SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Download to read offline
i
RINGKASAN ISI BUKU
Perguruan tinggi bersandar pada tiga komitmen yang
meliputi aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Ketiganya harus berjalan seiringan untuk
memperkuat keberadaan dan keberdayaan suatu universitas secara
konsisten harus dilaksanakan oleh segenap civitas akademikanya.
Tujuan dari pelaksanaan program KKN Tematik Kewirausahaan
adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan
individu maupun masyarakat sebagai kelompok sasaran khususnya
di bidang sosial-ekonomi melalui pengenalan dan penggunaan konsep
kewirausahaan dalam kehidupannya.
Pada buklet profil kewirausahaan desa ini terdiri dari 3 bab.
Untuk bab pertama meliputi pendeskripsian tentang lokasi, sumber
daya yang ada pada Desa Pamuliah (seperti: sumber daya manusia,
sumber daya finansial, sumberdaya sosial budaya), serta kebijakan
yang ada pada Desa Pamulihan. Bab kedua itu mendeskripsikan
tentang produk yang terdapat di Desa Pamulihan, dari mulai opak,
sale, wajit, cimpring, gula aren, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dan bab ketiga yaitu produk yang terdapat didesa pamulihan akan
tetapi kami melakukan pengembangan terhadap produk yang akan
kami angkat, sehingga produk tersebut memiliki cita rasa yang
khas dan memiliki bentuk yang unik. Untuk 2 produk tersebut yakni
Sale Pisang Moka (Semok) dan Opak Bakar Manis (Obama).
Pengenalan produk ini akan dilakukan dan di pasarkan pada expo
KKN yang dilaksanakan di Pandapa Paramarta Kuningan tahun 2019.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kuningan 2019
yang dilaksanakan di Desa Pamulihan Kecamatan Subang Kabupaten
Kuningan dengan baik dan sesuai dengan rencana.
Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban kegiatan KKN
yang telah kami laksanakan. Dalam laporan ini kami mencoba untuk
menguraikan mengenai profil tempat kami menjalankan KKN,
kegiatan selama kami melakukan KKN dan evaluasi mengenai
kegiatan KKN yang kami laksanakan.
Pada kesempatan ini kami selaku penulis dari laporan ini
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu praktikum dalam penulisan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karenaitu, kepada semua
pihak dengan sangat terbuka kami menharapkan saran, masukan,
maupun kritik untuk penyempurnaan laporan ini. Akhirnya besar
harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kuningan, Agustus 2019
Penyusun
iii
SEJARAH DESA PAMULIHAN
Desa Pamulihan berada disebelah selatan Kabupaten
Kuningan dan berada diperbatasan antara kabupaten Kuningan
dengan Kabupaten Ciamis dan perbatasan antara Provinsi Jawa
Barat dan Jawa Tengah. Secara geografis Desa Pamulihan terdiri
atas tanah yang berbukit-bukit dan curam serta dilalui dua sungai
yaitu sungai cisubang dan Cicapar.
Desa Pamulihan mengalami dua kali pemekaran sepanjang
sejarah pendiriannya :
Pemekaran pertama terjadi pada tahun 1978 dengan
pembagian wilayah desa Pamulihan dan Desa Mandapajaya. Wilayah
desa Pamulihan meliputi: kampung Citetel, Cikanyere, Cisawah,
Cibahu, Cikolotok, Nangerang, Cikalong, Sukadana, Dayasari,
Menda, Cikoneng, Cimarangi, Kadupugur, Sirnagalih, Sarangkole,
Ciketug, Sukamulih, Ciguna, Kembang lopang dan Cukang kanyere
sebagai ibukota Desa Pamulihan.
Pemekaran kedua terjadi pada tahun 1983 yaitu Desa
Pamulihan dan Desa Jatisari.
Pada masa ini wilayah Desa Pamulihan meliputi : Kampung Menda,
Cikoneng, Cimaranggi, Kadupugur, Sirnagalih, Sarangkole, Ciketug,
Sukamulih , Ciguna, Kembanglopang, Sukamulya dan Cukangkanyere
sebagai pusat ibukota.
Berbicara tentang sejarah Desa Pamulihan tentu tidak lepas
dari cikal bakal dan awal kehidupan masyarakat Desa Pamulihan
yang berasal dari Kedaleman Ketug. Kedaleman Ketug merupakan
pemerintahan setingkat desa pertama dan tertua diperbukitan
Subang dengan pusat pemerintahannya di Babakan Ketug yang
lokasinya berada disebelah utara kampung Ciketug Desa Pamulihan.
Para tokoh besar yang mengawali membangun dan mengembangkan
kehidupan bermasyarakat diperbukitan Ketug, antara lain:
1. Buyut Ahim merupakan orang pertama yang mengawali
pembukaan hutan trofis di Bukit Ketug yang dijadikan ladang
dan pemukiman.
iv
2. Jabasraga sebagai Dalem Ketug, merupakan pemimpin
pemerintahan setingkat Desa pertama dan tertua di wilayah
perbukitan subang yang menikah dengan keturunan Buyut Ahim
dan mempunyai putra yang bernama Wangsapraya, Wangsareka
dan Rincik Manik. Beliau mempunyai peranan dan jasa yang
besar dalam penyebaran agama islam.
3. Wirananggapati seorang putra mataram, baik ketika berada di
Kedaleman Ketug sebagai pengganti Jabasraga maupun sesudah
pindah ke Cibabangsalan Subang merupakan tokoh
pembaharuan di Kedaleman Ketug dan sebagai Kuwu Desa
Subang yang pertama. Wirananggapati juga merupakan
menantu dari Jabasraga yang diangkat langsung oleh sultan
mataram menjadi Dalem Ketug kedua atau kepala desa Suban
yang memindahkan pusat pemerintahan ke Cibabangsalan
Subang dan tidak menggunakan nama Ketug lagi.
4. Wangsapraya. Sepeninggal Wirananggapati yang pindah ke
Cibabangsalan Subang,Kedaleman ketug mengalami kekosongan.
Hal ini menyebabkan masyarakat menaruh harapan yang besar
kepada Wangsapraya untuk memimpin Kedaleman ketug karena
keteladanannya dalam kehidupan sehari-hari. Wangsapraya
tinggal di Ciketug sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di
Makam Pasarean Ciketug.
Peninggalan bekas Kedaleman Ketug yang masih bisa kita jumpai
sampai sekarang adalah:
1. Makam Wangsapraya, putra sulung Dalem Ketug Jabasraga
yang disebut Pasarean Dalem yang berada di Kampung Babakan
Ciketug Desa pamulihan.
2. Makam Wangsareka putra kedua Dalem Ketug yang disebut
Makam Buyut di Kampung Cirahayu desa Subang.
3. Makam Wirananggapati dan Rincik Manik di Cibabangsalan
Subang.
v
4. Leuweung Gedogan,bekas kandang kuda dan saung ladang
jabasraga yang berada di bukit Nagog Kampung Sukamulih dan
Sukamulya Pamulihan.
5. Leuweung Angker, yang merupakan bekas pintu gerbang masuk
ke Kedaleman Ketug dan berada di pinggir jalan menuju
Sarangkole dan awal memasuki Bukit Nagog.
6. Embak Aryani,merupakan tempat pemandian dilereng Bukit
Nagog yang airnya tidak pernah kering walaupun musim
kemarau.
7. Kampung Babakan Ketug yang merupakan tempat tinggal
Jabasraga serta pemukiman sebagian penduduk Kedaleman
Ketug.
Dan seiring berjalannya waktu, Desa Subang mengalami
pemekaran pada masa Kuwu Raksamanggala yaitu kuwu subang ke-
8. Desa Pamulihan diambil dan dipilih sebagai nama dari desa
pemekaran tersebut. Kata Pamulihan (pangbalikan) mengandung
pengertian tempat mulih (tempat kembali). Ini berarti tempat
kembalinya pemerintahan setingkat desa ke wilayah Kedaleman
Ketug pertama, dan sebagai pusat pemerintahannya di Sawah Jati.
Hal ini terjadi pada tahun 1870 dan kuwu pertamanya adalah
Wiradinata atau lebih dikenal dengan nama Kuwu Sadjong. Bukti
sejarah bahwa Sawah Jati pernah menjadi pusat pemerintahan
adalah adanya tempat pemakaman umum Astana Pamulihan yang
sekarang lebih dikenal dengan nama Tarikolot.
Desa Pamulihan sebagai desa pemekaran wilayahnya meliputi
Bulaklega, Sindang, Palasari, Salem, Cipicung, Citetel, Cikanyere,
Cisawah, Cibahu, Cikolotok, Nangerang, Cikalong, Sukadana,
Dayasari, Menda, Cikoneng, Cimaranggi, Cukangkanyere,
Kadupugur, Sirnagalih, Sarangkole, Ciketug, Ciguna dan
Kembanglopang.
Kehidupan masyarakat Pamulihan dari awal lahirnya sampai
sekarang dapat dibagi dalam lima periode :
1. Masa penjajahan Hindia Belanda
vi
2. Masa penjajahan Jepang
3. Masa Agresi Militer Belanda II
4. Masa pemberontakan gerombolan DI/TII
5. Masa setelah pemberontakan gerombolan DI/TII
Kartosuwiryo
Dinamika kehidupan masyarakat Desa pamulihan pada masa-
masa itu sungguh teruji. Transportasi yang tidak mudah,
perekonomian yang tidak stabil dan keamanaan yang terganggu
oleh situasi perang dan pemberontakan.
Namun demikian, masyarakat desa Pamulihan tetap berjiwa
sosial tinggi dengan senantiasa bergotong royong di kala musim
panen.
Hal ini juga ditandai dengan acara sidekah bumi yang sampai
sekarang tetap menjadi tradisi tanda syukur kepada Allah atas
hasil panen yang diperoleh.
Berangsur-angsur keadaan membaik dengan dibangunnya jalan
yang menghubungkan Kuningan, Subang, Pamulihan dan Rancah,
tetapi letak geografis Pamulihan tidak membuat transfortasi 100%
baik. Kondisi jalan membuat biaya transportasi sangat mahal, hal
ini berpengaruh pada perekonomian para petani.
Wargapun tidak kalah semangat dalam pembangunan, mereka
membuat terobosan sungai cicapar yang sekarang disebut Curug
Goong, Totosan, muara Cibarengkok dan terobosan sungai Cisubang
didaerah Hawara.
Kehidupan pendidikan masyarakat Pamulihan pun meningkat,
banyak yang sudah melanjutkan kejenjang pendidkan lebih tinggi.
Hal ini membawa pengaruh yang sangat besar pada perekonomian
dan kehidupan sosial mayarakat.Tidak hanya itu kehidupan
beragama di desa Pamulihan juga semakin berkembang.
Begitu pula dengan tradisi kesenian yang slalu dijaga
kelestarianya seperti rudat, koprek, kendang penca dan lain-lain.
Dan tentu kehidupan masyarakat Pamulihan tidak bisa dilepaskan
vii
dari besarnya peran kuwu-kuwu yang memimpin pada masanya dan
para tokoh pembaharuan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dari awal berdiri sampai sekarang, Pamulihan sudah mengalami
pergantian kuwu sebanyak 10 kali.
1. Bapak Wiradinata/Kuwu sadjong (1870-1895)
2. Bapak Nasmin Wiradisastra (1895-1931). Pada masa ini pusat
pemerintahan dipindahkan ke Cukang Kanyere.
3. Bapak Martaatmadja atau yang lebih dikenal dengan nama kuwu
Karmu (1931-1958)
4. Bapak Kantadisastra atau yang lebih dikenal dengan nama kuwu
Deyo. (1958-1964)
5. Bapak Madsuhli (1964-1966)
6. Bapak Suheri (1966-1978), pada masa ini desa Pamulihan
mengalami pemekaran menjadi 2 desa yaitu desa Pamulihan dan
desa Mandapa Jaya.
7. Bapak Didi Mulyadi (1978-1983), pada masa ini desa Pamulihan
kembali mengalami pemekaran yaitu desa Pamulihan dan desa
Jatisari. Bapak Didi Mulyadi memilih untuk melanjutkan
kepemimpinannya di Jatisari dan Bapak Kamil Ganda Permadi
sebagai pejabat sementara kuwu Pamulihan. (1983-1986)
8. Bapak S.Martadimeja (1986-1994), karena beliau meninggal
pada akhir masa tugasnya maka terjadi kekosongan dan dijabat
sementara oleh Bapak Tjarwan.
9. Bapak S.Wardjo (1994-2010). Pada masa pemerintahan bapak
kuwu Wardjo dilaksanakan musyawarah penetapan hari ulang
tahun desa tepatnya pada hari Rabu 26 november 2003
bertepatan tanggal 2 syawal 1424 H. Acara ini dihadiri oleh
warga masyarakat Pamulihan dan warga perantau yang
tergabung dalam sebuah wadah organisasi yang bernama IKWP
( Ikatan Kekeluargaan Warga Pamulihan) yang didirikan oleh
E.Sukarsa Wirananggapati,O.K. Zainudin,Edos Iman
Saputra,dan E.Rajaman. Peran IKWP sangat besar dalam
viii
perkembangan desa Pamulihan begitu pula dalam penyusunan
Sejarah Lahirnya desa Pamulihan.
Bapak Dadi Setiawandi (2010-sekarang). Pada masa bapak kuwu
Dadi setiawandi, hari jadi pamulihan mulai diperingati secara rutin.
Acara ini diharapkan mampu menjadi ajang silaturahmi antara
masyarakat desa dan masyarakat perantau. Pada masa sekarang
desa Pamulihan sedang melaksanakan berbagai macam program
pembangunan dan kemasyarakatan yang di bingkai oleh motto
juang “ GIRI WINANGUN PRAJA RAHARJA “ sebagai hasil
pemikiran dari putra asli Pamulihan yaitu ibu Hj. Djudju Djuhriah.
ix
DAFTAR ISI
Ringkasan Isi Buku i
Kata Pengantar ii
Sejarah iii
Daftar Isi ix
BAB I Deskripsi Lokasi 1
A. Kondisi Geografis 1
1. Letak, Luas dan Batas 1
2. Penggunaan 3
3. Fasilitas Umum 7
4. Aksesibilitas 11
B. Sumberdaya Alam 11
1. Jenis Tanah 11
2. Sumberdaya Air 12
3. Petarnian 15
4. Peternakan 17
5. Bahan Galian 19
C. Sumberdaya Manusia 20
1. Komposisi Penduduk menurut Umur 20
2. Komposisi Penduduk menurut Pendidikan 22
3. Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan 23
D. Sumberdaya Finansial 23
1. Fasilitas Usaha 23
2. Lembaga Keuangan 23
3. Lembaga Usaha Masyarakat 24
E. Sumberdaya Sosial Budaya 25
1. Sistem Kekerabatan Masyarakat 25
2. Lembaga/Organisasi Formal 25
3. Lembaga/Organisasi Non Formal 29
4. Seni dan Budaya 29
5. Adat Istiadat 29
x
F. Kebijakan 30
1. Kebijakan RT/RW 30
2. Kebijakan Desa 30
3. Kebijakan Kabupaten 30
4. Kebijakan Nasional 31
BAB II Potensi Unggulan Kewirausahaan 32
1. Potensi RW 01 32
2. Potensi RW 02 36
3. Potensi RW 03 37
4. Potensi RW 04 37
5. Potensi RW 05 38
6. Potensi RW 06 38
7. Potensi RW 07 39
8. Potensi RW 08 39
BAB III Produk Unggulan Kewirausahaan 40
1. Deskripsi Jenis Produk Unggulan 40
2. Sumber Bahan Baku 41
3. Proses Produksi 41
4. Pemasaran 43
5. Kelembagaan Usaha 43
6. Jejaring Usaha 44
7. Rencana Pengembangan Usaha 44
BAB IV PENUTUP 46
A. Kesimpulan 46
B. Saran 46
1
BAB I
DESKRIPSI LOKASI
A. KONDISI GEOGRAFIS
1.Letak, Luas dan Batas
Secara administratif Pemerintah Desa Pamulihan
terbagi dalam 3 Dusun, 8 Rukun Warga (RW) dan 30
Rukun Teangga (RT) dengan luas wilayah 729.259 Ha
danjumlah penduduk sekitar 2.573 jiwa sebagaimana dapat
dilihat dalam Grafik:
Tabel 1 Luas Wilayah Desa Pamulihan
1.1 Kondisi Geografi
a. Letak Geografis : 108° 32 45 "BT
dan 7° 08 49 "LS
b. Ketinggian Tanah dari Permukaan : 0 – 800 mdl
Laut
c. Banyaknya Curah Hujan : 6,448 mm/tahun
d. Temperatur bulanan : 18 –24
0
C
e. Kelembaban : 80 % - 90 %
f. Tofografi : Dataran Tinggi
10,78 6,22 107.800,00
218.544,00
179.529,00
77.652,00
583.542,00
Tanah Kas Desa / Bengkok
Tanah Titi sara
Tanah GG
Tanah Perkebunan
Tanah Persawahan
Tanah Sawah Irigasi ½
Tekhnis
2
1.2 Luas dan Batas Wilayah
a. Luas Desa : 729.259 Ha
b. Batas Wilayah
1) Sebelah Utara : Desa Subang Kecamatan
Subang
2) Sebelah Selatan : Desa Jatisari Kecamatan
Subang
3) Sebelah Barat : Desa Tangkolo Kecamatan
Subang
4) Sebelah Timur : Desa Legokherang
Kecamatan Cilebak
1.3 Peta
(Peta
Posisi Desa
di Peta
Kabupaten)
3
(Peta
Penggunaan
Lahan Desa
Pamulihan)
2.Penggunaan Lahan
a. Tanah Kas Desa / Bengkok : 10,78 Ha
4
b. Tanah Titi sara : 6,22 Ha
c. Tanah GG : 107.800 Ha
d. Tanah Perkebunan : 218.544 Ha
5
e. Tanah Persawahan : 179.529 Ha
f. Tanah Sawah Irigasi ½ Tekhnis : 77.652 Ha
g. Tanah Lainnya : 145.987 Ha
(BUMDes)
6
(Posyandu)
(Lapangan
Sepak Bola)
(Mesjid)
7
(Sekolah)
(Pemukiman)
3.Fasilitas Umum
a. Sarana Keagamaan
 Masjid : 8 buah
 Mushola : 22 buah
b. Sarana Kesehatan
 Pustu : 1 buah
 Posyandu : 4 buah
c. Sarana Pendidikan
 SMP : 1 buah
 SD : 3 buah
 MD : 5 buah
 PAUD : 2 buah
 TK : 1 buah
d. Sarana Olahraga
8
 Lapang Volly Ball : 7 buah
 Lapang Tenis Meja : 5 buah
 Lapang Sepak Bola : 1 buah
 Lapang Bulu Tangkis : 1 buah
e. Sarana Perhubungan
 Jalan Tanah : 2 Km
 Jalan Rabat beton : 12 Km
 Jembatan : 50 m
f. Prasarana dan Sarana Transportasi
1) Prasarana Transportasi Darat
Jenis Sarana dan
Prasarana
Baik(Km atau
Unit)
Rusak(Km
atau Unit)
1.1 Jalan Desa/Kelurahan
Panjang jalan aspal - 150
Panjang jalan
konblok/semen/beton
3 1
1.2 Jalan antar desa/kelurahan/kecamatan
Panjang jalan aspal - 1
1.3 Jalan kabupaten yang melewati desa/kelurahan
Panjang jalan aspal - 0
Panjang jalan
konblok/semen/beton
- 1
1.4 Jalan provinsi yang melewati desa/keurahan
Panjang jalan aspal - 1
Panjang jalan
konblok/semen/beton
- 1
1.5 Jembatan desa/kelurahan
Jumlah jembatan beton 3
Jumlah 6 .
Jumlah Total 6 156
9
2) Sarana Transportasi Darat
Bus Umum Tidak Ada
Truck Umum Tidak Ada
Angkutan per-desa/kelurahan Tidak Ada
Ojek Ada – 10 Unit
Delman/Bendi/Cidomo Tidak Ada
Becak Tidak Ada
Kereta Api Tidak Ada
g. Prasarana Komunikasi dan Informasi
TV Umum Tidak
Jumlah Radio Ada/ 30 Unit
Jumlah TV 800 Unit
Jumlah Parabola 800 Unit
h. Prasarana Air Bersih dan Sanitasi
1) Prasarana Air Bersih
Jumlah Sumur Gali 100 Unit
Jumlah Hidran Umum 9 Unit
Jumlah Tangki Air 1 Unit
Jumlah Embung 2 Unit
2) Sanitasi
Saluran Drainase/saluran
pembuangan limbah
Ada
Sumur resapan air rumah tangga 250 rumah
Jumlah MCK Umum 2 Unit
Pemilik Jumlah Jamban Keluarga 250 KK
Kondisi saluran drainase/saluran
pembuangan air limbah
Rusak 4 Unit
Kurang Memadai 4 Unit
i. Prasarana dan Kondisi Irigasi
1) Prasarana Irigasi : Panjang Saluran Tersier 2500 m
2) Kondisi : Panjang Saluran tersier rusak 1250 m
10
j. Prasarana Peribadatan
Jumlah Masjid 8 buah
Jumlah Langgar/Surau/Mushola 10 buah
k. Prasarana Olah raga
Lapangan Sepak Bola 1 buah
Lapangan Bulu Tangkis 1 buah
Meja Pingpong 1 buah
Lapangan Voli 6 buah
l. Prasarana dan Sarana Kesehatan
1) Prasarana Kesehatan
Puskesmas Pembantu 1 unit
Posyandu 4 unit
2) Sarana Kesehatan
Jumlah Dukun Bersalin Terlatih 1 orang
Bidan 1 orang
Perawat 1 orang
Dukun Pengobatan Alternatif 1 orang
Jumlah Dokter Praktek 4 orang
m. Prasarana dan Sarana Pendidikan
Gedung SMP/Sederajat 1 buah
Gedung SD/Sederajat 3 buah
Gedung TK 1 buah
Jumlah Lembaga Pendidikan
Agama
5 buah
Perpustakaan Desa/Kelurahan 1 buah
n. Prasarana Energi dan Penerangan
Listrik PLN 1 unit
Kayu Bakar 200 keluarga
11
o. Prasarana dan Sarana Kebersihan
Tempat Pembuangan Akhir
(TPA)
1 Lokasi
Jumlah Tong Sampah 20 unit
4.Aksesibitas
a. Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 4,5 Km
b. Jarak dari pusat Pemerintahan Kabupaten : 50 Km
c. Jarak dari pusat Pemerintahan Propinsi : 222 Km
d. Lama jarak tempuh ke Ibukota : 2 Jam
Kabupaten dengan kendaraan bermotor
e. Lama jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten : 12 Jam
dengan jalan kaki atau dengan kendaraan
non bermotor
f. Lama jarak tempuh ke Ibukota Provinsi : 5 Jam
dengan kendaraan bermotor
g. Lama jarak tempuh ke Ibukota Provinsi : 24 Jam
dengan jalan kaki atau dengan kendaraan
non bermotor
B. SUMBER DAYA ALAM
1. Jenis Tanah
1) Jenis dan Kesuburan Tanah
Warna Tanah (sebagian besar) Merah
Tekstur tanah Lampungan
Lahan kritis 35 ha
Lahan terlantar 17 a
2) Tanah Kering
Tegal/Ladang 218.554 ha
Pemukiman 126.440 ha
Pekarangan 22.440 ha
Total 367.434 ha
12
3) Tanah Fasilitas Umum
Kas Desa/Kelurahan : 129.529 ha
a. Tanah Bengkok 10.78 ha
b. Tanah Titi Sara 6.22 ha
c. Kebun Desa 9.800 ha
d. Sawah Desa 122.776 ha
