SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Proses Pencernaan dan Pengaturan
Nutrisi Tubuh
Afifah Arisanti Prabandini Judyca Sarinah Simamora Sofiyana Rosti Zuhroh
Aulia Mufti Rahmawati Fitri Wulandari Novi Wida R. FG1/KelasA/FIKUI2013
Outline
Proses Dasar Pencernaan pada Tubuh Manusia
4 Proses Dasar Pencernaan Manusia
A. Motilitas
Motilitas merupakan
gerakan kontraksi otot
yang mencampur serta
mendorong (propulsif) isi
dari saluran cerna
(Sherwood, 2009).
Guyton & Hall, 2006
mengklasifikasikan
motilitas menjadi 2 tipe,
yaitu gerakan mendorong
dan gerakan mencampur
(haustra).
Melibatkan tonus otot
B. Sekresi
 Dilakukan oleh kelenjar
eksokrin.
 Aktivitas sekresi
dirangsang oleh saraf
parasimpatis dan
dihambat oleh adanya
aktivitas simpatis.
 Sekitar 7100 mL cairan
disekresikan ke saluran
pencernaan.
 Sekitar 50-200 mL cairan
dikeluarkan tubuh melalui
urin dan keringat dan
sisanya direabsorpsi di
usus halus dan usus
besar.
C. Pencernaan
Pencernaan adalah proses mekanik
dan kimia melalui kegiatan
penguraian struktur biokimiawi
kompleks makanan menjadi
molekul-molekul yang sederhana
dan dapat diserap oleh enzim yang
diproduksi pada sistem pencernaan.
Pencernaan dilakukan dengan
proses hidrolisis (penguraian
oleh air) enzimatik. Dilakukan
dengan menambahkan H2O di
tempat berikatan dengan
menguraikan ikatan kompleks
menjadi ikatan yang lebih
sederhana.
D. Absorpsi
Proses penyerapan komponen biokimia yang
sudah menjadi bentuk yang kecil dan dapat dikirim
ke aliran darah.
Penyerapan tidak terjadi pada mulut dan lambung.
Akan tetapi, ada beberapa macam obat-obatan
yang dapat diserap oleh mukosa oral, lambung,
dan usus.
Gambaran Organ Sistem Pencernaan Manusia
Proses Pencernaan pada Mulut dan Esophagus
Motilitas Sekresi
Pencernaan
Motilitas pada Mulut dan Esophagus
Sekresi dan Pencernaan pada Mulut (Kelenjar Saliva
dan Lingual Lipase)
3
kelenjar
saliva
Parotid
Submandibular
Sublingual
Sebagai pelumas yang
melindungi mukosa oral
Proteksi terhadap
antimikroba
Pencernaan zat pati
3 Fungsi Utama Produksi Saliva
Enzim ptialin/ a-amilase
Hidrolisis polisakarida (pati dan glikogen)
Disakarida maltose/laktosa, oligosakarida,
trisakarida maltotriase, dan polimer glukosa
Lingual lipase Trigliserida
Asam lemak
dan
monogliserida
Proses Pencernaan pada Lambung
Motilitas Sekresi
Pencernaan
Motilitas pada Lambung
Bolus masuk ke
lambung
Disimpan dalam
fundus selama 1 jam
Terjadi gerakan
peristaltik
Tekanan dari sfingter
bawah esophageal
hingga ke sfingter
pilorik
Kontraksi lambung
setiap 20 detik
Antrum berkontraksi
Segmentasi
(pencampuran bahan
makanan dengan
enzim di lambung)
Pemisahan makanan
menurut tingkat
kepadatan
Makanan masuk ke
duodenum dengan
urutan cairan,
padatan, dan lemak
Kelenjar Oxyntic (gastric)
• Terdapat pada badan dan fundus lambung
• Mensekresi HCL, pepsinogen (Chief cells), mukus, dan gastric lipase
(Chief cells)
Kelenjar Pilorik
• Terdapat pada distal/antrum
• Mensekresi mukus, pepsinogen, dan hormon gastrin (Chief cells)
Sekresi dan Pencernaan pada Lambung
Chief cells
mensekresikan
pepsinogen
Pepsinogen
berubah menjadi
pepsin pada pH
1,6-3,2
Pemecahan
protein
Proteoses,
pepton, dan
polipeptida
Chief cells
mensekresikan
gastric lipase
Memecah
lemak
Asam lemak
dan
monogliserida
Pencernaa
n Protein
Pencernaa
n Lemak
Alasan mengapa pada lambung tidak terjadi
absorpsi
Sel epitel pada lumen lambung tidak memiliki
mekanisme transpor khusus seperti pada sel
yang melapisi lapisan usus
Lumen lambung relatif kedap air
Proses Pencernaan pada Usus Halus
Motilitas Sekresi
Pencernaan Absorpsi
Motilitas pada usus halus
Peristaltik dimulai di duodenum
kemudian menjadi lebih lambat
saat terjadi di jejenum, dan
semakin melambat hingga 9 kali
per menit di ileum. Kontraksi dan
relaksasi secara ritmis di usus
halus dikenal dengan segmentasi.
Mendorong isi dengan gerakan
maju-mundur untuk mencampur
