SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
1 
Menuju Tangga Kesuksesan dengan Ilmu 
Setiap orang yang hidup di atas bumi menginginkan hidupnya selalu sukses. Dan, meskipun semua telah berusaha untuk meraih kesuksesan, ternyata hanya sedikit yang mampu mencapainya. Kebanyakan belum mencapai level (tingkatan) tersebut. Jika demikian, ada satu pertanyaan besar, mengapa orang yang menginginkan kesuksesan belum kunjung juga mendapatkannya? Untuk pertanyaan ini, Nabi Muhammad SAW sudah memberikan jawabannya. 
Rasulullah SAW bersabda, 
"Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan permudahkan baginya jalan menuju surga.” (Hadits riwayat At- Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 28, hadits no. 2646) 
Hadits itu menguraikan, bahwa Rasulullah SAW menyebut seseorang yang sedang berjalan untuk menuntut ilmu dengan kata “salaka”. Padahal, berjalan dalam bahasa Arab tidak hanya “salaka”, masih ada kata “masyâ”, “sâra”, “safara”, atau “dzahaba”. 
Pertanyaannya, mengapa kata “salaka” yang dipilih Nabi, bukan selainnya. Rupanya, kata-kata selain “salaka” hanya mempunyai arti utama berjalan. Perjalannya, terkadang, hanya untuk mencari kesenangan belaka. Mungkin, pembaca pernah mendengar, orang yang berjalan untuk mencari hiburan disebut dengan “tamasya”, yang dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan ‘wisata atau piknik’. Kata tersebut berasal dari kata “masyâ”. 
Jika Nabi SAW menggunakan kata ini, niscaya orang yang menuntut ilmu ini hanya akan mencari kesenangan belaka. Padahal, perjalanan untuk mencari ilmu bukanlah untuk sekadar mencari kesenangan. 
“Salaka” bermakna berjalan dengan tegap dan cepat serta dengan pandangan ‘fokus’ kepada tujuan yang dicita-citakan. Dalam hal menuntut ilmu, Nabi SAW menginginkan agar setiap “thâlib al-ilm” (pencari ilmu) benar-benar berjalan dengan tegap dan cepat, bukan berjalan dengan berleha- leha, apalagi merangkak. Jika ia tidak fokus, ia akan berhenti di tengah perjalanan, bahkan akan kembali ke rumah, jika ada hambatan yang menghadang.
2 
Dengan berjalan tegap dan cepat, ‘dia’ sekarang berada di tengah- tengah perjalanan. Nabi SAW mengingatkan orang ini agar perjalanannya diiringi dengan “yaltamisu”, berpegang (memegang). Dalam hal ini pula, Nabi SAW menggunakan kata “yaltamisu”, bukan “yumsiku” atau “qabadha”. 
Jika “yumsiku” yang digunakan oleh Nabi SAW, maka orang ini hanya akan sekadar memegang. Sementara, “yaltamisu” memiliki makna memegang erat-erat atau kuat-kuat. Seperti orang yang hampir jatuh ke jurang, orang ini akan memegangi ranting dan dahan dengan sekuat- kuatnya. Jika tidak, pasti ia akan jatuh ke dalam jurang. 
Begitu juga dengan orang yang menuntut ilmu. Ketika sudah berada di tengah-tengah perjalanan (salaka), ia juga berpegang kuat-kuat. Dalam konteks ini, dia harus memegang kuat niat yang ada di dalam jiwanya. Dia pun tidak akan berhenti di tengah jalan meski dihadang seribu halangan. 
Kata kunci selanjutnya dalam hadits Nabi SAW di atas ialah “jannah” yang berarti surga. Surga merupakan gambaran dari suatu tempat yang di dalamnya penuh kenikmatan. Tiap orang yang menikmati fasilitasnya, tidak perlu lagi bekerja. Semua hal yang diinginkan sudah disediakan di dalamnya. 
Surga dengan gambaran demikian baru bisa dinikmati oleh seseorang ketika sudah meninggal dunia. Lantas, apakah surga seperti itu jadi jaminan bagi penuntut ilmu? Nabi SAW sadar, penuntut ilmu hidup di atas bumi. Dia menginginkan kehidupannya mapan dan tercukupi segala kebutuhannya. 
Oleh karenanya, surga (jannah) dalam Hadits di atas hanya merupakan ‘simbol’. "Jannah” di atas bermakna kesuksesan. Orang yang sudah sukses, hidupnya penuh dengan kenikmatan. Segala kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan baik. 
Dengan demikian, makna dari hadits Nabi SAW di atas ialah, “Barang siapa yang mengadakan perjalanan dengan sungguh-sungguh untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan untuk menuju kesuksesan.” Inilah jaminan kepada siapa saja yang (sudah) berilmu, dengan berbekal ilmu dan ridha Allah, hidupnya pun akan ‘sukses’ karenanya. Dan selamnya, tidaklah mungkin orang tersebut akan ‘sengsara’, karena Allah telah menjaminnya. Tentu saja, bukan sembarang orang yang berilmu yang akan menuai kesuksesan. Tetapi mereka (orang yang berilmu) dan beramal shaleh dengan ilmunya, dengan senantiasa membangun keikhlasan untuk menggapai ridha-Nya.” 
Wallâhu A’lam.

