SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca
catechu L) SEBELUM KEBUNTINGAN TERHADAP OVULASI DAN
KEMAMPUAN IMPLANTASI EMBRIO MENCIT (Mus musculus Linnaeus,
1758).
Prillia Setiarini dan Sony Heru Sumarsono
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang
mengalami pertambahan penduduk secara
signifikan setiap tahunnya. Hal ini menjadi
tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk
melakukan upaya pengendalian jumlah penduduk,
salah satunya melalui program keluarga
berencana. Salah satu metode kontrasepsi yang
sedang banyak diteliti yaitu kontrasepsi alami
dengan pemanfaatan bahan alam. Biji pinang
dipercaya sebagai salah satu kontrasepsi alami
yang menghambat dan/atau mencegah kehamilan.
Substansi yang terdapat pada biji pinang dan
diduga dapat memengaruhi sistem reproduksi
yaitu arecoline. Arecoline diduga masuk ke dalam
ovarium dan menurunkan kemampuan implantasi,
ovulasi, dan kelulushidupan fetus mencit. Maka
dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh ekstrak etanol biji pinang terhadap
ovulasi, kemampuan implantasi, dan
kelulushidupan fetus mencit.
Metode Penelitian
Mencit betina dilakukan gavage dengan ekstrak
etanol biji pinang selama 15 hari, kemudian
diistirahatkan selama 5 hari, dan dikawinkan.
Pada umur kebuntingan ke 9 hari, dilakukan
isolasi uterus dan koleksi
fetus. pada umur kebuntingan ke 16 hari,
dilakukan isolasi uterus dan koleksi fetus.
kemudian data dikumpulkan dan dianalisis.Mencit
betina dilakukan “gavage” selama 15 hari,
kemudian diistirahatkan selama 5 hari, dan
dikawinkan. Pada umur kebuntingan ke 9 hari,
dilakukan isolasi uterus dan koleksi fetus. pada
umur kebuntingan ke 16 hari, dilakukan isolasi
uterus dan koleksi fetus. kemudian data
dikumpulkan dan dianalisis.
Gambar 5 menunjukkan data pengamatan jumlah resorpsi pada UK 9 hari
kecil sekali. Pada UK 16 hari tidak ditemukan adanya resorpsi embrio.
Resorpsi embrio terjadi akibat kematian embrio pasca implantasi ke dalam
uterus dari induk. Sisa-sisa desidua yang tertinggal pada uterus mencit
akan diserap kembali oleh tubuh induk sehingga kita bisa temukan adanya
resorpsi embrio.
Hasil uji statistik One-way ANOVA menunjukkan tidak terdapat pengaruh
signifikan jumlah fetus hidup akibat dosis (Gambar 6). Kemungkinan hal ini
karena senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak etanol biji pinang sangat
kecil untuk memengaruhi jumlah fetus hidup, mengingat pendedahan
ekstrak etanol biji pinang selama 15 hari sebelum mencit dikawinkan dan
fetus terbentuk.
Rata-rata jumlah fetus mati kecil sekali. Fetus mati dapat terjadi karena
tahap embrionik. Tahap embrionik hewan merupakan tahap paling sensitif
dalam siklus hidup terhadap logam berat dan toksin yang lain (Daka dan
Hawkins, 2002). Selain itu, kemungkinan gangguan pada tahap embrionik
dipengaruhi oleh stress oksidatif. Sebagai contoh, semakin tinggi suhu
lingkungan merupakan cara untuk meningkatkan stress oksidatif. Setelah
itu respons oosit atau embrio terhadap heat shock dapat mengubah
karakteristik membran, konfigurasi kromatin, dan meiotic spindle (Ju,
2005). Stress oksidatif merupakan salah satu akibat radikal bebas. Radikal
bebas memiliki fungsi ganda pada sistem reproduksi wanita pada
endometriosis, infertilitas, dan aborsi (Celi 2011).
Hasil dan Pembahasan
Hasil uji One-way ANOVA menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
dosis dan jumlah implantasi baik pada kelompok
mencit yang dibedah pada umur kebuntingan (UK)
9 hari dan 16 hari (Gambar 1 dan 2). Hal ini
kemungkinan karena dosis yang didedahkan tidak
memberikan pengaruh. Kemungkinan lain yaitu
jumlah populasi uji sampel tidak memenuhi jumlah
yang diperlukan. Faktor-faktor yang memengaruhi
proses implantasi yaitu waktu yang tepat antara
perkembangan embrio menjadi tahap blastosis,
perubahan kondisi uterus menjadi lebih reseptif,
dan menempelnya embrio pada epitel luminal
uterus (Liu et al, 2011).
Hasil uji statistik One-way ANOVA (Gambar 3 dan
4) menunjukkan bahwa dosis tidak memengaruhi
jumlah bintik ovulasi secara signifikan pada
kelompok UK 9 hari. Sedangkan pada UK 16 hari
berbeda secara signifikan antara kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan, yaitu kelompok
perlakuan lebih besar dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
Gambar 1. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang
terhadap jumlah implantasi pada UK 9 hari
Gambar 2. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang
terhadap jumlah implantasi pada UK 16 hari
Gambar 3. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang
terhadap jumlah bintik ovulasi pada UK 9 hari
Gambar 4. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang
terhadap jumlah bintik ovulasi pada UK 16 hari
Gambar 5. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang
terhadap jumlah resorpsi pada UK 9 hari
Gambar 6. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang
terhadap jumlah fetus hidup pada UK 16 hari
Kesimpulan
Ekstrak etanol biji pinang yang diberikan pada mencit sebelum masa
kebuntingan dapat menyebabkan jumlah implantasi berkurang meskipun
tidak berbeda secara nyata dan tidak menyebabkan abnormalitas pada
fetus yang kemungkinan disebabkan turunnya sekresi hormon progresteron
atau disebut luteal phase defect.
Daftar Pustaka
Celi, P. 2010. Biomarkers of oxidative stress in ruminant medicine. Immunopharmacology and immunotoxicology, 1-8.
Daka, E dan Hawkins, S. 2002. Reproductive effects of heavy metals on the rough periwinkle Littorina saxatilis. Indian journal of marine sciences
(31), 218-224.
Ju, J. 2005. Cellular responses of oocytes and embryos under thermal stress: hints to molecular signaling. Anim. Reprod. (2), 79-90.
Liu, S., Young, G., Lee, Y., dan Chang, Y. 2011. A preliminary report on the toxicity of arecoline on early pregnancy in mice. Food and chemical
toxicology (49), 144-148