kimus dengan enzim pencernaan
dari pankreas dan untuk
memastikan semua bagian dari
kimus terkena ke permukaan
mukosa usus sehingga
penyerapan dapat terjadi.
Sekresi dan Pencernaan pada Usus Halus
Terdapat mukus dan basa NaHCO3 sebagai pelindung lapisan
mukosa usus yang dihasilkan oleh kelenjar Brunner
Tabel pencernaan pada Usus Halus
Sumber: Tortora, G. J. & Derrickson, B. (2009). Principles of anatomy and physiology, 12th edition.
USA: John Wiley & Sons, Inc.
Pencernaan pada Usus Halus [Con’t]
 Tabel pencernaan pada Usus Halus
Sumber: Tortora, G. J. & Derrickson, B. (2009). Principles of anatomy and physiology, 12th edition.
USA: John Wiley & Sons, Inc.
Absorpsi pada Usus Halus
Sumber: Tortora, G. J. & Derrickson, B. (2009). Principles of anatomy and physiology, 12th edition.
USA: John Wiley & Sons, Inc.
Proses Pencernaan pada Usus Besar dan Kolon
Motilitas Sekresi
Pencernaan Absorpsi
Motilitas pada Usus Besar dan Kolon
• Otot sirkular dan longitudinal berkontraksi dan
menyebabkan bagian dari usus menonjol keluar
dan membentuk kantung yang disebut Haustra.
• Satu Haustra akan berkontaksi sekitar 30 detik
dan kemudian menghilang selama 60 detik
berikutnya.
• Kimus diaduk dan dicampur secara lambat
sehingga memungkinkan terjadinya reabsorpsi
cairan.
Gerakan
mencampur
• Mendorong feses sampai ke kolon hingga terjadi
defekasi.
• Pergerakan feses hanya terjadi 10 sampai
dengan 30 menit dan terjadi beberapa kali dalam
sehari.
Gerakan
mendorong
Sekresi dan Pencernaan pada Usus Besar
Hanya mensekresi mukus
Memproduksi bakteri normal
Karbohidrat
H+, CO2,
dan CH4
Protein
Indole, skatole,
hidrogen
sulfida, asam
lemak
Bilirubin Stercobilin
Bakteri
Biotin
Vitamin
K
Vitamin
B5
Fungsi
Bakteri
Absorpsi pada Usus Besar
Air sebanyak 0,9 L diserap
dalam usus besar
Menyisakan <100 mL cairan
akan dikeluarkan bersama feses
Semua ion juga diserap dan
hanya 1 sampai dengan 5 mEq
ion Na dan Cl yang dikeluarkan
bersama feses
Organ Aksesori yang Berhubungan dengan
Pencernaan pada Tubuh Manusia
Hati dan Saluran Pencernaan
(Sherwood,
2010)
Peran Hati dalam Pengaturan Nutrisi
HATI
Metabolism
e
Karbohidrat
Metabolisme
Lemak
Metabolisme
Protein
Peran Hati dalam Metabolisme
Karbohidrat
Glikogenesis
• Hati menghilangkan
kelebihan glukosa
dari aliran darah
dan menyimpannya
dalam bentuk
glikogen
• Glikogen disimpan
di sel hati/ hepatosit
Glikogenolisis
• Jika level glukosa
tubuh rendah,
hepatosit memecah
glikogen menjadi
glukosa
(Tortora & Derrickson, 2012)
Peran Hati dalam Metabolisme Protein
Glukoneogenesis
• Hati menghilangkan
kelebihan asam amino pada
darah
• Asam amino dikonversikan
menjadi glukosa
• Glukosa dapat dipakai untuk
menghasilkan ATP
• Glukosa disimpan dalam
hepatosit dalam bentuk
glikogen
Lipogenesis
• Asam amino dapat
dikonversikan untuk sintesis
lemak
• Asam lemak yang dihasilkan
dapat dipakai untuk
memproduksi lipoprotein,
posfolipid, dan kolesterol
• Asam lemak menjalani
reaksi anabolik sehingga
menjadi trigliserida dan
disimpan di hepatosit
(Tortora & Derrickson, 2012)
Peran Hati dalam Metabolisme Lemak
Lipolisis
• Garam empedu
memecah gumpalan
lemak besar menjadi
butiran lemak yang
kecil
• Lipase dapat
mencerna lemak
secara efektif
Lipogenesis
• Ketika tubuh
kelebihan kalori,
glukosa atau asam
amino dikonversikan
ke dalam lemak
• Asam lemak yang
dihasilkan dapat
dipakai untuk
memproduksi
lipoprotein, posfolipid,
dan kolesterol
• Asam lemak
menjalani reaksi
anabolik sehingga
menjadi trigliserida
dan disimpan di
hepatosit
Pembentukan Misel
• Misel adalah
gabungan garam
empedu dan lesitin
• Bagian luarnya
bersifat hidrofilik dan
bagian tengahnya
bersifat hidrofobik
dan larut lemak
• Misel dapat
mengangkut lemak
dan vitamin larut
dalam lemak dan
membawanya ke hati
(Sherwood,
Struktur Anatomi dan Fisiologi Kandung
Empedu
 Organ aksesoris dalam
sistem pencernaan
 Kantung otot berwarna
hijau
 Berdinding tipis
