SlideShare a Scribd company logo
1 of 84
Download to read offline
POTENSI PEMUDAN DAN OLAHRAGA
KABUPATEN NAGEKEO
PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
POTENSI PEMUDAN DAN OLAHRAGA
KABUPATEN NAGEKEO
PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmatNya kepada kita sehingga atas karuniaNya
kami dapat menyelesaikan penyusunan “Profil Potensi Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Nagekeo 2017” sebagai output dari kegiatan
Pendataan Potensi Kepemudaan Tahun 2017. Dokumen ini merupakan
gambaran awal kondisi nyata pemuda dan oalhraga yang ada di kabupaten
Nagekeo. Berdasarkan profil inilan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Nagekeo akan merumuskan bentuk-bentuk intervensi yang akan dilakukan
daalam rangka pembangunan sektor pemuda dan olahraga di kabupaten
Nagekeo.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan kemampuan
pembiayaan yang ada menyebabkan keterbatasan cakupan program
pendataan ini dimana dari 113 desa yang ada di Kabupaten Nagekeo baru
50 desa yang menjadi sasaran pendataan. Namun demikian hal tersebut
tidak akan mengurangi kesungguhan dan komitmen kami dalam
menjalankan kewajiban pembangunan bidang pemuda dan olehraga di
seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Nagekeo.
Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang teah
ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini. Kami juga mohon
massf yang sebesar-besarnya manakala dalam penyusunan dokumen ini
terdapat kekurangannya.
Tim Penyusun
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................ i
Daftar Isi .......................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................... 4
1.3. Sasaran .............................................................................. 4
1.4. Dasar Hukum .................................................................... 5
1.5. Manfaat ............................................................................. 6
1.6. Sistematika Penyajian ........................................................ 6
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI..............................................9
2.1. Kerangka Pikir .................................................................... 9
2.2. Kerangka Konsep.............................................................. 12
2.3. Metodologi ....................................................................... 14
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH ...........................17
3.1. Kondisi Fisik dan Sumber Daya Alam ............................... 17
3.2. Kependudukan ................................................................. 21
3.3. Potensi Pengembangan Wilayah ....................................... 24
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
iii
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN.......................................................30
4.1. Data Kuantitas ................................................................ 31
4.2. Potensi Kepeloporan.......................................................... 35
4.3. Kewirausahaan Pemuda ................................................... 39
4.4. Kelembagaan ................................................................... 40
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN...................................................48
5.1. Komponen Sport Development Index .................................. 48
5.2. Komponen Prestasi ........................................................... 54
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................67
6.1. Kesimpulan....................................................................... 67
6.2. Rekomendasi .................................................................... 69
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang ditandatangani
oleh 189 Kepala Negara termasuk Indonesia pada bulan September 2000 di
markas PBB New York, menetapkan 8 sasaran yang harus dicapai dengan
18 target yang dimonitor melalui 48 indikator. Dari ke 8 sasaran tersebut 6
diantaranya terkait langsung dengan 15 bidang pembangunan kepemudaan
seperti pendidikan dasar, penurunan angka kematian anak,
penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan kemitraan global. Disisi lain
pembangunan kepemudaan menempati peringkat strategis diantara isu
pembangunan dalam The Asian-African Workshop on Women and Youth
dalam kerangka KTT Asia-Afrika, peringatan 50 tahun Konperensi Asia-
Afrika yang berlangsung di Jakarta dan Bandung, serta “Asia Pacific” pada
tanggal 3-5 Agustus 2005.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 1 PENDAHULUAN 2
Demikian pula pembangunan olahraga adalah salah satu instrumen
pentining dalam pembangunan masyarakat. Salah satu karakteristik
makhluk hidup di dunia ini, termasuk manusia adalah melakukan gerakan.
Antara manusia dan aktivitas fisik merupakan dua hal yang sulit atau
tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat bahwa sejak manusia pada
jaman primitif hingga jaman moderen, aktivitas fisik atau gerak selalu
melekat dalam kehidupan sehari-harinya. Berarti aktivitas fisik selalu
dibutuhkan manusia. Neilson (1978: 3) mengemukakan bahwa manusia
berubah sangat sedikit selama 50.000 tahun yang berkaitan dengan
organi¬sasi tentang struktur dan fungsi yang dibawa sejak lahir. Dengan
demikian, dapat dikemukakan bahwa perubahan utama bukan pada
manusianya, melainkan pada kebutuhan dan kemampuan untuk
menyesuaikan dengan perubahan-perubahan besar di dalam ling¬kungan
alam dan lingkungan buatan manusia. Manusia berusaha memodifikasi
lingkungannya dengan mencoba-coba, eksplorasi dan dengan eksploitasi.
Pada perkembangannya, olahraga merupakan bagian dari peradaban
dimana perkembangan olahraga berdampak pada peradaban manusia
seperti teknologi, politik, sosial dan budaya.
Melihat betapa pentingnya posisi pembangunan kepemudaan dan
olahraga dalam pembentukan kualitas manusia, sudah selayaknya proses
pembangunan memberi porsi yang cukup bagi pembangunan pemuda dan
olahraga. Namun demikian, dalam kontes pemerintahan daerah selama ini
porsi pembangunan kepemudaan dan olahraga belum mendapatkan porsi
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 1 PENDAHULUAN 3
yang sepantasnya. Hal ini dapat diukur dari besaran program pemerintah
secara umum yan berkait langsung dengan sektor kepemudaan dan
keolahragaan yang belum begitu memadai. Namun demikian dengan
paradigma baru otonomi daerah yang diatur dalam Undang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang pemerinrah Daerah sektor pemuda dan olahraga
ditetapkan menjadi salah satu urusan wajib bagi daerah. Hal ini tentunya
merupakan angin segar yang dapat diharapkan akan mendorong laju
percepatan pembangunan sektor kepemudaan dan keolahragaan.
Dalam upaya memenuhi kewajiban perundang-undangan yang
mengamanatkan pembangunan pemuda dan olahraga sebagai urusan wajib
pemerintah daerah, maka diperlukan adanya langkah-langkah
pembangunan yang baik menyangkut perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi guna mendapatkan kemajuan dari waktu ke
waktu. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang sistematis dan
tepat sasaran diharapkan akan melahirkan output maksimal bagi
pengembangan sektor pemuda dan olahraga di Kabupaten Nagekeo. Dalam
upaya itulah maka diperlukan adanya pemetaan kondisi awal sektor
pemuda dan olahraga maka perlu disusun sebuah dokumen yang
memberikan gambaran nyata kondisi sektor kepemudaan dan keolahragaan
sebagai bahan bagi perumusan kebijakan dimasa mendatang. Untuk itu
Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo menyusun sebuah
dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo”.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Nagekeo” ini adalah :
1. Memberikan gambaran nyata kondisi pembangunan sektor
pemuda dan olahraga saat ini di Kabupaten Nagekeo.
2. Melakukan kompilasi data sektor pemuda dan olahraga
disesuaikan dengan instrumen pengukuran keberhasilan
pembangunan dibidang pemuda dan olahraga.
3. Menyajikan potensi pembangunan sektor pemuda dan olahraga
yang dapat dikembangkan melalui intervensi program
pembangunan.
Dari maksud –maksud diatas ingin diperoleh tujuan- tujuan sebagai
berikut :
1. Tersedianya gambaran capaian pembangunan bidang pemuda
dan olahraga yang tersaji secara terukur dan akurat.
2. Terlaksananya evaluasi dan perencanaan pembangunan bidang
pemuda dan olahraga yang dilakukan berdasarkan data potensi
yang ada.
1.3. Sasaran
Sasaran-saran yang ingin ditempuh dalam rangka pencapaian tujuan
penyusunan dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Nagekeo” ini adalah :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 1 PENDAHULUAN 5
1. Tersedianya instrumen penghitungan capaian pembangunan
bidang pemuda dan olahraga.
2. Tersedianya bahan evaluasi dan perencanaan pembangunan bagi
Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo.
1.4. Dasar Hukum
Aturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi
penyusunan dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Nagekeo” ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 148,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067);
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4535);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011
Tentang Pengembangan Kewirausahaan Dan Kepeloporan
Pemuda, Serta Penyediaan Prasarana Dan Sarana Kepemudaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 87,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Penyelenggaraan Keolahragaan (Lembaran Negara
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 1 PENDAHULUAN 6
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 35, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4702);
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2017
Tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan
Pelayanan Kepemudaan (Lembaran Negara Nomor 163 Tahun
2017);
1.5. Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dari penyusunan dokumen “Profil
Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo” ini adalah:
1. Sebagai bahan publikasi dan dokumentasi potensi dan kondisi
pembangunan bidang kepemudaan dan keolaheagaan di
Kabupaten Nagekeo.
2. Sebagai bahan analisa dalam penyusunan rencana
pembangunan dan penganggaran daerah dibidang kepemudaan
dan keolahragaan di Kabupaten Nagekeo.
3. Sebagai data awal dalam rangka penyusunan database profil
pelayanan bidang kepemudaan dan keolahragaan yang disusun
dan diperbaharui secara berkelanjutan.
1.6. Sistematika Penyajian
Dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo”
ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 1 PENDAHULUAN 7
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan pekerjaan, sasaran
dan aspek-aspek yang akan direncanakan dalam dokumen ini.
BAB II KONSEP DAN METODOLOGI
Bab ini menguraikan tentang pendekatan dan metodologi yang akan
digunakan dalam Penyusunan “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Nagekeo”.
BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum kondisi wilayah
pendataan yaitu Kabupaten Nagekeo. Dalam bab ini diuraikan mengenai
kondisi geografis, demografis dan kondisi sosial kemasyarakatan wilayah
pendataan.
BAB IV DATA KEPEMUDAAN
Dalam bab ini ditampilkan data tentang kepemudaan yang ada di
Kabupaten Nagekeo meliputi data kuantitas, data persebaran dan data
berdasarkan golongan usia maupun biologis. Dalam bab ini juga
disajikan data potensi kepeloporan dan kewirausahaan pemuda di
Kabupaten Nagekeo.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 1 PENDAHULUAN 8
BAB V DATA KEOLAHRAGAAN
Dalam bab ini disajikan tentang data keolahragaan yang ada di
Kabupaten Nagekeo. Dalam bab ini diuraikan mengenai ketersediaaan
ruang terbuka, sumberdaya olahraga, data partisipasi olahraga dan
kelembagaan olahraga.
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan-kesimpulan penting yang dapat
diambil dari proses pendataan potensi pemuda dan olahraga Kabupaten
Nagekeo 2017. Dalam bab ini juga akan diuraikan beberapa rekomendasi yang
disarankan dalam rangka perumusan kebijakan pembangunan bidang pemuda
dan olahraga di Kabupaten Nagekeo.
BAB 2
KONSEP DAN METODOLOGI
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 9
BAB 2
KONSEP
DAN METODOLOGI
2.1. KERANGKA PIKIR
Menurut (Osborne and Gaebler:1992)1 apapun yang dapat diukur
atau terukur, biasanya dapat diselesaikan dengan baik. Apabila capaian
atau hasil dapat diukur maka kita akan dapat memastikan apakah yang
kita laksanakan (Kebijakan/program/kegiatan/strategi) berhasil atau gagal
begitu pula sebaliknya berhasil atau gagalnya suatu proses pembangunan
tidak dapat diketahui secara pasti manakala tidak memiliki ukura yang
jelas. Hal ini mengandung konsekwensi bahwa dalam setiap penyusunan
program kegiatan pembangunan diperlukan adannya sebuah parameter
yang terukur sehingga keberhasilan capaian kegiatan pembangunan dapat
dengan mudah diketahui secara fair. Oleh karena itu, guna memastikan
1 Osborne, David & Ted Gaebler, (1992), Reinventing Government How the Entrepreneurial.
Spirit Is Transforming the Public sector, A Plume Book, 1992
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 10
ukuran kinerja yang digunakan benar-benar solid dan dapat
dipertanggungjawabkan, maka diperlukan suatu alat bantu untuk
memetakan pola pikir awal hingga ekspektasi capaian beserta ukuran-
ukurannnya. Dari pola pikir ini kemudian memunculkan tuntutan adanya
indikator kinerja dalam pembangunan di semua sektor.
Dalam konteks pembangunan sektor pemuda dan olahraga perlu
ditentukan indikator-indikator kinerja yang dapat mengukur secara pasti
tingkat keberhasilan pembangunan sektor ini di suatu daerah. Mengacu
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang
Tatacara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah Pasal 19 ayat (1)
salah satu aspek penting dalam penilaian kinerja adalah keselarasan antara
kebijakan pemerintah dengan kebijakan Pemerintah Daerah2. Oleh karena
itu dalam penyusunan indikator kinerja program kepemudaan dan
keolahragaan daerah diperlukan penyelarasan dengan indikator kinerja
Kementrian Pemuda dan Olahraga agar indikator pembangunan daerah
yang dirumuskan dapat memenuhi azaz keselarasan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 186 Tahun 2015 Tentang Indikator
Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015-20193
2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
3 Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Nomor 0186 Tahun
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 11
dapat diketahui bahwa indikator penting dalam pembangunan dibidang
kepemudaan adalah kepeloporan dan kewirausahaan. Sedangkan indikator
pembangunan dibidang keolahragaan adalah pencapaian Sport Development
Index (SDI) dan capaian prestasi dalam event olahraga tingkat regional. Oleh
karenanya indikator kinerja Pemerintah Kabupaten dalam bidang
kepemudaan dan keolahragaan hendaknya selaras dengan indikator –
indikator tersebut.
Dalam rangka penentuan tingkat capaian indikator dan sub
indikator pembangunan maka diperlukan adanya gambaran atas kondisi
awal pencapaian indikator atau sub indikator tersebut. Kondisi awal
berguna bagi penetapan capaian dan proyeksi yang akan menjadi acuan
evaluasi kinerja. Untuk itu diperlukan adanya proses pengumpulan data
baik data prmer maupun data sekunder yang berkaitan dengan indikator
kinerja tersebut. Data awal tersebut akan menjadi bahan analisa untuk
penentuan kondisi capaian saat ini dan proyeksi capaian untuk kurun
waktu periode dokumen perencanaan.
Mendasar pada Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan
olahraga tersebut maka data – data yang diperlukan meliputi
potensi/bakat personal pemuda, keahlian khusus yang dapat
dikembangkan dan potensi kewirausahaan pemuda. Disamping itu juga
diperlukan adanya data tentang potensi keorganisasian pemuda mengingat
2015 Tentang Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015-
2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 957).
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 12
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) adalah mitra strategis
pemerintah dalam rangka pembangunan kepemudaan.
Adapun dalam kaitannya dengan indikator pembangunan bidang
keolahragaan data yang diperlukan adalah data pendukung penghitungan
SDI dan data pendukung olahraga prestasi. Data pendukung penghitungan
SDI meliputi data ruang terbuka, data partisipasi olahraga, data
sumberdaya manusia keolahragaan dan data kebugaran masyarakat.
Adapun data penunjang olahraga prestasi meliputi kelembagaan, sarana
dan prasarana, kompetisi, perwasitan, kepelatihan dan lain sebagainya.
2.2. KERANGKA KONSEP
Konsep penyusunan profil potensi pemuda dan olahraga Kabupaten
Nagekeo mendasar pada skenario penyusunan indikator kinerja Dinas
Pemuda dan Olahraga yang akan dituangkan dalam dokumen Rencana
Strategis (Renstra). Dalam upaya menyediakan data awal bagi penyusunan
indikator kinerja OPD, profil yang disusun berisikan tentang data-data
yang diperlukan dalam perumusan dan perhitungan proyeksi indikator
kinerja. Adapun data-data yang diperlukan dalam rangka perumusan dan
perhitungan proyeksi pembangunan bidang pemuda dan olahraga tersebut
antara lain:
1. Data dasar meliputi jumlah/kuantitas penduduk yang berusia
pemuda sebagaimana diatur dalam UU No. 40 tahun 2009
tentang kepemudaan. Data kuantitas ini diperlukan karena
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 13
menjadi dasar penghitugan bagi semua target dan kondisi
capaian indikator.
2. Data potensi meliputi potensi pemuda berkemampuan khusus
dan pemuda yang memiliki sertifikat keahlian. Data ini
diperlukan guna mengukur potensi pembentukan pemuda
pelopor sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai pemuda
pelopor nasional.
3. Data kewirausahaan meliputi pemuda yang memiliki usaha
mandiri di berbagai sektor. Data ini diperlukan dalam rangka
menyusun proyeksi pengembangan wira usaha muda.
4. Data kelembagaan meliputi data organisasi kemasyarakatan
pemuda. Data ini diperlukan dalam rangka mengukur potensi
kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka
meaksanakan pembangunan bidang kepemudaan.
5. Data komponen penghitungan Sport Development Index (SDI)
meliputi :
a. Ruang Terbuka
b. Sumberdaya Manusia Olahraga
c. Partisipasi Olahraga
d. Kebugaran Masyarakat
6. Data komponen olahraga prestasi sebagaimana Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan
keolahragaan meliputi :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 14
a. Pelatih
b. Wasit
c. Atlet
d. Klub
e. Sarana dan prasarana
f. Kompetisi
g. Prestasi
2.3. METODOLOGI
Dalam Penyusunan “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Nagekeo” dilakukan tahapan – tahapan penyusunan dengan metodologi
pendekatan sebagai berikut :
1. Koleksi Data
Tahapan pertama yang dilakukan dalam “Profil Potensi Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Nagekeo” adalah koleksi data. Sumber data yang
akan digunakan dalam rangka penyusunan perhitungan ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer diambil dari hasil pendataan
lapangan yang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Nagekeo dengan mengambil sampling sebanyak 4 (empat) kecamatan.
Data survey merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk
kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa
tujuan lain seperti penyusunan Database. Data survey adalah cara
pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki satu per
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 15
satu. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil pengolahan survey
disebut sebagai data yang sebenarnya (true value)). Sedangkan data
sekunder adalah data yang diambil dari data yang telah tersedia dan
memiliki kekuatan hukum. Data berasal dari instansi pendataan yang
diakui oleh pemerintah dalam hal ini Badan Pusat Statistik (BPS).
2. Klarifikasi Data
Klarifikasi data dilakukan dalam rangka penyempurnaan data yang telah
tersedia untuk dapat memenuhi kelayakan quality control. Dengan
langkah klarifikasi ini maka data–data yang dirasa belum sempurna
dilakukan pelengkapan dan perbaikan berdasarkan hasili klarifikasi data
dengan pengelola data. Berdasarkan hasil klarifikasi ini maka data–data
yang adadikelompokkan berdasarkan tingkat kelengkapan dan
kesempurnaannya. Data–data tersebut selanjutnya akan disempurnakan
dan dilengkapi melalui pengolahan data.
3. Rekapitulasi Data
Data yang sudah terkumpul dan tervalidasi selanjutnya direkapitulasi
untuk mendapatkan perhitungan yang diperlukan. Penghitungan
dilakukan dengan rumus-rumus penghitungan indikator masing-masing
sub data. Rekapitulasi akan memunculkan hasil pencapaian untuk
beberapa indikator dan sub indikator. Namun demikian tidak seluruh
indikator atau sub indikator memiliki perhitungan pencapaian.
4. Penyajian Dokumen
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 16
Tahapan akhir dari proses pendataan adalah penyajian dokumen.
Langkah ini dilakukan dengan menyusun tata urutan tampilan dan
bentuk tampilan sehingga data yang ada lebih mudah untuk dipahami
dan dibaca.
BAB 3
GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 17
BAB 3
GAMBARAN UMUM
KONDISI WILAYAH
3.1. Kondisi Fisik dan Sumber Daya Alam
A. Letak Geografis dan Administratif
Kabupaten Nagekeo berada di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
tepatnya berada di Pulau Flores. Secara astronomis Kabupaten Nagekeo
terletak di antara 8˚26’ 00” - 8˚64’ 40” lintang selatan dan 121˚6’20” -
121˚32’ 00” bujur timur. terdiri dari 7 wilayah administrasi kecamatan dan
113 wilayah administrasi desa/kelurahan. Adapun batas administrasi
Kabupaten Nagekeo adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Laut Flores
 Sebelah Timur : Kabupaten Ende
 Sebelah Selatan : Laut Sawu
 Sebelah Barat : Kabupaten Ngada
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 18
Selengkapnya, jumlah dan luas wilayah administrasi Kabupaten Nagekeo
dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1
Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah Kecamatan
di Kabupaten Nagekeo
No. Nama Kecamatan JML Desa/
Kelurahan
Luas Wilayah (Km2)
Ha (%)
1. Mauponggo 21 10.252 7,42
2. Keo Tengah 16 6.562 4,63
3. Nangaroro 19 23.802 16,80
4. Boawae 27 32.542 22,97
5. Aesesa Selatan 7 7.100 5,01
6. Aesesa 18 43.229 30,51
7. Wolowae 5 18.209 12,85
Jumlah 113 141.696
Sumber: Nagekeo Dalam Angka 2017
B. Topografi
Topografi Kabupate Nagekeo secara umum berbukit-bukit dengan dataran
tersebar secara sporadis pada luasan sempit merupakan ciri topografi Kabupaten
Nagekeo. Kebanyakan permukaannya berbukit dan bergunung, dataran-dataran
sempit memanjang disekitar pantai diapit oleh dataran tinggi atau sistem
perbukitan. Dari segi biofisik, elevasi tanah di Kabupaten Nagekeo sangat
bervariasi dari ± 0 m s.d. 925 m dari permukaan laut (dpl), seperti terlihat pada
tabel di bawah ini. Elevasi yang dominan adalah kelas 0-250 m dpl yang
menempati areal sekitar 62.454,17 ha, atau sekitar 44,08% dari total area
kabupaten, selanjutnya elevasi 251- 500 m dpl dengan area sekitar 41.949,7 ha
atau setara 29,61% dari luas total Kabupaten Nagekeo. Sedangkan wilayah
Kabupaten Nagekeo yang berada pada elevasi 501- 750 m dpl luasnya 28.542,13
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 19
ha atau sekitar 20,14% dari total luas Kabupaten Nagekeo, dan yang berada di
elevasi >750 m dpl menempati luasan paling kecil yaitu 8.700 ha atau 6,18%.
C. Kelerengan
Berdasarkan tingkat kemiringan lahan, sebagian besar wilayah Kabupaten
Nagekeo mempunyai kemiringan lahan antara 160 - 600 yang mencakup 37,16%
dari total luas wilayah. Berdasarkan data dari BPS, luas wilayah berdasarkan
kemiringan lahan sebagai berikut:
a. Kemiringan 0 - 3˚ seluas 18.855 ha (13,37%)
b. Kemiringan 4 - 8˚ seluas 7.635 ha (5,41%)
c. Kemiringan 9 - 15˚ seluas 581 ha (4,12%)
d. Kemiringan 16 - 25˚ seluas 25.402 ha (37,16%)
e. Kemiringan 26 - 40˚ seluas 3.214 ha (25,68%)
f. Kemiringan 40 - 60˚ seluas 25.297 ha (17,94%)
g. Kemiringan > 60˚ seluas 711 ha (0,83%)
D. Geologi
Kabupaten Nagekeo termasuk daerah vulkanis muda. Klasifikasi tanah di
Kabupaten Nagekeo terdiri dari jenis tanah Mediteran, Latosol dan Aluvial. Bahan
galian C banyak ditemukan di Kabupaten Nagekeo. Hal ini dibuktikan dengan
hasil pemetaan semi mikro oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa
Tenggara Timur yang memperlihatkan biji besi di Kecamatan Aesesa, kadar
Ferum (Fe) sekitar 72%. Granit di Desa Nggolonio, Zeolit di Marapokot
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 20
(Kecamatan Aesesa) seluas 9,6 ha, Nangaroro 313 ha dan di Desa Totomala
(Kecamatan Wolowae) terdapat di daerah konservasi air, dengan potensi lestari
sekitar 266.721.653 m3. Bahan galian batu kapur, marmer di Desa Gerodhere
(Kecamatan Boawae) luas penyebaran belum teridentifikasi. Bahan galian pasir
batu di Kecamatan Aesesa jumlah sumberdaya 2.783.483 m3di Kecamatan
Boawae terdapat di Desa Wolopogo dan Desa Nageoga jumlahnya 191.908.817
m3, sirtu di Desa Ndora (Kecamatan Nangaroro) dengan luas 1 (satu) ha. Bahan
galian tanah liat terdapat di Kelurahan Danga (Kecamatan Aesesa) seluas 753,93
ha dengan ketebalan 1,5 m – 2 m dan Watuapi memiliki kandungan sebesar
17.648.547 ton.
E. Hidrologi
Daerah Aliran Sungai (DAS) Aesesa dengan areal seluas 118.074,29 ha
masuk dalam dua wilayah administrasi yaitu Kabupaten Nagekeo seluas 70.980,15
ha yang sebagian besar berada pada wilayah hilir dan Kabupaten Ngada seluas
47.094,14 ha yang sebagian besar berada pada wilayah hulu.Sub DAS Aesesa
terdiri dari Wae Woki, Wulabhara, Aelia-Nagerawe, Gako, Aemau, di antara sub
DAS tersebut, tiga sub DAS terletak di wilayah Kabupaten Nagekeo yaitu sub DAS
Aelia-Nagerawe, Gako, dan Aemau. Sungai Aesesa merupakan sungai utama dari
DAS Aesesa dengan debit ± 7 m³/detik pada musim hujan dan ± 3 m³/detik pada
musim kemarau. Beberapa sungai lain yaitu; Ae Bha, Lowo Lele, Natabhada
(Boawae); Ae Maunori (Keo Tengah), Lowo Redu (Aesesa Selatan); Sungai
Nangaroro, Nangemere, Ndetunura (Nangaroro), serta beberapa sungai lain yang
tersebar merata di setiap kecamatan. Terdapat juga 290 mata air yang tersebar di
setiap kecamatan di Kabupaten Nagekeo, dan diantaranya telah digunakan
masyarakat sebagai sumber air minum.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 21
F. Klimatologi
Secara umum Kabupaten Nagekeo beriklim tropis, dengan variasi suhu
