SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PENGGUNAAN SLAG STEEL SEBAGAI
AGREGAT BETON MUTU TINGGI
DISUSUN OLEH :
ALIF LAMRA AMAL PUTRA
13 0404 115
DI SETUJUI OLEH
IR. RAHMI KAROLINA, M.T.
NIP : 198203182008122001
BIDANG STUDI STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Latar Belakang
 Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete) adalah beton yang
mempunyai karakteristik sebagai kesatuan material yang sangat padat
dengan kuat tekannya berkisar 55,5 – 200 Mpa. Beton ini memungkinkan
diciptakannya struktur beton yang ramping, ringan, juga dapat
menghemat energi dan bahan alam. Kepadatan High Strength Concrete
yang tinggi juga memberikan keuntungan bahwasanya High Strength
Concrete ini mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap serangan zat cair
ataupun gas yang berbahaya.
Latar Belakang
 Beton Mutu Tinggi umumnya di digunakan pada gedung-gedung tinggi
dan jembatan. Pada bangunan tinggi, High Strength Concrete digunakan
untuk menghemat dimensi dari kolom dan balok sehingga tersedianya
ruang yang lebih luas baik antar kolom ke kolom, maupun antar balok
yang mempengaruhi elevasi tiap lantai. Pengurangan dari dimensi
komponen struktur sendiri akan mereduksi berat strukstur sehingga beban
pada pondasi menjadi lebih ringan
Latar Belakang
 Beton dengan kekuatan yang tinggi sangat di pengaruhi oleh material penyusun pada
beton tersebut. Pada pembuatan high strength concrete, dibutuhkan material yang
berkualitas baik. Salah satu material yang memenuhi sebagai material alternatif dalam
pencapaian beton mutu tinggi adalah Slag Steel (terak baja). Slag steel adalah hasil
sampingan pembuatan baja yang diproduksi selama pemisahan molten steel (baja
lumer) dari kotoran dalam blast furnace (ruang tertutup untuk pemanasan logam atau
dapur api). Steel slag merupakan zat yang tersisa ketika baja telah diekstrak dari bijinya.
Slag Steel juga merupakan material nonmetalik dimana komponen penyusun utamanya
ialah kalsium, magnesium, dan alumanium silikat dalam beberapa kombinasi
Latar Belakang
Bagan Alir Pembuatan Baja dan Pembentukan Slag Steel
Latar Belakang
Agregat Halus Slag Steel Agregat Kasar Slag Steel
Latar Belakang
 Kandungan unsur kimia dalam slag steel
(Sumber : Labroratorium Penguji Balai Riset dan Stardisasi Industri Medan)
No. Parameter Satuan Hasil Metode
1 Timbal (Pb) Mg/kg 26,6 AAS
2 Kadmium (Cd) Mg/kg <0,003 AAS
3 Tembaga (Cu) Mg/kg 97,5 AAS
4 Kromium (Cr) Mg/kg 53,53 AAS
5 Perak (Ag) Mg/kg <0,001 AAS
6 Selenium (Se) Mg/kg <0,01 AAS
7 Barium (Ba) Mg/kg 817 AAS
8 Merkuri (Hg) Mg/kg 0,38 AAS
9 Arsen (As) Mg/kg 0,21 AAS
Latar Belakang
 Limbah slag baja yang biasanya dihasilkan oleh industri baja Indonesia
masih berbentuk bongkahan. Sehingga masih diperlukan tahapan-tahapan
lain sebelum diolah menjadi produk lain. Slag dengan ukuran bongkahan
yang besar terlebih dahulu memalui proses Crusher (pemecahan) untuk
mendapatkan ukuran agregat yang di perlukan. Dari proses Crusher
(pemecahan) slag dapat di gunakan sebagai agregat kasar maupun
agregat halus yang aman digunakan dan bernilai ekonomis.
Latar Belakang
(Sumber :Penggunaan Steel Slag dengan Variasi FAS Terhadap Kuat Tekan Beton, Hanif : 2012)
Latar Belakang
(Sumber :Penggunaan Steel Slag dengan Variasi FAS Terhadap Kuat Tekan Beton, Hanif : 2012)
Latar Belakang
 Limbah slag steel, masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Tahun 2010 produksi slag di Indonesia baru sekitar 800 ribu ton per tahun. Setiap