 Panjang sekitar 10 cm
 Merapat pada fosa
dangkal pada
permukaan hati
 Mengelilingi porudes
fundud dari batas
inferior hati
 Mengandung jaringan
fibrosa dan otot-otot
polos
 Dibatasi selapis sel-sel
kolumnar dengan glandula
mukus tersebar di dalamnya
 Seperti hati dilindungi oleh
peritonium viceral
(Marrieb dan Hoehn, 2007; Barrett, Barman, Boitano, dan Brooks, 2010)
Peran Penting dan Fungsi Kandung Empedu
Melakukan
penyimpanan cairan
empedu
Mengonsentrasikan
cairan yang datang dari
hati pada periode
pencernaan makanan
Melepaskannya ketika
diperlukan dalam proses
mencerna makanan
Melakukan
kooordinasi sekresi
bolus dari cairan
yang terkonsentrasi
Pengaturan lipid di
dalam usus halus
(Barrett, 2007; Junqueira dan Carneiro, 2007; Marrieb dan Hoehn, 2007)
Mekanisme Sekresi Getah Empedu
(Marrieb dan Hoehn, 2007)
Gambaran Pankreas
 Sumber: Ganong, W.F. (2010). Review of Medical Physiology, Ganong’s.
23rdedition. New York: The McGraw-Hill Companies. Inc .
Pankreas Eksokrin
Getah
Pankreas
Enzim proteolitik
Enzim amilase
pankreas
Enzim lipase
pankreas
Larutan cair
basa
NaHCO3
Enzim Proteolitik
Tripsinogen
Tripsin
Enterokinase/
Enteropeptidase
Kimotripsinogen
Kimotripsin
Prokarboksipeptidase
Karboksipeptidase
Tripsin Tripsin
Enzim Amilase dan Lipase Pankreas
Amilase pankreas
Polisakarida
Disakarida maltosa
Lipase pankreas
Trigliserida makanan
Monogliserida dan
asam lemak bebas
Mengubah Mengubah
Diubah menjadi Diubah menjadi
Pankreas Endokrin
Sel Alfa
Sel Beta
Sel Delta
Sel F
Hormon Endokrin (Insulin)
 Hormon Insulin hormon utama pada stadium
absorptif (setelah makan)
 Stimulasi: kadar gula darah meningkat
 Berfungsi: melarutkan glukosa dalam sel
energi / glikogen
 Transpor asam amino ke dalam sel
 Stimulasi sintesis protein
 Menghambat pemecahan cadangan lemak, protein,
glukosa
 Menghambat glukoneogenesis (sintesis glukosa baru
oleh hati)
Hormon Endokrin (Glukagon)
 Glukagon hormon utama pasca absorptif
penceranaan (periode puasa di antara waktu makan)
 Stimulasi: kadar gula darah rendah
 Fungsi: menghambat perpindahan
glukosa ke dalam sel
 Stimulasi glukoneogenesis
 Penguraian glikogen sebagai sumber energi
 Penguraian lemak dan pelepasan asam
lemak bebas ke dalam aliran darah sebagai
sumber energi.
DAFTAR PUSTAKA
 Barrett, K. E. (2007). Gastrointestinal Physiology. US: The McGraw-Hill Companies, Inc.
 Carroll, Robert G. (2007). Elsevier’s Integrated Physiology. Philadelphia: Mosby Elsevier.
 Ganong, W.F. (2010). Review of Medical Physiology, Ganong’s. 23rdedition. New York: The
McGraw-Hill Companies. Inc.
 Heymann, Georgianne H., & Carol M. Porth. (2004). Pathophysiology: Concepts of Altered Helath
States. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
 Junqueira, L. C. & Carneiro, J. (2007). Basic Histology: Text & Atlas, 11th Edition. US: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
 Marieb, E. N. & Hoehn, K. (2007). Human Anatomy & Physiology, 7th Edition. US: Pearson
Education, Inc.
 Porth, Carol Mattson & Maftin, Glenn.(2009). Pathophysiology Concepts of Altered Health States 8
Ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
 Sloane, Ethel. (2004). Anatomi dan Fisiologi untuk Penula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
 Sherwood, Lauralee. (2009). Human Physiology: From Cells to Systems. Singapore: Cengage
Learning.
 Tortora, Gerard J. (2012). Principle of Anatomy & Physiology 13th Ed. USA: John Wiley & Sons,
Inc.
 Vender et.al . (2001). Human Physiology: The Mechanism of Body Function, Eighth Edition. New
York: The McGraw−Hill Companies.
 _______. (___). Sistem Pencernaan pada Manusia.
http://itjen.kemhan.go.id/sites/default/files/files/Sistem
%20Pencernaan%20pada%20manusia.pdf. Diakses pada Minggu, 20 September
2015 pada pukul 21.00 WIB.
Pertanyaan:
 Resiprokal – Adalah mineral yang saling
menyeimbangi satu sama lain yaitu kalsium dengan
fosfor.

