SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
GUBERNUR JAWA BARAT
:4601 2107 /Hukham
: Penting
: 1 (satu) berkas
: Permohonan Penetapan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) di
Wilayah Provinsi Jawa Barat
Bandung, 30 April 2020
Kepada:
Yth. Menteri Kesehatan
Jakarta
di
Sehubungan dengan penyebaran Coronavirus Drsease 2019 (Covid-
19) yang semakin luas di wilayah Provinsi Jawa Barat, serta
menindaklanjuti kesepakatan dengan para BupatiMali Kota di wilayah
Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan optimalisasi penanggulangan
Covid-19, bersama ini kami mohon perkenan Menteri Kesehatan untuk
menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah
Provinsi Jawa Barat.
Sehubungan dengan haltersebut, kami lampirkan kajian PSBB yang di
dalamnya terdapat data pendukung sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala
Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Drsease 2019
(Covid-19), berupa:
1. Peningkatan jumlah kasus menurut waktu;
2. Penyebaran kasus menurut waktu;
3. Kejadian transmisi lokal; dan
4. Kesiapan daerah tentang aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar
rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran dan
operasionalisasi jaring pengaman sosial, dan aspek keamanan.
Demikian kami sampaikan, atas perkenannyadiucapkan terima kasih.
BARAT,
KAMIL
Tembusan Yth.:
1. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019
(covrD-1e).
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat.
J a I a n D ipone goro N omo r 22 Telepon (O22) 423244842333/7 4230963
Faksimil: (02214203/,50 Website: www.jabarprov.go.id. Email: info@abarprov.go.id
Bandung-40115
DOKUMEN KEBUAKAN
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR
DI WILAYAH JAWA BARAT
DALAM U PAYA PERCE PATAN PENANGG U IANGAN COY'D.l9
DI PROVINSI JAWA BARAT
DISUSUN OLEH :
DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOTOGI
GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGGULANGAN COVI D-Ig
DI PROVINSI JAWA BARAT
};t
I
RISEI
LAMPIRAN
NOMOR
TANGGAL
TENTANG
: /Hukham
: April2020
: Dokumen Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ProvinsiJawa Barat
KAIAN PEMBATASAN SOS|AT BERSKALA BESAR (PSBB)
DIWIIAYAH JAWA BARAT
DAIAM UPAYA PERCEPATAN PENANGGUI.ANGAN COVID-l9
DI PROVINSI JAWA BARAT
I. IATAR BEIAKANG
Pergerakan jumlah kasus konfirmasi positif Coronovirus Diseose (COVID-191 semakin
meningkat. Pada tanggal 26 April 2020 jumlah kasus positif COVIO-|9 terkonfirmasi di dunia telah
mencapai 2.989.42O kasus dan di lndonesia sebanyak 8.882 kasus. Artinya, hanya dalam 57 hari
sejak kasus petama telah terjadi peningkatan kasus positif dengan rata-rata 155 kasus per hari di
lndonesia. Demikian halnya dengan Jawa Barat, sejak tanggal 5 Maret 2020, kasus telah bertambah
dari 3 menjadi 912 kasus positif COVID-L9 pada 26 April 2020. Rata-rata peningkatan kasus positif
COVIAL9 di wilayah Jawa Barat periode 15 Maret 2020 hingga 25 April 2020 mencapai 22 kasus
baru per harinya dalam 40 hari terakhir dengan angka kematian sebanyak 77 orang dan sembuh
sebanyak 93 orang.
COVID-L9 telah menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari
Badan Kesehatan Dunia/World Health Orgonizotion (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang
menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan terjadi
importasi di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-L9 sebagai Public
Heolth Emergency of lnternotional Concern (PHElCl/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang
Meresahkan Dunia (KKMMD).
Seiring dengan meningkatnya pertambahan kasus positif COVID-I9 di lndonesia, beberapa
wilayah telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, termasuk wilayah Bodebek
dan Bandung Raya di Provinsi Jawa Barat. PSBB di kedua wilayah ini dilakukan sebagai salah satu
antisipasi untuk memutus mata rantai COVID-L9 diJawa Barat. Pada 26 April 2020, Jawa Barat telah
menyumbang LO,27 persen jumlah kasus positif di lndonesia. Kasus terbesar terjadi di di kedua
wilayah ini.
Namun demikian, setelah beberapa hari pemberlakuan kebijakan PSBB di Bodebek maupun
Bandung Raya, tingkat kasus positif COVID-L9 tetap bertambah. Berdasarkan tren data kumulatif
1Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
atau harian kasus positif COVID-L9 di Jawa Barat menunjukkan potensi penambahan kasus positif
akan terus berjalan, dengan sebaran kasus semakin meluas ke hampir seluruh wilayah Jawa Barat.
Permasalahan ini semakin meningkat seiring dengan tingginya mobilitas penduduk Jawa
Barat. Hasil analisis waze menggambarkan bahwa terjadi penurunan tingkat kemacetan pada Bulan
maret, namun pada masa pemberlakukan PSBB di Bodebektidak terlihat perubahan yang siginifikan.
Permasalahan COVID-19 tidak lepas dari permasalahan pergerakan orang, oleh karena itu
Pembatasan Sosial Berskala Besar kurang efektif jika dilakukan secara parsial. Oleh karena itu
Pembatasan Sosial Berskala Besar penting untuk dilakukan di seluruh Provinsi Jawa Barat. Langkah
ini merupakan upaya percepatan penanggulangan COVID-19 di Jawa Barat termasuk di lndonesia.
II. DASAR HUKUM
Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar ProvinsiJawa Barat dilakukan berdasarkan :
1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 1 Tahun 2020
Tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Coronovirus Diseose 2019 (COVID-L9I dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Mem ba haya kan Perekonomian Nasional dan/atau Stabi litas Sistem Keuangan;
2. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corono Virus Diseose 2079 (COVID-tgl;
3. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat akibat Coronovirus Diseose 2OL9 (COVID -L9l;
4. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor
7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19;
5. lnstruksi Presiden Republik lndonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Refocusing Realokasi
Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan Corono
Virus Deseose 2OL9 (COVID-L9I;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corono Virus Diseose
20L9;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan
Penanganan Corono Virus Disease 2OL9 (COVID-L9I di Lingkungan Pemerintah Daerah;
8. Keputusan Menteri Keuangan No 5/KM 7/2020 Tentang Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik
Bidang Kesehatan dan Dana Opersional Kesehatan Penanganan Corono Virus Diseose 2019
(covtD-Lel;
2Kajian PSBB di Wil,ayah Jawa Barat
9. Keputusan Menteri Keuangan S-239/MK.02/ 2O2O Tentang lnsentif Bulanan dan Santunan
Kematian BagiTenaga Kesehatan yang Menangani COVIDL9;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.OZMenkes/215/2020Tentang Pemanfaatan Dana
Alokasi Khusus Bidang Kesehatan untuk Pencegahan dan/ atau penanganan COVID-L9 T.A.
2020;
11. lnstruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Penyebaran dan
Percepatan Penanganan Corono Virus Disease 2079 di Lingkungan Pemerintah Daerah;
12. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-247/MK.O7(2O2O tentang Penghentian Proses
Pengadaan Barang dan Jasa Dana Alokasi Khusus Fisik T.A 2020;
13. Keputusan Kepala BNPB No. 13.A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu
Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di lndonesia;
L4. Keputusan Gubernur Jawa Barat No.443/Kep.241-Hukhaml2O2O tentang Perubahan Kedua
tentang Gugus Tugas Percepatan Penanggulanan Coronovirus Diseose 2OL9 (COVID-L9) diJawa
Barat;
lll. Gambaran Geografi dan Demografi Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat terletak pada posisi antara 5o50'-7o5d Lintang Selatan dan
104o48'108o48'BujurTimur. LuaswilayahJawa Baratadalah berupa daratan seluas 35.377,76kmZ.
Wilayah administrasi ProvinsiJawa Barat terdiri dari 18 wilayah kabupaten dan 9 kota.
Secara geografis memiliki batas wilayah sebagai berikut:
o Sebelah utara, dengan LautJawa
o Sebelah timur, dengan ProvinsiJawa Tengah
o Sebelah selatan, dengan Samudera Hindia
o Sebelah barat, dengan Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta
Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi menjadi 27 kabupaten/kota
meliputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang,
Kabupaten lndramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Punrakarta, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota
Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar
serta terdiri dari 526 kecamatan, 541 kelurahan, dan 5321 desa.
3Kajian PSBB di Witrayah Jawa Barat
Gambar 1. Peta Administratif ProvinsiJawa Barat
Sumber: Boppedo Provinsi Jowo Borot
Berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat
sebanyak 49.935.858 jiwa atau 18,42 persen penduduk nasional. Proporsi penduduk laki-laki
sebesar 50,50 persen (25.255.315 jiwa) dan perempuan 49,40 persen yaitu sebesar 24.67O.543 jiwa
(Badan Pusat Statistik, Proyeksi Penduduk Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat Hasil Sensus
Penduduk 2010). Besarnya persentase penduduk lndonesia yang tinggal di Jawa Barat, maka
menjadi persoalan strategis ketika wabah COVID-L9 melanda Jawa Barat. Apalagi tingkat kepadatan
penduduk di Jawa Barat cukup tinggi, yaitu mencapai 1.394 jiwa per kilometer.
Gambar 2. Peta Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota di Jawa Barat, 2019
Kepadatan Penduduk
(Jiwa/km2)
3!r5 -'roor.tml - t6tc
tGr3 - 3AGG
3A6A - 9St5
g3a5 - {55,Gf
Sumber: Jawa Barat Dalam Angko, BPS, diolah
Dalam kaitan dengan wabah penyakit tingkat kepadatan suatu wilayah memberikan
peluang untuk persebaran wabah semakin cepat. Jika diperhatikan Gambar 2 di atas menunjukkan
tingkat kepadatan penduduk di wilayah Bodebek dan Bandung Raya relatif padat, dimana sudah
4
SUMEDAN
KAB
XAB, CIAN,'UR
KAB-
Kajian PfiBB di Wilayah Jawa Barat
il'
I
KAB- GARUT
lebih dari 1.500 jiwa per kilometer. Kepadatan tertinggi di Kota Bandung, Kota Depok dan Kota
Bekasi, sejalan dengan tingginya kasus positif COVID-L9 di wilayah ini. Rata-rata kepadatan
penduduk diJawa Barat merupakan salah satu faktor ancaman penyebaran COVID-|9.
Penduduk Provinsi Jawa Barat sebagian besar merupakan penduduk usia produktif, yaitu
berada pada rentang usia 15 - 55 tahun. Penduduk usia produktif Provinsi Jawa Barat mencapai
57,39 persen dari total penduduk. Hal ini menunjukkan tingginya angka kelompok kerja dan
berhubungan pula dengan mobilisasi penduduk di wilayah Provinsi Jawa Barat. Merujuk pada
komposisi penduduk, penduduk usia lanjut (lansia, 65 tahun ke atas) di Provinsi Jawa Barat yang
rentan terinfeksi COVID-L9 mencapai 2.408.260 jiwa atau 4,82 persen dari total penduduk Jawa
Barat.
Proporsi kelompok usia lanjut yang cukup tinggi berkisar antara 7,14 - 8,75 persen terdapat
diwilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan,
Kabupaten Majalengka, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Subang. Uniknya,
wilayah kabupaten/kota di atas bukan termasuk wilayah yang penemuan kasus positifnya cukup
tinggi. Komposisi demografi penduduk Provinsi Jawa Barat menurut kelompok umur dapat
dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Komposisi Demografi Penduduk ProvinsiJawa Barat
Menurut Kelompok Umur, Tahun 2020
75+ I 741,388
70-74
-
690,9A2
975,970
7,375,334
1,931,335
2,493,273
3,051,358
3,588,334
3,ggo,74g
4,163,450
4,202,031
4,345,577
4,520,746
4,535,267
4,555,992
0 500000 1000000 1s00000 2000000 2500000 3000000 3s00000 4000000 4500000 s000000
Sumber : Badon Pusat Statistik
65-69
60-il
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20 -24
15-19
10-14
5-9
0-4
5Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
Tingginya usia produktif di wilayah Provinsi Jawa Barat berdampak pada tingkat mobilitas
dan pergerakan manusia yang tinggi di wilayah ini. Mobilitas penduduk Jawa Barat dengan DKI
Jakarta, Banten, maupun Jawa Tengah sangat tinggi. DKI Jakarta merupakan pusat episentrum
COVID-L9 di lndonesia. Sampai dengan tanggal 25 April 2020, jumlah kasus positif terkonfirmasi
telah mencapai 3.798 kasus atau 42,76 persen terhadap total kasus positif nasional. Kondisi ini
tentunya memberikan dampak pada penyebaran wabah di Jawa Barat terutama wilayah yang
berbatasan dengan DKI Jakarta.
Pergerakan penduduk Bodebek ke DKI Jakarta sebagai pusat episentrum kasus positif
COVID-L9 di lndonesia sangat besar. Data Statistik KomuterJabodetabek2OL4 menunjukkan bahwa
sebanyak 12,55 persen penduduk Bodebek adalah penduduk komuter (BPS, hasil Survei Komuter
Jabodetabek 2014). Dari 12,65 persen penduduk yang melakukan aktivitas komuter ini, sebanyak
59,31 persen melakukan komuter ke wilayah DKI Jakarta. Artinya 59,31 persen penduduk komuter
di Bodebek merupakan penglaju dalam kesehariannya ke DKI Jakarta, baik untuk bekerja, sekolah,
maupun aktivitas lainnya. Transportasi pun sangat terbuka di wilayah ini.
Demikian halnya mobilitas penduduk Jawa Barat dengan Provinsi Banten dan Provinsi Jawa
Tengah, terutama di wilayah perbatasan. Sampai dengan 26 April 2020, kasus positif terkonfirmasi
sebanyak il9 di Jawa Tengah dan 370 di Banten. Hal ini tentunya perlu menjadi kewaspadaan
terhadap impofted coses COVID-19 dari provinsi sekitar Jawa Barat. Belum lagi ditambah dengan
mobilitas tinggi penduduk antar wilayah di Jawa Barat. Bandung Raya misalnya, memiliki tingkat
mobilitas penduduk yang tinggi.
Tingginya usia produktif di wilayah Bandung Raya dan Bodebek berdampak pula pada
tingkat mobilitas dan pergerakan manusia yang tinggi di wilayah ini. Mobilitas penduduk yang tinggi
dan transportasi yang sangat terbuka dari kedua wilayah ini ke wilayah lain di provinsi Jawa Barat
berpotensi untuk mengakibatkan tingginya risiko penularan kasus COVID-L9, terutama dengan
adanya kebiasaan perilaku "mudiK di masyarakat.
Selain itu, terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara proporsi kelompok usia
lanjut dengan jumlah kasus positif COVID-L9. Wilayah dengan jumlah kasus COVI&19 yang tinggi
umumnya daerah perkotaan relatif memiliki proporsi kelompok usia lanjut yang lebih rendah,
begitu pula sebaliknya. Sehingga, perilaku "mudik" masyarakat yang bertepatan dengan ldul Fitri
2020 dan mobilitas penduduk perlu sangat diwaspadaiterutama dari wilayah Bodebek dan Bandung
Raya menuju wilayah kabupaten kota lainnya yang relatif berisiko rendah dalam pemetaan epidemi
COVID-L9 diJawa Barat. Hal ini mengakibatkan tingginya risiko penularan COVID-19 antar wilayah di
Jawa Barat. Oleh karena itu pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi Jawa Barat
penting dilakukan untuk memutus mata rantai penularan COVID-L9 di Jawa Barat.
6Kqiian PSBB di Wilayah Jawa Barat
IV. KAIIAN EPIDEMIOLOGI
4.L Peningkatan Jumlah Kasus Berdasarkan Waktu
Jumlah kasus positif COVID-9 di wilayah Jawa Barat pertama kali terdeteksi di Kota Depok
(2 kasus) pada tanggal 2 Maret 2020. Jumlah kasus terus bertambah dan menyebar ke wilayah
kabupaten kota lainnya. Hingga tanggal 24 Aprrl2020, kasus positif COVID-L9 di Jawa Barat telah
mencapai 818 kasus. Rata-rata peningkatan jumlah kasus positif CAWD-L9 periode 2 Maret hingga
24 April 2020 sebesar L4,6 persen. Lonjakan jumlah kasus terjadi pada tanggal 18 Maret 2O2O - 25
Maret 2O2O, yaitu dari 22 kasus menjadi 71 kasus (meningkat 2AO%1, dan tanggal 25 Maret 2O2O -
31 Maret 2020 dari 71 kasus menjadi 152 kasus (meningkat 1 kali lipat). Selanjutnya, terjadi
penambahan lebih dari 100 kasus dari tanggal 31 Maret 2020 hingga tanggal 24 April 2020. Tren
jumlah kumulatif kasus COVlD-tg di Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 4 sampai dengan
Gambar 7.
Gambar 4. Tren Jumlah Kumulatif Kasus Positil COVID-Lg, Sembuh dan Meninggal
diJawa Barat periode 5 Maret s.d24 April 2020
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
6ts
-to2'
59t
575
!D 521
acf
a2
,9 l9 l9 t9
4! 4X
5ls!
36
l!
ts3
715
a, 'o "'
tta tl6 !$
ta !s
tc t!
,""T53
ilfiEt
a n ltf
--su
l. vT?ilillttlti!tri;r... r...1Pf Pf
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
q€as<<<{qqq<<eq<aqq?
oooooooooooo6660000006000600000000000006
0FQ6AiNm<60FAOOi:NO{60NQOOFdOq6€F€OOHNOq
dNddOOOOOOOOOHdd
* Positif -{- Sembuh *- Meninggal
S u mber : https://p ikobo r.ja bo rprov. g o.id
Gambar 5. Tren Jumlah Kumulatif Kasus Positit COVID-L9 dan Meninggal berdasarkan
Kabupaten/Kota di Jawa Barat periode 6 Maret s.d 24 April 2020
7Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
112
200
150
120
80
40
00 00 11 11 20 21 30 30 40 52 50
rj
r Positif r Menirggal
S u mber : https://pikoba r.jo ba rprov. g o.id
Berdasarkan Gambar 5 di atas, terlihat bahwa dominasi jumlah kasus positif tertinggi ada di
wilayah Bodebek dan Bandung Raya. Bila dihitung angka kematian {case fotolity rotel,
kabupaten/kota dengan peringkat lima besar angka kematian tertinggi terdiri dari Kota Bandung
(L3,8%1, Kota Bogor (L3,6%1, Kabupaten Bekasi {.L2,3%1, Kabupaten Bandung Barat (I0,7%), dan
Kota Cimahi (7,9%1. Adapun cose fatolity rote COVID-19 di wilayah Jawa Barat adalah 9,3%, angka ini
masih lebih rendah daripada angka kematian nasional yaitu LO,3Yo, namun lebih tinggi dari angka
CFR dunia saat inisebesar 6,9%.
8Kajian PSiBB di Wilayah Jawa Barat
1[[
i5 66
I
Gambar 5. Tren Peningkatan Kasus Positil PDP dan Meninggal Dunia di Wilayah Bodebek
PSBB Eodebek 1 5 April 2020
2500
2m0
1500
1000
5m
o
RSRRRR&SRRRRRRRSRRSRRRRRRRSRRRRSRRRRRRSASR
RRRRRERRRSR&RRRRRRRRR&RRER$R8RRR*RRRft RRAFR
q e q e e q e e e e e e e €. e s e e e q Q e Q e Q q Q e Q a a Q eQ e q e e e e s e.
s *9 : r E R E tt E n'q i E 4 I 4 d 33 I I I 5 I I S
=
I : =
*: : r 9 R d N { E
;
..bJUMLqH PDP <-]UMTAH POSITIF ,..-.JUMIAH MENINGGAL
S u mbe r : https://pi koba r.jo bo rprov. g o. i d
Gambar 7. Tren Peningkatan Kasus Positif, PDP dan Meninggal Dunia
diWilayah Bandung Raya
PSBB Bandung Raya: 22 April2A20
8m
7m
600
500
4m
30
2m
1m
0
ee
RR
R8
eeee
RR8RRRRR88R8
RRRRRRRRRSRR
?<{a
aeeesea.eee€.eElcRhE*BcE33t
RR888RRRRR8&8ARRR
RRRERERRRRRRRRRRR
eaasee<Qq Qq€.Eeaee6EnO6Oit6n6GEO6O-
q
I
{EJUMLAH PDP {-JUMLAH POSITIF *]UMLAH MENINGGAT
S u mber : https://pikoba r.ja bo rprov. g o. id
Gambar 6 dan 7 menunjukkan setelah pemberlakuan PSBB diwilayah Bodebek dan Bandung
Raya masih didapatkan tren peningkatan kasus positif dan PDP. Hal ini secara tidak langsung
9Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
menggambarkan proses penularan/transmisi yang masih berlangsung sehingga pengawasan PSBB
oleh pejabat perangkat daerah perlu ditingkatkan lagi serta disarankan untuk memperpanjang PSBB
sekurangnya dalam 2 minggu mendatang.
4.2 Penyebaran Kasus Berdasarkan Wahu
Penyebaran kasus COVID-!9 di Provinsi Jawa Barat khususnya wilayah Bodebek dan
Bandung Raya menunjukkan tingkat kejadian kasus maupun penyebaran yang semakin meluas pada
periode 6 Maret hingga 24 Apri! 2020. Gambar 8 menunjukkan peta penyebaran kasus positif
COVID-L9 di berbagai kabupaten kota. Bila dilihat dari tahapan epidemi di Jawa Barat, terdapat
variasi di mana sebagian besar kabupaten digolongkan sebagai wilayah dengan kasus sporadis,
sementara wilayah kota sebagian besar digolongkan sebagai wilayah dengan kasus terkluster.
Gambar 8. Peta Penyebaran Kasus Positif COVID-L9 di wilayah Jawa Barat
Su mbe r : https://pi koba rja ba rprov. go. id
KAB INDRAIIAYU
KUN
l(AB. ClAtvllS
KA8 CtAr.t..{.JR
I(AB
I(AB, GARUT
KAAIffiI
I
I
I
o-5
E-ta
t5 -:[
st .:n
50 - ttt
Kag'ian PSBB di Wilayah Jawa Barat 10
KAB.
KOTA
Bila dibandingkan penyebaran kasus positif COVID-L9 dan jumlah PDP sebelum dan sesudah
PSBB, khususnya wilayah Bodebek masih terlihat, baik peningkatan kasus positif maupun
penyebaran ke wilayah kabupaten kota lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan
penduduk kemungkinan merupakan salah satu faktor risiko peningkatan kasus positif COVID-Lg.
Selain itu, terdapat potensi penyebaran kasus dari wilayah dengan epidemi terkluster
sebagai akibat dari mobilitas penduduk ke kabupaten kota lainnya, sebagai contoh: Kabupaten
Karawang yang lokasinya berada di wilayah Purwasuka termasuk di dalamnya Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Subang. Hal ini terlihat dimana Kabupaten Subang yang sebelum PSBB
memiliki jumlah kasus positif antara 1-10 orang, maka setelah PSBB meningkat menjadi 11-30 orang.
Berbeda dengan Kota Sukabumi ditetapkan sebagai wilayah epidemi terkluster disebabkan
oleh penemuan kasus yang cukup tinggi secara mendadak di SETUKPA (Sekolah Pembentukan
Perwira) POLRI. Pola transmisi yang terjadi adalah penularan secara terkluster di populasi tertutup,
dengan sumber penularan yang sulit ditentukan.
Gambar 9. Perbandingan Distribusi Kasus Positif COVID-Lg dan PDP Sebelum dan Sesudah