Lapangan Olahraga 1.040 ha
Perkantoran Pemerintah 317 ha
Tempat Pemakaman Desa/Umum 32.300
Bangunan Sekolah/Perguruan Tinggi 44.380 ha
Jalan 14.300
2. Sumber Daya Air
1) Potensi Air dan Sumber Daya Air
Sungai Debit : Sedang
Danau Volume : Sedang
Mata Air Debit : Sedang
Bendungan/Waduk/Situ Volume : Sedang
Embung-Embung Volume : Sedang
Jebakan Air Volume : Sedang
Sungai
13
Bendungan
Embung-embung
2) Sumber Air Bersih
Jenis Jumlah
(Unit)
Pemanfaat
(KK)
Kondisi
Baik/Rusak
Mata Air 5 941 Baik
Sumber Gali 600 600 Baik
PAM 350 350 Baik
Embung 3 45 Baik
14
PAM
3) Kualitas Air Minum
Mata Air Baik
Sumber Gali Baik
Sumur Pompa Baik
Hidran Umum Baik
PAM Baik
Pipa Baik
Sungai Baik
Bak Penampung Air Hujan Baik
Beli dari Tangki Swasta Baik
Depot Isi Ulang Baik
4) Sungai
Jumlah Sungai 2 buah
Kondisi
Tercemar Tidak
Pendangkalan/Pengendapan Lumpur Tinggi Tidak
Keruh Tidak
Jernih dan Tidak Tercemar/memenuhi
baku mutu air
Ya
Berkurangnya Biota Sungai Tidak
Kering Tidak
15
5) Prasarana Air Bersih
Jumlah Sumur Gali 100 Unit
Jumlah Hidran Umum 9 Unit
Jumlah Tangki Air 1 Unit
Jumlah Embung 2 Unit
6) Sanitasi
Saluran
Drainase/saluran
pembuangan limbah
Ada
Sumur resapan air rumah
tangga
250 rumah
Jumlah MCK Umum 2 Unit
Pemilik Jumlah Jamban
Keluarga
250 KK
Kondisi saluran
drainase/saluran
pembuangan air limbah
 Rusak 4 Unit
 Kurang Memadai 4
Unit
7) Prasarana dan Kondisi Irigasi
Prasarana Irigasi : Panjang Saluran Tersier 2500 m
Kondisi : Panjang Saluran tersier rusak 1250 m
3. Pertanian
1) Tanaman Pangan
a. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Jumlah keluarga memiliki tanah
pertanian
941 keluarga
Memiliki kurang 10 ha 941 keluarga
Jumlah total keluarga petani 941luarga
b. Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas Tahun Ini
Jagung 4 ha 2 Ton/ha
16
Kacang Kedelai 25 ha 9 Ton/ha
Kacang Tanah 7 ha 8 Ton/ha
Kacang Panjang 1 ha 1,5 Ton/ha
Padi Sawah 179.529 ha 550 Ton/ha
Tomat 1 ha 7 Ton/ha
Mentimun 2 ha 84 Ton/ha
Buncis 2 ha 84 Ton/ha
Terong 1 ha 7 Ton/ha
Bayam 2 ha 70 Ton/ha
Kangkung 2 ha 75 Ton/ha
Umbi-umbian lain 40 ha 168n/ha
2) Jenis Komoditas Buah-Buahan Yang Dibudidayakan
a. Kepemilikan Lahan Tanaman Buah-buahan
Jumlah keluarga memiliki tanah
perkebunan
674 Keluarga
Tidak memiliki 189 Keluarga
Memiliki kurang dari 10 ha 396 Keluarga
Memiliki 10-50 ha 94 eluarga
b. Hasil Tanaman dan Luas Tanaman Buah-Buahan
Alpukat 1,5 ha 36 Ton
Mangga 2 ha 40 Ton
Rambutan 1 ha 21 Ton
Salak 0,5 ha 1,5 Ton
Durian 1 ha 14 Ton
Pisang 26 ha 560 Ton
Nangka 2,5 ha 21 Ton
Kedondong 1 ha 4 Ton
Anggur 2 ha 36 Ton
Melinjo 0,5 ha 29 Ton
17
3) Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Tanaman Buah-
Buahan
Dijual langsung ke konsumen Tidak
Dijual ke pasar Ya
Dijual melalui BUMDES Tidak
Dijual melalui tengkulak Ya
Dijual melalui pengecer Ya
Dijual ke lumbung desa/ke Tidak
Tidak dijual Ya
4) Pendapatan perkapita dari sektor pertanian
Jumlah Rumah Tangga Petani 940 Keluarga
Jumlah total anggot rumah tangga
petani
2305 Orang
Jumlah rumah tangga buruh tani 700 Keluarga
Jumlah anggota rumah tangga
buruh tani
150 Orang
Jumlah pendapatan perkapita dari
sektor pertanian untuk setiap
rumah tangga pertanian
Rp 7.500.000/
hari
4. Peternakan
1) Jenis Populasi Ternak
Sapi 600 Orang 1.215 ekor
Ayam Kampung 946 Orang 10.750 ekor
Kambing 32 Orang 700 ekor
Domba 325 Orang 2.200 ekor
18
(Kandang Sapi)
(Kandang Ayam)
(Kandang Kambing)
2) Produksi Peternakan
Telur 1.650 kg/th
Daging 2.400 kg/th3
3) Ketersediaan hijauan pakan ternak
Luas tanaman pakan ternak (rumput
gajah, dll)
19 ha
Produksi hijauan makanan ternak 105n/ha
19
4) Pemasaran Hasil Ternak
Dijual langsung ke konsumen Ya
Dijual ke pasar Ya
Dijual melalui BUMDES Tidak
Dijual melalui tengkulak Ya
Dijual melalui pengecer Ya
Dijual ke lumbung desa/ke Tidak
Tidak dijual Tidak
5) Jumlah Sektor Peternakan
Jumlah rumah tangga peternakan 290 Keluarga
Jumlah total anggota rumah tangga
peternakan
870 Orang
Jumah rumah tangga buruh
peternakan
172 Keluarga
Jumlah anggota rumah tangga buruh
peternakan
516 orang
5. Bahan Galian
Di Desa Pamulihan tidak ada bahan galian.
20
C. SUMBER DAYA MANUSIA
Grafik 2 Jumlah Penduduk
Penduduk Desa Pamulihan Kecamatan Subang Kabupaten
Kuningan Propinsi Jawa Barat Berjumlah 2.573 orang. Jumlah
Penduduk Berdasarkan :
a. Jenis Kelamin
 Laki – Laki : 1.321 orang
 Perempuan : 1.252 orang
 Jumlah : 2.573 orang
b. Kepala Keluarga : 905 KK
1.Jumlah Penduduk Kelompok Umur
Model A
NO. USIA L P JUMLAH
1 0 - 6 Tahun 104 97 201
2 7 – 12 Tahun 126 110 236
3 13 – 18 Tahun 109 118 227
1321 1252
2573
51% 49% 100%
-500
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
0 1 2 3 4
Jumlah
Prosentase
Linear
(Prosentase)
Expon.
(Prosentase)
21
4 19 – 24 Tahun 129 110 239
5 25 – 54 Tahun 498 439 937
6 55 – 69 Tahun 248 248 496
7 70 Tahun keatas 107 130 237
Jumlah 1.321 1.252 2.573
Model B
NO. USIA L P JUMLAH
1 0 - 4 Tahun 77 57 134
2 5 – 9 Tahun 85 92 177
3 10 – 14 Tahun 105 102 207
4 15 – 19 Tahun 90 84 174
5 20 – 24 Tahun 101 90 191
6 25 – 29 Tahun 68 72 140
7 30 – 34 Tahun 88 81 169
8 35 – 39 Tahun 73 77 150
9 40 Tahun keatas 634 597 1.231
Jumlah 1.321 1.252 2.573
Model C
NO. USIA L P JUMLAH
1 0 - 5 Tahun 91 68 159
22
2 6 – 16 Tahun 219 224 443
3 17 – 29 Tahun 218 209 427
4 30 – 59 Tahun 545 481 1.026
5 60 Tahun keatas 248 270 518
Jumlah 1.321 1.252 2.573
2.Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
NO. TINGKAT PENDIDIKAN L P
1 Tamat SD / MI 347 680
2 Tamat SMP / MTs 243 305
3 Tamat SMA 27 40
4 Tamat D-1 1 2
5 Tamat D-2 2 3
6 Tamat S-1 6 9
7 Tamat S-2 2 0
8 Masih di Bangku SD / MI 91 120
9 Masih di Bangku SMP / MTs 60 81
10 Masih di Bangku SMA 14 22
11 Masih di Perguruan Tinggi 5 8
Jumlah 798 1270
23
3.Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
NO. MATA PENCAHARIAN JUMLAH
1 PNS 30
2 Pensiunan 36
3 TNI / POLRI 1
4 Karyawan Swasta 125
5 Wiraswasta 175
6 Tani 870
7 Buruh Tani 143
8 Tukang 63
9 Pedagang 91
10. Jasa 94
11 Tenaga Medis 3
12 Pengrajin 42
13 Mahasiswa 31
14 Tidak Bekerja 896
JUMLAH 2.600
D. SUMBER DAYA FINANSIAL
1.Fasilitas Usaha
Di Desa Pamulihan tidak ada fasilitas usaha yang
disediakan oleh desa.
2.Lembaga Keuangan
Pada zaman dulu di Desa Pamulihan terdapat Lembaga
Keuangan, akan tetapi sudah 10 tahun terakhir lebih Lembaga
Keuangan tidak berjalan dan sampai sekarang sudah tidak ada
lagi.
24
3.Lembaga Usaha Masyarakat
a. Lembaga Ekonomi, dan
Unit Usaha Desa/Keluarga
Jumlah
/Unit
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Pengurus
dan Anggota
BUMDes 1 - 3
Jumlah 1 - 3
b. Industri Kecil dan
Menengah
Industri Makanan 2 2 13
Industri Material Bahan
Bangunan
1 1 1
Jumlah 3 3 14
c. Usaha Jasa
Pengangkutan
Jumlah pemilik Angkutan
desa/Perkotaan
5 orang - 10 orang
Angkutan Antar Kota/Provinsi 2 Unit
d. Usaha Jasa dan
Perdagangan
Jumlah Jenis Produk yang
diperdagangkan
(umum,sayuran,
barang&jasa,
tambang,dll)
Jumlah
Tenaga
Kerja yang
terserap
Toko Kelontong 15 Unit - 37 Orang
Pengolahan Kayu 2
Orang
2 Orang 4 Orang
e. Usaha Jasa
Keterampilan
Tukang Kayu 9
Orang
5 jenis -
Tukang Batu 6
Orang
4 jenis -
Tukang Jahit/Bordir 7 - -
25
Orang
Tukang Cukur 5
Orang
- -
Tukang Service
Elektronik
2Orang - -
Tukang Besi 5
Orang
- -
E. Sumber Daya Sosial Budaya
1. Sistem Kekerabatan Masyarakat
Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 936 orang 725 orang
Buruh tani 423 orang 273 orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 12 orang 10 orang
Pengrajin Industri Rumah Tangga 3 orang -
Pedagang Keliling 6 orang 7 orang
Peternak 5 orang -
POLRI 1 orang -
Pensiunan PNS/TNI/POLRI 17 orang 19 orang
Pengusaha Kecil dan Menengah 36 orang 50 orang
Pengusaha Besar 30 orang -
Karyawan Perusahaan Swasta 10 orang 15 orang
Karyawan Perusahaan Pemerintah 8 orang 10 Orang
Pengangguran 20 orang -
Jumlah Total Penduduk 2596 orang
2. Lembaga/Organisasi Formal
Di Desa Pamulihan terdapat beberapa Lembaga Desa,
yaitu : Pemerintah Desa, BPD (Badan Permusyawaratan
Desa), dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LPMD, DKM,
MUI, PKK, Karang Taruna, P3A, RW dan RT).
a. Pemerintah Desa
Struktur Pemerintahs Desa Pamulihan terdiri dari :
26
1. Kepala Desa : Dadi Setiawandi
2. Sekretaris Desa : Wahyudin
3. Kasi Pemerintahan : Didi Cahyadi
4. Kasi Ekbang : Tarkiman
5. Kasi Kesra : T. Tajudin
6. Kasi Keuangan : Budi Hardiman
7. .Kasi Umum : Heryanti
8. Bendahara Desa : Deni Suhartini
9. Kepala Dusun Manis : Karjo
10. Kepala Dusun Pahing : Dedi Kurnadi
11. Kepala Dusun Puhun : Durrahman
b. Badan Permusyawaratan Desa
BPD (Badan Perwakilan Desa) Pamulihan dibentuk
bedasarkan Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah, sementara undang-
undang tersebut telah diubah/direvisi dengan
Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, dan telah dijabarkan dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
tahun 2005 tentang Desa, dengan mengubah BPD
menjadi Badan Permusyawaratan Desa, dan merevisi
sistem rekruitmen.Menurut UU No. 72 tahun 2005
tentang Desa, BPD berfungsi menetapkan peraturan desa
bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat.
Wewenang BPD menurut UU tersebut adalah
sebagai berikut :
a) membahas rancangan peraturan desa bersama
kepala desa;
b) melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan desa dan peraturan kepala desa;
c) mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
27
kepala desa;
d) membentuk panitia pemilihan kepala desa;
e) menggali, menampung, menghimpun, merumuskan
dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan
f) menyusun tata tertib BPD.
Struktur Badan Permusyawaratan Desa :
1. Ketua : Waryo,S.Pd.MM.
2. Wakil Ketua : Saryat,S.Pd.
3. Sekretaris : Yuyum Romsanah
4. Bendahara : Aep Suherman,S.Pd.
5. Anggota : Aep Rasyo,S.Pd.
6. Anggota : Wowo Kommaru
7. Anggota : Marno
8. Anggota : Edi
9. Anggota : Caryaman
c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Lembaga Kemasyarakatan Desa yang telah dibentuk
di Desa Pamulihan adalah : LPM (Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat), DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), MUI
(Majelis Ulama Indonesia), PKK (Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga), Karang Taruna, Rukun Tetangga
dan Rukun Warga.
Salah satu fungsi LPM adalah sebagai penampungan
dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan.
Hubungan kerja antara LPM dengan Pemerintahan Desa
bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
Pemberdayaan LPM sudah cukup baik, misalnya
dengan melibatkan secara aktif LPM dalam
Musrenbangdes, Program Pengembangan Kecamatan
(mulai dari pendataan, kaji data, pembuatan usulan
28
kegiatan, sampai dengan pelaksanaan
pembangunan),Raksa Desa, PNPM Perdesaan dan yang
terakhir adalah penyusunan Draft RPJM-Desa Pamulihan
tahun 2015– 2021.
Struktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat :
1. Ketua : Momon Suherman,S.Pd.
2. Wakil Ketua : Dartim
3. Sekretaris : Didin Kusdianto,S.Pd.
4. Bendahara : Heti Setianingsih
5. Anggota : Wastam
6. Anggota : Tarkim
7. Anggota : Sri Mulyati
8. Anggota : Med Wahyu Hidayat
9. Anggota : Enda Juanda,S.Pd.
10. Anggota : Hendrawan Sutikno,S.Pd.
11. Anggota : Iwa Nur Hidayat,S.Pd.I.
12. Anggota : Ning Wasrini
13. Anggota : Yuyun Yuningsih
14. Anggota : Eni Mulyani
15. Anggota : Hasanudin
16. Anggota : Icih Kursasih
17. Anggota : Sri Hayati
d. Lembaga Keamanan
1. Hansip dan Linmas
Keberadaan Hansip dan Linmas Ada
Jumlah anggota Hansip 7 orang
Jumlah anggota Satgas Linmas 1 orang
Pelaksanaan SISKAMLING Ada
Jumlah Pos Kamling 19 buah
2. Kerjasama Desa/Kelurahan dengan
TNI-POLRI dalam Bidang
29
TRANTIBLINMAS
Mitra Koramil/TNI Ada
Jumlah anggota 1 orang
Jumlah Kegiatan 3 jenis kegiatan
PILKADES
Babinkamtibmas/POLRI Ada
Jumlah anggota 1 orang
Jumlah kegiatan 3 jenis kegiatan
PILKADES
e. Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Masjid (BKMM)
BKMM merupakan suatu badan pemberdayaan
masyarakat di bidang agamayang dikelola oleh tim pokja
kader PKK yang berkordinasi dengan majelis ta’lim ditiap
mesjid yang berada di wilayah desa.
3.Lembaga/Organisasi Non Formal
Di Desa Pamulihan terdapat 1 organisasi non formal yakni
kelompok ternak yang baru berkembang baru-baru ini demi
mencapai keinginan masyarakat dan mengembangkan sumber
daya yang ada.
4.Seni dan Budaya
Desa Pamulihan memiliki salah satu seni berupa tarian khas
yang dinamakan tari Rudat, akan tetapi sekarang sudah jarang
dikembangkan.
Sedangkan untuk budaya yang terdapat di Desa Pamulihan
yakni sedekah bumi yang setiap tahun selalu ada. Sedekah bumi
dilaksanakan ketika musim kemarau menuju ke musim hujan.
5.Adat Istiadat
Jenis Kegiatan Adat
Upacara Adat Perkawinan Ada
30
Upacara Adat Kematian Ada
Upacara Adat Kelahiran Ada
Upacara Adat dalam penyelesaian masalah/konflik Ada
F. KEBIJAKAN
a. Kebijakan RT/RW
1) Kerja Bakti
Kegiatan kerja bakti dilakukan setiap seminggu sekali
atau sebulan sekali. Semua RT/RW memiliki kegiatan
kerja bakti yang berbeda-beda, tergantung dari
kebijakan ketua RT/RW.Kerja bakti dilakukan ketika
situasi dan kondisi lingkungan yang perlu dibersihkan.
Ketika warga tidak melakukan kerja bakti, maka warga
dikenakan denda yang dananya dimasukan ke kas RT
untuk kemaslahatan warga sekitar.
2) Iuran kas RT
Iuran kas RT rutin dilaksanakan baik seminggu sekali
maupun sebulan sekali, demi memenuhi kebutuhan di
lingkungan RT.
3) Kebijakan RT/RW dikeluarkan ketika terdapat
permasalahan yang sulit diselesaikan, sehingga perlu
dimusyarawahkan.
b.Kebijakan Desa
Kebijakan Desa tertuang dalam Peraturan Desa(Perdes)
Pamulihan. Perdes terdiri dari berbagai jenis tergantung dari
kegiatan desa. Misalnya Perdes tentang Anggaran/APBDes,
Perdes tentang Penyertaan Modal BUMDes. Akan tetapi
Perdes mengenai kewirausahaan belum ada.
c. Kebijakan Kabupaten
Pemerintahan Kabupaten Kuningan memprioritaskan
delapan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Peraturan
Daerah (Raperda) Perubahan Anggaran Pengeluaran Belanja
31
Daerah (APBD) Kabupaten Kuningan Tahun 2019.
Ke-delapan kebijakan dimaksud, terkait soal
pengurangan pengangguran, penanggulangan kemiskinan,
peningkatan aksesabilitas dan sarana prasarana bidang
pendidikan dan kesehatan, peningkatan pemberdayan
masyarakat desa, pelayanan public melalui penerapan E-
Government, peningkatan kualitas infrastruktur perdesaan
dan rekontruksi pasca bencana, serta peningkatan
produktivitas pertanian untuk menunjang ketahanan pangan.
d.Kebijakan Nasional
Kebijakan nasional tertuang dalam Pancasila dan UUD
1945.
32
BAB II
POTENSI UNGGULAN KEWIRAUSAHAAN
A. Potensi RW 01
Pupuk Teknoganik Bapak Dedi
Bisnis ini direncanakan untuk berganti nama menjadi sinar
berkah. Dalam hal tersebut diupayakan izin untuk pengedaran atau
pemasaran produk barang mengikuti kegiatan yang selalu
dikerjakan oleh orangtuanya (memakai prinsip nenek moyang).
Dalam kegiatan uji lab pupuk sering dilakukan oleh adiknya (Pak
Dedi) yang sedang menempuh perkuliahan di UNPAD, karena beliau
paham dengan proses pembuatan pupuk terhadap kadar air dan
kandungan zat zat yang terkandung didalamnya.
Pupuk organik lebih sulit untuk penggunaan 1.400 m2
hingga
memerlukan sekitar 2 kwintal. Di Desa Pamulihan, terdapat 30
petani yang telah bekerjasama dalam proses pemasaran pupuk
organik ini. Pak Dedi baru bekerja sama POSANTEK bursa inovasi
desa.Tahun lalu terjadi peningkatan dalam penjualan sebanyak 3
karung. Pupuk yang dikemas untuk penjualan dalam ukuran kilogram
dan perkarung. Hanya saja dalam proses produksi terdapat kendala
yang menghambat produksi yaitu kekeringan. Pemasaran sudah
sampai ke desa rancah (kabupaten ciamis), kuningan kota, dan
jakarta.
Bahan dasar produksi pupuk berupa limbah dan sampah
organik. Bahan tersebut dipisah sesuai dengan keadaan bahan
kering dan basah. Bahan yang kering di ayak dan untuk yang basah
digiling. Bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk berupa
dedak, abu, tai ayam, jerami, atau bonggol pisang sebagai
pelengkap. Semua bahan tersebut dicacah dan disatukan.
33
Proses pembuatan pupuk dilakukan selama 4 minggu. Dalam
waktu seminggu sekali, pupuk harus dibalik agar oksigen dan proses
dekomposisinya lebih baik dan supaya mikroba yang didalamnya
bisa bekerja dengan baik. Setelah 4 minggu,pupuk dipanen dan
diayak agar partikel- partikelnya sama. Setelah pupuk
diayak,pupuk yang masih berbentuk butiran diolah kembali dan bisa
disatukan dengan yang lain, serta bisa digiling. Selama 2 minggu
disemai terlebih dahulu didalam ruangan.
Kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarat terhadap pupuk
organic membuat masyarakat umum beranggapan bahwa pupuk
organik kurang baik karena membuat lahan tamanan menjadi
bala(banyak rumput), tanaman cepat layu, memerlukan dosis pupuk
yang lebih banyak dan kerjanya lebih banyak. Hal tersebut
membuat masyarakat lebih banyak menggunakan pupuk berbahan
kimia daripada pupuk berbahan organik. Padahal anggapan tersebut
tidak benar. Pupuk organik dapat meningkatkan kualitas hasil panen
tanaman organik, seperti jagung. Di pamulihan ada program inovasi
desa, ada 10 produk yg diproduksi.
Jenis produk yang dipasarkan diantaranya :
1. Organik padat cair
2. Probiotik ternak
3. Mikroba/bakteri untuk ternak
4. Pakan perfmentase/silase
5. Pupuk petragonik
6. Produk anorganik (Paping blok/batako, lebih bagus dan lebih
kuat.
Dari limbah plastik diberi abu dan pupuk organik)
7. Probiotik Prolase
8. Vitamin ternak Bioma
9. Obat cacing ternak-antracol (dg biji dan daun pepaya, sirih,
kunyit hitam, dan jambe/pinang yg masih hijau).
34
Kualitas pupuk yang baik adalah yang didiamkan lebih lama.
Pupuk yang siap dipasarkan harus dikemas sedemikian rupa
sehingga kandungannya tidak hilang, seperti halnya nitrogen akan
hilang bersama udara. Pupuk organik yg bagus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Warnanya hitam kecoklatan
b. Dikepal dan ketika diurai akan terurai
c. Uji pengemasan, jika daalam waktu seminggu tidak ada
keringat berarti pupuk organiknya matang.
