2. Patricia
Larasgitaan environmental and education enthusiast who has
always been passionate about writing, enjoys doing
creative stuff, and motivated to learn and develop
herself in order to make great impacts on society.
081 385 139 123
patricialarasgita@gmail.com
www.linkedin.com/in/patricia-larasgita
Bumi Eraska E8/8, Jatiraden, Jatisampurna, Bekasi
E x p e r i e n c e s
Content Development - AGORA | 2019
Agora is a digital learning platform for adults and professionals
focusing on building smart, agile, and adaptable human capital.
As a part of content development team, I coordinate with the
team in developing the content of the learning platform.
Development Intern - Personal Growth | 2019
Personal Growth provides psychological services specializing in
Counseling and Development center.
As a development intern, I was responsible to help development
team in psychological researches, writing psychological articles
and creating contents for social media.
Public Relation - Earth Hour Jogja | 2016-2017
Earth Hour Jogja is a global movement to raise awareness about
environmental issues.
As a staff of public relation, I was responsible to maintain the
relation between EHJogja and other stakeholders, manage the
social media accounts, and hold the press conferences
(including writing press release).
3. 081 385 139 123
patricialarasgita@gmail.com
www.linkedin.com/in/patricia-larasgita
Bumi Eraska E8/8, Jatiraden, Jatisampurna, Bekasi
Nulisyuk Batch 25 | 2019
An online-writing workshop where we can learn directly from
an IDN Times editor to write articles.
W r i t i n g W o r k s h o p s
P u b l i c a t i o n s
#KlubJagoNulis | 2019
A writing workshop where we can learn to create advertising
content on social media.
Nulisyuk batch 11 | 2018
An online-writing workshop where we can learn how to write a
poetry. At the end of the project, we wrote poems and published
them.
Education: A Journey to Rewrite Myself | 2019
An event artcle published on www.personalgrowth.co.id
A psychological article published on www.personalgrowth.co.id
Yuk Berikan Apresiasi! | 2019
Gapai Kesuksesan dalam Wirausaha | 2019
Sayang atau "Sayang"? | 2019
Mental Wellness Month: Awali dengan Positif! | 2019
Siapakah Kamu? | 2019
A poetry which published on a poetry anthology entitled "Bonjour"
by Shinings Media for the National Writing Competition.
Pencarian Telinga | 2018
A poetry which published on a poetry anthology entitled
"Nulisyuk dalam Puisi" by Motivaksi Inspirasi as a final
project of Nulisyuk Batch 11.
Kembali Tersesat | 2019
A mini-fiction which published on an anthology entitled
"Carpediem" by Shinings Media for the National Writing
Competition.
An event article published on www.personalgrowth.co.id
A psychological article published on www.personalgrowth.co.id
A psychological article published on www.personalgrowth.co.id
5. “Terima kasih, ya. Karena semua sudah
terselesaikan dengan baik, kamu bisa
pulang lebih dulu.”
Tentunya kita akan sangat senang
mendengar kalimat itu terucap dari atasan
kita. Segala bentuk apresiasi, meskipuan
hanya berupa sebuah kalimat tentunya
dapat memberikan dampak positif baik
bagi mereka yang memberikan maupun
menerima bentuk apresiasi tersebut, serta
relasi diantara keduanya.
Di Amerika Serikat, terdapat sebuah
tradisi dimana setiap hari Jumat pertama
di bulan Maret diperingati sebagai
Employee Appreciation Day. Perayaan ini
mengingatkan setiap perusahaan untuk
mengapresiasi para karyawannya atas
segala usaha dan kerja keras yang
diberikan para karyawannya. Sebagian
besar karyawan menghabiskan lebih
banyak waktu untuk pekerjaannya
dibandingkan melakukan aktivitas lain.
Oleh karena itu, tentunya para karyawan
layak mendapatkan apresiasi atas
pengorbanannya.
Studi menunjukkan bahwa segala bentuk
apresiasi yang tercipta diantara atasan
dan karyawannya dapat mempererat
ikatan di antara atasan dan karyawannya,
meningkatkan kebahagiaan para
karyawan, dan tentunya hal ini dapat
berpengaruh positif terhadap kinerja para
karyawan.
