Bab IV membahas tiga teori kebenaran yang dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan kebenaran suatu pengetahuan: 1) teori koherensi yang menyatakan suatu pernyataan benar jika konsisten dengan pernyataan sebelumnya, 2) teori korespondensi yang menyatakan suatu pernyataan benar jika sesuai dengan objek yang dituju, 3) teori pragmatisme yang mengukur kebenaran berdasarkan fungsionalitasnya dalam ke
1. BAB IV
TEORI-TEORI KEBENARAN
A. Pengertian Kebenaran
Benar menurut Jujun (1988) (dalam Ihsan 2010 : 132) menyatakan bahwa
pernyataan tanpa ragu. Kita mengakui kebenaran dari proporsi-proporsi berikut ini :
Bumi bergerak mengelilingi matahari; Napoleon adalah panglima perang yang ulung;
besi lebih berat daripada air tawar; apakah dasar kita menentukan demikian itu ? tidak
lain dan tidak bukan adalah sesuai tidaknya proposisi-proposisi itu dengan kenyataan
sesungguhnya.
B. Teori Tentang Kebenaran
Untuk menentukkan kebenaran suatu pengetahuan ada tiga teori yang dapat
dijadikan sebagai kriteria, yaitu :
a. Teori koherensi (teori kebenaran saling berhubungan),
b. Teori korespondensi (teori kebenaran saling berkesesuaian), dan
c. Teori pragmatisme (teori kebenaran konsekuensi kegunaan)
Pertama, teori kebenaran yang didasarkan pada teori koherensi secara
sederhana dapat disimpulkan bahwa suatu proposisi (pernyataan) dianggap
benar bilamana pernnyataan tersebut bersifat koheren atau konsisten atau saling
berhubungan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Bila kita menganggap bahwa “semua mahluk hidup pasti akan mati” adalah
pernyataan yang benar, maka pernyataan bahwa “pohon kelapa adalah makhluk
hidup dan pohon kelapa pasti akan mati” adalah benar pula, sebab pernyataan
kedua konsisten dengan pernyataan pertama.
Kedua, teori kebenaran yang didasarkan pada teori korespondensi, di mana
penggagas utamanya adalah bernard Russel (1872-1970). Bagi penganut teori
korespondensi ini, maka suatu pernyataan dikatakan benar bila materi
pengetahuan yang dikandung pernyataan tersebut saling berkesuaian dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Ketiga, teori kebenaran yang didasarkan pada teori pragmatisme. Teori ini
dicetuskan oleh peirce (1839-1914) dalam sebuah makalah yang terbit pada
tahun 1878 yang berjudul “how to make our dear”. Bagi orang yang menganut
2. teori pragmatisme ini menyatakan bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur
dengan kriteria apakah pernyataan tersbut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.
DAFTAR PUSTAKA
Ihsan, Fuad.2010.Filsafat Ilmu.Jakarta:Rineka Cipta
Susanto.2011.Filsafat Ilmu.Jakarta:Bumi Aksara