d. Uji penumpukan, 1 karung 30kg. Jika dlm seminggu disela
sela karung sudah dingin berarti ppuknya matang
e. Uji perkecambahan, misalnya nanam benih, dari 10biji
berapa yg berkecambah. Jika 9biji berkecambah/tumbuh
berarti sudah bagus dan unsur haranya bagus
f. Bisa langsung dipupukan ke batang apakah mati/layu atau
tidak.
g. Uji dg bohlam 100watt, pupuknya dilarutkn di akua.
Bohlamnya terang semua.
h. Jika masih berbentuk butiran berarti pupuk tesebut kurang
baik.
Pupuk yg bentuknya granul harus dipertimbangkn
kelarutannya.
Salah satu cara penggunaan pupuk organic adalah dengan
cara deplot. Deplot tidak mewajibkan full dengan organik. Untuk
1.400m2
minimal 30kg dan maksimal 70kg. Jika dimisalkan petani
memakai 30kg, maka 10kg digunakan untuk pengolahan tanah, 10kg
dicampur dengan pupuk kimia untuk pemupukan pertam, dan 10kg
dicampur dengan pupuk kimia (setelah 35-40 hari).
Keunikan dari tanaman yang memakai pupuk organik, batang
padi masih hijau tapi buahnya sudah kuning. Uji coba juga
dilakukan pada jagung. Meskipun batangnya masih hijau tetapi
buahnya sudah matang. Pupuk organik juga bisa memperpanjang
umur tanaman dan kualitasnya juga bisa lebih baik.
35
Dalam hal permodalan, pengajuan dana ke pihak desa masih
mengalami kesulitan. Peralatan yang digunakan dalam proses
produksi, masih menggunakan peralatan milik sendiri. Misalnya
saja, mesin yang digunakan merupakan mesin dismil tepung
dimodifikasi sendiri. Mesin pencacah juga dibuat sendiri. Tongkol
jagung dg batang jagung bisa dicampurkn untuk pembuatan
konsentrat.
Cara Pembuatan Pupuk Organik
a. Bahan yang diperlukan:
1. Jerami, kacang kacangan, eceng gondok, bonggol pisang,
daun kacang tanah, daun petai cina, untuk unsur Nitrogen.
Jerami mengandung kalium
Bonggol pisang mengandung Posfor
Toge dan jagung mengandung zat pengembang tubuh
2. Kotoran hewan: 600kg
Hijauan: 200kg
3. Dedak, sekitar 10% untuk makanan mikroba
4. Mikroba : 1liter/1kg, misalnya Biodextar, stardex 2,5 (tanpa
gula dan dedak), galio kladium(isolat nya diperbanyak),
tritoderma (dari nasi basi selama 2 malam campur dg air
kasih gula 2 sdm diaduk lalu masukan ke botol akua)
tritoderma untuk menjaga supaya tidak layu, Asam humat
dari jerami atau eceng gondok unsur hara untuk pembuatan
kompos lebih lengkap. Pelarut posfat dan pelarut N
5. Molase/tetes tebu :1kg gula putih/merah juga 1 kg
6. Abu 10%, untuk mempercepat proses penguraian
7. Kapur tani 2%
b. Cara pembuatan pupuk organik pada umumnya adalah:
1. Jerami/hijauan harus dicacah (untuk mempercepat proses
pengomposan)
2. Pengaktifan mikroba, dengan cara dicampur dg air 25-
50liter tergantung keadaan bahan (Air, mikroba dan gula
36
diaduk, lalu diamkan 30 menit supaya mikroba cepat
berkembang biak).
3. Hijauan, dedak dan kapur disiram dengan larutan yang
diaktifkan(nomor 2) dan diatasnya diberi kotoran hewan.
4. Ketika telah mencapai ketinggian 1 meter (ditutup, bisa
dengan plastik, terpal dan karung goni).
5. Setelah bahan kompos ditutup, dicek 2-3 hari dengan cara
dipegang terpalnya apakah ada rasa hangat berarti
dekomposisi berhasil.
6. Jika setelah seminggu tidak panas/hangat berarti mikroba
tidak bekerja dengan baik.
7. Proses pembalikan kedua lebih dingin, dan minggu ke 4 sudah
dingin berarti pupuk sudah matang. Jika masih berbau
kotoran berarti pupuknya belum jadi.
c. Sedangkan Pak Dedi memproduksi pupuk dengan cara hijauan
dan kotoran hewan dicampur jadi satu, lalu disiram dengan
mikroba, sehingga hasilnya akan lebih homogen lebih
tercampur antra larutan dengan semua bahannya.
B. Potensi RW 02
Di lingkungan RW 02 belum terdapat UKM(Usaha Kecil
Menengah) yang maju, UKM dilingkungan RW 02 bisa dikatakan
kurang berjalan. Di Lingkungan RW 02 sebagian besar
masyarakatnya memproduksi sale pisang, keripik pisang dan keripik
singkong.
Kendala yang dihadapi dalam pertumbuhan dan perkembangan
UKM termasuk usaha masyarakat diantaranya adalah:
1. Pemasaran,
2. Modal (pengadaan dana masyarakat hanya
mengajukan ke pnpm)
3. Pengemasan termasuk desain cap,
4. Pemasaran,
37
5. Air (saluran pengairan dan sumber airnya kurang,
dan irigasinya tidak berjalan)
6. Hama(menyebabkan kesulitan bahan baku, seperti
monyet dan babi)
Untuk bahan baku produk didapatkan dari wilayah sekitar
Desa Pamulihan yang berasal dari warga pamulihan. Salah satu
produk yang berasal dari RW 02 adalah Sale Bu Idah. Bu Idah
mendapatkan arga beli mentah dari pengepul, lalu dikeringkan,
nantinya digoreng oleh orang yg berbeda. Peralatannya masih
tradisional dan masih manual.
C. Potensi RW 03
Potensi dari RW 3 berupa gula aren dan makanan tradisional
yang masih terjaga. Pemasaran gula aren tersendiri masih di
lingkungan desadikarenakan dalam pengemasan masih tradisional
serta bahan baku yang terbatas sehingga pemenuhan pesanan
untuk lingkungan desa juga masih kurang.
Makanan tradisional di lingkungan RW 03 juga masih
dilestarikan. Hal ini tentu bagus karena tradisi dan resep makanan
tradisional diturunkan kepada generasi mudanya sehingga
penggunaan makanan cepat saji bisa diminimalisir. Bahan baku
seperti singkong, talas, pisang dan kelapa lumayan banyak karena
setiap warga menanam bahan baku tersebut.
D. Potensi RW 04
Potensi RW 04 berupa gula aren hampir sama dengan RW 03.
Kendalanya pun sama di bahan baku dikarenakan pohon aren
sebagai penyedia bahan baku tinggal sedikit. Factor tanah juga
mempengaruhi karena hampir setengah dari tanah Desa Pamulihan
merupakan tanah merah yang jika kemarau tiba akan kering karena
38
sedikit untuk menyimpan air. Pemasaran masih sekitaran desa
karena produksi yang sedikit belum bisa menyentuh pasar luar
desa.
E. Potensi RW 05
Lingkungan RW 05 sebagian besar masyarakatnya
memproduksi Opak Ketan. Jenis produknya merupakan olahan dari
ketan yang dijadikan opak lalu dibakar/dipanggang dengan bara api.
Proses produksinya hanya berdasarkan atas pesanan. Bahan baku
yang mudah dicari membuat opak ketan khas pamulihan ini sudah
tembus antar desa dalam pemasarannya. Karena ke khas an produk
ini menjadikan opak ini mudah dikenal oleh masyarakat desa
sekitar dan pasar-pasar tradisional. Untuk rasa si pembuat
menyesuaikan dengan pembeli apakah opak asin atau manis.
Di lingkungan RW 05 juga terdapat beberapa makanan
tradisional lainnya seperti ancias dengan bahan dasar singkong, kue
cang dan lepet. Tapi produk ini terkendala dalam produksi nya
karena bahan baku dan permodalan. Saat musim kemarau bahan
baku seperti singkong susah didapat karena sebagian besar lahan
pertanian mengandalkan air hujan sebagai pengairannya.
F. Potensi RW 06
Lingkungan RW 06 memiliki potensi berupa produk Sale. Sale
ini bisa dibilang unik karena bentuknya yang berbeda dari yang
lainnya. Bentuknya yang bulat seperti cincin sehingga sale ini diberi
nama sale cincin. Untuk produksi masih homemade belum di
skalakan ke ukm. Banyaknya yang menanam pisang membuat
produksi sale di RW 06 bahkan Desa Pamulihan bisa melimpah.
Namun kendala yang dihadapi berupa modal, pengemasan,
pemasaran serta bahan baku jika musim kemarau susah didapat
dan kualitasnya kurang baik.
39
G. Potensi RW 07
Potensi produk yang menonjol di lingkungan RW 07 adalah
simpring dan sale. Mayoritas masyarakat Desa Pamulihan
berprofesi sebagai petani manjadikan makanan yang dikembangkan
yang bahan bakunya bisa ditanam sendiri seperti dari singkong,
pisang, talas daln lainnya. Saat musim penghujan bahan baku
tersedia banyak sebaliknya jika musim kemarau bahan baku sedikit
jadi tidak heran jika ada pesanan banyak si pembuat akan mencari
bahan baku ke luar desa atau pasar terdekat untuk memenuhi
pesanan tersebut. Mayoritas juga dalam pengemasan jadi produk
khas belum bisa tembus ke pasar modern, dari perizinan PIRT atau
label halal juga masih belum difikirkan karena pembuatan makanan
khas ini dianggap sebagai sampingan jadi dalam pengembangan dan
pengemasan masih kurang.
H. Potensi RW 08
Yang menonjol di lingkungan RW 08 ini adalah kerajinan
tangan tari bambu. Desa Pamulihan juga sebagai penghasil kayu dan
bamboo karena wilayah perkebunan yang relative luas. Hal ini
menumbuhkan jiwa kreatif sebagai pengrajin untuk memanfaatkan
sumber daya yang ada salah satunya pengrajin dingkul, nyiru dsb
dari bambu. Pengrajin ini masih bersifat homemade dikarenakan
terkendala dengan modal seperti pengadaan bahan baku dan
membayar para pekerja. Hal ini menyebabkan produksi kerajinan
ini belum maksimal.
40
BAB III
PRODUK UNGGULAN KEWIRAUSAHAAN
1. Deskripsi Jenis Produk Unggulan
Desa Pamulihan memiliki berbagai potensi, baik berupa
makanan maupun potensi wisata. Hampir seluruh masyarakat Desa
Pamulihan adalah sebagai petani. Masyarakat Pamulihan sebagian
besar menanam padi dan pisang. Oleh sebab itu, di wilayah Desa
Pamulihan banyak yang memproduksi sale pisang dan opak bakar
yang terbuat dari beras ketan.
Untuk mengembangkan bisnis tersebut, kami mengajukan
produk “Semok” dan “Obama” sebagai inovasi dari produk sale dan
opak.
a. Semok (Sale Pisang Moka)
Semok merupakan produk inovasi dari sale pisang.
Semok adalah singkatan dari Sale Pisang Moka. Sale pisang
yang dimaksud adalah sale pisang yang berbentuk cincin dengan
rasa moccachino.
Sale pisang merupakan salah satu olahan khas Pamulihan.
Untuk bahan baku semok adalah pisang dengan jenis koyut dan
pisang siem. Pisang tersebut didapatkan dari supplier yang
sudah lama bekerja sama, baik yang berasal dari Desa
Pamulihan maupun dari luar desa. Cara pembuatan Semok
melalui 2 tahap, yaitu pembuatan sale pisang biasa dan
penambahan rasa moka.
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain: tepung beras,
tepung terigu, mentega, susu, dan kopi rasa moka.
41
b. Obama (Opak Bakar Manis)
Obama merupakan singkatan dari Opak Bakar Manis.
Opak bakar berasal dari beras ketan. Dinamakan Obama
karena, opak bakar yang biasanya asin diberi rasa manis.
Seperti coklat, tiramisu, dan strawberry.
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain: beras ketan,
gula pasir, garam, coklat, tiramisu dan strawberry.
2. Sumber Bahan Baku
a. Semok
Bahan baku yang diperoleh untuk produk Semok yaitu
dari petani disekitar, jika tidak ada maka meminta untuk
dikirim oleh pemasok. Dan untuk toping kita membelinya dari
pasar Rancah.
b. Obama
Bahan baku yang diperoleh untuk produk Obama yaitu
hasil panennya sendiri. Ketika tidak ada maka membeli bahan
bakunya dari pasar. Dan untuk toping yang digunakan itu
diperoleh dari toko kueh yang berada di pasar Rancah.
3. Proses Produksi
1. Pembuatan Sale Pisang
Pembuatan sale mentah:
 Pisang dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
 Jemur hingga agak kering/ kadar airnya berkurang atau
sering disebut “eumeul-eumeul” (sekitar 1-2 hari)
 Setelah itu, bentuk sale tersebut menyerupai cincin
 Jemur kembali hingga cukup kering sekitar 1 hari
Penggorengan sale:
 Siapkan sale mentah yang diperlukan
 Siapkan adonan tepung dengan mencampurkan tepung
beras, tepung tapioca/aci, tepung terigu, dan mentega
dengan air secukupnya.
42
 Lalu masukan sale ke dalam adonan tepung satu per satu
 Masukan sale yang telah dibaluri tepung ke dalam wajan
satu per satu, goreng hingga matang
Penambahan rasa moka:
 Siapkan sale pisang yang telah matang
 Lalu tambahkan susu kental manis, dan aduk rata hingga
semuanya terbalut susu
 Tambahkan kopi moka, dan campurkan hingga bubuk moka
menempel pada sale pisang.
 Sale pisang moka siap dikemas dan dipaksakan
2. Cara pembuatan Obama:
1. Siapkan beras ketan, lalu cuci bersih
2. Kukus beras ketan hingga setengah matang
3. Lalu masukan gula putih dan garam secukupnya ke beras
setengah matang
4. Lalu kukus kembali hingga matang
5. Setelah itu, tumbuk beras ketan yang sudah matang
hingga lembut
6. Lalu bentuk adonan tersebut, dengan cara bentuk bola
dan pipihkan adonan dengan menggunakan kaca dengan
cara ditekan.
7. Pindahkan adonan yang telah dipipihkan keatas nyiru
besar, lakukan hingga adonan habis.
8. Lalu jemur di atas terik matahari hingga kering dan
mengeras.
9. Setelah itu, adonan opak yang telah kering di bakar di
tungku, tetapi tidak boleh terlalu dekat agar adonan
tidak terlalu gosong.
10. Kemudian setelah keatas opak.
11. Kemudian diamkan hingga coklat mongering.
12. Lalu stim kembali setiap coklat batang, untuk coklat
putih tambahkan moccachino.
13. Setelah itu opak dihias dengan cara jigjag.
14. Opak matang di beri toping diatasnya.
43
15. Untuk membuat toping gunakan coklat, coklat putih dan
coklat strawberry batangan.
16. Stim setiap masing-masing coklat untuk olesan opak.
17. Lalu setelah coklat/coklat putih/coklat strobery batang
mencair, oleskan di atasnya.
18. Opak siap dikemas dan dipasarkan
4. Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan adalah bisa dengan berbagai cara.
Bisa dipasarkan dengan metode langsung dan tidak langsung.
Metode langsung bisa dengan cara Mouth to Mouth (M2M),
sedangkan metode tidak langsung bisa dengan cara melalui media
cetak, media elektronik dan media sosial.
Metode M2M merupakan cara yang paling efisien, hal ini
dikarenakan dengan metode M2M informasi tentang produk/jasa
bisa tersampaikan secara jelas dan akan langsung mengetahui
bagaimana feedback/reaksi konsumen. Tetapi dengan metode ini,
informasi memerlukan waktu yang lebih lama untuk tersebar luas.
Metode M2M bisa dilakukan dengan cara melakukan silaturahmi
menawarkan produk yang akan dijual kepada tokoh masyarakat,
atau masyarakat sekitar.
Sedangkan jika menggunakan metode tidak langsung
informasi yang disampaikan bisa tersebar luas dalam waktu yang
singkat. Akan tetapi, informasi yang tersampaikan bisa menjadi
salah paham dan feedback yang didapatkan tidak terlihat jelas.
Untuk pemasaran produk ini dilakukan melalui pamphlet dan
brosur, juga dalam acara Expo KKN UNIKU 2019 di Pandapa
Paramarta, Kuningan. Selain itu juga produk ini telah dipasarkan
melalui media sosial yaitu melalui What’sapp(WA), Instagram(IG),
dan Youtube.
5. Kelembagaan Usaha
Kelembagaan Usaha ini belum ada karena usaha ini merupakan
usaha perorangan, bukanlah usaha kelompok.
44
6. Jejaring Usaha
Jejaring usaha atau jaringan usaha adalah proses membangun
hubungan saling menguntungkan dengan pengusaha lain atau dengan
konsumen. Kerjasama yang telah terjalin untuk saat ini baru
dengan BUMDes Teja Mandiri Pamulihan.
Produk yang telah siap, dipasarkan melalui BUMDes untuk
dijual dan didistribusikan kepada konsumen. Selain itu juga,
sebagian produk juga dijual ke pasar Rancah (Ciamis) dan ke pasar
Subang.
7. Rencana Pengembangan Usaha
a. Rencana Pengembangan Produk dan Usaha
Rencana pengembangan produk meliputi penambahan
varian rasa dan ukuran kemasan. Dalam segi usaha meliputi
pembuatan jejaring, bagian produksi diarahkan ke
masyarakat desa dan yang betugas memasarkan dan
memperluas jaringan pemasaran adalah BUMDes. BUMDes
juga bertugas menampung semua pesanan yang masuk.
b. Rencana Pengembangan Pemasaran
Rencana pengembangan pemasaran dari produk ini
adalah melalui media online. Promosi produk dilakukan
melalui media sosial seperti Ig, Facebook, dan media lainnya.
Selain itu juga, dengan memasok ke toko di pasar-pasar baik
di wilayah kuningan maupun di luar kuningan.
c. Rencana Pengembangan Finansial
Dari segi modal awal produksi, masyarakat bisa
mengajukan proposal bisnis ke pemerintahan desa karena
pemerintah desa sudah memfasilitasi melalui BUMDes.
d. Rencana Pengembangan Kelembagaan Usaha
Rencana pengembangan kelembagaan usaha kami telah
membuat kelompok usaha Sale Pisang Moka (Semok) dan
Opak Bakar Manis (Obama) desa Pamulihan. Sehingga
kelompok yang telah terbentuk akan dikembangkan melalui
45
BUMDes Teja Mandiri Desa Pamulihan yang telah terbentuk.
e. Rencana Pengembangan Jejaring
Rencana pengembangan jejaring usaha ini kami
merencanakan adanya mitra dengan supplier pisang dan
beras ketan sebagai penyedia bahan baku Semok dan Obama
agar proses produksi dapat berjalan secara berkelanjutan.
Untuk pemasaran kedua produk tersebut, kami
merencanakan mitra dengan distributor(misalnya pusat
oleh-oleh,pasar-pasar diluar kabupaten kuningan) dan ritel.
f. Rencana Pengembangan Teknologi
Rencana pengembangan teknologi adalah dengan
menggunakan peralatan yang lebih modern. Baik untuk
peralatan produksi, pengemasan maupun untuk promosi.
g. Dan Lain-lain (Sumber Daya)
Memanfaatkan sumber daya yang tersedia di Desa
Pamulihan, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia,
instansi pemerintah dan BUMDes, sarana dan prasarana,
serta anggaran yang harus digunakan dalam upaya
pengembangan kewirausahaan.
46
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui pelaksanaan KKN ini kami dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah dalam mendidik
mahasiswa untuk senantiasa meningkatkan dan menjaga kerjasama
untuk mewujudkan suatu program kerja yang akan dicapai. Dengan
berakhirnya pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Kuningan tahun 2019 kelompok 12 Desa Pamulihan
Kec.Subang Kab. Kuningan maka penjabaran Tri Darma Perguruan
Tinggi kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal
ini kami telah membuktikan bahwa dengan adanya kerjasama yang
baik dengan masyarakat desa Pamulihan maka program kerja kami
dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Adapun program kerja
KKN kami adalah mengembangkan produk unggulan Desa Pamulihan.
Kami telah mengembangkan produk unggulan Desa Pamulihan yaitu
Sale Pisang Moka (Semok) dan Opak Bakar Manis (Obama) Mulih.
Kami juga telah menyerahkan kedua produk kami kepada BUMDES
Teja Mandiri Desa Pamulihan agar mampu mengelola produk hasil
pengembangan kami.
B. Saran
Bagi masyarakat harus mampu menyadari akan potensi yang
dimiliki baik dalam segi sumber daya alam maupun sumber dya
manusia untuk bisa lebih dikembangkan lebih luas dan juga mampu
berpikir secara positif untuk mengembangkan usaha dengan cara
menginovasi atas apa yang sudah ada. Untuk mencapai hal tersebut
juga peran pemerintahan desa dalam memfasilitasi dan
menghimpun aspirasi masyarakat sangat dibutuhkan.

