SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
KOMPOSIT
Nama : Muhammad Fadli
NIM : 1520621010
Prodi : S1 Teknik Mesin
Unsur Utama Material
Komposit
Coupling
agent
filler serat matriks
lamina
laminate
SERAT
• Pemilihan yang tepat dari jenis, fraksi volume, panjang, dan
orientasi sangat penting. Karena mempengaruhi karakteristik
dari komposite:
1) Density
2) Kekuatan dan modulus tekan
3) Kekuatan dan modulus tarik
4) Konduktivitas termal dan listrik
5) biaya
• Jenis serat tergantung penggunaannya. Ketika material
komposit untuk struktur ringan, maka kekuatan dan kekauan
spesifiknya akan lebih di utamakan.
• Menurut Brandy dan Clavier (1991), panjang serat harus
memiliki sekurang-kurangnya 100 kali diameter atau lebarnya
untuk memperoleh penguatan yang optimal.
• Fraksi volume terbesar dalam komposit laminate adalah serat
• Orientasi serat: orientasi unidirectional, orientasi bidirectional,
dan orientasi multidirectional.
Serat Gelas
• Keuntungan:
1) biaya rendah.
2) kekuatan tarik tinggi.
• Kerugian:
1) modulus tarik relatif rendah.
2) density tinggi.
Serat Karbon
• Keuntungan:
1) Kekuatan kelelahan tinggi.
2) Konduktivitas termal yang tinggi.
• Kerugian:
1) Regangan rendah.
2) Daya tahan impact rendah.
3) Biaya tinggi.
Serat Aramid
• Kevlar 49 adalah salah satu nama dagang dari serat
aramid yang tersedia dipasaran.
• Keuntungan:
1) Density ringan
2) Kekuatan tarik tinggi
• Kerugian:
1) Kekuatan tekan rendah
2) Sulit untuk proses machining atau pemotongan.
Serat Polyethylene Chain Extended
• Nama dagang yang dijual dipasaran adalah
spectra.
• Keuntungan:
1) Penyerapan kelembaban rendah
2) Ketahanan abrasi yang tinggi
• Kerugian:
1) Titik leleh rendah
Serat Natural
• Keuntungan:
1) Serat natural lebih ramah lingkungan dibandingkan serat
glass dan karbon.
2) Density lebih ringan dibandingkan serat E-glass dan karbon.
3) Serat natural sangat kompetitif dengan serat E-glass dalam
perancangan kekakuan-kritis.
• Kerugian:
1) Kekuatan tarik relatif rendah
2) Titik leleh dan penyerapan air rendah.
Serat Boron
• Keuntungan:
1) Modulus tarik tinggi (379-414 GPa)
• Kerugian:
1) Biaya lebih tinggi dari serat karbon
Serat Ceramic
• Serat silicon carbide (SiC) dan aluminum oxide
(Al2O3) adalah contoh serat ceramic untuk
aplikasi suhu tinggi.
• Serat alumunium oxide memiliki konduktivitas
termal dan listrik yang lebih rendah daripada
serat silicon carbide.
• Serat alumunium oxide memiliki koefisien
ekspansi termal yang lebih tinggi daripada
serat silicon carbide.
2.2 MATRIX
JENIS MATRIX
• 1. POLYMER MATRIX
• 2. METAL MATRIX
• 3. CERAMIC MATRIX
PERAN MATRIX
• 1. Menjaga serat tetap di tempatnya
• 2. Mentransfer tegangan diantara serat
• 3. Memberikan penghalang terhadap
lingkungan yang merugikan seperti bahan-
bahan kimia dan kelembaban
• 4. Melindungi permukaan serat dari
penurunan sifat mekanik. Contohnya: abrasi
2.2.1 POLYMER MATRIX
• DEFINISI :
Merupakan molekul rantai panjang yang
mengandung satu atau lebih unit atom yang
bergabung melalui ikatan kovalen yang kuat.
• Polymer Matrix terbagi menjadi 2 kategori,
yaitu :
1. Thermoplastik
2. Termoset
Contoh ikatan molekul polymer pada nylon
Pada materi Polymer Matrix ini akan dibahas
tentang :
1. Thermoplastic dan Thermoset Polymer
2. Unique Charasteristics of Polymer Solid
3. Creep and Stress Relaxation
4. Heat Deflection Temperature
5. Selection of Matrix : Thermoplastic vs
Thermoset
1. Termoplastic and Termoset Polymer
a. Polimer Termoplastik
