MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
Jenis Jenis Resiko
1. JENIS RISIKO
Risiko Murni
Risiko murni adalah suatu risiko yang
bila mana terjadi akan memberikan
kerugian dan apabila tidak terjadi,
tidak menimbulkan kerugian akan
tetapi juga tidak memberikan
keuntungan, contoh, rumah mungkin
akan terbakar, kapal dan muatannya
mungkin akan tenggelam.
Risiko Pribadi
Risiko individual ini dapat
dibagi menjadi 3 (tiga) macam
risiko sebagi berikut:
•Risiko Pribadi (personal risk)
•Risiko harta (property risk)
•Risiko tanggung gugat (liability
risk)
Cara Menaggulangi Risiko
Dalam menangani risiko ini sekurang-kurangya ada 5 cara yang dapat
dilakukan sebagai berikut:
Menghindari risiko
Mengurangi risiko
Menahan risiko
Membagi risiko
Mentransfer risiko
2. BAHAYA DAN RISIKOBAHAYA DAN RISIKO
Peristiwa (event) adalah kejadian yang timbul karena perbuatan manusia atau
perbuatan alam.
Dari segi asuransi, peristiwa (accident) adalah kejadian yang menimbulkan
bahaya (perils) yang dapat menimbulkan kerusakan/kerugian terhadap
kepentingan (interest) yang diasuransikan.
MACAM-MACAM BAHAYA
Untuk memudahkan mengenai berbagai macam bahaya yang ditimbulkan oleh
berbagai macam peristiwa maka berbagai macam bahaya itu dikelompokkan
ke dalam macam-macam asuransi, seperti yang berkaitan dengan asuransi
pengangkutan laut, asuransi pengangkutan udara, asuransi pengangkutan
darat, asuransi kebakaran, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi
kecelakaan diri, asuransi varia,dll.
3. Prinsip-prinsip Asuransi
1. Insurable interest
Insurable Interest pada prinsipnya merupakan dua hal yang berlandaskan hukum
untuk mempertanggungjawabkan suatu resiko yang berkaitan dengan keuangan,
yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dan dipertanggungkan
2. Utmost good faith
Prinsip dasar utmost good faith adalah “itikad baik”, maksudnya dalam
menetapkan suatu kontrak atau persetujuan harus dilakukan dengan itikad baik.
3. Idemnity
Indemnity berarti mengembalikan posisi finansial tertanggung setelah terjadi
kerugian seperti pada posisi sebelum terjadi kerugian tersebut.
4. Proximate cause
Proximate Cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya
suatu peristiwa secara berantai tanpa intervensi suatu kekuatan lain, diawali
dengan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independent
5. Subragition and contribution
4. PENGGOLONGAN ASURANSI
Berdasarkan sifat pelaksanaannya dapat
dibedakan dengan:
Asuransi sukarela
Asuransi wajib
Asuransi dibedakan kedalam dua kategori sebagai berikut :
Personal lines atau asuransi yang berhubungan dengan risiko individu atau
risiko pribadi
Commercial lines atau asuransi yang berkaitan dengan risiko usaha
5. JENIS USAHA PERANSURASIAN
Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, jenis
usaha perasuransian meliputi :
Usaha asuransi tersendiri dari :
Asuransi kerugian ( non life insurance )
Asuransi jiwa ( life insurance )
Reasuransi ( reinsurance )
6. JENIS USAHA PERANSURASIAN
Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, jenis
usaha perasuransian meliputi :
Usaha asuransi tersendiri dari :
Asuransi kerugian ( non life insurance )
Asuransi jiwa ( life insurance )
Reasuransi ( reinsurance )