SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
PELATIHAN DASAR CPNS
PELAYANAN PUBLIK
Agenda 3 – KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Apakah anda sudah membaca dan memahami Modul Pelayanan Publik
sebagai bagian dari Agenda III : Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Agenda I
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-
Nilai bela Negara
2. Analisis Isu Kontemporer
3. Kesiapsiagaan Bela negara
Agenda II
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
Agenda III
1. Manajemen ASN
2. Pelayanan Publik (Anda berada
disini)
3. Whole of Government
Agenda IV
Habituasi
Posisi Anda dalam Materi Pembelajaran Latsar CPNS
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Keberhasilan peserta ditandai setelah mengikuti
pembelajaran ini, mampu mengaktuialisasikan
pelayanan publik yang berkualitas sesuai jabatannya
kepada masyarakat/stakeholder yang dilayaninya
Materi pelatihan disajikan secara interaktif melalui
metode ceramah, brainstroming, diskusi interaktif,
dan presentasi, pemutaran film pendek
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan
kemampuan untuk memberi pelayanan publik
yang berkualitas melalui konsep dan prinsip
pelayanan publik, pola pikir ASN sebagai pelayan
publik, dan praktek etiket pelayanan publik.
FRI HARTONO, SH.MH
Pada akhir pembelajaran ini,
Peserta diharapkan mampu
mengaktualisasikan pelayanan
publik yang berkualitas sesuai
jabatannya kepada
masyarakat/stakeholder yang
dilayaninya
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini, peserta
diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep dan prinsip pelayanan publik
;
2. Menjelaskan Pola Pikir ASN sebagai pelayan
Publik.
3. Mempraktikan etiket pelayanan publik.
INDIKATOR
KEBERHASILA
N
Mendeskripsikan Pelayanan
Publik dari Sederhana menjadi
Komplek
MendEskripsikan Jenis
Barang/Jasa Publik
Mendeskripsikan pengertian pelayanan
publik
Pendiskripsikan Prinsiprinsip
Pelayanan Publik
SETELAH MEMPELAJARI
SELURUH MATERI PESERTA
DIKLAT DIHARAPKAN DAPAT
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG
PELAYANAN PUBLIK SEBAGAI DASAR
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
IMAGE TERHADAP PELAYANAN PUBLIK INDONESIA SAAT INI
IMAGE PELAYANAN PUBLIK INDONESIA YANG DIHARAPKAN
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik mengamanatkan :
“ Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
Pelayanan Publik“
Mengatur Hak, Kewajiban dan Larangan
• Hak-hak dan Kewajiban Masyarakat dalam Pelayanan
• Kewajiban dan Larangan bagi Penyelenggara Pelayanan
Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat
• Masyarakat diikutsertakan dalam penyusunan kebijakan, penyusunan Standar Pelayanan, sampai
dengan pengawasan dan pemberian penghargaan
• Masyarakat berhak menyampaikan pengaduan, dan wajib untuk ditangani oleh penyelenggara
Kewajiban pokok Penyelenggara (Pemerintah)
• Menyelenggarakan pelayanan prima dengan penyusunan standar pelayanan dan pengelolaan
pengaduan.
• Terdapat sanksi administratif, ganti rugi pelayanan publik, dan sanksi pidana.
Inti muatan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Peraturan MENPAN RB Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan Publik
Peraturan MENPAN RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasaan Masyarakat
Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
Peraturan MENPAN RB Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik Secara Nasional
Peraturan MENPANRB Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
Peraturan MENPAN RB Nomor 31 Tahun 2014 tentang Mystery Shopping;
1
2
3
4
5
KEBIJAKAN KEMENPAN-RB BIDANG PELAYANAN PUBLIK
B. HAKEKAT PELAYANAN PUBLIK
Melayani masyarakat baik sbg kewajiban maupun sbg
kehormatan, merupakan dasar bagi terbentuknya masyarakat
yg manusiawi.
(Tjosvold, 1993 : x).
Pelayanan publik pada hakekatnya pemberian pelayanan prima
kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur
negara sebagai abdi masyarakat. (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003),
12
HAKEKAT PELAYANAN PUBLIK (L ANJUTAN)
Pelayanan publik oleh instansi pemerintah bermotif sosial dan politik yakni
untuk menjalankan visi & misi serta mencari dukungan suara.
Pelayanan publik oleh swasta dapat bermotif sosial (volunteer), tetapi lebih
banyak bermotif ekonomi yakni mencari keuntungan.
Pelayanan publik kepada masyarakat dapat diberikan secara cuma-cuma
sebagai kompensasi dari pembayaran pajak, ataupun ditarik bayaran.
Tarif pelayanan publik oleh pemerintah ditetapkan berdasarkan harga produksi
atau tarif yang paling terjangkau.
Pemberian pelayanan publik secara seragam kepada semua warganegara
sebenarnya justru tidak adil karena kebutuhan & kepentingan masyarakat
berbeda-beda.
HAKEKAT PELAYANAN PUBLIK (L ANJUTAN)
Sudah saatnya instansi pemerintah mengubah
paradigma dalam bidang pelayanan yakni:
 paradigma monopoli  paradigma kompetisi;
 paradigma”no public choice  paradigma “public choice”.
Tujuan Otonomi Daerah
 Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
 Meningkatkan Pelayanan Umum
 Meningkatkan Daya Saing Daerah {UU Nomor 32 Tahun 2004, Pasal
2 Ayat (3)}
KATEGORI BARANG DAN JASA:
Barang/jasa Privat (Private Goods),
Barang/jasa Tol (Toll Goods),
Barang/jasa Umum (Common-Pool Goods),
Barang/jasa Kolektif (Collective Goods),
KLASIFIKASI PELAYANAN PUBLIK
• Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik;
• Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik;
• Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
jasa yang dibutuhkan oleh publik; dan
• Pelayanan Regulatif yaitu pelayanan melalui penegakan hukum
dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik
yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat;
PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN PUBLIK
Kesederhanaan,
Kejelasan,
Kepastian Waktu,
Akurasi,
Keamanan,
Tanggungjawab,
Kelengkapan sarana dan prasarana,