dan penyinaran matahari efektif rata-rata 8 jam per hari. Musim hujan
berlangsung antara bulan Desember hingga Maret dan musim kemarau antara
bulan April hingga November. Kecamatan Boawae memiliki curah hujan terbesar
selama 3 (tiga) tahun terakhir tahun 2010 s/d 2012, yaitu lebih dari 2.500 mm
dan mencapai lebih dari 3.000 mm pada tahun 2012, disusul Kecamatan
Mauponggo yang memiliki curah hujan sebesar 2.008 mm pada tahun 2012.Curah
hujan Kecamatan Mauponggo, Keo Tengah, Boawae, Aesesa Selatan dan Wolowae
cenderung meningkat selama periode 2008 s/d 2012, sedangkan curah hujan di
Kecamatan Aesesa dan Kecamatan Nangaroro cenderung fluktuatif.
3.2. Kependudukan
A. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Kabupaten Nagekeo adalah 141.310 orang terdiri
dari 68.594 orang penduduk laki-laki dan 72.716 orang perempuan. Sex
Ratio penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan di Kabupaten
Nagekeo adalah 94,33. Jumlah penduduk terbanyak ada di Kecaatan
Boawae yaitu sebanyak 36.883 orag terdiri dari 18.025 orang laki-laki dan
18.808 orang perempuan. Sedangkan rasio penduduk tertinggi ada di
Kecamatan Aesesa dan Kecamatan Wolowae yaitu sebesar 97,69.
Selengkapnya rincian jumlah penduduk Kabu[aten Nagekeo berdasarkan
jenis kelamin menurut kecamatan dapat dilihat di tabel 3.2..
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 22
Tabel 3.2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Nagekeo Berdasarkan Jenis Kelamin
NO KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
RASIO
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1. Mauponggo 10.762 11.568 22.330 93,03
2. Keo Tengah 6.803 7.782 14.585 87,42
3. Nangaroro 8.750 9.901 18.651 88,37
4. Boawae 18.025 18.808 36.833 95,84
5. Aesesa Selatan 3.308 3.482 6.790 95,00
6. Aesesa 18.323 18.490 36.813 97,69
7. Wolowae 2.623 2.685 5.308 97,69
JUMLAH 68.594 72.716 141.310 94,33
B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Berdasarkan rentang usia, penduduk di Kabupaten Nagekeo
terdistribusi dalam beberapa golongan. Melihat jumlah penduduk
berdasarkan rentang usianya dapat digambarkan bahwa jumlah penduduk
di Kabupaten Nagekeo semakin meningkat mengingat jumlah penduduk
dalam rentang usia terendah jumlahnya paling tinggi dibandingkan jumlah
penduduk rentang usia tua. Sebaliknya penduduk dengan rentang usia
paling tua jumlah penduduknya paling sediit diantara golongan rentang
usia lainnya.
Berdasarkan rentang usianya, penduduk dengan rentang usia 0-4
tahun menempati jumlah tertinggi yaitu sebanyak 16.283 orang disusul
rentang usia 5-9 tahun dengan jumlah 15.486 orang. Sedangkan jumlah
terendah adalah rentang usia 70-74 tahun dengan jumlah 2.556 orang.
Selengkapnya data penduduk Kabupaten Nagekeo berdasarkan usia dapat
dilihat di tabel 3.3.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 23
Tabel 3.3.
Jumlah Penduduk Kabupaten Nagekeo Berdasarkan Usia
USIA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
0-4 8.305 7.978 16.283
5-9 7.795 7.691 15.486
10-14 8.171 7.630 15.801
15-19 6.900 6.274 13.174
20-24 4.349 4.272 8.621
25-29 4.094 4.861 8.955
30-34 4.443 5.220 9.663
35-39 4.103 5.216 9.319
40-44 3.867 4.903 8.770
45-49 3.345 4.334 7.679
50-54 3.388 3.894 7.282
55-59 2.914 3.241 6.155
60-64 2.506 2.471 4.977
65-69 1.703 1.704 3.407
70-74 1.226 1.330 2.556
75+ 1.485 1.697 3.182
JUMLAH 68.594 72.716 141.310
C. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kabupaten Nagekeo berada dibawah rata-rata
kepadatan penduduk propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagaimana
data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kepadatan penduduk di propinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah 109 jiwa/Km². Kepadatan penduduk di
Kabupaten Nagekeo pada tahun 2016 adalah 99,7 jiwa per Km² sehingga
masih berada dibawah rata-rata kepadatan penduduk NTT. Kecamatan
dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Keo tengah
dengan 222,3 jiwa per Km² sedangkan kepadatan terendah ada di
Kecamatan wolowae dengan 29,2 jiwa per Km².
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 24
Tabel 3.4.
Tabel Kepadatan penduduk Kabupaten Nagekeo
KECAMATAN
PROSENTASE
POPULASI
KEPADATAN
Maupunggo 15,80 217,8
Keo Tengah 10,32 222,3
Nangaroro 13,20 78,4
Boawae 26,07 113,2
Aesesa Selatan 4,80 95,6
Aesesa 26,05 85,2
Wolowae 3,76 29,2
Kabupaten 100,00 99,7
3.3. Potensi Pengembangan Wilayah
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah dengan berpedoman
RTRW Kabupaten Nagekeo dapat diidentifikasikan wilayah yang berpotensi
untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya adalah sebagai berikut:
1) Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan peruntukan pertanian di Kabupaten Nagekeo dibagi
menjadi empat kategori, yaitu:
a. Pertanian Tanaman Pangan
Pertanian lahan basah adalah lahan yang sepanjang tahun dapat
ditanami padi karena cukup air yang bersumber dari air irigasi.
Potensi kawasan persawahan tersebar di Kecamatan Boawae,
Kecamatan Aesesa, Kecamatan Aesesa Selatan, Kecamatan Wolowae
dan Kecamatan Nangaroro. Kawasan pertanian lahan basah di
Kabupaten Nagekeo dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan dan
potensinya di setiap wilayah kecamatan. Potensi pengembangan
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 25
jagung terdapat pada Kecamatan Aesesa, Aesesa Selatan, Wolowae,
Boawae, dan Nangaroro. Pengembangan kawasan pertanian lahan
basah diarahkan untuk meningkatkan peran, efisiensi, produktivitas
yang berkelanjutan, peluang ekstensifikasi, pemeliharan saluran
irigasi teknis dan peningkatan irigasi sederhana dalam skala wilayah.
b. Holtikultura
Sentra pengembangan kawasan hortikultura di Kabupaten Nagekeo
diarahkan di Kecamatan Aesesa Selatan, Boawae dan Mauponggo.
Setiap kecamatan akan dikembangkan dengan spesifikasi masing-
masing. Tanaman hortikultura yang cocok dikembangkan di
Kabupaten Nagekeo ini adalah kentang, bawang merah dan bawang
putih.
c. Perkebunan
Kawasan perkebunan di Kabupaten Nagekeo adalah 18.607,96 ha
atau sekitar 13,13% dari total luas wilayah Kabupaten Nagekeo yang
tersebar di semua kecamatan, dengan jenis tanaman bervariasi
tergantung dari topografi dan iklim masing-masing wilayah. Komoditi
perkebunan utama adalah kelapa, kopi, kemiri, cengkeh, jambu
mente, vanili, lada, dan pala yang tersebar di semua wilayah
kecamatan Kabupaten Nagekeo.
d. Peternakan
Berdasarkan topografi dan curah hujan kawasan peruntukan
peternakan ternak besar dan kecil tersebar di Kecamatan Aesesa,
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 26
Aesesa Selatan, Wolowae, Boawae dan Kecamatan Nangaroro dengan
luas kurang lebih 18.000 ha. Pengembangan komoditas ternak dapat
berfungsi sebagai lokomotif penggerak pertumbuhan dan
perkembangan di bidang peternakan.
2) Kawasan Peruntukan Perikanan
Wilayah Kabupaten Nagekeo yang berpotensi sebagai kawasan
Minapolitan, yang meliputi Desa Anakoli, Desa Nangadhero, Desa
Marapokot, Kelurahan Nangaroro, dan Kelurahan Mauponggo. Potensi
perikanan dibagi menjadi dua yaitu perikanan tangkap dan perikanan
budidaya. Perikanan tangkap atau perikanan laut memiliki potensi
pengembangan sebagai berikut:
a. Pengembangan pelabuhan perikanan Aewoe di Kecamatan
Mauponggo;
b. Pengembangan kawasan perikanan pesisir selatan; Kecamatan
Nangaroro dan Kecamatan Mauponggo;
c. Pengembangan kawasan perikanan pesisir utara; Desa
Nangadhero (Kecamatan Aesesa) dan kawasan pesisir Kaburea
(Kecamatan Wolowae);
d. Pengembangan TPI di Marapokot di Kecamatan Aesesa; dan e.
Pengolahan hasil ikan di Marapokot Kecamatan Aesesa.
3) Kawasan Peruntukan Pertambangan
Potensi pertambangan di Kabupaten Nagekeo belum diekplorasi
secara maksimal. Selain bahan galian C yang telah dilakukan
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 27
pemetaan semi mikro oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
NTT, di wilayah ini terdapat bahan-bahan tambang yang meliputi
berbagai tambang mineral di Kabupaten Nagekeo berupa bahan
galian batu besi, yang terdapat di Desa Nggolonio, Kecamatan Aesesa
dengan luas 100 ha; bahan galian emas, tembaga dan mangan
terdapat di Desa Nggolonio, Desa Tengatiba, Kecamatan Aesesa
Selatan. Bahan galian gipsum di Ratedao Desa Tendatoto, Kecamatan
Wolowae. Untuk mendapat data yang lebih pasti tentang daya dukung
potensi bahan tambang tersebut masih perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut. Granit dan Zeolit di Desa Nggolonio dengan luasan 679
ha.
Kegiatan sektor pertambangan belum banyak berkembang,
usaha ini masih terbatas pada penggalian dan hasilnya lebih banyak
digunakan untuk sektor konstruksi. Pemakaian bahan galian
golongan C oleh sektor konstruksi lebih besar sehingga naik turunnya
output dari sektor ini mengikuti perkembangan sektor konstruksi.
4) Kawasan Peruntukan Industri
Industri yang telah berkembang adalah industri rumah tangga
(home industry). Kawasan industri yang dikembangkan yaitu industri
garam yang dipusatkan pada dua lokasi, yakni Desa Waekokak
Kecamatan Aesesa dan Desa Tendakinde Kecamatan Wolowae dengan
luas kurang lebih 2.000 ha.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 28
5) Kawasan Peruntukan Pariwisata
Potensi pengembangan pariwisata di Kabupaten Nagekeo
dikembangkan melalui pembentukan zona-zona wisata untuk
masing-masing jenis pariwisata.
a. Peruntukan Pariwisata Budaya
Peruntukan pariwisata budaya yang berpotensi dikembangkan yaitu :
1. Zona wisata Kota Mbay, meliputi; Perkampungan Tradisional
(Aesesa); Nanganumba, Towak, Boanio, Ola Lape, dan Lambo.
2. Zona wisata kawasan tengah, meliputi; situs Arkeologi
Olabula, napak tilas Kampung Boawae-Bekas Pusat Swapraja
Nagekeo, Perkampungan Tradisional (Boawae); Boawae,
Wolowea, Natameze, Nagemi, Gero, Natalea, dan Degho.
Perkampungan Tradisional (Nangaroro); Dongga Odo.
Perkampungan Tradisional (Aesesa Selatan); Rendu,
Tutubhada, Dadho Wawo, Wolo Wajo, dan atraksi tinju
tradisional (etu).
3. Zona wisata pesisir selatan, meliputi; Perkampungan
Tradisional (Mauponggo); Lejo, Sawu, Wulu, Muka, Wolosambi
dan Pau. Perkampungan Tradisional (Keo Tengah); Wuji,
Keliwatuwea, Wajo, dan Udiworowatu, serta atraksi Tradisional
Beghu.
b. Peruntukan Pariwisata Alam
Peruntukan pariwisata alam berpotensi dikembangkan pada :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 29
1. Zona wisata Kota Mbay, meliputi; sumber air panas Puta di
Kecamatan Aesesa, kawasan pantai Watundoa-Maropokot-
Nangadhero-Anakoli, dan penelusuran Gua Jepang;
2. Zona wisata kawasan tengah, meliputi; tracking dan hiking
Gunung Ebulobo,
3. Zona wisata pesisir selatan, meliputi; panorama alam Pantai
Ena Gera di Kecamatan Mauponggo, Pantai Batu.
c. Peruntukan Pariwisata Buatan
Peruntukan pariwisata buatan berpotensi dikembangkan di
Kabupaten Nagekeo pada:
1. Zona wisata Kota Mbay, meliputi; agrowisata pertanian Mbay,
dan Kawasan Bendungan Sutami.
2. Zona wisata pesisir selatan, meliputi; agrowisata perkebunan
di pesisir selatan Kabupaten Nagekeo.
BAB 4
DATA KEPEMUDAAN
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 30
BAB 4
DATA KEPEMUDAAN
Program Pendataan Potensi Kepemudaan Kabupaten Nagekeo Tahun
2017 dilaksanakan dengan mengambil sasaran 53 desa dari 113 desa yang
ada di Kabupaten Nagekeo. Pendataan tahap pertama ini menghasilkan
data potensi kepemudaan yang akan disempurnakan padata tahapan
pendataan berikutnya dengan mengambil sasaran desa-desa laian yang
belum terdata sehingga nantinya dapat dihasilkan data potensi yang
meliputi seluruh wilayah di Kabupaten nagekeo. Adapun gambaran hasil
pendataan di 53 desa yang telah dilaksanakan pada tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 31
4.1. DATA KUANTITAS
A. JUMLAH PENDUDUK USIA PEMUDA
Jumlah penduduk yang masuk dalam kriteria pemuda sebagaimana
diatur oleh UU No. 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan di 53 desa sasaran
pendataan adalah sebanyak 16.634 orang terdiri dari 8.367 orang laki-laki
dan 8.237 orang perempuan. Selengkapnya data kuantitas pemuda di
wilayah sasaran pendataan ada;ah sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Jumlah Penduduk usia 16-30 Tahun
Di Wilayah Sasaran Pendataan
No Namadesa Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Solo 110 61 171
2 Kalewae 39 32 71
3 Aemali 175 75 250
4 Aewoe 214 213 427
5 Alorawe 42 40 82
6 Bela 104 116 220
7 Dhawe 230 289 519
8 Dhereisa 180 190 370
9 Foco Lodorawe 98 103 201
10 Gero Dhere 70 80 150
11 Jawapogo 658 717 1.375
12 Kelewae 39 32 71
13 Kelimajo 303 368 671
14 Keliwatulewa 78 90 168
15 Kotagana 125 105 230
16 Labolewa 530 226 756
17 Lape 648 822 1.470
18 Legu Deru 183 153 336
19 Lodaola 57 25 82
20 Lokalaba 153 148 301
21 Maukeli 20 10 30
22 Mauponggo 131 149 280
23 Mbay Ii 201 166 367
24 Mulakoli 210 200 410
25 Nageoga 86 99 185
26 Nagesephadi 87 143 230
27 Natanage Timur 159 126 285
28 Natanage 356 349 705
29 Ngegedgawe 116 170 286
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 32
B. PENDIDIKAN
Ditinjau dati tingkat pendidikannya, pemuda di wilayah sasaran
pendataan masih memerlukan peningkatan tin gkat pendidikan. Dari
16.634 orang pemuda di wilayah sasaran, masih ada pemuda yang tidak
tamat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2.935 orang atau 17,64%. Jumlah
terbesar adalah tamatan SD sebanyak 4.873 orang atau 29,37% disusul
tamatan SLTA sebanyak 4.010 orang atau 24,11%. Sedangkan tamatan
SLTP adalah sebanyak 3.678 orang atau sebesar 22,11%. Pemuda yang
menempuh pendidikan tinggi belum begitu besar. Dari data yang ada
jumlah pemuda yang menamatkan pendidikan S1 sebanyak 1.133 orang
atau 6,81% sedangka jenjang S2 hanya 5 orang.
(1) (2) (3) (4) (5)
30 Olaia 85 94 179
31 Olakile 80 50 130
32 Raja Selatan 530 509 1.039
33 Raja Timur 318 319 637
34 Raja 130 106 236
35 Rigi 199 111 310
36 Rowa 31 37 68
37 Sawu 56 62 118
38 Selalejo Timur 147 165 312
39 Selalejo 57 59 116
40 Tedakisa 32 24 56
41 Tedamude 18 20 38
42 Ulologa 85 85 170
43 Weaau 122 132 254
44 Woewolo 162 194 356
45 Woloede 20 25 45
46 Wolokisa 68 120 188
47 Wololelu 75 95 170
48 Wolopogo 281 317 598
49 Wolotelu 97 80 177
50 Wolowea Barat 108 92 200
51 Wolowea Timur 86 82 168
52 Wolowea 136 146 282
53 Wuliwalo 55 33 88
JULMAH 8.367 8.237 16.634
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 33
Gambar 4.1.
Komposisi Pemuda Berdasarkan Tingkat Pendidikan
C. PEKERJAAN
Dari aspek pekerjaannya, pemuda di wilayah sasaran masih
memerlikan intervensi yang cukup besar dalam pembukaan lapangan kerja.
Berdasarkan data yang ada masih ada 3.024 orang atau setara 18%
pemuda yang tidak memiliki pekerjaan. Disamping itu kebanyakan pemuda
yang memiliki pekerjaan masih berprofesi sebagai pekerja lepas maupun
pekerja perusahaan. Pemuda yang memiliki pekerjaan tetap masih
terhitung sedikit yaitu 651 orang atau setara dengan 4% sebagai Pegawai
Negeri Sipil dan 444 orang atau setara dengan 3 % sebagai pegawai tetap di
perusahaan swasta. Jumlah pemuda yang menempuh jalur wiraswasta
masih relatif kecil yaitu sebanyak 1.965 orang atau setara dengan 12%.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 34
Tabel 4.2.
Komposisi Pemuda di Wilayah Sasaran Pendataan
Menurut Pekerjaannya
JENIS PEKERJAAN JUMLAH
Sekolah 5.961
Kuliah 1.561
Pegawai Negeri 651
Pegawai Tetap Perusahaan Swasta 444
Pekerja Perusahan Swasta 1.014
Pekerja Lepas 2.014
Wiraswasta 1.965
Tidak Bekerja 3.024
JUMLAH 16.634
Gambar 4.2.
Komposisi Prosesntase Pemuda di Wilayah Sasaran Pendataan
Menurut Pekerjaannya
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 35
4.2. POTENSI KEPELOPORAN
A. BAKAT
Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
Bakat juga diartikan sebagai kemampuan siswa untuk melakukan tugas
tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.
Dengan adanya pemetaan bakat maka pembinaan terhadap generasi muda
akan lebih optimal. Dengan mengekplorasi bakat generasi muda melalui
berbagai macam program pembinaan dan bimbingan maka akan tercipta
personil-personil handal yang akan dapat menjadi leader bagi generasi
muda lainnya di lingkungan masing-masing disamping juga mampu
menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat. Pembinaan generasi muda
sesuai dengan bakat yang dimilikinya diharapkan akan dapat mewujudkan
kepeloporan di lingkungan tempat mereka tinggal.
Dari hasil pendataan di 53 desa, teridentifikasi adanya pemuda-
pemudi yang memiliki bakat di berbagai bidang. Bakat yang ada pada
generasi muda di wilayah sasaran pendataan meliputi bakat olahraga, seni,
karya tuis dan penelitian. Cabang olahraga yang teridentifikasi diantaranya
Sepak Bola, Bola Volly dan Sepak Takraw. Adapun gambaran pemetaan
bakat generasi muda di wilayah sasaran pendataan dapat dilihat dalam
tabel 4.3.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 36
TABEL 4.3.
Pemetaan Bakat Generasi Muda
JENIS BAKAT JUMLAH
Sepak Bola 322
Bola Volly 343
Sepak Takraw 48
Kesenian 306
Karya Tulis 4
Penelitian 6
B. KEAHLIAN
Keahlian (skill) kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan
mental. Kompetensi keahlian mental atau kognitif meliputi pemikiran
analitis (memproses pengetahuan atau data, menentukan sebab dan
pengaruh, serta mengorganisasi data dan rencana) juga pemikiran
konseptual (pengenalan pola data yang kompleks)4. Keahlian yang dimiliki
oleh seseorang dibuktikan dengan sertifikat keahlian yang dimiliki.
Sertifikat keahlian merupakan pengakuan dari lembaga yang kompeten
dalam suatu bidang kepada seseorang yang telah dinyatakan memenuhi
standar-standar keahlian yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil pendataan di wilayah sasaran pendataan,
terdapat pemuda pemudi di Kabupaten Nagekeo yang telah memiliki
sertifikat keahlian khusus. Kepemilikan sertifikat keahlian ini tentunya
menjadi dasar dan argumen yang paling kuat bagi seseorang untuk
dinyatakan sebagai tenaga ahli. Berdasarkan hasil pendataan di wilayah
4 Prihadi, S. 2004. Kinerja, Aspek Pengukuran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 37
sasaran sertifikat keahlian yang dimiliki meliputi keahlian bidang
komputer, manajemen, mekanik, bahasa dan keahlian lainnya. Adapun
hasil pendataan terhadap kepemilikan sertifikat keahlian kerja pemuda di
wilayah sasaran pendataan adalah sebagai berikut :
TABEL 4.4.
Kepemilikan Sertifikat Keahlian Kerja
JENIS SERTIFIKAT JUMLAH
Komputer 265
Teknik 30
Mekanik 18
Manajemen 27
Pertanian 556
Bahasa 9
C. PRESTASI
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “presesatie” yang
kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” berarti hasil usaha.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 787)5, Prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb)”. Menurut
Winkel (1996:165)6, “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai”.
Pendapat yang lain, pengertian prestasi menurut Tabrani (1991:22)7
“Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu
dari satu kegiatan atau usaha”.
5 Alwi, Hasan dkk 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakata; Balai Pustaka
6 Winkel,W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta.:Grasindo
7 Rusyam, A. Tabrani. 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 38
Prestasi yang diperoleh oleh seseorang secara formal dapat
dibuktikan dengan piagam atau bentuk penghargaan tertulis lainnya yang
diperoleh dari suatu lembaga. Penghargaan tertulis memuat bentuk prestasi
dan tingkat capaian prestasi yang diperoleh oleh seseorang. Umumnya
piagam penghargaan diberikan kepada seseorang dalam suatu kejuaraan
dimana orang tersebut mendapatkan posisi tertentu dalam hasil kejuaraan
yang telah dilangsungkan.
Dari hasil pendataan di wilayah sasaran, ditemukan adanya pemuda
pemudi yang mendapatkan penghargaan atas prestasi yang telah
diperolehnya. Prestasi yang didapatkan tersebut meliputi prestasi kejuaraan
olahraga dan keagamaan. Gambaran hasil pendataan terhadap prestasi
yang didapatkan oleh pemuda pemudi di wilayah sasaran pendataan adalah
sebagai berikut :
TABEL 4.5.
Pemuda Pemudi Yang Memiliki Piagam Penghargaan
JENIS KEJUARAAN PENGHARGAAN
Seni 0
Karya Tulis 0
Olahraga 94
Penelitian 0
Keagamaan 2
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 39
4.3. KEWIRAUSAHAAN PEMUDA
Kuratko dan Hodgetts (2000) menyatakan bahwa wirausaha atau
entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang berarti
mengambil pekerjaan (to undertake). Konsepnya mengenai entrepreneur
sebagai berikut:
“The entrepreneur is one who undertake to organize, manage, and assume
the risks of a business.” Yang memiliki arti bahwa “Wirausahawan adalah
seorang yang berani mengorganisasikan, mengatur, menanggung resiko-
resiko yang terdapat dalam bisnis”. Konsep ini memberikan arti bahwa
kewirausa haan merupakan tindakan seseorang untuk membuat
organisasi, mengelolanya dan menentukan resiko sebuah bisnis. Dalam
konsep ini, resiko yang terjadi dalam sebuah bisnis diambil oleh orang yang
menjalankan bisnis tersebut. 8
Kewirausahaan pemuda adalah solusi bagi perkembangan
ketenagakerjaan di Indonesia dimana jumlah angkatan kerja yang semakin
hari semakin bertambah sehingga menuntut adanya perluasan lapangan
kerja yang mampu menampugnya. Kewirausahaan adalah solusi dimana
pemuda berusaha menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri tanpa
harus bergantung pada kesempatan pekerjaan dari phak lain. Dengan
adanya kewirausahaan pemuda maka diharapkan pemuda akan
berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan berdaya saing dalam
menghadapi tantangan kehidupan di era persaingan global ini.
8 Kuratko, D.F.and Hodgetts, R. M. (2000). Entreprenuership. Australia: Thompson.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 40
Berdasarkan hasil pendataan di wilayah sasaran pendataan,
ditemukan generasi muda yang memiliki kegiatan wira usaha di berbagai
sektor. Selengkapnya data kepemilikan usaha pemuda di wilayah sasaran
pendataan adalah sebagai berikut :
TABEL 4.6.
Kepemilikan Usaha Oleh Pemuda
BIDANG USAHA JUMLAH
Pertanian 3.018
Peternakan 546
Industri Kecil 272
Perdagangan 375
Jasa 755
Lainnya 11
4.4. KELEMBAGAAN
A. ORGANISASI PEMUDA TINGKAT DESA
Organisasi pemuda merupakan wahana berkumpul generasi muda
dalam rangka mengembangkan ekspresinya di berbagai bidang seperti
olahraga, seni, kemasyarakata dan kerohanian. Di tingkat desa terdapat
potensi organisasi pemuda yang bergerak di berbagai bidang. Berikut
adalah data organisasi kepemudaan ditingkat desa di wilayah sasaran
pendataan :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 41
TABEL 4.7.
Data Organisasi Pemuda Tingkat Desa
NO DESA ORGANISASI KETUA L P KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Solo OMK Emanuel Pesi 11 61 Olahraga
Usel Emanuel Pese 30 Sepak Bola
2 Aemali GEMA (Generasi Muda Aemali) Blasius Janga 72 39 Sepak Bola
Aemali FC Marianus Nawa 22 0 Sepak Takraw
Aemali FC Marianus Nawa 18 18 Sosial Kemasyarakatan
Aemali FC Marianus Nawa 8 8 Olahraga
Sanggar Kabi Lobo Gregorius Bu'dlaka 20 20 Sosial Kemasyarakatan
3 Aewoe OMK Maria F.Toyo 28 18 Bola Volly, Badminton, Kesenian
4 Alorawe Karang taruna Helena Bebe 42 40 Kesenian, Kerohanian, Kemasyarakatan
5 Bela OMK Erastus Nuwa 32 11 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
6 Dhawe OMK Elias B.Maxrin 24 36 Kerohanian, Kesenian
7 Dhereisa OMK Arnoldus Dhao 26 20 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
8 Foco Lodorawe Karang taruna Hoga Flora Nikolaus Rabu 19 0 Olahraga
Flora Arnoludus Lebe 25 9 Sosial Kemasyarakatan, Kerohanian
9 Gero Dhere Geo Meno Hironimus Kolo 70 80 Sepak Bola, Bola Volly
10 Jawapogo OMK Firmus Poy 115 36 Sepak Bola, Bola Volly
PERSEJA Oktan Reja 36 0 Kerohanian
11 Kelewae Dusa Petra Wilhelmus 22 0 Olahraga, Tri Hari OMK
AUSA Wilhelmus 9 0 Sosial Kemasyarakatan
OMK Wilhelmus Bulu 39 32 Sepak Bola
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 42
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
12 Kelimajo OMK Marselinus Ngasi 120 140 Sepak Takraw, Kerohanian,
Kemasyarakatan
13 Kotagana OMK Mateus Kengo 47 24 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
Dedidol Gabriel D.Josi 41 29 Sosial Kemasyarakatan, kesenian
Macan Timur Gabriel 22 0 Bola Volly
Putri Kotagana Adriana Bebe 0 9 Sepak Bola
Panca Nada Fransiscus Ua 5 3 Bola Volly
14 Labolewa OMK Don Bosko Sedo 80 70 Seni Budaya, Kerohanian, paduan suara
15 Lape Karang taruna Petrus N. Puso 822 648 Olahraga
Forum Lapo Bersatu Alexander Moka 822 648 Sosial Kemasyarakatan
To'o Jogho Lape Yohanes Oto 20 0 Sosial Kemasyarakatan
Persela Yosafat Monkabua 39 0 Sosial Kemasyarakatan
PBVL (Persatuan Bola Volly Lape) Emanuel Rabu 30 43 Sepak Bola
KelompoK Tarian Lapo Erni Bupu 15 15 Bola Volly
16 Lodaola OMK Virgilius Nuwa 57 25 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
17 Lokalaba OMK Sebastianus Gosa 24 26 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
18 Maukeli OMK Wilfridus Woghe 20 10 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
19 Mauponggo Karang Taruna Adrianus Ngela 9 0 Sosial Kemasyarakatan
PTS Adrianus Ngela 22 0 Simpan Pinjam
20 Mbay Ii OMK Hendrikus Kana Sepak Bola
Remaja Masjid
PERSENA NIA Edi Madhu 21
21 Mulakoli OMK Lusianus Tai Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
22 Nageoga OMK Alosyus Meo Doe 70 80 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
23 Nagesephadi OMK Sarilus Lado 87 143 Kerohanian
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 43
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Nagesapadhi Thomas Koy 22 0 Tri hari OMK
Nagesapadhi Magdalena Bhoju 10 10 Sepak Bola
24 Natanage OMK Laurensius Dhay 150 200 Tarian, Bola Volly
Putra Nage Thomas A.Jaga 50 0
25 Natanage Timur OMK Yanuarius Jawa 39 47 Paduan Suara
Natanage Timur Stefanus Kodo 9 0 Olahraga
Natanage Timur Maria Yasinta Bay 0 9 Kerohanian
26 Ngegedgawe OMK Evelianus Ngopoliba 115 100 Sepak bola
Persenge Blasius Bima 11 Tri hari OMK
Persenge Agustinus Kare 9 9 Sepak Bola
27 Olaia OMK Kristoforus Kota 70 60 Bola Volly
ARKIMAS Ferdinandus Lasa 17 10 Tri hari OMK
28 Olakile OMK Antunius A.Busa 80 50 Sepak Bola
Sanjus Olakile Wily Meze 16 9 Bola Volly
Lalu Lulo Charles Busu 6 6 Sepak Bola
29 Raja Selatan OMK Yohanes Ajo Ugha 30 22 Seni Budaya
PS Raja Selatan Yohanes Ajo Ugha 30 25 Tri hari OMK, Sepak Bola
30 Raja Timur OMK Adrianus Dhosa 20 30 Bola Volly, Kerohanian
Rapers Adrianus Dhosa 20 0 Sosial Kemasyarakatan
31 Rigi OMK Rofinus Dhani 111 88 Sepak Bola
32 Rowa OMK Kristianus Baghi 22 31 Sosial Kemasyarakatan
33 Sawu Karang Taruna Adrianus Ngela 9
PTS Adrianus Ngela 22 Simpan Pinjam
34 Selalejo OMK Yohanes Koba Sepak Bola
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 44