ton produksi baja menghasilkan 20 persen limbah slag. PT Krakatau Steel di Cilegon,
Banten adalah salah satu perusahaan pemeroduksi baja di Indonesia yang
menghasilkan setidaknya 150 ton slag setiap harinya. Agar tidak menimbulkan
pencemaran, kalangan asosiasi baja meminta pemerintah untuk memanfaatkan
limbah baja (limbah slag).
 Slag diglolongkan sebagai limbah B3 maka dalam pemanfaatannya harus mengikut
UU Lingkungann Hidup No. 32 tahun 2009, bahan slag telah dinyatakan bebas B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun), menurut The Federal Register Vol. 45 no. 98 tahun
1980, telah dilakukan pengujian terhadap bahan slag dengan metode EPA standard,
yang menyatakan slag tIdak berbahaya dengan hasil sebagai berikut : tdak mudah
terbakar, mempunyai pH 7,9 (tdak korosif), tdak bersifat reaktf dan bersifat racun
yaitu mengandung sianida atau sulfde, cairan pencuci slag (lechate) adalah 100 kali
dibawah standar air minum (persyaratan racun adalah 10 kali dibawah persyaratan
air minum). Disamping itu, Slag Steel sebagai agregat kasar pada campuran beton
diharapkan dapat menjadi solusi dalam pencapaian beton mutu tinggi yang ramah
lingkungan dan ekonomis.
Latar Belakang
 Saat ini di Indonesia pemanfaatan Slag Steel telah mulai di kembangkan
dan di terapkan di bidang perkerasan. Spesifikasi pendesainan perkerasan
dengan menggunakan slag sebagai material penyusunnya juga sedang di
galakkan oleh Pusjatan. Melalui penelitian ini diharapkan pengoptimalan
Slag Steel dapat di kembangkan pada bidang konstruksi beton terkhusus
beton mutu tinggi.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan akhir yang diharapakan oleh penulis adalah :
 Mendesain beton mutu tinggi dengan 100% material Slag Steel sebagai
agregat kasar dan agregat halus
 Mengetahui perilaku mekanik beton mutu tinggi dengan Slag Steel
sebagai agregat dan agregat halus dan membandingkan dengan beton
konvensional. Perilaku mekanik yang diteliti meliputi : kuat tekan, kuat
tarik belah, flexture test dan absorbsi.
 Mengetahui setting time beton mutu tinggi menggunakan slag steel
sebagai agregat penyusun beton.
Batasan Masalah
Batasan batasan masalah dalam penelitian meliputi :
1. Mutu beton yang direncanakan adalah 80 Mpa
2. Penggunaan 100 % Slag Steel sebagai agregat kasar dan agragat halus
dalam penyusun beton.
3. Penggunaan admixture Superplasticizer pada campuran beton
4. Penambahan additive abu sinabung pada campuran beton
5. Benda uji yang digunakan antara lain :
1. Silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm
2. Benda uji balok dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 75 cm
Batasan Masalah
6. Perawatan (Curing) beton dengan cara perendaman air
7. Pengujian kuat tekan dilakukan pada beton umur 24 jam, 7 hari, 14 hari,
21 hari dan 28 hari
8. Pengujian kuat tarik belah dilakukan pada beton umur 28 hari
9. Pengujian flexture test beton dilakukan setalah beton umur 28 hari
Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini adalah kajian
eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa (Beton) Departemen Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, tahap-tahap penelitian
sebeagai berikut :
1. Penyediaan bahan-bahan penyusun seperti semen, slag steel agregat
Halus, slag steel agregat kasar, bahan admixture superplasticizer, bahan