More Related Content

What's hot

MTA laksanakan kegiatan bedah rumah
MTA laksanakan kegiatan bedah rumahMTA laksanakan kegiatan bedah rumah
MTA laksanakan kegiatan bedah rumahMediaTentangAgama
 
Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh CBO Hintuwua, Lonca, Sigi, Sulawesi Tengah
Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh CBO Hintuwua, Lonca, Sigi, Sulawesi TengahRehabilitasi Hutan dan Lahan oleh CBO Hintuwua, Lonca, Sigi, Sulawesi Tengah
Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh CBO Hintuwua, Lonca, Sigi, Sulawesi TengahSCBFWM
 
PROPOSAL MASJID NURUL MUHAJIRIN
PROPOSAL MASJID NURUL MUHAJIRINPROPOSAL MASJID NURUL MUHAJIRIN
PROPOSAL MASJID NURUL MUHAJIRINMMBC Wardah
 
Proposal tpa mendongeng
Proposal tpa mendongengProposal tpa mendongeng
Proposal tpa mendongengDonie Triyanto
 
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan TasikmalayaBuletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan TasikmalayaALI YASIN
 
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020DeenAssalam
 
Profil api bali
Profil api baliProfil api bali
Profil api baliAPI BALI
 
Proposal Santunan Anak Yatim
Proposal Santunan Anak YatimProposal Santunan Anak Yatim
Proposal Santunan Anak Yatimyayasan al kirom
 

What's hot (10)

MTA laksanakan kegiatan bedah rumah
MTA laksanakan kegiatan bedah rumahMTA laksanakan kegiatan bedah rumah
MTA laksanakan kegiatan bedah rumah
 
Cisarua
CisaruaCisarua
Cisarua
 
Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh CBO Hintuwua, Lonca, Sigi, Sulawesi Tengah
Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh CBO Hintuwua, Lonca, Sigi, Sulawesi TengahRehabilitasi Hutan dan Lahan oleh CBO Hintuwua, Lonca, Sigi, Sulawesi Tengah
Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh CBO Hintuwua, Lonca, Sigi, Sulawesi Tengah
 
PROPOSAL MASJID NURUL MUHAJIRIN
PROPOSAL MASJID NURUL MUHAJIRINPROPOSAL MASJID NURUL MUHAJIRIN
PROPOSAL MASJID NURUL MUHAJIRIN
 
