1. Menapak Jejak Sejarah Desa Tugu Kidul
1
Menapak Jejak Sejarah Desa Tugu Kidul
oleh Meneer Panqi
(Sekretaris Sanggar Aksara Jawa Indramayu)
Pemerhati Budaya dan Sejarah Indramayu
Pendahuluan
Desa Tugu Kidul merupakan daerah dataran rendah dimana desa tersebut berada pada 6 m
ketinggian permukaan laut yang terletak di Kabupaten Indramayu. Desa Tugu Kidul termasuk
termasuk kedalam wilayah kecamatan Sliyeg kabupaten Indramayu.
Sebelum memiliki nama seperti sekarang ini, Desa Tugu Kidul merupakan satu desa dengan desa
Tugu. Akan tetapi, pada awal dekade 80’an ketika ada pemekaran wilayah dari Provinsi Jawa
Barat, Desa Tugu dibagi menjadi 2 (dua) yakni desa Tugu dan desa Tugu Kidul. Dengan adanya
pemekaran wilayah tersebut, secara otomatis batas-batas desa pun mengalami perubahan. Batas
wilayah desa Tugu Kidul :
Batas sebelah utara : desa Tugu
Batas sebelah timur : desa Sambimaya
Batas sebelah selatan : desa Mekargading
Batas sebelah barat : desa Sliyeg & desa Longok
Kondisi Sosiografis Desa Tugu Kidul
Desa Tugu Kidul adalah desa yang luas wilayahnya 606 Ha, dimana Desa Tugu Kidul ini
berbatasan dengan desa Tugu di sebelah Utara, desa Sambimaya di sebelah Timur, desa
Mekargading di sebelah selatan, dan desa Longok atau Sliyeg di sebelah barat. Sementara itu jarak
dari pusat pemerintah desa (orbitrasi) ke pemerintah kecamatan sejauh 2,5 Km, dan jarak dengan
ibukota kabupaten sejauh 18 km. Desa Tugu Kidul ini berada di ketinggian 6 m dari permukaan
Laut. Luas area persawahannya adalah 461 Ha, selebihnnya adalah area pemukiman, jalan,
pemakaman serta bangunan-bangunan lain.
Jumlah penduduk desa Tugu Kidul sebanyak 5.279 jiwa, dengan proporsi laki-laki 2.573 dan
perempuan sejumlah 2.707 jiwa, dengan tingkat kepadatan sebesar 9,95 per km2. Jumlah RT yang
ada di Desa Tugu Kidul sebanyak 28 RT yang jumlah pengurusnya 28 orang dan jumlah RW di
Desa Tugu Kidul ini ada 4 RW yang jumlah pengurusnya sebanyak 4 orang.1
2. Menapak Jejak Sejarah Desa Tugu Kidul
2
Legalitas Desa Tugu Kidul
Melacak jalan cerita awal mula berdirinya desa Tugu Kidul itu ternyata rumit. Apalagi melacak
awal mula berdirinya yang relatif tidak ada secuil pun “prasasti” atau “artefak”-nya. Sampai saat ini
tak ada yang berceritra tentangnya. Dongeng (legenda) tentang peninggalan situs-situs yang ada di
desa Tugu Kidul pun belum bisa membuka tabir berita masa lalu desa Tugu Kidul. Data yang
masih ditemukan berupa pecanden-pecanden desa, seperti keberadaan sumur tua, Sumur
Keramat Buyut Sumuran, Situs Buyut Tasem, Situs Buyut Kunang, Situs Buyut Nasi,
Sumur Keramat Buyut Trusmi dan Situs Buyut Pandan. Akan tetapi, desa Tugu, termasuk
didalamnya desa Tugu Kidul tidak pernah disebut-sebut dalam sejarah manapun, kecuali dalam
peta Regent van Indramajoe pada tahun 1857, yang mencantumkan desa Toegoe dalam afdelling
controule Sleman.2
Tulisan ini diedit ulang terus menerus setelah beberapa hasil lacakan menunjukkan lagi berbagai
data sejarah desa Tugu—termasuk didalamnya desa Tugu Kidul. Desa Tugu Kidul secara faktual-
historis dimulai dari desa Tugu, yang secara de jure, termasuk 60 desa yang berada di afdelling
controule Sleman, dengan ketetapan oleh besluit Gubernur Jendral Hindia Belanda, yang
mengeluarkan peraturan tentang wilayah-wilayah di Resedint van Cheribon tanggal 5 Januari 1819,
karena ada perbuatan hukum dari pemerintah kolonial bersamaan dengan “pembentukan
Karesidenan Cirebon” yang membawahi lima “regenschaft” (kabupaten), yaitu Cirebon,
Bengawan Wetan, Maja, Galuh (bukan Rajagaluh; ini Ciamis), dan Kuningan.3
Dasar hukumnya besluit (surat keputusan) Gubernur (yang benar Komisaris) Jenderal Hindia
Belanda. Berdasarkan besluit itu, maka suka tidak suka harus dicatat sebagai sejarah bahwa desa
Tugu merupakan cikal bakal desa Tugu.
