Gerakan Arus Pelangi didirikan pada 2006 untuk mempromosikan dan membela hak LGBT. Gerakan ini menghadapi berbagai hambatan seperti diskriminasi hukum dan sosial, serta oposisi dari kelompok agama. Berbagai inovasi dilakukan namun belum berhasil meningkatkan dukungan untuk gerakan ini.
2. KELOMPOK 2
Tery Adistira S. F1D010017
Ainul Gillang M. F1D010020
Anggita Senja A. F1D010021
Redita Aulia R. L. F1D010022
Juan Pradita P. F1D010024
Chamid S. F1D010028
M. Irvan L. R. F1D010029
A. Panel S. F1D010031
Ranos Ardiansyah F1D010061
3. Arus pelangi dibentuk pada tanggal 15
Januari 2006. Pendirian arus pelangi
didorong oleh kebutuhan yang mendesak
dikalangan Lesbian, Gay, Biseksual,
Transeksual, Transgender (LGBT)-baik
individu maupun kelompok untuk
membentuk organisasi massa yang
mempromosikan dan membela hak-hak
dasar kaum LGBT.
4.
5. A. FAKTOR-FAKTOR APA YANG
MENYEBABKAN MUNCULNYA
GERAKAN SOSIAL?
1. Diskriminasi Dalam Perlakuan Hukum.
2. Diskriminasi HAM Tentang Kesetaraan
Gender.
3. Diskriminasi Dalam Konstruk sosial.
4. Diskriminasi Dalam Perlakuan Media.
6. B. BAGAIMANA PROSES
TERBENTUKNYA GERAKAN SOSIAL?
Adanya kebutuhan yang mendesak
dikalangan Lesbian, Gay, Biseksual,
Transeksual, Transgender (LGBT)-baik
individu maupun kelompok untuk
membentuk organisasi massa yang
mempromosikan dan membela hak-hak
dasar kaum LGBT.
7.
8. A. APA AKTIVITAS DAN STRATEGI YANG TELAH
DIKEMBANGKAN PARA AKTOR SOSIAL KETIKA
MELAKUKAN SEBUAH GERAKAN SOSIAL?
1. Kampanye (1 Mei 2006, Arus Pelangi, Forum
Komunikasi Waria DKI Jakarta, dan Yayasan
Srikandi Sejati melakukan demonstrasi dalam aksi
Hari Buruh Internasional (Mayday) di bundaran
Hotel Indonesia, Jakarta.)
2. Pendidikan (Desember 2006, bersama
International Catholic Migration Commission atau
ICMC melaksanakan Training Of Trainer atau TOT,
pelatihan konseling di Purwokerto, Surabaya, dan
Palembang).
9. 3. Advokasi
Advokasi kasus pembunuhan waria yang
bernama Vera alias Zainuddin di Purwokerto,
Jawa Tengah.
Advokasi penolakan terhadap Rancangan
Undang-Undang Anti Pornografi dan
Pornoaksi (RUU APP).
4. Pengorganisasian
Agustus 2006, pelatihan pengorganisasian
komunitas LGBT di Banyumas.
10. B. SUMBERDAYA (EKONOMI, POLITIK, BUDAYA)
APA SAJA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN
GERAKAN SOSIAL TERSEBUT?
1. Pendanaan bersifat independen atau
swadaya kolektif.
2. Sumberdaya secara politik memiliki posisi
tawar yang cukup signifikan.
11. C. SIAPA AKTOR SOSIAL YANG
POTENSIAL UNTUK MENGUATKAN
GERAKAN SOSIAL TERSEBUT?
Aktor sosial yang potensial untuk menguatkan
gerakan Arus Pelangi ialah prinsip-prinsip
Yogyakarta, Komnas HAM, LBH (Lembaga
Bantuan Hukum), JAGAMAN (jaringan
HAM untuk Keberagaman), Jaringan
Permpuan Yogyakarta, Aliansi Sumut
Bersatu, Perwari, Gerakan Rumahkita
(GERWANI), Kost Pelangi hati, IDAHO,
FKWI, Komisioner KOMNAS HAM,
12. D. ADAKAH UPAYA MEMBANGUN ALIANSI
ANTAR AKTOR-AKTOR SOSIAL DALAM
PROSES PENGUATAN GERAKAN SOSIAL?
Ada, sebagai organisasi gerakan sosial LGBT yang
menjunjung kesetaraaan dan keadilan gender. Arus
Pelangi memiliki aliansi terhadap lembaga
pemerintah seperti DPR dan kelompok agama lain
yang mendukung keadilan HAM dalam hal orientasi
seksual. Tetapi pada dasarnya aliansi ini dibangun
secara individu, karena Arus Pelangi memiliki
anggota di dalam lembaga maupun kelompok-
kelompok tersebut.
13.
14. A. APA SAJA PERSOALAN ATAU MASALAH YANG
DIHADAPI OLEH PARA AKTOR GERAKAN SOSIAL
DALAM MEWUJUDKAN TUJUANNYA?
Persoalan Internal
Inkonsistensi anggota
Persoalan Eksternal
Ormas-ormas Islam diantaranya, KAMMI
Purwokerto, GPK (Gerakan Pemuda
Ka’bah), dll.
15. B. STRUKTUR (EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA)
APA SAJA YANG POTENSIAL MENGHAMBAT
GERAKAN SOSIAL TERSEBUT?
Pada dasarnya arus pelangi bertentangan dengan
budaya indonesia yang menganut kepercayaan heteroseksual
yang menjadi dasar bagaimana gerakan kaum LGBT ini
dalam arus pelangi, tidak memiliki tempat yang signifikan
dalam masyarakat,struktur sosial budaya yang menghambat
ialah :
1. Agama
2. Media
3. Masyarakat
4. Aparat Pemerintah
5. Pemerintah
16. C. SIAPA SAJA AKTOR SOSIAL YANG
PALING POTENSIAL MENGHAMBAT
GERAKAN SOSIAL TERSEBUT?
Aktor sosial yang paling potensial meghambat
ialah:
1. GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah)
2. KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia)
17.
18. A. APA SAJA TEROBOSAN DAN INOVASI YANG DIBUAT OLEH
PARA AKTOR GERAKAN SOSIAL KETIKA BERHADAPAN
DENGAN BERAGAM MASALAH TERSEBUT?
Banyak hal yang sudah dilakukan oleh gerakan arus pelangi
untuk memuluskan dan melancarkan kegiatan mereka. Diantaranya:
• Membuat website untuk mengenalkan organisasi sekaligus mencari
dukungan untuk gerakan arus pelangi.
• Membuat karya tulis, baik dalam bentuk buku, buletin, dan tulisan-
tulisan di media massa sebagai bentuk representasi gerakan arus
pelangi.
• Membuat aliansi dengan gerakan atau organisasi yang pro/mendukung
arus pelangi, seperti Komnas HAM dan Perwani.
• Mengadakan diskusi publik dengan berbagai macam instansi yang
bertujuan untuk mengenalkan LGBT terhadap masyarakat.
• Melakukan kunjungan dan mengirimkan delegasi ke institusi-intitusi
formal maupun non formal.
19. B. APAKAH TEROBOSAN DAN INOVASI
TERSEBUT BERHASIL?
Terobosan dan inovasi yang dilakukan arus pelangi
dalam rangka mendukung dan melancarkan agenda
kegiatan mereka, ternyata sampai saat ini masih
kurang berhasil.
Pernyataan dari Ketua Umum (Ketum) Arus Pelangi,
Widodo Budidarmo. Menurutnya, untuk ukuran
negara seperti Indonesia, hal-hal yang berbenturan
dengan Arus Pelangi masih didominasi oleh agama,
norma sosial, hokum, dan budaya.
20. Ormas-ormas Islam banyak sekali yang tidak setuju
dengan kehadiran LGBT, apalagi sampai
mengangkat derajat mereka dengan mengakui hak-
hak dasar mereka. Belum lagi norma sosial
masyarakat yang cenderung menganggap jijik kaum
LGBT. Semenjak tahun 2010, gerakan Arus Pelangi
mengalami kemandegan dan kesulitan untuk
berkembang karena dukungan untuk gerakan ini
semakin berkurang dan sedikit. Hal ini ditambah
dengan sikap menutup diri dari para anggota karena
malu dan takut terhadap ancaman dari pihak yang
tidak menyukai Arus Pelangi sehingga Arus Pelangi
semakin sulit untuk menunjukkan eksistensinya.