SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
ANALISIS KEGAGALAN
PADA PIPA 12” 3 FASA RAMA F – RAMA P
DI CNOOC SES Ltd.
Raja Jovian Trisila 1306405686
Dimas Pratamawansyah Putra 1306405181
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pendahuluan
Rama F –
Rama P
Kegagalan
J-Bow
Kebocoran
8 titik
Pipa
Material Pipa : ERW/API 5L-X42
Outer Diameter : 12.75 inch
Wall Thickness : 0.5 inch
Operating Temperature : 174 °F = 78,88 °C
Operation Pressure : 200 psi
Velocity : 0.138 m/sec (plug)
Laju Korosi : 1.9802 mm/yr = 0.05 mpy
Kedalaman : 32,004 m
Coating : 3 LPP
Line Type : Gathering
Concrete Thickness: 2,1 inch
Concrete Density : 140 pcf
SMYS : 42 Kpsi = 289.57 Mpa
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Lingkungan Kerja
pH = 9
CO2 terlarut = 73,2
mg/L
Fe total = 0,737
mg/L
SRB = 10 sulfate
reducers/ml
Quaternary Ammonium
Compounds = 2,3 ppm
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Sumber data adalah hasil fluid sampling oleh
Labotartorium PT. Anugrah Analisis Sempurna
pada tanggal 28 November 2014
Jalur Pipa
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Kegunaan
3 Phase
Mengalirkan Hasil Produksi Dari Rama F
dan East Rama serta Kondensat dari
Pabelokan
Digunakan Pada Tahun 1982 Dengan
Design Llife 20 Tahun
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Data dari PIMS bulan November 2015
89%
5%
6%
Produksi Fluida Pipa
Water Oil Gas
Diagram Alir Analisis Kegagalan
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan Visual
• Melakukan pengamatan dari bentuk
kegagalan (morfologi)
• Melihat warna dari lokasi disekitar
kegagalan
Pemeriksaan XRD
• Mengambil sampel dari benda
• Untuk mengetahui Produk
Korosi berupa senyawa-
senyawa yang terbentuk
• Memeriksa sampai ke dalam
material.
Pemeriksaan SEM & EDS
• SEM untuk dapat melihat
mikrostruktur dari produk korosi dan
mendapatkan bentuk & ukuran scale.
• EDS digunakan untuk dapat
mengetahui secara detail spot-spot
tertentu secara kuantitatif dan
kualitatif.
Pemerikasaan OES
Untuk mengetahui komposisi
kimia yang bertujuan untuk
mengecek spesifikasi
material
Pengujian Metalografi
• Menghilangkan produk korosi karena perlu
preparasi sampel
• Bertujuan untuk dapat melihat fasa dan bentuk
butir
• Bisa juga digunakan untuk melihat microcrack
Destructive Test
• Bertujuan untuk melihat
sifat mekanis dari
material
• Umumnya dilakukan uji
kekerasan untuk
mendapatkan nilai
kekerasan
• Didapatkan pula tensile
strength dari tabel
konversi
Analisis dan Kesimpulan Rekomendasi
Dugaan Awal
CO2
Corrosion
• Water cut
yang relatif
tinggi
• Adanya
kandungan
CO2 dari fluid
sebesar 73,2
mg/L
Corrosion
Under
Deposit
• Posisi utama
terjadinya
korosi yaitu di
J-bow
• Berdasarkan
data dari
PIMS
kecepatan-
nya rendah
(0,455 ft/sec)
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
• Pipa ERW,
mengalami
pengelasan
• Kegagalan
pada pipa
yang berada
pada arah
jam 6
SRB
• Berdasarkan
data PIMS
didapatkan
SRB sebesar
10 sulfate
reducers/ml.
• Namun aliran
yang lambat
memperkuat
dugaan ini.
Intergranular
Corrosion
SSC
Corrosion
• Adanya
kandungan
H2S dari 6
sumur Rama F
dengan rata-
rata sekitar
311,67 ppm.
• Water cut
yang relatif
tinggi
Pengamatan Visual
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
• Letak kegagalan berada pada
pukul 6, dan terdiri dari 8 buah titik
yang memiliki pola cukup teratur.
• Kegagalan berada pada bagian
J-Bow.
• Jejak kegagalan berbentuk
cekungan dan berjajar dengan
teratur.
• Hal ini mengindikasikan bahwa
korosi yang terjadi karena SRB.
• Adanya gap antara pit
membuktikan bahwa korosi yang
terjadi bukanlah disebabkan oleh
erosi.
Pengamatan Visual
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
• Pada pengamatan visual kami menemukan endapan berupa
butiran coklat kehitaman .
• Endapan terletak pada bagian dalam pipa arah jam 9, diduga
endapan ini adalah pasir yang terbawa dari sumur minyak dan
gas di Rama F dan East Rama yang lolos.
• Saat pertama bocor, pipa sempat di clamp terlebih dahulu
untuk mengatasi kebocorannya.
• Akan tetapi, clamp tidak bertahan lama dan kemudian pipa di
ganti satu segment.
• Hal-hal pada pengamatan visual masih terbatas, untuk
mengetahui bukti-bukti pendukung lainnya perlu dilakukan
beberapa pengujian tambahan.
Aliran Fluida
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
• Kecepatan liquid
Volume liquid yang mengalir dihitung dari hasil
produksi liquid dibagi dengan luas penampang
pipa.
Liquid per hari yang dihasilkan dari pipa tersebut
adalah sebesar 9.758 bfpd atau sebesar 1.163,55
m3/day atau sekitar 0.0134 m3/s, sedangkan luas
penampang pipa adalah 0,070 m2, sehingga
V= Q/A = 0.0134 / 0,070 = 0.19 m/s = 0.623 ft/s
Didapatkan kecepatan liquid sebesar 0.19 m/s atau
0.623 ft/s
• Kecepatan gas
Volume gas yang mengalir pada pipa didapatkan
melaului proses perhitungan volume gas per hari
yang dihasilkan dari pipa tersebut adalah 611 SCFD
atau sebesar 17.301 m3/day atau sekitar 0.0002
m3/s. Dengan perthitungan dibawah ini, didapatkan
kecepatan gas;
V=
Q x ߩstd
ߩact X A
=
0.0002𝑥 8
100 𝑥 0.07
= 2.2 x 10-4 m/s
= 7.21 x 10-4 ft/s
Didapatkan kecepatan gas sebesar 2.2 x 10-4 m/s
atau 7.21 x 10-4 ft/s
Kecepatan fluida dibagi menjadi dua yaitu;
Aliran Fluida
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Dari kecepatan liquid dan gas diatas maka
didapatkan jenis aliran fluida yaitu bubble
walaupun aliran nya masih sangat pelan dan
cenderung ke jenis stratified.
Aliran Fluida yang lambat ini mampu
menimbulkan deposit pada area J-Bow karena
endapan yang terdapat pada fluida akan sulit
untuk naik ke atas.
Aliran Fluida
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Hal ini juga mengindikasikan terkumpulnya SRB
pada J-Bow sehingga walaupun SRB hasil fluid
sampling tidak signifikan tetapi jika SRB berkoloni
pada J-Bow, kegagalan dapat terjadi.
Perubahan yang terjadi akibat adanya perilaku
korosi oleh kehadiran microbial(SRB) bisa
diabaikan karena biocorrosion tidak signifikan
dan tidak akan menjadi menyebabkan
kegagalan. Akan tetapi, microbial yang
berkoloni di permukaan material dapat
menyebabkan kegagalan korosi (Hans-Curt
Flemming,2000).
Pemeriksaan XRD
Deposit Putih
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
(Copper (Cu))
20 30 40 50 60 70
Counts
0
200
400
