Presentasi tugas mata kuliah Manajemen Konstruksi yang membahas mengenai proses manajemen konstruksi dari bangunan rumah sederhana, yakni dari penyusunan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP), Rencana Anggaran Biaya dan Pelaksanaan (RAB dan RAP), Metode Kerja, serta Jadwal Pelaksanaan dengan menggunakan metode Kurva S dan CPM.
Disusun oleh :
Anjas Fadhilah
Athaariq Bagus Widyaputra
Mohammad Farhan Alfathan
Nabila Astridayanti
Ranno Fachryanto
Vincentius Baskoro Edwin Saputro
Manajemen Konstruksi - Teknik Sipil UNS Angkatan 2017 - Kelompok 4
1. PROSES MANAJEMEN KONSTRUKSI
Bangunan Rumah Sederhana
MANAJEMEN KONSTRUKSI (D) / KELOMPOK 3 :
ANJAS F ; ATHAARIQ B. ; FARHAN A. ;
NABILA A. ; RANNO F. ; VINCENTIUS B.
2. DATA PEKERJAAN
• Lokasi :
Surakarta (easy access)
• Luas Tanah :
12 x 20 m2
• Luas Bangunan :
10 x 10 m2
• Fungsi Bangunan :
Rumah sederhana
• Waktu Pengerjaan :
90 hari kerja
3. RENCANA
ANGGARAN
BIAYA &
PELAKSANAAN
01
02
Harga Penawaran
Standar acuan dari Daftar Harga
Satuan Bahan dan Upah Standar
Nasional Indonesia (SNI) Periode
2017 - 2018
Harga Pelaksanaan
Standar acuan dari Harga Satuan Dasar
(HSD) dan Harga Satuan Pokok Kegiatan
(HSPK) Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan Kota Surakarta
Tahun 2017
18. PROFIT
Keuntungan Perusahaan = Harga Penawaran - Harga Pelaksanaan
= Rp. 229.252.920,50 - Rp. 171.291.650,24
= Rp. 57.961.270,27
19. I. Pekerjaan Persiapan
1. Dilakukan pembersihan lapangan kerja dan menyiapkan
peralatan kerja.
2. Pembuatan pagar sementara dengan menggunakan
dolken kayu gelam, seng gelombang, dan kayu meranti.
3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
• Dimulai sesudah lokasi pekerjaan bersih.
METODE KERJA
20. METODE KERJA
II. Pekerjaan Tanah
1. Galian Pondasi
Galian tanah untuk pondasi footplate dilakukan dengan memasang
patok/bouwplank sesuai kebutuhan, lalu dilakukan penggalian sesuai
gambar pelaksanaan.
2. Urugan Tanah dan Pasir Bawah Pondasi Footplate
Urugan tanah dan pasir bawah pondasi dilakukan sebelum pondasi
terpasang agar tidak terjadi penurunan.
21. METODE KERJA
III. Pekerjaan Pondasi
1. Pekerjaan tulangan
Perakitan tulangan fondasi footplate dilakukan dengan memasang
patok/bouwplank sesuai kebutuhan, lalu dilakukan penggalian
sesuai gambar pelaksanaan.
2. Pemasangan bekisting konvensional
Bekisting yang digunakan adalah jenis konvensional dan dapat
dibongkar untuk digunakan kembali sebagai bekisting pada kolom
dan ring balk.
3. Pengerjaan pengecoran
Pengecoran dilakukan setelah tulangan dan bekisting berada pada
posisi sesuai gambar teknis.
22. METODE KERJA
IV. Pekerjaan Beton
1. Pembuatan Sloof Struktur
Dilakukan dengan memasukkan besi sloof ke tiang kolom dilanjutkan
dengan pengecoran sloof.
2. Pembuatan Kolom (Besi dan Bekisting)
Kolom dibuat dengan merangkai besi tulangan sesuai dengan
bentuk kolom hingga dilakukan pengecoran.
3. Pembuatan Balok dan Pelat (Besi dan Bekisting)
Pekerjaan bekisting balok dan pelat dilaksanakan secara bersamaan.
kemudian setelah terpasang dilanjutkan dengan pembesian dan
pengecoran. Pembongkaran bekisting balok dilakukan 7 hari setelah
pengecoran sedangkan bekisting pelat 4 hari setelah pengecoran.
.
23. METODE KERJA
V. Pekerjaan Dinding
1. Pemasangan brick wall dan dinding bata ringan
Pekerjaan pasangan dinding batu bata dilaksanakan secara terpisah,
sesudah pekerjaan sloof dan kolom praktis dan pilar.
2. Pasangan plesteran
Pasangan plestran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton
bertulang dan dinding. Ketebalan plesteran untuk seluruh konstruksi
minimal 10 mm.
3. Pasangan acian
Pasangan acian dilaksanakan setelah permukaan plesteran cukup keing.
24. METODE KERJA
VI. Pekerjaan Atap
1. Pekerjaan Pasangan Baja Ringan
Dilaksanakan setelah seluruh permukaan atas ring nalk sudah sesuai
DED lalu dilakukan pemasangan kuda-kuda baja ringan.
2. Pemasangan Gording
Dilakukan setelah rangka kuda-kuda baja ringan terpasang.
3. Pemasangan Kaso
Dilakukan setelah pemasangan gording.
4. Pemasangan Lisplang
Lisplang dipasang secara vertikal atau diagonal.
5. Pemasangan Talang
Dipasang pada lisplang dan sepanjang tiris atap, serta berakhir pada
pipa vertikal (pipa buangan) pada ujung talang
25. METODE KERJA
VII. Pekerjaan Plafond
1. Pemasangan Plafond GRC Board
Dilakukan dengan memasang rangka plafond, lalu penutup atau
lembaran plafond dapat dipasangkan. Sambungan antar plafond
dilapisi dengan base bond dan paper tape. Pemasangan list plafond
dipasang pada setiap permukaan antara dinding dan plafond dengan
disekrup atau dipaku.
30. KESIMPULAN
• Dengan melakukan analisis terhadap Rancangan Anggaran Biaya,
baik dari Anggaran Penawaran dan Anggaran Pelaksanaan, maka
diperoleh Profit sebesar Rp. 57.961.270,27
• Proyek pembangunan rumah berjalan selama 58 hari kerja,
• Dengan menggunakan teknik analisis data yaitu metode CPM, maka
diperoleh jalur kritis dengan lintasan kritis yaitu A, B, C, E, F, dan G
meliputi aktivitas berikut : Pekerjaan Persiapan, Tanah, Pondasi,
Beton, Atap, dan Plafond.
31. KESULITAN REKOMENDASI
• Diskusi atau
penyampaian materi dari
professional yang ahli
dalam hal tersebut
• Mengajukan permintaan
kebutuhan data ke
Lembaga terkait
• Sulit dalam menentukan
metode pelaksanaan
yang ideal karena
minimnya pengalaman di
lapangan
• Sulit dalam mendapatkan
data yang diperlukan
dalam penyusunan
Rancangan Anggaran
Biaya (RAB)