4. tabel program kerja
4. tabel program kerja4. tabel program kerja
4. tabel program kerja
 
Proposal tpa mendongeng
Proposal tpa mendongengProposal tpa mendongeng
Proposal tpa mendongeng
 
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan TasikmalayaBuletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
 
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020
 
Profil api bali
Profil api baliProfil api bali
Profil api bali
 
Proposal Santunan Anak Yatim
Proposal Santunan Anak YatimProposal Santunan Anak Yatim
Proposal Santunan Anak Yatim
 

Similar to DESA PAMULIHAN

Profil kampung kb Bina sejahtera
Profil kampung kb Bina sejahteraProfil kampung kb Bina sejahtera
Profil kampung kb Bina sejahteraSuwondo Chan
 
Tugas sim ulasi digital xp2 hera &justine
Tugas sim ulasi digital xp2 hera &justineTugas sim ulasi digital xp2 hera &justine
Tugas sim ulasi digital xp2 hera &justinejussttiinee_wiiraantii
 
Profile desa pilangrejo
Profile desa pilangrejoProfile desa pilangrejo
Profile desa pilangrejoMas Ipunk
 
Buku profile desa pilangrejo
Buku profile desa pilangrejoBuku profile desa pilangrejo
Buku profile desa pilangrejomilikorangcakep
 
Laporan akhir lubuk terap
Laporan akhir lubuk terapLaporan akhir lubuk terap
Laporan akhir lubuk terap08197655264
 
PAPARAN AUDENSI BUPATI BANGLI DENGAN BAPAK MENKO MARVES.pptx
PAPARAN AUDENSI BUPATI BANGLI DENGAN BAPAK MENKO MARVES.pptxPAPARAN AUDENSI BUPATI BANGLI DENGAN BAPAK MENKO MARVES.pptx
PAPARAN AUDENSI BUPATI BANGLI DENGAN BAPAK MENKO MARVES.pptxdewa pradnyana
 
Aliran Kehidupan di Sungai Citarum
Aliran Kehidupan di Sungai CitarumAliran Kehidupan di Sungai Citarum
Aliran Kehidupan di Sungai CitarumDiella Dachlan
 
Malasari Field Guide Book
Malasari Field Guide BookMalasari Field Guide Book
Malasari Field Guide BookGeoparkPongkor
 
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.aTugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.aGina Amelia
 
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.aTugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.aGina Amelia
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docRizhaSalsabila2
 
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAU
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAULaporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAU
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAUIr. Soekarno
 
Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013
Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013
Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013Tika Isnaeni Pangestika
 
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publishdaniel kaligis
 

Similar to DESA PAMULIHAN (20)

Profil kampung kb Bina sejahtera
Profil kampung kb Bina sejahteraProfil kampung kb Bina sejahtera
Profil kampung kb Bina sejahtera
 
Tugas sim ulasi digital xp2 hera &justine
Tugas sim ulasi digital xp2 hera &justineTugas sim ulasi digital xp2 hera &justine
Tugas sim ulasi digital xp2 hera &justine
 
create
createcreate
create
 
Profile desa pilangrejo
Profile desa pilangrejoProfile desa pilangrejo
Profile desa pilangrejo
 
Buku profile desa pilangrejo
Buku profile desa pilangrejoBuku profile desa pilangrejo
Buku profile desa pilangrejo
 
Laporan akhir lubuk terap
Laporan akhir lubuk terapLaporan akhir lubuk terap
Laporan akhir lubuk terap
 
PAPARAN AUDENSI BUPATI BANGLI DENGAN BAPAK MENKO MARVES.pptx
PAPARAN AUDENSI BUPATI BANGLI DENGAN BAPAK MENKO MARVES.pptxPAPARAN AUDENSI BUPATI BANGLI DENGAN BAPAK MENKO MARVES.pptx
PAPARAN AUDENSI BUPATI BANGLI DENGAN BAPAK MENKO MARVES.pptx
 
Profil desa 2015
Profil desa 2015Profil desa 2015
Profil desa 2015
 
Aliran Kehidupan di Sungai Citarum
Aliran Kehidupan di Sungai CitarumAliran Kehidupan di Sungai Citarum
Aliran Kehidupan di Sungai Citarum
 
Malasari Field Guide Book
Malasari Field Guide BookMalasari Field Guide Book
Malasari Field Guide Book
 
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.aTugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
 
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.aTugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
Tugas simulasi digital xp1 galuh w.n dan fenpi a.a
 
Proposal kerja praktek
Proposal kerja praktekProposal kerja praktek
Proposal kerja praktek
 
Kabupaten bandung
Kabupaten bandungKabupaten bandung
Kabupaten bandung
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
 
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAU
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAULaporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAU
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAU
 
Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013
Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013
Perubahan sosial di cilacap PLS UNNES 2013
 
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
00-PRAKTEK CERDAS DI LOMBOK UTARA-publish
 