Penerapan PSBB di Jawa Barat
s.b.nn Ies Poittf Cdl4.f9 X.bro.Enfiffi dl ,lM 8.d S.b.nn X8ur Po.lttr Cdiilg i.bup.tsl(ob dl JM B.d
1'l Aprfl 204, 23 Aprtl 2O:0?aBffi
T
I
a
I-lt
ti-t
x-r
9e.tuut/M.@.*.d
bE0ffil9M)
i::fio*
Ilii9e:fr6i//r@.fbw8d
S.b.d P.rhn o.Lfr pd[Mrn lPt
pl X.bopfr/Iou di rilr. &m
14 Aprll 2020
hEDld
w:t@t/&.jdrygn
S&tu ,* B.tt rl4ffin l?O?l rAf*tvIff dJ.$ 8m
Z! Agil 2020
grr
r].illra-o
I1rr tffitu:MlttuMt**.d
Su mber : https://pi koba r.joba rp rov. go. id
Oleh karenanya, perlu segera diberlakukan PSBB yang luas mencakup wilayah Jawa Barat
sebagai satu provinsi untuk mencegah meluasnya penularan. Merujuk pada komposisi penduduk di
Jawa Barat dimana kelompok usia produktif mencapai 62-72% dari jumlah penduduk, kepadatan
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 11
penduduk serta tingginya mobilisasi penduduk di wilayah Bodebek dan Bandung Raya maka perlu
diwaspadai kemungkinan penularan dari kelompok usia produktif yang bekerja di wilayah transmisi
lokal sebagai contoh Kota Bandung terhadap kelompok orang lanjut usia terutama pada kondisi
'mudik' ldul Fitri di bulan Mei 2020. Mengingat, proporsi kelompok usia lanjut yang cukup tinggi
berkisar 7,L4 - 8,76 persen terdapat di wilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran,
Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kota Banjar, Kabupaten
Tasikmalaya, dan Kabupaten Subang, yang mana wilayah kabupaten/kota tersebut termasuk
wilayah yang penemuan kasus positifnya masih relatif rendah.
Jika dirinci menurut wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat, terlihat bahwa peringkat
pertama jumlah kasus positif COVID-L9 terbanyak terdapat di Kota Bandung (181 kasus, pada 24
April 2020) dan Kota Depok (174 kasus) sebagai peringkat kedua. Kota Bandung sebagai ibukota
provinsi, dengan tingkat mobilitas penduduk yang relatif tinggi pula, menjadikan wilayah ini menjadi
sangat terbuka. Sedangkan Kota Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan DKI
Jakarta, yang dikenal sebagai episentrum penularan COVID-Lg di lndonesia.
Gambar 10. Tren peningkatan jumlah kasus positif COVID-Lg berdasarkan Kabupaten/Kota diJawa
Barat periode 6 Maret s.d 24 April
160
120
80
40
e#
ffiffi
ffiffi
ffiffi
ffiffi
ffi&
ffiffio i4i, arrrrllll I0o11))1J45
.rn'.y'
*o!
{:"${*S*
2020
S u m be r : https://p i ko ba r.j o bo rp rov. go. i d
4.3 Kejadian Transmisi Lokal
Kejadian transmisi lokal merupakan terjadinya penularan kasus positif terhadap generasi
kedua dan ketiga. Kejadian transmisi lokal di wilayah Jawa Barat diprediksi telah terjadi. Hal ini
dikuatkan dari telah terjadinya penyebaran kasus konfirmasi positif, ODP dan PDP di setiap
kabupaten/kota wilayah Jawa Barat yang sangat cepat, terutama pada periode akhir Maret 2020
hingga pertengahan April 2020.
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat L2
Merujuk kepada Gambar 11, tren kasus positif COVIDL9 di Kota Bandung selama dua
minggu terakhir (24 Maret hingga 9 April 2020) menunjukkan lonjakan kasus lebih dari dua kali lipat
sejak penemuan kasus pertama. Selain itu, kejadian transmisi lokal juga terjadi di Kota Depok
sebagaimana digambarkan pada Gambar 12. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwasannya telah
terjadi transmisi lokal berupa propagoted epidemics yang merupakan penularan dari suatu kasus
kepada kontak eratnya yang berada didalam satu wilayah.
Gambar 11. Transmisi lokal di kota Bandung
ooo
o
o
o
f
o
il
o CaOaOOa
. tt?t?tttt ftttftttlndeks kasus?
Pendrduk
J.k rt
Penul{an dad wIaFh tEnimBl
ld€l
..'....---...................._
18 or8 kontd( erat
porltif Covl&.lg
Pend*an terclEler
hdeks kesus?
Podtduk
kot.0otd
hdckr krsus?
P.odrdukk b
l6ffin!
S o.g kontak erat
positif Covid-lg
oo
ttoo
ftoo
tt
*H
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi tawa Barat
Kasus primer (index cose) sebagaimana Gambar di atas merupakan imported cose dari
wilayah kabupaten/kota di luar Bandung, yang kemudian menularkan COVID-L9 sebagai tiga kluster
awal yaitu kluster GBl, kluster GPBI, dan kluster HIPMI sebagai kasus generasi ke-2 lsecondary coses)
yang selanjutnya menularkan ke masing-masing kontak eratnya sebagai generasi ke-3 (tertiory
coses).
Gambar 12. Transmisi lokal di kota Depok
68t
xluner GBI
o
tii
'(D
f
Xluster GPBI
Ihjian PS}BB di Wilayah Jawa Barat
aaa
tlf
aa
otKluster HIPMI
13
lndels lQrur
Gambar : TRANSMISI LOIGL l(AStlS 1, 2 DAN 3
TRANSMISI LOKAL COVID- 19 di DEPOK
65i:l RS Mrtra rGruarga
oaaaaaa
----.1--a a a ao ao
--r----r-
lGsus I Krrrrr 2
I I Sn.Runretr Kasus
3t3t3tt*t*
tXasrs 3
a
0
Sumber : Dinas Kesehaton Kota Depok
Kasus primer (index cose) di kota Depok sebagaimana Gambar 12 di atas menularkan
COVID-L9 pada kasus no. 1 sebagai kasus generasi ke-2 (secondory cases) yang selanjutnya
menularkan ke kasus no. 2 dan no. 3 sebagai generasi ke-3 (tertiary coses).
4.4 Angka Reproduksi lnfeksi (R0) COvrD-1g
Angka reproduksi infeksi merupakan rata-rata jumlah kasus baru yang disebabkan oleh
setiap orang terinfeksi pada kurun waktu tertentu. Angka ini dipengaruhi oleh kondisi kekebalan di
komunitas. Bila suatu penyakit infeksi memiliki R0 antara 1,5 - 3,5 artinya dibutuhkan sekitar 40-
70% penduduk yang terinfeksi dan atau memiliki kekebalan sehingga penularan dapat berkurang.
Untuk menanggulangi pandemi COVlUlg ini maka angka R0 perlu diturunkan di bawah satu (1)
dengan cara:
1) mengurangi persentase populasiyang rentan terhadap infeksi COVID-I9;
2l mengurangijumlah dan lama kontak; dan
3) meningkatkan kekebalan di populasi misalnya dengan pemberian vaksin.
Berdasarkan data pertumbuhan kasus positif COVID-L9 di wilayah Bodebek mulai 14 Maret
hingga 23 April 2020, terlihat bahwa angka Rt-nya masih di atas satu (1)yang menunjukkan bahwa
potensi penambahan kasus positif baru akan terus berjalan. Hal ini juga sejalan dengan data yang
O
t
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat t4
l. ld& iu rtitrgr l.inEJ+ra F.S 6n|!d d X.ets n ,*!b t rp..ll igau d *ra trm
L tr-l.tht€
L lE, ltl€
{ I--l lrrt
L l5El*Elf*;tcf lllpl1lselttnl(rer I lrlr
(A-tl
a. h'to-In:hgrfYrtll&lA{f.frrmq*O
rltrlulif,tltrr
*1q lud nrgre t*. I rb I
ada, yang memperlihatkan tren jumlah kasus positif, PDP dan ODP yang terus meningkat sejalan
dengan waktu. Oleh karenanya, upaya mengurangijumlah dan lama kontak dengan pemberlakuan
PSBB masih perlu dilanjutkan setidaknya dalam 2 minggu hingga l bulan mendatang.
Gambar 13. Perbandingan R0 Terhadap Waktu (Rt) di Wilayah
Bodebek
Eodebek: Bodebel:
rcta 8o0orKabupatfi Sekesi Kabugalei Eogor
Perbandingan Angkt ReprcduksiCOV|D-!9 Terhadap Waktu dillilayah Episentrum Pandemi
Eodebek:
(ota Depol
Eodebek. Bodebek:
lols Selasi
0-
$Afuo:{t*7D,tf.UOhatEtarsClttltI,pDf/d$tzlMar 3As 13Ap23Apr 14Mar2{Mil 3Apr 13Ap,23Apr 14Marz{uar 3Apr l3Apr23Apr
Srmhrr dat . Dfttss l(EctEiatan Prflimi l.ra ldat
4.5 Tahapan Epidemiologi (Wilayah Tanpa Kasus, Wlayah dengan Kasus Sporadls, Wilayah
dengan Kasus Tercluster/Common Exposure, Wilayah dengan Penularan tokal)
Mengacu pada tahapan epidemi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 5 (enam)
kabupaten kota sebagaiwilayah dengan penularan lokal,4 (empat) wilayah sebagai kasus terkluster,
15 wilayah sebagai wilayah dengan kasus sporadis dan 2 (dua) kabupaten sebagai wilayah tanpa
kasus di Jawa Barat per tanggal 24 April 2020. Adapun ke-empat wilayah dengan kasus terkluster
meliputi: Kabupaten Karawang (kluster HIPMI), Kota Cimahi (kluster GBI), Kabupaten Bandung Barat
(kluster GBIP), dan Kota Sukabumi (kluster SETUKPA).
Kejian PSBB di Wilayah Jawa Barat 15
6
I
Tabel 1. Distribusi Kabupaten Kota Berdasarkan Tahapan Epidemi COVID-L9 diJawa Barat
1 Kota Depok
2 Kota Bekasi
3 Kota Bogor
4 Kota Bandung
5 Kabupaten Bekasi
5 Kabupaten Bogor
7 Kabupaten Karawang
8 Kota Cimahi
9 Kabupaten Bandung
10 Kabupaten Bandung Barat
LL Kabupaten Kuningan
tZ Kabupaten Pururakarta
t3 Kabupaten Cirebon
t4 Kabupaten Sukabumi
15 Kabupaten Sumedang
16 Kota Tasikmalaya
L7 Kabupaten Majalengka
18 Kabupaten Subang
19 Kabupaten Ciamis
20 Kabupaten Garut
2L Kabupaten lndramayu
22 Kota Banjar
23 Kota Sukabumi
24 Kabupaten Cianjur
25 Kota Cirebon
26 Kabupaten Tasikmalaya
27 Kabupaten Pangandaran
Sumber : Dinas Kesehaton Provinsi Jowa Borat
Wilayah dengan penularan lokal
Wilayah dengan penularan lokal
Wilayah dengan penularan lokal
Wilayah dengan penularan lokal
Wilayah dengan penularan lokal
Wilayah dengan penularan lokal
Wilayah dengan kasus terkluster
Wilayah dengan kasus terkluster
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus terkluster
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus terkluster
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah dengan kasus sporadis
Wilayah tanpa kasus
Wilayah tanpa kasus
4.6 Kajian Pemetaan Tingkat Kerawanan COVID-t9 dl Wlayah Kabupaten/Kota
Mempertimbangkan aspek-aspek lainnya yaitu: kepadatan penduduk, jumlah pendatang,
potensi ancaman, efektivitas penanganan kasus, dan kesatuan wilayah sebagaimana dipetakan
dalam Gambar 11 di bawah ini, maka perlu diberlakukan PSBB tidak hanya di wilayah Bodebek dan
Bandung Raya melainkan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat sebagai upaya memutus rantai
penularan COVID-tg.
Gambar 14. Peta Analisis Kerawanan COVID-L9 diWilayah Jawa Barat
Kajian PSBB di Wilayatr Jawa Barat t6
No Nama Kota Kabupaten Tahapan epidemi
PETA ANALISIS NNG KAT KERAWANAI{ WABAH COVI D.l 9
BERDASARKAN KRITERIA PSBB
DI PROVINSI JAWA BARAT PER KABUPATEN/KOTA
0.ar
rl!. &a{ani
l(r!. P!rnfa.!.
ra. C{Wr
N
ou,o A,o 40
fi Srfille
t(J h4frtu
(a t..6tar.
!sn9trn96
I
I::ffii
TltBi
S.d.l{
Rrd.tt
Sono€l Rsidrh @KilonEler
S u mbe r : https://p i ko bo r.ja ba rprov. g o. id
Pemberlakuan PSBB di wilayah Jawa Barat hendaknya didukung pula oleh intervensi yang
lebih agresif antara lain pelacakan kasus kontak, perluasan akses terhadap tes COVID-L9 dan sarana
diagnostiknya dalam kerangka "detect-troce-test" untuk memutus rantai penularan disertai edukasi
yang intensif kepada masyarakat.
4.7 Analisis Angka Perawatan di Rumah Sakit Rujukan COVID-L9 di Jawa Barat
Gambar 15 memperlihatkan pertumbuhan PDP sebagai kasus terduga COVID-L9 yang
dirawat di RS rujukan CAWD-L9 mulai 29 Februari hingga 25 April 2020.
Kajian PSBB di Wilayatr Jawa Barat 17
,l
I
)
s-l
fil+ L.- Ka $6dit l€b u.Fbnlio x-.cffi
*1)* -*oI
6 (mrEs
(
(& Crrf
k.!it hUYl (t;.il
-
t-
f
Gambar 15. Tren angka perawatan PDP dan kasus positif COVID-L9 di wilayah Jawa Barat
-Jumlah
positif
-Jumlah
pDp dirawat
Sumber: Dinas Kesehoton Provinsi Jawo Borot
Gambar 15 di atas menunjukkan adanya hubungan yang positif antara jumlah kasus positif
dan jumlah PDP yang dirawat dimana terjadi tren peningkatan bagi keduanya sejalan dengan waktu.
Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar kasus positif COVID-tg yang ditemukan memiliki
kondisi penyakit derajat sedang-berat sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
4.8 Kesiapan Daerah Provinsi Jawa Barat
4.8.1 Kebutuhan Hidup Masyarakat
Hasil proyeksi penduduk menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Jawa Barat pada tahun
2020 mencapai 49.935.858 jiwa (Badan Pusat Statistik), atau sekitar 18,52 persen penduduk
lndonesia. Pemenuhan kebutuhan pokok dan pangan masyarakat di Provinsi Jawa Barat ditopang
oleh produksi domestik maupun impor, melalui pasar tradisional maupun pasar modern yang ada.
Terdapat 824 pasar tradisional dan 3.515 pasar modern (supermarket, minimarket, dan ritel lainnya)
yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Barat. Pada Gambar 15 dapat dilihat jumlah pasar tradisional
menurut kabupaten kota di Jawa Barat pada Tahun 2020.
900
800
700
600
5@
400
300
200
100
0
oooooooooooooooooooooooooooooat a.l ( (l N a.i .l cl c{ a{ a{ c{ N N c.l N N fl N c{ a{ a{ N al N N N N a..l
A i j- i g i i i i i i. i i- i i i i i,,:- i i i i i r I,:-,:- i? o o o (! o o (u (o o (g G (g .g (! fi, c! cL o- o. o. o. o. o o, cL a o q
d I + A ; e .i +,i ; 6 I T ; ; E J.r .A uA * o * m rn rl o * o r.A
N '- -- : ;.i H d H (r N d (l d m H d H d d
^l
N N
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 18
80
70
Gambar 15. Jumlah Pasar Tradisional Menurut Kabupaten Kota diJawa Barat, 2020
70
56 ss
47 45
rt8
lllhll,l,,liii,i,
50 55
lll,l
gz 33
Sumber: Dinos Perindustrion dan Perdogongan Provinsi Jowa Borot
Tabel 2 menunjukkan jumlah ketersediaan dan kebutuhan beberapa komoditas bahan
pokok masyarakat selama empat bulan ke depan. Beberapa komoditas menunjukkan surplus, dan
beberapa lainnya defisit. Dari tiga belas komoditas kebutuhan pokok utama masyarakat Jawa Barat,
tujuh komoditas masih menunjukkan surplus antara ketersediaan dan kebutuhan. Komoditas yang
masih surplus adalah beras, jagung, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan
ikan. Adapun komoditas kedelai, bawang putih, daging sapi, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak
goreng masih defisit dalam pemenuhan kebutuhannya. Komoditas yang defisit ini dalam
pemenuhan kebutuhannnya mengandalkan mekanisme impor dari provinsi lain di lndonesia,
maupun impor luar negeri.
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 19
Tabel 2. Ketersediaan dan Kebutuhan Beberapa Komoditas Bahan Pokok Masyarakat
Provinsi Jawa Barat, April - Juli 2020
t1I
Beras
Jagung
Kedelai
Cabai Merah
Cabe Rawit
Bawang Merah
Bawang Putih
Daging Sapi
Daging Ayam Ras
Telur Ayam Ras
lkan
Gula Pasir
Minyak Goreng
121
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
t3l
2.378.683
352.115
L4.2L3
88.079
40.o32
45.924
277
8.575
312.511
63.707
481.333
27.232
t26.O24
14l
L.429.37L
84.365
184.907
53.649
35.642
35.M2
2L.LL3
88.121
175.562
202.351
164.816
59.252
L45.9L7
lsl
949.3L2
267.750
(170.6es)
34.430
4.390
LO.48?
(20.835)
(7e.s46)
136.949
(138.6,.14)
3L6.5L7
(32.020)
(1s.8s3)
Sumber : Dinas Ketohonon Pangan don Peternokan Provinsi Jowo 0orot, Dinos Tanamon don Hortikulturo
Provinsi Jawa Barat, don Bulog Divre V Jawo Barat
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 20
Komoditas Satuan Ketersedlaan Kebutuhan SrrpluslDef,slt
4.8.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan
Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di Provinsi Jawa Barat sudah memadai.
Tercatat pada tahun 2019 terdapat 362 unit rumah sakit dan 1.088 puskesmas. Dari 362 rumah sakit
di Provinsi Jawa Barat sebanyak 33 rumah sakit merupakan rumah sakit rujukan pasien COVID-L9.
Dimana di dalamnya terdapat 510 ruang isolasi yang tersedia. Sampai dengan 26 April 2O2O,
ketersediaan ruang isolasi di Provinsi Jawa Barat masih mencukupi dibandingkan jumlah kasus
positif COVDL9. Walaupun jika dirinci menurut kabupaten/kota, masih ada kabupaten yang belum
memiliki rumah sakit rujukan COVlDl9.
Jika dilihat menurut wilayah, maka sebaran rumah sakit terbanyak ada di Kabupaten Bekasi,
diikuti oleh Kota Bekasi dan Kota Bandung. Adapun puskesmas terbanyak ada di Kabupaten Bogor,
diikuti Kota Bandung. Peran puskesmas sangat penting dalam deteksi awal kasus COVID-L9, dimana
puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagian besar masyarakat diJawa Barat.
Tabel3. Jumlah Sarana Rumah Sakit, Rumah Sakit Rujukan COVID, Ketersediaan Ruang lsolasi dan
Puskesmas Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2019
t4
Kabupaten Bogor
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Bandung
Kabupaten Garut
Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Ciamis
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Sumedang
Kabupaten lndramayu
Kabupaten Subang
Kabupaten Punruakarta
Kabupaten Karawang
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Pangandaran
Kota Bogor 2L
Kota Sukabumi 6
Kota Bandung 35
Kota Cirebon 11
Kota Bekasi 46
Kota Depok 24
Kota Cimahi 7
Kota Tasikmalaya t2
Kota Banjar 3
Provlnsl Jawa Barat ?62
Sumber: Dinas Kesehaton Provinsi Jowa Borot
18
23
t2
t4
16
52
6
t2
8
5
8
24
15
t2l
29
7
4
8
6
2
5
11
11
4
3
11
8
10
2L
49
8
0
t3l
3
1
1
2
I
t
L
1
2
1
I
1
L
1
1
L
0
0
t
1
4
1
1
1
2
I
L
:xt
t4l
67
8
5
15
7
t70
29
50
4
8
3
20
610
tsl
101
58
45
62
67
40
37
37
60
32
35
49
40
20
50
45
32
15
25
15
80
22
42
35
13
2t
10
1.088
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 2L
Kabupaten/Kota
Jumlah Rumah
Sakit
(Umum &
lftusus)
Rumah Sakit
Rulukan
covtD-L9
Jumlah
Ketersediaan
Ruang lsolasi
Jumlah
Puskesmas
Tabel 4. Jumlah sDM Kesehatan Kabupaten/Kota di provinsiJawa Barat, 2019
tll tzl
Kabupaten Bogor 399
Kabupaten Sukabumi 283
Kabupaten Cianjur 323
Kabupaten Bandung 660
Kabupaten Garut Lzg
Kabupaten Tasikmalaya 3g1
Kabupaten Ciamis Z3L
Kabupaten Kuningan 301
Kabupaten Cirebon 195
Kabupaten Majalengka 622
Kabupaten Sumedang ggg
Kabupaten lndramayu 37
Kabupaten Subang 554
Kabupaten Punrakarta gg7
Kabupaten Karawang ZL6
Kabupaten Bekasi 5Ol
Kabupaten Bandung Barat G52
Kabupaten Pangandaran ZZg
Kota Bogor 116
Kota Sukabumi ZSL
Kota Bandung 2Sg
Kota Cirebon 51
Kota Bekasi 1OG
Kota Depok 234
Kota Cimahi Zg7
Kota Tasikmalaya 118
Kota Banjar tZ6
Provinsl Jawa Barat 8.971
Sumber: Dinas Kesehoton Provinsi Jowa Borot
t3l
1.447
680
966
1.621
886
1.390
1.405
1.904
1.111
2.2L2
2.O52
t7t
1.819
2.459
729
L.249
2.LL6
1.115
543
941
985
346
477
1.119
L.597
878
879
33.19!'
I4l
510
496
806
1.308
5il
L.243
L.L52
1.299
774
L.4L5
502
100
42
573
L92
489
519
358
302
881
977
352
397
891
L.232
596
1.057
19.427
tsl
t94
129
121
168
106
398
L47
204
82
231
306
23
274
306
50
502
331
101
39
197
207
55
51
111
150
82
LO7
4.692
t6l
87
39
37
87
39
40
70
55
4L
52
74
15
73
88
30
42
63
4L
35
48
50
t4
30
50
62
34
54
1.350
rrl
2.637
t.627
2.253
3.844
t.724
3.452
3.005
3.763
2.203
4.532
3.742
345
3.L62
4.313
L.227
2.789
3.681
L.844
1.035
2.318
2.479
818
1.061
2.405
3.M8
1.708
2.223
57.639
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 22
Kabupaten/Kota Dokter Perawat Bidan Farmasl Ahli Gizl Jumlah
RINCIAT{ KEBI'TUHAN
BEl^ruA HARGA
VOTUME
STANDAR
SATUAH
ANGGARAN
(np.l
4 5
Tabel 5. Kebutuhan Anggaran Kesehatan Penanganan CAWD-L9
di ProvinsiJawa Barat
973.8001
2
APD untuk Rumah Sakit,
Labkesda Provinsi, Labkesda
KabKota, Pemakaman,
Bandara
unit 650.000 632.970.000.000
Penyiapan Ruang lsolasi di
50 Titik
Ventilator
Hepafilter
Patient Monitor
Nebulizer
lnfuse Pump
Syringe Pump
Penyediaan Tempat Transit
Tenaga Kesehatan
50
75
50
50
50
50
50
unit 180.000.000 13.500.000.000
unit
unit
unit 1.000.000.000 50.000.000.000
230.000.000 11.500.000.000
1.550.000 77.500.000
Unit
Unit
75.000.000
1.250.000.000
3
1.800.000.000
500 kamar/hari 450.000 20.250.000.000
4 lnsentif dan Santunan
Kematian untuk Tenaga
Kesehatan
5 Kebutuhan Peralatan
BTTTahap ll Dinkes
UNPAD
KODAM III
RSHS
Pengadaan Alat
Kesehatan
Penanggulangan COVID-
19 untuk Rumah Sakit
Rujukan Terdiri dari :
(a)Alat Kesehatan
(b) Bahan Medis Habis
Pakai/BMHP (APD,
TesSwap, Reogen,
Surgical Gown
Disporcal, Apron
Disporsal, WM,
Masker)
(c) Alat untuk
Pemakaman Jenazah
Kebutuhan alat
kesehatan labkesda
Jabar
Mesin Ekstraksi
RNA/DNA otomatis
17.517.000.000
48.200.000.000
50.251.005.000
6.247.139.513
30.000.000.000
4.438.792.872
164.359.193.557
Magnahelix
BTTTahap I Dinkes
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
1 unit 1.000.000.000 1.000.000.000
23
I
I
+
I
NO
{np.}
2 6
unit
1.500.000
25.000.000
36.000.000
NO
RINCIAI{ KEBUTUHAN
BETANJA VOLUME SATUAN
HARGA
(npJ
1 2 3 4 5
STANDAR
ANGGARAN
5
1.000.000.000 2.000.000.000
(Rp.)
i I Rlat pcR
ir
2 I unit I
li
I unit IFreezer alat penyimpan
reagen dan sampel
Gene Sequencing
Autoclave
200.000.000 400.000.000
1
I
t
4
Unit
unit
15.000.000.000
150.000.000
15.000.000.000
600.000.000
;l
Reagen ekstraksi
Reagen PCR
Reagen Sequencing
WM plus swab
50.000
50.000
250.000 12.500.000.000
400.000 20.000.000.000
7.000.000 700.000.000 i
50.000
2.500.000
--+-100
100.000
tes
tes
tes
pcs
dut
--
Tips dan tube 300
Tenaga ahli biologi
molekuler
Biosafety Cabinet 1,2M 1
pe 2A
5 Penylapan anggaran untuk
j pemulihan pasca wabah
i cowotg
32 OB 9.000.000 i
750.000.000
288.000.000
Ilt Unit 200.000.000 200.000.000
I lti
237.495.
I7 Pemenuhan Ruang lsolasi
RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat
b
Tekanan Negatif 20
---t----
I Rua
HFNC (High Flow Nsal
Canule)
Laringoskopi 1
nSan 132.000.000 2.640.000.000
unit 128.000.000 t.
,"it
-T- 3ssoooooT---ss.soo.ooo l
110
Ilg
c
_----1_-----
Rapid Test 300.000 Tes 200.000 60.000.000.000
TOTAL 1.412.283.530.982
Sumber : Dinas Kesehoton Provinsi Jowa Borot
Untuk percepatan penanggulangan COVI*19 anggaran kesehatan yang dibutuhkan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 1,41 Triliun (revisi dari rencana sebelumnya Rp2,88