More Related Content

What's hot

What's hot (18)

Bayi Tabung
Bayi TabungBayi Tabung
Bayi Tabung
 
Ctu payeh (1)
Ctu payeh (1)Ctu payeh (1)
Ctu payeh (1)
 
GMO - Bayi tabung
GMO - Bayi tabungGMO - Bayi tabung
GMO - Bayi tabung
 
Makalah bayi tabung
Makalah bayi tabungMakalah bayi tabung
Makalah bayi tabung
 
Penanganan Pasangan Infertilitas
Penanganan Pasangan InfertilitasPenanganan Pasangan Infertilitas
Penanganan Pasangan Infertilitas
 
Prinsip Induksi Ovulasi
Prinsip Induksi OvulasiPrinsip Induksi Ovulasi
Prinsip Induksi Ovulasi
 
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutikKehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
 
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansiaAplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
 
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
 
Neonatus
NeonatusNeonatus
Neonatus
 
Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1
 
Partograf tk 2
Partograf tk 2Partograf tk 2
Partograf tk 2
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Persentase aborsi
Persentase aborsiPersentase aborsi
Persentase aborsi
 
Referat gemelli
Referat gemelliReferat gemelli
Referat gemelli
 
KB 3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil
KB 3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu HamilKB 3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil
KB 3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil
 

Similar to Poster tugas akhir

PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIPENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIChynthya Riiweuh
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanSusanti Suhartati
 
Publikasi : Cover_Daftar Isi_Artikel
Publikasi : Cover_Daftar Isi_ArtikelPublikasi : Cover_Daftar Isi_Artikel
Publikasi : Cover_Daftar Isi_ArtikelStephanieLexyLouis1
 
Infertilitas new
Infertilitas newInfertilitas new
Infertilitas newkesehatan
 
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiPenggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiGilang Rizki
 