600
800
003
Fe2O3
• Karat yang terbentuk dari pipa itu sendiri
dan berfungsi sebagai lapisan pelindung
(scale) dari pipa tersebut.
FeS
• H2S rata-rata adalah sebesar 311.67 ppm. %
Volume sebesar 0.0312% dan tekanan parsial
nya sebesar 6.22 psi. Tekanan tersebut sudah
masuk ke area SCC akan tetapi karena
material ini API 5L - X42 maka hal ini dapat
diabaikan karena Hardnessnya < 22 HRC.
• SRB tidak signifikan, namun tempat
kegagalan adalah J-Bow yang aliran nya
yang stagnan sehingga bisa menyebabkan
timbulnya deposit SRB.
SiO2
• Butiran pasir dari sumur minyak dan tidak
menyebabkan kegagalan
Pemeriksaan XRD
Deposit Hitam
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd.
Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Fe3O4
• Karat yang terbentuk dari pipa itu sendiri
dan berfungsi sebagai lapisan pelindung
(scale) dari pipa tersebut.
FeO
SiO2
• Butiran pasir dari sumur minyak dan tidak
menyebabkan kegagalan
Pemeriksaan SEM
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel
coklat dan sampel putih
Hasil pemeriksaan sampel kotor ditampilkan pada
gambar disamping ini.
Pada gambar mikrostruktur sampel kotor diatas
terlihat permukaan yang halus dan rata dan hal
ini menunjukan karakteristik dari SRB karena
struktur permukaannya yang halus.
Kecenderungan SRB untuk membuat lapisan
yang lebih halus
Sampel kotor diambil tanpa membersihkan scale
atau kotoran yang terdapat pada pipa.
Pemeriksaan SEM
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel
coklat dan sampel putih
Pada gambar mikrostruktur sampel kotor
hasil pemeriksaan SEM terlihat permukaan
yang halus dan rata dan hal ini menunjukan
karakteristik dari SRB karena struktur
permukaannya yang halus. SRB cenderung
untuk membuat lapisan yang lebih halus
dari pada permukaan logam.
(Iwona B. Beech,1999)
Sebelum mengakat biofilm Sesudah mengakat biofilm
Pemeriksaan SEM
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel
coklat dan sampel putih
Hasil pemeriksaan sampel bersih ditampilkan
pada gambar disamping ini.
Pada gambar mikrostruktur sampel bersih
diatas terlihat permukaan yang tidak rata dan
terlihat lubang(pit) pada beberapa titik
sebagai indikasi dari kegagalan berupa pitting
corrosion.
Sampel bersih diambil setelah membersihkan
scale atau kotoran yang terdapat pada pipa
dengan mengguakan etanol.
Pemeriksaan SEM
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia
Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel
coklat dan sampel putih.
Hasil pemeriksaan sampel coklat ditampilkan
pada gambar disamping ini.
Pada gambar mikrostruktur sampel coklat
diatas terlihat permukaan yang tidak rata dan
juga terdapat beberapa porous.
Sampel coklat diambil dari deposit atau kotoran
yang terdapat pada pipa permukaan pipa
bagian dalam pada arah jam 9.
Pemeriksaan SEM
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel
coklat dan sampel putih.
Hasil pemeriksaan sampel putih ditampilkan
pada gambar disamping ini.
Pada gambar mikrostruktur sampel putih
diatas meingindikasikan tubercle-tubercle
yang merupakan rumah dari SRB yang
mengendap pada J-Bow.
Sampel putih diambil dari deposit atau kotoran
yang terdapat pada cekungan pipa tempat
kebocoran bagian dalam pada arah jam 6.
Pemeriksaan EDS
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam
dan sampel putih.
Sampel hitam diambil dari deposit atau kotoran
yang terdapat pada pipa permukaan pipa
bagian dalam pada arah jam.
Element Weight% Atomic%
O 38.92 65.64
Al 1.41 1.41
Si 0.81 0.78
S 9.89 8.32
Cl 0.65 0.50
Fe 48.32 23.35
Totals 100.00
• Unsur yang paling banyak
adalah Fe dan O
• Membentuk senyawa Fe2O3.
Diperkuat dari hasil XRD
• Sampel hitam yang diuji
adalah karat (scale) yang
terbentuk secara natural
sebagai lapisan protektif dari
pipa tersebut.
Pemeriksaan EDS
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam
dan sampel putih.
Sampel karat logam diambil secara langsung
dari material tersebut tanpa membersihkan
permukaannya terlebih dahulu.
• Unsur yang paling banyak
adalah Fe dan O
• Membentuk senyawa Fe2O3.
Diperkuat dari hasil XRD
• Fe2O3 adalah karat pada
logam yang terbentuk secara
alami sebagai lapisan
protektif
Element Weight% Atomic%
O 16.47 39.58
Na 0.63 1.05
Al 0.79 1.13
Si 0.77 1.06
S 0.97 1.16
Cl 1.50 1.63
Ti 0.82 0.66
Fe 78.04 53.73
Totals 100.00
Pemeriksaan EDS
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam
dan sampel putih.
Sampel putih diambil secara langsung dari
deposit atau kotoran yang berada di sekitar
daerah kegagalan, yaitu pada arah jam 6
Pemeriksaan EDS
Sampel Putih
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam
dan sampel putih.
Dilakukan di enam titik (spot) yang berbeda untuk mengetahui secara detail kandungan unsur secara
kuantitatif pada daerah yang diduga mengandung FeS.
Didapatkan unsur yang paling banyak adalah S dan Fe, kecuali pada spot 5 dan 6 didapatkan unsur Fe dan O
yang paling banyak meskipun tetap ada S dalam jumlah yang cukup besar.
Fe dan S pada Spot 1, 2, 3, 4 membentuk senyawa FeS seperti pada hasil pemeriksaan XRD dan hal ini
mendukung dugaan pada hasil pemeriksaan SEM sampel putih berupa tubercles sebagai rumah dari SRB.
Kandungan S yang tinggi merupakan hasil dari metabolisme SRB dan menyebabkan kegagalan berupa korosi
lokal berbentuk lubang(pit). Sedangkan pada Spot 5 dan 6, unsur yang paling banyak ditemukan adalah Fe
dan O yang membentuk senyawa Fe2O3 dan ini merupakan scale yang dibentuk oleh material pipa itu sendiri.
Pemeriksaan EDS
Sampel Putih
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa
sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam
dan sampel putih.
FeS yang dibentuk oleh SRB adalah filamen atau batang.
Hal ini disebabkan karena pada Spot 1, 2, 3, 4 memiliki
kandungan Sulphur yang tinggi dan bentuk stuktur mikro pada
spot tersebut adalah filamen.
SRB mengoksidasi besi yang terlarut di dalam larutan ferric
hydrate yang tak larut yang membentuk sarung yang
menutupi sel-sel dan memproduksi semacam batang
berbentuk filamen. Sedangkan untuk bentuk koloni SRB nya
sendiri adalah seperti lengkung setengah lingkaran.
aramcoexpats.com
Pengujian Komposisi Kimia
 Pengujian dilakukan dengan
menggunakan Optical Emission
Spectroscopy
 Lokasi titik pengujian berada di
daerah terjadinya kegagalan
