SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1

                                                                 TATA CARA
                                              SPESIFIKASI AREA PENIMBUNAN
                                                   LAHAN URUG TERKENDALI

                                                               I. PENDAHULUAN
Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dan pengembangan kota, mengakibatkan
tuntutan terhadap pelayanan prasarana dan sarana mendesak. Masalah sampah
perkotaan merupakan masalah yang harus memerlukan penanganan serius. Pada
umumnya, pengelolaan sampah perkotaan merupakan masalah yang kompleks dan
bersifat dinamis.
Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dibutuhkan untuk menghadapi
masalah persampahan tersebut. TPA merupakan tempat dimana sampah mencapai
tahap akhir dalam pengelolaannya, yang dimulai dari sumber, pengumpulan,
pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.
Di TPA, sampah yang datang harus diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya, diperlukan perencanaan
yang baik menyangkut metode atau teknologi pembuangan, penyediaan prasarana
dan sarana, pengoperasian dan pemeliharaan, serta perlakuan yang benar dan tepat
dalam perlindungan terhadap lingkungan sekitarnya, agar keamanan tersebut dapat
dicapai dengan sebaik-baiknya.
Penimbunan sampah merupakan salah satu metode yang digunakan di dalam
pengeloalan TPA, agar tidak menimbulkan pencemaran atau gangguan yang dapat
membahayakan lingkungan sekitarnya.
Spesifikasi/metode yang digunakan ini mencakup persyaratan teknis mengenai
bentuk, ukuran, bahan/elemen/komponen, fungsi dan kekuatan dan area
penimbunan sampah dengan sistem lahan urug terkendali, minimal pelayanan 5
tahun.


                                                        II. PERSYARATAN TEKNIS


                                                                      2.1. Bentuk
Bentuk area penimbunan sampah dengan sistem lahan urug terkendali disesuaikan
dengan lahan yang tersedia.


                                                                     2.2. Ukuran
     1) Area Penimbunan
        Area penimbunan merupakan susunan sel-sel secara vertikal atau horizontal
        dengan ukuran ditentukan berdasarkan sebagai berikut:
        a) waktu layan minimum 5 tahun;
        b) lahan aktif 70% - 80% dan total lahan TPA;
        c) penurunan timbunan sampah minimum 20% dan tinggi awal
     2) Dasar Area
        Ukuran dasar area adalah sebagai berikut:
2


   a) jarak vertikal antara dasar area penimbunan terhadap muka air tanah
      pada musim hujan minimum 3 m;
   b) terdiri dari minimum 2 lapisan tanah kedap air dengan ketebalan
      masing- masing 250 mm;
   c) kemiringan 1 — 2% kearah tempat pengumpulan lindi.
3) Pengumpul dan Penyalur Lindi
   Ukuran pengumpul dan penyalur lindi adalah sebagal berikut:
   (1). pengumpul lindi berupa lapisan kerikil yang ditempatkan di atas dasar
         area dengan ukuran sebagai berikut:
        a) tebal 100 mm;
        b) diameter kerikil 30 — 50 mm;
        c) kemiringan 1 — 2 % ke arah penyalur lindi.
   (2) penyalur lindi berupa saluran dengan ukuran:
      a) lebar atas 400 mm;
      b) lebar bawah 250 mm;
      c) dalam 300 mm;
      d) kemiringan 1 — 2 %;
      e) diameter kerikil pengisi saluran 30 — 50 mm.
4) Bidang Kerja
   Ukuran bidang kerja area adalah sebagai berikut:
      a) lebar minimum 2 (dua) kali lebar truk;
      b) panjang sesuai dengan volume sampah yang masuk perhari.
5) Timbunan Sampah
   Ukuran timbunan sampah sebagai berikut:
      a) tinggi timbunan maksimum 1,2 m;
      b) kemiringan dinding 1 : 3;
      c) kepadatan timbunan sampah 0,6 ton/m
6) Tanah Penutup Ukuran tanah penutup sebagai berikut:
      a) tebal antara 150 — 300 mm dilakukan setiap 5—7 hari;
      b) tebal tanah penutup akhir 500 — 600 mm;
      c) tebal top soil minimum 500 mm.
7) Penangkap Gas
   Ukuran penangkap gas adalah sebagai berikut:
   (1) ventilasi gas berupa saluran bronjong berdiameter 400 mm yang diisi batu
       pecah diameter 50 — 100 mm.
   (2) saluran gas pada akhir timbunan sebelum penutupan dengan top soil
       ditambah pipa berlubang diameter 150 mm setinggi 2 m, yang bagian
       atasnya disambung dengan pipa pelepas gas;
3