Tentu saja itu tidak berarti bahwa sejarah desa Tugu sebagai suatu desa bermula dari saat itu,
seperti Indonesia–yang adanya sebagai suatu negara tertanggal 17 Agustus 1945, tapi ada sejak
masa prasejarah. Desa Tugu, sebagai suatu wilayah, sejarahnya bisa sangat panjang sekali, sejak
saat zaman prasejarah. Maksudnya, semua kejadian sejarah di wilayah yang sekarang menjadi desa
Tugu (dan perubahan-perubahannya) termasuk sejarah Kabupaten (tepatnya wilayah)
Indramayu.
3. Menapak Jejak Sejarah Desa Tugu Kidul
3
Catatan sejarah desa Tugu Kidul menerangkan pada masa Orde Baru desa Tugu Kidul masuk
kedalam bagian wilayah Pemerintah Desa Tugu. Maka pada tahun 1982 terbentuk Desa Tugu
Kidul yang merupakan pemekaran dari desa Tugu. Wilayah Desa Tugu Kidul terangkum dalam
wilayah kecamatan Sliyeg.
Berdirinya desa Tugu Kidul sebagai desa pemekaran dari desa Tugu secara hukum berdasarkan
keluarnya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 146/Sk.
1868-Pem.Des/82, Tanggal 30 Nopember 1982, perihal Pemecahan Desa di Wilayah Kabupaten
Daerah Tingkat II Lebak, Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Bandung.4
Jadi, secara hukum setelah keluarnya besluit dari Gubernur Jawa Barat, pada tanggal 30 November
1982, bahwa terjadi pemekaran desa-desa di wilayah kabupaten Lebak, Sumedang, Majalengka,
Indramayu, dan Bandung. Berdirilah desa Tugu Kidul dimekarkan dari desa induk, desa Tugu.
Geokultur Desa Tugu Kidul
Kedudukan Kuwu di Desa Tugu Kidul dianggap sebagai tokoh yang dapat melindungi warga
masyarakat dari gangguan keamanan dan sebagai pelayan masyarakat baik pelayanan publik
maupun pelayanan administratif di Desa Tugu Kidul.
Masyarakat Tugu Kidul pada umumnya bersifat relijius menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan
dan ramah. Kaum ulama dianggap tokoh kharismatik karena dianggap memiliki prilaku baik,
pemimpin spiritual menjadi penengah dalam mengambil kebijakan untuk kepentingan masyarakat
Desa Tugu Kidul.
Selama ini masyarakat Desa Tugu Kidul berperan aktif bersama Pemdes untuk terus berusaha
dalam meningkatkan sektor-sektor pembangunan, baik pembangunan fisik/sarana dan prasarana,
bidang keagamaan dan sosial budaya, pendidikan, pertanian, pengembangan sumber daya alam,
serta bidang perekonomian masyarakat kecil dan menengah.
Kebudayaan atau adat istiadat masih melekat kental di masyarakat Desa Tugu Kidul sejak jaman
dahulu sampai sekarang, seperti : Mapag Tamba, Mapag Sri, Sedekah Bumi, Ngupat, Nujuh
Bulan, Rasulan, dan lain-lain.
Aset desa Tugu Kidul begitu melimpah diantaranya waduk Rawa sebagai objek
wisata/Wanawisata Waduk Rawa dan sebagai Embung air untuk pertanian pada musim kemarau.
4. Menapak Jejak Sejarah Desa Tugu Kidul
4
Juga berbagai situs pecanden desa merupakan aset masyarakat Desa Tugu Kidul yang dapat
dikembangkan sebagai wisata religi.