triliun). Untuk pemenuhan anggaran ini berasal dari APBN, APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD
Kabupaten/Kota. Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat juga telah melakukan
realokasi dan refocusing terhadap APBD Kabupaten/Kotanya untuk mendukung penanganan
kesehatan akibat COVID-tg.
4.8.3 Anggaran dan Operasionalisasi Jaring Pengaman Sosia!
Anggaran dan operasionalisasijaring pengaman sosial di Provinsi Jawa Barat akan dipenuhi
oleh APBN, APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten/Kota. Total kebutuhan anggaran untuk
penanganan COVID-19 di ProvinsiJawa Barat sebesar Rp5.430.575.290.982,00 terdiri dari:
Ikjian PSBB di Wilayah Jawa Barat 24
l-
I
2
5.000.000.000
a
1. Kesehatan sebesar Rp1.412.283.530.982,00 untuk pemenuhan : (a) kebutuhan APD untuk
rumah sakit Labkesda Provinsi, Labkesda Kabupaten Kota, Pemakaman, dan Bandara; (b)
penyiapan ruang lsolasi di 50 titik; (c) penyediaan tempat transit tenaga kesehatan; (d) insentif
dan santunan kematian untuk tenaga kesehatan dan keluarganya yang menangani COVID-L9;
(e) kebutuhan peralatan kesehatan; (f) penyiapan anggaran untuk pemulihan wabah COVID-L9;
2. Sociol SofeA Net (Jaring Pengaman Sosial) sebesar Rp4.998.391.760.000,00 yang diperuntukan
untuk : (a) bantuan tunai dan bantuan pangan non tunai; (b) bantuan untuk keluarga yang
anggotanya terkena ODP, PDP dan positif COVID-L9; (c) persiapan untuk karantina wilayah;
3. Operasional Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVI&19 di Jawa Barat sebesar
Rp20.000.000.000,00.
Strategi operasionalisasi jaring pengaman sosial yang akan dilakukan oleh Provinsi Jawa
Barat seperti terlihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Strategi Penanganan Dampak Ekonomi Akibat COVID-L9 di Provinsi Jawa Barat
. Uang Tunaiscbesar Rp. 150.000/xUbuhn
. Sembato scnihiRp. 350.ffi/(Ubulan
. Oina desa rmtukpembengunsn
infrartruhur dcn;
. lGtiatcn diPerar[fia Oacnh Prorimilowa
Barct;
. Brnluln (eurrqon Provinri untuk
Ferrcrinuh Oaeroh Kabupoter/ttotc.
. Pcrccp.tlo Eiaya Pediditrn;
Mmcngah Univarsal;
. Pil rfN [rrchatrn;
' Santuon Sorial.
Penyediarn untuk 27.000 (l(
Sumber : Bappeda Provinsi Jowa Barat, Kebijakan SociolSafeU Net Akibat COVID-79
Provinsi Jowa Borat
Total kebutuhan anggaran untuk jaring pengaman sosial di Provinsi Jawa Barat sebesar
Rp.4,978.391.760.000,- Total anggaran pemenuhan kebutuhan pangan (sociol safety net) di Provinsi
Jawa Barat dibagi menjadi dua jenis bantuan, yaitu bantuan tunai dan bantuan pangan non tunai.
Total kebutuhan anggaran berdasarkan DTKS dan Non DTKS setelah pemadanan data
kabupatenlkola +2O% adalah sebagai berikut:
Ikjian PSBB di Wilayah Jarra Barat 25
Memberihn brntuan paryE{r mn tunai bpads
mrsyrre*rty.ng mirlin dan rmlan mislin:
3
Membcrfun brntnrn tund kcpcdc masyeralct
yary mirhin dsn rcntrn mirlh;
I
M€nurunbn bebrn peryfuerNn mrryaralrt
yan3 mrlindrn rlatur migkinr
4
Mebkcambn p.ogrrm pedn trryr denfrn
lcilqrGc{tocn msFr.ll.t yrq mislin dan
rmt $mblin:
2
Manrbcribn Santurn t @ trlurqa yrq
.+trtolrrvrs trfurdikui @P, POP drn tilkrhlui
Codd 19;
5
a. Bantuantunai sebesar Rp.1.408.978.800.000,-
b. Bantuan pangan nontunaisebesarRp.3.559.412.960.000,-
Sasaran penerima manfaat dari program jaring pengaman sosial adalah jumlah keluarga
miskin dan rentan miskin (ICIRS). Di Provinsi Jawa Barat total KRTS yang merupakan masyarakat
terdampak akibat COVID-L9 sebanyak 1.956.915 KRTS atau 47,83 persen dari total KRTW desil 1
sampai dengan desil 4 diJawa Barat, dengan rincian sebagai berikut :
a. KRTS yang termasuk DTKS desil 4+ sebanyak 546.873 KRTS;
b. KRTSyang termasuk Non DTKS sebanyak 1.310.042 KRTS.
Mekanisme pemberian bantuan sosial bagi masyarakat terdampak ekonomi di Jawa Barat,
dapat melalui Sembilan Pintu Bantuan Sosial yang bersumber dari APBN, APBD ProvinsiJawa Barat
dan APBD Kabupaten/Kota. Skema Sembilan Pintu Bantuan Sosialdapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Skema Bantuan Sosial Untuk Dampak CAVID-L9 diJawa Barat
$m (Bm- ffi HUMAS
,q8qp
. FeneritYla banhran HANYA rnendapat barrtrran dari 1 pirtu. Tidak
akan ada penerima yang menerima lebih dari itu.
o Bantran titlak untuk semua orang
o Setiap pintu bantuan berbeda-beda nilai, jenis, waktu pemberian,
dan mekanismen,ya
Sumber : Boppedo Provinsi tawo Borot
Adapun kebutuhan anggaran untuk Bantuan Tunai dan Bantuan Pangan Non Tunai untuk
wilayah Bandung Raya dapat dilihat pada Tabel 6.
a.
Pintu
Bantuan
Sosial
flaba{SehatLahirBafrn f,JBbar'langeapcovidl.9
Rp.2OO.Om
Srlama 9 Bubn
Rp.6O0.O@
Solama 3 Bulcn
Rp.600.0O0
S.Lm 3 Bulcf,
Rp.6O0.OOO
S.lrmr 3 Bulan Sellma 3
Rp.
Bulan Srbmc4
K4jian PSBB diWilayah JawaBarat 26
1. Prograrn Keluarga
Harapan (PKH) -
APBN
9. Bantuan Makanan
rtefalui Gerakan Nasi
Bungkfrs {I)"rt:i nrerr:k.r  r,i$
trdak tcrrJ{tJ, tiddk tru(lya F,} I
rr-'..rk ral;r.rrr)
Keterangan *tmnya rrntuk warga terda.nFmk <Ji labodetatpk
. Kartu Sembako
:APBN
3. t(artu Pra Kerja
. APEN
4. Dana Desa {padat
karwtunaidan B[f]
5. Bar*Lrart Sosial dari
Presitleni -APBN
6.8antuan langsung
Tunai dari Kenrenfirs
-APBN
7. Bantusn Sosial dari
Pernprov rabarprov
labar - APB[) Prov
& Bartuan Scialdari
l(ab./Kota Jar.r/a Barat
- APB[} Ksta/Kab
Bulan
Tabel 5. Kebutuhan Anggaran Bantuan Tunai Dan Bantuan Pangan Non Tunai Untuk Masyarakat
Miskin dan Rentan Miskin Terdampak Ekonomi Akibat COVIDL9 Di ProvinsiJawa Barat
Keterongon :
1. Bantuan Tunoi sebesor Rp. 750.000,- per Kepola Keluorga per bulon diberikan selomo 4 bulan;
2. Bantuan Pangan NonTunai senilai Rp. 350.0O0,- per Kepala Keluorgo per bulon diberikon selama 4 bulon;
j. Eioya Distribusi Rp. 30.000,- per bulon
Sumber: Bappedo Provinsi lowo Barat
4.6.4 Aspek Keamanan
Secara umum kondisi keamanan diwilayah Bandung Raya cukup kondusif. Polda Jawa Barat,
Kodarn Jaya, Kodam lll Siliwangi, bersama seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota se- Jawa
t1l t2l t3l I4l tsI
Kabupaten Bogor 36.t32 21.679.200.000 54.920.640.000 76.599.840.000
Kabupaten Sukabumi 433.492 260.09s.200.000 558.907.8210.0ff) 919.003.040.000
Kabupaten Cianjur 81.685 49.011.000.000 124.161.200.000 173.172.200.000
Kabupaten Bandung LLL.671 67.002.600.000 169.739.920.000 236.742.520.OOO
Kabupaten Garut 149.135 89./t81.000.000 226.685.200.000 316.165.200.000
Kabupaten Tasikmalaya 125.165 75.699.000.000 191.770.800.000 257.469.800.000
Kabupaten Ciamis 72.5N 7.524.000.000 19.060.800.000 26.584.800.000
Kabupaten Kuningan 63.507 38.104.200.000 95.530.540.000 134.534.840.000
Kabupaten Cirebon 33.300 19.980.000.000 50.515.000.000 70.595.000.000
Kabupaten Majalengka 11.016 6.509.500.000 16.744.320.000 23.353.920.000
Kabupaten Sumedang 45.272 27.163.200.000 68.813.440.000 95.976.640.000
Kabupaten lndramayu 22.372 13.423.200.000 34.005.4110.000 47.428.640.000
Kabupaten Subang 119.250 71.556.000.000 181.275.200.000 252.831.200.000
Kabupaten Purwakarta 17.951 10.770.500.000 27.285.520.000 38.055.120.000
Kabupaten Karawang 24.402 17.041.200.000 43.171.040.000 60.212.240.000
Kabupaten Bekasi 45.183 27.109.800.000 68.678.150.000 9s.787.950.000
Kabupaten Bandung Barat t!9.437 71.662.200.OOO 181.544.240.000 253.205.440.000
Kabupaten Pangandaran 31.563 18.997.800.000 48.127.760.000 67.125.560.000
Kota Bogor 49.858 29.920.800.000 75.799.360.000 105.720.160.000
Kota Sukabumi 12.!87 7.312.200.000 18.524.240.000 25.835.440.000
Kota Bandung 118.135 70.881.000.000 179.565.200.000 250.446.200.000
Kota Cirebon 4.667 2.800.200.000 7.093.840.000 9.894.040.000
Kota Bekasi 67.L2L 40.272.600.000 102.023.920.000 142.296.520.000
Kota Depok 81.336 48.801.600.000 123.630.720.000 772.432.320.0OO
Kota Cimahi 13.220 7.932.000.000 20.094.400.o00 28.025.400.000
Kota Tasikmalaya 107.994 64.796.400.000 154.150.880.000 228.947.280.OOO
Kota Banjar 14.204 8.522.400.000 21.590.080.000 30.L12.480.000
1.956.915 1.174.149.0(x).(x)O 2.974.510.8fir.m0 4.1'l8.659.8{Xr.firO
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 27
Data DTKS Calon
Penerima Bantuan
Tunai Dan Ba[tuan
Pangan Non Tunai
(xRTSl
Banturn Pangan Non
Tunai
(np)
Total(abupaten/(ota
(Rp)
Bariluan Tunai
{np)
Provinsi Jawa Barat
Barat telah melaksanakan persiapan dan menyusun tahapan untuk meningkatkan kondusivitas dan
keamanan wilayah di saat terjadinya pandemi COVID-L9.
Kondisi desa yang memiliki sarana keamanan lingkungan maupun fasilitas keamanan, serta
kesiapan dari aparat keamanan di kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya dapat digambarkan
pada Tabel 7 sampai dengan Tabel 11.
Tabel 7. Jumlah Desa Menurut Keberadaan Pos Polisi
t1I
Kabupaten Bogor
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Bandung
Kabupaten Garut
Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Ciamis
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Sumedang
Kabupaten lndramayu
Kabupaten Subang
Kabupaten Punryakarta
Kabupaten Karawang
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
Jawa Barat
k Polres, Polsek, dan di ProvinsiJawa Barat, 2018
121
65
53
38
42
43
36
25
33
50
26
33
51
31
30
39
45
19
L2
2L
L2
73
15
38
52
4
16
8
910
3t7
t3I
370
333
327
238
399
315
240
343
374
2M
266
222
L62
270
L42
145
81
47
27
78
7
18
tl
t7
53
L7
5.047
Sumber : Statistik Potensi Deso Provinsi Jawa Barot 2019, BPS IAWA EARAT
Ihjian PSBB di Wilayah Jawa Barat 28
t
Kabupaten/Kota Ada Tidak
Tabel 8. Jumlah Desa Menurut Jenis Kejadian Tindak Kejahatan di Provinsi Jawa Barat, 2018
t1l
Kabupaten Bogor
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Bandung
Kabupaten Garut
Kabupaten Tasikmalaya 111 233 8
Kabupaten Ciamis 85 L77 7
Kabupaten Kuningan 2O4 165 6
Kabupaten Cirebon 87 315 37
Kabupaten Majalengka 83 257 9
Kabupaten Sumedang 91 185 6
Kabupaten lndramayu 42 269 23
Kabupaten Subang 89 159 18
Kabupaten Puruvakarta 41 148 4
Kabupaten Karawang 53 25L 77
Kabupaten Bekasi 26 156 30
Kabupaten Bandung Barat 39 L24 7
Kabupaten Pangandaran 50 43 2
Kota Bogor 2 62 9
Kota Sukabumi 1L 22 O
Kota Bandung 15 135 35
Kota Cirebon 8 13 5
Kota Bekasi 6 49 15
Kota Depok 5 57 13
Kota Cimahi 1 14 1
Kota Tasikmalaya t7 51 2
Kota Banjar 8 16 2
Jawa Barat 1.468 4.394 *2
Sumber : Statistik Potensi Desa Provinsi Jawa Borat 2079, BPS IAWA BARAT
t6I
50
27
25
37
44
24
t2
10
61
26
8
55
27
2t
20
28
27
7
t4
3
32
7
10
t2
3
7
7
t4l
22
16
26
16
I3I
381
32t
234
250
307
t2I
49
il
119
29
L32
tsI
98
58
53
72
49
51
35
43
99
81
31
105
72
44
53
45
47
t2
27
5
44
7
18
25
2
13
4
t.187
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
s98
29
5
KabupatenlKota
Tidak Ada
Kejadian
Krimlnalitas
Pencurian
Pencurian
dengan
kekerasan
Penlpuan Penganiayaan
Tabel9. Jumlah Desa Menurut Upaya Warga Menjaga Keamanan Lingkungan
Di ProvinsiJawa Barat, 2018
t1l
Kabupaten Bogor
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Bandung
Kabupaten Garut
Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Ciamis
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Majalengka
Kabupaten Sumedang
Kabupaten lndramayu
Kabupaten Subang
Kabupaten Punrakarta
Kabupaten Karawang
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bandung Barat
Kabupaten Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
Jrya Barat
t2l
4L2
376
353
250
435
3U
254
325
3U
288
263
228
227
189
26L
t7L
153
91
60
26
L45
22
53
55
11
59
23
5.1109
t3l
363
274
311
22L
378
280
2t3
308
273
254
239
20L
193
t62
235
L49
138
77
50
24
L42
22
51
60
L2
il
15
4.709
t4I
207
7il
128
1.570
223
L23
98
101
138
L44
94
t02
t23
39
83
91
933
36
48
12
794
27
26
39
85
45
6
5.47?
tsI
398
328
311
253
409
3L4
24t
374
289
258
235
169
23t
166
223
743
154
82
62
23
t45
20
50
59
13
59
21
4.970
Sumber : Statistik Potensi Desa Provinsi Jawo Barat 2079, BPS JAWA BARAT
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 30
Kabupaten/Kota
Keamanan
Pengaturan Rcgu
Xeamanan
Penambahan
Jumlah
Hansip/tinmas
Sistem Keamanan
Lingkungan
lnislatif Warga
Pos
-{o)
(t
o
P
I
vo
=t1
o
to
!5o:(
ob'
o;cr;.o (/r
a6'
€d
O'J
E;
iltsrI
>6
H3
sog!A
ot
{o,oJ
@-
o, 'c,
-(DO)-
s+6
xfrtsood
=r)
o
soI
ro
N!8 E ETHGEBEE E to6{ orra.sr,,pr-E
(o g)urN H o - S o -G
uv, vvrrvvmmmmmmmmmvr tn t, ur ln v1 tta vr v,
=xo
!("!(r,aocJz;ei=ca6>
==a
i=EEsB">= ; 3< --
eo ? -; 6>a{ :|>
#ilililH#HHilil#H A
fiE;=EXaEiEE=
7; E; =EgS-zo
c
3
E
o
(,r
tr
lBo
!
o
q
a
a
sa
]
N
Ut
E
t)
or,
o
5
o
5N
lo
(,
oUt
N
gl
fr sHE SSfrEEgexElE$$sEunqX
(4 a 5 ti ({l !u qr .F 5 5 ts (r) 5 (, N 5 u) (, 5 tr N^
_-{E P O OF.ErS .F5@N O r!{P {@6POtUr5ur - P (,l oi ur o) s or lJ 01 5 ro o { (,,1 tJ p I o) N+
E x6ENEsHEtsEH$ E B$asdEr6tsS
B s*fiHsHtsuErHE r EsEtsEiBEse
H SEosoB*.YB6i ts ttsBotHB-Hg
.E -NoBBtB
d S o o o o o o of;H ESSBooooooSo
(l) (r!5(,0r(,(,.F u, ur(xS @or{orou$
oo o o olJoNourrrro o qroN SlJoooofi
u, o o o o o o N o c) o o o o o o o o o P o o .,$
B rnod1.(-S*{otq,-B-
.BEi6tt8 E ts5iU8,SNtsOoT SE E
N
6. E ts 6-oorN@Fu, {
o
E E, -
NP lJ N tr, rrru,N NkrurN xl[!
NN'Fc)c)tsPOtsNPC,c,FTPP tsNP*N*E
x.!)
H
"U
a
IE
ED
p.
{
0,
!)
c-
0)
{D
EE
0)
h
A)
(,)
H
z
o
!
o
utn
tn
r
a-
sa=>o-
N'
!rv
oz
x,6NB E
*a;=
'
>EO P
D7q
2
-{r!r-
=
;EE3=g
E
E;HE==
BstP-
^5m
^Z
a:<o:t
-U
ri
=!=so
usil!o2
*i;=,oo>ro
Saeg=
*?s=
EE:6g-
{<(1 -
Hfi={O
"Ea
{o
<r
o
P
rvo
^3XoJ
odJ
J^
=ogt E;
=9o,Ut
'iA€d
O'J
E- o=
J-
nts
Er{
>6
gE
OJJ
_o. ?i
o1)
€gO'J
o-o!
-Oo,f
fo,
xdtssod)
o
o
o
P
@
5fl$$B=
gi5+EEs
=.,S6SEIoi-  Urz
FE o'
6
B
@
*BiE$EiBHiF$Ei
q do -=_.8
U'NIJINPU'N)ts
EEB il rE SUH $uHEre GsfiSH E
NPPlJlJFPPlJ
()(o@ l Or(, .EUrN EB.@ro ursu,Nr. E
UI 5(r)Nts >F
oil- H r-g *ot P
oooootS 0Hou, (Jr!
o
ooo o ()o NoN (oNooor. f,isr-o$ O
ONN (r' o$ r.oo oooo@N ooo(r)u, ,1
ooooE- ooor.o
EBoo{ol
g $ $ ilE EJ-IJXf _JA
FPFtEi
fr
o
ro
Fr
o
P
F
P
NJ
lJ
u)
POO O O(,l OOO
@otsotuNtJrNP
ooPooPooo
ooo o oN ooo
ooo o oH ooo
PFrOS()F OUr('tSP
oooPoo ooooo
oooooc) $oooo
oooooo ooooo
oo(oooo oooPotsPOPONJOOP
F
5oooooo ooPooo()o o tso P()o
x
e.
0)
5
"0
a
E
EO
p.
{
n)
n
c.
!)
{p
EO
0)
H
p
+
(})
N
a
O-o>>z,9
fiis
iEs
=i-
Id3X
9z
=o=ox>
o!!
xs{tr|
3
EDL!
EA2
t.t
tn
ErEEi
OD,r
D
z
o
lrr
D
c
2
.9
I'l
vt
o
ztn
E
v,
D
=
C
v
IE
o
(n (, u, tr, u, u) (,)
!(n (.'lS UrN, p (ONN NN N NNN N
o(o@ {or ur s(^)N P
U)NP 55N)P NlJNts
(,l
o
o5
oo
c)o
oo
oo
oo
oo
ots
NP NP
8E Eg
$o o$
oo ON'
(ro oo
oo oo
ON (,io
OFr oo
<)o oo
oo oo
oo tso
6'6'6FF
=i ixE
€*HE:gHe=E
+
-xx@!xo^.?I<x-xx
B9-s==Bs _slB3 &E&9
**g=g8+f,aeEqEiE
3E'
=$3=) i===
EE
{;rooE' CL
oJ
-o
= (r'l
rS5.IJ
Oh'
Nf
b-
!'@
6
3
x
E
;c
3
'It0
z6)
<xoofo
vJ
qB
-oED
03
o
x?x
&89IOD
^fli(.)
63 -H^m
*HE
FE=
E H dEH EE E NEE {
oto BB ts oo$ o
oNo oo o o@o o
urou, o(, u, ONN,, P
(,oo oo c) ooo @
ooo @Fr o Ptuo c)
ooFr oo o ooo o
ooo oo o ooo o
ooo oo o ooo o
OFC) OF ts OPF O
Er
o
P
o
P
P
H.
o
ooo oooo oo oooooooo
X
e.
0)
5
!
a
EE
EE
a.
{H
E0)
q)
{p
t!
E
A)
(,
(,
z
o
atl
D
cD
z
!
m
uIA
o
z,n
v
o,g>
>z
N
ggs
EEr
=3-
E9
9z
=ox>
E
Vr
e€
EH+o
D
z,
o
3
ED
FE2..)
tn
3r@6
OD,.
,
E
o
o
Itt
s
il ss E F s s E s u)q,
or {or Ln 5 u) N) ts o (o@
rt
d
SNJPrrrrrr.EU,
3
sE{+Fs$qFi$4F4FgFgf
E'x$E$E5E5;sE$EiEi5
so
st
o'
l
.$Ege I H E u E H $E
+
o-
*
iH.r a E I U H H oP
a-
B
ET
a
$S.,o o S P N o o (>N
F
o
e_
iots o N N.r o s (, $r-5
o o o o o o N)o
o o o o o o oo
o r, o o o o ou,
Hoo
B-o
Eoo
Boo
ll o*
o o o o o o oo
l-oo o o o o (> o oo
P P o O ts O Cr()
DOO O O O O O O OP
x
e.
01
5
,U
a
u,
Ed
{
.E
A)
!)
{p
IE
q
a)
(,
+
2
o
l
z
!
l't
uti
o
2tn
,o,0>>2
N
Eis
EEr
=I=
Eg
9a
=9*>
@
cvr
rp !!
9#{trl
€n
3
ED
EA2ntn
EgTE U;
OD,.
c
-
@
o
4.9 Gambaran Kesiapan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronovirus Dlseose ICOVID-L9I
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan
Coronavirus Diseose 2019 (COVID-19) di Jawa Barat melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
443/Kep.241-Hukham/2020 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Gubernur.lawa Barat Nomor
443lKep.L99-Hukham/2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Coronovirus Disease-
19 (COVID-L9) di Jawa Barat. Struktur Organisasi dan Diagram Struktur Organisai dan Tata Kerja
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Coronovirus Diseose 2OL9 {COVID-L9I di Jawa Barat dapat
dilihat pada Gambar 19 dan Gambar 20.
Gambar 19. Struktur Organisasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Coronovirus Diseose 2Ot9
(COVI D-Lgt di Jawa Barat
Iltre
Giemurlaua &rat
( ilochamd Rit*an lamil)
Watilletur
ffrt0PlilMPro.hmBarat
Wahl O6ernrhra Sardt
htlalmn
Sekretads Daerah ho. raf,a 0arat
{Se{hwan Watf,saatmaia}
S.b!ffi
Asisten Pemedntahan, lMarn &n Xe$ahteran Sosi.al
(lhudMnadl
tValil letua llarhn:
Xepala 8a&n ksatuan hlgsa &n Pd'rtfr
Pmv.,lawa 0arat
(Heni Hdaya)
WbllS.tltttsft
De$an Eh*ditlm Alcelerai Pembaqman
(lrradal
klmpk krencaman, lnformasi dan tapnn
l. Diviri PersEanain, Risd dan Eilhmblqi
Ittr: Irpb lAP?oAlru.tsk lTdt
lM.Taufredi9n6o)
2. tlvbi Admininrasi, xeuengn, MolitcriBden
Enluasi
Ilt r lEp€tirPrfl.lEll t
IterySfranfuifl
3. llvbi PehFnan lnfomad tus{ oets dil I(
e.tn: IrI& Ohtot*th ProY. hr Lnt
(Setiatr)
4, Diyisi Pemhrdayaan AFratur, llor AFraur dan
Masyaralat
[ctn:A$tsnAdd*rrc
(Dndi Sudralt rbdurriinl
Ublllrhalhn:
Xepah Staf lhenh l{itcr llUSrliwaryi
(DilibtilrhrE)
lISSchhrb:
Iepala [)inas te*lmun Prc{. hra Earrt
(8erli Hamdanil
Xelomp* [4a mpnen Eenca na
1.oivisisUbfta&ormi
Ialr frfrh llo hnbonlr
(RadrnatladitGarsdil
r t)ilbiLotis*
Irtn:Irpblltil!
lM.MhSodlryrnal
3. thbi Xrmhan dan Peigahqrn Banuan
*lGyentd
IanhpbSfohruhtn&nhfim
tDeriknn nl
E
WrH irtplleian:
(eph &dan lnteliin ilegara
Daerah hov. Jaya Barat
(Dedv4u)
W*llSchtarb:
lhlakhr 8BD ho. hra &nt
(Sup'iyaho)
lGlonpk Penanganan bsehalan
1. thbi Pdealan (onbt, Peryujian dan
ilanaiemen Labsatorilm
LrElfitdL*nuslql
ftdrin A Suman$a)
2. Divbi Pagamanan dan P€nafipnan
IlErIrFbDPllDr!.
lDdi$pandil
l. oitri Mamidnn tasyanlB
Pmv. hra Sant
lMarion Sia$an)
4. 0ivisi (omuniiasi Publik
Sumber: Biro Hukum Setda Provinsi lowa Borot
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
lHumansyah)
36
Gambar 20. Diagram Struktur Organisasi Gugus dan Tata Kerja Gugus Tugas Percepatan
Penanggulangan Coronovirus Disease 2OL9 (COVID-Lgl diJawa Barat
lG(u W.ftill(etua
[aua He'r$ rYilil lcfio ]lirhn
selrebrs lvalil SB*tuHE
!. thisi P.rc.mil, iEtd.o api&miob3t
a. SLO Divisi Dati dan P€modelm
b. 5{& Ory6 xct|atdr drn f.rm lFdemaolotr
(. sub OBrr Pro(otol oan sOP
z Diusi P€laotaf, xmoll pdBlirn da t rnaFmerr Lab
a. Sub Dlvie Oe(ekJr Dfi Oan Pel.(.km fontat
b, sub Divrgr Per€uitr lrassal
(. 5(6 Ou;i M.r.jclren Labo.dorium
l OiYisiMilrFlHf.ry.r*E
4 Divisi Pefl8.fraHr dan PaMSamn
5. oaviri toglnik
5, Ctviri Srabiibs tkmi
.. tub Or$si (oortffsr &Jm,l S.kit Bql*m
b. 5!b tlviJi rcsdffii tasy.f,t"$ Pr. Rujllrn dan
OhklsKot r(.b
r. Sub DivBi MsnaJrmn SoM (!5rh{il
n. sub Omr Steril5as F6ill.s tublik
b. i6 &w 9stil.en Ua!$ De Ptrrgrtro
AMff
8. IIvi$ l(milre dan Pcn6Eililtao 8iltum Ma3)date
9, Dirisi Pcmbcd.y$n Apil.tr Dan t ai]..cGa
10. Oui Pd.yffi lntorrui. tuer Data dm fi
c. Sub ftrir plntaturil P.nlrdM TerFal
Pcrmt.n Psdsdrk f.rpap.r Covir.19 d.n
Polcdiirn lempat ParEkaman ps&d*
Menin$.| Akib.t Cor/ir!1 9
a. Sub Dis! M.mFmm lotr{rt (60hatan
b. sub fivin Milar€ilm Lqtnil Nff K€seharan
6. tub oiv& Pargan
b, 9lb Du6r Dislrbsi
. c Sub oMililiag Pmgffi sosEl
a tub ttv6i (ofi6 dan (rcati,
b. 96 CryFi Ed*sr i/tasyrakst dan Xmunta'
irt€lalur Mcdia Uassa ds 5o9al Media
c tub Diyisi Eduk6i Meyrakat d.n Xmp.n
"
a. Sub [IMsr KamffBn ds8an Ortmirer Stratet6
b. grb Divisi P.r€Sdinge bantM
a. 5{.6 DivB q.rGiomldrn P€iatam tn{qmi
Command Ccnter Pll(OgAn
b. $$ Diy$ p€rBmbantan, knpLmtrli, dJn
hftastruktu56tam
c fub Diu! Rl5ct d.n An.lris talnolog 9ot€nial
d. Srb Oivie lnttgrasi dan yi5ualbsi Data
a. sub Ely6i Admirisu6i Dan Pelaptran
b. tub DMsi An6E r& Dan (mnt6n
(. srA DMsi peft€pdan pemtiaydrn Dan pengrdaan
d. tub Owi MmaaorrrE oan Evaluati
Sumber: Biro Hukum Setda Provinsi lowa Barat
DIAGRAM SOTK
GTPP Covid-i9 jabar
Drvlst
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
! l. gvig Adr*r*gr6d f,triarBan. rronitmrE oil Evaluasi
37
PIMPINAN
u
7. Dilililmlai Pldrit
V. REKOMENDASI
Berdasarkan kajian epidemiologi dan gambaran kesiapan daerah di atas, maka tim
merekomendasikan untuk :
1. Diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh wilayah Provinsi Jawa
BaraU
2. Memperkuat pelacakan kontak di di seluruh wilayah ProvinsiJawa Barat untuk memutus rantai
penularan; dan
3. Memperkuat skrining orang masuk dan keluar terutama di perbatasan Provinsi Jawa Barat,
seperti di perbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Tengah.
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Selaku,
KETUA HARIAN GUGUS TUGAS PERCEPATAN
P CO RO NAV I R US D IS EAS E 2OL9
JAWA BARAT
Dr ., s.E., M.Eng
,ina Utama
19530825 1990 1 001
Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 38