Sejarah pwk
Sejarah pwkSejarah pwk
Sejarah pwk
 
Isi
IsiIsi
Isi
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

DESA PAMULIHAN

  • 1.
  • 2. i RINGKASAN ISI BUKU Perguruan tinggi bersandar pada tiga komitmen yang meliputi aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Ketiganya harus berjalan seiringan untuk memperkuat keberadaan dan keberdayaan suatu universitas secara konsisten harus dilaksanakan oleh segenap civitas akademikanya. Tujuan dari pelaksanaan program KKN Tematik Kewirausahaan adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan individu maupun masyarakat sebagai kelompok sasaran khususnya di bidang sosial-ekonomi melalui pengenalan dan penggunaan konsep kewirausahaan dalam kehidupannya. Pada buklet profil kewirausahaan desa ini terdiri dari 3 bab. Untuk bab pertama meliputi pendeskripsian tentang lokasi, sumber daya yang ada pada Desa Pamuliah (seperti: sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumberdaya sosial budaya), serta kebijakan yang ada pada Desa Pamulihan. Bab kedua itu mendeskripsikan tentang produk yang terdapat di Desa Pamulihan, dari mulai opak, sale, wajit, cimpring, gula aren, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan bab ketiga yaitu produk yang terdapat didesa pamulihan akan tetapi kami melakukan pengembangan terhadap produk yang akan kami angkat, sehingga produk tersebut memiliki cita rasa yang khas dan memiliki bentuk yang unik. Untuk 2 produk tersebut yakni Sale Pisang Moka (Semok) dan Opak Bakar Manis (Obama). Pengenalan produk ini akan dilakukan dan di pasarkan pada expo KKN yang dilaksanakan di Pandapa Paramarta Kuningan tahun 2019.
  • 3. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kuningan 2019 yang dilaksanakan di Desa Pamulihan Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban kegiatan KKN yang telah kami laksanakan. Dalam laporan ini kami mencoba untuk menguraikan mengenai profil tempat kami menjalankan KKN, kegiatan selama kami melakukan KKN dan evaluasi mengenai kegiatan KKN yang kami laksanakan. Pada kesempatan ini kami selaku penulis dari laporan ini mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu praktikum dalam penulisan laporan ini. Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karenaitu, kepada semua pihak dengan sangat terbuka kami menharapkan saran, masukan, maupun kritik untuk penyempurnaan laporan ini. Akhirnya besar harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kuningan, Agustus 2019 Penyusun
  • 4. iii SEJARAH DESA PAMULIHAN Desa Pamulihan berada disebelah selatan Kabupaten Kuningan dan berada diperbatasan antara kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Ciamis dan perbatasan antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Secara geografis Desa Pamulihan terdiri atas tanah yang berbukit-bukit dan curam serta dilalui dua sungai yaitu sungai cisubang dan Cicapar. Desa Pamulihan mengalami dua kali pemekaran sepanjang sejarah pendiriannya : Pemekaran pertama terjadi pada tahun 1978 dengan pembagian wilayah desa Pamulihan dan Desa Mandapajaya. Wilayah desa Pamulihan meliputi: kampung Citetel, Cikanyere, Cisawah, Cibahu, Cikolotok, Nangerang, Cikalong, Sukadana, Dayasari, Menda, Cikoneng, Cimarangi, Kadupugur, Sirnagalih, Sarangkole, Ciketug, Sukamulih, Ciguna, Kembang lopang dan Cukang kanyere sebagai ibukota Desa Pamulihan. Pemekaran kedua terjadi pada tahun 1983 yaitu Desa Pamulihan dan Desa Jatisari. Pada masa ini wilayah Desa Pamulihan meliputi : Kampung Menda, Cikoneng, Cimaranggi, Kadupugur, Sirnagalih, Sarangkole, Ciketug, Sukamulih , Ciguna, Kembanglopang, Sukamulya dan Cukangkanyere sebagai pusat ibukota. Berbicara tentang sejarah Desa Pamulihan tentu tidak lepas dari cikal bakal dan awal kehidupan masyarakat Desa Pamulihan yang berasal dari Kedaleman Ketug. Kedaleman Ketug merupakan pemerintahan setingkat desa pertama dan tertua diperbukitan Subang dengan pusat pemerintahannya di Babakan Ketug yang lokasinya berada disebelah utara kampung Ciketug Desa Pamulihan. Para tokoh besar yang mengawali membangun dan mengembangkan kehidupan bermasyarakat diperbukitan Ketug, antara lain: 1. Buyut Ahim merupakan orang pertama yang mengawali pembukaan hutan trofis di Bukit Ketug yang dijadikan ladang dan pemukiman.
  • 5. iv 2. Jabasraga sebagai Dalem Ketug, merupakan pemimpin pemerintahan setingkat Desa pertama dan tertua di wilayah perbukitan subang yang menikah dengan keturunan Buyut Ahim dan mempunyai putra yang bernama Wangsapraya, Wangsareka dan Rincik Manik. Beliau mempunyai peranan dan jasa yang besar dalam penyebaran agama islam. 3. Wirananggapati seorang putra mataram, baik ketika berada di Kedaleman Ketug sebagai pengganti Jabasraga maupun sesudah pindah ke Cibabangsalan Subang merupakan tokoh pembaharuan di Kedaleman Ketug dan sebagai Kuwu Desa Subang yang pertama. Wirananggapati juga merupakan menantu dari Jabasraga yang diangkat langsung oleh sultan mataram menjadi Dalem Ketug kedua atau kepala desa Suban yang memindahkan pusat pemerintahan ke Cibabangsalan Subang dan tidak menggunakan nama Ketug lagi. 4. Wangsapraya. Sepeninggal Wirananggapati yang pindah ke Cibabangsalan Subang,Kedaleman ketug mengalami kekosongan. Hal ini menyebabkan masyarakat menaruh harapan yang besar kepada Wangsapraya untuk memimpin Kedaleman ketug karena keteladanannya dalam kehidupan sehari-hari. Wangsapraya tinggal di Ciketug sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di Makam Pasarean Ciketug. Peninggalan bekas Kedaleman Ketug yang masih bisa kita jumpai sampai sekarang adalah: 1. Makam Wangsapraya, putra sulung Dalem Ketug Jabasraga yang disebut Pasarean Dalem yang berada di Kampung Babakan Ciketug Desa pamulihan. 2. Makam Wangsareka putra kedua Dalem Ketug yang disebut Makam Buyut di Kampung Cirahayu desa Subang. 3. Makam Wirananggapati dan Rincik Manik di Cibabangsalan Subang.
  • 6. v 4. Leuweung Gedogan,bekas kandang kuda dan saung ladang jabasraga yang berada di bukit Nagog Kampung Sukamulih dan Sukamulya Pamulihan. 5. Leuweung Angker, yang merupakan bekas pintu gerbang masuk ke Kedaleman Ketug dan berada di pinggir jalan menuju Sarangkole dan awal memasuki Bukit Nagog. 6. Embak Aryani,merupakan tempat pemandian dilereng Bukit Nagog yang airnya tidak pernah kering walaupun musim kemarau. 7. Kampung Babakan Ketug yang merupakan tempat tinggal Jabasraga serta pemukiman sebagian penduduk Kedaleman Ketug. Dan seiring berjalannya waktu, Desa Subang mengalami pemekaran pada masa Kuwu Raksamanggala yaitu kuwu subang ke- 8. Desa Pamulihan diambil dan dipilih sebagai nama dari desa pemekaran tersebut. Kata Pamulihan (pangbalikan) mengandung pengertian tempat mulih (tempat kembali). Ini berarti tempat kembalinya pemerintahan setingkat desa ke wilayah Kedaleman Ketug pertama, dan sebagai pusat pemerintahannya di Sawah Jati. Hal ini terjadi pada tahun 1870 dan kuwu pertamanya adalah Wiradinata atau lebih dikenal dengan nama Kuwu Sadjong. Bukti sejarah bahwa Sawah Jati pernah menjadi pusat pemerintahan adalah adanya tempat pemakaman umum Astana Pamulihan yang sekarang lebih dikenal dengan nama Tarikolot. Desa Pamulihan sebagai desa pemekaran wilayahnya meliputi Bulaklega, Sindang, Palasari, Salem, Cipicung, Citetel, Cikanyere, Cisawah, Cibahu, Cikolotok, Nangerang, Cikalong, Sukadana, Dayasari, Menda, Cikoneng, Cimaranggi, Cukangkanyere, Kadupugur, Sirnagalih, Sarangkole, Ciketug, Ciguna dan Kembanglopang. Kehidupan masyarakat Pamulihan dari awal lahirnya sampai sekarang dapat dibagi dalam lima periode : 1. Masa penjajahan Hindia Belanda
  • 7. vi 2. Masa penjajahan Jepang 3. Masa Agresi Militer Belanda II 4. Masa pemberontakan gerombolan DI/TII 5. Masa setelah pemberontakan gerombolan DI/TII Kartosuwiryo Dinamika kehidupan masyarakat Desa pamulihan pada masa- masa itu sungguh teruji. Transportasi yang tidak mudah, perekonomian yang tidak stabil dan keamanaan yang terganggu oleh situasi perang dan pemberontakan. Namun demikian, masyarakat desa Pamulihan tetap berjiwa sosial tinggi dengan senantiasa bergotong royong di kala musim panen. Hal ini juga ditandai dengan acara sidekah bumi yang sampai sekarang tetap menjadi tradisi tanda syukur kepada Allah atas hasil panen yang diperoleh. Berangsur-angsur keadaan membaik dengan dibangunnya jalan yang menghubungkan Kuningan, Subang, Pamulihan dan Rancah, tetapi letak geografis Pamulihan tidak membuat transfortasi 100% baik. Kondisi jalan membuat biaya transportasi sangat mahal, hal ini berpengaruh pada perekonomian para petani. Wargapun tidak kalah semangat dalam pembangunan, mereka membuat terobosan sungai cicapar yang sekarang disebut Curug Goong, Totosan, muara Cibarengkok dan terobosan sungai Cisubang didaerah Hawara. Kehidupan pendidikan masyarakat Pamulihan pun meningkat, banyak yang sudah melanjutkan kejenjang pendidkan lebih tinggi. Hal ini membawa pengaruh yang sangat besar pada perekonomian dan kehidupan sosial mayarakat.Tidak hanya itu kehidupan beragama di desa Pamulihan juga semakin berkembang. Begitu pula dengan tradisi kesenian yang slalu dijaga kelestarianya seperti rudat, koprek, kendang penca dan lain-lain. Dan tentu kehidupan masyarakat Pamulihan tidak bisa dilepaskan
  • 8. vii dari besarnya peran kuwu-kuwu yang memimpin pada masanya dan para tokoh pembaharuan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Dari awal berdiri sampai sekarang, Pamulihan sudah mengalami pergantian kuwu sebanyak 10 kali. 1. Bapak Wiradinata/Kuwu sadjong (1870-1895) 2. Bapak Nasmin Wiradisastra (1895-1931). Pada masa ini pusat pemerintahan dipindahkan ke Cukang Kanyere. 3. Bapak Martaatmadja atau yang lebih dikenal dengan nama kuwu Karmu (1931-1958) 4. Bapak Kantadisastra atau yang lebih dikenal dengan nama kuwu Deyo. (1958-1964) 5. Bapak Madsuhli (1964-1966) 6. Bapak Suheri (1966-1978), pada masa ini desa Pamulihan mengalami pemekaran menjadi 2 desa yaitu desa Pamulihan dan desa Mandapa Jaya. 7. Bapak Didi Mulyadi (1978-1983), pada masa ini desa Pamulihan kembali mengalami pemekaran yaitu desa Pamulihan dan desa Jatisari. Bapak Didi Mulyadi memilih untuk melanjutkan kepemimpinannya di Jatisari dan Bapak Kamil Ganda Permadi sebagai pejabat sementara kuwu Pamulihan. (1983-1986) 8. Bapak S.Martadimeja (1986-1994), karena beliau meninggal pada akhir masa tugasnya maka terjadi kekosongan dan dijabat sementara oleh Bapak Tjarwan. 9. Bapak S.Wardjo (1994-2010). Pada masa pemerintahan bapak kuwu Wardjo dilaksanakan musyawarah penetapan hari ulang tahun desa tepatnya pada hari Rabu 26 november 2003 bertepatan tanggal 2 syawal 1424 H. Acara ini dihadiri oleh warga masyarakat Pamulihan dan warga perantau yang tergabung dalam sebuah wadah organisasi yang bernama IKWP ( Ikatan Kekeluargaan Warga Pamulihan) yang didirikan oleh E.Sukarsa Wirananggapati,O.K. Zainudin,Edos Iman Saputra,dan E.Rajaman. Peran IKWP sangat besar dalam
  • 9. viii perkembangan desa Pamulihan begitu pula dalam penyusunan Sejarah Lahirnya desa Pamulihan. Bapak Dadi Setiawandi (2010-sekarang). Pada masa bapak kuwu Dadi setiawandi, hari jadi pamulihan mulai diperingati secara rutin. Acara ini diharapkan mampu menjadi ajang silaturahmi antara masyarakat desa dan masyarakat perantau. Pada masa sekarang desa Pamulihan sedang melaksanakan berbagai macam program pembangunan dan kemasyarakatan yang di bingkai oleh motto juang “ GIRI WINANGUN PRAJA RAHARJA “ sebagai hasil pemikiran dari putra asli Pamulihan yaitu ibu Hj. Djudju Djuhriah.
  • 10. ix DAFTAR ISI Ringkasan Isi Buku i Kata Pengantar ii Sejarah iii Daftar Isi ix BAB I Deskripsi Lokasi 1 A. Kondisi Geografis 1 1. Letak, Luas dan Batas 1 2. Penggunaan 3 3. Fasilitas Umum 7 4. Aksesibilitas 11 B. Sumberdaya Alam 11 1. Jenis Tanah 11 2. Sumberdaya Air 12 3. Petarnian 15 4. Peternakan 17 5. Bahan Galian 19 C. Sumberdaya Manusia 20 1. Komposisi Penduduk menurut Umur 20 2. Komposisi Penduduk menurut Pendidikan 22 3. Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan 23 D. Sumberdaya Finansial 23 1. Fasilitas Usaha 23 2. Lembaga Keuangan 23 3. Lembaga Usaha Masyarakat 24 E. Sumberdaya Sosial Budaya 25 1. Sistem Kekerabatan Masyarakat 25 2. Lembaga/Organisasi Formal 25 3. Lembaga/Organisasi Non Formal 29 4. Seni dan Budaya 29 5. Adat Istiadat 29
  • 11. x F. Kebijakan 30 1. Kebijakan RT/RW 30 2. Kebijakan Desa 30 3. Kebijakan Kabupaten 30 4. Kebijakan Nasional 31 BAB II Potensi Unggulan Kewirausahaan 32 1. Potensi RW 01 32 2. Potensi RW 02 36 3. Potensi RW 03 37 4. Potensi RW 04 37 5. Potensi RW 05 38 6. Potensi RW 06 38 7. Potensi RW 07 39 8. Potensi RW 08 39 BAB III Produk Unggulan Kewirausahaan 40 1. Deskripsi Jenis Produk Unggulan 40 2. Sumber Bahan Baku 41 3. Proses Produksi 41 4. Pemasaran 43 5. Kelembagaan Usaha 43 6. Jejaring Usaha 44 7. Rencana Pengembangan Usaha 44 BAB IV PENUTUP 46 A. Kesimpulan 46 B. Saran 46
  • 12. 1 BAB I DESKRIPSI LOKASI A. KONDISI GEOGRAFIS 1.Letak, Luas dan Batas Secara administratif Pemerintah Desa Pamulihan terbagi dalam 3 Dusun, 8 Rukun Warga (RW) dan 30 Rukun Teangga (RT) dengan luas wilayah 729.259 Ha danjumlah penduduk sekitar 2.573 jiwa sebagaimana dapat dilihat dalam Grafik: Tabel 1 Luas Wilayah Desa Pamulihan 1.1 Kondisi Geografi a. Letak Geografis : 108° 32 45 "BT dan 7° 08 49 "LS b. Ketinggian Tanah dari Permukaan : 0 – 800 mdl Laut c. Banyaknya Curah Hujan : 6,448 mm/tahun d. Temperatur bulanan : 18 –24 0 C e. Kelembaban : 80 % - 90 % f. Tofografi : Dataran Tinggi 10,78 6,22 107.800,00 218.544,00 179.529,00 77.652,00 583.542,00 Tanah Kas Desa / Bengkok Tanah Titi sara Tanah GG Tanah Perkebunan Tanah Persawahan Tanah Sawah Irigasi ½ Tekhnis
  • 13. 2 1.2 Luas dan Batas Wilayah a. Luas Desa : 729.259 Ha b. Batas Wilayah 1) Sebelah Utara : Desa Subang Kecamatan Subang 2) Sebelah Selatan : Desa Jatisari Kecamatan Subang 3) Sebelah Barat : Desa Tangkolo Kecamatan Subang 4) Sebelah Timur : Desa Legokherang Kecamatan Cilebak 1.3 Peta (Peta Posisi Desa di Peta Kabupaten)
  • 15. 4 b. Tanah Titi sara : 6,22 Ha c. Tanah GG : 107.800 Ha d. Tanah Perkebunan : 218.544 Ha
  • 16. 5 e. Tanah Persawahan : 179.529 Ha f. Tanah Sawah Irigasi ½ Tekhnis : 77.652 Ha g. Tanah Lainnya : 145.987 Ha (BUMDes)
  • 18. 7 (Sekolah) (Pemukiman) 3.Fasilitas Umum a. Sarana Keagamaan  Masjid : 8 buah  Mushola : 22 buah b. Sarana Kesehatan  Pustu : 1 buah  Posyandu : 4 buah c. Sarana Pendidikan  SMP : 1 buah  SD : 3 buah  MD : 5 buah  PAUD : 2 buah  TK : 1 buah d. Sarana Olahraga
  • 19. 8  Lapang Volly Ball : 7 buah  Lapang Tenis Meja : 5 buah  Lapang Sepak Bola : 1 buah  Lapang Bulu Tangkis : 1 buah e. Sarana Perhubungan  Jalan Tanah : 2 Km  Jalan Rabat beton : 12 Km  Jembatan : 50 m f. Prasarana dan Sarana Transportasi 1) Prasarana Transportasi Darat Jenis Sarana dan Prasarana Baik(Km atau Unit) Rusak(Km atau Unit) 1.1 Jalan Desa/Kelurahan Panjang jalan aspal - 150 Panjang jalan konblok/semen/beton 3 1 1.2 Jalan antar desa/kelurahan/kecamatan Panjang jalan aspal - 1 1.3 Jalan kabupaten yang melewati desa/kelurahan Panjang jalan aspal - 0 Panjang jalan konblok/semen/beton - 1 1.4 Jalan provinsi yang melewati desa/keurahan Panjang jalan aspal - 1 Panjang jalan konblok/semen/beton - 1 1.5 Jembatan desa/kelurahan Jumlah jembatan beton 3 Jumlah 6 . Jumlah Total 6 156
  • 20. 9 2) Sarana Transportasi Darat Bus Umum Tidak Ada Truck Umum Tidak Ada Angkutan per-desa/kelurahan Tidak Ada Ojek Ada – 10 Unit Delman/Bendi/Cidomo Tidak Ada Becak Tidak Ada Kereta Api Tidak Ada g. Prasarana Komunikasi dan Informasi TV Umum Tidak Jumlah Radio Ada/ 30 Unit Jumlah TV 800 Unit Jumlah Parabola 800 Unit h. Prasarana Air Bersih dan Sanitasi 1) Prasarana Air Bersih Jumlah Sumur Gali 100 Unit Jumlah Hidran Umum 9 Unit Jumlah Tangki Air 1 Unit Jumlah Embung 2 Unit 2) Sanitasi Saluran Drainase/saluran pembuangan limbah Ada Sumur resapan air rumah tangga 250 rumah Jumlah MCK Umum 2 Unit Pemilik Jumlah Jamban Keluarga 250 KK Kondisi saluran drainase/saluran pembuangan air limbah Rusak 4 Unit Kurang Memadai 4 Unit i. Prasarana dan Kondisi Irigasi 1) Prasarana Irigasi : Panjang Saluran Tersier 2500 m 2) Kondisi : Panjang Saluran tersier rusak 1250 m
  • 21. 10 j. Prasarana Peribadatan Jumlah Masjid 8 buah Jumlah Langgar/Surau/Mushola 10 buah k. Prasarana Olah raga Lapangan Sepak Bola 1 buah Lapangan Bulu Tangkis 1 buah Meja Pingpong 1 buah Lapangan Voli 6 buah l. Prasarana dan Sarana Kesehatan 1) Prasarana Kesehatan Puskesmas Pembantu 1 unit Posyandu 4 unit 2) Sarana Kesehatan Jumlah Dukun Bersalin Terlatih 1 orang Bidan 1 orang Perawat 1 orang Dukun Pengobatan Alternatif 1 orang Jumlah Dokter Praktek 4 orang m. Prasarana dan Sarana Pendidikan Gedung SMP/Sederajat 1 buah Gedung SD/Sederajat 3 buah Gedung TK 1 buah Jumlah Lembaga Pendidikan Agama 5 buah Perpustakaan Desa/Kelurahan 1 buah n. Prasarana Energi dan Penerangan Listrik PLN 1 unit Kayu Bakar 200 keluarga
  • 22. 11 o. Prasarana dan Sarana Kebersihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 1 Lokasi Jumlah Tong Sampah 20 unit 4.Aksesibitas a. Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 4,5 Km b. Jarak dari pusat Pemerintahan Kabupaten : 50 Km c. Jarak dari pusat Pemerintahan Propinsi : 222 Km d. Lama jarak tempuh ke Ibukota : 2 Jam Kabupaten dengan kendaraan bermotor e. Lama jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten : 12 Jam dengan jalan kaki atau dengan kendaraan non bermotor f. Lama jarak tempuh ke Ibukota Provinsi : 5 Jam dengan kendaraan bermotor g. Lama jarak tempuh ke Ibukota Provinsi : 24 Jam dengan jalan kaki atau dengan kendaraan non bermotor B. SUMBER DAYA ALAM 1. Jenis Tanah 1) Jenis dan Kesuburan Tanah Warna Tanah (sebagian besar) Merah Tekstur tanah Lampungan Lahan kritis 35 ha Lahan terlantar 17 a 2) Tanah Kering Tegal/Ladang 218.554 ha Pemukiman 126.440 ha Pekarangan 22.440 ha Total 367.434 ha
