Dokumen tersebut membahas tentang advokasi pekerja migran Indonesia melalui dana zakat. Advokasi dapat dilakukan untuk masalah sebelum bermigrasi (kemiskinan), selama bermigrasi (masalah hukum dan sosial), dan setelah kembali (pemberdayaan ekonomi dan sosial). Program-program seperti bantuan hukum, dakwah, pelatihan, dan pemberian modal dapat didanai melalui zakat.
2. M Arifin Purwakananta
Direktur Dompet Dhuafa, sampai dengan 2013
Ketua Humanitarian Forum Indonesia, 2008-2014
Wakil Ketua Platform Nasional Pengurangan Resiko Bencana
2011-2014
Direktur Institut Inovasi Sosial Indonesia 2013-2016
President of AFP Indonesia 2010-2016
Direktur Fundraising GNOTA 2013-2016
Executive Secretary World Zakat Forum 2014-2014
Direktur Amil Zakat Nasional BAZNAS
Dirut BAZNAS
@purwakananta
purwakananta@gmail.com
3. Problem Pembelaan Migrant Indonesia di
Luar Negeri
• Pembelaan atau Advokasi Migrant Indonesia di luar negeri dapat
dibagi dalam :
• Pre Migrant : Yaitu berupa problem kemiskinan di tanah air dan masalah
sosial lainnnya.
• Migrant : Yaitu berupa problem saat Migran berada di Luar Negeri dan
masalaah remitensi.
• Post Migrant : Yaitu problem kemandirian saat kembali ke tanah air.
4. PRE MIGRAN MIGRANT POST MIGRAN
Kemiskinan
Di Dalam
Negeri
Human
Trafficking
Berbagai masalah
selama bekerja di
LN
Kemandirian
Purna
Migrant
Masalah
remiten
si
Program Pengentasan
Kemiskinan Di Tanah Air
Advokasi/Dakwah Migrant Pemberdayaan Purna Migrant
Masalah
Sosiasl
5. Dana Zakat Untuk Advokasi Migrant
Pembelaan Migrant dapat menggunakan dana zakat. Hal ini disebabkan Migrant yang
menghadapi masalah biasanya merupakan kelompok yang dikategorikan Fakir atau Miskin.
Sebagian Ulama muta’akhir telah mengaitkan problem human trafficking yang dihadapi
migrant membuat migrant merupakan asnaf Riqob dari salah satu mustahik zakat.
7. ZAKATNOMICS Untuk Advokasi Migrant
• ZAKATNOMICS adalah kesadaran untuk membangun tatanan ekonomi
baru untuk mencapai kebahagiaan, kesetimbangan kehidupan dan
kemulyaan hakiki manusia yang didasari dari semangat dan nilai-nilai
luhur Syariat Zakat yaitu semangat ketakwaan, semangat produktif
dan berekonomi dengan adil serta semangat mengejawantahkan
ZISWAF dalam praktek kehidupan.
• Zakatnomics ini dapat dipakai sebagai pendekatan dalam program
advokasi migran melalui dana zakat.
8. Kemiskinan
• Kemiskinan adalah kondisi
dimana seseorang atau
sekelompok orang ada dalam
kondisi ketidak mampuan
mendapatkan akses kehidupan,
tidak dapat tumbuh dan tidak
berada dalam lingkungan
berkeadilan sosial.
M. Arifin Purwakananta
Problem
KEMISKINAN
Problem
PERTUMBUHAN
Problem
KEADILAN
SOSIAL
Problem
AKSES
9. Advokasi Pekerja Migran
Melalui Model Pengentasan Kemiskinan ZAKATNOMICS
Pengentasan
KEMISKINAN
Ekonomi
AdvokasiSosial
• Permodalan
• Produksi
• Pasar
• Akses dasar
• Akses
berkembang
• Akses Darurat
• Kebijakan
• Networking
• Capacity Building
Pendistribusian dan
Pendayagunaan
Zakat
(UUNo 23/2011)
Pendayagunaan
Pendstribusian
10. Pemberdayaan Advokasi/Dakwah Migrant
• Untuk Membantu migrant
dalam advokasi dilakukan
dalam pendampingan hukum,
penggalangan networking
antar migran dan kelompok
migran serta NGO dan
Pemerintah, dan Kegiatan
capacity Building berupa
dakwah dan pelatihan
pelatihan.
Advokasi/
Dakwah
Kebijakan
Publik
Networking
/Jamaah
Capacity
Building
/Dakwah
Penguatan
Jaringan
Migrant
Pendampingan
Hukum Migran
Pembangunan
kapasitas SDM
MIgrant
11. Pemberdayaan Sosial Purna Migran
• Purna Migrant harus dapat
mengakses berbagai
kebutuhan dasar, kebutuhan
untuk berkembang dan
kebutuhan dikala darurat.
Zakat dapat digunakan untuk
memantu mereka yang tidak
mampu mendapatkan ketiga
kategori akses ini
Sosial
Akses
Kebutuhan
Dasar
Akses
Kebutuhan
Berkembang
Akses
darurat
Penyediaan akses
pendidikan Bagi Migran
dan Keluarganya
Penyediaan akses
kehidupan dasar
seperti sandang
pangan papan,
kesehatan dan
ibadah.
Penyediaan akses untuk
kegawat daruratan bagi
Purna Migran
12. Pemberdayaan Ekonomi Purna Migran
• Untuk membangun
pertumbuhan kehidupan
ekonomi purna migran dalam
berbagai bidang usaha, pada
umumnya dibutuhkan
penguatan MODAL, penguatan
PRODUKSI usaha-usaha
mereka dan penguasaan
jaringan PASAR yang baik.
Ekonomi
Modal
ProduksiPasar
Penguatan Sektor-
sektor Produksi Purna
Migran
Penyedian Model
Permodalan Yang
Mudah diakses
Oleh Purna
Migran
Bantuan pemasaran
bagi industri Purna
Migran.
13. Beberapa Contoh Advokasi Migrant melalui
Dana Zakat
• Advokasi dan Pendampingan Migrant
• Dakwah Migrant
• Pelatihan keuangan Migrant
• Berbagai Aktifitas Kerelawanan Migrant
• Bantuan Pengobatan dan Biaya Kepulangan Migrant Yang Kena
masalah.
19. Program Progran Pemberdayaan Bagi Purna
Migrant
• Pemberdayaan Purna Migrant dilakukan untuk mendorong Pusna
Migrant menjadi Mandiri melalu berbagai usaha yang dikembangkan
20. BAZNAS MICROFINANCE DESA
• Untuk mendorong penguatan modal masyarakat, BAZNAS
membangun berbagai saluran modal berupa lembaga permodalan
BAZNAS MICROFINANCE DESA (BMD). BMD adalah lembaga
permodalan nonprofit yang menggunakan dana Infak/Sedekah atau
Dana CSR sebagai modal awal untuk digulirkan.
• Selain melalui BMD, BAZNAS juga memberi modal melalui program
pemberdayaan sektoral berbasis sector, komunitas dan wilayah.
BAZNAS MICROFINANCE DESA
21. LEMBAGA PENGEMBANGAN EKONOMI
MUSTAHIK
• Untuk mendorong penguatan
produksi berbagai usaha
masyarakat, BAZNAS membangun
LEMBAGA PENGEMBANGAN
EKONOMI MUSTAHIK yang
memberi pendampingan kepada
berbagai sector usaha masyarakat
secara berkelompok di bidang
pertanian, peternakan, perikanan,
kerajinan, perdagangan, dll.
22. ZMART
• BAZNAS mendorong penguatan
usaha perdagangan masyarakat
berupa Warung ZMART,
Minimarket ZMART dan Pusat
Kulakan ZMART milik masyarakat
untuk tumbuh, kuat dan
berkembang.
23. ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT
• ZAKAT COMMUNITY
DEVELOPMENT adalah konsep
pemberdayaan terpadu
berbasis kawasan dengan
mengunakan dana zakat
sebagai pengungkit.
Pendekatan Sosial, Ekonomi
dan Advokasi dipakai secara
keseluruhan.