SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Aplikasi Teori Struktural
a) Hakikat Teori Struktural
Meskipun penganut paham struktural ini ber-macam-macam, namun di antara
mereka terdapat kesatupahaman dalam memahami karya sastra, yaitu pada struktur. Apakah
itu struktural? Pengertian tentang struktural telah banyak dikemukakan pakar. Shipley
misalnya, merumuskan bahwa:
“Structure: the sum total of elements that make up a work. A structure may have such
diverging elements that is does satisfy any logical or critical estimate: in which case we call
it ‘formless’.”(Shipley, 1960:396)
Sedangkan Re Wellek dan Austin Warren memberi-kan batasan struktural sebagai:
“Structure is concept including both content and form so far are organized for
aesthetic purpose. The work of art is, then, considered a whole system of signs, or structure
of signs; serving a specific aesthetic purpose.” (Wellek & Warren, 1962:141)
Kemudian Michael Lane (1870:24) mendefi-nisikan struktur sebagai berikut “A
structure is a set of any element between which, or between certain sub-sets of which,
relations are difined.” Sejalan dengan pengertian ini, Robert Scholes (1977:4) membatasi
bahwa struktur merupakan suatu cara untuk mencari kenyataan, bukan benda-benda secara
sendiri-sendiri, melainkan dalam hubungan antarbenda-benda itu. Dengan kata lain bahwa
struktur merupakan suatu cara memkitang kenyataan bukan dalam benda-benda secara
individual, tetapi dalam relasinya satu dengan yang lain.
Secara lebih tegas Teeuw (1981:5) mengatakan bahwa asumsi dasar struktur adalah
sebuah karya sastra merupakan keseluruhan, kesatuan makna yang bulat, mempunyai kohesi
intrinsik, dalam keseluruhan itu setiap bagian dan unsur memainkan peranan yang hakiki,
sebaliknya unsur dan bagian mendapat makna seluruhnya dari makna keseluruhan teks
(lingkaran hermeneutik).
Dari batasan-batasan yang diberikan di atas dapat dirumuskan bahwa dasar gagasan
pendekatan struktural adalah konsep tentang struktur. Seperti dijelaskan Jean Piaget dalam
Hawkes (1977:141) bahwa struktur itu mempunyai ciri-ciri sebagai beri-kut: (a) gagasan
menyeluruh, koherensi intrinsik, (b) gagasan transformasi yang memungkinkan pemben-
tukan pengertian baru, dan (c) gagasan regulasi diri yang berarti bahwa struktur itu bersifat
otonom. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur merupakan suatu organisasi
menyeluruh (organized whole) yang bagian-bagiannya saling berhubungan secara fungsional,
artinya bagian itu saling mempe-ngaruhi, saling menentukan makna, dan hanya ber-makna di
dalam kesatuan. Setiap struktur diarahkan kepada sutau tujuan yang sudah ditentukan
hubungan antara struktur yang satu dengan struktur yang lain bersifat ‘singanze’ artinya
bahwa setiap struktur itu menjadi bagian struktur yang lebih besar dan lebih tinggi; dalam
hubungan ini ada kecenderungan penanjakan (escalating).
Menurut Terrence Hawkwes (1977) prinsi strukturalisme yang utama adalah
menelaah sesuatu berdasarkan struktur. Karakteristik struktur menurut Piaget sebagaimana
yang dikutip Hawkess ada tiga, yakni (a) gagasan menyeluruh yang menjalin koherensi
intrinsik; (b) gagasan transformasi yang memungkinkan pembentukan penafsiran baru, dan
(c) gagasan regulasi diri bahwa struktur bersifat otonom.
Dalam hubungannya dengan karya sastra, menurut Umar Junus (1985:17) ada tiga
karakteristik struktur, yaitu: (a) dalam struktur ada saling hubungan unsur-unsur sebuah karya
sastra merupakan suatu sistem interelasi antara unsur-unsur pembentuknya, (b) dalam
struktur ada suatu yang abstrak yang menyatukan hal-hal yang berbeda untuk memperoleh
hukum universal, dan (c) struktur tidak mengenal sejarah.
Kemudian Roland Barthes dalam Sapardi Djoko Damono (1977:40) menyebutkan
empat ciri khas struktur, yaitu: (a) perhatian tertuju kepada kese-luruhan (totalitas), (b)
struktur tidak hanya menelaah struktur permukaan, tetapi juga struktur batin, (c) struktur
bersifat anti sejarah (menyangkut sesuatu yang sinkronis dan bukan diakronis) dan (d)
struktur bersifat anti kausal.