  • 23. 12 3) Tanah Fasilitas Umum Kas Desa/Kelurahan : 129.529 ha a. Tanah Bengkok 10.78 ha b. Tanah Titi Sara 6.22 ha c. Kebun Desa 9.800 ha d. Sawah Desa 122.776 ha Lapangan Olahraga 1.040 ha Perkantoran Pemerintah 317 ha Tempat Pemakaman Desa/Umum 32.300 Bangunan Sekolah/Perguruan Tinggi 44.380 ha Jalan 14.300 2. Sumber Daya Air 1) Potensi Air dan Sumber Daya Air Sungai Debit : Sedang Danau Volume : Sedang Mata Air Debit : Sedang Bendungan/Waduk/Situ Volume : Sedang Embung-Embung Volume : Sedang Jebakan Air Volume : Sedang Sungai
  • 24. 13 Bendungan Embung-embung 2) Sumber Air Bersih Jenis Jumlah (Unit) Pemanfaat (KK) Kondisi Baik/Rusak Mata Air 5 941 Baik Sumber Gali 600 600 Baik PAM 350 350 Baik Embung 3 45 Baik
  • 25. 14 PAM 3) Kualitas Air Minum Mata Air Baik Sumber Gali Baik Sumur Pompa Baik Hidran Umum Baik PAM Baik Pipa Baik Sungai Baik Bak Penampung Air Hujan Baik Beli dari Tangki Swasta Baik Depot Isi Ulang Baik 4) Sungai Jumlah Sungai 2 buah Kondisi Tercemar Tidak Pendangkalan/Pengendapan Lumpur Tinggi Tidak Keruh Tidak Jernih dan Tidak Tercemar/memenuhi baku mutu air Ya Berkurangnya Biota Sungai Tidak Kering Tidak
  • 26. 15 5) Prasarana Air Bersih Jumlah Sumur Gali 100 Unit Jumlah Hidran Umum 9 Unit Jumlah Tangki Air 1 Unit Jumlah Embung 2 Unit 6) Sanitasi Saluran Drainase/saluran pembuangan limbah Ada Sumur resapan air rumah tangga 250 rumah Jumlah MCK Umum 2 Unit Pemilik Jumlah Jamban Keluarga 250 KK Kondisi saluran drainase/saluran pembuangan air limbah  Rusak 4 Unit  Kurang Memadai 4 Unit 7) Prasarana dan Kondisi Irigasi Prasarana Irigasi : Panjang Saluran Tersier 2500 m Kondisi : Panjang Saluran tersier rusak 1250 m 3. Pertanian 1) Tanaman Pangan a. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian 941 keluarga Memiliki kurang 10 ha 941 keluarga Jumlah total keluarga petani 941luarga b. Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas Tahun Ini Jagung 4 ha 2 Ton/ha
  • 27. 16 Kacang Kedelai 25 ha 9 Ton/ha Kacang Tanah 7 ha 8 Ton/ha Kacang Panjang 1 ha 1,5 Ton/ha Padi Sawah 179.529 ha 550 Ton/ha Tomat 1 ha 7 Ton/ha Mentimun 2 ha 84 Ton/ha Buncis 2 ha 84 Ton/ha Terong 1 ha 7 Ton/ha Bayam 2 ha 70 Ton/ha Kangkung 2 ha 75 Ton/ha Umbi-umbian lain 40 ha 168n/ha 2) Jenis Komoditas Buah-Buahan Yang Dibudidayakan a. Kepemilikan Lahan Tanaman Buah-buahan Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan 674 Keluarga Tidak memiliki 189 Keluarga Memiliki kurang dari 10 ha 396 Keluarga Memiliki 10-50 ha 94 eluarga b. Hasil Tanaman dan Luas Tanaman Buah-Buahan Alpukat 1,5 ha 36 Ton Mangga 2 ha 40 Ton Rambutan 1 ha 21 Ton Salak 0,5 ha 1,5 Ton Durian 1 ha 14 Ton Pisang 26 ha 560 Ton Nangka 2,5 ha 21 Ton Kedondong 1 ha 4 Ton Anggur 2 ha 36 Ton Melinjo 0,5 ha 29 Ton
  • 28. 17 3) Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Tanaman Buah- Buahan Dijual langsung ke konsumen Tidak Dijual ke pasar Ya Dijual melalui BUMDES Tidak Dijual melalui tengkulak Ya Dijual melalui pengecer Ya Dijual ke lumbung desa/ke Tidak Tidak dijual Ya 4) Pendapatan perkapita dari sektor pertanian Jumlah Rumah Tangga Petani 940 Keluarga Jumlah total anggot rumah tangga petani 2305 Orang Jumlah rumah tangga buruh tani 700 Keluarga Jumlah anggota rumah tangga buruh tani 150 Orang Jumlah pendapatan perkapita dari sektor pertanian untuk setiap rumah tangga pertanian Rp 7.500.000/ hari 4. Peternakan 1) Jenis Populasi Ternak Sapi 600 Orang 1.215 ekor Ayam Kampung 946 Orang 10.750 ekor Kambing 32 Orang 700 ekor Domba 325 Orang 2.200 ekor
  • 29. 18 (Kandang Sapi) (Kandang Ayam) (Kandang Kambing) 2) Produksi Peternakan Telur 1.650 kg/th Daging 2.400 kg/th3 3) Ketersediaan hijauan pakan ternak Luas tanaman pakan ternak (rumput gajah, dll) 19 ha Produksi hijauan makanan ternak 105n/ha
  • 30. 19 4) Pemasaran Hasil Ternak Dijual langsung ke konsumen Ya Dijual ke pasar Ya Dijual melalui BUMDES Tidak Dijual melalui tengkulak Ya Dijual melalui pengecer Ya Dijual ke lumbung desa/ke Tidak Tidak dijual Tidak 5) Jumlah Sektor Peternakan Jumlah rumah tangga peternakan 290 Keluarga Jumlah total anggota rumah tangga peternakan 870 Orang Jumah rumah tangga buruh peternakan 172 Keluarga Jumlah anggota rumah tangga buruh peternakan 516 orang 5. Bahan Galian Di Desa Pamulihan tidak ada bahan galian.
  • 31. 20 C. SUMBER DAYA MANUSIA Grafik 2 Jumlah Penduduk Penduduk Desa Pamulihan Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat Berjumlah 2.573 orang. Jumlah Penduduk Berdasarkan : a. Jenis Kelamin  Laki – Laki : 1.321 orang  Perempuan : 1.252 orang  Jumlah : 2.573 orang b. Kepala Keluarga : 905 KK 1.Jumlah Penduduk Kelompok Umur Model A NO. USIA L P JUMLAH 1 0 - 6 Tahun 104 97 201 2 7 – 12 Tahun 126 110 236 3 13 – 18 Tahun 109 118 227 1321 1252 2573 51% 49% 100% -500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 0 1 2 3 4 Jumlah Prosentase Linear (Prosentase) Expon. (Prosentase)
  • 32. 21 4 19 – 24 Tahun 129 110 239 5 25 – 54 Tahun 498 439 937 6 55 – 69 Tahun 248 248 496 7 70 Tahun keatas 107 130 237 Jumlah 1.321 1.252 2.573 Model B NO. USIA L P JUMLAH 1 0 - 4 Tahun 77 57 134 2 5 – 9 Tahun 85 92 177 3 10 – 14 Tahun 105 102 207 4 15 – 19 Tahun 90 84 174 5 20 – 24 Tahun 101 90 191 6 25 – 29 Tahun 68 72 140 7 30 – 34 Tahun 88 81 169 8 35 – 39 Tahun 73 77 150 9 40 Tahun keatas 634 597 1.231 Jumlah 1.321 1.252 2.573 Model C NO. USIA L P JUMLAH 1 0 - 5 Tahun 91 68 159
  • 33. 22 2 6 – 16 Tahun 219 224 443 3 17 – 29 Tahun 218 209 427 4 30 – 59 Tahun 545 481 1.026 5 60 Tahun keatas 248 270 518 Jumlah 1.321 1.252 2.573 2.Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan NO. TINGKAT PENDIDIKAN L P 1 Tamat SD / MI 347 680 2 Tamat SMP / MTs 243 305 3 Tamat SMA 27 40 4 Tamat D-1 1 2 5 Tamat D-2 2 3 6 Tamat S-1 6 9 7 Tamat S-2 2 0 8 Masih di Bangku SD / MI 91 120 9 Masih di Bangku SMP / MTs 60 81 10 Masih di Bangku SMA 14 22 11 Masih di Perguruan Tinggi 5 8 Jumlah 798 1270
  • 34. 23 3.Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian NO. MATA PENCAHARIAN JUMLAH 1 PNS 30 2 Pensiunan 36 3 TNI / POLRI 1 4 Karyawan Swasta 125 5 Wiraswasta 175 6 Tani 870 7 Buruh Tani 143 8 Tukang 63 9 Pedagang 91 10. Jasa 94 11 Tenaga Medis 3 12 Pengrajin 42 13 Mahasiswa 31 14 Tidak Bekerja 896 JUMLAH 2.600 D. SUMBER DAYA FINANSIAL 1.Fasilitas Usaha Di Desa Pamulihan tidak ada fasilitas usaha yang disediakan oleh desa. 2.Lembaga Keuangan Pada zaman dulu di Desa Pamulihan terdapat Lembaga Keuangan, akan tetapi sudah 10 tahun terakhir lebih Lembaga Keuangan tidak berjalan dan sampai sekarang sudah tidak ada lagi.
  • 35. 24 3.Lembaga Usaha Masyarakat a. Lembaga Ekonomi, dan Unit Usaha Desa/Keluarga Jumlah /Unit Jumlah Kegiatan Jumlah Pengurus dan Anggota BUMDes 1 - 3 Jumlah 1 - 3 b. Industri Kecil dan Menengah Industri Makanan 2 2 13 Industri Material Bahan Bangunan 1 1 1 Jumlah 3 3 14 c. Usaha Jasa Pengangkutan Jumlah pemilik Angkutan desa/Perkotaan 5 orang - 10 orang Angkutan Antar Kota/Provinsi 2 Unit d. Usaha Jasa dan Perdagangan Jumlah Jenis Produk yang diperdagangkan (umum,sayuran, barang&jasa, tambang,dll) Jumlah Tenaga Kerja yang terserap Toko Kelontong 15 Unit - 37 Orang Pengolahan Kayu 2 Orang 2 Orang 4 Orang e. Usaha Jasa Keterampilan Tukang Kayu 9 Orang 5 jenis - Tukang Batu 6 Orang 4 jenis - Tukang Jahit/Bordir 7 - -
  • 36. 25 Orang Tukang Cukur 5 Orang - - Tukang Service Elektronik 2Orang - - Tukang Besi 5 Orang - - E. Sumber Daya Sosial Budaya 1. Sistem Kekerabatan Masyarakat Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Petani 936 orang 725 orang Buruh tani 423 orang 273 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) 12 orang 10 orang Pengrajin Industri Rumah Tangga 3 orang - Pedagang Keliling 6 orang 7 orang Peternak 5 orang - POLRI 1 orang - Pensiunan PNS/TNI/POLRI 17 orang 19 orang Pengusaha Kecil dan Menengah 36 orang 50 orang Pengusaha Besar 30 orang - Karyawan Perusahaan Swasta 10 orang 15 orang Karyawan Perusahaan Pemerintah 8 orang 10 Orang Pengangguran 20 orang - Jumlah Total Penduduk 2596 orang 2. Lembaga/Organisasi Formal Di Desa Pamulihan terdapat beberapa Lembaga Desa, yaitu : Pemerintah Desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LPMD, DKM, MUI, PKK, Karang Taruna, P3A, RW dan RT). a. Pemerintah Desa Struktur Pemerintahs Desa Pamulihan terdiri dari :
  • 37. 26 1. Kepala Desa : Dadi Setiawandi 2. Sekretaris Desa : Wahyudin 3. Kasi Pemerintahan : Didi Cahyadi 4. Kasi Ekbang : Tarkiman 5. Kasi Kesra : T. Tajudin 6. Kasi Keuangan : Budi Hardiman 7. .Kasi Umum : Heryanti 8. Bendahara Desa : Deni Suhartini 9. Kepala Dusun Manis : Karjo 10. Kepala Dusun Pahing : Dedi Kurnadi 11. Kepala Dusun Puhun : Durrahman b. Badan Permusyawaratan Desa BPD (Badan Perwakilan Desa) Pamulihan dibentuk bedasarkan Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, sementara undang- undang tersebut telah diubah/direvisi dengan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan telah dijabarkan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa, dengan mengubah BPD menjadi Badan Permusyawaratan Desa, dan merevisi sistem rekruitmen.Menurut UU No. 72 tahun 2005 tentang Desa, BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Wewenang BPD menurut UU tersebut adalah sebagai berikut : a) membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa; b) melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa; c) mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
  • 38. 27 kepala desa; d) membentuk panitia pemilihan kepala desa; e) menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan f) menyusun tata tertib BPD. Struktur Badan Permusyawaratan Desa : 1. Ketua : Waryo,S.Pd.MM. 2. Wakil Ketua : Saryat,S.Pd. 3. Sekretaris : Yuyum Romsanah 4. Bendahara : Aep Suherman,S.Pd. 5. Anggota : Aep Rasyo,S.Pd. 6. Anggota : Wowo Kommaru 7. Anggota : Marno 8. Anggota : Edi 9. Anggota : Caryaman c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Lembaga Kemasyarakatan Desa yang telah dibentuk di Desa Pamulihan adalah : LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), DKM (Dewan Kemakmuran Masjid), MUI (Majelis Ulama Indonesia), PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), Karang Taruna, Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Salah satu fungsi LPM adalah sebagai penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan. Hubungan kerja antara LPM dengan Pemerintahan Desa bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. Pemberdayaan LPM sudah cukup baik, misalnya dengan melibatkan secara aktif LPM dalam Musrenbangdes, Program Pengembangan Kecamatan (mulai dari pendataan, kaji data, pembuatan usulan
  • 39. 28 kegiatan, sampai dengan pelaksanaan pembangunan),Raksa Desa, PNPM Perdesaan dan yang terakhir adalah penyusunan Draft RPJM-Desa Pamulihan tahun 2015– 2021. Struktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat : 1. Ketua : Momon Suherman,S.Pd. 2. Wakil Ketua : Dartim 3. Sekretaris : Didin Kusdianto,S.Pd. 4. Bendahara : Heti Setianingsih 5. Anggota : Wastam 6. Anggota : Tarkim 7. Anggota : Sri Mulyati 8. Anggota : Med Wahyu Hidayat 9. Anggota : Enda Juanda,S.Pd. 10. Anggota : Hendrawan Sutikno,S.Pd. 11. Anggota : Iwa Nur Hidayat,S.Pd.I. 12. Anggota : Ning Wasrini 13. Anggota : Yuyun Yuningsih 14. Anggota : Eni Mulyani 15. Anggota : Hasanudin 16. Anggota : Icih Kursasih 17. Anggota : Sri Hayati d. Lembaga Keamanan 1. Hansip dan Linmas Keberadaan Hansip dan Linmas Ada Jumlah anggota Hansip 7 orang Jumlah anggota Satgas Linmas 1 orang Pelaksanaan SISKAMLING Ada Jumlah Pos Kamling 19 buah 2. Kerjasama Desa/Kelurahan dengan TNI-POLRI dalam Bidang
  • 40. 29 TRANTIBLINMAS Mitra Koramil/TNI Ada Jumlah anggota 1 orang Jumlah Kegiatan 3 jenis kegiatan PILKADES Babinkamtibmas/POLRI Ada Jumlah anggota 1 orang Jumlah kegiatan 3 jenis kegiatan PILKADES e. Badan Koordinasi Majelis Ta’lim Masjid (BKMM) BKMM merupakan suatu badan pemberdayaan masyarakat di bidang agamayang dikelola oleh tim pokja kader PKK yang berkordinasi dengan majelis ta’lim ditiap mesjid yang berada di wilayah desa. 3.Lembaga/Organisasi Non Formal Di Desa Pamulihan terdapat 1 organisasi non formal yakni kelompok ternak yang baru berkembang baru-baru ini demi mencapai keinginan masyarakat dan mengembangkan sumber daya yang ada. 4.Seni dan Budaya Desa Pamulihan memiliki salah satu seni berupa tarian khas yang dinamakan tari Rudat, akan tetapi sekarang sudah jarang dikembangkan. Sedangkan untuk budaya yang terdapat di Desa Pamulihan yakni sedekah bumi yang setiap tahun selalu ada. Sedekah bumi dilaksanakan ketika musim kemarau menuju ke musim hujan. 5.Adat Istiadat Jenis Kegiatan Adat Upacara Adat Perkawinan Ada
  • 41. 30 Upacara Adat Kematian Ada Upacara Adat Kelahiran Ada Upacara Adat dalam penyelesaian masalah/konflik Ada F. KEBIJAKAN a. Kebijakan RT/RW 1) Kerja Bakti Kegiatan kerja bakti dilakukan setiap seminggu sekali atau sebulan sekali. Semua RT/RW memiliki kegiatan kerja bakti yang berbeda-beda, tergantung dari kebijakan ketua RT/RW.Kerja bakti dilakukan ketika situasi dan kondisi lingkungan yang perlu dibersihkan. Ketika warga tidak melakukan kerja bakti, maka warga dikenakan denda yang dananya dimasukan ke kas RT untuk kemaslahatan warga sekitar. 2) Iuran kas RT Iuran kas RT rutin dilaksanakan baik seminggu sekali maupun sebulan sekali, demi memenuhi kebutuhan di lingkungan RT. 3) Kebijakan RT/RW dikeluarkan ketika terdapat permasalahan yang sulit diselesaikan, sehingga perlu dimusyarawahkan. b.Kebijakan Desa Kebijakan Desa tertuang dalam Peraturan Desa(Perdes) Pamulihan. Perdes terdiri dari berbagai jenis tergantung dari kegiatan desa. Misalnya Perdes tentang Anggaran/APBDes, Perdes tentang Penyertaan Modal BUMDes. Akan tetapi Perdes mengenai kewirausahaan belum ada. c. Kebijakan Kabupaten Pemerintahan Kabupaten Kuningan memprioritaskan delapan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan Anggaran Pengeluaran Belanja
  • 42. 31 Daerah (APBD) Kabupaten Kuningan Tahun 2019. Ke-delapan kebijakan dimaksud, terkait soal pengurangan pengangguran, penanggulangan kemiskinan, peningkatan aksesabilitas dan sarana prasarana bidang pendidikan dan kesehatan, peningkatan pemberdayan masyarakat desa, pelayanan public melalui penerapan E- Government, peningkatan kualitas infrastruktur perdesaan dan rekontruksi pasca bencana, serta peningkatan produktivitas pertanian untuk menunjang ketahanan pangan. d.Kebijakan Nasional Kebijakan nasional tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.
  • 43. 32 BAB II POTENSI UNGGULAN KEWIRAUSAHAAN A. Potensi RW 01 Pupuk Teknoganik Bapak Dedi Bisnis ini direncanakan untuk berganti nama menjadi sinar berkah. Dalam hal tersebut diupayakan izin untuk pengedaran atau pemasaran produk barang mengikuti kegiatan yang selalu dikerjakan oleh orangtuanya (memakai prinsip nenek moyang). Dalam kegiatan uji lab pupuk sering dilakukan oleh adiknya (Pak Dedi) yang sedang menempuh perkuliahan di UNPAD, karena beliau paham dengan proses pembuatan pupuk terhadap kadar air dan kandungan zat zat yang terkandung didalamnya. Pupuk organik lebih sulit untuk penggunaan 1.400 m2 hingga memerlukan sekitar 2 kwintal. Di Desa Pamulihan, terdapat 30 petani yang telah bekerjasama dalam proses pemasaran pupuk organik ini. Pak Dedi baru bekerja sama POSANTEK bursa inovasi desa.Tahun lalu terjadi peningkatan dalam penjualan sebanyak 3 karung. Pupuk yang dikemas untuk penjualan dalam ukuran kilogram dan perkarung. Hanya saja dalam proses produksi terdapat kendala yang menghambat produksi yaitu kekeringan. Pemasaran sudah sampai ke desa rancah (kabupaten ciamis), kuningan kota, dan jakarta. Bahan dasar produksi pupuk berupa limbah dan sampah organik. Bahan tersebut dipisah sesuai dengan keadaan bahan kering dan basah. Bahan yang kering di ayak dan untuk yang basah digiling. Bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk berupa dedak, abu, tai ayam, jerami, atau bonggol pisang sebagai pelengkap. Semua bahan tersebut dicacah dan disatukan.
  • 44. 33 Proses pembuatan pupuk dilakukan selama 4 minggu. Dalam waktu seminggu sekali, pupuk harus dibalik agar oksigen dan proses dekomposisinya lebih baik dan supaya mikroba yang didalamnya bisa bekerja dengan baik. Setelah 4 minggu,pupuk dipanen dan diayak agar partikel- partikelnya sama. Setelah pupuk diayak,pupuk yang masih berbentuk butiran diolah kembali dan bisa disatukan dengan yang lain, serta bisa digiling. Selama 2 minggu disemai terlebih dahulu didalam ruangan. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan masyarat terhadap pupuk organic membuat masyarakat umum beranggapan bahwa pupuk organik kurang baik karena membuat lahan tamanan menjadi bala(banyak rumput), tanaman cepat layu, memerlukan dosis pupuk yang lebih banyak dan kerjanya lebih banyak. Hal tersebut membuat masyarakat lebih banyak menggunakan pupuk berbahan kimia daripada pupuk berbahan organik. Padahal anggapan tersebut tidak benar. Pupuk organik dapat meningkatkan kualitas hasil panen tanaman organik, seperti jagung. Di pamulihan ada program inovasi desa, ada 10 produk yg diproduksi. Jenis produk yang dipasarkan diantaranya : 1. Organik padat cair 2. Probiotik ternak 3. Mikroba/bakteri untuk ternak 4. Pakan perfmentase/silase 5. Pupuk petragonik 6. Produk anorganik (Paping blok/batako, lebih bagus dan lebih kuat. Dari limbah plastik diberi abu dan pupuk organik) 7. Probiotik Prolase 8. Vitamin ternak Bioma 9. Obat cacing ternak-antracol (dg biji dan daun pepaya, sirih, kunyit hitam, dan jambe/pinang yg masih hijau).