Foto Sampel OES
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Literatur
Steel C Si Mn P S Cr Cu Mo V
Grade Max Max Max Max Max Max Max Max Max
X42 0.22 0.45 1.3 0.025 0.015 0.4 0.4 0.15 0.05
Hasil Pengujian
No Fe C Si Mn P S Cr Mn
1 98,3 0,0802 0,223 1,15 0,0164 0,0051 0,0120 <0,0050
2 98,3 0,0888 0,221 1,14 0,0163 0,0045 0,0148 <0,0050
3 98,3 0,0765 0,225 1,14 0,0100 <0,0030 0,0117 <0,0050
Avg 98,3 0,0818 0,223 1,14 0,0142 0,0036 0,0129 <0,0050
Hasil OES
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Hasil OES
Literatur
Steel C Si Mn P S Cr Cu Mo V
Grade Max Max Max Max Max Max Max Max Max
X42 0.22 0.45 1.3 0.025 0.015 0.4 0.4 0.15 0.05
Hasil Pengujian
No Ni Al Co Cu Nb Ti V
1 0,0172 0,0480 0,0037 0,0113 0,0132 <0,0020 <0,0020 0
2 0,0172 0,0465 0,0037 0,0113 0,0124 <0,0020 <0,0020 0
3 0,0164 0,0492 0,0042 0,0126 0,0114 <0,0020 <0,0020 0
Avg 0,0169 0,0479 0,0039 0,0117 0,0124 <0,0020 <0,0020 0
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Hasil OES
Literatur
Steel C Si Mn P S Cr Cu Mo V
Grade Max Max Max Max Max Max Max Max Max
X42 0.22 0.45 1.3 0.025 0.015 0.4 0.4 0.15 0.05
Hasil Pengujian
No Pb Sn B Ca Zr As Bi
1 <0,0250 <0,0020 <0,0010 0,0002 <0,0020 0,0075 0,0505
2 <0,0250 <0,0020 <0,0010 0,0003 <0,0020 0,0083 0,0497
3 <0,0250 <0,0020 <0,0010 0,0002 0,0030 <0,0050 0,0300
Avg <0,0250 <0,0020 <0,0010 0,0002 <0,0020 0,0056 0,0434
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Analisa
Komposisi dari pipa API 5L X42 PSL-1 sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan di dalam literatur.
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pengujian Metalografi (Mikrostruktur)
 Pengujian dilakukan dengan menggukan Optical Microscope
 Perbesaran : 100x; 200x; 500x; 1000x
Sampel yang telah dimounting Foto penampang atas dari sampel
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pengujian Metalografi (Mikrostruktur)
Daerah Kegagalan Kondisi Normal
Perbesaran 500x
Zat etcha = Nital
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pemeriksaan Daerah Las
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
• Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan zat etcha
• Tidak ditemukan Indikasi garis pengelasan
Analisa
 Mikrostruktur pada daerah kegagalan masih sesuai dengan kondisi
normal
 Fasa Gelap = Pearlite & Fasa Terang = Ferrite
 Material tidak mengalami perlakuan panas ekstrem selama aplikasi
 Tidak terdapat penjalaran retak pada mikrostruktur
 Bukan daerah Heat Affected Zone
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Pengujian Sifat Mekanik
 Pengujian nilai kekerasan dilakukan dengan
metode Rockwell dengan skala B (Indentor
bola baja, d=1,588mm)
 Nilai kekerasan rata-rata yang didapatkan = 87
HRB = 7 HRC = 172 HVN (ASTM E 140)
 Nilai kekerasan masih di bawah batas minimal
untuk terjadinya Sulfide Stress Cracking, yaitu 22
HRC. (NACE MR 0175)
Foto Sampel Uji Keras
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Analisa
 Konversi nilai kekerasan menjadi nilai
kekuatan tarik dilakukan dengan
menggunakan rumus :
𝑻𝒆𝒏𝒔𝒊𝒍𝒆 𝑺𝒕𝒓𝒆𝒏𝒈𝒕𝒉 = 𝟎, 𝟏𝟖𝟗 𝑯𝑽𝑵 − 𝟏, 𝟑𝟖
 Nilai kekuatan Tarik = 483,1 MPa
 Sifat mekanik dari pipa API 5L X42
PSL-1 masih sesuai dengan literatur
Grade Permissible
yieldpoint
ratio
Minimum
YieldStrength
(MPa)
Tensile
Strength
(MPa)
Minimum
Elongation%
X42 ≤0,85 290 420-540 23
Tabel Literatur Nilai Sifat Mekanik
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Matriks Penyebab Kegagalan
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Jenis Kegagalan Pengamatan / Analisis Kemungkinan
CO2 Corrosion
 Tidak ditemukan siderite dalam pengujuan XRD dan SEM
 Tidak terlihat crack pada hasil metalografi
 Tingkat keasaman (pH) tinggi
 Kegagalan berbentuk lubang yang hanya terbentuk pada arah jam 6
serta tidak menyebar.
 Adanya injeksi inhibitor Quaternary Ammonium
Rendah
SSC Corrosion
 Kegagalan tidak berbentuk retakan
 Tidak ada fenomena blistering
 Kegagalan berbentuk lubang yang hanya terbentuk pada arah jam 6
serta tidak menyebar.
 Tidak terlihat crack pada hasil metalografi
 Kekerasan material dibawah 22 HRC sehingga sulit mengalami crack
Rendah
Intergranular Corrosion
 Tidak terlihat crack pada hasil metalografi
 Kekerasan pada material merata
 Daerah jam 6 bukan merupakan tempat las-an.
Rendah
Matriks Penyebab Kegagalan
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Jenis Kegagalan Pengamatan / Analisis Kemungkinan
Corrosion Under
Deposit
 Korosi hanya terjadi pada J-Bow
 Terdapat endapan hitam pada jam 8 dan endapan putih pada jam 6.
 Kecepatan fluida rendah
 Tidak ditemukan deposit berupa mineral seperti Na, K, dan Ca dari hasil XRD dan
EDS
Sedang
SRB (Sulfate
Reducing Bacteria)
 Hasil pengujian EDS menunjukan kandungan Sulfur yang tinggi
 Hasil SEM menunjukan adanya tubercle.
 Hasil SEM sampel kotor lebih halus daripada sampel bersih
 Kecepatan fluida rendah
 Kegagalan terjadi pada daerah stagnan dimana cocok untuk bakteri melakukan
metabolism
 Pengujian SRB menunjukan nilai positif walaupun tidak siginifikan
 Fluida mengandung air
 Tidak ada injeksi biocide.
Tinggi
Kesimpulan
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kegagalan pada J-Bow adalah SRB (Sulfate
Reducing Bacteria) atau Microbial Induced Corrosion.
Mekanisme terjadinya Microbiological Induced Corrosion oleh SRB adalah dengan membentuk
koloni bakteri pereduksi ion sulfat. Koloni tersebut akan membentuk biofilm.
H2S hasil metabolisme bakteri akan berakumulasi di bawah biofilm dan akan membentuk lubang
(pit). Enzim hidrogenasi yang dimiliki oleh bakteri pereduksi sulfat akan meningkatkan arus
katodik pada elektroda baja dan akan meningkatkan laju korosi.
Rekomendasi
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Dari kesimpulan diatas didapatkan penyebab kegagalan pada pipa ini adalah SRB
Corrosion
Rekomendasi yang kami berikan adalah:
 Melakukan temporary pigging pada pipeline, bertujuan untuk membersihkan scale
atau biofilm hasil pembentukan SRB.
 Menginjeksi biosida, bertujuan untuk membunuh mikroorganisme.
 Melakukan acid cleaning, bertujuan untuk membunuh koloni dari mikroorganisme.
 Melakukan internal coating, bertujuan untuk mencegah kontak secara langsung
antara material dengan mikroorganisme.
Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia

More Related Content

What's hot

Profil pipa vinilon
Profil pipa vinilonProfil pipa vinilon
Profil pipa vinilonarham hamid
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaAdita Utami
 
Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia nilammelati
 

What's hot (8)

Profil pipa vinilon
Profil pipa vinilonProfil pipa vinilon
Profil pipa vinilon
 
Hammer test report
Hammer test reportHammer test report
Hammer test report
 
2712100102-Paper
2712100102-Paper2712100102-Paper
2712100102-Paper
 
Teknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bodTeknik pengambilan sampel bod
Teknik pengambilan sampel bod
 
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaaPerbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
Perbaikan Beton dan pelaksanaannyaa
 
Sol gel zefri
Sol gel zefriSol gel zefri
Sol gel zefri
 
Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 

Viewers also liked

MelanieLewis6Aproject
MelanieLewis6AprojectMelanieLewis6Aproject
MelanieLewis6AprojectMelanie Lewis
 
3.ผลการศึกษาต่อ
3.ผลการศึกษาต่อ3.ผลการศึกษาต่อ
3.ผลการศึกษาต่อWisapoy Lennon
 
Melhor klick resultados - hugo trainer
Melhor klick   resultados - hugo trainerMelhor klick   resultados - hugo trainer
Melhor klick resultados - hugo trainerMelhorKlick
 

Viewers also liked (7)

Conventions of a horror
Conventions of a horror Conventions of a horror
Conventions of a horror
 
MelanieLewis6Aproject
MelanieLewis6AprojectMelanieLewis6Aproject
MelanieLewis6Aproject
 
Ayu widiyan(os)
Ayu widiyan(os)Ayu widiyan(os)
Ayu widiyan(os)
 
Partes de lamisa
Partes de lamisaPartes de lamisa
Partes de lamisa
 
3.ผลการศึกษาต่อ
3.ผลการศึกษาต่อ3.ผลการศึกษาต่อ
3.ผลการศึกษาต่อ
 
Kevin Caldwell Resume
Kevin Caldwell ResumeKevin Caldwell Resume
Kevin Caldwell Resume
 
Melhor klick resultados - hugo trainer
Melhor klick   resultados - hugo trainerMelhor klick   resultados - hugo trainer
Melhor klick resultados - hugo trainer
 

Similar to Analisis Kegagalan Pipa

Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
 Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062) Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)Aliem Sgralhtobat
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxAndriZi1
 
Lap.metalografi.
Lap.metalografi.Lap.metalografi.
Lap.metalografi.bebenpurba
 
PPT Pengujian Struktur Gedung Pasar Jembatan Lima.pptx
PPT Pengujian Struktur Gedung Pasar Jembatan Lima.pptxPPT Pengujian Struktur Gedung Pasar Jembatan Lima.pptx
PPT Pengujian Struktur Gedung Pasar Jembatan Lima.pptxJohanSon12
 