More Related Content

What's hot

PROJEK AKHIR PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAM
PROJEK AKHIR PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAMPROJEK AKHIR PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAM
PROJEK AKHIR PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAMAinSyatila
 
Muliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuMuliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuSinar Smamsa
 
Menemukan Pencipta Sejati
Menemukan Pencipta SejatiMenemukan Pencipta Sejati
Menemukan Pencipta SejatiErwin Wahyu
 
A163775 projek akhir LMCP1602
A163775 projek akhir LMCP1602A163775 projek akhir LMCP1602
A163775 projek akhir LMCP1602Nur Izzati Idris
 
Kebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di IndonesiaKebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di Indonesiashofichofifah
 
Obyek dakwah
Obyek dakwahObyek dakwah
Obyek dakwahfdik
 
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,nerakaPen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,nerakaAlisya04
 
Tasawuf qabdu dan basthu
Tasawuf qabdu dan basthuTasawuf qabdu dan basthu
Tasawuf qabdu dan basthusyifaakamalshah
 
Amaliah muharram & hijrah
Amaliah muharram & hijrahAmaliah muharram & hijrah
Amaliah muharram & hijrahHamidah Jabalnoer
 
Muliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuMuliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuAgus Salim
 

What's hot (19)

Tasawwuf slide
Tasawwuf slideTasawwuf slide
Tasawwuf slide
 
Tasawwuf slide
Tasawwuf slideTasawwuf slide
Tasawwuf slide
 
PROJEK AKHIR PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAM
PROJEK AKHIR PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAMPROJEK AKHIR PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAM
PROJEK AKHIR PENDIDIKAN KANAK-KANAK OLEH IBU BAPA DALAM ISLAM
 
Muliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuMuliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmu
 
Menemukan Pencipta Sejati
Menemukan Pencipta SejatiMenemukan Pencipta Sejati
Menemukan Pencipta Sejati
 
Tarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyahTarbiyah fardiyah
Tarbiyah fardiyah
 
A163775 projek akhir LMCP1602
A163775 projek akhir LMCP1602A163775 projek akhir LMCP1602
A163775 projek akhir LMCP1602
 
Tugas-3 Hadis Tematik OLEH Hijri Sarina Putri SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
Tugas-3 Hadis Tematik OLEH Hijri Sarina Putri SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020Tugas-3 Hadis Tematik OLEH Hijri Sarina Putri SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
Tugas-3 Hadis Tematik OLEH Hijri Sarina Putri SM IV KPI-C FDK UINSU 2019/2020
 
Kebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di IndonesiaKebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di Indonesia
 
Obyek dakwah
Obyek dakwahObyek dakwah
Obyek dakwah
 
Alqur'an pedoman hidup
Alqur'an pedoman hidupAlqur'an pedoman hidup
Alqur'an pedoman hidup
 
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,nerakaPen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
Pen Islam-form 3..titian sirat,syurga,neraka
 
Dzikir
DzikirDzikir
Dzikir
 
Tasawuf qabdu dan basthu
Tasawuf qabdu dan basthuTasawuf qabdu dan basthu
Tasawuf qabdu dan basthu
 
Amaliah muharram & hijrah
Amaliah muharram & hijrahAmaliah muharram & hijrah
Amaliah muharram & hijrah
 
Ppt tekpen
Ppt tekpenPpt tekpen
Ppt tekpen
 
Ibrahiem
IbrahiemIbrahiem
Ibrahiem
 
Muliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmuMuliakan diri dengan ilmu
Muliakan diri dengan ilmu
 
Tasawwuf slide
Tasawwuf slideTasawwuf slide
Tasawwuf slide
 

Viewers also liked

Fujairah (Emiratos Árabes)
Fujairah  (Emiratos Árabes)Fujairah  (Emiratos Árabes)
Fujairah (Emiratos Árabes)F. Ovies
 
Bad slide samples
Bad slide samplesBad slide samples
Bad slide samplesCarol Roth
 
Tata cara sholat
Tata cara sholatTata cara sholat
Tata cara sholatIbn Ali
 
01/03 - Hello NSCoder - Gestión de Memoria
01/03 - Hello NSCoder - Gestión de Memoria01/03 - Hello NSCoder - Gestión de Memoria
01/03 - Hello NSCoder - Gestión de Memorianscoder_bcn
 
Calendar 2556-006
Calendar 2556-006Calendar 2556-006
Calendar 2556-006thana bkk
 
Interacción con los Medios y las Nuevas Tecnologías. Posibles Futuros Usos
Interacción con los Medios y las Nuevas Tecnologías. Posibles Futuros UsosInteracción con los Medios y las Nuevas Tecnologías. Posibles Futuros Usos
Interacción con los Medios y las Nuevas Tecnologías. Posibles Futuros UsosGrupo 03
 
Manfaat asi
Manfaat asiManfaat asi
Manfaat asifarill
 
แบบบ้านกระเบื้องพรีม่า ตราช้าง 013
แบบบ้านกระเบื้องพรีม่า ตราช้าง 013แบบบ้านกระเบื้องพรีม่า ตราช้าง 013
แบบบ้านกระเบื้องพรีม่า ตราช้าง 013thana bkk
 
National Development Planning of Bhutan
National Development Planning of BhutanNational Development Planning of Bhutan
National Development Planning of BhutanNor Aini
 
GeologíA4ºA
GeologíA4ºAGeologíA4ºA
GeologíA4ºAiridia48
 
C:\Users\Ibrahim\Documents\Presentacion Ibrahim
C:\Users\Ibrahim\Documents\Presentacion IbrahimC:\Users\Ibrahim\Documents\Presentacion Ibrahim
C:\Users\Ibrahim\Documents\Presentacion IbrahimIbrahim Lopez
 
Social Media by Analicia
Social  Media by AnaliciaSocial  Media by Analicia
Social Media by Analiciaaicilana123
 

Viewers also liked (20)

Fujairah (Emiratos Árabes)
Fujairah  (Emiratos Árabes)Fujairah  (Emiratos Árabes)
Fujairah (Emiratos Árabes)
 
13 passos para o Bem!
13 passos para o Bem!13 passos para o Bem!
13 passos para o Bem!
 