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Batalewa Yohanes Peu 30
Arema Severinus Nuga 25
35 Selalejo Timur OMK Turibius Bule 20 7 Sepak Bola
Karang Taruna Sakarias Pili 20 7 Sepak Bola
Persandho Wilhelmus Muwa 23 Musik
Batalewa Lejo Krispianus Goa 20 Musik
Band Ndahosale Wilhelmus Muwa 10 5
Benghu Lejo Wilhelmus Muwa 7 3 Sepak Bola
36 Tedakisa OMK Yohanes K.Jo 32 24 Olahraga
Cormelo FC Yohenes K.Jo 12 7 Bola Volly
PS Tedakisa Robertus Y.Gelu 16 Sepak Bola
37 Tedamude Karang Taruna Yohanes DB. Jogo 18 20
38 Ulologa OMK Altus Jou 35 24 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
GAUL (Gelora AnaK Ulologa) Altus Jou 12 10 Bola Volly
39 Weaau OMK Benediktus Dapa 122 132 Sosial Kemasyarakatan
40 Woewolo Karang Taruna Marianus Busa 64 74 Olahraga, kemasyarakatan
OMK Nikolas Felo 58 67 Kerohanian, Kesenian, Kemasyarakatan
41 Woloede OMK Bonefasius Meo 20 25 Kerohanian, Olahraga
42 Wolokisa OMK Fredikus M.Dona 22 23 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
OMK Anton Sawi 26 0
OMK Gresiana Goo 0 15 Bola Volly
43 Wololelu OMK Gaudensius Tay 15 19 Sepak Bola
SUGEL Gaudensius Tay 15 19 Bola Volly
44 Wolopogo OMK Ignasius Laki Waju 21 38 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 45
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
45 Wolotelu OMK Kiilian Y.Bhoko 39 62 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
46 Wolowea OMK Zakarias G.Tawa 119 106
Primevera Sakarias Abe 20 0 Bola Volly
Kiko Kanisius Aga 10 10 Olahraga
47 Wolowea Barat OMK Yohanes Nuga 18 12 Kesenian
48 Wolowea Timur Karang taruna Paskalis D.Podo 51 51 Sepak Bola
Woltim Marselinus Pili 6 6 Bola Volly
49 Wuliwalo Karang Taruna Egidius Babo 22 17
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 46
B. ORGANISASI PEMUDA TINGKAT KABUPATEN
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda merupakan wadah berkumpul
masyarakat usia muda yang diikat dengan suatu aturan resmi dan
keberadaannya disyahkan oleh pemerintah. Organisasi Kemasyarakatan
Pemuda di Indononesia berhimpun dalam wadah Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI). Di Kabupaten Nagekeo terdapat beberapa organisasi
kepemudaan, namun demikian organisasi yang terdata dalam pendataan
potensi kepemudaan 2017 ini baru 4 organisasi yaitu :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 47
TABEL 4.8.
Data Organisasi Kemasyarakatan Pemuda
No Nama Organisasi Alamat Organisasi Nama Ketua Nama Sekretaris Nama Bendahara
1 Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ) Jl. Aeramo - Nangadhero, Rt. 06, Aeramo, Kec. Aesesa Frederikus F.R.BA Hendrikus G. Dhalu Presila Eku Wea
2 Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Stella Maris Danga, Kel. Danga, Kec. Aesesa Martinus Goa Hendrikus Kama Lasarus Pati
3 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI ) ST. Petrus Jl. Soekarno Hatta, Kel. Lape, Kec. Aesesa Adrianus Dona
4 Remaja Mesjid Baiturahman Alorongga Jl. Danga Marapokot, Kel. Mbay I, Kec. Aesesa Muh. Fauzan Wattir Abdula Malik Uswatan Hasanah
BAB 5
DATA KEOLAHRAGAAN
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 48
BAB 5
DATA KEOLAHRAGAAN
5.1. KOMPONEN SPORT DEVELOPMENT INDEX
Sport Developmen Index (SDI) diharapkan akan dapat menentukan
tingkat kemajuan pembangunan olahraga pada suatu daerah, termasuk
bila dibandingkan dengan daerah lain. Seperti yang dikatakan oleh Ali
Maksum dkk (2004; 9)9 bahwa : SDI adalah gabungan yang mencerminkan
keberhasilan pembangunan olahraga yang berdasarkan empat dimensi
dasar yaitu, partisipasi, ruang terbuka, kebugaran, dan sumberdaya
manusia. Ali Maksum dkk (2004; 3) Menyatakan SDI merupakan
kebutuhan akan istrumen yang standar untuk menilai kemajuan
pembangunan olahraga semakin mendesak untuk dipenuhi seiring dengan
9 Maksum A, dkk, 2004. Panduan Pelaksanaan Pengkajian Sport Development Index (SDI),
Proyek Pengembangan dan keserasian kebijakan Olahraga Direktorat Jendral Olahraga
Departemen Pendidikan Nasional Kerjasama pusat studi Olahraga lembaga Pendidikan
UNESA, Jakarta.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 49
perubahan arah kebijakan pembangunan nasional dari sentralisasi menuju
desentralisasi. Dengan kewenangan yang dimiliki, daerah dapat
berkompetisi secara sehat dalam melaksanakan pembangunan
olahraganya. Dari pendapat ahli diatas bahwa SDI merupakan gabungan
yang menggambarkan keberhasilan pembangunan olahraga disuatu daerah
tertentu yang berdasarkan empat dimensi dasar yaitu; partisipasi, ruang
terbuka, kebugaran dan sumberdaya manusia.
A. RUANG TERBUKA
Ruang tebuka merujuk pada suatu tempat yang diperuntukkan bagi
kegiatan olahraga oleh sejumlah orang (masyarakat) dalam bentuk
bangunan dan /atau lahan. Bangunan dan lahan terbuka dapat berupa
lapangan olahraga yang standar ataupun tidak, yang tertutup (indoor)
maupun terbuka (outdoor), atau berupa lahan yang memang
diperuntukkan guna kegiatan berolahraga untuk masyarakat.Sedangkan
agarbisa dikatakan sebagai ruang terbuka, olahraga harus memenuhi
persyaratan antara lain sebagai berikut; (1) didesain untuk olahraga, (2)
digunakan untuk olahraga, (3) bisa diakses oleh masyarakat luas.10
Berdasarkan hasil pendataan di wilayah sasaran pendataan, data
ketersediaan ruang terbuka untuk berolahraga dapat dilihat pada tabel 5.1.
berikut ini :
10 Sumaryanto. 2005. Sport Development Index Sebagai Parameter Dalam Mengukur
Pembangunan Olahraga Indonesia. Yogyakarta
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 50
TABEL 5.1.
Data Ketersediaan Ruang Terbuka Olahraga
Nama Desa
Ukuran Lokasi Ukuran Lapangan
Kondisi
Panjang Lebar Luas Panjang Lebar Luas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Lapangan Bulu Tangkis
Natanage - 14 6 84 Rusak
Woewolo - - Baik
Lapangan Bola Basket
Natanage - 28 15 420 Baik
Lapangan Bola Volly
Solo 18 9 162 18 9 162 Rusak
Kelewae 25 15 375 18 6 108 Baik
Alorawe 20 20 400 18 9 162
Dhereisa 22 11 242 22 11 242 Rusak
Gero Dhere 15 15 225 - Rusak
Jawapogo 25 12 300 18 9 162
Kelewae 25 15 375 18 6 108 Baik
Kotagana 35 15 525 18 9 162
Lape 18 9 162 18 9 162
Legu Deru 21 19 399 18 9 162
Mulakoli 25 20 500 12 12 144
Natanage - 18 9 162 Baik
Ngegedgawe 15 12 180 -
Raja Selatan 18 9 162 - Rusak
Selalejo 30 50 1.500 15 12 180 Rusak
Tedakisa 20 11 220 18 9 162
Weaau 40 25 1.000 -
Woewolo - 18 9 162 Baik
Woloede 12 10 120 9 9 81
Wolokisa 25 14 350 18 9 162
Wololelu 15 12 180 10 8 80
Wolopogo 30 15 450 18 9 162
Wuliwalo 30 20 600 18 9 162
Lapangan Futsal
Raja Selatan 12 12 144 - Rusak
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 51
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Lapangan Sepak Bola
Kelewae 110 70 7.700 100 60 6.000 Baik
Solo 80 40 3.200 80 40 3.200 Kurang Baik
Aemali 100 50 5.000 -
Alorawe 150 150 22.500 110 90 9.900 Rusak
Dhereisa 190 120 22.800 190 120 22.800 Rusak
Gero Dhere 80 60 4.800 - Rusak
Jawapogo 90 75 6.750 80 65 5.200
Kelewae 110 70 7.700 100 60 6.000 Baik
Kelimajo 100 55 5.500 80 45 3.600
Kotagana 160 100 16.000 100 80 8.000
Lape 110 100 11.000 110 64 7.040
Mbay Ii 100 90 9.000 -
Mulakoli 120 100 12.000 100 80 8.000
Nageoga 70 60 4.200 -
Natanage 300 100 30.000 110 90 9.900 Baik
Ngegedgawe 90 75 6.750 -
Olaia 80 60 4.800 -
Raja Selatan 50 45 2.250 - Rusak
Raja 80 44 3.520 -
Selalejo Timur 110 90 9.900 90 80 7.200 Rusak
Selalejo 100 50 5.000 75 50 3.750 Rusak
Tedakisa 150 80 12.000 80 60 4.800
Weaau 100 90 9.000 -
Woewolo 125 100 12.500 110 80 8.800 Rusak
Wolokisa 150 100 15.000 100 60 6.000
Wolowea Timur 80 40 3.200 -
Wuliwalo 90 40 3.600 70 47 3.290
Lapangan Sepak Takraw
Kelewae 30 20 600 30 20 600 Baik
Kelewae 30 20 600 30 20 600 Baik
Natanage - 14 6 84 Rusak
B. SUMBERDAYA MANUSIA
Komunitas olahraga merupakan kumpulan SDM olahraga yang
dalam bahasa teknis Undang-undang Sistem Keolahragaa Nasional disebut
sebagai pelaku olahraga, yang meliputi:
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 52
1. Pengolahraga, yakni orang yang berolahraga dalam usaha
mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial;
2. Olahragawan, yakni pengolahraga yang mengikutipelatihan secara
teratur dan kejuaraan dengan penuh dedikasi untuk mencapai
prestasi;
3. Pembina olahraga, yakni orang yang memiliki minat dan pengetahuan
kepemimpinan, kemampuan managerial dan/atau pendanaan yang
didedikasikan untuk kepentingan pembinaan dan pengembangan
olahraga;
4. Tenaga Keolahragaan, yakni setiap orang yang memiliki kualifikasi
dan sertifikat kompetensi dalam bidang olahraga.
Sumber Daya Manusia (SDM) Keolahragaan yang dimaksudkan
berkaitan dengan jumlah pelatih/ instrukrur/ guru pendidikan jasmani
yang dimiliki oleh suatu kecamatan/ kabupaten/ kota/ provinsi, Indeks
SDM diukur berdasarkan rasio jumlah SDM Keolahragaan dengan jumlah
penduduk yang berusia di atas 7 tahun pada suatu kecamatan/
kabupaten/ kota/ provinsi.11
Berdasarkan hasil pendataan di wilayah sasaran pendataan, data
sumberdaya manusia olahraga yang ada di wilayah sasaran pendataan
adalah sebagai berikut :
11
Permana dan Sastaman. 2015. Tingkat Partisipasi Olahraga Dan Ketersediaan Sdm
Keolahragaan Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat Ditinjau Dari Sport Development
Index (SDI). Pontianak
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 53
TABEL 5.2.
Data sumber Daya Manusia Olahraga
KOMPONEN JUMLAH
Atlet anggota klub olahraga 155
Wasit/Juri bersertifikat 8
Pelatih bersertifikat 43
C. PARTISIPASI
Partisipasi masyarakat adalah sesuatu keterlibatan masyarakat
bukan hanya kepada proses pelaksanaan kegiatan saja, tetapi juga
melibatkan masyarakat dalam hal perencanaan dan pengembangan dari
pelaksanaan program tersebut, termasuk menikmati hasil dari pelaksanaan
program tersebut. Lebih lanjut secara sederhana partisipasi masyarakat
adalah keterlibatan seseorang (individu) atau sekelompok masyarakat
secara sukarela, dalam suatu kegiatan mulai dari proses perencanaan,
pelaksanaan kegiatan, sampai kepada proses pengembangan kegiatan atau
program tersebut.
Sejauh ini data partisipasi olahraga yang tersedia di Kabupaten
Nagekeo baru meliputi jumlah event olahraga/kompetisi yang diadakan
dan/atau diikuti. Data ini tentunya belum cukup untuk menggambarkan
tingkat partisipasi olahraga namun setidaknya merupakan data awal yang
akan dikembangkan lebih lengkap dan sempurna lagi dimasa yang akan
datang.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 54
TABEL 5.3.
Data Partisipasi Olahraga
KOMPONEN JUMLAH
Kompetisi tingkat kecamatan 34
Kompetisi tingkat kabupaten 14
Kompetisi tingkat propinsi yang diikuti 22
Kompetisi tingkat nasional yang dikuti 3
Jumlah Atlet yang Mengikuti kompetisi tingkat
propinsi/nasional
209
Pertandingan ujicoba antar kabupaten 17
D. KEBUGARAN
Salah satu komponen penghitung Indeks pembangunan Olahraga
adalah tingkat kebugaran masyarakat. Tingkat kebugaran ini dihitung
dengan metode Multi Stage Fitness (MSF) dengan mengambil sampling yang
proporsional di wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Nagekeo dalam hal
ini Dinas Pemuda dan Olahraga belum pernah melakukan kegiatan tersebut
karenanya data kebugaran masyarakat belum dapat disajikan.
5.2. KOMPONEN PRESTASI
A. PERKUMPULAN OLAHRAGA (KLUB)
Perkumpulan olahraga (klub) merupakan wadah bagi atlet untuk
berlatih dan mengembangkan kemampuannya dalam berolahraga.
Disamping itu klub merupakan identitas resmi bagi seorang olahragawan
dalam menjalankan profesinya sebagai atlet. Di Kabupaten Nagekeo hingga
saat ini terdapat 50 klub olahraga yang terdiri dari 3 cabang olahraga.
Adapun rincian klub olahraga di Kabupaten Nagekeo pada tahun 2017
adalah sebagai berikut :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 55
TABEL 5.4.
Data Klub Olahraga
CABANG OLAHRAGA
JUMLAH
KLUB
Sepak Bola 35
Taekwondo 0
Karate 0
Tarung Derajat 0
Bulu Tangkis 1
Bola Volly 14
JUMLAH 50
B. WASIT/JURI
Wasit/juri adalah komponen penting dalam penyelenggaraan
pertandingan olahraga. Keberadaan wasit/juri merupakan jaminan
pelaksanaan pertandingan akan sesuai dengan aturan main yang ada.
Ketersediaan wasit/juri mutlak dibutuhkan agar atlet terbiasa melakukan
permainan olahraga sesuai dengan aturan resmi sehingga pada saat
mengikuti kejuaraan tidak mengalami kesulitan menyesuaikan dengan
aturan yang ada. Di Kabupaten Nagekeo terdapat 43 orang tenaga
wasit/juri yang bersertifikat dengan rincian sebagai berikut :
TABEL 5.5.
Data Wasit.Juri Bersertifikat
CABANG OLAHRAGA
JUMLAH
WASIT/JURI
MENGIKUTI
PELATIHAN 2016
Sepak Bola 11 6
Taekwondo 2 2
Karate 0 0
Tarung Derajat 19 16
Bulu Tangkis 0 0
Bola Volly 0 0
JUMLAH 32 24
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 56
C. PELATIH
Pelatih/Coach adalah tenaga olahraga yang bertugas memberikan
pembinaan teknis kepada atlet dalam melakukan kegiatan olahraga.
Keberadaan pelatih merupakan instrumen penting dalam pengembangan
cabang olahraga. Keberadaan pelatih yang bersertifikat akan menjadi
jaminan peningkatan kualitas atlet untuk dapat bersaing dalam kancah
kejuaraan yang diikutinya. Keberadaan pelatih yang bersertifikat pelatih di
Kabupaten Nagekeo masih minim. Dari data yang diberikan oleh induk
cabang olahraga hanya ada 4 orang pelatih bersertifikat. Adapun rincian
data pelatih adalah sebagai berikut:
TABEL 5.6.
Data Pelatih Bersertifikat
CABANG OLAHRAGA
JUMLAH PELATIH
BERSERTIFIKAT
Sepak Bola 4
Taekwondo 0
Karate 0
Tarung Derajat 0
Bulu Tangkis 0
Bola Volly 0
JUMLAH 4
D. ATLET
Atlet adalah pelaku utama dari kegiatan olahraga. Penampilan
seorang atlet adalah rangkaian puncak dari seluruh tahaan pembinaan
olahraga yang melibatkan banyak pihak dan komponen. Seorang atlet
adalah pemain olahraga yan tercatat sebagai anggota perkumpulan
olahraga/klub yang bernaung resmi dibawah induk cabang olahraga.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 57
Adaoun data jeberadaan atlet di klub-klub olahraga di Kabupaten Nagekeo
adalah sebagai berikut:
TABEL 5.7.
Data Atlet Berdasarkan Usia
CABANG OLAHRAGA
JUMLAH ATLET BERDASARKA USIA
5-12 TAHUN 13-21 TAHUN DIATAS 21 TAHUN
Sepak Bola 0 10 25
Taekwondo 0 0 0
Karate 10 5 15
Tarung Derajat 22 16 7
Bulu Tangkis 0 0 0
Bola Volly 0 0 0
JUMLAH 32 31 47
E. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana diperlukan dalam rangka membentuk
seorang olahragawan yang tangguh dan berdayasaing. Seiring dengan
perkembangan zaman, perkembangan kebutuhan sarana dan prasarana
semakin meningkat mengikuti perkembangan global. Sarana dan prasarana
olahraga terdiri dari sarana dan prasaran pertandingan serta sarana dan
prasarana latihan. Sarana dan prasarana pertandingan diperlukan oleh
sebuah organisasi olahraga untuk menggelar kompetisi sedangkan sarana
dan prasarana latihan digunakan untuk membentuk kemampuan atlet agar
mampu bersaing dalam kompetisi. Data keberadaan sarana dan prasarana
olehraga di Kabupaten nagekeo adalah sebagai berikut:
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 58
TABEL 5.8.
Data Sarana dan Prasarana Olahraga
PERALATAN LATIHAN PERALATAN PERTANDINGAN PRASARANA
JENIS KEBUTUHAN KEPEMILIKAN JENIS KEBUTUHAN KEPEMILIKAN JENIS KEBUTUHAN KEPEMILIKAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
SEPAK BOLA
Jala Gawang 4 0 Papan Pergantian Pemain 2 0 Lapangan 3 2
Bola 10 0 Bench Pemain 2 0
Kon Latihan 1 0 Bendera Sudut 4 0
Bendera Wasit 2 0
Stop Watch 1 0
KARATE
Matras 1 0 Matras 1 0 Gedung 1 0
Dagi 10 0 Dagi 10 0
Alas Dada 10 0 Alas Dada 10 0
Sepatu Pertandingan 10 0 Sepatu Pertandingan 10 0
Samsak 12 0 Samsak 12 0
Face Masker, Alas lutut, Alas Tulang
kering 20 0
Face Masker, Alas lutut, Alas Tulang
kering 20 0
Pancing Bad 10 0 Pancing Bad 10 0
Hand Protector 4 0 Hand Protector 4 0
BULU TANGKIS
Raket 10 4 Raket 10 4 Gedung 1 0
Cock 1000 200 Cock 1000 200
Net 3 1 Net 3 0
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 59
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
BOLA VOLLY
Net 5 2 Net Standar Nasional 5 1 Lapangan 2 1
Bola 12 5 Lampu Sorot 6 1
Bola 12
Scor Table 2
Bendera Halim Garis 4
TAEKWONDO
Body Protector ( 0 - 1 - 2 - 3 - 4 - ) 10 1 Matras 100 0 Gedung 1 0
Target Doble 20 2 Target Doble 20 0
Matras Kelas 2 100 0
Body Protector Ukuran ( 0 - 1 - 2 - 3 -
4 ) 10 0
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 60
F. KOMPETISI
Kompetisi merupakan ajang bagi atlet untuk mengukur
perkembangan kemampuannya dibandingkan dengan atlet-atlet lainnya.
Roda kompetisi yang baik akan mengasah kemampuan atlet sekaligus
menjamin adanya evaluasi dan sirkulasi pembinaan secara berkelanjutan.
Kompetisi memiliki arti penting bagi pembinaan olahraga agar dapat secara
kontinyu meningkatkan kemampuannya. Data kompetisi olahraga yang ada
di Kabupaten Nagekeo tersaji pada tabel berikut ini:
TABEL 5.9.
Data Kompetisi
Caban Olahraga
Kompetisi
Tingkat
Kecamatan
Kompetisi
Tingkat
Kabupaten
Kompetisi
Tingkat
Propinsi
Atlet/Tim
mengikuti
Kompetisi
Propinsi/Nasional
Atlet/Tim Meraih
Kejuaraan
Propinsi/Nasional
Pertandingan
Ujicoba Antar
Kabupaten
Sepak Bola 2 1 0 22 0 5
Karate 0 0 0 0 0 0
Bulu tangkis 8 8 1 3 0 0
Bola Volly 1 2 0 12 0 5
Taekwondo 0 10 2 150 2 2
Tarungderajat 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 11 21 3 187 2 12
G. KELEMBAGAAN
Secara umum kelembagaan olahraga di Indonesia berada dibawah
naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). KONI merupakan
lembaga yang membawahi induk – induk cabang olahraga yang ada di
Indonesia. Di Kabupaten Nagekeo terdapat 6 induk cabang olahraga yang
terdiri dari :
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 61
ASOSIASI KABUPATEN (ASKAB)
PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA
Sekretariat : Jl. Jendral Soeharto ( Kompleks Kantor
DPC Partai Golkar ) Kelurahan Danga
Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo
Ketua : Kristianus Dua Wea, Sfil
Sekretaris : Kanisius Laking
Bendahara : Adiana Ahmad
Jumlah Pengurus Desa : 0
Jumlah Pengurus Kecamatan : 0
Jumlah Klub : 35
Jumlah Wasit : 4
Jumlah Pelatih : 11
Kompetisi Kecamatan : 6
Kompetisi Kabupaten : 2
Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 1
Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 0
Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 62
SHOTOKAI
( Shotokan - Karate - DO Indonesia )
Sekretariat : Paudo Rt/Rw. 13/06. Kel. Danga Kec.
Aesesa Kab. Nagekeo
Ketua : Paulinus Nuwa Feto S.IP
Sekretaris : Aris Sandy
Bendahara : M. Hilam Nari Pau
Jumlah Pengurus Desa : 0
Jumlah Pengurus Kecamatan : 0
Jumlah Klub : 0
Jumlah Wasit : 2
Jumlah Pelatih : 0
Kompetisi Kecamatan : 0
Kompetisi Kabupaten : 0
Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 0
Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 0
Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 63
PBSI
( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia)
Sekretariat : Jl. W.J. Lalamentik, Kel. Danga, Kec.
Aesesa, Kab. Nagekeo
Ketua : Sambu A. Ignatius
Sekretaris : Wenslaus Geru
Bendahara : Lidwina Woda
Jumlah Pengurus Desa : 0
Jumlah Pengurus Kecamatan : 0
Jumlah Klub : 1
Jumlah Wasit : 0
Jumlah Pelatih : 0
Kompetisi Kecamatan : 8
Kompetisi Kabupaten : 8
Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 8
Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 1
Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 64
PBVSI
( Persatuan Bola Volly Seluruh Indonesia)
Sekretariat : Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten
Nagekeo, Propinsi NTT
Ketua : Yosep Fernandes Amekae
Sekretaris : Paskalis Uwe
Bendahara : Aponaris Mora
Jumlah Pengurus Desa : 90
Jumlah Pengurus Kecamatan : 7
Jumlah Klub : 14
Jumlah Wasit : 19
Jumlah Pelatih : 0
Kompetisi Kecamatan : 14
Kompetisi Kabupaten : 1
Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 2
Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 0
Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 65
TI
( Tae Kwon Do Indonesia)
Sekretariat : Jl. Soekarno Hatta, Kel. Danga, Kec.
Aesesa, Kab. Nagekeo
Ketua : Shafar, SE
Sekretaris : Armin Dhae Wea
Bendahara : Fivianty Sine
Jumlah Pengurus Desa : 0
Jumlah Pengurus Kecamatan : 2
Jumlah Klub : 0
Jumlah Wasit : 0
Jumlah Pelatih : 0
Kompetisi Kecamatan : 0
Kompetisi Kabupaten : 0
Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 10
Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 2
Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 2
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 66
Keluarga Olahraga Tarung Derajat Indonesi
Sekretariat : Jl. Danga Mbay Kec. Aesesa, Kab.
Nagekeo
Ketua : Marselinus Ajo Bupu
Sekretaris : Emanuel Longa
Bendahara : Yustina Ie Jeloya
Jumlah Pengurus Desa : 0
Jumlah Pengurus Kecamatan : 0
Jumlah Klub : 0
Jumlah Wasit : 0
Jumlah Pelatih : 0
Kompetisi Kecamatan : 0
Kompetisi Kabupaten : 0
Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 0
Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 0
Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
BAB 6
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 67
BAB 6
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
6.1. KESIMPULAN
Sebagai sebuah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Dinas Pemuda dan Olahraga
berusaha keras untuk memulai tahapan-tahapan pembanunan bidang
pemuda dan olahraga berdasarkan kondisi nyata daerah dan berfokus pada
capaian kinerja yang selaras dengan pembangunan bidang pemuda dan
olahraga nasional. Sebagai langkah awal dari pentahapan itu maka kondisi
nyata sektor pemuda dan olahraga perlu dipotret secara obyektif agar
didapatkan gambaran yang jelas dan nyata mengenai potensi maupun
tantangannya. Berdasarkan telaah atas aturan erundang-undangan serta
dokumen perencanaan ditingkat nasional dibandingkan dengan kondisi
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 68
yang tergambar dari proses pendataan maka dapat diambil kesimpulan-
kesimpuln penting sebagai berikut:
1. Jumlah pemuda yang belum bekerja masih cukup besar
sementara dipihak lain kesadaran pemuda dalam berwirausaha
belum optimal.
2. Keahlian kerja yang dimiliki oleh pemuda di wilayah sasaran
masih didominasi oleh sektor pertanian. Adapun keahlian lain
seperti computer, bahasa asing dan ketrampilan masih kurang.
3. Kegiatan organisasi kepemudaan masih banyak bergerak di
kegiatan sosial kemasyarakatan, olahraga dan kesenian
sementara kegiatan wirausaha belum menjadi program prioritas.
4. Potensi olahraga Sepak Takraw di Kabupaten Nagekeo cukup
besar. Banyak pemuda yang terlibat dalam aktivitas olahraga ini
dan beberapa desa telah memiliki fasilitas. Namun demikian
pada aspek kelbagaan belum ada organisasi induk cabang
olahraga yang menaungi cabang olahraga Sepak Takraw.
5. Induk cabang olahraga belum bisa memerankan diri secara
optimal dalam pembentukan atlet berprestasi. Hal ini salah
satunya disebabkan masih kurangnya pelatih yang bersertiikat
serta masih kurangnya sarana dan prasarana latihan.
6. Indeks Pembangunan Olahraga (SDI) di Kabupaten Nagekeo
belum dapat disajikan secara pasti karena data kebugaran
masyarakat belum ada.
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 69
6.2. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan penting yang didapatkan dari
pendataan potensi kepemudaan dan keolahragaan Kabupaten Nagekeo
Tahun 2017 ini direkomendasikan eberapa hal sebagai berikut:
1. Diperlukan penguatan kegiatan kepemudaan yang dititikberatkan
pada pengembangan wira usaha pemuda. Program ini dapat
dilakukan dalam bentuk pelatihan ketrampilan, pemenuhan
standar kompetensi, akses permodalan maupun pembangunan
jaringan pemasaran.
2. Diperlukan adanya program pemerintah daerah tentang pelatihan
ketrampilan bagi generasi muda. Dengan adanya program
pelatihan ini diharapkan kompetensi kerja pemuda di nagekeo
dapat merata di semua sektor pekerjaan.
3. Diperlukan adanya komunikasi intensif antara Dinas Pemuda
dan olahraga Kabupaten Nagekeo dengan Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda yang ada dalam rangka menjalin
kerjasama kemitraan pembinaan pemuda.
4. Diperlukan inisiasi pembentukan Pengurus Daerah Persatuan
Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI) Kabupaten
Nagekeo.
5. Diperlukan adanya komunikasi dan perencanaan bersama antara
Dinas Pemuda dan Oalhraga dengan induk cabang olahraga
mengenai pemenuha fasilitas latihan dan fasilitas pertandingan
Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 70
guna memenuhi standar sarana dan prasarana menuju
pembentukan olahraga prestasi yang uat dan berdayasaing.
6. Dinas Pemuda dan Oalhraga perlu mengalokasika anggaran
untuk pelaksanaan test kebugaran melalui metode Multi Stage
Fitness. Program ini dapat pla dilaksanakan dengan bekerjasama
dengan Dians Kesehatan setempat.
7. Diperlukan kegiatan tersendiri dalam rangka penyusunan
Rencana Aksi Daerah Kepemudaan sebagaimana amanat dari
Perpres Nomor 66 Tahun 2017.
8. Diperlukan kegiatan tersendiri dalam rangka penyusunan
Masterplan Pembangunan Olahraga Kabupaten Nagekeo.
DAFTAR PUSTAKA
Osborne, David & Ted Gaebler, 1992, Reinventing Government How the
Entrepreneurial. Spirit Is Transforming the Public sector, A Plume Book,
1992
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2009, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Jakarta
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, 2016, Peraturan
Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Nomor
0186 Tahun 2015 Tentang Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda
dan Olahraga Tahun 2015-2019 Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 957. Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 2017, Nagekeo Dalam Angka 2017, 2017, Nagekeo
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar Logos Wacana Ilmu, 2001, Jakarta.
Prihadi, S. 2004. Kinerja, Aspek Pengukuran. PT. Gramedia Pustaka,
Jakarta.
Alwi, Hasan dkk 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka,
Jakata.
Winkel,W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Grasindo, Jakarta.
Rusyam, A. Tabrani. 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar
Mengajar.Remaja Rosdakarya, Bandung.
Maksum A, dkk, 2004. Panduan Pelaksanaan Pengkajian Sport Development
Index SDI, Proyek Pengembangan dan keserasian kebijakan Olahraga
Direktorat Jendral Olahraga Departemen Pendidikan Nasional Kerjasama
pusat studi Olahraga lembaga Pendidikan UNESA, Jakarta.
Sumaryanto. 2005. Sport Development Index Sebagai Parameter Dalam
Mengukur Pembangunan Olahraga Indonesia. Yogyakarta
Permana dan Sastaman. 2015. Tingkat Partisipasi Olahraga Dan
Ketersediaan Sdm Keolahragaan Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat
Ditinjau Dari Sport Development Index (SDI). Pontianak
Pemerintah Kabupaten Nagekeo
Dinas Pemuda dan Olahraga