Waduk Rawa merupakan aset masyarakat Desa Tugu Kidul yang terletak di kawasan tanah
pangon dan tanah titi sara (partikular land), yang berada didalam pangkuan wilayah administratif
Desa Tugu Kidul.
Sejarah Pembangunan Desa
Tabel : 1 Sejarah Pembangunan Desa
Tahun Peristiwa Penting Keterangan
1982 Tardi, Pembina Desa persiapan, Desa Tugu Kidul
1982 Pemilihan Umum wakil-wakil rakyat
1984 Terbentuknya Desa Tugu Kidul hasil pemekaran dari
Desa Tugu
1984 Pemilihan Kepala Desa Tugu Kidul periode pertama
1984 – 1993, saat itu pesertanya :
Tardi
Kliwon Sutiyah
H. Mawar
H. Mawar sebagai
pemenang Pilwu pertama di
desa Tugu Kidul
1985 Dibangunya Balai Desa Tugu Kidul yang terletak di
sebelah selatan desa, yakni Blok Benduk
1986 Listrik masuk desa Pada awalnya menggunakan
sistem accu
1987 Pemilihan umum wakil-wakil rakyat
1992 Pemilihan umum wakil-wakil rakyat
1992 ABRI Masuk Desa ( AMD )
1993 Pemilihan Kuwu periode II 1993-2001. Pesertanya :
H. Kasimah
H. Karsiwan
H. Oken
Kliwon Sutiyah
Kuwu H. Mawar
Pada periode terjadi dua kali
putaran pemilihan kuwu,
setelah tidak adanya
pemenang pada putaran
pertama, putaran kedua
adalah bertarungnya dua
5. Menapak Jejak Sejarah Desa Tugu Kidul
5
Sarniti
Lebe Tarsidi
calon kuwu yang
memperoleh suara terbesar
yakni, Kuwu H. Mawar dan
H. Kasimah. Pada putaran
kedua ini dimenangkan oleh
H. Kasimah.
1993 Perang antar desa, desa Tugu & Tugu Kidul dengan
desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat.
1994 Listrik masuk desa
1997 Pemilihan umum wakil-wakil rakyat
1997 Perang antar desa, desa Tugu & desa Tugu Kidul
dengan desa Sudimampir, periode pertama
1998 Perang antar desa, desa Tugu & desa Tugu Kidul
dengan desa Sudimampir, periode kedua
1999 Pemilhan wakil-wakil rakyat
2000 Pemilihan secara langsung anggota BPD yang pertama
2001 Pemilihan Kuwu periode III 2001-2011. Pesertanya :
H. Tasir
H. Dariman
Sarniti
Kliwon Danto
H. Dariman sebagai
pemenang pilwu periode
ketiga.
2004 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
2005 Rehabilitasi Total Kantor Balai Desa Tugu Kidul
2005 Pilkada Bupati / Wakil Bupati, yang dimenangkan
oleh Pasangan IRIANTO MS SYAFIUDDIN &
HERRY SUDJATI
2011 Demo sebagian Masyarakat mengenai jalan desa Tugu
yang rusak parah, dari blok cibulus sampai blok
klinter.
2011 Pemilihan Kuwu periode IV 2011-2017. Pesertanya :
H. Yitno
Sarniti
H. Yitno sebagai pemenang
pilwu periode keempat.
6. Menapak Jejak Sejarah Desa Tugu Kidul
6
Sutomo, SH.
2012 Pembangunan Jalan Raya Tugu Kidul dengan beton
2013 Pembangunan Embung Waduk Rawa
Kuwu Tugu Kidul dari Masa ke Masa
1. Penjabat Kuwu TARDI (Pembina Tugu) 1982-1984
2. H. MAWAR 1985-1993
3. H. KASIMAH 1993-2001
4. H. DARIMAN 2001-2011
5. H. YITNO 2011-sekarang
Catatan Kaki :
1. Kecamatan Sliyeg dalam Angka 2011, Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu
2. Peta Regentschaaf van Indramajoe 1857.
3. Besluit (Surat Keputusan) Komisaris Jendral Hindia Belanda No. 23 (Besluit van Commissarissen
Generaal over Nederlandsch Indië van den 5 den Januarij 1819, no. 23, houdende bepalingen nopens de
verdeeling van de residentie Cheribon en de uitgebreidheid van der-zelver regentschappen).
4. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 146/Sk. 1868-
Pem.Des/82.