additive abu sinabung.
2. Pemeriksaan bahan penyusun beton mutu tinggi :
 Analisa ayakan agregat kasar Slag Steel
 Analisa ayakan agregat halus Slag Steel
 Pemeriksaan Absorbsi Slag Steel
Metodologi Penelitian
3. Pembuatan benda uji silinder diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, dengan
jumlah
Metodologi Penelitian
4. Pembuatan benda uji balok dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 75 cm dengan
jumlah
5. Pengujian berat isi, porositas dan absorbsi beton mutu tinggi
6. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah menggunakan benda uji silinder
pada beton umur 28 hari
7. Pengujian flexture test menggunakan benda uji balok pada beton umur 28
hari
Flowchart Penelitian
Mulai
Perumusan Masalah
Studi Literatur Terkait
Persiapan Bahan
Perencanaan Mix Design
Abu Sinabung
Semen Tipe 1
Slag Steel Pasir
Kerikil Superplasticizer
Flowchart Penelitian
Beton Slag
Beton
Konvensional
Pengujian Benda Uji meliputi :
• Pengujian kuat tekan beton umur 24 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari
• Pengujian kuat tarik belah beton umur 28 hari
• Pengujian Flexture Test beton umur 28 hari
Analisis dan pengolahan data hasil pengujian, meliputi :
• Analisa perbandingan setting time beton slag dan beton konvensional
• Analisa perbandingan elastisitas beton slag dan beton konvensional
• Analisa perbandingan modulus fraktur beton slag dan beton konvensional
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Selesai
Percobaan
 Pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi campuran
1. Beton Slag dengan 100 % slag stell pada agregat kasar dan 100% slag steel
pada agregat halus.
2. Beton Konvensional dengan agregat standar kerikil dan pasir
Percobaan
 Pengujian slump flow untuk mengetahui tingkat kemudahan pengerjaaan
(workability) akibat penggunaan slag steel sebagai agregat dan bahan
campur superplasticizer.
 Pengujian kuat tekan beton mutu tinggi pada 24 jam, 7 hari, 14 hari, 21
hari, 28 hari.
 Pengujian kuat tarik belah beton mutu tinggi pada beton umur 28 hari
 Pengujian flaxture test pada balok beton mutu tinggi dengan umur 28 hari.
Daftar Pustaka
 Gustafson, David P., et al, 1990, Specifications for Structural Concrete for Buildings, USA : American
Concrete Institute
 Hanif. 2012, Penggunaan Slag Steel dengan Variasi FAS terhadap kuat tekan beton, REINTEK. Volume 7,
No.2, ISSN 1907-5030 . Oktober 2016
 Li, Zongjin, Dr., 2011, Advanced Concrete Technology. USA : John Wiley & Sons Inc.
 Mehta, P. Kumar and Monteiro, Paulo J. M., 2014. Concrete : Microstructure, Properties, and Materials,
Fourth Edition., USA : McGraw-Hill Education
 Mindess, Sidney and Young J. Francis., 1981, Concrete, USA : Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, N. J.
 Neville A. M., 1977, Properties of Concrete, Great Britain : The Pitman Press
 Pujianto, As’at. November 2011, Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplasticizer dan Aditif Silica
Fume. Semesta Teknika. Volume 14, No.2, 177-185. Oktober 2016
 Pujianto, As’at. November 2010, Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplasticizer dan Fly Ash.
Semesta Teknika. Volume 13, No.2, 171-180. Oktober 2016
 Gunawan, G., Oetojo, Pantja Dharma., Kusminingrum, Nanny., Rahmawati. Tri., dan Leksminingsih.
2011. Pemanfaatan Slag Baja Untuk Teknologi Jalan yang Ramah Lingkungan. Bandung : Pusat Penelitian
dan Pengembangan Jalan dan Jembatan.