More Related Content

What's hot

Sk psbb kota surabaya, kab. sidoarjo dan kab. gresik
Sk psbb kota surabaya, kab. sidoarjo dan kab. gresikSk psbb kota surabaya, kab. sidoarjo dan kab. gresik
Sk psbb kota surabaya, kab. sidoarjo dan kab. gresikjune tumimomor
 
Peraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten Bogor
Peraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten BogorPeraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten Bogor
Peraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten BogorPrabariniKartika
 
Perwal Pelaksanaan PSBB Tangsel
Perwal Pelaksanaan PSBB TangselPerwal Pelaksanaan PSBB Tangsel
Perwal Pelaksanaan PSBB TangselAgaton Kenshanahan
 
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19CIkumparan
 
Keputusan Gubernur Jabar No. 443
Keputusan Gubernur Jabar No. 443Keputusan Gubernur Jabar No. 443
Keputusan Gubernur Jabar No. 443CIkumparan
 
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial Mikro
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial MikroPerwali Bogor soal Pembatasan Sosial Mikro
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial MikroCIkumparan
 
Keputusan Menkes RI Nomor HK.O1.07/MENKES/ 248/2O2O
Keputusan Menkes RI Nomor HK.O1.07/MENKES/ 248/2O2OKeputusan Menkes RI Nomor HK.O1.07/MENKES/ 248/2O2O
Keputusan Menkes RI Nomor HK.O1.07/MENKES/ 248/2O2OJalinKrakatau
 
Pergub DKI No 47 soal Pembatasan Keluar Masuk Jakarta
Pergub DKI No 47 soal Pembatasan Keluar Masuk JakartaPergub DKI No 47 soal Pembatasan Keluar Masuk Jakarta
Pergub DKI No 47 soal Pembatasan Keluar Masuk JakartaAgaton Kenshanahan
 
SK PSBB Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab Sumedang
SK PSBB Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab SumedangSK PSBB Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab Sumedang
SK PSBB Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab SumedangAulia Risyda Fauzi
 
Pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19
Pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19Pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19
Pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19shirizkiku
 
SK No 18 Tahun 2021 Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Kegiatan Usaha Restoran Kafe
SK No 18 Tahun 2021 Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Kegiatan Usaha Restoran KafeSK No 18 Tahun 2021 Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Kegiatan Usaha Restoran Kafe
SK No 18 Tahun 2021 Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Kegiatan Usaha Restoran KafeCIkumparan
 

What's hot (14)

Sk psbb kota surabaya, kab. sidoarjo dan kab. gresik
Sk psbb kota surabaya, kab. sidoarjo dan kab. gresikSk psbb kota surabaya, kab. sidoarjo dan kab. gresik
Sk psbb kota surabaya, kab. sidoarjo dan kab. gresik
 
Perwal Bandung tentang PSBB
Perwal Bandung tentang PSBBPerwal Bandung tentang PSBB
Perwal Bandung tentang PSBB
 
Peraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten Bogor
Peraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten BogorPeraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten Bogor
Peraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten Bogor
 
Perwal Pelaksanaan PSBB Tangsel
Perwal Pelaksanaan PSBB TangselPerwal Pelaksanaan PSBB Tangsel
Perwal Pelaksanaan PSBB Tangsel
 
PSBB Sumatera Barat
PSBB Sumatera BaratPSBB Sumatera Barat
PSBB Sumatera Barat
 
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19
 
Keputusan Gubernur Jabar No. 443
Keputusan Gubernur Jabar No. 443Keputusan Gubernur Jabar No. 443
Keputusan Gubernur Jabar No. 443
 
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial Mikro
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial MikroPerwali Bogor soal Pembatasan Sosial Mikro
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial Mikro
 
Keputusan Menkes RI Nomor HK.O1.07/MENKES/ 248/2O2O
Keputusan Menkes RI Nomor HK.O1.07/MENKES/ 248/2O2OKeputusan Menkes RI Nomor HK.O1.07/MENKES/ 248/2O2O
Keputusan Menkes RI Nomor HK.O1.07/MENKES/ 248/2O2O
 
Pergub DKI No 47 soal Pembatasan Keluar Masuk Jakarta
Pergub DKI No 47 soal Pembatasan Keluar Masuk JakartaPergub DKI No 47 soal Pembatasan Keluar Masuk Jakarta
Pergub DKI No 47 soal Pembatasan Keluar Masuk Jakarta
 
SK PSBB Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab Sumedang
SK PSBB Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab SumedangSK PSBB Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab Sumedang
SK PSBB Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat dan Kab Sumedang
 
Pergub PSBB Jawa Timur
Pergub PSBB Jawa TimurPergub PSBB Jawa Timur
Pergub PSBB Jawa Timur
 
Pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19
Pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19Pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19
Pedoman pencegahan dan pengendalian covid-19
 
SK No 18 Tahun 2021 Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Kegiatan Usaha Restoran Kafe
SK No 18 Tahun 2021 Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Kegiatan Usaha Restoran KafeSK No 18 Tahun 2021 Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Kegiatan Usaha Restoran Kafe
SK No 18 Tahun 2021 Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Kegiatan Usaha Restoran Kafe
 

Similar to PSBB di Wilayah Prov. Jabar Kepada Menkes RI

Kmk no. hk.01.07 menkes-413-2020 ttg pedoman pencegahan dan pengendalian covi...
Kmk no. hk.01.07 menkes-413-2020 ttg pedoman pencegahan dan pengendalian covi...Kmk no. hk.01.07 menkes-413-2020 ttg pedoman pencegahan dan pengendalian covi...
Kmk no. hk.01.07 menkes-413-2020 ttg pedoman pencegahan dan pengendalian covi...ssuser7f69af
 
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVI...
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVI...KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVI...
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVI...CIkumparan
 
KMK No. HK.01.07-MENKES-5671-2021 ttg Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 ...
KMK No. HK.01.07-MENKES-5671-2021 ttg Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 ...KMK No. HK.01.07-MENKES-5671-2021 ttg Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 ...
KMK No. HK.01.07-MENKES-5671-2021 ttg Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 ...SiskaMachan
 
07 mei 2021, sambutan bupati wonosobo kunjungan satgas covid 19 pusat
07 mei 2021, sambutan bupati wonosobo kunjungan satgas covid 19 pusat07 mei 2021, sambutan bupati wonosobo kunjungan satgas covid 19 pusat
07 mei 2021, sambutan bupati wonosobo kunjungan satgas covid 19 pusatShintaDevi11
 