More Related Content

Viewers also liked

Usuarios aduaneros permanentes uap
Usuarios aduaneros permanentes   uapUsuarios aduaneros permanentes   uap
Usuarios aduaneros permanentes uap
Luz Aguirre
 
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 1)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 1)Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 1)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 1)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Presentacion Dia De La Paz 2009 51
Presentacion Dia De La Paz 2009 51Presentacion Dia De La Paz 2009 51
Presentacion Dia De La Paz 2009 51
3sanagus
 
El Sistema Solar Debo
El Sistema Solar DeboEl Sistema Solar Debo
El Sistema Solar Debo
Deboora
 

Viewers also liked (11)

Mix Digital 2015 - Bath - digital meets books / storytelling
Mix Digital 2015 - Bath - digital meets books / storytellingMix Digital 2015 - Bath - digital meets books / storytelling
Mix Digital 2015 - Bath - digital meets books / storytelling
 
Usuarios aduaneros permanentes uap
Usuarios aduaneros permanentes   uapUsuarios aduaneros permanentes   uap
Usuarios aduaneros permanentes uap
 
Electrònica analògica
Electrònica analògicaElectrònica analògica
Electrònica analògica
 
QCon Sao Paulo Keynote - Microservices, an Unexpected Journey
QCon Sao Paulo Keynote - Microservices, an Unexpected JourneyQCon Sao Paulo Keynote - Microservices, an Unexpected Journey
QCon Sao Paulo Keynote - Microservices, an Unexpected Journey
 
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 1)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 1)Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 1)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 1)
 
平成23年度コンソーシアム事業
平成23年度コンソーシアム事業平成23年度コンソーシアム事業
平成23年度コンソーシアム事業
 
Los invertebrados
Los invertebradosLos invertebrados
Los invertebrados
 
Dificuldades dos empresarios na participação de licitações pública
Dificuldades dos empresarios na participação de licitações públicaDificuldades dos empresarios na participação de licitações pública
Dificuldades dos empresarios na participação de licitações pública
 
Presentacion Dia De La Paz 2009 51
Presentacion Dia De La Paz 2009 51Presentacion Dia De La Paz 2009 51
Presentacion Dia De La Paz 2009 51
 
El Sistema Solar Debo
El Sistema Solar DeboEl Sistema Solar Debo
El Sistema Solar Debo
 
Web 2 0
Web 2 0Web 2 0
Web 2 0
 

Similar to Aplikasi teori struktural

Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksi
Laila Purnamasari
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmu
ambar77
 
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoedJawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
juniato
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
M fazrul
 
Paper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasaPaper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasa
STMIK STIKOM - Bali
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
M fazrul
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Rajabul Gufron
 

Similar to Aplikasi teori struktural (20)

Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksi
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM.docx
MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM.docxMAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM.docx
MAKALAH ANTROPOLOGI HUKUM.docx
 
Pertemuan Ke-6 (Pancasila sebagai Sistem etika).pptx
Pertemuan Ke-6 (Pancasila sebagai Sistem etika).pptxPertemuan Ke-6 (Pancasila sebagai Sistem etika).pptx
Pertemuan Ke-6 (Pancasila sebagai Sistem etika).pptx
 
Psikologi Gestalt
Psikologi GestaltPsikologi Gestalt
Psikologi Gestalt
 
ilmu filsafat dalam mengolh berbagai kalm
ilmu filsafat dalam mengolh berbagai kalmilmu filsafat dalam mengolh berbagai kalm
ilmu filsafat dalam mengolh berbagai kalm
 
Struktur ilmu
Struktur ilmuStruktur ilmu
Struktur ilmu
 
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoedJawaban uas no 1 prof benny hoed
Jawaban uas no 1 prof benny hoed
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Yusi Siti Latifah _Filsafat Ontologi Matematika.pptx
Yusi Siti Latifah _Filsafat Ontologi Matematika.pptxYusi Siti Latifah _Filsafat Ontologi Matematika.pptx
Yusi Siti Latifah _Filsafat Ontologi Matematika.pptx
 
Yuti pelatihan pse 2005
Yuti   pelatihan pse 2005Yuti   pelatihan pse 2005
Yuti pelatihan pse 2005
 
Teori Struktural Genetik.ppt
Teori Struktural Genetik.pptTeori Struktural Genetik.ppt
Teori Struktural Genetik.ppt
 
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA.pdf
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA.pdfPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA.pdf
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA.pdf
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
 
Paper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasaPaper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasa
 
Tugas teori organisasi
Tugas teori organisasiTugas teori organisasi
Tugas teori organisasi
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (2).pdf
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (2).pdfPancasila sebagai Sistem Filsafat (2).pdf
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (2).pdf
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
Pancasila sebagai Sistem Filsafat (Mata Kuliah Pendidikan Pancasila)
 

More from Mila Wati (6)

Kritik dan Pujian
Kritik dan PujianKritik dan Pujian
Kritik dan Pujian
 
Media kelas VI Bahasa Indonesia
Media kelas VI Bahasa IndonesiaMedia kelas VI Bahasa Indonesia
Media kelas VI Bahasa Indonesia
 
Bahan ajar kelas VI SDN 1 Singkawang Utara
Bahan ajar kelas VI SDN 1 Singkawang UtaraBahan ajar kelas VI SDN 1 Singkawang Utara
Bahan ajar kelas VI SDN 1 Singkawang Utara
 
Kelas V SD 1 Singkawang Utara
Kelas V SD 1 Singkawang UtaraKelas V SD 1 Singkawang Utara
Kelas V SD 1 Singkawang Utara
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 

Aplikasi teori struktural

  • 1. Aplikasi Teori Struktural a) Hakikat Teori Struktural Meskipun penganut paham struktural ini ber-macam-macam, namun di antara mereka terdapat kesatupahaman dalam memahami karya sastra, yaitu pada struktur. Apakah itu struktural? Pengertian tentang struktural telah banyak dikemukakan pakar. Shipley misalnya, merumuskan bahwa: “Structure: the sum total of elements that make up a work. A structure may have such diverging elements that is does satisfy any logical or critical estimate: in which case we call it ‘formless’.”(Shipley, 1960:396) Sedangkan Re Wellek dan Austin Warren memberi-kan batasan struktural sebagai: “Structure is concept including both content and form so far are organized for aesthetic purpose. The work of art is, then, considered a whole system of signs, or structure of signs; serving a specific aesthetic purpose.” (Wellek & Warren, 1962:141) Kemudian Michael Lane (1870:24) mendefi-nisikan struktur sebagai berikut “A structure is a set of any element between which, or between certain sub-sets of which, relations are difined.” Sejalan dengan pengertian ini, Robert Scholes (1977:4) membatasi bahwa struktur merupakan suatu cara untuk mencari kenyataan, bukan benda-benda secara sendiri-sendiri, melainkan dalam hubungan antarbenda-benda itu. Dengan kata lain bahwa struktur merupakan suatu cara memkitang kenyataan bukan dalam benda-benda secara individual, tetapi dalam relasinya satu dengan yang lain. Secara lebih tegas Teeuw (1981:5) mengatakan bahwa asumsi dasar struktur adalah sebuah karya sastra merupakan keseluruhan, kesatuan makna yang bulat, mempunyai kohesi intrinsik, dalam keseluruhan itu setiap bagian dan unsur memainkan peranan yang hakiki, sebaliknya unsur dan bagian mendapat makna seluruhnya dari makna keseluruhan teks (lingkaran hermeneutik). Dari batasan-batasan yang diberikan di atas dapat dirumuskan bahwa dasar gagasan pendekatan struktural adalah konsep tentang struktur. Seperti dijelaskan Jean Piaget dalam Hawkes (1977:141) bahwa struktur itu mempunyai ciri-ciri sebagai beri-kut: (a) gagasan menyeluruh, koherensi intrinsik, (b) gagasan transformasi yang memungkinkan pemben- tukan pengertian baru, dan (c) gagasan regulasi diri yang berarti bahwa struktur itu bersifat otonom. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur merupakan suatu organisasi menyeluruh (organized whole) yang bagian-bagiannya saling berhubungan secara fungsional, artinya bagian itu saling mempe-ngaruhi, saling menentukan makna, dan hanya ber-makna di dalam kesatuan. Setiap struktur diarahkan kepada sutau tujuan yang sudah ditentukan hubungan antara struktur yang satu dengan struktur yang lain bersifat ‘singanze’ artinya bahwa setiap struktur itu menjadi bagian struktur yang lebih besar dan lebih tinggi; dalam hubungan ini ada kecenderungan penanjakan (escalating). Menurut Terrence Hawkwes (1977) prinsi strukturalisme yang utama adalah menelaah sesuatu berdasarkan struktur. Karakteristik struktur menurut Piaget sebagaimana yang dikutip Hawkess ada tiga, yakni (a) gagasan menyeluruh yang menjalin koherensi intrinsik; (b) gagasan transformasi yang memungkinkan pembentukan penafsiran baru, dan (c) gagasan regulasi diri bahwa struktur bersifat otonom. Dalam hubungannya dengan karya sastra, menurut Umar Junus (1985:17) ada tiga karakteristik struktur, yaitu: (a) dalam struktur ada saling hubungan unsur-unsur sebuah karya
  • 2. sastra merupakan suatu sistem interelasi antara unsur-unsur pembentuknya, (b) dalam struktur ada suatu yang abstrak yang menyatukan hal-hal yang berbeda untuk memperoleh hukum universal, dan (c) struktur tidak mengenal sejarah. Kemudian Roland Barthes dalam Sapardi Djoko Damono (1977:40) menyebutkan empat ciri khas struktur, yaitu: (a) perhatian tertuju kepada kese-luruhan (totalitas), (b) struktur tidak hanya menelaah struktur permukaan, tetapi juga struktur batin, (c) struktur bersifat anti sejarah (menyangkut sesuatu yang sinkronis dan bukan diakronis) dan (d) struktur bersifat anti kausal.