  • 45. 34 Kualitas pupuk yang baik adalah yang didiamkan lebih lama. Pupuk yang siap dipasarkan harus dikemas sedemikian rupa sehingga kandungannya tidak hilang, seperti halnya nitrogen akan hilang bersama udara. Pupuk organik yg bagus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Warnanya hitam kecoklatan b. Dikepal dan ketika diurai akan terurai c. Uji pengemasan, jika daalam waktu seminggu tidak ada keringat berarti pupuk organiknya matang. d. Uji penumpukan, 1 karung 30kg. Jika dlm seminggu disela sela karung sudah dingin berarti ppuknya matang e. Uji perkecambahan, misalnya nanam benih, dari 10biji berapa yg berkecambah. Jika 9biji berkecambah/tumbuh berarti sudah bagus dan unsur haranya bagus f. Bisa langsung dipupukan ke batang apakah mati/layu atau tidak. g. Uji dg bohlam 100watt, pupuknya dilarutkn di akua. Bohlamnya terang semua. h. Jika masih berbentuk butiran berarti pupuk tesebut kurang baik. Pupuk yg bentuknya granul harus dipertimbangkn kelarutannya. Salah satu cara penggunaan pupuk organic adalah dengan cara deplot. Deplot tidak mewajibkan full dengan organik. Untuk 1.400m2 minimal 30kg dan maksimal 70kg. Jika dimisalkan petani memakai 30kg, maka 10kg digunakan untuk pengolahan tanah, 10kg dicampur dengan pupuk kimia untuk pemupukan pertam, dan 10kg dicampur dengan pupuk kimia (setelah 35-40 hari). Keunikan dari tanaman yang memakai pupuk organik, batang padi masih hijau tapi buahnya sudah kuning. Uji coba juga dilakukan pada jagung. Meskipun batangnya masih hijau tetapi buahnya sudah matang. Pupuk organik juga bisa memperpanjang umur tanaman dan kualitasnya juga bisa lebih baik.
  • 46. 35 Dalam hal permodalan, pengajuan dana ke pihak desa masih mengalami kesulitan. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi, masih menggunakan peralatan milik sendiri. Misalnya saja, mesin yang digunakan merupakan mesin dismil tepung dimodifikasi sendiri. Mesin pencacah juga dibuat sendiri. Tongkol jagung dg batang jagung bisa dicampurkn untuk pembuatan konsentrat. Cara Pembuatan Pupuk Organik a. Bahan yang diperlukan: 1. Jerami, kacang kacangan, eceng gondok, bonggol pisang, daun kacang tanah, daun petai cina, untuk unsur Nitrogen. Jerami mengandung kalium Bonggol pisang mengandung Posfor Toge dan jagung mengandung zat pengembang tubuh 2. Kotoran hewan: 600kg Hijauan: 200kg 3. Dedak, sekitar 10% untuk makanan mikroba 4. Mikroba : 1liter/1kg, misalnya Biodextar, stardex 2,5 (tanpa gula dan dedak), galio kladium(isolat nya diperbanyak), tritoderma (dari nasi basi selama 2 malam campur dg air kasih gula 2 sdm diaduk lalu masukan ke botol akua) tritoderma untuk menjaga supaya tidak layu, Asam humat dari jerami atau eceng gondok unsur hara untuk pembuatan kompos lebih lengkap. Pelarut posfat dan pelarut N 5. Molase/tetes tebu :1kg gula putih/merah juga 1 kg 6. Abu 10%, untuk mempercepat proses penguraian 7. Kapur tani 2% b. Cara pembuatan pupuk organik pada umumnya adalah: 1. Jerami/hijauan harus dicacah (untuk mempercepat proses pengomposan) 2. Pengaktifan mikroba, dengan cara dicampur dg air 25- 50liter tergantung keadaan bahan (Air, mikroba dan gula
  • 47. 36 diaduk, lalu diamkan 30 menit supaya mikroba cepat berkembang biak). 3. Hijauan, dedak dan kapur disiram dengan larutan yang diaktifkan(nomor 2) dan diatasnya diberi kotoran hewan. 4. Ketika telah mencapai ketinggian 1 meter (ditutup, bisa dengan plastik, terpal dan karung goni). 5. Setelah bahan kompos ditutup, dicek 2-3 hari dengan cara dipegang terpalnya apakah ada rasa hangat berarti dekomposisi berhasil. 6. Jika setelah seminggu tidak panas/hangat berarti mikroba tidak bekerja dengan baik. 7. Proses pembalikan kedua lebih dingin, dan minggu ke 4 sudah dingin berarti pupuk sudah matang. Jika masih berbau kotoran berarti pupuknya belum jadi. c. Sedangkan Pak Dedi memproduksi pupuk dengan cara hijauan dan kotoran hewan dicampur jadi satu, lalu disiram dengan mikroba, sehingga hasilnya akan lebih homogen lebih tercampur antra larutan dengan semua bahannya. B. Potensi RW 02 Di lingkungan RW 02 belum terdapat UKM(Usaha Kecil Menengah) yang maju, UKM dilingkungan RW 02 bisa dikatakan kurang berjalan. Di Lingkungan RW 02 sebagian besar masyarakatnya memproduksi sale pisang, keripik pisang dan keripik singkong. Kendala yang dihadapi dalam pertumbuhan dan perkembangan UKM termasuk usaha masyarakat diantaranya adalah: 1. Pemasaran, 2. Modal (pengadaan dana masyarakat hanya mengajukan ke pnpm) 3. Pengemasan termasuk desain cap, 4. Pemasaran,
  • 48. 37 5. Air (saluran pengairan dan sumber airnya kurang, dan irigasinya tidak berjalan) 6. Hama(menyebabkan kesulitan bahan baku, seperti monyet dan babi) Untuk bahan baku produk didapatkan dari wilayah sekitar Desa Pamulihan yang berasal dari warga pamulihan. Salah satu produk yang berasal dari RW 02 adalah Sale Bu Idah. Bu Idah mendapatkan arga beli mentah dari pengepul, lalu dikeringkan, nantinya digoreng oleh orang yg berbeda. Peralatannya masih tradisional dan masih manual. C. Potensi RW 03 Potensi dari RW 3 berupa gula aren dan makanan tradisional yang masih terjaga. Pemasaran gula aren tersendiri masih di lingkungan desadikarenakan dalam pengemasan masih tradisional serta bahan baku yang terbatas sehingga pemenuhan pesanan untuk lingkungan desa juga masih kurang. Makanan tradisional di lingkungan RW 03 juga masih dilestarikan. Hal ini tentu bagus karena tradisi dan resep makanan tradisional diturunkan kepada generasi mudanya sehingga penggunaan makanan cepat saji bisa diminimalisir. Bahan baku seperti singkong, talas, pisang dan kelapa lumayan banyak karena setiap warga menanam bahan baku tersebut. D. Potensi RW 04 Potensi RW 04 berupa gula aren hampir sama dengan RW 03. Kendalanya pun sama di bahan baku dikarenakan pohon aren sebagai penyedia bahan baku tinggal sedikit. Factor tanah juga mempengaruhi karena hampir setengah dari tanah Desa Pamulihan merupakan tanah merah yang jika kemarau tiba akan kering karena
  • 49. 38 sedikit untuk menyimpan air. Pemasaran masih sekitaran desa karena produksi yang sedikit belum bisa menyentuh pasar luar desa. E. Potensi RW 05 Lingkungan RW 05 sebagian besar masyarakatnya memproduksi Opak Ketan. Jenis produknya merupakan olahan dari ketan yang dijadikan opak lalu dibakar/dipanggang dengan bara api. Proses produksinya hanya berdasarkan atas pesanan. Bahan baku yang mudah dicari membuat opak ketan khas pamulihan ini sudah tembus antar desa dalam pemasarannya. Karena ke khas an produk ini menjadikan opak ini mudah dikenal oleh masyarakat desa sekitar dan pasar-pasar tradisional. Untuk rasa si pembuat menyesuaikan dengan pembeli apakah opak asin atau manis. Di lingkungan RW 05 juga terdapat beberapa makanan tradisional lainnya seperti ancias dengan bahan dasar singkong, kue cang dan lepet. Tapi produk ini terkendala dalam produksi nya karena bahan baku dan permodalan. Saat musim kemarau bahan baku seperti singkong susah didapat karena sebagian besar lahan pertanian mengandalkan air hujan sebagai pengairannya. F. Potensi RW 06 Lingkungan RW 06 memiliki potensi berupa produk Sale. Sale ini bisa dibilang unik karena bentuknya yang berbeda dari yang lainnya. Bentuknya yang bulat seperti cincin sehingga sale ini diberi nama sale cincin. Untuk produksi masih homemade belum di skalakan ke ukm. Banyaknya yang menanam pisang membuat produksi sale di RW 06 bahkan Desa Pamulihan bisa melimpah. Namun kendala yang dihadapi berupa modal, pengemasan, pemasaran serta bahan baku jika musim kemarau susah didapat dan kualitasnya kurang baik.
  • 50. 39 G. Potensi RW 07 Potensi produk yang menonjol di lingkungan RW 07 adalah simpring dan sale. Mayoritas masyarakat Desa Pamulihan berprofesi sebagai petani manjadikan makanan yang dikembangkan yang bahan bakunya bisa ditanam sendiri seperti dari singkong, pisang, talas daln lainnya. Saat musim penghujan bahan baku tersedia banyak sebaliknya jika musim kemarau bahan baku sedikit jadi tidak heran jika ada pesanan banyak si pembuat akan mencari bahan baku ke luar desa atau pasar terdekat untuk memenuhi pesanan tersebut. Mayoritas juga dalam pengemasan jadi produk khas belum bisa tembus ke pasar modern, dari perizinan PIRT atau label halal juga masih belum difikirkan karena pembuatan makanan khas ini dianggap sebagai sampingan jadi dalam pengembangan dan pengemasan masih kurang. H. Potensi RW 08 Yang menonjol di lingkungan RW 08 ini adalah kerajinan tangan tari bambu. Desa Pamulihan juga sebagai penghasil kayu dan bamboo karena wilayah perkebunan yang relative luas. Hal ini menumbuhkan jiwa kreatif sebagai pengrajin untuk memanfaatkan sumber daya yang ada salah satunya pengrajin dingkul, nyiru dsb dari bambu. Pengrajin ini masih bersifat homemade dikarenakan terkendala dengan modal seperti pengadaan bahan baku dan membayar para pekerja. Hal ini menyebabkan produksi kerajinan ini belum maksimal.
  • 51. 40 BAB III PRODUK UNGGULAN KEWIRAUSAHAAN 1. Deskripsi Jenis Produk Unggulan Desa Pamulihan memiliki berbagai potensi, baik berupa makanan maupun potensi wisata. Hampir seluruh masyarakat Desa Pamulihan adalah sebagai petani. Masyarakat Pamulihan sebagian besar menanam padi dan pisang. Oleh sebab itu, di wilayah Desa Pamulihan banyak yang memproduksi sale pisang dan opak bakar yang terbuat dari beras ketan. Untuk mengembangkan bisnis tersebut, kami mengajukan produk “Semok” dan “Obama” sebagai inovasi dari produk sale dan opak. a. Semok (Sale Pisang Moka) Semok merupakan produk inovasi dari sale pisang. Semok adalah singkatan dari Sale Pisang Moka. Sale pisang yang dimaksud adalah sale pisang yang berbentuk cincin dengan rasa moccachino. Sale pisang merupakan salah satu olahan khas Pamulihan. Untuk bahan baku semok adalah pisang dengan jenis koyut dan pisang siem. Pisang tersebut didapatkan dari supplier yang sudah lama bekerja sama, baik yang berasal dari Desa Pamulihan maupun dari luar desa. Cara pembuatan Semok melalui 2 tahap, yaitu pembuatan sale pisang biasa dan penambahan rasa moka. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain: tepung beras, tepung terigu, mentega, susu, dan kopi rasa moka.
  • 52. 41 b. Obama (Opak Bakar Manis) Obama merupakan singkatan dari Opak Bakar Manis. Opak bakar berasal dari beras ketan. Dinamakan Obama karena, opak bakar yang biasanya asin diberi rasa manis. Seperti coklat, tiramisu, dan strawberry. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain: beras ketan, gula pasir, garam, coklat, tiramisu dan strawberry. 2. Sumber Bahan Baku a. Semok Bahan baku yang diperoleh untuk produk Semok yaitu dari petani disekitar, jika tidak ada maka meminta untuk dikirim oleh pemasok. Dan untuk toping kita membelinya dari pasar Rancah. b. Obama Bahan baku yang diperoleh untuk produk Obama yaitu hasil panennya sendiri. Ketika tidak ada maka membeli bahan bakunya dari pasar. Dan untuk toping yang digunakan itu diperoleh dari toko kueh yang berada di pasar Rancah. 3. Proses Produksi 1. Pembuatan Sale Pisang Pembuatan sale mentah:  Pisang dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan.  Jemur hingga agak kering/ kadar airnya berkurang atau sering disebut “eumeul-eumeul” (sekitar 1-2 hari)  Setelah itu, bentuk sale tersebut menyerupai cincin  Jemur kembali hingga cukup kering sekitar 1 hari Penggorengan sale:  Siapkan sale mentah yang diperlukan  Siapkan adonan tepung dengan mencampurkan tepung beras, tepung tapioca/aci, tepung terigu, dan mentega dengan air secukupnya.
  • 53. 42  Lalu masukan sale ke dalam adonan tepung satu per satu  Masukan sale yang telah dibaluri tepung ke dalam wajan satu per satu, goreng hingga matang Penambahan rasa moka:  Siapkan sale pisang yang telah matang  Lalu tambahkan susu kental manis, dan aduk rata hingga semuanya terbalut susu  Tambahkan kopi moka, dan campurkan hingga bubuk moka menempel pada sale pisang.  Sale pisang moka siap dikemas dan dipaksakan 2. Cara pembuatan Obama: 1. Siapkan beras ketan, lalu cuci bersih 2. Kukus beras ketan hingga setengah matang 3. Lalu masukan gula putih dan garam secukupnya ke beras setengah matang 4. Lalu kukus kembali hingga matang 5. Setelah itu, tumbuk beras ketan yang sudah matang hingga lembut 6. Lalu bentuk adonan tersebut, dengan cara bentuk bola dan pipihkan adonan dengan menggunakan kaca dengan cara ditekan. 7. Pindahkan adonan yang telah dipipihkan keatas nyiru besar, lakukan hingga adonan habis. 8. Lalu jemur di atas terik matahari hingga kering dan mengeras. 9. Setelah itu, adonan opak yang telah kering di bakar di tungku, tetapi tidak boleh terlalu dekat agar adonan tidak terlalu gosong. 10. Kemudian setelah keatas opak. 11. Kemudian diamkan hingga coklat mongering. 12. Lalu stim kembali setiap coklat batang, untuk coklat putih tambahkan moccachino. 13. Setelah itu opak dihias dengan cara jigjag. 14. Opak matang di beri toping diatasnya.
  • 54. 43 15. Untuk membuat toping gunakan coklat, coklat putih dan coklat strawberry batangan. 16. Stim setiap masing-masing coklat untuk olesan opak. 17. Lalu setelah coklat/coklat putih/coklat strobery batang mencair, oleskan di atasnya. 18. Opak siap dikemas dan dipasarkan 4. Pemasaran Pemasaran yang dilakukan adalah bisa dengan berbagai cara. Bisa dipasarkan dengan metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung bisa dengan cara Mouth to Mouth (M2M), sedangkan metode tidak langsung bisa dengan cara melalui media cetak, media elektronik dan media sosial. Metode M2M merupakan cara yang paling efisien, hal ini dikarenakan dengan metode M2M informasi tentang produk/jasa bisa tersampaikan secara jelas dan akan langsung mengetahui bagaimana feedback/reaksi konsumen. Tetapi dengan metode ini, informasi memerlukan waktu yang lebih lama untuk tersebar luas. Metode M2M bisa dilakukan dengan cara melakukan silaturahmi menawarkan produk yang akan dijual kepada tokoh masyarakat, atau masyarakat sekitar. Sedangkan jika menggunakan metode tidak langsung informasi yang disampaikan bisa tersebar luas dalam waktu yang singkat. Akan tetapi, informasi yang tersampaikan bisa menjadi salah paham dan feedback yang didapatkan tidak terlihat jelas. Untuk pemasaran produk ini dilakukan melalui pamphlet dan brosur, juga dalam acara Expo KKN UNIKU 2019 di Pandapa Paramarta, Kuningan. Selain itu juga produk ini telah dipasarkan melalui media sosial yaitu melalui What’sapp(WA), Instagram(IG), dan Youtube. 5. Kelembagaan Usaha Kelembagaan Usaha ini belum ada karena usaha ini merupakan usaha perorangan, bukanlah usaha kelompok.
  • 55. 44 6. Jejaring Usaha Jejaring usaha atau jaringan usaha adalah proses membangun hubungan saling menguntungkan dengan pengusaha lain atau dengan konsumen. Kerjasama yang telah terjalin untuk saat ini baru dengan BUMDes Teja Mandiri Pamulihan. Produk yang telah siap, dipasarkan melalui BUMDes untuk dijual dan didistribusikan kepada konsumen. Selain itu juga, sebagian produk juga dijual ke pasar Rancah (Ciamis) dan ke pasar Subang. 7. Rencana Pengembangan Usaha a. Rencana Pengembangan Produk dan Usaha Rencana pengembangan produk meliputi penambahan varian rasa dan ukuran kemasan. Dalam segi usaha meliputi pembuatan jejaring, bagian produksi diarahkan ke masyarakat desa dan yang betugas memasarkan dan memperluas jaringan pemasaran adalah BUMDes. BUMDes juga bertugas menampung semua pesanan yang masuk. b. Rencana Pengembangan Pemasaran Rencana pengembangan pemasaran dari produk ini adalah melalui media online. Promosi produk dilakukan melalui media sosial seperti Ig, Facebook, dan media lainnya. Selain itu juga, dengan memasok ke toko di pasar-pasar baik di wilayah kuningan maupun di luar kuningan. c. Rencana Pengembangan Finansial Dari segi modal awal produksi, masyarakat bisa mengajukan proposal bisnis ke pemerintahan desa karena pemerintah desa sudah memfasilitasi melalui BUMDes. d. Rencana Pengembangan Kelembagaan Usaha Rencana pengembangan kelembagaan usaha kami telah membuat kelompok usaha Sale Pisang Moka (Semok) dan Opak Bakar Manis (Obama) desa Pamulihan. Sehingga kelompok yang telah terbentuk akan dikembangkan melalui
  • 56. 45 BUMDes Teja Mandiri Desa Pamulihan yang telah terbentuk. e. Rencana Pengembangan Jejaring Rencana pengembangan jejaring usaha ini kami merencanakan adanya mitra dengan supplier pisang dan beras ketan sebagai penyedia bahan baku Semok dan Obama agar proses produksi dapat berjalan secara berkelanjutan. Untuk pemasaran kedua produk tersebut, kami merencanakan mitra dengan distributor(misalnya pusat oleh-oleh,pasar-pasar diluar kabupaten kuningan) dan ritel. f. Rencana Pengembangan Teknologi Rencana pengembangan teknologi adalah dengan menggunakan peralatan yang lebih modern. Baik untuk peralatan produksi, pengemasan maupun untuk promosi. g. Dan Lain-lain (Sumber Daya) Memanfaatkan sumber daya yang tersedia di Desa Pamulihan, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, instansi pemerintah dan BUMDes, sarana dan prasarana, serta anggaran yang harus digunakan dalam upaya pengembangan kewirausahaan.
  • 57. 46 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Melalui pelaksanaan KKN ini kami dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah dalam mendidik mahasiswa untuk senantiasa meningkatkan dan menjaga kerjasama untuk mewujudkan suatu program kerja yang akan dicapai. Dengan berakhirnya pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kuningan tahun 2019 kelompok 12 Desa Pamulihan Kec.Subang Kab. Kuningan maka penjabaran Tri Darma Perguruan Tinggi kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini kami telah membuktikan bahwa dengan adanya kerjasama yang baik dengan masyarakat desa Pamulihan maka program kerja kami dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Adapun program kerja KKN kami adalah mengembangkan produk unggulan Desa Pamulihan. Kami telah mengembangkan produk unggulan Desa Pamulihan yaitu Sale Pisang Moka (Semok) dan Opak Bakar Manis (Obama) Mulih. Kami juga telah menyerahkan kedua produk kami kepada BUMDES Teja Mandiri Desa Pamulihan agar mampu mengelola produk hasil pengembangan kami. B. Saran Bagi masyarakat harus mampu menyadari akan potensi yang dimiliki baik dalam segi sumber daya alam maupun sumber dya manusia untuk bisa lebih dikembangkan lebih luas dan juga mampu berpikir secara positif untuk mengembangkan usaha dengan cara menginovasi atas apa yang sudah ada. Untuk mencapai hal tersebut juga peran pemerintahan desa dalam memfasilitasi dan menghimpun aspirasi masyarakat sangat dibutuhkan.