More Related Content

What's hot

Gambaran Kasus ESA dan Tinjauan Reflektif Penanganan
Gambaran Kasus ESA dan Tinjauan Reflektif PenangananGambaran Kasus ESA dan Tinjauan Reflektif Penanganan
Gambaran Kasus ESA dan Tinjauan Reflektif PenangananECPAT Indonesia
 
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]IAIN syekh Nurjati Cirebon
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptxKebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptxPemkot prabumulih
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDadang Solihin
 
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan DaerahSistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan DaerahDadang Solihin
 
Implementasi pemberdayaan masyarakat
Implementasi pemberdayaan masyarakatImplementasi pemberdayaan masyarakat
Implementasi pemberdayaan masyarakatJacob Breemer
 
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi Digital
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi DigitalPercepatan Penyiapan SDM Teknologi Digital
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi DigitalTogar Simatupang
 
Peran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaPeran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaEdwar Fitri
 
Membangun Jejaring Kerja Efektif
Membangun Jejaring Kerja EfektifMembangun Jejaring Kerja Efektif
Membangun Jejaring Kerja EfektifTri Widodo W. UTOMO
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020TV Desa
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalDadang Solihin
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Ridho Fitrah Hyzkia
 
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran PemudaPeningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran PemudaLestari Moerdijat
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaDadang Solihin
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaAhsanul Minan
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
 
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desaPerlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desaAdelfios Andyka Fatra
 

What's hot (20)

Gambaran Kasus ESA dan Tinjauan Reflektif Penanganan
Gambaran Kasus ESA dan Tinjauan Reflektif PenangananGambaran Kasus ESA dan Tinjauan Reflektif Penanganan
Gambaran Kasus ESA dan Tinjauan Reflektif Penanganan
 
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptxKebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
 
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMNDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penyelarasan RPJMD-RPJMN
 
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan DaerahSistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
 
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
 
Implementasi pemberdayaan masyarakat
Implementasi pemberdayaan masyarakatImplementasi pemberdayaan masyarakat
Implementasi pemberdayaan masyarakat
 
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi Digital
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi DigitalPercepatan Penyiapan SDM Teknologi Digital
Percepatan Penyiapan SDM Teknologi Digital
 
Peran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaPeran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun Desa
 
Membangun Jejaring Kerja Efektif
Membangun Jejaring Kerja EfektifMembangun Jejaring Kerja Efektif
Membangun Jejaring Kerja Efektif
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran PemudaPeningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Peran Pemuda
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di IndonesiaTantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
Tantangan Penerapan e-Voting di Indonesia
 
Transformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas duniaTransformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas dunia
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desaPerlayanan terpadu pada pemerintahan desa
Perlayanan terpadu pada pemerintahan desa
 

Similar to PROFIL KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DAERAH

KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...guestc91ada
 
Profil gender kab. pakpak bharat thn 2017
Profil gender kab. pakpak bharat thn 2017Profil gender kab. pakpak bharat thn 2017
Profil gender kab. pakpak bharat thn 2017pandirambo900
 
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptxPaparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptxPiandPriam1
 
Renstra kemdikbud2015 2019
Renstra kemdikbud2015 2019Renstra kemdikbud2015 2019
Renstra kemdikbud2015 2019Cepitriatna
 
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Asistensi SAKIP 21 Juni 2021 Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Asistensi SAKIP 21 Juni 2021 Dinas Kepemudaan dan OlahragaAsistensi SAKIP 21 Juni 2021 Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Asistensi SAKIP 21 Juni 2021 Dinas Kepemudaan dan OlahragaDisporaProvkalsel
 
Panduan Wasit Renang.docx
Panduan Wasit Renang.docxPanduan Wasit Renang.docx
Panduan Wasit Renang.docxAgusismailPompo
 
Lap. Magang TTIO Kemenpora 2013
Lap. Magang TTIO Kemenpora 2013Lap. Magang TTIO Kemenpora 2013
Lap. Magang TTIO Kemenpora 2013Nasruddin Asnah
 
03 REVISI_PEDOMAN O2SN JENJANG SMA TAHUN 2023.pdf
03 REVISI_PEDOMAN O2SN JENJANG SMA TAHUN 2023.pdf03 REVISI_PEDOMAN O2SN JENJANG SMA TAHUN 2023.pdf
03 REVISI_PEDOMAN O2SN JENJANG SMA TAHUN 2023.pdfEdiSugiarto15
 
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017humasmesuji
 
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Sumarno Feriyal
 
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013Mellianae Merkusi
 
1c petunjuk teknis operasional (pto) pid tahun 2019
1c petunjuk teknis operasional (pto) pid tahun 20191c petunjuk teknis operasional (pto) pid tahun 2019
1c petunjuk teknis operasional (pto) pid tahun 2019LeonardusPaulus
 

Similar to PROFIL KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DAERAH (20)

KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
KAJIAN TERHADAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARA...
 