b. Polimer Termoset
Molekul individu tidak bergabung
menjadi ikatan kimia karena tertahan
oleh ikatan sekunder atau gaya antar
molekulnya yang lemah
Molekul secara kimiawi
bergabung menjadi cross links
untuk membentuk sifat kaku
dan struktur jaringan 3 dimensi
a. Polimer Termoplastik
 Apabila termoplastik solid dikenai pemanasan,maka ikatan
sekunder bisa sementara rusak dan molekul-molekul nya
mampu berpindah secara relatif atau mengalir ke
konfigurasi yang baru jika terjadi pressure
 Apabila termoplastik solid dikenai pembekuan, molekulnya
mampu dibekukan pada konfigurasi yang baru dan ikatan
sekundernya bisa kembali seperti semula, sehingga
menghasilkan bentuk solid yang baru
Kesimpulan :
Pada dua kejadian diatas yaitu antara pemanasan dan
pembekuan bisa diketahui bahwa termoplastik bisa melunak
, meleleh dan dibentuk kembali (post formed) sebanyak yang
diinginkan
b. Polimer Termoset
 Pada polimer termoset, cross links terbentuk selama reaksi
polimerisasi atau yang biasa disebut reaksi curing
 Curing merupakan proses pengeringan untuk merubah
material pengikat (resin) dari kondisi cair menuju kondisi
padat
 Pada polimer termoset tidak sama dengan termoplastik
apabila terkena pemanasan. Karena termoset tidak bisa
meleleh apabila terkena pemanasan.
 Tetapi, apabila jumlah cross links nya sedikit, kemungkinan
masih bisa melunak dengan naiknya temperatur.
2. Unique Charasteristics of Polymer Solids
 Ada dua karakteristik yang unik pada polimer solid yang tidak
ditemukan pada logam, yaitu sifat mekaniknya tergantung
terhadap suhu lingkungan dan tingkat pembebanan (loading
rate)
 Pada grafik dibawah ini ditunjukkan trend dengan variasi
tensile modulus pada berbagai jenis polimer dengan variasi
temperature
a.
Pada grafik a (amorphous Thermoplastic) terdapat
Tg (Glass Transition Temperature) yang merupakan
suhu pada saat polimer berubah dari semula
bersifat kaca (getas) menjadi seperti karet (lunak).
Pada grafik ini terbentuklah bahan berbentuk
amorph.
Gambar disamping merupakan bahan
amorf atau seperti gelas yang dalam
banyak kasus terjadi karena pendinginan
yang terlalu cepat sehingga atom-
atomnya tidak dapat mencapai lokasi
kisinya
b. Pada grafik b (semicrystaline thermoplastic) terdapat Tm
(temperature Melting) yaitu saat polimer berwujud
cairan. Dalam grafik ini terjadi peningkatan temperatur
sehingga membuat sebuah daerah cairan yang sangat
kental. Setelah itu ketika temperatur maksimal terjadi
maka terjadi transisi yang begitu tajam yakni terjadi
pada titik leleh kristal yang dilambangkan Tm.
Gambar disamping ini adalah struktur
semicrystalin yang merupakan zat padat
yang tersusun dari kristalin dan amorf.
Contohnya : Avicell, Parafin, Selilose
Mikrokristalin)
C.
Pada grafik c (Thermoset) tidak terjadi
melting atau leleh dan malah
sebaliknya, yaitu terbakar pada
temperatur yang sangat tinggi.
GRAFIK EFEK TEMPERATUR DAN LAJU PEMBEBANAN
TERHADAP SIFAT STRESS-STRAIN PADA POLIMER SOLID
Pada temperatur rendah, sifat stress-strain lebih seperti material
yang getas. Namun dengan meningkatnya temperatur terjadi luluhan
(yielding), tetapi kekuatan tariknya menurun. Di sisi lain, dengan
naiknya temperatur maka berubah juga polimer dengan material
getas pada temperatur rendah menjadi material yang ulet pada
temperatur yang tinggi.
3. Creep and Stress Relaxation
 Pada Creep and Stress Relaxation tests bisa memperlihatkan karakteristik
viscoelastic pada suatu polimer solid.