More Related Content

Similar to Seminar Proposal.pptx

1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdfQurniaSari1
 
Daftar Riwayat Hidup ari baru
Daftar Riwayat Hidup ari baruDaftar Riwayat Hidup ari baru
Daftar Riwayat Hidup ari baruari aftiarto
 
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxTeknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxhabibi479535
 
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2Irfan Ibrahim
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanismailacox.blogspot.com
 
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...Sumarno Feriyal
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunanagusalrassed
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuGenteng Beton Pelita Mas
 
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptAndin60
 
201608-04-01-Teknologi Corrugated Mortar Busa.pdf
201608-04-01-Teknologi Corrugated Mortar Busa.pdf201608-04-01-Teknologi Corrugated Mortar Busa.pdf
201608-04-01-Teknologi Corrugated Mortar Busa.pdfIstiHaryanto2
 

Similar to Seminar Proposal.pptx (20)

1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN  BTN  BRTL ).pdf
1c. PENDAHULUAN ( PENGERTIAN BTN BRTL ).pdf
 
586 2181-1-pb
586 2181-1-pb586 2181-1-pb
586 2181-1-pb
 
205 m
205 m205 m
205 m
 
Daftar Riwayat Hidup ari baru
Daftar Riwayat Hidup ari baruDaftar Riwayat Hidup ari baru
Daftar Riwayat Hidup ari baru
 
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxTeknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
 
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
 
pptsempro.pptx
pptsempro.pptxpptsempro.pptx
pptsempro.pptx
 
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan KonstruksiTugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
 
Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 editBab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
Bab 1 sd 4 kel 2 tbk2 edit
 
Metode pengujian korosi
Metode pengujian korosiMetode pengujian korosi
Metode pengujian korosi
 
3600 5117-1-sm
3600 5117-1-sm3600 5117-1-sm
3600 5117-1-sm
 
PPT SEMHAS DEBBY.pptx
PPT SEMHAS DEBBY.pptxPPT SEMHAS DEBBY.pptx
PPT SEMHAS DEBBY.pptx
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.pptilmu-bahan-beton-2a.ppt
ilmu-bahan-beton-2a.ppt
 
201608-04-01-Teknologi Corrugated Mortar Busa.pdf
201608-04-01-Teknologi Corrugated Mortar Busa.pdf201608-04-01-Teknologi Corrugated Mortar Busa.pdf
201608-04-01-Teknologi Corrugated Mortar Busa.pdf
 

Recently uploaded

QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (9)

QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 

Seminar Proposal.pptx

  • 1. PENGGUNAAN SLAG STEEL SEBAGAI AGREGAT BETON MUTU TINGGI DISUSUN OLEH : ALIF LAMRA AMAL PUTRA 13 0404 115 DI SETUJUI OLEH IR. RAHMI KAROLINA, M.T. NIP : 198203182008122001 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
  • 2. Latar Belakang  Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete) adalah beton yang mempunyai karakteristik sebagai kesatuan material yang sangat padat dengan kuat tekannya berkisar 55,5 – 200 Mpa. Beton ini memungkinkan diciptakannya struktur beton yang ramping, ringan, juga dapat menghemat energi dan bahan alam. Kepadatan High Strength Concrete yang tinggi juga memberikan keuntungan bahwasanya High Strength Concrete ini mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap serangan zat cair ataupun gas yang berbahaya.
  • 3. Latar Belakang  Beton Mutu Tinggi umumnya di digunakan pada gedung-gedung tinggi dan jembatan. Pada bangunan tinggi, High Strength Concrete digunakan untuk menghemat dimensi dari kolom dan balok sehingga tersedianya ruang yang lebih luas baik antar kolom ke kolom, maupun antar balok yang mempengaruhi elevasi tiap lantai. Pengurangan dari dimensi komponen struktur sendiri akan mereduksi berat strukstur sehingga beban pada pondasi menjadi lebih ringan
  • 4. Latar Belakang  Beton dengan kekuatan yang tinggi sangat di pengaruhi oleh material penyusun pada beton tersebut. Pada pembuatan high strength concrete, dibutuhkan material yang berkualitas baik. Salah satu material yang memenuhi sebagai material alternatif dalam pencapaian beton mutu tinggi adalah Slag Steel (terak baja). Slag steel adalah hasil sampingan pembuatan baja yang diproduksi selama pemisahan molten steel (baja lumer) dari kotoran dalam blast furnace (ruang tertutup untuk pemanasan logam atau dapur api). Steel slag merupakan zat yang tersisa ketika baja telah diekstrak dari bijinya. Slag Steel juga merupakan material nonmetalik dimana komponen penyusun utamanya ialah kalsium, magnesium, dan alumanium silikat dalam beberapa kombinasi
  • 5. Latar Belakang Bagan Alir Pembuatan Baja dan Pembentukan Slag Steel
  • 6. Latar Belakang Agregat Halus Slag Steel Agregat Kasar Slag Steel
  • 7. Latar Belakang  Kandungan unsur kimia dalam slag steel (Sumber : Labroratorium Penguji Balai Riset dan Stardisasi Industri Medan) No. Parameter Satuan Hasil Metode 1 Timbal (Pb) Mg/kg 26,6 AAS 2 Kadmium (Cd) Mg/kg <0,003 AAS 3 Tembaga (Cu) Mg/kg 97,5 AAS 4 Kromium (Cr) Mg/kg 53,53 AAS 5 Perak (Ag) Mg/kg <0,001 AAS 6 Selenium (Se) Mg/kg <0,01 AAS 7 Barium (Ba) Mg/kg 817 AAS 8 Merkuri (Hg) Mg/kg 0,38 AAS 9 Arsen (As) Mg/kg 0,21 AAS
  • 8. Latar Belakang  Limbah slag baja yang biasanya dihasilkan oleh industri baja Indonesia masih berbentuk bongkahan. Sehingga masih diperlukan tahapan-tahapan lain sebelum diolah menjadi produk lain. Slag dengan ukuran bongkahan yang besar terlebih dahulu memalui proses Crusher (pemecahan) untuk mendapatkan ukuran agregat yang di perlukan. Dari proses Crusher (pemecahan) slag dapat di gunakan sebagai agregat kasar maupun agregat halus yang aman digunakan dan bernilai ekonomis.
  • 9. Latar Belakang (Sumber :Penggunaan Steel Slag dengan Variasi FAS Terhadap Kuat Tekan Beton, Hanif : 2012)
  • 10. Latar Belakang (Sumber :Penggunaan Steel Slag dengan Variasi FAS Terhadap Kuat Tekan Beton, Hanif : 2012)
  • 11. Latar Belakang  Limbah slag steel, masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Tahun 2010 produksi slag di Indonesia baru sekitar 800 ribu ton per tahun. Setiap ton produksi baja menghasilkan 20 persen limbah slag. PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten adalah salah satu perusahaan pemeroduksi baja di Indonesia yang menghasilkan setidaknya 150 ton slag setiap harinya. Agar tidak menimbulkan pencemaran, kalangan asosiasi baja meminta pemerintah untuk memanfaatkan limbah baja (limbah slag).  Slag diglolongkan sebagai limbah B3 maka dalam pemanfaatannya harus mengikut UU Lingkungann Hidup No. 32 tahun 2009, bahan slag telah dinyatakan bebas B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), menurut The Federal Register Vol. 45 no. 98 tahun 1980, telah dilakukan pengujian terhadap bahan slag dengan metode EPA standard, yang menyatakan slag tIdak berbahaya dengan hasil sebagai berikut : tdak mudah terbakar, mempunyai pH 7,9 (tdak korosif), tdak bersifat reaktf dan bersifat racun yaitu mengandung sianida atau sulfde, cairan pencuci slag (lechate) adalah 100 kali dibawah standar air minum (persyaratan racun adalah 10 kali dibawah persyaratan air minum). Disamping itu, Slag Steel sebagai agregat kasar pada campuran beton diharapkan dapat menjadi solusi dalam pencapaian beton mutu tinggi yang ramah lingkungan dan ekonomis.
  • 12. Latar Belakang  Saat ini di Indonesia pemanfaatan Slag Steel telah mulai di kembangkan dan di terapkan di bidang perkerasan. Spesifikasi pendesainan perkerasan dengan menggunakan slag sebagai material penyusunnya juga sedang di galakkan oleh Pusjatan. Melalui penelitian ini diharapkan pengoptimalan Slag Steel dapat di kembangkan pada bidang konstruksi beton terkhusus beton mutu tinggi.