Pernyataan ini didukung oleh hasil riset
dari Global Leadership Study yang digagas
oleh Dale Carnegie, dimana 85% karyawan
menganggap apresiasi dan pujian dari
atasan terhadap pekerjaan yang mereka
lakukan sangatlah penting. Namun pada
praktiknya, hanya 36% atasan yang
melakukannya. Di Indonesia sendiri,
hanya 17% karyawan yang mengaku puas
dengan pekerjaan mereka dan hal ini kuat
dipengaruhi oleh perilaku atasan. Hasil
studi ini menunjukkan masih rendahnya
apresiasi yang diberikan pada para
karyawan di Indonesia.
Lantas, apa saja hal yang dapat dilakukan
untuk memberikan apresiasi pada
karyawan? Berikut merupakan cara-cara
yang dapat diterapkan untuk memberikan
apresiasi pada karyawan:
1. Free food
Tentu akan sangat menarik jika sesekali
membelikan makanan untuk para
karyawan dan menyantapnya bersama.
Hal ini akan mempererat hubungan antar
karyawan juga.
2. Team outing
Sediakan satu hari untuk berpergian
bersama para karyawan dan melakukan
hal yang menyenangkan. Ini tentunya
menjadi salah satu cara untuk
memberikan apresiasi bagi kinerja
mereka.
3. In-office services
Jika kegiatan menyenangkan tersebut
tidak dapat dilakukan di luar kantor,
kegiatan menyenangkan tersebut dapat
diadakan di dalam kantor. Tidak ada
salahnya jika sesekali mengadakan
pelayanan pijat atau perawatan di kantor.
Hal ini tentunya dapat membangkitkan
suasana positif di dalam kantor.
4. Memberikan hadiah
Walau identik dengan perayaan ulang
tahun, sebenarnya hadiah tidak harus
diberikan hanya pada saat perayaan ulang
tahun. Hadiah juga dapat menjadi simbol
rasa terima kasih kita kepada orang lain.
5. Personal note
Salah satu cara sederhana dalam
memberikan apresiasi adalah dengan
menuliskan pesan ucapan terima kasih
dan apresiasi atas usaha dan kerja keras
yang telah diberikan karyawan. Meski
sederhana, ini dapat memberikan dampak
positif bagi karyawan yang nantinya
dapat berpengaruh pada kinerja dari
karyawan tersebut.
Nah, kita sudah mengetahui dampak
positif dan seberapa pentingnya apresiasi.
Sekarang, yuk kita apresiasi setiap
pekerjaan orang lain!
Yuk Berikan Apresiasi!
04
6. Sayang
atau
"Sayang"?
Masa remaja memang identik dengan
masa-masa dimana kita mulai tertarik
dengan lawan jenis, lalu mulai
menjalin hubungan yang seringkali
kita sebut dengan pacaran. Dalam
berpacaran, kita dapat belajar
membangun hubungan dengan orang
lain, memahami orang lain, dan belajar
mengekspresikan rasa sayang dan
cinta terhadap pasangan. Namun
sayangnya, tidak jarang rasa cinta
tersebut ditunjukkan dengan cara yang
salah bahkan menjurus pada tindakan
kekerasan.
Kekerasan dalam berpacaran dapat
meliputi kekerasan psikis, fisik, dan
seksual yang terjadi dalam hubungan
berpacaran. Kekerasan psikis dapat
berupa penghinaan, komentar yang
merendahkan atau melukai harga diri,
umpatan dengan kata kasar, hingga
mengancam. Kekerasan fisik dapat
berupa memukul hingga melukai
dengan senjata. Sementara itu, bentuk
kekerasan seksual dapat berupa
meraba bagian tubuh vital dan
melakukan ajakan hubungan seks
secara paksa.
Kasus kekerasan dalam berpacaran
seringkali dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Fenomena ini sangat dekat
dengan keseharian kita. Menurut
catatan tahunan Komisi Nasional Anti
Kekerasan terhadap Perempuan Tahun
2018, tingkat kekerasan seksual
tertinggi terjadi di dalam hubungan
berpacaran.
Tambah lagi, satu dari tiga remaja di
Amerika berumur 14-20 tahun telah
menjadi korban kekerasan dalam
berpacaran, baik pada pria ataupun
wanita. Setidaknya 1 dari 5 wanita dan
1 dari 7 pria adalah korban perkosaan,
ataupun bentuk kekerasan lainnya.