More Related Content

What's hot

Panduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaPanduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaSurya Amal
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...pjj_kemenkes
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterSeta Wicaksana
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...Isman Firdaus
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika4nakmans4
 
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 

What's hot (20)

Panduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaPanduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Ppt mual muntah
Ppt mual muntahPpt mual muntah
Ppt mual muntah
 
Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
 
Anti hipertensi
Anti hipertensiAnti hipertensi
Anti hipertensi
 
Anatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitterAnatomi otak & neurotransmitter
Anatomi otak & neurotransmitter
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
Toksikologi b
Toksikologi bToksikologi b
Toksikologi b
 
Diuretik
DiuretikDiuretik
Diuretik
 
Dispepsia
DispepsiaDispepsia
Dispepsia
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
 
Farmakokinetika
FarmakokinetikaFarmakokinetika
Farmakokinetika
 
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
 

Similar to Pencernaan Pada Manusia

Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaFithri Kurniati
 
Fisiologi sistem digestivus (1)
Fisiologi sistem digestivus (1)Fisiologi sistem digestivus (1)
Fisiologi sistem digestivus (1)khoryberty
 
12. makanan & sistem perncernaan makanan
12. makanan & sistem perncernaan makanan12. makanan & sistem perncernaan makanan
12. makanan & sistem perncernaan makananNuraini Chomsah
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaFirdika Arini
 
Anatomi dan fisiologi kel.6
Anatomi dan fisiologi kel.6Anatomi dan fisiologi kel.6
Anatomi dan fisiologi kel.6Susanmaswara
 
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxSISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxevisunita
 
Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2Silvia Tengker
 
Pencernaan.pptx
Pencernaan.pptxPencernaan.pptx
Pencernaan.pptxyunifadil
 
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasGit trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasLolyta Sucihara
 
Fisiologi pencernaan
Fisiologi pencernaan Fisiologi pencernaan
Fisiologi pencernaan lorensatresna
 
Ipa8 kd5-sruktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusia
Ipa8 kd5-sruktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusiaIpa8 kd5-sruktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusia
Ipa8 kd5-sruktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusiaSMPK Stella Maris
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASiti Farida
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSindianisa24
 

Similar to Pencernaan Pada Manusia (20)

Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
 
Fisiologi sistem digestivus (1)
Fisiologi sistem digestivus (1)Fisiologi sistem digestivus (1)
Fisiologi sistem digestivus (1)
 
12. makanan & sistem perncernaan makanan
12. makanan & sistem perncernaan makanan12. makanan & sistem perncernaan makanan
12. makanan & sistem perncernaan makanan
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Anatomi dan fisiologi kel.6
Anatomi dan fisiologi kel.6Anatomi dan fisiologi kel.6
Anatomi dan fisiologi kel.6
 
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxSISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
 
Lp eleminasi
Lp eleminasiLp eleminasi
Lp eleminasi
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2Anatomi fisiologi-pencernaan2
Anatomi fisiologi-pencernaan2
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pencernaan.pptx
Pencernaan.pptxPencernaan.pptx
Pencernaan.pptx
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasGit trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
 
LKS 2
LKS 2LKS 2
LKS 2
 
Fisiologi pencernaan
Fisiologi pencernaan Fisiologi pencernaan
Fisiologi pencernaan
 
Ipa8 kd5-sruktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusia
Ipa8 kd5-sruktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusiaIpa8 kd5-sruktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusia
Ipa8 kd5-sruktur dan fungsi sistem pencernaan makanan pada manusia
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
 
Sistem Gastrointestinal
Sistem GastrointestinalSistem Gastrointestinal
Sistem Gastrointestinal
 

Recently uploaded

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )ssuser4ceaef1
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaAnnisFathia1
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Nodd Nittong
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITIrfanNersMaulana
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxsariakmida
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.pptSuwandiKhowanto1
 

Recently uploaded (20)

