 1253,2321 -1440,0831 Story3 UDCon5 Max Bottom 149,3928 25,1186 7,7352 219,5424 1300,5681 -1488,5674 Story3 UDCon5 Min Top 144,5156 -25,1186 -7,7352 -219,5436 1251,7563 -1450,6486 Story3 UDCon5 Min Bottom 149,3507 -25,1186 -7,7352 -219,5436 1296,7941 -1498,8676 Story3 UDCon6 Max Top 144,6058 7,5416 25,7596 270,5314 1254,9494 -1443,6489 Story3 UDCon6 Max Bottom 149,441 7,5416 25,7596 270,5314 1304,9628 -1492,0232 Story3 UDCon6 Min Top 144,4674 -7,5416 -25,7596 -270,5326 1250,0391 -1447,0828 Story3 UDCon6 Min Bottom 149,3026 -7,5416 -25,7596 -270,5326 1292,3993 -1495,4118 Story2 Dead Top 843,776 0 0 0,0001 7795,4008 -8439,0555 Story2 Dead Bottom 1140,6713 0 0 0,0001 10569,1482 -11408,0024 Story2 Live Top 124,8 0 0 -0,0007 1141,4404 -1248,0004 Story2 Live Bottom 124,8 0 0 -0,0007 1141,4182 -1247,9783 Story2 SuperDead Top 353,94 0 0 -0,0016 3151,915 -3539,4002 Story2 SuperDead Bottom 353,94 0 0 -0,0016 3151,8701 -3539,3935 Story2 Spectrum X Max Top 0,0872 188,1051 58,1604 1869,832 1,9873 12,9991 Story2 Spectrum X Max Bottom 0,0872 188,1051 58,1604 1869,832 235,9124 756,7947 Story2 Spectrum Y Max Top 0,2876 56,4852 193,6841 2210,1105 6,5977 4,8027 Story2 Spectrum Y Max Bottom 0,2876 56,4852 193,6841 2210,1105 785,6153 227,3524
  • 61. 61 61 Story Load Case/Com bo Location P kN VX kN VY kN T kN-m MX kN-m MY kN-m Story2 UDCon1 Top 1676,8023 0 0 -0,0021 15326,2421 -16769,838 Story2 UDCon1 Bottom 2092,4558 0 0 -0,0021 19209,4256 -20926,3544 Story2 UDCon2 Top 1636,9391 0 0 -0,0029 14963,0836 -16370,9476 Story2 UDCon2 Bottom 1993,2135 0 0 -0,0029 18291,4911 -19933,6404 Story2 UDCon3 Max Top 1681,918 188,1051 58,1604 1869,8293 15374,9382 -16806,9938 Story2 UDCon3 Max Bottom 2067,8819 188,1051 58,1604 1869,8293 19214,6545 -19922,7984 Story2 UDCon3 Min Top 1681,7435 -188,1051 -58,1604 -1869,8346 15370,9637 -16832,992 Story2 UDCon3 Min Bottom 2067,7074 -188,1051 -58,1604 -1869,8346 18742,8296 -21436,3877 Story2 UDCon4 Max Top 1682,1184 56,4852 193,6841 2210,1079 15379,5486 -16815,1902 Story2 UDCon4 Max Bottom 2068,0823 56,4852 193,6841 2210,1079 19764,3573 -20452,2406 Story2 UDCon4 Min Top 1681,5431 -56,4852 -193,6841 -2210,1131 15366,3533 -16824,7956 Story2 UDCon4 Min Bottom 2067,507 -56,4852 -193,6841 -2210,1131 18193,1267 -20906,9454 Story2 UDCon5 Max Top 958,26 188,1051 58,1604 1869,8308 8759,8399 -9569,7655 Story2 UDCon5 Max Bottom 1195,7763 188,1051 58,1604 1869,8308 11212,7271 -11201,1221 Story2 UDCon5 Min Top 958,0855 -188,1051 -58,1604 -1869,8332 8755,8654 -9595,7637 Story2 UDCon5 Min Bottom 1195,6018 -188,1051 -58,1604 -1869,8332 10740,9022 -12714,7114 Story2 UDCon6 Max Top 958,4604 56,4852 193,6841 2210,1093 8764,4503 -9577,9619 Story2 UDCon6 Max Bottom 1195,9767 56,4852 193,6841 