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayangPaparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayangNur Hasan Murtiaji
 
Alasan psbb jakarta diperpanjang
Alasan psbb jakarta diperpanjangAlasan psbb jakarta diperpanjang
Alasan psbb jakarta diperpanjangAndrewRicho1
 
Revisi Keputusan Gubernur Jabar soal Protokol Kesehatan di Pesantren
Revisi Keputusan Gubernur Jabar soal Protokol Kesehatan di PesantrenRevisi Keputusan Gubernur Jabar soal Protokol Kesehatan di Pesantren
Revisi Keputusan Gubernur Jabar soal Protokol Kesehatan di PesantrenIqbal Maulana
 
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan DaerahIntegrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan DaerahDadang Solihin
 
Perbup PSBB Kabupaten Tangerang
Perbup PSBB Kabupaten TangerangPerbup PSBB Kabupaten Tangerang
Perbup PSBB Kabupaten TangerangAgaton Kenshanahan
 
Pergub dki jakarta nomor 51 tahun 2020 ttg pelaksanaan psbb pada masa transisi
Pergub dki jakarta nomor 51 tahun 2020 ttg pelaksanaan psbb pada masa transisiPergub dki jakarta nomor 51 tahun 2020 ttg pelaksanaan psbb pada masa transisi
Pergub dki jakarta nomor 51 tahun 2020 ttg pelaksanaan psbb pada masa transisiAvida Virya
 
Pergub DKI No 51 tahun 2020
Pergub DKI No 51 tahun 2020 Pergub DKI No 51 tahun 2020
Pergub DKI No 51 tahun 2020 Iqbal Maulana
 
Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan psbb transisi
Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan psbb transisi Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan psbb transisi
Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan psbb transisi ZulfiSuhendra
 
118 article text-432-3-10-20200611
118 article text-432-3-10-20200611118 article text-432-3-10-20200611
118 article text-432-3-10-20200611Yori Feriyandi
 
Hamdan sugar p. (b24170014)
Hamdan sugar p. (b24170014)Hamdan sugar p. (b24170014)
Hamdan sugar p. (b24170014)HamdanSugar
 
Instruksi Ketua GTTP Pelaksanaan Vaksinasi Penanggulangan Covid19 di Kota Bekasi
Instruksi Ketua GTTP Pelaksanaan Vaksinasi Penanggulangan Covid19 di Kota BekasiInstruksi Ketua GTTP Pelaksanaan Vaksinasi Penanggulangan Covid19 di Kota Bekasi
Instruksi Ketua GTTP Pelaksanaan Vaksinasi Penanggulangan Covid19 di Kota BekasiCIkumparan
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdfhendrigunawan69
 
Laporan kkn 2020 rahmad hidayatullah
Laporan kkn 2020 rahmad hidayatullah Laporan kkn 2020 rahmad hidayatullah
Laporan kkn 2020 rahmad hidayatullah Rahmadhidayatullah5
 
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020Arif Efendi
 
SIGAPWEBINAR3_Pelaksanaan-Stranas-Stunting-pada-Masa-Pandemic.pptx
SIGAPWEBINAR3_Pelaksanaan-Stranas-Stunting-pada-Masa-Pandemic.pptxSIGAPWEBINAR3_Pelaksanaan-Stranas-Stunting-pada-Masa-Pandemic.pptx
SIGAPWEBINAR3_Pelaksanaan-Stranas-Stunting-pada-Masa-Pandemic.pptxelfah88
 

Similar to PSBB di Wilayah Prov. Jabar Kepada Menkes RI (20)

Kmk no. hk.01.07 menkes-413-2020 ttg pedoman pencegahan dan pengendalian covi...
Kmk no. hk.01.07 menkes-413-2020 ttg pedoman pencegahan dan pengendalian covi...Kmk no. hk.01.07 menkes-413-2020 ttg pedoman pencegahan dan pengendalian covi...
Kmk no. hk.01.07 menkes-413-2020 ttg pedoman pencegahan dan pengendalian covi...
 
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVI...
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVI...KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVI...
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVI...
 
Andi tenri lukman
Andi tenri lukmanAndi tenri lukman
Andi tenri lukman
 
KMK No. HK.01.07-MENKES-5671-2021 ttg Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 ...
KMK No. HK.01.07-MENKES-5671-2021 ttg Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 ...KMK No. HK.01.07-MENKES-5671-2021 ttg Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 ...
KMK No. HK.01.07-MENKES-5671-2021 ttg Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 ...
 
07 mei 2021, sambutan bupati wonosobo kunjungan satgas covid 19 pusat
07 mei 2021, sambutan bupati wonosobo kunjungan satgas covid 19 pusat07 mei 2021, sambutan bupati wonosobo kunjungan satgas covid 19 pusat
07 mei 2021, sambutan bupati wonosobo kunjungan satgas covid 19 pusat
 
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayangPaparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
 
Alasan psbb jakarta diperpanjang
Alasan psbb jakarta diperpanjangAlasan psbb jakarta diperpanjang
Alasan psbb jakarta diperpanjang
 
Revisi Keputusan Gubernur Jabar soal Protokol Kesehatan di Pesantren
Revisi Keputusan Gubernur Jabar soal Protokol Kesehatan di PesantrenRevisi Keputusan Gubernur Jabar soal Protokol Kesehatan di Pesantren
Revisi Keputusan Gubernur Jabar soal Protokol Kesehatan di Pesantren
 
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan DaerahIntegrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
 
Perbup PSBB Kabupaten Tangerang
Perbup PSBB Kabupaten TangerangPerbup PSBB Kabupaten Tangerang
Perbup PSBB Kabupaten Tangerang
 
Pergub dki jakarta nomor 51 tahun 2020 ttg pelaksanaan psbb pada masa transisi
Pergub dki jakarta nomor 51 tahun 2020 ttg pelaksanaan psbb pada masa transisiPergub dki jakarta nomor 51 tahun 2020 ttg pelaksanaan psbb pada masa transisi
Pergub dki jakarta nomor 51 tahun 2020 ttg pelaksanaan psbb pada masa transisi
 
Pergub DKI No 51 tahun 2020
Pergub DKI No 51 tahun 2020 Pergub DKI No 51 tahun 2020
Pergub DKI No 51 tahun 2020
 
Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan psbb transisi
Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan psbb transisi Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan psbb transisi
Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan psbb transisi
 
118 article text-432-3-10-20200611
118 article text-432-3-10-20200611118 article text-432-3-10-20200611
118 article text-432-3-10-20200611
 
Hamdan sugar p. (b24170014)
Hamdan sugar p. (b24170014)Hamdan sugar p. (b24170014)
Hamdan sugar p. (b24170014)
 
Instruksi Ketua GTTP Pelaksanaan Vaksinasi Penanggulangan Covid19 di Kota Bekasi
Instruksi Ketua GTTP Pelaksanaan Vaksinasi Penanggulangan Covid19 di Kota BekasiInstruksi Ketua GTTP Pelaksanaan Vaksinasi Penanggulangan Covid19 di Kota Bekasi
Instruksi Ketua GTTP Pelaksanaan Vaksinasi Penanggulangan Covid19 di Kota Bekasi
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
 
Laporan kkn 2020 rahmad hidayatullah
Laporan kkn 2020 rahmad hidayatullah Laporan kkn 2020 rahmad hidayatullah
Laporan kkn 2020 rahmad hidayatullah
 
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
 
SIGAPWEBINAR3_Pelaksanaan-Stranas-Stunting-pada-Masa-Pandemic.pptx
SIGAPWEBINAR3_Pelaksanaan-Stranas-Stunting-pada-Masa-Pandemic.pptxSIGAPWEBINAR3_Pelaksanaan-Stranas-Stunting-pada-Masa-Pandemic.pptx
SIGAPWEBINAR3_Pelaksanaan-Stranas-Stunting-pada-Masa-Pandemic.pptx
 

More from Rafael Ryandika

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021Rafael Ryandika
 
Maklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & ProvMaklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & ProvRafael Ryandika
 
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFO
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFOProtokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFO
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFORafael Ryandika
 
Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi
Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa TransisiPaparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi
Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa TransisiRafael Ryandika
 
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020Rafael Ryandika
 
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 HImbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 HRafael Ryandika
 
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...Rafael Ryandika
 
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-PunjurPerpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-PunjurRafael Ryandika
 
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...Rafael Ryandika
 
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBB
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBBPergub Jabar Tentang Pedoman PSBB
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBBRafael Ryandika
 
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020Rafael Ryandika
 
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden Jokowi
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden JokowiSurat Siti Fadilah Supari untuk Presiden Jokowi
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden JokowiRafael Ryandika
 
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBB
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBBKeputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBB
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBBRafael Ryandika
 
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19Rafael Ryandika
 
Panduan PSBB DKI Jakarta
Panduan PSBB DKI JakartaPanduan PSBB DKI Jakarta
Panduan PSBB DKI JakartaRafael Ryandika
 

More from Rafael Ryandika (19)

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021
 
PANDUAN HAN TAHUN 2020
PANDUAN HAN TAHUN 2020PANDUAN HAN TAHUN 2020
PANDUAN HAN TAHUN 2020
 
SE 09 2020
SE 09 2020SE 09 2020
SE 09 2020
 
WHO Situation Report
WHO Situation ReportWHO Situation Report
WHO Situation Report
 
Maklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & ProvMaklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & Prov
 
PM 41 Tahun 2020
PM 41 Tahun 2020PM 41 Tahun 2020
PM 41 Tahun 2020
 
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFO
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFOProtokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFO
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFO
 
Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi
Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa TransisiPaparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi
Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi
 
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020
 
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 HImbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H
 
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...
 
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-PunjurPerpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
 
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...
 
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBB
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBBPergub Jabar Tentang Pedoman PSBB
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBB
 
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020
 
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden Jokowi
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden JokowiSurat Siti Fadilah Supari untuk Presiden Jokowi
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden Jokowi
 
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBB
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBBKeputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBB
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBB
 
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19
 
Panduan PSBB DKI Jakarta
Panduan PSBB DKI JakartaPanduan PSBB DKI Jakarta
Panduan PSBB DKI Jakarta
 