             (3) jarak antar saluran gas vertikal 50—70 m.
         7) Drainase Bidang Kerja
             Saluran drainase berupa saluran tanah berukuran sebagai berikut:
               a. kedalaman 250 mm;
               b. lebar 50 mm;
               c. kemiringan 1 – 2 %


                                                                    2.3 Bahan/Elemen/Komponen
         Jenis Bahan yang digunakan seperti tabel 1
                                    TABEL I
          JENIS BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA AREA PENIMBUNAN SAMPAH
                     DENGAN SISTEM LAHAN URUG TERKENDALI
NO         BAHAN           KERIKIL     TANAH        TANAH     TOP           PIPA       BRONJONG     BATU
         KOMPONEN                       LIAT         URUG     SOIL                                 PECAH
                                     STABILISASI
                                                                       PVC     GIV
1        Dasar Area                       *
                                     (dipadatkan)
2        Pengumpul            *                                                            *
         dan Penyelur
         gas
3        Penangkap            *                                         *          *       *            *
         Gas
4        Tanah                                          *       *
         Penutup
5        Drainase                         *
         Kerja



                                                                                         2.4   Fungsi
         Fungsi masing-masing komponen seperti pada tabel 2
                                              TABEL 2
                                       FUNGSI DAN KOMPONEN
    NO                KOMPONEN                                        FUNGSI
    1       Dasar Area                        Lapisan untuk pengendalian kebocoran lindi
    2       Bidang Kerja                      Tempat untuk menimbun, meratakan dan memadatkan
                                              sampah
    3       Saluran     Pengumpul      dan    Untuk mengumpul dan menyalurkan lindi ke instalasi
            Penyalur Lindi                    pengolah lindi
    4       Penangkap Gas                     Untuk menyalurkan dan atau mengumpulkan gas yang keluar
                                              dari timbunan sampah untuk kemudian dikeluarkan dan atau
                                              dimanfaatkan
    5       Tanah Penutup                     Untuk menutup sampah, menghilangkan bau, lalat, tikus dan
                                              sebagainya
    6       Drainase Bidang Kerja             Membatasi infiltrasi dan mencegah timbulnya genangan air
4

                                                             2.5 Kekuatan
     Kekuatan komponen-komponen area penimbunan sampah sesuai dengan tabel 3

                             TABEL 3
                   KEKUATAN KOMPONEN/ELEMEN
NO     NAMA/ELEMEN/KOMPONEN             KEKUATAN
1      Dasar Area (tanah lempung/tanah   Kepadatan proktor 95%
       stabilisasi)
2      Pengumpul dan Penyalur Lindi      Dengan angka kekerasan sesuai dengan SNI 03-1757-
                                         1990
3      Penangkap Gas
            1) bronjong kawat            Sesuai dengan SNI 03-0090-1987
            2) pipa PVC                  Sesuai dengan SNI 06-0162-1987
            3) batu pecah                Sesuai dengan SNI 03-1994-1989
4      Tanah Penutup
            1) tanah urug                Kelulusan tanah minimum 10-4 cm/det
            2) tanah penutup akhir       Kelulusan tanah minimum 10-6 cm/det
            3) top soil                  Tanah dengan kandungan hara
5      Drainase Bidang Kerja             Kedap air dengan kelulusan tanah 10-6 cm/det
       (saluran tanah liat)



                                                       2.6 Kebutuhan Bahan
     Total tanah penutup yang dibutuhkan adalah 15 % dari jumlah sampah yang
     ditimbun.

More Related Content

What's hot

Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Perencanaan sistem pengelolaan persampahan
Perencanaan sistem pengelolaan persampahanPerencanaan sistem pengelolaan persampahan
Perencanaan sistem pengelolaan persampahanOswar Mungkasa
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)Joy Irman
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site systemJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Joy Irman
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaIndriany ,
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfMuhammadLuthfi995084
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 

What's hot (20)

Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Perencanaan sistem pengelolaan persampahan
Perencanaan sistem pengelolaan persampahanPerencanaan sistem pengelolaan persampahan
Perencanaan sistem pengelolaan persampahan
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat - Pengelolaan Akhir (IPAL)
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
 
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabayaInstalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
Instalasi pengelolaan lumpur tinja iplt di kota surabaya
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode LegrandPemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
SUMUR RESAPAN
SUMUR RESAPANSUMUR RESAPAN
SUMUR RESAPAN
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...
 