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.pptOBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.pptFadhol Romdhoni
 
Misoprostol vs oxytocin
Misoprostol vs oxytocinMisoprostol vs oxytocin
Misoprostol vs oxytocinRafi Mahandaru
 
nutrisi pada pasien bedah neonatal
nutrisi pada pasien bedah neonatalnutrisi pada pasien bedah neonatal
nutrisi pada pasien bedah neonatalanismaulida
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanALLKuliah
 
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...lisa ruliaty 631971
 

Similar to Poster tugas akhir (20)

PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUIPENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN DAN IBU MENYUSUI
 
Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi BerbantuTeknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi Berbantu
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
 
Publikasi : Cover_Daftar Isi_Artikel
Publikasi : Cover_Daftar Isi_ArtikelPublikasi : Cover_Daftar Isi_Artikel
Publikasi : Cover_Daftar Isi_Artikel
 
Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset LaktasiMeningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
 
Infertilitas new
Infertilitas newInfertilitas new
Infertilitas new
 
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusuiPenggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat pada kehamilan dan menyusui
 
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.pptOBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
OBAT DALAM KEHAMILAN DAN MENYUSUI.ppt
 
Misoprostol vs oxytocin
Misoprostol vs oxytocinMisoprostol vs oxytocin
Misoprostol vs oxytocin
 
nutrisi pada pasien bedah neonatal
nutrisi pada pasien bedah neonatalnutrisi pada pasien bedah neonatal
nutrisi pada pasien bedah neonatal
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Makalah keluarga berencana
Makalah keluarga berencanaMakalah keluarga berencana
Makalah keluarga berencana
 
Makalah keluarga berencana 2
Makalah keluarga berencana 2Makalah keluarga berencana 2
Makalah keluarga berencana 2
 
65772511 proposal-farid
65772511 proposal-farid65772511 proposal-farid
65772511 proposal-farid
 
Kb Hormonal
Kb HormonalKb Hormonal
Kb Hormonal
 
Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilan
 
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
 
Referat infertilitas
Referat infertilitasReferat infertilitas
Referat infertilitas
 
Tinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori AsfiksiaTinjauan Teori Asfiksia
Tinjauan Teori Asfiksia
 