Tindak kekerasan yang terjadi itu
dapat berakibat buruk, tidak hanya
luka fisik tetapi juga dapat
mempengaruhi kesehatan mental si
korban. Untuk itu, kita perlu
merefleksikan kembali bagaimana
kondisi hubungan berpacaran kita.
Jika hubungan berpacaran kita masih
sehat, kita perlu menjaganya agar tidak
terjadi tindak kekerasan.
Selain itu, kita juga tidak boleh lupa
untuk menunjukkan sayang pada
pasangan kita dengan cara yang baik.
Lantas, bagaimana cara menunjukkan
rasa sayang yang tepat pada pasangan
kita? Mari kita simak tips-tips dari Ibu
Ratih Ibrahim, Psikolog, CEO &
Founder Personal Growth:
1. Berkompromi
Dalam membuat sebuah keputusan,
terlebih keputusan yang menyangkut
diri kita dan pasangan kita, tentunya
kita perlu berdiskusi bersama.
2. Menghargai pasangan
Pastinya terdapat perbedaan diantara
kita dan pasangan kita, namun kita
harus menghargai perbedaan itu, dan
tidak memandang rendah pasangan
kita.
3. Suportif
Salah satu bentuk rasa sayang kita
pada pasangan dapat berupa dukungan
yang kita berikan untuk setiap
keputusan dan aktivitas yang positif
bagi pasangan kita.
4. Tidak menyakiti
Tentunya jika kita menyayangi
pasangan kita, kita tidak boleh
menyakiti pasangan kita baik secara
fisik ataupun perasaannya.
5. Mendorong pertumbuhan dan
perkembangan pasangan
Dalam hubungan berpacaran, kita
harus saling mendorong
perkembangan satu sama lain untuk
menjadi lebih baik.
6. Menghargai privasi pasangan
Meski kita perlu bersikap terbuka
dengan pasangan kita, namun kita
tetap harus menghargai privasi dari
pasangan kita. Ketika kita menghargai
privasi pasangan kita, itu juga berarti
kita percaya pada pasangan kita.
Nah, sekarang kita sudah tahu cara
menunjukkan rasa sayang yang tepat
bagi pasangan kita. Yuk, kita
tunjukkan rasa sayang bukan “sayang"!
Apakah kamu memiliki seorang pacar?
Apakah hubunganmu dengan pacar
mengisolasi dirimu dari teman dan
keluargamu? Apakah pacarmu mengontrol
segala aktivitas dan pilihanmu? Apakah
pacarmu memaksamu melakukan sesuatu
yang tidak kamu inginkan?
Jika semua jawaban dari pertanyaan diatas
adalah “ya”, ini dapat menjadi pertanda
bahwa hubunganmu tidak sehat dan kamu
mengalami kekerasan dalam berpacaran.
05
7. Bagaimana awal tahunmu?
Semoga menyenangkan, ya!
Tahun baru tentunya harus diisi
dengan semangat baru juga.
Semangat baru untuk mencapai
resolusi-resolusi awal tahun yang
telah dirancang dan menjalani
hari-hari dengan bahagia.
Tahukah kamu kalau bulan
Januari diperingati sebagai
Mental Wellness Month? Lantas,
apa sih sebenarnya Mental
Wellness itu? Mental Wellness
merupakan kondisi dimana
kesehatan mental kita berada
dalam keadaan positif. Tidak
hanya terbebas dari gangguan
mental, tetapi kondisi mental kita
juga dalam keadaan baik
sehingga kita bisa menjalani
kegiatan sehari-hari dengan baik
dan tentunya dengan perasaan
dan pikiran yang positif pula.
Mental wellness juga membuat
kita dapat menangani setiap
permasalahan yang ada dengan
baik; membangun hubungan
sosial dengan baik; serta menjadi
lebih produktif, kontributif, dan
menikmati hidup.
Jadi, apa saja yang bisa kita
lakukan untuk menjaga kondisi
kesehatan mental kita agar tetap
positif?
1. Berdamai dengan diri sendiri
Kita perlu mengenali diri sendiri,
termasuk kelebihan dan
kelemahan kita, dan menerima
kondisi kita. Selain itu, kita juga
perlu mengetahui apa saja hal-hal
yang dapat membuat kita
bahagia.
2. Memberikan perhatian
terhadap kebutuhan dan
perasaan diri kita sendiri
Kita tentunya perlu memberikan
waktu dan perhatian kepada diri
kita sendiri. Salah satu hal
sederhana yang dapat kita
lakukan adalah dengan menulis
jurnal tentang aktivitas yang kita
lakukan dan mencurahkan
perasaan yang kita rasakan.
3. Fokus pada tujuan
Kita pastinya memiki tujuan
ataupun keinginan yang ingin
diraih. Untuk bisa mencapai
mimpi tersebut, tentu kita perlu
komitmen pada diri sendiri dan
fokus dalam usaha
mewujudkannya.
4. Gaya hidup sehat
Sehat mental tentunya juga perlu
diiringi dengan sehat secara fisik.
Hal-hal yang dapat dilakukan
untuk bergaya hidup sehat
adalah mengonsumsi makanan
bergizi seimbang, rutin
berolahraga,
Mental Wellness
Month: Awali
dengan Positif!
dan tentunya tidak mengonsumsi
makanan ataupun minuman
yang dapat berpengaruh buruk
bagi tubuh kita.
5. Menghabiskan waktu dengan
orang-orang terdekat
Tentunya kita perlu
menyediakan waktu berkualitas
dengan keluarga dan teman-
teman kita. Menghabiskan waktu
bersama dengan orang-orang
yang kita sayangi dapat
membuat kita merasa lebih
bahagia.
6. Mengikuti kegiatan
sukarelawan
Penelitian menunjukkan bahwa
mereka, yang terlibat dalam
kegiatan sukarelawan, dapat
memiliki perasaan yang baik
terhadap dirinya sendiri dan juga
memiliki kualitas hidup yang
lebih baik.
Nah, sekarang kita sudah tahu
cara menjaga kesehatan mental
kita agar tetap positif. Yuk awali
tahun ini dengan energi positif!
06
8. “Pendidikan adalah hak semua orang.” Sahut Ratih
Ibrahim, M.M., Psikolog dalam acara diskusi buku
bertajuk Education: A Journey to Rewrite Myself di
Kinokuniya, Plaza Senayan, pada 23 Maret 2019 lalu.
Bekerja sama dengan Kinokuniya, acara diskusi
buku ke-6 yang diselenggarakan Personal Growth
kali ini membedah buku berjudul “Educated: A
Memoir” yang menceritakan tentang perjuangan
Tara Westover untuk keluar dari kondisi yang
mengekangnya dari dunia luar dan
memperjuangkan haknya dalam mendapatkan
pendidikan. Lahir dan tumbuh di keluarga yang
menentang pendidikan, dokter, rumah sakit, dan
pemerintahan, membuat Tara menghabiskan hari-
harinya bekerja membantu orang tuanya. Hingga
pada usia 17 tahun, ia memberanikan diri untuk
keluar dari tempat tinggalnya untuk menggapai
pendidikan hingga mendapatkan beasiswa serta
melanjutkan studi dan mencapai gelar PhD.
Tak hanya di Clifton, Idaho, kota kecil tempat tinggal
Tara yang mengalami masalah dalam akses
pendidikan. Yasser M. Syaiful, penggerak di bidang
pendidikan dengan proyek Matahari Kecil –
organisasi sosial dengan fokus memperjuangkan
pendidikan bagi anak-anak yang memiliki
keterbatasan ekonomi- menyaksikan sendiri bahwa
masalah akses pendidikan sangat mudah ditemui di
Indonesia, termasuk di kota-kota besar.
Masalah akses pendidikan ini sudah sepatutnya
menjadi perhatian kita bersama.
Sahut Yosi Mokalu, seorang public figure yang
memiliki kepedulian akan isu-isu sosial terutama
nasionalisme.
Dalam acara diskusi buku ini, kita juga dapat mempelajari
banyak hal, yaitu:
1. Education is an important thing to survive in life
Dengan menerima pendidikan, kita dapat mengembangkan
potensi diri yang nantinya dapt memberikan manfaat, serta
kontribusi bagi diri sendiri dan masyarakat. Pendidikan juga
merupakan kunci dalam meningkatkan kesejahteraan
hidup individu dan orang-orang di sekitarnya.