  • 13. Tujuan Penelitian Adapun tujuan akhir yang diharapakan oleh penulis adalah :  Mendesain beton mutu tinggi dengan 100% material Slag Steel sebagai agregat kasar dan agregat halus  Mengetahui perilaku mekanik beton mutu tinggi dengan Slag Steel sebagai agregat dan agregat halus dan membandingkan dengan beton konvensional. Perilaku mekanik yang diteliti meliputi : kuat tekan, kuat tarik belah, flexture test dan absorbsi.  Mengetahui setting time beton mutu tinggi menggunakan slag steel sebagai agregat penyusun beton.
  • 14. Batasan Masalah Batasan batasan masalah dalam penelitian meliputi : 1. Mutu beton yang direncanakan adalah 80 Mpa 2. Penggunaan 100 % Slag Steel sebagai agregat kasar dan agragat halus dalam penyusun beton. 3. Penggunaan admixture Superplasticizer pada campuran beton 4. Penambahan additive abu sinabung pada campuran beton 5. Benda uji yang digunakan antara lain : 1. Silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm 2. Benda uji balok dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 75 cm
  • 15. Batasan Masalah 6. Perawatan (Curing) beton dengan cara perendaman air 7. Pengujian kuat tekan dilakukan pada beton umur 24 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari 8. Pengujian kuat tarik belah dilakukan pada beton umur 28 hari 9. Pengujian flexture test beton dilakukan setalah beton umur 28 hari
  • 16. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa (Beton) Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, tahap-tahap penelitian sebeagai berikut : 1. Penyediaan bahan-bahan penyusun seperti semen, slag steel agregat Halus, slag steel agregat kasar, bahan admixture superplasticizer, bahan additive abu sinabung. 2. Pemeriksaan bahan penyusun beton mutu tinggi :  Analisa ayakan agregat kasar Slag Steel  Analisa ayakan agregat halus Slag Steel  Pemeriksaan Absorbsi Slag Steel
  • 17. Metodologi Penelitian 3. Pembuatan benda uji silinder diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, dengan jumlah
  • 18. Metodologi Penelitian 4. Pembuatan benda uji balok dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 75 cm dengan jumlah 5. Pengujian berat isi, porositas dan absorbsi beton mutu tinggi 6. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah menggunakan benda uji silinder pada beton umur 28 hari 7. Pengujian flexture test menggunakan benda uji balok pada beton umur 28 hari
  • 19. Flowchart Penelitian Mulai Perumusan Masalah Studi Literatur Terkait Persiapan Bahan Perencanaan Mix Design Abu Sinabung Semen Tipe 1 Slag Steel Pasir Kerikil Superplasticizer
  • 20. Flowchart Penelitian Beton Slag Beton Konvensional Pengujian Benda Uji meliputi : • Pengujian kuat tekan beton umur 24 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari • Pengujian kuat tarik belah beton umur 28 hari • Pengujian Flexture Test beton umur 28 hari Analisis dan pengolahan data hasil pengujian, meliputi : • Analisa perbandingan setting time beton slag dan beton konvensional • Analisa perbandingan elastisitas beton slag dan beton konvensional • Analisa perbandingan modulus fraktur beton slag dan beton konvensional Penarikan Kesimpulan dan Saran Selesai
  • 21. Percobaan  Pembuatan beton mutu tinggi dengan variasi campuran 1. Beton Slag dengan 100 % slag stell pada agregat kasar dan 100% slag steel pada agregat halus. 2. Beton Konvensional dengan agregat standar kerikil dan pasir
  • 22. Percobaan  Pengujian slump flow untuk mengetahui tingkat kemudahan pengerjaaan (workability) akibat penggunaan slag steel sebagai agregat dan bahan campur superplasticizer.  Pengujian kuat tekan beton mutu tinggi pada 24 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari.  Pengujian kuat tarik belah beton mutu tinggi pada beton umur 28 hari  Pengujian flaxture test pada balok beton mutu tinggi dengan umur 28 hari.
  • 23. Daftar Pustaka  Gustafson, David P., et al, 1990, Specifications for Structural Concrete for Buildings, USA : American Concrete Institute  Hanif. 2012, Penggunaan Slag Steel dengan Variasi FAS terhadap kuat tekan beton, REINTEK. Volume 7, No.2, ISSN 1907-5030 . Oktober 2016  Li, Zongjin, Dr., 2011, Advanced Concrete Technology. USA : John Wiley & Sons Inc.  Mehta, P. Kumar and Monteiro, Paulo J. M., 2014. Concrete : Microstructure, Properties, and Materials, Fourth Edition., USA : McGraw-Hill Education  Mindess, Sidney and Young J. Francis., 1981, Concrete, USA : Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, N. J.  Neville A. M., 1977, Properties of Concrete, Great Britain : The Pitman Press  Pujianto, As’at. November 2011, Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplasticizer dan Aditif Silica Fume. Semesta Teknika. Volume 14, No.2, 177-185. Oktober 2016  Pujianto, As’at. November 2010, Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplasticizer dan Fly Ash. Semesta Teknika. Volume 13, No.2, 171-180. Oktober 2016  Gunawan, G., Oetojo, Pantja Dharma., Kusminingrum, Nanny., Rahmawati. Tri., dan Leksminingsih. 2011. Pemanfaatan Slag Baja Untuk Teknologi Jalan yang Ramah Lingkungan. Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan.