Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan transportasi umum selama pandemi Covid-19, termasuk berbagai tempat yang berisiko penularan, langkah-langkah perlindungan untuk karyawan, penumpang, dan infrastruktur transportasi umum, serta pendekatan demand management. Dibahas pula tentang pentingnya desinfeksi rutin, menjaga jarak fisik, dan meningkatkan ventilasi di transportasi umum untuk mencegah penyebaran virus.
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Pengelolaan sarana transportasi masa pandemi
1. SEBUAH HAMBATAN?
ATAU PELUANG IMPROVING?
D i s k u s i , 2 7 A g u s t u s 2 0 2 0
NINDYO CAHYO KRESNANTO
Pengelolaan
Prasarana dan
Sarana Transportasi
Masa Pandemi
2. TREND KASUS KONFIRMASI COVID -19 DIY
Sembuh
Dirawat
Meninggal
https://corona.jogjaprov.go.id/data-statistik
3.
4. BARS
COFFEE
Terutama yang indoor tanpa
ventilasi yang cukup dan cukup
ramai pengunjung dengan
pagelaran musik
TEMPAT WISATA
PANTAI/KOLAM
RENANG
Terutama transportasi umum di
daerah urban/perkotaan
dengan kepadatan tinggi
TRANSPORTASI
Tempat-tempat seperti ini bisa
saja menjadi ramai tanpa kita
sadari
WORKPLACES
Terutama tempat kerja dengan
kepadatan tinggi (seperti pabrik
atau perkantoran yang memiliki
ruang sempit dengan ventilasi
yang kurang)
SALON
Tempat dimana memiliki
prosentase tinggi terhadap
saling bersentuhan (high
touchpoint surface)
https://www.healthline.com/health-news/places-higher-risk-for-covid-19#Many-workplaces
BEBERAPA TEMPAT BERISIKO PENULARAN
5.
6. Permasalahan Traffic Volume/Antrian
Kendaraan Pribadi/Private Vehicle/Share
https://en.tempo.co/read/1359668/jakarta-sees-similar-private-vehicle-users-number-as-before-covid
Clean and disinfect surfaces
Practice social distancing
Improve ventilation
8. • Banyak orang di ruang terbatas
dengan ventilasi terbatas;
• Tidak ada kontrol akses untuk
mengidentifikasi orang yang
berpotensi sakit;
• Berbagai permukaan umum untuk
disentuh (mesin tiket, pegangan
tangan, kenop pintu, dll.)
9. TREND PENUMPANG TRANSIT MASA PANDEMI
https://moovitapp.com/insights/en/Moovit_Insights_Public_Transit_Index-countries
11. APTA RECOMMENDATIONS FOR
PREVENTING THE SPREAD OF DISEASE
ENGINEERING CONTROL
ADMINISTRATIVE CONTROL
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
HAND HYGIENE
ENVIRONMENTAL HYGIENE
SOCIAL DISTANCING
VENTILATION
12. No Travel
Activity
No Desire or need travel
AVO ID
Avoid and reduce
travel or need to
travel
SHIF T
Promotion of clean
public transport, walking
& cycling as resilient &
contactless transport
mode
IMPRO VE
Improve quality and
performance
Activity
Transport
Walking, Cycling
Public Motorized
Transport
Public Transport
Individul Motorized
Transport
Car, taxi, motocyle
• Teleworking/flexible work
schedule
• Virtual meeting
• Develop emergency action
• Travel bans
• Entry bans to area
• Lockdowns
• Reduction of shopping,
recreation, school service, etc
• Expansion bike routes
• Priority schemes for quality
public transport
• Priorities delivery of most
essential and important goods
• Reflect needs women an
children to support their
journey
• Enhance epidemiological safety
of privet car use
• Sanitation/cleaning
• Additional space/reduction of
crowding
• Free bike sharing scheme
• Demand management
• Reduce contact point (digital
ticketing and payment)
• Medical support
• Public awareness campaigns
• Mobility management
• Marketing scheme
• Co-operative agreements
Bans/Restriction Other Policies Planning/Engineering
Instruments
Quality of Public
Transport/Taxis
Information
Instrument
PENDEKATAN “AVOID - SHIFT - IMPROVE”
https://www.transformative-mobility.org/news/the-covid-19-outbreak-and-implications-to-public-transport-some-observations
14. PERLINDUNGAN UNTUK
KARYAWAN dan INFRASTRUKSTUR
Information and awareness: Staf perlu mendapat informasi yang baik dan kesadaran harus ditingkatkan
tentang risiko infeksi dan tindakan yang perlu diambil untuk meminimalkan risiko tersebut.