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 

Pencernaan Pada Manusia

  • 1. Proses Pencernaan dan Pengaturan Nutrisi Tubuh Afifah Arisanti Prabandini Judyca Sarinah Simamora Sofiyana Rosti Zuhroh Aulia Mufti Rahmawati Fitri Wulandari Novi Wida R. FG1/KelasA/FIKUI2013
  • 3. Proses Dasar Pencernaan pada Tubuh Manusia
  • 4. 4 Proses Dasar Pencernaan Manusia
  • 5. A. Motilitas Motilitas merupakan gerakan kontraksi otot yang mencampur serta mendorong (propulsif) isi dari saluran cerna (Sherwood, 2009). Guyton & Hall, 2006 mengklasifikasikan motilitas menjadi 2 tipe, yaitu gerakan mendorong dan gerakan mencampur (haustra). Melibatkan tonus otot
  • 6. B. Sekresi  Dilakukan oleh kelenjar eksokrin.  Aktivitas sekresi dirangsang oleh saraf parasimpatis dan dihambat oleh adanya aktivitas simpatis.  Sekitar 7100 mL cairan disekresikan ke saluran pencernaan.  Sekitar 50-200 mL cairan dikeluarkan tubuh melalui urin dan keringat dan sisanya direabsorpsi di usus halus dan usus besar.
  • 7. C. Pencernaan Pencernaan adalah proses mekanik dan kimia melalui kegiatan penguraian struktur biokimiawi kompleks makanan menjadi molekul-molekul yang sederhana dan dapat diserap oleh enzim yang diproduksi pada sistem pencernaan. Pencernaan dilakukan dengan proses hidrolisis (penguraian oleh air) enzimatik. Dilakukan dengan menambahkan H2O di tempat berikatan dengan menguraikan ikatan kompleks menjadi ikatan yang lebih sederhana.
  • 8. D. Absorpsi Proses penyerapan komponen biokimia yang sudah menjadi bentuk yang kecil dan dapat dikirim ke aliran darah. Penyerapan tidak terjadi pada mulut dan lambung. Akan tetapi, ada beberapa macam obat-obatan yang dapat diserap oleh mukosa oral, lambung, dan usus.
  • 9. Gambaran Organ Sistem Pencernaan Manusia
  • 10. Proses Pencernaan pada Mulut dan Esophagus Motilitas Sekresi Pencernaan
  • 11. Motilitas pada Mulut dan Esophagus
  • 12. Sekresi dan Pencernaan pada Mulut (Kelenjar Saliva dan Lingual Lipase) 3 kelenjar saliva Parotid Submandibular Sublingual Sebagai pelumas yang melindungi mukosa oral Proteksi terhadap antimikroba Pencernaan zat pati 3 Fungsi Utama Produksi Saliva Enzim ptialin/ a-amilase Hidrolisis polisakarida (pati dan glikogen) Disakarida maltose/laktosa, oligosakarida, trisakarida maltotriase, dan polimer glukosa Lingual lipase Trigliserida Asam lemak dan monogliserida
  • 13. Proses Pencernaan pada Lambung Motilitas Sekresi Pencernaan
  • 14. Motilitas pada Lambung Bolus masuk ke lambung Disimpan dalam fundus selama 1 jam Terjadi gerakan peristaltik Tekanan dari sfingter bawah esophageal hingga ke sfingter pilorik Kontraksi lambung setiap 20 detik Antrum berkontraksi Segmentasi (pencampuran bahan makanan dengan enzim di lambung) Pemisahan makanan menurut tingkat kepadatan Makanan masuk ke duodenum dengan urutan cairan, padatan, dan lemak
  • 15. Kelenjar Oxyntic (gastric) • Terdapat pada badan dan fundus lambung • Mensekresi HCL, pepsinogen (Chief cells), mukus, dan gastric lipase (Chief cells) Kelenjar Pilorik • Terdapat pada distal/antrum • Mensekresi mukus, pepsinogen, dan hormon gastrin (Chief cells) Sekresi dan Pencernaan pada Lambung Chief cells mensekresikan pepsinogen Pepsinogen berubah menjadi pepsin pada pH 1,6-3,2 Pemecahan protein Proteoses, pepton, dan polipeptida Chief cells mensekresikan gastric lipase Memecah lemak Asam lemak dan monogliserida Pencernaa n Protein Pencernaa n Lemak
  • 16. Alasan mengapa pada lambung tidak terjadi absorpsi Sel epitel pada lumen lambung tidak memiliki mekanisme transpor khusus seperti pada sel yang melapisi lapisan usus Lumen lambung relatif kedap air
  • 17. Proses Pencernaan pada Usus Halus Motilitas Sekresi Pencernaan Absorpsi
  • 18. Motilitas pada usus halus Peristaltik dimulai di duodenum kemudian menjadi lebih lambat saat terjadi di jejenum, dan semakin melambat hingga 9 kali per menit di ileum. Kontraksi dan relaksasi secara ritmis di usus halus dikenal dengan segmentasi. Mendorong isi dengan gerakan maju-mundur untuk mencampur kimus dengan enzim pencernaan dari pankreas dan untuk memastikan semua bagian dari kimus terkena ke permukaan mukosa usus sehingga penyerapan dapat terjadi.