2210,1093 11762,4299 -11730,5644 Story2 UDCon6 Min Top 957,8851 -56,4852 -193,6841 -2210,1117 8751,255 -9587,5673 Story2 UDCon6 Min Bottom 1195,4014 -56,4852 -193,6841 -2210,1117 10191,1993 -12185,2692 Story1 Dead Top 2216,8462 0 0 0,0001 20573,1539 -22441,1984 Story1 Dead Bottom 2526,4656 0 0 0,0001 23499,6753 -25537,3608 Story1 Live Top 627,64 0 0 -0,0005 6059,4781 -6919,898 Story1 Live Bottom 627,64 0 0 -0,0005 6059,44 -6919,7944 Story1 SuperDead Top 2382,76 0 0 -0,0013 22470,3675 -24219,6253 Story1 SuperDead Bottom 2382,76 0 0 -0,0013 22470,3127 -24219,5768 Story1 Spectrum X Max Top 0,1408 457,1297 147,469 4675,8298 235,9488 749,1276 Story1 Spectrum X Max Bottom 0,1408 457,1297 147,469 4675,8298 833,2292 2596,1082 Story1 Spectrum Y Max Top 0,3035 137,2826 491,1107 5719,768 785,6795 225,0592 Story1 Spectrum Y Max Bottom 0,3035 137,2826 491,1107 5719,768 2774,7443 779,817 Story1 UDCon1 Top 6439,4486 0 0 -0,0016 60260,93 -65325,1532 Story1 UDCon1 Bottom 6872,9158 0 0 -0,0016 64357,9832 -69659,7126 Story1 UDCon2 Top 6523,7514 0 0 -0,0022 61347,3906 -67064,8253 Story1 UDCon2 Bottom 6895,2947 0 0 -0,0022 64859,0897 -70779,9961 Story1 UDCon3 Max Top 6607,2688 457,1297 147,469 4675,8278 62252,0048 -66829,8413 Story1 UDCon3 Max Bottom 7009,7741 457,1297 147,469 4675,8278 66653,6536 -69007,705 Story1 UDCon3 Min Top 6606,9872 -457,1297 -147,469 -4675,8318 61780,1071 -68328,0965 Story1 UDCon3 Min Bottom 7009,4925 -457,1297 -147,469 -4675,8318 64987,1952 -74199,9214
  • 62. 62 62 Story Load Case/Com bo Location P kN VX kN VY kN T kN-m MX kN-m MY kN-m Story1 UDCon4 Max Top 6607,4316 137,2826 491,1107 5719,766 62801,7354 -67353,9096 Story1 UDCon4 Max Bottom 7009,9368 137,2826 491,1107 5719,766 68595,1687 -70823,9962 Story1 UDCon4 Min Top 6606,8245 -137,2826 -491,1107 -5719,77 61230,3764 -67804,0281 Story1 UDCon4 Min Bottom 7009,3297 -137,2826 -491,1107 -5719,77 63045,6801 -72383,6302 Story1 UDCon5 Max Top 3679,8257 457,1297 147,469 4675,8289 34670,766 -36579,5314 Story1 UDCon5 Max Bottom 3927,5213 457,1297 147,469 4675,8289 37609,2196 -37209,4418 Story1 UDCon5 Min Top 3679,5441 -457,1297 -147,469 -4675,8307 34198,8683 -38077,7866 Story1 UDCon5 Min Bottom 3927,2397 -457,1297 -147,469 -4675,8307 35942,7612 -42401,6583 Story1 UDCon6 Max Top 3679,9885 137,2826 491,1107 5719,7671 35220,4966 -37103,5997 Story1 UDCon6 Max Bottom 3927,684 137,2826 491,1107 5719,7671 39550,7347 -39025,733 Story1 UDCon6 Min Top 3679,3814 -137,2826 -491,1107 -5719,769 33649,1376 -37553,7182 Story1 UDCon6 Min Bottom 3927,0769 -137,2826 -491,1107 -5719,769 34001,2461 -40585,3671
  • 64. Gambar 1. 3D view
  • 65. Gambar 2. Story 1 (Z = 4 m)
  • 66. Gambar 2. Story 2 (Z = 8 m)
  • 67. Gambar 3. Story 3 (Z = 8,3 m)