Training: Staf harus menerima pelatihan khusus tentang cara mendisinfeksi fasilitas dan permukaan dengan benar.
Selain itu, staf harus dilatih tentang cara berkomunikasi dan bereaksi terhadap kekhawatiran penumpang tentang
tindakan yang diambil untuk mencegah penyebaran virus (misalnya tindakan desinfeksi).
Provision with protection gear and disinfection: Staf harus dilengkapi dengan perlengkapan
pelindung yang memadai (masker wajah, sarung tangan / pembersih tangan) untuk mengamankan kesehatan mereka
dan menghindari mereka dari infeksi.
Health check-up: Pemeriksaan kesehatan rutin dapat mendukung dan memastikan bahwa karyawan merasa
aman dan nyaman di tempat kerja serta mengidentifikasi potensi infeksi pada tahap awal.
E-Ticketing: Hindari penumpang naik bus dan membayar tiket mereka di halte.
Separation of drivers/ticket sellers and passengers: Pengemudi dan penjual tiket serta staf lainnya
harus dipisahkan dari penumpang dengan Plexiglas atau cara lain
Protection of infrastructure and operations:: Sebagai contoh, ruang bersama seperti kantin dan
kafetaria harus dikelola dengan baik. Ini dapat mencakup jam penyajian yang diperpanjang, persyaratan untuk
menjaga jarak setidaknya 1m saat menunggu dan makan.
https://www.transformative-mobility.org/news/the-covid-19-outbreak-and-implications-to-public-transport-some-observations
15. PERLINDUNGAN UNTUK
PENUMPANG
General Information: Informasi untuk penumpang tentang standar perilaku dapat disebarluaskan melalui
berbagai saluran.
Risk Information: Transparansi adalah aspek terpenting dalam menghadapi situasi ekstrim. Dengan kata lain,
jika ada penumpang yang terinfeksi COVID-19 menggunakan transportasi umum, pemerintah daerah dan penyedia
angkutan umum harus melakukan yang terbaik untuk memberikan informasi ekstensif tentang risiko tersebut.
Information on public transport schedule and timetable adjustments: Dengan latar belakang
penurunan permintaan, beberapa kota dan operator transportasi umum menyesuaikan jadwal pengoperasian angkutan
umum mereka.
Access control and temperature checks: Untuk meminimalkan risiko orang yang terinfeksi memasuki
transportasi umum (misalnya stasiun atau halte), pos pemeriksaan kontrol kesehatan harus ditambahkan di beberapa
point.
Cleaning & disinfection: Desinfeksi kendaraan dan peralatan secara teratur (seperti pintu putar dan pegangan
tangan) dengan pembersih anti-mikroba khusus sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi.
Separation of drivers/ticket sellers and passengers: Pengemudi dan penjual tiket serta staf lainnya
harus dipisahkan dari penumpang dengan Plexiglas atau cara lain
More space & social distancing: Terapkan tindakan yang meningkatkan jarak antar penumpang untuk
meminimalkan risiko infeksi.
https://www.transformative-mobility.org/news/the-covid-19-outbreak-and-implications-to-public-transport-some-observations
16. DEMAND MANAGEMENT
Impact assessment: Untuk menghindari efek rebound dari pengendalian permintaan dan langkah-langkah
manajemen (misalnya kepadatan penumpang yang lebih tinggi karena perubahan jadwal dan interval yang lebih
lama), penilaian dampak yang komprehensif harus dilakukan sebelum implementasi.
Public transport booking and appointments systems: untuk mengindari penumpukan antrian pada
halte atau terminal.
Shift to Cycling: Bersepeda adalah cara yang bagus untuk tetap sehat (tidak hanya pada saat wabah COVID-19)
dan merupakan alternatif yang cocok untuk olahraga yang dilakukan di kota yang harus lockdown.
https://www.transformative-mobility.org/news/the-covid-19-outbreak-and-implications-to-public-transport-some-observations