2. Self-discovery to become a new better self
Self-discovery merupakan proses seseorang untuk
mengetahui apa potensi yang dimilikinya. Dengan
mengetahui potensi yang dimiliki dan tujuan yang ingin
dicapai, kita dapat mengupayakan diri untuk mencapai
tujuan tersebut hingga menjadikan diri kita pribadi yang
lebih baik.
3. Keberanian untuk keluar dari rutinitas dan mencari jati
diri yang sebenarnya.
Rutinitas kerap kali membuat kita terjebak dalam suatu
situasi, untuk itu diperlukan adanya keberania untuk
keluar dari rutinitas tersebut untuk mencari jati diri dan
mencapai impian.
4. Keingintahuan dan semangat belajar yang tinggi.
Belajar dari kisah Tara, meskipun ia baru menginjakkan
kaki di dalam ruang kelas pada usia 17 tahun, ia giat
membaca buku-buku di perpustakaan dan bertanya pada
guru untuk mempelajari banyak hal.
5. Kegigihan untuk mencapai apa yang diingikan
Untuk memperoleh pendidikan setinggi mungkin, Tara giat
belajar agar bisa diterima di universitas.
6. Resiliensi (bounce back)
Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap
teguh dalam situasi sulit. Meskipun kondisi di rumahnya
menyulitkan dirinya untuk mendapatkan pendidikan, Tara
tetap bersemangat untuk memperjuangkan apa yang ingin
dicapainya.
"Panggilan kita sebagai
bagian dari bangsa adalah
menciptakan kecerdasan
bangsa."
Education: A
Journey to
Rewrite Myself
07
9. Menjadi seorang wirausaha yang sukses, adalah
mimpi dari banyak anak muda Indonesia. Tentu
untuk mencapainya bukanlah perkara mudah.
Lantas, apa sih yang menjadi kunci penting untuk
mencapai kesuksesan di dunia wirausaha?
Kamis, 28 Februari 2019 lalu, Personal Growth
bersama @america mengadakan sebuah diskusi
interaktif bertajuk “Getting Gritty!: The Backbone of
Successful Entrepreneurship”. Pada kesempatan kali
ini, Yohanes Sugihtononugroho (CEO dan Co-
Founder of Crowde.Co), Iim Fahima Jachja (CEO
dan Founder OF Queenrides), serta Satrio Rama
Widyowaksono (Co-Founder of the Palapa Group),
berbagi mengenai pengalaman dan perjuangannya
dalam dunia wirausaha.
Berangkat dari rasa keprihatinan dalam melihat
berbagai fenomena di Indonesia, ketiganya
mencoba mencari sebuah solusi yang tentunya
dapat memberikan efek positif bagi bangsa
Indonesia. Hingga kini ketiganya mampu
mencapai kesuksesan dengan bisnis yang
dikelolanya masing-masing.
“Hal pertama yang harus dilakukan ketika
mengalami krisis adalah mencari penyebab dari
krisis tersebut.” Papar Iim, yang harus kehilangan
10 miliar rupiah dan menghentikan puluhan
karyawannya di hari yang sama. Sementara itu
Yohannes, harus kehilangan 100 juta rupiah
untuk menjaga kepercayaan para investor. Lain
lagi dengan Rama yang harus kehilangan 350 juta
rupiah di 6 bulan pertama dirinya memulai bisnis.
“Tapi abis itu, grit itu muncul. Entrepreneurship
itu harus dilatih dan banyak pengalaman”, tambah
Rama.
Ketiganya meyakini kalau grit sangat penting
untuk memotivasi diri dan menemukan jalan
keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi.
Untuk memiliki grit, tentunya terdapat beberapa
hal yang harus dilatih dan dikembangkan, yaitu:
1. Interest: Adanya minat dan passion dalam
suatu bidang.
2. Practice: Mereka yang memiliki grit akan
mendedikasikan dirinya untuk terus belajar;
menjadi learning individuals.
3. Purpose: Tujuan yang dimiliki tidak harus
berupa uang, namun juga bisa berupa kepedulian
akan masalah-masalah sosial yang terjadi di
sekitar.