PENYUSUNAN KENDALI MUTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SPAM.pdf
PENYUSUNAN KENDALI MUTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SPAM.pdfPENYUSUNAN KENDALI MUTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SPAM.pdf
PENYUSUNAN KENDALI MUTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SPAM.pdfRonnyEp
 
Atmospheric corrosion tga
Atmospheric corrosion tgaAtmospheric corrosion tga
Atmospheric corrosion tgaIriansyah Putra
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfreza597670
 
Presentasi Laboratorium STTJ (Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta)
Presentasi Laboratorium STTJ (Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta)Presentasi Laboratorium STTJ (Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta)
Presentasi Laboratorium STTJ (Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta)sttjcerdas
 
02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasiAlfina Haqoh
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Alen Pepa
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)Alen Pepa
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptTonyKurniawan16
 
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptxssuser74dfa6
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukNurul Rosli
 
Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxAlifLamra
 

Similar to Analisis Kegagalan Pipa (20)

PMTEST.pdf
PMTEST.pdfPMTEST.pdf
PMTEST.pdf
 
Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
 Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062) Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
Pemeriksaan makro a'lim abror (13504241062)
 
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptxBoiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
Boiler assessment seminar 30 Nov Dede Rukanda rev 01.pptx
 
(besi cor).pptx
(besi cor).pptx(besi cor).pptx
(besi cor).pptx
 
Lap.metalografi.
Lap.metalografi.Lap.metalografi.
Lap.metalografi.
 
PPT Pengujian Struktur Gedung Pasar Jembatan Lima.pptx
PPT Pengujian Struktur Gedung Pasar Jembatan Lima.pptxPPT Pengujian Struktur Gedung Pasar Jembatan Lima.pptx
PPT Pengujian Struktur Gedung Pasar Jembatan Lima.pptx
 
PENYUSUNAN KENDALI MUTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SPAM.pdf
PENYUSUNAN KENDALI MUTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SPAM.pdfPENYUSUNAN KENDALI MUTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SPAM.pdf
PENYUSUNAN KENDALI MUTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN SPAM.pdf
 
Atmospheric corrosion tga
Atmospheric corrosion tgaAtmospheric corrosion tga
Atmospheric corrosion tga
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
 
Ekotoksikologi bandara
Ekotoksikologi bandaraEkotoksikologi bandara
Ekotoksikologi bandara
 
Presentasi Laboratorium STTJ (Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta)
Presentasi Laboratorium STTJ (Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta)Presentasi Laboratorium STTJ (Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta)
Presentasi Laboratorium STTJ (Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta)
 
02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)
 
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.pptASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
ASESSMENT DERMAGA-JETTY-2019.ppt
 
poster
posterposter
poster
 
Proposal ta amir
Proposal ta amirProposal ta amir
Proposal ta amir
 
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
260124-PENYELIDIKAN RUSUN KOPASSUS SOLO_Rev04-3.pptx
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
 
Seminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptxSeminar Proposal.pptx
Seminar Proposal.pptx
 