Profil gender kab. pakpak bharat thn 2017
Profil gender kab. pakpak bharat thn 2017Profil gender kab. pakpak bharat thn 2017
Profil gender kab. pakpak bharat thn 2017
 
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptxPaparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
 
Renstra kemdikbud2015 2019
Renstra kemdikbud2015 2019Renstra kemdikbud2015 2019
Renstra kemdikbud2015 2019
 
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
PROPOSAL BLK.doc
PROPOSAL BLK.docPROPOSAL BLK.doc
PROPOSAL BLK.doc
 
Ipm aceh timur 2012
Ipm aceh timur 2012Ipm aceh timur 2012
Ipm aceh timur 2012
 
Asistensi SAKIP 21 Juni 2021 Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Asistensi SAKIP 21 Juni 2021 Dinas Kepemudaan dan OlahragaAsistensi SAKIP 21 Juni 2021 Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Asistensi SAKIP 21 Juni 2021 Dinas Kepemudaan dan Olahraga
 
Renstra
RenstraRenstra
Renstra
 
Panduan Wasit Renang.docx
Panduan Wasit Renang.docxPanduan Wasit Renang.docx
Panduan Wasit Renang.docx
 
Lap. Magang TTIO Kemenpora 2013
Lap. Magang TTIO Kemenpora 2013Lap. Magang TTIO Kemenpora 2013
Lap. Magang TTIO Kemenpora 2013
 
03 REVISI_PEDOMAN O2SN JENJANG SMA TAHUN 2023.pdf
03 REVISI_PEDOMAN O2SN JENJANG SMA TAHUN 2023.pdf03 REVISI_PEDOMAN O2SN JENJANG SMA TAHUN 2023.pdf
03 REVISI_PEDOMAN O2SN JENJANG SMA TAHUN 2023.pdf
 
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kab. Mesuji Tahun 2012-2017
 
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
 
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
 
Buku juklak ksn
Buku juklak ksnBuku juklak ksn
Buku juklak ksn
 
JuknisPKW2017.pdf
JuknisPKW2017.pdfJuknisPKW2017.pdf
JuknisPKW2017.pdf
 
Abortion pills)" Dammam "( +919707899604) Get Cytotec
Abortion pills)" Dammam "(  +919707899604) Get CytotecAbortion pills)" Dammam "(  +919707899604) Get Cytotec
Abortion pills)" Dammam "( +919707899604) Get Cytotec
 
Pto pid 2019
Pto pid 2019Pto pid 2019
Pto pid 2019
 
1c petunjuk teknis operasional (pto) pid tahun 2019
1c petunjuk teknis operasional (pto) pid tahun 20191c petunjuk teknis operasional (pto) pid tahun 2019
1c petunjuk teknis operasional (pto) pid tahun 2019
 

Recently uploaded

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...ngrecopemdes
 

Recently uploaded (7)