 Dalam creep tests (grafik a), tegangan konstan diberikan pada spesimen uji
sementara deformasi (strain) yang terjadi diamati sebagai fungsi waktu.
Sehingga meningkatkan regangan sesuai dengan pertambahan waktu.
Dalam Stress Relaxation tests (grafik b), deformasi akibat
regangan kostan diberikan, sementara tegangan diamati
sebagai fungsi waktu. Sehingga stress menurun seiring
pertambahan waktu.
Pada umumnya stress dan strain pada termoset lebih
rendah daripada termoplastik.
4. Heat Deflection Temperature (HDT)
 Karakteristik/sifat pelunakan berbagai jenis polimer
sering dibandingkan berdasarkan HDT
 Pengukuran HDT sesuai standar ASTM D648
Prosedur pengukuran HDT :
 Pada tes HDT ini, polimer bar dengan penampang
berbentuk persegi panjang dibebankan sebagai balok
di dalam media non reacting liquid seperti mineral
oil. Beban pada bar disesuaikan untuk membuat
stress yang maksimum pada serat yaitu pada 1,82
MPa (264 Psi) atau 0,455 Mpa (66 Psi). Pusat defleksi
bar diamati seiring temperatur media cair yang naik
dengan laju 2 ± 0,2 C/min. Temperatur pada bar,
defleksi nya naik sebesar 0,25mm(0,01 in). Maka dari
itu defleksi temperatur awal kamar disebut HDT yaitu
pada tegangan serat spesifik.
5. Selection of Matrix : Thermosets vs Thermoplastics
 Pada pemilihan komposit yang membutuhkan high
performance,maka sifat mekanis yang harus dimiliki
oleh matrix adalah :
1. High Tensile Modulus, yang berpengaruh pada
compressive strength komposit
2. High Tensile Strength, yang mengontrol retakan
pada lapisan komposit
3. High Fracture Toughness, yang mengontrol
delaminasi (terkelupasnya lapisan tipis permukaan
sampai sekitar 5mm) dan pertumbuhan retakan
 Untuk polimer matrix komposite terdapat banyak
pertimbangan untuk pemilihannya, antara lain:
1. Stabilitas dimensi yang bagus pada temperatur
tinggi Harus punya Tg yang tinggi, sehingga pada
kenyataannya Tg harus lebih tinggi dari temperatur
maksimum yang digunakan
2. Tahan terhadap kelembaban dan pelarut artinya
polimer jangan sampai larut, membengkak, retak,
menurun pada lingkungan yang panas maupun
basah atau bila terkena pelarut
Tensile stress-strain diagrams pada polimer termoset
(epoxy) dan polimer termoplastik (polysulfane)
 Dari grafik sebelumnya, bisa diamati keuntungan dan kerugian
polimer termoset dan polimer termoplastik,yaitu :
a. Termoset
 Keuntungan dari termoset adalah :
- creep dan stress relaxation yang kecil daripada termoplastik
- kemampuan deformasi plastis yang baik
- Thermal stability dan chemical resistance yang bagus
 Kerugian dari termoset adalah :
- Umur penyimpanan yang terbatas (sebelum pencetakan)
pada temperatur kamar
- Waktu fabrikasi yang lama saat pencetakan
- Low strain to failure, yang sangat berpengaruh pada kekuatan
impact
b. Termoplastik
 Keuntungan dari termoplastik adalah :
- impact strength nya yang tinggi dan fracture resistance yang
bagus
- mempunyai strain to failure yang lebih tinggi dari termoset
yang berperan pada ketahanan yang lebih baik dalam
mengatasi microcracking pada matrix yang terdapat di dalam
lapisan komposit
- umur penyimpanan yang tidak terbatas pada suhu kamar
- Waktu fabrikasi yang pendek
- kemudahan dalam joining dan repair dengan welding, ikatan
pelarut, dsb.
- Bisa diproses kembali atau didaur ulang
 Kerugian dari termoset adalah :
- Penggabungan serat continuous sangat sulit karena
temperatur cair nya tinggi
- Creep resistance dan thermal stability nya lebih rendah dari
termoset, seperti nylon dan polycarbonate
KOMPOSIT SERAT

More Related Content

Similar to KOMPOSIT SERAT

Similar to KOMPOSIT SERAT (20)

Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
 
Komposit
KompositKomposit
Komposit
 
Ilmu Bahan Bangunan - Plastik
Ilmu Bahan Bangunan - Plastik Ilmu Bahan Bangunan - Plastik
Ilmu Bahan Bangunan - Plastik
 
Bahan Elektrik matkul
Bahan Elektrik matkulBahan Elektrik matkul
Bahan Elektrik matkul
 
04 plastik dan keramik.pdf
04 plastik dan keramik.pdf04 plastik dan keramik.pdf
04 plastik dan keramik.pdf
 
Aging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp okeAging hardening sipppp oke
Aging hardening sipppp oke
 
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
 
COMPOSITE-3.pptx
COMPOSITE-3.pptxCOMPOSITE-3.pptx
COMPOSITE-3.pptx
 
Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2Pembentukan 1 2
Pembentukan 1 2
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
Polymer Pertemuan ke-2.pptx
Polymer Pertemuan ke-2.pptxPolymer Pertemuan ke-2.pptx
Polymer Pertemuan ke-2.pptx
 
16 17
16 1716 17
16 17
 
Materi kuliah tentang creep 012
Materi kuliah tentang creep 012Materi kuliah tentang creep 012
Materi kuliah tentang creep 012
 
(1-3) ALAM (1) (1) (1).pptx
(1-3) ALAM (1) (1) (1).pptx(1-3) ALAM (1) (1) (1).pptx
(1-3) ALAM (1) (1) (1).pptx
 
Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
 
Ppt ttt
Ppt tttPpt ttt
Ppt ttt
 
Bab ii elmen el
Bab ii elmen elBab ii elmen el
Bab ii elmen el
 
Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1Teknologi bahan 1
Teknologi bahan 1
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
ISOLATOR TBE
ISOLATOR TBEISOLATOR TBE
ISOLATOR TBE
 

Recently uploaded

Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

KOMPOSIT SERAT

  • 1. KOMPOSIT Nama : Muhammad Fadli NIM : 1520621010 Prodi : S1 Teknik Mesin
  • 3. SERAT • Pemilihan yang tepat dari jenis, fraksi volume, panjang, dan orientasi sangat penting. Karena mempengaruhi karakteristik dari komposite: 1) Density 2) Kekuatan dan modulus tekan 3) Kekuatan dan modulus tarik 4) Konduktivitas termal dan listrik 5) biaya
  • 4. • Jenis serat tergantung penggunaannya. Ketika material komposit untuk struktur ringan, maka kekuatan dan kekauan spesifiknya akan lebih di utamakan. • Menurut Brandy dan Clavier (1991), panjang serat harus memiliki sekurang-kurangnya 100 kali diameter atau lebarnya untuk memperoleh penguatan yang optimal. • Fraksi volume terbesar dalam komposit laminate adalah serat • Orientasi serat: orientasi unidirectional, orientasi bidirectional, dan orientasi multidirectional.
  • 5. Serat Gelas • Keuntungan: 1) biaya rendah. 2) kekuatan tarik tinggi. • Kerugian: 1) modulus tarik relatif rendah. 2) density tinggi.
  • 6. Serat Karbon • Keuntungan: 1) Kekuatan kelelahan tinggi. 2) Konduktivitas termal yang tinggi. • Kerugian: 1) Regangan rendah. 2) Daya tahan impact rendah. 3) Biaya tinggi.
  • 7. Serat Aramid • Kevlar 49 adalah salah satu nama dagang dari serat aramid yang tersedia dipasaran. • Keuntungan: 1) Density ringan 2) Kekuatan tarik tinggi • Kerugian: 1) Kekuatan tekan rendah 2) Sulit untuk proses machining atau pemotongan.
  • 8. Serat Polyethylene Chain Extended • Nama dagang yang dijual dipasaran adalah spectra. • Keuntungan: 1) Penyerapan kelembaban rendah 2) Ketahanan abrasi yang tinggi • Kerugian: 1) Titik leleh rendah
  • 9. Serat Natural • Keuntungan: 1) Serat natural lebih ramah lingkungan dibandingkan serat glass dan karbon. 2) Density lebih ringan dibandingkan serat E-glass dan karbon. 3) Serat natural sangat kompetitif dengan serat E-glass dalam perancangan kekakuan-kritis. • Kerugian: 1) Kekuatan tarik relatif rendah 2) Titik leleh dan penyerapan air rendah.
  • 10. Serat Boron • Keuntungan: 1) Modulus tarik tinggi (379-414 GPa) • Kerugian: 1) Biaya lebih tinggi dari serat karbon
  • 11. Serat Ceramic • Serat silicon carbide (SiC) dan aluminum oxide (Al2O3) adalah contoh serat ceramic untuk aplikasi suhu tinggi. • Serat alumunium oxide memiliki konduktivitas termal dan listrik yang lebih rendah daripada serat silicon carbide. • Serat alumunium oxide memiliki koefisien ekspansi termal yang lebih tinggi daripada serat silicon carbide.
  • 13. JENIS MATRIX • 1. POLYMER MATRIX • 2. METAL MATRIX • 3. CERAMIC MATRIX
  • 14. PERAN MATRIX • 1. Menjaga serat tetap di tempatnya • 2. Mentransfer tegangan diantara serat • 3. Memberikan penghalang terhadap lingkungan yang merugikan seperti bahan- bahan kimia dan kelembaban • 4. Melindungi permukaan serat dari penurunan sifat mekanik. Contohnya: abrasi
  • 15. 2.2.1 POLYMER MATRIX • DEFINISI : Merupakan molekul rantai panjang yang mengandung satu atau lebih unit atom yang bergabung melalui ikatan kovalen yang kuat. • Polymer Matrix terbagi menjadi 2 kategori, yaitu : 1. Thermoplastik 2. Termoset
  • 16. Contoh ikatan molekul polymer pada nylon
  • 17. Pada materi Polymer Matrix ini akan dibahas tentang : 1. Thermoplastic dan Thermoset Polymer 2. Unique Charasteristics of Polymer Solid 3. Creep and Stress Relaxation 4. Heat Deflection Temperature 5. Selection of Matrix : Thermoplastic vs Thermoset
  • 18. 1. Termoplastic and Termoset Polymer a. Polimer Termoplastik b. Polimer Termoset Molekul individu tidak bergabung menjadi ikatan kimia karena tertahan oleh ikatan sekunder atau gaya antar molekulnya yang lemah Molekul secara kimiawi bergabung menjadi cross links untuk membentuk sifat kaku dan struktur jaringan 3 dimensi
  • 19. a. Polimer Termoplastik  Apabila termoplastik solid dikenai pemanasan,maka ikatan sekunder bisa sementara rusak dan molekul-molekul nya mampu berpindah secara relatif atau mengalir ke konfigurasi yang baru jika terjadi pressure  Apabila termoplastik solid dikenai pembekuan, molekulnya mampu dibekukan pada konfigurasi yang baru dan ikatan sekundernya bisa kembali seperti semula, sehingga menghasilkan bentuk solid yang baru Kesimpulan : Pada dua kejadian diatas yaitu antara pemanasan dan pembekuan bisa diketahui bahwa termoplastik bisa melunak , meleleh dan dibentuk kembali (post formed) sebanyak yang diinginkan
  • 20. b. Polimer Termoset  Pada polimer termoset, cross links terbentuk selama reaksi polimerisasi atau yang biasa disebut reaksi curing  Curing merupakan proses pengeringan untuk merubah material pengikat (resin) dari kondisi cair menuju kondisi padat  Pada polimer termoset tidak sama dengan termoplastik apabila terkena pemanasan. Karena termoset tidak bisa meleleh apabila terkena pemanasan.  Tetapi, apabila jumlah cross links nya sedikit, kemungkinan masih bisa melunak dengan naiknya temperatur.
  • 21. 2. Unique Charasteristics of Polymer Solids  Ada dua karakteristik yang unik pada polimer solid yang tidak ditemukan pada logam, yaitu sifat mekaniknya tergantung terhadap suhu lingkungan dan tingkat pembebanan (loading rate)  Pada grafik dibawah ini ditunjukkan trend dengan variasi tensile modulus pada berbagai jenis polimer dengan variasi temperature a. Pada grafik a (amorphous Thermoplastic) terdapat Tg (Glass Transition Temperature) yang merupakan suhu pada saat polimer berubah dari semula bersifat kaca (getas) menjadi seperti karet (lunak). Pada grafik ini terbentuklah bahan berbentuk amorph.
  • 22. Gambar disamping merupakan bahan amorf atau seperti gelas yang dalam banyak kasus terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom- atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya b. Pada grafik b (semicrystaline thermoplastic) terdapat Tm (temperature Melting) yaitu saat polimer berwujud cairan. Dalam grafik ini terjadi peningkatan temperatur sehingga membuat sebuah daerah cairan yang sangat kental. Setelah itu ketika temperatur maksimal terjadi maka terjadi transisi yang begitu tajam yakni terjadi pada titik leleh kristal yang dilambangkan Tm.
  • 23. Gambar disamping ini adalah struktur semicrystalin yang merupakan zat padat yang tersusun dari kristalin dan amorf. Contohnya : Avicell, Parafin, Selilose Mikrokristalin) C. Pada grafik c (Thermoset) tidak terjadi melting atau leleh dan malah sebaliknya, yaitu terbakar pada temperatur yang sangat tinggi.
  • 24. GRAFIK EFEK TEMPERATUR DAN LAJU PEMBEBANAN TERHADAP SIFAT STRESS-STRAIN PADA POLIMER SOLID Pada temperatur rendah, sifat stress-strain lebih seperti material yang getas. Namun dengan meningkatnya temperatur terjadi luluhan (yielding), tetapi kekuatan tariknya menurun. Di sisi lain, dengan naiknya temperatur maka berubah juga polimer dengan material getas pada temperatur rendah menjadi material yang ulet pada temperatur yang tinggi.
  • 25. 3. Creep and Stress Relaxation  Pada Creep and Stress Relaxation tests bisa memperlihatkan karakteristik viscoelastic pada suatu polimer solid.  Dalam creep tests (grafik a), tegangan konstan diberikan pada spesimen uji sementara deformasi (strain) yang terjadi diamati sebagai fungsi waktu. Sehingga meningkatkan regangan sesuai dengan pertambahan waktu.
  • 26. Dalam Stress Relaxation tests (grafik b), deformasi akibat regangan kostan diberikan, sementara tegangan diamati sebagai fungsi waktu. Sehingga stress menurun seiring pertambahan waktu. Pada umumnya stress dan strain pada termoset lebih rendah daripada termoplastik.
  • 27. 4. Heat Deflection Temperature (HDT)  Karakteristik/sifat pelunakan berbagai jenis polimer sering dibandingkan berdasarkan HDT  Pengukuran HDT sesuai standar ASTM D648
  • 28. Prosedur pengukuran HDT :  Pada tes HDT ini, polimer bar dengan penampang berbentuk persegi panjang dibebankan sebagai balok di dalam media non reacting liquid seperti mineral oil. Beban pada bar disesuaikan untuk membuat stress yang maksimum pada serat yaitu pada 1,82 MPa (264 Psi) atau 0,455 Mpa (66 Psi). Pusat defleksi bar diamati seiring temperatur media cair yang naik dengan laju 2 ± 0,2 C/min. Temperatur pada bar, defleksi nya naik sebesar 0,25mm(0,01 in). Maka dari itu defleksi temperatur awal kamar disebut HDT yaitu pada tegangan serat spesifik.
  • 29. 5. Selection of Matrix : Thermosets vs Thermoplastics  Pada pemilihan komposit yang membutuhkan high performance,maka sifat mekanis yang harus dimiliki oleh matrix adalah : 1. High Tensile Modulus, yang berpengaruh pada compressive strength komposit 2. High Tensile Strength, yang mengontrol retakan pada lapisan komposit 3. High Fracture Toughness, yang mengontrol delaminasi (terkelupasnya lapisan tipis permukaan sampai sekitar 5mm) dan pertumbuhan retakan
  • 30.  Untuk polimer matrix komposite terdapat banyak pertimbangan untuk pemilihannya, antara lain: 1. Stabilitas dimensi yang bagus pada temperatur tinggi Harus punya Tg yang tinggi, sehingga pada kenyataannya Tg harus lebih tinggi dari temperatur maksimum yang digunakan 2. Tahan terhadap kelembaban dan pelarut artinya polimer jangan sampai larut, membengkak, retak, menurun pada lingkungan yang panas maupun basah atau bila terkena pelarut
  • 31. Tensile stress-strain diagrams pada polimer termoset (epoxy) dan polimer termoplastik (polysulfane)
  • 32.  Dari grafik sebelumnya, bisa diamati keuntungan dan kerugian polimer termoset dan polimer termoplastik,yaitu : a. Termoset  Keuntungan dari termoset adalah : - creep dan stress relaxation yang kecil daripada termoplastik - kemampuan deformasi plastis yang baik - Thermal stability dan chemical resistance yang bagus  Kerugian dari termoset adalah : - Umur penyimpanan yang terbatas (sebelum pencetakan) pada temperatur kamar - Waktu fabrikasi yang lama saat pencetakan - Low strain to failure, yang sangat berpengaruh pada kekuatan impact
  • 33. b. Termoplastik  Keuntungan dari termoplastik adalah : - impact strength nya yang tinggi dan fracture resistance yang bagus - mempunyai strain to failure yang lebih tinggi dari termoset yang berperan pada ketahanan yang lebih baik dalam mengatasi microcracking pada matrix yang terdapat di dalam lapisan komposit - umur penyimpanan yang tidak terbatas pada suhu kamar - Waktu fabrikasi yang pendek - kemudahan dalam joining dan repair dengan welding, ikatan pelarut, dsb. - Bisa diproses kembali atau didaur ulang
  • 34.  Kerugian dari termoset adalah : - Penggabungan serat continuous sangat sulit karena temperatur cair nya tinggi - Creep resistance dan thermal stability nya lebih rendah dari termoset, seperti nylon dan polycarbonate