Analisis Kegagalan Pipa

  • 1. ANALISIS KEGAGALAN PADA PIPA 12” 3 FASA RAMA F – RAMA P DI CNOOC SES Ltd. Raja Jovian Trisila 1306405686 Dimas Pratamawansyah Putra 1306405181 Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 2. Pendahuluan Rama F – Rama P Kegagalan J-Bow Kebocoran 8 titik Pipa Material Pipa : ERW/API 5L-X42 Outer Diameter : 12.75 inch Wall Thickness : 0.5 inch Operating Temperature : 174 °F = 78,88 °C Operation Pressure : 200 psi Velocity : 0.138 m/sec (plug) Laju Korosi : 1.9802 mm/yr = 0.05 mpy Kedalaman : 32,004 m Coating : 3 LPP Line Type : Gathering Concrete Thickness: 2,1 inch Concrete Density : 140 pcf SMYS : 42 Kpsi = 289.57 Mpa Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 3. Lingkungan Kerja pH = 9 CO2 terlarut = 73,2 mg/L Fe total = 0,737 mg/L SRB = 10 sulfate reducers/ml Quaternary Ammonium Compounds = 2,3 ppm Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Sumber data adalah hasil fluid sampling oleh Labotartorium PT. Anugrah Analisis Sempurna pada tanggal 28 November 2014
  • 4. Jalur Pipa Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 5. Kegunaan 3 Phase Mengalirkan Hasil Produksi Dari Rama F dan East Rama serta Kondensat dari Pabelokan Digunakan Pada Tahun 1982 Dengan Design Llife 20 Tahun Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Data dari PIMS bulan November 2015 89% 5% 6% Produksi Fluida Pipa Water Oil Gas
  • 6. Diagram Alir Analisis Kegagalan Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan Visual • Melakukan pengamatan dari bentuk kegagalan (morfologi) • Melihat warna dari lokasi disekitar kegagalan Pemeriksaan XRD • Mengambil sampel dari benda • Untuk mengetahui Produk Korosi berupa senyawa- senyawa yang terbentuk • Memeriksa sampai ke dalam material. Pemeriksaan SEM & EDS • SEM untuk dapat melihat mikrostruktur dari produk korosi dan mendapatkan bentuk & ukuran scale. • EDS digunakan untuk dapat mengetahui secara detail spot-spot tertentu secara kuantitatif dan kualitatif. Pemerikasaan OES Untuk mengetahui komposisi kimia yang bertujuan untuk mengecek spesifikasi material Pengujian Metalografi • Menghilangkan produk korosi karena perlu preparasi sampel • Bertujuan untuk dapat melihat fasa dan bentuk butir • Bisa juga digunakan untuk melihat microcrack Destructive Test • Bertujuan untuk melihat sifat mekanis dari material • Umumnya dilakukan uji kekerasan untuk mendapatkan nilai kekerasan • Didapatkan pula tensile strength dari tabel konversi Analisis dan Kesimpulan Rekomendasi
  • 7. Dugaan Awal CO2 Corrosion • Water cut yang relatif tinggi • Adanya kandungan CO2 dari fluid sebesar 73,2 mg/L Corrosion Under Deposit • Posisi utama terjadinya korosi yaitu di J-bow • Berdasarkan data dari PIMS kecepatan- nya rendah (0,455 ft/sec) Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia • Pipa ERW, mengalami pengelasan • Kegagalan pada pipa yang berada pada arah jam 6 SRB • Berdasarkan data PIMS didapatkan SRB sebesar 10 sulfate reducers/ml. • Namun aliran yang lambat memperkuat dugaan ini. Intergranular Corrosion SSC Corrosion • Adanya kandungan H2S dari 6 sumur Rama F dengan rata- rata sekitar 311,67 ppm. • Water cut yang relatif tinggi
  • 8. Pengamatan Visual Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia • Letak kegagalan berada pada pukul 6, dan terdiri dari 8 buah titik yang memiliki pola cukup teratur. • Kegagalan berada pada bagian J-Bow. • Jejak kegagalan berbentuk cekungan dan berjajar dengan teratur. • Hal ini mengindikasikan bahwa korosi yang terjadi karena SRB. • Adanya gap antara pit membuktikan bahwa korosi yang terjadi bukanlah disebabkan oleh erosi.
  • 9. Pengamatan Visual Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia • Pada pengamatan visual kami menemukan endapan berupa butiran coklat kehitaman . • Endapan terletak pada bagian dalam pipa arah jam 9, diduga endapan ini adalah pasir yang terbawa dari sumur minyak dan gas di Rama F dan East Rama yang lolos. • Saat pertama bocor, pipa sempat di clamp terlebih dahulu untuk mengatasi kebocorannya. • Akan tetapi, clamp tidak bertahan lama dan kemudian pipa di ganti satu segment. • Hal-hal pada pengamatan visual masih terbatas, untuk mengetahui bukti-bukti pendukung lainnya perlu dilakukan beberapa pengujian tambahan.
  • 10. Aliran Fluida Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia • Kecepatan liquid Volume liquid yang mengalir dihitung dari hasil produksi liquid dibagi dengan luas penampang pipa. Liquid per hari yang dihasilkan dari pipa tersebut adalah sebesar 9.758 bfpd atau sebesar 1.163,55 m3/day atau sekitar 0.0134 m3/s, sedangkan luas penampang pipa adalah 0,070 m2, sehingga V= Q/A = 0.0134 / 0,070 = 0.19 m/s = 0.623 ft/s Didapatkan kecepatan liquid sebesar 0.19 m/s atau 0.623 ft/s • Kecepatan gas Volume gas yang mengalir pada pipa didapatkan melaului proses perhitungan volume gas per hari yang dihasilkan dari pipa tersebut adalah 611 SCFD atau sebesar 17.301 m3/day atau sekitar 0.0002 m3/s. Dengan perthitungan dibawah ini, didapatkan kecepatan gas; V= Q x ߩstd ߩact X A = 0.0002𝑥 8 100 𝑥 0.07 = 2.2 x 10-4 m/s = 7.21 x 10-4 ft/s Didapatkan kecepatan gas sebesar 2.2 x 10-4 m/s atau 7.21 x 10-4 ft/s Kecepatan fluida dibagi menjadi dua yaitu;
  • 11. Aliran Fluida Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Dari kecepatan liquid dan gas diatas maka didapatkan jenis aliran fluida yaitu bubble walaupun aliran nya masih sangat pelan dan cenderung ke jenis stratified. Aliran Fluida yang lambat ini mampu menimbulkan deposit pada area J-Bow karena endapan yang terdapat pada fluida akan sulit untuk naik ke atas.
  • 12. Aliran Fluida Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Hal ini juga mengindikasikan terkumpulnya SRB pada J-Bow sehingga walaupun SRB hasil fluid sampling tidak signifikan tetapi jika SRB berkoloni pada J-Bow, kegagalan dapat terjadi. Perubahan yang terjadi akibat adanya perilaku korosi oleh kehadiran microbial(SRB) bisa diabaikan karena biocorrosion tidak signifikan dan tidak akan menjadi menyebabkan kegagalan. Akan tetapi, microbial yang berkoloni di permukaan material dapat menyebabkan kegagalan korosi (Hans-Curt Flemming,2000).
  • 13. Pemeriksaan XRD Deposit Putih Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (Copper (Cu)) 20 30 40 50 60 70 Counts 0 200 400 600 800 003 Fe2O3 • Karat yang terbentuk dari pipa itu sendiri dan berfungsi sebagai lapisan pelindung (scale) dari pipa tersebut. FeS • H2S rata-rata adalah sebesar 311.67 ppm. % Volume sebesar 0.0312% dan tekanan parsial nya sebesar 6.22 psi. Tekanan tersebut sudah masuk ke area SCC akan tetapi karena material ini API 5L - X42 maka hal ini dapat diabaikan karena Hardnessnya < 22 HRC. • SRB tidak signifikan, namun tempat kegagalan adalah J-Bow yang aliran nya yang stagnan sehingga bisa menyebabkan timbulnya deposit SRB. SiO2 • Butiran pasir dari sumur minyak dan tidak menyebabkan kegagalan
  • 14. Pemeriksaan XRD Deposit Hitam Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Fe3O4 • Karat yang terbentuk dari pipa itu sendiri dan berfungsi sebagai lapisan pelindung (scale) dari pipa tersebut. FeO SiO2 • Butiran pasir dari sumur minyak dan tidak menyebabkan kegagalan
  • 15. Pemeriksaan SEM Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel coklat dan sampel putih Hasil pemeriksaan sampel kotor ditampilkan pada gambar disamping ini. Pada gambar mikrostruktur sampel kotor diatas terlihat permukaan yang halus dan rata dan hal ini menunjukan karakteristik dari SRB karena struktur permukaannya yang halus. Kecenderungan SRB untuk membuat lapisan yang lebih halus Sampel kotor diambil tanpa membersihkan scale atau kotoran yang terdapat pada pipa.
  • 16. Pemeriksaan SEM Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel coklat dan sampel putih Pada gambar mikrostruktur sampel kotor hasil pemeriksaan SEM terlihat permukaan yang halus dan rata dan hal ini menunjukan karakteristik dari SRB karena struktur permukaannya yang halus. SRB cenderung untuk membuat lapisan yang lebih halus dari pada permukaan logam. (Iwona B. Beech,1999) Sebelum mengakat biofilm Sesudah mengakat biofilm
  • 17. Pemeriksaan SEM Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel coklat dan sampel putih Hasil pemeriksaan sampel bersih ditampilkan pada gambar disamping ini. Pada gambar mikrostruktur sampel bersih diatas terlihat permukaan yang tidak rata dan terlihat lubang(pit) pada beberapa titik sebagai indikasi dari kegagalan berupa pitting corrosion. Sampel bersih diambil setelah membersihkan scale atau kotoran yang terdapat pada pipa dengan mengguakan etanol.
  • 18. Pemeriksaan SEM Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel coklat dan sampel putih. Hasil pemeriksaan sampel coklat ditampilkan pada gambar disamping ini. Pada gambar mikrostruktur sampel coklat diatas terlihat permukaan yang tidak rata dan juga terdapat beberapa porous. Sampel coklat diambil dari deposit atau kotoran yang terdapat pada pipa permukaan pipa bagian dalam pada arah jam 9.
  • 19. Pemeriksaan SEM Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan SEM dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel kotor, sampel bersih, sampel coklat dan sampel putih. Hasil pemeriksaan sampel putih ditampilkan pada gambar disamping ini. Pada gambar mikrostruktur sampel putih diatas meingindikasikan tubercle-tubercle yang merupakan rumah dari SRB yang mengendap pada J-Bow. Sampel putih diambil dari deposit atau kotoran yang terdapat pada cekungan pipa tempat kebocoran bagian dalam pada arah jam 6.
  • 20. Pemeriksaan EDS Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam dan sampel putih. Sampel hitam diambil dari deposit atau kotoran yang terdapat pada pipa permukaan pipa bagian dalam pada arah jam. Element Weight% Atomic% O 38.92 65.64 Al 1.41 1.41 Si 0.81 0.78 S 9.89 8.32 Cl 0.65 0.50 Fe 48.32 23.35 Totals 100.00 • Unsur yang paling banyak adalah Fe dan O • Membentuk senyawa Fe2O3. Diperkuat dari hasil XRD • Sampel hitam yang diuji adalah karat (scale) yang terbentuk secara natural sebagai lapisan protektif dari pipa tersebut.
  • 21. Pemeriksaan EDS Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam dan sampel putih. Sampel karat logam diambil secara langsung dari material tersebut tanpa membersihkan permukaannya terlebih dahulu. • Unsur yang paling banyak adalah Fe dan O • Membentuk senyawa Fe2O3. Diperkuat dari hasil XRD • Fe2O3 adalah karat pada logam yang terbentuk secara alami sebagai lapisan protektif Element Weight% Atomic% O 16.47 39.58 Na 0.63 1.05 Al 0.79 1.13 Si 0.77 1.06 S 0.97 1.16 Cl 1.50 1.63 Ti 0.82 0.66 Fe 78.04 53.73 Totals 100.00
  • 22. Pemeriksaan EDS Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam dan sampel putih. Sampel putih diambil secara langsung dari deposit atau kotoran yang berada di sekitar daerah kegagalan, yaitu pada arah jam 6
  • 23. Pemeriksaan EDS Sampel Putih Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam dan sampel putih. Dilakukan di enam titik (spot) yang berbeda untuk mengetahui secara detail kandungan unsur secara kuantitatif pada daerah yang diduga mengandung FeS. Didapatkan unsur yang paling banyak adalah S dan Fe, kecuali pada spot 5 dan 6 didapatkan unsur Fe dan O yang paling banyak meskipun tetap ada S dalam jumlah yang cukup besar. Fe dan S pada Spot 1, 2, 3, 4 membentuk senyawa FeS seperti pada hasil pemeriksaan XRD dan hal ini mendukung dugaan pada hasil pemeriksaan SEM sampel putih berupa tubercles sebagai rumah dari SRB. Kandungan S yang tinggi merupakan hasil dari metabolisme SRB dan menyebabkan kegagalan berupa korosi lokal berbentuk lubang(pit). Sedangkan pada Spot 5 dan 6, unsur yang paling banyak ditemukan adalah Fe dan O yang membentuk senyawa Fe2O3 dan ini merupakan scale yang dibentuk oleh material pipa itu sendiri.
  • 24. Pemeriksaan EDS Sampel Putih Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Pemeriksaan EDS dilakukan pada beberapa sampel yaitu sampel hitam, sampel karat logam dan sampel putih. FeS yang dibentuk oleh SRB adalah filamen atau batang. Hal ini disebabkan karena pada Spot 1, 2, 3, 4 memiliki kandungan Sulphur yang tinggi dan bentuk stuktur mikro pada spot tersebut adalah filamen. SRB mengoksidasi besi yang terlarut di dalam larutan ferric hydrate yang tak larut yang membentuk sarung yang menutupi sel-sel dan memproduksi semacam batang berbentuk filamen. Sedangkan untuk bentuk koloni SRB nya sendiri adalah seperti lengkung setengah lingkaran. aramcoexpats.com