Poster tugas akhir

  • 1. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu L) SEBELUM KEBUNTINGAN TERHADAP OVULASI DAN KEMAMPUAN IMPLANTASI EMBRIO MENCIT (Mus musculus Linnaeus, 1758). Prillia Setiarini dan Sony Heru Sumarsono Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami pertambahan penduduk secara signifikan setiap tahunnya. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan upaya pengendalian jumlah penduduk, salah satunya melalui program keluarga berencana. Salah satu metode kontrasepsi yang sedang banyak diteliti yaitu kontrasepsi alami dengan pemanfaatan bahan alam. Biji pinang dipercaya sebagai salah satu kontrasepsi alami yang menghambat dan/atau mencegah kehamilan. Substansi yang terdapat pada biji pinang dan diduga dapat memengaruhi sistem reproduksi yaitu arecoline. Arecoline diduga masuk ke dalam ovarium dan menurunkan kemampuan implantasi, ovulasi, dan kelulushidupan fetus mencit. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol biji pinang terhadap ovulasi, kemampuan implantasi, dan kelulushidupan fetus mencit. Metode Penelitian Mencit betina dilakukan gavage dengan ekstrak etanol biji pinang selama 15 hari, kemudian diistirahatkan selama 5 hari, dan dikawinkan. Pada umur kebuntingan ke 9 hari, dilakukan isolasi uterus dan koleksi fetus. pada umur kebuntingan ke 16 hari, dilakukan isolasi uterus dan koleksi fetus. kemudian data dikumpulkan dan dianalisis.Mencit betina dilakukan “gavage” selama 15 hari, kemudian diistirahatkan selama 5 hari, dan dikawinkan. Pada umur kebuntingan ke 9 hari, dilakukan isolasi uterus dan koleksi fetus. pada umur kebuntingan ke 16 hari, dilakukan isolasi uterus dan koleksi fetus. kemudian data dikumpulkan dan dianalisis. Gambar 5 menunjukkan data pengamatan jumlah resorpsi pada UK 9 hari kecil sekali. Pada UK 16 hari tidak ditemukan adanya resorpsi embrio. Resorpsi embrio terjadi akibat kematian embrio pasca implantasi ke dalam uterus dari induk. Sisa-sisa desidua yang tertinggal pada uterus mencit akan diserap kembali oleh tubuh induk sehingga kita bisa temukan adanya resorpsi embrio. Hasil uji statistik One-way ANOVA menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan jumlah fetus hidup akibat dosis (Gambar 6). Kemungkinan hal ini karena senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak etanol biji pinang sangat kecil untuk memengaruhi jumlah fetus hidup, mengingat pendedahan ekstrak etanol biji pinang selama 15 hari sebelum mencit dikawinkan dan fetus terbentuk. Rata-rata jumlah fetus mati kecil sekali. Fetus mati dapat terjadi karena tahap embrionik. Tahap embrionik hewan merupakan tahap paling sensitif dalam siklus hidup terhadap logam berat dan toksin yang lain (Daka dan Hawkins, 2002). Selain itu, kemungkinan gangguan pada tahap embrionik dipengaruhi oleh stress oksidatif. Sebagai contoh, semakin tinggi suhu lingkungan merupakan cara untuk meningkatkan stress oksidatif. Setelah itu respons oosit atau embrio terhadap heat shock dapat mengubah karakteristik membran, konfigurasi kromatin, dan meiotic spindle (Ju, 2005). Stress oksidatif merupakan salah satu akibat radikal bebas. Radikal bebas memiliki fungsi ganda pada sistem reproduksi wanita pada endometriosis, infertilitas, dan aborsi (Celi 2011). Hasil dan Pembahasan Hasil uji One-way ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara dosis dan jumlah implantasi baik pada kelompok mencit yang dibedah pada umur kebuntingan (UK) 9 hari dan 16 hari (Gambar 1 dan 2). Hal ini kemungkinan karena dosis yang didedahkan tidak memberikan pengaruh. Kemungkinan lain yaitu jumlah populasi uji sampel tidak memenuhi jumlah yang diperlukan. Faktor-faktor yang memengaruhi proses implantasi yaitu waktu yang tepat antara perkembangan embrio menjadi tahap blastosis, perubahan kondisi uterus menjadi lebih reseptif, dan menempelnya embrio pada epitel luminal uterus (Liu et al, 2011). Hasil uji statistik One-way ANOVA (Gambar 3 dan 4) menunjukkan bahwa dosis tidak memengaruhi jumlah bintik ovulasi secara signifikan pada kelompok UK 9 hari. Sedangkan pada UK 16 hari berbeda secara signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, yaitu kelompok perlakuan lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Gambar 1. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang terhadap jumlah implantasi pada UK 9 hari Gambar 2. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang terhadap jumlah implantasi pada UK 16 hari Gambar 3. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang terhadap jumlah bintik ovulasi pada UK 9 hari Gambar 4. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang terhadap jumlah bintik ovulasi pada UK 16 hari Gambar 5. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang terhadap jumlah resorpsi pada UK 9 hari Gambar 6. Pengaruh dosis ekstrak etanol pinang terhadap jumlah fetus hidup pada UK 16 hari Kesimpulan Ekstrak etanol biji pinang yang diberikan pada mencit sebelum masa kebuntingan dapat menyebabkan jumlah implantasi berkurang meskipun tidak berbeda secara nyata dan tidak menyebabkan abnormalitas pada fetus yang kemungkinan disebabkan turunnya sekresi hormon progresteron atau disebut luteal phase defect. Daftar Pustaka Celi, P. 2010. Biomarkers of oxidative stress in ruminant medicine. Immunopharmacology and immunotoxicology, 1-8. Daka, E dan Hawkins, S. 2002. Reproductive effects of heavy metals on the rough periwinkle Littorina saxatilis. Indian journal of marine sciences (31), 218-224. Ju, J. 2005. Cellular responses of oocytes and embryos under thermal stress: hints to molecular signaling. Anim. Reprod. (2), 79-90. Liu, S., Young, G., Lee, Y., dan Chang, Y. 2011. A preliminary report on the toxicity of arecoline on early pregnancy in mice. Food and chemical toxicology (49), 144-148