PSBB di Wilayah Prov. Jabar Kepada Menkes RI

  • 1. Nomor Sifat Lampiran Hal GUBERNUR JAWA BARAT :4601 2107 /Hukham : Penting : 1 (satu) berkas : Permohonan Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Wilayah Provinsi Jawa Barat Bandung, 30 April 2020 Kepada: Yth. Menteri Kesehatan Jakarta di Sehubungan dengan penyebaran Coronavirus Drsease 2019 (Covid- 19) yang semakin luas di wilayah Provinsi Jawa Barat, serta menindaklanjuti kesepakatan dengan para BupatiMali Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan optimalisasi penanggulangan Covid-19, bersama ini kami mohon perkenan Menteri Kesehatan untuk menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Provinsi Jawa Barat. Sehubungan dengan haltersebut, kami lampirkan kajian PSBB yang di dalamnya terdapat data pendukung sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Drsease 2019 (Covid-19), berupa: 1. Peningkatan jumlah kasus menurut waktu; 2. Penyebaran kasus menurut waktu; 3. Kejadian transmisi lokal; dan 4. Kesiapan daerah tentang aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial, dan aspek keamanan. Demikian kami sampaikan, atas perkenannyadiucapkan terima kasih. BARAT, KAMIL Tembusan Yth.: 1. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (covrD-1e). 2. Menteri Dalam Negeri. 3. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat. J a I a n D ipone goro N omo r 22 Telepon (O22) 423244842333/7 4230963 Faksimil: (02214203/,50 Website: www.jabarprov.go.id. Email: info@abarprov.go.id Bandung-40115
  • 2. DOKUMEN KEBUAKAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DI WILAYAH JAWA BARAT DALAM U PAYA PERCE PATAN PENANGG U IANGAN COY'D.l9 DI PROVINSI JAWA BARAT DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOTOGI GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGGULANGAN COVI D-Ig DI PROVINSI JAWA BARAT };t I RISEI
  • 3. LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG : /Hukham : April2020 : Dokumen Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ProvinsiJawa Barat KAIAN PEMBATASAN SOS|AT BERSKALA BESAR (PSBB) DIWIIAYAH JAWA BARAT DAIAM UPAYA PERCEPATAN PENANGGUI.ANGAN COVID-l9 DI PROVINSI JAWA BARAT I. IATAR BEIAKANG Pergerakan jumlah kasus konfirmasi positif Coronovirus Diseose (COVID-191 semakin meningkat. Pada tanggal 26 April 2020 jumlah kasus positif COVIO-|9 terkonfirmasi di dunia telah mencapai 2.989.42O kasus dan di lndonesia sebanyak 8.882 kasus. Artinya, hanya dalam 57 hari sejak kasus petama telah terjadi peningkatan kasus positif dengan rata-rata 155 kasus per hari di lndonesia. Demikian halnya dengan Jawa Barat, sejak tanggal 5 Maret 2020, kasus telah bertambah dari 3 menjadi 912 kasus positif COVID-L9 pada 26 April 2020. Rata-rata peningkatan kasus positif COVIAL9 di wilayah Jawa Barat periode 15 Maret 2020 hingga 25 April 2020 mencapai 22 kasus baru per harinya dalam 40 hari terakhir dengan angka kematian sebanyak 77 orang dan sembuh sebanyak 93 orang. COVID-L9 telah menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/World Health Orgonizotion (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan terjadi importasi di luar China. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-L9 sebagai Public Heolth Emergency of lnternotional Concern (PHElCl/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Seiring dengan meningkatnya pertambahan kasus positif COVID-I9 di lndonesia, beberapa wilayah telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, termasuk wilayah Bodebek dan Bandung Raya di Provinsi Jawa Barat. PSBB di kedua wilayah ini dilakukan sebagai salah satu antisipasi untuk memutus mata rantai COVID-L9 diJawa Barat. Pada 26 April 2020, Jawa Barat telah menyumbang LO,27 persen jumlah kasus positif di lndonesia. Kasus terbesar terjadi di di kedua wilayah ini. Namun demikian, setelah beberapa hari pemberlakuan kebijakan PSBB di Bodebek maupun Bandung Raya, tingkat kasus positif COVID-L9 tetap bertambah. Berdasarkan tren data kumulatif 1Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
  • 4. atau harian kasus positif COVID-L9 di Jawa Barat menunjukkan potensi penambahan kasus positif akan terus berjalan, dengan sebaran kasus semakin meluas ke hampir seluruh wilayah Jawa Barat. Permasalahan ini semakin meningkat seiring dengan tingginya mobilitas penduduk Jawa Barat. Hasil analisis waze menggambarkan bahwa terjadi penurunan tingkat kemacetan pada Bulan maret, namun pada masa pemberlakukan PSBB di Bodebektidak terlihat perubahan yang siginifikan. Permasalahan COVID-19 tidak lepas dari permasalahan pergerakan orang, oleh karena itu Pembatasan Sosial Berskala Besar kurang efektif jika dilakukan secara parsial. Oleh karena itu Pembatasan Sosial Berskala Besar penting untuk dilakukan di seluruh Provinsi Jawa Barat. Langkah ini merupakan upaya percepatan penanggulangan COVID-19 di Jawa Barat termasuk di lndonesia. II. DASAR HUKUM Kajian Pembatasan Sosial Berskala Besar ProvinsiJawa Barat dilakukan berdasarkan : 1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Coronovirus Diseose 2019 (COVID-L9I dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Mem ba haya kan Perekonomian Nasional dan/atau Stabi litas Sistem Keuangan; 2. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corono Virus Diseose 2079 (COVID-tgl; 3. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat akibat Coronovirus Diseose 2OL9 (COVID -L9l; 4. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19; 5. lnstruksi Presiden Republik lndonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Refocusing Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan Corono Virus Deseose 2OL9 (COVID-L9I; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corono Virus Diseose 20L9; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corono Virus Disease 2OL9 (COVID-L9I di Lingkungan Pemerintah Daerah; 8. Keputusan Menteri Keuangan No 5/KM 7/2020 Tentang Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan dan Dana Opersional Kesehatan Penanganan Corono Virus Diseose 2019 (covtD-Lel; 2Kajian PSBB di Wil,ayah Jawa Barat
  • 5. 9. Keputusan Menteri Keuangan S-239/MK.02/ 2O2O Tentang lnsentif Bulanan dan Santunan Kematian BagiTenaga Kesehatan yang Menangani COVIDL9; 10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.OZMenkes/215/2020Tentang Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan untuk Pencegahan dan/ atau penanganan COVID-L9 T.A. 2020; 11. lnstruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corono Virus Disease 2079 di Lingkungan Pemerintah Daerah; 12. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-247/MK.O7(2O2O tentang Penghentian Proses Pengadaan Barang dan Jasa Dana Alokasi Khusus Fisik T.A 2020; 13. Keputusan Kepala BNPB No. 13.A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di lndonesia; L4. Keputusan Gubernur Jawa Barat No.443/Kep.241-Hukhaml2O2O tentang Perubahan Kedua tentang Gugus Tugas Percepatan Penanggulanan Coronovirus Diseose 2OL9 (COVID-L9) diJawa Barat; lll. Gambaran Geografi dan Demografi Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat terletak pada posisi antara 5o50'-7o5d Lintang Selatan dan 104o48'108o48'BujurTimur. LuaswilayahJawa Baratadalah berupa daratan seluas 35.377,76kmZ. Wilayah administrasi ProvinsiJawa Barat terdiri dari 18 wilayah kabupaten dan 9 kota. Secara geografis memiliki batas wilayah sebagai berikut: o Sebelah utara, dengan LautJawa o Sebelah timur, dengan ProvinsiJawa Tengah o Sebelah selatan, dengan Samudera Hindia o Sebelah barat, dengan Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi menjadi 27 kabupaten/kota meliputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten lndramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Punrakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar serta terdiri dari 526 kecamatan, 541 kelurahan, dan 5321 desa. 3Kajian PSBB di Witrayah Jawa Barat
  • 6. Gambar 1. Peta Administratif ProvinsiJawa Barat Sumber: Boppedo Provinsi Jowo Borot Berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat sebanyak 49.935.858 jiwa atau 18,42 persen penduduk nasional. Proporsi penduduk laki-laki sebesar 50,50 persen (25.255.315 jiwa) dan perempuan 49,40 persen yaitu sebesar 24.67O.543 jiwa (Badan Pusat Statistik, Proyeksi Penduduk Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2010). Besarnya persentase penduduk lndonesia yang tinggal di Jawa Barat, maka menjadi persoalan strategis ketika wabah COVID-L9 melanda Jawa Barat. Apalagi tingkat kepadatan penduduk di Jawa Barat cukup tinggi, yaitu mencapai 1.394 jiwa per kilometer. Gambar 2. Peta Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota di Jawa Barat, 2019 Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2) 3!r5 -'roor.tml - t6tc tGr3 - 3AGG 3A6A - 9St5 g3a5 - {55,Gf Sumber: Jawa Barat Dalam Angko, BPS, diolah Dalam kaitan dengan wabah penyakit tingkat kepadatan suatu wilayah memberikan peluang untuk persebaran wabah semakin cepat. Jika diperhatikan Gambar 2 di atas menunjukkan tingkat kepadatan penduduk di wilayah Bodebek dan Bandung Raya relatif padat, dimana sudah 4 SUMEDAN KAB XAB, CIAN,'UR KAB- Kajian PfiBB di Wilayah Jawa Barat il' I KAB- GARUT
  • 7. lebih dari 1.500 jiwa per kilometer. Kepadatan tertinggi di Kota Bandung, Kota Depok dan Kota Bekasi, sejalan dengan tingginya kasus positif COVID-L9 di wilayah ini. Rata-rata kepadatan penduduk diJawa Barat merupakan salah satu faktor ancaman penyebaran COVID-|9. Penduduk Provinsi Jawa Barat sebagian besar merupakan penduduk usia produktif, yaitu berada pada rentang usia 15 - 55 tahun. Penduduk usia produktif Provinsi Jawa Barat mencapai 57,39 persen dari total penduduk. Hal ini menunjukkan tingginya angka kelompok kerja dan berhubungan pula dengan mobilisasi penduduk di wilayah Provinsi Jawa Barat. Merujuk pada komposisi penduduk, penduduk usia lanjut (lansia, 65 tahun ke atas) di Provinsi Jawa Barat yang rentan terinfeksi COVID-L9 mencapai 2.408.260 jiwa atau 4,82 persen dari total penduduk Jawa Barat. Proporsi kelompok usia lanjut yang cukup tinggi berkisar antara 7,14 - 8,75 persen terdapat diwilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Subang. Uniknya, wilayah kabupaten/kota di atas bukan termasuk wilayah yang penemuan kasus positifnya cukup tinggi. Komposisi demografi penduduk Provinsi Jawa Barat menurut kelompok umur dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Komposisi Demografi Penduduk ProvinsiJawa Barat Menurut Kelompok Umur, Tahun 2020 75+ I 741,388 70-74 - 690,9A2 975,970 7,375,334 1,931,335 2,493,273 3,051,358 3,588,334 3,ggo,74g 4,163,450 4,202,031 4,345,577 4,520,746 4,535,267 4,555,992 0 500000 1000000 1s00000 2000000 2500000 3000000 3s00000 4000000 4500000 s000000 Sumber : Badon Pusat Statistik 65-69 60-il 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20 -24 15-19 10-14 5-9 0-4 5Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
  • 8. Tingginya usia produktif di wilayah Provinsi Jawa Barat berdampak pada tingkat mobilitas dan pergerakan manusia yang tinggi di wilayah ini. Mobilitas penduduk Jawa Barat dengan DKI Jakarta, Banten, maupun Jawa Tengah sangat tinggi. DKI Jakarta merupakan pusat episentrum COVID-L9 di lndonesia. Sampai dengan tanggal 25 April 2020, jumlah kasus positif terkonfirmasi telah mencapai 3.798 kasus atau 42,76 persen terhadap total kasus positif nasional. Kondisi ini tentunya memberikan dampak pada penyebaran wabah di Jawa Barat terutama wilayah yang berbatasan dengan DKI Jakarta. Pergerakan penduduk Bodebek ke DKI Jakarta sebagai pusat episentrum kasus positif COVID-L9 di lndonesia sangat besar. Data Statistik KomuterJabodetabek2OL4 menunjukkan bahwa sebanyak 12,55 persen penduduk Bodebek adalah penduduk komuter (BPS, hasil Survei Komuter Jabodetabek 2014). Dari 12,65 persen penduduk yang melakukan aktivitas komuter ini, sebanyak 59,31 persen melakukan komuter ke wilayah DKI Jakarta. Artinya 59,31 persen penduduk komuter di Bodebek merupakan penglaju dalam kesehariannya ke DKI Jakarta, baik untuk bekerja, sekolah, maupun aktivitas lainnya. Transportasi pun sangat terbuka di wilayah ini. Demikian halnya mobilitas penduduk Jawa Barat dengan Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Tengah, terutama di wilayah perbatasan. Sampai dengan 26 April 2020, kasus positif terkonfirmasi sebanyak il9 di Jawa Tengah dan 370 di Banten. Hal ini tentunya perlu menjadi kewaspadaan terhadap impofted coses COVID-19 dari provinsi sekitar Jawa Barat. Belum lagi ditambah dengan mobilitas tinggi penduduk antar wilayah di Jawa Barat. Bandung Raya misalnya, memiliki tingkat mobilitas penduduk yang tinggi. Tingginya usia produktif di wilayah Bandung Raya dan Bodebek berdampak pula pada tingkat mobilitas dan pergerakan manusia yang tinggi di wilayah ini. Mobilitas penduduk yang tinggi dan transportasi yang sangat terbuka dari kedua wilayah ini ke wilayah lain di provinsi Jawa Barat berpotensi untuk mengakibatkan tingginya risiko penularan kasus COVID-L9, terutama dengan adanya kebiasaan perilaku "mudiK di masyarakat. Selain itu, terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara proporsi kelompok usia lanjut dengan jumlah kasus positif COVID-L9. Wilayah dengan jumlah kasus COVI&19 yang tinggi umumnya daerah perkotaan relatif memiliki proporsi kelompok usia lanjut yang lebih rendah, begitu pula sebaliknya. Sehingga, perilaku "mudik" masyarakat yang bertepatan dengan ldul Fitri 2020 dan mobilitas penduduk perlu sangat diwaspadaiterutama dari wilayah Bodebek dan Bandung Raya menuju wilayah kabupaten kota lainnya yang relatif berisiko rendah dalam pemetaan epidemi COVID-L9 diJawa Barat. Hal ini mengakibatkan tingginya risiko penularan COVID-19 antar wilayah di Jawa Barat. Oleh karena itu pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi Jawa Barat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penularan COVID-L9 di Jawa Barat. 6Kqiian PSBB di Wilayah Jawa Barat
  • 9. IV. KAIIAN EPIDEMIOLOGI 4.L Peningkatan Jumlah Kasus Berdasarkan Waktu Jumlah kasus positif COVID-9 di wilayah Jawa Barat pertama kali terdeteksi di Kota Depok (2 kasus) pada tanggal 2 Maret 2020. Jumlah kasus terus bertambah dan menyebar ke wilayah kabupaten kota lainnya. Hingga tanggal 24 Aprrl2020, kasus positif COVID-L9 di Jawa Barat telah mencapai 818 kasus. Rata-rata peningkatan jumlah kasus positif CAWD-L9 periode 2 Maret hingga 24 April 2020 sebesar L4,6 persen. Lonjakan jumlah kasus terjadi pada tanggal 18 Maret 2O2O - 25 Maret 2O2O, yaitu dari 22 kasus menjadi 71 kasus (meningkat 2AO%1, dan tanggal 25 Maret 2O2O - 31 Maret 2020 dari 71 kasus menjadi 152 kasus (meningkat 1 kali lipat). Selanjutnya, terjadi penambahan lebih dari 100 kasus dari tanggal 31 Maret 2020 hingga tanggal 24 April 2020. Tren jumlah kumulatif kasus COVlD-tg di Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 4 sampai dengan Gambar 7. Gambar 4. Tren Jumlah Kumulatif Kasus Positil COVID-Lg, Sembuh dan Meninggal diJawa Barat periode 5 Maret s.d24 April 2020 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 6ts -to2' 59t 575 !D 521 acf a2 ,9 l9 l9 t9 4! 4X 5ls! 36 l! ts3 715 a, 'o "' tta tl6 !$ ta !s tc t! ,""T53 ilfiEt a n ltf --su l. vT?ilillttlti!tri;r... r...1Pf Pf oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo q€as<<<{qqq<<eq<aqq? oooooooooooo6660000006000600000000000006 0FQ6AiNm<60FAOOi:NO{60NQOOFdOq6€F€OOHNOq dNddOOOOOOOOOHdd * Positif -{- Sembuh *- Meninggal S u mber : https://p ikobo r.ja bo rprov. g o.id Gambar 5. Tren Jumlah Kumulatif Kasus Positit COVID-L9 dan Meninggal berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat periode 6 Maret s.d 24 April 2020 7Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 112
  • 10. 200 150 120 80 40 00 00 11 11 20 21 30 30 40 52 50 rj r Positif r Menirggal S u mber : https://pikoba r.jo ba rprov. g o.id Berdasarkan Gambar 5 di atas, terlihat bahwa dominasi jumlah kasus positif tertinggi ada di wilayah Bodebek dan Bandung Raya. Bila dihitung angka kematian {case fotolity rotel, kabupaten/kota dengan peringkat lima besar angka kematian tertinggi terdiri dari Kota Bandung (L3,8%1, Kota Bogor (L3,6%1, Kabupaten Bekasi {.L2,3%1, Kabupaten Bandung Barat (I0,7%), dan Kota Cimahi (7,9%1. Adapun cose fatolity rote COVID-19 di wilayah Jawa Barat adalah 9,3%, angka ini masih lebih rendah daripada angka kematian nasional yaitu LO,3Yo, namun lebih tinggi dari angka CFR dunia saat inisebesar 6,9%. 8Kajian PSiBB di Wilayah Jawa Barat 1[[ i5 66 I
  • 11. Gambar 5. Tren Peningkatan Kasus Positil PDP dan Meninggal Dunia di Wilayah Bodebek PSBB Eodebek 1 5 April 2020 2500 2m0 1500 1000 5m o RSRRRR&SRRRRRRRSRRSRRRRRRRSRRRRSRRRRRRSASR RRRRRERRRSR&RRRRRRRRR&RRER$R8RRR*RRRft RRAFR q e q e e q e e e e e e e €. e s e e e q Q e Q e Q q Q e Q a a Q eQ e q e e e e s e. s *9 : r E R E tt E n'q i E 4 I 4 d 33 I I I 5 I I S = I : = *: : r 9 R d N { E ; ..bJUMLqH PDP <-]UMTAH POSITIF ,..-.JUMIAH MENINGGAL S u mbe r : https://pi koba r.jo bo rprov. g o. i d Gambar 7. Tren Peningkatan Kasus Positif, PDP dan Meninggal Dunia diWilayah Bandung Raya PSBB Bandung Raya: 22 April2A20 8m 7m 600 500 4m 30 2m 1m 0 ee RR R8 eeee RR8RRRRR88R8 RRRRRRRRRSRR ?<{a aeeesea.eee€.eElcRhE*BcE33t RR888RRRRR8&8ARRR RRRERERRRRRRRRRRR eaasee<Qq Qq€.Eeaee6EnO6Oit6n6GEO6O- q I {EJUMLAH PDP {-JUMLAH POSITIF *]UMLAH MENINGGAT S u mber : https://pikoba r.ja bo rprov. g o. id Gambar 6 dan 7 menunjukkan setelah pemberlakuan PSBB diwilayah Bodebek dan Bandung Raya masih didapatkan tren peningkatan kasus positif dan PDP. Hal ini secara tidak langsung 9Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat
  • 12. menggambarkan proses penularan/transmisi yang masih berlangsung sehingga pengawasan PSBB oleh pejabat perangkat daerah perlu ditingkatkan lagi serta disarankan untuk memperpanjang PSBB sekurangnya dalam 2 minggu mendatang. 4.2 Penyebaran Kasus Berdasarkan Wahu Penyebaran kasus COVID-!9 di Provinsi Jawa Barat khususnya wilayah Bodebek dan Bandung Raya menunjukkan tingkat kejadian kasus maupun penyebaran yang semakin meluas pada periode 6 Maret hingga 24 Apri! 2020. Gambar 8 menunjukkan peta penyebaran kasus positif COVID-L9 di berbagai kabupaten kota. Bila dilihat dari tahapan epidemi di Jawa Barat, terdapat variasi di mana sebagian besar kabupaten digolongkan sebagai wilayah dengan kasus sporadis, sementara wilayah kota sebagian besar digolongkan sebagai wilayah dengan kasus terkluster. Gambar 8. Peta Penyebaran Kasus Positif COVID-L9 di wilayah Jawa Barat Su mbe r : https://pi koba rja ba rprov. go. id KAB INDRAIIAYU KUN l(AB. ClAtvllS KA8 CtAr.t..{.JR I(AB I(AB, GARUT KAAIffiI I I I o-5 E-ta t5 -:[ st .:n 50 - ttt Kag'ian PSBB di Wilayah Jawa Barat 10 KAB. KOTA
  • 13. Bila dibandingkan penyebaran kasus positif COVID-L9 dan jumlah PDP sebelum dan sesudah PSBB, khususnya wilayah Bodebek masih terlihat, baik peningkatan kasus positif maupun penyebaran ke wilayah kabupaten kota lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan penduduk kemungkinan merupakan salah satu faktor risiko peningkatan kasus positif COVID-Lg. Selain itu, terdapat potensi penyebaran kasus dari wilayah dengan epidemi terkluster sebagai akibat dari mobilitas penduduk ke kabupaten kota lainnya, sebagai contoh: Kabupaten Karawang yang lokasinya berada di wilayah Purwasuka termasuk di dalamnya Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang. Hal ini terlihat dimana Kabupaten Subang yang sebelum PSBB memiliki jumlah kasus positif antara 1-10 orang, maka setelah PSBB meningkat menjadi 11-30 orang. Berbeda dengan Kota Sukabumi ditetapkan sebagai wilayah epidemi terkluster disebabkan oleh penemuan kasus yang cukup tinggi secara mendadak di SETUKPA (Sekolah Pembentukan Perwira) POLRI. Pola transmisi yang terjadi adalah penularan secara terkluster di populasi tertutup, dengan sumber penularan yang sulit ditentukan. Gambar 9. Perbandingan Distribusi Kasus Positif COVID-Lg dan PDP Sebelum dan Sesudah Penerapan PSBB di Jawa Barat s.b.nn Ies Poittf Cdl4.f9 X.bro.Enfiffi dl ,lM 8.d S.b.nn X8ur Po.lttr Cdiilg i.bup.tsl(ob dl JM B.d 1'l Aprfl 204, 23 Aprtl 2O:0?aBffi T I a I-lt ti-t x-r 9e.tuut/M.@.*.d bE0ffil9M) i::fio* Ilii9e:fr6i//r@.fbw8d S.b.d P.rhn o.Lfr pd[Mrn lPt pl X.bopfr/Iou di rilr. &m 14 Aprll 2020 hEDld w:t@t/&.jdrygn S&tu ,* B.tt rl4ffin l?O?l rAf*tvIff dJ.$ 8m Z! Agil 2020 grr r].illra-o I1rr tffitu:MlttuMt**.d Su mber : https://pi koba r.joba rp rov. go. id Oleh karenanya, perlu segera diberlakukan PSBB yang luas mencakup wilayah Jawa Barat sebagai satu provinsi untuk mencegah meluasnya penularan. Merujuk pada komposisi penduduk di Jawa Barat dimana kelompok usia produktif mencapai 62-72% dari jumlah penduduk, kepadatan Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 11