Kemudahan Akses,
Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Kenyamanan,
(Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003,)
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
1. Prosedur pelayanan: Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan termasuk pengaduan.
2. Waktu penyelesaian: ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai
dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.
3. Biaya pelayanan dalam hal ini biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang
ditetapkan dalam proses pemberian layanan.
4. Produk pelayanan, hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Sarana dan Prasarana harus disediakan secara memadai oleh penyelenggara
pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan, harus ditetapkan dengan tepat
berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang
dibutuhkan.
Responsif Terhadap Pelanggan/Memahami Pelanggan
Membangun Visi Misi Pelayanan
Menetapkan Standar Pelayanan dan
Ukuran Kinerja Pelayan
Pemberian Pelatihan dan Pengembangan
Pegawai Terkait Bagaimana Memberikan Pelayanan
yang Baik.
Memberikan Apesiasi Kepada Pegawai.
Agar kita bisa memahami pelanggan dan lebih responsif dalam
memberikan pelayanan terlebih dahulu kita harus tahu siapa
pelanggan kita dan apa yang diperlukan dari pelayanan yang kita
sediakan
Pembangunan Visi Misi pelayanan penting
untuk memudahkan pelaksanaan
pengukuran kinerja
Sebagai Dasar pemberian Pelayanan.
Sebagai dasar pemahaman tugas dan fungsi
organisasi
Diberikan dalam bentuk reword terhadap
pegawai yang telah melaksanakan tugas
pelayanannya dengan baik.
Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima
1
2
3
4
5
KENDALA PENGEMBANGAN PELAYANAN PRIMA
1. Kurangnya komitmen dari aparatur pelayanan
2. Kurangnya pemahaman tentang manajemen kualitas
3. Ketidakmampuan merubah Kultur & Perilaku
4. kurang akuratnya perencanaan kualitas
5. Kurang efektifnya program pengembangan SDM
6. Sistem dan Struktur kelembagaan tidak kondusif
7. Keterbatasan sumber-sumber
8. Lemahnya sistem insentif (terutama non finansial)
9. Penerapan sistem manajemen kualitas belum efektif
10. Berorientasi jangka pendek
11. Sistem informasi kinerja pelayanan belum dikembangkan
12. Lemahnya integritas aparatur
13. Berorientasi mempertahankan status quo
LANGKAH STRATEGIS YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK
1. Membangun kesadaran melayani bagi aparatur
2. Membangun kesadaran masyarakat sebagai konsumen dengan membuka
kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat baik langsung maupun
melalui media massa untuk menyampaikan saran dan atau pengaduan
mengenai pelayanan masyarakat.
3. Memberikan “reward and punishment” yang seimbang;
4. Mengadakan kompetisi pelayanan utk instansi yang memberikan pelayanan
sejenis.
LANGKAH STRATEGIS PENINGKATAN KAPASITAS
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS
5. Melaksanakan perbaikan mutu pelayanan publik: menciptakan standar pelayanan
umum; diupayakan dengan:
a. Menerbitkan pedoman pelayanan yang memuat persyaratan, prosedur, biaya/tarif pelayanan dan
batas waktu penyelesaian pelayanan,
b. Menempatkan petugas yang bertanggung jawab melakukan pengecekan kelengkapan
persyaratan permohonan untuk kepastian mengenai diterima atau ditolaknya berkas permohonan
tersebut pada saat itu juga.
c. Menyelesaikan permohonan pelayanan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan
d. Melarang dan atau menghapus biaya tambahan yang dititipkan pihak lain dan meniadakan segala
bentuk pungutan liar
e. Menerapkan pola pelayanan secara terpadu (satu atap atau satu pintu)
f. Melakukan penelitian kepuasan pelanggan/masyarakat atas pelayanan yang diberikan,
g. Menata sistem dan prosedur pelayanan secara berkesinambungan sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan dinamika masyarakat.
PAKET KEMASAN PELAYANAN PUBLIK
1. Fasilitas Penunjang (Supporting Facilities): adalah berbagai prasarana dan sarana fisik
(Infrastruktur) yang harus sudah tersedia sebelum sesuatu pelayanan publik tertentu dapat
diselenggarakan atau ditawarkan kepada masyarakat.
2. Barang/Jasa Pelengkap (Complimentary Products/Services): adalah barang / material / bisa
juga dokumen, maupun jasa-jasa lainnya yang harus disediakan, dibeli, dan atau digunakan
oleh masyarakat calon pengguna layanan publik sebagai pelengkap atau kelengkapan sebelum
/ sesudah memperoleh pelayanan publik tertentu.
3. Layanan Eksplisit (Explicit Services): adalah wujud nyata sebagai substansi atau inti manfaat
dari pelayanan publik yang diterima atau dirasakan oleh masyarakat.
4. Manfaat Tersirat (Implicit Services) : adalah manfaat yang secara psikologis dapat dirasakan
oleh masyarakat secara ekstrinsik dari suatu layanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah.
(James A Fitzsimmons dan Mona J. Fitzsimmons, 1994)
C. JENIS-JENIS PELAYANAN PUBLIK
• Pengelompokan jenis pelayanan Publik pada dasarnya
dilakukan dgn melihat jenis jasa yang dihasilkan oleh suatu
organisasi.
• Jasa adalah “ setiap tindakan ataupun perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa dapat
berhubungan dengan produk fisik maupun tidak”. (Kotler,
1994).
C. JENIS-JENIS PELAYANAN UMUM
(LANJUTAN)
1. Dilihat dari pangsa pasarnya, dibedakan antara :
a. jasa kepada konsumen akhir;
b. jasa kepada konsumen organisasional.
2. Dilihat dari tingkat keberwujudan, dibedakan antara :
a. jasa barang sewaan;
b. jasa barang milik konsumen;
c. jasa untuk bukan barang.
3. Dilihat dari ketrampilan penyedia jasa, dibedakan antara :
a. pelayanan profesional;
b. pelayanan non-profesional.
4. Dilihat dari tujuan organisasi, dibedakan antara :
a. pelayanan komersial;
b. pelayanan nirlaba.
KATEGORI BARANG DAN JASA:
Barang/jasa Privat (Private Goods),
Barang/jasa Tol (Toll Goods),
Barang/jasa Umum (Common-Pool Goods),
Barang/jasa Kolektif (Collective Goods),
DUABELAS KARAKTERISTIK JASA
1. Pelayanan merupakan output tidak berbentuk (intangible output).
2. Pelayanan merupakan output variabel, tidak standar.
3. Pelayanan tidak dapat disimpan dalam inventori, tetapi dapat
dikonsumsi dalam produksi.
4. Terdapat hubungan langsung yang erat dengan pelanggan melalui
proses pelayanan.
5. Pelanggan berpartisipasi dalam proses memberikan pelayanan.
6. Ketrampilan personil “diserahkan” atau diberikan secara langsung
kepada pelanggan.
DUABELAS KARAKTERISTIK JASA
(LANJUTAN)
7. Pelayanan tidak dapat diproduksi secara massal.
8. Membutuhkan pertimbangan pribadi yang tinggi dari
individu yang memberikan pelayanan.
9. Perusahaan jasa pada umumnya bersifat padat karya.
10. Fasilitas pelayanan pada umumnya berada dekat lokasi
pelanggan.
11. Pengukuran efektivitas pelayanan bersifat subyektif.
12. Option penetapan harga lebih rumit.
(Sumber : Gasperz, 1997 : 241).
LANGKAH STRATEGIS PENYUSUNAN STANDAR
PELAYANAN PRIMA
1. Identifikasi Masyarakat Pengguna Layanan
2. Pahami kebutuhan Masyarakat
3. Identifikasi jenis-jenis layanan
4. Tetapkan persyaratan suatu layanan
5. Tetapkan standar-standar pelayanan:
a. Sistem dan prosedur pelayanan
b. Infrastruktur pelayanan
c. Waktu pelayanan
d. Sikap dan perilaku pelayanan
e. harga/biaya pelayanan
6. Tetapkan jumlah dan kualifikasi SDM
7. Tetapkan jenis dan jumlah peralatan
8. Siapkan unit atau petugas penerima keluhan masyarakat
ORIENTASI PERILAKU PELAYANAN PRIMA
• Memiliki harga diri (Self Esteem)
• Melampaui yang diharapkan (Exceed Expectation)
• Berorientasi pada pembenahan (Recovery)
• Memiliki wawasan ke depan (Vision)
• Berorientasi pada peningkatan/perbaikan (Improvement)
• Perhatian terhadap kualitas (Care)
• Berorientasi pada pemberdayaan (Empowerment)
(Catherine De Vrye, 1994)
KARAKTERISTIK APARATUR
PROFESIONAL
• Melaksanakan tugas dengan terampil, kreatif dan inovatif,
• Mempunyai komitmen yang kuat terhadap tugas dan
program,
• Komitmen terhadap pelayanan publik,
• Bekerja berdasarkan sifat dan etika profesional,
• Memiliki daya tanggap (responsiveness) dan akuntabilitas
(accountability),
• Memiliki derajat otonomi yang penuh rasa tanggung jawab
dalam membuat keputusan, dan
• Memaksimalkan efisiensi dan kreativitas (Stilman H., 1992),
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
DALAM PELAYANAN PUBLIK
1. Mengembangkan modernisasi, kualitas, efisiensi, dan kepekaan.
2. Pendekatan yang pragmatis dan bukan dogmatis
3. Berorientasi kepada kepuasaan pelanggan (masyarakat)
4. Bekerja atas dasar kemitraan dengan sektor swasta
5. Mengembangkan jaringan kerja dalam pelaksanaan pelayanan publik
6. Kontrak Karya digunakan jika kualitas output dapat ditingkatkan
dengan harga yang lebih murah (value for money)
1
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
DALAM PELAYANAN PUBLIK
7. Sumber daya, keterampilan, dan komitmen staf adalah aset yang terbaik di
dalam memodernisasi pelayanan umum
8. Pimpinan departemen/LPND tetap bertanggung jawab terhadap proses
contracting out kepada pihak swasta.
9. Perlunya antisipasi yang tepat terhadap perubahan yang terjadi
10. Perlindungan terhadap pegawai tetap diutamakan dengan kompensasi yang
layak.
2
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
PROFESIONALISME DALAM PELAYANAN PUBLIK
11. Komunikasi yang efektif dan terus menerus adalah kunci kesuksesan
penyempurnaan dan perubahan
12. Adanya informasi dan komunikasi terbuka antara pelanggan (masyarakat)
dan stake holder
13. Hubungan dengan sektor swasta adalah dua arah, dengan menerapkan
prinsip keterbukaan dan kejujuran
14. Pejabat senior memberikan kepemimpinan yang merangsang motivasi dan
penyempurnaan yang berkelanjutan
3
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
ADMINISTRASI PELAYANAN PUBLIK
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan biaya yang lebih efisien
2. Justifikasi didasarkan atas dasar pertimbangan yang obyektif dan
komprehensif
3. Sejauh mungkin pelayanan publik diserahkan kepada sektor swasta jika
memang lebih baik dan efisien
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat
kebiasaan (Custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa latin yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”
yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etiket berasal dari bahasa Perancil Etiquette yang berarti aturan sopan santun dan tata
cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.
1
PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET
( B E R T E N S , 2 0 0 7 )
ETIKET ETIKA
Menyangkut cara suatu perbuatan harus
dilakukan manusia.
Tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu
perbuatan
Hanya berlaku pada pergaulan. Bila tidak ada
saksi mata maka Etiket tidak berlaku
Selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata
Bersifat relatif artinya yang dianggap tidak
dalam suatu kebudayaan, bisa saja dianggap
sopan dalam kebudayaan lain.
Jauh lebih bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya
tidak dapat ditawar lagi
Hanya memandang manusia dari segi lahiriah
saja
Menyangkut manusia dari segi dalam
Harapan kepada Seluruh
Kementerian/Lembaga
Meningkatkan
Kualitas SDM
1. Peningkatan Kapasitas
2. Penegakan Disiplin
3. Peningkatan perilaku
melayani
4. Penerapan sistem
penghargaan dan sanksi
1. Penyempurnaan:
•Standar Pelayanan;
•Sistem pelayanan;
•Sistem manajemen kinerja.
2. Debirokratisasi
3. Penegakan Hukum dan
Aturan
4. Deregulasi
Memperbaiki
Sistem dan Aturan
Penyediaan Sarpras bagi
pengguna layanan
berkebutuhan khusus
Quote pemahaman Materi
Apakah Anda sudah memahami materi
pembelajaran di dalam mata pelatihan
Pelayanan Publik?
Jika ya, silahkan kerjakan latihan soal yang
terdapat di Modul dan melanjutkan
pembelajaran ke materi Micro Learning!
40
TERIMA
KASIH
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
@humas_lan
@humas_lan
kolabjar-
asnpintar.lan.go.id
Humas LAN
HaloDiklat:
sipka.lan.go.id
swajar-
asnpintar.lan.go.id

More Related Content

What's hot

kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawas
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawaskepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawas
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawasLuqmanSuyanto
 
Rencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
Rencana aksi-pkp-BBPK CilotoRencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
Rencana aksi-pkp-BBPK CilotoFatihElluqmani
 
Kebijakan PKA.pptx
Kebijakan PKA.pptxKebijakan PKA.pptx
Kebijakan PKA.pptxKamila129910
 
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di PemerintahanKebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilaLuqmanSuyanto
 
Kompetensi Kepemimpinan & Kepemimpinan Berkarakter
Kompetensi Kepemimpinan & Kepemimpinan BerkarakterKompetensi Kepemimpinan & Kepemimpinan Berkarakter
Kompetensi Kepemimpinan & Kepemimpinan BerkarakterTri Widodo W. UTOMO
 
Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdf
Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdfModel Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdf
Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdfstevianisari
 
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik
Manajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM) Sektor PublikManajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM) Sektor Publik
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publikvirmannsyah
 
studi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotostudi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotoFatihElluqmani
 
Manajemen Pelayanan Publik
Manajemen Pelayanan PublikManajemen Pelayanan Publik
Manajemen Pelayanan PublikSiti Sahati
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananTri Widodo W. UTOMO
 
Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas93220872
 
Kebijakan pelayanan publik slide
Kebijakan pelayanan publik  slideKebijakan pelayanan publik  slide
Kebijakan pelayanan publik slideMuhammad Khamdan
 
Pertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publikPertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publik76meonk
 

What's hot (20)

Reformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan PublikReformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan Publik
 
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawas
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawaskepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawas
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawas
 
Rencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
Rencana aksi-pkp-BBPK CilotoRencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
Rencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
 
Kebijakan PKA.pptx
Kebijakan PKA.pptxKebijakan PKA.pptx
Kebijakan PKA.pptx
 
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di PemerintahanKebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
 
overview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptxoverview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptx
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasila
 
Kompetensi Kepemimpinan & Kepemimpinan Berkarakter
Kompetensi Kepemimpinan & Kepemimpinan BerkarakterKompetensi Kepemimpinan & Kepemimpinan Berkarakter
Kompetensi Kepemimpinan & Kepemimpinan Berkarakter
 
Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdf
Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdfModel Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdf
Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdf
 
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik
Manajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM) Sektor PublikManajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM) Sektor Publik
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik
 
studi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotostudi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk ciloto
 
Manajemen Pelayanan Publik
Manajemen Pelayanan PublikManajemen Pelayanan Publik
Manajemen Pelayanan Publik
 
Inovasi pelayanan publik
Inovasi pelayanan publikInovasi pelayanan publik
Inovasi pelayanan publik
 
Digital Organization
Digital OrganizationDigital Organization
Digital Organization
 
Manajemen asn
Manajemen asnManajemen asn
Manajemen asn
 
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam PelayananAktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
Aktualisasi Kepemimpinan Dalam Pelayanan
 
Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas
 
Kebijakan pelayanan publik slide
Kebijakan pelayanan publik  slideKebijakan pelayanan publik  slide
Kebijakan pelayanan publik slide
 
Presentasi Kode Etik PNS
Presentasi Kode Etik PNSPresentasi Kode Etik PNS
Presentasi Kode Etik PNS
 
Pertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publikPertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publik
 

Similar to Pelayanan Publik.pptx

Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024FahreziAchmad
 
pembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembe...
pembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembe...pembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembe...
pembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembe...novitasariririn
 
Berorientasi pelayanan-1.pptx
Berorientasi pelayanan-1.pptxBerorientasi pelayanan-1.pptx
Berorientasi pelayanan-1.pptxRivaldiLimbanadi
 
Tugas 30-9 AG 3 2. Pelayanan Publik.pptx
Tugas 30-9 AG 3 2. Pelayanan Publik.pptxTugas 30-9 AG 3 2. Pelayanan Publik.pptx
Tugas 30-9 AG 3 2. Pelayanan Publik.pptxMohammadIqbalMaududi
 
Materi Prof Jusuf.pptx
Materi Prof Jusuf.pptxMateri Prof Jusuf.pptx
Materi Prof Jusuf.pptxnurulkusuma2
 
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)agus laogi
 
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptxPresentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptxHanifGhiyatsRamadhan
 
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptPelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptTaufiqurokhman1
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdfkarsasuada
 
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdfRagaNizarAprileo
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdfsitompulniarti
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdfIkhsanSriMartadi
 
1. Berorientasi Pelayanan (1).pdf
1. Berorientasi Pelayanan  (1).pdf1. Berorientasi Pelayanan  (1).pdf
1. Berorientasi Pelayanan (1).pdfAinunDwi4
 
Bab 4.pptx
Bab 4.pptxBab 4.pptx
Bab 4.pptxHenraR
 
Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelanggan
Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelangganPelayanan publik-yang-berorientasi-pelanggan
Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelangganZulFikri45
 
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapanpengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 

Similar to Pelayanan Publik.pptx (20)

Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
Pelayanan Publik Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI Tahun 2024
 
pembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembe...
pembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembe...pembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembe...
pembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembelajaranpembe...
 
Berorientasi pelayanan-1.pptx
Berorientasi pelayanan-1.pptxBerorientasi pelayanan-1.pptx
Berorientasi pelayanan-1.pptx
 
Tugas 30-9 AG 3 2. Pelayanan Publik.pptx
Tugas 30-9 AG 3 2. Pelayanan Publik.pptxTugas 30-9 AG 3 2. Pelayanan Publik.pptx
Tugas 30-9 AG 3 2. Pelayanan Publik.pptx
 
Materi Prof Jusuf.pptx
Materi Prof Jusuf.pptxMateri Prof Jusuf.pptx
Materi Prof Jusuf.pptx
 
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
Modul 11 pelayanan publik bidang kesehatan (update 180918)
 
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptxPresentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
Presentasi Proposal IKM Provinsi Banten 2020 06102020 (1).pptx
 
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.pptPelayanan Kebijakan Publik.ppt
Pelayanan Kebijakan Publik.ppt
 
konsep-pelayanan-publik
konsep-pelayanan-publikkonsep-pelayanan-publik
konsep-pelayanan-publik
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
 
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
1.B. Bahan Paparan Berorientasi Pelayanan.pdf
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
 
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf1. Berorientasi Pelayanan .pdf
1. Berorientasi Pelayanan .pdf
 
1. Berorientasi Pelayanan (1).pdf
1. Berorientasi Pelayanan  (1).pdf1. Berorientasi Pelayanan  (1).pdf
1. Berorientasi Pelayanan (1).pdf
 
Bab 4.pptx
Bab 4.pptxBab 4.pptx
Bab 4.pptx
 
Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelanggan
Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelangganPelayanan publik-yang-berorientasi-pelanggan
Pelayanan publik-yang-berorientasi-pelanggan
 
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapanpengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
pengukuran indeks kinerja pelayanan publik (IKPP) di bontang dan balikpapan
 
review buku manajemen pelayanan publik
review buku manajemen pelayanan publikreview buku manajemen pelayanan publik
review buku manajemen pelayanan publik
 
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendengPelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
Pelatihan Audit Sosial: Materi Pelatihan Bagi Warga kendeng
 

Pelayanan Publik.pptx

  • 1. PELATIHAN DASAR CPNS PELAYANAN PUBLIK Agenda 3 – KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI PEDULI INOVATIF INTEGRITAS PROFESIONAL
  • 2. Apakah anda sudah membaca dan memahami Modul Pelayanan Publik sebagai bagian dari Agenda III : Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI Agenda I 1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai- Nilai bela Negara 2. Analisis Isu Kontemporer 3. Kesiapsiagaan Bela negara Agenda II 1. Akuntabilitas 2. Nasionalisme 3. Etika Publik 4. Komitmen Mutu 5. Anti Korupsi Agenda III 1. Manajemen ASN 2. Pelayanan Publik (Anda berada disini) 3. Whole of Government Agenda IV Habituasi Posisi Anda dalam Materi Pembelajaran Latsar CPNS PEDULI INOVATIF INTEGRITAS PROFESIONAL
  • 3. Keberhasilan peserta ditandai setelah mengikuti pembelajaran ini, mampu mengaktuialisasikan pelayanan publik yang berkualitas sesuai jabatannya kepada masyarakat/stakeholder yang dilayaninya Materi pelatihan disajikan secara interaktif melalui metode ceramah, brainstroming, diskusi interaktif, dan presentasi, pemutaran film pendek Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan untuk memberi pelayanan publik yang berkualitas melalui konsep dan prinsip pelayanan publik, pola pikir ASN sebagai pelayan publik, dan praktek etiket pelayanan publik. FRI HARTONO, SH.MH
  • 4. Pada akhir pembelajaran ini, Peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan pelayanan publik yang berkualitas sesuai jabatannya kepada masyarakat/stakeholder yang dilayaninya Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan konsep dan prinsip pelayanan publik ; 2. Menjelaskan Pola Pikir ASN sebagai pelayan Publik. 3. Mempraktikan etiket pelayanan publik.
  • 5. INDIKATOR KEBERHASILA N Mendeskripsikan Pelayanan Publik dari Sederhana menjadi Komplek MendEskripsikan Jenis Barang/Jasa Publik Mendeskripsikan pengertian pelayanan publik Pendiskripsikan Prinsiprinsip Pelayanan Publik SETELAH MEMPELAJARI SELURUH MATERI PESERTA DIKLAT DIHARAPKAN DAPAT
  • 6. UU NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
  • 7. IMAGE TERHADAP PELAYANAN PUBLIK INDONESIA SAAT INI
  • 8. IMAGE PELAYANAN PUBLIK INDONESIA YANG DIHARAPKAN
  • 9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mengamanatkan : “ Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik“
  • 10. Mengatur Hak, Kewajiban dan Larangan • Hak-hak dan Kewajiban Masyarakat dalam Pelayanan • Kewajiban dan Larangan bagi Penyelenggara Pelayanan Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat • Masyarakat diikutsertakan dalam penyusunan kebijakan, penyusunan Standar Pelayanan, sampai dengan pengawasan dan pemberian penghargaan • Masyarakat berhak menyampaikan pengaduan, dan wajib untuk ditangani oleh penyelenggara Kewajiban pokok Penyelenggara (Pemerintah) • Menyelenggarakan pelayanan prima dengan penyusunan standar pelayanan dan pengelolaan pengaduan. • Terdapat sanksi administratif, ganti rugi pelayanan publik, dan sanksi pidana. Inti muatan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
  • 11. Peraturan MENPAN RB Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan Publik Peraturan MENPAN RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasaan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik; Peraturan MENPAN RB Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Secara Nasional Peraturan MENPANRB Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik Peraturan MENPAN RB Nomor 31 Tahun 2014 tentang Mystery Shopping; 1 2 3 4 5 KEBIJAKAN KEMENPAN-RB BIDANG PELAYANAN PUBLIK
  • 12. B. HAKEKAT PELAYANAN PUBLIK Melayani masyarakat baik sbg kewajiban maupun sbg kehormatan, merupakan dasar bagi terbentuknya masyarakat yg manusiawi. (Tjosvold, 1993 : x). Pelayanan publik pada hakekatnya pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat. (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003), 12
  • 13. HAKEKAT PELAYANAN PUBLIK (L ANJUTAN) Pelayanan publik oleh instansi pemerintah bermotif sosial dan politik yakni untuk menjalankan visi & misi serta mencari dukungan suara. Pelayanan publik oleh swasta dapat bermotif sosial (volunteer), tetapi lebih banyak bermotif ekonomi yakni mencari keuntungan. Pelayanan publik kepada masyarakat dapat diberikan secara cuma-cuma sebagai kompensasi dari pembayaran pajak, ataupun ditarik bayaran. Tarif pelayanan publik oleh pemerintah ditetapkan berdasarkan harga produksi atau tarif yang paling terjangkau. Pemberian pelayanan publik secara seragam kepada semua warganegara sebenarnya justru tidak adil karena kebutuhan & kepentingan masyarakat berbeda-beda.
  • 14. HAKEKAT PELAYANAN PUBLIK (L ANJUTAN) Sudah saatnya instansi pemerintah mengubah paradigma dalam bidang pelayanan yakni:  paradigma monopoli  paradigma kompetisi;  paradigma”no public choice  paradigma “public choice”. Tujuan Otonomi Daerah  Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat  Meningkatkan Pelayanan Umum  Meningkatkan Daya Saing Daerah {UU Nomor 32 Tahun 2004, Pasal 2 Ayat (3)}
  • 15. KATEGORI BARANG DAN JASA: Barang/jasa Privat (Private Goods), Barang/jasa Tol (Toll Goods), Barang/jasa Umum (Common-Pool Goods), Barang/jasa Kolektif (Collective Goods),
  • 16. KLASIFIKASI PELAYANAN PUBLIK • Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik; • Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik; • Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai jasa yang dibutuhkan oleh publik; dan • Pelayanan Regulatif yaitu pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat;
  • 17. PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN PUBLIK Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian Waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggungjawab, Kelengkapan sarana dan prasarana, Kemudahan Akses, Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan Kenyamanan, (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003,)
  • 18. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 1. Prosedur pelayanan: Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. 2. Waktu penyelesaian: ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan. 3. Biaya pelayanan dalam hal ini biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian layanan. 4. Produk pelayanan, hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 5. Sarana dan Prasarana harus disediakan secara memadai oleh penyelenggara pelayanan publik. 6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan, harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.
  • 19. Responsif Terhadap Pelanggan/Memahami Pelanggan Membangun Visi Misi Pelayanan Menetapkan Standar Pelayanan dan Ukuran Kinerja Pelayan Pemberian Pelatihan dan Pengembangan Pegawai Terkait Bagaimana Memberikan Pelayanan yang Baik. Memberikan Apesiasi Kepada Pegawai. Agar kita bisa memahami pelanggan dan lebih responsif dalam memberikan pelayanan terlebih dahulu kita harus tahu siapa pelanggan kita dan apa yang diperlukan dari pelayanan yang kita sediakan Pembangunan Visi Misi pelayanan penting untuk memudahkan pelaksanaan pengukuran kinerja Sebagai Dasar pemberian Pelayanan. Sebagai dasar pemahaman tugas dan fungsi organisasi Diberikan dalam bentuk reword terhadap pegawai yang telah melaksanakan tugas pelayanannya dengan baik. Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima 1 2 3 4 5
  • 20. KENDALA PENGEMBANGAN PELAYANAN PRIMA 1. Kurangnya komitmen dari aparatur pelayanan 2. Kurangnya pemahaman tentang manajemen kualitas 3. Ketidakmampuan merubah Kultur & Perilaku 4. kurang akuratnya perencanaan kualitas 5. Kurang efektifnya program pengembangan SDM 6. Sistem dan Struktur kelembagaan tidak kondusif 7. Keterbatasan sumber-sumber 8. Lemahnya sistem insentif (terutama non finansial) 9. Penerapan sistem manajemen kualitas belum efektif 10. Berorientasi jangka pendek 11. Sistem informasi kinerja pelayanan belum dikembangkan 12. Lemahnya integritas aparatur 13. Berorientasi mempertahankan status quo
  • 21. LANGKAH STRATEGIS YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK 1. Membangun kesadaran melayani bagi aparatur 2. Membangun kesadaran masyarakat sebagai konsumen dengan membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat baik langsung maupun melalui media massa untuk menyampaikan saran dan atau pengaduan mengenai pelayanan masyarakat. 3. Memberikan “reward and punishment” yang seimbang; 4. Mengadakan kompetisi pelayanan utk instansi yang memberikan pelayanan sejenis.
  • 22. LANGKAH STRATEGIS PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS 5. Melaksanakan perbaikan mutu pelayanan publik: menciptakan standar pelayanan umum; diupayakan dengan: a. Menerbitkan pedoman pelayanan yang memuat persyaratan, prosedur, biaya/tarif pelayanan dan batas waktu penyelesaian pelayanan, b. Menempatkan petugas yang bertanggung jawab melakukan pengecekan kelengkapan persyaratan permohonan untuk kepastian mengenai diterima atau ditolaknya berkas permohonan tersebut pada saat itu juga. c. Menyelesaikan permohonan pelayanan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan d. Melarang dan atau menghapus biaya tambahan yang dititipkan pihak lain dan meniadakan segala bentuk pungutan liar e. Menerapkan pola pelayanan secara terpadu (satu atap atau satu pintu) f. Melakukan penelitian kepuasan pelanggan/masyarakat atas pelayanan yang diberikan, g. Menata sistem dan prosedur pelayanan secara berkesinambungan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dinamika masyarakat.
  • 23. PAKET KEMASAN PELAYANAN PUBLIK 1. Fasilitas Penunjang (Supporting Facilities): adalah berbagai prasarana dan sarana fisik (Infrastruktur) yang harus sudah tersedia sebelum sesuatu pelayanan publik tertentu dapat diselenggarakan atau ditawarkan kepada masyarakat. 2. Barang/Jasa Pelengkap (Complimentary Products/Services): adalah barang / material / bisa juga dokumen, maupun jasa-jasa lainnya yang harus disediakan, dibeli, dan atau digunakan oleh masyarakat calon pengguna layanan publik sebagai pelengkap atau kelengkapan sebelum / sesudah memperoleh pelayanan publik tertentu. 3. Layanan Eksplisit (Explicit Services): adalah wujud nyata sebagai substansi atau inti manfaat dari pelayanan publik yang diterima atau dirasakan oleh masyarakat. 4. Manfaat Tersirat (Implicit Services) : adalah manfaat yang secara psikologis dapat dirasakan oleh masyarakat secara ekstrinsik dari suatu layanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. (James A Fitzsimmons dan Mona J. Fitzsimmons, 1994)
  • 24. C. JENIS-JENIS PELAYANAN PUBLIK • Pengelompokan jenis pelayanan Publik pada dasarnya dilakukan dgn melihat jenis jasa yang dihasilkan oleh suatu organisasi. • Jasa adalah “ setiap tindakan ataupun perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa dapat berhubungan dengan produk fisik maupun tidak”. (Kotler, 1994).
  • 25. C. JENIS-JENIS PELAYANAN UMUM (LANJUTAN) 1. Dilihat dari pangsa pasarnya, dibedakan antara : a. jasa kepada konsumen akhir; b. jasa kepada konsumen organisasional. 2. Dilihat dari tingkat keberwujudan, dibedakan antara : a. jasa barang sewaan; b. jasa barang milik konsumen; c. jasa untuk bukan barang. 3. Dilihat dari ketrampilan penyedia jasa, dibedakan antara : a. pelayanan profesional; b. pelayanan non-profesional. 4. Dilihat dari tujuan organisasi, dibedakan antara : a. pelayanan komersial; b. pelayanan nirlaba.
  • 26. KATEGORI BARANG DAN JASA: Barang/jasa Privat (Private Goods), Barang/jasa Tol (Toll Goods), Barang/jasa Umum (Common-Pool Goods), Barang/jasa Kolektif (Collective Goods),
  • 27. DUABELAS KARAKTERISTIK JASA 1. Pelayanan merupakan output tidak berbentuk (intangible output). 2. Pelayanan merupakan output variabel, tidak standar. 3. Pelayanan tidak dapat disimpan dalam inventori, tetapi dapat dikonsumsi dalam produksi. 4. Terdapat hubungan langsung yang erat dengan pelanggan melalui proses pelayanan. 5. Pelanggan berpartisipasi dalam proses memberikan pelayanan. 6. Ketrampilan personil “diserahkan” atau diberikan secara langsung kepada pelanggan.
  • 28. DUABELAS KARAKTERISTIK JASA (LANJUTAN) 7. Pelayanan tidak dapat diproduksi secara massal. 8. Membutuhkan pertimbangan pribadi yang tinggi dari individu yang memberikan pelayanan. 9. Perusahaan jasa pada umumnya bersifat padat karya. 10. Fasilitas pelayanan pada umumnya berada dekat lokasi pelanggan. 11. Pengukuran efektivitas pelayanan bersifat subyektif. 12. Option penetapan harga lebih rumit. (Sumber : Gasperz, 1997 : 241).
  • 29. LANGKAH STRATEGIS PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN PRIMA 1. Identifikasi Masyarakat Pengguna Layanan 2. Pahami kebutuhan Masyarakat 3. Identifikasi jenis-jenis layanan 4. Tetapkan persyaratan suatu layanan 5. Tetapkan standar-standar pelayanan: a. Sistem dan prosedur pelayanan b. Infrastruktur pelayanan c. Waktu pelayanan d. Sikap dan perilaku pelayanan e. harga/biaya pelayanan 6. Tetapkan jumlah dan kualifikasi SDM 7. Tetapkan jenis dan jumlah peralatan 8. Siapkan unit atau petugas penerima keluhan masyarakat
  • 30. ORIENTASI PERILAKU PELAYANAN PRIMA • Memiliki harga diri (Self Esteem) • Melampaui yang diharapkan (Exceed Expectation) • Berorientasi pada pembenahan (Recovery) • Memiliki wawasan ke depan (Vision) • Berorientasi pada peningkatan/perbaikan (Improvement) • Perhatian terhadap kualitas (Care) • Berorientasi pada pemberdayaan (Empowerment) (Catherine De Vrye, 1994)
  • 31. KARAKTERISTIK APARATUR PROFESIONAL • Melaksanakan tugas dengan terampil, kreatif dan inovatif, • Mempunyai komitmen yang kuat terhadap tugas dan program, • Komitmen terhadap pelayanan publik, • Bekerja berdasarkan sifat dan etika profesional, • Memiliki daya tanggap (responsiveness) dan akuntabilitas (accountability), • Memiliki derajat otonomi yang penuh rasa tanggung jawab dalam membuat keputusan, dan • Memaksimalkan efisiensi dan kreativitas (Stilman H., 1992),
  • 32. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DALAM PELAYANAN PUBLIK 1. Mengembangkan modernisasi, kualitas, efisiensi, dan kepekaan. 2. Pendekatan yang pragmatis dan bukan dogmatis 3. Berorientasi kepada kepuasaan pelanggan (masyarakat) 4. Bekerja atas dasar kemitraan dengan sektor swasta 5. Mengembangkan jaringan kerja dalam pelaksanaan pelayanan publik 6. Kontrak Karya digunakan jika kualitas output dapat ditingkatkan dengan harga yang lebih murah (value for money) 1
  • 33. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DALAM PELAYANAN PUBLIK 7. Sumber daya, keterampilan, dan komitmen staf adalah aset yang terbaik di dalam memodernisasi pelayanan umum 8. Pimpinan departemen/LPND tetap bertanggung jawab terhadap proses contracting out kepada pihak swasta. 9. Perlunya antisipasi yang tepat terhadap perubahan yang terjadi 10. Perlindungan terhadap pegawai tetap diutamakan dengan kompensasi yang layak. 2
  • 34. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DALAM PELAYANAN PUBLIK 11. Komunikasi yang efektif dan terus menerus adalah kunci kesuksesan penyempurnaan dan perubahan 12. Adanya informasi dan komunikasi terbuka antara pelanggan (masyarakat) dan stake holder 13. Hubungan dengan sektor swasta adalah dua arah, dengan menerapkan prinsip keterbukaan dan kejujuran 14. Pejabat senior memberikan kepemimpinan yang merangsang motivasi dan penyempurnaan yang berkelanjutan 3
  • 35. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PROFESIONALISME ADMINISTRASI PELAYANAN PUBLIK 1. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan biaya yang lebih efisien 2. Justifikasi didasarkan atas dasar pertimbangan yang obyektif dan komprehensif 3. Sejauh mungkin pelayanan publik diserahkan kepada sektor swasta jika memang lebih baik dan efisien
  • 36. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (Custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores” yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etiket berasal dari bahasa Perancil Etiquette yang berarti aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. 1
  • 37. PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET ( B E R T E N S , 2 0 0 7 ) ETIKET ETIKA Menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan Hanya berlaku pada pergaulan. Bila tidak ada saksi mata maka Etiket tidak berlaku Selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata Bersifat relatif artinya yang dianggap tidak dalam suatu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Jauh lebih bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi Hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja Menyangkut manusia dari segi dalam
  • 38. Harapan kepada Seluruh Kementerian/Lembaga Meningkatkan Kualitas SDM 1. Peningkatan Kapasitas 2. Penegakan Disiplin 3. Peningkatan perilaku melayani 4. Penerapan sistem penghargaan dan sanksi 1. Penyempurnaan: •Standar Pelayanan; •Sistem pelayanan; •Sistem manajemen kinerja. 2. Debirokratisasi 3. Penegakan Hukum dan Aturan 4. Deregulasi Memperbaiki Sistem dan Aturan Penyediaan Sarpras bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus
  • 39. Quote pemahaman Materi Apakah Anda sudah memahami materi pembelajaran di dalam mata pelatihan Pelayanan Publik? Jika ya, silahkan kerjakan latihan soal yang terdapat di Modul dan melanjutkan pembelajaran ke materi Micro Learning!

Editor's Notes

  1. The Agenda (Intermediate)   To reproduce the shape effects on this slide, do the following: On the Home tab, in the Slides group, click Layout, and then click Blank. On the Insert tab, in the Illustrations group, click Shapes, and then under Block Arrows select Chevron (under Block Arrows, second row, eighth option from left). On the slide, drag to draw a chevron arrow. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the arrow at the bottom right corner launching the Format Shape dialog box. In the Format Shape dialog box, select Size in the left pane, under Size and Rotate in the right pane set the Height to 1.35” and the Width to 8.65”. Also in the Format Shape dialog box, select Position in the left pane, under Position on Slide in the right pane set the Horizontal to .61” and the Vertical to 1.36”. Also in the Format Shape dialog box, select Text Box in the left pane, under Text Layout in the right pane set the Vertical Alignment to Middle, under Autofit, select Do not Autofit, and then under Internal Margin set the Left to 1.4” and the Right to 0.1”. Also in the Format Shape dialog box, select Fill in the left pane, under Fill in the right pane select Gradient Fill. Under Gradient stops, click Add gradient stop or Remove gradient stop until four stops appear on the slider. Customize the gradient stops as follows: Select the first stop on the slider, and then do the following: In the Position box, enter 0%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors select Dark Blue, Text 2, Lighter 40% (fourth row, fourth option from the left). Select the second stop on the list, and then do the following: In the Position box, enter 48%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors select Dark Blue, Text 2, Lighter 60% (third row, fourth option from the left). Select the third stop on the slider, and then do the following: In the Position box, enter 61%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors select Dark Blue, Text 2, Lighter 60% (third row, fourth option from the left). Select the last stop on the list, and then do the following: In the Position box, enter 100%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors select Dark Blue, Text 2, Lighter 40% (fourth row, fourth option from the left). Also in the Format Shape dialog box, select Line Color in the left pane, under Line Color in the right pane select No Line. Also in the Format Shape dialog box, select Shadow in the left pane, under Shadow in the right pane click the arrow to the right of Color and under Theme Colors select, Black, Text 1 (first row, second option from left), and then do the following: In the Transparency box, enter 60%. In the Size box, enter 100%. In the Blur box, enter 10 pt. In the Angle box, enter 90 degrees. In the Distance box, enter 3 pt. Close Format Shape dialog box. Type “Topic 1” in the shape, then select the text. On the Home tab, in the Font group, select Segoe UI Semibold from the Font list, and then select 36 pt from the Font Size list. Also on the Home tab, in the Font group, click the Text Shadow icon. Also on the Home tab, in the Font group, click the arrow next to Font Color and under Theme Colors select White, Background 1 (first row, first option from left). Select the chevron shape. On the Home tab, in the Clipboard group, click Copy, then select Duplicate. Repeat this step one more time, creating three shapes total. Select the third duplicated shape. Under Drawing Tools, on the Format tab, in the Size group, click the arrow at the bottom right corner launching the Format Shape dialog box. In the Format Shape dialog box, select Position in the left pane, under Position on slide in the right pane set the Horizontal to .57” and the Vertical to 4.61”. Press and hold CTRL, and select all three shapes. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align and then to the following: Click Align Left. Click Distribute Vertically. Select text in the second chevron and change text to “Topic 2”. Select text in third chevron and change text to “Topic 3”.   To reproduce the video effects on this slide, do the following: On the Insert tab, in the Media group, click Video, and then click Video from File. In the left pane of the Insert Video dialog box, click the drive or library that contains the video. In the right pane of the dialog box, click the video that you want and then click Insert. Under Video Tools, on the Format tab, in the Video Styles group, click Video Shape, and under Block Arrows select Chevron. (second row, eighth option from left). Also under Video Tools, on the Format tab, in the Video Styles group, click the arrow at the bottom right corner, launching the Format Video dialog box. In the Format Video dialog box, select Size in the left pane, under Size and Rotate in the right pane set the Height to 1.3” and the Width to 1.71”. Also in the Format Video dialog box, select Border Color in the left pane, under Border Color in the right pane, select Solid Line. Click the button next to Color, and then under Theme Colors select Dark Blue, Text 2, Lighter 40% (fourth row, fourth option from the left). Also in the Format Video dialog box, select Border Style in the left pane, under Border Style in the right pane set the Width to 3 pt. Also in the Format Video dialog box, select Shadow in the left pane, under Shadow in the right pane click the arrow to the right of Presets and under Outer, select Offset Right (second row, first option from left). Also in the Format Video dialog box, select 3-D Format in the left pane, under Bevel in the right pane click the arrow to the right of Top and under Bevel, select Riblet (third row, second option from left), then set the Width as 8 pt and the Height as 6 pt, and then under Surface, click the arrow to the right of Material and select Warm Matte (first row, second option from left). On the Animations tab, in the Animation group, select Play. Also on the Animations tab in the Timing group, click the arrow to the right of Start and select With Previous. With the video still selected, under Video Tools, on the Playback tab, in the Video Options group, select Loop Until Stopped. Press and hold CTRL, select video and first shape. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align and then to the following: Click Align Left. Click Align Middle. Select the video. On the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow to the right of Copy, and then click Duplicate. Repeat this process once more for a total of three videos. Press and hold CTRL, select the last video and bottom shape. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align and then to the following: Click Align Left. Click Align Middle. Press and hold CTRL, select the second video and middle shape. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align and then to the following: Click Align Left. Click Align Middle.   To reproduce the background effects on this slide, do the following: On the Design tab, in the bottom right corner of the Background group, click the arrow at the bottom right launching the Format Background dialog box. In the Format Background dialog box, select Fill in the left pane, under Fill in the right pane select Gradient Fill. Under Gradient stops, click Add gradient stop or Remove gradient stop until three stops appear on the slider. Customize the gradient stops as follows: Select the first stop on the slider, and then do the following: In the Position box, enter 0%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors select White, Background 1 (first row, first option from the left). Select the second stop on the list, and then do the following: In the Position box, enter 50%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors select Blue Accent 1, Lighter 60% (third row, fifth option from the left). Select the last stop on the slider, and then do the following: In the Position box, enter 100%. Click the button next to Color, and then under Theme Colors select White, Background 1 (first row, first option from the left). On the Insert tab, in the Images group, click Picture. In the left pane of the Insert Picture dialog box, click the drive or library that contains the picture. In the right pane of the dialog box, click the pictures that you want and then click Insert. With the picture selected, under Picture Tools, on the Format tab, in the Size group, set the Width to 10”. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then do the following: Click Align Center. Click Align Bottom. With the picture still selected, on the Home tab, in the Clipboard group, click the arrow to the right of Copy, and then click Duplicate. With the new picture selected, on the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Rotate, and select Flip Vertical. Also on the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, point to Align, and then do the following: Click Align Center. Click Align Top. Press CTRL and select both of the pictures. On the Home tab, in the Drawing group, click Arrange, under Order Objects, click Send to Back.