Bad slide samples
Bad slide samplesBad slide samples
Bad slide samples
 
chmod 777 Educacao
chmod 777 Educacaochmod 777 Educacao
chmod 777 Educacao
 
Tata cara sholat
Tata cara sholatTata cara sholat
Tata cara sholat
 
Presentación de ETM
Presentación de ETMPresentación de ETM
Presentación de ETM
 
01/03 - Hello NSCoder - Gestión de Memoria
01/03 - Hello NSCoder - Gestión de Memoria01/03 - Hello NSCoder - Gestión de Memoria
01/03 - Hello NSCoder - Gestión de Memoria
 
Calendar 2556-006
Calendar 2556-006Calendar 2556-006
Calendar 2556-006
 
Aji amarillo
Aji amarilloAji amarillo
Aji amarillo
 
Timesheet
TimesheetTimesheet
Timesheet
 
Interacción con los Medios y las Nuevas Tecnologías. Posibles Futuros Usos
Interacción con los Medios y las Nuevas Tecnologías. Posibles Futuros UsosInteracción con los Medios y las Nuevas Tecnologías. Posibles Futuros Usos
Interacción con los Medios y las Nuevas Tecnologías. Posibles Futuros Usos
 
Rate of cooling in model homes
Rate of cooling in model homesRate of cooling in model homes
Rate of cooling in model homes
 
Manfaat asi
Manfaat asiManfaat asi
Manfaat asi
 
แบบบ้านกระเบื้องพรีม่า ตราช้าง 013
แบบบ้านกระเบื้องพรีม่า ตราช้าง 013แบบบ้านกระเบื้องพรีม่า ตราช้าง 013
แบบบ้านกระเบื้องพรีม่า ตราช้าง 013
 
TOKOH ISLAMIAH
TOKOH ISLAMIAHTOKOH ISLAMIAH
TOKOH ISLAMIAH
 
Libro
LibroLibro
Libro
 
National Development Planning of Bhutan
National Development Planning of BhutanNational Development Planning of Bhutan
National Development Planning of Bhutan
 
GeologíA4ºA
GeologíA4ºAGeologíA4ºA
GeologíA4ºA
 
C:\Users\Ibrahim\Documents\Presentacion Ibrahim
C:\Users\Ibrahim\Documents\Presentacion IbrahimC:\Users\Ibrahim\Documents\Presentacion Ibrahim
C:\Users\Ibrahim\Documents\Presentacion Ibrahim
 
Social Media by Analicia
Social  Media by AnaliciaSocial  Media by Analicia
Social Media by Analicia
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Menuju tangga kesuksesan dengan ilmu

  • 1. 1 Menuju Tangga Kesuksesan dengan Ilmu Setiap orang yang hidup di atas bumi menginginkan hidupnya selalu sukses. Dan, meskipun semua telah berusaha untuk meraih kesuksesan, ternyata hanya sedikit yang mampu mencapainya. Kebanyakan belum mencapai level (tingkatan) tersebut. Jika demikian, ada satu pertanyaan besar, mengapa orang yang menginginkan kesuksesan belum kunjung juga mendapatkannya? Untuk pertanyaan ini, Nabi Muhammad SAW sudah memberikan jawabannya. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu, Allah akan permudahkan baginya jalan menuju surga.” (Hadits riwayat At- Tirmidzi dari Abu Hurairah, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 28, hadits no. 2646) Hadits itu menguraikan, bahwa Rasulullah SAW menyebut seseorang yang sedang berjalan untuk menuntut ilmu dengan kata “salaka”. Padahal, berjalan dalam bahasa Arab tidak hanya “salaka”, masih ada kata “masyâ”, “sâra”, “safara”, atau “dzahaba”. Pertanyaannya, mengapa kata “salaka” yang dipilih Nabi, bukan selainnya. Rupanya, kata-kata selain “salaka” hanya mempunyai arti utama berjalan. Perjalannya, terkadang, hanya untuk mencari kesenangan belaka. Mungkin, pembaca pernah mendengar, orang yang berjalan untuk mencari hiburan disebut dengan “tamasya”, yang dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan ‘wisata atau piknik’. Kata tersebut berasal dari kata “masyâ”. Jika Nabi SAW menggunakan kata ini, niscaya orang yang menuntut ilmu ini hanya akan mencari kesenangan belaka. Padahal, perjalanan untuk mencari ilmu bukanlah untuk sekadar mencari kesenangan. “Salaka” bermakna berjalan dengan tegap dan cepat serta dengan pandangan ‘fokus’ kepada tujuan yang dicita-citakan. Dalam hal menuntut ilmu, Nabi SAW menginginkan agar setiap “thâlib al-ilm” (pencari ilmu) benar-benar berjalan dengan tegap dan cepat, bukan berjalan dengan berleha- leha, apalagi merangkak. Jika ia tidak fokus, ia akan berhenti di tengah perjalanan, bahkan akan kembali ke rumah, jika ada hambatan yang menghadang.
  • 2. 2 Dengan berjalan tegap dan cepat, ‘dia’ sekarang berada di tengah- tengah perjalanan. Nabi SAW mengingatkan orang ini agar perjalanannya diiringi dengan “yaltamisu”, berpegang (memegang). Dalam hal ini pula, Nabi SAW menggunakan kata “yaltamisu”, bukan “yumsiku” atau “qabadha”. Jika “yumsiku” yang digunakan oleh Nabi SAW, maka orang ini hanya akan sekadar memegang. Sementara, “yaltamisu” memiliki makna memegang erat-erat atau kuat-kuat. Seperti orang yang hampir jatuh ke jurang, orang ini akan memegangi ranting dan dahan dengan sekuat- kuatnya. Jika tidak, pasti ia akan jatuh ke dalam jurang. Begitu juga dengan orang yang menuntut ilmu. Ketika sudah berada di tengah-tengah perjalanan (salaka), ia juga berpegang kuat-kuat. Dalam konteks ini, dia harus memegang kuat niat yang ada di dalam jiwanya. Dia pun tidak akan berhenti di tengah jalan meski dihadang seribu halangan. Kata kunci selanjutnya dalam hadits Nabi SAW di atas ialah “jannah” yang berarti surga. Surga merupakan gambaran dari suatu tempat yang di dalamnya penuh kenikmatan. Tiap orang yang menikmati fasilitasnya, tidak perlu lagi bekerja. Semua hal yang diinginkan sudah disediakan di dalamnya. Surga dengan gambaran demikian baru bisa dinikmati oleh seseorang ketika sudah meninggal dunia. Lantas, apakah surga seperti itu jadi jaminan bagi penuntut ilmu? Nabi SAW sadar, penuntut ilmu hidup di atas bumi. Dia menginginkan kehidupannya mapan dan tercukupi segala kebutuhannya. Oleh karenanya, surga (jannah) dalam Hadits di atas hanya merupakan ‘simbol’. "Jannah” di atas bermakna kesuksesan. Orang yang sudah sukses, hidupnya penuh dengan kenikmatan. Segala kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan baik. Dengan demikian, makna dari hadits Nabi SAW di atas ialah, “Barang siapa yang mengadakan perjalanan dengan sungguh-sungguh untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan untuk menuju kesuksesan.” Inilah jaminan kepada siapa saja yang (sudah) berilmu, dengan berbekal ilmu dan ridha Allah, hidupnya pun akan ‘sukses’ karenanya. Dan selamnya, tidaklah mungkin orang tersebut akan ‘sengsara’, karena Allah telah menjaminnya. Tentu saja, bukan sembarang orang yang berilmu yang akan menuai kesuksesan. Tetapi mereka (orang yang berilmu) dan beramal shaleh dengan ilmunya, dengan senantiasa membangun keikhlasan untuk menggapai ridha-Nya.” Wallâhu A’lam.