  • 19. Sekresi dan Pencernaan pada Usus Halus Terdapat mukus dan basa NaHCO3 sebagai pelindung lapisan mukosa usus yang dihasilkan oleh kelenjar Brunner Tabel pencernaan pada Usus Halus Sumber: Tortora, G. J. & Derrickson, B. (2009). Principles of anatomy and physiology, 12th edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.
  • 20. Pencernaan pada Usus Halus [Con’t]  Tabel pencernaan pada Usus Halus Sumber: Tortora, G. J. & Derrickson, B. (2009). Principles of anatomy and physiology, 12th edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.
  • 21. Absorpsi pada Usus Halus Sumber: Tortora, G. J. & Derrickson, B. (2009). Principles of anatomy and physiology, 12th edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.
  • 22. Proses Pencernaan pada Usus Besar dan Kolon Motilitas Sekresi Pencernaan Absorpsi
  • 23. Motilitas pada Usus Besar dan Kolon • Otot sirkular dan longitudinal berkontraksi dan menyebabkan bagian dari usus menonjol keluar dan membentuk kantung yang disebut Haustra. • Satu Haustra akan berkontaksi sekitar 30 detik dan kemudian menghilang selama 60 detik berikutnya. • Kimus diaduk dan dicampur secara lambat sehingga memungkinkan terjadinya reabsorpsi cairan. Gerakan mencampur • Mendorong feses sampai ke kolon hingga terjadi defekasi. • Pergerakan feses hanya terjadi 10 sampai dengan 30 menit dan terjadi beberapa kali dalam sehari. Gerakan mendorong
  • 24. Sekresi dan Pencernaan pada Usus Besar Hanya mensekresi mukus Memproduksi bakteri normal Karbohidrat H+, CO2, dan CH4 Protein Indole, skatole, hidrogen sulfida, asam lemak Bilirubin Stercobilin Bakteri Biotin Vitamin K Vitamin B5 Fungsi Bakteri
  • 25. Absorpsi pada Usus Besar Air sebanyak 0,9 L diserap dalam usus besar Menyisakan <100 mL cairan akan dikeluarkan bersama feses Semua ion juga diserap dan hanya 1 sampai dengan 5 mEq ion Na dan Cl yang dikeluarkan bersama feses
  • 26. Organ Aksesori yang Berhubungan dengan Pencernaan pada Tubuh Manusia
  • 27. Hati dan Saluran Pencernaan (Sherwood, 2010)
  • 28. Peran Hati dalam Pengaturan Nutrisi HATI Metabolism e Karbohidrat Metabolisme Lemak Metabolisme Protein
  • 29. Peran Hati dalam Metabolisme Karbohidrat Glikogenesis • Hati menghilangkan kelebihan glukosa dari aliran darah dan menyimpannya dalam bentuk glikogen • Glikogen disimpan di sel hati/ hepatosit Glikogenolisis • Jika level glukosa tubuh rendah, hepatosit memecah glikogen menjadi glukosa (Tortora & Derrickson, 2012)
  • 30. Peran Hati dalam Metabolisme Protein Glukoneogenesis • Hati menghilangkan kelebihan asam amino pada darah • Asam amino dikonversikan menjadi glukosa • Glukosa dapat dipakai untuk menghasilkan ATP • Glukosa disimpan dalam hepatosit dalam bentuk glikogen Lipogenesis • Asam amino dapat dikonversikan untuk sintesis lemak • Asam lemak yang dihasilkan dapat dipakai untuk memproduksi lipoprotein, posfolipid, dan kolesterol • Asam lemak menjalani reaksi anabolik sehingga menjadi trigliserida dan disimpan di hepatosit (Tortora & Derrickson, 2012)
  • 31. Peran Hati dalam Metabolisme Lemak Lipolisis • Garam empedu memecah gumpalan lemak besar menjadi butiran lemak yang kecil • Lipase dapat mencerna lemak secara efektif Lipogenesis • Ketika tubuh kelebihan kalori, glukosa atau asam amino dikonversikan ke dalam lemak • Asam lemak yang dihasilkan dapat dipakai untuk memproduksi lipoprotein, posfolipid, dan kolesterol • Asam lemak menjalani reaksi anabolik sehingga menjadi trigliserida dan disimpan di hepatosit Pembentukan Misel • Misel adalah gabungan garam empedu dan lesitin • Bagian luarnya bersifat hidrofilik dan bagian tengahnya bersifat hidrofobik dan larut lemak • Misel dapat mengangkut lemak dan vitamin larut dalam lemak dan membawanya ke hati (Sherwood,