  • 14. penduduk serta tingginya mobilisasi penduduk di wilayah Bodebek dan Bandung Raya maka perlu diwaspadai kemungkinan penularan dari kelompok usia produktif yang bekerja di wilayah transmisi lokal sebagai contoh Kota Bandung terhadap kelompok orang lanjut usia terutama pada kondisi 'mudik' ldul Fitri di bulan Mei 2020. Mengingat, proporsi kelompok usia lanjut yang cukup tinggi berkisar 7,L4 - 8,76 persen terdapat di wilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Subang, yang mana wilayah kabupaten/kota tersebut termasuk wilayah yang penemuan kasus positifnya masih relatif rendah. Jika dirinci menurut wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat, terlihat bahwa peringkat pertama jumlah kasus positif COVID-L9 terbanyak terdapat di Kota Bandung (181 kasus, pada 24 April 2020) dan Kota Depok (174 kasus) sebagai peringkat kedua. Kota Bandung sebagai ibukota provinsi, dengan tingkat mobilitas penduduk yang relatif tinggi pula, menjadikan wilayah ini menjadi sangat terbuka. Sedangkan Kota Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, yang dikenal sebagai episentrum penularan COVID-Lg di lndonesia. Gambar 10. Tren peningkatan jumlah kasus positif COVID-Lg berdasarkan Kabupaten/Kota diJawa Barat periode 6 Maret s.d 24 April 160 120 80 40 e# ffiffi ffiffi ffiffi ffiffi ffi& ffiffio i4i, arrrrllll I0o11))1J45 .rn'.y' *o! {:"${*S* 2020 S u m be r : https://p i ko ba r.j o bo rp rov. go. i d 4.3 Kejadian Transmisi Lokal Kejadian transmisi lokal merupakan terjadinya penularan kasus positif terhadap generasi kedua dan ketiga. Kejadian transmisi lokal di wilayah Jawa Barat diprediksi telah terjadi. Hal ini dikuatkan dari telah terjadinya penyebaran kasus konfirmasi positif, ODP dan PDP di setiap kabupaten/kota wilayah Jawa Barat yang sangat cepat, terutama pada periode akhir Maret 2020 hingga pertengahan April 2020. Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat L2
  • 15. Merujuk kepada Gambar 11, tren kasus positif COVIDL9 di Kota Bandung selama dua minggu terakhir (24 Maret hingga 9 April 2020) menunjukkan lonjakan kasus lebih dari dua kali lipat sejak penemuan kasus pertama. Selain itu, kejadian transmisi lokal juga terjadi di Kota Depok sebagaimana digambarkan pada Gambar 12. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwasannya telah terjadi transmisi lokal berupa propagoted epidemics yang merupakan penularan dari suatu kasus kepada kontak eratnya yang berada didalam satu wilayah. Gambar 11. Transmisi lokal di kota Bandung ooo o o o f o il o CaOaOOa . tt?t?tttt ftttftttlndeks kasus? Pendrduk J.k rt Penul{an dad wIaFh tEnimBl ld€l ..'....---...................._ 18 or8 kontd( erat porltif Covl&.lg Pend*an terclEler hdeks kesus? Podtduk kot.0otd hdckr krsus? P.odrdukk b l6ffin! S o.g kontak erat positif Covid-lg oo ttoo ftoo tt *H Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi tawa Barat Kasus primer (index cose) sebagaimana Gambar di atas merupakan imported cose dari wilayah kabupaten/kota di luar Bandung, yang kemudian menularkan COVID-L9 sebagai tiga kluster awal yaitu kluster GBl, kluster GPBI, dan kluster HIPMI sebagai kasus generasi ke-2 lsecondary coses) yang selanjutnya menularkan ke masing-masing kontak eratnya sebagai generasi ke-3 (tertiory coses). Gambar 12. Transmisi lokal di kota Depok 68t xluner GBI o tii '(D f Xluster GPBI Ihjian PS}BB di Wilayah Jawa Barat aaa tlf aa otKluster HIPMI 13
  • 16. lndels lQrur Gambar : TRANSMISI LOIGL l(AStlS 1, 2 DAN 3 TRANSMISI LOKAL COVID- 19 di DEPOK 65i:l RS Mrtra rGruarga oaaaaaa ----.1--a a a ao ao --r----r- lGsus I Krrrrr 2 I I Sn.Runretr Kasus 3t3t3tt*t* tXasrs 3 a 0 Sumber : Dinas Kesehaton Kota Depok Kasus primer (index cose) di kota Depok sebagaimana Gambar 12 di atas menularkan COVID-L9 pada kasus no. 1 sebagai kasus generasi ke-2 (secondory cases) yang selanjutnya menularkan ke kasus no. 2 dan no. 3 sebagai generasi ke-3 (tertiary coses). 4.4 Angka Reproduksi lnfeksi (R0) COvrD-1g Angka reproduksi infeksi merupakan rata-rata jumlah kasus baru yang disebabkan oleh setiap orang terinfeksi pada kurun waktu tertentu. Angka ini dipengaruhi oleh kondisi kekebalan di komunitas. Bila suatu penyakit infeksi memiliki R0 antara 1,5 - 3,5 artinya dibutuhkan sekitar 40- 70% penduduk yang terinfeksi dan atau memiliki kekebalan sehingga penularan dapat berkurang. Untuk menanggulangi pandemi COVlUlg ini maka angka R0 perlu diturunkan di bawah satu (1) dengan cara: 1) mengurangi persentase populasiyang rentan terhadap infeksi COVID-I9; 2l mengurangijumlah dan lama kontak; dan 3) meningkatkan kekebalan di populasi misalnya dengan pemberian vaksin. Berdasarkan data pertumbuhan kasus positif COVID-L9 di wilayah Bodebek mulai 14 Maret hingga 23 April 2020, terlihat bahwa angka Rt-nya masih di atas satu (1)yang menunjukkan bahwa potensi penambahan kasus positif baru akan terus berjalan. Hal ini juga sejalan dengan data yang O t Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat t4 l. ld& iu rtitrgr l.inEJ+ra F.S 6n|!d d X.ets n ,*!b t rp..ll igau d *ra trm L tr-l.tht€ L lE, ltl€ { I--l lrrt L l5El*Elf*;tcf lllpl1lselttnl(rer I lrlr (A-tl a. h'to-In:hgrfYrtll&lA{f.frrmq*O rltrlulif,tltrr *1q lud nrgre t*. I rb I
  • 17. ada, yang memperlihatkan tren jumlah kasus positif, PDP dan ODP yang terus meningkat sejalan dengan waktu. Oleh karenanya, upaya mengurangijumlah dan lama kontak dengan pemberlakuan PSBB masih perlu dilanjutkan setidaknya dalam 2 minggu hingga l bulan mendatang. Gambar 13. Perbandingan R0 Terhadap Waktu (Rt) di Wilayah Bodebek Eodebek: Bodebel: rcta 8o0orKabupatfi Sekesi Kabugalei Eogor Perbandingan Angkt ReprcduksiCOV|D-!9 Terhadap Waktu dillilayah Episentrum Pandemi Eodebek: (ota Depol Eodebek. Bodebek: lols Selasi 0- $Afuo:{t*7D,tf.UOhatEtarsClttltI,pDf/d$tzlMar 3As 13Ap23Apr 14Mar2{Mil 3Apr 13Ap,23Apr 14Marz{uar 3Apr l3Apr23Apr Srmhrr dat . Dfttss l(EctEiatan Prflimi l.ra ldat 4.5 Tahapan Epidemiologi (Wilayah Tanpa Kasus, Wlayah dengan Kasus Sporadls, Wilayah dengan Kasus Tercluster/Common Exposure, Wilayah dengan Penularan tokal) Mengacu pada tahapan epidemi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 5 (enam) kabupaten kota sebagaiwilayah dengan penularan lokal,4 (empat) wilayah sebagai kasus terkluster, 15 wilayah sebagai wilayah dengan kasus sporadis dan 2 (dua) kabupaten sebagai wilayah tanpa kasus di Jawa Barat per tanggal 24 April 2020. Adapun ke-empat wilayah dengan kasus terkluster meliputi: Kabupaten Karawang (kluster HIPMI), Kota Cimahi (kluster GBI), Kabupaten Bandung Barat (kluster GBIP), dan Kota Sukabumi (kluster SETUKPA). Kejian PSBB di Wilayah Jawa Barat 15 6 I
  • 18. Tabel 1. Distribusi Kabupaten Kota Berdasarkan Tahapan Epidemi COVID-L9 diJawa Barat 1 Kota Depok 2 Kota Bekasi 3 Kota Bogor 4 Kota Bandung 5 Kabupaten Bekasi 5 Kabupaten Bogor 7 Kabupaten Karawang 8 Kota Cimahi 9 Kabupaten Bandung 10 Kabupaten Bandung Barat LL Kabupaten Kuningan tZ Kabupaten Pururakarta t3 Kabupaten Cirebon t4 Kabupaten Sukabumi 15 Kabupaten Sumedang 16 Kota Tasikmalaya L7 Kabupaten Majalengka 18 Kabupaten Subang 19 Kabupaten Ciamis 20 Kabupaten Garut 2L Kabupaten lndramayu 22 Kota Banjar 23 Kota Sukabumi 24 Kabupaten Cianjur 25 Kota Cirebon 26 Kabupaten Tasikmalaya 27 Kabupaten Pangandaran Sumber : Dinas Kesehaton Provinsi Jowa Borat Wilayah dengan penularan lokal Wilayah dengan penularan lokal Wilayah dengan penularan lokal Wilayah dengan penularan lokal Wilayah dengan penularan lokal Wilayah dengan penularan lokal Wilayah dengan kasus terkluster Wilayah dengan kasus terkluster Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus terkluster Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus terkluster Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah dengan kasus sporadis Wilayah tanpa kasus Wilayah tanpa kasus 4.6 Kajian Pemetaan Tingkat Kerawanan COVID-t9 dl Wlayah Kabupaten/Kota Mempertimbangkan aspek-aspek lainnya yaitu: kepadatan penduduk, jumlah pendatang, potensi ancaman, efektivitas penanganan kasus, dan kesatuan wilayah sebagaimana dipetakan dalam Gambar 11 di bawah ini, maka perlu diberlakukan PSBB tidak hanya di wilayah Bodebek dan Bandung Raya melainkan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-tg. Gambar 14. Peta Analisis Kerawanan COVID-L9 diWilayah Jawa Barat Kajian PSBB di Wilayatr Jawa Barat t6 No Nama Kota Kabupaten Tahapan epidemi
  • 19. PETA ANALISIS NNG KAT KERAWANAI{ WABAH COVI D.l 9 BERDASARKAN KRITERIA PSBB DI PROVINSI JAWA BARAT PER KABUPATEN/KOTA 0.ar rl!. &a{ani l(r!. P!rnfa.!. ra. C{Wr N ou,o A,o 40 fi Srfille t(J h4frtu (a t..6tar. !sn9trn96 I I::ffii TltBi S.d.l{ Rrd.tt Sono€l Rsidrh @KilonEler S u mbe r : https://p i ko bo r.ja ba rprov. g o. id Pemberlakuan PSBB di wilayah Jawa Barat hendaknya didukung pula oleh intervensi yang lebih agresif antara lain pelacakan kasus kontak, perluasan akses terhadap tes COVID-L9 dan sarana diagnostiknya dalam kerangka "detect-troce-test" untuk memutus rantai penularan disertai edukasi yang intensif kepada masyarakat. 4.7 Analisis Angka Perawatan di Rumah Sakit Rujukan COVID-L9 di Jawa Barat Gambar 15 memperlihatkan pertumbuhan PDP sebagai kasus terduga COVID-L9 yang dirawat di RS rujukan CAWD-L9 mulai 29 Februari hingga 25 April 2020. Kajian PSBB di Wilayatr Jawa Barat 17 ,l I ) s-l fil+ L.- Ka $6dit l€b u.Fbnlio x-.cffi *1)* -*oI 6 (mrEs ( (& Crrf k.!it hUYl (t;.il - t- f
  • 20. Gambar 15. Tren angka perawatan PDP dan kasus positif COVID-L9 di wilayah Jawa Barat -Jumlah positif -Jumlah pDp dirawat Sumber: Dinas Kesehoton Provinsi Jawo Borot Gambar 15 di atas menunjukkan adanya hubungan yang positif antara jumlah kasus positif dan jumlah PDP yang dirawat dimana terjadi tren peningkatan bagi keduanya sejalan dengan waktu. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar kasus positif COVID-tg yang ditemukan memiliki kondisi penyakit derajat sedang-berat sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit. 4.8 Kesiapan Daerah Provinsi Jawa Barat 4.8.1 Kebutuhan Hidup Masyarakat Hasil proyeksi penduduk menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020 mencapai 49.935.858 jiwa (Badan Pusat Statistik), atau sekitar 18,52 persen penduduk lndonesia. Pemenuhan kebutuhan pokok dan pangan masyarakat di Provinsi Jawa Barat ditopang oleh produksi domestik maupun impor, melalui pasar tradisional maupun pasar modern yang ada. Terdapat 824 pasar tradisional dan 3.515 pasar modern (supermarket, minimarket, dan ritel lainnya) yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Barat. Pada Gambar 15 dapat dilihat jumlah pasar tradisional menurut kabupaten kota di Jawa Barat pada Tahun 2020. 900 800 700 600 5@ 400 300 200 100 0 oooooooooooooooooooooooooooooat a.l ( (l N a.i .l cl c{ a{ a{ c{ N N c.l N N fl N c{ a{ a{ N al N N N N a..l A i j- i g i i i i i i. i i- i i i i i,,:- i i i i i r I,:-,:- i? o o o (! o o (u (o o (g G (g .g (! fi, c! cL o- o. o. o. o. o o, cL a o q d I + A ; e .i +,i ; 6 I T ; ; E J.r .A uA * o * m rn rl o * o r.A N '- -- : ;.i H d H (r N d (l d m H d H d d ^l N N Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 18
  • 21. 80 70 Gambar 15. Jumlah Pasar Tradisional Menurut Kabupaten Kota diJawa Barat, 2020 70 56 ss 47 45 rt8 lllhll,l,,liii,i, 50 55 lll,l gz 33 Sumber: Dinos Perindustrion dan Perdogongan Provinsi Jowa Borot Tabel 2 menunjukkan jumlah ketersediaan dan kebutuhan beberapa komoditas bahan pokok masyarakat selama empat bulan ke depan. Beberapa komoditas menunjukkan surplus, dan beberapa lainnya defisit. Dari tiga belas komoditas kebutuhan pokok utama masyarakat Jawa Barat, tujuh komoditas masih menunjukkan surplus antara ketersediaan dan kebutuhan. Komoditas yang masih surplus adalah beras, jagung, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan ikan. Adapun komoditas kedelai, bawang putih, daging sapi, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng masih defisit dalam pemenuhan kebutuhannya. Komoditas yang defisit ini dalam pemenuhan kebutuhannnya mengandalkan mekanisme impor dari provinsi lain di lndonesia, maupun impor luar negeri. Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 19
  • 22. Tabel 2. Ketersediaan dan Kebutuhan Beberapa Komoditas Bahan Pokok Masyarakat Provinsi Jawa Barat, April - Juli 2020 t1I Beras Jagung Kedelai Cabai Merah Cabe Rawit Bawang Merah Bawang Putih Daging Sapi Daging Ayam Ras Telur Ayam Ras lkan Gula Pasir Minyak Goreng 121 Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton t3l 2.378.683 352.115 L4.2L3 88.079 40.o32 45.924 277 8.575 312.511 63.707 481.333 27.232 t26.O24 14l L.429.37L 84.365 184.907 53.649 35.642 35.M2 2L.LL3 88.121 175.562 202.351 164.816 59.252 L45.9L7 lsl 949.3L2 267.750 (170.6es) 34.430 4.390 LO.48? (20.835) (7e.s46) 136.949 (138.6,.14) 3L6.5L7 (32.020) (1s.8s3) Sumber : Dinas Ketohonon Pangan don Peternokan Provinsi Jowo 0orot, Dinos Tanamon don Hortikulturo Provinsi Jawa Barat, don Bulog Divre V Jawo Barat Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 20 Komoditas Satuan Ketersedlaan Kebutuhan SrrpluslDef,slt 4.8.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di Provinsi Jawa Barat sudah memadai. Tercatat pada tahun 2019 terdapat 362 unit rumah sakit dan 1.088 puskesmas. Dari 362 rumah sakit di Provinsi Jawa Barat sebanyak 33 rumah sakit merupakan rumah sakit rujukan pasien COVID-L9. Dimana di dalamnya terdapat 510 ruang isolasi yang tersedia. Sampai dengan 26 April 2O2O, ketersediaan ruang isolasi di Provinsi Jawa Barat masih mencukupi dibandingkan jumlah kasus positif COVDL9. Walaupun jika dirinci menurut kabupaten/kota, masih ada kabupaten yang belum memiliki rumah sakit rujukan COVlDl9. Jika dilihat menurut wilayah, maka sebaran rumah sakit terbanyak ada di Kabupaten Bekasi, diikuti oleh Kota Bekasi dan Kota Bandung. Adapun puskesmas terbanyak ada di Kabupaten Bogor, diikuti Kota Bandung. Peran puskesmas sangat penting dalam deteksi awal kasus COVID-L9, dimana puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagian besar masyarakat diJawa Barat.
  • 23. Tabel3. Jumlah Sarana Rumah Sakit, Rumah Sakit Rujukan COVID, Ketersediaan Ruang lsolasi dan Puskesmas Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, 2019 t4 Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Cirebon Kabupaten Majalengka Kabupaten Sumedang Kabupaten lndramayu Kabupaten Subang Kabupaten Punruakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Pangandaran Kota Bogor 2L Kota Sukabumi 6 Kota Bandung 35 Kota Cirebon 11 Kota Bekasi 46 Kota Depok 24 Kota Cimahi 7 Kota Tasikmalaya t2 Kota Banjar 3 Provlnsl Jawa Barat ?62 Sumber: Dinas Kesehaton Provinsi Jowa Borot 18 23 t2 t4 16 52 6 t2 8 5 8 24 15 t2l 29 7 4 8 6 2 5 11 11 4 3 11 8 10 2L 49 8 0 t3l 3 1 1 2 I t L 1 2 1 I 1 L 1 1 L 0 0 t 1 4 1 1 1 2 I L :xt t4l 67 8 5 15 7 t70 29 50 4 8 3 20 610 tsl 101 58 45 62 67 40 37 37 60 32 35 49 40 20 50 45 32 15 25 15 80 22 42 35 13 2t 10 1.088 Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 2L Kabupaten/Kota Jumlah Rumah Sakit (Umum & lftusus) Rumah Sakit Rulukan covtD-L9 Jumlah Ketersediaan Ruang lsolasi Jumlah Puskesmas
  • 24. Tabel 4. Jumlah sDM Kesehatan Kabupaten/Kota di provinsiJawa Barat, 2019 tll tzl Kabupaten Bogor 399 Kabupaten Sukabumi 283 Kabupaten Cianjur 323 Kabupaten Bandung 660 Kabupaten Garut Lzg Kabupaten Tasikmalaya 3g1 Kabupaten Ciamis Z3L Kabupaten Kuningan 301 Kabupaten Cirebon 195 Kabupaten Majalengka 622 Kabupaten Sumedang ggg Kabupaten lndramayu 37 Kabupaten Subang 554 Kabupaten Punrakarta gg7 Kabupaten Karawang ZL6 Kabupaten Bekasi 5Ol Kabupaten Bandung Barat G52 Kabupaten Pangandaran ZZg Kota Bogor 116 Kota Sukabumi ZSL Kota Bandung 2Sg Kota Cirebon 51 Kota Bekasi 1OG Kota Depok 234 Kota Cimahi Zg7 Kota Tasikmalaya 118 Kota Banjar tZ6 Provinsl Jawa Barat 8.971 Sumber: Dinas Kesehoton Provinsi Jowa Borot t3l 1.447 680 966 1.621 886 1.390 1.405 1.904 1.111 2.2L2 2.O52 t7t 1.819 2.459 729 L.249 2.LL6 1.115 543 941 985 346 477 1.119 L.597 878 879 33.19!' I4l 510 496 806 1.308 5il L.243 L.L52 1.299 774 L.4L5 502 100 42 573 L92 489 519 358 302 881 977 352 397 891 L.232 596 1.057 19.427 tsl t94 129 121 168 106 398 L47 204 82 231 306 23 274 306 50 502 331 101 39 197 207 55 51 111 150 82 LO7 4.692 t6l 87 39 37 87 39 40 70 55 4L 52 74 15 73 88 30 42 63 4L 35 48 50 t4 30 50 62 34 54 1.350 rrl 2.637 t.627 2.253 3.844 t.724 3.452 3.005 3.763 2.203 4.532 3.742 345 3.L62 4.313 L.227 2.789 3.681 L.844 1.035 2.318 2.479 818 1.061 2.405 3.M8 1.708 2.223 57.639 Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 22 Kabupaten/Kota Dokter Perawat Bidan Farmasl Ahli Gizl Jumlah
  • 25. RINCIAT{ KEBI'TUHAN BEl^ruA HARGA VOTUME STANDAR SATUAH ANGGARAN (np.l 4 5 Tabel 5. Kebutuhan Anggaran Kesehatan Penanganan CAWD-L9 di ProvinsiJawa Barat 973.8001 2 APD untuk Rumah Sakit, Labkesda Provinsi, Labkesda KabKota, Pemakaman, Bandara unit 650.000 632.970.000.000 Penyiapan Ruang lsolasi di 50 Titik Ventilator Hepafilter Patient Monitor Nebulizer lnfuse Pump Syringe Pump Penyediaan Tempat Transit Tenaga Kesehatan 50 75 50 50 50 50 50 unit 180.000.000 13.500.000.000 unit unit unit 1.000.000.000 50.000.000.000 230.000.000 11.500.000.000 1.550.000 77.500.000 Unit Unit 75.000.000 1.250.000.000 3 1.800.000.000 500 kamar/hari 450.000 20.250.000.000 4 lnsentif dan Santunan Kematian untuk Tenaga Kesehatan 5 Kebutuhan Peralatan BTTTahap ll Dinkes UNPAD KODAM III RSHS Pengadaan Alat Kesehatan Penanggulangan COVID- 19 untuk Rumah Sakit Rujukan Terdiri dari : (a)Alat Kesehatan (b) Bahan Medis Habis Pakai/BMHP (APD, TesSwap, Reogen, Surgical Gown Disporcal, Apron Disporsal, WM, Masker) (c) Alat untuk Pemakaman Jenazah Kebutuhan alat kesehatan labkesda Jabar Mesin Ekstraksi RNA/DNA otomatis 17.517.000.000 48.200.000.000 50.251.005.000 6.247.139.513 30.000.000.000 4.438.792.872 164.359.193.557 Magnahelix BTTTahap I Dinkes Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 1 unit 1.000.000.000 1.000.000.000 23 I I + I NO {np.} 2 6 unit 1.500.000 25.000.000 36.000.000
  • 26. NO RINCIAI{ KEBUTUHAN BETANJA VOLUME SATUAN HARGA (npJ 1 2 3 4 5 STANDAR ANGGARAN 5 1.000.000.000 2.000.000.000 (Rp.) i I Rlat pcR ir 2 I unit I li I unit IFreezer alat penyimpan reagen dan sampel Gene Sequencing Autoclave 200.000.000 400.000.000 1 I t 4 Unit unit 15.000.000.000 150.000.000 15.000.000.000 600.000.000 ;l Reagen ekstraksi Reagen PCR Reagen Sequencing WM plus swab 50.000 50.000 250.000 12.500.000.000 400.000 20.000.000.000 7.000.000 700.000.000 i 50.000 2.500.000 --+-100 100.000 tes tes tes pcs dut -- Tips dan tube 300 Tenaga ahli biologi molekuler Biosafety Cabinet 1,2M 1 pe 2A 5 Penylapan anggaran untuk j pemulihan pasca wabah i cowotg 32 OB 9.000.000 i 750.000.000 288.000.000 Ilt Unit 200.000.000 200.000.000 I lti 237.495. I7 Pemenuhan Ruang lsolasi RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat b Tekanan Negatif 20 ---t---- I Rua HFNC (High Flow Nsal Canule) Laringoskopi 1 nSan 132.000.000 2.640.000.000 unit 128.000.000 t. ,"it -T- 3ssoooooT---ss.soo.ooo l 110 Ilg c _----1_----- Rapid Test 300.000 Tes 200.000 60.000.000.000 TOTAL 1.412.283.530.982 Sumber : Dinas Kesehoton Provinsi Jowa Borot Untuk percepatan penanggulangan COVI*19 anggaran kesehatan yang dibutuhkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 1,41 Triliun (revisi dari rencana sebelumnya Rp2,88 triliun). Untuk pemenuhan anggaran ini berasal dari APBN, APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten/Kota. Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat juga telah melakukan realokasi dan refocusing terhadap APBD Kabupaten/Kotanya untuk mendukung penanganan kesehatan akibat COVID-tg. 4.8.3 Anggaran dan Operasionalisasi Jaring Pengaman Sosia! Anggaran dan operasionalisasijaring pengaman sosial di Provinsi Jawa Barat akan dipenuhi oleh APBN, APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten/Kota. Total kebutuhan anggaran untuk penanganan COVID-19 di ProvinsiJawa Barat sebesar Rp5.430.575.290.982,00 terdiri dari: Ikjian PSBB di Wilayah Jawa Barat 24 l- I 2 5.000.000.000 a