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 

PROFIL KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DAERAH

  • 1. POTENSI PEMUDAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN NAGEKEO PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
  • 2. POTENSI PEMUDAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN NAGEKEO PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
  • 3.
  • 4. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo i KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmatNya kepada kita sehingga atas karuniaNya kami dapat menyelesaikan penyusunan “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2017” sebagai output dari kegiatan Pendataan Potensi Kepemudaan Tahun 2017. Dokumen ini merupakan gambaran awal kondisi nyata pemuda dan oalhraga yang ada di kabupaten Nagekeo. Berdasarkan profil inilan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo akan merumuskan bentuk-bentuk intervensi yang akan dilakukan daalam rangka pembangunan sektor pemuda dan olahraga di kabupaten Nagekeo. Kami menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan kemampuan pembiayaan yang ada menyebabkan keterbatasan cakupan program pendataan ini dimana dari 113 desa yang ada di Kabupaten Nagekeo baru 50 desa yang menjadi sasaran pendataan. Namun demikian hal tersebut tidak akan mengurangi kesungguhan dan komitmen kami dalam menjalankan kewajiban pembangunan bidang pemuda dan olehraga di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Nagekeo. Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang teah ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini. Kami juga mohon massf yang sebesar-besarnya manakala dalam penyusunan dokumen ini terdapat kekurangannya. Tim Penyusun
  • 5. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................ i Daftar Isi .......................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................1 1.1. Latar Belakang.................................................................... 1 1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................... 4 1.3. Sasaran .............................................................................. 4 1.4. Dasar Hukum .................................................................... 5 1.5. Manfaat ............................................................................. 6 1.6. Sistematika Penyajian ........................................................ 6 BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI..............................................9 2.1. Kerangka Pikir .................................................................... 9 2.2. Kerangka Konsep.............................................................. 12 2.3. Metodologi ....................................................................... 14 BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH ...........................17 3.1. Kondisi Fisik dan Sumber Daya Alam ............................... 17 3.2. Kependudukan ................................................................. 21 3.3. Potensi Pengembangan Wilayah ....................................... 24
  • 6. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo iii BAB 4 DATA KEPEMUDAAN.......................................................30 4.1. Data Kuantitas ................................................................ 31 4.2. Potensi Kepeloporan.......................................................... 35 4.3. Kewirausahaan Pemuda ................................................... 39 4.4. Kelembagaan ................................................................... 40 BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN...................................................48 5.1. Komponen Sport Development Index .................................. 48 5.2. Komponen Prestasi ........................................................... 54 BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................67 6.1. Kesimpulan....................................................................... 67 6.2. Rekomendasi .................................................................... 69 Daftar Pustaka
  • 8. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang ditandatangani oleh 189 Kepala Negara termasuk Indonesia pada bulan September 2000 di markas PBB New York, menetapkan 8 sasaran yang harus dicapai dengan 18 target yang dimonitor melalui 48 indikator. Dari ke 8 sasaran tersebut 6 diantaranya terkait langsung dengan 15 bidang pembangunan kepemudaan seperti pendidikan dasar, penurunan angka kematian anak, penanggulangan penyakit HIV/AIDS dan kemitraan global. Disisi lain pembangunan kepemudaan menempati peringkat strategis diantara isu pembangunan dalam The Asian-African Workshop on Women and Youth dalam kerangka KTT Asia-Afrika, peringatan 50 tahun Konperensi Asia- Afrika yang berlangsung di Jakarta dan Bandung, serta “Asia Pacific” pada tanggal 3-5 Agustus 2005.
  • 9. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 1 PENDAHULUAN 2 Demikian pula pembangunan olahraga adalah salah satu instrumen pentining dalam pembangunan masyarakat. Salah satu karakteristik makhluk hidup di dunia ini, termasuk manusia adalah melakukan gerakan. Antara manusia dan aktivitas fisik merupakan dua hal yang sulit atau tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat bahwa sejak manusia pada jaman primitif hingga jaman moderen, aktivitas fisik atau gerak selalu melekat dalam kehidupan sehari-harinya. Berarti aktivitas fisik selalu dibutuhkan manusia. Neilson (1978: 3) mengemukakan bahwa manusia berubah sangat sedikit selama 50.000 tahun yang berkaitan dengan organi¬sasi tentang struktur dan fungsi yang dibawa sejak lahir. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa perubahan utama bukan pada manusianya, melainkan pada kebutuhan dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan perubahan-perubahan besar di dalam ling¬kungan alam dan lingkungan buatan manusia. Manusia berusaha memodifikasi lingkungannya dengan mencoba-coba, eksplorasi dan dengan eksploitasi. Pada perkembangannya, olahraga merupakan bagian dari peradaban dimana perkembangan olahraga berdampak pada peradaban manusia seperti teknologi, politik, sosial dan budaya. Melihat betapa pentingnya posisi pembangunan kepemudaan dan olahraga dalam pembentukan kualitas manusia, sudah selayaknya proses pembangunan memberi porsi yang cukup bagi pembangunan pemuda dan olahraga. Namun demikian, dalam kontes pemerintahan daerah selama ini porsi pembangunan kepemudaan dan olahraga belum mendapatkan porsi
  • 10. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 1 PENDAHULUAN 3 yang sepantasnya. Hal ini dapat diukur dari besaran program pemerintah secara umum yan berkait langsung dengan sektor kepemudaan dan keolahragaan yang belum begitu memadai. Namun demikian dengan paradigma baru otonomi daerah yang diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerinrah Daerah sektor pemuda dan olahraga ditetapkan menjadi salah satu urusan wajib bagi daerah. Hal ini tentunya merupakan angin segar yang dapat diharapkan akan mendorong laju percepatan pembangunan sektor kepemudaan dan keolahragaan. Dalam upaya memenuhi kewajiban perundang-undangan yang mengamanatkan pembangunan pemuda dan olahraga sebagai urusan wajib pemerintah daerah, maka diperlukan adanya langkah-langkah pembangunan yang baik menyangkut perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi guna mendapatkan kemajuan dari waktu ke waktu. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang sistematis dan tepat sasaran diharapkan akan melahirkan output maksimal bagi pengembangan sektor pemuda dan olahraga di Kabupaten Nagekeo. Dalam upaya itulah maka diperlukan adanya pemetaan kondisi awal sektor pemuda dan olahraga maka perlu disusun sebuah dokumen yang memberikan gambaran nyata kondisi sektor kepemudaan dan keolahragaan sebagai bahan bagi perumusan kebijakan dimasa mendatang. Untuk itu Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo menyusun sebuah dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo”.
  • 11. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 1 PENDAHULUAN 4 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo” ini adalah : 1. Memberikan gambaran nyata kondisi pembangunan sektor pemuda dan olahraga saat ini di Kabupaten Nagekeo. 2. Melakukan kompilasi data sektor pemuda dan olahraga disesuaikan dengan instrumen pengukuran keberhasilan pembangunan dibidang pemuda dan olahraga. 3. Menyajikan potensi pembangunan sektor pemuda dan olahraga yang dapat dikembangkan melalui intervensi program pembangunan. Dari maksud –maksud diatas ingin diperoleh tujuan- tujuan sebagai berikut : 1. Tersedianya gambaran capaian pembangunan bidang pemuda dan olahraga yang tersaji secara terukur dan akurat. 2. Terlaksananya evaluasi dan perencanaan pembangunan bidang pemuda dan olahraga yang dilakukan berdasarkan data potensi yang ada. 1.3. Sasaran Sasaran-saran yang ingin ditempuh dalam rangka pencapaian tujuan penyusunan dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo” ini adalah :
  • 12. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 1 PENDAHULUAN 5 1. Tersedianya instrumen penghitungan capaian pembangunan bidang pemuda dan olahraga. 2. Tersedianya bahan evaluasi dan perencanaan pembangunan bagi Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo. 1.4. Dasar Hukum Aturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi penyusunan dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo” ini adalah : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4535); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kewirausahaan Dan Kepeloporan Pemuda, Serta Penyediaan Prasarana Dan Sarana Kepemudaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Keolahragaan (Lembaran Negara
  • 13. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 1 PENDAHULUAN 6 Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4702); 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2017 Tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan (Lembaran Negara Nomor 163 Tahun 2017); 1.5. Manfaat Manfaat yang ingin diperoleh dari penyusunan dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo” ini adalah: 1. Sebagai bahan publikasi dan dokumentasi potensi dan kondisi pembangunan bidang kepemudaan dan keolaheagaan di Kabupaten Nagekeo. 2. Sebagai bahan analisa dalam penyusunan rencana pembangunan dan penganggaran daerah dibidang kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten Nagekeo. 3. Sebagai data awal dalam rangka penyusunan database profil pelayanan bidang kepemudaan dan keolahragaan yang disusun dan diperbaharui secara berkelanjutan. 1.6. Sistematika Penyajian Dokumen “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo” ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
  • 14. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 1 PENDAHULUAN 7 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan pekerjaan, sasaran dan aspek-aspek yang akan direncanakan dalam dokumen ini. BAB II KONSEP DAN METODOLOGI Bab ini menguraikan tentang pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam Penyusunan “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo”. BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH Bab ini menguraikan tentang gambaran umum kondisi wilayah pendataan yaitu Kabupaten Nagekeo. Dalam bab ini diuraikan mengenai kondisi geografis, demografis dan kondisi sosial kemasyarakatan wilayah pendataan. BAB IV DATA KEPEMUDAAN Dalam bab ini ditampilkan data tentang kepemudaan yang ada di Kabupaten Nagekeo meliputi data kuantitas, data persebaran dan data berdasarkan golongan usia maupun biologis. Dalam bab ini juga disajikan data potensi kepeloporan dan kewirausahaan pemuda di Kabupaten Nagekeo.
  • 15. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 1 PENDAHULUAN 8 BAB V DATA KEOLAHRAGAAN Dalam bab ini disajikan tentang data keolahragaan yang ada di Kabupaten Nagekeo. Dalam bab ini diuraikan mengenai ketersediaaan ruang terbuka, sumberdaya olahraga, data partisipasi olahraga dan kelembagaan olahraga. BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan-kesimpulan penting yang dapat diambil dari proses pendataan potensi pemuda dan olahraga Kabupaten Nagekeo 2017. Dalam bab ini juga akan diuraikan beberapa rekomendasi yang disarankan dalam rangka perumusan kebijakan pembangunan bidang pemuda dan olahraga di Kabupaten Nagekeo.
  • 16. BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI
  • 17. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 9 BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 2.1. KERANGKA PIKIR Menurut (Osborne and Gaebler:1992)1 apapun yang dapat diukur atau terukur, biasanya dapat diselesaikan dengan baik. Apabila capaian atau hasil dapat diukur maka kita akan dapat memastikan apakah yang kita laksanakan (Kebijakan/program/kegiatan/strategi) berhasil atau gagal begitu pula sebaliknya berhasil atau gagalnya suatu proses pembangunan tidak dapat diketahui secara pasti manakala tidak memiliki ukura yang jelas. Hal ini mengandung konsekwensi bahwa dalam setiap penyusunan program kegiatan pembangunan diperlukan adannya sebuah parameter yang terukur sehingga keberhasilan capaian kegiatan pembangunan dapat dengan mudah diketahui secara fair. Oleh karena itu, guna memastikan 1 Osborne, David & Ted Gaebler, (1992), Reinventing Government How the Entrepreneurial. Spirit Is Transforming the Public sector, A Plume Book, 1992
  • 18. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 10 ukuran kinerja yang digunakan benar-benar solid dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan suatu alat bantu untuk memetakan pola pikir awal hingga ekspektasi capaian beserta ukuran- ukurannnya. Dari pola pikir ini kemudian memunculkan tuntutan adanya indikator kinerja dalam pembangunan di semua sektor. Dalam konteks pembangunan sektor pemuda dan olahraga perlu ditentukan indikator-indikator kinerja yang dapat mengukur secara pasti tingkat keberhasilan pembangunan sektor ini di suatu daerah. Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tatacara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah Pasal 19 ayat (1) salah satu aspek penting dalam penilaian kinerja adalah keselarasan antara kebijakan pemerintah dengan kebijakan Pemerintah Daerah2. Oleh karena itu dalam penyusunan indikator kinerja program kepemudaan dan keolahragaan daerah diperlukan penyelarasan dengan indikator kinerja Kementrian Pemuda dan Olahraga agar indikator pembangunan daerah yang dirumuskan dapat memenuhi azaz keselarasan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 186 Tahun 2015 Tentang Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015-20193 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 3 Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Nomor 0186 Tahun
  • 19. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 11 dapat diketahui bahwa indikator penting dalam pembangunan dibidang kepemudaan adalah kepeloporan dan kewirausahaan. Sedangkan indikator pembangunan dibidang keolahragaan adalah pencapaian Sport Development Index (SDI) dan capaian prestasi dalam event olahraga tingkat regional. Oleh karenanya indikator kinerja Pemerintah Kabupaten dalam bidang kepemudaan dan keolahragaan hendaknya selaras dengan indikator – indikator tersebut. Dalam rangka penentuan tingkat capaian indikator dan sub indikator pembangunan maka diperlukan adanya gambaran atas kondisi awal pencapaian indikator atau sub indikator tersebut. Kondisi awal berguna bagi penetapan capaian dan proyeksi yang akan menjadi acuan evaluasi kinerja. Untuk itu diperlukan adanya proses pengumpulan data baik data prmer maupun data sekunder yang berkaitan dengan indikator kinerja tersebut. Data awal tersebut akan menjadi bahan analisa untuk penentuan kondisi capaian saat ini dan proyeksi capaian untuk kurun waktu periode dokumen perencanaan. Mendasar pada Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan olahraga tersebut maka data – data yang diperlukan meliputi potensi/bakat personal pemuda, keahlian khusus yang dapat dikembangkan dan potensi kewirausahaan pemuda. Disamping itu juga diperlukan adanya data tentang potensi keorganisasian pemuda mengingat 2015 Tentang Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015- 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 957).
  • 20. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 12 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) adalah mitra strategis pemerintah dalam rangka pembangunan kepemudaan. Adapun dalam kaitannya dengan indikator pembangunan bidang keolahragaan data yang diperlukan adalah data pendukung penghitungan SDI dan data pendukung olahraga prestasi. Data pendukung penghitungan SDI meliputi data ruang terbuka, data partisipasi olahraga, data sumberdaya manusia keolahragaan dan data kebugaran masyarakat. Adapun data penunjang olahraga prestasi meliputi kelembagaan, sarana dan prasarana, kompetisi, perwasitan, kepelatihan dan lain sebagainya. 2.2. KERANGKA KONSEP Konsep penyusunan profil potensi pemuda dan olahraga Kabupaten Nagekeo mendasar pada skenario penyusunan indikator kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga yang akan dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra). Dalam upaya menyediakan data awal bagi penyusunan indikator kinerja OPD, profil yang disusun berisikan tentang data-data yang diperlukan dalam perumusan dan perhitungan proyeksi indikator kinerja. Adapun data-data yang diperlukan dalam rangka perumusan dan perhitungan proyeksi pembangunan bidang pemuda dan olahraga tersebut antara lain: 1. Data dasar meliputi jumlah/kuantitas penduduk yang berusia pemuda sebagaimana diatur dalam UU No. 40 tahun 2009 tentang kepemudaan. Data kuantitas ini diperlukan karena
  • 21. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 13 menjadi dasar penghitugan bagi semua target dan kondisi capaian indikator. 2. Data potensi meliputi potensi pemuda berkemampuan khusus dan pemuda yang memiliki sertifikat keahlian. Data ini diperlukan guna mengukur potensi pembentukan pemuda pelopor sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai pemuda pelopor nasional. 3. Data kewirausahaan meliputi pemuda yang memiliki usaha mandiri di berbagai sektor. Data ini diperlukan dalam rangka menyusun proyeksi pengembangan wira usaha muda. 4. Data kelembagaan meliputi data organisasi kemasyarakatan pemuda. Data ini diperlukan dalam rangka mengukur potensi kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka meaksanakan pembangunan bidang kepemudaan. 5. Data komponen penghitungan Sport Development Index (SDI) meliputi : a. Ruang Terbuka b. Sumberdaya Manusia Olahraga c. Partisipasi Olahraga d. Kebugaran Masyarakat 6. Data komponen olahraga prestasi sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan keolahragaan meliputi :
  • 22. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 14 a. Pelatih b. Wasit c. Atlet d. Klub e. Sarana dan prasarana f. Kompetisi g. Prestasi 2.3. METODOLOGI Dalam Penyusunan “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo” dilakukan tahapan – tahapan penyusunan dengan metodologi pendekatan sebagai berikut : 1. Koleksi Data Tahapan pertama yang dilakukan dalam “Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo” adalah koleksi data. Sumber data yang akan digunakan dalam rangka penyusunan perhitungan ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari hasil pendataan lapangan yang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo dengan mengambil sampling sebanyak 4 (empat) kecamatan. Data survey merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain seperti penyusunan Database. Data survey adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki satu per
  • 23. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 15 satu. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil pengolahan survey disebut sebagai data yang sebenarnya (true value)). Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil dari data yang telah tersedia dan memiliki kekuatan hukum. Data berasal dari instansi pendataan yang diakui oleh pemerintah dalam hal ini Badan Pusat Statistik (BPS). 2. Klarifikasi Data Klarifikasi data dilakukan dalam rangka penyempurnaan data yang telah tersedia untuk dapat memenuhi kelayakan quality control. Dengan langkah klarifikasi ini maka data–data yang dirasa belum sempurna dilakukan pelengkapan dan perbaikan berdasarkan hasili klarifikasi data dengan pengelola data. Berdasarkan hasil klarifikasi ini maka data–data yang adadikelompokkan berdasarkan tingkat kelengkapan dan kesempurnaannya. Data–data tersebut selanjutnya akan disempurnakan dan dilengkapi melalui pengolahan data. 3. Rekapitulasi Data Data yang sudah terkumpul dan tervalidasi selanjutnya direkapitulasi untuk mendapatkan perhitungan yang diperlukan. Penghitungan dilakukan dengan rumus-rumus penghitungan indikator masing-masing sub data. Rekapitulasi akan memunculkan hasil pencapaian untuk beberapa indikator dan sub indikator. Namun demikian tidak seluruh indikator atau sub indikator memiliki perhitungan pencapaian. 4. Penyajian Dokumen
  • 24. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 2 KONSEP DAN METODOLOGI 16 Tahapan akhir dari proses pendataan adalah penyajian dokumen. Langkah ini dilakukan dengan menyusun tata urutan tampilan dan bentuk tampilan sehingga data yang ada lebih mudah untuk dipahami dan dibaca.
  • 25. BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH
  • 26. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 17 BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 3.1. Kondisi Fisik dan Sumber Daya Alam A. Letak Geografis dan Administratif Kabupaten Nagekeo berada di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya berada di Pulau Flores. Secara astronomis Kabupaten Nagekeo terletak di antara 8˚26’ 00” - 8˚64’ 40” lintang selatan dan 121˚6’20” - 121˚32’ 00” bujur timur. terdiri dari 7 wilayah administrasi kecamatan dan 113 wilayah administrasi desa/kelurahan. Adapun batas administrasi Kabupaten Nagekeo adalah sebagai berikut :  Sebelah Utara : Laut Flores  Sebelah Timur : Kabupaten Ende  Sebelah Selatan : Laut Sawu  Sebelah Barat : Kabupaten Ngada
  • 27. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 18 Selengkapnya, jumlah dan luas wilayah administrasi Kabupaten Nagekeo dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Nagekeo No. Nama Kecamatan JML Desa/ Kelurahan Luas Wilayah (Km2) Ha (%) 1. Mauponggo 21 10.252 7,42 2. Keo Tengah 16 6.562 4,63 3. Nangaroro 19 23.802 16,80 4. Boawae 27 32.542 22,97 5. Aesesa Selatan 7 7.100 5,01 6. Aesesa 18 43.229 30,51 7. Wolowae 5 18.209 12,85 Jumlah 113 141.696 Sumber: Nagekeo Dalam Angka 2017 B. Topografi Topografi Kabupate Nagekeo secara umum berbukit-bukit dengan dataran tersebar secara sporadis pada luasan sempit merupakan ciri topografi Kabupaten Nagekeo. Kebanyakan permukaannya berbukit dan bergunung, dataran-dataran sempit memanjang disekitar pantai diapit oleh dataran tinggi atau sistem perbukitan. Dari segi biofisik, elevasi tanah di Kabupaten Nagekeo sangat bervariasi dari ± 0 m s.d. 925 m dari permukaan laut (dpl), seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Elevasi yang dominan adalah kelas 0-250 m dpl yang menempati areal sekitar 62.454,17 ha, atau sekitar 44,08% dari total area kabupaten, selanjutnya elevasi 251- 500 m dpl dengan area sekitar 41.949,7 ha atau setara 29,61% dari luas total Kabupaten Nagekeo. Sedangkan wilayah Kabupaten Nagekeo yang berada pada elevasi 501- 750 m dpl luasnya 28.542,13
  • 28. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 19 ha atau sekitar 20,14% dari total luas Kabupaten Nagekeo, dan yang berada di elevasi >750 m dpl menempati luasan paling kecil yaitu 8.700 ha atau 6,18%. C. Kelerengan Berdasarkan tingkat kemiringan lahan, sebagian besar wilayah Kabupaten Nagekeo mempunyai kemiringan lahan antara 160 - 600 yang mencakup 37,16% dari total luas wilayah. Berdasarkan data dari BPS, luas wilayah berdasarkan kemiringan lahan sebagai berikut: a. Kemiringan 0 - 3˚ seluas 18.855 ha (13,37%) b. Kemiringan 4 - 8˚ seluas 7.635 ha (5,41%) c. Kemiringan 9 - 15˚ seluas 581 ha (4,12%) d. Kemiringan 16 - 25˚ seluas 25.402 ha (37,16%) e. Kemiringan 26 - 40˚ seluas 3.214 ha (25,68%) f. Kemiringan 40 - 60˚ seluas 25.297 ha (17,94%) g. Kemiringan > 60˚ seluas 711 ha (0,83%) D. Geologi Kabupaten Nagekeo termasuk daerah vulkanis muda. Klasifikasi tanah di Kabupaten Nagekeo terdiri dari jenis tanah Mediteran, Latosol dan Aluvial. Bahan galian C banyak ditemukan di Kabupaten Nagekeo. Hal ini dibuktikan dengan hasil pemetaan semi mikro oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memperlihatkan biji besi di Kecamatan Aesesa, kadar Ferum (Fe) sekitar 72%. Granit di Desa Nggolonio, Zeolit di Marapokot
  • 29. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 20 (Kecamatan Aesesa) seluas 9,6 ha, Nangaroro 313 ha dan di Desa Totomala (Kecamatan Wolowae) terdapat di daerah konservasi air, dengan potensi lestari sekitar 266.721.653 m3. Bahan galian batu kapur, marmer di Desa Gerodhere (Kecamatan Boawae) luas penyebaran belum teridentifikasi. Bahan galian pasir batu di Kecamatan Aesesa jumlah sumberdaya 2.783.483 m3di Kecamatan Boawae terdapat di Desa Wolopogo dan Desa Nageoga jumlahnya 191.908.817 m3, sirtu di Desa Ndora (Kecamatan Nangaroro) dengan luas 1 (satu) ha. Bahan galian tanah liat terdapat di Kelurahan Danga (Kecamatan Aesesa) seluas 753,93 ha dengan ketebalan 1,5 m – 2 m dan Watuapi memiliki kandungan sebesar 17.648.547 ton. E. Hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS) Aesesa dengan areal seluas 118.074,29 ha masuk dalam dua wilayah administrasi yaitu Kabupaten Nagekeo seluas 70.980,15 ha yang sebagian besar berada pada wilayah hilir dan Kabupaten Ngada seluas 47.094,14 ha yang sebagian besar berada pada wilayah hulu.Sub DAS Aesesa terdiri dari Wae Woki, Wulabhara, Aelia-Nagerawe, Gako, Aemau, di antara sub DAS tersebut, tiga sub DAS terletak di wilayah Kabupaten Nagekeo yaitu sub DAS Aelia-Nagerawe, Gako, dan Aemau. Sungai Aesesa merupakan sungai utama dari DAS Aesesa dengan debit ± 7 m³/detik pada musim hujan dan ± 3 m³/detik pada musim kemarau. Beberapa sungai lain yaitu; Ae Bha, Lowo Lele, Natabhada (Boawae); Ae Maunori (Keo Tengah), Lowo Redu (Aesesa Selatan); Sungai Nangaroro, Nangemere, Ndetunura (Nangaroro), serta beberapa sungai lain yang tersebar merata di setiap kecamatan. Terdapat juga 290 mata air yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Nagekeo, dan diantaranya telah digunakan masyarakat sebagai sumber air minum.