4. Hope: Tentunya diperlukan juga harapan dari
dalam diri kita bahwa kita melakukan hal yang
dapat berdampak baik.
Di akhir acara, ketiga narasumber pun
memberikan pesan penting untuk dapat mencapai
kesuksesan di dunia wirausaha, yaitu untuk selalu
memiliki tujuan, berani, serta jangan pernah
menyerah.
"Kalian pasti dapat sesuatu,
tetapi mau sekarang atau
nanti?"
Gapai
Kesuksesan
dalam
Wirausaha
Sahut Yohanes..
08
10. Siapakah kamu?
Penyihir?
Mampu menemukan yang hilang
Siapakah kamu?
Penyihir?
Mampu mengurai isi yang kusut
Siapakah kamu?
Penyihir?
Mampu menata rasa yang berantakan
Siapakah kamu?
Penyihir?
Mampu sederhanakan yang rumit
Siapakah kamu?
Penyihir?
Mampu datang mengejutkan
Dan memberi indah
Siapakah kamu?
Penyihir?
Mampu pergi mengejutkan
Dan aku kembali hilang
Siapakah Kamu?
09
11. Pencarian Telinga
Jika si sakit membutuhkan obat
Si kantuk membutuhkan tidur
Si bunga membutuhkan pupuk
Begitu pula suara membutuhkan telinga
Apalah guna suaraku tanpa adanya sang telinga?
Aku bertanya lagi
Ya, masih dengan suaraku
Dan masih tanpa kehadiran sang telinga
Lalu kemana suaraku harus pergi?
Ia masih mencari telinganya
Hingga goresan itu datang
Gorensa-goresan tinta yang membentuk kata
Entah ia yang berubah menjadi telinga
Atau telinga yang datang menyerupai goresan kata
Yang aku tau sekarang
Suaraku menemukan telinganya
Di setiap kata yang ditorehkan tinta
10
12. Kembali
Tersesat“Sudah, tidak apa. Kamu sudah mencoba yang terbaik. Semua orang memang
mengalami fase ini dalam kehidupan. Aku pun begitu.” sahutnya sembari meletakkan dua
gelas
kopi hangat di meja. Kini rasa hangatnya berpindah ke tanganku. Berpindah melalui
tangannya.
Akupun tersenyum.
“Terima kasih.” hanya itu yang sanggup keluar dari bibirku. Atas segala rasa hangat
dan nyaman yang diberikannya.
“Oke. Aku berangkat sekarang, ya.” sahutnya lagi menganggapi suara di seberang
ponselnya.
“Maaf, ya.”
“Tidak apa. Santai saja.”
Bergegaslah ia, tanpa diriku, membawa hangat dan nyamannya. Sementara itu, aku
masih duduk terdiam di tempat yang sama, bersama dua gelas kopi yang sama, dengan rasa
yang berbeda. Kehilangan hangat, nyaman, dan dirinya. Tidak hanya itu. Ternyata aku juga
kehilangan arah. Aku kembali tersesat.
11
13. Social Media Content
@personalgrowthid
Kita seringkali mendengar
pesan untuk berpacaran
secara sehat atau healthy
dating. Namun, seperti apa
sih healthy dating itu? Yuk
kita cari tahu lebih lanjut!
Sadarkah kamu, kalau
terkadang kita terjebak
diantara toxic people? Atau
jangan-jangan, kita adalah
salah satu dari mereka?
Namun sebenarnya, apa sih
toxic people itu? Yuk kita
simak bersama
penjelasannya!
Nah, sekarang kita sudah
tau gimana rasanya
memiliki hubungan
dengan toxic people. Yuk
coba kita refleksi diri kita
sendiri agar tidak menjadi
toxic people untuk orang
lain. So, let’s be positive
people!
12
As a development intern, I had to be
creative in order to develop the social
media content and deliver psychological
issues in a fascinating way.
14. This is one of the instagram
contents. This content got
910 likes and 34 comments,
which could be said as
one of the highest
engagements among other
contents.
13
15. 081 385 139 123
patricialarasgita@gmail.com
www.linkedin.com/in/patricia-larasgita
Bumi Eraska E8/8, Jatiraden, Jatisampurna, Bekasi
Would you let my
journey crosses yours?