  • 27. 1. Kesehatan sebesar Rp1.412.283.530.982,00 untuk pemenuhan : (a) kebutuhan APD untuk rumah sakit Labkesda Provinsi, Labkesda Kabupaten Kota, Pemakaman, dan Bandara; (b) penyiapan ruang lsolasi di 50 titik; (c) penyediaan tempat transit tenaga kesehatan; (d) insentif dan santunan kematian untuk tenaga kesehatan dan keluarganya yang menangani COVID-L9; (e) kebutuhan peralatan kesehatan; (f) penyiapan anggaran untuk pemulihan wabah COVID-L9; 2. Sociol SofeA Net (Jaring Pengaman Sosial) sebesar Rp4.998.391.760.000,00 yang diperuntukan untuk : (a) bantuan tunai dan bantuan pangan non tunai; (b) bantuan untuk keluarga yang anggotanya terkena ODP, PDP dan positif COVID-L9; (c) persiapan untuk karantina wilayah; 3. Operasional Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVI&19 di Jawa Barat sebesar Rp20.000.000.000,00. Strategi operasionalisasi jaring pengaman sosial yang akan dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat seperti terlihat pada Gambar 17. Gambar 17. Strategi Penanganan Dampak Ekonomi Akibat COVID-L9 di Provinsi Jawa Barat . Uang Tunaiscbesar Rp. 150.000/xUbuhn . Sembato scnihiRp. 350.ffi/(Ubulan . Oina desa rmtukpembengunsn infrartruhur dcn; . lGtiatcn diPerar[fia Oacnh Prorimilowa Barct; . Brnluln (eurrqon Provinri untuk Ferrcrinuh Oaeroh Kabupoter/ttotc. . Pcrccp.tlo Eiaya Pediditrn; Mmcngah Univarsal; . Pil rfN [rrchatrn; ' Santuon Sorial. Penyediarn untuk 27.000 (l( Sumber : Bappeda Provinsi Jowa Barat, Kebijakan SociolSafeU Net Akibat COVID-79 Provinsi Jowa Borat Total kebutuhan anggaran untuk jaring pengaman sosial di Provinsi Jawa Barat sebesar Rp.4,978.391.760.000,- Total anggaran pemenuhan kebutuhan pangan (sociol safety net) di Provinsi Jawa Barat dibagi menjadi dua jenis bantuan, yaitu bantuan tunai dan bantuan pangan non tunai. Total kebutuhan anggaran berdasarkan DTKS dan Non DTKS setelah pemadanan data kabupatenlkola +2O% adalah sebagai berikut: Ikjian PSBB di Wilayah Jarra Barat 25 Memberihn brntuan paryE{r mn tunai bpads mrsyrre*rty.ng mirlin dan rmlan mislin: 3 Membcrfun brntnrn tund kcpcdc masyeralct yary mirhin dsn rcntrn mirlh; I M€nurunbn bebrn peryfuerNn mrryaralrt yan3 mrlindrn rlatur migkinr 4 Mebkcambn p.ogrrm pedn trryr denfrn lcilqrGc{tocn msFr.ll.t yrq mislin dan rmt $mblin: 2 Manrbcribn Santurn t @ trlurqa yrq .+trtolrrvrs trfurdikui @P, POP drn tilkrhlui Codd 19; 5
  • 28. a. Bantuantunai sebesar Rp.1.408.978.800.000,- b. Bantuan pangan nontunaisebesarRp.3.559.412.960.000,- Sasaran penerima manfaat dari program jaring pengaman sosial adalah jumlah keluarga miskin dan rentan miskin (ICIRS). Di Provinsi Jawa Barat total KRTS yang merupakan masyarakat terdampak akibat COVID-L9 sebanyak 1.956.915 KRTS atau 47,83 persen dari total KRTW desil 1 sampai dengan desil 4 diJawa Barat, dengan rincian sebagai berikut : a. KRTS yang termasuk DTKS desil 4+ sebanyak 546.873 KRTS; b. KRTSyang termasuk Non DTKS sebanyak 1.310.042 KRTS. Mekanisme pemberian bantuan sosial bagi masyarakat terdampak ekonomi di Jawa Barat, dapat melalui Sembilan Pintu Bantuan Sosial yang bersumber dari APBN, APBD ProvinsiJawa Barat dan APBD Kabupaten/Kota. Skema Sembilan Pintu Bantuan Sosialdapat dilihat pada Gambar 18. Gambar 18. Skema Bantuan Sosial Untuk Dampak CAVID-L9 diJawa Barat $m (Bm- ffi HUMAS ,q8qp . FeneritYla banhran HANYA rnendapat barrtrran dari 1 pirtu. Tidak akan ada penerima yang menerima lebih dari itu. o Bantran titlak untuk semua orang o Setiap pintu bantuan berbeda-beda nilai, jenis, waktu pemberian, dan mekanismen,ya Sumber : Boppedo Provinsi tawo Borot Adapun kebutuhan anggaran untuk Bantuan Tunai dan Bantuan Pangan Non Tunai untuk wilayah Bandung Raya dapat dilihat pada Tabel 6. a. Pintu Bantuan Sosial flaba{SehatLahirBafrn f,JBbar'langeapcovidl.9 Rp.2OO.Om Srlama 9 Bubn Rp.6O0.O@ Solama 3 Bulcn Rp.600.0O0 S.Lm 3 Bulcf, Rp.6O0.OOO S.lrmr 3 Bulan Sellma 3 Rp. Bulan Srbmc4 K4jian PSBB diWilayah JawaBarat 26 1. Prograrn Keluarga Harapan (PKH) - APBN 9. Bantuan Makanan rtefalui Gerakan Nasi Bungkfrs {I)"rt:i nrerr:k.r r,i$ trdak tcrrJ{tJ, tiddk tru(lya F,} I rr-'..rk ral;r.rrr) Keterangan *tmnya rrntuk warga terda.nFmk <Ji labodetatpk . Kartu Sembako :APBN 3. t(artu Pra Kerja . APEN 4. Dana Desa {padat karwtunaidan B[f] 5. Bar*Lrart Sosial dari Presitleni -APBN 6.8antuan langsung Tunai dari Kenrenfirs -APBN 7. Bantusn Sosial dari Pernprov rabarprov labar - APB[) Prov & Bartuan Scialdari l(ab./Kota Jar.r/a Barat - APB[} Ksta/Kab Bulan
  • 29. Tabel 5. Kebutuhan Anggaran Bantuan Tunai Dan Bantuan Pangan Non Tunai Untuk Masyarakat Miskin dan Rentan Miskin Terdampak Ekonomi Akibat COVIDL9 Di ProvinsiJawa Barat Keterongon : 1. Bantuan Tunoi sebesor Rp. 750.000,- per Kepola Keluorga per bulon diberikan selomo 4 bulan; 2. Bantuan Pangan NonTunai senilai Rp. 350.0O0,- per Kepala Keluorgo per bulon diberikon selama 4 bulon; j. Eioya Distribusi Rp. 30.000,- per bulon Sumber: Bappedo Provinsi lowo Barat 4.6.4 Aspek Keamanan Secara umum kondisi keamanan diwilayah Bandung Raya cukup kondusif. Polda Jawa Barat, Kodarn Jaya, Kodam lll Siliwangi, bersama seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota se- Jawa t1l t2l t3l I4l tsI Kabupaten Bogor 36.t32 21.679.200.000 54.920.640.000 76.599.840.000 Kabupaten Sukabumi 433.492 260.09s.200.000 558.907.8210.0ff) 919.003.040.000 Kabupaten Cianjur 81.685 49.011.000.000 124.161.200.000 173.172.200.000 Kabupaten Bandung LLL.671 67.002.600.000 169.739.920.000 236.742.520.OOO Kabupaten Garut 149.135 89./t81.000.000 226.685.200.000 316.165.200.000 Kabupaten Tasikmalaya 125.165 75.699.000.000 191.770.800.000 257.469.800.000 Kabupaten Ciamis 72.5N 7.524.000.000 19.060.800.000 26.584.800.000 Kabupaten Kuningan 63.507 38.104.200.000 95.530.540.000 134.534.840.000 Kabupaten Cirebon 33.300 19.980.000.000 50.515.000.000 70.595.000.000 Kabupaten Majalengka 11.016 6.509.500.000 16.744.320.000 23.353.920.000 Kabupaten Sumedang 45.272 27.163.200.000 68.813.440.000 95.976.640.000 Kabupaten lndramayu 22.372 13.423.200.000 34.005.4110.000 47.428.640.000 Kabupaten Subang 119.250 71.556.000.000 181.275.200.000 252.831.200.000 Kabupaten Purwakarta 17.951 10.770.500.000 27.285.520.000 38.055.120.000 Kabupaten Karawang 24.402 17.041.200.000 43.171.040.000 60.212.240.000 Kabupaten Bekasi 45.183 27.109.800.000 68.678.150.000 9s.787.950.000 Kabupaten Bandung Barat t!9.437 71.662.200.OOO 181.544.240.000 253.205.440.000 Kabupaten Pangandaran 31.563 18.997.800.000 48.127.760.000 67.125.560.000 Kota Bogor 49.858 29.920.800.000 75.799.360.000 105.720.160.000 Kota Sukabumi 12.!87 7.312.200.000 18.524.240.000 25.835.440.000 Kota Bandung 118.135 70.881.000.000 179.565.200.000 250.446.200.000 Kota Cirebon 4.667 2.800.200.000 7.093.840.000 9.894.040.000 Kota Bekasi 67.L2L 40.272.600.000 102.023.920.000 142.296.520.000 Kota Depok 81.336 48.801.600.000 123.630.720.000 772.432.320.0OO Kota Cimahi 13.220 7.932.000.000 20.094.400.o00 28.025.400.000 Kota Tasikmalaya 107.994 64.796.400.000 154.150.880.000 228.947.280.OOO Kota Banjar 14.204 8.522.400.000 21.590.080.000 30.L12.480.000 1.956.915 1.174.149.0(x).(x)O 2.974.510.8fir.m0 4.1'l8.659.8{Xr.firO Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 27 Data DTKS Calon Penerima Bantuan Tunai Dan Ba[tuan Pangan Non Tunai (xRTSl Banturn Pangan Non Tunai (np) Total(abupaten/(ota (Rp) Bariluan Tunai {np) Provinsi Jawa Barat
  • 30. Barat telah melaksanakan persiapan dan menyusun tahapan untuk meningkatkan kondusivitas dan keamanan wilayah di saat terjadinya pandemi COVID-L9. Kondisi desa yang memiliki sarana keamanan lingkungan maupun fasilitas keamanan, serta kesiapan dari aparat keamanan di kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya dapat digambarkan pada Tabel 7 sampai dengan Tabel 11. Tabel 7. Jumlah Desa Menurut Keberadaan Pos Polisi t1I Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Cirebon Kabupaten Majalengka Kabupaten Sumedang Kabupaten lndramayu Kabupaten Subang Kabupaten Punryakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar Jawa Barat k Polres, Polsek, dan di ProvinsiJawa Barat, 2018 121 65 53 38 42 43 36 25 33 50 26 33 51 31 30 39 45 19 L2 2L L2 73 15 38 52 4 16 8 910 3t7 t3I 370 333 327 238 399 315 240 343 374 2M 266 222 L62 270 L42 145 81 47 27 78 7 18 tl t7 53 L7 5.047 Sumber : Statistik Potensi Deso Provinsi Jawa Barot 2019, BPS IAWA EARAT Ihjian PSBB di Wilayah Jawa Barat 28 t Kabupaten/Kota Ada Tidak
  • 31. Tabel 8. Jumlah Desa Menurut Jenis Kejadian Tindak Kejahatan di Provinsi Jawa Barat, 2018 t1l Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya 111 233 8 Kabupaten Ciamis 85 L77 7 Kabupaten Kuningan 2O4 165 6 Kabupaten Cirebon 87 315 37 Kabupaten Majalengka 83 257 9 Kabupaten Sumedang 91 185 6 Kabupaten lndramayu 42 269 23 Kabupaten Subang 89 159 18 Kabupaten Puruvakarta 41 148 4 Kabupaten Karawang 53 25L 77 Kabupaten Bekasi 26 156 30 Kabupaten Bandung Barat 39 L24 7 Kabupaten Pangandaran 50 43 2 Kota Bogor 2 62 9 Kota Sukabumi 1L 22 O Kota Bandung 15 135 35 Kota Cirebon 8 13 5 Kota Bekasi 6 49 15 Kota Depok 5 57 13 Kota Cimahi 1 14 1 Kota Tasikmalaya t7 51 2 Kota Banjar 8 16 2 Jawa Barat 1.468 4.394 *2 Sumber : Statistik Potensi Desa Provinsi Jawa Borat 2079, BPS IAWA BARAT t6I 50 27 25 37 44 24 t2 10 61 26 8 55 27 2t 20 28 27 7 t4 3 32 7 10 t2 3 7 7 t4l 22 16 26 16 I3I 381 32t 234 250 307 t2I 49 il 119 29 L32 tsI 98 58 53 72 49 51 35 43 99 81 31 105 72 44 53 45 47 t2 27 5 44 7 18 25 2 13 4 t.187 Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat s98 29 5 KabupatenlKota Tidak Ada Kejadian Krimlnalitas Pencurian Pencurian dengan kekerasan Penlpuan Penganiayaan
  • 32. Tabel9. Jumlah Desa Menurut Upaya Warga Menjaga Keamanan Lingkungan Di ProvinsiJawa Barat, 2018 t1l Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Cirebon Kabupaten Majalengka Kabupaten Sumedang Kabupaten lndramayu Kabupaten Subang Kabupaten Punrakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar Jrya Barat t2l 4L2 376 353 250 435 3U 254 325 3U 288 263 228 227 189 26L t7L 153 91 60 26 L45 22 53 55 11 59 23 5.1109 t3l 363 274 311 22L 378 280 2t3 308 273 254 239 20L 193 t62 235 L49 138 77 50 24 L42 22 51 60 L2 il 15 4.709 t4I 207 7il 128 1.570 223 L23 98 101 138 L44 94 t02 t23 39 83 91 933 36 48 12 794 27 26 39 85 45 6 5.47? tsI 398 328 311 253 409 3L4 24t 374 289 258 235 169 23t 166 223 743 154 82 62 23 t45 20 50 59 13 59 21 4.970 Sumber : Statistik Potensi Desa Provinsi Jawo Barat 2079, BPS JAWA BARAT Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 30 Kabupaten/Kota Keamanan Pengaturan Rcgu Xeamanan Penambahan Jumlah Hansip/tinmas Sistem Keamanan Lingkungan lnislatif Warga Pos
  • 33. -{o) (t o P I vo =t1 o to !5o:( ob' o;cr;.o (/r a6' €d O'J E; iltsrI >6 H3 sog!A ot {o,oJ @- o, 'c, -(DO)- s+6 xfrtsood =r) o soI ro N!8 E ETHGEBEE E to6{ orra.sr,,pr-E (o g)urN H o - S o -G uv, vvrrvvmmmmmmmmmvr tn t, ur ln v1 tta vr v, =xo !("!(r,aocJz;ei=ca6> ==a i=EEsB">= ; 3< -- eo ? -; 6>a{ :|> #ilililH#HHilil#H A fiE;=EXaEiEE= 7; E; =EgS-zo c 3 E o (,r tr lBo ! o q a a sa ] N Ut E t) or, o 5 o 5N lo (, oUt N gl fr sHE SSfrEEgexElE$$sEunqX (4 a 5 ti ({l !u qr .F 5 5 ts (r) 5 (, N 5 u) (, 5 tr N^ _-{E P O OF.ErS .F5@N O r!{P {@6POtUr5ur - P (,l oi ur o) s or lJ 01 5 ro o { (,,1 tJ p I o) N+ E x6ENEsHEtsEH$ E B$asdEr6tsS B s*fiHsHtsuErHE r EsEtsEiBEse H SEosoB*.YB6i ts ttsBotHB-Hg .E -NoBBtB d S o o o o o o of;H ESSBooooooSo (l) (r!5(,0r(,(,.F u, ur(xS @or{orou$ oo o o olJoNourrrro o qroN SlJoooofi u, o o o o o o N o c) o o o o o o o o o P o o .,$ B rnod1.(-S*{otq,-B- .BEi6tt8 E ts5iU8,SNtsOoT SE E N 6. E ts 6-oorN@Fu, { o E E, - NP lJ N tr, rrru,N NkrurN xl[! NN'Fc)c)tsPOtsNPC,c,FTPP tsNP*N*E x.!) H "U a IE ED p. { 0, !) c- 0) {D EE 0) h A) (,) H z o ! o utn tn r a- sa=>o- N' !rv oz x,6NB E *a;= ' >EO P D7q 2 -{r!r- = ;EE3=g E E;HE== BstP- ^5m ^Z a:<o:t -U ri =!=so usil!o2 *i;=,oo>ro Saeg= *?s= EE:6g- {<(1 - Hfi={O "Ea
  • 34. {o <r o P rvo ^3XoJ odJ J^ =ogt E; =9o,Ut 'iA€d O'J E- o= J- nts Er{ >6 gE OJJ _o. ?i o1) €gO'J o-o! -Oo,f fo, xdtssod) o o o P @ 5fl$$B= gi5+EEs =.,S6SEIoi- Urz FE o' 6 B @ *BiE$EiBHiF$Ei q do -=_.8 U'NIJINPU'N)ts EEB il rE SUH $uHEre GsfiSH E NPPlJlJFPPlJ ()(o@ l Or(, .EUrN EB.@ro ursu,Nr. E UI 5(r)Nts >F oil- H r-g *ot P oooootS 0Hou, (Jr! o ooo o ()o NoN (oNooor. f,isr-o$ O ONN (r' o$ r.oo oooo@N ooo(r)u, ,1 ooooE- ooor.o EBoo{ol g $ $ ilE EJ-IJXf _JA FPFtEi fr o ro Fr o P F P NJ lJ u) POO O O(,l OOO @otsotuNtJrNP ooPooPooo ooo o oN ooo ooo o oH ooo PFrOS()F OUr('tSP oooPoo ooooo oooooc) $oooo oooooo ooooo oo(oooo oooPotsPOPONJOOP F 5oooooo ooPooo()o o tso P()o x e. 0) 5 "0 a E EO p. { n) n c. !) {p EO 0) H p + (}) N a O-o>>z,9 fiis iEs =i- Id3X 9z =o=ox> o!! xs{tr| 3 EDL! EA2 t.t tn ErEEi OD,r D z o lrr D c 2 .9 I'l vt o ztn E v, D = C v IE o
  • 35. (n (, u, tr, u, u) (,) !(n (.'lS UrN, p (ONN NN N NNN N o(o@ {or ur s(^)N P U)NP 55N)P NlJNts (,l o o5 oo c)o oo oo oo oo ots NP NP 8E Eg $o o$ oo ON' (ro oo oo oo ON (,io OFr oo <)o oo oo oo oo tso 6'6'6FF =i ixE €*HE:gHe=E + -xx@!xo^.?I<x-xx B9-s==Bs _slB3 &E&9 **g=g8+f,aeEqEiE 3E' =$3=) i=== EE {;rooE' CL oJ -o = (r'l rS5.IJ Oh' Nf b- !'@ 6 3 x E ;c 3 'It0 z6) <xoofo vJ qB -oED 03 o x?x &89IOD ^fli(.) 63 -H^m *HE FE= E H dEH EE E NEE { oto BB ts oo$ o oNo oo o o@o o urou, o(, u, ONN,, P (,oo oo c) ooo @ ooo @Fr o Ptuo c) ooFr oo o ooo o ooo oo o ooo o ooo oo o ooo o OFC) OF ts OPF O Er o P o P P H. o ooo oooo oo oooooooo X e. 0) 5 ! a EE EE a. {H E0) q) {p t! E A) (, (, z o atl D cD z ! m uIA o z,n v o,g> >z N ggs EEr =3- E9 9z =ox> E Vr e€ EH+o D z, o 3 ED FE2..) tn 3r@6 OD,. , E o o
  • 36. Itt s il ss E F s s E s u)q, or {or Ln 5 u) N) ts o (o@ rt d SNJPrrrrrr.EU, 3 sE{+Fs$qFi$4F4FgFgf E'x$E$E5E5;sE$EiEi5 so st o' l .$Ege I H E u E H $E + o- * iH.r a E I U H H oP a- B ET a $S.,o o S P N o o (>N F o e_ iots o N N.r o s (, $r-5 o o o o o o N)o o o o o o o oo o r, o o o o ou, Hoo B-o Eoo Boo ll o* o o o o o o oo l-oo o o o o (> o oo P P o O ts O Cr() DOO O O O O O O OP x e. 01 5 ,U a u, Ed { .E A) !) {p IE q a) (, + 2 o l z ! l't uti o 2tn ,o,0>>2 N Eis EEr =I= Eg 9a =9*> @ cvr rp !! 9#{trl €n 3 ED EA2ntn EgTE U; OD,. c - @ o
  • 37. 4.9 Gambaran Kesiapan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronovirus Dlseose ICOVID-L9I Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Coronavirus Diseose 2019 (COVID-19) di Jawa Barat melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.241-Hukham/2020 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Gubernur.lawa Barat Nomor 443lKep.L99-Hukham/2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Coronovirus Disease- 19 (COVID-L9) di Jawa Barat. Struktur Organisasi dan Diagram Struktur Organisai dan Tata Kerja Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Coronovirus Diseose 2OL9 {COVID-L9I di Jawa Barat dapat dilihat pada Gambar 19 dan Gambar 20. Gambar 19. Struktur Organisasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Coronovirus Diseose 2Ot9 (COVI D-Lgt di Jawa Barat Iltre Giemurlaua &rat ( ilochamd Rit*an lamil) Watilletur ffrt0PlilMPro.hmBarat Wahl O6ernrhra Sardt htlalmn Sekretads Daerah ho. raf,a 0arat {Se{hwan Watf,saatmaia} S.b!ffi Asisten Pemedntahan, lMarn &n Xe$ahteran Sosi.al (lhudMnadl tValil letua llarhn: Xepala 8a&n ksatuan hlgsa &n Pd'rtfr Pmv.,lawa 0arat (Heni Hdaya) WbllS.tltttsft De$an Eh*ditlm Alcelerai Pembaqman (lrradal klmpk krencaman, lnformasi dan tapnn l. Diviri PersEanain, Risd dan Eilhmblqi Ittr: Irpb lAP?oAlru.tsk lTdt lM.Taufredi9n6o) 2. tlvbi Admininrasi, xeuengn, MolitcriBden Enluasi Ilt r lEp€tirPrfl.lEll t IterySfranfuifl 3. llvbi PehFnan lnfomad tus{ oets dil I( e.tn: IrI& Ohtot*th ProY. hr Lnt (Setiatr) 4, Diyisi Pemhrdayaan AFratur, llor AFraur dan Masyaralat [ctn:A$tsnAdd*rrc (Dndi Sudralt rbdurriinl Ublllrhalhn: Xepah Staf lhenh l{itcr llUSrliwaryi (DilibtilrhrE) lISSchhrb: Iepala [)inas te*lmun Prc{. hra Earrt (8erli Hamdanil Xelomp* [4a mpnen Eenca na 1.oivisisUbfta&ormi Ialr frfrh llo hnbonlr (RadrnatladitGarsdil r t)ilbiLotis* Irtn:Irpblltil! lM.MhSodlryrnal 3. thbi Xrmhan dan Peigahqrn Banuan *lGyentd IanhpbSfohruhtn&nhfim tDeriknn nl E WrH irtplleian: (eph &dan lnteliin ilegara Daerah hov. Jaya Barat (Dedv4u) W*llSchtarb: lhlakhr 8BD ho. hra &nt (Sup'iyaho) lGlonpk Penanganan bsehalan 1. thbi Pdealan (onbt, Peryujian dan ilanaiemen Labsatorilm LrElfitdL*nuslql ftdrin A Suman$a) 2. Divbi Pagamanan dan P€nafipnan IlErIrFbDPllDr!. lDdi$pandil l. oitri Mamidnn tasyanlB Pmv. hra Sant lMarion Sia$an) 4. 0ivisi (omuniiasi Publik Sumber: Biro Hukum Setda Provinsi lowa Borot Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat lHumansyah) 36
  • 38. Gambar 20. Diagram Struktur Organisasi Gugus dan Tata Kerja Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Coronovirus Disease 2OL9 (COVID-Lgl diJawa Barat lG(u W.ftill(etua [aua He'r$ rYilil lcfio ]lirhn selrebrs lvalil SB*tuHE !. thisi P.rc.mil, iEtd.o api&miob3t a. SLO Divisi Dati dan P€modelm b. 5{& Ory6 xct|atdr drn f.rm lFdemaolotr (. sub OBrr Pro(otol oan sOP z Diusi P€laotaf, xmoll pdBlirn da t rnaFmerr Lab a. Sub Dlvie Oe(ekJr Dfi Oan Pel.(.km fontat b, sub Divrgr Per€uitr lrassal (. 5(6 Ou;i M.r.jclren Labo.dorium l OiYisiMilrFlHf.ry.r*E 4 Divisi Pefl8.fraHr dan PaMSamn 5. oaviri toglnik 5, Ctviri Srabiibs tkmi .. tub Or$si (oortffsr &Jm,l S.kit Bql*m b. 5!b tlviJi rcsdffii tasy.f,t"$ Pr. Rujllrn dan OhklsKot r(.b r. Sub DivBi MsnaJrmn SoM (!5rh{il n. sub Omr Steril5as F6ill.s tublik b. i6 &w 9stil.en Ua!$ De Ptrrgrtro AMff 8. IIvi$ l(milre dan Pcn6Eililtao 8iltum Ma3)date 9, Dirisi Pcmbcd.y$n Apil.tr Dan t ai]..cGa 10. Oui Pd.yffi lntorrui. tuer Data dm fi c. Sub ftrir plntaturil P.nlrdM TerFal Pcrmt.n Psdsdrk f.rpap.r Covir.19 d.n Polcdiirn lempat ParEkaman ps&d* Menin$.| Akib.t Cor/ir!1 9 a. Sub Dis! M.mFmm lotr{rt (60hatan b. sub fivin Milar€ilm Lqtnil Nff K€seharan 6. tub oiv& Pargan b, 9lb Du6r Dislrbsi . c Sub oMililiag Pmgffi sosEl a tub ttv6i (ofi6 dan (rcati, b. 96 CryFi Ed*sr i/tasyrakst dan Xmunta' irt€lalur Mcdia Uassa ds 5o9al Media c tub Diyisi Eduk6i Meyrakat d.n Xmp.n " a. Sub [IMsr KamffBn ds8an Ortmirer Stratet6 b. grb Divisi P.r€Sdinge bantM a. 5{.6 DivB q.rGiomldrn P€iatam tn{qmi Command Ccnter Pll(OgAn b. $$ Diy$ p€rBmbantan, knpLmtrli, dJn hftastruktu56tam c fub Diu! Rl5ct d.n An.lris talnolog 9ot€nial d. Srb Oivie lnttgrasi dan yi5ualbsi Data a. sub Ely6i Admirisu6i Dan Pelaptran b. tub DMsi An6E r& Dan (mnt6n (. srA DMsi peft€pdan pemtiaydrn Dan pengrdaan d. tub Owi MmaaorrrE oan Evaluati Sumber: Biro Hukum Setda Provinsi lowa Barat DIAGRAM SOTK GTPP Covid-i9 jabar Drvlst Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat ! l. gvig Adr*r*gr6d f,triarBan. rronitmrE oil Evaluasi 37 PIMPINAN u 7. Dilililmlai Pldrit
  • 39. V. REKOMENDASI Berdasarkan kajian epidemiologi dan gambaran kesiapan daerah di atas, maka tim merekomendasikan untuk : 1. Diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh wilayah Provinsi Jawa BaraU 2. Memperkuat pelacakan kontak di di seluruh wilayah ProvinsiJawa Barat untuk memutus rantai penularan; dan 3. Memperkuat skrining orang masuk dan keluar terutama di perbatasan Provinsi Jawa Barat, seperti di perbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Tengah. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Selaku, KETUA HARIAN GUGUS TUGAS PERCEPATAN P CO RO NAV I R US D IS EAS E 2OL9 JAWA BARAT Dr ., s.E., M.Eng ,ina Utama 19530825 1990 1 001 Kajian PSBB di Wilayah Jawa Barat 38