  • 30. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 21 F. Klimatologi Secara umum Kabupaten Nagekeo beriklim tropis, dengan variasi suhu dan penyinaran matahari efektif rata-rata 8 jam per hari. Musim hujan berlangsung antara bulan Desember hingga Maret dan musim kemarau antara bulan April hingga November. Kecamatan Boawae memiliki curah hujan terbesar selama 3 (tiga) tahun terakhir tahun 2010 s/d 2012, yaitu lebih dari 2.500 mm dan mencapai lebih dari 3.000 mm pada tahun 2012, disusul Kecamatan Mauponggo yang memiliki curah hujan sebesar 2.008 mm pada tahun 2012.Curah hujan Kecamatan Mauponggo, Keo Tengah, Boawae, Aesesa Selatan dan Wolowae cenderung meningkat selama periode 2008 s/d 2012, sedangkan curah hujan di Kecamatan Aesesa dan Kecamatan Nangaroro cenderung fluktuatif. 3.2. Kependudukan A. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah penduduk Kabupaten Nagekeo adalah 141.310 orang terdiri dari 68.594 orang penduduk laki-laki dan 72.716 orang perempuan. Sex Ratio penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan di Kabupaten Nagekeo adalah 94,33. Jumlah penduduk terbanyak ada di Kecaatan Boawae yaitu sebanyak 36.883 orag terdiri dari 18.025 orang laki-laki dan 18.808 orang perempuan. Sedangkan rasio penduduk tertinggi ada di Kecamatan Aesesa dan Kecamatan Wolowae yaitu sebesar 97,69. Selengkapnya rincian jumlah penduduk Kabu[aten Nagekeo berdasarkan jenis kelamin menurut kecamatan dapat dilihat di tabel 3.2..
  • 31. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 22 Tabel 3.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Nagekeo Berdasarkan Jenis Kelamin NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK RASIO LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL 1. Mauponggo 10.762 11.568 22.330 93,03 2. Keo Tengah 6.803 7.782 14.585 87,42 3. Nangaroro 8.750 9.901 18.651 88,37 4. Boawae 18.025 18.808 36.833 95,84 5. Aesesa Selatan 3.308 3.482 6.790 95,00 6. Aesesa 18.323 18.490 36.813 97,69 7. Wolowae 2.623 2.685 5.308 97,69 JUMLAH 68.594 72.716 141.310 94,33 B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Berdasarkan rentang usia, penduduk di Kabupaten Nagekeo terdistribusi dalam beberapa golongan. Melihat jumlah penduduk berdasarkan rentang usianya dapat digambarkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Nagekeo semakin meningkat mengingat jumlah penduduk dalam rentang usia terendah jumlahnya paling tinggi dibandingkan jumlah penduduk rentang usia tua. Sebaliknya penduduk dengan rentang usia paling tua jumlah penduduknya paling sediit diantara golongan rentang usia lainnya. Berdasarkan rentang usianya, penduduk dengan rentang usia 0-4 tahun menempati jumlah tertinggi yaitu sebanyak 16.283 orang disusul rentang usia 5-9 tahun dengan jumlah 15.486 orang. Sedangkan jumlah terendah adalah rentang usia 70-74 tahun dengan jumlah 2.556 orang. Selengkapnya data penduduk Kabupaten Nagekeo berdasarkan usia dapat dilihat di tabel 3.3.
  • 32. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 23 Tabel 3.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Nagekeo Berdasarkan Usia USIA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 0-4 8.305 7.978 16.283 5-9 7.795 7.691 15.486 10-14 8.171 7.630 15.801 15-19 6.900 6.274 13.174 20-24 4.349 4.272 8.621 25-29 4.094 4.861 8.955 30-34 4.443 5.220 9.663 35-39 4.103 5.216 9.319 40-44 3.867 4.903 8.770 45-49 3.345 4.334 7.679 50-54 3.388 3.894 7.282 55-59 2.914 3.241 6.155 60-64 2.506 2.471 4.977 65-69 1.703 1.704 3.407 70-74 1.226 1.330 2.556 75+ 1.485 1.697 3.182 JUMLAH 68.594 72.716 141.310 C. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk Kabupaten Nagekeo berada dibawah rata-rata kepadatan penduduk propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagaimana data dari Badan Pusat Statistik (BPS) kepadatan penduduk di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah 109 jiwa/Km². Kepadatan penduduk di Kabupaten Nagekeo pada tahun 2016 adalah 99,7 jiwa per Km² sehingga masih berada dibawah rata-rata kepadatan penduduk NTT. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Keo tengah dengan 222,3 jiwa per Km² sedangkan kepadatan terendah ada di Kecamatan wolowae dengan 29,2 jiwa per Km².
  • 33. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 24 Tabel 3.4. Tabel Kepadatan penduduk Kabupaten Nagekeo KECAMATAN PROSENTASE POPULASI KEPADATAN Maupunggo 15,80 217,8 Keo Tengah 10,32 222,3 Nangaroro 13,20 78,4 Boawae 26,07 113,2 Aesesa Selatan 4,80 95,6 Aesesa 26,05 85,2 Wolowae 3,76 29,2 Kabupaten 100,00 99,7 3.3. Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah dengan berpedoman RTRW Kabupaten Nagekeo dapat diidentifikasikan wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya adalah sebagai berikut: 1) Kawasan Peruntukan Pertanian Kawasan peruntukan pertanian di Kabupaten Nagekeo dibagi menjadi empat kategori, yaitu: a. Pertanian Tanaman Pangan Pertanian lahan basah adalah lahan yang sepanjang tahun dapat ditanami padi karena cukup air yang bersumber dari air irigasi. Potensi kawasan persawahan tersebar di Kecamatan Boawae, Kecamatan Aesesa, Kecamatan Aesesa Selatan, Kecamatan Wolowae dan Kecamatan Nangaroro. Kawasan pertanian lahan basah di Kabupaten Nagekeo dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan dan potensinya di setiap wilayah kecamatan. Potensi pengembangan
  • 34. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 25 jagung terdapat pada Kecamatan Aesesa, Aesesa Selatan, Wolowae, Boawae, dan Nangaroro. Pengembangan kawasan pertanian lahan basah diarahkan untuk meningkatkan peran, efisiensi, produktivitas yang berkelanjutan, peluang ekstensifikasi, pemeliharan saluran irigasi teknis dan peningkatan irigasi sederhana dalam skala wilayah. b. Holtikultura Sentra pengembangan kawasan hortikultura di Kabupaten Nagekeo diarahkan di Kecamatan Aesesa Selatan, Boawae dan Mauponggo. Setiap kecamatan akan dikembangkan dengan spesifikasi masing- masing. Tanaman hortikultura yang cocok dikembangkan di Kabupaten Nagekeo ini adalah kentang, bawang merah dan bawang putih. c. Perkebunan Kawasan perkebunan di Kabupaten Nagekeo adalah 18.607,96 ha atau sekitar 13,13% dari total luas wilayah Kabupaten Nagekeo yang tersebar di semua kecamatan, dengan jenis tanaman bervariasi tergantung dari topografi dan iklim masing-masing wilayah. Komoditi perkebunan utama adalah kelapa, kopi, kemiri, cengkeh, jambu mente, vanili, lada, dan pala yang tersebar di semua wilayah kecamatan Kabupaten Nagekeo. d. Peternakan Berdasarkan topografi dan curah hujan kawasan peruntukan peternakan ternak besar dan kecil tersebar di Kecamatan Aesesa,
  • 35. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 26 Aesesa Selatan, Wolowae, Boawae dan Kecamatan Nangaroro dengan luas kurang lebih 18.000 ha. Pengembangan komoditas ternak dapat berfungsi sebagai lokomotif penggerak pertumbuhan dan perkembangan di bidang peternakan. 2) Kawasan Peruntukan Perikanan Wilayah Kabupaten Nagekeo yang berpotensi sebagai kawasan Minapolitan, yang meliputi Desa Anakoli, Desa Nangadhero, Desa Marapokot, Kelurahan Nangaroro, dan Kelurahan Mauponggo. Potensi perikanan dibagi menjadi dua yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan tangkap atau perikanan laut memiliki potensi pengembangan sebagai berikut: a. Pengembangan pelabuhan perikanan Aewoe di Kecamatan Mauponggo; b. Pengembangan kawasan perikanan pesisir selatan; Kecamatan Nangaroro dan Kecamatan Mauponggo; c. Pengembangan kawasan perikanan pesisir utara; Desa Nangadhero (Kecamatan Aesesa) dan kawasan pesisir Kaburea (Kecamatan Wolowae); d. Pengembangan TPI di Marapokot di Kecamatan Aesesa; dan e. Pengolahan hasil ikan di Marapokot Kecamatan Aesesa. 3) Kawasan Peruntukan Pertambangan Potensi pertambangan di Kabupaten Nagekeo belum diekplorasi secara maksimal. Selain bahan galian C yang telah dilakukan
  • 36. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 27 pemetaan semi mikro oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTT, di wilayah ini terdapat bahan-bahan tambang yang meliputi berbagai tambang mineral di Kabupaten Nagekeo berupa bahan galian batu besi, yang terdapat di Desa Nggolonio, Kecamatan Aesesa dengan luas 100 ha; bahan galian emas, tembaga dan mangan terdapat di Desa Nggolonio, Desa Tengatiba, Kecamatan Aesesa Selatan. Bahan galian gipsum di Ratedao Desa Tendatoto, Kecamatan Wolowae. Untuk mendapat data yang lebih pasti tentang daya dukung potensi bahan tambang tersebut masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Granit dan Zeolit di Desa Nggolonio dengan luasan 679 ha. Kegiatan sektor pertambangan belum banyak berkembang, usaha ini masih terbatas pada penggalian dan hasilnya lebih banyak digunakan untuk sektor konstruksi. Pemakaian bahan galian golongan C oleh sektor konstruksi lebih besar sehingga naik turunnya output dari sektor ini mengikuti perkembangan sektor konstruksi. 4) Kawasan Peruntukan Industri Industri yang telah berkembang adalah industri rumah tangga (home industry). Kawasan industri yang dikembangkan yaitu industri garam yang dipusatkan pada dua lokasi, yakni Desa Waekokak Kecamatan Aesesa dan Desa Tendakinde Kecamatan Wolowae dengan luas kurang lebih 2.000 ha.
  • 37. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 28 5) Kawasan Peruntukan Pariwisata Potensi pengembangan pariwisata di Kabupaten Nagekeo dikembangkan melalui pembentukan zona-zona wisata untuk masing-masing jenis pariwisata. a. Peruntukan Pariwisata Budaya Peruntukan pariwisata budaya yang berpotensi dikembangkan yaitu : 1. Zona wisata Kota Mbay, meliputi; Perkampungan Tradisional (Aesesa); Nanganumba, Towak, Boanio, Ola Lape, dan Lambo. 2. Zona wisata kawasan tengah, meliputi; situs Arkeologi Olabula, napak tilas Kampung Boawae-Bekas Pusat Swapraja Nagekeo, Perkampungan Tradisional (Boawae); Boawae, Wolowea, Natameze, Nagemi, Gero, Natalea, dan Degho. Perkampungan Tradisional (Nangaroro); Dongga Odo. Perkampungan Tradisional (Aesesa Selatan); Rendu, Tutubhada, Dadho Wawo, Wolo Wajo, dan atraksi tinju tradisional (etu). 3. Zona wisata pesisir selatan, meliputi; Perkampungan Tradisional (Mauponggo); Lejo, Sawu, Wulu, Muka, Wolosambi dan Pau. Perkampungan Tradisional (Keo Tengah); Wuji, Keliwatuwea, Wajo, dan Udiworowatu, serta atraksi Tradisional Beghu. b. Peruntukan Pariwisata Alam Peruntukan pariwisata alam berpotensi dikembangkan pada :
  • 38. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 3 GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH 29 1. Zona wisata Kota Mbay, meliputi; sumber air panas Puta di Kecamatan Aesesa, kawasan pantai Watundoa-Maropokot- Nangadhero-Anakoli, dan penelusuran Gua Jepang; 2. Zona wisata kawasan tengah, meliputi; tracking dan hiking Gunung Ebulobo, 3. Zona wisata pesisir selatan, meliputi; panorama alam Pantai Ena Gera di Kecamatan Mauponggo, Pantai Batu. c. Peruntukan Pariwisata Buatan Peruntukan pariwisata buatan berpotensi dikembangkan di Kabupaten Nagekeo pada: 1. Zona wisata Kota Mbay, meliputi; agrowisata pertanian Mbay, dan Kawasan Bendungan Sutami. 2. Zona wisata pesisir selatan, meliputi; agrowisata perkebunan di pesisir selatan Kabupaten Nagekeo.
  • 40. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 30 BAB 4 DATA KEPEMUDAAN Program Pendataan Potensi Kepemudaan Kabupaten Nagekeo Tahun 2017 dilaksanakan dengan mengambil sasaran 53 desa dari 113 desa yang ada di Kabupaten Nagekeo. Pendataan tahap pertama ini menghasilkan data potensi kepemudaan yang akan disempurnakan padata tahapan pendataan berikutnya dengan mengambil sasaran desa-desa laian yang belum terdata sehingga nantinya dapat dihasilkan data potensi yang meliputi seluruh wilayah di Kabupaten nagekeo. Adapun gambaran hasil pendataan di 53 desa yang telah dilaksanakan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
  • 41. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 31 4.1. DATA KUANTITAS A. JUMLAH PENDUDUK USIA PEMUDA Jumlah penduduk yang masuk dalam kriteria pemuda sebagaimana diatur oleh UU No. 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan di 53 desa sasaran pendataan adalah sebanyak 16.634 orang terdiri dari 8.367 orang laki-laki dan 8.237 orang perempuan. Selengkapnya data kuantitas pemuda di wilayah sasaran pendataan ada;ah sebagai berikut: Tabel 4.1. Jumlah Penduduk usia 16-30 Tahun Di Wilayah Sasaran Pendataan No Namadesa Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Solo 110 61 171 2 Kalewae 39 32 71 3 Aemali 175 75 250 4 Aewoe 214 213 427 5 Alorawe 42 40 82 6 Bela 104 116 220 7 Dhawe 230 289 519 8 Dhereisa 180 190 370 9 Foco Lodorawe 98 103 201 10 Gero Dhere 70 80 150 11 Jawapogo 658 717 1.375 12 Kelewae 39 32 71 13 Kelimajo 303 368 671 14 Keliwatulewa 78 90 168 15 Kotagana 125 105 230 16 Labolewa 530 226 756 17 Lape 648 822 1.470 18 Legu Deru 183 153 336 19 Lodaola 57 25 82 20 Lokalaba 153 148 301 21 Maukeli 20 10 30 22 Mauponggo 131 149 280 23 Mbay Ii 201 166 367 24 Mulakoli 210 200 410 25 Nageoga 86 99 185 26 Nagesephadi 87 143 230 27 Natanage Timur 159 126 285 28 Natanage 356 349 705 29 Ngegedgawe 116 170 286
  • 42. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 32 B. PENDIDIKAN Ditinjau dati tingkat pendidikannya, pemuda di wilayah sasaran pendataan masih memerlukan peningkatan tin gkat pendidikan. Dari 16.634 orang pemuda di wilayah sasaran, masih ada pemuda yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2.935 orang atau 17,64%. Jumlah terbesar adalah tamatan SD sebanyak 4.873 orang atau 29,37% disusul tamatan SLTA sebanyak 4.010 orang atau 24,11%. Sedangkan tamatan SLTP adalah sebanyak 3.678 orang atau sebesar 22,11%. Pemuda yang menempuh pendidikan tinggi belum begitu besar. Dari data yang ada jumlah pemuda yang menamatkan pendidikan S1 sebanyak 1.133 orang atau 6,81% sedangka jenjang S2 hanya 5 orang. (1) (2) (3) (4) (5) 30 Olaia 85 94 179 31 Olakile 80 50 130 32 Raja Selatan 530 509 1.039 33 Raja Timur 318 319 637 34 Raja 130 106 236 35 Rigi 199 111 310 36 Rowa 31 37 68 37 Sawu 56 62 118 38 Selalejo Timur 147 165 312 39 Selalejo 57 59 116 40 Tedakisa 32 24 56 41 Tedamude 18 20 38 42 Ulologa 85 85 170 43 Weaau 122 132 254 44 Woewolo 162 194 356 45 Woloede 20 25 45 46 Wolokisa 68 120 188 47 Wololelu 75 95 170 48 Wolopogo 281 317 598 49 Wolotelu 97 80 177 50 Wolowea Barat 108 92 200 51 Wolowea Timur 86 82 168 52 Wolowea 136 146 282 53 Wuliwalo 55 33 88 JULMAH 8.367 8.237 16.634
  • 43. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 33 Gambar 4.1. Komposisi Pemuda Berdasarkan Tingkat Pendidikan C. PEKERJAAN Dari aspek pekerjaannya, pemuda di wilayah sasaran masih memerlikan intervensi yang cukup besar dalam pembukaan lapangan kerja. Berdasarkan data yang ada masih ada 3.024 orang atau setara 18% pemuda yang tidak memiliki pekerjaan. Disamping itu kebanyakan pemuda yang memiliki pekerjaan masih berprofesi sebagai pekerja lepas maupun pekerja perusahaan. Pemuda yang memiliki pekerjaan tetap masih terhitung sedikit yaitu 651 orang atau setara dengan 4% sebagai Pegawai Negeri Sipil dan 444 orang atau setara dengan 3 % sebagai pegawai tetap di perusahaan swasta. Jumlah pemuda yang menempuh jalur wiraswasta masih relatif kecil yaitu sebanyak 1.965 orang atau setara dengan 12%.
  • 44. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 34 Tabel 4.2. Komposisi Pemuda di Wilayah Sasaran Pendataan Menurut Pekerjaannya JENIS PEKERJAAN JUMLAH Sekolah 5.961 Kuliah 1.561 Pegawai Negeri 651 Pegawai Tetap Perusahaan Swasta 444 Pekerja Perusahan Swasta 1.014 Pekerja Lepas 2.014 Wiraswasta 1.965 Tidak Bekerja 3.024 JUMLAH 16.634 Gambar 4.2. Komposisi Prosesntase Pemuda di Wilayah Sasaran Pendataan Menurut Pekerjaannya
  • 45. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 35 4.2. POTENSI KEPELOPORAN A. BAKAT Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat juga diartikan sebagai kemampuan siswa untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Dengan adanya pemetaan bakat maka pembinaan terhadap generasi muda akan lebih optimal. Dengan mengekplorasi bakat generasi muda melalui berbagai macam program pembinaan dan bimbingan maka akan tercipta personil-personil handal yang akan dapat menjadi leader bagi generasi muda lainnya di lingkungan masing-masing disamping juga mampu menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat. Pembinaan generasi muda sesuai dengan bakat yang dimilikinya diharapkan akan dapat mewujudkan kepeloporan di lingkungan tempat mereka tinggal. Dari hasil pendataan di 53 desa, teridentifikasi adanya pemuda- pemudi yang memiliki bakat di berbagai bidang. Bakat yang ada pada generasi muda di wilayah sasaran pendataan meliputi bakat olahraga, seni, karya tuis dan penelitian. Cabang olahraga yang teridentifikasi diantaranya Sepak Bola, Bola Volly dan Sepak Takraw. Adapun gambaran pemetaan bakat generasi muda di wilayah sasaran pendataan dapat dilihat dalam tabel 4.3.
  • 46. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 36 TABEL 4.3. Pemetaan Bakat Generasi Muda JENIS BAKAT JUMLAH Sepak Bola 322 Bola Volly 343 Sepak Takraw 48 Kesenian 306 Karya Tulis 4 Penelitian 6 B. KEAHLIAN Keahlian (skill) kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental. Kompetensi keahlian mental atau kognitif meliputi pemikiran analitis (memproses pengetahuan atau data, menentukan sebab dan pengaruh, serta mengorganisasi data dan rencana) juga pemikiran konseptual (pengenalan pola data yang kompleks)4. Keahlian yang dimiliki oleh seseorang dibuktikan dengan sertifikat keahlian yang dimiliki. Sertifikat keahlian merupakan pengakuan dari lembaga yang kompeten dalam suatu bidang kepada seseorang yang telah dinyatakan memenuhi standar-standar keahlian yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pendataan di wilayah sasaran pendataan, terdapat pemuda pemudi di Kabupaten Nagekeo yang telah memiliki sertifikat keahlian khusus. Kepemilikan sertifikat keahlian ini tentunya menjadi dasar dan argumen yang paling kuat bagi seseorang untuk dinyatakan sebagai tenaga ahli. Berdasarkan hasil pendataan di wilayah 4 Prihadi, S. 2004. Kinerja, Aspek Pengukuran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
  • 47. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 37 sasaran sertifikat keahlian yang dimiliki meliputi keahlian bidang komputer, manajemen, mekanik, bahasa dan keahlian lainnya. Adapun hasil pendataan terhadap kepemilikan sertifikat keahlian kerja pemuda di wilayah sasaran pendataan adalah sebagai berikut : TABEL 4.4. Kepemilikan Sertifikat Keahlian Kerja JENIS SERTIFIKAT JUMLAH Komputer 265 Teknik 30 Mekanik 18 Manajemen 27 Pertanian 556 Bahasa 9 C. PRESTASI Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “presesatie” yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” berarti hasil usaha. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 787)5, Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb)”. Menurut Winkel (1996:165)6, “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai”. Pendapat yang lain, pengertian prestasi menurut Tabrani (1991:22)7 “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”. 5 Alwi, Hasan dkk 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakata; Balai Pustaka 6 Winkel,W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta.:Grasindo 7 Rusyam, A. Tabrani. 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • 48. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 38 Prestasi yang diperoleh oleh seseorang secara formal dapat dibuktikan dengan piagam atau bentuk penghargaan tertulis lainnya yang diperoleh dari suatu lembaga. Penghargaan tertulis memuat bentuk prestasi dan tingkat capaian prestasi yang diperoleh oleh seseorang. Umumnya piagam penghargaan diberikan kepada seseorang dalam suatu kejuaraan dimana orang tersebut mendapatkan posisi tertentu dalam hasil kejuaraan yang telah dilangsungkan. Dari hasil pendataan di wilayah sasaran, ditemukan adanya pemuda pemudi yang mendapatkan penghargaan atas prestasi yang telah diperolehnya. Prestasi yang didapatkan tersebut meliputi prestasi kejuaraan olahraga dan keagamaan. Gambaran hasil pendataan terhadap prestasi yang didapatkan oleh pemuda pemudi di wilayah sasaran pendataan adalah sebagai berikut : TABEL 4.5. Pemuda Pemudi Yang Memiliki Piagam Penghargaan JENIS KEJUARAAN PENGHARGAAN Seni 0 Karya Tulis 0 Olahraga 94 Penelitian 0 Keagamaan 2
  • 49. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 39 4.3. KEWIRAUSAHAAN PEMUDA Kuratko dan Hodgetts (2000) menyatakan bahwa wirausaha atau entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake). Konsepnya mengenai entrepreneur sebagai berikut: “The entrepreneur is one who undertake to organize, manage, and assume the risks of a business.” Yang memiliki arti bahwa “Wirausahawan adalah seorang yang berani mengorganisasikan, mengatur, menanggung resiko- resiko yang terdapat dalam bisnis”. Konsep ini memberikan arti bahwa kewirausa haan merupakan tindakan seseorang untuk membuat organisasi, mengelolanya dan menentukan resiko sebuah bisnis. Dalam konsep ini, resiko yang terjadi dalam sebuah bisnis diambil oleh orang yang menjalankan bisnis tersebut. 8 Kewirausahaan pemuda adalah solusi bagi perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia dimana jumlah angkatan kerja yang semakin hari semakin bertambah sehingga menuntut adanya perluasan lapangan kerja yang mampu menampugnya. Kewirausahaan adalah solusi dimana pemuda berusaha menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada kesempatan pekerjaan dari phak lain. Dengan adanya kewirausahaan pemuda maka diharapkan pemuda akan berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan kehidupan di era persaingan global ini. 8 Kuratko, D.F.and Hodgetts, R. M. (2000). Entreprenuership. Australia: Thompson.
  • 50. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 40 Berdasarkan hasil pendataan di wilayah sasaran pendataan, ditemukan generasi muda yang memiliki kegiatan wira usaha di berbagai sektor. Selengkapnya data kepemilikan usaha pemuda di wilayah sasaran pendataan adalah sebagai berikut : TABEL 4.6. Kepemilikan Usaha Oleh Pemuda BIDANG USAHA JUMLAH Pertanian 3.018 Peternakan 546 Industri Kecil 272 Perdagangan 375 Jasa 755 Lainnya 11 4.4. KELEMBAGAAN A. ORGANISASI PEMUDA TINGKAT DESA Organisasi pemuda merupakan wahana berkumpul generasi muda dalam rangka mengembangkan ekspresinya di berbagai bidang seperti olahraga, seni, kemasyarakata dan kerohanian. Di tingkat desa terdapat potensi organisasi pemuda yang bergerak di berbagai bidang. Berikut adalah data organisasi kepemudaan ditingkat desa di wilayah sasaran pendataan :
  • 51. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 41 TABEL 4.7. Data Organisasi Pemuda Tingkat Desa NO DESA ORGANISASI KETUA L P KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Solo OMK Emanuel Pesi 11 61 Olahraga Usel Emanuel Pese 30 Sepak Bola 2 Aemali GEMA (Generasi Muda Aemali) Blasius Janga 72 39 Sepak Bola Aemali FC Marianus Nawa 22 0 Sepak Takraw Aemali FC Marianus Nawa 18 18 Sosial Kemasyarakatan Aemali FC Marianus Nawa 8 8 Olahraga Sanggar Kabi Lobo Gregorius Bu'dlaka 20 20 Sosial Kemasyarakatan 3 Aewoe OMK Maria F.Toyo 28 18 Bola Volly, Badminton, Kesenian 4 Alorawe Karang taruna Helena Bebe 42 40 Kesenian, Kerohanian, Kemasyarakatan 5 Bela OMK Erastus Nuwa 32 11 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan 6 Dhawe OMK Elias B.Maxrin 24 36 Kerohanian, Kesenian 7 Dhereisa OMK Arnoldus Dhao 26 20 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan 8 Foco Lodorawe Karang taruna Hoga Flora Nikolaus Rabu 19 0 Olahraga Flora Arnoludus Lebe 25 9 Sosial Kemasyarakatan, Kerohanian 9 Gero Dhere Geo Meno Hironimus Kolo 70 80 Sepak Bola, Bola Volly 10 Jawapogo OMK Firmus Poy 115 36 Sepak Bola, Bola Volly PERSEJA Oktan Reja 36 0 Kerohanian 11 Kelewae Dusa Petra Wilhelmus 22 0 Olahraga, Tri Hari OMK AUSA Wilhelmus 9 0 Sosial Kemasyarakatan OMK Wilhelmus Bulu 39 32 Sepak Bola
  • 52. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 42 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 12 Kelimajo OMK Marselinus Ngasi 120 140 Sepak Takraw, Kerohanian, Kemasyarakatan 13 Kotagana OMK Mateus Kengo 47 24 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan Dedidol Gabriel D.Josi 41 29 Sosial Kemasyarakatan, kesenian Macan Timur Gabriel 22 0 Bola Volly Putri Kotagana Adriana Bebe 0 9 Sepak Bola Panca Nada Fransiscus Ua 5 3 Bola Volly 14 Labolewa OMK Don Bosko Sedo 80 70 Seni Budaya, Kerohanian, paduan suara 15 Lape Karang taruna Petrus N. Puso 822 648 Olahraga Forum Lapo Bersatu Alexander Moka 822 648 Sosial Kemasyarakatan To'o Jogho Lape Yohanes Oto 20 0 Sosial Kemasyarakatan Persela Yosafat Monkabua 39 0 Sosial Kemasyarakatan PBVL (Persatuan Bola Volly Lape) Emanuel Rabu 30 43 Sepak Bola KelompoK Tarian Lapo Erni Bupu 15 15 Bola Volly 16 Lodaola OMK Virgilius Nuwa 57 25 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan 17 Lokalaba OMK Sebastianus Gosa 24 26 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan 18 Maukeli OMK Wilfridus Woghe 20 10 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan 19 Mauponggo Karang Taruna Adrianus Ngela 9 0 Sosial Kemasyarakatan PTS Adrianus Ngela 22 0 Simpan Pinjam 20 Mbay Ii OMK Hendrikus Kana Sepak Bola Remaja Masjid PERSENA NIA Edi Madhu 21 21 Mulakoli OMK Lusianus Tai Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan 22 Nageoga OMK Alosyus Meo Doe 70 80 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan 23 Nagesephadi OMK Sarilus Lado 87 143 Kerohanian
  • 53. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 43 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Nagesapadhi Thomas Koy 22 0 Tri hari OMK Nagesapadhi Magdalena Bhoju 10 10 Sepak Bola 24 Natanage OMK Laurensius Dhay 150 200 Tarian, Bola Volly Putra Nage Thomas A.Jaga 50 0 25 Natanage Timur OMK Yanuarius Jawa 39 47 Paduan Suara Natanage Timur Stefanus Kodo 9 0 Olahraga Natanage Timur Maria Yasinta Bay 0 9 Kerohanian 26 Ngegedgawe OMK Evelianus Ngopoliba 115 100 Sepak bola Persenge Blasius Bima 11 Tri hari OMK Persenge Agustinus Kare 9 9 Sepak Bola 27 Olaia OMK Kristoforus Kota 70 60 Bola Volly ARKIMAS Ferdinandus Lasa 17 10 Tri hari OMK 28 Olakile OMK Antunius A.Busa 80 50 Sepak Bola Sanjus Olakile Wily Meze 16 9 Bola Volly Lalu Lulo Charles Busu 6 6 Sepak Bola 29 Raja Selatan OMK Yohanes Ajo Ugha 30 22 Seni Budaya PS Raja Selatan Yohanes Ajo Ugha 30 25 Tri hari OMK, Sepak Bola 30 Raja Timur OMK Adrianus Dhosa 20 30 Bola Volly, Kerohanian Rapers Adrianus Dhosa 20 0 Sosial Kemasyarakatan 31 Rigi OMK Rofinus Dhani 111 88 Sepak Bola 32 Rowa OMK Kristianus Baghi 22 31 Sosial Kemasyarakatan 33 Sawu Karang Taruna Adrianus Ngela 9 PTS Adrianus Ngela 22 Simpan Pinjam 34 Selalejo OMK Yohanes Koba Sepak Bola