  • 32. Struktur Anatomi dan Fisiologi Kandung Empedu  Organ aksesoris dalam sistem pencernaan  Kantung otot berwarna hijau  Berdinding tipis  Panjang sekitar 10 cm  Merapat pada fosa dangkal pada permukaan hati  Mengelilingi porudes fundud dari batas inferior hati  Mengandung jaringan fibrosa dan otot-otot polos  Dibatasi selapis sel-sel kolumnar dengan glandula mukus tersebar di dalamnya  Seperti hati dilindungi oleh peritonium viceral (Marrieb dan Hoehn, 2007; Barrett, Barman, Boitano, dan Brooks, 2010)
  • 33. Peran Penting dan Fungsi Kandung Empedu Melakukan penyimpanan cairan empedu Mengonsentrasikan cairan yang datang dari hati pada periode pencernaan makanan Melepaskannya ketika diperlukan dalam proses mencerna makanan Melakukan kooordinasi sekresi bolus dari cairan yang terkonsentrasi Pengaturan lipid di dalam usus halus (Barrett, 2007; Junqueira dan Carneiro, 2007; Marrieb dan Hoehn, 2007)
  • 34. Mekanisme Sekresi Getah Empedu (Marrieb dan Hoehn, 2007)
  • 35. Gambaran Pankreas  Sumber: Ganong, W.F. (2010). Review of Medical Physiology, Ganong’s. 23rdedition. New York: The McGraw-Hill Companies. Inc .
  • 36. Pankreas Eksokrin Getah Pankreas Enzim proteolitik Enzim amilase pankreas Enzim lipase pankreas Larutan cair basa NaHCO3
  • 38. Enzim Amilase dan Lipase Pankreas Amilase pankreas Polisakarida Disakarida maltosa Lipase pankreas Trigliserida makanan Monogliserida dan asam lemak bebas Mengubah Mengubah Diubah menjadi Diubah menjadi
  • 39. Pankreas Endokrin Sel Alfa Sel Beta Sel Delta Sel F
  • 40. Hormon Endokrin (Insulin)  Hormon Insulin hormon utama pada stadium absorptif (setelah makan)  Stimulasi: kadar gula darah meningkat  Berfungsi: melarutkan glukosa dalam sel energi / glikogen  Transpor asam amino ke dalam sel  Stimulasi sintesis protein  Menghambat pemecahan cadangan lemak, protein, glukosa  Menghambat glukoneogenesis (sintesis glukosa baru oleh hati)
  • 41. Hormon Endokrin (Glukagon)  Glukagon hormon utama pasca absorptif penceranaan (periode puasa di antara waktu makan)  Stimulasi: kadar gula darah rendah  Fungsi: menghambat perpindahan glukosa ke dalam sel  Stimulasi glukoneogenesis  Penguraian glikogen sebagai sumber energi  Penguraian lemak dan pelepasan asam lemak bebas ke dalam aliran darah sebagai sumber energi.
  • 42. DAFTAR PUSTAKA  Barrett, K. E. (2007). Gastrointestinal Physiology. US: The McGraw-Hill Companies, Inc.  Carroll, Robert G. (2007). Elsevier’s Integrated Physiology. Philadelphia: Mosby Elsevier.  Ganong, W.F. (2010). Review of Medical Physiology, Ganong’s. 23rdedition. New York: The McGraw-Hill Companies. Inc.  Heymann, Georgianne H., & Carol M. Porth. (2004). Pathophysiology: Concepts of Altered Helath States. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.  Junqueira, L. C. & Carneiro, J. (2007). Basic Histology: Text & Atlas, 11th Edition. US: The McGraw-Hill Companies, Inc.  Marieb, E. N. & Hoehn, K. (2007). Human Anatomy & Physiology, 7th Edition. US: Pearson Education, Inc.  Porth, Carol Mattson & Maftin, Glenn.(2009). Pathophysiology Concepts of Altered Health States 8 Ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.  Sloane, Ethel. (2004). Anatomi dan Fisiologi untuk Penula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.  Sherwood, Lauralee. (2009). Human Physiology: From Cells to Systems. Singapore: Cengage Learning.  Tortora, Gerard J. (2012). Principle of Anatomy & Physiology 13th Ed. USA: John Wiley & Sons, Inc.  Vender et.al . (2001). Human Physiology: The Mechanism of Body Function, Eighth Edition. New York: The McGraw−Hill Companies.  _______. (___). Sistem Pencernaan pada Manusia. http://itjen.kemhan.go.id/sites/default/files/files/Sistem %20Pencernaan%20pada%20manusia.pdf. Diakses pada Minggu, 20 September 2015 pada pukul 21.00 WIB.
  • 44.  Resiprokal – Adalah mineral yang saling menyeimbangi satu sama lain yaitu kalsium dengan fosfor.

Editor's Notes

  1. Kolesitokinin (hormon yang dihasilkan oleh sel-sel enteroendokrin dari bagian epitel dinding usus) spingter hepatopankreatik (spingter oddi)