  • 25. Pengujian Komposisi Kimia  Pengujian dilakukan dengan menggunakan Optical Emission Spectroscopy  Lokasi titik pengujian berada di daerah terjadinya kegagalan Foto Sampel OES Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 26. Literatur Steel C Si Mn P S Cr Cu Mo V Grade Max Max Max Max Max Max Max Max Max X42 0.22 0.45 1.3 0.025 0.015 0.4 0.4 0.15 0.05 Hasil Pengujian No Fe C Si Mn P S Cr Mn 1 98,3 0,0802 0,223 1,15 0,0164 0,0051 0,0120 <0,0050 2 98,3 0,0888 0,221 1,14 0,0163 0,0045 0,0148 <0,0050 3 98,3 0,0765 0,225 1,14 0,0100 <0,0030 0,0117 <0,0050 Avg 98,3 0,0818 0,223 1,14 0,0142 0,0036 0,0129 <0,0050 Hasil OES Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 27. Hasil OES Literatur Steel C Si Mn P S Cr Cu Mo V Grade Max Max Max Max Max Max Max Max Max X42 0.22 0.45 1.3 0.025 0.015 0.4 0.4 0.15 0.05 Hasil Pengujian No Ni Al Co Cu Nb Ti V 1 0,0172 0,0480 0,0037 0,0113 0,0132 <0,0020 <0,0020 0 2 0,0172 0,0465 0,0037 0,0113 0,0124 <0,0020 <0,0020 0 3 0,0164 0,0492 0,0042 0,0126 0,0114 <0,0020 <0,0020 0 Avg 0,0169 0,0479 0,0039 0,0117 0,0124 <0,0020 <0,0020 0 Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 28. Hasil OES Literatur Steel C Si Mn P S Cr Cu Mo V Grade Max Max Max Max Max Max Max Max Max X42 0.22 0.45 1.3 0.025 0.015 0.4 0.4 0.15 0.05 Hasil Pengujian No Pb Sn B Ca Zr As Bi 1 <0,0250 <0,0020 <0,0010 0,0002 <0,0020 0,0075 0,0505 2 <0,0250 <0,0020 <0,0010 0,0003 <0,0020 0,0083 0,0497 3 <0,0250 <0,0020 <0,0010 0,0002 0,0030 <0,0050 0,0300 Avg <0,0250 <0,0020 <0,0010 0,0002 <0,0020 0,0056 0,0434 Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 29. Analisa Komposisi dari pipa API 5L X42 PSL-1 sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan di dalam literatur. Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 30. Pengujian Metalografi (Mikrostruktur)  Pengujian dilakukan dengan menggukan Optical Microscope  Perbesaran : 100x; 200x; 500x; 1000x Sampel yang telah dimounting Foto penampang atas dari sampel Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 31. Pengujian Metalografi (Mikrostruktur) Daerah Kegagalan Kondisi Normal Perbesaran 500x Zat etcha = Nital Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 32. Pemeriksaan Daerah Las Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia • Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan zat etcha • Tidak ditemukan Indikasi garis pengelasan
  • 33. Analisa  Mikrostruktur pada daerah kegagalan masih sesuai dengan kondisi normal  Fasa Gelap = Pearlite & Fasa Terang = Ferrite  Material tidak mengalami perlakuan panas ekstrem selama aplikasi  Tidak terdapat penjalaran retak pada mikrostruktur  Bukan daerah Heat Affected Zone Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 34. Pengujian Sifat Mekanik  Pengujian nilai kekerasan dilakukan dengan metode Rockwell dengan skala B (Indentor bola baja, d=1,588mm)  Nilai kekerasan rata-rata yang didapatkan = 87 HRB = 7 HRC = 172 HVN (ASTM E 140)  Nilai kekerasan masih di bawah batas minimal untuk terjadinya Sulfide Stress Cracking, yaitu 22 HRC. (NACE MR 0175) Foto Sampel Uji Keras Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 35. Analisa  Konversi nilai kekerasan menjadi nilai kekuatan tarik dilakukan dengan menggunakan rumus : 𝑻𝒆𝒏𝒔𝒊𝒍𝒆 𝑺𝒕𝒓𝒆𝒏𝒈𝒕𝒉 = 𝟎, 𝟏𝟖𝟗 𝑯𝑽𝑵 − 𝟏, 𝟑𝟖  Nilai kekuatan Tarik = 483,1 MPa  Sifat mekanik dari pipa API 5L X42 PSL-1 masih sesuai dengan literatur Grade Permissible yieldpoint ratio Minimum YieldStrength (MPa) Tensile Strength (MPa) Minimum Elongation% X42 ≤0,85 290 420-540 23 Tabel Literatur Nilai Sifat Mekanik Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • 36. Matriks Penyebab Kegagalan Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Jenis Kegagalan Pengamatan / Analisis Kemungkinan CO2 Corrosion  Tidak ditemukan siderite dalam pengujuan XRD dan SEM  Tidak terlihat crack pada hasil metalografi  Tingkat keasaman (pH) tinggi  Kegagalan berbentuk lubang yang hanya terbentuk pada arah jam 6 serta tidak menyebar.  Adanya injeksi inhibitor Quaternary Ammonium Rendah SSC Corrosion  Kegagalan tidak berbentuk retakan  Tidak ada fenomena blistering  Kegagalan berbentuk lubang yang hanya terbentuk pada arah jam 6 serta tidak menyebar.  Tidak terlihat crack pada hasil metalografi  Kekerasan material dibawah 22 HRC sehingga sulit mengalami crack Rendah Intergranular Corrosion  Tidak terlihat crack pada hasil metalografi  Kekerasan pada material merata  Daerah jam 6 bukan merupakan tempat las-an. Rendah
  • 37. Matriks Penyebab Kegagalan Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Jenis Kegagalan Pengamatan / Analisis Kemungkinan Corrosion Under Deposit  Korosi hanya terjadi pada J-Bow  Terdapat endapan hitam pada jam 8 dan endapan putih pada jam 6.  Kecepatan fluida rendah  Tidak ditemukan deposit berupa mineral seperti Na, K, dan Ca dari hasil XRD dan EDS Sedang SRB (Sulfate Reducing Bacteria)  Hasil pengujian EDS menunjukan kandungan Sulfur yang tinggi  Hasil SEM menunjukan adanya tubercle.  Hasil SEM sampel kotor lebih halus daripada sampel bersih  Kecepatan fluida rendah  Kegagalan terjadi pada daerah stagnan dimana cocok untuk bakteri melakukan metabolism  Pengujian SRB menunjukan nilai positif walaupun tidak siginifikan  Fluida mengandung air  Tidak ada injeksi biocide. Tinggi
  • 38. Kesimpulan Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kegagalan pada J-Bow adalah SRB (Sulfate Reducing Bacteria) atau Microbial Induced Corrosion. Mekanisme terjadinya Microbiological Induced Corrosion oleh SRB adalah dengan membentuk koloni bakteri pereduksi ion sulfat. Koloni tersebut akan membentuk biofilm. H2S hasil metabolisme bakteri akan berakumulasi di bawah biofilm dan akan membentuk lubang (pit). Enzim hidrogenasi yang dimiliki oleh bakteri pereduksi sulfat akan meningkatkan arus katodik pada elektroda baja dan akan meningkatkan laju korosi.
  • 39. Rekomendasi Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Dari kesimpulan diatas didapatkan penyebab kegagalan pada pipa ini adalah SRB Corrosion Rekomendasi yang kami berikan adalah:  Melakukan temporary pigging pada pipeline, bertujuan untuk membersihkan scale atau biofilm hasil pembentukan SRB.  Menginjeksi biosida, bertujuan untuk membunuh mikroorganisme.  Melakukan acid cleaning, bertujuan untuk membunuh koloni dari mikroorganisme.  Melakukan internal coating, bertujuan untuk mencegah kontak secara langsung antara material dengan mikroorganisme.
  • 40. Kerja Praktek - PID - PGF - CNOOC SES Ltd. Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia