Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dan tradisi lisan, serta strategi kultural dalam mengatasi perilaku negatif. Kearifan lokal adalah kebijaksanaan yang diturunkan secara turun temurun, sedangkan tradisi lisan merupakan kebiasaan yang hidup secara lisan dalam masyarakat. Strategi kultural dapat dilakukan di bidang sosial, agama, ekonomi, dan kesenian. Pembangunan karakter bangsa d
2. KEARIFAN LOKAL
Suyono Suyatno kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya lokal
yang mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup yang
mengakomodasi kebijakan dan kearifan hidup.
Nyoman Kutha Ratna menambahkan bahwa kearifan lokal merupakan
kebijaksanaan yang telah dimiliki secara turun temurun dan berfungsi
untuk menyelaraskan hubungan sosial
Dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal ialah segala bentuk kebijaksanaan
yang didasari oleh nilai-nilai kebaikan yang dipercaya, diterapkan dan
senantiasa dijaga keberlangsungannya secara turun temurun
3. TRADISI LISAN
Tradisi lisan merupakan bagian dari kearifan lokal. Secara
definitif, tradisi lisan merupakan berbagai kebiasaan dalam
masyarakat yang hidup secara lisan.
Menurut UNESCO tradisi lisan meliputi sastra lisan, teknologi
tradisional, pengetahuan masyarakat, unsur religi dan
kepercayaan, kesenian, serta berbagai bentuk peraturan, nilai,
norma dan hukum yang berlaku pada masyarakat.
4. Strategi Kultural Mengatasi Perilaku
Negatif
Strategi kultural merupakan suatu strategi yang berkaitan dengan kebudayaan.
Menurut C. A. van Peursen dalam strategi kultural ini terdapat berbagai tahapan yaitu :
Tahap Mistis, yaitu sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh
kekuatan-kekuatan gaib di sekitarnya.
Tahap Ontologi, yaitu sikap manusia yang tidak lagi hidup dalam kepungan
kekuatan mistis, melainkan secara bebas ingin meneliti segala hal.
Tahap Fungsional, yaitu sikap dan alam pikiran yang tidak begitu terpengaruh oleh
kekuatan mistis, tidak menggunakan sikap ontologis melainkan ia ingin
mengadakan relasi-relasi baru yang bertautan dengan lingkungannya.
5. Jenis-jenis strategi kultural
1. Strategi Kultural di Bidang Sosial
Strategi kultural di bidang sosial berkaitan dengan hubungan sosial di
masyarakat. Dalam beberapa tradisi masyarakat Indonesia terdapat
budaya membantu sesama saat merayakan suatu hajatan. Misalnya pada
masyarakat Jawa mengenal istilah nyumbang. Budaya nyumbangini sangat
sarat dengan nilai gotong royong dan solidaritas sosial. Sumbangan dapat
berupa materi (uang atau kebutuhan pokok) maupun non materi (tenaga
dan pikiran).
6. 2. Strategi Kultural di Bidang Agama
Pada masyarakat Jawa terdapat tradisi nyadran yang dilakukan ketika
menjelangbulan puasa. Pada tradisi nyadranini seluruh anggota keluarga
berkumpul di makam leluhur dan mendoakan para leluhur mereka. Selain
berdoa, mereka juga membersihkan makam leluhur mereka. Tradisi
nyadranini secara tidak langsung dapat meningkatkan keakraban dalam
keluarga.
7. 3. Strategi Kultural di Bidang Ekonomi
Pada masyarakat Jawa terdapat tradisi sekaten dimana tradisi ini diadakan
setiap satu tahun sekali pada Maulid Nabi. Sebelum acara sekaten ini
biasanya terdapat pasar malam yang telah berlangsung selama satu bulan
penuh. Pasar malam ini bernama pasar malam sekaten. Dalam hal ini,
tradisi sekaten dapat dikatakan sebagai salah satu contoh strategi kultural
di bidang ekonomi. Selain untuk melestarikan tradisi lokal, pasar malam
sekaten telah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat
(khususnya penjual) karena masyarakat banyak datang dan membeli
barang-barang yang dijual pada pasar malam ini.
8. 4. Strategi Kultural di Bidang Kesenian
Negara Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya khususnya
dalam bidang kesenian. Kesenian sendiri dapat dibagi menjadi beberapa
bentuk seperti seni rupa, seni musik, seni tari, dan sebagainya. Salah satu
bentuk kesenian yang ada di Indonesia yaitu kesenian Randai dari
Sumatera Barat. Randai merupakan tarian yang dibawakan oleh
sekelompok orang yang berkeliling membentuk lingkaran sambil
bernyanyi dan bertepuk tangan. Pertunjukan kesenian Randai ini ternyata
dapat menumbuhkan sikap percaya diri pada seseorang. Hal ini
dikarenakan ia dilatih untuk dapat tampil di depan umum sehingga ia
tidak malu jika tampil di depan publik.
9. Pembangunan Karakter Bangsa (Nation
and Culture Building)
Salah satu bentuk pembangunan karakter bangsa adalah dengan mewujudkan nilai-
nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Perwujudan nilai-nilai kearifan lokal
dalam kehidupan sehari-hari ini dapat berupa :
Belajar untuk hidup hemat dan sederhana
Menghargai alam
Menghargai sesama
Bekerja keras, dan
Bergotong royong