Garis kontur
Garis konturGaris kontur
Garis kontur
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 

Similar to Spesifikasi area penimbunan lahan urug terkendali

Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir SampahOswar Mungkasa
 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptxHidayatNm1
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization)   stjr 2018 - itbStabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization)   stjr 2018 - itb
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itbHanifa Indira Ryandhini
 
Tugas pemetaan pertambangan
Tugas pemetaan pertambanganTugas pemetaan pertambangan
Tugas pemetaan pertambanganIrma Sholihah
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter iiNety Chan
 
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdfSNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdfUmarAsmoro1
 
Pengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal kerukPengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal kerukRio Anggara
 
Geotextile muzaki
Geotextile muzakiGeotextile muzaki
Geotextile muzakiafifsalim12
 
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkkTopik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkkDedi Kusnadi Kalsim
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingKetut Swandana
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp0187280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01Yosep Kristiawan
 
Penyelidikan Geologi Teknik.pptx
Penyelidikan Geologi Teknik.pptxPenyelidikan Geologi Teknik.pptx
Penyelidikan Geologi Teknik.pptxSusanApriliani1
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp0187280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01FransTobing4
 

Similar to Spesifikasi area penimbunan lahan urug terkendali (20)

Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization)   stjr 2018 - itbStabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization)   stjr 2018 - itb
Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb
 
Tugas pemetaan pertambangan
Tugas pemetaan pertambanganTugas pemetaan pertambangan
Tugas pemetaan pertambangan
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter ii
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
Perencanaan mck
Perencanaan mckPerencanaan mck
Perencanaan mck
 
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdfSNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
SNI_Tata_cara_perencanaan_bangunan_MCK_u.pdf
 
Pengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal kerukPengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal keruk
 
Geotextile muzaki
Geotextile muzakiGeotextile muzaki
Geotextile muzaki
 
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkkTopik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebing
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp0187280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
 
Penyelidikan Geologi Teknik.pptx
Penyelidikan Geologi Teknik.pptxPenyelidikan Geologi Teknik.pptx
Penyelidikan Geologi Teknik.pptx
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp0187280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Spesifikasi area penimbunan lahan urug terkendali

  • 1. 1 TATA CARA SPESIFIKASI AREA PENIMBUNAN LAHAN URUG TERKENDALI I. PENDAHULUAN Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dan pengembangan kota, mengakibatkan tuntutan terhadap pelayanan prasarana dan sarana mendesak. Masalah sampah perkotaan merupakan masalah yang harus memerlukan penanganan serius. Pada umumnya, pengelolaan sampah perkotaan merupakan masalah yang kompleks dan bersifat dinamis. Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dibutuhkan untuk menghadapi masalah persampahan tersebut. TPA merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap akhir dalam pengelolaannya, yang dimulai dari sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. Di TPA, sampah yang datang harus diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya, diperlukan perencanaan yang baik menyangkut metode atau teknologi pembuangan, penyediaan prasarana dan sarana, pengoperasian dan pemeliharaan, serta perlakuan yang benar dan tepat dalam perlindungan terhadap lingkungan sekitarnya, agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Penimbunan sampah merupakan salah satu metode yang digunakan di dalam pengeloalan TPA, agar tidak menimbulkan pencemaran atau gangguan yang dapat membahayakan lingkungan sekitarnya. Spesifikasi/metode yang digunakan ini mencakup persyaratan teknis mengenai bentuk, ukuran, bahan/elemen/komponen, fungsi dan kekuatan dan area penimbunan sampah dengan sistem lahan urug terkendali, minimal pelayanan 5 tahun. II. PERSYARATAN TEKNIS 2.1. Bentuk Bentuk area penimbunan sampah dengan sistem lahan urug terkendali disesuaikan dengan lahan yang tersedia. 2.2. Ukuran 1) Area Penimbunan Area penimbunan merupakan susunan sel-sel secara vertikal atau horizontal dengan ukuran ditentukan berdasarkan sebagai berikut: a) waktu layan minimum 5 tahun; b) lahan aktif 70% - 80% dan total lahan TPA; c) penurunan timbunan sampah minimum 20% dan tinggi awal 2) Dasar Area Ukuran dasar area adalah sebagai berikut:
  • 2. 2 a) jarak vertikal antara dasar area penimbunan terhadap muka air tanah pada musim hujan minimum 3 m; b) terdiri dari minimum 2 lapisan tanah kedap air dengan ketebalan masing- masing 250 mm; c) kemiringan 1 — 2% kearah tempat pengumpulan lindi. 3) Pengumpul dan Penyalur Lindi Ukuran pengumpul dan penyalur lindi adalah sebagal berikut: (1). pengumpul lindi berupa lapisan kerikil yang ditempatkan di atas dasar area dengan ukuran sebagai berikut: a) tebal 100 mm; b) diameter kerikil 30 — 50 mm; c) kemiringan 1 — 2 % ke arah penyalur lindi. (2) penyalur lindi berupa saluran dengan ukuran: a) lebar atas 400 mm; b) lebar bawah 250 mm; c) dalam 300 mm; d) kemiringan 1 — 2 %; e) diameter kerikil pengisi saluran 30 — 50 mm. 4) Bidang Kerja Ukuran bidang kerja area adalah sebagai berikut: a) lebar minimum 2 (dua) kali lebar truk; b) panjang sesuai dengan volume sampah yang masuk perhari. 5) Timbunan Sampah Ukuran timbunan sampah sebagai berikut: a) tinggi timbunan maksimum 1,2 m; b) kemiringan dinding 1 : 3; c) kepadatan timbunan sampah 0,6 ton/m 6) Tanah Penutup Ukuran tanah penutup sebagai berikut: a) tebal antara 150 — 300 mm dilakukan setiap 5—7 hari; b) tebal tanah penutup akhir 500 — 600 mm; c) tebal top soil minimum 500 mm. 7) Penangkap Gas Ukuran penangkap gas adalah sebagai berikut: (1) ventilasi gas berupa saluran bronjong berdiameter 400 mm yang diisi batu pecah diameter 50 — 100 mm. (2) saluran gas pada akhir timbunan sebelum penutupan dengan top soil ditambah pipa berlubang diameter 150 mm setinggi 2 m, yang bagian atasnya disambung dengan pipa pelepas gas;
  • 3. 3 (3) jarak antar saluran gas vertikal 50—70 m. 7) Drainase Bidang Kerja Saluran drainase berupa saluran tanah berukuran sebagai berikut: a. kedalaman 250 mm; b. lebar 50 mm; c. kemiringan 1 – 2 % 2.3 Bahan/Elemen/Komponen Jenis Bahan yang digunakan seperti tabel 1 TABEL I JENIS BAHAN YANG DIGUNAKAN PADA AREA PENIMBUNAN SAMPAH DENGAN SISTEM LAHAN URUG TERKENDALI NO BAHAN KERIKIL TANAH TANAH TOP PIPA BRONJONG BATU KOMPONEN LIAT URUG SOIL PECAH STABILISASI PVC GIV 1 Dasar Area * (dipadatkan) 2 Pengumpul * * dan Penyelur gas 3 Penangkap * * * * * Gas 4 Tanah * * Penutup 5 Drainase * Kerja 2.4 Fungsi Fungsi masing-masing komponen seperti pada tabel 2 TABEL 2 FUNGSI DAN KOMPONEN NO KOMPONEN FUNGSI 1 Dasar Area Lapisan untuk pengendalian kebocoran lindi 2 Bidang Kerja Tempat untuk menimbun, meratakan dan memadatkan sampah 3 Saluran Pengumpul dan Untuk mengumpul dan menyalurkan lindi ke instalasi Penyalur Lindi pengolah lindi 4 Penangkap Gas Untuk menyalurkan dan atau mengumpulkan gas yang keluar dari timbunan sampah untuk kemudian dikeluarkan dan atau dimanfaatkan 5 Tanah Penutup Untuk menutup sampah, menghilangkan bau, lalat, tikus dan sebagainya 6 Drainase Bidang Kerja Membatasi infiltrasi dan mencegah timbulnya genangan air
  • 4. 4 2.5 Kekuatan Kekuatan komponen-komponen area penimbunan sampah sesuai dengan tabel 3 TABEL 3 KEKUATAN KOMPONEN/ELEMEN NO NAMA/ELEMEN/KOMPONEN KEKUATAN 1 Dasar Area (tanah lempung/tanah Kepadatan proktor 95% stabilisasi) 2 Pengumpul dan Penyalur Lindi Dengan angka kekerasan sesuai dengan SNI 03-1757- 1990 3 Penangkap Gas 1) bronjong kawat Sesuai dengan SNI 03-0090-1987 2) pipa PVC Sesuai dengan SNI 06-0162-1987 3) batu pecah Sesuai dengan SNI 03-1994-1989 4 Tanah Penutup 1) tanah urug Kelulusan tanah minimum 10-4 cm/det 2) tanah penutup akhir Kelulusan tanah minimum 10-6 cm/det 3) top soil Tanah dengan kandungan hara 5 Drainase Bidang Kerja Kedap air dengan kelulusan tanah 10-6 cm/det (saluran tanah liat) 2.6 Kebutuhan Bahan Total tanah penutup yang dibutuhkan adalah 15 % dari jumlah sampah yang ditimbun.