  • 54. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 44 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Batalewa Yohanes Peu 30 Arema Severinus Nuga 25 35 Selalejo Timur OMK Turibius Bule 20 7 Sepak Bola Karang Taruna Sakarias Pili 20 7 Sepak Bola Persandho Wilhelmus Muwa 23 Musik Batalewa Lejo Krispianus Goa 20 Musik Band Ndahosale Wilhelmus Muwa 10 5 Benghu Lejo Wilhelmus Muwa 7 3 Sepak Bola 36 Tedakisa OMK Yohanes K.Jo 32 24 Olahraga Cormelo FC Yohenes K.Jo 12 7 Bola Volly PS Tedakisa Robertus Y.Gelu 16 Sepak Bola 37 Tedamude Karang Taruna Yohanes DB. Jogo 18 20 38 Ulologa OMK Altus Jou 35 24 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan GAUL (Gelora AnaK Ulologa) Altus Jou 12 10 Bola Volly 39 Weaau OMK Benediktus Dapa 122 132 Sosial Kemasyarakatan 40 Woewolo Karang Taruna Marianus Busa 64 74 Olahraga, kemasyarakatan OMK Nikolas Felo 58 67 Kerohanian, Kesenian, Kemasyarakatan 41 Woloede OMK Bonefasius Meo 20 25 Kerohanian, Olahraga 42 Wolokisa OMK Fredikus M.Dona 22 23 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan OMK Anton Sawi 26 0 OMK Gresiana Goo 0 15 Bola Volly 43 Wololelu OMK Gaudensius Tay 15 19 Sepak Bola SUGEL Gaudensius Tay 15 19 Bola Volly 44 Wolopogo OMK Ignasius Laki Waju 21 38 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan
  • 55. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 45 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 45 Wolotelu OMK Kiilian Y.Bhoko 39 62 Olahraga, Kerohanian, Kemasyarakatan 46 Wolowea OMK Zakarias G.Tawa 119 106 Primevera Sakarias Abe 20 0 Bola Volly Kiko Kanisius Aga 10 10 Olahraga 47 Wolowea Barat OMK Yohanes Nuga 18 12 Kesenian 48 Wolowea Timur Karang taruna Paskalis D.Podo 51 51 Sepak Bola Woltim Marselinus Pili 6 6 Bola Volly 49 Wuliwalo Karang Taruna Egidius Babo 22 17
  • 56. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 46 B. ORGANISASI PEMUDA TINGKAT KABUPATEN Organisasi Kemasyarakatan Pemuda merupakan wadah berkumpul masyarakat usia muda yang diikat dengan suatu aturan resmi dan keberadaannya disyahkan oleh pemerintah. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda di Indononesia berhimpun dalam wadah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Di Kabupaten Nagekeo terdapat beberapa organisasi kepemudaan, namun demikian organisasi yang terdata dalam pendataan potensi kepemudaan 2017 ini baru 4 organisasi yaitu :
  • 57. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 4 DATA KEPEMUDAAN 47 TABEL 4.8. Data Organisasi Kemasyarakatan Pemuda No Nama Organisasi Alamat Organisasi Nama Ketua Nama Sekretaris Nama Bendahara 1 Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ) Jl. Aeramo - Nangadhero, Rt. 06, Aeramo, Kec. Aesesa Frederikus F.R.BA Hendrikus G. Dhalu Presila Eku Wea 2 Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Stella Maris Danga, Kel. Danga, Kec. Aesesa Martinus Goa Hendrikus Kama Lasarus Pati 3 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI ) ST. Petrus Jl. Soekarno Hatta, Kel. Lape, Kec. Aesesa Adrianus Dona 4 Remaja Mesjid Baiturahman Alorongga Jl. Danga Marapokot, Kel. Mbay I, Kec. Aesesa Muh. Fauzan Wattir Abdula Malik Uswatan Hasanah
  • 59. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 48 BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 5.1. KOMPONEN SPORT DEVELOPMENT INDEX Sport Developmen Index (SDI) diharapkan akan dapat menentukan tingkat kemajuan pembangunan olahraga pada suatu daerah, termasuk bila dibandingkan dengan daerah lain. Seperti yang dikatakan oleh Ali Maksum dkk (2004; 9)9 bahwa : SDI adalah gabungan yang mencerminkan keberhasilan pembangunan olahraga yang berdasarkan empat dimensi dasar yaitu, partisipasi, ruang terbuka, kebugaran, dan sumberdaya manusia. Ali Maksum dkk (2004; 3) Menyatakan SDI merupakan kebutuhan akan istrumen yang standar untuk menilai kemajuan pembangunan olahraga semakin mendesak untuk dipenuhi seiring dengan 9 Maksum A, dkk, 2004. Panduan Pelaksanaan Pengkajian Sport Development Index (SDI), Proyek Pengembangan dan keserasian kebijakan Olahraga Direktorat Jendral Olahraga Departemen Pendidikan Nasional Kerjasama pusat studi Olahraga lembaga Pendidikan UNESA, Jakarta.
  • 60. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 49 perubahan arah kebijakan pembangunan nasional dari sentralisasi menuju desentralisasi. Dengan kewenangan yang dimiliki, daerah dapat berkompetisi secara sehat dalam melaksanakan pembangunan olahraganya. Dari pendapat ahli diatas bahwa SDI merupakan gabungan yang menggambarkan keberhasilan pembangunan olahraga disuatu daerah tertentu yang berdasarkan empat dimensi dasar yaitu; partisipasi, ruang terbuka, kebugaran dan sumberdaya manusia. A. RUANG TERBUKA Ruang tebuka merujuk pada suatu tempat yang diperuntukkan bagi kegiatan olahraga oleh sejumlah orang (masyarakat) dalam bentuk bangunan dan /atau lahan. Bangunan dan lahan terbuka dapat berupa lapangan olahraga yang standar ataupun tidak, yang tertutup (indoor) maupun terbuka (outdoor), atau berupa lahan yang memang diperuntukkan guna kegiatan berolahraga untuk masyarakat.Sedangkan agarbisa dikatakan sebagai ruang terbuka, olahraga harus memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut; (1) didesain untuk olahraga, (2) digunakan untuk olahraga, (3) bisa diakses oleh masyarakat luas.10 Berdasarkan hasil pendataan di wilayah sasaran pendataan, data ketersediaan ruang terbuka untuk berolahraga dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut ini : 10 Sumaryanto. 2005. Sport Development Index Sebagai Parameter Dalam Mengukur Pembangunan Olahraga Indonesia. Yogyakarta
  • 61. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 50 TABEL 5.1. Data Ketersediaan Ruang Terbuka Olahraga Nama Desa Ukuran Lokasi Ukuran Lapangan Kondisi Panjang Lebar Luas Panjang Lebar Luas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Lapangan Bulu Tangkis Natanage - 14 6 84 Rusak Woewolo - - Baik Lapangan Bola Basket Natanage - 28 15 420 Baik Lapangan Bola Volly Solo 18 9 162 18 9 162 Rusak Kelewae 25 15 375 18 6 108 Baik Alorawe 20 20 400 18 9 162 Dhereisa 22 11 242 22 11 242 Rusak Gero Dhere 15 15 225 - Rusak Jawapogo 25 12 300 18 9 162 Kelewae 25 15 375 18 6 108 Baik Kotagana 35 15 525 18 9 162 Lape 18 9 162 18 9 162 Legu Deru 21 19 399 18 9 162 Mulakoli 25 20 500 12 12 144 Natanage - 18 9 162 Baik Ngegedgawe 15 12 180 - Raja Selatan 18 9 162 - Rusak Selalejo 30 50 1.500 15 12 180 Rusak Tedakisa 20 11 220 18 9 162 Weaau 40 25 1.000 - Woewolo - 18 9 162 Baik Woloede 12 10 120 9 9 81 Wolokisa 25 14 350 18 9 162 Wololelu 15 12 180 10 8 80 Wolopogo 30 15 450 18 9 162 Wuliwalo 30 20 600 18 9 162 Lapangan Futsal Raja Selatan 12 12 144 - Rusak
  • 62. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 51 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Lapangan Sepak Bola Kelewae 110 70 7.700 100 60 6.000 Baik Solo 80 40 3.200 80 40 3.200 Kurang Baik Aemali 100 50 5.000 - Alorawe 150 150 22.500 110 90 9.900 Rusak Dhereisa 190 120 22.800 190 120 22.800 Rusak Gero Dhere 80 60 4.800 - Rusak Jawapogo 90 75 6.750 80 65 5.200 Kelewae 110 70 7.700 100 60 6.000 Baik Kelimajo 100 55 5.500 80 45 3.600 Kotagana 160 100 16.000 100 80 8.000 Lape 110 100 11.000 110 64 7.040 Mbay Ii 100 90 9.000 - Mulakoli 120 100 12.000 100 80 8.000 Nageoga 70 60 4.200 - Natanage 300 100 30.000 110 90 9.900 Baik Ngegedgawe 90 75 6.750 - Olaia 80 60 4.800 - Raja Selatan 50 45 2.250 - Rusak Raja 80 44 3.520 - Selalejo Timur 110 90 9.900 90 80 7.200 Rusak Selalejo 100 50 5.000 75 50 3.750 Rusak Tedakisa 150 80 12.000 80 60 4.800 Weaau 100 90 9.000 - Woewolo 125 100 12.500 110 80 8.800 Rusak Wolokisa 150 100 15.000 100 60 6.000 Wolowea Timur 80 40 3.200 - Wuliwalo 90 40 3.600 70 47 3.290 Lapangan Sepak Takraw Kelewae 30 20 600 30 20 600 Baik Kelewae 30 20 600 30 20 600 Baik Natanage - 14 6 84 Rusak B. SUMBERDAYA MANUSIA Komunitas olahraga merupakan kumpulan SDM olahraga yang dalam bahasa teknis Undang-undang Sistem Keolahragaa Nasional disebut sebagai pelaku olahraga, yang meliputi:
  • 63. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 52 1. Pengolahraga, yakni orang yang berolahraga dalam usaha mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial; 2. Olahragawan, yakni pengolahraga yang mengikutipelatihan secara teratur dan kejuaraan dengan penuh dedikasi untuk mencapai prestasi; 3. Pembina olahraga, yakni orang yang memiliki minat dan pengetahuan kepemimpinan, kemampuan managerial dan/atau pendanaan yang didedikasikan untuk kepentingan pembinaan dan pengembangan olahraga; 4. Tenaga Keolahragaan, yakni setiap orang yang memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi dalam bidang olahraga. Sumber Daya Manusia (SDM) Keolahragaan yang dimaksudkan berkaitan dengan jumlah pelatih/ instrukrur/ guru pendidikan jasmani yang dimiliki oleh suatu kecamatan/ kabupaten/ kota/ provinsi, Indeks SDM diukur berdasarkan rasio jumlah SDM Keolahragaan dengan jumlah penduduk yang berusia di atas 7 tahun pada suatu kecamatan/ kabupaten/ kota/ provinsi.11 Berdasarkan hasil pendataan di wilayah sasaran pendataan, data sumberdaya manusia olahraga yang ada di wilayah sasaran pendataan adalah sebagai berikut : 11 Permana dan Sastaman. 2015. Tingkat Partisipasi Olahraga Dan Ketersediaan Sdm Keolahragaan Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat Ditinjau Dari Sport Development Index (SDI). Pontianak
  • 64. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 53 TABEL 5.2. Data sumber Daya Manusia Olahraga KOMPONEN JUMLAH Atlet anggota klub olahraga 155 Wasit/Juri bersertifikat 8 Pelatih bersertifikat 43 C. PARTISIPASI Partisipasi masyarakat adalah sesuatu keterlibatan masyarakat bukan hanya kepada proses pelaksanaan kegiatan saja, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam hal perencanaan dan pengembangan dari pelaksanaan program tersebut, termasuk menikmati hasil dari pelaksanaan program tersebut. Lebih lanjut secara sederhana partisipasi masyarakat adalah keterlibatan seseorang (individu) atau sekelompok masyarakat secara sukarela, dalam suatu kegiatan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan, sampai kepada proses pengembangan kegiatan atau program tersebut. Sejauh ini data partisipasi olahraga yang tersedia di Kabupaten Nagekeo baru meliputi jumlah event olahraga/kompetisi yang diadakan dan/atau diikuti. Data ini tentunya belum cukup untuk menggambarkan tingkat partisipasi olahraga namun setidaknya merupakan data awal yang akan dikembangkan lebih lengkap dan sempurna lagi dimasa yang akan datang.
  • 65. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 54 TABEL 5.3. Data Partisipasi Olahraga KOMPONEN JUMLAH Kompetisi tingkat kecamatan 34 Kompetisi tingkat kabupaten 14 Kompetisi tingkat propinsi yang diikuti 22 Kompetisi tingkat nasional yang dikuti 3 Jumlah Atlet yang Mengikuti kompetisi tingkat propinsi/nasional 209 Pertandingan ujicoba antar kabupaten 17 D. KEBUGARAN Salah satu komponen penghitung Indeks pembangunan Olahraga adalah tingkat kebugaran masyarakat. Tingkat kebugaran ini dihitung dengan metode Multi Stage Fitness (MSF) dengan mengambil sampling yang proporsional di wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten Nagekeo dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga belum pernah melakukan kegiatan tersebut karenanya data kebugaran masyarakat belum dapat disajikan. 5.2. KOMPONEN PRESTASI A. PERKUMPULAN OLAHRAGA (KLUB) Perkumpulan olahraga (klub) merupakan wadah bagi atlet untuk berlatih dan mengembangkan kemampuannya dalam berolahraga. Disamping itu klub merupakan identitas resmi bagi seorang olahragawan dalam menjalankan profesinya sebagai atlet. Di Kabupaten Nagekeo hingga saat ini terdapat 50 klub olahraga yang terdiri dari 3 cabang olahraga. Adapun rincian klub olahraga di Kabupaten Nagekeo pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
  • 66. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 55 TABEL 5.4. Data Klub Olahraga CABANG OLAHRAGA JUMLAH KLUB Sepak Bola 35 Taekwondo 0 Karate 0 Tarung Derajat 0 Bulu Tangkis 1 Bola Volly 14 JUMLAH 50 B. WASIT/JURI Wasit/juri adalah komponen penting dalam penyelenggaraan pertandingan olahraga. Keberadaan wasit/juri merupakan jaminan pelaksanaan pertandingan akan sesuai dengan aturan main yang ada. Ketersediaan wasit/juri mutlak dibutuhkan agar atlet terbiasa melakukan permainan olahraga sesuai dengan aturan resmi sehingga pada saat mengikuti kejuaraan tidak mengalami kesulitan menyesuaikan dengan aturan yang ada. Di Kabupaten Nagekeo terdapat 43 orang tenaga wasit/juri yang bersertifikat dengan rincian sebagai berikut : TABEL 5.5. Data Wasit.Juri Bersertifikat CABANG OLAHRAGA JUMLAH WASIT/JURI MENGIKUTI PELATIHAN 2016 Sepak Bola 11 6 Taekwondo 2 2 Karate 0 0 Tarung Derajat 19 16 Bulu Tangkis 0 0 Bola Volly 0 0 JUMLAH 32 24
  • 67. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 56 C. PELATIH Pelatih/Coach adalah tenaga olahraga yang bertugas memberikan pembinaan teknis kepada atlet dalam melakukan kegiatan olahraga. Keberadaan pelatih merupakan instrumen penting dalam pengembangan cabang olahraga. Keberadaan pelatih yang bersertifikat akan menjadi jaminan peningkatan kualitas atlet untuk dapat bersaing dalam kancah kejuaraan yang diikutinya. Keberadaan pelatih yang bersertifikat pelatih di Kabupaten Nagekeo masih minim. Dari data yang diberikan oleh induk cabang olahraga hanya ada 4 orang pelatih bersertifikat. Adapun rincian data pelatih adalah sebagai berikut: TABEL 5.6. Data Pelatih Bersertifikat CABANG OLAHRAGA JUMLAH PELATIH BERSERTIFIKAT Sepak Bola 4 Taekwondo 0 Karate 0 Tarung Derajat 0 Bulu Tangkis 0 Bola Volly 0 JUMLAH 4 D. ATLET Atlet adalah pelaku utama dari kegiatan olahraga. Penampilan seorang atlet adalah rangkaian puncak dari seluruh tahaan pembinaan olahraga yang melibatkan banyak pihak dan komponen. Seorang atlet adalah pemain olahraga yan tercatat sebagai anggota perkumpulan olahraga/klub yang bernaung resmi dibawah induk cabang olahraga.
  • 68. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 57 Adaoun data jeberadaan atlet di klub-klub olahraga di Kabupaten Nagekeo adalah sebagai berikut: TABEL 5.7. Data Atlet Berdasarkan Usia CABANG OLAHRAGA JUMLAH ATLET BERDASARKA USIA 5-12 TAHUN 13-21 TAHUN DIATAS 21 TAHUN Sepak Bola 0 10 25 Taekwondo 0 0 0 Karate 10 5 15 Tarung Derajat 22 16 7 Bulu Tangkis 0 0 0 Bola Volly 0 0 0 JUMLAH 32 31 47 E. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana diperlukan dalam rangka membentuk seorang olahragawan yang tangguh dan berdayasaing. Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan kebutuhan sarana dan prasarana semakin meningkat mengikuti perkembangan global. Sarana dan prasarana olahraga terdiri dari sarana dan prasaran pertandingan serta sarana dan prasarana latihan. Sarana dan prasarana pertandingan diperlukan oleh sebuah organisasi olahraga untuk menggelar kompetisi sedangkan sarana dan prasarana latihan digunakan untuk membentuk kemampuan atlet agar mampu bersaing dalam kompetisi. Data keberadaan sarana dan prasarana olehraga di Kabupaten nagekeo adalah sebagai berikut:
  • 69. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 58 TABEL 5.8. Data Sarana dan Prasarana Olahraga PERALATAN LATIHAN PERALATAN PERTANDINGAN PRASARANA JENIS KEBUTUHAN KEPEMILIKAN JENIS KEBUTUHAN KEPEMILIKAN JENIS KEBUTUHAN KEPEMILIKAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) SEPAK BOLA Jala Gawang 4 0 Papan Pergantian Pemain 2 0 Lapangan 3 2 Bola 10 0 Bench Pemain 2 0 Kon Latihan 1 0 Bendera Sudut 4 0 Bendera Wasit 2 0 Stop Watch 1 0 KARATE Matras 1 0 Matras 1 0 Gedung 1 0 Dagi 10 0 Dagi 10 0 Alas Dada 10 0 Alas Dada 10 0 Sepatu Pertandingan 10 0 Sepatu Pertandingan 10 0 Samsak 12 0 Samsak 12 0 Face Masker, Alas lutut, Alas Tulang kering 20 0 Face Masker, Alas lutut, Alas Tulang kering 20 0 Pancing Bad 10 0 Pancing Bad 10 0 Hand Protector 4 0 Hand Protector 4 0 BULU TANGKIS Raket 10 4 Raket 10 4 Gedung 1 0 Cock 1000 200 Cock 1000 200 Net 3 1 Net 3 0
  • 70. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 59 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) BOLA VOLLY Net 5 2 Net Standar Nasional 5 1 Lapangan 2 1 Bola 12 5 Lampu Sorot 6 1 Bola 12 Scor Table 2 Bendera Halim Garis 4 TAEKWONDO Body Protector ( 0 - 1 - 2 - 3 - 4 - ) 10 1 Matras 100 0 Gedung 1 0 Target Doble 20 2 Target Doble 20 0 Matras Kelas 2 100 0 Body Protector Ukuran ( 0 - 1 - 2 - 3 - 4 ) 10 0
  • 71. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 60 F. KOMPETISI Kompetisi merupakan ajang bagi atlet untuk mengukur perkembangan kemampuannya dibandingkan dengan atlet-atlet lainnya. Roda kompetisi yang baik akan mengasah kemampuan atlet sekaligus menjamin adanya evaluasi dan sirkulasi pembinaan secara berkelanjutan. Kompetisi memiliki arti penting bagi pembinaan olahraga agar dapat secara kontinyu meningkatkan kemampuannya. Data kompetisi olahraga yang ada di Kabupaten Nagekeo tersaji pada tabel berikut ini: TABEL 5.9. Data Kompetisi Caban Olahraga Kompetisi Tingkat Kecamatan Kompetisi Tingkat Kabupaten Kompetisi Tingkat Propinsi Atlet/Tim mengikuti Kompetisi Propinsi/Nasional Atlet/Tim Meraih Kejuaraan Propinsi/Nasional Pertandingan Ujicoba Antar Kabupaten Sepak Bola 2 1 0 22 0 5 Karate 0 0 0 0 0 0 Bulu tangkis 8 8 1 3 0 0 Bola Volly 1 2 0 12 0 5 Taekwondo 0 10 2 150 2 2 Tarungderajat 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 11 21 3 187 2 12 G. KELEMBAGAAN Secara umum kelembagaan olahraga di Indonesia berada dibawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). KONI merupakan lembaga yang membawahi induk – induk cabang olahraga yang ada di Indonesia. Di Kabupaten Nagekeo terdapat 6 induk cabang olahraga yang terdiri dari :
  • 72. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 61 ASOSIASI KABUPATEN (ASKAB) PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA Sekretariat : Jl. Jendral Soeharto ( Kompleks Kantor DPC Partai Golkar ) Kelurahan Danga Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo Ketua : Kristianus Dua Wea, Sfil Sekretaris : Kanisius Laking Bendahara : Adiana Ahmad Jumlah Pengurus Desa : 0 Jumlah Pengurus Kecamatan : 0 Jumlah Klub : 35 Jumlah Wasit : 4 Jumlah Pelatih : 11 Kompetisi Kecamatan : 6 Kompetisi Kabupaten : 2 Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 1 Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 0 Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
  • 73. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 62 SHOTOKAI ( Shotokan - Karate - DO Indonesia ) Sekretariat : Paudo Rt/Rw. 13/06. Kel. Danga Kec. Aesesa Kab. Nagekeo Ketua : Paulinus Nuwa Feto S.IP Sekretaris : Aris Sandy Bendahara : M. Hilam Nari Pau Jumlah Pengurus Desa : 0 Jumlah Pengurus Kecamatan : 0 Jumlah Klub : 0 Jumlah Wasit : 2 Jumlah Pelatih : 0 Kompetisi Kecamatan : 0 Kompetisi Kabupaten : 0 Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 0 Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 0 Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
  • 74. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 63 PBSI ( Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) Sekretariat : Jl. W.J. Lalamentik, Kel. Danga, Kec. Aesesa, Kab. Nagekeo Ketua : Sambu A. Ignatius Sekretaris : Wenslaus Geru Bendahara : Lidwina Woda Jumlah Pengurus Desa : 0 Jumlah Pengurus Kecamatan : 0 Jumlah Klub : 1 Jumlah Wasit : 0 Jumlah Pelatih : 0 Kompetisi Kecamatan : 8 Kompetisi Kabupaten : 8 Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 8 Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 1 Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
  • 75. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 64 PBVSI ( Persatuan Bola Volly Seluruh Indonesia) Sekretariat : Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Propinsi NTT Ketua : Yosep Fernandes Amekae Sekretaris : Paskalis Uwe Bendahara : Aponaris Mora Jumlah Pengurus Desa : 90 Jumlah Pengurus Kecamatan : 7 Jumlah Klub : 14 Jumlah Wasit : 19 Jumlah Pelatih : 0 Kompetisi Kecamatan : 14 Kompetisi Kabupaten : 1 Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 2 Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 0 Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
  • 76. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 65 TI ( Tae Kwon Do Indonesia) Sekretariat : Jl. Soekarno Hatta, Kel. Danga, Kec. Aesesa, Kab. Nagekeo Ketua : Shafar, SE Sekretaris : Armin Dhae Wea Bendahara : Fivianty Sine Jumlah Pengurus Desa : 0 Jumlah Pengurus Kecamatan : 2 Jumlah Klub : 0 Jumlah Wasit : 0 Jumlah Pelatih : 0 Kompetisi Kecamatan : 0 Kompetisi Kabupaten : 0 Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 10 Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 2 Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 2
  • 77. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 5 DATA KEOLAHRAGAAN 66 Keluarga Olahraga Tarung Derajat Indonesi Sekretariat : Jl. Danga Mbay Kec. Aesesa, Kab. Nagekeo Ketua : Marselinus Ajo Bupu Sekretaris : Emanuel Longa Bendahara : Yustina Ie Jeloya Jumlah Pengurus Desa : 0 Jumlah Pengurus Kecamatan : 0 Jumlah Klub : 0 Jumlah Wasit : 0 Jumlah Pelatih : 0 Kompetisi Kecamatan : 0 Kompetisi Kabupaten : 0 Kompetisi Propinsi (yang diikuti) : 0 Kompetisi Nasional (yang diikuti) : 0 Prestasi Tingkat Propinsi/Nasional : 0
  • 78. BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
  • 79. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 67 BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. KESIMPULAN Sebagai sebuah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Dinas Pemuda dan Olahraga berusaha keras untuk memulai tahapan-tahapan pembanunan bidang pemuda dan olahraga berdasarkan kondisi nyata daerah dan berfokus pada capaian kinerja yang selaras dengan pembangunan bidang pemuda dan olahraga nasional. Sebagai langkah awal dari pentahapan itu maka kondisi nyata sektor pemuda dan olahraga perlu dipotret secara obyektif agar didapatkan gambaran yang jelas dan nyata mengenai potensi maupun tantangannya. Berdasarkan telaah atas aturan erundang-undangan serta dokumen perencanaan ditingkat nasional dibandingkan dengan kondisi
  • 80. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 68 yang tergambar dari proses pendataan maka dapat diambil kesimpulan- kesimpuln penting sebagai berikut: 1. Jumlah pemuda yang belum bekerja masih cukup besar sementara dipihak lain kesadaran pemuda dalam berwirausaha belum optimal. 2. Keahlian kerja yang dimiliki oleh pemuda di wilayah sasaran masih didominasi oleh sektor pertanian. Adapun keahlian lain seperti computer, bahasa asing dan ketrampilan masih kurang. 3. Kegiatan organisasi kepemudaan masih banyak bergerak di kegiatan sosial kemasyarakatan, olahraga dan kesenian sementara kegiatan wirausaha belum menjadi program prioritas. 4. Potensi olahraga Sepak Takraw di Kabupaten Nagekeo cukup besar. Banyak pemuda yang terlibat dalam aktivitas olahraga ini dan beberapa desa telah memiliki fasilitas. Namun demikian pada aspek kelbagaan belum ada organisasi induk cabang olahraga yang menaungi cabang olahraga Sepak Takraw. 5. Induk cabang olahraga belum bisa memerankan diri secara optimal dalam pembentukan atlet berprestasi. Hal ini salah satunya disebabkan masih kurangnya pelatih yang bersertiikat serta masih kurangnya sarana dan prasarana latihan. 6. Indeks Pembangunan Olahraga (SDI) di Kabupaten Nagekeo belum dapat disajikan secara pasti karena data kebugaran masyarakat belum ada.
  • 81. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 69 6.2. REKOMENDASI Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan penting yang didapatkan dari pendataan potensi kepemudaan dan keolahragaan Kabupaten Nagekeo Tahun 2017 ini direkomendasikan eberapa hal sebagai berikut: 1. Diperlukan penguatan kegiatan kepemudaan yang dititikberatkan pada pengembangan wira usaha pemuda. Program ini dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan ketrampilan, pemenuhan standar kompetensi, akses permodalan maupun pembangunan jaringan pemasaran. 2. Diperlukan adanya program pemerintah daerah tentang pelatihan ketrampilan bagi generasi muda. Dengan adanya program pelatihan ini diharapkan kompetensi kerja pemuda di nagekeo dapat merata di semua sektor pekerjaan. 3. Diperlukan adanya komunikasi intensif antara Dinas Pemuda dan olahraga Kabupaten Nagekeo dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang ada dalam rangka menjalin kerjasama kemitraan pembinaan pemuda. 4. Diperlukan inisiasi pembentukan Pengurus Daerah Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI) Kabupaten Nagekeo. 5. Diperlukan adanya komunikasi dan perencanaan bersama antara Dinas Pemuda dan Oalhraga dengan induk cabang olahraga mengenai pemenuha fasilitas latihan dan fasilitas pertandingan
  • 82. Profil Potensi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 70 guna memenuhi standar sarana dan prasarana menuju pembentukan olahraga prestasi yang uat dan berdayasaing. 6. Dinas Pemuda dan Oalhraga perlu mengalokasika anggaran untuk pelaksanaan test kebugaran melalui metode Multi Stage Fitness. Program ini dapat pla dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Dians Kesehatan setempat. 7. Diperlukan kegiatan tersendiri dalam rangka penyusunan Rencana Aksi Daerah Kepemudaan sebagaimana amanat dari Perpres Nomor 66 Tahun 2017. 8. Diperlukan kegiatan tersendiri dalam rangka penyusunan Masterplan Pembangunan Olahraga Kabupaten Nagekeo.
  • 83. DAFTAR PUSTAKA Osborne, David & Ted Gaebler, 1992, Reinventing Government How the Entrepreneurial. Spirit Is Transforming the Public sector, A Plume Book, 1992 Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2009, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Tatacara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Jakarta Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, 2016, Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Nomor 0186 Tahun 2015 Tentang Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015-2019 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 957. Jakarta. Badan Pusat Statistik, 2017, Nagekeo Dalam Angka 2017, 2017, Nagekeo Muhibbin Syah, Psikologi Belajar Logos Wacana Ilmu, 2001, Jakarta. Prihadi, S. 2004. Kinerja, Aspek Pengukuran. PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Alwi, Hasan dkk 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakata. Winkel,W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Grasindo, Jakarta. Rusyam, A. Tabrani. 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.Remaja Rosdakarya, Bandung. Maksum A, dkk, 2004. Panduan Pelaksanaan Pengkajian Sport Development Index SDI, Proyek Pengembangan dan keserasian kebijakan Olahraga Direktorat Jendral Olahraga Departemen Pendidikan Nasional Kerjasama pusat studi Olahraga lembaga Pendidikan UNESA, Jakarta. Sumaryanto. 2005. Sport Development Index Sebagai Parameter Dalam Mengukur Pembangunan Olahraga Indonesia. Yogyakarta Permana dan Sastaman. 2015. Tingkat Partisipasi Olahraga Dan Ketersediaan Sdm Keolahragaan Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat Ditinjau Dari Sport Development Index (SDI). Pontianak
  • 84. Pemerintah Kabupaten Nagekeo Dinas Pemuda dan Olahraga