Dokumen ini membahas tiga jenis persendian, yaitu sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak. Sendi mati tidak dapat bergerak sama sekali, sendi kaku hanya dapat bergerak sedikit, sedangkan sendi gerak memungkinkan gerakan yang leluasa. Sendi gerak dibedakan menjadi sendi peluru, engsel, putar, dan pelana yang masing-masing memiliki ciri gerakan khas.
2. Dosen pengampu: pak sanusi hasibuan
SENDI adalah titik fisik penghubung antar tulang.
Berdasarkan struktur jaringannya, persendian dibedakan menjadi tiga, yaitu:
● Sendi mati (Sinartrosis) Sinartosis adalah hubungan atau persambungan tulang yang
tidak memiliki ruang sendi. Sendi yang terbentuk oleh adanya suatu kesinambungan
sehingga di antara kedua ujung tulang terdapat jaringan penunjang. Contohnya:
tengkorak di kepala.
● Sendi kaku (Amfiartrosis) Sendi dengan pergerakan terbatas yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan kompresi. Sendi ini diikat
oleh jaringan cartilago (tulang rawan).
● Sendi gerak (Diartrosis/Synovial) Merupakan satu-satunya jenis sendi yang dapat
digerakkan secara leluasa. Gerakan-gerakannya dapat dikelompokkan berdasarkan
bidang tubuh (body planes) dan memiliki sebutan tersendiri seperti fleksi, ekstensi,
sirkumduksi, dan lain-lain. Sendi diartrosis juga dapat dikategorikan kembali
berdasarkan letak dan kemampuan geraknya.
3.
4. SYNARTHOSIS disebut juga sendi mati merupakan hubungan antartulang
yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan
A. Syndesmosis : Syndesmosis merupakan persendian yang dihubungkan oleh banyak
jaringan ikat.
1. Sutura Sutura adalah suatu jaringan yang kuat dan fleksibel yang menyatukan tulang kranial
5. 2.Sindesmosis Jaringan ikat fibrosa pada sendi mati berjenis sindesmosis cenderung kurang padat jika
dibandingkan dengan suturanya. Karena itu, meski disebut sendi mati, sindesmosis masih memiliki mobilitas
meski sangat terbatas.
3.Gomphosis Sendi mati berjenis gomphosis memiliki karakter mirip seperti pasak. Sendi ini terbentuk dari kantong
tulang di dalam tulang yang lain. Contoh dari gomphosis adalah gigi yang terletak di tepi alveolar mandibula.
6. 4. Sinkondrosis Pada sinkondrosis, penyatuan tulang terjadi antara tulang dan tulang rawan. Di sini tidak ada
penyatuan dengan jaringan fibrosa. Salah satu contoh dari sinkondrosis dapat ditemukan pada sendi
chondrocostal.
5. Sinostosis Sendi berjenis sinostosis dapat ditemukan pada tulang pertumbuhan. Pada jenis sendi mati yang satu
ini, tulang akan disatukan antara yang satu dengan yang lain.
7. DIARTHROSIS persendian dengan gerakan paling bebas atau leluasa
Dikelompokkan menjadi sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, dan sendi pelana
Sendi peluru adalah sendi yang bisa bergerak ke segala arah. Salah satu tulangnya berbentuk
mirip bola dan tulang lainnya seperti mangkuk.
8. Sendi engsel adalah sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan satu arah saja.
Biasanya, sendi engsel hanya bisa diluruskan atau ditekuk
9. Sendi putar adalah Merupakan salah satu sendi yang gerakan salah satu ujung tulangnya
mengitari, atau membuat gerakan berputar pada ujung tulang lain.
10. Sendi pelana, Sendi pelana membantu menggerakkan tulang ke berbagai arah yakni ke
samping kiri dan kanan, serta gerakan ke depan dan belakang. Meski cukup fleksibel, sendi ini
tidak mampu bergerak memutar.